sistim pengapian konvensional

39
SISTEM PENGAPIAN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL KONVENSIONAL SIDIK ARGANA SIDIK ARGANA WIDYISWARA PPPG TEKNOLOGI MALANG WIDYISWARA PPPG TEKNOLOGI MALANG 0812 5285356, 0341-7616866 0812 5285356, 0341-7616866

Upload: wayangunawan

Post on 27-Oct-2015

1.019 views

Category:

Documents


299 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistim Pengapian Konvensional

SISTEM PENGAPIAN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONALKONVENSIONAL

SIDIK ARGANASIDIK ARGANA

WIDYISWARA PPPG TEKNOLOGI MALANGWIDYISWARA PPPG TEKNOLOGI MALANG0812 5285356, 0341-76168660812 5285356, 0341-7616866

Page 2: Sistim Pengapian Konvensional

SISTEM PENGAPIAN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONALKONVENSIONAL

Page 3: Sistim Pengapian Konvensional

Baterai Busi

Tegangan baterai (12Volt) dinaikkan menjadi tegangan tinggi 5000 s/d 25000 Volt dengan menggunakan transformator (Koil)

Page 4: Sistim Pengapian Konvensional

Transformator

Jika pada sambungan primer transformator dihubungkan dengan arus bolak balik maka:

Ada perubahan arus listrik

Terjadi perubahan medan magnet

Terjadi tegangan induksi lampu menyala

Perbandingan Tegangan

Perbandingan tegangan sebanding dengan perbandingan jumlah lilitan

Jumlah lilitan sedikit tegangan induksi kecil

Jumlah lilitan banyak tegangan induksi besar

Page 5: Sistim Pengapian Konvensional

Transformasi dengan arus searahTransformasi dengan arus searahBagaimana jika transformator diberi arus searah ?

•Transformator tidak dapat berfungsi dengan arus searah, karena:

Arus tetap

Tidak terjadi perubahan medan magnet

Tidak terjadi tegangan induksi

Bagaimana agar tejadi perubahan medan magnet?

Dengan memberi saklar pada sambungan primer maka :

Jika saklar dibuka/ditutup (On-Off) terjadi:

•Arus primer terputus-putus

•Ada perubahan medan magnet

•Terjadi tegangan induksi

Page 6: Sistim Pengapian Konvensional

Komponen-komponen sistem pengapian Komponen-komponen sistem pengapian konvensionalkonvensional

Page 7: Sistim Pengapian Konvensional

Rangkaian Sistem Pengapian BateraiRangkaian Sistem Pengapian Baterai

Page 8: Sistim Pengapian Konvensional

Cara kerjaCara kerjaSaat kunci kontak “On”, kontak pemutus menutupSaat kunci kontak “On”, kontak pemutus menutup

1 2 3 4

1 3

2 4

Arus mengalir dari + baterai – kunci kontak – kumparan primer koil kontak pemutus – massa

•Terjadi pembentukan medan magnet pada inti koil

Page 9: Sistim Pengapian Konvensional

Cara kerjaCara kerjaSaat kunci kontak “On”, kontak pemutus menutupSaat kunci kontak “On”, kontak pemutus menutup

Arus primer terputus dengan cepat maka :•Ada perubahan medan magnet ( medan magnet jatuh )•Terjadi arus induksi tegangan tinggi pada saat sirkuit sekunder ( terjadi loncatan bunga api di antara elektroda busi )

Page 10: Sistim Pengapian Konvensional

Bagian-bagian Kontak PemutusBagian-bagian Kontak Pemutus

9

8

3 5

4

6

2

1

6

1

2

3 5

4

6

7

6

8

9

Bagian-bagian

1. Kam distributor

2. Kontak tetap ( wolfram )

3. Kontak lepas ( wolfram )

4. Pegas kontak pemutus

5. Lengan kontak pemutus

6. Sekrup pengikat

7. Tumit ebonit

8. Kabel (dari koil)

9. Alur penyetel

Page 11: Sistim Pengapian Konvensional

Sudut Pengapian dan Sudut DwellSudut Pengapian dan Sudut Dwell

1

2

2

1

C

B A

Sudut pengapian adalah :Sudut putar kam distributor dari saat kontak pemutus mulai membuka 1 sampai kontak pemutus mulai membuka pada tonjolan kam berikutnya 2 Contoh : sudut pengapian 360 : Z Z = jumlah silinderUntuk motor 4 silinder

Sudut pengapian = 360/4 = 90° P.KSudut putar kam distributor :A – B = Sudut buka KpB – C = Sudut tutup KpSudut tutup kontak pemutus dinamakan sudut dwelKesimpulan : sudut dwel adalah sudut putar kam distributor pada saat kontak pemutus menutup (B) sampai kontak pemutus mulai membuka ( C ) pada tonjolan kam berikutnya

Page 12: Sistim Pengapian Konvensional

Hubungan sudut dwell dengan celah kontak pemutusHubungan sudut dwell dengan celah kontak pemutus

ß

ß

Celah kontak pemutus kecil

Sudut buka kecil ( )

Sudut Dwel besar ( α )

Sudut dwel besar celah kontak

pemutus kecil

Celah kontak pemutus besar

Sudut buka besar ( )

sudut Dwel kecil ( α )

Sudut Dwel kecil celah kontak

pemutus besar

Page 13: Sistim Pengapian Konvensional

Sudut Pengapian =

Z = jumlah silinder

Z360

Sudut Dwell = ≈60% x sudut pengapian

≈ 60% x

Toleransi ± 2 %

Z360

Contoh : Menghitung sudut dwel motor 4 silinder

Motor 4 silinder

Sudut pengapian = = = 90° P.E

Sudut dwell = 60% x 90° = 54°

Toleransi ± 2 %

Besar sudut dwell = 54° ± 2 %

Rentang sudut dwell = 52° - 56°

Z360

4360

Page 14: Sistim Pengapian Konvensional

Besar Sudut Dwell dan Kemampuan PengapianKemampuan pengapian ditentukan oleh kuat arus primer.

Untuk mencapai arus primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontak pemutus yang cukupSudut Dwell Kecil

Sudut Dwell Besar

Waktu penutupan kontak pemutus

pendek, sehingga Arus primer tidak

mencapai maksimum akibatnya

Kemampuan pengapian kurang

Kemampuan pengapian baik, tetapi

waktu mengalir arus terlalu lama

sehingga kontak pemutus menjadi

panas dan kontak pemutus cepat aus

Kesimpulan : Besar sudut dwel merupakan kompromis antara kemampuan pengapian dan umur kontak pemutus

Page 15: Sistim Pengapian Konvensional

KONDENSATORKONDENSATORApa yang terjadi jika sistem pengapian tanpa kondensator?

Pada sirkuit primerPada saat kontak pemutus mulai membuka. Ada loncatan bunga api diantara kontak pemutusArtinya : Arus tidak terputus dengan segeraKontak pemutus menjadi cepat aus (terbakar)

Pada sirkuit sekunderBunga api pada busi lemahMengapa bunga api pada besi lemah ?Karena arus primer tidak terputus dengan segera, medan magnit pada koil tidak jatuh dengan cepat sehingga Tegangan induksi rendah

Tanpa kondensator sistem pengapian tak berfungsi

Page 16: Sistim Pengapian Konvensional

Mengapa terjadi bunga api pada kontak Mengapa terjadi bunga api pada kontak pemutus saat arus primer dibukapemutus saat arus primer dibuka

Pada saat kontak pemutus membuka arus dalam sirkuit primer diputus maka terjadi perubahan medan magnet pada inti koil ( medan magnet jatuh ) Akibatnya terjadi induksi pada : Kumparan primer • Kumparan sekunder

Induksi pada sirkuit primer disebut “ induksi diri “

Bunga api yang terjadi pada saat memutuskan suatu sirkuit arus selalu disebabkan karena induksi diri

Page 17: Sistim Pengapian Konvensional

Sifat-sifat induksi diriSifat-sifat induksi diriTegangannya bisa melebihi tegangan sumber arus, pada sistem Tegangannya bisa melebihi tegangan sumber arus, pada sistem pengapian tegangannya pengapian tegangannya 300 - 400 Volt 300 - 400 VoltArus induksi diri adalah Arus induksi diri adalah penyebabpenyebab timbulnya bunga api pada kontak timbulnya bunga api pada kontak pemutuspemutusArah tegangan induksi diri selalu Arah tegangan induksi diri selalu menghambat menghambat perubahan arus perubahan arus primerprimer

Arus

I maks

a. Kontak pemutus menutup b. Kontak pemutus membuka

a. Kontak pemutus tutup, induksi diri memperlambat arus primer mencapai maksimum

b. Kontak pemutus buka, induksi diri memperlambat pemutusan arus primer, akibat adanya loncatan bunga api pada kontak pemutus

Waktu

Page 18: Sistim Pengapian Konvensional

Sistem Pengapian dengan KondensorSistem Pengapian dengan KondensorPada sistem pengapian, kondensator dihubungkan secara Pada sistem pengapian, kondensator dihubungkan secara paralel dengan kontak pemutus paralel dengan kontak pemutus

Kondensor

Cara kerja : Pada saat kontak pemutus mulai membuka, arus induksi diri diserap

kondensatorAkibatnya : Tidak terjadi loncatan bunga api pada kontak pemutus. Arus primer diputus dengan cepat ( medan magnet jatuh dengan cepat ). Tegangan induksi pada sirkuit sekunder tinggi, bunga api pada busi kuat. (Tegangan induksi tergantung pada kecepatan perubahan kemagnetan ).

Page 19: Sistim Pengapian Konvensional

KOIL PENGAPIANKOIL PENGAPIANKegunaan koil :Untuk mentransformasikan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi pada sistem pengapian.

Macam-macam Koil Pengapian

A. Koil inti batang ( standart )

Keuntungan :

Konstruksi sederhana dan ringkas

Kerugian :

Garis gaya magnet tidak selalu

mengalir dalam inti besi, garis

gaya magnet pada bagian luar

hilang, maka kekuatan / daya

magnet berkurang

Page 20: Sistim Pengapian Konvensional

Koil Pengapian dengan inti tertutup

Sekunder

Inti koil

Garis gaya magnet

Primer Primer

Sekunder

Inti koil

Garis gaya magnet

Keuntungan :Garis gaya magnet selalu mengalir dalam inti besi daya magnet kuat hasil induksi besarKerugian :Sering terjadi gangguan interferensi pada radio tape dan TV yang dipasang pada mobil / juga di rumah (TV)

Page 21: Sistim Pengapian Konvensional

Koil Pengapian dengan Tahanan BallastKoil Pengapian dengan Tahanan Ballast

Kunci Kontak

ST1ST2IGB

+

Tahanan balastR

1,5 ΩPrimer

Sekunder

Koil

Kontak pemutus & Kondensor

―+

1,5 ΩPersyaratan perlu/tidaknya koil dirangkai dengan tahanan ballastPada sistem pengapian konvensional yang memakai kontak pemutus, arus primer tidak boleh lebih dari 4 amper, untuk mencegah :Keausan yang cepat pada kontak pemutusKelebihan panas yang bisa menyebabkan koil meledak ( saat motor mati kunci kontak ON )Dari persyaratan ini dapat dicari tahanan minimum pada sirkuit primer

R min = = = 3 Ohm

Jadi jika tahanan sirkiut primer koil < 3 , maka koil harus dirangkai dengan tahanan ballast

Imaks

U4

12

Page 22: Sistim Pengapian Konvensional

BUSIBUSI1

105

3 2

8 4

11

12

9

76

Bagian-bagian busi

5

1

10

3

8

11

12

6 7

9

4

2

1. Terminal

2. Rumah Busi

3. Isloator

4. Elektrode (paduan nikel)

5. Perintang rambatan arus

6. Rongga Pemanas

7. Elektrode massa (paduan nikel)

8. Cincin Perapat

9. Celah elektrode

10. Baut sambungan

11. Cincin perapat

12. Penghantar

35

Page 23: Sistim Pengapian Konvensional

Beban Beban Hal-hal yang dituntutHal-hal yang dituntutPanasPanas..Temperatur gas di dalam ruang bakar Temperatur gas di dalam ruang bakar berubah, temperatur pada pembakaran berubah, temperatur pada pembakaran 2000 - 3000°C dan waktu pengisian 0 - 2000 - 3000°C dan waktu pengisian 0 - `120°C`120°C

Elektrode pusat dan isolator harus tahan Elektrode pusat dan isolator harus tahan terhadap temperatur tinggi ≈ 800°Cterhadap temperatur tinggi ≈ 800°C

Cepat memindahkan panas sehingga Cepat memindahkan panas sehingga temperatur tidak boleh lebih dari 800°Ctemperatur tidak boleh lebih dari 800°C

MekanisMekanis Tekanan pembakaran 30 – 50 barTekanan pembakaran 30 – 50 bar Bahan harus kuatBahan harus kuat

Konstruksi harus rapatKonstruksi harus rapat

KimiaKimia Erosi bunga apiErosi bunga api

Erosi pembakaranErosi pembakaran

KotoranKotoran

Bahan elektroda harus tahan temperatur Bahan elektroda harus tahan temperatur tinggi (nikel, platinum)tinggi (nikel, platinum)

Bahan kaki separator yang cepat Bahan kaki separator yang cepat mencapai temperatur pembersih diri (± mencapai temperatur pembersih diri (± 400°C)400°C)

Elektris Elektris Tegangan pengapian mencapai 25000 Tegangan pengapian mencapai 25000 voltvolt

Bentuk kaki isolator yang cocok sehingga Bentuk kaki isolator yang cocok sehingga jarak elektrode pusat ker massa jauhjarak elektrode pusat ker massa jauh

Konstruksi perintang arus yang Konstruksi perintang arus yang cocokcocok

Beban dan tuntutan pada busiBeban dan tuntutan pada busi

Page 24: Sistim Pengapian Konvensional

Nilai Panas Nilai Panas Nilai panas busi adalah suatu indeks yang menunjukkan jumlah panas Nilai panas busi adalah suatu indeks yang menunjukkan jumlah panas yang dapat yang dapat dipindahkandipindahkan oleh busioleh busi

Kemampuan busi menyerap dan memindahkan panas tergantung pada Kemampuan busi menyerap dan memindahkan panas tergantung pada bentuk kakibentuk kaki isolator / luas permukaan isolatorisolator / luas permukaan isolator

Nilai panas harus sesuai dengan Nilai panas harus sesuai dengan kondisi operasi mesinkondisi operasi mesin

Busi panasBusi panas

Luas permukaan kaki isolator besarLuas permukaan kaki isolator besar

Banyak menyerap panasBanyak menyerap panas

Lintasan pemindahan panas panjang, Lintasan pemindahan panas panjang, akibatnya pemindahan panas sedikitakibatnya pemindahan panas sedikit

Busi dinginBusi dingin

Luas permukaan kaki isolator kecilLuas permukaan kaki isolator kecil

Sedikit menyerap panasSedikit menyerap panas

Lintasan pemindahan panas Lintasan pemindahan panas pendek, cepat menimbulkan panaspendek, cepat menimbulkan panas

Page 25: Sistim Pengapian Konvensional

Kondisi kerja mesin dapat ditunjukkan oleh keadaan permukaan busi Kondisi kerja mesin dapat ditunjukkan oleh keadaan permukaan busi saat dilepas dari mesinsaat dilepas dari mesin

NormalIsolator berwarna kuning atau coklat mudaPuncak isolator bersih, permukaan rumah isolator kotor berwarna coklat muda atau abu – abu ,•Kondisi kerja mesin baik•Pemakaian busi dengan nilai panas yang tepat

TerbakarElektrode terbakar, pada permukaan kaki isolator ada partikel-partikel kecil mengkilat yang menempelIsolator berwarna putih atau kuningPenyebab :•Nilai oktan bensin terlalu rendah•Campuran terlalu kurus•Knoking ( detonasi )•Saat pengapian terlalu awal•Tipe busi yang terlalu panas

Page 26: Sistim Pengapian Konvensional

Berkerak karena oliKaki isolator dan elektroda sangat kotor.Warna kotoran coklatPenyebab :•Cincin torak aus•Penghantar katup aus•Pengisapan oli melalui sistem ventilasi karter

Berkerak karbon / jelagaKaki isolator, elektroda-elektroda, rumah busi berkerak jelagaPenyebab :•Campuran terlalu kaya•Tipe busi yang terlalu dingin

Isolator retakPenyebab :•Jatuh•Kelemahan bahan•Bunga api dapat meloncat dari isolator langsung ke massa

Page 27: Sistim Pengapian Konvensional

SAAT PENGAPIANSAAT PENGAPIAN

Pengapian terjadi sebelum torakmencapai TMA (pengapian awal)

Pengapian terjadi setelah torak melewati TMA (pengapian lambat)

Saat pengapian adalah saat busi meloncatkan bunga api untuk mulai pembakaran, saat pengapian diukur dalam derajat poros engkol ( ° pe ) sebelum atau sesudah TMA

Page 28: Sistim Pengapian Konvensional

Persyaratan saat pengapianPersyaratan saat pengapianMulai saat pengapian sampai proses pembakaran selesai diperlukan waktu tertentu. Waktu rata – rata yang diperlukan selama pembakaran 2 ms ( mili detik )

1. Saat pengapian (Za) terlalu awal

2. Saat pengapian (Zb) yang tepat

3. Saat pengapian (Zc) terlambat

Usaha yang efektifUntuk mendapatkan langkah

usaha yang paling efektif, tekanan pembakaran maksimum harus dekat sesudah TMA

Saat pengapian yang tepatAgar tekanan pembakaran

maksimum dekat sesudah TMA saat pengapian harus ditempatkan sebelum TMA

Tekanan

Sebelum TMA Sesudah TMA

ab

c

c

ba

Page 29: Sistim Pengapian Konvensional

Hubungan pengapian dan daya motorHubungan pengapian dan daya motor

Tekanan

Sebelum TMA Sesudah TMA

ab

c

c

ba

Saat pengapian terlalu awalmengakibatkan detonasi /

knoking, daya motor berkurang, motor menjadi panas dan menimbulkan kerusakan ( pada torak, bantalan dan busi )

Saat pengapian tepatMenghasilkan langkah usaha

yang ekonomis, daya motor maksimum

Saat pengapian terlalu lambat

Menghasilkan langkah usaha yang kurang ekonomis / tekanan pembakaran maksimum jauh sesudah TMA, daya motor berkurang, boros bahan bakar

1. Saat pengapian (Za) terlalu awal

2. Saat pengapian (Zb) yang tepat

3. Saat pengapian (Zc) terlambat

Page 30: Sistim Pengapian Konvensional

Hubungan saat pengapian dengan putaran motorHubungan saat pengapian dengan putaran motorSupaya akhir pembakaran dekat sesudah TMA, saat pengapian harus 1 ms sebelum TMA. Untuk menentukan saat pengapian yang sesuai dalam derajat p.e, kita harus memperhatikan kecepatan putaran motor

1ms

1ms6°

36°

Kesimpulan :Supaya akhir pembakaran tetap dekat TMA, saat pengapian harus disesuaikan pada putaran motor

Putaran motor tinggi saat pengapian semakin awal

Putaran rendah

Sudut putar p.e selama 1 ms kecil

Putaran tinggi

Sudut putar p.e selama 1 ms kecil

Putaran motor : 1000 rpm

Waktu untuk 1 putaran p.e : 60 ms

Sudut putar selama 1 ms : 6° p.e

Putaran motor : 6000 rpm

Waktu untuk 1 putaran p.e : 10 ms

Sudut putar selama 1 ms : 36° p.e

Page 31: Sistim Pengapian Konvensional

Hubungan saat pengapian dengan beban motorHubungan saat pengapian dengan beban motorPada beban rendah, pembentukan campuran setelah langkah kompresi masih

kurang homogen karena :Pengisian silinder kurang temperatur hasil kompresi

rendahAliran gas dalam silinder pelan tolakan kurangAkibatnya : waktu bakar menjadi lebih lama dari pada ketika beban penuh

Agar mendapatkan akhir pembakaran tetap dekat sesudah TMA, maka pada beban rendah saat pengapian harus lebih awal daripada waktu beban penuh

Saluiran vakum

Saluiran vakum

Beban rendah = Katup gas terbuka sedikit

Beban penuh = Katup gas terbuka penuh

Page 32: Sistim Pengapian Konvensional

Saat pengapian dan nilai oktanSaat pengapian dan nilai oktanJika nilai oktan bensin rendah, saat pengapian sering harus diperlambat daripada spesifikasi, untuk mencegah knoking (detonasi )

Torak yang berlubang karena temperatur terlalu tinggi, akibat detonasi

Cincin torak, pen torak, bantalan rusak akibat tekanan yang tinggi karena detonasi

Page 33: Sistim Pengapian Konvensional

Pengajuan saat pengapianPengajuan saat pengapian

n = 1000 rpmn = 1000 rpm

Waktu ( t ) untuk 1 putaranWaktu ( t ) untuk 1 putaran

t = 1/n . 60 . 103 mst = 1/n . 60 . 103 ms

= 1/1000 . 60 . 103 = 60 ms= 1/1000 . 60 . 103 = 60 ms

Sudut putar p.e. dalam 1 msSudut putar p.e. dalam 1 ms

= 360/60 = 60 pe= 360/60 = 60 pe

Saat pengapian = 0,8 msSaat pengapian = 0,8 ms

Jadi T = 0,8 . 6 = Jadi T = 0,8 . 6 = 50 pe sebelum 50 pe sebelum TMATMA

4000

Rpm

20006000

1000 TMA

Hitunglah saat pengapian yang sesuai dalam 0p.e. untuk putaran : 1000, 2000, 4000, 6000 rpm, dengan ketentuan pengapian harus tetap 0,8 ms sebelum TMA

Analog :n = 2000 rpm Saat pengapian 100 pe sebelum TMAn = 4000 rpm Saat pengapian 200 pe sebelum TMAn = 6000 rpm Saat pengapian 300 pe sebelum TMA

Kesimpulan :Semakin cepat putaran motor, saat pengapian semakin maju (semakin awal)

Page 34: Sistim Pengapian Konvensional

Fungsi Advans Sentrifugal (gavernor)Fungsi Advans Sentrifugal (gavernor)

Untuk memajukan saat pengapian berdasarkan putaran motor digunakan advans sentrifugal

Pegas pengembali

Pemberat (bobot) sentrifugal

Poros distributor dengan plat pembawaa pemberat sentrifugal

Poros Gavernor dengan plat berkurva

Prinsip kerjaSemakin cepat putaran motor, semakin mengembang bobot-bobot sentrifugal. Akibatnya poros governor ( kam ) diputar lebih maju dari kedudukan semula kontak pemutus dibuka lebih awal ( saat pengapian lebih maju )

Page 35: Sistim Pengapian Konvensional

Cara kerja advance centrifugalCara kerja advance centrifugal

kelonggaran

Pegas belum bekerja

Putaran idle ( stasioner )•pemberat sentrifugal belum mengembang•plat kurva belum ditekan•advans belum bekerja•salah satu pegas pengembali masih longgar

Putaran rendah s / d menengah•Pemberat sentrifugal mulai mengembang•Plat kurva mulai ditekan•Advans sentrifugal mulai bekerja•Hanya satu pegas pengembali yang bekerja

Page 36: Sistim Pengapian Konvensional

Pembatas maksimum

Putaran tinggi•Pemberat sentrifugal mengembang sampai pembatas maksimum•Plat kurva ditekan•Advans bekerja maksimum•Kedua pegas pengembali bekerja

Karakteristik kurva advans sentrifugal

CatatanKurva advans sentrifugal harus sesuai dengan keperluan motor yang ditentukan berdasarkan percobaan di pabrikPengajuan saat pengapian bisa jauh berbeda pada berbagai macam tipe motorGrafik diatas merupakan keterangan mengenai batas – batas kerja advans sentrifugal secara umum

Page 37: Sistim Pengapian Konvensional

Advance vakumAdvance vakum

6

1

2

5

4

3

1

2

5

36

4

Bagian – bagian 1. Plat dudukan kontak pemutus yang bergerak radial2. Batang penarik3. Diafragma4. Pegas5. Langkah maksimum6. Sambungan slang vakum

Pada beban rendah atau mencegah, kecepatan bakar rendah karena tolakan rendah, temperatur rendah, campuran kurus. Oleh karena itu waktu pembakaran menjadi lebih lama, Agar mendapatkan tekanan pembakaran maksimum tetap dekat sesudah TMA, saat pengapian harus dimajukan612543Untuk memajukan saat pengapian berdasarkan beban motor digunakan advans vakum

Page 38: Sistim Pengapian Konvensional

Cara kerja advance VakumCara kerja advance Vakum

Advans vakum tidak bekerja( Pada saat idle dan beban penuh )•Vakum rendah membran tidak tertarik•Plat dudukan kontak pemutus masih tetap pada kedudukan semula•Saat pengapian tetap

Advans vakum bekerja( Pada beban rendah dan menengah )•Vakum tinggi, membran tertarik•Plat dudukan kontak pemutus diputar maju berlawanan arah dengan putaran kam governor•Saat pengapian semakin di majukan

Page 39: Sistim Pengapian Konvensional

Macam-macam kondisi vakum pada sambungan Advance Macam-macam kondisi vakum pada sambungan Advance vakumvakum

IdleVakum yang benar terjadi di bawah katup gasVakum belum mencapai daerah sambungan advans, maka advans vakum belum bekerja

Beban rendah & menengahVakum yang besar mencapai daerah sambungan advans, maka advans vakum bekerja

Beban penuhVakum pada daerah sambungan advans kecil, maka advans vakum tidak bekerja