kasus modiper_perilaku addicted internet

18
11 PERILAKU ADDICTED INTERNET A. PENDAHULUAN Meningkatnya ketersediaan infrastruktur IT akhir- akhir ini, telah menjadikan layanan internet sebagai media informasi yang semakin populer. Sayangnya tidak semua layanan internet dapat berdampak positif, bahkan sejauh ini pengguna internet mulai menunjukkan gejala negatif sebagai dampak dari intensitas penggunaan internet yang berlebih. Bagi sebagian orang internet memang salah satu media untuk meningkatkan produktifitas dalam bekerja, meningkatkan kemampuan, sebagai sumber pustaka tanpa batas dan bahkan menjadikan internet sebagai lahan bisnis yang menggiurkan, namun bagi sebagian yang lain internet justru membawa dampak negatif yang sering kita sebut sebagai kecanduan internet. Dampak negatif dari ketagihan internet adalah semakin meningkatnya angka kematian yang berhubungan dengan internet, kriminalitas, menurukan kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial, serta merenggangnya hubungan interpersonal seseorang. Apabila kegiatan untuk bermain internet dilakukan secara berlebihan maka akan Andi Welareng - 067104017 | Fakultas Psikologi UNM

Upload: onlyuwe

Post on 18-Jun-2015

619 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Modiper_Perilaku Addicted Internet

11

PERILAKU ADDICTED INTERNET

A. PENDAHULUAN

Meningkatnya ketersediaan infrastruktur IT akhir-akhir ini, telah menjadikan

layanan internet sebagai media informasi yang semakin populer. Sayangnya tidak

semua layanan internet dapat berdampak positif, bahkan sejauh ini pengguna

internet mulai menunjukkan gejala negatif sebagai dampak dari intensitas

penggunaan internet yang berlebih. Bagi sebagian orang internet memang salah

satu media untuk meningkatkan produktifitas dalam bekerja, meningkatkan

kemampuan, sebagai sumber pustaka tanpa batas dan bahkan menjadikan internet

sebagai lahan bisnis yang menggiurkan, namun bagi sebagian yang lain internet

justru membawa dampak negatif yang sering kita sebut sebagai kecanduan

internet. Dampak negatif dari ketagihan internet adalah semakin meningkatnya

angka kematian yang berhubungan dengan internet, kriminalitas, menurukan

kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial, serta merenggangnya hubungan

interpersonal seseorang. Apabila kegiatan untuk bermain internet dilakukan

secara berlebihan maka akan dikatakan tidak wajar (Mukodim, Ritandiyono, &

Sita, 2004).

Angka kecanduan internet kian bertambah akan terus naik dan melonjak

pada tahun-tahun mendatang. Bahkan di Cina, kini ada perkemahan yang khusus

dirancang untuk menghentikan kecanduan internet yang melanda para remaja.

Hasil survey diperoleh 13% pengguna internet di Cina merupakan dari kalangan

usia 18 tahun yang digolongkan sebagai pecandu internet (http://www.indonesia-

aman, 2009). Di Indonesia, pecandu-pecandu internet mulai bermunculan karena

adanya fasilitas-fasilitas di dunia maya yang semakin beragam, banyak pilihan,

semakin cepat, semakin murah, dan tersedianya banyak warnet yang menjamur

bagi yang tidak memiliki perangkat internet di rumah. Sejak mewabahnya game

online, situs seksual, web blog, dan layanan komunitas online seperti Friendster

serta Facebook, dunia internet semakin memiliki daya tarik tersendiri dan kian

|

Page 2: Kasus Modiper_Perilaku Addicted Internet

11

menggoda bagi pecandu internet tanpa memandang tingkatan usia, pendidikan,

maupun jenis kelamin untuk menghabiskan uang dan duduk berjam-jam demi

menikmati layanan dunia cyber.

Kenikmatan yang diperoleh para pecandu internet dari layanan dunia cyber

ini tentu akan berdampak pada pola hidup mereka. Syahdan

(www.jalansutera.com/kecanduan-internet-itu-namanya-discomgoogolation,

2008) melakukan survey terhadap 2100 orang di Inggris tentang kecenderungan

mereka menjadi seorang addicted internet. Hasil survey menunjukkan sekitar

76% orang mengakui bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa sambungan internet

karena tiap hari mereka menghabiskan banyak waktu untuk kirim email, bermain

games online dan melihat gambar porno. Sebanyak 87% orang Inggris

mengatakan bahwa mereka kini menggantungkan diri pada internet sebagai

sumber informasi utama. Sementara itu 1 diantara 5 orang bahkan menghabiskan

lebih banyak waktu di internet daripada bercengkerama bersama keluarga. Lebih

dari setengah orang Inggris (53%) nge-net lebih dari empat jam sehari dan nyaris

setengahnya (44%) mengatakan mereka merasa frustrasi dan bingung jika

sambungan terputus. Kecenderungan addicted internet ini dapat mempengaruhi

hubungan interpersonal, pekerjaan, atau pendidikan karena kurangnya waktu

untuk bersosialisasi di dunia nyata.

B. GAMBARAN KLINIS

“Saya memiliki seorang adik laki-laki yang berinisial R.A.K, berusia 17

tahun, dan sementara mengenyam pendidikan di kelas 2 SMK pada salah

satu sekolah menengah kejuruan di Kota Makassar. Dalam rangka

menunjang pendidikannya di sekolah kejuruan berbasis komputer,

menyalurkan minat dan bakat, serta memenuhi keinginan R.A.K (biasa

dipanggil K), orang tua kami memfasilitasi K dengan seperangkat komputer

di kamarnya yang telah dilengkapi dengan fasilitas internet.

|

Page 3: Kasus Modiper_Perilaku Addicted Internet

11

Namun, perlahan-lahan semenjak tersedianya fasilitas tersebut, K

menjadi semakin sering menghabiskan waktunya di depan komputer. Tidak

jarang K mengunci dirinya di kamar sepulang sekolah, bahkan kadang

online sampai pagi. Perilaku K semakin membuat orang tua resah, karena

semakin kurangnya interaksi K dengan anggota keluarga yang lain. K juga

jadi malas dan sering marah-marah bila diminta untuk membantu

pekerjaan rumah. Hal tersebut juga berdampak pada melonjaknya tagihan

telefon karena penggunaan akses internet K yang sudah melebihi batas

pemakaian yang disepakati.

Ketika orang tua menasehati K untuk mengontrol pemakaian

internetnya dan menanyakan penyebab overlimit-nya akses internet, K cuma

mengiyakan dan mengatakan bahwa ia memiliki banyak tugas dari sekolah

yang mengharuskannya mengakses internet. Namun, secara pribadi K

mengakui kepada saya bahwa ia memang kadang mendownload beberapa

aplikasi, film, lagu yang cenderung memiliki kapasitas besar, serta kadang

chatting ataupun tergabung dalam beberapa komunitas milis yang

terkadang sampai pagi. Lebih lanjut, K juga mengakui tidak menyadari

besarnya pemakaian internet yang ia gunakan karena terkadang ia keasikan

online setiap hari.

Pada bulan berikutnya, perilaku K tidak berubah. K tetap dengan

rutinitas mengakses internetnya, enggan mengerjakan pekerjaan rumah,

dan tagihan telefon juga tidak mengalami penurunan. Hal ini semakin

membuat orang tua sering menasehati K dan mengancam akan memutuskan

jaringan internet bila K tidak dapat mengurangi pemakaian internentnya,

yang kemudian berdampak pada atmosfir dalam rumah, sehingga anggota

keluarga yang lain juga menjadi jengkel dengan perilaku K. Merasa

mendapat tekanan dari sekelilingnya, K pun semakin menjadi-jadi. Baik

orang tua maupun saudara-saudara K sudah frustasi menghadapi sikap K

dan bingung bagaimana cara menangani perilaku K…”

|

Page 4: Kasus Modiper_Perilaku Addicted Internet

11

GEJALA: gejala addicted internet yang dialami subjek K, yaitu:

1. Terjadi peningkatan penggunaan waktu mengakses internet sebagai sebuah

kebutuhan untuk mencapai kepuasan.

2. Terjadi peningkatan penggunaan waktu mengakses internet sebagai sebuah

kebutuhan untuk mencapai kepuasan.

3. Terlibat dalam penggunaan internet atau serupa layanan online untuk

menghilangkan atau menghindari gejala withdrawal.

4. Jika tidak menggunakan internet, muncul gejala-gejala penarikan diri seperti

kecemasan, gelisah, dan mudah tersinggung.

