laporan pkp ank. 1 fix.docx

Upload: lestarysusanto

Post on 20-Feb-2018

267 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    1/79

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia dan salah satu unsur

    kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.

    Derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat diwujudkan dengan

    dilakukannya upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya

    ksehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang diselenggarakan

    dalam bentuk promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diselenggarakan

    secara terpadu, meenyeluruh dan berkisenambungan.

    Berdasarkan !o. "# tahun $%%" tentang kesehatan, salah satu unsur

    kesehatan adalah sarana kesehatan. &arana kesehatan meliputi balai pengobatan,

    'usat Kesehatan (asyarakat )'&K*&(+&, umah &akit mum, umah &akit

    Khusus, dan sarana pelayanan kesehatan lainnya.

    ndang-ndang !omor tahun "//% menjelaskan bahwa rumah sakit

    adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik

    tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,

    kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap

    mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh

    masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya .

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    2/79

    &alah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang pemberian upaya

    kesehatan yang bermutu adalah pelayanan farmasi rumah sakit. 0al tersebut

    diperjelas dalam 'eraturan (enteri Kesehatan tahun !o 12 tahun "/$ tentang

    &tandard 'elayanan umah &akit yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi

    rumah sakit adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada

    pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil

    yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.

    Instalasi 3armasi yang ada di rumah sakit )I3& mempunyai tugas yaitu

    pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan kefarmasian dalam

    penggunaan obat dan alat kesehatan. 'engelolaan perbekalan farmasi meliputi

    pemilihan, perencanaan, pengadaan, memproduksi, penerimaan, penyimpanan dan

    pendistribusian. Dalam mewujudkan kegiatan I3& tersebut, apoteker yang paling

    banyak berperan. +poteker juga secara langsung terjun dalam pelayanan

    kesehatan melalui pelayanan farmasi klinis sebagai peran fungsionalnya, dengan

    tujuan pokok agar pasien mendapatkan terapi obat rasional )aman, tepat dan cost-

    effective, serta terhindar dari drug related problem. Ini didasarkan pada

    pergeseran paradigma dari drug oriented menjadi paradigma baru yaitu patient

    oriented dengan berpegang kepada konsep 'harmaceutical 4are )pelayanan

    asuhan kefarmasian. Kegiatan farmasi klinis ini meliputi antara lain5 konseling6

    edukasi dan pharmaceutical care kepada pasien6 pelayanan informasi obat, baik

    kepada pasien, keluarga pasien ataupun pada tenaga kesehatan lainnya6

    pemantauan terapi obat6 partisipasi dalam sistem formularium umah &akit6

    pengendalian infeksi dan berpartisipasi dalam kegiatan penelitian. +poteker

    dalam melaksanakan tugas kefarmasiannya, tidak lepas dari hubungan kerjasama

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    3/79

    yang bersifat profesional dengan tenaga kesehatan lainnya. Dengan demikian

    salah satu misi rumah sakit yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu

    dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat dapat tercapai.

    (enurut Keputusan (enteri Kesehatan epublik Indonesia !omor

    $$%78(enkes8&K898"// tentang standar pelayanan farmasi di rumah sakit,

    &etiap saat harus ada apoteker di tempat pelayanan untuk melangsungkan dan

    mengawasi pelayanan farmasi dan harus ada pendelegasian wewenang yang

    bertanggung jawab bila kepala farmasi berhalangan.

    (engingat besarnya tanggung jawab dan peran seorang apoteker di rumah

    sakit, maka tidaklah cukup bagi mahasiswa calon apoteker jika hanya diberikan

    ilmu kefarmasian secara teori saja, tetapi juga harus melaksanakan prakteknya

    secara langsung di lapangan. :leh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut

    maka dilaksanakan 'raktek Kerja 'rofesi )'K' di rumah sakit dengan para

    praktisi yang terlibat dalam pelayanan farmasi rumah sakit.

    Dengan dilaksanakannya kegiatan 'K'+ ini, para calon +poteker

    diharapkan dapat menjadi tenaga kesehatan profesional dan ikut berperan dalam

    upaya peningkatan kesehatan masyarakat, mampu memahami peran kerjanya

    dan mampu menerapkan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.

    1.2 Tujuan

    ;ujuan 'raktek Kerja 'rofesi +poteker di &D Dr. +chmad (ochtar

    Bukittinggi adalah5

    1.2.1. Tujuan umum :

    $. (ahasiswa harus mampu untuk melaksanakan asuhan kefarmasian

    )Pharmaceutical Care melalui serangkaian pengalaman berbasis klinis

    yang komprehensif.

    ". (emahami dasar ilmu farmasi dan aplikasinya dalam penanganan pasien.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    4/79

    #. (endapatkan standar kompetensi klinik yang memuaskan dalam

    memberikan pelayanan farmasi kepada pasien dan keluarganya.

    . (engerti dan menghargai latar belakang sosial budaya pasien dan

    lingkungannya dalam perencanaan asuhan kefarmasian pasien termasuk

    pengelolaan jangka panjang danfollow up nya.

    1. (enerapkan dan menjunjung tinggi etika farmasi sebagai suatu tata nilai

    yang harus dimiliki dalam rangka membangun profesionalisme kemudian

    hari.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    5/79

    6. (ampu memberian pendidikan tentang obat kepada pasien dan pendamping

    pasien.

    . (ampu merespon secara cepat, singkat dan akurat terhadap pertanyaan

    tentang informasi8konsultasi obat.

    1.! "an#aat PKP $% &umah 'ak%t:

    1. (ampu melakukan praktik kefarmasian secara profesional dan etik.

    2. (ampu menyelesaikan masalah terkait dengan penggunaan sediaan

    farmasi.

    !. (ampu melakukan dispensing sediaan farmasi dan alkes .

    (. (ampu memformulasi dan memproduksi sediaan farmasi sesuai standar

    yang berlaku.

    ). (empunyai keterampilan dalam pemberian informasi sediaan farmasi dan

    alkes.

    6. (ampu berkontibusi dalam upaya preventif dan promotif dalam kesehatan

    masyarakat.

    . (empunyai keterampilan organisasi dan mampu membangun hubungan

    interpersonal dalam melakukan praktek kefarmasian.

    *. (ampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

    berhubungan dengan kefarmasian.

    +. (ampu mengelola sediaan farmasi dan alkes sesuai dengan standar yang

    berlaku.

    1.( ,aktu $an Tem-at Pelaksanaan

    'raktek Kerja 'rofesi +poteker )'K'+ di &D Dr. +chmad (ochtar

    dilaksanakan mulai dari tanggal "" >uni sampai $" &eptember "/$1. Dalam

    pelaksanaan kegiatan dilakukan di Instalasi 3armasi umah sakit dan uang

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    6/79

    rawat Inap, diantaranya adalah uang awat Inap Bagian !eurologi, uang

    awat Inap Bagian 'aru, uang awat Inap Bagian 'enyakit Dalam, uang

    awat Inap Bagian Bedah, uang Inap Bagian +nak.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    7/79

    BAB II

    TINAUAN U"U" &U"AH 'AKIT

    2.1 Pengert%an &umah 'ak%t

    (enurut 'eraturan (enteri Kesehatan I tentang umah &akit, rumah

    sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

    kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

    rawat jalan, dan gawat darurat 'elayanan Kesehatan 'aripurna adalah pelayanan

    kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif )ndang -

    ndang !omor , "//%.

    2.2 Tugas $an /ungs% &umah 'ak%t

    Berdasarkan ndang - ndang epublik Indonesia !omor ;ahun "//%

    umah &akit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan

    secara paripurna. ntuk menjalankan tugas tersebut, rumah sakit umum

    mempunyai fungsi sebagai berikut5

    a. 'enyelenggaraan pelayanan perorangan dan pemulihan kesehatan sesuai

    dengan standar pelayanan rumah sakit.

    b. 'emeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

    kesehatan yang paripurna. tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan

    medis6

    c. 'enyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

    rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    8/79

    d. 'enyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

    bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

    memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

    2.! en%s $an Klas%#%kas% &umah 'ak%t

    2.!.1 en%s &umah 'ak%t se0ara Umum

    (enurut I !o. ;ahun "//% tentang umah &akit, rumah sakit

    dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan dan pengelolaannya 5

    $. Berdasarkan >enis 'elayanan

    a. umah &akit mum

    (emberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis

    penyakit.

    b. umah &akit Khusus

    (emberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis

    penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ,

    jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.

    ". Berdasarkan 'engelolaana. umah &akit 'ublik

    Dapat dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan badan hukum

    yang bersifat nirlaba. umah sakit publik yang dikelola pemerintah

    dan pemerintah daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan

    Badan ?ayanan mum atau Badan ?ayanan mum Daerah sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    b. umah &akit 'rivat

    Dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk

    perseroan terbatas atau persero.

    2.!.2 Klas%#%kas% &umah 'ak%t

    Berdasarkan 'eraturan (enteri Kesehatan I !omor #/ tahun "/$/,

    umah &akit mum dibagi menjadi kelas 5

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    9/79

    a. umah &akit mum Kelas +

    0arus mempunyai fasilitas dan kemempuan pelayanan paling sedikit

    'elayanan (edik &pesialis Dasar, 1 'elayanan &pesialis 'enunjang (edik, $"

    'elayanan (edik &pesialis ?ain dan $# 'elayanan (edik &ub &pesialis. >umlah

    tempat tidur minimal // buah.

    b. umah &akit mum Kelas B

    0arus mempunyai fasilitas dan kemempuan pelayanan paling sedikit

    'elayanan (edik &pesialis Dasar, 'elayanan &pesialis 'enunjang (edik, 2

    'elayanan (edik &pesialis ?ain dan " 'elayanan (edik &ub &pesialis. >umlah

    tempat tidur minimal "// buah.

    c. umah &akit mum Kelas 4

    0arus mempunyai fasilitas dan kemempuan pelayanan paling sedikit

    'elayanan (edik &pesialis Dasar, 'elayanan &pesialis 'enunjang (edik.

    >umlah tempat tidur minimal $// buah.

    d. umah &akit mum Kelas D

    0arus mempunyai fasilitas dan kemempuan pelayanan paling sedikit "

    'elayanan (edik &pesialis Dasar. >umlah tempat tidur minimal 1/ buah.

    2.( Peran A-teker $an /ungs% A-teker D% &umah 'ak%t

    +poteker memiliki peran yang sangat penting dalam mendampingi,

    memberikan konseling, membantu penderita mencegah dan mengendalikan

    komplikasi yang mungkin timbul, mencegah dan mengendalikan efek samping

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    10/79

    obat, menyesuaikan regimen dan dosis obat yang harus dikonsumsi penderita

    merupakan tugas profesi kefarmasian.

    +poteker juga harus melaksanakan fungsinya sebagai 5

    $. 4linical 'harmacist, harus mendampingi para dokter sebagai sumber

    informasi mengenai perkembangan baru dalam bidang obat

    ". harus menjadi counterpart dalam bidang pengobatan dan mengawasi

    supaya pengobatan yang dilakukan para dokter tetap rasional.

    #. (emonitor efek samping yang timbul karena pengobatan

    3ungsi pokok apoteker di apotik rumah sakit menurut +&0' )+merican

    &ociety of 0ospital 'harmacist adalah sebagai berikut 5

    $. (embuat dan mensterilisasi obat injeksi bilamana dibuat di umah &akit

    ". (embuat obat yang sederhana

    #. (emberikan )dispensing obat, bahan kimia dan preparat farmasi

    . (engisi dan memberikan etiket pada semua container yang berisi obat dan

    diberikan kepada pasien maupun bagian umah &akit

    1. (engawasi semua pharmaceutical supplies yang dikirimkan dan

    dipergunakan di berbagai bagian umah &akit.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    11/79

    'elayanan Kefarmasian di umah &akit merupakan bagian yang tidak

    terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan umah &akit. 'elayanan

    Kefarmasian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi,

    mencegah,dan menyelesaikan masalah terkait :bat. 'elayanan Kefarmasian,

    mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang berorientasi kepada

    produk )drug oriented menjadi paradigma baru yang berorientasi pada pasien

    )patient oriented dengan filosofi pelayanan kefarmasian )pharmaceutical care.

    +poteker khususnya yang bekerja di umah &akit dituntut untuk

    merealisasikan perluasan paradigma 'elayanan Kefarmasian dari orientasi produk

    menjadi orientasi pasien. 'erkembangan di atas dapat menjadi peluang sekaligus

    merupakan tantangan bagi +poteker untuk maju meningkatkan kompetensinya

    sehingga dapat memberikan pelayanan kefarmasian secara komprehensif dan

    simultan baik yang bersifat manajerial maupun farmasi klinik. &trategi

    optimalisasi harus ditegakkan dengan cara memanfaatkan &istem Informasi

    umah &akit secara maksimal pada fungsi manajemen kefarmasian, sehingga

    diharapkan dengan model ini akan terjadi efisiensi tenaga dan waktu. *fisiensi

    yang diperoleh kemudian dimanfaatkan untuk melaksanakan fungsi pelayanan

    farmasi klinik secara intensif.

    'eraturan perundang-undangan tersebut dan perkembangan konsep

    'elayanan Kefarmasian, perlu ditetapkan suatu &tandar 'elayanan Kefarmasian

    dengan 'eraturan (enteri Kesehatan, sekaligus meninjau kembali Keputusan

    (enteri Kesehatan !omor $$%78(enkes8&K898"// tentang &tandar 'elayanan

    3armasi di umah &akit yang telah terwujud dengan terbitnya permenkes no 12 th

    "/$. )@

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    12/79

    ;ujuan pelayanan farmasi 5

    $. (elangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa

    maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien

    maupun fasilitas yang tersedia.

    ". (enyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur

    kefarmasian dan etik profesi.

    #. (elaksanakan KI* )Komunikasi Informasi dan *dukasi mengenai obat.

    . (enjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.

    1. (elakukan mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa,

    telaah dan evaluasi pelayanan.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    13/79

    dan bahan medis habis pakai meliputi pemilihan, perencanaan kebutuhan,

    pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan penarikan sediaan

    farmasi alkes dan bahan medis habis pakai, serta pengendalian administrasi.

    ". 'elayanan 3armasi Klinik.

    3armasi Klinik 'elayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung

    yang diberikan +poteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome

    terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena :bat, untuk

    tujuan keselamatan pasien )patient safety sehingga kualitas hidup pasien )Auality

    of life terjamin.

    'elayanan farmasi klinik yang dilakukan meliputi 5

    a. 'engkaijian dan pelayanan resep

    'elayanan esep dimulai dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan,

    pengkajian esep, penyiapan &ediaan 3armasi, +lat Kesehatan, dan Bahan (edis

    0abis 'akai termasuk peracikan :bat, pemeriksaan, penyerahan disertai

    pemberian informasi. 'ada setiap tahap alur pelayanan esep dilakukan upaya

    pencegahan terjadinya kesalahan pemberian :bat )medication error.

    b. 'enelusuran riwayat penggunaan obat

    'enelusuran riwayat penggunaan obat merupakan proses untuk

    mendapatkan informasi mengenai seluruh obat8sediaan farmasi lain yang pernah

    dan sedang digunakan. iwayat pengobatan dapat diperoleh dari wawancara atau

    data rekam medik8 pencatatan penggunaan obat pasien.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    14/79

    c. 'elayanan Informasi :bat )'I:

    (erupakan kegiatan pemberian dan penyediaan informasi, rekomendasi

    obat yang independen, akurat tidak bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan

    oleh apoteker kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya, serta

    pasien dan pihak lain di luar rumah sakit.

    d. Konseling

    Konseling obat adalah suatu aktivitas pemberian nasehat atau saran terkait

    terapi obat dari apoteker )konselor kepada pasien dan8 atau keluarganya.

    Konseling untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap disemua fasilitas

    kesehatan dapat dilakukan atas inisiatif apoteker, rujukan dokter, keinginan pasien

    atau keluarga pasien

    .

    e. 'emantauan terapi obat )';:

    'emantauan terapi obat )';: merupakan suatu proses yang mencakup

    kegiatan untuk memastikan terapi yang aman, efektif dan rasional bagi pasien.

    f. (onitoring *fek &amping :bat )(*&:

    (erupakan kegiatan pemantaun setiap respon terhadap obat yang tidak

    dikehendaki yang terjadi pada dosis laim yang digunakan pada manusia untuk

    tujuan profilaksis, diagnosa, dan terapi.

    ;ujuan 5

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    15/79

    $. (eningkatkan mutu dan memperluas cakupan pelayanan farmasi

    di rumah sakit.

    ". (emberikan pelayanan farmasi yang dapat menjamin kemanjuran,

    keamanan dan efisiensi penggunaan obat.

    #. (eningkatkan kerjasama dengan dokter, perawat dan tenaga

    kesehatan lainnya yang terkait dalam pelayanan farmasi.

    . (embantu penyelenggaraan kebijaksanaan obat di rumah sakit

    dalam rangka meningkatkan penggunaan obat yang rasional.

    +dapun kompetensi seorang apoteker yaitu5

    a. &ebagai 'impinan 5

    (empunyai kemampuan untuk memimpin6

    (empunyai kemampuan dan kemauan mengelola dan mengembangkan

    pelayanan farmasi6

    (empunyai kemampuan untuk mengembangkan diri6

    (empunyai kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak lain6

    (empunyai kemampuan untuk melihat masalah, menganalisa dan

    memecahkan masalah.

    &ebagai ;enaga 3ungsional

    (ampu memberikan pelayanan kefarmasian6

    (ampu melakukan akuntabilitas praktek kefarmasian6

    (ampu mengelola manajemen praktis farmasi6

    (ampu berkomunikasi tentang kefarmasian6

    (ampu melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan6

    Dapat mengoperasionalkan komputer6

    (ampu melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang farmasi

    klinik. &etiap posisi yang tercantum dalam bagan organisasi harus

    dijabarkan secara jelas fungsi ruang lingkup, wewenang, tanggung jawab,

    hubungan koordinasi, fungsional, dan uraian tugas serta

    persyaratan8kualifikasi sumber daya manusia untuk dapat menduduki

    posisi yang tersedia.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    16/79

    2.6 Peran L%ntas Terka%t Dalam Pelaanan /armas% $% &umah 'ak%t

    2.6.1 Pan%t%a /armas% $an Tera-%

    'anitia 3armasi dan ;erapi adalah organisasi yang mewakili hubungan

    komunikasi antara para staf medis dengan staf farmasi, sehingga anggotanya

    terdiri dari dokter yang mewakili spesialisasi-spesialisasi yang ada di rumah sakit

    dan apoteker wakil dari 3armasi umah &akit, serta tenaga kesehatan lainnya.

    ;ujuan 5

    (enerbitkan kebijakan-kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan

    obat serta evaluasinya

    (elengkapi staf profesional di bidang kesehatan dengan pengetahuan

    terbaru yang berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai

    dengan kebutuhan.

    2.6.1.1 3rgan%sas% $an Keg%atan

    &usunan kepanitian 'anitia 3armasi dan ;erapi serta kegiatan yang

    dilakukan bagi tiap rumah sakit dapat bervariasi sesuai dengan kondisi rumah

    sakit setempat 5

    'anitia 3armasi dan ;erapi harus sekurang-kurangnya terdiri dari # )tiga

    Dokter, +poteker dan 'erawat. ntuk umah &akit yang besar tenaga

    dokter bisa lebih dari # )tiga orang yang mewakili semua staf medis

    fungsional yang ada.

    Ketua 'anitia 3armasi dan ;erapi dipilih dari dokter yang ada di dalam

    kepanitiaan dan jika rumah sakit tersebut mempunyai ahli farmakologi

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    17/79

    klinik, maka sebagai ketua adalah 3armakologi. &ekretarisnya adalah

    +poteker dari instalasi farmasi atau apoteker yang ditunjuk.

    'anitia 3armasi dan ;erapi harus mengadakan rapat secara teratur,

    sedikitnya " )dua bulan sekali dan untuk rumah sakit besar rapatnya

    diadakan sebulan sekali. apat 'anitia 3armasi dan ;erapi dapat

    mengundang pakar-pakar dari dalam maupun dari luar rumah sakit yang

    dapat memberikan masukan bagi pengelolaan 'anitia 3armasi dan ;erapi.

    &egala sesuatu yang berhubungan dengan rapat '3; )'anitia 3armasi dan

    ;erapi diatur oleh sekretaris, termasuk persiapan dari hasil-hasil rapat.

    (embina hubungan kerja dengan panitia lain di dalam rumah sakit yang

    sasarannya berhubungan dengan penggunaan obat

    2.6.1.2 /ungs% $an &uang L%ngku-

    (engembangkan formularium di umah &akit dan merevisinya.

    'emilihan obat untuk dimasukan dalam formularium harus didasarkan

    pada evaluasi secara subjektif terhadap efek terapi, keamanan serta harga

    obat dan juga harus meminimalkan duplikasi dalam tipe obat, kelompok

    dan produk obat yang sama.

    'anitia 3armasi dan ;erapi harus mengevaluasi untuk menyetujui atau

    menolak produk obat baru atau dosis obat yang diusulkan oleh anggota

    staf medis.

    (enetapkan pengelolaan obat yang digunakan di rumah sakit dan yang

    termasuk dalam kategori khusus. (embantu instalasi farmasi dalam

    mengembangkan tinjauan terhadap kebijakan-kebijakan dan peraturan-

    peraturan mengenai penggunaan obat di rumah sakit sesuai peraturan yang

    berlaku secara lokal maupun nasional.

    (elakukan tinjauan terhadap penggunaan obat di rumah sakit dengan

    mengkaji medical record dibandingkan dengan standar diagnosa dan

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    18/79

    terapi. ;injauan ini dimaksudkan untuk meningkatkan secara terus

    menerus penggunaan obat secara rasional.

    (engumpulkan dan meninjau laporan mengenai efek samping obat.

    (enyebarluaskan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada staf

    medis dan perawat.

    2.6.1.! Ke4aj%5an Pan%t%a /armas% $an Tera-

    (emberikan rekomendasi pada 'impinan rumah sakit untuk mencapai

    budaya pengelolaan dan penggunaan obat secara rasional

    (engkoordinir pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, formularium

    rumah sakit, pedoman penggunaan antibiotika dan lain-lain

    (elaksanakan pendidikan dalam bidang pengelolaan dan penggunaan obat

    terhadap pihak-pihak yang terkait6

    (elaksanakan pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat dan

    memberikan umpan balik atas hasil pengkajian tersebut.

    2.6.1.( Peran A-teker $alam Pan%t%a /armas% $an Tera-%

    'eran apoteker dalam panitia ini sangat strategis dan penting karena semua

    kebijakan dan peraturan dalam mengelola dan menggunakan obat di seluruh unit

    di rumah sakit ditentukan dalam panitia ini. +gar dapat mengemban tugasnya

    secara baik dan benar, para apoteker harus secara mendasar dan mendalam

    dibekali dengan ilmu-ilmu farmakologi, farmakologi klinik, farmakoepidemologi,

    dan farmakoekonomi disamping ilmu-ilmu lain yang sangat dibutuhkan untuk

    memperlancar hubungan profesionalnya dengan para petugas kesehatan lain di

    rumah sakit.

    2.6.1.) Tugas A-teker $alam Pan%t%a /armas% $an Tera-%

    (enjadi salah seorang anggota panitia )Cakil Ketua8&ekretaris

    (enetapkan jadwal pertemuan

    (engajukan acara yang akan dibahas dalam pertemuan

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    19/79

    (enyiapkan dan memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk

    pembahasan dalam pertemuan

    (encatat semua hasil keputusan dalam pertemuan dan melaporkan pada

    pimpinan rumah sakit

    (enyebarluaskan keputusan yang sudah disetujui oleh pimpinan kepada

    seluruh pihak yang terkait

    (elaksanakan keputusan-keputusan yang sudah disepakati dalam

    pertemuan

    (enunjang pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, pedoman

    penggunaan antibiotika dan pedoman penggunaan obat dalam kelas terapi

    lain

    (embuat formularium rumah sakit berdasarkan hasil kesepakatan 'anitia

    3armasi dan ;erapi

    (elaksanakan pendidikan dan pelatihan

    (elaksanakan pengkajian dan penggunaan obat

    (elaksanakan umpan balik hasil pengkajian pengelolaan dan penggunaan

    obat pada pihak terkait2.6.1.6 /rmular%um &umah 'ak%t

    3ormularium adalah himpunan obat yang diterima8disetujui oleh 'anitia

    3armasi dan ;erapi untuk digunakan di rumah sakit dan dapat direvisi pada setiap

    batas waktu yang ditentukan. &istem yang dipakai adalah suatu sistem dimana

    prosesnya tetap berjalan terus, dalam arti kata bahwa sementara 3ormularium itu

    digunakan oleh staf medis, di lain pihak 'anitia 3armasi dan ;erapi mengadakan

    evaluasi dan menentukan pilihan terhadap produk obat yang ada di pasaran,

    dengan lebih mempertimbangkan kesejahteraan pasien.

    2.6.2 Pan%t%a Pengen$al%an In#eks% &umah 'ak%t

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    20/79

    'anitia 'engendalian Infeksi umah &akit adalah organisasi yang terdiri

    dari staf medis, apoteker yang mewakili farmasi rumah sakit dan tenaga kesehatan

    lainnya.

    ;ujuan5

    (enunjang pembuatan pedoman pencegahan infeksi6

    (emberikan informasi untuk menetapkan disinfektan yang akan digunakan di

    rumah sakit6

    (elaksanakan pendidikan tentang pencegahan infeksi nosokomial di rumah

    sakit6

    (elaksanakan penelitian surveilans infeksi nosokomial di rumah sakit.

    2.6.! Pan%t%a La%n ang Terka%t $engan Tugas /armas% &umah 'ak%t

    +poteker juga berperan dalam ;im8'anitia yang menyangkut dengan

    pengobatan antara lain 5 'anitia (utu 'elayanan Kesehatan umah &akit6

    ;im perawatan paliatif dan bebas nyeri6

    ;im penanggulangan +ID&6

    ;im ;ransplantasi6

    ;im 'K(&, dan lain-lain.

    B+B III

    ;I!>++! K0&& (+0 &+KI;

    !.1 'ejarah &umah 'ak%t A0hma$ "0htar&D Dr. +chmad (ochtar Bukittinggi didirikan tahun $%/2 yang awalnya

    merupakan rumah sakit militer Belanda. 'ada aman penjajahan >epang, rumah

    sakit ini diambil alih oleh >epang dan digunakan sebagai & militer >epang. &ejak

    kemerdekaan I sampai tahun $%1" dijadikan sebagai & ;entara. 'ada tanggal

    /2 &eptember $%1" rumah sakit ini diserahkan kepada Dinas 'ekerjaan mum

    dan ;enaga Kerja &umatera ;engah, yang kemudian menjadi milik 'emerintah

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    21/79

    Daerah &umatera Barat. ;ahun $%7%, ditetapkan sebagai & Bukittinggi Klas 4

    dengan kapasitas "1/ tempat tidur.

    ;anggal $# :ktober $%2$ melalui &K (enkes, & Bukittinggi resmi

    berganti nama menjadi &D Dr. +chmad (ochtar Bukittinggi. &urat

    keputusannya langsung diberikan oleh (enteri Kesehatan epublik Indonesia saat

    itu yaitu Bapak Dr. &uwarjono &uryaningrat. Bapak 'rof. Dr. +chmad (ochtar

    adalah seorang dokter yang berasal dari Bonjol &umatera Barat dan berjasa di

    tingkat !asional, yang telah dianugerahi tanda jasa, antara lain &atya ?encana

    Kebaktian &osial tahun $%asa Klas III.. &ejak #/ !ovember $%27 &+( Bukittinggi resmi menjadi rumah sakit

    kelas B dengan #"/ tempat tidur berdasarkan Kepmenkes I !o

    $8(enkes8&K8I8$%27. &elanjutnya dengan persetujuan (enteri Dalam !egeri

    !omor 5 /

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    22/79

    1. "t

    (engutamakan 'elayanan Eang amah, 4epat, ;epat Dan &iap Berkinerja

    F;*B+IKG

    2. 7%s%

    (enjadikan &D Dr. +chmad (ochtar Bukittinggi sebagai ;empat

    ;ujuan 'elayanan Kesehatan yang FBerkualitas dan ;erjangkauG di Kawasan

    egional &umatera Bagian ;engah.

    !. "%s%

    (emberikan pelayanan kesehatan yang memenuhi harapan )service

    excellence kepada seluruh lapisan masyarakat secara efisien dan efektif.

    (empersiapkan pelayanan unggulan dengan &D( yang berkualitas dan

    ramah.

    (endidik dan melatih tenaga kesehatan lainnya serta mengadakan penelitian

    dibidang kesehatan.

    (eningkatkan kemandirian rumah sakit dalam pengelolaan pelayanan

    kesehatan, administrasi dan manajemen

    !.! /as%l%tas $% &umah 'ak%t A0hma$ "0htar

    1. /as%l%tas

    umah &akit Dr. +chmad (ochtar berlokasi di >ln. Dr. +. ivai-

    Bukittinggi dengan luas tanah

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    23/79

    $. Kamar jenaah

    !.!.2. Peralatan "e$%s

    'eralatan I48I44, ID, 4&&D, Instalasi as :ksigen &entral,

    endoskopi laparaskopi dan colonoskopi lengkap di Interne, refraktometri dan

    tonometri, mesin hemodialisa )alat pencuci darah dan alat bronchoscopy serta

    spirometrydi bagian 'aru, peralatan Coveseuntuk perinatologi dan adanya alat

    & treadmill dengan memakai komputer )alat pemeriksaan jantung, CT Scan,

    Eccocardiograpy, Orthopedydan lain-lain

    .

    !.!.!. Pelaanan

    &D Dr. +chmad (ochtar Bukittinggi merupakan & Klas B !on

    'endidikan, di samping itu juga merupakan & ujukan untuk wilayah &umatera

    Barat bagian tara. 'elayanan yang diberikan berupa pelayanan spesialis dan sub

    spesialis. pelayanan &D Dr. +chmad (ochtar Bukittinggi terdiri dari5

    $. 'elayanan (edik &pesialitik Dasar terdiri dari5

    a. 'enyakit Dalam

    b. Kesehatan +nak

    c. Bedah

    d. Kebidanan dan 'enyakit Kandungan

    ". 'elayanan (edik &pesialistik5

    a. 'enyakit (ata

    b. ;elinga 0idung dan ;enggorokan );0;

    c. Kulit dan Kelamind. &yaraf

    e. igi dan (ulut

    f. >iwa

    g. Kardiologi

    h. 'ulmonologi

    #. 'elayanan &ubspesialistik5

    a. :nkologi

    b. Bedah Digestif

    . 'elayanan 'enunjang (edik5

    a. adiologi

    b. ?aboratorium Klinik

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    24/79

    c. ?aboratorium 'atologi +natomi

    d. +nestesi

    e. ii

    f. 3armasi

    g. ehabilitasi (edikh. dll

    &edangkan pelayanan unggulan yang diberikan oleh &D Dr. +chmad

    (ochtar Bukittinggi Bukittinggi meliputi :

    $. Bedah 5 :rthopedi, Bedah Digestif, Bedah saraf

    ". Kebidanan 'enyakit Kandungan :nkologi

    #. 'enyakit Dalam 5 0emodialisa, *ndoskopi ;erapeutik. (ata 5 3ellowship Bedah Jitriol etina

    1. adiologi 5 !euro adiologi

    &

    c. +potek ID

    d. +potek &erunai

    e. +potek 'oli 'aru

    " +potek awat Inap, terdiri dari 5

    a. +potek +mbun &uri, yaitu melayani seluruh resep dari JI' +mbun &uri,

    kelas bedah, bedah wanita dan pria.

    b. +potek Kelas Interne, yaitu melayani seluruh resep dari kelas interne,

    interne pria dan interne wanita serta ;0;.

    c. +potek Kebidanan, yang melayani resep dari kebidanan dan jantung.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    25/79

    d. +potik ID, yaitu melayani seluruh resep dari ID, bangsal anak dan

    perinatologi, serta melayani resep rawat inap maupaun rawat jalan diluar

    jam kerja.e. +potek I4 yaitu melayani seluruh resep dari mata, neuro, I48I44

    dan paru.

    f. +potek JJI' yang melayani resep dari JJI' 4induo (ato.

    g. +potek :K, yang melayani resep dari :K.

    !.(.2 '%stem D%str%5us% 35at $% &umah 'ak%t A0hma$ "0htar

    $ 'asien rawat jalan dengan sistem resep lepas, dimana pasien berobat ke

    poliklinik rumah sakit bisa menebus resep di apotek rumah sakit )apotek

    B?D, +potek B'>&, +potek ID atau juga bisa menebus resep di

    apotek lain di luar rumah sakit jika obatnya tidak tersedia di rumah sakit.

    " 'asien rawat inap dengan sistem desentralisasi dan juga sentralisasi,

    dimana5

    a. Desentralisasi

    'asien rawat inap memperoleh obat-obatan yang diresepkan oleh dokter

    dan ditulis di Kartu Instruksi :bat )KI: lalu disalin dalam kopi resep oleh

    farmasis dan resep ini ditebus ke apotek utama yaitu apotek B?D jika

    pasien berasal dari umum dan apotek B'>& jika pasien peserta B'>&. Dari

    apotek B?D dan B'>&, obat-obatan ini dibawa ke apotek D*': seperti

    apotek I4, apotek interne, apotek bedah yang selanjutnya obat-obat ini

    dibagi oleh petugas apotek D*': berdasarkan sistem unit dose

    )penggunaan untuk $ hari, yaitu pagi, siang, dan malam.

    b. &entralisasi

    'asien langsung menebus obat ke apotek B?D atau apotek B'>&. Dari

    keduanya pelayanan resep untuk pasien rawat inap di &+( lebih bersifat

    desentralisasi.

    !.(.! Pengellaan -er5ekalan #armas% 835at 9 Alkes $% &umah 'ak%t

    A0hma$ "0htar:

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    26/79

    $ 'emilihan6 kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan farmasi, alat kesehatan,

    dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan.

    " 'erencanaan6 merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah,

    dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.

    ;ujuannya untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan

    metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar-dasar perencanaan

    yang telah ditentukan. Di &+(, perencanaan menggunakan metode

    konsumsi yaitu jumlah obat yang digunakan pada periode sebelumnya

    ditambah dengan buffer stockemudian dikurangi denganfloor stoc.# 'engadaan barang, kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah

    direncanakan dan disetujui. dilakukan dengan metode e!catalog dan

    pembelian langsung oleh pejabat pengadaan.

    'enerimaan barang, dilakukan oleh panitia penerimaan barang bersama

    petugas gudang.

    1 'enyimpanan barang, merupakan kegiatan penyimpanan dan pemeliharaan

    perbekalan farmasi. Barang yang telah diterima disimpan di udang :bat

    dan udang +lkes.

    'enyimpanan obat di gudang disusun berdasarkan bentuk sediaan dan diurut

    secara alfabetis. ntuk obat-obat kemoterapi disimpan di lemari dengan

    diberi tanda F0I0 +?*;G, untuk obat-obat narkotika disimpan dilemari

    yang berkunci, dan untuk bahan-bahan yang tidak stabil pada suhu kamar

    disimpan dalam lemari pendingin6 antara lain preparat biologi )seperti5

    insulin, albumin, vaksin, sitostatika tertentu.

    'enyimpanan alkes terpisah dari penyimpanan obat. >enis alkes yang

    disimpan di gudang5 alat habis pakai )spuit, masker, hand scoon, dll, alat-

    alat kedokteran )stetoscope, tensimeter, dll, gas medis ):", 4:", dan !":,

    dan bahan labor reagensia.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    27/79

    &, +potek ID, +potek :K, +potek &erunai, +potek

    'oli 'aru dan +potek JJI' 4indua (ato . 'endistribusian barang berupa

    +lkes ke uang 'erawatan, adiologi, ?aboratorium, ehabilitasi (edis,

    3armasi, dan lain-lain.

    7 'encatatan dan 'elaporan.

    Kumpulan catatan dan pendataan kegiatan administrasi perbekalan farmasi,

    tenaga dan perlengkapan kesehatan.

    !.(.( ;u$ang 35at $an Alat Kesehatan $% &umah 'ak%t A0hma$ "0htarudang di rumah sakit +chmad (ochtar Bukittinggi terdiri dari5

    $. udang :bat

    'enyimpanan obat di gudang obat 5

    a. 'enyimpanan obat umum

    b. 'enyimpanan obat B'>&

    c. 'enyimpanan obat narkotika dan psikotropika

    ;ata cara penyimpanan obat

    a. Berdasarkan bentuk sediaan obat

    b. Berdasarkan sifat8kestabilan obat

    c. Berdasarkan abjad

    d. Berdasarkan sistem 3I3: "#isrt $n #irst Out%, 3*3: "#irst Expired #irst

    Out%

    ". udang +lat Kesehatan

    'enyimpanan alat kesehatan di gudang alat kesehatan5

    a. 'enyimpanan alat-alat kedokteran

    b. 'enyimpanan bahan-bahan laboratorium

    c. 'enyimpanan alat kesehatan habis pakai )seperti $&catheter, spuit,

    handscoon, bahan rontgen, dll

    ;ata cara penyimpanan alat kesehatan5

    a. Bahan8reagen yang termostabil disimpan pada lemari pendingin.

    b. Bahan8reagen yang mudah terbakar disimpan terpisah.

    c. Berdasarkan sistem 3I3: dan 3*3:.

    !.(.) Pr$uks% 'ter%l $an Nn 'ter%l

    $. 'roduksi steril

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    28/79

    Di bagian produksi steril rumah sakit dilakukan produksi !a4l /,% steril

    dan aAuadest steril. Dengan adanya bagian produksi steril, rumah sakit tidak perlu

    mengeluarkan biaya yang banyak untuk pembelian larutan tersebut. 'enggunaan

    kedua larutan tersebut hanya sebatas untuk pembersihan luka dan pencucian pada

    saat operasi dan tidak digunakan sebagai sediaan parenteral. +mprah biasanya

    dilakukan oleh ruangan :K, ID dan beberapa bangsal lainnya yang

    memerlukan.

    ". 'roduksi non steril

    'roduksi non steril memproduksi sediaan-sediaan khusus yang tidak

    beredar dipasaran dan juga sediaan yang mudah untuk dibuat. 4ontoh sediaan

    yang diproduksi di bagian ini adalah bedak kocok, 0":" )hydrogen peroksida,

    lanolin $/, karbo gliserin dan kapsul teofilin-salbutamol );& dalam dua dosis

    yaitu teofilin $"1 mg-salbutmol $ mg dan teofilin $"1 mg-salbutamol " mg.

    !.(.6 /armas% Kl%n%k

    3armasi klinik didefinisikan sebagai segala aktivitas yang dilakukan oleh

    seorang apoteker dalam usahanya untuk mencapai terapi obat rasional ) rational

    drug therapy yang aman, tepat dan cost effective. ;ujuan utamanya adalah

    pemantauan terapi obat )monitoring drug therapy untuk mengoptimalkan terapi

    dan meminimalkan efek obat yang tidak diinginkan )adverse effect.

    Komponen dasar preklinik dalam praktek farmasi )&iregar dan *ndang, "//

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    29/79

    (engadakan pertukaran informasi yang perlu untuk mengkaji kondisi

    kesehatan pasien, menerapkan pengobatan yang rasional dan mengevaluasi

    efek pengobatan pada mutu kehidupan pasien". Konseling

    Konseling adalah suatu kegiatan bertemu dan berdiskusinya seseorang

    yang membutuhkan )klien dan seseorang yang memberikan )konselor dukungan

    dan dorongan sedemikian rupa sehingga klien memperoleh keyakinan akan

    kemampuannya dalam pemecahan masalah. Konseling pasien merupakan bagian

    tidak terpisahkan dan elemen kunci dari pelayanan kefarmasian, karena +poteker

    sekarang ini tidak hanya melakukan kegiatan compounding dan dispensing saja,

    tetapi juga harus berinteraksi dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya.

    Konseling obat sebagai salah satu metode edukasi pengobatan secara tatap

    muka atau wawancara, merupakan salah satu bentuk pelayanan kefarmasian

    dalam usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien dalam

    penggunaan obat. Informasi minimal yang harus diberikan pada pasien meliputi5

    !ama generik dan nama dagang beserta deskripsi fisik dan dosis obat

    Bagaimana cara menggunakan atau kapan menggunakannya

    *fek samping yang biasa terjadi dan cara mengatasi dari efek samping

    tersebut

    +pabila obat dihentikan, bagaimana cara menghentikannya dan

    hubungannya dengan obat yang baru

    4ara penyimpanan obat

    ?ama penggunaan dan bagaimana cara mengatasi apabila lupa minum obat

    #. Konsultasi

    Konsultasi pada umumnya diberikan oleh apoteker untuk profesional

    pelayanan kesehatan terutama bagi dokter penulis resep dan perawat.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    30/79

    BAB I7

    KE;IATAN PKPA

    (.1 Keg%atan ang D%lakukan 'elama PKPA

    'rogram 'raktek Kerja 'rofesi +poteker )'K'+ dilaksanakan selama L #

    bulan yaitu dari "" >uni-$" &eptember "/$1. Berdasarkan 'ermenkes I !o. 12

    tahun "/$ tentang &tandar 'elayanan Kefarmasiaan di umah &akit, peran

    apoteker di rumah sakit meliputi dua aspek yaitu aspek manajerial dan aspek

    klinis. +spek manajerial meliputi proses pemilihan, perencanaan, pengadaan,

    penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan penarikan,

    pengendalian, dan administrasi. +spek klinis meliputi pengkajian dan pelayanan

    resep, penelusuran riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat, melaksanakan

    visite, melaksanakan pelayanan informasi obat )'I:, memberikan konseling,

    melaksanakan pemantauan terapi obat )';:, melaksanakan evaluasi penggunaan

    obat )*':, melakukan dispensing sediaan steril, dan melakukan pemantauan

    kadar obat dalam darah )+nonim, "/$. 'ada aspek manajerial kegiatan

    dilakukan di instalasi farmasi, sedangkan untuk aspek klinis, kegiatan dilakukan

    pada beberapa bangsal di umah &akit, yaitu bangsal penyakit dalam, bangsal

    bedah, bangsal anak, bangsal paru dan bangsal neurologi.

    +poteker khususnya yang bekerja di umah &akit dituntut untuk

    merealisasikan perluasan paradigma pelayanan kefarmasian dari drug oriented

    menjadi patient oriented. ntuk itu kompetensi +poteker perlu ditingkatkan

    secara terus menerus agar perubahan paradigma tersebut dapat

    diimplementasikan. +poteker harus dapat memenuhi hak pasien agar terhindar

    dari hal-hal yang tidak diinginkan termasuk tuntutan hukum. 0al itu merupakan

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    31/79

    tantangan bagi +poteker untuk meningkatkan kompetensinya sehingga dapat

    memberikan pelayanan kefarmasian secara komprehensif daan simultan baik yang

    bersifat manajerial maupun farmasi klinis.+dapun kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama melaksanakan 'raktek

    Kerja 'rofesi +poteker di masing-masing bagian adalah sebagai berikut 5

    1. Instalas% /armas%

    a. A-tek BLUD 8Ba$an Laanan Umum Daerah

    +potek B?D )Badan ?ayanan mum Daerah adalah apotek umum yang

    melayani resep baik pasien rawat inap maupun rawat jalan yang bukan peserta

    B'>& )Badan 'enyelenggara >aminan &osial.

    &truktur organisasi apotek B?D meliputi seorang apoteker sebagai penanggung

    jawab, orang tenaga kefarmasian dan " orang tenaga administrasi.esep yang

    dilayani pada apotek B?D )Badan ?ayanan mum Daerah meliputi resep rawat

    jalan dan rawat inap pasien umum.

    Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama praktek di apotek B?D

    )Badan ?ayanan mum Daerah adalah 5

    (empelajari alur penerimaan resep di apotek B?D.

    (enyiapkan obat yang diminta pada resep.

    (emberi etiket.

    (enyerahkan obat yang telah disiapkan ke meja pemeriksaan untuk

    dilakukan pemeriksaan akhir meliputi kesesuaian obat, jumlah dan signa

    yang diminta pada resep sebelum diserahkan langsung oleh petugas

    kepada pasien.

    5. A-t%k BP' 8Ba$an Penelenggara am%nan 's%al

    +potik B'>& )Badan 'enyelenggara >aminan &osial khusus melayani

    resep pasien peserta B'>& baik rawat inap maupun rawat jalan dengan membawa

    &*' )&urat *legabilitas 'eserta yang diperoleh dari B'>&. &truktur organisasi

    apotek B'>& meliputi seorang apoteker sebagai penanggung jawab, % orang

    tenaga kefarmasian.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    32/79

    Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama praktek di apotek B'>&

    adalah 5

    (empelajari alur penerimaan resep di apotek B'>&.

    (enyiapkan obat yang diminta pada resep. (emberi etiket.

    (enyerahkan obat yang telah disiapkan ke meja pemeriksaan untuk

    dilakukan pemeriksaan akhir meliputi kesesuaian obat, jumlah dan signa

    yang diminta pada resep sebelum diserahkan langsung oleh petugas

    kepada pasien.

    0. ;u$ang 35at $an ;u$ang Alat Kesehatan &'UD A0hma$ "0htar

    udang merupakan tempat penyimpanan obat dan alkes sebelum

    didistribusikan ke apotek-apotek atau ruangan-ruangan lain yang ada di umah

    &akit. udang obat dan alkes dikepalai oleh seorang apoteker. 'ada umah &akit

    +chmad (ochtar gudang alkes dan obat terletak terpisah. udang alkes terbagi

    atas gudang alat habis pakai, gudang alat labor, gudang alat kedokteran dan gas

    medis.

    Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama praktek di gudang obat

    adalah5

    (empelajari sistem penyimpanan obat di gudang.

    (encocokan jumlah obat yang ada dengan kartu stock.

    (enyusun obat secara alfabetis berdasarkan bentuk sediaan dan golongan.

    (engamati dan mempelajari sistem pendistribusian obat dari gudang ke apotek-

    apotek.

