sidang kedua puluh majlis bahasa indonesia...

33
1 SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA-MALAYSIA (MBIM) (Indonesia: Jakarta, 25-30 Julai 1983)

Upload: ngokien

Post on 23-May-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

1

SIDANG KEDUA PULUH

MAJLIS BAHASA INDONESIA-MALAYSIA

(MBIM)

(Indonesia: Jakarta, 25-30 Julai 1983)

Page 2: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

2

KANDUNGAN

Pernyataan Bersama……………………………………………………………………….

Keputusan UMUM………………………………………………………………………..

Keputusan tentang PERISTILAHAN…………………………………………………….

Keputusan tentang KAMUS ISTILAH…………………………………………………...

Page 3: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

3

Pernyataan Bersama

Sebagai kelanjutan Sidang Kesembilan Belas antara Panitia Kerja Sama Kebahasaan

Indonesia-Malaysia dan Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu yang diadakan di Kuala

Lumpur, Malaysia, pada tanggal 8-13 November 1982, Majelis Bahasa Indonesia-

Malaysia dalam sidang-sidangnya yang diadakan di Jakarta, Indonesia, pada tanggal 25-

30 Juli 1983, setelah meneliti dan mengesahkan keputusan Sidang Kesembilan Belas

Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia serta perubahan-perubahannya dan membahas kertas

kerja dan peristilahan bidang-bidang: (1) Elektroteknik/Kejuruteraan Elektrik, (2)

Perkebunan/Pengurusan Ladang, (3) Ilmu Perpustakaan dan Dokumentasi, serta hal-hal

lain yang perinciannya seperti terlampir.

t.t t.t

(DR. ANTON M. MOELIONO) (DATUK HAJI HASSAN AHMAD) Wakil Ketua Pengerusi

Panitia Kerja Sama Kebahasaan Jawatankuasa Tetap Bahasa Melayu

Indonesia-Malaysia Malaysia

Jakarta, Indonesia

29 Juli 1982

Page 4: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

4

LAPORAN SIDANG SUBPANITIA UMUM

I. Sidang

Sidang 1 : Senin, 25 Juli 1983

Pukul 14.00-16.30

Sidang 2 : Selasa, 26 Juli 1983

Pukul 8.30-12.30

Sidang 3 : Rabu, 27 Juli 1983

Pukul 8.30-11.30

Sidang 4 : Kamis, 28 Juli 1983

Pukul 14.00-16.30

Sidang 5 : Jumat, 29 Juli 1983

Pukul 9.00-11.30

II. Anggota Sidang

1. Prof. Dr. Anton M. Mooliono – Ketua (Indonesia)

2. Datuk Haji Hassan bin Ahmad (Malaysia)

3. Dato’ Prof. Dr. Hajah Asmah bin Hj. Omar (Malaysia)

4. Cik Asiah binti Abu Samah (Malaysia)

5. Prof. Dr. Farid M.Onn (Malaysia)

6. Datin Azizah Mokhzani, M.A. (Malaysai)

7. Dra. Sri Sukosi Adiwimarta – Sekretaris (Indonesia)

8. Encik Abdul Ghaffar bin Laili – Setiausaha (Malaysia)

9. Dra. Imas Siti Masitoh – Pembantu Sekretaris (Indonesia)

III. Pemerhati

1. Awang Haji Abdul Saman bin Kahar (Brunei)

2. Encik Hamdan bin Yahya (Sabah)

IV. Dokumen

1. Keputusan Sidang XIX Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Kuala Lumpur,

Malaysia, 8-13 November 1982.

2. Kertas B-20 JKTBM “Perkara Berbangkit”

Page 5: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

5

V. Perbicangan dan Keputusan Umum

1. Sidang Subpanitia Umum membicarakan masalah-masalah pokok dari Sidang

Kesembilan belas mengenai pelaksanaan kerja Sidang Subpanitia, dan

rancangan kerja untuk sidang-sidang MBIM selanjutnya.

2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta,

Indonesia, pada tanggal 25-30 Juli 1983 mengambil keputusan seperti yang

disebut pada VII hingga IX di bawah ini.

VI. Pengesahan Hasil Sidang Kesembilan Belas MBIM

1. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia mengesahkan

hasil Sidang Kesembilan Belas MBIM yang di adakan di Kuala Lumpur,

Malaysia, pada tanggal 8-13 November 1982 dengan semua tambahan dan

perubahan Keputusan Umum sebagai berikut.

Pasal V.2 : … perkara V hingga XIII … hendaknya dibaca … perkara VI

hingga XIII …

Pasal VIII : … menetapkan bidang Undang-undang laut/Hukum Laut …

hendaknya dibaca … menetapkan bidang Undang-undang

Laut/Hukum Laut dan bidang Pelayaran.

Pasal XI.2 : … disertakan pertemuan bahasa dan/atau sastra tambahan

sebagai acara bahasa.

Diubah menjadi

… disertakan pertemuan bahasa, sastra, atau perkara lain yang

menunjang pembinaan dan pengembangan bahasa, sebagai

acara tambahan.

Pasal XI.3 : … Jawatan Ketua Majlis dipangku secara bergilir di antara

negara anggota, setelah majlis yang sedang berjalan berakhir

sampai ke Sidang Majlis berikut.

Diubah menjadi

… Jawatan Ketua tersebut berkuatkuasa hingga Sidang majlis

berikutnya.

Pasal XII : … Sidang Kedua Puluh MBIM pada 24-30 Julai 1983

hendaknya dibaca … Sidang ke-20 MBIM pada tarikh 24-30

Julai 1983 …

Page 6: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

6

2. Majlis mengesahkan perubahan jadwal Sidang Subpanitia Matematika/

Matematik1 dari tanggal 25-30 Julai 1983 menjadi tanggal 22 – 29 Agustus

1983.

VII. Keputusan Lain

1. Majelis bersetuju untuk menghimpun semua Keputusan Umum hasil Sidang

MBIM mulai Sidang Ke-1 hingga Sidang Ke-20 untuk diserasikan dan

dimantapkan kembali dalam Sidang Ke-21 MBIM yang akan datang. Hasilnya

diterbitkan di negara masing-masing. Pihak Malaysia akan mengirimkan

naskah konsepnya kepada pihak Indonesia.

2. Majelis bersetuju untuk menyusun kamus-kamus istilah yang pola kerja

kelompok penyusunnya mengikut pola kerja subpanitia Hidrogeologi dan

Hidrologi. Yang didahulukan ialah kamus istilah Biologi, Fisika/Fizik, kimia,

dan Matematika/Matematik.

3. Majelis bersetuju untuk menganjurkan kepada Panitia Kerja Sama

Kebahasaan Indonesia-Malaysia dan Jawatankuasa tetap temuan ilmiah

dengan mengundang para ahli untuk membicarakan klasifikasi ilmu

pengetahuan yang dapat dijadikan dasar bagi rencana kerja MBIM dalam

bidang peristilahan.

4. Majelis bersetuju untuk menyempurnakan tata kerja penyusunan istilah

dengan menetapkan lebih dahulu daftar istilah rujukan yang sama yang

disusun berdasarkan klasifikasi bidang ilmu.

5. Majelis mengesahkan hasil Sidang Subpanitia Perpustakaan dan Dokumentasi

sebagai hasil sidang tambahan subpanitia itu pada Sidang ke-20 MBIM.

6. Majelis bersetuju untuk menyerahkan penetuan pokok pembicaraan acara

forum Sidang Ke-21 MBIM kepada pihak Malaysia.

VIII. RENCANA KERJA SELANJUTNYA

1. Sesuai dengan keputusan Sidang ke-18 MBIM di Palembang, Indonesia, pada

tanggal 29 Maret-3 April 1982, bidang-bidang yang akan diikutsertakan di

dalam Sidang Ke-21 MBIM ialah;

1) Biologi 1 ,

2) Matematika 1/Matematik 1 ,

3) Fisika (Mekanika)/Fizik (Mekanik) 1

4) Hukum laut/Undang-undang laut 1 dan

5) Pelayaran.

Page 7: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

7

2. Bidang yang dipersiapkan bahannya untuk dipertukarkan dalam Sidang Ke-21

MBIM ialah:

1) Kimia 1 ,

2) Biologi 1 , dan

3) Penerbitan dan percetakan ,

IX. Masa dan Tempat Sidang Berikutnya

Majelis bersetuju mengadakan Sidang Ke-21 MBIM pada tanggal 27 Februari-3

Maret, 1984 atau pada tanggal 5-10 Maret 1984 di kuala Lumpur, Malaysia.

LAPORAN SIDANG SUBPANITIA ELEKTROTEKNIK/KEJURUTERAAN

ELEKTRIK

I. Sidang

Sidang 1 : Senin, 25 Juli 1983

Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 2 : Selasa, 26 Juli 1983

Pukul 08.30 – 12.30

Sidang 3 : Selasa, 26 Juli 1983

Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 4 : Rabu, 27 Juli 1983

Pukul 08.30 – 12.00

Sidang 5 : Rabu, 27 Juli 1983

Pukul 15.00 – 17.00

Sidang 6 : Kamis, 28 Juli 1983

Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 7 : Jumat, 29 Juli 1983

Pukul 08.30 – 10.30

II. Anggota Sidang

1. Dr.Ing. K.T. Sirait – ketua (Indonesia)

2. Prof. Madya Dr. Mansor bin Salleh (Malaysia)

3. Prof. T.M. Sulaiman , M.Sc, (Indonesia)

4. Ir. Suwarno Suardjo (Indonesia)

5. Drs. Hans lapoliwa, M.Phil, - Pendamping Bahasa (Indonesia)

Page 8: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

8

6. Dra. Saodah Nasution Elgerma – Sekretasris (Indonesia)

III. Dokumen

1. Yang dibahas: Kertas kerja No. 2/PKIM/S-20 “Istilah Elektroteknik”

2. Yang dipertukarkan:

a. Kertas Kerja No. 2-A/PKIM/S-20 “Istilah Elektroteknik”

b. Kertas C-20 JKTBM “Istilah Kejuruteraan Elektrik”

IV. Bahan Rujukan

1. Amos, S.W. Dictionary of Electronics, Butterworth.

2. Anwir B.S. dkk. 1982. Teknik Inggris-Belanda-Indonesia Jakarta: Pradnya

Paramita.

3. Datja Rahajoekoesoomah, 1980. Kamus Bahasa Jerman-Indonesia, doperiksa

kembali oleh Ir. Makmoor Soerjonagoro, Jilid I. Bandung: Sumur.

4. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1970. Istilah Kejuruteraan (Inggris-Melayu).

Kuala Lumpur.

5. Johannes. M, Ir. , Dr. , 1981. Kamus Istilah Ilmu danTeknologi (Inggris-

Indonesia/Indonesia-Inggris). Jakarata; Balai Pustaka.

6. Poerwadrminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka.

7. Roberts, R.S. Dictionary of Audio, Radio and Video.

8. Wilarko, L. Dr. dan yohannes, H.C. , Drs. Kamus Istilah Fizika ( Inggris –

Indonesia).

9. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1970. Kamus Dewan. Kuala Lumpur. Bahasa

dan Pustaka. 1978. kamus Dwibahasa Bahasa Inggris-Bahasa Inggris-Bahasa

Malaysia. Kuala Lumpur.

10. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1978. Kamus Dwibahasa Bahasa Inggris-Bahasa

Malaysia. Kuala Lumpur.

11. Kertas L-19 JKTBM. “Peristilahan Fizik”.

12. Kertas K-19 JKTBM. “Peristilahan Matematika”

13. Commission, International Electrical. 1982. IEC. Geneve.

14. Webster, Merriam. 1981. Webster’s New Collegiate Dictionary. Springfield,

USA: Merriam Company.

15. Lapedes, Daniel N. 1978. Dictionary of Scientific and Technical Terms. New

York: MeGraw-Hill.

16. Comission, International Electrical. 1979. General Index, Interantional

Electrotechnical Vocabulary. Publication 50 (00).

V. Cara Kerja

5.1 Klasifikasi

5.1.1 Masing-masing perutusan memberi informasi tentang tujuan

Klasifikasi dan Klasifikasi yang diketahui.

Page 9: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

9

5.1.2 Mondiskusikan hal tersebut di atas.

5.1.3 Menunda hal-hal yang belum dapat diambil kesimpulannya.

5.2 Daftar Istilah

5.2.1 Menyemak bersama-sama istilah demi istilah, serta

menggolongkannya dalam A,B, C, dan D.

A berarti istilahyang disetujui sama seluruhnya.

B berarti istilah yang disetujui sama tetapi berbeda sebagaian,

yaitu ejaan atau morfologinya atau salah satu unsur frasa.

C berarti istilah yang disetujui berbeda seluruhnya.

D berarti istilah yang disetujui untuk ditangguhkan.

E. berarti istilah yang disetujui untuk digugurkan.

5.2.2 Jika dianggap perlu penjelasan tentang suatu istilah selalu diadakan

diskusi sebentar.

5.2.3 Jika ada hal-hal yang belum dapat mencapai kesepakatan,

dimasukkan di dalam kelompok D.

VI. Masalah

6.1 Kesepakatan mengenai klasifikasi istilah belum tercapai. Klasifikasi itu

masih perlu dibicarakan di negara masing-masing.

6.2 Pemberian kode yang tuntas masih menunggu penetapan kode untuk

Subpanitia Elektroteknik.

6.3 Berhubung di anatara Subpanitia nasional belum mantap menegani

sebagian penyerapan istilah, seperti impedance capacitance, inductance,

dan sebagainya, istilah-istilah yang serupa atau berkaitan dengan itu

ditunda sementara sampai ada keputusan yang pasti dari pihak Malaysia.

VII. Hasil Kerja

7.1 Klasifikasi

7.1.1 Panduan Klasifikasi yang dipakai adalah bahan dari British

Standard dan IEC.

7.1.2 Subpanitia telah membicarakan klasifikasi istilah sebagai berikut,

1) Umum (Common to power, telecomunications, and

electronics).

Page 10: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

10

2) Tenaga listrik (Power engineering).

3) Telekomunikasi dan elektronika (Telecommunication and

electronics).

4) Pengendalian/kawalan instrumentasi dan teknologi komputer

(Control, instrumentation and computer engineering).

5) Lain-lain.

7.1.3 Masing-masing unsur di atas diambil dari IEC, termasuk

pengodeannya, untuk memudahkan idensifikasi.

7.1.4 Pengodean akhir masih perlu dikembangkan sesuai dengan

klasifikasi MBIM. Namun demikian, diusulkan digit awal

ditentukan oleh MBIM dan digit seterusnya diambil dari nomor

kode IEC. Sebagai pertimbangan diusulkan penentuan digit

sebagai berikut. (Lihat lampiran : 1)

7.2 Istilah

7.2.1 Untuk kelancaran penyusunan daftar istilah, telah direncanakan

tabel penyusunan istilah sebagai berikut.

(Lihat lampiran: 2)

7.2.2 Masing-masing negara menyusun dafatr istilah lama sesuai dengan

tabel diatas untuk dipertukarkan.

7.2.3 Masing-masing negara menyusun istilah baru, termasuk bahan-

bahan yang sudah disampaikan pada sidang ini yang belum

dibahas, untuk dipertukarkan dan ditanggapi serta digolongkan.

Istilah yang sama tidak perlu lagi dibicarakan, tetapi istilah yang

berbeda perlu didiskusikan untuk kesepakatan yang lebih mantap.

7.2.4 Subpanitia telah membahas 848 istilah yang terdiri dari:

Kategori A 257 istilah

B 48 istilah

C 495 iatilah

D 48 iatilah

VIII. Rencana Kerja Selajutnya.

Direncanakan membahas istilah-istilah yang termasuk di dalam kelompok berikut.

Tahun 1984: Umum, yang mencakup:

IEC 50 – 50 General

IEC 50 – 07 Electronics

Page 11: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

11

IEC 50 – 10 Machine and transformers

IEC 50 – 131 Electric and magnetic circuit

IEC 50 – 151 Electrical and magnetic devices.

IEC 50 – 25 Generation, transmission, and distribution of electrical energy.

Tahun 1985: Tenaga Elektrik.

Tahun 1986: Telekomunikasi dan elektronika.

Tahun 1987: Kontrol/kawalan dan teknologi komputer.

Tahun 1988: Lain-lain.

IX. Usul

9.1 Untuk mempercepat rencana tersebut di atas diusulkan agar pertemun

subpanitia kedua negara dapat diadakan pada akhir tahun ini, tahun 1985,

dan tahun 1986. Diharapkan bahwa pada tahun 1986 telah dicapi critical

stage penyusunan istilah ini, sehingga sesudah keadaan itu

pengembangannya dapat berjalan dengan sangat cepat.

9.2 Mengusulkan agar istilah-istilah Elektronik yang telah dipakati disebarkan

kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan.

9.3 Untuk memeudahkan pelaksanaan penyusunan dan pengembagan istilah,

diusulkan adanya penggunaan komputer.

9.4 Diusulkan agar dibentuk subpanitia infortika (informatics) untuk

penyusunan peristilahan yang menyangkut pengolahan data perangkat

lunak komputer, dan yang berhubungan dengan itu.

LAPORAN SIDANG SUBPANITIA PERKEBUNAN/PENGURUSAN LADANG

I. Sidang

Sidang 1 : Senin, 25 Juli 1983

Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 2 : Selasa, 26 Juli 1983

Pukul 8.30 – 12.30

Sidang 3 : Selasa, 26 Juli 1983

Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 4 : Rabu, 27 Juli 1983

Pukul 8.30 – 12.00

Sidang 5 : Kamis, 28 Juli 1983

Page 12: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

12

Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 6 : Jumat, 29 Juli 1983

Pukul 8.30 – 10.30

II. Anggota Sidang

1. Dr. Abdul Majid, N.S.c. - Ketua (Indonesia)

2. Prof. Dr. Ahmad Mahdzen Ayob (Malaysia)

3. Ir. Soedharoedjizan Ronoornwiro (Indonesia)

4. Ir. Sjarif Hidajat Iskandar, M.Agr. Sc. (Indonesia)

5. Djoko Kentjono, M.A. -Pendamping (Indonesia)

6. Dra. Hartini Supado -Sekretaris (Indonesia)

Peninjau

1. Encik Hamdan bin Yahya (Malaysia)

2. Awang Hanafiah bin Zaini (Brunei)

III. Dokumen

1. Kertas B-20 JKTBm “Perkara berbangkit”

2. Dokumen No. 1/PKIM/S-20 “Istilah Perkebunan”

3. Dokumen No. 1/Pkim/S-20 “Istilah Perkebunan”

- Istilah Perkebunan/Pengurusan Ladang (Kertas F.19 JKTBM)

- Daftar Istilah Perkebunan Tambahan (Kertas F-19 JKTBM dan KertasNo.

4/PKIM/S-19)

IV. Sumber Rujukan

1. Karet

1.1 Latif, S.H. 1956. Kamus Karet. Balai Penyelidikan dan Pemakaian

Karet, Jogor.

1.2 Dijkmen, H.J. 1951. Hoven, Thirty Years old Researchini the far East,

Univ. Miani Press.

1.3 Polhermus, R.G. 1962. Rubber. Leonard Hill Book Ltd. , London.

1.4 Planters’ Bulletin. Rubb. Res. Inst. Malaysia

1.5 Proc. RRIV Pltre’ Conf 1971. Rubb. Res. Inst. Malaysia

1.6 Lembaran Teknis, BPP Medan

1.7 Proc. Intern. Rubb. Conf. 1975. Rubb. Res. Inst. Malaysia Rubb. Res.

Inst. Malaysia

1.8 Pee Teck Yew and ani bin Arope 1976. Rubber Owners Hanual. Rubb.

Res. Inst. Malaysia.

Page 13: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

13

1.9 Direktoret Jenderal Perkebunan. 1977. Pedoman Pelaksanaan Proyek

Perkebunan II. Pedoman Pelaksanaan Unit Pelaksanaan Proyek pada

Budidaya Karet, Departmen Pertanian

2. Kelapa Sawit

2.1 Ng Siew Kee. 1972. The Oil Palm, Its Culture, Manuring and

Utilization. Intern. Potash Inst.

2.2 Turner, P.D. and R. A. Cillbanke 1974. Oilpalm Cultivation and

Managemat. Incorp. Soc Pltra’. Kuala Lumpur.

3. Kakoo

3.1 Wood, G.R.1979. Cocoa. Longman Group LTD. , London

3.2 Urquhart, D.H. 1961. Cocoa. Longmans, Green and Co. Ltd.

3.3 Wastie, R.L. and D. A. Earp (Eds.) 1972. Cocoa and Coconuts in

Malaysia. Proc Conf. , Kuala Lumpur.

3.4 Soenaryo dan Sangap Situmorang . 1973. Budidaya dan Pengolahan

Coklat. Sub-Balai peneletian Perkebunan Budidaya Jember, BPP Bogor.

4. Teh

4.1 Eden, T. 1958. Tea. Longmans Green and Co. Ltd.

5. Kelapa

5.1 Child, R. 1974. Coconuts, Longman Group Ltd.

5.2 Direktorot Jenderal perkebunan 1977. Pedoman Pelaksanaan Provek

Peningkatan Produksi Perkebunan III. Pedoman Pelaksanaan Unit

Proyek pada Budidaya Kelapa. Depermenn Pertanian

5.3 Sama dengan 3.3

6. Kopi

6.1 Ochse, J.J. et. Al. 1961. Tropical and Subtropical Agriculture.

Macmillan Co. N.Y.

6.2 direkterat Jenderal Perkebunan 1977. Pedoman Pelaksanaan Proyek

Peningkatan Produksi Perkebunan IV. Pedoman Pelaksanaan Unit

pelaksanaan proyek ada Budidaya Kopi. Departmen Pertanian.

6.3 Mudrig Jahmadi. 1973. Beberapa hal tentang penanaman kopi. Sub-

Balai Penelitian Perkebunan Jember, BPP Bogor.

6.4 Sidarta Hartobudaya. 1975. Pemangkasan Kopi. Ibid.

7. Lada

7.1 Sama dengan 6.1

Page 14: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

14

8. Cengkeh

8.1 Tidbury, G.E. 1949. The Clove Tree. Crosby Lockwood andSon Ltd.

9. Gula

9.1 Sama dengan 6.1

9.2 Diroktorat Jenderal Perkebunan, 1978. Pedoman Pelaksanaan Proyek

Peningkatan Produksi Perkebunan VII. Pedoman Pelaksanaan Unit

Pelaksanaan Proyek pada Budidaya Tebu. Departmen Pertanian.

10. Tembakau

10.1 Sama dengan 6.1

11. Kina

11.1 sama dengan 6.1

11.2 Cup, G.A. 1972. Budidaya Kina di Indonesia. Risalah Budidaya no.

11. Pusat Penelitian Budidaya The dan Kina “Tjinjiruan”

12. Umum/Lain-lain

12.1 Direktorat Jenderal Perkebunan 1977. Pedoman Pelaksanaan Proyek

Peningkatan Perkebunan (P5 Perkebunan) I. Pengorganisasian, Tata

Kerja Pengendalian dan Pedoman Umum Penyelenggaraan Proyek.

Departemen Pertanian.

12.2 British Institution 1970. Universal Decimal Classification UDC/632

Agriculture, Agricultural Machine Soil Science, Palnt Injuries.

Diseases and Pesta. Plant Protection. British Standard House

London.

12.3 Istilah Kajihayat, Perhutanan dan Pertanian (Inggris-Melayu) Dewan

Bahasa dan Pustaka.

12.4 Achmad Boihaki et al. 1979. Daftar Istilah Pertanian Asing

Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembaangan Bahasa.

12.5 Mien A. Rifai, 1972. Istilah-istilah Bikologi Indonesia. Herbarium

Bogorience, Bogor.

12.6 Gombong Tjitrosoepono, 1979. Istilah-istilah Biologi Indonesia,

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahaasa, Departmen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 15: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

15

12.7 The Oxford Paperback Dictionary. Oxford Uni. Press.

12.8 Websters New Collegiate Dictionary. C. and C. Merriam Co.

Springfield, Moss. , U.S.A.

12.9 Poorwadarminta, W.j.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia

Jakarta : PN balai Pustaka.

12.10 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Daftar Istilah

Pertanian. Indonesia-Asing. Jakarta.

12.11 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Istilah

Mikologi. Asing-Indonesia. Jakarta.

12.12 Iskandar, T. 1970 Kamus Dewan. Kuala Lumpur : Dewan Bahasa

dan Pustaka.

12.13 Echols. J.M. dan Dassan Shadily. 1975. An English Indonesian

Dictionary. Ithace: Cornel University Press.

12.14 Arief Mansyur, Syarif Hidayat dan Soetarjo Soewarno. 1976.

Pedoman Bercocok Tanam Kelapa Sawit. Diroktorat Jenderal

Perkebunan, Departmen Pertanian.

12.15 Hartky, C.W.S. 1979. The Oil Palm. Cetakan kedua. Longman,

London-New York.

12.16 Grinwood, B.E. 975. Coconut Palm products. FAO-Un. Kertas =/ =/

99 Seri =/ = / 7.

12.17 Monore Perkebunan. Tahun 1971-1981. R. Sodo Adisowojo. 1964.

Bercocok Tanam Teh. Penerbitan Sumur Bandung.

12.18 Thampan, I.K. 1981. handbook on Coconut Palm. Oxford & IBH

Publishing Co.

12.19 Woodray, J.G. 1979. Coconut: Production, Processing, Producs.

Cetakan kedua. AVI Publisihing Co. Inc.

13. Pengurusan Ladang

Ahmad Mahdzen Ayob, Pengurusan Ladang: Teori dan Amalan, Dewan

Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1980.

Bishop, C.E. and Tousaint, W. D, Agricultural Economic Annlysis, John

Wiley and Sons, Inc. 1965.

Page 16: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

16

Doll, J.P. and Orazem, F, Production Economics, Theory and Application,

grid, Inc, 1978.

Heady, E.O, Economics of Agricultural Production and Resources use,

Prentice-Hall, Ino, 1962.

Heady, E.O and Jensen, H.R. Farm Management Economics, Prentice-

Hall, Inc, 1954.

Istilah Ekonomi, Dewan Bahasa dan Pustaka, 1979.

Istilah Pentadbiran dan Pengurusan, Dewan Bahasa dan Pustaka, 1976.

Istilah Perdagangan, Perusahaan dan Ilmu Akaun, Dewan Bahasa dan

pustaka, 1973.

Istilah Pertanian, Dewan Bahasa dan Pustaka, 1980.

Kamus Dwibahasa Bahasa Inggeris-Bahasa malaysia, Dewan Bahasa dan

Pustaka, 1979.

Kay Ronald, D, Farm Management: Palnning control and Implementation,

Mc. Graw, Ins, 1981.

V. Cara Kerja

1. Memantapkan seluruh istilah “Pengurusan ladang/Pengelolaan Usaha Tani”

(Sidang 1- 2).