5. Sering mengakses internet atau untuk jangka waktu yang lebih lama

daripada yang dimaksudkan.

6. Terus-menerus gagal dalam upaya untuk mengurangi atau mengontrol

penggunaan Internet.

7. Sebagian besar waktu yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang

berkaitan dengan penggunaan internet (misalnya, membeli buku-buku

internet, mencoba WWW browser baru, meneliti internet vendor,

pengorganisasian bahan-download file-file).

8. Kurangnya frekuensi bersama keluarga, sosial, pekerjaan, atau kegiatan

rekreasi karena penggunaan Internet.

9. Terus menggunakan internet meskipun memiliki fisik atau masalah

psikologis dengan keluarga, sosial, dan pekerjaan yang kemungkinan besar

telah disebabkan atau diperburuk oleh penggunaan internet (misalnya,

kurang tidur, mengabaikan tugas-tugas pekerjaan, atau merasa diacuhkan).

TUJUAN: Tujuan yang ingin dicapai dalam modifikasi perilaku K, yaitu:

1. Berkurangnya perilaku mengakses internet berlebih (addicted internet).

2. Terbentuknya komunikasi yang harmonis antara K dengan anggota keluarga,

lingkungan sekitar, dan teman-teman sekolah.

3. Menurunnya jumlah pemakaian/ tagihan telefon.

|

Page 5: Kasus Modiper_Perilaku Addicted Internet

11

ANALISIS FUNGSIONAL: Sadmoko (2009) menjelaskan bahwa perilaku

yang ingin dimodifikasi dapat dianalisis dengan menggunakan teknik analisis

fungsional (ABC), antara lain:

1. Antisedent

Antisedent merupakan segala hal yang dapat mencetuskan perilaku yang

dipermasalahkan termasuk faktor yang menjadi latar belakang masalah

tersebut muncul. Pada kasus ini, antisedent yang didapatkan, yaitu:

a. Tersedianya fasilitas komputer pribadi dalam kamar subjek.

b. Tersedianya fasilitas internet di rumah.

c. Adanya sambungan internet unlimited (tidak dibatasi kapasitas

pemakaian saat prosedur instalasi internet).

d. Kurangnya kesadaran subjek untuk mengontrol jumlah pemakaian akses

internetnya.

e. Pembiasaan orang tua yang selalu menuruti keinginan anaknya.

2. Behavior

Behavior yang dimaksud ialah perilaku yang muncul dan yang ingin

dimodifikasi dalam kasus ini. Hal tersebut meliputi durasi, frekuensi dan

intensitas dari perilaku mengakses internet (addicted internet). Berdasarkan

hasil observasi dan wawancara pada subjek, orang tua, dan saudara subjek

bahwa perilaku yang terjadi adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Perilaku mengakses internet (addicted internet) yang akan dimodifikasi

No.Perilaku Yang

MunculFrekuensi Durasi

1.Mengakses internet

sepulang sekolahSenin - Sabtu

15.00 – 18.00

(3 jam)

2.Mengakses internet

pada malam hariSetiap hari

19.00 – 01.00 / 05.00

(6 – 10 jam)

|

Page 6: Kasus Modiper_Perilaku Addicted Internet

11

3. Consequence

Konsekuensi meliputi hal yang menjadi akibat yang harus ditanggung oleh

subjek karena perilaku addicted internet, yaitu:

a. Pekerjaan rumah, aktivitas ektrakurikuler, maupun tugas sekolah subjek

terbengkalai.

b. Komunikasi dengan lingkungan berkurang.

c. Komunikasi interpersonal dengan orang tua dan anggota keluarga lain

berkurang.

d. Komunikasi interpersonal dengan teman-teman sekolah terbatas seputar

teman kumpul yang memiliki hobi sama (mengakses internet).

e. Tagihan telefon rumah yang semakin melonjak.

f. Protes dari anggota keluarga lain mengenai sikap seenaknya subjek.

C. INTERVENSI

1. METODE MODIKASI PERILAKU

Secara umum untuk mengubah perilaku mengakses internet (addicted

internet) subjek K, teknik yang dapat digunakan adalah modifikasi melalui

self control. Martin dan Pear (1992) menjelaskan teknik self control kedalam

dua bagian, pertama self control menjelaskan masalah sebagai perilaku yang

dapat dikontrol, kedua self control merupapak aplikasi teknik dalam

modifikasi perilaku. Seseorang harus memiliki berbagai cara/ solusi yang

dapat digunakan untuk mengantisipasi/ mengontrol perilaku yang ingin

dimodifikasi. Selain self control, untuk efektifitas maka sebaiknya

disandingkan dengan teknik modifikasi perilaku lainnya. Dikarenakan

perilaku addicted internet dinilai merupakan suatu perilaku yang kompleks

dan sudah menjadi kebiasaan, maka untuk menghilangkan kebiasaan ini

tentunya tidak dapat secara langsung berhasil namun perlu tahapan. Oleh

karenanya teknik fading dan punishment merupakan tambahan alternatif

modifikasi perilaku yang dapat diterapkan. Sharma (2007) mengemukakan

|

Page 7: Kasus Modiper_Perilaku Addicted Internet

11

prosedur menghilangkan perilaku dan menghukum bisa digunakan untuk

menghilangkan munculnya berbagai respon yang tidak dikehendaki. Kalau

hukuman dipakai untuk meniadakan suatu respon, ada baiknya dilakukan

bersamaan dengan menguatkan suatu respon alternatif yang lebih diinginkan

dan tentunya positif. Menghilangkan secara perlahan berbagai perilaku yang

tidak dikehendaki ini disebut dengan istilah memudarkan atau fading.

Punishment/hukuman adalah stimulus atau peristiwa yang bila dihadirkan

bersamaan dengan munculnya suatu respon, akan mengurangi atau bahkan

menghentikan kemunculan respon tersebut (Irwanto, 2002).

2. RANCANGAN PELAKSANAAN MODIFIKASI PERILAKU

Perubahan perilaku yang akan dialami oleh subjek tidak dapat dilakukan

secara langsung dan menyeluruh, namun membutuhkan waktu yang lama

dan dengan cara bertahap untuk melakukan perubahan secara total. Oleh

karena itu, dibutuhkan model rancangan program modifikasi perilaku agar

perilaku mengakses internet (addicted internet) dapat berkurang secara

perlahan-lahan. Adapun model rancangan program modifikasi perilaku,

yaitu:

Table 2. Model Rancangan Program Modifikasi Perilaku

Metode

ModifikasiLangkah Penanganan Waktu Tempat

Self control

- Identifikasi perilaku

- Membuat komitmen untuk

berubah

- Analisis penyebab gejala

- Menjalankan self control

- Identifikasi hambatan

- Minta dukungan sekitar

Bulan

pertama

Rumah

subjek

|

Page 8: Kasus Modiper_Perilaku Addicted Internet

11

Fading

(penguranga

n secara

intensitas)

- Mengurangi pemakaian

internet hingga 10 jam/hari

Bulan

kedua

Rumah

subjek

- Mengurangi pemakaian

internet hingga 6 jam/hari

Bulan

ketiga

Rumah

subjek

- Mengurangi pemakaian

internet hingga 3 jam/hari

Bulan

keempat

Rumah

subjek

Punishment

- Gagal mengurangi pemakaian

hingga 10 jam/hari = komputer

dikeluarkan dari kamar

Bulan

kedua

Rumah

subjek

- Gagal mengurangi pemakaian

hingga 6 jam/hari = situs yang

diakses akan lebih diawasi

Bulan

ketiga

Rumah

subjek

- Gagal mengurangi pemakaian

hingga 3 jam/hari = pemutusan

fasilitas internet

Bulan

keempat

Rumah

subjek

Setiap kali berhasil melewati tahapan dalam fading akan diberikan

reward, sedangkan ketika melanggar atau melebihi jumlah pemakaian

internet, maka akan mendapatkan hukuman. Untuk itu dibutuhkan peran

serta orang tua, saudara dan sahabat untuk membantu subjek dalam menjalan

self control dengan memberikan reward maupun punishment untuk

konsekuensi perilaku yang ditampakkan.

D. KESIMPULAN

Bagi sebagian orang internet memang salah satu media untuk meningkatkan

produktifitas dalam bekerja, meningkatkan kemampuan, sebagai sumber pustaka

tanpa batas dan bahkan menjadikan internet sebagai lahan bisnis yang

menggiurkan, namun bagi sebagian yang lain internet justru membawa dampak

negatif yang sering kita sebut sebagai kecanduan internet (addicted internet).

|

Page 9: Kasus Modiper_Perilaku Addicted Internet

11

Dampak negatif dari ketagihan internet adalah semakin meningkatnya angka

kematian yang berhubungan dengan internet, kriminalitas, menurukan

kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial, serta merenggangnya hubungan

interpersonal seseorang. Individu yang telah memiliki kebiasaan mengakses

internet secara berlebih tentu akan sulit untuk melakukan pemutusan kebiasaan

secara tiba-tiba. Hal tersebut perlu proses secara bertahap. Oleh karena itu

penerapan teknik self control, fading serta punishment diharapkan mampu

mengurangi perilaku mengakses internet (addicted) subjek K, sehingga dapat

tercipta komunikasi yang harmonis antara K dengan anggota keluarga,

lingkungan sekitar dan teman-teman sekolahnya. Selain itu juga membantu

mengurangi beban keluarga dengan mengurangi intensitas penggunaan internet,

serta mampu membedakan kebutuhan mengakses internet yang penting dan yang

tidak penting.

Tabel 3. Kesimpulan Aplikasi Modifikasi Perilaku Pada Subjek K

No. Metode PenjelasanAplikasi dalam Modifikasi

Perilaku (Subjek K)

1. Self Control

Martin dan Pear (1992):

self control merupakan

aplikasi teknik behavior

dalam modifikasi

perilaku. Seseorang

harus memiliki berbagai

cara/ solusi yang dapat

digunakan untuk

mengantisipasi/

mengontrol perilaku

yang ingin

dimodifikasi.

- Identifikasi perilaku

- Membuat komitmen

untuk berubah

- Analisis penyebab gejala

- Menjalankan self control

- Identifikasi hambatan

- Minta dukungan sekitar

|

Page 10: Kasus Modiper_Perilaku Addicted Internet

11

2. Fading

Sharma (2007): fading

adalah prosedur untuk

menghilangkan

perilaku secara

perlahan munculnya

berbagai respon yang

tidak dikehendaki, dan

dilakukan bersamaan

dengan menguatkan

suatu respon alternatif

yang lebih diinginkan

dan bernilai positif.

Mampu mengurangi

pemakaian internet 10 jam,

6 jam, hingga 3 jam/hari

selama 3 – 4 bulan.

3. Punishment

Irwanto (2002):

Punishment adalah

stimulus atau peristiwa

yang bila dihadirkan

bersamaan dengan

munculnya suatu

respon, akan

mengurangi atau

bahkan menghentikan

kemunculan respon

tersebut.

- Bulan ke-2:

Gagal mengurangi

pemakaian hingga 10

jam/hari = komputer

dikeluarkan dari kamar

- Bulan ke-3:

Gagal mengurangi

pemakaian hingga 6

jam/hari = situs yang

diakses akan lebih

diawasi

- Bulan ke-4:

Gagal mengurangi

pemakaian hingga 3

jam/hari = pemutusan

fasilitas internet

|

Page 11: Kasus Modiper_Perilaku Addicted Internet

11

E. REFERENSI

Anonim. 2009. Bagaimana Menghentikan Kecanduan Internet. (online) (http://www.indonesia-aman.info, diakses 23 Mei 2009).

Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Martin, G & Pear, J. 1992. Behavior Modification: What It Is and How to Do It. New Jersey: Prantice-Hall, Inc.

Mukodim, D., Ritandiyono & Sita, H.R. 2004. Peranan Kesepian dan Kecenderungan Internet Addiction Disorder Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Universitas Gunadarma. Jurnal Proceedings, Komputer dan Sistem Intelijen. (online) (http://www.repository.gunadarma.ac.id:8000/Didin_111-120_774.pdf, diakses 23 Mei 2009).

Sadmoko, H.R. 2009. Pengantar Modifikasi Perilaku. (online) (http://dosen.fip.um.ac.id/hetti/?cat=1, diakses 30 November 2009).

Sharma, Hari Datt. 2007. How To Shape Your Kids Better. Jakarta:PT Intisari.

Syahdan. 2008. Kecanduan Internet Itu Namanya Discomgoogolation. (online) (http://jalansutera.com/2008/09/02/kecanduan-internet-itu-namanya-discomgoogolation/, diakses 18 Mei 2009).

|