sidang keempat puluh empat majelis bahasa...

Download SIDANG KEEMPAT PULUH EMPAT MAJELIS BAHASA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/5825937732... · 1.10 Sambutan Kepala Pusat Bahasa 1.11 Sambutan Ketua Perwakilan Malaysia

If you can't read please download the document

Upload: phamkhuong

Post on 08-Feb-2018

316 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

  • 1

    SIDANG KEEMPAT PULUH EMPAT

    MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM-

    INDONESIA-MALAYSIA

    (MABBIM)

    (Hotel Jayakarta, Mataram, 9 11 Mac 2005)

  • 2

    PERYATAAN BERSAMA

    Sebagai lanjutan Sidang Ke-43 Majelis Bahasa Brunei Darussualam-Indonesia-Malaysia

    (MABBIM), antara Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu Brunei Darussalam

    (JKTBMBD), Panita Kerja Sama Kebahasaan (PAKERSA), Indonesia dan Jawatankuasa

    Tetap Bahasa Melayu (JKTBM), Malaysia yang diadakan pada tanggal 8 12 Maret

    2004 di Menara Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, Malaysia, Sidang Ke-44

    MABBIM telah diadakan pada tanggal 9 11 Maret 2005 di Hotel Jayakarta, Mataram,

    Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Majelis telah: (1) menyelenggarakan Seminar Bahsa

    dan Sastra yang bertemakan Dinamika Bahasa dan Sastra Indonesia/Melayu Peneral

    Jiwa Bangsa, (2) meneliti dan mengesahkan Keputusan Umum Sidang Ke-44

    MABBIM, (3) meneliti dan menerima hasil Sidang Ke-15 Pakar MABBIM, dan (4)

    membincangkan dan mengambil keputusan tentang hal-hal lain seperti yang terlampir.

    Awang Haji Sumadi bin Sukaimi

    Pengerusi

    Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu

    Brunei Darussalam

    Dr. Dendy Sugono

    Ketua

    Paniti Kerja Sama Kebahasaan

    Indonesia

    Haji Abu Bakar bin Mohamad

    Pengerusi

    Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu

    Malaysia

    Mataram, 11 Maret 2005

  • 3

    DAFTAR ISI

    PERNYATAAN BERSAMA

    DAFTAR ISI

    LAPORAN SIDANG

    LAMPIRAN

    I. Dokumen

    1.1 Lampiran 2a dan 2b - Rencana Lima Tahun MABBIM (2003 -

    2007)

    1.2 Lampiran 3 - Rencana Bidang Ilmu Untuk Sidang Pakar Ke-19

    Berdasarkan Usul Sidang Pakar Ke-18

    1.3 Lampiran 4 - Isu Kebahasaan dan Kesastraan

    1.4 Lampiran 6 - Laporan Penataran Leksikografi

    1.5 Lampiran 8A Laporan Revisi Ejaan Bahasa Indonesia/Melayu

    1.6 Lampiran 8E - Laporan Bahasa Indonesia/Melayu Sebagai Bahasa

    Resmi Negara

    1.7 Draf Memorandum Untuk Menjadikan Bahasa Melayu/Indonesia

    Sebagai Bahasa Utama Asean

    1.8 Sambutan Menteri Pendidikan Nasional

    1.9 Sambutan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat

    1.10 Sambutan Kepala Pusat Bahasa

    1.11 Sambutan Ketua Perwakilan Malaysia

    1.12 Sambutan Ketua Perwakilan Brunei Darussalam

  • 4

    I. Acara Sidang

    Rabu, 9 Maret 2005

    15.30 16.00 Pembukaan

    16.00 17.00 Sidang I

    17.00 19.30 Istirahat

    19.30 22.00 Sidang II

    Kamis, 10 Maret 2005

    08.30 10.00 Sidang III

    10.00 10.15 Istirahat

    10.15 12.30 Sidang IV

    12.30 13.30 Istirahat/Makan siang

    13.30 15.30 Sidang V

    15.30 15.45 Istirahat

    15.45 17.00 Sidang VI

    17.00 19.30 Istirahat/makan malam

    19.30 22.00 Sidang VII

    Jumat, 11 Maret 2005

    08.30 10.00 Sidang VIII

    10.00 10.15 Istirahat

    10.15 11.30 Penutupan

    II. Anggota Sidang Eksekutif

    1. Awang Haji Sumadi bin Sukaimi (Brunei Darussalam, Ketua)

    2. Dr. Dendy Sugono (Indonesia, Ketua)

    3. Haji Abu Bakar bin Mohamed (Malaysia, Ketua)

    4. Dato Paduka Haji Mahmud bin Haji Bakyr (Brunei Darussalam, Anggota)

    5. Dato Paduka Haji Ahmad bin Kadi (Brunei Darussalam, Anggota)

    6. Awang Hanafiah bin Hj. Awang Zaini (Brunei Darussalam,

    Anggota/Setiasuaha)

    7. Drs. Sugiyono (Indonesia, Anggota)

  • 5

    8. Dra. Yeyen Maryani, M. Hum (Indonesia, Anggota)

    9. Drs. Abdul Gaffar Ruskhan, M. Hum. (Indonesia, Anggota)

    10. Prof. Emeritus Dato Dr. Hajah Asmah binti Haji

    Omar

    (Malaysia, Anggota)

    11. Prof. Dr. Abdullah bin Hassan (Malaysia, Anggota)

    12. Puan Atiah binti Haji Mohd. Salleh (Malaysia, Anggota/Setiausaha)

    III.

    Pemerhati

    1. Dato Paduka Haji Alidin bin Haji Awang Othman (Brunei Darussalam)

    2. Pg. Haji Mohammad bin Pg. Damit (Brunei Darussalam)

    3. Dy. Hajah Zainab binti Haji Mat.Daud (Brunei Darussalam)

    4. Dy. Hajah Saddiah binti Ramli (Brunei Darussalam)

    5. Drs. Mustakim, M.Hum (Indonesia)

    6. Puan Diarani binti Mat Adam (Malaysia)

    7. Prof. Madya Shaharuddin Maaruf (Singapura)

    8. Mohamed Pitchay Gani bin Mohamed Abdul Aziz (Singapura

    IV.

    Nara Sumber

    1. Dr. Mataim bin Bakar (Brunei Darussalam)

    2. Dr. Haji Jaludin bin Haji Chuchu (Brunei Darussalam)

    3. Hj. Alipudin bin Hj. Omarkandi (Brunei Darussalam)

    4. Encik Rusli bin Abd.Ghani (Malaysia)

    5. Puan Hajah Noresah binti Baharom (Malaysia)

    6. Puan Hajah Halimah binti Haji Ahmad (Malaysia)

    V.

    Pencatat

    1. Dra. Menuk Hardaniwati (Indonesia)

    2. Dian Pitaloka, S.E (Indonesia)

    VI. Agenda Sidang Eksekutif

    1. Pengantar tuan rumah

    2. Meneliti dan mengesahkan Keputusan Umum Sidang Ke-43 Mabbim

    3. Meneliti masalah yang timbul dalam Keputusan Sidang Ke-43 Mabbim

    4. Meneliti dan menerima Laporan Sidang Ke-18 Pakar Mabbim

    5. Meneliti masalah yang timbul dalam Sidang Ke-18 Pakar Mabbim

    6. Membahas bidang dan subbidang yang akan dibicarakan pada Sidang Ke-19 Pakar

    Mabbim

    7. Membahas isu kebahasaan dalam Seminar Bahasa dan Sastra Sidang Ke-44 Mabbim

    8. Membicarakan tema dan perkara lain yang berkaitan dengan Seminar Bahasa danSastra

  • 6

    Sidang Ke-45 Mabbim

    9. Membicarakan tanggal dan tempat:

    a. Sidang Ke-19 Pakar Mabbim b. Musyawarah Sekretariat c. Sidang Ke-45 Mabbim

    10

    Membicarakan Laporan Sekretariat/Setiausaha pada Musyawarah Sekretariat Mabbim

    (Bogor,

    7 9 Juni 2004)

    11. Membicarakan laporan Sekretariat tentang Penataran Leksikografi Mabbim Jakarta,

    9 28 Agustus 2004)

    12. Melaporkan pelaksanaan rekaman tokoh Mabbim

    13. Melaporkan pemberlakuan Pedoman Umum Pembentukan Istilah

    14. Melaporkan hasil:

    a. Revisi Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan b. Komisi Penelitian c. Komisi Kegiatan d. Komisi Penerbitan e. Konsep Bahasa Indonesia/Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN f. Penerjemahan g. Penulisan Akademik h. Syarahan Mabbim

    15. Lain-lain

    VII. Penghantar Tuan Rumah

    Ketua Panitia Kerja Sama Kebahasaan Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan

    Sidang Ke-44 Mabbim menaymbut Ketua Perutusan dan anggota Perutusan

    Brunei Darussalam dan Malaysia serta pemerhati dari Singapura. Selanjutnya,

    ketua masing-masing memperkenalkan anggota perutusannya.

    VIII. Perbincangan dan Keputusan Umum

    1. Meneliti dan Mengesahkan Keputusan Umum Sidang Ke-43 Mabbim

    Majelis telah menerima dan mengesahkan Keputusan Umum Sidang Ke-

    43 Mabbim yang diselenggarakan pada tanggal 8 12 Maret 2004 di

    Kuala Lumpur Malaysia dengan perbaikan:

    Nama anggota Ketua Perutusan Brunei Darussalam pada butir II.3, yaitu

    Awang Haji Abu bin Bakar Haji Zainal, diperbaiki menjadi Awang Haji

    Abu Bakar bin Haji Zainal.

    2. Meneliti masalah yang timbul dalam Keputusan Umum Sidang Ke-43

    Mabbim

  • 7

    Majelis bersetuju bahwa negara anggota meresmikan Pedoman Umum

    Ejaan Bahasa Indonesia/Melayu yang dilaksanakannya diserahkan kepada

    Negara masing-masing.

    3. Meneliti dan Menerima Laporan Sidang Ke-18 Pakar Mabbim

    Majelis menerima Laporan Sidang Ke-18 Pakar Mabbim yang

    diselenggarakan pada tanggal 14 18 Septermber 2004 di Anyer, Banten,

    Indonesia.

    4. Meneliti masalah yang timbul dalam Sidang Ke-18 Pakar Mabbim

    Majelis telah membahas masalah yang timbul dalam Sidang Ke-18 Pakar

    Mabbim dan meyetujui peninjauan kembali taksonomi Kedokteran Gigi

    sehingga subbidang Implant dan Ilmu Sendi Rahang (Temporo

    Mandibular Joint/TMJ) yang merupakan bagian dari subbidang

    Prostodonsia perlu diteliti oleh sekretariat/urusetia setiap negara

    kemungkinan menjadi bidang baru maka perlu dilihat taksonominya.

    5. Membahas bidang dan subbidang yang akan dibicarakan pada

    Sidang Ke-19 Pakar Mabbim

    Majelis menerima usul yang disampaikan pihak Indonesia bidang dan

    subbidang yang akan dibicarakan pada Sidang Ke-19 Pakar Mabbim:

    Nomor

    Bidang

    Subbidang

    1. Kedokteran Gigi 4 (1) Bedah Mulut (2) Ortodontik

    2.

    Agama Islam 3

    (1) Akidah (2) Perbandingan Agama (3) Akhlak-Tasauf

    3.

    Pendidikan 3

    (1) Kurikulum/Teknologi Pendidikan (2) Psikologi Pendidikan

    4.

    Pariwisata 2

    (1) Wisatawan (2) Pengembangan/Pembangunan Wisata

    5.

    Keperawatan 2

    Keperawatan Klinik

    6.

    Komunikasi Massa

  • 8

    6. Membahas isu kebahasaan dalam Seminar Bahasa dan Sastra Sidang

    Ke-44 Mabbim

    Majelis menerima isu yang berkembang dalam Seminar Bahasa dan Sastra

    Mabbim sebagai berikut:

    6.1 Untuk menangkal dampak negatif yang ditimbulkan oleh bahasa

    dan budaya asing dalam era global, perlu dilakukan upaya-upaya

    untuk memartabatkan bahasa Indonesia/Melayu agar fungsinya

    sebagai jati diri/jiwa bangsa tidak luntur.

    6.2 Perlu undang-undang perlindungan budaya, termasuk bahasa, dari

    dampak globalisasi yang dapat membawa kehancuran budaya.

    6.3 Sebagai bahasa yang jumlah penuturnya terbesar keempat di dunia,

    dan pemakainnya tersebar lias di kawasan Asia Tenggara, bahasa

    Indonesia/Melayu hendaknya digunakan sebagai bahasa

    perhubungan luas di kawasan ASEAN.

    6.4 Singapura diharapkan meningkatkan statusnya menjadi anggota

    Mabbim secara penuh, dan Timor Timur perlu diundang dalam

    seminar Mabbim.

    6.5 Penerjemahan buku-buku rujukan perlu ditingkatkan secara terarah

    dan terencana untuk menerapkan hasil pengembangan istilah

    Mabbim dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan

    teknologi.

    6.6 Perlu dilakukan sebagai upaya, termasuk metodologi, agar

    pengajaran bahasa dan sastra dapat lebih menyenangkan,

    mengasyikkan, dan mencerdaskan para siswa.

    6.7 Pengajaran peribahasa dan pantun perlu dilakukan secara selektif

    dengan memperhatikan perkembangan jiwa dan tingkat pendidikan

    anak.

    6.8 Dalam upaya pemasyarakatan bahasa Indonesia/Melayu, siaran

    pembinaan bahasa melalui televisi perlu digalakan.

    6.9 Dalam menciptakan istilah-istilah dan kosakata baru hendaknya

    memperhatikan:

    6.9.1 naskah-naskah Melayu/Nusantara lama;

    6.9.2 karya-karya keilmuan, keagamaan, dan sastra yang telah

    ada;

    6.9.3 bahasa-bahasa sumber seperti bahasa daerah, Sanskerta,

    Arab dan Latin

  • 9

    6.10 Agar bahasa Indonesia/Melayu mantap (stabil) dalam

    perkembangannya kata-kata yang sudah dikenal tidak perlu

    diganti. Penggantian istilah-istilah baru hendaknya dilakukan

    dengan sebijak mungkin.

    7. Membicarakan tema dan perkara lain yang berkaitan dengan

    Seminar Bahasa dan Sastra Sidang Ke-45 Mabbim

    7.1 Majelis bersetuju untuk menyelenggarakan Seminar Bahasa dan

    Sastra dalam rangka Sidang Ke-45 Mabbim dengan tema

    Keunggulan Bahasa dan Sastra Melayu/Indonesia Menyongsong

    Tatanan Baru Dunia.

    7.2 Majelis bersetuju agar tiap-tiap negara anggota menjabarkan tema

    tersebut ke dalam topik-topik kepada penulis makalah.

    7.3 Majelis bersetuju agar penyelenggaraan seminar diatur sebagai

    berikut:

    7.3.1 Seminar diselenggarakan di antara Sidang Ke-11 Mastera

    dan Sidang Ke-45 Mabbim.

    7.3.2 Seminar dilaksanakan dalam dua kelompok yang terpisah

    antara kelompok bahasa dan kelompok sastra.

    7.3.3 Makalah seminar tidak meyimpang dari tema seminar maka

    perlu disimak terlebih dahulu

    7.3.4 Makalah kunci disediakan oleh pihak tuan rumah dengan

    topik yang sama dengan tema seminar.

    7.3.5 Pemakalah dipilih dari penulis muda sebagai pelapis

    generasi terdahulu

    7.3.6 Abstrak makalah harus dikirimkan kepada tuan rumah

    untuk dinilai kelayakan dan kesesuaian dengan tema

    seminar.

    7.3.7 Makalh dikirimkan kepada tuan rumah selambat-lambatnya

    satu bulan sebelum pelaksanaan seminar.

    8. Membicarakan tanggal dan tempat Sidang Ke-19 Pakar Mabbim,

    Musyawarah Sekretariat, dan Sidang Ke-45 Mabbim

  • 10

    8.1 Majelis bersetuju bahwa Sidang Ke-19 Pakar Mabbim

    diselenggarakan pada tanggal 5 9 September 2005 di Bandar Seri

    Begawan, Brunei Darussalam

    8.2 Majelis bersetuju bahwa Sidang Ke-45 Mabbim diselenggarakan

    pada tanggal 13 17 Maret 2006 di Bandar Seri Begawan, Brunei

    Darussalam

    8.3 Majelis bersetuju bahwa Musyawarah Ke-9 Sekretariat Mabbim

    diselenggarakan pada tanggal 3 7 Mei 2005 di Indonesia.

    9. Membicarakan Laporan Sekretariat/Setiausaha pada Musyawarah

    Sekretariat Mabbim (Bogor, 7 9 Juni 2004)

    Sidang telah membicarakan dan menerima Laporan Sekretaris/Setiausaha

    yang dilaksanakan pada tanggal 7 9 Juni 2004 di Bogor, Jawa Barat,

    Indonesia.

    10. Membicarakan laporan Sekretariat tentang Penataran Leksikografi

    Mabbim Jakarta, 9 28 Agustus 2004)

    Majelis telah membincangkan dan menerima laporan sekretariat Penataran

    Leksikografi Mabbim yang diselenggarakan pada tanggal 9 28 Agustus

    2004 di Jakarta.

    10.1 Majelis telah membicarakan dan menerima Laporan Penataran

    Leksikografi yang dilaksanakan pada tanggal 9 28 Agustus 2004

    di Jakarta.

    10.2 Majelis bersepakat bahwa Penataraan Leksikografi diagendakan

    dalam Komisi Kegiatan yang dilaksanakan di Indonesia, sesuai

    dengan spesialisi bidang.

    11. Melaporkan pelaksanaan rekaman tokoh Mabbim

    11.1 Majelis menerima laporan dari setiap Sekretariat/Urusetia negara

    anggota tentang pelaksanaan rekaman tokoh Mabbim

    11.2 Majelis menugasi sekretariat/setiausaha untuk menyeragamkan

    pola rekaman dalam bentuk buku dan video Tokoh Mabbim yang

    akan diterbitkan oleh Komisi Penerbitan

    11.3 Majelis bersetuju bahwa tokoh Mabbim tidak hanya kepada tokoh

    bahasa tetapi juga kepada orang yang telah memberikan

    sumbangannya kepada Mabbim.

  • 11

    11.4 Majelis menyetujui kriteria tokoh berupa: perintis Mabbim yang

    menerima lencana/penghargaan, pengusi yang telah mengabdi

    kepada Mabbim, dan pakar/ahli bidang ilmu.

    12. Melaporkan pemberlakuan Pedoman Umum Pembentukan Istilah

    Majelis menerima laporan sekretariat/urusetia tentang pemberlakuan

    Pedoman Umum Pembentukan Istilah di ketiga negara anggota.

    13. Melaporkan hasil revisi ejaan bahasa Indonesia/Melayu:

    13.1 Revisi Ejaan Bahasa Indonesia/Melayu yang Disempurnakan

    13.1.1 Majelis menerima laporan Sekretariat tentang revisi Ejaan

    Bahasa Indonesia/Melayu yang disiapkan oleh kelompok

    revisi.

    13.1.2 Majelis menyerahkan penerbitan ejaan hasil revisi kepada

    negara anggota dengan format masing-masing.

    13.2 Komisi Penelitian

    13.2.1 Majelis menerima laporan Komisi Penelitian untuk

    memantapkan usul penelitian.

    13.2.2 Majelis menerima usul Komisi untuk mempresentasikan

    hasil penelitian dalam Seminar Mabbim.

    13.3 Komisi Kegiatan

    13.3.1 Majelis menerima laporan dan rencana kegiatan Komisi.

    13.3.2 Majelis bersetuju menyelenggarakan bengkel penulisan

    yang sifatnya tidak menggantikan Seminar Bahsa dan

    Sastra Mabbim.

    13.3.3 Majelis menyetujui kegitan bengkel penulisan yang tidak

    bertumpang tindih dengan penulisan yang dilakukan oleh

    Mabbim.

    13.3.4 Majelis bersetuju menerbitkan hasil penelitian, perekaman

    tokoh Mabbim, brosur,dan Di Balik Tabir Mabbim.

    13.4 Konsep Bahasa Indonesia/Melayu sebagai salah satu bahasa

    resmi ASEAN

    13.4.1 Majelis bersetuju agar naskah usulan bahasa

    Indonesia/Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN

  • 12

    diperhalus dan dimuktahirkan degan menghindarkan

    sensitivitas agama dan ketatanegaraan.

    13.4.2 Majelis bersetuju mengatur strategi untuk menwujudkan

    bahasa Indonesia/Melayu melalui diplomasi politik

    sehingga dapat menyakinkan negara yang tidak berbahasa

    Indonesia/Melayu.

    13.5 Penerjemahan

    Majelis menerima laporan Sekretariat/Urusetia tentang

    pelaksanaan penerjemahan di negara masing-masing.

    13.6 Penulisan Akademik

    Majelis menerima laporan Sekretariat/Urusetia tentang penulisan

    akademik yang dicadangkan oleh pihak Malaysia.

    13.7 Syarahan Mabbim

    Majelis bersetuju untuk memulai syarahan Mabbim di Brunei

    Darussalam.

    14. Lain-lain

    14.1 Majelis bersetuju pelaksanaan Musyawarah Sekretariat diadakan

    secara bergilir di antara ketiga negara anggota yang dimulai pada

    tahun 2006.

    14.2 Majelis bersetuju agar makalah-makalah Mabbim diseleksi dan

    diterbitkan berdasarkan pengelompokan topik menjadi buku.

    14.3 Malaysia mengusulkan agar Tata Kerja Mabbim ditinjau ulang.

    15. Penghargaan

    15.1 Majelis menyampaikan penghargaan kepada Menteri Pendidikan

    Nasional yang diwakila oleh Staf Ahli Menteri Bidang Sumber

    Daaya Pendidikan Drs, Endro Sumardjo, M.Si. yang telah

    membuka dan meresmikan acara Sidang Ke-44 Mabbim, Sidang

    Ke-10 Mastera,dan Seminar Bahasa dan Sastra Mabbim-Mastera

    serta meluncurkan buku terbitan Mastera dan Pedoman Umum

    Pembentukan Istilah.

    15.2 Majelis juga menyampaikan penghargaan kepada Gubernur Nusa

    Tenggara Barat Drs. Lalu Serinata, wakil Gubernur Provinsi Nusa

    Tenggara Barat Drs. H. B. Thamrin Rayes, Sekretaris Daerah

    Provinsi Nusa Tenggara Barat Ir. Nanang Samodera, Bupati

  • 13

    Lombok Barat, dan Wali Kota Mataram yang telah membantu

    terlaksananya Seminar Bahasa dan Sastra Mabbim-Mastera.

    15.3 Majelis memberikan penghargaan kepada perutusan Dewan

    Bahasa dan Pustaka Singapura yang telah berpartisipasi dalam

    Seminar dan Sidang Ke-44 Mabbim.

    15.4 Majelis memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada

    Dato Haji A.Aziz Deraman, mantan Pengarah Dewan Bahasa dan

    Pustaka Malaysia yang telah memasuki purnabakti.

    15.5 Majelis juga memberikan penghargaan anggota Mabbim yang akan

    memasuki masa purnabakti.

    15.6 Majelis mengucapkan terima ksih kepada sekretariat/urusetia

    ketiga negara khususnya sekretariat Panitia Kerja Sama

    Kebahasaan Indonesia.

  • 14

    LAMPIRAN:

    SIDANG KE-43

    MAJLIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM-INDONESIA

    MALAYSIA (MABBIM)

    MENARA DEWAN BAHASA DAN PUSTAKA

    KUALA LUMPUR, MALAYSIA

    8 12 MAC 2004/16-20 MUHARAM 1425 ---------------------------------------------------------------------------

    KEPUTUSAN UMUM

  • 15

    DEWAN BAHASA DAN PUSTAKA

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA

    2004 PENYATAAN BERSAMA

    Sebagai lanjutan Sidang Ke-42 Majlis Bahasa Brunei Darussualam-Indonesia-Malaysia

    (MABBIM), antara Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu Brunei Darussalam

    (JKTBMBD), Panita Kerja Sama Kebahasaan (PAKERSA), Indonesia dan Jawatankuasa

    Tetap Bahasa Melayu (JKTBM), Malaysia yang diadakan di Hotel Empire & Country

    Club, Jerudong, Negara Brunei Darussalam pada 9 14 Mac 2003, maka Sidang Ke-43

    MABBIM telah diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada 8 12 Mac 2004. Majlis

    telah: (1) menjayakan Seminar Bahasa dan Sastera yang bertemakan Penjanaan

    Kreativiti Bangsa Melalui Bahasa (2) meneliti dan menerima keputusan Umum Sidang

    Ke-42 MABBIM, (3) meneliti dan menerima hasil Sidang Ke-17 Pakar MABBIM, dan

    (4) membincangkan dan mengambil keputusan tentan hal-hal yang perinciannya seperti

    terlampir.

    Dr. Dendy Sugono

    Ketua

    Panitia Kerja Sama Kebahasaan

    Indonesia

    Hj. A. Aziz Deraman

    Pengerusi

    Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu,

    Malaysia

  • 16

    1. Laporan Sidang

    2. Lampiran

    Lampiran 1- Pedoman Umum Pembentukan Istilah

    Lampiran 2 - Konsep Usulan Revisi Tata Kerja Mabbim

    Lampiran 5 - Isi Bahasa (Seminar Bahasa dan Sastera)

    Lampiran 7 - Rencana Lima Tahun Mabbim (2003 2007)

    3. Atur Cara Sidang

    KANDUNGAN

    Haji Abu Bakar Haji Zainal

    Pengerusi

    Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu

    Brunei Darussalam

    12 Mac 2004

    Hotel Grand Plaza Parkroyal

    Kuala Lumpur

    12 Mac 2004/20 Muharam

    1425

  • 17

    I. ACARA SIDANG

    1. Seminar Bahasa dan Sastera

    Perasmian Sidang

    :

    :

    Isnin, 8 Mac 2004

    8.30 pagi 1.00 tgh. hari

    Isnin, 8 Mac 2004

    2.15 petang 4.15 petang

    2. Seminar Bahasa dan Sastera : Selasa, 9 Mac 2004

    8.30 pagi 4.30 petang

    3. Sidang Eksekutif

    Sesi I III : Rabu, 10 Mac 2004

    10.45 pagi 4.30 petang

    Sesi IV V

    : Khamis, 11 Mac 2004

    9.00 pagi 12.45 tgh. Hari

    Penyediaan Laporan : Khamis, 11 Mac 2004

    2.00 petang 4.30 petang

    Majlis Menandatangani

    Pernyataan Bersama dan

    Penyerahan Keputusan

    Umum Sidang Ke-43

    MABBIM

    : Jumaat, 12 Mac 2004

    8.30 pagi 10.30 pagi

  • 18

    II. ANGGOTA SIDANG EKSEKUTIF

    1. Dato Hj. A. Aziz bin Deraman (Malaysia, Ketua dan

    Pengerusi)

    2. Dr. Dendy Sugono (Indonesia, Ketua)

    3. Awang Haji Abu Bakar bin Haji Zainal (Brunei Darussalam, Ketua)

    4. Prof. Emeritus Dato Dr. Hajah Asmah Haji Omar (Malaysia)

    5. Prof. Dr. Abdullah bin Hassan (Malaysia)

    6. Dr. Hasan Alwi (Indonesia)

    7. Dra. Yeyen Maryani, M. Hum (Indonesia)

    8. Dato Paduka Haji Ahmad bin Kadi (Brunei Darussalam)

    9. Dayang Hajah Norjum binti Haji Yusop (Brunei Darussalam)

    10. Puan Halimah binti Haji Ahmad (Malaysia, Setiausaha)

    11. Awang Hanafiah bin Hj. Awang Zaini (Brunei Darussalam,Setiausaha)

    12. Dr. H. Zaenal Arifin (Indonesia, Sekretaris)

    PEMERHATI

    MALAYSIA

    1. Dr. Haji Awang bin Sariyan (Ex-Officio/Nara Sumber)

    2. Encik Rusli bin Abd. Ghani (Nara Sumber)

    3. Prof. Dr. Haji Amat Juhari bin Moain (JKTBM)

    4. Prof. Dr. Ramli bin Haji Salleh (JKTBM)

    5. Puan Atiah binti Haji Mohd. Salleh

    6. Puan Hajah Noresah binti Baharom

    7. Puan Hasnah binti Mohamed

    8. Puan Junaini binti Kasdan

    INDONESIA

    1. Drs.H. Abdul Gaffar Ruskhan, M. Hum (Nara Sumber)

    BRUNEI DARUSSALM

    1. Dato Paduka Haji Alidin bin Haji Othman (Nara Sumber)

    2. Dr. Mataim bin Bakar (Nara Sumber

    3. Dr. Haji Jaludin bin Haji Chuchu (Nara Sumber)

    4. Dayang Hajah Saddiah binti Ramli (Urus Setia)

    SINGAPURA

    1. Prof. Madya Shaharuddin Maarof

    2. Mohammed Pitchay Gani Mohamed Abdul Aziz

  • 19

    PEMBENTANG KERTAS KERJA

    1. Prof. Dr. Hashim bin Musa (Malaysia)

    2. Prof. Dr. Shaharir bin Mohamad Zain (Malaysia)

    3. Prof. Dr. Aziz bin Deraman (Malaysia)

    4. SN Prof. Madya Dr. Syed Othman bin Syed Omar (Malaysia)

    5. Prof. Madya Dr. Sahlan bin Mohd Saman &

    Dr. Harun Mat Piah

    (Malaysia)

    6. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum (Indonesia)

    7. Dr. Murti Bunanta, S.S, M.A. (Indonesia)

    8. Sdr. I Nyoman Dharma Putra, Ph.D. (Indonesia)

    9. Prof. Dr. Budi Darma (Indonesia)

    10. Dr. Haji Morsidi bin Haji Muhamad (Brunei Darussalam)

    11. Dr. Hajah Dayang Fatimah binti Haji Chuchu (Brunei Darussalam)

    12. Awang Haji Azmi bin Abdullah (Brunei Daurssalam)

    13. Saudara Mohamed Pitchay Gani Mohamed Abdul

    Aziz

    (Singapura)

    III. DOKUMEN

    1. Dokumen JKTBM (Malaysia)

    1.1 JKTBM/S.43/Laporan Sidang Ke-17 Pakar MABBIM

    1.2 JKTBM/S.43/Bidang/Subbidang Ilmu untuk Sidang Ke-18 Pakar

    MABBIM

    1.3 JKTBM/S.43/Pedoman Umum Pembentukan Istilah

    2. Dokumen PAKERSA (Indonesia)

    2.1 PAKERSA Perbahanan Sidang

    2.2 PAKERSA Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga

    2.3 PAKERSA Daftar Terbitan Hasil Penerjemahan, Pusat Bahasa

    Departemen Pendidikan Nasional.

    3. Dokumen JKTBM (Brunei Darussalam)

    3.1 JKTBMBD/S.43/Pedoman Umum Pembentukan Istilah

    IV. AGENDA SIDANG

    AGENDA SIDANG EKSEKUTIF I

    (10 Mac 2004 : 10.45 pagi 4.30 petang)

    1. Ucapan Aluan-aluan Pengerusi

    2. Meneliti dan Mengesahkan Keputusan Umum Sidang Ke-42 MABBIM

    (DOKUMEN B)

  • 20

    3.

    Perkara Berbangkit daripada Keputusan Umum Sidang Ke-42MABBIM

    (DOKUMEN C)

    4. Meneliti dan Menerima Laporan Sidang Ke-17 Pakar MABBIM

    (DOKUMEN D)

    5.

    Perkara Berbangkit daripada Laporan Sidang Ke-17 Pakar MABBIM

    (DOKUMEN E)

    6. Membincangkan Isu Seminar Bahasa dan Sastera sempena Sidang Ke-44 MABBIM

    (DOKUMEN F)

    7. Membincangkan Tema dan Perkara-perkara Lain yang berkaitan dengan Seminar

    Bahasa dan Sastera Sempena Sidang Ke-44 MABBIM (DOKUMEN H)

    8.

    Membincangkan Tarikh dan Tempat :

    (DOKUMEN I)

    a. Sidang Ke-18 Pakar MABBIM b. Sidang Ke-44 MABBIM c. Mesyuarat Sekretariat MABBIM

    9. Meneliti dan menerima Laporan Mesyuarat Sekretariat MABBIM 2003 dan Mesyuarat

    Sekretariat MABBIM, 5 6 Februari 2004.

    AGENDA SIDANG EKSEKUTIF II

    (11 Mac 2004 : 9.00 pagi 12.30 tgh)

    10. Meneliti isu-isu Seminar Bahasa dan Sastera yang diadakan pada 8 9 Mac 2004.

    11. Hal-hal Lain

    * Perevisian Transliterasi Huruf Jawi ke Rumi, Khususnya transliterasi Istilah

    Keagamaan.

    V. MINIT

    1. Ucapan Alu-aluan Pengerusi

    Pengerusi pihak Malaysia mengalu-alukan kedua-dua Ketua Perwakilan

    dari Indonesia dan Negara Brunei Darussalam bersama dengan anggota

    rombongan mereka, serta juga pemerhati dari Singapura, dan seterusnya

    memperkenalkan anggota rombongan. Beliau gembira Majlis ini telah

    mencapai kejayaan yang membanggakan, dan berharap bahawa syarahan

    daripada tokoh-tokoh bahasa antara ketiga-tiga negara anggota MABBIM

    dapat dilaksanakan.

    Ketua-ketua Perwakilan Indonesia dan Brunei Darussalam turut memberi

    ucapan pembukaan dan memperkenalkan anggota rombongan masing-

    masing.

    2. Meneliti dan Mengesahkan Keputusan Umum Sidang Ke-42

    MABBIM

  • 21

    Sidang Eksekutif menerima Keputusan Umum Sidang Ke-42 MABBIM

    yang diadakan di Brunei Darussalam, pada 9 14 Mac 2003 dengan

    pindaan seperti berikut:

    2. Seminar Bahasa dan Sastera : Isnin, 10 Mac 2003

    8.00 pagi 3.00

    petang

    : Selasa, 11 Mac 2003

    8.00 petang 5.00

    petang

    3. Forum Bahasa dan Sastera : Selasa, 11 Mac 2003

    3.00 petang 5.00

    petang

    Dengan

    2. Seminar Bahasa dan Sastera : Isnin, 10 Mac 2003

    8.00 pagi 3.00

    petang

    : Selasa, 11 Mac 2003

    8.00 pagi 3.00

    petang

    (Forum Bahasa dan

    Sastera)

    3.00 petang 5.00

    petang

    3. Perkara Berbangkit daripada Keputusan Umum Sidang Ke-42

    MABBIM

    3.1 Pedoman Umum Pembentukan Istilah Bahasa

    Melayu/Indonesia

    3.1.1 Majlis mengucapakan terima kasih kepada kelompok

    ketiga-tiga negara yang telah mencapai kata sepakat dalam

    hal Pedoman Umum Pembentukan Istilah Bahsa

    Melayu/Indonesia yang telah disemak semula dengan

    pindaan dan tambahan baru, semasa Mesyuarat Sekretariat

    MABBIM pada 5 6 Februari 2004, Jakarta

    3.1.2 Pihak Brunei Darussalm bersetuju menerima pakai teks

    Pedoman Umum Pembentukan Istilah Bahasa Melayu versi

    Malaysia yang disediakan oleh pihak Malaysia dengan

    menambah contoh-contoh istilah dari negara Brunei

    Darussalam di mana perlu.

  • 22

    3.1.3 Majlis bersetuju mengesahkan Pedoman Istilah Bahasa

    Melayu versi Malaysia dan versi Indonesia, yang sama dari

    segi butir-butir kandungan, tetapi berbeza dari segi format,

    rubrik dan gaya wacana,dan bersetuju masing-masing

    negara menerbitkan versinya sendiri.

    3.2 Tatakerja MABBIM

    Majlis bersetuju menerima Tatakerja MABBIM yang diusulkan

    oleh Mesyuarat Sekretariat MABBIM

    (Lihat Lampiran 2)

    3.3 Pedoman Umum Ejaan Rumi Bahasa Melayu

    3.3.1 Pihak Malaysia dan negara Brunei Darussalam akan

    merapikan Pedoman Umum Ejaan berdasarkan teks

    Pedoman Umum Ejaan yang disediakan oleh pihak

    Indonesia.

    3.3.2 Majlis bersetuju perbincangan tentang Pedoman Umum

    Ejaan diadakan semasa mesyuarat Sekretariat MABBIM

    pada bulan Mei 2004, di Indonesia.

    3.4 Jawatankuasa Pemandu Penelitian/Penyelidikan Bahasa

    3.4.1 Majlis bersetuju menerima kertas Tatakerja Jawatankuasa/

    Komisi Penelitian Bahasa

    3.4.2 Majlis bersetuju melantik Jawatankuasa-Jawatankuasa lain

    dibawah Sidang Pakar seperti berikut:

    (i) Jawatankuasa/Komisi Peristilahan:

    a) Dr. Mataim bin Bakar Brunei

    Darussalam)

    b) Dr. Hasan Alwi (Indonesia)

    c) Prof. Emeritus Dato Dr. Asmah

    Hj Omar (Malaysia)

    (ii) Jawatankuasa/Komisi Penyelidikan/Penelitian:

    a) Dr. Haji Jaludin bin Haji Chuchu (Brunei

    Darussalam)

    b) Dr. Sugiyono (Indonesia)

    c) Dr. Haji Awang Sariyang (Malaysia)

    (iii) Jawatankuasa/Komisi Kegiatan

  • 23

    a) Awg Hj. Alipudin bin Hj. Omarkandi

    (BruneiDarussalam)

    b) Drs. Abdul Gaffar Ruskhan,M. Hum (Indoneisa)

    c) Prof. Dr. Hj. Abdullah Hassan (Malaysia)

    (iv) Jawatankuasa/Komisi Penerbitan/Publikasi

    a) Dk. Norakmar Pg. Hj. Mohammad (Brunei

    Darussalam)

    b) Dra. Yeyen Maryani, M. Hum (Indonesia)

    c) Puan Hjh. Noresah Baharom (Malaysia)

    3.4.3 Majlis meminta supaya setiap jawatankuasa dalam Sidang

    Pakar di atas menyediakan jadual tugas dan rancangan lima

    tahun (2005 2010) bagi jawatankuasa masing-masing dan

    dipertukarkan antara ketiga-tiga negara.

    Catatan: Jawatankuasa Penerbitan MABBIM melaksanakan

    fungsi penerbitan buku-buku bahasa dan pedoman-

    pedoman yang diterbitkan oleh MABBIM, dan dengan itu

    tugasnya tidak bertindihan dengan tugas FOKEPS.

    3.5 Rakaman Tokoh Bahasa MABBIM

    3.5.1 Kertas Konsep Tokoh MABBIM akan dibincangkan dalam

    Mesyuarat Sekretariat pada Mei 2004 di Jakarta.

    3.5.2 Pihak Pakersa akan melaksanakan rakaman tokoh

    MABBIM, di antaranya Prof. Dr. Mien A. Rifai, Prof. Dr.

    Like Wilardjo, dan Dr. Djati, Prof. Dr.Like Wilardjo, dan

    Dr. Djati kerami bagi melengkapi rakaman tokoh

    MABBIM (bahasa) iaitu Prof. Dr. Amran Halim, Prof.

    Dendy Sugono, Prof. Dr. Harimurti Krisdalaksana dan

    Prof. Dr.J.S. Badudu yang telah dibuat oleh Dewan Bahasa

    dan Pustaka, Malaysia.

    4. Meneliti dan Menerima Laporan Sidang Ke-17 Pakar MABBIM

    Sidang bersetuju menerima Laporan Sidang Ke-17 Pakar MABBIM yang

    diadakan di Hotel City Bay View, Pulau Langkawi, Kedah Darul Aman

    pada 8 12 September 2003.

    5. Perkara Berbangkit daripada Laporan Sidang Ke-17 Pakar

    MABBIM

    5.1 Majlis berpendapat bahawa Sains Politik Asas Tenggara bukanlah

    satu bidang tersendiri sebagai bidang peristilahan yang terpisah

    dari bidang Sains Politik yang lain. Konsep-konsep dalam

  • 24

    memperkatakan Sains Politik Asia Tenggara sudah tercakup dalam

    bidang Sains Politik secara am.

    5.2 Majlis berpendapat ada kemungkinan bidang Politik Islam

    mempunyai konsep-konsep khusus. Berhubung dengan ini, Majlis

    bersetuju supaya taksonomi bidang Sains Politik ditinjau kembali.

    6. Membincangkan Bidang/Subbidang ilmu yang akan dibawa ke

    Sidang Ke-18 Pakar MABBIM

    a. Majlis bersetuju supaya nama subbidang Miras dan Ahwal Sahsiah

    digantikan dengan Faraid dan Ehwal/Ahwal Siasah.

    b. Majlis bersetuju menerima usul kelompok Agama Islam untuk

    membincangkan istilah subbidang Faraid dan Ehwal/Ahwal

    Sahsiah serta Ekonomi Islam dalam Sidang Ke-18 Pakar

    MABBIM:

    c. Majlis bersetuju untuk membincangkan bidang yang berikut pada

    Sidang Ke-18 Pakar MABBIM:

    Bil. Bidang Subbidang

    1. Kedoktoran Gigi 3A Restoratif-Rehabilitatif: Prodontik

    2.

    Kedoktoran Gigi 3B

    subbidang

    Restoratif-Rehabilitatif:

    Biologi Oral

    3. Pendidikan 2B Penelitian/Penyelidikan

    4. Pendidikan 2A Penilaian/Evaluasi

    5. Kejururawatan/

    Keperawatan

    Taksonomi dibincangkan dalam

    Mesyuarat Sekretariat MABBIM

    6.

    Pelancongan/Pariwisata

    Taksonomi dibincangkan dalam

    Mesyuarat Sekretariat MABBIM

    7.

    Komunikasi Massa 3

    Media Massa Cetak: Penerbitan dan

    Penyelidikan

    7. Membincangkan isu bahasa Seminar Bahasa dan Sastera sempena

    Sidang Ke-43 MABBIM dan Sidang Ke-9 MASTERA.

    7.1 Majlis telah menerima isu-isu yang timbul dalam Seminar Bahasa dan Sastera yang diadakan di Dewan Seminar, Tingkat 2, Menara

    Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, Malaysia pada 8 9

    Mac 2004. Seminar telah membahaskan 14 kertas kerja dengan

    tema Penjanaan Kreativiti Bangsa melalui Bahasa.

    (Lihat Lampiran 5)

    7.2 Majlis bersetuju isu-isu Seminar tersebut ditinjau semula dan

    disusun oleh Kelompok Sekretariat dalam mesyuaratnya di

    Indonesia dalam Mei 2004.

  • 25

    7.3 Majlis mengucapkan terima kasih kepada Jawatankuasa Pelapor

    yang telah menyediakan laporan tentang isu-isu seminar.

    8. Tarikh dan tempat Sidang Ke-18 Pakar MABBIM, Sidang Ke-44

    MABBIM dan Mesyuarat Sekretariat MABBIM.

    8.1 Majlis bersetuju sidang-sidang yang berikut diadakan pada:

    Bil. Sidang Tarikh Tempat

    1. Mesyuarat Sekretariat

    MABBIM

    24 28 Mei 2004

    Bogor, Indonesia

    2.

    Sidang Ke-18 Pakar

    8 12 Septermber 2004

    Anyer, Jakarta, Indonesia

    3.

    Sidang Ke-44

    MABBIM

    7 11 Mac 2005

    (termasuk 2 hari Seminar

    Bahasa dan Sastera)

    Mataram, Lombok,

    Indonesia

    Catatan:

    Mesyuarat Sekretariat MABBIM boleh diadakan dua kali setahun jika

    diperlukan.

    9. Meneliti dan Menerima Laporan Mesyuarat MABBIM 21 23 Mei

    2003

    dan Mesyuarat Sekretariat MABBIM 5 6 Februari 2004.

    9.1 Majlis bersetuju menerima kedua-dua laporan Mesyuarat

    Sekretariat di atas yang disediakan oleh pihak Indonesia.

    (Lihat Lampiran 6)

    Sehubungan dengan itu, Majlis bersetuju mengambil tindakan

    dalam perkara berikut:

    a) Rancangan Lima Tahun (2003 2007) berdasarkan jadual

    Sidang Pakar MABBIM.

    (Lihat Lampiran 7A)

    b) Rancangan Lima Tahun MABBIM (2003 2007) yang

    tidak termsuk dalam jadual Sidang Pakar MABBIM.

    (Lihat Lampiran 7B)

  • 26

    c) Buku Pedoman Penulisan Akademik akan disediakan oleh

    pihak Malaysia, manakala buku Panduan Penterjemahan

    akan disediakan oleh pihak Indonesia. Rancangan

    penulisan kedua-dua buku ini akan dibincangkan dalam

    Mesyuarat Sekretariat MABBIM pada bulan Mei 2004 di

    Indonesia.

    d) Urus setia ketiga-tiga negara diminta menyediakan

    cadangan tajuk buku yang perlu diterjemahkan untuk

    dibincangkan pada Mesyuarat Sekretariat MABBIM dan

    Sidang Ke-18 Pakar MABBIM di Indonesia.

    e) Penataran Lesikografi akan diadakan pada 26 Julai hingga

    26 Ogos 2004, di Jakarta.

    10. Membincangkan Tema dan Perkara-perkara Lain yang Berkaitan

    dengan Seminar Bahasa dan Sastera Sempena Sidang Ke-44

    MABBIM

    10.1 Majlis bersetuju untuk mengadakan Seminar Bahasa dan Sastera

    sempena Sidang Ke-44 MABBIM dengan tema Dinamika Bahasa

    dan Sastera Melayu/Indonesia Jiwa Bangsa Serantau.

    10.2 Majlis bersetuju masing-masing negara mentafsirkan tema seminar

    tersebut dalam memberi tajuk-tajuk tertentu kepada penulis kertas

    kerja yang dipilih.

    10.3 Majlis bersetuju tindakan kepada perkara-perkara yang berikut

    diambil dalam pengelolaan Seminar Bahasa dan Sastera yang

    dilantik khusus.

    a) Diadakan dua sesi selari bagi perbincangan bahasa di satu

    pihak dan sastera di pihak yang lain.

    b) Tiap-tiap kertas kerja dibahaskan oleh pembahas yang

    dilantuk khusus.

    c) Memastikan bahawa kertas kerja MABBIM disemak

    berdasarkan penyelidikan, supaya sesuai dengan

    kewibawaan MABBIM sebagai badan tertinggi bahasa

    serantau.

    d) Ucap utama disediakn oleh pihak tuan rumah yang berupa

    kertas konseptual.

    e) Pelapis atau tokoh-tokoh baru dalam bidang bahasa dan

    sastera ditonjolkan.

    f) Abstrak kertas kerja hendaklah disediakan terlebih dahulu

    untuk dinilai oleh negara tuan rumah yang

    menyelenggarakan seminar.

  • 27

    10.4 Majlis bersetuju bagi sidang-sidang akan datang, pembahagian

    kertas kerja adalah seperti berikut:

    tiap-tiap negara - dua kertas kerja

    negara tuan rumah - tiga kertas kera (satu dari kertas

    kerja ini merupakan ucap utama

    pemerhati Singapura - satu kertas kerja

    pemerhati(dari negara

    lain jika ada)

    - satu kertas kerja

    11. Hal-hal Lain

    11.1 Perevisian Transliterasi Huruf Jawi ke Rumi, khususnya

    transliterasi istilah keagamaan akan disediakan oleh pihak

    Malaysia dan akan ditanggapi oleh Brunei dan Indonesia.

    11.2 Majlis bersetuju pihak Brunei Darussalm menyediakan draf

    memorandum bahasa Melayu sebagai bahasa komunikasi ASEAN

    dan akan dibincangkan oleh ketiga-tiga negara sebelum dikemukan

    kepada Sekretariat ASEAN diJakarta.

    Penghargaan

    1. Sidang merakam penghargaan kepada Y. Bhg. Dato Salim bin Hashim,

    Timbalan Ketua Setiausaha I, Kementerian Luar Negeri Malaysia, yang

    mewakili Menteri Luar Negeri Malaysia, Y. B. Datuk Syed Hamid bin

    Syed Jaafar Albar kerana merasmikan Sidang Ke-43 Majlis Bahasa Brunei

    Darussalam-Indonesia-Malaysia (MABBIM), Sidang Ke-9 Majlis Sastera

    Asia Tenggara (MASTERA) dan Seminar Bahasa dan Sastera, dan

    melancarkan buku Muafakat Bahasa: Sejarah MBIM/MABBIM sebagai

    Pembina Bahasa karangan Asmah Haji Omar, dan Kamus Biologi:

    Genetik.

    2. Majlis merakamkan penghargaan dan terima kasih kepada Y. Bhg. Awang Haji Abdul Hakim bin Haji Mohd. Yassin, Pengarah Dewan Bahasa dan

    Pustaka, Brunei Darussalam sebagai Ketua Perwakilan Brunei Darussalam

    yang akan bersara tidak lama lagi.

    3. Majlis juga merakamkan penghargaan dan terima kasih kepda Dr. H. Zaenal Arifin selaku ahli Pakersa yang akan bersara.

  • 28

    4. Penghargaan yang sama disampaikan kepada urus setia bagi ketiga-tiga negara anggota MABBIM, khususnya Dewan Bahasa dan Pustaka

    Malaysia.

    LAMPIRAN 2

    LAPORAN SIDANG KE-18

    PAKAR MABBIM

  • 29

    I. Anggota Sidang

    PERUTUSAN INDONESIA

    Ketua Perkers/Mabbim : Dr. Dendy Sugono

    Ketua perutusan : Dr. Sugiyono

    Sekretaris : Drs A. Gaffar Ruskhan, M. Hum

    Anggota/Pakar Bidang

    1. Dr. Zaura Kiswarini Matram, M.D.S. (Kedokteran 3)

    2. Prof. dr. Daroewati Mardjono, M.D.S. (Kedokteran 3A)

    3. drg. Karlina Hardjawinata, M.D.S. (Kedokteran 3B)

    4. drg. Sri Rejeki, M.D.S. (Kedokteran 3B)

    5. Prof. Dr. Ki Supriyoko (Pendidikan2)

    6. Prof. Dr. Munandir (Pendidikan2A)

    7. Prof. Dr. Dali S. Naga (Pendidikan2B)

    8. Prof. Dr. H.M. Amin Suma, M.A., S.H. (Agama Islam 2)

    9. Dr. Syamsul Anwar, M.A (Agama Islam 2A)

    10. Dr. H. Amiur Nuruddin, M.A. (Agama Islam 2B)

    11. Dr. Lilik Arifin, M.A (Komunikasi Massa 3)

    12. Drs. Hendrie Adji Kusworo, M.Sc. (Pariwisata 1)

    13. Sdr. Tien Gartinah, S. Kp., M.N. (Keperawatan1)

    14. Drs. Haryadi, M.Sc. (Politik 4)

    15. Dr. Sugiono, M. Hum. (Penelitian)

    16. Drs. A. Rozak Zaidan, M.A. (Penelitian)

    17. Dra. Yeyen Maryani, M. Hum. (Penelitian)

    Pendamping Bahasa

    18. Sdr. A. Latief, M.A. (Kedokteran Gigi 3)

  • 30

    19. Dra. Jumariam, M. Ed. (Pendidikan2A)

    20. Drs. Cormentyna Sitanggang (Pendidikan2B)

    21. Drs A. Gaffar Ruskhan, M. Hum (Agama Islam 2A)

    22. Drs. M, Muis, M.Hum. (Agama Islam 2B)

    23. Dra. Meity Taqdir Q., M. Hum. (Komunikasi Massa 3)

    24. Dr. Sri Sukesi Adiwimarta (Pariwisata 1)

    25. Drs. Sutiman, M. Hum. (Keperawatan1)

    Sekretaris

    26. Drs. Menuk Hardaniwati (Kedokteran Gigi 3A)

    27. Drs. Alma E. Almanar (Kedokteran Gigi 3B)

    28. Drs. Wiwik Dwi Astuti, M.M. (Pendidikan2A)

    29. Drs. Ririen Eko (Pendidikan2B)

    30. Drs. K. Biskoyo (Agama Islam 2A)

    31. Dra. Tti Saptarini (Agama Islam 2B)

    32. Dra. Tri Iryani Hastuti (Komunikasi Massa 3)

    33. Dra. Isti Nureni (Pariwisata 1)

    34. Dra. Hari Sulastri (Keperawatan1)

    35. Dra. Artanti (Politik 4)

    Pengolah Data

    36. Dian Pitaloka, S.E. (Kedokteran Gigi 3A)

    37. Faridah (Kedokteran Gigi 3B)

    38. Rachmanto (Pendidikan2A)

    39. Warno (Pendidikan2B)

    40. Dede Supriadi (Agama Islam 2A)

    41. Zilhijah (Agama Islam 2B)

    42. Endang Supriatin (Komunikasi Massa 3)

    43. Budiyono (Pariwisata 1)

    44. Sukadi (Keperawatan1)

    45. Medrawati, S. Sos. (Politik 4)

    PERUTUSAN BRUNEI DARUSSALAM

    Ketua Perutusan : Awg. Hanafiah bin Haji Awang Zaini

    Sekretaris Perutusan : Dayang Faridah binti Haji Mohammad

    Anggota/Pakar Bidang

    1. Dr. Sylviana binti Haji Moris (Pergigian 3A)

    2. Dr. Samsiah binti Haji Mohd Said (Pergigian 3A)

    3. Dr. Hajah Sainah binti Haji Saim (Sains Politik)

    4. Ustazah Dayang hajah Rusita binti Haji Yahya (Agama Islam 2A)

  • 31

    5. Ustazah Dayang Hajah Mariah binti PDP Dato (Agama Islam 2B)

    Paduka Haji Abd. Rahim

    6. Dr. Hajah Zaiton binti Haji Mohd. Taha (Pendidikan2A)

    7. Pengiran Haji Mohammed bin Pengiran Damit (Pendidikan2B)

    8. Dayang Hajah Nurfatini binti Abdullah (Kejururawatan)

    9. Pengiran Haji Zainal bin Pengiran Seri Wijaya (Komunikasi Massa 3)

    Pengiran Haji Ahmad

    10. Dayang Hajah Hartini binti Haji Mohd. Yussof (Pelancongan)

    11. Dr. Haji Jaludin bin Haji Chuchu (Penelitian Bahasa)

    12. Dayang Faridah binti Haji Mohammad (Urus Setia Mabbim)

    13. Awg. Hanafiah bin Haji Awang Zaini (Ketua Rombongan)

    PERUTUSAN MALAYSIA

    Ketua Perutusan : Prof. Dr Haji Amat Juhari Moain

    Sekretaris Perutusan : Puan Hajah Halimah binti Haji Ahmad

    Anggota/Pakar Bidang

    1. Prof. Madya Dr. Mohamed Ibrahim Abu : Kedokteran Gigi 3A

    Hassan (Restoratif-Rehabilitatif:

    Prostodontik)

    2. Prof. Madya Dr. Noraini Idris : Pendidikan: Penelitian

    3. Prof Madya Dr. Hamedi Mohd. Adnan : Komunikasi Massa: Penerbita

    4. Prof. Madya Dr. Ibrahim bin Abd Hamid : Pelancongan

    5. Prof. Madya Mohd. Kamil Hj. Abd. Majid : Agama Islam: Ekonomi

    Islam

    6. Prof. Madya Ridzuan Awang : Agama Islam: Faraid dan

    Ehwal Sahsiah

    7. Prof. Madya Dr. Zakaria Kasa : Pendidikan: Evaluasi

    8. Dr. Abdul Rashid Haji Ismail : Pergigian

    (Restoratif-Rehabilitatif:

    Biologi Oral)

    9. Encik Zaini Othman : Sains Politik: Politik Islam

    10. Puan Noor Aini Hussain : Kejururawatan

    11. Puan Hajah Halimah binti Haji Ahmad : Pakar Peristilahan dari

    Dewan Bahasa dan

    Pustaka Malaysia

    12. Encik Rusli Abdul Ghani : Kelompok Penyelidikan/

    Penelitian

    13. Cik Hendun Ibrahim : Urus Setia

  • 32

    II. Bidang Yang Diikutsertakan

    I. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 3 (Restoratif-Rehabilitatif: Prostodontik dan

    Biologi Oral)

    A. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 3A (Restoratif-Rehabilitatif:

    Prodontik)

    B. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 3B (Restoratif-Rehabilitatif: Biologi

    Oral)

    II. Kelompok Khusus Pendidikan 2 (Evaluasi Dan Penelitian)

    A. Kelompok Khusus Pendidikan 2A (Evaluasi)

    B. Kelompok Khusus Pendidikan 2B (Penelitian)

    III. Kelompok Khusus Agama Islam 2 (Faraid, Ahwal Syakhsiah, Dan Ekonomi

    Islam)

    A. Kelompok Khusus Agama Islam 2A (Faraid dan Ahwal Syakhsiah)

    B. Kelompok Khusus Agama Islam 2B (Ekonomi Islam)

    IV. Kelompok Khusus Komunikasi Massa 3 (Media Massa Cetak: Pers dan

    Penerbitan)

    V. Kelompok Khusus Pariwisata I (Sarana Dan Prasarana: Akomodasi, Layanan

    Makan Dan Minum, Cenderamata, Dan Keuangan)

    VI. Kelompok Khusus Keperawatan 1 (Keperawatan Dasar/Kejururawatan Asas)

    VII. Kelompok Khusus Politik 4 (Politik Islam)

    VIII. Kelompok Sekretariat (Penelitian)

    IX. Kelompok Sekretariat

  • 33

    III. Hasil Sidang

    TABEL

    LAPORAN

    SIDANG KE-18 PAKAR

    MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM-INDONESIA-MALAYSIA

    (MABBIM)

    HOTEL SOL ELITE MARBELLA, ANYER, BANTEN

    1418 SEPTEMBER 2004

    No. HASIL KERJA KATE-

    GORI A

    KATE-

    GORI B

    KATE-

    GORI C

    KATE-

    GORI D

    MASIH

    DIBICA-

    RAKAN

    1. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 3A

    (Restoratif-Rehabilitatif: Prodontik)

    1496 31 406 331 23

    2. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 3B

    (Restoratif-Rehabilitatif: Biologi Oral)

    1187 13 121 337

    3. Kelompok Khusus Pendidikan 2A

    (Evaluasi)

    1415 55 22 20

    4. Kelompok Khusus Pendidikan 2B

    (Penelitian)

    1632 348 4 303

    5. Kelompok Khusus Agama Islam 2A

    (Faraid dan Ahwal Syakhsiah)

    805 124 31 606

    6. Kelompok Khusus Agama Islam 2B

    (Ekonomi Islam)

    1197 106 27 62

    7. Kelompok Khusus Komunikasi Massa 3

    (Media Massa Cetak: Pers dan

    Penerbitan)

    822 27 1885 582 176

    8. Kelompok Khusus Pariwisata I (Sarana

    Dan Prasarana: Akomodasi, Layanan

    1662 2 5 1832

  • 34

    Makan Dan Minum, Cenderamata, Dan

    Keuangan)

    9. Kelompok Khusus Keperawatan 1

    (Keperawatan Dasar)

    1029 3 5 277

    10. Kelompok Khusus Politik 4 (Politik

    Islam)

    511 1 17 313

    11. Kelompok Sekretariat (Penelitian)

    12.

    Jumlah

    11.756

    701

    2.930

    4.663

    199

    Sidang Ke-18 Pakar MABBIM menghasilkan 22.980 entri dari 7 bidang ilmu dengan

    rincian sebagai berikut:

    Kategori A : 11.756 entri

    Kategori B : 701 entri

    Kategori C : 2.930 entri

    Kategori D : 4. 663 entri

    Catatan

    Indonesia telah menyelaraskan entri yang belum berpadanan pada tanggal 31 Januari 1

    Februari 2005 dengan hasil sebagai berikut.

    1. Kelompok Pariwisata

    1) Melengengkapi padanan istilah pariwisata yang masih kosong dari bahasa

    sumber ke bahasa Indonesia 163 istilah.

    2) Pemantapan padanan istilah dari senarai hasil sidang ke-18 PAKAR

    MABBIM.

    2. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 3

    (Restoratif-Rehabilitatif: Prostodontik dan Biologi Oral)

    Kelompok Khusus Kedokteran Prostodontik telah mengindentifikasi 472 entri dan

    Kedokteran Biologi Oral mengindentifikasi 45 entri untuk bidang Implan, Sendi

    Rahang (Temporo Mandibular Joint TMJ), operatif, periodontik, ortodontik, dan

    umum.

    3. Kelompok Khusus Agama Islam 2a dan 2b

    (Faraid, Ahwal Syakhsiah, Dan Ekonomi Islam)

  • 35

    Kelompok Khusus Agama Islam 2A dan 2B telah berhasil membahas dan

    menyepakati istilah dan padanannya dalam Bidang Faraid, Ahwal Syakhsiah, Dan

    Ekonomi Islam dengan perincian sebagai berikut.

    1) Kelompok Khusus Agama Islam 2A mengoreksi semua istilah,

    memadankan 25 istilah, dan menuliskan dalam sumber (bahasa Arab)

    2) Kelompok Khusus Agama Islam 2B mengoreksi semua istilah,

    memadankan 11 istilah.

    4. Kelompok Ilmu Politik Islam

    Sebelum diperiksa (judul istilah: 830)

    Kategori A = 549

    Kategori B = 1

    Kategori D = 280

    Setelah diperiksa sidang memberikan beberapa catatan

    1. Satu istilah yang berkategori D (no. 681 siffin war) diusulkan tidak

    digugurkan.

    2. Tiga kategori A diusulkan dikeluarkan (d) karena ganda (no 107; battle of

    Jamal dan 607; peoples rights) dan 121 (case system) dianggap sistem

    kasta dalam islam tidak ada.

    5. Kelompok Pendidikan 2a dan 2 b

    Kelompok Khusus Pendidikan 2A dan 2B telah berhasil membahas dan

    menyepakati istilah dan padanannya dengan perincian sebagai berikut.

    1) Kelompok Khusus Pendidikan 2A (Evaluasi) mengoreksi semua istilah,

    memadankan yang masih kosong (14 istilah); 11 istilah berhasil

    dipadankan, tetapi 3 istilah belum berhasil dipadankan.

    2) Kelompok Khusus Pendidikan 2B (Penelitian) mengoreksi semua istilah,

    memadankan 53 istilah; 38 istilah berhasil dipadankan, tetapi 15 istilah

    belum berhasil dipadankan.

    IV. Hambatan/Masalah

    1. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 3

    (Restoratif-Rehabilitatif: Prostodontik dan Biologi Oral)

  • 36

    a. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 3A (Restoratif-Rehabilitatif:

    Prodontik)

    b. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 3B (Restoratif-Rehabilitatif:

    Biologi Oral)

    Terjadi diskusi yang memakan waktu cukup lama yang disebabkan oleh beberapa

    hal sebagai berikut:

    1) Sejalan dengan kemajuan ilmu kedokteran gigi akhir-akhir ini, teridentifikasi

    sejumlah entri (jumlah cukup besar = 15 %), yang sebenarnya dapat menjadi

    subbidang baru yang dapat berdiri sendiri, antara lain, Implant dan Ilmu Sendi

    Rahang (Temporo Mandibular Joint TMJ) yang sebenarnya dapat menjadi

    subbidang baru yang dapat berdiri sendiri. Semula pada taksonomi yang kami

    buat Implant dan TM menjadi subbidang tersendiri.

    2) Adanya perbedaan orientasi acuan yang membuat kami harus berdiskusi agak

    lama, misalnya hal-hal yang berkaitan dengan rehabilitasi menurut acauan

    Amerika masuk ke dalam subbidang Prostodonsia, sedangkan negara dengan

    acuan Inggris memasukkan entri-entri tersebut ke dalam subbidang Bedah

    Maksilofasial (Oral Surgery).

    3) Ada referensi yang karena satu dan lain hal tak terbawa oleh pakar.

    2. Kelompok Khusus Pendidikan 2 (Evaluasi Dan Penelitian)

    a. Kelompok Khusus Pendidikan 2A (Evaluasi)

    b. Kelompok Khusus Pendidikan 2B (Penelitian)

    Tidak ada hambatan/masalah.

    3. Kelompok Khusus Agama Islam 2 (Faraid, Ahwal Syakhsiah, Dan Ekonomi

    Islam)

    a. Kelompok Khusus Agama Islam 2A (Faraid dan Ahwal Syakhsiah)

    b. Kelompok Khusus Agama Islam 2B (Ekonomi Islam)

    Secara umum tidak ada hambatan/masalah yang berarti. Kalaupun ada, hambatan

    yang cukup menggangu adalah komputer yang tidak ada teks Arab dan teknik

    transliterasi yang telah dibakukan.

    4. Kelompok Khusus Komunikasi Massa 3 (Media Massa Cetak: Pers dan

    Penerbitan)

    Tidak ada hambatan/masalah

    5. Kelompok Khusus Pariwisata I (Sarana Dan Prasarana: Akomodasi,

    Layanan Makan Dan Minum, Cenderamata, Dan Keuangan)

  • 37

    Tidak ada hambatan/masalah

    6. Kelompok Khusus Keperawatan 1 (Keperawatan Dasar/Kejururawatan

    Asas)

    Tidak ada hambatan/masalah

    7 Kelompok Khusus Politik 4 (Politik Islam)

    Tidak ada hambatan/masalah

    8. Kelompok Sekretariat (Penelitian)

    Hasil Kerja

    Perkembangan penelitian keberterimaan istilah Mabbim Bidang Ekonomi sebagai tindak

    lanjut Putusan Umum Sidang Ke-43 Mabbim di Kuala Lumpur 8 12 Maret 2004.

    1) Brunei Darussalam

    Brunei Darussalam telah mengumpulkan data istilah dari brosur, borang, dan

    dokumen tercetak yang dikeluarkan perbankan Brunei. Tahap pengumpulan data

    masih terus berlanjut sampai dua bulan ke depan sehingga dapat memenuhi jumlah

    yang diperlukan. Data itu akan disusun secara alfabetis sebagai bahan analisis untuk

    diperbandingkan dengan daftar istilah Mabbim yang sudah diterbitkan Dewan

    bahasa dan Pustaka. Setelah itu, akan dilakukan analisis berdasarkan persentase

    persamaan istilah yang digunakan oleh bank dengan istilah yang diciptakan mabbim.

    Program ini akan berakhir pada awal Desember untuk dibawa dalam sidang khusus

    Komisi Penelitian.

    2) Malaysia

    Komisi Penelitian Bahasa Malaysia telah mengumpulkan data dari buku teks bidang

    ekonomi, makalah ekonomi dalam majalah dan surat khabar. Data yang terkumpul

    sejumlah 2 juta kata. Berdasarkan data ini telah dibuat senarai kata. Dari senarai itu

    telah dipilih istilah ekonomi yang akan diperbandingkan dengan istilah ekonomi

    hasil Mabbim. Dilengkapi dengan barang-barang dalam dunia perbankaan. Korpus

    perbankan ini dikopi dengan model kajian Komisi Penelitian Brunei. Pekerjaan

    diharapkan selesai pada awal Desember.

    3) Indonesia

  • 38

    Komisi Penelitian Bahasa Indonesia berdasarkan rancangan penelitian keberterimaan

    istilah Mabbim yang sudah diputuskan dalam Sidang Ke-43 Mabbim telah

    melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari artikel ekonomi dari berbagai

    media cetak dan elektronik (termasuk internet) dan buku teks ekonomi yang

    diperoleh dari beberapa penerbit terutama yang terbit pada tahun 2000. Korpus data

    akan dilengkapi dengan korpus-korpus dalam perbankan. Teknik kegiatan

    meningkat ke model Komisi Penelitian Brunei Darussalam.

    Data yang diperolehi itu sedang dalam tarap digitalisasi korpus.

    Hambatan/Masalah

    Tidak ada hambatan/masalah

    8. Kelompok Sekretariat

    Cara Kerja a) Mengindentifikasi agenda yang belum dapat dilaksanakan hingga sidang/prasidang

    b) Curah pendapat penyelesaian masalah agenda yang belum dievaluasi

    c) Menentukan langkah lanjutan untuk menyelesaikan agenda.

    Hambatan/Masalah

    Ketidakhadiran para pakar komisi bidang pada pertemuan yang telah dijadwalkan

    merupakan masalah untuk bidang yang diperbincangkan.

    V. Rencan Kerja dan Usul

    1. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 3

    (Restoratif-Rehabilitatif: Prostodontik dan Biologi Oral)

    a. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 3A (Restoratif-Rehabilitatif:

    Prodontik)

    b. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 3B (Restoratif-Rehabilitatif: Biologi

    Oral

    1) Untuk senarai istilah subbidang Prostodontik dan kelompok senarai yang

    masuk sub-subbidang Implan dan TMJ, kami usulkan untuk dibahas pada

    musyawarah Ke-9 Sekretariat Mabbim yang akan datang.

    2) Kelompok Khusus Kedokteran Gigi akan membincangkan subbidang Bedah

    Mulut dan Ortodontik pada Sidang Ke-19 Pakar Mabbim yang akan

    dilaksanakan di Brunei Darussalam tahun 2005.

  • 39

    2. Kelompok Khusus Pendidikan 2 (Evaluasi Dan Penelitian) a. Kelompok Khusus Pendidikan 2A (Evaluasi)

    b. Kelompok Khusus Pendidikan 2B (Penelitian)

    1) Masih ada istilah di dalam glosari buku penelitian pendidikan dan buku

    evaluasi pendidikan yang belum terdapat di dalam daftar. Diusulkan tahap

    lanjut penyusunan istilah guna menambah istilah ke dalam daftar.

    2) Ada sejumlah istilah yang terdapat di dalam penelitian pendidikan (2B) dan

    evaluasi pendidikan (2A) serta terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia

    belum tentu sama sehingga perlu dilakukan pemeriksaan silang.

    3) Diusulkan agar diadakan pertemuan dua hari untuk pemeriksaan silang

    tersebut.

    4) Untuk tahun depan diusulkan:

    a. Kurikulum/teknologi pengajaran

    b. Psikologi pendidikan

    Catatan:

    Sebenarnya ada sejumlah istilah yang sama di antara ketiga-tiga bahasa, tetapi karena

    kata kunci berbeda sehingga mereka menjadi berbeda.

    Contoh:

    Brunei/Malaysia Indonesia

    Penyelidikan xxxx Penelitian xxx

    Pekali xxx Koefisien xxx

    Temu bual xxx Wawancara xxx

    Pemboleh ubah xxx Variabel xxx

    Pekerjaan dapat dipercepat sekiranya para pakar dapat bekerja langsung pada komputer

    dan tidak di kertas sehingga kekeliruan pengertikan dapat berkurang.

    3. Kelompok Khusus Agama Islam 2 (Faraid, Ahwal Syakhsiah, Dan Ekonomi Islam)

    a. Kelompok Khusus Agama Islam 2A (Faraid dan Ahwal Syakhsiah)

    b. Kelompok Khusus Agama Islam 2B (Ekonomi Islam)

    1) Meneruskan pemadanan istilah yang masih banyak jumlahnya dalam bahasa

    ketiga negara.

    2) Mohon disediakan komputer yan memiliki program bahasa Arab dan

    dilengkapi dengan program transliterasi.

  • 40

    Rencana jangka panjang Kelompok Agama Islam adalah membahas istilah agama

    Islam Bidang Ilmu Usuluddin (Akidah, Perbandingan Agama, dan Akhlak

    Tasauf) pada Sidang Ke-19 Pakar Mabbim di Brunei Darussalam. Kelompok

    Khusus Agama Islam 2B (Ekonomi Islam).

    4. Kelompok Khusus Komunikasi Massa 3 (Media Massa Cetak: Pers dan Penerbitan)

    Tidak ada rencana kerja dan usul.

    5. Kelompok Khusus Pariwisata I (Sarana Dan Prasarana: Akomodasi,

    Layanan Makan Dan Minum, Cenderamata, Dan Keuangan)

    Kelompok Khusus Pariwisata akan membincangkan subbidang wisatawan, dan

    pengembangan/pembangunan pada Sidang Ke-19 Pakar Mabbim yang akan

    dilaksanakan di Brunei Darussalam tahun 2005.

    6. Kelompok Khusus Keperawatan 1 (Keperawatan Dasar)

    Kelompok Khusus Keperawatan akan membincangkan subbidang Keperawatan

    II; Keperwatan Klinik pada Sidang Ke-19 Pakar Mabbim yang akan dilaksanakan

    di Brunei Darussalam tahun 2005 dan subbidang Keperawatan III; Keperwatan

    Komunitas pada Sidang Ke-20 Pakar Mabbim yang akan dilaksanakan di

    Malaysia tahun 2006 karena kedua subbidang tersebut masing-masing

    mempunyai istilah yang cukup banyak.

    7. Kelompok Khusus Politik 4 (Politik Islam)

    Menambahkan istilah-istilah yang belum masuk dalam daftar peristilahan politik

    Islam, terutama yang terkait dengan praktik politik Islam.

    8. Kelompok Sekretariat (Penelitian)

    Hasil analisis komisi penelitian tiga negara itu akan ditindaklanjuti menjelang

    Sidang Eksekutif Mabbim Maret 2004. Komisi penelitian direncanakan akan

    mengadakan pertemuan pada tanggal 2024 Desember 2004 di Jakarta untuk

    memperbincangkan hasil kajian tahun 2004 sebelum dilaporkan dalam Sidang

    Eksekutif Mabbim Maret 2005 di Mataram.

    9. Kelompok Sekretariat

    Demi memperlancar sidang eksekutif Mabbim di Mataram pada bulan Maret

    2005, ketiga negara bersepakat bahwa

  • 41

    1. Hasil kerja komisi penerjemahan, komisi penelitian, komisi penerbitan,

    komisi ejaan, serta komisi penulisan akademis perlu diperbincangkan komisi

    bahasa Melayu-Indonesia sebagai bahasa ASEAN sebelum sidang Mabbim di

    Mataram pada bulan Maret 2005.

    2. Untuk itu, perlu diadakan musyawarah sekretariat luar biasa yang dihadiri

    oleh pakar-pakar yang dalam masing-masing komisi.

    3. Musyawarah sekretariat akan dilaksanakan di Jakarta pada ....

    Desember/Januari 2005.

    Lampiran:

    MAJELIS BAHASA BRUNEI DARUSSALAM-INDONESIA-MALAYSIA

    (MABBIM)

    Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim) adalah sebuah

    wadah kebahasaan serantau yang dianggotai oleh tiga negara, yaitu Jawatankuasa Tetap

    Bahasa Melayu Brunei Darussalam, Panitia Kerja Sama Kebahasaan Indonesia, dan

    Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu Malaysia yang diresmikan pada tanggal 29

    Desember 1972. Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Dato' Hussein Onn

    (almarhum), Menteri Pendidikan Malaysia, dan Mashuri Saleh, S.H., Menteri Pendidikan

    dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pada awalnya wadah tersebut bernama Majelis

    Bahasa Indonesia--Malaysia (MBIM). Setelah Brunei Darussalam masuk menjadi

    anggota resmi pada tanggal 4 November 1985, wadah tersebut berubah menjadi Majelis

    Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim).

    Pada hakikatnya wadah ini membina dan mengembangkan bahasa resmi atau

    bahasa kebangsaan ialah bahasa Indonesia/Melayu di ketiga negara anggota. Mabbim

    diharapkan menjadi wadah untuk mengangkat bahasa Indonesia/Melayu menjadi bahasa

    yang modern sejajar dengan bahasa asing lain. Oleh karena itu, melalui Mabbim

    diharapkan bahasa Indonesia/Melayu menjadi bahasa yang memiliki peradaban tinggi,

    bahasa ilmu, bahasa sains, bahasa teknologi modern, bahasa perusahaan, dan bahasa

    perekonomian. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penyusunan istilah.

    Tugas Majelis Majelis mempunyai tugas sebagai berikut.

    (a) menentukan tata kerja dan pelaksanaan kerja Majelis;

  • 42

    (b) menyusun pelbagai pedoman dan panduan yang berkaitan dengan pembinaan dan

    pengembangan bahasa;

    (c) mempertimbangkan dan mengesahkan daftar induk istilah hasil sidang pakar yang

    disusun menurut keputusan Majelis;

    (d) mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang usul sidang pakar yang

    berkaitan dengan pelaksanaan kerja yang bersangkutan; dan

    (e) merencanakan kegiatan kebahasaan lain yang sesuai dengan semangat Piagam

    Majelis.

    Sidang Majelis (a) Majelis bersidang sekali setahun di negara anggota secara bergilir dengan jarak waktu

    sepuluh hingga dua belas bulan dan lamanya kira-kira lima hari.

    (b) Tempat dan waktu Sidang Majelis ditentukan pada sidang sebelumnya.

    (c) Sidang Majelis diselenggarakan dan dipimpin oleh ketua perwakilan tuan rumah.

    (d) Bahasa pengantar Sidang Majelis ialah bahasa resmi/bahasa kebangsaan negara

    anggota.

    (e) Sidang Majelis mengesahkan hal yang berkenaan dengan garis haluan bahasa, hasil

    Sidang Pakar, serta rencana kerja Majelis selanjutnya.

    Sidang Pakar (a) Sidang Pakar mempersiapkan, mengolah, dan menyusun tata istilah bidang ilmu

    menurut "Panduan Penyusunan Daftar Istilah" sesuai dengan arahan Majelis.

    (b) Sidang Pakar bersidang sekali setahun di negara anggota secara bergilir dengan jarak

    waktu sepuluh hingga dua belas bulan dan lamanya kira-kira lima hari.

    (c) Tempat dan waktu Sidang Pakar ditentukan pada Sidang Majelis.

    (d) Sidang Pakar diselenggarakan dan dipimpin oleh anggota Panitia Kerja Sama

    Kebahasaan/Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu.

    (e) Bahasa pengantar sidang Pakar ialah bahasa resmi/bahasa kebangsaan negara

    anggota.

    Putusan Sidang Pakar

    Kategori A1 (istilah yang sama seluruhnya).

    Bahasa Sumber

    Bahasa Brunei

    Bahasa Indonesia

    Bahasa Malaysia

    a. bunching index

    indeks penumpukan

    indeks penumpukan

    indeks

    penumpukan

    b. manual editing

    penyuntingan

    tangan

    penyuntingan

    tangan

    penyuntingan

    tangan

    c. under-

    population

    kekurangan

    penduduk

    kekurangan

    penduduk

    kekurangan

    penduduk

  • 43

    Kategori A2 (istilah yang sama tetapi berbeda sebagian, yaitu ejaan atau morfologinya

    atau salah satu unsur frasa).

    Bahasa Sumber

    Bahasa Brunei

    Bahasa Indonesia

    Bahasa Malaysia

    a. birth spacing

    penjarakan

    kelahiran

    penjarangan

    kelahiran

    penjarakan

    kelahiran

  • 44

    Kategori A3 (istilah yang bersinonim bagi salah satu negara).

    Bahasa Sumber

    Bahasa Brunei

    Bahasa Indonesia

    Bahasa Malaysia

    a. acceptor

    penerima

    akseptor; penerima

    akseptor

    b. instrument

    alat

    alat; instrumen

    alat

    c. warm up

    panas badan

    pemanasan; panas

    badan

    panas badan

    Kategori B : Istilah yang disetujui sama berbeda seluruhnya.

    Bahasa Sumber

    Bahasa Brunei

    Bahasa Indonesia

    Bahasa Malaysia

    a. area sample

    sampel kawasan

    percontoh wilayah

    sampel wilayah

    b. blade angle

    kipas bilah

    baling-baling

    bebaling

    c. city boundary

    sempadan bandar

    batas kota

    batas bandar

    Kategori C : Istilah yang disetujui untuk ditangguhkan.

    Kategori D : Istilah yang disetujui untuk digugurkan.

  • 45

    HAMBATAN/MASALAH DAN RENCANA KERJA DALAM SIDANG KE-18 PAKAR MABBIM

    Anyer, 1418 September 2004

    Kelompok yang bersidang:

    1. Kelompok Khusus Kedokteran Gigi 3: Prostodontik dan Biology Oral

    2. Kelompok Khusus Agama Islam 2: Faraid, Ahwal Syakhsiah, dan Ekonomi Islam

    3. Kelompok Khusus Pendidikan 2: Evaluasi dan Penelitian

    4. Kelompok Khusus Pariwisata 1: Sarana dan Prasarana: Akomodasi, Layanan Makan

    dan Minum, Cenderamata, dan Keuangan

    5. Kelompok Khusus Keperawatan 1: Keperawatan Dasar/Kejururawatan Asas

    6. Kelompok Khusus Politik 4: Politik Islam

    7. Penelitian

    8. Kelompok Sekretariat

    1. Kedokteran Gigi

    a. Hambatan/Masalah

    Terjadi diskusi yang memakan waktu cukup lama yang disebabkan oleh beberapa hal

    sebagai berikut.

    1) Sejalan dengan kemajuan ilmu kedokteran gigi akhir-akhir ini, teridentifikasi sejumlah entri (jumlah cukup besar 15%), yang sebenarnya dapat menjadi

    subbidang baru yang dapat berdiri sendiri, antara lain, Implant dan Ilmu Sendi

    Rahang (Temporo Mandibular Joint TMJ) yang sebenarnya dapat menjadi

    subbidang baru yang dapat berdiri sendiri. Semula pada taksonomi yang kami

    buat, Implant dan TM menjadi bagian dari subbidang Prostodonsia, tetapi kami

    menyepakati Implant dan TM menjadi subbidang tersendiri.

    2) Adanya perbedaan orientasi acuan yang membuat kami harus berdiskusi agak lama, misalnya hal-hal yang berkaitan dengan rehabilitasi menurut acuan

    Amerika masuk ke dalam subbidang Prostodonsia, sedangkan negara dengan

    acuan Inggris memasukkan entri-entri tersebut ke dalam subbidang Bedah

    Maksilofasial (Oral Surgery).

    b. Rencana Kerja dan Usul

    1) Untuk senarai istilah subbidang Prostodontik dan kelompok senarai yang masuk sub-subbidang Implan dan TMJ, kami usulkan untuk dibahas pada Musyawarah

    Ke-9 Sekretariat Mabbim yang akan datang.

    2) Kelompok Khusus Kedokteran Gigi akan membincangkan subbidang Bedah Mulut dan Ortodontik pada Sidang Ke-19 Pakar Mabbim yang akan dilaksanakan

    di Brunei Darussalam tahun 2005.

  • 46

    2. Agama Islam

    Rencana Kerja dan Usul 1) Meneruskan pemadanan istilah yang masih banyak jumlahnya dalam bahasa

    ketiga negara.

    2) Mohon disediakan komputer yang memiliki program bahasa Arab dan dilengkapi dengan program transliterasi.

    3) Rencara jangka panjang Kelompok Agama Islam adalah membahas istilah agama Islam Bidang Ilmu Usuluddin (Akidah, Perbandingan Agama, dan Akhlak

    Tasawuf) pada Sidang Ke-19 Pakar Mabbim di Brunei Darussalam.

    3. Pendidikan

    Rencana Kerja dan Usul

    1) Masih ada istilah di dalam glosari buku penelitian pendidikan dan buku evaluasi pendidikan yang belum terdapat di dalam daftar. Diusulkan tahap lanjut

    penyusunan istilah guna menambah istilah ke dalam daftar.

    2) Ada sejumlah istilah yang terdapat di dalam Penelitian Ppendidikan (2B) dan Ealuasi Pndidikan (2A) serta terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia yang

    belum tentu sama sehingga perlu dilakukan pemeriksaan silang.

    3) Diusulkan agar diadakan pertemuan dua hari untuk pemeriksaan silang tersebut.

    4) Untuk tahun depan diusulkan: a. Kurikulum/teknologi pengajaran

    b. Psikologi pendidikan

    4. Pariwisata

    Rencana Kerja dan Usul

    Kelompok Khusus Pariwisata akan membincangkan subbidang wisatawan, dan

    pengembangan/pembangunan pada Sidang Ke-19 Pakar Mabbim yang akan

    dilaksanakan di Brunei Darussalam tahun 2005.

    5. Keperawatan

    Rencana Kerja dan Usul

    Kelompok Khusus Keperawatan akan membincangkan subbidang Keperawatan II:

    Keperawatan Klinik pada Sidang Ke-19 Pakar Mabbim yang akan dilaksanakan di

    Brunei Darussalam tahun 2005 dan subbidang Keperawatan III: Keperawatan

    Komunitas pada Sidang ke-20 Pakar Mabbim yang akan dilaksanakan di Malaysia

    tahun 2006 karena kedua subbidang tersebut masing-masing mempunyai istilah yang

    cukup banyak.

  • 47

    6. Politik

    Rencana Kerja dan Usul

    Menambahkan istilah-istilah yang belum masuk dalam daftar peristilahan politik

    Islam, terutama yang terkait dengan praktik politik Islam.

    7. Penelitian

    Rencana Kerja dan Usul

    Hasil analisis komisi penelitian tiga negara itu akan ditindaklanjuti menjelang Sidang

    Eksekutif Mabbim Maret 2004. Komisi penelitian direncanakan akan mengadakan

    pertemuan pada tanggal 2024 Desember 2004 di Jakarta untuk memperbincangkan

    hasil kajian tahun 2004 sebelum dilaporkan dalam Sidang Eksekutif bulan Maret

    2005 di Mataram.

    8. Sekretariat

    a. Rencana Kerja dan Usul

    Demi memperlancar Sidang Eksekutif Mabbim di Mataram pada bulan Maret

    2005, ketiga negara bersepakat bahwa

    1. Hasil kerja komisi penerjemahan, komisi penelitian, komisi penerbitan, dan komisi ejaan, komisi penulisan akademis, komisi bahasa Melayu-Indonesia

    sebagai bahasa ASEAN yang diperbicangkan sebelum sidang Mabbim di

    Mataram pada bulan Maret 2005.

    2. Untuk itu, perlu diadakan musyawarah sekretariat luar biasa yang dihadiri oleh pakar-pakar yang dalam masing-masing komisi.

    3. Musyawarah sekretariat akan dilaksanakan di Jakarta pada Desember/Januari 2005.

    b. Hambatan/Masalah

    Ketidakhadiran para pakar komisi bidang pada pertemuan yang telah dijadwalkan

    merupakan masalah untuk bidang yang diperbincangkan.

  • 48

    Lampiran 3:

    Rencana Bidang Ilmu untuk Sidang Pakar Ke-19

    Berdasarkan Usul Sidang Pakar Ke-18

    No.

    Bidang

    Subbidang

    1.

    Kedokteran gigi 4

    (1) Bedah Mulut

    (2) Ortodentik

    2.

    Agama Islam 3

    (1) Akidah

    (2) Perbandingan Agama

    (3) Akhlak-Tasauf

    3.

    Pendidikan 3

    (1) Kurikulum/Teknologi Pengajaran

    4.

    Pariwisata 2

    (1) Wisatawan

    (2) Pengembangan/Pembangunan Wisata

    5.

    Keperawatan 2

    Keperawatan Klinik

    6.

    Komunikasi Massa 4

  • 49

    Lampiran 2a (Mengikuti Sidang Pakar Mabbim)

    RENCANA LIMA TAHUN MABBIM (2003-2007)

    No. Sidang Ke-17 Pakar

    2003

    (Malaysia)

    Sidang Ke-18 Pakar

    2004

    ( Indonesia )

    Sidang Ke-19 Pakar

    2005

    ( Brunei Darussalam)

    Sidang Ke-20 Pakar

    2006

    ( Malaysia)

    Sidang Ke-21 Pakar

    2007

    (Indonesia)

    1. Kedokteran Gigi 2 Kedokteran Pergigian 3 Kedokteran Gigi 4 Kedokteran Gigi 5 Kesenian 1

    2. Agama Islam 1 Agama Islam 2 Agama Islam 3 Pajak Psikologi 1

    3. Politik 3 Komunikasi Massa 3 Komunikasi Massa 4 Pertahanan dan Keamanan 1 Pertahanan dan Keamanan 2

    4. Pendidikan 1 Pendidikan 2 Pendidikan 2 Topografi Sejarah 1

    5. Keperawatan/

    Kejuruteraan 1

    Keperawatan/

    Kejuruteraan 2

    Teknologi Informasi 5 Teknologi Informasi 6

    6. Pariwisata1/Pelancongan 1 Pariwisata2/Pelancongan 2 Etnomatematika Pelayaran

  • 50

    Lampiran 2b (Mengikuti Sidang Pakar Mabbim)

    RENCANA LIMA TAHUN MABBIM (2003-2007)

    Catatan: Kegiatan-kegiatan di atas dilaporkan setiap Sidang Eksekutif Mabbim

    No.

    Tahun 2003

    (Malaysia)

    Tahun 2004

    ( Indonesia )

    Tahun 2005

    ( Brunei Darussalam)

    Tahun 2006

    ( Malaysia)

    Tahun 2007

    (Indonesia)

    1. Penyusun Kamus 1

    1. Kedokteran

    Hewan2

    2. Kedokteran7

    3. Penternakan2

    4 Perikanan2

    5. Politik 1

    Penyusun Kamus 2

    1. Teknik Iinformasi 2

    2. Kedokteran 8

    3. Penternakan 3

    4. Perikanan 3

    5. Politik 2

    Penyusun Kamus 3

    1. Teknik Iinformasi 3

    2. Kedokteran 9

    3. Teknik Kapal Terbang 1

    4. Komunikasi Massa 3

    5. Politik 3

    Penyusun Kamus 4

    1. Teknik Iinformasi 4

    2 Kedokteran 10

    3. Teknik Kapal Terbang 2

    4. Komunikasi Massa 4

    5. Arkeologi 1

    Penyusun Kamus 4

    1. Teknik Pertambangan

    2 Teknik Kimia

    3. Film

    4. Kedokteran Gigi 1

    5. Arkeologi 2

    2.

    Buku Pedoman Penulisan

    Akademik

    3.

    Penerjemahan 3 (3 judul)

    Penerjemahan 4 (3 judul)

    Penerjemahan 5 (3 judul)

    4.

    Penulisan Buku Akademik 3

    (3 judul)

    Penulisan Buku Akademik 4

    (3 judul)

    Penulisan Buku Akademik 5

    (3 judul)

    5

    Penelitian 3 (3 judul)

    Penelitian 4 (3 judul)

    Penelitian 5 (3 judul)

  • 51

    Lampiran 4:

    ISU KEBAHASAAN DAN KESASTRAAN

    ISU AKTUAL YANG MENGEMUKA DALAM SEMINAR MABBIM/MASTERA

    Lombok, 78 Maret 2008

    A. Mabbim

    1. Untuk menangkal dampak negatif yang ditimbulkan oleh bahasa dan budaya asing dalam era global, perlu dilakukan upaya-upaya untuk memartabatkan bahasa

    Indonesia/ Melayu agar fungsinya sebagai jati diri/jiwa bangsa tidak luntur.

    2. Perlu undang-undang perlindungan budaya, termasuk bahasa, dari dampak globalisasi yang dapat membawa kehancuran budaya.

    3. Sebagai bahasa yang jumlah penuturnya terbesar keempat di dunia, dan pemakaiannya tersebar luas di kawasan Asia Tenggara, bahasa Indonesia/Melayu

    hendaknya digunakan sebagai bahasa perhubungan luas di kawasan ASEAN.

    4. Singapura diharapkan meningkatkan statusnya menjadi anggota Mabbim secara penuh, dan Timor Timur perlu dilibatkan dalam seminar Mabbim sebagai

    pemerhati.

    5. Penerjemahan buku-buku rujukan perlu ditingkatkan secara terarah dan terencana untuk menerapkan hasil pengembangan istilah Mabbim dan memperkaya

    khazanah ilmu pengetahuan dan teknologi.

    6. Perlu dilakukan perubahan metedologi agar pengajaran bahasa dan sastra dapat lebih menyenangkan, mengasyikkan, dan mencerdaskan para siswa.

    7. Pengajaran peribahasa dan pantun perlu dilakukan secara selektif dengan memperhatikan perkembangan jiwa dan tingkat pendidikan anak.

    8. Dalam upaya pemasyarakatan bahasa Indonesia/Melayu, siaran pembinaan bahasa melalui televisi perlu digalakkan.

    9. Dalam menciptakan istilah-istilah dan kosakata baru hendaknya memperhatikan: a. naskah-naskah Melayu/Nusantara lama; b. karya-karya keilmuan, keagamaan, dan sastra yang telah ada, dan c. bahasa-bahasa sumber seperti bahasa daerah, Sanskerta, Arab, dan Latin.

    10. Agar bahasa Indonesia/Melayu mantap (stabil) dalam perkembangannya, maka kata-kata yang sudah dikenal tidak perlu diganti. Penggantian istilah-

    istilah baru hendaknya dilakukan dengan sebijak mungkin.

  • 52

    B. Mastera

    1. Perkembangan karya kreatif sastra Indonesia/Melayu tidak diimbangi oleh perkembangan kritik sastra. Krisis kritik sastra itu perlu segera diatasi melalui

    pelatihan, seminar, dan penerbitan buku-buku atau jurnal-jurnal kritik sastra.

    2. Perkembangan sastrawan muda Indonesia/Melayu melesat dengan cepat. Perkembangan sastra di kalangan generasi muda itu terlihat dengan jelas pada

    kemunculan dua tema seksualitas (erotisme) dan tema yang menonjolkan masalah

    keagamaan atau religiusitas. Kedua tema itu digarap secara serius, berbobot

    estetis, dan memiliki pangsa pasar masing-masing. Namun, kedua tema itu tidak

    diamati oleh para kritisi dan peneliti sastra secara seimbang karena mereka

    cenderung hanya mengamati aspek seksualitas saja, kurang memperhatikan aspek

    estetika karya-karya tersebut.

    3. Perkembangan sastra Indonesia diwarnai oleh munculnya unsur kedaerahan, sedangkan sastra Melayu diwarnai oleh dominasi tema tanah. Perkembangan

    seperti itu dipandang melemahkan semangat nasionalisme dan globalisasi.

    Padahal, tema-tema seperti itu dipandang dapat menjadi penangkal arus

    globalisasi.

    4. Masalah angkatan dalam sejarah sastra di Indonesia/Melayu masih menjadi perdebatan di antara pakar dan sastrawan itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan

    kajian menyeluruh untuk menyusun sejarah sastra Indonesia/ Melayu.

    5. Nilai estetika dalam karya para sastrawan muda Angkatan 2000, baik di Indonesia maupun di Malaysia, masih diragukan. Hal ini berakibat kehadiran mereka tidak

    diakui oleh masyarakat sastra. Padahal, karya-karya sastra mereka memiliki nilai

    estetika yang holistik, intens, dan mengakar pada budaya Melayu/Islami.

    6. Seminar Mastera yang akan datang diharapkan mengangkat tema-tema besar dan relevan bagi perkembangan sastra dan pemikiran, termasuk tema-tema yang

    berhubungan dengan sejarah sastra Indonesia/Melayu, tradisi intelektual, dan

    kecenderungan-kecenderungan utama dalam perkembangan sastra serantau.

    7. Di dalam kegiatan Mastera, perlu ditambahkan program-program kegiatan yang dapat membentuk sikap apresiasif terhadap sastra.

    8. Pelajaran mengarang hendaknya sudah dimulai sejak anak-anak duduk di bangku SD, begitu pula pelajaran apresiasi sastra, misalnya dengan memperkenalkan

    cerita-cerita rakyat yang menarik.

    Mataram, 8 Maret 2005

  • 53

    RESOLUSI

    Kami peserta Seminar Bahasa dan Sastra pada Majelis Bahasa Brunei Darussalam-

    Indonesia-Malaysia (Mabbim) dan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) yang

    diselenggarakan oleh Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional di Mataram,

    tanggal 78 Maret 2005, atas dasar keprihatinan dan kepedulian terhadap kelangsungan

    bahasa dan sastra Indonesia/Melayu sebagai peneral bangsa,

    1. Mengindentifikasi masalah-masalah pokok dalam perbahasaan Indonesia/ Melayu

    sebagai berikut:

    1.1 Tekanan dan tuntutan globalisasi membawa akibat terhadap perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam berbahasa yang kurang kondusif bagi

    pengukuhan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu.

    1.2 Semakin terancamnya keberadaan bahasa Indonesia sebagai penjaga kebudayaan dan pengembangan iptek berbasis bahasa Indonesia/Melayu,

    2. Menyepakati untuk berikat janji sesuai dengan peran dan fungsi dari anggota peserta yang berasal dari berbagai sektor; dari yang akademik sampai nonakademik, dari

    pelaku terdepan/ujung tombak (guru, rektor, staf ahli, menteri, wartawan, Ikapi, dan

    sebagainya) sampai dengan pengambil keputusan; dari pemerintah sampai dengan

    nonpemerintah, Depdiknas, nondepdiknas untuk:

    2.1 Meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia/Melayu dalam semua bidang menjadi tanggung jawab peserta tanpa mengabaikan bahasa-bahasa lain.

    2.2 Membina, mengembangkan proses pembelajaran bahasa Indonesia pada bidang-bidang yang digeluti,

    3. Mengajukan rekomendasi sebagai alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

    3.1 Memantapkan memantau proses pembelajaran dan pengamalan berbahasa

    Indonesia/Melayu sesuai dengan standar yang ditentukan menurut satuan

    jenjang pendidikan

    3.2 Lingkungan eksternal yang meliputi aspek komunikasi massa yang baik yang

    tertulis maupun lisan melalui media cetak dan atau elektronik perlu diubah-suai

    sedemikian rupa sehingga kondusif bagi kehidupan sosial budaya dan bahasa

    Indonesia/Melayu khususnya.

    3.3. Lingkungan eksternal yang meliputi aspek politik dalam konteks sosial budaya

    dan pemerintahan perlu secara sengaja memposisikan bahasa Indonesia/Melayu

    secara benar.

  • 54

    3.4 Politik bahasa sebagai bagian dari politik budaya perlu lebih dikedepankan

    sebagaimana halnya politik ekonomi atau politik politik.

    4. Penutup: Resolusi ini memuat garis besar masalah yang teridentifikasi dari substansi

    seminar yang disertai dengan tindak lanjut berupa ikat janji/ komitmen berikut

    rekomendasi pemecahan masalahnya. Demikian sumbang pikir peserta seminar bagi

    pengembangan bahasa Indonesia sebagaimana dicita-citakan dalam Sumpah Pemuda

    1928.

    Mataram, 8 Maret 2005

    Peserta Seminar (sesuai daftar peserta

    terlampir)

  • 55

    Lampiran 5:

    LAPORAN MUSYAWARAH

    SEKRETARIAT MABBIM

    MASALAH YANG TIMBUL

    DAN RENCANA KERJA DALAM MUSYAWARAH KESEKRETARIATAN

    MABBIM

    Hotel Puncak Raya, Cisarua, Bogor, 79 Juni 2004

    Kelompok yang bersidang:

    1. Kelompok Khusus Keparawatan 2. Kelompok Pariwisata 3. Kelompok Ilmu Politik 4. Kelompok Agama Islam 5. Kelompok Pedoman Umum Ejaan 6. Kelompok Penulisan Akademik 7. Kelompok Penerjemahan

    1. Kelompok Khusus Keperawatan Rencana Kerja

    Melengkapi entri istilah keperawatan dasar/kejururawatan asas untuk dibawa ke

    Sidang Pakar Ke-18 Pakar Mabbim

    2. Kelompok Pariwisata Rencana Kerja

    a. Menyiangi istilah yang telah dikumpulkan. b. Istilah yang telah terdapat di dalam glosarium yang sudah ada tidak akan

    dibahas.

    c. Memadankan istilah bahasa sumber ke istilah bahasa Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia.

    3. Kelompok Ilmu Politik Rencana Kerja

    a. Rencana kerja selanjutnya diusulkan untuk menuntaskan pekerjaan yang tersisa dari sidang ke-16 Pakar Mabbim, di Brunei Darussalam tahun

    2002, perihal padanan istilah dalam sub-field Ekonomi Politik dalam

    Sidang ke-18 pakar Mabbim di Indonesia.

    b. Membuat senarai istilah Politik Islam dalam bahasa sumber yang belum diperbincangkan kemudian.

    4. Kelompok Agama Islam Rencana Kerja

    a. Kelompok Agama Islam pada Sidang Ke-18 Sidang Mabbim bulan September 2004 merencanakan membahas istilah Bidang Faraid, Ahwal

    Syaksiah, dan Ekonomi Islam.

  • 56

    b. Rencana jangka panjang kelompok agama Islam adalah membahas istilah agama Islam bidang Ilmu Usuludin (Akidah, Perbandingan Agama dan

    Akhlak Tasawuf) dalam rapat-rapat setelah Sidang Ke-18 pakar Mabbim.

    5. Kelompok Pedoman Umum Ejaan Rencana Kerja

    a. Menambah catatan tentang penulisan tanda koma ganda (,,) pada bagian akhir tajuk penulisan tanda koma.

    b. Masing-masing negara akan memperbaiki naskah pedoman umum ejaan sesusai dengan masukan dan saran anggota kelompok. Hasil perbaikan ini

    akan dibahas lagi pada Sidang Ke-18 Pakar Mabbim di Anyer, Indonesia.

    6. Kelompok Penulisan Akademik Rencana Kerja

    a. Kelompok penulisan akademik memandang perlu untuk membuat jadwal kerja untuk lima tahun ke depan.

    b. Sebagai langkah awal, kelompok penulisan akademik menyepakati bahwa panduan penulisan akademik di tiap-tiap negara perlu diprioritaskan

    karena Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia sudah punya gaya Dewan,

    perlu pula Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei Darussalam memiliki

    dokumen sejenis yang bersifat umum.

    c. Mengingat bahwa perkembangan penggunaan bahasa Melayu di Brunei Darussalam dan Malaysia untuk bidang-bidang tertentu (terutama sains

    dan teknologi) setakat ini didominasi bahasa Inggris, disepakati bahwa

    program penulisan akademik diprioritaskan yang mempunyai nilai pasar,

    sastra, bahasa, sosial, agama di ketiga negara.

    d. Pihak Indonesia bisa memulai dengan ilmu dasar yang bisa dimanfaatkan pula oleh Malaysia dan Brunei Darussalam.

    e. Kelompok penulisan akademik menyarankan agar program penerbitan buku hasil penelitian perlu didukung, demikian juga di Malaysia dan

    Brunei Darussalam. Dengan demikian, istilah hasil Mabbim akan dipakai.

    f. Kesepakatan ini oleh tiap-tiap anggota negara kelompok Penulisan Akademik akan dilaporkan ke negara masing-masing untuk dibahas lebih

    lanjut dalam Sidang Ke-18 Pakar Mabbim di Anyer.

    g. Oleh karena itu, kelompok Penulisan Akademik mengusulkan supaya bisa bertemu lagi pada Sidang Ke-18 Pakar Mabbim untuk membincangkan

    langkah-langkah berikutnya.

    7. Kelompok Penerjemahan Rencana kerja

    Kelompok Panduan Penerjemah telah menyepakati kerangka Proposal

    Penyusunan Buku Panduan bagi Kegiatan Penerjemahan, tetapi masih harus

    dilengkapi oleh setiap perwakilan dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia

    yang akan dijadikan sebagai buku Panduan Penerjemahan.

  • 57

    LAMPIRAN 6:

    LAPORAN

    PENATARAN LEKSIKOGRAFI

    Prakata

    Sejak tahun 1974 telah dibentuk wadah kerja sama kebahasaan antara Indonesia dan

    Malaysia yang diberi nama Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia (MBIM). Wadah itu

    kemudian diubah namanya menjadi Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-

    Malaysia (Mabbim) setelah Brunei Darussalam masuk menjadi anggota tahun 1985.

    Hingga kini organisasi ini telah melaksanakan sidangnya yang ke-43. Ketiga negara

    anggota ini mempunyai kepentingan yang sama, yaitu membina dan mengembangkan

    bahasa masing-masing. Dalam rangka membina bahasa itu diperlukan sumber daya

    manusia yang berkualitas agar dapat menghasilkan tenaga yang andal dalam

    melaksanakan pembinaan bahasa secara mantap.

    Menyadari akan perlunya sumber daya manusia yang andal dalam pembinaan bahasa

    itu, Sidang ke-43 Mabbim memutuskan penyelenggaraan penataran leksikografi di

    Jakarta dan mengamanat-kan pelaksanaannya ini kepada pihak Indonesia. Keputusan ini

    diambil berdasarkan kenyataan bahwa perkembangan leksikografi sudah sangat pesat

    sehingga para pembina bahasa juga harus mengikuti perkembangan itu. Di samping itu,

    keperluan masyarakat akan kamus semakin beragam. Anggota masyarakat tidak hanya

    memerlukan kamus umum dan kamus ekabahasa, tetapi juga kamus khusus dan kamus

    dwibahasa yang dapat menunjang atau memper-lancar tugas-tugasnya.

    Para karyawan di Pusat Bahasa, Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, dan Dewan

    Bahasa dan Pustaka Brunei Darussalam yang berkhidmat dalam penyusunan kamus

    mempunyai tugas yang berat sebab mereka dituntut memberikan informasi yang benar

    kepada masyarakat melalui kamus yang disusunnya. Oleh karena itu, mereka perlu

    dibekali pengetahuan yang berkaitan dengan kamus dan teknik penyusunan kamus secara

    tepat.

    Tujuan Penataran Tujuan penataran ini dapat dibagi dua: tujuan umum dan tujuan khusus.

    Tujuan Umum

    Penataran Leksikografi yang diselenggarakan Pusat Bahasa ini bertujuan

    memberikan gambaran menyeluruh tentang sejarah perkamusan di kawasan serantau ini,

    berbagai jenis kamus, dan cakupan isi buku acuan itu. Dengan landasan pengetahuan

    semantik leksikal, morfologi kata, fraseologi (kolokasi, idiom, dan ungkapan tetap), dan

    ragam bahasa, peserta penataran dibekali pengetahuan dan keterampilan penyusunan

    kamus ekabahasa dan dwibahasa. Pada penghujung penataran, peserta juga akan

    diperkenalkan dengan otomasi perkamusan dan dengan seluk-beluk perencanaan

    kompilasi kamus.

    Tujuan Khusus

    Tujuan khusus penataran ini adalah sebagai be