askeb myoma uteri
DESCRIPTION
uteriTRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan optimal adalah
denga menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Mortalitas dan Mobiditas
pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah di negara berkembang.
Kebutuhan reproduksi pria dan wanita sangat vital bagi pembangunan sosial
dan pengembangan SDM. Pelayanan kesehatan tersebut dinyatakan sebagai
bagian integral dan pelayanan dasar yang akan terjangkau seluruh masyarakat
(Saifuddin, 2002).
Salahs atu penyakit sistem reproduksi wanita sejenis tumor yang paling
sering ditemukan adalah mioma uteri. Mioma Uteri adalah Neo Plasma jinak
berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga
dalam kepustakaan dikenal jiga istilah Fibronoma, leimioma ataupoun Fibrid
(Saiufuddin, 1999).
Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun
mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih
banyak. Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche.
Setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih bertumbuh. Di
Indonesia, mioma uteri ditemukan 2.39% – 11.7% pada semua penderita
ginekologi yang dirawat (Saifuddin, 1999).
1
1
Bila mioma uteri bertambah besar pada masa post menopause harus
dipikirkan kemungkinan terjadinya degenerasi maligna (sarcoma)
(Sastrawinata, 1988).
Dengan pertumbuhan mioma dapat mencapai berat lebih dari 5 kg.
Jarang sekali mioma ditemukan pada wanita berumur 20 tahun, paling banyak
berumur 35 – 45 tahun (25%). Pertumbuhan mioma diperkirakan memerlukan
waktu 3 tahun agar dapat mencapai ukuran sebesar tinja, akan tetapi beberapa
kasus ternyata tumbuh cepat. Mioma uteri ini lebih sering didapati pada
wanita nulipara atau yang kurang subur (Saifuddin, 1999).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu
dengan gangguan kesehatan reproduksi yaitu mioma uteri.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada klien
dengan mioma uteri.
1.2.2.2 Mahasiswa mampu melakukan analisa data pada ibu dengan
mioma uteri.
1.2.2.3 Mahasiswa mampu membuat perencanaan tindakan pada ibu
dengan mioma uteri.
1.2.2.4 Mahasiswa mampu melakukan rencana rencana yang telah
disusun pada ibu dengan mioma uteri.
2
1.2.2.5 Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
kepada ibu dengan mioma uteri.
1.2.2.6 Mahasiswa mampu mendekomentasi Asuhan Kebidanan pada
ibu dengan mioma uteri.
1.3 Metode Penelitian
Laporan kasus ini disusun menggunakan metode wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan studi pustaka.
1.4 Sistematika Penulisan
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
Memuat latar belakang, tujuan penulisan (tujuan umum dan tujuan
khusus), metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Memuat pengertian, etiologi, jenis-jenis mioma uteri, perubahan
skunder mioma uteri, tanda dan gejala, komplikasi, mioma uteri dan
kehamilan, dasar diagnosis, penanganan, konsep dasar asuhan.
Bab 3 Tinjauan Kasus
Memuat data subyektif, data obyektif, diagnosa, perencanaan, dan
implementasi, evaluasi.
3
Bab 4 Penutup
Kesimpulan
Daftar Pustaka
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Mioma Uteri adalah tumor jinak otot rahim dengan berbagai komposisi
jaringan ikat. Nama lain : Leimioma Uteri dan Fibroma Uteri (Manuaba,
2001).
Mioma uteri adalah Neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga
istilah Fibromioma, Leimioma ataupun Fibroid (Saifuddin, 1999).
2.1.1 Penyebab
Etiologi belum jelas tetapi asalnya disangka dan sel-sel otot yang
belum matang.
2.1.1.1 Faktor-faktor yang berpengaruh
1. Tak pernah dijumpai sebelum menarche
2. Atropi setelah menopause
3. Cepat membesar saat hamil
4. Sebagian besar masa reproduksi
(Manuaba, 2001)
2.1.1.2 Nulipara
2.1.1.3 Keturunan
(Saifuddin, 1999)
5
5
2.1.2 Jenis-jenis Mioma Uteri
2.1.2.1 Mioma Submokosum
Angka kejadian 5%. Berada di bawah endometrium dan
menonjol kedalam rongga uterus. Paling sering menyebabkan
perdarahan yang banyak, sehingga memerlukan histerektomi
walaupun ukurannya kecil. Adanya mioma submukosa dapat
dirasakan sebagai suatu "Curet Bump" (benjolan waktu kuret).
Kemungkinan terjadinya degenerasi sarkoma juga lebih besar
pada jenis ini. Sering mempunyai tangkai yang panjang
sehingga menonjol melalui vagina, disebut sebagai mioma
submukosa bertungkai yang dapat menimbulkan "Myomgeburt"
sering mengalami nekrose atau ulserasi (Sastrawinata, 1988).
2.1.2.2 Mioma Intramural
Mioma terdapat didinding uterus diantara serabut
miometrium. Kalau besar atau multiple dapat menyebabkan
pembesaran uterus dan berbenjol-benjol (Sastrawinata, 1988).
(Saifuddin, 1999).
2.1.2.3 Mioma Subserosum
Letaknya di bawah tunika serosa, kadang-kadang vena
yang ada dipermukaan pecah dan menyebabkan perdarahan
intra abdominal. Dapat tumbuh diantara kedua lapisan
ligamentum latum menjadi Mioma Intra Ligamenter. Dapat
tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke ligametrium
6
atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus,
sehingga disebut Wedering/Parasitik Fibroid. Mioma subserosa
yang bertangkan dapat menimbulkan torsi (Saifuddin, 1999).
2.1.3 Perubahan Sekunder Mioma
2.1.3.1 Atrofi
Setelah menopause ataupunb sesudah mioma uteri
menjadi kecil.
2.1.3.2 Degenerasi Hialin
Sering terjadi pada penderita usia lanjut. Tumor
kehilangan struktu aslinya menjadi homogen. Dapat meliputi
sebagian besar atau hanya sebagian kecil daripadanya seolah-
olah memisahkan satu kelompok serabut otot dari kelompok
lainnya.
Jaringan ikat bertambah, berwarna putih keras, disebut
juga sebagian mioma uteri.
2.1.3.3 Degenerasi Kistik
Dapat meliputi daerah kecil maupun luas, dimana
sebagian mioma menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan-
ruangan yang tidak teratur berisi seperti agar-agar, dapat juga
terjadi pembengkakan yang luas dan bendungan lime sehingga
menyerupai Limfangioma. Dengan konsistensi yang lunak ini
tumor sukar dibedakan dari kista ovarium atau suatu kehamilan.
7
2.1.3.4 Degenerasi Membaku (Cakireus Degeneration)
Terutama terjadi pada wanita berusia lanjut. Oleh karena
adanya gangguan dalam sirkulasi. Dengan adanya pengendapan
garam kapur pada sarang mioma maka mioma menjadi keras
dan memberikan bayangan pada foto rontgen. Terdapat
timbunan kalsium pada mioma uteri padat dan keras berwarna
putih.
2.1.3.5 Degenerasi Merah (Caineous Degeneration)
Biasanya terjadi pada kehamilan dan nifas. Patogenesis :
diperkirakan karena suatu nekrosis sub akut sebagai gangguan
vaskularisasi. Pada pembelahan dapat dilihat sarang mioma seperti
daging mentah berwarna merah disebabkan oleh pigmen
hemosiserin dan hemofifusi. Degenrasi merah nampak khas apabila
terjadi kehamilan muda diserta emisis, haus, sedikit demam,
kesakitan tumor pada uterus membesar dan nyeri pada perabaan.
1. Estrogen merangsang tumbuh kembang mioma.
2. Aliran darah tidak seimbang
3. Edema sekitar tungkai
4. Tekanan hamil
2.1.3.6 Degenarasi Lemak
Jarang terjadi merupakan kelanjutan degenerasi hialin.
Pada kasus-kasus lain mungkin disebabkan karena tumornya
merupakan variasi campuran.
8
2.1.3.7 Degenerasi Sarcomateus
Jarang terjadi.
2.1.3.8 Infeksi dan Suppurasi
Banyak terjadi pada jenis submukosa oleh karrena adanya
Ulcerasi.
2.1.3.9 Terjadi kekurangan darah menimbulkan
1. Nekrosis
2. Pembentukan Trombus
3. Bendungan darah dalam mioma
4. Warna merah hemosiderin/hemofuksin
(Manuaba, 2001)
2.1.4 Tanda dan Gejala
2.1.4.1 Faktor yang menimbulkan gejala klinik
1. Besarnya mioma uteri
2. Lokasi mioma uteri
3. Perubahan pada mioma uteri (Manuaba, 2001).
2.1.4.2 Perdarahan Abnormal
1. Hipermenore
2. Menorargia
3. Metrorargia
4. Menometrorargia
9
Yang sering menyebabkan perdarahan adalah jenis
submukosa sebagai akibat pecahnya pembuluh darah.
Perdarahan oleh mioma dapat menimbulkan amenia yang berat.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan antara lain :
1. Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasia
Endometrium sampai Adeno Karsinoma Endometrim.
2. Permukaan Endometrium yang lebih luas dari biasa
3. Atrofi Endometrium diatas Mioma Nibmukosur
4. Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya
sarang mioma diantara serabut miometrium, sehingga tidak
dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan
baik (Saifuddin, 1999).
2.1.4.3 Nyeri
Timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang
mioma yang diserta nekrosis setempat dan peradangan.
1. Torsi bertungkai
2. Infeksi pada mioma
2.1.4.4 Gejala dan Tanda Penekanan
Gejala ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri :
1. Pada uretra menyebabkan retensio urin
2. Pada pembuluh darah dan limfe dipinggul dapat
menyebabkan edema tungkai dan nyeri panggul.
10
2.1.4.5 Infertilitas dan Abortus
Infertilitas dapat terjadi apabila sarang mioma menutup
atau menekan pars interstitialis submukosum juga memudahkan
terjadinya abortus oleh karena distorsi rongga uterus.
2.1.4.6 Gejala-gejala Skunder
1. Anemia
2. Lemah
3. Pusing-pusing
4. Sesak nafas
5. Fibroid Heat, sejenis degenerasi myocard, yang dulu
disangka berhubungan dengan adanya mioma uteri.
Sekarang anggapan ini disangkal.
6. Erytbaru Cytosis pada mioma yang besar.
2.1.5 Komplikasi
2.1.5.1 Degenerasi Ganas
Leimioma sarkoma 0.32 – 0.6% dan seluruh mioma
merupakan 50 – 57% dari semua sarkoma uterus. Keganasan
umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histologik uterus
yang telah diangkat.
2.1.5.2 Tasi (Putaran Tungkai)
Jika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak
terjadi.
11
2.1.5.3 Nekrosis dan Infeksi
Terjadi karena gangguan sirkulasi darah padanya.
2.1.6 Mioma Uteri dan Kehamilan
Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya
menyebabkan infertilitas. Risiko abortus berpengaruh karena distorsi
rongga uterus, khususnya pada mioma submukosa, letak janin
menghalangi kemajuan persalinan karena letaknya pada servik uterus
menyebabklan inersia maupun atonia uterus, sehingga menyebabkan
perdarahan pada persalinan plasenta sukar lepas dari dasarnya dan
mengganggu proses involusi dalam nifas.
2.1.7 Dasar Diagnosis
2.1.7.1 Gejala Klinik
1. Infertilisasi
2. Perdarahan abnormal
3. Gejala pendesakan abnomen bagian bawah
2.1.7.2 Pemeriksaan Ginekologis
1. Dijumpai kebetulan karena tanpa gejala
2. Hasil pemeriksaan dalam diikuti > 10 cm/USG
(Manuaba, 2001).
12
2.1.8 Penanganan
2.1.8.1 55% dan semua mioma tidak membutuhkan suatu pengobatan
dalam bentuk apapun, terutama bila :
1. Tanpa keluhan
2. Menjelang menopause
3. Besar mioma < 12 minggu kehamilan
Walaupun demikian mioma uteri memerlukan pengamatan
setiap 3 – 6 bulan. Apabila terlihat adanya suatu perubahan
yang berbahaya dapat terdeteksi dengan cepat dan dapat
dilakukan tindakan segera.
2.1.8.2 Dalam decade terakhir ini ada usaha mengobati mioma uterus
dengan Gurh Agonis (Gurha) selama 16 minggu
2.1.8.3 Pengobatan Operatif
1. Miometomi (Enukliasi Mioma)
Adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan
uterus.
2. Histerektomi
Adalah pengangkatan uterus yang umumnya merupakan
tindakan terpilih.
2.1.8.4 Keadaan khusus tidak operasi/menjelang menopause
1. Radiasi
2. Pasangan radium
3. Hormonal anti estrogen/Tapro 5 (Saifuddin, 1999)
13
2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Mioma Uteri
2.2.1 Pengkajian Data Subyektif
2.2.1.1 Identitas
Nama, umur, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat, no.
register, no. telepon.
2.2.1.2 Anamnesa
Tanggal dan jam dilakukan anamnesa
2.2.1.3 Status Perkawinan
Kawin/tidak, usia pertama kali menikah, lamanya menikah,
berapa kali menikah.
2.2.1.4 Keluhan Utama
Ibu biasanya mengeluh adanya perdarahan yang abnormal :
hipermenore, menorargia, metrorargia, menometorargia.
Mengeluh nyeri pada perut, retensio ufing, poli uri, edema pada
tungkai dan pusing.
2.2.1.5 Riwayat Menstruasi
1. Menarche
2. Siklus : tidak teratur
3. Lamanya haid : 7 – 8 hari
4. Banyaknya : 3 – 4 pembalut/hari
5. Warna darah : merah kehitaman kadang bergumpal
6. Dismenore : ya, pada saat sebelum, selama maupun setelah
haid
14
7. Flor albus : kadang-kadang terdapat flour albus
8. HPHT
2.2.1.6 Riwayat Obstetris
No.Kehamilan Persalinan
NifasAnak
KB Ket.Suami UK
Penyulit
JenisPenolong
Penyulit
Jenis BB/PB H M Laktasi
2.2.1.7 Riwayat Kesehatan Klien
Jantung, DM, TBC, Hepatitis, Ginjal, Asma, (tidak ada).
Biasanya mengalami gangguan dalam siklus haid seperti
Hipermenore, Menorargia, Metrorargia, Menometrorargia.
2.2.1.8 Riwayat Kesehatan Keluarga
Jantung, DM, TBC, Hepatitis, Ginjal, Asma, (tidak ada).
Biasanya dalam keluarga terdapat salah satu anggota keluarga
yang menderita sakit yang sama seperti tumor.
2.2.1.9 Pola Aktivitas Sehari-hari
Pola nutrisi, pola eliminasi : nyeri pada saat BAK, poli uri,
retensi urine, pola istirahat : pola aktivitas, pola spritual, pola
hubungan seksual.
15
2.2.2 Data Obyektif
2.2.2.1 Keadaan Umum
2.2.2.2 Kesadaran
2.2.2.3 Tanda-tanda Vital
Tekanan darah, nadi, suhu, berat badan, tinggi badan
2.2.2.4 Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan muka : tidak ada masalah
2. Mata : kalau perdarahan banyak biasanya
konjungtiva pucat, sklera putih.
3. Telinga : tidak terdapat masalah
4. Hidung : tidak terdapat masalah
5. Mulut dan Gigi : tidak terdapat masalah
6. Leher : tidak terdapat masalah
7. Dada : biasanya terdapat sesak nafas karena
pembesaran mioma menekan diafragma
8. Abdomen : terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah, teraba massa pada uterus
9. Genetalia : adanya keluaran darah
10. Anus : timbul rasa sakit saat defekasi
11. Ekstremitas : atas : kadang terdapat oedem
bawah : kadang terdapat edema tungkai
2.2.2.5 Pemeriksaan Dalam
Teraba massa pada uterus dan terdapat nyeri tekan.
16
2.2.2.6 Pemeriksaan Penunjang
1. USG
2. Biopsi
3. Hb
2.2.3 Assement
2.2.3.1 Diagnosa
Mioma uteri.
2.2.4 Planning
1. Mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk
apapun terutama bila :
2. Penggunaan Gurt Agonis (Gurha) selama 16 minggu
3. Miomektomi
4. Histerektomi
5. Radiasi
6. Pasangan radium
7. Hormonal anti estrogen/Tapros
17
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian Data Subyektif
3.1.1 Identitas
Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. A
Umur : 42 tahun Umur : 48 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Mojo III dalam Sby Alamat : Mojo III dalam Sby
No. Reg : 10553004 No. Reg : -
No. Telp : - No. Telp : -
3.1.2 Anamnesa
Tanggal : 19 Januari 2006
Jam : 11.00 WIB
Oleh : Wiwin Setiawati
3.1.2.1 Status Perkawinan
Kawin : ya
Berapa lama : 23 tahun
Usia perkawinan : 19 tahun
Berapa kali menikah : 1 kali
18
18
3.1.2.2 Keluhan Utama
Ibu merasa nyeri di perut sejak 8 tahun yang lalu.
3.1.2.3 Riwayat Menstruasi
1. Menarche : 13 tahun
2. Siklus : 28 hari
3. Lamanya : 5 hari
4. Banyaknya : 3 x/sehari
5. Warna darah : merah
6. Sifat darah : encer
7. Dismenore : ya
8. Teratur/tidak : tidak teratur
9. Flour albus : tidak
10. HPHT : 09 Oktober 2006
3.1.2.4 Riwayat Obstetri
No.Kehamilan Persalinan
NifasAnak
KB Ket.Suami UK
Penyulit
JenisPenolong
Penyulit
Jenis BB/PB H M Laktasi
3.1.2.5 Riwayat Kesehatan Klien
1. Jantung : tidak ada
2. Hepatitis : tidak ada
3. Hipertensi : tidak ada
4. Gangguan siklus haid : tidak ada
19
5. DM : tidak ada
6. TBC : tidak ada
7. Asma : tidak ada
8. Tumor : tidak ada
9. Kanker : tidak ada
3.1.2.6 Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Jantung : tidak ada
2. Tumor : tidak ada
3. Kanker : tidak ada
4. Gangguan siklus haid : tidak ada
5. DM : tidak ada
6. Hepatitis : tidak ada
7. Hipertensi : tidak ada
8. TBC : tidak ada
9. Lain-lain : tidak ada
3.1.2.7 Pola Aktivitas sehari-hari
1. Pola Nutrisi
Ibu makannya baik. Sehari makan 3 – 4 x/hari dengan menu
biasa terdiri nasi, sayur, tahu, tempe. Minum air putih
2. Pola Eliminasi
Ibu bilang kalau BAK sering dan BAB sulit, tidak terasa
sakit
20
3. Pola Istirahat
Ibu tidak bekerja sehingga punya waktu istirahat, tidur siang
1 – 2 jam, tidur malam 5 – 6 jam.
4. Pola Aktivitas
Ibu tidak bekerja, ibu dirumah mencuci, memasak,
menyapu, dll.
5. Pola Spiritual
Ibu beragama Islam.
6. Pola Hubungan Seksual
Tidak ada gangguan dalam hubungan seksual, 1 minggu 2 –
3 kali.
3.2 Data Obyektif
3.2.1 Keadaan Umum : Baik
3.2.2 Kesadaran
3.2.3 Tanda-tanda Vital :
1. Tekanan darah : 160/100 mmHg
2. Nadi : 92 x/menit
3. Suhu : 37oC
4. Pernafasan : 22 x/menit
5. TB : 158 cm
6. BB : 45 kg
21
3.2.4 Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan mulut:Muka tidak pucat, kepala bersih rambut tidak
rontok.
2. mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
3. Telinga : Skret tidak ada
4. Hidung : Skret tidak ada, polip tidaka da
5. Mulut dan gigi : Sariawan tidak ada, karies tidak ada
6. Leher : Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada,
pemebsaran vena jugularis tidak ada.
7. Dada : Bentuk simetris, tidak ada sesak, tidak ada
kelainan
8. Abdomen : Teraba massa dan terdapat nyeri tekan,
pembesaran TFU sesuai usia 20 minggu.
9. Genetalia : Tidak ada keputihan, tidak ada perdarahan,
vulva bersih
10. Anus : Tidak ada hemoroid
11. Ektremitas : atas : tidak ada oedem
bawah : tidak ada oedem, tidak ada varises
3.2.5 Pemeriksaan Dalam
Tanggal : 19 Januari 2006
Jam : 11.30 WIB
Oleh : Wiwin dan Dr. Refina
22
Hasil : Teraba massa di uterus. Besar uterus usia 20 minggu
Fluxus : tidak ada
Flour : tidak ada
3.2.6 Pemeriksaan Penunjang
1. USG
2. Biopsi
3. Hb
3.3 Assesment
3.3.1 Diagnosa : Mioma uteri
3.3.2 Masalah : Tidak ada
3.3.3 Diagnosa potensial : Tidak ada
3.4 Perencanaan
3.4.1 Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
Rasional : Agar ibu mengetahui kondisi kesehatannya.
Evaluasi : Ibu mengetahui bahwa dirinya menderita tumor kandungan.
3.4.2 Menganjurkan ibu melakukan USG
Rasional : Untuk mengetahui besarnya tumor dan tingkat keganasan
tumor.
Evaluasi : Ibu mau melakukan USG
23
3.4.3 Memberikan KIE pada ibu
1. Bersabar dalam menghadapi sakit
2. Mengurus JPS untuk meringankan biaya
3. Memberi keyakinan dan support bahwa sakitnya bisa sembuh
4. Menjaga nutrisi tetap baik
5. Menjaga kondisi tubuh tetap sehat
6. Mengurangi aktivitas
Rasional : Agar ibu sabar dan siap menghadapi sakit dan kondisi ibu
tetap fit sampai pengobatan selanjutnya.
Evaluasi : Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran petugas
3.4.4 Dianjurkan ibu untuk kontrol besok pagi sambil membawa hasil USG
24
BAB 4
SIMPULAN
Dari uraian tentang masalah penerapan manajemen kebidanan dalam
memberikan asuhan kebidanan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.1 Dalam melakukan pengkajian diperlukan komunikasi yang baik dan dapat
membangun hubungan saling percaya antar klien dengan bidan.
1.2 Dalam menganalisa data dengan cermat maka dapat dibuat diagnosa,
masalah, dan kebutuhan klien yang sesuai.
1.3 Dalam menyusun rencana tindakan asuhan tidak mengalami kesulitan jika ada
kerja sama yang baik dengan klien.
1.4 Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan prioritas masalah danb disadarkan
pada perencanaan tindakan yang disusun.
1.5 Hasil evaluasi dan kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian
tentang keberhasilan asuhan kebidanan dan pelaksanaan diagnosa.
25
25
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta. EGC.
Mochtar Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Prayetni, 1996. Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Gangguan Sistem Reproduksi. Jakarta. Pusdiknakes : Depkes RI.
Saifuddin, AB. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, AB. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
26
26
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. "S" DENGAN MYOMA UTERI
Di URJ Kandungan RSU Dr. Soetomo SurabayaTanggal 16 – 27 Januari 2006
Oleh :WIWIN SETIAWATI
P27824103039
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
PRODI KEBIDANAN SUTOMOSURABAYA
2006
27
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan studi kasus ini telah disahkan pada hari Jum`at, 27 Januari 2006.
Mengetahui,
Pembimbing PendidikanProdi Kebidanan Sutomo Surabaya
Sri Ratnawati, SKM, M.Kes, MHNIP. 140 070 220
Kepala Ruangan dan PembimbingPraktik URJ Kandungan
RSU Dr. Soetomo Surabaya
28
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan studi kasus
ini dengan baik.
Laporan studi kasus dengan judul "ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. S
DENGAN MYOMA UTERI" ini merupakan tugas individu yang telah disusun
oleh Mahasiswa Prodi Kebidanan Sutomo Surabaya semester V Reguler tahun
ajaran 2005 – 2006 selama melaksanakan praktik klinik di URJ Kandungan RSU
Dr. Soetomo Surabaya mulai tanggal 16 – 27 Januari 2006.
Pada kesempatan kali ini penulis menghaturkan banyak terima kasih
kepada :
2. Sitti Aras, SST.S.Pd, selaku Ketua Prodi Kebidanan Sutomo Surabaya
3. Sri Ratnawati, SKM, M.Kes, M.H, selaku Pembimbing Pendidikan Prodi
Kebidanan Sutomo Surabaya.
4. Ibu Dinaria, Br, SST, selaku Pembimbing Praktek URJ Kandungan RSU Dr.
Soetomo Surabaya.
5. Rekan-rekan dan teman-teman sejawat yang telah banyak membantu dalam
penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari dalam penulisan ini masih banyak terdapat kekurangan
untuk itu berbagai saran dan kritik penulis harapkan.
Surabaya, Januari 2006
Penulis
29
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 11.1 Latar Belakang............................................................................... 11.2 Tujuan............................................................................................ 21.3 Metode Penelitian.......................................................................... 31.4 Sistematika Penulisan.................................................................... 3
BAB 2 TINUAUAN PUSTAKA...................................................................... 52.1 Pengertian ..................................................................................... 5
2.1.1 Penyebab.............................................................................. 52.1.2 Jenis-jenis............................................................................ 62.1.3 Perubahan Skunder.............................................................. 72.1.4 Tanda dan Gejala................................................................. 92.1.5 Komplikasi........................................................................... 112.1.6 Mioma Uteri dan Kehamilan............................................... 122.1.7 Dasar Diagnosis................................................................... 122.1.8 Penanganan.......................................................................... 13
2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Mioma Uteri............................................................................................... 142.2.1 Data Subyektif..................................................................... 142.2.2 Data Obyektif....................................................................... 162.2.3 Assesment............................................................................ 172.2.4 Planning............................................................................... 17
BAB 3 TINJAUAN KASUS............................................................................ 183.1 Pengkajian...................................................................................... 183.2 Data Obyektif................................................................................. 213.3 Assesment...................................................................................... 233.4 Planning......................................................................................... 23
BAB 4 PENUTUP............................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA
30
iv