file · web viewpada orang dewasa dapat untuk memeriksa orang yang pura-pura tuli...

4
Evoked Response Audiometry Dikenal juga sebagai Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA). Evoked Response Audiometry (ERA) atau Auditory Brainstem Response (ABR) yaitu suatu pemeriksaan untuk menilai fungsi pendengaran dan fungsi N VIII. Caranya dengan merekam potensial listrik yang dikeluarkan sel koklea selama menempuh perjalanan mulai telinga dalam hingga inti-inti tertentu di batang otak. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan elektroda permukaan yang diletakkan pada kulit kepala atau dahi dan prosesus mastoid atau lobules telinga. Cara pemeriksaan ini mudah, tidak bersifat invasive dan bersifat objektif. Prinsip pemeriksaan BERA adalah menilai perubahan potensial listrik di otak setelah pemberian rangsang sensoris berupa bunyi. Rangsang bunyi yang diberikan melalui headphone akan menempuh perjalanan melalui saraf ke VIII di koklea (gelombang I), nucleus koklearis (gelombang II), nucleus olvarius superior (gelombang IV), kolikulus inferior (gelombang V) kemudian menuju ke korteks auditorius di lobus temporal otak. Perubahan potensial listrik di otak akan diterima oleh ketiga elektroda di kulit kepala, dari gelombang yang timbul di setiap nucleus saraf terpanjang jalur saraf pendengaran tersebut dapat dinilai bentuk gelombang dan waktu yang

Upload: duongthuy

Post on 10-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewPada orang dewasa dapat untuk memeriksa orang yang pura-pura tuli (malingering) atau ada kecurigaan tuli saraf retrokoklea. Cara melakukan pemeriksaan BERA,

Evoked Response Audiometry

Dikenal juga sebagai Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA).

Evoked Response Audiometry (ERA) atau Auditory Brainstem Response (ABR)

yaitu suatu pemeriksaan untuk menilai fungsi pendengaran dan fungsi N VIII.

Caranya dengan merekam potensial listrik yang dikeluarkan sel koklea selama

menempuh perjalanan mulai telinga dalam hingga inti-inti tertentu di batang otak.

Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan elektroda permukaan yang diletakkan

pada kulit kepala atau dahi dan prosesus mastoid atau lobules telinga. Cara

pemeriksaan ini mudah, tidak bersifat invasive dan bersifat objektif.

Prinsip pemeriksaan BERA adalah menilai perubahan potensial listrik di otak

setelah pemberian rangsang sensoris berupa bunyi. Rangsang bunyi yang diberikan

melalui headphone akan menempuh perjalanan melalui saraf ke VIII di koklea

(gelombang I), nucleus koklearis (gelombang II), nucleus olvarius superior

(gelombang IV), kolikulus inferior (gelombang V) kemudian menuju ke korteks

auditorius di lobus temporal otak. Perubahan potensial listrik di otak akan diterima

oleh ketiga elektroda di kulit kepala, dari gelombang yang timbul di setiap nucleus

saraf terpanjang jalur saraf pendengaran tersebut dapat dinilai bentuk gelombang dan

waktu yang diperlukan dari saat pemberian rangsang suara sampai mencapai nucleus

nucleus saraf tersebut. Dengan mencapai masing-masing nucleus saraf dapat member

arti klinis keadaan saraf pendengaran maupun jarinngan otak disekitarnya. BERA

dapat memberikan informasi mengenai keadaan neurofisiologi, neuroanatomi dan

saraf-saraf tersebut hingga pusat-pusat yang lebih tinggi dengan menilai gelombang

yang timbul lebih akhir atau latensi yang memanjang.

Pemeriksaan BERA sangat bermanfaat terutama pada keadaan tidak

memungkinkan dilakukan pemeriksaan biasa misalnya pada bayi, anak dengan

gangguan sifat dan tingkah laku, intelegensia, rendah, cacat ganda, kesadaran

menurun,. Pada orang dewasa dapat untuk memeriksa orang yang pura-pura tuli

(malingering) atau ada kecurigaan tuli saraf retrokoklea.

Page 2: file · Web viewPada orang dewasa dapat untuk memeriksa orang yang pura-pura tuli (malingering) atau ada kecurigaan tuli saraf retrokoklea. Cara melakukan pemeriksaan BERA,

Cara melakukan pemeriksaan BERA, menggunakan tiga buah elektroda yang

diletakkan di vertex atau dahi dan di belakang kedua telinga (pada prosesus

mastoideus) atau pada kedua lobules auricular yang dihubungkan dengan

preamplifier. Untuk menilai fungsi batang otak pada umumnya digunakan bunyi

rangsang click, karena dapat mengurangi artefak. Rangsang ini diberikan melalui

headphone secara unilateral dan rekaman dilakukan pada masing-masing telinga.

Reaksi yang timbul akibat rangsang suara sepanjang jalur saraf pendengaran dapat

dibedakan menjadi beberapa bagian. Pembagian ini berdasarkan waktu yang

diperlukan mulai dari saat pemberian rangsang suara sampai menimbulkan reaksi

dalam bentuk gelombangm, yaitu : Early response timbul dalam waktu kurang dari

10 milidetik, merupakan reaksi dari batang otak, Middle response antara 10-50 mili

detikmerupakan reaksi dari thalamus dan korteks auditorius primer, Late Response

antara 50-500 mili detik, merupakan reaksi dan area auditorius primer dan sekitarnya.

Penilaian BERA :

1. Masa laten absolute gelombang I, III, V

2. Beada masing-masing masa laten absolute (interwave latency I-V, I-III, III-V)

3. Beda masa laten absolute telinga kanan dan kiri (interaural latency)

4. Beda masa laten pada penurunan intensitas bunyi (latensy intensity function)

5. Rasio amplitudo gelombang V/I, yaitu rasio antara nilai puncak gelombang I,

yang akan meningkat dengan menurunnya intensitas.

Gambar 1. Tes Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA)