mps modul 1 fix.docx

45
Tugas Kegiatan Belajar 1 1.1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan metode ilmiah! Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project). Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.” Metode Ilmiah (ilmu pengetahuan) , yaitu cara memperoleh pengetahuan (proses) akan menentukan apa yang akan diketahui (isi), melalui penalaran yang sahih (sistematis, teratur, keketatan proses penalaran). Metode ilmiah terjadi karena: -Pengetahuan diperoleh dengan cara membentuk prosedur sistematis -Adanya kombinasi prinsip deduksi (peneliti berupaya secara logis dan sistematis menganalisis fenomena sosial yang menjadi kajiannya) dan induksi (peneliti melakukan seleksi terhadap variasi fenomena sosial yang ingin dikaji)

Upload: rosalina-nisa-aminata

Post on 05-Dec-2014

108 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MPS modul 1 fix.docx

Tugas Kegiatan Belajar 1

1.1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan metode ilmiah!

Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus

dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project).

Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-

prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.

Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran

terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”

Metode Ilmiah (ilmu pengetahuan), yaitu cara memperoleh pengetahuan

(proses) akan menentukan apa yang akan diketahui (isi), melalui penalaran

yang sahih (sistematis, teratur, keketatan proses penalaran). Metode ilmiah

terjadi karena:

- Pengetahuan diperoleh dengan cara membentuk prosedur sistematis

- Adanya kombinasi prinsip deduksi (peneliti berupaya secara logis dan

sistematis menganalisis fenomena sosial yang menjadi kajiannya) dan

induksi (peneliti melakukan seleksi terhadap variasi fenomena sosial

yang ingin dikaji)

1.2. Deskripsikan apa yang dimaksud dengan metode penelitian sosial!

Metode Penelitian Sosial adalah kegiatan spionase untuk mencari, memata-

matai, dan menemukan pengetahuan di bidang sosial dari “lapangan” yang

dapat dipertanggung jawabkan menurut kaidah-kaidah ilmiah tertentu, bukan

mencari kebenaran-kebenaran normatif yang semata-mata hanya dituntun

oleh cara berpikir deduktif.

1.3. Jelaskan tujuan dan manfaat ilmu!

Manfaat ilmu antara lain :

Mencari tahu dan menelaah bagaiman cara hidup yang lebih baik dari

sebelumnya

Menemukan sesuatu untuk menjawab ssetiap keingintahuannya,

Menggunakan penemuan-penemuan untuk membantu dalam menjalani

aktivitas ssehari-hari.

Page 2: MPS modul 1 fix.docx

Manusia pun menjadi lebih aktif mengfungsikan akal untuk senantiasa

mengembangkan ilmu yang diperoleh dan yang dipelajarinya.

Menjadi tahu sesuatu dari yang sebelumnya tidak tahu,

Dapat malakukan banyak hal di berbagai aspek kehidupan.

Tujuan ilmu antara lain :

untuk mencari/mendapatkan :

Kebenaran (Truth)

Pengetahuan (Knowledge)

Pemahaman (Understanding)

Penjelasan (Explanation)

Klasifikasi (Classification)

Peramalan (Prediction)

Pengendalian (Control)

Penerapan (Application)

Penemuan (Indention)

Produksi (Production)

1.4. Jelaskan logika induktif maupun deduktif!

Logika induktif adalah ‘sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip

penyimpulan yang sah dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu

kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi.

Logika deduktif adalah ‘sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip

penyimpulan yang sah berdasarkan bentuknya (form) serta kesimpulan yang

dihasilkan sebagai kemestian yang diturunkan dari pangkal pikiran yang

jernih atau sehat’. Atau logika deduktif adalah ‘suatu ilmu yang mempelajari

asas-asas atau hokum-hukum dalam berfikirm hokum-hukum tersebut harus

ditaati supaya pola berfikirnya benar dan mencapai kebenaran’ (Sudiarja,

dkk., 2006; Copi, I.M. 1978).

Jadi, Logika induktif merupakan cara berfikir dimana ditarik suatu

kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual.

Logika deduktif merupakan cara berfikir dimana pernyataan yang bersifat

umum ditarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus.

Page 3: MPS modul 1 fix.docx

1.5. Jelaskan peran dan kedudukan metode penelitian dalam metode ilmiah!

Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu.Ilmiah berarti didasarkan pada ciri-ciri

keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Data yang diperoleh melalui

penelitian adalah data empiris (teramati) dengan kriteria valid,realibel dan

objektif.

1.6. Identifikasi kriteria metode ilmiah!

Metode ilmiah dalam meneliti mempunyai criteria, seperti di bawah ini.

Kriteria

1. Berdasarkan fakta

2. Bebas dari prasangka

3. Menggunakan prinsip-prinsip analisis

4. Menggunakan hipolesa

5. Menggunakan ukuran objektif

6. Menggunakan teknik kuantifikasi

1. Berdasarkan Fakta

Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang

akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang

nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal,

kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.

2. Bebas dari Prasangka

Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh

dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan

dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.

3. Menggunakan Prinsip Analisa

Dalam memahami serta member! arti terhadap fenomena yang kompleks,

harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab

serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang

mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat

Page 4: MPS modul 1 fix.docx

deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan

menggunakan analisa yang tajam.

4. Menggunakan Hipotesa

Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir

dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan

persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai

sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat.

Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran

peneliti.

5. Menggunakan Ukuran Obyektif

Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang

objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani.

Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan

menggunakan pikiran yang waras.

6. Menggunakan Teknik Kuantifikasi

Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus

digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan

Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya

harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang,

sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang

termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating.

Tugas Kegiatan Belajar 2

2.1 Definisikan masing-masing metode penelitian yang terdapat pada Tabel 1

di atas!

Tabel 1. Kategori Penelitian menurut pendekatan, purpose dan observasi

Pendekatan

(Approach)

Kebutuhan/Tujuan

(Purpose)

Metode Pengamatan

(Observation)

Qualitative (Kualitatif) Explaration (Eksplorasi) Experiment

Quantitative

(Kuantitatif)

Description (Deskripsi) Survey

Explanatory Field Research

Page 5: MPS modul 1 fix.docx

(Eksplanatori)

Unobtrusive Research

Evaluation Research

a. Kategori Penelitian menurut pendekatan

1. Qualitative (Kualitatif)

Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan

pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki

suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini,

peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata,

laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada

situasi yang alami (Creswell, 1998:15).

2. Quantitative (Kuantitatif)

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan

angka, yang datanya berujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau

frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk

menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik,

dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu

mempengaruhi variabel yang lain (Creswell, 2002)

b. Kategori penelitian menurut kebutuhan/tujuan (purpose)

1. Explaration (Eksplorasi)

Yaitu penelitian yang dilaksanakan untuk menggali data dan

informasi tentang topik atau isu-isu baru yang ditujukan untuk

kepentingan pendalaman atau penelitian lanjutan. Tujuan penelitian

adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang lebih akurat

yang akan dijawab dalam penelitian lanjutan atau penelitian

kemudian. Peneliti biasanya menggunakan penelitian eksp7lorasi ini

untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup dalam penyusunan

desain dan pelaksanaan kajian lanjutan yang lebih sistematis.

Penelitian eksploratory pada umumnya dilaksanakan untuk

menjawab pertanyaan ”Apa (what)” (Apa sesungguhnya fenomena

sosial tersebut?). Pada penelitian ini seringkali menggunakan data-

data kualitatif.

Page 6: MPS modul 1 fix.docx

2. Description (Deskripsi)

Penelitian deskriptif menghadirkan gambaran tentang situasi

atau fenomena sosial secara detil. Dalam penelitian ini, peneliti

memulai penelitian dengan desain penelitian yang terumuskan secara

baik yang ditujukan untuk mendeskripsikan sesuatu secara jelas.

Penelitian deskriptif biasanya berfokus pada pertanyaan

”bagaimana (how)” dan ”siapa (who)” (Bagaimana fenomena tersebut

terjadi? Siapa yang terlibat didalamnya?)

3. Explanatory (Eksplanatori)

adalah penelitian yang berusaha untuk mengklarifikasikan

mengapa dan bagaimana adanya hubungan diantara dua aspek dan

dua fenomena. Tipe penelitian ini berusaha menjelaskan, misalnya,

mengapa pekerjaan yang penuh tekanan akan mengakibatkan

serangan jantung; mengapa penurunan tingkat mortalitas penduduk

juga diikuti oleh penurunan tingkat kelahiran; atau mengapa

lingkungan rumah tempat anak akan berpengaruh kepada tingkat

pencapaian akademisnya.

Penelitian Eksploratori. Jenis penelitian ini biasa juga

disebut “feasibility study” atau “pilot study”, penelitian jenis ini biasa

dilakukan dengan menggunakan atau memanfaatkan skala yang kecil

tetapi dengan kajian yang mendalam, sehingga kajian yang sempit

dan mendalam tersebut bisa menjadi model atau percontohan yang

lebih luas.

c. Kategori penelitian menurut metode pengamatan (observation)

1. Experiment

Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu

penelitian yang berusaha mencari pengaruh variable tertentu terhadap

variable yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.

Terdapat empat bentuk metode eksperimen yaitu experimental, true

eksperimental factorial, dan quasi experimental. (Tuckman 1982:128-

156). Penelitian eksperimen ini pada umumnya dilakukan pada

laboratorium.

Page 7: MPS modul 1 fix.docx

Contoh misalnya:

Pengaruh unsur kimia tertentu terhadap kelezatan makanan

Pengaruh jenis bahan tertentu terhadap keawetan warna kain, dsb.

2. Survey

Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa penelitian survey

adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari

populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative,

distribusi dan hubungan-hubungan antar variable sosiologis maupun

psikologis.

Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil

suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun

metode survey ini tidak memerlukan kelompok control seperti halnya

pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dialkukan bisa

lebih akurat bila digunakan sampel yang representative (David Kline :

1980).

Contoh misalnya:

Penelitian untuk mengungkapkan kecendrungan masyarakat

dalam mengkonsumsi jenis minuman.

3. Field Research

Adalah metode penelitian yang digunakan penulis dengan

melakukan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian.

Pengamatan langsung disini dimaksudkan sebagai pengamatan

terhadap data, dokumen primer, serta barang milik negara yang

menjadi obyek penelitian ini. Metode penelitian lapangan ini

digunakan untuk mendukung pemahaman terhadap obyek yang

sedang diteliti.

4. Unobtrusive Research

Metode Unobtrusive/tidak Reaktif Bila diartikan secara

harfiah, istilah unobtrusive dapat diartikan sebagai ”tidak

menonjolkan diri”, rendah hati”. Arti sebenarnya adalah bahwa

Page 8: MPS modul 1 fix.docx

metode ini bersifat non-reaktif, dalam arti, tidak mengundang reaksi

khusus dari pihak yang diteliti.

Penelitian Unobtrusive, yang dimaksudkan adalah peneliti

tidak bertanya, atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan respon

dari individu atau kelompok yang ditelitinya. Penelitian dilakukan

dengan menyandarkan diri pada data unobtrusive, yakni:

a. Jejak-jejak fisik

Jejak-jejak fisik dapat dibedakan dari: Erosi, ada suatu

tanda penghilangan yang menunjukkan gambaran perilaku tertentu.

Akresi, adanya akumulasi bukti-bukti fisik mengindikasikan

perilaku tertentu.

b. Arsip/Dokumen

Arsip dibedakan menjadi 2:

Arsip resmi, atau arsip yang disusun oleh lembaga public

Arsip-arsip pribadi

5. Evaluation Research

adalah penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan

atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua

atau lebih alternatif tindakan. Dalam hal yang khusus, penelitian

evaluasi dapat dinyatakan sebagai evaluasi, tetapi dalam hal lain juga

dapat dinyatakan sebagai penelitian. Sebagai evaluasi berarti hal ini

merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk

membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standard

dan program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai penelitian berarti

akan berfungsi untuk menjelaskan fenomena.

Terdapat dua jenis dalam penelitian evaluasi yaitu: penelitian

evaluasi formatif yang menekankan pada proses dan evaluasi sumatif

yang menekankan pada produk (Kidder 1981 : 84).

Evaluasi formatif ingin mendapatkan feedback dari suatu

aktivitas dalam proses, sehingga dapat digunakan untuk

meningkatkan program atau produk. Evaluasi sumatif menekankan

pada efektifitas pencapaian program yang berupa produk tertentu.

Page 9: MPS modul 1 fix.docx

Contoh:

Penelitian untuk mengevaluasi apakah suatu produk yang

direncanakan terjual 95% tercapai atau tidak

2.2 Identifikasi karakteristik dari setiap metode penelitian tersebut!

Kategori

Penelitian

Metode

Penelitian

Karakteristik

Pendekatan

(Approach)

Qualitative

(Kualitatif)

Penelitian yang tidak

menggunakan model-model

matematik, statistik atau

komputer.

Proses penelitian dimulai

dengan menyusun asumsi

dasar dan aturan berpikir

yang akan digunakan dalam

penelitian.

Informasi yang dikumpulkan

dan diolah harus tetap

obyektif dan tidak

dipengaruhi oleh pendapat

peneliti sendiri.

Quantitative

(Kuantitatif)

Penelitian kuantitatif adalah

mengembangkan dan

menggunakan model-model

matematis, teori-teori dan

hipotesis yang dikaitkan

dengan fenomena alam.

Untuk menyajikan suatu

fakta atau mendeskripsikan

statistik, untuk menunjukkan

hubungan antarvariabel, dan

ada pula yang bersifat

Page 10: MPS modul 1 fix.docx

mengembangkan konsep,

mengembangkan

pemahaman atau

mendeskripsikan banyak hal,

baik itu dalam ilmu-ilmu

alam maupun ilmu-ilmu

sosial.

Kebutuhan/Tujuan

(Purpose)

Explaration

(Eksplorasi)

Jenis penelitian sosial yang

tujuannya untuk memberikan

sedikit definisi atau

penjelasan mengenai konsep

atau pola yang digunakan

dalam penelitian.

