rpp 1 sistem kemudi k13_pspt
DESCRIPTION
RppTRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANPemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga
Sistem Kemudi
2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 4 PontianakBidang Studi Keahlian : Teknologi dan RekayasaProgram Studi Keahlian : Teknik OtomotifPaket Keahlian : Teknik Kendaraan RinganMata Pelajaran : Pemeliharaan Sasis Dan
Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
Kelas / semester : XI/GanjilPertemuan Ke : 1 sampai 6Alokasi Waktu : 36 jp x 45menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Mengembangkan perilaku ( jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 :Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, dan procedural
dalam pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
phenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang di pelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B.Kompetensi Dasar
3.6. Memahami sistem kemudi
4.6. Memelihara Sistem Kemudi
C.TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ( materi transmisi manual) peserta didik mampu
melaksanakan pemeriksaan, perawatan dan perbaikan transmisi manual sesuai dengan
prosedure dan hasil kerja yang memenuhi standar di dunia kerja.
1. Menjelaskan dan mengidentifikasi komponen-komponen unit kemudi ( Kemudi
manual,hidrolik,electronik ).
2. Menjelaskan Fungsi setiap komponen kemudi manual,hidrolik,electronic.
3. Menjelaskan cara pemeliharaan/servis sistem kemudi manual ,hidrolik,dan
eletronik.
4. Menjelaskan cara Perbaikan sistem kemudi manual ,hidrolik,dan eletronik
5. Menjelaskan Overhaul serta gangguan sistem kemudi manual ,hidrolik,dan
eletronik.
6. Terampil menunjukkan komponen-komponen sistem sistem kemudi
manual ,hidrolik,dan eletronik. Pengoperasiannya
7. Terampil melakukan pemeliharaan/servis sistem kemudi manual ,hidrolik,dan
eletronik. dan komponen-komponen sistem pengoperasian sesuai SOP
8. Terampil melakukan Perbaikan sistem kemudi manual ,hidrolik,dan eletronik.
D.MATERI PEMBELAJARAN
Sebelum mempelajari materiini uji kemampuan yang telah dimiliki siswa dengan
jujur dan dapat dipertanggung jawabkan dengan pertanyaan sekitar ruang
lingkup sebagai berikut :
1. Identifikasi sistem kemudi dan komponennya.
2. Pemeliharaan sistem kemudi dan komponennya sesuai SOP.
3. Perbaikan sistem kemudi dan komponennya.
4. Overhaul sistem kemudi.
E.MODEL/METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik. Pembelajaran koperatif
menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah.
F.ALAT/MEDIA
1.Lembar kerja siswa
2.Bahan tayang/power point
3.Lembar penilaian
G.SUMBER BELAJAR
1. Buku siswa mata pelajaran “Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan” kelas XI .
2. Buku “Pedoman Reparasi Chasis Dan Bodi Toyota Kijang”PT Toyota Astra Motor Jakarta,
3. Modul Diklat Sistem kemudi, VEDC Malang.4. Buku Yang relevan dengan materi.
Pertemuan ke 1 dan 2
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATANALOKASI WAKTU
Pendahuluan 1. Menyiapkan Peserta didik secara fisik dan psikis.( peduli lingkungan, do’a, absensi)
2.Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami Unit system kemudi ( Steering ) dan memberikan gambaran tentang manfaat system kemudi. Dengan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang cukup (motivasi)kita bisa membantu orang-orang disekitar lingkungan kita.
3. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, siswa diajak memecahkan masalah mengenai unit system kemudi ( Steering), yang relevan.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
(1) . menjelaskan pengertian,,identifikasi dan (2). prinsip-prinsip servis dan perbaikan unit isitem kemudi (3)Menyampaikan Materi Pokok dan Strategi pembelajaran pemeliharaan serta perbaikan system kemudi.
2x20 menit
Inti 1. Mengamati Siswa mengamati gambar/tayangan tentang macam- macam
jenis/tipe kemudi.
2x220
menit
2. MenanyaMengajukan pertanyaan terkait tayangan atau simulasi atau
hal-hal yang berhubungan dengan system kemudi pada
kendaraan ringan.
3. MengeksplorasiGuru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan tiap
kelompok terdiri atas 4 orang siswa. Tiap kelompok mendapat
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATANALOKASI WAKTU
tugas untuk mempelajari :
Menuliskan atau menyebutkan nama komponen system
kemudi dan fungsi komponen system kemudi.
Membuat perbandingan kelebihan jenis/tipe system
kemudi.Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk terlibat
diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang
melenceng jauh pekerjaannya.
4.MengasosiasiSetiap kelompok membuat kesimpulan tentang kelebihan dan
kekurangan jenis/tipe system kemudi.
5.Mengkomunikasikan
Salah satu kelompok diskusi (tidak harus yang terbaik) diminta
untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
Sementara kelompok lain, menanggapi dan menyempurnakan
apa yang dipresentasikan.
Penutup 1. Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan tentang system
kemudi manual jenis rack pinion dan manfaat pada unit
kendaraan.
2. Dengan bantuan presentasi komputer, guru menayangkan
tentang pencapaian tujuan pembelajaran dan situasi belajar.
(umpan balik)
3. Guru memberikan tugas PR beberapa soal mengenai unit
system kemudi.(tindak lanjut)
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
untuk tetap belajar. Menyampaikan materi berikutnya yaitu Cara
kerja kemudi tipe manual jenis recirculating ball. (rencana
kegiatan).
2x30 menit
Pertemuan 3 & 4.
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATANALOKASI WAKTU
Pendahuluan 1. Menyiapkan Peserta didik secara fisik dan psikis.( peduli
lingkungan, do’a, absensi)
2. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya
memahami cara kerja system kemudi jenis recirculating ball
baik manual maupun power steering, guna memberikan
kemudahan bagi kita untuk menentukan kelainan pada
system kemudi tersebut. (motivasi)
3. sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, siswa diajak memecahkan masalah
mengenai mekanisme kerja kemudi jenis recirculating
ball( steering) yang relevan.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai yaitu (1) menjelaskan cara kerja system kemudi
recirculating ball dan (2) prinsip-prinsip servis dan
pemeliharaan serta perbaikan system kemudi tersebut.
5. Menyampaikan Materi Pokok dan Strategi pembelajaran
kemudi manual recirculating ball.
2x20 menit
Inti 1. Mengamati Siswa mengamati gambar/tayangan tentang cara kerja
kemudi jenis recirculating ball( Manual ) maupun power
steering.
2x220
menit
2.MenanyaMengajukan pertanyaan terkait tayangan atau simulasi atau
hal-hal yang berhubungan dengan mekanisme system kemudi
manual recirculating ball dan power steering.
3.MengeksplorasiGuru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan
tiap kelompok terdiri atas 4-6 siswa. Tiap kelompok mendapat
tugas untuk mempelajari cara kerja jenis kemudi recirculating
ball.
Menuliskan atau menyebutkan macam-macam mekanisme
jenis kemudi recirculating ball.
Membuat perbandingan jenis kemudi rack pinion dan
recirculating ball.
Selama siswa bekerja/latihan mendemontrasikan di dalam
kelompok, guru memperhatikan dan mendorong semua siswa
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATANALOKASI WAKTU
untuk terlibat memperhatikan.
4.MengasosiasiSetiap kelompok membuat kesimpulan berdasar pengamatan
pada saat kendaraan itu berbelok dan lurus pada kerja jenis
kemudi recirculating ball.
5.MengkomunikasikanSalah satu kelompok diskusi (tidak harus yang terbaik)
diminta untuk mempresentasikan hasil pengamatan di depan
kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan. Menerapkan
prosedur yang benar cara penanganan jenis recirculating
ball,baik perawatan,perbaikan maupun penyetelan
recirculating ball.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan tentang mekanisme
kerja kemudi recirculatingball.dan manfaatnya dalam
keteknisian pada kendaraan ringan.
2. Dengan bantuan presentasi komputer, guru menayangkan
tentang pencapaian tujuan pembelajaran dan situasi
belajar.(umpan balik)
3. Guru memberikan tugas PR beberapa soal mengenai Cara
kemudi manual recirculating ball dan proses perawatan
kemudi tersebut(tindak lanjut).
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar. Menyampaikan materi
berikutnya yaitu perawatan dan oh.kemudi rack pinion dan
recirculating ball.perbaikan(rencana kegiatan).
2x30 menit
Pertemuan ke 5 & 6.
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATANALOKASI WAKTU
Pendahuluan 1. Menyiapkan Peserta didik secara fisik dan psikis.( peduli
lingkungan, do’a, absensi)
2. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya
memahami perawatan serta perbaikan/overhaul kemudi
manual/tenaga rack pinion dan recirculating ball.Dengan
2x20 menit
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATANALOKASI WAKTU
memiliki pengetahuan yang cukup serta ketrampilan yang
memadai dalam proses penanganannya lebih cepat dan
efisien. (motivasi).
3. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis, siswa diajak memecahkan masalah
mengenai perbaikan/overhoul unit kemudi rack pinion dan
recirculating ball.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai yaitu (1) menjelaskan pengertian perbaikan dan
overhaul sistem kemudi.. (2) Langkah-langkah perbaikan
sistem kemudi.3.Menguji/mencoba hasil perbaikan sistem
kemudi dan 4.mampu melakukan perbandingan sebelum
perbaikan dan setelah perbaikan.
5. Menyampaikan Materi Pokok dan Strategi pembelajaran
perbaikan Unit kemudi.
Inti 1. Mengamati Siswa mengamati gambar/tayangan( contoh ) tentang
langkah-langkah perbaikan /overhaul system kemudi
manual yang sesuai dengan standart prosedur
operasional.
2x220
menit
2. MenanyaMengajukan pertanyaan terkait tayangan atau simulasi
atau hal-hal yang berhubungan dengan OH/perbaikan
kemudi manual.
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATANALOKASI WAKTU
3. MengeksplorasiGuru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
dengan tiap kelompok terdiri atas 4 siswa. Tiap kelompok
mendapat tugas untuk mempelajari
Menuliskan atau menyebutkan langkah-langkah
prosedur penanganan overhaul sistem kemudi.
Membuat analisa kerusakan pada setiap komponen
system kemudi manual.
Melakukan latihan/mendemontrasikan proses perbaikan
sistem kemudi yang benar sesuai prosedur.
Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk terlibat
mendemontrasikan perbaikan kemudi manual, dan
mengarahkan bila ada kelompok yang tidak benar/bermain-
main selama proses latihan.
4. MengasosiasiSetiap kelompok membuat kesimpulan tentang
perbaikan/OH. system kemudi manual/tenaga .
5. MengkomunikasikanSalah satu kelompok diskusi/kerja (tidak harus yang
terbaik) diminta untuk mempresentasikan hasil praktiknya
didepan kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan. Menerapkan
prosedur yang benar cara penanganan oh kemudi manual
maupun sistem power.
Penutup 1. Guru dan Siswa secara bersama-sama menyimpulkan
tentang perbaikan kemudi manual. dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari sebagai teknisi.(refleksi dan
manfaat)
2. Dengan bantuan presentasi komputer, guru menayangkan
tentang pencapaian tujuan pembelajaran dan situasi
belajar.(umpan balik)
3. Guru memberikan tugas PR beberapa soal mengenai
prosedur perbaikan kemudi manual maupun power steering
.(tindak lanjut)
2x30 menit
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATANALOKASI WAKTU
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar dengan materi-materi yang telah
disampaikan dan dilanjukan dengan evaluasi jadwal
tersendiri.
H.PENILAIAN HASIL BELAJAR
1.Teknik Penilaian : Pengamatan,tes tertulis
2.Prosedur Penilaian :
Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik PenilaianWaktu
Penilaian
1. Sikap
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran
kemudi manual,hidrolik, dan electronic.
b. Tanggung jawab terhadap tugas individu
dan kelompok.
c. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
ObservasiMengamati keaktifan siswa
dalam mengikuti
pembelajaran teori dan
melakukan praktik
Selama
pembelajaran
dan saat diskusi
2. Pengetahuan
a. Menjelaskan komponen-komponen unit
kemudi manual,hidrolik,electronic.
b. Menjelaskan fungsi sistem kemudi, dan
mengidentifikasi bagian sistem kemudi
dengan bahasa sendiri.
c. Menjelaskan cara pemeliharaan/servis
sistem kemudi dan komponen-
komponen nya sesuai SOP.
d. Menjelaskan cara Perbaikan sistem
kemudi dan komponennya.
e. Menjelaskan cara Overhaul sistem
kemudi dan komponennya,analisis
gangguan dan perbaikan gangguan
f. Terampil menunjukkan komponen-
komponen sistem kemudi.
Portofolio Laporan praktek dinilai
berdasarkan
kelengkapan ulasan
berdasarkan praktek
yang dilakukan
Tes tertulis
Penyelesaian
tugas individu
dan kelompok
3. Ketrampilan Observasi
a. Terampil menunjukkan komponen-
komponen unit kemudi manual dan
jenis-jenisnya.
b. Terampil melakukan
pemeliharaan/servis unit kemudi dan
kelengkapanny sesuai SOP
c. Terampil melakukan Perbaikan sistem
kemudi dan kelengkapannya.
d. Terampil melakukan Overhaul sistem
kemudi dan komponennya,analisis
gangguan dan perbaikan gangguan
Mengamati keaktifan siswa
dalam melakukan praktik
Portofolio Laporan praktek dinilai
berdasarkan
kelengkapan ulasan
berdasarkan praktek
yang dilakukan
Penyelesaian
tugas (baik
individu
maupun
kelompok) dan
saat
praktek/unjuk
kerja
3. Instrumen penilaian hasil belajar :
a. Test tertulis
Tes formatif.
Soal.
I. ESSAY
1. Sebutkan komponen-komponen dari tipe steering linkage untuk suspensi independen: tipe
recirculating ball dan tipe rack and pinion (min 3)!
2. Sebutkan keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari penggunaan sistem kemudi yang
menggunakan power steering!
3. Jelaskan tujuan penggunaan feeler gauge pada pemeriksaan steering gear!
4. Jelaskan fungsi vane pump pada power steering!
5. Sebutkan nama komponen a, b, dan c …, … dan …
Kunci Jawaban
1.– Tipe recirculating bal : Relay rod, tie rod, idle arm
– Tipe rack and pinion : Rack end, tie rod end, rack
2. Keuntungan power steering:
a
b c
Mengurangi usaha pengemudian
Menyesuaikan pada tingkat tertentu bila kendaraan bergerak dari medium sampai
kecepatan tinggi
3. Maksud penggunaan feeler gauge:
Memeriksa celah poros sektor bagian atas dan tutup sektor
Memeriksa celah baut penyetelan sektor denga poros sektor
4. Vane pump berfungsi membangkitkan tekanan hidraulis fluida pada tangki reservoir.
5. Nama komponen :
a. Rack end
b. Pinion
c. Rack
Lembar kerja.( Job Sheet).
1. Tujuan Pembelajaran.
a. Mengenal jenis/tipe sistem kemudi.
b. Mengetahui komponen-komponen sistem kemudi
c. Memahami cara kerja sistem kemudi.
d. Dapat melakukan pembongkaran dan pemasangan komponen sistem kemudi.
e. Dapat melakukan penyetelan pada sistem kemudi.
2. Alat dan bahan.
a. Alat kerja.
Alat angkat (dongkrak).
Penyangga (stand).
Alat-alat tangan (hand tools).
Kunci roda.
Bak plastic.
Kuas.
Pistol dan selang udara.
Kunci momen
b. Alat keselamatan kerja.
Kaca mata kerja.
Kaos tangan.
Sepatu kerja.
Vender cover.
c. Bahan kerja.
Kertas gosok.
Oli.
Vet.
Kain lap.
d. Media kerja.
Mobil atau car trainer.
(spesifikkasi : sistem kemudi rak and pinion).
Mobil atau car trainer.
(spesifikasi : sistem kemudi circulating ball).
3. Keselamatan Kerja
a. Gunakan alat keselamatan kerja yang memadai.
b. Dilarang bekerja di bawah mobil tanpa penyangga yang baik (periksa kestabilannya
sebelum bekerja).
4. Langkah kerja.
a. Persiapan.
Berdo`alah sebelum muali bekerja.
Siapkan alat, bahan dan media yang akan digunakan.
Bersihkan tempat yang akan digunakan untuk bekerja.
b. Mengangkat kendaraan.
Pasang vender cover.
Pasang ganjal (chuk) pada
bagian depan dan belakang
roda (jika tersedia pasang
pada semua roda, jika
hanya tersedia 2 buah
maka pasang pada hanya
satu roda).
Kendorkan semua mur
pengikat roda depan.
Bebaskan rem parkir.
Pasang ganjal bagian
belakang roda belakang.
Dokrak bagian depan
kendaraan pada bagian
yang kuat dan pasang
stand pada bangian yang
kuat dan stabil.
Ambil dongkrak dan siapkan pada tempat yang aman.
c. Memerika komponen sambungan kemudi.
Melepas Ball Joint
Sebelum melepas ball joint,
ukur dan catat jarak tie rod
– tie rodnya
Lepas ball joint dengan traker
ball joint atau garpu pelepas
ball joint
Lepas semua komponen sambungan kemudi.
Periksa semua komponen sambungan kemudi dari
kekocakan, kemacetan ball joint dan kerusakan karet
penutup (boot). Jika ditemukan ada komponen yang
rusak maka konsultasikan pada guru atau instruktur
yang mendampingi, untuk analisa kerusakan dan
kemungkinan untuk mengganti komponen tersebut.
Pemeriksaan Dudukan Lengan Idler
Periksa bantalan gesek
( bush ), poros lengan idler,
pegas penekan
kemungkinan retak, macet
dan jika kita
menggerakkannya terasa
berat maka harus diganti.
Pemasangan komponen.
Rakit semua komponen
dengan urutan kebalikan
urutan pelepasan.
Kencangkan semua ball join
dengan kekencangan 85
Nm. atau menurut buku
manual.
Dasar Penyetelan
Pada Sambungan
Kemudi
Langkah awal :
Tentukan posisi tengah gigi
kemudi.
Simpangan roda ke kiri dan
ke kanan harus sama.
Posisi lengan pit man lurus.
Luruskan posisi roda depan sehingga sejajar dengan
mobil, dapat dicek dengan tali atau diperhatikan
dengan penglihatan
Pemeriksaan Sudut
Belok Roda Depan. Luruskan roda depan pada
meja pengukur sudut belok.
Tepatkan skala ke posisi “O”
dan lepas penguncinya.
Putar roda depan kekanan dan kekiri, periksa besar
sudut luar dan sudut dalam, sudut dalam lebih besar
daripada sudut luar.
Besar sudut luar maupun dalam pada waktu belok kekiri
maupun kekanan harus sama
d. Memeriksa sistem kemudi tipe rak and pinion.
Lepas ball join outer tie rod
end terhadap steering
knucle.
Lepas baut pengikat universal
joint
Lepas klem atau baut
penyangga rumah rak pada
bodi.
Lepas inner tie rod end kiri dan
kanan.
Lepas pinion dam batang rak
dari rumahnya.
Ukur kebengkokan rak, bila
kebengkok
annya melebihi 0,3 mm maka
batang rak harus diganti.
Pemasangan :
Langkah pemasangan adalah kebalikan dari pembongkaran,
adapun komponen - komponen yang perlu diperhatikan saat pemasangan adalah :
Beri vet secukupnya pada bantalan, rak, gigi rak dan
piion serta ball joint.
Beri pelumas secukupnya ulir-ulir mur dan baut.
Atur bagian rak yang berlekuk
berada di tengah – tengah
lubang poros pinion.
Pasang pinion pada dudukannya dan yakinkan bahwa
ujung pinion berada di bantalan bawah
Setel pre – load pinion0,23 -
0,33 Nm ( 23 – 33 Ncm ).
(posisi pinion harus bebas
terhadap gigi rak).
e. Memeriksa komponen sistem kemudi tipe circulating ball.
Pembongkaran :
Lepas klem sambungan kemudi, beri tanda pada klem
dengan rumah kemudi.
Lepas mur pengikat lengan pitman, perhatikan
tandanya bila tidak ada beri tanda.
Keluarkan oli pelumas roda gigi kemudi.
Lepas mur pengunci penyetel poros sector.
Lepas tutup poros sektor, putar baut penyetel sektor
searah jarum jam, perhatikan paking jangan sampai
jatuh.
Keluarkan baut penyetel poros sector.
Posisikan roda gigi sektor ditengah roda gigi mur
kemudi, keluarkan poros sector.
Kendorkan mur pengunci baut penyetel tegangan
bantalan batang kemudi.
Buka baut penyetel tegangan bantalan batang
kemudi, perhatikan posisi bantalan peluru bagian
depan.
Keluarkan unit baut kemudi, perhatikan posisi
bantalan peluru belakang.
Bersihkan semua bagian – bagian yang dibongkar.
Jangan mengeluarkan mur
peluru
Pemeriksaan
Periksa meluncurnya mur
pada baut kemudi, mur
harus dapat meluncur
secara lembut.
Bila bantalan peluru dan konis rusak, unit baut kemudi
diganti seluruhnya.
Kondisi permukaan atau alur
gigi sektor, retak atau aus.
Kekocakan atau keausan
poros sektor bagian atas
gigi sektor dan tutup sektor.
Ukurlah (Celah 0,05 - 0,1mm).
Kondisi alur gigi sektor yang berhubungan dengan lengan
pitman, aus atau rusak.
Periksa celah baut penyetel sektor dengan poros sektor,
celah maksimum 0,05 mm.
Langkah pemasangan adalah kebalikan langkah
pembongkaran, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :
Beri vet sedikit pada bagian – bagian ini.
Permukaan konis baut spiral.
Poros sektor yang berhubungan dengan bantalan
jarum.
Bantalan peluru.
Permukaan kontak gigi mur dan roda gigi sector.
Posisikan mur peluru di tengah – tengah baut kemudi
bentuk spiral.
Pasang roda gigi sektor tepat
di tengah roda gigi mur
peluru.
1. Roda gigi sektor
2. Baut bentuk spiral
3. Mur kemudi
4. Bantalan peluru
Setel Ketegangan bantalan
( Pre – load ).
Stel ketegangan atau kebebasan awal batang kemudi, atur
mur penyetel sampai diperoleh ketegangan 0,2 – 0,5
Nm
Stel gerak bebas gigi mur
kemudi dengan gigiSector.
Gerak bebas 0,1 mm.
Jangan lupa memasang mur pengunci
5. Tugas.
Buatlah laporan kegiatan, yang berisi tentang prosedur pemeriksaan sistem kemudi sesuai dengan
kendaraan yang dipakai, konsultasikan dengan guru atau instruktur yang mendampingi keiatan
tesebut.
Kegiatan belajar II. Pemeriksaan kondisi sistem /komponen kemudi (power steering)
a. Tujuan Pembelajaran.
Setelah belajar materi kegiatan belajar II ini siswa diharapkan mampu memahami :
1. Diagnosisdasar sistem power steering.
2. Service sistem power steering.
b. Uraian materi :
A. Pendahuluan.
Power steeringhidrolik yang digunakan padasemua kendaraan ringan mempunyai beberapa
permasalahan. Kesalahandalampower steeringdapat mencakupantara lain : back-less
(kekocakan)yang berlebihan pada roda kemudi, operasikemudiberat, kebisingan, getaran, dan
kebocoranminyak, dll.Kemungkinan penyebabkesalahanini dapat mencakupcacat padagear box,
pompaminyak atausambungan-sambungankemudi.
Gunakan langkah-langkah untuk merencanakan strategi diagnostik. Startegi yang mungkin
dapat kita lakukan untuk menemukan kesalahan pada sistem power steering antara lain :
1. Mengumpulkan informasi dari pelanggan.
2. Memstikan bahwa kondisi yang dijelaskan oleh pelanggan itu benar.
3. Mencari kerusakan dengan mengikuti diagram alur diagnosis.
4. Memastikan bahwa kerusakan telah selesaikan.
Informasi Umum.
Kolom kemudi memiliki mekanisme penyerap goncangan dan mekanisme pengaman kemudi
(pencurian).
Sistem power steering menggunakan pompa minyak baling-baling dengan sistem kontrol aliran
fluida, sehinggabervariasi dengan putaran mesin.
Gambar Komponen power steering.
B. Contoh spesifikasi :
1. Spesifikasi umum.
Item Specification
Steering wheel Type Three-spoke type
Outside diameter mm (in) 365 (14.4)
Maximum number of turns 3.16
Steering column Column mechanism Shock absorbing mechanism and Tilt steering mechanism
Power steering type Integral type (Engine speed-dependent type)
Oil pump Type Vane type
Basic discharge amount 9.0 (0.55)
cm3/rev. (cu in/rev)
Reservoir type Separate type (Resin made)
Steering gear Type Rack and pinion
Stroke ratio (Rack stroke/Steering wheel maximum turning radius) mm/rev (in/rev)
65.97 (2.6)
Rack stroke mm (in) 150 (5.9)
2. Spesifikasiservice.
Item Nilai Standard Limit
Steering wheel free play mm (in)
With engine running
− 30 (1.2)or less
With engine stopped
16.5 (0.65) or less
−
Steering angle Inner wheel 33°10' ± 1°30'(Left/right deviation within 2°00’)
−
Outer wheel (reference value)
28°10' −
Toe-in mm (in) 0 ± 2 (0 ± 0.08) −
Tie rod end ball joint breakaway torque N m ⋅(in-lb)
2.9 (26) or less −
Engine idle speed r/min 700 ± 100 −
Stationary steering effort N (lb) [Fluctuation allowance N (lb)]
32 (7.2) or less[5.9 (1.33) or less]
−
Oil pump pressure MPa (psi)
Oil pump relief pressure
8.1 − 8.8(1,175 − 1,276)
−
Pressure under no-load conditions
1.0 (145) −
Steering gear retention hydraulic pressure
8.1 − 8.8(1,175 − 1,276)
−
Oil pressure switch OFF → ON 2.5 − 3.0 −
operating pressure MPa (psi)
(363 − 435)
ON → OFF 1.5 − 3.0(218 − 435)
−
Steering gear total pinion torque N m (in-lb) ⋅[Change in torque N m (in-lb)]⋅
0.6 − 1.6(5.3 − 14.2)[0.4 (3.5) or less]
−
Band crimped width mm (in) 2.4 − 2.8(0.09 0.11)
−
3. Pelumasan.
Item Specified lubricant
Quantity dm3 (qt)
Power steering fluid ATF DEXRON III or DEXRON II
1.0 (1.06)
Steering gear
Bearing ATF DEXRON III or DEXRON II
As required
O-ring and seal ring
Oil seal
Special tool (MB991213)
Pinion and valve assembly seal ring part
Bellows Silicon grease As required
Oil pump Friction surface of rotor vane, cam ring and pump cover
ATF DEXRON III or DEXRON II
As required
O-ring
4. Alat khusus.
Tool Name Use
Steering linkage puller Tie rod end disconnection
Preload socket Ball joint turning torque measurement
Power steering oil pressureGauge adapter (pump side)
Oil pressure measurement
Power steering oil pressuregauge adapter (hose side)
Oil pressure gauge assembly
Tool Name Use
Ornament remover Steering wheel cover removal
Preload socket Total pinion torque measurement
Torque wrenchsocket
Rack support cover removalTotal pinion torque adjustment
Bearing and oilseal installer set
Oil seal and bearing press fitting(Refer to GROUP 26 - Special Tools.)
Needle bearingPuller
Valve housing needle bearing pressing-out
Oil seal installer Gear housing oil seal press fitting
Bar (long type)
Oil seal andbearing installer
Valve housing needle bearing and lowerbearing press fitting
Oil seal protector Rack assembly installation
Oil seal andbearing installer
Valve housing oil seal and bearing pressfitting
Tool Name Use
Seal ring installer Pinion seal ring compression
Torque tube
bearing installer
Valve housing lower oil seal press fitting
Boot band
crimping toolBellows band installation
5. Prosedur Pemeriksaan sistem power steering.
a. Memeriksa free play roda kemudi.
Dengan mesin hidup(operasi tekanan
hidrolik)menempatkan roda depan
dalam posisi luruske depan.
Putar setir ke kiri dan ke kanan untuk
mengukur free play pada roda kemudi
sebelum roda mulai bergerak.
(Limit:30mmatau kurang).
Jika free play melebihi batas, periksa poros kemudi dan sambungan
kemudi dari kelonggaran. Perbaiki atau ganti jika perlu.
Jika free play melebihi batas, menempatkan roda kemudi
dalam posisi lurus ke depan dengan mesin mati.
Kemudian, dengan beban 5 N dalam arah melingkar di roda kemudi dan
ukuran free play.
Nilai standar maksimal : 10 mm
Jika free play melebihi nilai standar lagi, gantigear box steering dan
linkage. Kemudian, memeriksa dan menyesuaikan torsi total pinion.
b. Memeriksa sudut belok.
Tempatkan roda depan pada alat
pengukur radius putar dan ukur sudut
belok.
Nilai standar:
Inner wheels : 36°30`. ± 1°30`.
Outer wheels (For reference) :
31°40`.
Jika nilai-nilai standar tidak terpenuhi,
toe-in mungkin salah.Sesuaikan toe-
indan recheck sudut kemudi.
c. Memeriksa torsi awal pada ball joint outer tie rod.
Gunakan alat khusus untuk melepas
tie rod terhadap knucle
steering.Agar tidak merusak ulir
pada ball joint tie rod end mur
hanya melonggarkan tapi tidak
dilepas dari ball joint.
Ikat alatk husus dengan tali agar
tidak jatuh.
Gerakkan ball joint stud beberapa
kali, pasang mur pada stud,
kemudian ukur torsi putar bola
dengan alat khusus.
Nilai standar: 0.49 - 2.45 Nm.
Ketika torsi di atas nilai standar,
ganti tie rod end.
Ketika torsi berada di bawah nilai
standar, periksa ball joint dari
kelonggaran. Jika tidak, ball joint
masih berguna.
d. Memeriksa usaha untuk memutar kemudi pada putaran mesin idle.
Dengan kendaraan berhenti pada
permukaan yang datar dan
beraspal,menempatkan kemudi
dalam posisi lurus ke depan.
Hidupkan mesinpada
1.000±100r/min.
Pasang neraca pegaske barluarroda
kemudi.
Ukur usaha yang dibutuhkan untuk memutar kemudidari posis ilurus
belok kekiri dan kanan(satu setengah putaran). Juga perhatikan tidak
ada fluktuasi yang signifikan dalam usaha tersebut.
Nilai standar :
Steering effort : 39.2 N (maksimal)
Fluctuation : 5.9 N (maksimal)
e. Memeriksa returnability roda kemudi.
Periksa returnability sebagai berikut
pada tes jalan:
Pada kecepatan sekitar 35 km / jam,
memutar kemudi 90°, tahan selama
1 sampai 2 detik dan lepaskan.
Ketika kemudi kembali lebih dari
70°, berarti returnability baik.
