bab ii tinjauan pustaka a. tinjauan teori 1. konsep...

26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep Kehamilan a. Pengertian Kehamilan (pregnancy) adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2002). Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua dalam 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga dalam 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2009 p 213). Menurut Dr. Wiku Andonotopo mengatakan, secara medis kehamilan dimulai dari proses pembuahan sel telur wanita oleh spermatozoa dari pihak pria. Sel telur yang dibuahi akan berkembang jadi bakal embrio yang kemudian akan menjalani pembelahan sampai 7

Upload: hadieu

Post on 06-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Konsep Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan (pregnancy) adalah suatu masa yang dimulai dari

konsepsi sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2002).

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional,

kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan

normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar

atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3

trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,

trimester kedua dalam 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan

trimester ketiga dalam 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)

(Prawirohardjo, 2009 p 213).

Menurut Dr. Wiku Andonotopo mengatakan, secara medis

kehamilan dimulai dari proses pembuahan sel telur wanita oleh

spermatozoa dari pihak pria. Sel telur yang dibuahi akan berkembang

jadi bakal embrio yang kemudian akan menjalani pembelahan sampai

7

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

8

menjadi embrio. Bakal janin ini lalu akan menempel di selaput lender

rahim, yang terletak di rongga rahim ( Solihah, 2011, p 185).

b. Tanda dan Gejala Kehamilan

1) Tanda yang tidak pasti (probable sign)/ tanda mungkin kehamilan:

a) Amenorhea

Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil,

apabila sudah kawin mengeluh terlambat haid, maka pikirkan

bahwa ia hamil, meskipun keadaan stress, obat-obatan, penyakit

kronis dapat pula mengakibatkan terlambat haid

b) Mual dan muntah

Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari

rasa tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan. Dalam

kedokteran sering dikenal morning sickness karena munculnya

seringkali pagi hari. Mual muntah diperberat oleh makanan yang

baunya menusuk dan juga oleh emosi penderita yang tidak

stabil. Untuk mengatasinya penderita perlu diberi makan-

makanan yang ringan, mudah dicerna dan jangan lupa

menerangkan bahwa keadaan ini dalam batas normal orang

hamil. Bila berlebihan dapat pula diberikan obat-obat anti

muntah.

c) Mastodinia

Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada

payudara disebabkan payudara membesar. Vaskularisasi

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

9

bertambah, asinus dan duktus berproliferasi karena pengaruh

estrogen dan progesteron.

d) Quickening

Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama,

biasanya disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.

e) Keluhan kencing

Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing

malam, disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan

tarikan oleh uterus ke kranial.

f) Konstipasi

Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

dapat juga karena perubahan pola makan.

g) Perubahan berat badan

Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan

berat badan, karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah.

Pada bulan selanjutnya berat badan akan selalu meningkat

sampai stabil menjelang aterm.

h) Perubahan temperatur basal

Kenaikan temperatur basal lebih dari 3 minggu

biasanya merupakan tanda lelah terjadinya kehamilan.

i) Perubahan warna kulit

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

10

Pigmentasi ini disebabkan oleh hormon kortikosteroid

plasenta, dijumpai di muka (chloasma gravidarum), areola

payudara, leher, dan dinding perut (linea nigra).

j) Perubahan payudara

Akibat stimulasi prolaktin dan HPL, payudara

mensekresi kolostrum, biasanya setelah kehamilan lebih dari 16

minggu.

k) Tanda Piskacek’s

Terjadi pertumbuhan yang asimetris pada bagian

uterus yang dekat dengan implantasi plasenta.

l) Perubahan-perubahan pada serviks

(1) Tanda hegar

Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus

uteri, sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai

kesan lebih tipis dan uterus mulai difleksikan.

(2) Tanda Goodell’s

Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks

terasa lebih lunak.

(3) Tanda Chadwick

Dinding vagina mengalami kongesti, warna

kebiru-biruan.

(4) Tanda Mc Donald

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

11

Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah

direfleksikan satu sama lain dan tergantung pada lunak atau

tidaknya jaringan isthmus.

m) Terjadi pembesaran abdomen

Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke-

16, karena pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis

dan menjadi organ rongga perut.

n) Kontraksi uterus

Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh

perutnya kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.

o) Pemeriksaan tes biologis kehamilan

Pada pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana

kemungkinan positif palsu.

