trauma kimia pd mata 2

29
BAB I PENDAHULUAN Mata merupakan salah satu indra dari pancaindra yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Terlebih-lebih dengan majunya teknologi, indra penglihatan yang baik merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Mata merupakan bagian yang sangat peka. Walaupun mata mempunyai sistem pelindung yang cukup baik seperti rongga orbita, kelopak, dan jaringan lemak retro bulbar selain terdapatnya refleks memejam atau mengedip, mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar. Trauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata dan kelopak, saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi penglihatan. Trauma pada mata memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya penyulit yang lebih berat yang akan mengakibatkan kebutaan. 1 Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak disengaja yang menimbulkan perlukaan mata. Trauma mata merupakan kasus gawat darurat mata. Perlukaan yang 1

Upload: yoga-wahyu-pratiwi

Post on 25-Jul-2015

209 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Trauma Kimia Pd Mata 2

BAB I

PENDAHULUAN

Mata merupakan salah satu indra dari pancaindra yang sangat penting untuk

kehidupan manusia. Terlebih-lebih dengan majunya teknologi, indra penglihatan

yang baik merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Mata merupakan bagian

yang sangat peka. Walaupun mata mempunyai sistem pelindung yang cukup baik

seperti rongga orbita, kelopak, dan jaringan lemak retro bulbar selain terdapatnya

refleks memejam atau mengedip, mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar.

Trauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata dan kelopak, saraf mata dan

rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberikan penyulit

sehingga mengganggu fungsi penglihatan. Trauma pada mata memerlukan perawatan

yang tepat untuk mencegah terjadinya penyulit yang lebih berat yang akan

mengakibatkan kebutaan.1

Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak disengaja yang

menimbulkan perlukaan mata. Trauma mata merupakan kasus gawat darurat mata.

Perlukaan yang ditimbulkan dapat ringan sampai berat atau menimbulkan kebutaan

bahkan kehilangan mata.2

Trauma okuli adalah penyebab kebutaan yang cukup signifikan, terutama

pada golongan sosioekonomi rendah dan di negara-negara berkembang. Kejadian

trauma okular dialami oleh pria 3 sampai 5 kali lebih banyak daripada wanita.

Trauma pada mata dapat mengenai jaringan di bawah ini secara terpisah atau menjadi

gabungan trauma jaringan mata. Trauma dapat mengenai jaringan mata: palpebrae,

konjungtiva, cornea, uvea, lensa, retina, papil saraf optik, dan orbita. Trauma mata

merupakan keadaan gawat darurat pada mata.2

Walaupun mata mempunyai sistem pelindung yang cukup baik seperti rongga

orbita, kelopak, dan jaringan lemak retrobulbar selain terdapatnya reflek memejam 1

Page 2: Trauma Kimia Pd Mata 2

atau mengedip, mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar. Trauma dapat

mengakibatkan keruh akan pada bola mata dan kelopak, saraf mata dan rongga orbita.

Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberikan penyulit sehingga

mengganggu fungsi penglihatan. Trauma pada mata memerlukan perawatan yang

tepat untuk mencegah terjadinya penyulit yang lebih berat yang akan mengakibatkan

kebutaan.4

Pada mata dapat terjadi trauma dalam bentuk-bentuk berikut :4

Trauma tumpul

Trauma tembus bola mata

Trauma kimia

Trauma radiasi

Trauma kimia pada mata dapat dibedakan dalam trauma asam dan trauma

basa atau alkali.4 Pada tinjauan kepustakaan ini hanya dibahas trauma kimia okuli

yang meliputi truma asam dan trauma basa atau alkali.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2

Page 3: Trauma Kimia Pd Mata 2

2.1 Definisi

Trauma kimia pada mata merupakan trauma yang mengenai bola mata

akibat terpaparnya bahan kimia baik yang bersifat asam atau basa yang dapat

merusak struktur bola mata tersebut.4 Trauma kimia pada mata merupakan

kedaruratan oftalmologi, karena dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.4

