lp myoma uteri zhukma

13
LAPORAN PENDAHULUAN “ MIOMA UTERI “ A. DEFINISI Myoma Uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat, sehingga dalam kepustakaan disebut dengan lemiona, fibrimioma (Arif. M. 1999; 387). Myoma Uteri adalah Neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya (Hanfia. W. 1999). Myoma Uteri (Tumor Otot Polos) Uterus adalah pertumbuhan jinak yang berkembang dari sel – sel otot polos dalam dinding uterus (Hamilton Paris, Mary : 1995). Myoma Uteri merupakan jenis tumor yang paling sering ditemukan dan merupakan tumor jinak rahim yang berasal dari otot polos. Frekuensi tertinggi terdapat pada wanita berumur 20 – 40 tahun, jarang ditemukan pada usia dibawah 20 tahun. Sedangkan pada usia menopause hampir tidak pernah ditemukan (http//www.fajar.co.id/news).

Upload: aulia-dwi-zhukmana

Post on 11-Jun-2015

7.434 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LP Myoma Uteri Zhukma

LAPORAN PENDAHULUAN

“ MIOMA UTERI “

A. DEFINISI

Myoma Uteri adalah tumor jinak yang berasal dari otot uterus dan

jaringan ikat, sehingga dalam kepustakaan disebut dengan

lemiona, fibrimioma (Arif. M. 1999; 387).

Myoma Uteri adalah Neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan

jaringan ikat yang menumpangnya (Hanfia. W. 1999).

Myoma Uteri (Tumor Otot Polos) Uterus adalah pertumbuhan jinak

yang berkembang dari sel – sel otot polos dalam dinding

uterus (Hamilton Paris, Mary : 1995).

Myoma Uteri merupakan jenis tumor yang paling sering ditemukan

dan merupakan tumor jinak rahim yang berasal dari otot

polos. Frekuensi tertinggi terdapat pada wanita berumur 20

– 40 tahun, jarang ditemukan pada usia dibawah 20 tahun.

Sedangkan pada usia menopause hampir tidak pernah

ditemukan (http//www.fajar.co.id/news).

B. ETIOLOGI

Penyebab mioma uteri belum diketahui secara pasti.

Faktor Predisposisi

1. Genetik (Keturunan).

2. Biasanya ditemukan pada wanita Nulipara / kurang subur.

3. Beberapa bahan karsinogenik, misalnya :

a. Metilxantin : pada kopi, teh, coklat.

b. Tiramin : pada keju, bir, jamur.

c. Nikotin : pada tembakau.

Faktor Presipitasi

1. Pertumbuhan sel – sel myometrium yang matur.

Page 2: LP Myoma Uteri Zhukma

2. Kelebihan estrogen dan defisiensi progesteron selama fase luteal (siklus

menstruasi).

C. TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala tergantung letak myoma, besarnya perubahan

sekunder dan komplikasi. Tanda dan gejala myoma dibagi sebagai berikut :

1. Perdarahan Abnormal (Menoragia, Metroragia)

Beberapa faktor yang menyebabkan perdarahan :

a. Permukaan endometrium yang luas dari pada

biasanya.

b. Pengaruh estrogen yang lebih yang mempengaruhi

ovarium sehingga terjadilah hiperplasia endometrium sampai adeno

karsinoma endometrium.

c. Atrofi endometrium diatas myoma submukosa.

d. Miometrium tidak dapat berkontraksi maksimal

karena adanya myoma diantara serabut myometrium, sehingga tidak

dapat menjepit pembuluh darah yang dilaluinya.

2. Rasa Nyeri (Disminore)

→ Rasa nyeri dapat timul karena adanya gangguan sirkulasi darah pada

myoma disertai nekrosis dan peradangan. Adanya myoma akan

menjepit karnalis servikalis yang dapat menyebabkan disminore.

3. Tanda Penekanan

→ Gangguan ini tergantung besarnya dan tempat myoma uteri. Penekanan

pada kandung kemih akan menyebabkan poliuri. Pada uretra akan

menyebabkan retensi urine pada pembuluh darah dan pembuluh limfe

dipanggul bisa menimbulkan nyeri pada panggul.

Page 3: LP Myoma Uteri Zhukma

D. POHON MASALAH

Degenerasi

Efek anestesi

Zat karsinogenik- Metilxantin, tiramin, nikotin

Pre Operasi

Penekanan pd organ

reproduksi

Myoma Uteri

Tidak efektifnya jalan nafas

- Nulipartis- Wanita kurang subur

Disminore

G3 sirkulasi

Nyeri

- Hiperplasi endometrium

- Permukaan endometrium yg meluas

- Atrofi endometrium kurang

- Pertumbuhan sel-sel myomatrium yg matur

Inflamasi

Sering BAK

Kandung kemih

Massa (tumor)

- kelebihan estrogen

Nekrosis

Post Operasi

Urine keluar tidak

maksimal

Insisi/kuretase

Uretra

Nyeri

Diskontuinitas jaringan

Akumulasi sekret pada pernapasan

PerdarahanPoliuri

Gangguan permeabilitas peredaran darah kapiler

G3 cairan (kurang)

Perdarahan abnormal

MenoragiaMetroragia

- lelah

- letih- lesu- pusi

AnemiaDefisit volume cairan

Page 4: LP Myoma Uteri Zhukma

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. USG

Pada pemeriksaan ultrasonografi ditemukan

adanya massa yang berupa benjolan.

2. PA (Patologi Anatomi)

Seperti Biopsi → pengambilan sebagian

kecil jaringan tubuh untuk deteksi ca.

F. PENATALAKSANAAN

1. Pada mioma uteri kecil tidak menimbulkan keluhan, tidak diberikan terapi

hanya diobservasi tiap 3 – 6 bulan untuk menilai pembesaran.

2. Pemberian GKRH agonis selama 6 minggu.

3. Miomectomi / pengangkatan mioma saja tanpa mengangkat rahim,

syaratnya bila penderita belum punya anak.

4. Kuretase jika mioma masih kecil - sedang.

5. Hysterectomi / pengangkatan rahim → bila mioma besar, jaringan rahim

yang sehat sedikit, bila mioma banyak.

6. Radioterapi.

7. Pemberian estrogen untuk pasien setelah menopause dan observasi setelah

6 bulan.

8. Pengobatan Hormon → bila masih menginginkan anak.

Intoleransi aktivitas

Page 5: LP Myoma Uteri Zhukma

G. PROSES KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

a. Identitas (nama, umur, alamat, pekerjaan,

pendidikan terakhir, jenis kelamin, status perkawinan).

b. RPS, RPD, penyakit keluarga, keluhan utama.

c. Genogram.

d. Riwayat kebidanan (siklus menstruasi, jumlah anak,

cara persalinan, berat badan bayi).

e. Pola aktivitas sehari – hari (nutrisi, eliminasi,

personal hygiene, aktivitas, istirahat, tidur).

f. Riwayat psikologi dan spiritual.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

I. PRE OPERASI

a. Gangguan cairan tubuh (kurang) bisa disebabkan perdarahan

abnormal.

b. Nyeri urine bisa disebabkan Dismenore.

c. Retensi urine bisa disebabkan penekanan masa pada uretra.

d. Poliuri bisa disebabkan penekanan massa pada kandung kemih.

II. POST OPERASI

a. Nyeri bisa disebabkan diskontinuitas jaringan.

b. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas bisa

disebabkan penumpukan sekret.

c. Devisit volume cairan bisa disebabkan perdarahan

post operasi.

d. Intoleransi aktibvitas bisa disebabkan kelemahan

fisik.

3. INTERVENSI

1. Nyeri bisa disebabkan Diskontinuitas Jaringan.

Page 6: LP Myoma Uteri Zhukma

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri

berkurang / hilang.

KH : Klien mengekspresikan penurunan nyeri, tampak rileks,

mampu istirahat dengan tepat.

Intervensi

a. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya dan

intensitasnya. Dan intensitas (skala 0 – 10). Perhatikan petunjuk

verbal dan nonverbal.

R/ membantu mengidentifdikasi derajat ketidaknyamanan dan

kebutuhan untuk keefektifan analgesik.

b. Bantu pasien menemukan posisi nyaman.

R/ mengurangi nyeri.

c. Anjurkan dan ajarkan latihan distraksi dan relaksasi.

R/ mengurangi nyeri.

d. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.

R/ memberikan, menghilangkan ketidaknyamanan / nyeri dan

memfasilitasi tidur.

2. G3 cairan tubuh (kurang) bisa disebabkan perdarahan abnormal.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam

kekurangan cairan dapat diatasi.

KH : KU baik, mukosa lembab, turgor kulit normal, Hb. normal.

Intervensi

a. Kaji output darah yang keluar.

R/ mengetahui seberapa besar kehilangan darah terjadi.

b. Kaji tanda – tanda gangguan cairan tubuh (kurang).

R/ membantu dalam memberikan intervensi secara tepat.

c. Kaji Hb dan Ht secara akurat dan rutin.

R/ membantu menilai kondisi pasien berkaitan dengan hilangnya

darah.

d. Kaji intake output cairan.

R/ membantu menentukan itervensi selanjutnya.

Page 7: LP Myoma Uteri Zhukma

e. Kolaborasi dalam pemberian.

- Cairan intravena.

- Tranfusi.

- Pemeriksaan laboratorium.

KLASIFIKASI MIOMA :

1. Mioma Subserosum : bila tumor keluar dinding

uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus diliputi oleh serosa.

2. Mioma Submukosam : berada dibawah

endometrium dan menonjol kedalam rongga uterus.

3. Mioma Intramular : Mioma terdapat di

dinding uterus diantara serabut (Intraligamenta) miometrium.

Page 8: LP Myoma Uteri Zhukma

DAFTAR PUSTAKA

Hanifa, H. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Tridasa Printer.

Arif, M. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC.

Halminton, P. M. 1995. Patofisiologi. Jakarta : EGC.

www.fajar.co.id/news. Pada tanggal: 31 Mei 2009.

http://www.sinar harapan.co.id/iptek/kesehatan/2004. Pada tanggal: 31 Mei 2009.

Page 9: LP Myoma Uteri Zhukma

Laporan Pendahuluan

Myoma Uteri

Di RSD Kepanajen Kab. Malang

Oleh:

Aulia Dwi Zhukmana (06060006)

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2009