2) Tanda pasti kehamilan (tanda positif)

a) Denyut Jantung Janin (DJJ)

Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu

17-18. Pada orang gemuk, lebih lambat. Dengan stetoskop

ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengar lebih awal lagi, sekitar

minggu ke-12. Melakukan auskultasi pada janin bisa juga

mengidentifikasi bunyi-bunyi yang lain, seperti: bising tali

pusat, bising uterus dan nadi ibu.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

12

b) Palpasi

Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya

menjadi jelas setelah minggu ke-22. Gerakan janin dapat

dirasakan dengan jelas setelah minggu 24.

2. Tanda Bahaya Kehamilan

a. Pengertian

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda atau gejala yang

menunjukkan bahwa ibu dan bayi yang dikandungnya dalam keadaan

bahaya. Ibu yang dalam kondisi bahaya perlu mendapatkan pertolongan

segera di rumah sakit (Ayurai, 2009).

b. Macam-Macam Tanda Bahaya Kehamilan:

1) Perdarahan pervaginam

Perdarahan pervaginam dalam kehamilan jarang yang

normal atau fisiologis. Pada masa awal sekali kehamilan, ibu

mungkin akan mengalami perdarahan sedikit atau spotting disekitar

waktu pertama terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah

perdarahan implantasi dan hal tersebut normal terjadi. Pada waktu

yang lain dalam kehamilan perdarahan ringan mungkin pertanda

dari servik yang rapuh (erosi). Perdarahan semacam ini mungkin

normal atau mungkin suatu tanda infeksi yang tidak

membahayakan nyawa ibu hamil dan janinnya.

Perdarahan pada masa kehamilan yang patologis dibagi

menjadi dua yaitu sebagai berikut :

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

13

a) Perdarahan pada awal masa kehamilan

Yaitu perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan

kurang dari 22 minggu. Perdarahan pervaginam dikatakan

tidak normal bila ada tanda-tanda berikut :

(1) Keluar darah merah

(2) Perdarahan yang banyak

(3) Perdarahan dengan nyeri

Perdarahan semacam ini perlu dicurigai

terjadinya abortus, kehamilan ektopik, atau kehamilan mola

(hamil anggur).

b) Perdarahan pada masa kehamilan lanjut

Yaitu perdarahan yang terjadi pada kehamilan

setelah 22 minggu sampai sebelum persalinan. Perdarahan

tidak normal bila terdapat tanda-tanda berikut ini:

(1) Keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan

(2) Perdarahan banyak kadang-kadang atau tidak terus

menerus

(3) Perdarahan disertai rasa nyeri

Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa,

solusio plasenta, dan ruptur uteri. Selain itu, perlu dicurigai

adanya gangguan pembekuan darah.

2) Sakit kepala yang berat dan menetap yang tidak hilang.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

14

Sakit kepala yang hebat dapat terjadi selama kehamilan

dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang bersifat normal

dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah

yang serius adalah sebagai berikut :

a) Sakit kepala hebat

b) Sakit kepala menetap

c) Tidak hilang dengan istirahat

Terkadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu

mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau

terbayang. Hal ini merupakan tanda dan gejala dari preeklamsia.

3) Pandangan mata kabur

Penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan.

Perubahan ringan (minor) adalah normal. Masalah visual yang

mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah

perubahan visual mendadak, misalnya penglihatan kabur atau

terbayang, melihat bintik-bintik (spot), dan berkunang-kunang.

Selain itu adanya kelainan mata merupakan tanda-tanda

yang menunjukkan adanya preeklamsia berat yang mengarah pada

eklamsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah

dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau di dalam retina

(edema retina dan spasme pembuluh darah). Perubahan penglihatan

ini mungkin juga disertai dengan sakit kepala yang hebat.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

15

Diagnosis nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang

atau koma, dan hipertensi.

