tuli kongenital.pptx

12
TULI KONGENITAL dr. Lukmanul Hakim Sp.THT-KL RSU CUT MEUTIA LHOKSEUMAWE

Upload: amelia-intan-saputri

Post on 04-Dec-2015

418 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

TULI KONGENITAL

dr. Lukmanul Hakim Sp.THT-KLRSU CUT MEUTIA LHOKSEUMAWE

» Prevalensi tuli kongenital di seluruh dunia berkisar 1-3 kejadian dari 1000 kelahiran hidup

» Deteksi dini tuli kongenial dapat dilakukan dengan skrining pendengaran menggunakan alat otoacoustic emission (OAE) dan brainstem evoked response audiometry (BERA)

» Berdasarkan penyebab, tuli kongenital dibagi atas faktor genetik herediter dan didapat (kelainan masa kehamilan).

Faktor resiko terjadinya neural hearing loss (NHL) pada neonatal berdasarkan Joint Committee on

Infant Hearing (JCIH)

a. Lahir prematur (umur kehamilan <34 minggu)b. Berat badan lahir rendah (<1500 gram)c. Riwayat keluarga dengan ketuliand. Infeksi kongenital yaitu Toxoplasmosis, Rubella,

Cytomegalovirus dan Herpes Simplex Virus (TORCH)e. Adanya kerusakan pada saraff. Hiperbilirubinemiag. Anomali kraniofasialh. Sindrom yang berhubungan dengan kerusakan pendengaran i. Asfiksia berat pada saat lahir (skor APGAR < 7 pada 5 menit)

Faktor risiko yang lain adalah:Pemakaian obat-obatan ototoksik selama kehamilan

Riwayat penggunaan ventilator mekanik selama lebih dari 5 hari

Skrining pendengaran• Otoacoustic Emissions (OAE)

digunakan sebagai alat yang sangat efektif dalam mengidentifikasi bayi dengan gangguan pendengaran dan tidak invasive• Otoacoustic Emissions (Emisi

Otoakustik) adalah sinyal akustik yang dapat dideteksi dalam saluran telinga seseorang dengan fungsi sel rambut bagian luar yang normal, setelah rangsangan sistem pendengaran.

Timpanometri• Timpanometri adalah pemeriksaan

obyektif yang digunakan untuk menguji kondisi telinga tengah dan mobilitas gendang telinga (membran timpani) dan tulang-tulang telinga tengah, dengan menghasilkan variasi tekanan udara di saluran telinga.

• .

Tes ini dilakukan dengan memasukkan perangkat di liang telinga yang akan mengubah tekanan di dalam telinga, menghasilkan nada murni, dan mengukur respon gendang telinga terhadap perbedaan tekanan suara. Hasil pengujian ditampilkan dalam kurva yang disebut: Tympanogram

Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA)• Penggunaannya yang mudah, tidak invasive• Prinsip pemeriksaan BERA adalah untuk

menilai potensial listrik di otak setelah pemberian rangsang sensoris berupa bunyi.

»Skrining pendengaran pada bayi baru lahir dimulai pada usia 2 hari (sebelum keluar rumah sakit/klinik bersalin) dilanjutkan dengan beberapa pemeriksaan pendengaran sehingga diagnosis pasti dapat dibuat pada usia 3 bulan.

• Bila ternyata bayi mengalami gangguan pendengaran, upaya habilitasi dengan alat bantu dengar (ABD) sudah dilakukan sebelum usia 6 bulan. Dengan program habilitasi yang optimal diharapkan pada usia 6 bulan kemampuan bicara anak tidak jauh berbeda dengan anak normal

Alat Bantu Dengar (ABD)

0 Merupakan alat bantu dengar yang mempunyai 3 unsur utama yaitu : microphone, amlifier, dan receiver.

TERIMA KASIHSemoga Bermanfaat