sistem pengapian konvensional denis

38
TUNE-UP SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL Pendahuluan Cara kerja sistem pengapian konvensional adalah : apabila kunci kontak dihubungkan, arus listrik akan mengalir dari baterai melalui kunci kontak kekumparan primer, ke breaker point dan ke massa. Dalam keadaan seprti ini breaker point masih dalam keadaan tertutup. Akibatnya mengalirmya arus pada kumparan ptimer, maka inti besi akan menjadi magnet. Dalam keadaan inti besi menjadi magnet, bila breaker point dibuka arus yang mengalir oada kumparan primer akan terputus dan kemagnetan pada inti besi akan segera hilang. Hilangnya kemagnetan ini akan menimbulkan kumparan primer dan sekunder timbul tegangan induksi. Karena jumlah gulungan pada kumparan sekunder lebih banyak dari primer, maka tegangan yang keluar dari kumparan sekunder ini akan jauh lebih besar atau kumparan sekunder akan timbul tegangan tinggi. Tegangan tinggi ini sselanjutmya disalurkan kerotor distributor untuk dibagi-bagikan kebusi-busi pada tiap silinder yang sedang mengakhiri langkah kopresi. 1. Mengukur Tegangan a. Mengukur tegangan pada baterai b. Mengukur tegangan pada kunci kontak c. Mengukur tegangan pada tahanan ballanst d. Mengukur tegangan pada koil pengapian (kelm + dan klem -)

Upload: inedafterlife4560

Post on 19-Jun-2015

2.993 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Pengapian Konvensional Denis

TUNE-UP SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

Pendahuluan

Cara kerja sistem pengapian konvensional adalah : apabila kunci kontak

dihubungkan, arus listrik akan mengalir dari baterai melalui kunci kontak

kekumparan primer, ke breaker point dan ke massa. Dalam keadaan seprti ini

breaker point masih dalam keadaan tertutup. Akibatnya mengalirmya arus pada

kumparan ptimer, maka inti besi akan menjadi magnet. Dalam keadaan inti besi

menjadi magnet, bila breaker point dibuka arus yang mengalir oada kumparan

primer akan terputus dan kemagnetan pada inti besi akan segera hilang. Hilangnya

kemagnetan ini akan menimbulkan kumparan primer dan sekunder timbul

tegangan induksi. Karena jumlah gulungan pada kumparan sekunder lebih banyak

dari primer, maka tegangan yang keluar dari kumparan sekunder ini akan jauh

lebih besar atau kumparan sekunder akan timbul tegangan tinggi. Tegangan tinggi

ini sselanjutmya disalurkan kerotor distributor untuk dibagi-bagikan kebusi-busi

pada tiap silinder yang sedang mengakhiri langkah kopresi.

1. Mengukur Tegangan

a. Mengukur tegangan pada baterai

b. Mengukur tegangan pada kunci kontak

c. Mengukur tegangan pada tahanan ballanst

d. Mengukur tegangan pada koil pengapian (kelm + dan klem -)

e. Mengukur tegangan pada kontak pemutus

2. Mengukur tahanan

a. Mengukur tahanan pada kunci kontak

b. Mengukur tahanan pada (tahanan ballast)

c. Mengukur tahanan koil pengapian

d. Mengukur tahanan pada kontak pemutus

Petunjuk :

a. Waktu pengukuran tagangan kunci kontak “ON”

b. Waktu mengukur tahanan kunci kontak posisi “OFF”

c. Tulisan hasil pengukuran pada lembar yang disediakan

Page 2: Sistem Pengapian Konvensional Denis

PEMERIKSAAN BAGIAN-BAGIAN TEGANGAN TINGGI

Langkah Kerja :

1. Keluarkan tutup distributor, rotor dan kabel-kabel tegangan tinggi. Untuk

melepaskan, jangan menarik strecker busi pada kabelnya, karena kabel

tersebut berinti arang sehingga mudah rusak.

2. Periksa tahanan setiap pengantar, dari elektroda didalam tutup distributor

sampai striker bus. Tahanan penghantara tidak boleh melebihi 20 kΩ.

Kalau tahanan pada satu penghantar terlalu besar, lepas bagian-bagian

pengantar tersebut dan periksa satu persatu, untuk mencari bagian yang

rusak.

Penghantar tegangan tinggi dengan tahanan yang terlalu besar

mengakibatkan mesin rusak.

3. Lepaskan semua bagian dan bersihkan dengan bensin, kemudian

keringkan dengan baik. Jika menggunakan angina, doronglah arang di

dalam pusat distributor, untuk mencegah arang keluar waktu

disemprotkan.

4. Periksa kondisi isolator pada koil, rotor, tutup distributor dan stecker busi.

Jika terdapat tempat yang terbakar, bagian tersebut harus diganti baru.

Page 3: Sistem Pengapian Konvensional Denis

5. Tutup distributor harus diperiksa kondisi arangnya.

6. Periksa kondisi isolator kabel pengapian. Kabel yang retak atau terbakar

harus diganti.

7. Pasang rotor pada governor. Rotor yang mempunyai kelonggaran harus

diganti.

Page 4: Sistem Pengapian Konvensional Denis

8. Pasang tutup distributor.

9. Hubungkan kabel-kabel tegangan tinggi ke busi.

10. Hidupkan mesin sebagai control.

Hubungan kabel : dari tutup distributor ke silinder yang mana ?

o Tutup distributor buatan Jepang biasanya ada nomor-nomornya.

o Rumah distributor buatan Bosch ada tanda garis diatas sisinya, yang

menunjukkan ke silinder satu. Sedangkan kabel-kabel tegangan tinggi

yang lain mengikuti urutan pengapian, sesuai dengan arah putaran rotor.

Contoh : motor 4 silinder, urutan pengapian 1-3-4-2

Pemeriksaan dan Penggantian Busi

Langkah Kerja :

1. Lepas stecker busi. Jangan ditarik pada kabelnya.

2. Hubungan inti arang kabel mudah terlepas dari stecker, kalau kabel ditarik.

3. Periksa kondisi ulir dari lubang busi. Ulir lubang yang rusak seperti pada

gambar harus diperbaiki

Page 5: Sistem Pengapian Konvensional Denis

4. Periksa busi (bila perlu pakai kaca pembesar). Keadaan muka busi dapat

menunjukkan kondisi motor

5. Bandingkan busi yang diperiksa dengan gambar-gambar dengan

keterangan-keterangan.

6. Muka busi biasa. Isolasi berwarna kuning sampai coklat muda, puncak

isolasi bersih. Permukaan isolator kotor berwarna coklat muda sampai

abu-abu. Hal ini berarti kondisi penyetelan motor baik

7. Elektorda-elektroda terbakar, pada permukaan isolator menempel partikel-

partikel yang mengikat, isolator berwarna putih dan kuning itu berarti bisi

menjadi terlalu panas karena :

a. Campuran bahan terlalu kurus

b. Kualitas besin terlalu rendah

c. Saat pengapian terlalu awal

d. Jenis busi terlalu panas

Page 6: Sistem Pengapian Konvensional Denis

8. Isolator elektroda berjelaga, karena :

a. campuran bahan bakar terlalu kaya

b. kenis busi terlalu dingin

9. Isolator dan elektroda sangat kotor serta berwarna coklat muda. Kotoran

ini berasal dari oli motor yang masuk keruang bakar, karena :

a. Sil pengantar katup aus

b. Cincin torak aus

10. Elektroda-elektroda aus serta warna kotoran pada isolator kuning sampai

coklat muda merupakan keausan biasa. Gantilah busi dengan yang baru

perhatikan spesifikasi pada buku manual/catalog busi

11. Busi seperti ini harus diganti, karena bunga api bisa meloncat melalui

isolator yang pecah.

Page 7: Sistem Pengapian Konvensional Denis

Memasang Busi

1. Ukurlah celah elektoda dengan batang pengukur atau filler. Jika celah

tidak sesuai spesifikasi, stel dengan membengkokkan pada electrode masa

2. Pasang busi motor. Mulai menyekrupkan dengan dengan tangan kemudian

keraskan dengan kunci momen. Jangan terlalu keras.

Momen pengerasan : Untuk kepala silinder aluminium 15-20 Nm, untuk

kepala silinder besi tuang :20-25 Nm

3. Pasang kabel-kabel busi dan hidupkan motor sebagai kontrol.

Petunjuk :

Sebelum kondisi/penyetelan motor dapat dianalisa dengan melihat muka busi,

mobil harus dijalankan ≈ ½ jam

Busi biasa harus diganti dengan setiap ≈ 20000 km. Bila busi perlu diganti,

pilihlah busi baru yang sesuai dengan buku manual/catalog busi. Busi yang

salah dapat mengakibatkan kerusakan motor yang serius

Page 8: Sistem Pengapian Konvensional Denis

Ulir busi yang paling umum adalah M14 x 1,25 mm

Panjang ulir terdapat 3 macam :

4. Panjang ulir harus dengan panjang lubang ulir busi

Page 9: Sistem Pengapian Konvensional Denis

5. pengerasan busi tanpa kunci momen berdasarkan sudut putar, setelah busi

disekrupkan tanpa tenaga sampai mulai keras, selanjutnya kita

mengeraskan seperti dibawah ini : kekerasan busi dengan ring perapat ≈

90o (untuk busi baru). Keraskan busi dengan dudukan konis

≈ 15o

6. Celah elektroda biasanya 0,7-0,8 mm. Celah busi terlalu besar akibatnya

kebutuhan tegangan untuk meloncatkan bunga api lebih tinggi. Jika sitem

pengapian tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut, motor mulai

tersendat-sendatpada beban penuh, isolator-isolator bagian tegangan tinggi

cepat rusak karena dibebani tegangan pengapian yang luar biasa tingginya,

motor agak sulit dihidupkan. Apabial elektroda terlalu kecil akibatnya

bunga api lemah, elektroda cepat kotor, khususnya pada motor 2 tak

Page 10: Sistem Pengapian Konvensional Denis

7. Perbaikan ulir busi apabila terdapat kerusakan yaitu dengan tap busi yang

sesuai. Sebelum lubang busi ditap baru, berilah vet pada tap agar beram-

beram tidak banyak jatuh kedalam silinder. Untuk membersihkan sisa-sisa

beram yang jatuh kedalam silinder kita menstarter motor sebelum busi

dibasang, akibat putaran motor, beram-beram akan keluar. Ulir busi yang

paling umum M14 x 1,25 mm. Pada ulir lubang busi yang sangat rusak

dapat dipasang sebuah bos reparasi yang sudah berulir.

PEMERIKSAAN DAN PENGGANTIAN KONTAK PEMUTUS

Pemeriksaan awal

1. lepas tutup distributor, rotor dan piringan tutup

2. Periksa keausan kontak, gunakan obeng untuk membuka kontak.

Page 11: Sistem Pengapian Konvensional Denis

Perbaikan/penggantian kontak pemutus

1. Lepas kabel kontak pemutus

2. Lepas sekrup-sekrupnya keluarkan kontak pemutus

3. Bersihkan plat dudukan kontak pemutus dank am governor dengan lap

bersih

4. Kontak pemutus yang yang masih dapat digunakan harus diratakan, kalau

akan distel dengan fuller. Bila kontak tidak rata, penyetelan dengan fuller

akan menghasilkan celah yang terlalu besar.

5. Kontrol kedudukan kontak lepas kontak tetap

6. Kedudukan kontak yang salah seperti gambar b,c,d dapat dibetulkan

dengan membengkokkan kontak tetap. Gunakan alat bengkok khusus atau

tang

7. Periksa kekuatan pegas kontak pemutus dengan tangan jika pegas lemah

atau berkarat, kontak pemutus harus diganti

8. Sebelum pemasangan, nbersihkan permukaan kontak yang baru dengan

kertas yang bersih

Baik

Miring

Miring

Tergeser

Page 12: Sistem Pengapian Konvensional Denis

9. Sebelum pemasangan kontak pemutus, beri vet pada tumit ebonite tetapi

jangan terlalu banyak. Pakai vet khusus jika tidak ada, pakai vet bantalan

roda

10. jika tidak ada vetpada tumit ebonite, bagian tersebutakan cepat aus, maka

celah kontak menjai lebih kecil, yang akhirnya mempengaruhi besar sudut

dwell dan saat pengapian

Penyetelan Celah Kontak Pemutus Dengan Fuller

1. Putar motor dengan tangan sampai kam dengan tumit ebonite dalam posisi

seperti gambar dibawah ini.

Page 13: Sistem Pengapian Konvensional Denis

2. Celah fuller yang sesuai dengan besar celah kontak

3. Periksa celah kontak dengan fuller yang bersih, jika celah tidak baik , stel

seperti berikut :

4. Kendorkan sedikit sekrup-sekrup pada kontak tetap. Stel besar celah

dengan menggerakkan kontak tetap. Penyetelan dilakuakan dengan obeng

pada takik peyetel lihat gambar

5. Perhatikan pada waktu penyetelan celah, jika fuller tidak masuk secara

lurus, penyetelan akan salah

Celah Maksimum

Baik

Page 14: Sistem Pengapian Konvensional Denis

6. Kalau penyetelan sudah cepat, keraskan sekrup-sekrup pada kontak tetap

7. Putar mesin satu putaran, periksalah sekali lagi besarnya celah kontak,

besarnya celah kontak biasanya 0,4 – 0,5 mm

8. Kontak pemutus biasanya iganti dengan yang baru setiap 20000 km.

Kontak lama dapat diratakan dengan kikir kontaka atau kertas gosok, dan

selanjutnya dibersihkan deengan kertas yang bersih. Tetapi, kalau

ketidakrataan kontak besar, sebaiknya kontak pemutus diganti baru

9. Jika kontak pemutus dalam waktu singkat aus, kondensot pengapian harus

dikontrol

10. Jangan mengganti sekrup pengikat kontak dengan sekrup yanga lebih

panjang, ujung sekrup yang terlalu panjang menghalangi kerjanya

mekanisme advans vakum

Penyetelan Kontak Pemutus dengan Sudut Dwell

1. Lepas tutup distributor, rotor dan piringan tutup

2. periksa celah kontak secara visual, untuk mobil biasanya 0,4 - 0,5 mm.

Jika celah kontak lebih besar atau kecil, stel menurut metode yang sudah

dijelaskan pada penyetelan dengan fuller

3. Pasang dwell tester, catatan : sesuaikan dengan pemasangan kabel

pengetes dwell dengan merek/type yang digunakan

Salah, Fuller terpuntir

Salah, fuller bengkok

Page 15: Sistem Pengapian Konvensional Denis

4. Hubungkan kabel sekunder koil ke massa, untuk menghindarkan

kerusakan koil dan bagian-bagian elektronik

5. Star motor dan periksa sudut dwell. Jika salah, stel celah kontak sampai

mendapatkan hasil yang baik dan keraskan sekrup-sekrup pada kontak

tetap

6. Pasang kembali, control sudut dwell sekali lagi selama motor (putaran

idle)

Petunjuk :

Besar sudut dwell untuk motor 4 silinder biasanya 52o-56o, untuk motor 6 silinder

36o-38o. Kadang-kadang ada perubahan pada sudut dwell, yang tergantun jumlah

putaran motor. Itu diakibatkan oleh kebebasan plat dudukan kontak dan kebebasan

poros governor. Kalau jumlah perubahan lebih dari 5 derajat, distributor harus di

overhoule, kecuali : distributor buatan delco (GM) dan Ducellier (Renault),

distributor tersebut mengelami perubahan sudut dwell pada saat advans vakum

bekerja. Perubahan itu dikarenakan oleh konstruksinya

Perhatikan : jangan menstarter mesin terlalu lama, starter menjadi sangat panas,

dan baterai akhirnya kosong

Perhatikan : Jangan lupa mematikan kunci kontak (off). Pada saat motor mati

biasanya kontak pemutus mengalir melalui koil. Aibatnya koil menjadi sangat

panas, kemungkinan koil bisa meledak

Stel jumlah silinder

Hitam massa

Ke minus coil

Merah baterai +

Page 16: Sistem Pengapian Konvensional Denis

Menyetel Saat Pengapian Dengan Lampu Timing

1. Pasang lampu timing dan tachometer

2. Kontrol /stel putaran idle

3. lihat saat pengapian pada putaran idle. Tanda pengapian terletak pada puli

atau roda gaya. Jika tanda kotor, bersihkan terlebih dahulu

4. Apabila saat pengapian tidak tepat, kendorkan sekrup pengikat distributor

sampai distributor dapat bergerak

5. Putar distributor sampai didapatkan saat pengapian tepat, kemudian

keraskan sekrup kembali

6. Kontrol saat pengapian kembali. Kontrol juga dengan melepas slang

vakum dari distributor. Jika ada perbedaan antara saat pengapian dengan

/tanpa slang vakum, penyetelan karburator salah, atau slang pada

karburator disambung salah.

7. Petunjuk jika lampu timing dilengkapi dengan penyetel sudut, penyetel

tersebut harus ditetapkan pada posisi “off” atau 0o

8. Saat pengapian dalam idle biasanya 5-10o sebelum TMA

9. Penyetelan saat pengapian biasanya harus pada putaran idle. Bila putaran

idle terlalu tinggi, saat pengapian dimajukan oleh sistem advans didalam

distributor. Akibatnya, Penyetelan menjadi salah.

Page 17: Sistem Pengapian Konvensional Denis

10. Putaran idle untuk motor 4 silinder biasanya 750-850 rpm, untuk motor 6

silinder 600-750 rpm

11. Pada mobil-mobil buatan jerman, Italia kadang-kadang penyetelan saat

pengapian tidak pada putaran idle. Lihat cara menyetel dalam buku manual

12. Saat pengapian dikontrol setiap ≈ 10000 km

13. Pada distributor yang dilengkapi dengan oktan selector, penyetelan saat

pengapian dapat dilakukan melelui oktan selector, dengan memutar baut

penyetel. Hal tersebut bisa dilaksanakan jika kesalahan saat pengapian

hanya sedikit.

14. Letak silinder pertama untuk menghubungkan lampu timing, untuk motor

sebaris silinder 1 adalah silinder yang paling dekat dengan penggerak

poros kam, untuk motor bentuk V, biasanya silinder-silindernya diberi

nomor pada sambungan masuk. Biasanya silinder satu adalah juga silinder

yang paling dekat dengan penggerak poros kam, untuk motor boxer

biasanya silinder-silinsernya diberi nomor.

15. Beberapa tanda pengapian yang ada pada motor bakar, antara lain :

Page 18: Sistem Pengapian Konvensional Denis

Penyetelan Saat Pengapian Tanpa Lampu Timing

1. Penyetelan saat pengapian dengan lampu control 12 V, prinsip penyetelan

adalah :

Pada saat kunci kontak “ON” dan kontak pemutus terbuka, lampu menyala

(arus primer mengelir melalui lampu control ke massa). Kontak pemutus

tertutup, lampu mati (arus primer mengelir melalui kontak pemutus ke

massa).

Satu tanda (pada roda gaya atau puli)

Kalau ada hanya satu tanda (pada roda

gaya atau puli ), itu menunjukkan tanda

saat pengapian.

Dua tanda (pada roda gaya atau puli)

Untuk menentukan tanda saat pengapian,

lihat arah putaran motor. Tanda yang

paling depan (dalam arah putaran motor)

adalah tanda saat pengapian, tanda

berikutnya tanda TMA.

Tiga tanda (pada roda gaya atau puli)

Tanda pertama (dalam arah putaran motor) adalah tanda untuk mengontrol advans sentrifugal maksimum, Tanda kedua adalah tanda untuk saat pengapian dan tanda terakir adallah tanda TMA

Page 19: Sistem Pengapian Konvensional Denis

a. Langkah kerja :

Pasang lamu control seperti terllihat pada gambar dibawah. Satu

sambungan disambungkan kekoil (-) atau ke kontak pemutus dan

sambungan yang lain dihubungkan kemassa.

Putar motor sesuai dengan arah putarannya pada saat kunci kontak

“ON”. Kalau sudah dekat dengan tanda pengapian (yang terletak

pada puli atau roda gaya), putar pelan dan lihat lampu. Saat

pengapian adalah tepat saat lampu menyal pada waktu itu, hentikan

dan lihat saat pengapian pada tanda. Jika pengapian salah, lihat

tahap-tahap berikut

Tepatkan tanda pengapian, dengan memutar motor sesuai dengan

arah putarannya, dilarang memutar berlawanan arah. Hal itu akan

mengakibatkan salah penyetelan, karena ada kebebasan didalam

penggerak distributor.

Kendorkan sekrup pengikat distributor , sehingga distributor dapat

diputar.

Putar distributor searah putaran poros distributor, sampai lampu

mati. Arah putaran dapat dilihat dari posisi pengikat advans

vakum. Lihat gambar

Page 20: Sistem Pengapian Konvensional Denis

Putar perlahan-lahan distributor, berlawanan arah putarannya

sampai lampu mulai menyala

Keraskan sekrup pengikat distributor

Penyetelan Saat Pengapian Tanpa Alat Khusus

1. Lepas tutup distributor, rotor dan piringan

2. Putaran kunci kontak pada posisi “ON”

3. Putar mesin dengan tangan sesuai dengan arahnya (biasanya searah dengan

arah jarum jam). Kalau sudah dekat pada tanda pengapian pada puli (atau

roada gaya), putar mesin pelan-pelan dan lihat ke kontak pemutus. Saat

pengapian adalah saat kontak pemutus mulai terbuka. Pada saat itu terjadi

bunga api kecil diantara kontak. Penyetelan saat pengapian tepat apabila

tanda pengapian pada puli tepat dan bersamaan dengan itu, pada kontak

pemutus terjadi bunga api.

Page 21: Sistem Pengapian Konvensional Denis

Pemeriksaan Fungsi Advans Sentrifugal (Governor)

Pemeriksaan sederhana:

1. Lepas tutup distributor

2. Putar dengan tangan. Sesuai dengan arah putarannya rotor harus dapat

berbutar 10-15o terhadap pegas governor dan dapat kembali sendiri

keposisi semula. Jika tidak, governor harus diperbaiki atau diganti baru

Pemeriksaan Dengan Lampu Timing

1. Lepas slang vakum dariadvans vakum

2. pasang lampu timing dan tachometer

3. lihat tanda pengapian saat putaran idle, kemudian tambah putaran motor

pelan-pelan. Dibawah 900 rpm governor belum bekerja, saat pengapian

tidak boleh berubah

4. Antara 900-1500 rpm, governor harus mulai bekerja . untuk itu dapat

dilihat pada tanda pengapian yang mulai bergeser ke saat pengapian yang

lebih awal

5. Tambah putaran motor sampai 4500 rpm. Sekarang saat pengapian harus

maju 15-300.

Page 22: Sistem Pengapian Konvensional Denis

6. Dilarang menambah putran lebih dari 4500 rpm, jangan lupa memasang

kembali slang vakum setelah pemeriksaan

7. Cara mmeriksa fungsi advans sentrifugal, dengan menggunakan lampu

timing yang dilengkapi petunjuk sudut

Cara memeriksa fungsiadvans sentrifugal, dengan lampu timing yang

dilengkapi penunjuk sudut

Antara 900-1500 rpm (mis, 1200 rpm)

Page 23: Sistem Pengapian Konvensional Denis

Tanda pengapian mulai bergeser, karena governor mulai bekerja. Saat pengapian

akan dimajukan

Putar skala lampu timing, sehingga lampu menyala lambat (tanda bergeser

kembali) sampai tanda pada posisi semula. Lihat penunjuk sudut pada lampu

timing

Idle (mis 750 rpm)

Antara 900-1500 rpm (mis, 1200 rpm)

Tanda pengapian mulai bergeser, karena governor mulai bekerja. Saat pengapian

akan dimajukan

Pada 4500 rpm

Page 24: Sistem Pengapian Konvensional Denis

Putar skala lampu timing, sehingga lampu menyala lambat (tanda bergeser

kembali) sampai tanda pada posisi semula. Lihat penunjuk sudut pada lampu

timing

Perubahan saat pengapian yang dapat dilihat pada skala sama dengan sudut

pengatur advans sentrifugal

Pelumasan Governor Sentrifugal

Kadang-kadang governor dapat dilumasi, misalnya pada distributor Toyota, ujung

luar pada poros governor ditutup dengan karet. Karet tersebut dapat dilepas,

lubang poros diisi dengan vet, karet dipasang kembali, kemudian ditekan beberapa

detik, sehingga vet akan tetekan kedalam celah antara poros governor dan poros

distributor.

Page 25: Sistem Pengapian Konvensional Denis

Distributor bosch yang digunakan pada mobil-mobil jerman dilengkapi dengan

bahan laken pada ujung poros governor. Pada laken tersebut diberi satu tetes oli

mesin untuk menghindari kemacetan antara poros governor dengan poros

distributor. Pelumasan governor dilaksanakan 20000 km

Akibat kerja advans sentrifugal tidak teratur :

1. Keausan pada governor : pemajuan saat pengapian terlalu besar, timbul

knoking (detonasi)

2. Governor macet : saat pengapian tak akan dimajukan pada tinggi, daya

motor berkurang, pemakaian bahan bakar boros

Pemeriksaan Advans Vakum

1. Lepas tutup distributor

2. Lepas slang vakum menuju kedistributor pada karburator. Hisap slang

dengan mulut dan perhatikan plat dudukan kontak pemutus harus bergerak

Pemeriksaan Dengan Alat Pengetes

1. Pasang lampu timing dan tachometer

2. hidupkan motor, control /stel saat pengapian

3. tambah putaran motor sampai tepat 3500 rpm, kemudian lihat saat

pengapian

4. Lepas slang vekum pada distributor, kemudian lihat kembali saat

pengapian dengan tepat pada putaran 3500 rpm. Perbedaan saat pengapian

dengan/tanpa advans vakum harus 10-200

Page 26: Sistem Pengapian Konvensional Denis

5. pada saat katup gas terbuka (beban rendah), pembentukan campuran dalam

silinder jelek, karena olakan sedikit, temperature hasil langkah kompresi

saat pengapian harus lebih awal supaya pada mulai langkah usaha

campuran sudah terbakar maksimum

6. Hanya pada beban randah (katup gas terbuka sedikit) pada idle dan pada

beban penuh advans vakum tidak bekerja

Pemeriksaan Keausan Distributor

1. Periksalah kelonggaran plat dudukan kontak pemutus. Gunakan obeng,

seperti gambar berikut. Plat dudukan tidak perlu dilepas dari distributor.

2. Jika kebebasan dapat dirasakan dengan baik, palt dudukan harus diganti

Putaran 3500 rpm dengan slang vakum, pada contoh :280

Putaran 3500 rpm tanpa slang vakum , pada comtoh : 160

Kebebasan maksimal Radial 0,02 mmAksial 0,2 mm

Page 27: Sistem Pengapian Konvensional Denis

3. Periksa kelonggaran poros governor dengan tangan seperti pada gambar

berikut

4. Jika kebebasan radial dapat dirasakan dengan baik distributor harus

dioverhoule/diganti

5. periksa keausan kam governor . kam yang beralur terlalu tajam harus

diganti.