4) Bengkak pada muka dan tangan

Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan

berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari

kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jaringan tangan,

dan muka. Edema pretibial yang ringan sering ditemukan pada

kehamilan biasa sehingga tidak seberapa penting untuk penentuan

diagnosis preeklamsia. Selain itu, kenaikan berat badan ½ kilogram

setiap minggunya dalam kehamilan masih dianggap normal, tetapi

bila kenaikan 1 kilogram seminggu beberapa kali, maka perlu

kewasapadaan terhadap timbulnya preeklamsia.

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak

yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atu

meninggikan kaki. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah

serius apabila ditandai dengan tanda-tanda berikut ini :

a) Jika muncul pada muka dan tangan

b) Bengkak tidak hilang setelah beristirahat

c) Bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti : sakit

kepala yang hebat, pandangan mata kabur, dan lain-lain. Hal

ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau

preeklamsia.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

16

5) Nyeri perut hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan

persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang

mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan

jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah

beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik,

aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis,

abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih, atau infeksi lain.

6) Gerakan bayi yang berkurang

Gerakan janin adalah suatu hal yang biasa terjadi pada

kehamilan yaitu pada usia kehamilan 20-24 minggu. Ibu mulai

merasakan gerak bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa

ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal (Vivian, 2011 p

138-139).

Gerakan janin tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal

yaitu umur kehamilan, transport glukosa, stimulus pada suara,

kebiasaan janin, ibu yang merokok, dan penggunaan obat-obatan

oleh ibu hamil. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi

harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan

janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat,

serta jika ibu makan dan minum dengan baik.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

17

7) Mual muntah berlebihan

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah

gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I.

Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap

saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6

minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama

kurang lebih 10 minggu.

Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan

40-60% multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala–gejala

ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena

meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.

Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin

karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang

berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan

keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat

dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi

terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah

disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan

fisiologis menentukan berat ringanya penyakit (Prawirohardjo,

2005 p 275).

Cara meringankan atau mencegah mual muntah yaitu

dengan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam

jumlah kecil, tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

18

turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering

atau biskuit dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan

berbau lemak lemak sebaiknya dihindarkan (Prawirohardjo, 2002 p

278).

8) Selaput kelopak mata pucat

Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan. Hal ini

disebabkan karena dalam kehamilan keperluan akan zat-zat

makanan bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam

darah dan sumsum tulang. Menurut penyelidikan Hoo Swie Tjiong

frekuensi anemia dalam kehamilan setinggi 18,5%, pseudoanemia

57,9% dan wanita hamil dengan Hb 12 g/100 ml atau lebih

sebanyak 23,6%; Hb rata-rata 12,3g/ml dalam trimester I, 11,3

g/100 ml dalam trimester II, dan 10,8 g/100 ml dalam trimester III.

Hal itu disebabkan karena pengenceran darah menjadi makin nyata

dengan lanjutnya umur kehamilan, sehingga frekuensi anemia

dalam kehamilan meningkat pula (Prawirohardjo, 2002 p 448-450).

Cara pencegahannya adalah dengan minum tablet zat

besi. Selain itu mengkonsumsi lebih banyak protein dan sayur-

sayuran yang mengandung banyak mineral serta vitamin

(Prawirohardjo, 2002 p 453).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

19

9) Demam

Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38°

C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat

merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.

Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum

banyak, kompres untuk menurunkan suhu (Saiffudin, 2002 p 84)

10) Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin

memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–gejala sakit kepala,

mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,

penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang.

Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia.

Penanganan kejang (Saifuddin, 2002 p 34):

a) Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan

sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret,

muntahan, atau darah

b) Bebaskan jalan nafas

c) Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur

d) Lakukan pengawasan ketat

11) Keluar air ketuban sebelum waktunya

Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum

proses persalinan berlangsung. Hal ini disebabkan oleh karena

berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

20

uterin atau kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan membran

disebabkan oleh adanya infeksi yang berasal dari vagina dan

serviks.

3. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu

(Notoatmodjo, 2003 p 121). Proses penginderaan terjadi melalui panca

indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Pengetahuan pada hakekatnya merupakan segenap apa

yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk di dalamnya

adalah ilmu. Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang

secara langsung turut memperkaya hidup kita

b. Pentingnya Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior ). Dari pengalaman

penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan

lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan

(Notoatmodjo ,2007)

Penelitian Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2007)

mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru

(berperilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan, yakni :

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

21

1) Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam

arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

2) Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut.

