pkm-k mie boneka

24
i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MIE BONEKA(Mie Mbote Bhineka Tunggal Ika) PKM-K Diusulkan oleh: 1. Nurul Ilmi Santoso (13112004) (2013) 2. Nur Lailia Rosyida (12112006) (2012) 3. Arif Suyanto (12112010) (2012) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK GRESIK 2014

Upload: hikari-ilmi

Post on 09-Nov-2015

160 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

PKM 2013 tentang kewirausahaan

TRANSCRIPT

  • i

    PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    MIE BONEKA

    (Mie Mbote Bhineka Tunggal Ika)

    PKM-K

    Diusulkan oleh:

    1. Nurul Ilmi Santoso (13112004) (2013)

    2. Nur Lailia Rosyida (12112006) (2012)

    3. Arif Suyanto (12112010) (2012)

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

    GRESIK

    2014

  • ii

  • iii

    RINGKASAN

    Saat ini mie instan adalah makanan yang banyak digemari oleh masyarakat

    Indonesia. Mie biasanya berbahan baku tepung terigu yang berasal dari gandum.

    Masyarakat Indonesia belum banyak yang mengetahui bahwa beberapa jenis umbi-

    umbian dapat diolah menjadi mie. Salah satu umbi yang dapat dimanfaatkan adalah

    umbi mbote. Umbi mbote adalah sejenis umbi-umbian yang hampir mirip dengan

    talas hanya saja ukuran umbi ini lebih besar. Mbote merupakan umbi-umbian yang

    banyak mengandung karbohidrat, vitamin C, thianin, riboflavin, zat besi fosfor, zink

    niacin, potassium, tembaga, mangan dan serat yang bermanfaat bagi kesehatan.

    Kandungan karbohidrat yang cukup tinggi (34,2 %) sangat memungkinkan untuk

    menjadi sumber pangan. Mbote juga memiliki beberapa khasiat untuk kesehatan

    manusia yaitu dapat menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar gula darah,

    meningkatkan pencernaan dan lain-lain. Saat ini harga mbote masih sangat murah

    karena warga biasanya hanya mengolahnya menjadi mbote rebus. Tujuan program

    kewirausahaan pembuatan mie berbahan dasar mbote adalah meningkatkan nilai umbi

    mbote dari yang sebelumnya kurang termanfaatkan menjadi bahan makanan bernilai

    ekonomi lebih tinggi. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup

    masyarakat sekitar. Metode yang digunakan adalah mengolah umbi mbote menjadi

    tepung melalui proses pengeringan umbi yang kemudian didestruksi menjadi butiran

    tepung yang halus. Bahan tepung mbote yang sudah halus diolah menjadi mie yang

    diinovasikan menjadi mie dengan varian warna. Pewarna mie berasal dari bahan

    alami yaitu ubi jalar menjadi warna ungu, daun pandan menjadi warna hijau, tomat

    menjadi warna merah dan kunyit menjadi warna kuning. Mie Boneka dilengkapi

    dengan bumbu dan sayuran kering dari seledri dan wortel sebagai makanan siap saji.

    Nama Mie Boneka Mie Mbote Bhineka Tunggal Ika mencermikan

    keanekaragaman warna seperti keragaman ras dan budaya bangsa yang disatukan

    menjadi satu produk. Luaran yang diinginkan adalah menjadikan Mie Boneka yang

    menyehatkan dan diminati masyarakat luas. Selain itu produk ini mampu membuka

    peluang usaha yang menjanjikan. Publikasi ilmiah di jurnal nasional terakreditasi

    menjadi luaran yang penting dari PKM-K ini.

    Kata Kunci : mie bhineka tunggal ika, Mie Boneka, mbote, varian warna

  • iv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL............................................................................................. i

    HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. ii

    DAFTAR ISI............................................................................................................ iii

    DAFTAR TABEL.................................................................................................... iv

    DAFTAR GAMBAR................................................................................................ v

    RINGKASAN........................................................................................................... vi

    BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................ 1

    1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2

    1.3 Tujuan.................................................................................................... .......... 2

    1.4 Luaran.................................................................................................... ........... 2

    1.5 Manfaat.................................................................................................. ........... 2

    BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA.............................................. 3

    2.1 Kondisi Umum.................................................................................................. 3

    2.2 Potensi Sumber Daya........................................................................................ 3

    2.2 Analisis Kelayakan Usaha................................................................................. 4

    BAB 3 METODE PELAKSANAAN..................................................................... 5

    3.1 Bagan Alir Pelaksanaan Program..................................................................... 5

    3.2 Metode Persiapan Usaha.................................................................................. 5

    3.3 Cara Pembuatan Mie Boneka............................................................................ 5

    3.4 Metode Produksi............................................................................................... 6

    3.5 Metode Promosi dan Pemasaran....................................................................... 7

    3.5.1 Strategi Promosi.................................................................................... 7

    3.5.2 Strategi Pemasaran............................................................................... 7

    3.6 Metode Kontrol dan Evaluasi.......................................................................... 7

    BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN......................................................... 8

    4.1 Rencana Anggaran............................................................................................ 8

    4.2 Rencana Kegiatan............................................................................................. 9

    DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 10

    LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................... vi

    Lampiran 1 : Biodata Kelompok........................................................................... vii

    Lampiran 2 : Biodata Dosen Pendamping........................................................... viii

    Lampiran 2 : Justifikasi Anggaran........................................................................ x

    Lampiran 3 : Susunan Pembagian Tugas.............................................................. xi

    Lampiran 4 : Surat Pernyataan Ketua Peneliti...................................................... xii

  • v

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 : Biaya Operasional Sebulan................................................................... 3

    Tabel 3 : Tabel penjualan................................................................................... 4

    Tabel 4 : Biaya Investasi Awal............................................................................ 8

    Tabel 5 : Biaya Operasional Satu Kali Produksi.................................................. 8

    Tabel 6 : Biaya Operasional Tambahan............................................................... 9

    Tabel 7 : Jadwal Kegiatan........................................................................................ 9

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 : Bagan Alir Pelaksanaan Program .......................................................... 5

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Mie adalah makanan khas Indonesia, mie menjadi kuliner yang sangat

    digemari para masyarakat. Mie bisa diolah dengan berbagai variasi warna. Selama ini

    masyarakat hanya tahu bahan baku dari mie adalah terbuat dari tepung terigu yang

    berasal dari gandum. Tidak banyak yang tau jenis umbi-umbian Mbote bisa jadi

    alternatif sebagai tepung untuk bahan pengganti pembuatan mie.

    Desa Medalem, Kecamatan Modo adalah sebuah desa terpencil yang terletak

    disebelah utara Lamongan. Masyarakat desa Medalem sebagian besar adalah

    berpenghasilan sebagai petani. Unsur tanahnya yang baik menjadikan desa Medalem

    tempat yang cocok untuk bercocok tanam. Selain padi, Mbote adalah tanaman yang

    ditanam masyarakat setempat di kebun. Selama ini Mbote memiliki nilai jual yang

    murah. Hal ini dikarenakan Mbote dijual secara mentah dan direbus. Nilai jualnya

    yang murah tidak dapat membantu masyarakat Desa Modo meningkatkan taraf

    hidupnya. Padahal Mbote adalah umbi-umbian yang memiliki serat tinggi dan baik

    buat pencernaan.

    Mbote mempunyai ukuran yang lebih besar dari talas. Ujung daunnya lebih

    runcing dan pada bagian pangkal daun mempunyai belahan yang agak dalam. Tagkai

    daun berhubungan dengan helai daun pada titik di tepi daun dekat belahan tersebut.

    Mbote merupakan tanaman tahunan, tidak berkayu, terdiri dari akar, pelepah daun,

    daun, bunga, dan umbi. Jumlah umbi anakan dapat mencapai 10 buah atau lebih.

    Panjang umbi sekitar 12-25 cm dan diameter 12-15 cm. umbi yang dihasilkan

    biasanya mempunyai berat 300-1000 gram (Offie, 2004)

    Tetapi umbi ini memiliki kandungan lendir dan asam oksalat. Asam oksalat

    dan garamnya yang larut air dapat membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat

    toksis. Gejala pada pencernaan dengan cepat diikuti kegagalan peredaran darah dan

    pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat menyebabkan kematian. tetapi hal ini

    dpat diatasi dengan perendaman menggunakan garam (NaCl) yang dilarutkan dalam

    air. Mbote merupakan umbi-umbian yang banyak mengandung karbohidrat, vitamin

    C, thianin, riboflavin, zat besi fosfor, zink niacin, potassium, tembaga, mangan dan

    serat yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan karbohidrat yang tinggi (34,2%)

    sangat memungkinkan untuk menjadi sumber pangan (Widiawan, 2004). Mbote

    bermanfaat untuk meningkatkan pencernaan, mencegah beberapa jenis kanker,

    melindungi kulit, meningkatkan kesehatan mata, menurunkan tekanan darah tinggi,

    menurunkan kadar gula darah sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes

    serta mencegah penyakit jantung (Puspasari, 2012).

  • 2

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Apakah mbote bisa dijadikan tepung?

    2. Apakah tepung mbote bisa diolah menjadi Mie Boneka yang disukai

    masyarakat ?

    3. Apakah Mie Boneka dapat menciptakan peluang usaha yang menjanjikan?

    1.3 Tujuan

    Tujuan PKM-K ini adalah mengolah mbote menjadi Mie Boneka dengan varian

    warna yang menarik agar digemari masyarakat dan menciptakan peluang usaha yang

    menjanjikan.

    1.4 Luaran

    Luaran yang diharapkan dalam pembuatan Mie Boneka ini adalah publikasi

    dalam jurnal ilmiah Nasional terakreditasi.

    1.5 Manfaat

    Manfaat dari PKM-K ini adalah memperkokoh jiwa entepreneur dalam diri

    mahasiswa untuk menciptakan inovasi pangan alternatif yang sehat berbahan baku

    tanaman lokal. Selain itu manfaat yang sangat besar bagi negara ini adalah

    mendorong terciptanya kemandirian pangan masyarakat Indonesia.

  • 3

    BAB 2

    GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

    2.1 Kondisi Umum

    Mayoritas masyarakat Indonesia saat ini sangat menyukai makanan cepat

    saji, seperti mie. Mie di pasaran sangat identik dengan bahan pengawet. Bagi

    kesehatan mie ini memiliki nilai gizi yang kecil. Oleh karena itu olahan inovasi

    dari umbi mbote menjadi Mie Boneka dapat menjadi alternatif pangan yang sehat

    dan bergizi agar masyarakat dapat hidup lebih sehat. Selain sehat dan bergizi,

    Mie Boneka mempunyai varian warna yang membuat daya tarik tersendiri bagi

    konsumen.

    2.2 Potensi Sumber Daya

    Bahan baku mbote tersedia berlimpah di Ds.Medalem, Modo, Lamongan.

    Umbi mbote mempunyai ukuran cukup besar dibandingkan dengan umbi-umbi

    lainnya. Hal ini akan menambah keberlimpahan bahan yang akan menjadi modal

    utama keberhasilan produksi Mie Boneka. Selain SDA yang sudah tercukupi,

    SDM yang akan melaksanakan kegiatan ini juga menjadi jaminan keberhasilan

    program.

    2.3 Analisis Kelayakan Usaha

    Analisis kelayakan usaha merupakan upaya untuk mengetahui tingkat

    kelayakan suatu jenis usaha. Suatu jenis usaha dikatakan layak jika nilai B/C

    Ratio lebih dari satu. Tabel 1 dan 2 menyajikan biaya operasional dan penjualan

    sebulan.

    Tabel 1 : Biaya Operasional Sebulan

    Barang Biaya Satuan Jumlah Total biaya

    Umbi mbote Rp 3.000,- 10 kg Rp 30.000,-

    Tepung mocaf Rp 5.000,- 5 kg Rp 25.000,-

    Air Rp 4.000,- 3 galon Rp 12.000,-

    Garam Rp 1.000,- 1 bungkus Rp 1.000,-

    Tomat Rp 3.000,- 1 kg Rp 3.000,-

    Daun pandan Rp 1.000,- 3 ikat Rp 3.000,-

    Kunyit Rp 3.000,- 5 kg Rp 15.000,-

    Ubi jalar Rp 8.000,- 2 kg Rp 16.000,-

    Telur Rp 12.000,- 5 kg Rp 60.000,-

    Penyedap rasa Rp 1.000,- 12 bungkus Rp 12.000,-

    Minyak goreng Rp 15.000,- 2 liter Rp 15.000,-

  • 4

    Seledri Rp 1.000,- 3 ikat Rp 3.000,-

    Bawang merah Rp 14.000,- 4 kg Rp 56.000,-

    Bawang putih Rp 8.000,- 3 kg Rp 24.000,-

    Wotel Rp 5.000,- 5 kg Rp 25.000,-

    Biaya listrik Rp 50.000,- 1 bulan Rp 50.000,-

    Sub total Rp 350.000,-

    a. BEP ( Break Event Point )

    BEP volume produksi = Total biaya

    Harga

    = Rp. 350.000 = 175

    Rp. 2.000,-

    Jadi tingkat volume produksi 175 produk usaha ini berada pada titik impas.

    BEP Harga Produksi = Total biaya

    V. produksi

    = Rp. 350.000,- = Rp. 1.750,-

    200

    a. B/C Ratio

    Produksi Mie Boneka perbulan adalah 200 buah dengan spesifikasi dan

    total pendapatan adalah :

    Tabel 2 : Tabel penjualan

    Jenis Harga penjualan Pendapatan

    Mie Bhineka Tunggal Ika Rp. 2.000,- 200 Rp. 400.000,-

    Jumlah Rp. 400.000,-

    Total penjualan = Rp 400.000,-

    Keuntungan = Rp 400.000,00 -Rp. 350.000,00

    = Rp 50.000,00

    B/C Ratio = Hasil Penjualan

    Total biaya

    = Rp. 400.000,-

    Rp. 350.000,-

    = 1,14

    Karena B/C Ratio > 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan, artinya tiap

    satuan biaya yang dikeluarkan diperoleh dari hasil penjualan sebesar 1,14 kali

    lipat.

  • 5

    BAB 3

    METODE PELAKSANAAN

    3.1 Bagan Alir Pelaksanaan Program

    3.2 Metode Persiapan Usaha

    Persiapan usaha yang dilakukan dalam pembuatan produk Mie Boneka ini

    diantaranya survei pasar untuk menentukan langkah dan target pasar, konsultasi

    ke Dinas Kesehatan setempat tentang produk mie yang akan dibuat, konsultasi

    proposal dengan dosen pembimbing, melakukan pembelian alat dan bahan untuk

    produksi kemudian melakukan uji produk dan uji organoleptik untuk mengetahui

    formulasi yang tepat Mie Boneka.

    PROMOSI & PEMASARAN

    - Langsung

    - Brosur

    - Iklan

    - Sosisal Media

    PRODUKSI

    - Pembuatan tepung mbote

    - Pembuatan mie aneka

    warna

    - Penambahan sayur kering

    - Penimbangan produk

    - Packing

    PERSIAPAN

    - Survei Pasar

    - Konsultasi dengan Dinas

    Kesehatan

    - Konsultasi dengan

    Dosen Pendamping

    - Pembelian Alat dan

    Bahan

    - Uji produk

    - Uji Organoleptik

    EVALUASI

    - Produk

    - Kemasan

    - Promosi

    - Pemasaran

    Gambar 1: Bagan Alir Pelaksanaan

    Program

  • 6

    3.3 Cara Pembuatan Mie Boneka

    Prosedur :

    A. Pembuatan Tepung Umbi Mbote

    1. Umbi Mbote dikupas bersih

    2. Umbi direndam dengan air garam agar lendir dan rasa gatalnya hilang

    3. Umbi ditiriskan dan diiris tipis 4. Umbi yang sudah diiris dikeringkan dalam oven dengan suhu 50 600 C 5. Pengeringan dilakukan Selama 10 Jam 6. Umbi yang telah kering digiling 7. Umbi yang sudah digiling diayak hingga halus 8. Tepung siap diolah

    B. Pembuatan Ekstrak Pewarna Alami

    Bahan :

    Mbote

    Daun pandan

    Tomat

    Ubi jalar

    Kunyit

    Tepung Singkong

    Air

    Garam

    Telur

    Penyedap rasa

    Minyak goreng

    Seledri dan wortel kering

    Bawang merah

    Bawang putih

    Alat

    Pisau

    Baskom

    Alat penggilingan

    Saringan

    Lengser

    Ember

    Sendok dan garpu

    Alat Penggilas

    Panci

    Kompor

    LPG

    Sumpit

    Kunyit

    1. Kunyit dikupas kulitnya

    2. Kunyit dicuci bersih

    3. Kunyit dipotong kecil 4. Kunyit diblender 5. Kunyit yang sudah halus

    diambil sarinya

    Ekstrak Daun Pandan

    1. Daun pandan dicuci 2. Daun pandan dipotong-

    potong

    3. Blender hingga halus

    4. Ambil sari untuk pewarna

    Ekstrak tomat

    1. Tomat dicuci bersih 2. Tomat dipotong - potong 3. Tomat diblender 4. Tomat yang sudah halus

    diambil sarinya

  • 7

    C. Pembuatan Mie Boneka

    1. Alat dan bahan disiapkan terlebih dulu

    2. Tepung mbote, tepung mocaf dan garam dicampur dalam wadah mixer

    3. Telur, ekstrak kunyit/ekstrak daun pandan/ekstrak tomat/ rebusan ubi jalar

    sebagai pewarna alami dimasukkan dalam wadah mixer

    4. Adonan diuleni hingga lembut dan kalis dengan mixer

    5. Adonan diletakkan di tengah baskom kemudian ditutup dengan plastik

    6. Adonan didiamkan sekitar 30-45 menit.

    7. Alas gilas dan pisau ditaburi tepung kemudian adonan dipotong menjadi 2

    bagian.

    8. Adonan dimasukkan kembali ke dalam baskom dan tutup.

    9. Adonan dicetak dengan alat pengggilas secara bertahap

    10. Hasil gilasan digulung, kemudian potong

    11. Air dididihkan untuk merebus mie sedikit demi sedikit

    12. Mie yang sudah terapung siap diangkat

    13. Mie ditiriskan dan dicetak kotak-kotak

    14. Mie yang sudah dicetak dikeringkan dalam oven

    15. Mie yang sudah kering siap ditimbang dan dikemas

    D. Membuat Bumbu dan Sayur Kering

    E. Pengemasan Produk

    Mie Boneka ini dikemas dalam kemasan plastik berbobot 140gram. Di

    dalam kemasan ini disiapkan Mie Boneka, sayur kering dan bumbu-

    bumbunya. Mie siap dipasarkan.

    Bumbu:

    1. Kulit bawang merah dan

    bawang putih dikupas

    2. Bawang merah dan putih

    dijemur hingga kering

    3. Bawang yang sudah kering

    dihaluskan

    4. Bawag yang sudah halus

    ditambahkan garam dan

    penyedap rasa.

    Membuat seledri dan wortel kering:

    1. Wortel dan sledri dicuci bersih

    2. Wortel dikupas kulitnya

    3. Wortel direbus terlebih dulu

    4. Setelah wortel matang seledri

    direbus

    5. Wortel dan seledri dipotong

    menjadi ukurnan kecil

    6. Wortel dan Seledri dikeringkan

    dengan oven dengan suhu sekitar

    50 600C.

    7. Sayuran kering siap di kemas

  • 8

    3.4 Metode Produksi

    Metode produksi Mie Boneka diawali dengan mengolah mbote yang

    sudah dikupas kulitnya menjadi tepung. Tepung mocaf yang berfungsi sebagai

    bahan pengenyal ditambahkan pada tepung mbote sehingga terbentuk adonan

    seperti yang diinginkan. Varian warna didapatkan dari ekstrak ubi jalar, kunyit,

    daun pandan dan tomat yang dtambahkan pada adonan. Selanjutnya adonan Mie

    Boneka dicetak dan dikeringkan dalam oven bersuhu 50- 600 C selama 10 jam.

    Sentuhan akhir mie ini adalah menambahkan sayuran kering dan bumbu agar

    Mie Boneka ini siap saji. Kemasan yang digunakan adalah plastik berlogo Mie

    Boneka dengan bobot 140 gram senilai Rp 2.000,0

    3.5 Metode Promosi dan Pemasaran

    3.5.1 Strategi Promosi

    Strategi promosi yang digunakan adalah membuat design yang menarik

    dan informatif pada kemasan produk. Selain itu, pengenalan produk melalui iklan,

    brosur, pamflet, sosial media maupun bekerjasama dengan perusahaan dalam

    mempromosikan produk Mie Boneka ini.

    3.5.2 Strategi Pemasaran

    Sebagai langkah awal dari sebuah produk baru kami mengikuti even-even

    pameran dan melakukan pengenalan produk Mie Boneka kepada konsumen

    mahasiswa, dosen dan masyarakat sekitar kampus UMG dengan harapan mereka

    tertarik dan membeli produk ini. Cakupan pemasaran produk ini tidak hanya

    mencakup Gresik saja tetapi di berbagai daerah se-Jawa. Pemasarannya dilakukan

    melalui Media Sosial sehingga pengirimannya membutuhkan jasa agen

    pengiriman (kurir). Kapasitas produksi mie ini berkisar 200 bungkus ukuran 140

    gram per produksi . Kami melakukan survei pasar sehingga harga mie yang kami

    tawarkan dengan harga Rp. 2.000/bungkus, merupakan harga yang sangat

    terjangkau.

    3.6 Metode Kontrol dan Evaluasi

    Untuk mengontrol dan mengevaluasi proses produksi dan distribusi, maka

    ditetapkan SOP dalam proses produksi dan pendistribusian produk. Evaluasi

    dilakukan setiap dua minggu sekali untuk memastikan proses produksi dan

    pendistribusian berjalan dengan baik dan lancar.

  • 9

    BAB 4

    BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    4.1 Anggaran Biaya

    Tabel 3 : Tabel Anggaran Biaya

    No Jenis Pengeluaran Biaya

    1 Peralatan Penunjang Rp 8.004.000,-

    2 Bahan Habis Pakai Rp 1.300.000,-

    3 Perjalanan Rp 330.000,-

    4 Lain lain Rp 570.000,-

    TOTAL Rp 10.204.000,-

    4.2 Jadwal Kegiatan

    Tabel 4: Tabel Jadwal Kegiatan

  • 10

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2011. Mbothe.http://lordbroken.wordpress.com/2011/04/03/mbothe/.

    (Diakses tanggal 26 September 2014)

    Astawan, M.. 2006. Membuat Mie dan Bihun. Penebar Swadaya. Jakarta.

    Brown , Victor Mark. 2009. PCR Based Characterization of Dasheen (Colocasia sp.)

    and Cocoyam (Xanthosoma sp). University of the West Indies,

    Offei, S. K., Asante, I. K. and Danquah E. Y. (2004). Genetic structure of seventy

    cocoyam (Xanthosoma sagittofolium, Linn, Schott) accessions in Ghana

    based on RAPS. Hereditas (Lund) 140: 123 -128

    Pratama, Israzul Aji dan Nisa, Fithri Choirun. 2014. Formulasi Mie Kering Dengan

    Subsitusi Tepung Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) Dan Penambahan

    Tepung Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L). UB, Malang

    Puspasari, F. M. 2012. Pemanfaatan Tepung Kimpul (Xanthosoma sagittifolium)

    Terfermentasi sebagai Bahan Baku Pembuatan Beras Tiruan (Kajian

    Proporsi Tepung Kimpul Terfermentasi : Tepung Mocaf). THP FTP

    Universitas Brawijaya. Malang.

    Rida, L. Stif. 2003. Karakterisasi sifat fisiko-kimia tepung dan pati talas (Colocasia

    Esculenta) dan Mbote (Xanthosoma sp). IPB;Bogor.

    Wang J.K., Steinke W.E. and Carpenter J.R. (1981). Proceedings of the International

    Conference on Agricultural Engineering and Agro Industries in Asia,

    Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand. 10.

    Widiawan, M.E, Nocianitri, K.A, Putra, N.K. 2004. Karakteristik Pati Talas Kimpul

    Termodifikasi Dengan Metode Asetilasi

    Yuwono, Sudarminto Setyo dan Nurani, Suprihhartini. 2014. Pemanfaatan Tepung

    Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) Sebagai Bahan Baku Cookies (Kajian

    Proporsi Tepung Dan Penambahan Margarin). THP FTP Universitas

    Brawijaya. Malang.

  • 11

  • 12

  • vi

  • vii

  • viii

  • ix

    JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN

    Tabel 2.1: Biaya Investasi Awal

    Barang Justifikasi

    pemakaian

    Biaya Satuan Jumlah Total biaya

    Alat penggilingan Produksi tepung Rp 3.500.000,- 1 buah Rp 3.500.000,-

    Alat press Packing produk Rp 300.000,- 1 buah Rp 300.000,-

    Mixer Pengolahan Rp 550.000,- 1 buah Rp 550.000,-

    Oven Rp 1.500.000,- 1 buah Rp 1.500.000,-

    Baskom Pengolahan Rp 5.000,- 5 buah Rp 25.000,-

    Saringan Pengolahan Rp 7.000,- 2 buah Rp 14.000,-

    Pisau Pengolahan Rp 10.000,- 3 buah Rp 30.000,-

    Lengser Pengolahan Rp 15.000,- 5 buah Rp 75.000,-

    Ember Pengolahan Rp 10.000,- 4 buah Rp 40.000,-

    Pengaduk Pengolahan Rp 10.000,- 2 buah Rp 20.000,-

    Alat Penggilas Pengolahan Rp 350.000,- 1 buah Rp 350.000,-

    Panci Pengolahan Rp 100.000,- 2 buah Rp 200.000,-

    Blender Bahan bakar Rp 400.000,- 1 buah Rp 400.000,-

    Timbangan Menimbang produk Rp 1.000.000,- 1 buah Rp 1.000.000,-

    TOTAL Rp 8.004.000,-

    Tabel 2.2: Biaya Operasional Sekali Produksi

    Barang Justifikasi

    pemakaian

    Biaya Satuan Jumlah Total biaya

    Umbi mbote Bahan utama Rp 3.000,- 10 kg Rp 30.000,-

    Tepung mocaf Bahan tambahan Rp 5.000,- 5 kg Rp 25.000,-

    Air Bahan tambahan Rp 4.000,- 3 galon Rp 12.000,-

    Garam Bahan tambahan Rp 1.000,- 1 bungkus Rp 1.000,-

    Tomat Pewarna merah Rp 3.000,- 1 kg Rp 3.000,-

    Daun pandan Pewarna hijau Rp 1.000,- 3 ikat Rp 3.000,-

    Kunyit Pewarna kuning Rp 3.000,- 5 kg Rp 15.000,-

    Ubi jalar Pewarna ungu Rp 8.000,- 2 kg Rp 16.000,-

    Telur Bahan tambahan Rp 12.000,- 5 kg Rp 60.000,-

    Penyedap rasa Bahan tambahan Rp 1.000,- 12 bungkus Rp 12.000,-

    Minyak goreng Bahan tambahan Rp 15.000,- 2 liter Rp 15.000,-

    Seledri Sayur kering Rp 1.000,- 3 ikat Rp 3.000,-

    Bawang merah Bumbu Rp 14.000,- 4 kg Rp 56.000,-

    Bawang putih Bumbu Rp 8.000,- 3 kg Rp 24.000,-

    Wortel Sayur kering Rp 5.000,- 5 kg Rp 25.000,-

  • x

    Biaya listrik Akomodasi Rp 50.000,- 1 bulan Rp 50.000,-

    Plastik

    kemasan

    Packing Rp 50.000,- 2 pack Rp 100.000,-

    Kompor Memasak mie Rp 600.000,- 1 buah Rp 600.000,-

    LPG Bahan bakar Rp 125.000,- 2 tabung Rp 250.000,-

    Sub total Rp 1.300.000,-

    Tabel 2.3: Biaya Operasional Tambahan

    Perjalanan Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga satuan Keterangan

    Perjalanan ke Lamongan Survei bahan baku

    utama

    3 kali Rp 50.000,- Rp 150.000,-

    Perjalanan ke pasar Pembelian peralatan

    dan bahan produksi

    3 kali Rp 10.000,- Rp 30.000,-

    Survei pasar Uji Minat Produk 1 kali Rp 50.000,- Rp 50.000,-

    Perjalanan ke Dep.Kes Konsultasi produk 1 kali Rp100.000,- Rp 100.000,-

    Sub Total Rp 330.000,-

    Tabel 2.4 : Lain-lain 4. Lain-lain

    Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga Satuan Keterangan

    Banner Pengenalan produk 2 Rp 100.000,- Rp 100.000,-

    Proposal Persyaratan 1 Rp 120.000,- Rp 120.000,-

    LPJ Persyaratan 1 Rp 100.000,- Rp 100.000,-

    Brosur Pengenalan produk 100 Rp 250.000,- Rp 250.000,-

    Sub Total Rp 570.000,-

    TOTAL KESELURUHAN Rp 10.204.000,-

  • xi

    Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembagaian Tugas

    No Nama / NIM Prodi Bidang Ilmu Alokasi

    waktu

    Uraian Tugas

    1 Nurul Ilmi Santoso Agroteknologi Pertanian 7 jam *Mengkoordinir pra

    produksi, produksi

    hingga pemasaran.

    2 Nur Lailia Rosyida Agroteknologi Pertanian 7 jam *Menjalanjakan

    proses produksi dan

    keuangan.

    3 Abdul Rohman Agroteknologi Pertanian 7 jam *Menjalankan

    pembelian alat alat

    produksi dan survei

    pasar.

  • xii

    PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAMIE BONEKA(Mie Mbote Bhineka Tunggal Ika)PKM-KUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIKRINGKASANKata Kunci : mie bhineka tunggal ika, Mie Boneka, mbote, varian warnaDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARBAB 11.1 Latar Belakang1.2 Rumusan Masalah1.3 Tujuan1.4 Luaran1.5 ManfaatBAB 22.1 Kondisi Umum2.2 Potensi Sumber Daya2.3 Analisis Kelayakan UsahaTabel 1 : Biaya Operasional SebulanTabel 2 : Tabel penjualanBAB 33.5.1 Strategi Promosi3.5.2 Strategi PemasaranBAB 44.1 Anggaran BiayaTabel 3 : Tabel Anggaran Biaya4.2 Jadwal KegiatanTabel 4: Tabel Jadwal KegiatanDAFTAR PUSTAKAJUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATANTabel 2.1: Biaya Investasi AwalTabel 2.3: Biaya Operasional TambahanTabel 2.4 : Lain-lain 4. Lain-lainSusunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembagaian Tugas