Rasakan dengan perasaan anda sendiri bahwa upaya kemudi dan
returnability tidak memiliki perbedaan antara kiri dan kanan
bergantian.
f. Memeriksa ketegangan drive belt pompa hidrolis.
Periksa ketegangan belt dengan
salah satu metode dibawah ini
dan bandingkan dengan ukuran
standart.
Item Ketika diperiksa
Drive Belt baru
Drive Belt lama
Fibration frequency (Hz)
90 - 117 117 - 138 98 - 111
Tension (N) 294 - 490 490 - 686 343 - 41
Deflection (mm)
13.0 – 17.0 11.0 – 13.0 14.0 – 16.0
Jika ketegangan atau frekuensi
diluar nilai standar, maka setel
dengan lagkah sebagai berikut :
Kendorkan mur tension pulley.
Setel lendutan (defleksi) drive
belt melalui baut penyetel.
Kencangkan mur tension pulley
48 Nm.
Periksa kembali defleksi drive belt, jika perlu setel ulang.
g. Memeriksa level minyak power steering
Parkir kendaraan pada permukaan
yang datar dan menghidupkan
mesin. Tanpa menjalankan
kendaraan, putar kemudi beberapa
kali sampai temperature cairan
mencapai50° C sampai60°C.
Denganmesin berjalan, memutar kemudi sepenuh nyakiri dan kanan
beberapa kali.
Periksacairan minyak dalam reservoir apakah berbusa atau seperti
susu.
Periksa perbedaan tingkat cairan antara mesin berhenti dan hdup.
Jika perbedaannya adalah 5mm atau lebih, bleding sistem hidrolis.
h. Mengganti minyak power steering.
Angkat kendaraan dan pasang
jack sehingga posisi roda depan
terangkat.
Lepaskan selang pengembali.
Hubungkan selang vinyl dengan
selang pengembali dan
pindahkan cairan ke dalam
wadah.
Lepaskan konektor koil pengapian.
Start mesin beberapa kali sebentar-sebentar,putar kemudi sepenuhnya
kiri dan kanan untuk menguras cairan.
Hubungkan selang pengembali dankencangkan denganklip.
Isi reservoir dengan minyak tertentu hingga antara tandaMAXdanMIN,
dan kemudian bleeding sistem.
i. Membleeding sistem hidrolis.
Angkat kendaraan dan pasang jack sehingga roda depan dengan terangkat.
Lepaskan konektor koil pengapian. Start mesin beberapa kali sebentar-
sebentar (selama15 sampai 20 detik), putar kemudi kiri dan kanan
sepenuhnya lima atau enam kali.
Selama pembleedingan, isi ulang minyak sehingga
tingkat selalu di atas tanda MIN.
Hubungkan konektor koil pengapian dan idle mesin.
Memutar kemudi kiri dan kanan penuh sampai tidak ada gelembung
keluar dalam reservoir.
Lihat bahwa cairan tersebut tidak seperti susu dan bahwa tingkat
cairanadalah antara tanda MAX dan MIN.Lihat bahwa tingkat cairan berubah
sedikit ketika kemudiroda berbelok ke kiri dan kanan.
Periksa perbedaan dalam tingkat cairan antara mesin
berhenti dan berjalan.
j. Mengetes tekanan pompa power steering.
Lepaskan selang tekanan dari
pompa, dankemudian
menghubungkan alat khusus .
Bleed udara, tanpa
menjalankan kendaraan ,
putar roda kemudi beberapa
kali untuk menaikkan suhu
fluida 50°sampai 60°C.
Hidupkan mesinpada 1.000 ±
100 r / min .
Tutup shut-off valve pengukur
tekanan danukur tekanan
pompa minyak.Nilai standar :
8,3-9,0 MPa.
Format laporan siswa
Job ke : Judul Laporan...............................................
Nama :Kelas :
Tujuan
Peserta didik dapat
...........................................
...........................................
.................................................
ALAT :
-
BAHAN :
-
KESELAMATAN KERJA
-Hati-hati sewaktu mengidentifikasi/membongkar/memasang komponen sistem
kemudi,jangan sampai jatuh
-Hindarkan tumpahan oli pada lantai.
DASAR TEORI
...........................................................................
............................................................................ dst
LANGKAH KERJA
Pengidentifikasi sistem kemudi manual dan hidrolik
- ..............................
- ...............................
Pemeriksaan/Hasil Kerja/Gambar kerja
................................................................
.................................................................
Pemasangan Kembali
KESIMPULAN:
........................................
Pontianak, ..............................2015
Praktikan
(nama siswa)