Disini sikap subyek mulai timbul.

3) Evaluation(menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya

stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden

sudah lebih baik lagi.

4) Trial, dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai

dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

5) Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Namun demikian, dari penelitian selanjutnya Rogers

menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-

tahap tersebut. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku

melalui proses seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran

dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng

(long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh

pengetahuan dan kesadaran akan tidak berlangsung lama.

Sama halnya dengan perilaku ibu tentang tanda bahaya

kehamilan, dimana perilaku terhadap tanda bahaya kehamilan akan

lebih langgeng jika ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang tanda

bahaya kehamilan tersebut. Sehingga proses kehamilan dapat berjalan

normal.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

22

c. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo 2003, membagi 6 tingkat pengetahuan.

Ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif

yaitu:

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk

mengukur bahwa seseorang, tabu tentang apa yang dipelajari antara

lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan

sebagainya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

23

sebenamya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya

dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysys)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja

dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan seperti

sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk

mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesa (Syntesis)

Adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru dengan kata lain sintesis merupakan suatu kemampuan

untuk menyusun informasi baru misalnya dapat menyusun,

menggunakan, meringkaskan dan menyesuaikan suatu teori dan

rumusan yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau

objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau menggunakan krteria yang telah ada.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

24

Untuk tahu tanda bahaya kehamilan maka ibu hamil harus

mengenali tanda dan gejalanya, mampu mendefinisikan,

menyebutkan contoh, membedakan/mengelompokkan, serta tahu

tentang cara untuk mencegahnya.

d. Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah,

dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1) Cara Tradisional

Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara

lain :

a) Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan

tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lama.

b) Cara kekuasaan (otoritas)

Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada

kekuasaan, baik otoritas tradisi, otoritas pemerintah, otoritas

pemimpin, maupun otoritas ilmu pengetahuan.

c) Berdasarkan pengalaman

Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan

yang dihadapi pada masa yang lalu.

d) Melalui jalan pikiran

Manusia telah mampu menggunakan penalarannya

dalam memperoleh pengetahuan.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

25

2) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan

pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah, cara ini disebut

dengan metode penelitian ilmiah atau lebih popular lagi metodologi

penelitian (Notoatmodjo, 2002).

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Sukmadinata (2003) faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah sebagai berikut :

1) Faktor Internal

a) Jasmani

Faktor jasmani diantaranya adalah kesehatan indera

seseorang.

b) Rohani

Faktor rohani diantaranya adalah kesehatan psikis,

intelektual, psikomotor, serta kondisi efektif serta kognitif

individu.

2) Faktor Eksternal

a) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam

memberi respon terdapat sesuatu yang datang dari luar. Orang

yang berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih

rasional terhadap informasi yang akan datang dan akan berfikir

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

26

sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh

gagasan tersebut.

b) Paparan media masa(akses informasi)

Melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik

berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga

seseorang lebih sering terpapar media massa (TV, radio, majalah,

pamflet) akan memperoleh informasi yang lebih banyak

dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi

media.

c) Ekonomi(pendapatan)

Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun

kebutuhan sekunder keluarga dengan status ekonomi baik akan

lebih mudah tercukupi dibanding keluarga dengan status ekonomi

rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan

informasi pendidikan yang termasuk kebutuhan sekunder.

Hubungan sosial manusia adalah makluk sosial dimana didalam

kehidupan beriteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang

dapat berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar

informasi.

d) Hubungan sosial

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga dalam

kehidupan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain.

Individu yang dapat berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

27

terpapar informasi, sementara faktor hubungan sosial juga

mempengaruhi kemampuan individu sebagai komunikan untuk

menerima pesan menurut model komunikasi media.

e) Pengalaman

Pengalaman individu tentang berbagai hal biasa yang

diperoleh dari tingkat kehidupan dalam proses

perkembangannya,misalnya sering mengikuti kegiatan yang

menddik seperti seminar.