Melepas Distributor

1. Melepas semua kabel dari distributor

2. memutar poros engkol sehingga torak pada silinder satu pada posisi TMA,

langkah kompresi (posisi saat pengapian)

3. Memberi tanda pada rumah distributor sesuai dengan arah jri rotor

4. memberi tanda pada rumah distributor dan blok motor

5. melepas distributor dari dudukannya

Kebebasan maksimalRadial 0,02 mmAksial 1 mm

Page 28: Sistem Pengapian Konvensional Denis

Memasang Kembali Distributor

1. Pastikan bahwa posisi torak silinder pada TMA langkah kompresi/posisi

saat pengapian

2. Menyesuaikan tanda pada rumah distributor dengan arah jari rotor

3. Memesang distributor pada blok motor

4. Memasang baut pengikat tepi jangan keraskan

5. Pemasangan sistem pengkabelan

6. Stel saat pengapian, dan keraskan baut pengikat

7. Hidupkan motor

Menentukan Letak Silinder 1

Menurut DIN silinder satu terletak paling jauh dari pemindah tenaga pada bentuk

V atau bentuk datar silinder 1 terletak sebelah kiri paling jauh dari pemindah

tenaga

Menentukan Urutan Pengapian

Dengan melihat gerakan katup

1. Perhatikan jumlah silinder, untuk menentukan besar sudut jarak pengapian

2. Putar poros engkol sampai kedua katup silindr dalam posisi menutup

( langkah kompresi)]

3. Putar poros engkol sesuai dengan besar sudut jarak pengapian perksa dan

catat silinder mana yang kedua katupnya menutup

Page 29: Sistem Pengapian Konvensional Denis

4. Ulangi langkah kerja diatas sampai silinder memperoleh urutan pangapian

Membongkar dan Memasang Kembali Distributor Konvensional

1. Lepaskan tutup distributor, rotor, plat tutup dan kontak pemutus

2. Lepaskan kabel dan terminal hubungan ke kondensator

3. Lepaskan kondensator

4. Lepaskan ring pengunci tuas advans vacuum

5. Buka sekrup-sekrup pengikat rumah advans vacuum, pada distributor

6. Periksa kebocoran advans vacuum yang sudah dilepas dengan pompa

vacuum atau dengan cara menghisap ujung slang

7. Pada waktu kevakuman tertentu tuas vakum harus bergerak

8. Bila pemompaan dihentikan kevakuman tidak boleh turun

9. Kevekuman turun bearati ada kebocoran pada advans vakum

10. Advans vakum yang bocor harus diganti satu unit

11. Lepaskan plat dudukan kontak pemutus

Page 30: Sistem Pengapian Konvensional Denis

12. Periksa plat dudukan kontak pemutus gerakkan plat sesuai tanda panah,

gerakkan terasa lembut tanpa beban

13. Bila ada tahanan bersihkan plat dudukan beri vet seandainya tidak ada

perubahan ganti plat dudukan kontak pemutus

14. Lepaskan Nok dengan membuka sekrup pengunci yang ada didalam nok

15. lepaskan pegas sentrivugal, perhatikan pegas-pegas tidak boleh tertukar

dengan pasangannya/pemberat

16. Lepaskan ring pengunci pemberat sentrifugal. Periksalah kelonggaran pen

pemegang dengan pemberat, keausan pen menyebabkan advans sentrifugal

tidak bekerja dengan baik

17. lepaskan pemberat

18. Tempatkan pemberat pada suatu tempat bersama dengan pasangannya

19. Untuk melepas poros bentuk pasangan mekanis penggerak poros

distributor (seperti roda gigi penghubung dengan poros pemompaan oli

dan lain-lain)

20. Pemasangan mekanis penghubung itu biasanya dipakai “rol pin”, lepaskan

rol pin dengan cara seperti pada gambar, keluarkan poros distributor

Page 31: Sistem Pengapian Konvensional Denis

Memasang/ Merakit Kembali

Rakitlah distributor dengan urutan langkah-langkah kebalikan dari pembongkaran

beri vet atau oli pada semua bagian yang bergesekan