2. Memantapkan istilah Perkebunan (Sidang 1 – 6)

VI. Masalah

Bahasa Sumber Bahasa Indonesia Bahasa Malaysia Masalah

1. Proportion Pertandingan Perkadaran “kadar” tidak

lazim dalam Bi

2. Forage Pakan Foraj “pakan” tidak

selalu forage

3. mean rata-rata min; purata “min” dapat

disalahtafsirkan

minimum

4. advance panjar pendahuluan “pendahuluan”

bersinonim dengan

“introduksi”

5. break even impas pulang modal; “impas” =

jatuh sama lunas, padahal yang

dimaksudkan adalah

“buk’ (bahasa Jawa)

6. interval selang sela

7. actual income pendapatan pendapatan sebenar

sebenar

8. administration manajemen; pentadbiran

pentadbiran

Page 17: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

17

9. enterprise bidang usaha bidangusaha

10. appreciation naik nilai naik-nilai

11. company serikat syarikat

12. barrel shape ruas bak- ruas bentuk

internode tempayan tempayan

VII. Hasil Kerja

1. Menyesuaikan kembali Kertas B-20 JKTBM Perkara Berbangkit Istilah

Pengurusan Ladang/Pengelolaan Usaha Tani. Kemajuan yang sangat nyata

dalam usaha memperoleh peranaman dalam bahasa Indonesia-Malaysia

yang digambarkan dengan data sebagai berikut:

Kategori MBIM 19 MBIM 20

A 15 25

B 46 110

C 94 38

D 20 -

E - 2

---- ----

175 175

---- ----

2. Hasil kerja no. 1 tersebut diterapkan ke dalam Istilah Perkebuan/pengurusan

Ladang (Kertas F-19 HKTBM) dengan perincian:

Kategori

A 264

B 311

C 266

D

E 1

-----

Jumlah 842

3. Membicarakan Daftar Istialh Perkebunan (tambahan) dari Kerats F-19

JKTBM dan Kertas No. 4/PKIm/S-19

VIII. Rencana Kerja Selajutnya

Sebanyak 932 istilah perkebunan belum sempat dibahas dalam sidang ini.

Diusulkan agar dimungkinkan pertemuan lagi untuk menyelesaikan pemantapan

istilah perkebunan. Adapun langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut.

1. Pihak Malaysia mengisi istilah yang belum ada padanannya dalam bahasa

malaysia dan mengirimkannya ke Indonesia.

2. Sidang tambahan di Malaysia untuk pembahasaan istilah.

3. Sidang tambahan berikutnya di Indonesia untuk pemantapannya.

Page 18: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

18

Istilah Pengurusan ladang dan Perkebunan akan diklasifikasiakan ke dalam 4

kelompok yang dapat diperinci sebagai berikut:

I. Pengurusan Ladang/Pengelolaan Perkebunan

II. Bercocok Tanam

III. Pengplahan hasil

IV. Umum.

Pengklasifikasian ini tidak sempat dilakukan dalam Sidang Majelis bahasa

Indonesia-Malaysia ini.

IX. Usul-usul

Pada sidang tambahan nanti mohon ditambah seorang anggota dari RRI dan

seorang lagi dari MARDI.

LAPORAN SIDANG SUBPANITIA BIOLOGI

I. Sidang

Sidang 1 : Senin, 25 Juli 1983

Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 2 : Selasa, 26 Juli 1983

Pukul 8.30 – 12.30

Sidang 3 : Selasa, 26 Juli 1983

Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 4 : Rabu, 27 Juli 1983

Pukul 8.30 – 12.00

Sidang 5 : Kamis, 28 Juli 183

Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 6 : Jumat, 29 Juli 1983

Pukul 8.30 – 10.30

II. Anggota Sidang

1. Dr. Mien A. Rifai - Ketua (Indonesia)

2. Dr. Ismail bin Hamzah - Ketua II (Malaysia)

3. Prof. Dr. Triharso (Indonesia)

Page 19: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

19

4. Ir. Hartini Ramlan (Indonesia)

5. Prof. Noramly Muslim (Malaysia)

6. Drs. Adi Sunaryo - Pendamping (Indonesia)

7. Drs. Zulkarnain - Sekretaris (Indonesia)

III. Dokumen

1. Kertas kerja No. 3/PKIM/S-20 “Istilah Biologi”

2. Kertas E-20 JKTBM “Peristilahan Botani”

3. Laporan hasil kerja Subpanitia Biologi (hasil kerja Cipanos, 6 – 11 September

1982)

4. “Daftar Istilah Bersama Biologi”, Kembaran Empat (B), dalam buku laporan

Persidangan Kesembilan Majelis hingga 26 Februari 1977.

IV. Bahan Rujukan

1. Aberorombia, M. , C.J.Mickman, dan N.L. Johnson. 1971. A. Dictionary of

Biology. Baltimore: Penguin Books.

2. Devlin, Joseph. 1961. A Dictionary of Synonyms and Antonyms. Bandung:

Angkasa.

3. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1980. Istilah Biologi. Kuala Lumpur.

4. Echole, John M. dan Hassan Shadily. 1979. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta:

PT Gramedia.

5. Henderson, I.F. dan Henderson, W.D. 1976. A Dictionary of Biological

Terms. ed. VIII. London

6. Kridalaksana, Harimyrti. 1981. Kamus Sinonim Bahasa Indonesia.

Ende,Flores: Nusa Indah.

7. Little, R. John dan L. Eugene Jones. 1980. A. Dictionary of Botany. New

York, London, Toronto: Van Nostrand Reinhold Co.

8. Morris, William. (Editor), 1969. The American Heritage Dictionary of the

English Language. Boston, New York: American Heritage Publishing Co. ,

Inc. dan Houghton Mifflin Company.

9. Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta; PN

balai Pustaka.

10. Prent, K.L.J. Adisubarta, dan W.J. S. Poerwadarminta. 1969. Kamus Latin –

Indonesia, Samarang : Yayasan kanisius.

11. Pusat Pembinaan dan Pengemabnagan Bahasa, 1980. Pedoman Umum

Pembentukan Istilah. Jakarta: PN Balai Pustaka.

12. Rifai, Mien A. 1979. Daftar Istilah Biologi Asing-Indonesia, Indonesia-

Asing. Jakarta: Pusat pembinaan dan Pengembanagan Bahasa.

13. Stearn. 1968. Botanical Latin. Ed. II. London: Nelson and Sone.

14. Sungguh, As’ad. 1979. Kamus Istilah Biologi. Jakarta: Sungguh bersaudara.

15. Owen, Edwin B. 1980. Dictionary of Biology. New york: Barnes dan Noble

Books.

16. Terminology Sub Committee of the Federation of British Plant Pathologist.

1973. A Guide to the Use of Terms in Plant Pathelogy. Kew: CMI.

Page 20: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

20

17. Webster, A. Merriam. 1980. Webster’s New Collegiate Dictionary.

Springfield, Massachusetts: C, and C. Meriam Company.

V. Cara Kerja

1. Sidang subpanitia dipimpin oleh seorang Ketua Sidang yang bergantian

antara anggota Indonesia dan Malaysia.

2. Perbedaan penafsiran suatu istilah dibahas secara musyawarah untuk mufakat

baik perbedaan secara kosepsional maupun secara kebahasaan.

3. Bahan yang belum dibicarakan seperti “Pedoman Pembukaan Nama makhluk

Hidup dalam BahasaIndonesia” diinformasikan kepada pihak Malaysia.

VI. Masalah

1. Sebanyak 39 buah istilah ditangguhkan (kodeD) karena menyangkut tata

nama. Naskah “Pedoman Pembakuan Nama Makhluk Hidup dalam Bahasa

Indonsia” sebagai hasil rapat kerja XIX PKIM di Cipanas, 6 – 11 September

1982 baru sajaa diinformasikan kepada pihak Malaysia. Istilah yang

ditangguhkan itu adalah sebagai berikut,

Page 21: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

21

Hala-

man

Bahasa Inggris Bahasa

Indonesia

Bahasa Malaysia Kode

1.

4.

5.

7.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

16.

19.

21.

22.

25.

30.

32.

33.

35.

37.

39.

40.

42.

43.

44.

45.

47.

48.

50.

51.

53.

Aardvark

Abyss

All-or-none response

Annelid

Bacillus

Bacteria

Butts

Catfish species

Cestode

Chicle

Coalescence

Covert feather

Cut-warms

Day neutral

Earthworm

Filaria

Ganglionated

Gummosis

Hook worm Hooping

Lore

Metaguathous

Mistletoo

Neritic

Opossum

Paramecium

PerissoductyI

Planaria

Plume

Plastidule

Primaries (Wing)

Putrefying bacteria

ricket

Sargassum

Secondaries (Wing)

Spriogyra

Teleost

Tuberlarin

Pipi (burung)

Metaguatus

Jambul

Ardvark

Abis

Gerabalas jadi-atau tidak

Anelid

Basilus

Bakteria

Perdu

Spesies ikan duri

Sestod cacing pita

Getah ciku

Getah ciku berkoales

Bulu susup

Ulat pangkas

Tumbuhan Neutral

Cacing tanah

Filaria (cacing)

Batang saraf bugung lion

Gumosis

Cacing anawit

Loncat

Lorum

Metaguatus

Dedalu

Neritik

Oposum

Paramesium

Perisoduktil

Planaria

Pluma

Plastidul

Bulu hujung kepak

Bakteria pereput

Riketis

Sargasum

Bulu pangkal kopak

Spirogira

Ikan bertulang

Tubularia

D 1

D 2

D 3

D 4

D 5

D 6

D 7

D 8

D 9

D 10

D 11

D 12

D 13

D 14

D 15

D 16

D 17

D 18

D 19

D 20

D 21

D 22

D 23

D 24

D 26

D 27

D 28

D 29

D 30

D 31

D 32

D 33

D 34

D 35

D 36

D 37

D 38

D 39

Page 22: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

22

2. Sebanyak 6 buah istilah digunakan (kode E) karena istilah itu belum

ditemukan dalam buku rujukan, Istilah yang digugurkan itu ialah sebagai

berikut,

Halaman

Bahasa Inggris

Bahasa Indonesia

Bahasa Malaysia

Kode

27.

28.

36.

47.

nifuscate

insistant

jaculator

jaculiferous

obtect

rot

Merona

Jari penumpu

Pendamak

Pendamak

Obtek

busuk

Infuskat

Taji

Jakulator

Dedamak

Obtek

reput

E

E

E

E

E

E

3. Terjadi penambahan dua buah istilah baru yang diletakkan pada halaman 14

setelah nomor 272 dan halaman 21 nomor 408, Istilah beru itu ialah:

Halaman

Bahasa Inggris

Bahasa Indonesia

Bahasa Malaysia

Kode

14.

21.

Defoliation

germ

Peluruhan daun

nutfah

Peluruhan daun

Germa

A

C

VII. Hasil Kerja

1. Menyetujui klasfikasi Bidang Biologi hasil rapat kerja PKIM tanggal 6 – 11

September 1982 dengan catatan bahwa sub-subbidang akan di atur kembali

setelah dibicarakan oleh masing-masing negara.

2. Menyetujui sendi subbidang sebagai berikut:

a. Morfologi – Taksonomi : mof

b. Fistologi : fal

c. Reproduksi Genetika, dan Evolusi : gal

d. Ekologi dan Geografi : eko

e. Patobiologi : pat

f. Biologi Submikroakop : mol

3. Pengkodean istilah Biologi adalah sebagai berikut:

Yang masuk kode A : 671 buah = 13.18%

Yang masuk kode B : 169 buah = 15.92%

Yang masuk kode C : 177 buah = 16.67%

Yang masuk kode D : 39 buah = 3.67%

Yang masuk kode E : 6 buah = 0.57%

-----------------------

Jumlah : 1,062 buah= 100%

-----------------------

Page 23: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

23

4. Kertas E-20 JKTBM “Peristilahan Botani” dari Malaysia dan Kertas kerja

tentang “Istilah-istilah Portelaan (deseriptive Term)” dari Indonesia serta

daftar Istilah Biologi sebagai hasil persidangan MBIM IX di Kuantan,

Pahang, 1977 telah diputuskan untuk dikomputerisasikan oleh pihak

Malaysia yang selanjutnya akan dibahas dalam sidang MBIM XXI

5. Telah disepakti bersama bahwa Istilah Anatomi, Morfologi, dan Taksonomi

berserta rujukannya akan ditambah (dilengkapi) sebagai bahan pembahasan

sidang MBIM XXI.

VIII. Rencana Kerja Selanjutnya

Tahun 1983 mencakup subbidang Anatomi, Morfologi-Taksonomi (Biologi)

Tahun 1984 mencakup subbidang Fisiologi

Tahun 1985 mencakup subbidang Reproduksi, Genetika, dan Evoluri.

Tahun 1986 mencakup subbidang Patobiologi

Tahun 1987 mencakup subbidang Patobiologi

Tahun 1988 mencakup subbidang Biologi Submikroskop

IX. Usul-usul

1. Subpanitia dari masing-masing negara mohon diperkenankan mengirimkan

salinan hasil rapat kerjaPKIM/JKTBM kepada Subpanitia yang sebidang

dengan tembusan kepada Ketua PKIm bagi pihak Indonesia dan kepada

Pengerusi JKTBM bagi pihak Malaysia.

2. Hendaknya diberikan informasi kemajuan kerja sub-subbidang sejenis dari

masing-masing pihak (langsung kepada Subpanitia yang bersangkutan).

3. Hendaknya dipertukarkan buku rujukan yang dipakai oleh masing-masing

subpanitia sejenis sebagai bahan informasi.

Jakarta, 29 Juli 19

LAPORAN SIDANG SUBPANITIA FISIKA/FISIK

I. Sidang

Sidang 1 : Senin, 25 Juli 1983

Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 2 : Selasa, 26 Juli 1983

Pukul 08.30 – 12.30

Sidang3 : Selasa, 26 Juli 1983

Page 24: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

24

Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 4 : Rabu, 27 Juli 1983

Pukul 08.30 – 12.00

Sidang 5 : Kamis, 28 Juli 1983

Pukul 08.30 – 12.00

Sidang 6 : Jumat, 29 Juli 1983

Pukul 08.30 – 10.30

II. Anggota Sidang

1. Dr. Liok Wilardjo - Ketua (Indonesia)

2. Dr. Mohamad bin Yahya (Malaysia)

3. Dr. Suwarto Wartosudirdjo (Indonesia)

4. Drs. Herman C. Yohannes (Indonesia)

5. A. Latief, N.A. - Pendamping (Indonesia)

6. Drs. Sumardi - Sekretaris (Indonesia)

III. Dokumen

1. Kertas Kerja No. 4/PKIM/S-20 “stilah Fisiko”

2. Senarai Istilah Fizik Asas, JPFAU/82

IV. Sumber Rujukan

1. American Institute of Physics. (1962). Glossary of Terms Frequently Used

Computers. New York.

2. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1967. Istilah Ilmu Alam, Inggris-Melayu-

Inggris. Kuala Lumpur.

3. Echole, John M. dan Hassan Shadily. 1979. Kamus Inggris-Indonesia.

Cetakan VI. Jakarta : Gramedia.

4. Flood, W.E. dan Michael VI West. 1976. An Elementary Scientific and

Technical Dictionary. London: Longman.

5. Goldstein. H. 1978. Classical Mechanics. Addison-Weslay

6. Harsokoesoemo, Darmawan, dkk. (1979). Dafrtar Teknik Mesin, Inggris-

Indonesia. Bandung: Lab. Elemen Mesin, Departmen Mesin ITB.

7. Iskandar, Teuku, 1970. Kamus Dewan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan

Pustaka.

8. Johannes, H. dkk. 1979. Daftar Istilah Fisika, Asing-Indonesia, Indonesia-

Asing. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengemabngan Bahasa.

9. Johannes, H. 1981. Kamus Istilah Ilmu dan Teknologi. Jakarta: Indira.

10. Johannes, H. dkk. (1977). Kamus Istilah Fizika Index Indonesia-Inggris.

(Stensilan). Yogyakarta.

Page 25: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

25

11. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1977. Besar-besaran dan Satuan-

satuan Mekanika. Jakarta.

12. McGrow-Hill. 1974. Dictionary of Scientific and Technical Terms. San

Francisco: Mc Graw-Hill Book Company.

13. Meriam, A-Webster. 1973. Webster’s New Collegiate Dictionary

Springfield, Massachusetts: G&O Meriam Company.

14. Purwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN

Balai Pustaka.

15. Pusat Pembinaan dan Pengemabangan bahasa. Tanpa tahun. Daftar

Kumulatif Istilah, Hasil Kerja Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia 1974 –

1981. (Stensialn).

16. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1980. Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: PN Balai Pustaka.

17. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1980. Pedoman Umum

Pembentukan Istilah. Jakarta PN Balai Pustaka.

18. Wilarjo, L. dan H.C. Johannes. 1979. Kamus Istilah Fisika (Inggris-

Indonesia). Bandung: Alumni.

V. Cara Kerja

1. Mengisi lajur Malaysia dalam daftar istilah Fisika, subbidang

Mekanika(dokumen No. 4/PKIM/S-20) dengan istilah dari keluaran

komputer pihak Malaysia.

2. Membandingkan istilah-istilah dari kedua pihak dan sedapat-dapatnya

menyelaraskannya dalam hal kedua pihak sama-sama menyepakati istilah

baru, istilah dicantumkan di lajur MBIM XX.

3. Mengisi lajur terakhir dengan sendi kategori (A, B, C,D, atau E).

VI. Masalah

1. Antara Subpanitia Fissika Indonesia dan Malaysia ada perbedaan titik tolak

pemikiran untuk menghasilkan istilah. Indonesia berpegang pada asas taat

makna, cadangkan Malaysia berpegang pada asas taat bentuk. Sebagai

contoh lihat lampiran 4 (dalam Sidang Lengkap II, Rabu, 27 Juli 1983, pukul

15.00 – 16.30 pemimpin sidang menyerankan supaya perbedaan ini

diluruskan dengan mengikut PUPI yang mengariskan bahwa dalam

penerjemahan istilah kepada bentuk).

2. Apakah Subbidang Astronomi-Astrofiska, Biofisika, Goofisika, dan Fisika

Kimia harus digarap Subpanitia Fisika atau akan dibentuk Subpanitia khusus

untuk menangani bidang-bidang ini?

Page 26: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

26

VII. Hasil Kerja

1. Delegasi Indonesia dan perutusan Malaysia telah membahas dan menerima

taksonomi yang diusulkan Subpanitia Fisika Indonesia (No.4/PKIM/S-20,

lihat lampiran 2) , menghasilkan sandi (Untuk 19 Subbidang, lihat

lampiran,3) , dan menerima jadwal kerja tahun 1982 – 1988 yang diusulkan

Subpanitia Fisika Indonesia (no. 4/PKIM/S-20) dengan catatn bahwa untuk

tahun 1984/1985 di tambah Akustika, dan Optika ditambah Laser (lihat

lampiran 1).

2. Jumlah istilah Fisika (Subbidang Mekanika) yang telah dibicarakan 705 buah

dengan klasifikasi sebagai berikut:

A 238 buah

B 195 buah

C 221 buah

D 47 buah

E 3 buah

Jumlah istilah yang dibicarakan ini abru kurang lebih 67.14% istilah

Mekanika yang diajukan pihak Indonesia).

VIII. Rencana Kerja Selajutnya

Sesuai dengan rencana 1982 – 1988, tahun ini kedua pihak akan menggarap

istilah Fisika Subbidang Akustika, Koolektrikan, Kemagnetan, dan Elektro-

magentika, Pihak I ndonesia akan melakukan kegiatan itu di PKIM ke-21.

Hasilnya akan diselaraskan oleh kedua pihak dalam MBIM XXI.

IX. Usul-usul

1. Karena pihak Malaysia telah menggarap istilah-istilah dalam Subbidang

Astronomi, Astrofisika, Biofisika, dan Fisika Kimia, sebaiknya untuk

subbidang-subbidang ini, selain dua yang pertama dibentuk subpanitia-

subpanitia khusus.

2. Astronomi dan Astrofisika dapat digarap oleh Subpanitia Fisika asal ada jalur

di bidang itu yang dimasukkan ke dalam subpanitia ini sebagai anggota baru,

atau kalau jumlah anggota tak boleh ditambah, sebagai mengganti Dr.

Suwarto Martosudirdjo yang akan pindah ke ESCAP, Bangkok.

Jakarta, 29 Juli 1983

Page 27: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

27

Lampiran 1

JADUAL KEGIATAN SUBPANITIA FISIKA/FIZIK

Fis1:

1982-1983

Fis2 :

1983-1984

Fis3:

1984-1985

Fis4 :

1985 – 1986

Fis5:

1986-1986

Fis6 :

1987 – 1988

Mekanika

Kinematika

Statika

Dinamika

Mekanika Zalir

Mekanika

Analitis

Bahang (Kalor),

Termodnarika

Teori Kineika Gas

dan Mekanika

Statiska (Statistis)

Akustika

Keelektrikan dan

Kemagnetan dan

Teori (Medan

dan Gelombang)

Elektromagnetik

Optika

(termasuk

Laser) dan

Fisika Plasma

Fisika

Modern dan

Fisika Atom

Fisika Inti

Fisika Zadat,

dah Fisika

zarah

Keunruran

Page 28: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

28

Lampiran 3

Sandi Fisika/Fizik

1. Mekanika = ME

2. Mekanika Zalir = MF

3. Mekanika Analitia = MA

4. Bahang (Kalor) = HE

5. Termodinamika = TD

6. Teori Kinetik Gas = KG

7. Mekanika Statiska = MS

8. Keelektrikan = LS

9. Kemagnetan = MG

10. Elektromagnetik = EM

11. Optika/Laser = OP

12. Fisika Plasma = FP

13. Fisika Modern = FM

14. Fisika Atom = FA

15. Bunyi/Akustika = AK

16. Goo-Fisika = GF

17. Fisika Inti = FN

18. Fisika Zadat = SS

19. Fisika Zarah Keunsuran = FZ

20. Umum (general) = UM

Page 29: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

29

Lampiran 4

Indonesia Malaysia

Taat makna Taat bentuk

Contoh:

1. emf – tgl (teganagn gerak elektrik) dgl (daya gerak lektrik)

polarizing force - medan daya

2. jj – coupling – sambatan (-interaction) gandingan

arm of a couple - gu gandingan

- pasangan

- kopel

capasitor

coupled - gandeng gandingan

3. closing line - vektor garis

4. path - lintasan path - lintasan

trajectory trajectory - lintasan

Page 30: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

30

LAPORAN SIDANG SUBPANITIA PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI

I. Sidang

Sidang 1 : Senin, 25 Juli 1983

: Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 2 : Selasa, 26 Juli 1983

Pukul 8.30 – 12.30

Sidang 3 : Selasa, 26 Juli 1983

Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 4 : Rabu, 27 Juli 1983

Pukul 8.30 – 12.00

Sidang 5 : Kamis, 28 Juli 1983

Pukul 14.00 – 16.30

Sidang 6 : Jumat, 29 Juli 1983

Pukul 8.30 – 10.30

II. Anggota Sidang

1. Ny. L.K. Somadikarta, M.Sc. - Ketua (Indonesia)

2. Datin Rugayah binti Abdul Rashid (Malaysia)

3. Luwarsih Pringgoadisurjo, M.A. (Indonesia)

4. Puan Rohani Rustam (Malaysia)

5. Dra. Ipoh S. Purawijaya (Indonesia)

6. Dra. Jumariam (Indonesia)

III. Dokumen

1. Kertas No. 9/PKIM/S. 20 Daftar Istilah Perpustakaan dan Dokumentasi.

2. Kertas H-20 JKTBM “Peristilahan Ilmu Perpustakaan dan Dokumentasi.

IV. Bahan Rujukan

1. Buchaman, Brian, 1986. A Glosary of Indexing Terms. London: Clive

Bingley & Linnet Books.

2. Echols, John M. 1979. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia.

3. Harrod, Leonard Montague, 1977. The Librarians’ Glossary and Reference

Book. London: Andre Deutch.

4. Iskandar Touku. 1970. Kamus Dewan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Page 31: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

31

5. Purwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

V. Cara Kerja

1. Meninjau kembali perbidangan ilmu perpustakaan dan dokumentasi.

2. Membahas istilah-istilah yang terdapat dalam Kertas No.9/PKIM/S-20.

3. Menyediakan istilah-istilah yang sidah disepakati.

4. Membahas Kertas H-20 JKTBM.

VI. Masalah

Sidang subpanitia menemui kesulitan dengan adanya beberapa istilah yang

berkaitan dengan bidang lain seperti bidang komputer.

VII. Hasil Kerja

1. Bagan pembidangan Ilmu Perpustakaan dan Dokumentasi yang disetujui,

baik oleh Malaysia maupun oleh utusan Indonesia (lihat lampiran).

2. Istilah dibahaskan berjumlah 801 buah dari dafatr istilah yang berjumlah

1238 buah. Istilah yang telah dibahas itu dapat diperinci menurut klasifikasi

sebagai berikut:

a. Umum : 51 istilah

b. Adiministrasi : 63 istilah

c. Pembinaan koleksi : 19 istilah

d. Pengolahan koleksi : 249 istilah

e. Jasa Perpustakaan : 43 istialh

f. Penerbitan dan terbitan : 110 istilah

g. Arsip dan pengawetan : 14 istilah

VIII. Rencana Kerja Selanjutnya

Pihak Indonesia akan menyelesaikan tugas pengisian istilah bahasa Indonesia

dalam Kertas H-20 JKTBM, dan memantapkan semua istilah yang dihasilkan oleh

Sidang MBIM XVIII dan XIX.

IX. Usul-usul

1. Sidang subpanitia mengusulkan adanya subpanitia baru yang banyak

berkaitan dengan Perpustakaan dan Dokumentasi.

2. Penerbitan hasil sidang ini supaya segera dilaksanakan.

3. Diharapkan satu kali pertemuan untuk pemantapan istilah yang telah

dihasilkan oleh kedua belah pihak.

Jakarta, 29 Juli 1983

Page 32: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

32

Lampiran

KLASIFIKASI PERSIDANGAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI

GEN 1.Umum

ADM 2. Adimistrasi dan Manajemen/Pentadbiran dan Pengurusan

Adiministrasi/Pentadbiran

Ketegangan/Kaki tangan Latihan

Perlengkapan dan Pemeliharaan dan Penyelenggaraan

COL 3. Pembinaan Koleksi

3.1 Pemilihan

3.2 Pemesanan/Pesanan

3.3 Perolehan

PRO 4. PengolahanKoleksi/Pemprosesan Koleksi

4.1 Pengkatalogan

4.2 Pengkelasan/Pengelasan

SER 5. Jasa Perpustakaan/Perkhidmatan Perpustakaan

5.1 Sumber Informasi/Sumber Maklumat

5.2Jenis Jasa/Jenis Perkhidmatan

5.3 Pemakai/Pengguna

ARC 6. Arsip Pengawetan/Arkib dan Pengawetan

PUB 7.Penerbitann dan Terbitan

Page 33: SIDANG KEDUA PULUH MAJLIS BAHASA INDONESIA …mabbim.gerbangbahasa.gov.bn/filebase/files/201401/...2. Persidangan Kedua Puluh Majelis Bahasa Indonesia-Malaysia di Jakarta, Indonesia,

33

Lampiran 1

TEKNOLOGI ELEKTROTEKNIK SUBKELOMPOK KLASIFIKASI PENCODEAN PENCODEAN

(ENGINEERING) (ELECTROTECHNICAL ELEKTROTEKNIK KESEPAKATAN MENURUT MENURUT

ENGINEERING) (SUBDIVISION (CLASSIFICATION SUMBER

ELECTROTECHNICAL) OF AGREEMENT) (CODING RELATED

TO SOURCE)

(Lihat Lampiran 2)

DAFTAR ISTILAH

No. Urut BS Kode IEC Kode Istilah Inggris Malaysia Indonesia MBIM

Kode Istilah Kode Istilah Kode Istilah

1.

--

50 …

Color cell

Sel warna

Sel warna

Sel warna