4. Pendidikan

a. Pengertian

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam

pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau

perubahan kearah yang lebih dewasa.

Kegiatan atau proses belajar dapat terjadi dimana saja, kapan

saja, dan oleh siapa saja. Kegiatan belajar mempunyai ciri-ciri: belajar

adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan pada diri individu,

kelompok, atau masyarakat yang sedang belajar, baik aktual maupun

potensial. Ciri kedua dari hasil belajar bahwa perubahan tersebut di

dapatkan karena kemampuan baru yang berlaku untuk waktu yang

relatif lama. Ciri yang ketiga adalah bahwa perubahan itu terjadi karena

usaha, dan didasari bukan karena kebetulan (Notoadmodjo, 2007, p.

108).

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

28

Pendidikan sangat berpengaruh pada pengetahuan seseorang,

dalam hal ini berpengaruh terhadap pengetahuan tentang tanda bahaya

kehamilan, dimana seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang

tersebut akan semakin luas pengetahuannya dan mampu mengenali

secara lebih dini mengenai tanda bahaya kehamilan.

b. Manfaat/ fungsi Pendidikan

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman, dan bertakwa, kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serat bertanggung jawab (UU No.23 tahun 2003).

c. Tujuan Pendidikan

Menurut Notoadmodjo (2007, p 127) tujuan pendidikan

diantaranya :

1) Mengubah pengetahuan/ pengertian, pendapat, dan konsep-konsep

2) Mengubah sikap dan persepsi

3) Menanamkan tingkah laku/ kebiasaan yang baru.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pendidikan

Menurut Notoadmodjo (2007, p.109) faktor-faktor yang

mempengaruhi proses pendidikan, diantara lain :

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

29

1) Masukan (Input)

Menyangkut sasaran belajar (sasaran didik). Yaitu

individu, kelompok, atau masyarakat yang sedang belajar itu

sendiri dengan berbagai latar belakangnya.

2) Proses (Process)

Mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan

kemampuan (perilaku) pada subjek belajar tersebut. Dalam proses

ini terjadi pengaruh timbal balik antara berbagai faktor, antara lain :

subjek belajar, pengajar (pendidik atau fasilitator), metode, dan

teknik belajar, alat bantu belajar, dan materi atau bahan yang

dipelajari.

3) Keluaran (OutPut)

Hasil belajar itu sendiri, yaitu beberapa kemampuan atau

perubahan perilaku dari subjek belajar.

e. Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang

ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan

yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

Jenjang pendidikan formal menurut UU RI tentang

Pendidikan No. 20 tahun 2003 diantara lain :

1) Pendidikan dasar

Jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan

menengah. Contohnya: Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

30

(MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Madrasah

Tsanawiyah (MTs)

2) Pendidikan menengah

Jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar yang

terdiri dari pendidikan menengah kejuruan. Contohnya: Sekolah

Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

atau bentu lain yang sederajat.

3) Pendidikan tinggi

Jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang

mencakup program sarjana, magister, dokter, dan spesialis yang

diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat

berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, Institut, Universitas

Pendidikan juga dapat dikategorikan menjadi pendidikan

rendah : tamat SLTP ke bawah dan pendidikan tinggi yaitu : tamat

SLTA ke atas (Riskesdas, 2007).

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

31

B. KERANGKA TEORI

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Sukmadinata (2003).

C. KERANGKA KONSEP

Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka

hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui

penelitian-penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2005).

Bagan 2.2 Kerangka konsep

Variabel Independent Variabel Dependen

Pengetahuan tanda

bahaya kehamilan

Faktor internal :

Jasmani

Rohani Kehamilan

Tingkat pendidikan

ibu hamil

Tingkat pengetahuan tentang

tanda bahaya kehamilan

Faktor eksternal

Pendidikan

Paparan

media masa

Ekonomi

Hubungan

social

Pengalaman

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Konsep ...digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-errinaerya-5916-2-babii.pdf · Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau

32

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara penelitian, patokan

duga, atau dalil sementara yang kebenarannya akan dibuktikan dalam

penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2005).

Hipotesa Alternatif (Ha) :

Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan

pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan.