penerapan penyuluhan kesehatan nutrisi untuk …elib.stikesmuhgombong.ac.id/514/1/kartika nur...

50
i PENERAPAN PENYULUHAN KESEHATAN NUTRISI UNTUK PENINGKATAN KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN TUBERCULOSIS DI WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG II Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan DIII Keperawatan KARTIKA NUR FATMAWATI A01401912 STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Upload: vudat

Post on 03-Mar-2019

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENERAPAN PENYULUHAN KESEHATAN NUTRISI UNTUK

PENINGKATAN KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN TUBERCULOSIS DI

WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG II

Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk

Memenuhi Jenjang Pendidikan DIII Keperawatan

KARTIKA NUR FATMAWATI

A01401912

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK

2016/2017

ii

iii

iv

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan

rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

ini yang berjudul ” PENERAPAN PENYULUHAN KESEHATAN STATUS

GIZI DENGAN KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN TUBERCULOSIS ( TB )”

Penulis membuat laporan ini adalah untuk memaparkan hasil ujian penerapan

prosedur keperawatan sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar

pendidikan ahli madya keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah Gombong. Penulis menyadari banyak mengalami kendala dan

hambatan, Namun berkat bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Toyyibun dan Ibu Suparsih, kakak-kakaku,kepokan-keponakanku yang

selalu mendukungku

2. Ibu Herniyatun. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah

Gombong.

3. Ibu Nurlaila, S.Kep.Ns.M.Kep selaku Ketua Program Studi Diploma III

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong 3.

4. Ibu Ernawati, S.Kep.Ns.M.Kep selaku Pembimbing Akademik Diploma III

Kelas III B dan dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah.

5. Bapak H. Marsito, S.Kp.,M.Kep., Sp.kom selaku dosen penguji.

6. Teman – teman mahasiswa STIKes Muhammadiyah Gombong tercinta,

semua kelas 3B DIII Keperawatan dan (Mirza, Lafif, Kepty, Jamal, Kahfi,

Kania dan Kamalita) teman seperjuangan Ujian Akhir Komprehensif dan

pembuatan Karya Tulis Ilmiah yang saling membantu dan mendukung hingga

akhirnya selesai.

7. Teman-teman sahabat terdekat Mai, Kania, Dhia.Linda dan letari yang selalu

mensuport dan memberi dukungan dan doa kepada penulis.

vi

8. Teman –teman rumah Titi Tristiani, Eri Cahyani, Fitri Irmawati, Desi Irma

Melati, Mei Desiana, Anita Riana dan Sarifah yang selalu memberikan

semangat dan memberikan motivasi kepada penulis.

9. Untuk calon suamiku yang masih dirahasiakan Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih

jauh dari kata sempurna baik dari segi penulisan, bentuk dan isi. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini di masa yang akan datang.

Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan dan keperawatan selanjutnya.

Wassalamu’alaikumWarohmatullohiWabarokatuh

Gombong, 7 Agustus 2017

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3

C. Tujuan Prosedur Keperawatan ....................................................... 3

D. Manfaat Prosedur Keperawatan ..................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengkajian ....................................................................................... 5

B.Tuberculosis ................................................................................... 10

C.Kepatuhan diit ................................................................................ 15

D.Kerangka Konsep ........................................................................... 15

BAB III METODE PENERAPAN

A. Jenis/Desain/Rancangan ................................................................ 18

B. Subyek Penerapan ......................................................................... 18

C. Fokus Penerapan ............................................................................ 18

D. Definisi Operasional ...................................................................... 18

E. Instrumen Penerapan ..................................................................... 19

F. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 19

G. Lokasi Dan Waktu Penerapan ....................................................... 20

H. Analisis Data Dan Penyajian Data ................................................ 20

I. Etika Penerapan .............................................................................. 20

viii

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN ............................ 23

A. Hasil studiKasus ...................................................................................... 23

B. Pembahasan ............................................................................................. 25

C. KeterbatasanKasus .................................................................................. 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 28

A. Kesimpulan ............................................................................................. 28

B. Saran ....................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Lembar Penjelasan Mengikuti Penelitian

Lampiran II Informed Consent

Lampiran III SOP pendidikan kesehatan

Lampiran IV kuisioner kepatuhan diit

Lampiran V SAP kepatuhan diit

Lampiran VII lefleat

Lampiran VIII lembar balik

Lampiran IX Konsultasi

x

Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

KTI, Agustus 2017

Kartika Nur Fatmawati¹, Ernawati², M.Kep.,Ns

ABSTRAK

PENRAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN

TUBERCULOSIS DI WILAYAH PUKESMAS GOMBONG 11.

Latar Belakang: Tuberculosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri

mycobacterium. Menurut Kemenkes 2010 jumlah penderita TB naik 13 % setiap

tahunnya. Gejala yang sering muncul pada penderita TB salah satunya yaitu tidak nafsu

makan yang menyebabkan pola makan terganggu. Pemberian pendidikan kesehatan

kepatuhan diit dapat meningkatkan kepatuhan diitpada pasien TB.

Tujuan : Tujuan penerapan pendidikan kesehatan kepatuhaan diit pada pasien TB untuk

memberikan pendidikan keshatan keepatuhan diit.

Metode : karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus berupa asuhan

keperawatan pada pasien tuberculosis.

Hasil: Hasil yang telah diterapkan pada Ny. M di dapatkan hasil sesuai dengan studi

kasus dan sumber jurnal yang menjadi literatur. Peningkatan kepatuhan diit pada pasien

setelah dilakukan pendidikan kesehatan sesuai SOP mengalami peningkatan menjadi 80

%. Dari hasil peningkatan kepatuhan, diketahui juga adanya peningkatan

pengetahuan pada pasien TByang awalnya 50% menjadi 70%.

Analisis: pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kepatuhan diit.

Pendidikan kesehatan kepatuhan diit dapat dijadikan implementasi pada pasien

tuberculosis yang mengalami gangguan pola makan.

Kata kunci :PendidikanKesehatan, KepatuhanDiit,TBC

xi

DIII Nursing program

Muhammadiyah Health Sciences institute of Gombong

Scientific Paper, August 2017

KartikaNur Fatmawati¹, Ernawati², M.Kep., Ns

Xi + 29 pages +9 appendicess

ABSTRACT

HEALT EDUCATION IMPROVED DIET OBEDIENCE OF TUBERCULOSIS

PATIENT AT COMMUNITY HEALT CENTER II OF GOMBONG

Background:caused by mycobacteriumtuberculosis the most came on Symptoms is

anoreksia.anoreksia a change eating patteren. Healt education diet obedience of tuberculosis

patients.

Objectives:perform halt education to improve diet obedience of tuberculosis patient at community

healt center of Gombong.

Result: The results that have been applied to Ny. M obtained results in accordance with case

studies and journal sources into the literature. Increased nursery ketit on Ny. M 80% according to

Sandart Operation Procedure (SOP).

Analysis:health education about adulthood adulthood is expected to increase knowledge about adit

obedience. Diit obedience health education can be implementationtuberculosis patientswho

experience diet problems.

Keywords: Health Education, DietObendience, TBC

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular kronis yang telah

lama di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis, bakteri ini mampu bertahan dan berkembang

dalam suhu lembab. Penyebaran penyakit ini melalui dahak (droplet)

orang yang telah terinfeksi basil TB (Depkes RI, 2007).

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit pernafasan yang menjadi

penyebab kematian di Negara berkembang. Jumlah pasien TB pada tahun

2014 mencapai 9,6 juta orang di seluruh dunia, terdiri dari5,4 juta pria, 3,2

juta wanita, dan 1 juta anak-anak. TB menyebabkan kematian 1,5 juta

orang,yang terdiri dari 890.000 pria,480.000 wanita dan 140.000 anak-

anak ditahun yang sama.Hal ini menjadi perhatian utama di dunia,

khususnya indonesia,yang merupakan negara dengan peringkat kedua di

dunia menurut World health organization (WHO) . Berdasarkan hasil

Laporan Riskesdas (2010), angka Periode Prevalance Tuberkulosis Paru

pada tahun 2009/2010 (725 per100.000 penduduk).

Berdasarkan Penemuan kasus TB dengan BTA Positif baru di Jawa

Tengah tahun 2007 sebanyak 17.318 penderita (Case Detection Rate/CDR,

49,82%).Data terbaru tahun 2010 angka kejadian TB Paru di Provinsi

Jawa Tengah sebesar 107/100.000 penduduk ( Dinkes Jawa Tengah, 2010

).Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 5.062 orang yang dilakukan

Sub-Sub Recipient (SSR) TB Aisyiyah Kebumen sejak 2010 hingga

Februari 2015, terdapat 559 orang yang dinyatakan positif mengidap

BTA(Basil Tahan Asam). Ditambah dengan penderita yang di-rongent

sebanyak 37 orang, sehingga total 596 orang. Dari jumlah penderita TB

yang terdapat di Kebumen sama dengan peningkatan kasus HIV/AIDS

2

yaitu mencapai 406 orang. Dari, sebagian penderita HIV/AIDS juga

menderita TB.

Ada beberapa Faktor yang menjadi penyebab meningkatnya

penderita TB salah satunya yaitu sosial ekonomi, Sosial ekonomi yang

sangat berpengaruh pada tingkat konsumsi dan juga berperan penting

untuk kecukupan gizi. Konsumsi dan asupan makan yang tidak mencukupi

biasanya menyebabkan keadaan gizi kurang, sehingga mempermudah

masuknya bibit penyakit kedalam tubuh dan menyebabkan penyakit

infeksi. Asupan gizi makro dari penderita TB masih sangat kurang yang

akan berpengaruh pada peningkatan kesembuhan dan status gizi penderita

adanya peningkatan asupan makanan pada penderita TB akan

meningkatkan status gizi (Hizira, 2008). Adanya peran penting asupan

makan yang dikonsumsi erat kaitanya dengan faktor kesembuhan. Melalui

komunikasi yang baik akan mengubah kebiasaan yang kurang baik, yang

akhirnya akan mengubah pola makan. Melalui cara pemilihan makanan

yang disesuaikan dengan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan, yang

akan menunjang penyembuhan penyakit Tuberkulosis Paru. Kebutuhan

energi dan protein yang tinggi dengan gizi yang baik akan mempercepat

proses penyembuhan, terutama pada penderita malnutrisi (Elsa

Puspita,2016 ).

Tuberkulosis dapat menyebabkan bermacam-macam kelainan

laboratorium seperti anemia, peningkatan sedimentasi eritrosit, penurunan

jumlah serum albumin, hiponatremia, gangguan fungsi hepar, leukositosis,

dan hipokalsemia.4 Anemia adalah komplikasi tersering dari penderita TB

dan faktor resiko untuk kematian.5 Banyak penelitian menyatakan

tingginya prevalensi anemia pada penderita TB (16-94%). Selain itu status

nutisi yang buruk pada pasien TB juga menjadi salah satu komplikasi yang

disebabkan oleh anoreksia,absorsi nutrisi terganggu, atau peningkatan

katabolisme tubuh. Masalah penderita TB termasuk ketidak patuhan dalam

proses pengobatan dan kurangnya pendidikan tentang kebutuhan gizi pada

3

penderita TB. Untuk meningkatkan pengetahuan bisa dilakukan melalui

pedidikan kesehatan.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah di atas

antara lain adalah penyuluhan kesehatan untuk mengatur pola hidup

menjadi lebih baik seperti memperhatikan kepatuhan diit pada pasin

Tb,berolahraga dan memperhatikan pola hidup sehat lainnya. Hal tersebut

memiliki pengaruh yang besar untuk kesembuhan (Edisyah Putra

Ritonga,2015)

Pengelolaan asuhan keperawatan keluarga dengan penderita tb

melalui penyuluhan kesehatan diharapkan dapat mengubah pola hidup atau

meningkatkan pengetahuan keluarga penderita TB di Desa

Semondo,Kecamatan Gombong.

Menurut latar belakang diatas, yang mendasari penulis melakukan

penerapaan pendidikan kesehatan mengenai kepatuhan diit pada pasien TB

untuk meningkatkan pengetahuan atau mengubah pola hidup sehari-hari.

B. Rumusan masalah

Bagaimana Penerapan penyuluhan kesehatan status gizi dengan

kepatuhan diit pada pasien TB di wilayah puskesmas Gombong II.

C. Tujuan studi kasus

1. Tujuan umum

Menggambarkan asuhan keperawatan dengan penyuluhan kesehatan

status gizi dengan kepatuhan diit pada pasien TB

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui hasil pengkajian keluarga dengan penderita TB

b. Mengetahui hasil diagnosa pada pnderita TB

c. Mengetahui hasil intervensi pada keluarga penderita TB

d. Mengetahui hasil implkementasi kluarga dengan penderita TB

4

e. Mengetahui hasil evaluasi kepatuhan diit penderita TB sbelum dan

ssudah melakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga dan

penderita TB

D. Manfaat Studi Kasus

Studi kasus ini,diharapkan memberi manfaat bagi :

1. Keluarga

Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang nutrisi yang tepat pada

penderita TB.

2. Pasien

Meningkatkan pengetahuan penderita TB tentang nutrisi dan

kepatuhan diit.

3. Iptek

Sebagai referensi ilmu pengetahuan dalam keperawatan komunitas

khususnya keluarga dengan TB paru.

1

DAFTAR PUSTAKA

.

Achar, Komang. (2010). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

Ardiansyah Muhammad (2012), Medikal Bedah.Jogjakarta.Diva press

Arikunto.2006. Metode PenelitianKuantitatif. Rineka Cipta Yogyakarta

Aris, M., 2000. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penularan Tuberkulosis Paru

Azwar. 2007. Pengantar Kesehatan Komunitas. EGC :Jakarta

Budiman.2014. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.

Dan Pembelajaran. EGC : Jakarta.

Dan Tindakan Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru Pada Keluarga Di

Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Penelitian Keperawatan

Komunitas.Universitas Andalas.

Depkes RI., 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta :

di Kabupaten Tabalong Propinsi Kalimantan Selatan. Tesis. Yogyakarta:

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. 2012.Profil Kesehatan Jawa Tengah.

Semarang.

Dinas Kesehatan Propinsi JawaTengah. 2012.Profil Kesehatan Jawa Tengah.

Semarang

Dinkes Kabupaten Ciamis (2015)

Dinkes Propinsi Jawa Tengah., 2008. Profil Propinsi Jawa Tengah 2008.

Dipublikasikan

Edisyah Putra Ritonga. (2015). Pengetahuan dengan Kepatuhan Penderita TB Paru

Dalam program. Medan

Elsa Puspita. (2016). Gambaran Status Gizi Pada Pasien Tuberculosis Paru (

TB Paru ). Pekan Baru

Gerdunas TB. Edisi 2 hal. 20-21

Infanti, Titi. 2010. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Sikap

Jakarta

2

Jurnal Keperawatan Padjajaran (2013)

Machfoedz, Ircham. 2007.Metodologi Penelitian.Kayon : Yogjakarta.

Maryam, Siti. 2015. PromosiKesehatan. Jakarta : EGC

Muaz. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Tuberculosis Paru BTA

Positif Di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Tahun 2014.

Muiz. 2012. Cara Pencegahan TB Paru. Diakses 23 Oktober 2015. http://paru

paru.com/cara pencegahan.html

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Rineka Cipta

Jakarta

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Salemba Medika:

Palupi, Dwi Lestari mukti. 2011. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap

PDPI. 2006. Tuberkulosis Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia.

Diakses : 5 Mei 2015.

Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis (2008) edisi 2 Departemen

kesehatan RI

Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia. Jurnal tuberkulosis Indonesia.

2012 Mar;8. Semarang: Dinkes Propinsi Jateng

Perubahan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penderita Tuberculosis yang

Berobat di Wilayah Kerja Puskesmas Surakarta. Tesis. Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

PPTI, 2012. Jurnal Tuberkulosis Indonesia. Perkumpulan Pemberantas Tuberkulosis

Indonesia: Jakarta

Pradika, Denis Zulkam. 2011. Pengaruh Paparan Debu Total Di Tempat Kerja

Terhadap Fungsi Paru Karyawan Di PT Marunda Kalimantan Tengah.

Program Diploma III Hiperkes. Universitas Sebelas Maret

3

Riyanto, Agus. 2014. Kapita Selekta Kuesioner.Jakarta : Salemba Medika.

Soemantri irman.2012. Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem

pernafasan.edisi 2 jakarta : Salemba Medika

Tresnawati, Nina. 2015. Tuberculosis Pada Lansia. Universitas Andalas

Ummami,Yuwana Hesti. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang

Tuberculosis Terhadap Peningkatan Pengetahuan di Puskesmas Sumo .

Prodi S1 Keperawatan FAKULtAS ILMU KESEHAtAN UMS,

Universitas Gajah Mada

UPTD Kesehatan Puskesmas Cikoneng Kabupaten Ciamis Tahun 2016. Tidak

Wulandari, Dra.Gerda. 2007. Perawat Sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip Pengajaran

Yogyakarta : Nuha Meidka

Yohanes D dan Yasinta B (2013). Konsep dasar Asuhan Keperawatan. Yogyakarta :

Nuha Meidka

Yohanes D dan Yasinta B (2013). Konsep dasar Asuhan Keperawatan.

KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN TUBERCULOSIS (TB)

Pengertian TBC

• Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.2 Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung.penularan ini melalui dahak penderita tb.

Pengertian TBC

PENYEBAB

PNULARAN

MAMPU BERTAHAN DI RUANGAN YANG LEMBAB

Pengertian Kepatuhan

• Kepatuhan adalah tingkat ketepatan perilaku seorang individu dengan nasehat medis atau kesehatan. Dengan menggambarkan penggunaan obat sesuai petunjuk pada resep serta mencakup penggunaannya pada waktu yang benar

Apa itu Kepatuhan ??

• Kepatuhan adalah tingkat ketepatan perilaku

seorang individu dengan nasehat medis atau

kesehatan. Dengan menggambarkan

penggunaan obat sesuai petunjuk pada resep

serta mencakup penggunaannya pada waktu

yang benar

Faktor-faktor yang Mendukung Kepatuhan

• Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

• Modifikasi faktor lingkungan dan sosial.

Membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman sangat penting, kelompok pendukung dapat dibentuk untuk membantu memahami kepatuhan terhadap program pola makan yang sehat.

Faktor-faktor yang Mendukung Kepatuhan

PENDIDIKAN DUKUNGAN DARI KELUARGA

Pengertian Diit

Diit adalah berbagai informasi yang memberi gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan mempunyai ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu

Apakah itu Diit ?

Diit adalah berbagai informasi yang memberi

gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan

makanan yang dimakan setiap hari oleh satu

orang dan mempunyai ciri khas untuk suatu

kelompok masyarakat tertentu

Makanan Yang Baik dan Sehat

1. Mengandung zat tenaga adalah beras, jagung yang mengandung karbohidrat, serta minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak.

2. Mengandung zat pembangun berguna untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan tubuh yang rusak. Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari hewan mengandung protein hewani dan protein nabati seperti telur dan kacang tanah.

3. Mengandung zat pengatur berguna untuk semua fungsi tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit. Bahan makanan sumber zat pengatur adalah semua jenis sayur-sayuran dan buah-buahan, yang mengandung berbagai macam vitamin dan mineral.

Makanan Yang Baik dan Sehat

Setiap orang yang dianjurkan cukup makanan ketiga unsur tersebut dalam satu hidangan lengkap pada setiap kali malam. Frekuensi makan dalam satu hari umumnya tiga kali yaitu pagi, siang dan malam. Diantaranya makan pagi dan makan malam. Apalagi hanya satu atau dua kali makan setiap hari, makan intake konsumsi mungkin berkurang baik kualitas maupun kuantitas

KUESIONER PENELITIAN

KEPATUHAN DIIT WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG II

A. DATA UMUM

Tanggal wawancara :

Alamat :

B. KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Berat Badan :

5. Tinggi Badan :

6. Pendidikan Terakhir :

7. Rumus IMT

Berat Badan (Kg)

IMT = -------------------------------------------------------

Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)

IMT =

FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

waktu Jenis makanan Bahan

makanan

URT Gram

PAGI

SIANG

MALAM

URT = Ukuran Rumah Tangga, misalnya : piring,sendok,gelas

KUESIONER

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG

TUBERKULOSIS PARU

1. Menurut Anda, apakah pengertian dari penyakit Tuberkulosis Paru (TB

Paru) ?

a. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman

Mycobacterium Tuberculosis.

b. Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan karena guna-guna.

c. Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan karena keturunan.

2. Apa penyebab penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) ?

a. Keturunan

b. Kuman TB Paru

c. Nyamuk

3. Menurut Anda, pada bagian apa kuman TB Paru itu dapat menyerang ?

a. Paru-paru

b. Ginjal

c. Hati

4. Dari gejala dibawah ini, apa yang bukan termasuk gejala penyakit TB Paru

a. Batuk lebih dari 3 minggu

b. Nyeri dada, sesak nafas dan batuk darah

c. Sering kencing pada malam hari

5. Apa gejala dari penyakit TB Paru yang anda ketahui ?

a. Nafsu makan bertambah

b. Kejang otot

c. Batuk berdahak selama 3 minggu atau lebih dan tidak nafsu makan

6. Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun dan rasa kurang

enak badan.

Menurut Anda, gejala dari penyakit apakah gejala-gejala tersebut ?

a. Penyakit kulit

b. Penyakit TB Paru

c. Penyakit Epilepsi

7. Apa yang dimaksud kepatuhan ?

a. melakukan sesuatu sesuai aturan

b. tidak mngikuti anjuran

c. bertindak semau sendiri

8. Bagaimana pencegahan dari penyakit TB Paru ?

a. Minum obat dengan teratur

b. Merokok

c. Begadang

9. Apa yang Anda lakukan ketika batuk dan bersin ?

a. Membuang dahaknya disembarang tempat

b. Menutup mulut

c. Batuk dan bersin saja

10. Kapan Anda meminum obat TB?

a. sesudah makan

b. sebelum tidur

c. setelah bangun tidur

12. Salah satu pencegahan dari penyakit TB Paru adalah meningkatkan daya

tahan tubuh dengan makan makanan yang bergizi. Menurut Anda, seperti apa

makanan yang bergizi itu ?

a. Makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein

b. Makanan yang enak

c. Makanan yang mahal

13. Manakah di bawah ini yang merupakan sumber utama protein?

a. buah apel

b. telur

c. kentang

14. manakah di bawah ini yang merupakan sumber utama karbohidrat?

a. telur

b. daging

c. nasi

Tuberkulosis merupakan penyakit

menular yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis.2

Mycobacterium tuberculosis

merupakan bakteri berbentuk batang

lurus atau sedikit melengkung, tidak

berspora, tidak berkapsul

Pengertian Kepatuhan

Kepatuhan adalah tingkat ketepatan

perilaku seorang individu dengan nasehat

medis atau kesehatan. Dengan

menggambarkan penggunaan obat sesuai

petunjuk pada resep serta mencakup

penggunaannya pada waktu yang benar

Faktor-faktor yang Mendukung

Kepatuhan

1.Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

2.Modifikasi faktor lingkungan dan sosial.

Membangun dukungan sosial dari keluarga

dan teman-teman sangat penting,

kelompok pendukung dapat dibentuk untuk

membantu memahami kepatuhan terhadap

program pola makan yang sehat.

Pengertian Diit

Diit adalah berbagai informasi yang

memberi gambaran mengenai jumlah dan

jenis bahan makanan yang dimakan setiap

hari oleh satu orang dan mempunyai ciri

khas untuk suatu kelompok masyarakat

tertentu

Makanan Yang Baik dan Sehat

1. Mengandung zat tenaga adalah

beras, jagung yang mengandung

karbohidrat, serta minyak,

margarin dan santan yang

mengandung lemak.

2. Mengandung zat pembangun

berguna untuk pertumbuhan dan

mengganti jaringan tubuh yang

rusak. Bahan makanan sumber zat

pembangun yang berasal dari

hewan mengandung protein

hewani dan protein nabati seperti

telur dan kacang tanah.

3. Mengandung zat pengatur berguna

untuk semua fungsi tubuh dan

melindungi tubuh dari penyakit.

Bahan makanan sumber zat

pengatur adalah semua jenis sayur-

sayuran dan buah-buahan, yang

mengandung berbagai macam

vitamin dan mineral.

Setiap orang yang dianjurkan

cukup makanan ketiga unsur tersebut

dalam satu hidangan lengkap pada setiap

kali malam. Frekuensi makan dalam satu

hari umumnya tiga kali yaitu pagi, siang

dan malam. Diantaranya makan pagi dan

makan malam. Apalagi hanya satu atau dua

kali makan setiap hari, makan intake

konsumsi mungkin berkurang baik kualitas

maupun kuantitas

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI UNTUK PENINGKATAN KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN

TUBERCULOSIS DI WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG II

NAMA:

KARTIKA NUR FATMAWATI

A01401912

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK

2016/2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

NUTRISI UNTUK PENINGKATAN KEPATUHAN DIIT PADA PASIEN

TUBERCULOSIS DI WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG II

Bidang studi : Keperawatan komunitas

Topik :Tuberculosis

Sub Topik : Nutrisi Untuk Peningkatan Kepatuhan Diit Pada Pasien Tuberculosis

Sasaran : Pada Pasien Tuberculosis

Tempat Penyuluhan : Rumah pasien

Hari / Tanggal : kamis, 13 juli 2017

Waktu : 15.00- 15.25

a. Pembukaan : 5 Menit

b. Isi : 15 Menit

c. Penutup : 5 Menit

Penyuluh : Mahasiswa

I. Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular kronis yang telah lama di

kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis,

bakteri ini mampu bertahan dan berkembang dalam suhu lembab. Penyebaran

penyakit ini melalui dahak (droplet) orang yang telah terinfeksi basil TB (Depkes RI,

2007).

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit pernafasan yang menjadi penyebab

kematian di Negara berkembang. Jumlah pasien TB pada tahun 2014 mencapai 9,6

juta orang di seluruh dunia, terdiri dari5,4 juta pria, 3,2 juta wanita, dan 1 juta anak-

anak. TB menyebabkan kematian 1,5 juta orang,yang terdiri dari 890.000

pria,480.000 wanita dan 140.000 anak-anak ditahun yang sama.Hal ini menjadi

perhatian utama di dunia, khususnya indonesia,yang merupakan negara dengan

peringkat kedua di dunia menurut World health organization (WHO) . Berdasarkan

hasil Laporan Riskesdas (2010), angka Periode Prevalance Tuberkulosis Paru pada

tahun 2009/2010 (725 per100.000 penduduk).

Berdasarkan Penemuan kasus TB dengan BTA Positif baru di Jawa Tengah

tahun 2007 sebanyak 17.318 penderita (Case Detection Rate/CDR, 49,82%).Data

terbaru tahun 2010 angka kejadian TB Paru di Provinsi Jawa Tengah sebesar

107/100.000 penduduk ( Dinkes Jawa Tengah, 2010 ).Berdasarkan hasil pemeriksaan

terhadap 5.062 orang yang dilakukan Sub-Sub Recipient (SSR) TB Aisyiyah

Kebumen sejak 2010 hingga Februari 2015, terdapat 559 orang yang dinyatakan

positif mengidap BTA(Basil Tahan Asam). Ditambah dengan penderita yang di-

rongent sebanyak 37 orang, sehingga total 596 orang. Dari jumlah penderita TB yang

terdapat di Kebumen sama dengan peningkatan kasus HIV/AIDS yaitu mencapai 406

orang. Dari, sebagian penderita HIV/AIDS juga menderita TB.

II. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit diharapkan paien mampu

menerapkan Nutrisi Untuk Peningkatan Kepatuhan Diit

III. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit, siswadapat:

1. Menyebutkan pengertian tuberculosis

2. Menyebutkan pengaertian kepatuhan

3. menyebutkan pengertian diit

4. menjelaskan Makanan Yang Baik dan Sehat

IV. Karakteristik Peserta

Pasien tuberculosis

V. Materi

1. menjelaskan pengertian tuberculosis

2. menjelaskan pengaertian kepatuhan

3. menyebutkan pengertian diit

4. menjelaskan Makanan Yang Baik dan Sehat

.

VI. Metode

- Ceramah

- Diskusi / Tanya Jawab

VII. Media

- Lembar Balik

- Leftlet

VIII. Proses Pelaksanaan

NO TAHAP WAKTU

KEGIATAN

PERAWAT Respon Pasien /

Keluarga

1 Pembukaan 5 menit 1. Memberikan salam

2. Memperkenalkan

diri

3. Menyampaikan

Pokok bahasan

4. Menyampaikan

tujuan

1. Menjawab salam

2. Menyimak

3. Menyimak

4. Menyimak

2 Isi 15 menit Penyampaian materi

tentang :

1. menjelaskan

pengertian

tuberculosis

2. menjelaskan

pengaertian kepatuhan

3.

menyebutkan

pengertian diit

4. menjelaskan

Makanan Yang Baik

1. Peserta

mendengarkan

secara

seksama

2. Peserta

Memperhatikan.

3. Peserta

mendengarkan dan

memperhatikan.

4. Peserta

mendengarkan dan

memperhatikan

dan Sehat

.

dengan seksama.

3 Penutup 5 menit 1. Diskusi

2. Evaluasi

3. Kesimpulan

4. Memberikan salam

Penutup

1. Aktif bertanya

2. Menjawab

pertanyaan

3. Memperhatikan

4. Menjawab salam

IX. Evaluasi

a. Evaluasi persiapan

1. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum pendidikan kesehatan di

mulai.

2. Media sudah siap 2 hari sebelum pendidikan kesehatan di mulai.

3. Tempat sudah siap 3 jam sebelum pendidikan kesehatan dimulai.

4. SAP sudah siap 3 hari sebelum di lakukan pendidikan kesehatan di mulai.

b. Evaluasi proses.

1. Peserta memperhatikan penjelasan penyaji.

2. Peserta aktif bertanya dan mampu melakukan demonstrasi yang dicontohkan

oleh penyaji.

3. Media dapat digunakan secara efektif.

X. Pengorganisasian

1. Penyaji : Kartika Nur Fatmawati

LAMPIRAN MATERI

1.Definisi

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosis.2 Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri berbentuk batang lurus

atau sedikit melengkung, tidak berspora, tidak berkapsul dan berukuran lebar 0,3 – 0,6

μm dan panjang 1 – 4 μm. Penyusun utama dinding sel M.tuberculosis ialah asam

mikolat, lilin kompleks, trehalosa dimikolat yang disebut “cord factor” dan

mycobacterial sulfolipids yang berperan dalam virulensi. Unsur lain yang terdapat

pada diniding sel bakteri tersebut adalah polisakarida seperti arabinogalaktan dan

arabinomanan. Struktur dinding sel yang kompleks tersebut menyebabkan

M.tuberculosis bersifat tahan asam yaitu apabila sekali diwarnai dapat tahan terhadap

upaya penghilangan zat warna tersebut dengan larutan asam alkohol.

2. Pengertian Kepatuhan

Kepatuhan adalah tingkat ketepatan perilaku seorang individu dengan nasehat

medis atau kesehatan. Dengan menggambarkan penggunaan obat sesuai petunjuk

pada resep serta mencakup penggunaannya pada waktu yang benar

3. Faktor-faktor yang Mendukung Kepatuhan

a.Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.

b.Modifikasi faktor lingkungan dan sosial.

Membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman sangat penting,

kelompok pendukung dapat dibentuk untuk membantu memahami kepatuhan

terhadap program pola makan yang sehat.

4. Pengertian Diit

Diit adalah berbagai informasi yang memberi gambaran mengenai jumlah dan

jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan mempunyai ciri

khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu

5. Makanan Yang Baik dan Sehat

a. Mengandung zat tenaga adalah beras, jagung yang mengandung karbohidrat, serta

minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak.

b. Mengandung zat pembangun berguna untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan

tubuh yang rusak. Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari

hewan mengandung protein hewani dan protein nabati seperti telur dan kacang

tanah.

c. Mengandung zat pengatur berguna untuk semua fungsi tubuh dan melindungi

tubuh dari penyakit. Bahan makanan sumber zat pengatur adalah semua jenis

sayur-sayuran dan buah-buahan, yang mengandung berbagai macam vitamin dan

mineral.

Setiap orang yang dianjurkan cukup makanan ketiga unsur tersebut dalam

satu hidangan lengkap pada setiap kali malam. Frekuensi makan dalam satu hari

umumnya tiga kali yaitu pagi, siang dan malam. Diantaranya makan pagi dan

makan malam. Apalagi hanya satu atau dua kali makan setiap hari, makan intake

konsumsi mungkin berkurang baik kualitas maupun kuantitas