a10 hormon progesteron rxva

28
Hormon Progesteron Untuk Memenuhi Tugas Biologi Dasar dan Perkembangan Dosen : dr. Esti Willianto, MHSM Disusun Oleh Kelompok A10 : Fitria Anjar Rina (PO.62.24.2.13.108) Helnida Zaini (PO.62.24.2.13.112) Heni Kardila (PO.62.24.2.13.113)

Upload: helnida-zaini-kaderi

Post on 26-Oct-2015

61 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Gigi tetap pertama biasanya muncul di usia 6 tahunan. Oleh karenanya,paling baik kalau gigi susu tanggal ketika gigi tetap penggantinya sudahteraba atau terlihat.

TRANSCRIPT

Page 1: A10 Hormon Progesteron RXVA

Hormon Progesteron Untuk Memenuhi Tugas Biologi Dasar dan

Perkembangan

Dosen : dr. Esti Willianto, MHSM

Disusun Oleh Kelompok A10 :

Fitria Anjar Rina (PO.62.24.2.13.108)

Helnida Zaini (PO.62.24.2.13.112)

Heni Kardila (PO.62.24.2.13.113)

Naluri Marlina (PO.62.24.2.13.122)

Reniatina Syahrani (PO.62.24.2.13.133)

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLTEKES KEMENKES PALANGKARAYA

JURUSAN KEBIDANAN REGULER XV ATAHUN AJARAN 2013/ 2014

Page 2: A10 Hormon Progesteron RXVA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat-Nya lah penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaiknya.

Makalah Mata Kuliah “Biologi Dasar dan Perkembangan” ini disusun sebagai

bahan acuan kelompok kami dalam melakukan presentasi materi yang kelompok

kami dapatkan.

Makalah ini membahas tentang “Hormon Progesteron”. Mulai dari

pengertian sampai dengan penjabaran materi dengan maksud agar kami lebih

memahami pokok permasalahan didalam proses pembelajaran dan agar kami

mempunyai suatu keterampilan dalam pemaparan dan dalam menghadapi

permasalahannya, serta mampu menemukan solusinya.

Dengan terselesaikannya makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung

didalam penyusunan makalah ini. Kami selaku penulis sangat menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran

yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi

kita semua.

Palangka Raya, 14 Oktober 2013

Penulis,

i

Page 3: A10 Hormon Progesteron RXVA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan................................................................................1

1.3 Manfaat Penulisan..............................................................................2

Bab II Sifat-Sifat Zat...........................................................................................3

2.1 Progesteron.........................................................................................3

2.2 Fungsi Hormon Progesteron...............................................................5

2.3 Kekurangan  Hormon Progresteron....................................................9

2.4 Kelebihan Progesteron........................................................................14

Bab III Penutup......................................................................................................15

3.1 Kesimpulan.........................................................................................15

Daftar Pustaka..........................................................................................................16

ii

Page 4: A10 Hormon Progesteron RXVA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hormon seks berperan dalam memulai pubertas dan kemudian memainkan peran

dalam pengaturan perilaku seksual. Sekresinya yang akan masuk aliran darah dan

mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh maka apabila hormon telah sampai pada

suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Perubahan

yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu

panjang.

 Dalam alat reproduksi wanita terdapat berbagai macam hormon yang dapat

membantu wanita dalam proses produksi. Dari sekian banyak hormon yang

memegang peranan penting pada wanita adalah hormon  estrogen dan progesteron.

Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada

endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan

yang optimal jika terjadi implantasi.

Dari latar belakang tersebut, maka tim penulis menyusun makalah yang berjudul

”Hormon Progesteron”.

1.2 Tujuan Penulisan

Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka ada beberapa tujuan yang akan

diperoleh dari penyusunan makalah ini. Tujuan tersebut antara lain :

1. Mengetahui proses pembentukkan hormon progesteron;

2. Mengetahui fungsi hormon progesteron;

1

Page 5: A10 Hormon Progesteron RXVA

3. Mengetahui penyebab dan efek dari kekurangan hormon progesteron; dan

4. Mengetahui penyebab dan efek dari kelebihan hormon progesteron;

1.3 Manfaat Penulisan

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar – besarnya,

yaitu antara lain:

1. Sebelumnya para pembaca yang belum mengenal hormon progesteron akan

lebih mengerti tentang hormon progesteron; dan

2. Diharapkan dari makalah ini muncul makalah – makalah lain yang berguna

bagi semua pihak.

2

Page 6: A10 Hormon Progesteron RXVA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hormon Progesteron

Progesteron (bahasa Inggris: progesteron) merupakan hormon yang berpengaruh

pada siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embriogenesis. Progesteron

bertanggung jawab pada perubahan endometrium pada paruh kedua siklus menstruasi

dan perubahan dalam serviks serta vagina.

Skema Pembentukkan Hormon Progesteron pada Wanita

3

HIPOFISIS ANTERIOR

Somathotropine Hormon

(STH)

Tyroid Simulating

Hormon (TSH)

Adrenocor-ticotropic Hormon (ACTH)

LTHHormon Gonadotropin

FSH LH

Pematangan folikel Menghasilkan estrogen

Pematangan folikel Menghasilkan progesteron

Di dalam ovariumDi dalam ovarium

Prolaktin atau Lactogenic

Hormon(LTH)

Menghasilkan

Page 7: A10 Hormon Progesteron RXVA

Kelenjar Hipofisis menghasilkan bermacam – macam hormon. Kelenjar

hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars intermedia),

dan bagian posterior. Salah satu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis ialah

Luteininzing Hormon (LH), didalam ovarium hormon LH memicu ovulasi

(pengeluaran ovum dari folikel) sekaligus mengarahkan pembentukan Korpus

Lateum. Korpus lateum inilah yang akan memproduksi hormon progesteron. Pada

pertengahan fase luteal kadarnya mencapai puncak kemudian akan menurun dan

mencapai kadar paling rendah pada akhir siklus haid, yang diakhiri dengan

pendarahan haid. Bila terjadi konsepsi, implantasi terjadi 7 hari setelah fertilisasi dan

segera terjadi perkembangan trofoblas yang mengeluarkan hormon gonadotropin

korion ke dalam sirkulasi.

Pada bulan kedua dan ketiga kehamilan, plasenta yang sedang tumbuh mulai

mensekresi estrogen dan progesteron, mulai saat ini sampai partus,korpus luteum

tidak diperlukan lagi. Sekresi progesteron selama fase folikuler hanya beberapa

milligram sehari, kemudian kecepatan sekresi ini terus meningkat menjadi 10 sampai

20 mg pada fase luteal sampai beberapa ratus milligram pada akhir masa kehamilan.

4

Gambar 1. Progesteron dihasilkan salah satunya oleh Korpus Lateum, dan berfungsi untuk menebalkan endometrium.

Page 8: A10 Hormon Progesteron RXVA

2.2 Fungsi Hormon Progesteron

A. Siklus Menstruasi

a. Mengatur siklus menstruasi bersama dengan hormon estrogen dengan

melalui feedback mekanisme terhadap FSH dan LH. Sekresi secara

bergantian hormon-hormon ini menentukan siklus menstruasi.

Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Apabila ovum tidak

dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan

produksi hormone estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan

progesteron

5

Gambar 2. Siklus Menstruasi

Page 9: A10 Hormon Progesteron RXVA

mengakibatkan lepasnya ovum dari dinding uterus yang menebal

(endometrium). Lepasnya ovum tersebut mengakibatkan endometrium

sobek/ meluruh, sehingga terjadi pendarahan pada fase menstruasi.Masa

proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah

menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi

pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk

perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari

ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut

ovulasi). Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya

ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi

pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk

implantasi (perlekatan janin ke rahim).

b. Seperti yang dijelaskan pada siklus menstruasi diatas progesteron

mempertebal dinding endometrium untuk persiapan proses implantasi jika

terjadi fertilisasi antara ovum dan sperma.

B. Masa kehamilan

a. Ketersediaan progesteron dalam jumlah yang cukup pada masa awal

kehamilan sangat penting peranannya, terutama dalam menghambat

kontaraksi uterus. Hal ini dibutuhkan sehubungan dengan usaha untuk

mempertahankan janin muda yang baru berimplantasi di uterus agar tidak

terjadi kelahiran premature atau keguguran.

b. Menurunkan gairah seksual selama kehamilan trimester I. Fungsi ini

dibutuhkan untuk mempertahankan kondisi janin  karena keadaan janin

yang masih rentan terhadap benturan.

c. Membantu mempersiapkan payudara untuk proses laktasi.

6

Page 10: A10 Hormon Progesteron RXVA

Gambar 3. Perubahan payudara untuk mempersiapkan proses laktasi.

d. Meningkatkan suhu tubuh dan respitation rate, sebagai bentuk penyesuaian

terhadap masa awal kehamilan.

e. Mengentalkan sekret vagina, sebagai proteksi tambahan terhadap

kemungkinan infeksi.

f. Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna

mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini

dapat mempertahankan kehamilan.

C. Efek progesteron pada uterus

Fungsi dari progesteron pada uterus adalah :

a. Menurunkan frekuensi dan intensitas dari kontraksi  uterus, dengan

demikian dapat membantu untuk mencegah ekspulsi dari hasil

implantasi ovum.

b. Progesteron juga meningkatkan sekresi, pada lapisan mukosa pada tuba

fallopi. Sekresi ini  adalah kebutuhan untuk nutrisi dari hasil fertilisasi,

mempersiapkan tuba fallopi sebelum implantasi. Sekresi ini dibutuhkan

7

Page 11: A10 Hormon Progesteron RXVA

untuk menutrisi ovum yang telah dibuahi, yang sedang membelah,

sewaktu ovum berjalan dalam tuba fallopi sebelum berimplantasi.

c. Menghambat produksi LH agar korpus luteum mengalami degenerasi

saat tidak terjadi fertilisasi. Degenerasi membuat dinding endometrium

yang tealah menebal akan meluruh, saat itulah terjadi menstruasi.

D. Terapi

Saat masa laktasi, kadar hormon progesteron dalam tubuh meningkat, oleh

karena itu wanita yang menyusui selama paling sedikit 6 bulan berturut–turut

serta wanita yang telah hamil beberapa kali, akan mengurangi resiko terkena

kanker payudara. Sedangkan pada rahim, progesteron bekerja mencegah

terjadinya kanker rahim dengan mengatur efek paparan esterogen dalam

rahim.

E. Kontrasepsi

Selain memiliki fungsi seperti yang telah dipaparkan diatas progesteron juga

dapat digunakan sebagai salah satu pilihan dalam penggunaan kontrasepsi,

terutama kontarasepsi hormonal.

Berikut berbagai pilihan kontarsepsi hormonal dengan progesteron :

Kontrasepsi oral : POP (progesteron only pill);

Suntikan : 3 bulan (progesteron only);dan

Mengontrol pendarahan anovulasi.

8

Gambar 4. Progesterone Only Pill (POP)

Page 12: A10 Hormon Progesteron RXVA

F. Efek progesteron pada payudara

Progesteron mempersiapkan lobules dan alveoli pada payudara, menyebabkan

sel alveoli untuk berproliferasi, memperluas, dan menjadi sekret secara

alamiah. Walaupun, progesteron tidak menyebabkan aktivasi alveoli untuk

menghasilkan ASI, mulailah terjadi pengeluaran air susu ibu karena

rangsangan prolaktin dari kelenjar pituitari anterior. Sehingga progesteron

menyebabkan payudara bertambah besar.

2.3 Kekurangan  Hormon Progresteron

Progesteron adalah hormon pada wanita yang bertanggung jawab dalam proses

reproduksi, misalnya saja pada  masa pubertas, menstruasi, dan kehamilan. Apabila

tubuh tidak  memiliki cukup progesteron, maka akan dapat  menyebabkan efek yang

serius dan mempengaruhi sistem perkembangan seksual seorang wanita. Wanita yang

telah mengalami menopause dan gadis remaja prapubertas memiliki tingkat

progesteron yang sangat rendah. Seorang wanita yang memiliki tingkat rendah

9

Gambar 5. Lobula membesar karena pengaruh progesteron

Page 13: A10 Hormon Progesteron RXVA

progesteron selama masa aktif  reproduksi disebut mengalami defisiensi atau

kekurangan progesteron.

Berikut ini penyebab terjadinya kekurangan progesteron :

A. Stres

Aktifitas yang padat dan beban kerja yang berat dapat menimbulkan stres.

Hal inilah yang memicu terhentinya produksi hormon sehingga

menyebabkan terjadinya kekurangan progesteron.

B. Diet

Pola makan sehari-hari juga memberikan kontribusi dalam

ketidakseimbangan hormon. Hal ini terjadi karena kebiasaan

mengkonsumsi makanan yang  secara tidak langsung mengandung

estrogen, seperti daging ayam, sapi, serta babi yang diternakkan yang

diberikan makanan tambahan  berupa hormon estrogen demi memepercepat

pertumbuhannya.

C. Kontrasepsi

Kebanyakan pil kontasepsi menggunakan progestin sebagai terapi

pengganti hormon. Progestin memiliki sifat yang tidak sama dengan

progesteron alami, sehingga hanya akan memicu meningkatnya kadar

hormon estrogen didalam tubuh.

D. Lingkungan

Tanpa kita sadari tubuh kita sehari-hari telah banyak menerima paparan

estrogen sintesis seperti yang terkandung dalam deterjen, pestisida serta

berbagai macam produk perawatan kecantikan. Stimulus paparan yang

terjasi secara terus-menerus ini memberikan dampak negatif terhadap

reseptor estrogen dalam tubuh, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan

hormon yang mengacu pada keadaan estrogen dominan.

10

Page 14: A10 Hormon Progesteron RXVA

Berikut ini beberapa efek akibat kekurangan hormon progesteron meliputi :

A. Menstruasi yang tidak teratur

Dalam siklus yang normal, menstruasi terjadi ketika kadar progesteron

mendadak turun sebagai sinyal bagi dinding rahim untuk luruh.

Kekurangan progesteron menyebabkan dinding rahim tidak luruh tepat

pada waktunya, karena perubahan komposisi hormonal tidak terjadi secara

drastis.

B. Kista ovarium

Wanita normal biasanya memiliki dua ovarium di sisi kanan dan kiri rahim.

Masing-masing ovarium menghasilkan satu telur yang terbungkus dalam

folikel (kantong). Ketika telur keluar, hormon esterogen akan member

sinyal kepada rahim: pada gilirannya lapisan rahim mulai menebal dan

mempersiapkan pembuahan telur oleh sperma (kehamilan). Bila telur tidak

dibuahi, maka seluruh isi rahim akan dikeluarkan dalam bentuk haid

bulanan. Jika kekurangan progesteron maka folikel gagal untuk pecah dan

melepaskan telur, cairannya tetap tinggal dan dapat membentuk kista kecil.

11

Gambar 4. Kista pada ovarium

Page 15: A10 Hormon Progesteron RXVA

Hal inilah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya kista ovarium.

Namun pada dasarnya kista memiliki tingkatan keparahan yang masih

dapat terkendali hingga berakibat kanker.

C. Wanita berpotensi keguguran dan  kesulitan memberikan ASI secara efektif

Selama kehamilan, progesteron membuat uterus menebal dan menstabilkan

posisi janin. Progresteron juga terus merangsang pertumbuhan jaringan

payudara untuk memproduksi air susu. Hormon ini berperan pula

memperkuat dinding panggul dan mendorong produksi lender yang

menyumbat leher rahim, mencegah masuknya infeksi. Semua hal ini akan

melindungi janin. Seorang wanita yang kekurangan progestreon menjadi

lebih berpotensi mengalami keguguran. Level progesteron yang rendah

membuat seorang wanita yang berhasil melahirkan akan kesulitan

memberikan ASI secara efektif.

D. Kelainan perkembangan bentuk payudara

Pubertas seorang wanita ditandai oleh menstruasi dan perkembangan

payudara. Payudara mulai tumbuh beberapa tahun sebelum menstruasi

yang didorong oleh estrogen, prolaktin dan hormon lainya. Setelah ovulasi

dan menstruasi pertama, tubuh mulai mempruduksi progesteron,

esterogendan hormon lainnya. Progesteron membantu melanjutkan

pertumbuhan dan perkembangan payudara. Saat terjadi kekurangan

progesteron, seorang wanita berpotensi mengalami hambatan

perkembangan bentuk payudara.

E. Sulit untuk  hamil

Infertilitas atau sulit hamil adalah akibat lain dari defisiensi progesteron.

Progesteron member sinyal pada payudara dan rahim untuk

mempersiapkan konsepsi. Payudara kemudian akan membesar untuk

12

Page 16: A10 Hormon Progesteron RXVA

memproduksi lebih banyak air susu dan kemudian merangsang lapisan

rahim menjadi lebih tebal dan leher rahim untuk mengeluarkan lender lebih

banyak. Progesteron juga akan member tahu tubuh untuk menyesuaikan

diri sehingga memungkin tubuh menerima sel telur yang dibuahi. Jika

konsepsi tidak terjadi, level progesteron akan menurun dan memicu

dimulainya siklus menstruasi. Sedangkan tubuh seorang wanita dengan

kadar progesteron rendah tidak akan mengalami perubahan untuk

mempersiapan pembuahan sehingga sulit untuk hamil.