Trauma kimia pada mata adalah trauma yang mengenai bola mata baik

diakibatkan oleh zat asam (zat dengan pH < 7) ataupun basa (zat dengan pH > 7)

yang dapat menyebabkan kerusakan struktur bola mata tersebut. Tingkat

keparahan trauma dikaitkan dengan jenis, volume, konsentrasi, durasi pajanan,

dan derajat penetrasi dari zat kimia. Mekanisme cedera antara asam dan basa

sedikit berbeda.3

 Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi dalam

laboratorium, industry, pekerjaan yang memakai bahan kimia, pekerjaan

pertanian, dan peperangan memakai bahan kimia di abad modern. Setiap trauma

kimia pada mata memerlukan tindakan segera.Irigasi daerah yang terkena trauma

kimia merupakan tindakan yang segera harus dilakukan.3

2.2 Epidemiologi

Trauma okuli, terutama yang berat dan mengakibatkan penurunan

penglihatan bahkan kehilangan penglihatan. Trauma okuli adalah penyebab

kebutaan yang cukup signifikan, terutama pada golongan sosio ekonomi rendah

dan di negara-negara berkembang. Kejadian trauma okular dialami oleh pria 3

sampai 5 kali lebih banyak daripada wanita. Dari data WHO tahun 1998 trauma

okular berakibat kebutaan unilateral sebanyak 19 juta orang, 2,3 juta mengalami

penurunan visus bilateral, dan 1,6 juta mengalami kebutaan bilateral akibat cedera

mata. Sebagian besar (84%) merupakan trauma kimia.Rasio frekuensi bervariasi

trauma asam:basa antara 1:1 sampai 1:4. Secara international, 80% dari trauma

3

Page 4: Trauma Kimia Pd Mata 2

kimiawi dikarenakan oleh pajanan karena pekerjaan.Menurut United States Eye

Injury Registry (USEIR), frekuensi di Amerika Serikat mencapai 16 % dan

meningkat di lokasi kerja dibandingkan dengan di rumah. Lebih banyak pada

laki-laki (93 %) dengan umur rata-rata 31 tahun.2

2.3 Etiologi

Trauma kimiawi biasanya disebabkan akibat bahan-bahan yang tersemprot

atau terpercik pada wajah. Trauma pada mata yang disebabkan oleh bahan kimia

disebabkan oleh 2 macam bahan yaitu bahan kimia yang bersifat asam dan bahan

kimia yang bersifat basa.Bahan kimia dikatakan cersifat asam bila mempunyai pH

< 7 dan dikatakan bersifat basa bila mempunyai pH > 7.4,5

Contoh bahan kimia bersifat asam : asam sulfat, air accu, asam sulfit,

asam klorida, zat pemutih, asam asetat, asam nitrat, asam kromat, asam

hidroflorida, dan lain sebagainya.2

Contoh bahan kimia bersifat basa : amoniak, Freon/bahan pendingin

lemari es, sabun, shampo, kapur gamping, semen, tiner, lem, kaustik soda, cairan

pembersih dalam rumah tangga.2

Tabel 1 Penyebab Paling Sering pada Trauma Kimia Mata6

Chemical Example

Acids Sulfuric acid Battery acid

4

Page 5: Trauma Kimia Pd Mata 2

Industrial cleaner

Acetic acid VinegarGlacial acetic acid

Hydrochloric acid Chemistry laboratoriesMuriatic acid (cleaner)

Sulfurous acid BleachRefrigerantFruit and vegetable preservative

Hydrofluoric acid Glass polishing and etchingGasoline alkylationSilicone production

Alkalis Ammonia FertilizerRefrigerantCleaning agent

Lye Drain cleaner

Lime PlasterMortarCementWhitewash

Potassium hydroxide Caustic potash

Magnesium hydroxide

SparklersIncendiary devices

2.4 Klasifikasi

2.4.1 Trauma Asam

5

Page 6: Trauma Kimia Pd Mata 2

Bahan kimia asam yang sering menyebabkan trauma kimia asam pada

mata antara lain : asam sulfat, sulfurous acid, asam hidroklorida, asam

nitrat, asam asetat, asam kromat,dan asam hidroflorida. Akibat ledakan

baterai mobil, yang menyebabkan luka bakar asam sulfat, mungkin

merupakan penyebab tersering dari luka bakar kimiawi pada mata. Asam

Hidroflorida dapat ditemukan dirumah pada cairan penghilang karat,

pengkilap aluminum, dan cairan pembersih yang kuat.

Asam dipisahkan dalam dua mekanisme, yaitu ion hidrogen dan anion

dalam kornea. Molekul hidrogen merusak permukaan okular dengan

mengubah pH, sementara anion merusak dengan cara denaturasi protein,

presipitasi dan koagulasi. Koagulasi protein umumnya mencegah penetrasi

yang lebih lanjut dari zat asam, dan menyebabkan tampilan ground glass

dari stroma korneal yang mengikuti trauma akibat asam. Sehingga trauma

pada mata yang disebabkan oleh zat kimia asam cenderung lebih ringan

daripada trauma yang diakibatkan oleh zat kimia basa.7

Asam hidrofluorik adalah satu pengecualian. Asam lemah ini secara

cepat melewati membran sel, seperti alkali. Ion fluoride dilepaskan ke dalam

sel, dan memungkinkan menghambat enzim glikolitik dan bergabung

dengan kalsium dan magnesium membentuk insoluble complexes. Nyeri

local yang ekstrim bisa terjadi sebagai hasil dari immobilisasi ion kalsium,

yang berujung pada stimulasi saraf dengan pemindahan ion potassium.

Fluorinosis akut bisa terjadi ketika ion fluoride memasuki sistem sirkulasi,

dan memberikan gambaran gejala pada jantung, pernafasan, gastrointestinal,

dan neurologik.3

Bahan kimia asam yang mengenai jaringan akan mengadakan

denaturasi dan presipitasi dengan jaringan protein disekitarnya, karena

adanya daya buffer dari jaringan terhadap bahan asam serta adanya

presipitasi protein maka kerusakannya cenderung terlokalisir. Bahan asam

6

Page 7: Trauma Kimia Pd Mata 2

yang mengenai kornea juga mengadakan presipitasi sehingga terjadi

koagulasi, kadang – kadang seluruh epitel kornea terlepas. Bahan asam tidak

menyebabkan hilangnya bahan proteoglikan di kornea. Bila trauma

diakibatkan asam keras maka reaksinya mirip dengan trauma basa.4

Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi koagulasi

protein epitel kornea yang mengakibatkan kekeruhan pada kornea, sehingga

bila konsentrasi tidak tinggi maka tidak akan bersifat destruktif seperti

trauma alkali biasanya kerusakan hanya pada bagian superfisial saja.

Koagulasi protein ini terbatas pada daerah kontak bahan asam dengan

jaringan. Koagulasi protein ini dapat mengenai jaringan yang lebih dalam. 8

Gambar 1 Trauma pada Mata Akibat Bahan Kimia Asam

2.4.2 Trauma Basa

Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena

bahan-bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana

dapat secara cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke bilik mata

depan, bahkan sampai retina.4,5

Zat-zat basa atau alkali yang dapat menyebabkan trauma pada mata

antara lain : semen, soda kuat, ammonia, NaOH, CaOH, cairan pembersih

dalam rumah tangga.8,9

Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan iritasi ringan pada

mata apabila dilihat dari luar. Namun, apabila dilihat pada bagian dalam

7

Page 8: Trauma Kimia Pd Mata 2

mata, trauma basa ini mengakibatkan suatu kegawatdaruratan. Basa akan

menembus kornea, kamera okuli anterior, dan sampai retina dengan cepat,

sehingga berakhir dengan kebutaan. Pada trauma basa akan terjadi

penghancuran jaringan kolagen kornea. Bahan kimia basa bersifat koagulasi

sel dan terjadi proses safonifikasi, disertai dengan dehidrasi.8,9

Bahan alkali atau basa akan mengakibatkan pecah atau rusaknya sel

jaringan. Pada pH yang tinggi alkali akan mengakibatkan safonifikasi

disertai dengan disosiasi asam lemak membrane sel. Akibat safonifikasi

membran sel akan mempermudah penetrasi lebih lanjut dari pada alkali.

Mukopolisakarida jaringan oleh basa akan menghilang dan terjadi

penggumpalan sel kornea atau keratosis. Serat kolagen kornea akan bengkak

dan stroma kornea akan mati. Akibat edema kornea akan terdapat serbukan

sel polimorfonuklear ke dalam stroma kornea. Serbukan sel ini cenderung

disertai dengan pembentukan pembuluh darah baru atau neovaskularisasi.

Akibat membran sel basal epitel kornea rusak akan memudahkan sel epitel

diatasnya lepas. Sel epitel yang baru terbentuk akan berhubungan langsung

dengan stroma dibawahnya melalui plasminogen aktivator. Bersamaan

dengan dilepaskan plasminogen aktivator dilepas juga kolagenase yang akan

merusak kolagen kornea. Akibatnya akan terjadi gangguan penyembuhan

epitel yang berkelanjutan dengan ulkus kornea dan dapat terjadi perforasi

kornea. Kolagenase ini mulai dibentuk 9 jam sesudah trauma dan puncaknya

terdapat pada hari ke 12-21. Biasanya ulkus pada kornea mulai terbentuk 2

minggu setelah trauma kimia. Pembentukan ulkus berhenti hanya bila terjadi

epitelisasi lengkap atau vaskularisasi telah menutup dataran depan kornea.

Bila alkali sudah masuk ke dalam bilik mata depan maka akan terjadi

gangguan fungsi badan siliar. Cairan mata susunannya akan berubah, yaitu

terdapat kadar glukosa dan askorbat yang berkurang. Kedua unsur ini

memegang peranan penting dalam pembentukan jaringan kornea.8,10

8

Page 9: Trauma Kimia Pd Mata 2

Gambar 2 Kekeruhan Kornea Akibat Trauma Basa.11

Gambar 3 Gambaran “Cooked fish eye” Akibat Trauma Alkali. 12

Gambar 4 Kornea Menjadi Keruh Akibat Trauma Alkali. 13

Terbentuknya kolagenase :8,9,10

9

Page 10: Trauma Kimia Pd Mata 2

Pada defek epitel kornea plasminogen activator yang terbentuk merubah

plasminogen menjadi plasmin.

Plasmin melaui C3a mengeluarkan faktor hemotaktik untuk leukosit

polimorfonuklear (PMN)

Kolagenase laten berubah menjadi kolagenase aktif akibat terdapatnya

tripsin, plasmin ketepepsin.

Kolagenase aktif dapat juga berasal dari tukak kornea.

Keratosit juga membentuk kolagenase akif melalui kolagenase laten.

Perjalanan penyakit trauma alkali :8,9,10

Keadaan akut yang terjadi pada minggu pertama :

Sel membran rusak.

Bergantung pada kuatnya alkali akan mengakibatkan  hilangnya epitel,

keratosit, saraf kornea dan pembuluh darah.

Terjadi kerusakan komponen vascular iris, badan siliar dan epitel lensa,

trauma berat akan merusak sel goblet konjungtiva bulbi.

Tekanan intra ocular akan meninggi.

Hipotoni akan terjadi bila terjadi kerusakan pada badan siliar

Kornea keruh dalam beberapa menit.

Terjadi infiltrasi segera sel polimorfonuklear, monosit dan fibroblast

Keadaan minggu kedua dan ketiga :

Mulai terjadi regenerasi sel epitel konjugtiva dan kornea.

10

Page 11: Trauma Kimia Pd Mata 2

Masuknya neovaskularisasi ke dalam kornea diserta dengan sel radang.

Kekeruhan pada kornea akan mulai menjernih kembali,

Sel penyembuhan berbentuk invasi fibroblast memasuki kornea.

Terbentuknya kolagen.

Trauma alkali berat akan membentuk jaringan granulasi pada iris dan

badan siliar sehingga terjadi fibrosis.

Keadaan pada minggu ketiga dan selanjutnya :

Terjadi vaskularisasi aktif sehingga seluruh kornea tertutup oleh

pembuluh darah.

Jaringan pembuluh darah akan membawa bahan nutrisi dan bahan

penyembuhan jaringan seperti protein dan fibroblast.

Akibat terdapatnya jaringan dengan vaskularisasi ini, tidak akan terjadi

perforasi kornea.

Mulai terjadi pembetukan pannus pada kornea.

Endotel yang tetap sakit akan mengakibatkan edema kornea.

Terdapat membaran retrokornea, iritis, dan membrane siklitik.

Dapat terjadi kerusakan permanen saraf kornea dengan gejala-gejala

seperti tekanan bola mata mata dapat rendah atau tinggi.

Kelainan pada jaringan lain akibat trauma alkali :8,9,10

Kelopak Mata :

Trauma alkali akan membentuk jaringan parut pada kelopak.

11

Page 12: Trauma Kimia Pd Mata 2

Margo palpebra rusak sehingga mengakibatkan gangguan ada break up

time air mata.

Lapisan air pada depan kornea atau tear film menjadi tidak normal.

Terjadinya pembentukan jaringan parut pada kelenjar asesoris air mata

yang mengakibatkan mata menjadi kering.

Konjungtiva :

Terjadi kerusakan pada sel goblet.

Sekresi musin konjungtiva bulbi berkurang daya basahnya pada setiap

kedipan kelopak. Dapat terjadi simblefaron pada konjungtiva bulbi yang

akan menarik bola mata sehingga pergerakan mata menjadi terbatas.

Akibat terjadinya simblefaron penyebaran air mata menjadi tidak

merata.

Terjadi pelepasan kronik daripada epitel kornea.

Terjadi keratinisasi (pertandukan) epitel kornea akibat berkurangnya

mucin.

Lensa :

Lensa keruh diakibatkan kerusakan kapsul lensa.

2.5 Diagnosa

Pemeriksaan awal pada trauma mata antara lain meliputi anamnesis dan

pemeriksaan fisik.

2.5.1 Anamnesa

12

Page 13: Trauma Kimia Pd Mata 2

Trauma kimia biasanya disebabkan akibat bahan-bahan yang

tersemprot atau terpercik pada wajah. Sering sekali pasien menceritakan

telah tersiram cairan atau tersemprot gas pada mata atau pastikel-partikelnya

masuk ke dalam mata. Tanyakan kepada pasien apa persisnya zat kimia dan

bagaimana terjadinya trauma tersebut (misalnya tersiram sekali atau akibat

ledakan dengan kecepatan tinggi) serta kapan terjadinya trauma tersebut.2

Secara umum, pada anamnesis dari kasus trauma mata perlu diketahui

apakah terjadi penurunan visus setelah cedera atau saat cedera terjadi. Onset

dari penurunan visus apakah terjadi secara progresif atau terjadi secara tiba

tiba. Nyeri, lakrimasi, dan pandangan kabur merupakan gambaran umum

trauma. Dan harus dicurigai adanya benda asing intraokular apabila terdapat

riwayat salah satunya apabila trauma terjadi akibat ledakan.2,8,10

Trauma kimia mata yang disebabkan karena asam biasanya di

dapatkan dari hasil anamnesis mengenai bahan apa yang mengenai mata

penderita. Etiologi tersering dari trauma kimia asam pada mata adalah:

cairan penghilang karat, cairan pengkilap aluminium, cairan pembersih yang

keras (biasanya digunakan untuk membersihkan noda yang menempel pada

lantai keramik), bahan pembersih dinding, glass etching, electropolishing,

penyamakan kulit, fermentasi pada pengolahan bir.7

Sedangkan trauma kimia mata yang disebabkan basa biasanya

disebabkan oleh: Semen, soda kuat, ammonia, NaOH, CaOH, cairan

pembersih dalam rumah tangga.7

2.5.2 Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan yang seksama sebaiknya ditunda sampai mata yang

terkena zat sudah terigasi dengan air dan pH permukaan bola mata sudah

netral. Obat anestesi topical boleh digunakan untuk membantu pasien lebih

nyaman dan kooperatif. Setelah dilakukan irigasi, pemeriksaan mata yang

13

Page 14: Trauma Kimia Pd Mata 2

seksama dilakukan dengan perhatian khusus untuk memeriksa kejernihan

dan keutuhan kornea, derajat iskemik limbus dan tekanan intra okuli.2

Pada kasus trauma basa dapat dijumpai kerusakan kornea yaitu terjadi

kekeruhan kornea, konjungtivalisasi pada kornea, neovaskularisasi,

peradangan kronik dan defek epitel yang menetap dan berulang serta

perforasi kornea. Apabila trauma basa tersebut mengakibatkan penetrasi

kedalam intraokuler dapat kita jumpai adanya komplikasi katarak, glaukoma

sekunder dan kasus berat ptisis bulbi. Kelainan lain yang dapat dijumpai

yaitu pada palpebra berupa jaringan parut pada palpebra dan sindroma mata

kering. Pada konjungtiva dapat dijumpai adanya simbleparon.2

Anastesi lokal akan sangat membantu agar pasien tenang sebelum

dilakukan pemeriksaan mata yang seksama. Beberapa hal yang perlu

diperhatikan sebagai tanda umum dan tanda komplikasi dari trauma kimia

pada mata adalah; kejernihan dan keutuhan kornea, konjungtivalisasi

kornea, neovaskularisasi, defek epitel kornea, derajat iskemik limbus dan

tekanan intra okuli, simblefaron, dan edema.2

2.5.3 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan dalam kasus trauma basa

mata adalah pemeriksaan pH bola mata secara berkala. Irigasi pada mata

harus dilakukan sampai tercapai pH netral. Pemeriksaan bagian anterior

mata dengan lup atau slit lamp yang bertujuan untuk mengetahui lokasi

luka. Pemeriksaan oftalmoskopi direk dan indirek juga dapat dilakukan.

Selain itu dapat pula dilakukan pemeriksaan tonometri untuk mengetahui

tekanan intraocular.3

2.6 Diagnosa Banding

Beberapa penyakit yang menjadi diagnosis banding trauma kimia pada

mata, terutama yang disebabkan oleh basa atau alkali antara lain konjugtivitis,

14

Page 15: Trauma Kimia Pd Mata 2

konjugtivitis hemoragik akut, keratokunjugtivitis sicca, ulkus kornea, dan lain-

lain.8

2.7 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada trauma mata bergantung pada berat ringannya

trauma ataupun jenis trauma itu sendiri. Namun demikian ada empat tujuan utama

dalam mengatasi kasus trauma okular adalah memperbaiki penglihatan, mencegah

terjadinya infeksi, mempertahankan struktur dan anatomi mata, mencegah sekuele

jangka panjang.2,9

Pada trauma akibat asam dilakukan irigasi jaringan yang terkena-kena

secepat mungkin setelah terpajan cairan kimia, dilakukan selama mungkin untuk

meyakinkan cairan yang mengakibatkan trauma benar-benar bersih dari mata.

Irigasi dapat dilakukan dengan menggunakan garam fisiologis atau air selama 15-

30 menit. Trauma asam pada dasarnya akan kembali normal, namun jika perlu

dapat diberikan anastesi topikal, larutan natrium bikarbonat 3%, dan antibiotik.4

Penatalaksanaan yang dilakukan untuk menangani trauma basa pada mata

adalah secepatnya melakukan irigasi dengan garam fisiologik selama mungkin.

Irigasi dilakukan sampai pH menjadi normal, paling sedikit 2000 ml selama 30

menit. Bila dilakukan irigasi lebih lama akan lebih baik. Untuk mengetahui telah

terjadi netralisasi basa dapat dilakukan pemeriksaan dengan kertas lakmus. pH

normal air mata 7,3. Bila penyebabnya adalah CaOH, dapat diberi EDTA karena

EDTA 0,05 dapat bereaksi dengan CaOH yang melekat pada jaringan. Pemberian

antibiotika dan debridement untuk mencegah infeksi oleh kuman oportunis.

Pemberian sikloplegik untuk mengistirahatkan iris, mencegah iritis dan sinekia

posterior. Pemberian Anti glaukoma (beta blocker dan diamox) untuk mencegah

terjadinya glaucoma sekunder. Pemberian Steroid secara berhati-hati karena

steroid menghambat penyembuhan. Steroid diberikan untuk menekan proses

peradangan akibat denaturasi kimia dan kerusakan jaringan kornea dan

konjungtiva. Steroid topical ataupun sistemik dapat diberikan pada 7 hari pertama

15

Page 16: Trauma Kimia Pd Mata 2

pasca trauma. Diberikan Dexametason 0,1% setiap 2 jam. Steroid walaupun

diberikan dalam dosis tinggi tidak mencegah terbentuknya fibrin dan membrane

siklitik. Kolagenase inhibitor seperti sistein diberikan untuk menghalangi efek

kolagenase. Diberikan satu minggu sesudah trauma karena pada saat ini

kolagenase mulai terbentuk. Pemberian Vitamin C untuk pembentukan jaringan

kolagen. Selanjutnya diberikan bebat (verban) pada mata, lensa kontak lembek

dan artificial tear (air mata buatan). Operasi Keratoplasti dilakukan bila

kekeruhan kornea sangat mengganggu penglihatan.5,8,14,15

2.8 Komplikasi

Komplikasi dari trauma mata juga bergantung pada berat ringannya

trauma, dan jenis trauma yang terjadi. Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus

trauma basa pada mata antara lain :5,8,10,16

1. Simblefaron, adalah perlengketan antara konjungtiva palpebra, konjungtiva

bulbi, dan konjungtiva forniks. Dapat disebabkan akibat trauma kecelakaan,

operasi, luka bakar oleh zat kimia, dan peradangan. Dengan gejala gerak mata

terganggu, diplopia, lagoftalmus, sehingga kornea dan penglihatan terganggu.

2. Kornea keruh, edema, neovaskuler

3. Sindroma mata kering

4. Katarak traumatik, merupakan katarak yang muncul sebagai akibat cedera

pada mata yang dapat merupakan trauma perforasi ataupun tumpul yang

terlihat sesudah beberapa hari ataupun beberapa tahun. Katarak traumatik ini

dapat muncul akut, subakut, atau pun gejala sisa dari trauma mata. Trauma

basa pada permukaan mata sering menyebabkan katarak, selain menyebabkan

kerusakan kornea, konjungtiva, dan iris. Komponen basa yang masuk

mengenai mata menyebabkan peningkatan PH cairan akuos dan menurunkan

kadar glukosa dan askorbat. Hal ini dapat terjadi secara akut ataupun

16

Page 17: Trauma Kimia Pd Mata 2

perlahan-lahan. Trauma kimia dapat juga disebabkan oleh zat asam, namun

karena trauma asam sukar masuk ke bagian dalam mata dibandingkan basa

maka jarang terjadi katarak traumataik akibat trauma asam.

5. Glaukoma sudut tertutup

6. Entropion

7. Phtisis bulbi

2.9 Prognosis

Trauma kimia pada mata dapat menyebabkan gangguan penglihatan berat

jangka panjang dan rasa tidak enak pada mata. Prognosisnya ditentukan oleh

bahan alkali penyebab trauma tersebut. Terdapat 2 klasifikasi trauma basa pada

mata untuk menganalisis kerusakan dan beratnya kerusakan.2

Klasifikasi Huges5

Ringan :

Prognosis baik

Terdapat erosi epitel kornea

Pada kornea terdapat kekeruhan yang ringan

Tidak terdapat iskemia dan nekrosis kornea ataupun konjungtiva

Sedang :

Prognosis baik

Terdapat kekeruhan kornea sehingga sulit melihat iris dan pupil secara

terperinci

Terdapat iskemia dan nekrosis enteng pada kornea dan konjungtiva

17

Page 18: Trauma Kimia Pd Mata 2

Sangat berat :

Prognosis buruk

Akibat kekeruhan kornea upil tidak dapat dilihat

Konjungtiva dan sklera pucat

Klasifikasi Thoft 4

Menurut klasifikasi Thoft, trauma basa dapat dibedakan menjadi:

Derajat 1 : terjadi hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata

Derajat 2 : terjadi hiperemi konjungtiva disertai hilangnya epitel kornea

Derajat 3 : terjadi hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya

epitel kornea

Derajat 4 : konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%

Luka bakar alkali derajat 1 dan 2 akan sembuh dengan jaringan arut tanpa

terdapatnya neovaskularisasi kedalam kornea. Luka bakar alkali derajat 3 dan 4

membutuhkan waktu sembuh berbulan bulan bahkan bertahun-tahun.4

18

Page 19: Trauma Kimia Pd Mata 2

BAB III

KESIMPULAN

Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena bahan-bahan

basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana dapat mengijinkan 

mereka secara cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk ke bilik mata depan,

bahkan sampai retina. Sementara trauma asam akan menimbulkan koagulasi protein

permukaan, dimana merupakan suatu sawar perlindungan agar asam tidak penetrasi

lebih dalam.  Bahan ammonium hidroksida dan akustik soda dapat menyebabkan

kerusakan yang berat karena mereka dapat penetrasi secara cepat, dan dilaporkan

bahwa bahan akustik soda dapat menembus ke dalam bilik mata depan  dalam waktu

7 detik

Penatalaksanaan yang terpenting pada trauma kimia basa adalah irigasi mata

dengan segera dan diikuti dengan pemberian obat terutama antibiotik, mutivitamin

terutama vitamin A dan C. selain itu dilakukan juga upaya promotif dan preventif

kepada pasien.

19