    (engisi kartu stock untuk barang-barang yang baru datang dan barang yang

    keluar.

    &ementara kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama praktek digudang alkes

    adalah 5

    (engamati dan mempelajari bagaimana sistem penyimpanan di gudang alkes.

    (elihat dan mempelajari apa saja yang disimpan di gudang alkes, diantaranya

    adalah 5 bahan habis pakai, alat kedokteran, gas medis, reagen laboratorium.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    33/79

    (embantu petugas menyimpan dan melakukan pencatatan pada kartu stok.

    $. Pr$uks%

    &ediaan yang diproduksi terdiri dari sediaan steril dan nonsteril. 'roses

    produksi yang dilakukan hanya terbatas pada sediaan yang akan didistribusikan

    dalam lingkungan umah &akit +chmad (ochtar.

    'roduksi sediaan steril meliputi produksi !a4l /,% dan aAuadest steril

    sedangkan produksi non steril meliputi produksi ;&$ dan ;&", 0 ":"#, lanolin

    $/, karbo gliserin, dan bedak kocok. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa di

    ruang produksi steril adalah 5 (empelajari dan membuat !a4l /,%.

    (engemas !a4l /,% kedalam botol kaca yang telah disiapkan dan

    memberi etiket.

    'enyimpanan, pendistribusian dan pencatatan.

    (empelajari cara kerja alat sterilisasi )autoklaf.

    (empelajari cara kerja alat destilasi pada pembuatan aAuadest.

    &ementara kegiatan yang dilakukan di bagian produksi nonsteril adalah 5

    (engetahui formula dari sediaan non steril.

    (empelajari dan membuat sediaan non steril seperti kapsul ;&$ dan kapsul

    ;&", 0":"#, lanolin $/, dan karbo gliserin .

    (engemas sediaan nonsteril yang telah dibuat.

    'enyimpanan dan pendistribusian

    e. &uang Knsultas% 35at

    uang konsultasi obat merupakan tempat untuk memberikan informasi

    dan konseling terkait terapi yang diperoleh pasien. Konseling adalah suatu

    aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait terapi obat dari +poteker )konselor

    kepada pasien atau keluarganya. Konseling untuk pasien rawat jalan maupun

    rawat inap di semua fasilitas kesehatan dapat dilakukan atas inisiatif +poteker,

    rujukan dokter, keinginan pasien atau keluarganya. 'emberian konseling yang

    efektif memerlukan kepercayaan pasien atau keluarga terhadap +poteker

    )+nonim, "/$.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    34/79

    Konseling pasien merupakan bagian tidak terpisahkan dan elemen kunci

    dari pelayanan kefarmasian, karena +poteker sekarang ini tidak hanya melakukan

    kegiatan compoundingdan dispensing saja, tetapi juga harus berinteraksi dengan

    pasien dan tenaga kesehatan lainnya. 'emberian konseling obat bertujuan untuk

    mengoptimalkan hasil terapi, meminimalkan resiko reaksi obat yang tidak

    dikehendaki ):;D, dan meningkatkan cost!effectiveness yang pada akhirnya

    meningkatkan keamanan penggunaan obat bagi pasien )patient safety.

    Konseling obat sebagai salah satu metode edukasi pengobatan secara tatap

    muka atau wawancara, merupakan salah satu bentuk pelayanan kefarmasian

    dalam usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien dalam

    penggunaan obat. uang konsultasi obat digunakan mahasiswa untuk dapat

    memberikan segala bentuk informasi terkait obat dan penyakit sehingga pasien

    memperoleh pemahaman mengenai obat, tujuan pengobatan serta dapat

    memberikan solusi terhadap'rug (elated Problems)D' yang ada.

    2. Keg%atan D% Bangsal

    a. Bag%an Penak%t Dalam

    Bangsal penyakit dalam )interne merupakan tempat rawat inap bagi

    pasien yang mengalami penyakit seperti gagal ginjal, hipertensi, diabetes militus,

    gangguan hati, 0IJ, dan penyakit dalam lainnya. 'ada bangsal ini terdapat satu

    orang apoteker dan tiga orang asisten apoteker. 'elayanan farmasi klinis sudah

    mulai dijalankan dimana apoteker sudah menjadi tim bersama dokter, perawat dan

    ahli gii melakukan visite ke ruangan pasien guna memberikan terapi yang terbaik

    sesuai dengan kondisi klinis pasien. 'roses pemberian obat dilakukan secara unit

    dose dispensing. &etelah visite dan konsultasi antara dokter dan apoteker

    mengenai terapi yang diberikan, apoteker dan tenaga kefarmasian menyiapkan

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    35/79

    obat berdasarkan kartu instruksi obat )KI: dan kardeks. :bat yang telah

    disiapkan akan diserahkan oleh perawat sesuai regimen pemberian obat langsung

    kepada pasien.Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama praktek di bagian penyakit

    dalam adalah 5

    $. (engikuti kegiatan visite bersama dokter, apoteker, perawat dan ahli gii guna

    mengetahui keadaan dan perkembangan pasien.

    ". (elakukan bed side teaching guna melatih kemampuan mahasiswa untuk

    berhadapan langsung dengan pasien dalam memberikan informasi terkait

    terapi yang diperoleh pasien yang bersangkutan.#. (elakukan case report study atas kasus yang diberikan oleh dokter dengan

    cara mempresentasikan dihadapan dokter tersebut kemudian melakukan

    diskusi dengan dokter yang bersangkutan.

    . (elakukan follow up terhadap pasien untuk mengetahui perkembangan

    keadaan pasien.

    1. (embantu apoteker8asisten apoteker ruangan dalam menyiapkan obat oral,

    obat injeksi dan alkes untuk pasien secara daily dosedan memyesuaikan

    dengan kardeks.

    5. Bag%an Be$ah

    Bagian bedah merupakan ruang rawatan bagi pasien yang menderita

    penyakit atau kondisi yang harus menjalani proses pembedahan. +poteker pada

    bangsal ini hanya melakukan visite di JI' Bedah, dimana apoteker ikut visite

    bersama tenaga kesehatan lainnya. +poteker dan tenaga kefarmasian menyiapkan

    obat oral, injeksi dan alkes berdasarkan interval waktu pemberian obat yang

    mengacu pada kartu instruksi obat )KI: dan kardeks, kemudian perawat yang

    menyerahkan obat oral, injeksi atau alkes tersebut ke tangan pasien. Kegiatan

    yang dilakukan mahasiswa selama praktek di bagian bedah adalah 5

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    36/79

    (elakukan case report study atas kasus yang diberikan oleh dokter dengan

    cara mempresentasikan dihadapan dokter tersebut kemudian melakukan

    diskusi dengan dokter yang bersangkutan. (embantu apoteker dan tenaga kefarmasian untuk menyiapkan obat oral, obat

    injeksi dan alkes untuk pasien.

    0. Bag%an Anak

    Bagian anak merupakan ruang rawatan bagi pasien yang masih usia anak-

    anak. 'ada bangsal ini pelayanan farmasi klinis belum dijalankan karena apoteker

    penanggung jawab untuk bangsal ini belum ada dan apotek khusus untuk bangsal

    anak juga belum ada. 'enyiapan obat di bagian anak melalui apotek ID.

    'erubahan obat oral, injeksi atau alkes pada pasien ditulis oleh perawat di kartu

    instruksi obat )KI: dan kardeks sesuai dengan instruksi dokter pada saat visite,

    kemudian kartu instruksi obat )KI: digunakan untuk pengambilan obat ke apotek

    ID. 'etugas apotek menyiapkan obat sesuai yang diminta pada kartu instruksi

    obat )KI: dan mengantarkan obat tersebut ke ruangan. Kemudian perawat

    menyiapkan obat berdasarkan interval waktu pemberian dan menyerahkan kepada

    pasien atau keluarga pasien bila waktu minum obat telah datang. >ika ada

    mahasiswa apoteker, pengisian kartu instruksi obat )KI: dan Kardeks, penyiapan

    dan penyerahan obat oral siang dilakukan oleh mahasiswa. :bat yang telah

    diserahkan kepada keluarga pasien diberi tanda lingkar pada jam yang telah tertera

    di dalam kardeks pasien tersebut.

    Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama praktek di bagian anak

    adalah5

    $. (engikuti visite bersama dokter dan perawat ruangan serta ahli gii.

    ". (engambil obat dan alkes ke apotek ID berdasarkan kartu instruksi obat

    )KI:.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    37/79

    #. (enyiapkan obat oral, injeksi serta alkes sesuai interval waktu pemberian atau

    daily dose.

    . (emberikan obat oral pemakaian siang hari ketangan pasien atau keluarga

    pasien dan memastikan bahwa pasien telah meminum obatnya.

    1. (elakukan case report study atas kasus yang diberikan oleh dokter yang

    merawat pasien di bagian anak.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    38/79

    e. Bag%an Paru

    Bagian paru merupakan ruang rawatan untuk pasien yang mengalami

    masalah pada paru dan saluran pernafasan. 'elayanan farmasi klinik sudah

    berjalan dimana asisten apoteker bersama dokter, perawat dan tenaga kefarmasian

    ikut dalam visite untuk mengetahui perkembangan klinis pasien. 'enyiapan obat

    oral, obat injeksi dan alkes untuk paisen disiapkan secara daily doseoleh apoteker

    berdasarkan kartu instruksi obat )KI:, kemudian perawat yang memberikan

    kepada pasien.

    Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama melakukan praktek di

    bagian paru adalah 5

    $. (engikuti visite bersama dokter, perawat, apoteker dan ahli gii guna

    mengetahui perkembangan pasien

    ". (elakukan case report study kasus yang diberikan oleh dokter yang

    merawat pasien di bagian paru.

    #. (embantu apoteker atau asisten apoteker menyiapkan obat oral, obat injeksi

    dan alkes untuk pasien. :bat disiapkan secara daily dose sesuai dengan

    interval waktu pemakaian obat.

    . (emberikan obat oral untuk pemakaian siang langsung ke pasien atau

    keluarga pasien dan juga memastikan bahwa pasien telah meminum

    obatnya.

    1. (emberikan konseling kepada pasien yang akan pulang mengenai cara

    pemakaian obat, durasi penggunaan, efek samping obat serta hal yang

    terjadi jika tidak patuh dalam mengkonsumsi obat. Konseling ini

    dilakukan terutama untuk pasien yang terinfeksi ;B paru. dan juga memberi

    konseling tentang pola hidup yang lebih baik utuk pasien kedepannya.

    (.2 Permasalahan

    (.2.1 Permasalahan Bangsal

    a. Bangsal Interne 8Penak%t Dalam

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    39/79

    'ada bangsal penyakit dalam permasalahan umum yang sering terjadi

    adalah banyaknya obat injeksi yang berlebih di nurse station, padahal untuk setiap

    obat injeksi tersebut telah diresepkan untuk masing-masing pasien. :bat injeksi

    yang berlebih ini dapat dikarenakan perawat atau petugas medis yang dinas pada

    saat itu tidak melakukan tindakan penyuntikan terhadap pasien dan menyebabkan

    penumpukan obat injeksi. 'enumpukan obat juga dapat disebabkan oleh

    pulangnya pasien atau pasien meninggal dunia. Dalam kasus ini, seharusnya obat

    dikembalikan ke apotek agar obat tidak menumpuk dan disalahgunakan.

    'ada bangsal penyakit dalam ini pencampuran obat injeksi juga masih

    dilakukan oleh perawat, seharusnya pencampuran obat injeksi dilakukan oleh

    +poteker dan asisten apoteker yang bertugas di rumah sakit atau bangsal.

    Banyaknya obat yang terbuang menyebabkan tidak efisiensinya penggunaan obat

    di bangsal karena kurangnya pemahaman perawat terhadap pencampuran obat

    yang tepat. +pabila dilakukan oleh +poteker dan asisten apoteker maka efisiensi

    penggunaan obat di bangsal dapat meningkat, pengeluaran rumah sakit menjadi

    berkurang dan omset rumah sakit menjadi naik apabila obat digunakan efisien

    untuk setiap pasien.

    >ika dilihat dari sisi profesi, +poteker yang ada di bangsal penyakit dalam

    ini sudah melakukan praktek kefarmasiannya. +poteker yang berada di bangsal ini

    sering memberikan pelayanan informasi obat kepada sesama tenaga kesehatan,

    melakukan visite dan konseling terhadap penggunaan obat pasien.

    ntuk apotek bangsal penyakit dalam ini, perlu dilakukan perluasan

    tempat. (engingat disana terdapat $ orang apoteker dan # orang asisiten apoteker.

    (inimnya tempat dan banyaknya obat yang ada didalam apotek menyebabkan

    kurangnya kenyamanan bagi farmasis yang ada disana. Kenyamanan dapat

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    40/79

    meningkatkan kualitas kinerja farmasis untuk memberikan pelayanan yang baik

    dan benar bagi pasien.

    5. Bangsal Be$ah'ada bangsal bedah kegiatan farmasi klinik belum terlaksana dengan baik,

    kecuali pada JI' +mbun &uri. +poteker atau asisten apoteker tidak ikut visite

    bersama dokter dan perawat sehingga instruksi perubahan obat hanya didapatkan

    dari kartu instruksi obat )KI: yang diisi oleh perawat. +poteker atau asisten

    apoteker hanya bertugas menyiapkan obat tanpa bisa memantau penggunaan obat

    tersebut. 0al ini tidak menutupi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam lama

    terapi serta ketidakrasionalan pengobatan. &elain itu pemberian obat terutama

    pada kelas bangsal bedah pria dan bedah wanita tidak perhari, tetapi diberikan

    dalam jangka waktu # hari, sehingga apoteker tidak dapat memantau terapi obat

    pasien. Disarankan agar apoteker atau asisten apoteker ikut terlibat dalam proses

    visite untuk memberikan terapi yang sesuai pada pasien di bangsal dan di kelas I

    dan II, sehingga pemakaian obat lebih jelas dan lebih terkontrol serta pemberian

    obat dilakukan perhari untuk menghindari banyaknya obat sisa ditangan pasien

    akibat tidak adanya pemantauan terhadap terapi pasien serta tidak ada kepastian

    apakah pasien minum obat atau tidak.

    'ada bangsal bedah status pasien banyak yang tidak lengkap terutama

    catatan terintegrasi dari perawat sehingga meyulitkan dalam melihat kembali

    kondisi guna memonitoring keadaan pasien. &tatus yang lengkap yang berisi

    segala bentuk riwayat dan perjalanan penyakit pasien juga dapat membantu dalam

    memberikan terapi obat yang tepat dan aman bagi pasien.

    0. Bangsal Anak

    Kegiatan farmasi klinis juga belum terlaksana pada bangsal anak karena

    pada bangsal ini tidak ada apoteker atau asisten apoteker, sehingga proses

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    41/79

    penyiapan obat dengan sistem daily dosedan penyerahan obat hanya dilakukan

    oleh perawat. :bat yang diinstruksikan oleh dokter dibuat oleh perawat pada kartu

    instruksi obat )KI:, diserahkan kepada petugas di apotek ID, selanjutnya obat

    yang telah disiapkan diserahkan oleh petugas apotek kepada perawat.

    Keberadaan apoteker sangat diperlukan pada bangsal ini karena pemakaian

    obat terutama dosis obat pada anak sangat perlu perhatian. +sisten apoteker yang

    ada di apotek ID juga akan sangat terbantu jika ada apoteker penanggung jawab

    pada bangsal ini, karena apotek ID tidak hanya melayani resep dari bangsal anak

    tetapi juga melayani resep dari bangsal lainnya serta resep dari ID sendiri dan

    resep dari luar rumah sakit. ntuk penyiapan obat juga masih tidak sesuai dengan

    yang seharusnya, masih banyak obat injeksi yang berlebih sediaannya karena

    hanya digunakan setengah dari sediaan yang ada tergantung dosis yang

    diperlukan, sehingga perawat di bangsal anak menyimpan kembali sisa sediaan

    injeksi tersebut untuk digunakan pada waktu selanjutnya. 0al ini jelas perlu

    pemantauan dari apoteker, terkait kestabilan sediaan obat dan permasalahan lain

    yang mungkin terjadi selama penggunaan obat tersebut.

    $. Bangsal Neur

    'ada bangsal neuro, asisten apoteker sudah ikut visite bersama dokter,

    perawat, ahli gii setiap harinya. 'roses penyerahan obat dengan sistem unit dose

    dispensing sudah berjalan dengan baik. !amun masih terjadi miss komunikasi

    antara perawat dan asisten apoteker terkait penggunaan obat.. &eperti kasus

    penggunaan obat asam traneksamat )1// mg8ampul yang seharusnya diberikan "

    ampul8hari jika dokter menginstruksikan $/// mg8hari, tetapi diberikan

    ampul8hari karena perawat beranggapan $ ampul asam traneksanat berisi dosis

    "1/ mg8ampul. 0al ini perlu dipantau oleh apoteker dan perlunya memberikan

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    42/79

    informasi yang jelas terkait obat karena pemberian dosis yang berlebih dapat

    berakibat fatal bagi pasien.

    'ada kardek sering ditemukannya jadwal pemberian obat kepada pasien

    yang tidak dilingkari meskipun obat tersebut sudah diberikan. 'adahal hal ini

    bertujuan untuk memastikan apakah obat tersebut sudah atau belum diberikan

    kepada pasien. Dalam hal manajemen dan pengontrolan obat, apoteker perlu

    memantau stok obat yang tersedia di apotik bangsal syaraf yang tergabung dalam

    apotik I4, karena masih ada stok obat yang berlebih dan tidak digunakan oleh

    pasien lagi.

    e. Bangsal Paru

    Bangsal paru belum melaksanakan farmasi klinis dengan baik, seperti

    masih kurangnya pengontrolan penggunaan obat, kurangnya komunikasi antar

    profesi, dan peran apoteker dalam konseling obat juga belum terlaksana dengan

    semestinya. 0al ini dapat dilihat dari penyerahan obat pada pasien pulang masih

    dilakukan oleh bidang administrasi rumah sakit.

    Dalam hal manajemen dan pengontrolan obat, sebaiknya apoteker

    didampingi oleh seorang asisten apoteker agar pekerjaan dalam pelayanan obat

    lebih efektif, disamping jumlah pasien di bangsal paru yang cukup banyak dan

    kurang terkontrol dengan seorang apoteker saja. &elain itu, setiap pasien dan

    tenaga kesehatan wajib menggunakan +'D )+lat 'erlindungan Diri yaitu masker,

    untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi, terutama yang disebabkan oleh

    bakteri)ycobacterium tuberculosis.

    'ada bangsal paru ini, juga dilakukan tindakan kemoterapi bagi pasien

    paru. 'encampuran obat kemoterapi sudah dilakukan oleh mahasisiwa profesi

    apoteker di kamar perasat. !amun, kondisi kamar perasat belum sesuai dengan

    standar pencampuran obat kemoterapi yang baik dan benar. Disarankan untuk

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    43/79

    melengkapi fasilitas pada kamar perasat seperti +'D )+lat 'elindung Diri serta

    perlengkapan-perlengkapan lainnya demi menjaga kesterilan obat yang telah

    dicampurkan.

    'ada bangsal paru ini pencampuran obat injeksi juga masih dilakukan oleh

    perawat, seharusnya pencampuran obat injeksi dilakukan oleh +poteker dan

    asisten apoteker yang bertugas di rumah sakit atau bangsal. Banyaknya obat yang

    terbuang menyebabkan tidak efisiensinya penggunaan obat di bangsal karena

    kurangnya pemahaman perawat terhadap pencampuran obat yang tepat. +pabila

    dilakukan oleh +poteker dan asisten apoteker maka efisiensi penggunaan obat di

    bangsal dapat meningkat, pengeluaran rumah sakit menjadi berkurang dan omset

    rumah sakit menjadi naik apabila obat digunakan efisien untuk setiap pasien.

    (.2.2 Permasalahan Terka%t 35at

    a. Bangsal Penak%t Dalam

    $. 'asien diberikan drip ketorolac dalam ? selama < hari. 'enggunanan

    jangka panjang dapat meningkatkan efek samping obat.

    Rekomendasi5 'enggunaan ketorolac secara intravena dan intramuskular

    selama " hari, setelah itu diganti dengan ketorolac oral selama 7 hari

    )+nonim, "//%

    ". 'emberian " jenis !&+IDs secara bersamaan ketoprofen dan ketorolac.

    *fek samping ketoprofen dan ketorolac seperti nyeri perut ditemukan pada

    pasien.

    Rekomendasi5 'emilihan obat kepada pasien tergolong tidak aman karena

    penggunaan " jenis analgetik !&+IDs )Ketorolac dan Kaltrofen dapat

    meningkatkan resiko perdarahan saluran cerna jika digunakaan bersamaan

    )+ to M, "//#. (enurut C0: tentang 'ain ?adder Cith (anagement

    uidelines tahun "/$$, (&; digunakan pada nyeri berat dengan skala

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    44/79

    nyeri 7-$/8$/ dengan dosis 1-$/ mg tiap jam, sedangkan skala nyeri

    pasien #-8$/ )ringan-sedang. ;erapi analgetik yang bisa

    direkomendasikan untuk nyeri ringan adalah parasetamol

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    45/79

    1. 'enggunaan +ntidiabetik oral pada pasien dengan gagal ginjal kronik perlu

    diperhatikan karena pada pasien gagal ginjal kronik telah terjadi

    penurunan fungsi ginjal yang signifikan.Rekomendasi : >ika memungkinkan sebaiknya pasien diberikan terapi

    insulin saja, namun apabila tidak memungkinkan pasien dapat diberikan

    antidiabteik oral yang ekskresinya melalui tinja atau feses dan bukan

    melalui ginjal, seperti gliAuidone )unawan, "//2.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    46/79

    Rekomendasi : 'enghentian ketorolac setelah digunakan selama 1 hari dan

    diganti dengan analgetik selektif yang lebih kecil resiko efek sampingnya

    )+nonim, "//%.0. Bangsal Anak

    $. 'enggunaan +ntikejang dan *kspektoran ). 'asien dibangsal +nak

    diberikan antikejang yang dosisnya melebihi range. 'emakaian liseril

    uaikolat pada pasien anak perlu dipertimbangkan dengan kondisi atau

    keadaan si anak.

    Rekomendasi 5 &ebaiknya pemberian obat antikejang pada anak perlu

    diperhatikan penyesuaian dosisnya dan waktu penggunaannya, serta

    pemberian sebaiknya disertai dengan fisioterapi jika kondisinya sianak

    tidak bisa mengeluarkan dahaknya )+nonim, "//%.

    d. Bangsal Neur

    $. 'enggunaan obat warfarin harus diperhatikan. 'asien dibangsal syaraf

    mendapatkan warfarin pada terapinya. 'engguaan warfarin harus

    diperhatikan karena ikatan protein plasma )albumin warfarin yaitu %%.

    Rekomedasi 5 'emberian warfarin pada pasien perlu dilakukan monitoring

    kadar albumin secara berkala jika kadar albumin rendah maka ikatan

    protein plasma akan menurun sehingga banyak obat bebas di dalam darah

    menyebabkan efek toksik )&weetman, "//%*

    e. Bangsal Paru$. 'enggunaan Digoksin

    Durasi absorpsi dari digoksin #- hari sedangkan pemakaian digoksin pada

    kasus ini setiap hari dikhawatirkan terjadi akumulasi digoksin di dalam

    tubuh dan menyebabkan efek toksik )(edscape. 'ada pasien geratri,

    volume distribusi tubuh berkurang sehingga t Q eliminasi digoksin lebih

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    47/79

    panjang )R " hari dikhawatirkan pemakaian setiap hari dapat menyebabkan

    akumulasi digoksin di dalam tubuh dan menyebabkan efek toksik.

    Rekomendasi5 penurunan dosis digoksin )dimulai dari dosis terendah, $#-

    $1Sg8kg untuk fibrilasi atrial6 2-$" Sg8kg untuk gagal jantung atau

    memperpanjang interval pemberian digoksin )$O2 jam )&weetman, "//%.

    ". 'enggunaan ?evofloOacin Infus sangat sering digunakan pada pasien di

    bangsal paru. &eharusnya penggunaan levofloOacin perlu dilkuakan uji pada

    kulit untuk mengetahui ada tidaknya alergi pasie terhadap obat ini.

    Rekomendasi:'enggunaan levofloOacin harus diperhatikanpenggunaannya,

    jika perlu lakukan uji alergi pada pasien )&weetman, "//%.

    #. 'enggunaan +ntibiotik &efalosporin golongan III seperti 4eftriaOone dan

    cefeporaone perlu dimonitoring. 'ada bangsal paru ini penggunaan

    antibiotik sefalosporin ini sangat sering digunakan. Dikhawatirkan pasien

    semakin besar kemungkinannya untuk mengalami resistensi dan hal ini

    dapat merugikan pasien sendiri dalam pegobatannya )&weetman, "//%.

    (.2.! Permasalahan $% Instalas% /armas%

    a. A-tek

    1. (asih seringnya etiket obat tidak diberikan keterangan sebelum dan

    sesudah makan. 0al ini menyulitkan pasien untuk mengetahui waktu

    minum obat efektifnya, setelah makan, saat makan, atau sesudah makan.

    2. +danya kesalahan dalam pemberian obat ke pasien karena salah dalam

    membaca resep, contoh dalam resep tertulis obat tetes mata sedangkan

    yang diberikan ke pasien adalah salep mata.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    48/79

    !. Kebersihan dan kerapian dalam proses compounding di apotek masih

    kurang. Blender atau lumpang yang digunakan terkadang masih terdapat

    sisa-sisa obat(. 'etugas yang melakukan compounding terkadang tidak menggunakan

    +'D )alat perlindungan diri seperti masker dan handscoon*

    5. ;u$ang 35at $an Alat Kesehatan

    Berdasarkan hasil pengamatan selama pelaksanaan 'K'+ di gudang, terdapat

    beberapa permasalahan yang ditemukan antara lain5

    $. Kapasitas ruangan gudang untuk penyimpanan obat yang masih kurang.

    ". ;erkadang masih ada stok barang yang kosong yang dapat menghambat

    pelayanan kesehatan di &+(. 4ontohnya stok antibiotik ceftriaOone

    yang kosong.

    #. ntuk obat-obat seperti preparat biologis, obat sitostatika yang

    memerlukan penyimpanan pada suhu "-2o4, didistribusikan tidak dengan

    menggunakan ice box.

    0. &uang Pr$uks% 'ter%l $an Nn 'ter%l

    $. &ebaiknya dilakukan uji cemaran biologi terhadap produk steril yang

    dibuat di ruang produksi steril dalam jangka waktu tertentu.

    ". Kurangnya tenaga kerja dalam melakukan kegiatan produksi steril dan

    non-steril.

    #. &ebaiknya dilakukan produksi sediaan steril lainnya seperti produksi

    antibiotika. ;ujuannya agar dapat memenuhi kebutuhan obat yang dosis

    diminta oleh dokter tidak beredar di pasaran. 4ontoh5 sediaan

    levofloksasin yang beredar Botol kaca 1// mg 8 $// m?, 3leOy bag 71/

    mg 8 $1/ m? 1// mg 8 $// m?. :bat ini memerlukan penyesuaian dosis

    untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal, $ orang pasien dapat saja

    mendapatkan dosis injeksi $O$"1 mg8hari atau $O"1/ mg8hari, sehingga

    otomatis sediaan nya akan bersisa, sediaan steril bersifat $ kali pakai. Di

    Bangsal 'aru, pasien mendapatkan 71/ mg $O pakai, sehingga di perlukan

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    49/79

    " botol kaca dengan dosis 1// mg8$// m?, sisanya dibuang. 0al ini

    sangatlah tidak efektif dan ekonomis.

    $. &uang knsel%ng

    umah sakit dr. +chmad (ochtar sudah menyediakan ruang konsultasi obat

    bersama apoteker. ?etaknya sudah strategis karena telah berada bersebelahan

    dengan apotek rawat jalan. Ini dimaksudkan agar pasien mudah berkonsultasi

    tentang obatnya. ;etapi permasalahannya, rasa ingin tahu pasien akan obat yang

    dikonsumsinya rendah sehingga setelah mendapatkan obat pasien langsung pulang

    tanpa mau untuk berkonsultasi dengan apoteker. ;erkadang ada pasien yang

    mengira konsultasi obat ini harus dibayar, hal inilah yang menyebabkan jumlah

    pasien yang datang untuk berkonsultasi sedikit.

    'ada saat praktek banyak ditemui pasien yang tidak paham waktu

    penggunaan obat sebelum makan dan sesudah makan. &erta kebanyakan pasien

    yang datang belum paham tentang indikasi dari obat-obat yang digunakannya.

    Konseling sangat diperlukan pada pasien yang memilki penyakit kronis dan

    mengkonsumsi obat dalam jangka lama, disarankan pada saat penyerahan obat

    oleh pihak apotek, diinformasikan kepada pasien untuk berkonsultasi mengenai

    obat terutama untuk obat yang digunakan dalam jangka lama.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    50/79

    BAB 7

    PE"BAHA'AN

    'elaksanaan 'raktek Kerja 'rofesi +poteker )'K'+ di rumah sakit

    +chmad (ochtar Bukittinggi berlangsung selama L # bulan dari tanggal "" >uni

    sampai tanggal $" &eptember "/$1. Kegiatan ini dilakukan di &D +chmad

    (ochtar karena rumah sakit ini telah memenuhi persyaratan sebagai tempat

    'K'+, yaitu rumah sakit tipe B, yang juga merupakan rumah sakit pilihan untuk

    daerah &umatera bagian tengah, bersedia dan mampu menjadi tempat 'K'+.

    'roses pelaksanaan 'raktek Kerja 'rofesi +poteker )'K'+ di &+(

    dilaksanakan selama $" minggu setiap hari &enin sampai &abtu pada jam dinas

    /7.#/-$.#/ CIB )&enin T Kamis, /7.#/-$$.#/ )>umUat, dan /7.#/-$#.//

    )&abtu.

    >umlah mahasiswa apoteker yang mengikuti 'K'+ periode ini sebanyak "#

    orang dan dibagi menjadi < kelompok. 'embagian kelompok 'K'+ seperti tertera

    dibawah ini5

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    51/79

    Kelm-k 1

    +gus 0arya 'ratama 'akpahan, &.3arm

    4hintya 3restica, &.3arm

    4indy (onica Eusal, &.3arm>ingga :lga 'uspita, &.3arm

    Kelm-k 2

    Dewi 'aramithasari, &.3arm

    3auia 3achri, &.3arm

    :lfi Culandari, &.3arm

    (ahrunnisak nilaksum, &.3arm

    Kelm-k !

    (.3urAan, &.3arm

    ike +nggraeny, &.3arm

    &artika, &.3arm

    Kelm-k (

    3auiah +driyani, &.3arm

    &ri Cahyuni, &.3arm

    &uraiya ahmi, &.3arm

    (arisa &yaputri 0arahap, &.3arm

    Kelm-k )

    +ndro iAi ', &. 3arm

    +melia 0andayani, &.3arm

    0elia Cahyuni, &.3arm

    !urma +lmira, &.3arm

    Kelm-k 6

    !urmawita, &.3arm

    :ktania !ofety, &. 3arm

    ahminawati itonga, &.3arm

    esty Culandari, &.3arm

    'raktek Kerja 'rofesi +poteker )'K'+ yang dilaksanakan dirumah sakit

    bertujuan agar mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kefarmasian

    )Pharmaceutical care melalui serangkaian pengalaman berbasis klinis yang

    komprehensif, memahami dasar ilmu farmasi dan aplikasinya dalam penanganan

    pasien, mendapatkan standar kompetensi klinik yang memuaskan dalam

    memberikan pelayanan farmasi kepada pasien dan keluarganya, dan mampu

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    52/79

    mengidentifikasi dan memberikan rekomendasi farmasi dalam berbagai hal yang

    berhubungan dengan obat )'rug (elated Problem dalam penaganan suatu

    penyakit, serta memberikan pengalaman kepada calon apoteker muda untuk siap

    nantinya terjun ke dunia kerja.

    &truktur organisasi &+( dikepalai oleh seorang direktur yang

    membawahi tiga wakil direktur yaitu, Cakil Direktur 'elayanan (edis

    Keperawatan, Cakil Direktur 'enunjang (edis &D(, dan Cakil Direktur

    mum Keuangan. Ketenagaan &+( terdiri dari ketenagaan medis, tenaga

    keperawatan, non keperawatan, administrasi dan struktural.

    Instalasi farmasi berada di bawah Cadir 'enunjang (edis bersama dengan

    instalasi lainnya yaitu 'enyehatan ?ingkungan, adiologi, ehabilitasi (edik,

    'emeliharaan &arana umah &akit, Centrali+ed Sterile Supply 'epartment

    )4&&D, ii, Kamar >enaah, ?aboratorium Klinik, dan ?abor 'atologi +natomi.

    +poteker dirumah sakit ini terdiri dari $/ orang apoteker di fungsional dan $

    apoteker di struktural.

    Instalasi farmasi memiliki dua fungsi utama yaitu fungsi manajemen dan

    fungsi pelayanan atau farmasi klinik. 3ungsi manajemen meliputi proses

    pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,

    pencatatan dan pelaporan serta evaluasi. 3ungsi pelayanan meliputi mengkaji

    instruksi penggunaan obat, melaksanakan visite, mengidentifikasi, mencegah dan

    mengatasi D', melaksanakan 'elayanan Informasi :bat )'I:, memberikan

    konseling, melaksanakan pemantauan obat )';: dan melaksanakan *valuasi

    'enggunaan :bat )*':.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    53/79

    &etiap kelompok memasuki 1 bangsal dan $ instalasi farmasi. Bangsalnya

    meliput bangsal interne, bedah, anak, neurologi, dan paru. &atu siklus berlangsung

    selama $$ hari. &etiap bangsal mahasiswa harus melaksanakan visite bersama

    dokter, kecuali bangsal bedah, dan melakukan kegiatan 4ase eport &tudy )4&

    dengan didampingi preseptor pada setiap bangsal, serta melaksanakan kegiatan

    Bed &ide ;eaching )B&; pada bangsal interne.

    ;erdapat beberapa hal yang ditemui oleh mahasiswa selama pelaksanaan

    'K'+ di umah &akit +hmad (oechtar. Berikut adalah hasil pengamatan serta

    beberapa masukan untuk memperbaiki kinerja di &+( 5

    1. Instalas% /armas%

    a. A-tek

    (asih seringnya etiket obat tidak diberikan keterangan dimana pemberian

    keterangan yang jelas sangat membantu pasien dalam meningkatkan

    efektifitas obat, kesalahan dalam pemberian obat ke pasien karena salah

    dalam membaca resep, contoh dalam resep tertulis obat tetes mata

    sedangkan yang diberikan ke pasien adalah salep mata, perbaikan mengenai

    kebersihan sarana dalam proses, dan penggunaan +'D dalam proses-proses

    compounding khusus.