F. Retensi cairan

Retensi atau penumpukan cairan sering terjadi setelah melahirkan, sebagai

akibat dari berkurangnya kadar progesteron. Biasanya kondisi ini ditandai

dengan pembengkakan (edema) terutama dibagian kaki dan tangan. Hal ini

terjadi karena pada siklus normal, progesteron juga berfungsi sebagai

diuretic. Oleh progesteron, kelebihan carain yang terdapat dibeberapa

jaringan tubuh akan dikeluarkan melalui urin.

13

Gambar 5. Edema pada kaki.

Page 17: A10 Hormon Progesteron RXVA

2.4 Kelebihan Hormon Progesteron

Progesteron hanya akan berada dalam keadaan over supply apabila pasien

mengkonsumsi suplemen serta obat-obatan yang mengandung progesteron dalam

dosis yang tinggi, yang dalam hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan.

Pengaruh kelebihan hormon progesteron

Pasien tampak kelelahan,

Kehilangan gairah seksual,

Ketidakstabilan emosi,

Kembung dan nafsu makan berkurang, dan

Siklus menstruasi tidak teratur.

Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek buruk kelebihan progesteron

adalah dengan meninjau kembali jenis, dosis serta lama pemberian terapi progesteron

dan menyesuaikannya dengan kebutuhan pasien.

14

Page 18: A10 Hormon Progesteron RXVA

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke

dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Hormon

progesteron adalah hormon yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior  yang

bertugas untuk mengatur fungsi  kewanitaan.  Diantaranya adalah untuk mengatur

siklus menstruasi, dan persiapan rahim guna menerima sel  sperma untuk melakukan

pembuahan. Selain itu hormon ini juga memiliki banyak peran penting dalam  proses

reproduksi. Misalnya, fungsi hormon progesteron pada uterus yaitu meningkatkan

perubahan sekresi pada endometrium uterus selama separuh terakir siklus seksual

bulanan wanita, pada tuba fallopi hormon progesteron berperan  meningkatkan

sekresi pada mukosa yang melapisi  tuba fallopi dan pada payudara hormon ini

mempengaruhi sel-sel alveolar berproliferasi, membesar, dan menjadi bersifat

sekretoris. Kekurangan hormon progesteron disebabkan beberapa faktor antara lain

stres, diet, kontrasepsi ,dan lingkungan. ini dapat memberikan efek yang kurang baik

untuk kesehatan seperti: menstruasi yang tidak teratur, kista ovarium, kelainan bentuk

payudara, dan kesulitan untuk hamil. Kelebihan hormon progesteron disebabkan

karena mengkonsumsi suplemen serta obat-obatan yang mengandung progesteron

dalam dosis yang tinggi, efeknya tampak kelelahan, kehiangan gairah seksual,

ketidakstabilan emosi, kembung dan nafsu makan berkurang, dan siklus menstruasi

tidak teratur.

15

Page 19: A10 Hormon Progesteron RXVA

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Bari Saifuddin. 2005. Ilmu kandungan. Jakarta: yayasan bina pustaka

sarwono prawirohardjo.

Anonim. 2008. Apa Itu Hormon. Diunduh pada tanggal 11 Oktober 2013 pada

http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/09/apa-itu-hormon/

Anonim. 2011. Indikasi Dan Kontraindikasi Hormon. diunduh pada tanggal 11

Oktober 2013 pada http://sehat-aja-yuk.blogspot.com/2011/05/indikasi-dan-

kontraindikasi-hormon.html

Bobak, dkk. 2004. Buku Ajar Kererawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Cunningham, Gery F. 2005. Obstetri Wiliams. Jakarta: EGC

Danwaode. 2011. Farmakologi Hormon Dan Penghambat Gonad. Diunduh

pada tanggal 11 Oktober 2013 pada

http://dhanwaode.wordpress.com/2011/03/01/farmakologi-hormon-dan-

penghambat-gonad/

Doctorjflazz. 2011. Fungsi Hormon Pada Wanita. Diunduh pada tanggal 11

Oktober 2013 pada http://doctorjflazz.blogspot.com/2011/03/fungsi-hormon-

pada-wanita.html

Green, H. J. Fisiologi Kedokteran. 2004. Ciputat: Binarupa Aksara.

Hanifa, Wiknjosastro. 2007. Ilmu Kebidanan,.Jakarta: yayasan bina pustaka

sarwono prawirohardjo

Prawiroharjo, Sarwono. 2010. ILMU Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

16