    5. ;u$ang 35at $an Alat Kesehatan

    Kapasitas ruangan gudang untuk penyimpanan yang kami rasa masih

    kurang, kekosongan stok barang, penyimpanan preparat tertentu yang

    membutuhkan kondisi khusus.

    0. &uang Pr$uks% 'ter%l $an Nn 'ter%l

    &ebaiknya dilakukan uji cemaran biologi terhadap produk steril yang dibuat

    di ruang produksi steril dalam jangka waktu tertentu, kurangnya tenaga

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    54/79

    kerja, dan dilakukan produksi sediaan steril lainnya seperti produksi

    antibiotika. ;ujuannya agar dapat memenuhi kebutuhan obat yang dosis

    diminta oleh dokter tidak beredar di pasaran. 4ontoh5 sediaan levofloksasin

    yang beredar Botol kaca 1// mg 8 $// m?, 3leOy bag 71/ mg 8 $1/ m?

    1// mg 8 $// m?. :bat ini memerlukan penyesuaian dosis untuk pasien

    dengan gangguan fungsi ginjal, $ orang pasien dapat saja mendapatkan

    dosis injeksi $O$"1 mg8hari atau $O"1/ mg8hari, sehingga otomatis sediaan

    nya akan bersisa, sediaan steril bersifat $ kali pakai. Di Bangsal 'aru, pasien

    mendapatkan 71/ mg $O pakai, sehingga di perlukan " botol kaca dengan

    dosis 1// mg8$// m?, sisanya dibuang. 0al ini sangatlah tidak efektif dan

    ekonomis.

    $. &uang knsel%ng

    ?etak ruang konseling sudah strategis karena telah berada bersebelahan

    dengan apotek rawat jalan sehingga pasien mudah berkonsultasi tentang

    obatnya. ;etapi permasalahannya, rasa ingin tahu pasien akan obat yang

    dikonsumsinya rendah sehingga setelah mendapatkan obat pasien langsung

    pulang tanpa mau untuk berkonsultasi dengan apoteker. ;erkadang ada

    pasien yang mengira konsultasi obat ini harus dibayar, hal inilah yang

    menyebabkan jumlah pasien yang datang untuk berkonsultasi sedikit. 'ada

    saat praktek banyak ditemui pasien yang tidak paham waktu penggunaan

    obat sebelum makan dan sesudah makan. &erta kebanyakan pasien yang

    datang belum paham tentang indikasi dari obat-obat yang digunakannya.

    Konseling sangat diperlukan pada pasien yang memilki penyakit kronis dan

    mengkonsumsi obat dalam jangka lama, disarankan pada saat penyerahan

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    55/79

    obat oleh pihak apotek, diinformasikan kepada pasien untuk berkonsultasi

    mengenai obat terutama untuk obat yang digunakan dalam jangka lama.

    2. Bangsal

    a* angsal Penyait 'alam

    'ada bangsal penyakit dalam permasalahan umum yang sering terjadi

    adalah banyaknya obat injeksi yang berlebih di nurse station, padahal untuk setiap

    obat injeksi tersebut telah diresepkan untuk masing-masing pasien. :bat injeksi

    yang berlebih ini dapat dikarenakan perawat atau petugas medis yang dinas pada

    saat itu tidak melakukan tindakan penyuntikan terhadap pasien dan menyebabkan

    penumpukan obat injeksi. 'enumpukan obat juga dapat disebabkan oleh

    pulangnya pasien atau pasien meninggal dunia. Dalam kasus ini, seharusnya obat

    dikembalikan ke apotek agar obat tidak menumpuk dan disalahgunakan.

    'ada bangsal penyakit dalam ini pencampuran obat injeksi juga masih

    dilakukan oleh perawat, seharusnya pencampuran obat injeksi dilakukan oleh

    +poteker dan asisten apoteker yang bertugas di rumah sakit atau bangsal.

    Banyaknya obat yang terbuang menyebabkan tidak efisiensinya penggunaan obat

    di bangsal karena kurangnya pemahaman perawat terhadap pencampuran obat

    yang tepat. +pabila dilakukan oleh +poteker dan asisten apoteker maka efisiensi

    penggunaan obat di bangsal dapat meningkat, pengeluaran rumah sakit menjadi

    berkurang dan omset rumah sakit menjadi naik apabila obat digunakan efisien

    untuk setiap pasien.

    >ika dilihat dari sisi profesi, +poteker yang ada di bangsal penyakit dalam

    ini sudah melakukan praktek kefarmasiaannya. +poteker yang berada di bangsal

    ini sering memberikan pelayanan informasi obat kepada sesama tenaga kesehatan,

    melakukan visite dan konseling terhadap penggunaan obat pasien.

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    56/79

    ntuk apotek bangsal penyakit dalam ini, perlu dilakukan perluasan

    tempat.memingat disana terdapat $ orang apoteker dan # orang asisiten apoteker.

    (inimnya tempat dan banyaknya obat yang ada didalam apotek menyebabkan

    kurangnya kenyamanan bagi farmasis yang ada disana. Kenyamanan dapat

    meningkatakan kualitas kinerja farmasis untuk memberikan pelayanan yang baik

    dan benar bagi pasien.

    b* angsal edah

    'ada bangsal bedah kegiatan farmasi klinik belum terlaksana dengan baik,

    kecuali pada JI' +mbun &uri. +poteker atau asisten apoteker tidak ikut visite

    bersama dokter dan perawat sehingga instruksi perubahan obat hanya didapatkan

    dari kartu instruksi obat )KI: yang diisi oleh perawat. +poteker atau asisten

    apoteker hanya bertugas menyiapkan obat tanpa bisa memantau penggunaan obat

    tersebut. 0al ini tidak menutupi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam lama

    terapi serta ketidakrasionalan pengobatan. &elain itu pemberian obat terutama

    pada kelas 4' dan 4C tidak perhari, tetapi diberikan dalam jangka waktu # hari,

    sehingga apoteker tidak dapat memantau terapi obat pasien. Disarankan agar

    apoteker atau asisten apoteker ikut terlibat dalam proses visite untuk memberikan

    terapi yang sesuai pada pasien di bangsal dan di kelas I dan II, sehingga

    pemakaian obat lebih jelas dan lebih terkontrol serta pemberian obat dilakukan

    perhari untuk menghindari banyaknya obat sisa ditangan pasien akibat tidak

    adanya pemantauan terhadap terapi pasien serta tidak ada kepastian apakah pasien

    minum obat atau tidak.

    'ada bangsal bedah status pasien banyak yang tidak lengkap terutama

    catatan terintegrasi dari perawat sehingga meyulitkan dalam melihat kembali

    kondisi guna memonitoring keadaan pasien. &tatus yang lengkap yang berisi

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    57/79

    segala bentuk riwayat dan perjalanan penyakit pasien juga dapat membantu dalam

    memberikan terapi obat yang tepat dan aman bagi pasien.

    c* angsal -na

    Kegiatan farmasi klinis juga belum terlaksana pada bangsal anak karena

    pada bangsal ini tidak ada apoteker atau asisten apoteker, sehingga proses

    penyiapan obat dengan sistem daily dosedan penyerahan obat hanya dilakukan

    oleh perawat. :bat yang diinstruksikan oleh dokter dibuat oleh perawat pada kartu

    instruksi obat )KI:, diserahkan kepada petugas di apotek ID, selanjutnya obat

    yang telah disiapkan diserahkan oleh petugas apotek kepada perawat.

    Keberadaan apoteker sangat diperlukan pada bangsal ini karena pemakaian

    obat terutama dosis obat pada anak sangat perlu perhatian. +sisten apoteker yang

    ada di apotek ID juga akan sangat terbantu jika ada apoteker penanggung jawab

    pada bangsal ini, karena apotek ID tidak hanya melayani resep dari bangsal anak

    tetapi juga melayani resep dari bangsal lainnya serta resep dari ID sendiri dan

    resep dari luar rumah sakit. ntuk penyiapan obat juga masih tidak sesuai dengan

    yang seharusnya, masih banyak obat injeksi yang berlebih sediaannya karena

    hanya digunakan setengah dari sediaan yang ada tergantung dosis yang

    diperlukan, sehingga perawat di bangsal anak menyimpan kembali sisa sediaan

    injeksi tersebut untuk digunakan pada waktu selanjutnya. 0al ini jelas perlu

    pemantauan dari apoteker, terkait kestabilan sediaan obat dan permasalahan lain

    yang mungkin terjadi selama penggunaan obat tersebut.

    d* angsal .eurologi

    'ada bangsal neuro, asisten apoteker sudah ikut visite bersama dokter,

    perawat, ahli gii setiap harinya. 'roses penyerahan obat dengan sistem unit dose

    dispensing sudah berjalan dengan baik. !amun masih terjadi miss komunikasi

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    58/79

    antara perawat dan asisten apoteker terkait penggunaan obat.. &eperti kasus

    penggunaan obat asam traneksamat )1// mg8ampul yang seharusnya diberikan "

    ampul8hari jika dokter menginstruksikan $/// mg8hari, tetapi diberikan

    ampul8hari karena perawat beranggapan $ ampul asam traneksanat berisi dosis

    "1/ mg8ampul. 0al ini perlu dipantau oleh apoteker dan perlunya memberikan

    informasi yang jelas terkait obat karena pemberian dosis yang berlebih dapat

    berakibat fatal bagi pasien.

    'ada kardek sering ditemukannya jadwal pemberian obat kepada pasien

    yang tidak dilingkari meskipun obat tersebut sudah diberikan. 'adahal hal ini

    bertujuan untuk memastikan apakah obat tersebut sudah atau belum diberikan

    kepada pasien. Dalam hal manajemen dan pengontrolan obat, apoteker perlu

    memantau stok obat yang tersedia di apotik bangsal syaraf, karena masih ada stok

    obat yang berlebih dan tidak digunakan oleh pasien lagi.

    e* angsal Paru

    Bangsal paru belum melaksanakan farmasi klinis dengan baik, karena

    masih kurangnya pengontrolan penggunaan obat, kurangnya komunikasi antar

    profesi, dan peran apoteker dalam konseling obat juga belum terlaksana dengan

    semestinya. 0al ini dapat dilihat dari penyerahan obat pada pasien pulang masih

    dilakukan oleh bidang administrasi rumah sakit.Dalam hal manajemen dan pengontrolan obat, sebaiknya apoteker

    didampingi oleh seorang asisten apoteker agar pekerjaan dalam pelayanan obat

    lebih efektif, disamping jumlah pasien di bangsal paru yang cukup banyak dan

    kurang terkontrol dengan seorang apoteker saja. &elain itu, setiap pasien dan

    tenaga kesehatan wajib menggunakan +'D )+lat 'erlindungan Diri yaitu masker,

  • 7/24/2019 Laporan PKP ANK. 1 fix.docx

    59/79

    untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi, terutama yang disebabkan oleh

    bakteri)ycobacterium tuberculosis.

    'ada bangsal paru ini, juga dilakukan tindakan kemoterapi bagi pasien

    paru. 'encampuran obat kemoterapi sudah dilakukan oleh mahasisiwa profesi

    apoteker di kamar perasat. !amun, kondisi kamar perasat belum sesuai dengan

    standar pencampuran obat kemoterapi yang baik dan benar. Disarankan untuk

    melengkapi fasilitas pada kamar perasat seperti +'D )+lat 'elindung Diri serta

    perlengkapan-perlengkapan lainnya demi menjaga kesterilan obat yang telah

    dicampurkan.

    'ada bangsal par