Peneliti belum memiliki

gambaran akan definisi atau

konsep penelitian.

Description

(Deskripsi)

Jenis penelitian yang

tujuannya untuk menyajikan

gambaran lengkap mengenai

aturan sosial atau hubungan

antara fenomena yang diuji.

Peneliti telah memiliki

definisi jelas tentang subjek

penelitian.

Explanatory

(Eksplanatori)

Penelitian bertujuan untuk

menguji suatu teori atau

hipotesis guna memperkuat

atau bahkan menolak teori

atau hipotesis hasil penelitian

yang sudah ada.

Metode

Pengamatan

Experiment Penelitian ini bertujuan

untuk menemukan hubungan

Page 11: MPS modul 1 fix.docx

(Observation) sebab-akibat dan pengaruh

faktor-faktor pada kondisi

tertentu.

Survey Merupakan suatu teknik

pengumpulan informasi yang

dilakukan dengan cara

menyusun daftar pertanyaan

yang diajukan pada

responden.

Field Research Metode pengumpulan data

dalam penelitian kualitatif

yang tidak memerlukan

pengetahuan mendalam akan

literatur yang digunakan dan

kemampuan tertentu dari

pihak peneliti.

Unobtrusive

Research

Penelitian yang mempelajari

perilaku sosial tanpa

mempengaruhi subjek

penelitian.

Evaluation

Research

Penelitian yang bertujuan

untuk mengevaluasi dampak

pelaksanaan program

(intervensi sosial).

Berdasarkan pembagian tugas yang membahas tentang kategori penelitian :

Kategori Penelitian (Tull, 1993)

Tiga kategori umum penelitian berdasarkan jenis informasi yang dibutuhkan

menurut beberapa peneliti antara lain: eksplorasi, deskriptif, dan kausal.

Penelitian eksploratif (exploratory research) berkaitan dengan menemukan

sifat umum dari masalah dan variabel yang berhubungan dengan hal tersebut.

Page 12: MPS modul 1 fix.docx

Eksplorasi penelitian dicirikan oleh tingkat fleksibilitas yang tinggi, dan

cenderung mengandalkan data sekunder, kenyamanan atau penilaian sampel,

survei skala kecil atau percobaan sederhana, analisis kasus, dan evaluasi

subjektif hasilnya.

Penelitian deskriptif (descriptive research) difokuskan pada deskripsi akurat

dari variabel-variabel dalam model masalah. Studi profil konsumen, studi

pasar potensial, studi manfaat produk, survei sikap, analisis ales, penelitian

media, dan survei harga adalah contoh penelitian deskriptif. Setiap sumber

informasi dapat digunakan dalam penelitian deskriptif, meskipun kebanyakan

studi alam ini sangat bergantung pada sumber data sekunder dan penelitian

survei.

Penelitian kausal (causal research) mencoba untuk menentukan sifat

hubungan fungsional antara dua atau lebih variabel dalam masalah model.

Sebagai contoh, studi tentang efektivitas iklan umumnya mencoba untuk

menemukan sejauh mana iklan menyebabkan penjualan atau perubahan sikap.

Kita dapat menggunakan tiga jenis bukti untuk membuat kesimpulan tentang

hubungan sebab akibat, diantaranya: (1) Variasi yang bersamaan

(concomitant variation), (2) Urutan kejadian (sequence of occurrence), dan

(3) Tidak adanya faktor penyebab potensial lainnya (absence of other

potential causal factors).

1) Variasi yang bersamaan (concomitant variation), merupakan dasar

umum untuk menganggap penyebabnya. Misalkan kita perhatikan bahwa

pengeluaran iklan bervariasi di sejumlah daerah dan mengukur penjualan

di daerah masing-masing. Sejauh penjualan yang tinggi terjadi di daerah

dengan belanja iklan yang besar dan penjualan yang rendah terjadi di

daerah dengan pengeluaran iklan yang terbatas, kita dapat menyimpulkan

bahwa iklan yang merupakan penyebab dari penjualan. Harus ditekankan

bahwa kita hanya memiliki kesimpulan, kita belum membuktikan bahwa

kenaikan iklan menyebabkan penjualan yang meningkat.

2) Urutan kejadian (sequence of occurrence) dapat juga memberikan bukti

sebab-akibat. Satu kejadian menyebabkan yang lain, selalu harus

mendahuluinya. Suatu kejadian yang terjadi setelah peristiwa lain tidak

Page 13: MPS modul 1 fix.docx

dapat dikatakan menyebabkan peristiwa yang pertama. Pentingnya

rangkaian dapat ditampilkan dalam contoh terakhir kita dari iklan yang

menyebabkan penjualan. Misalkan penyelidikan selajutnya menunjukkan

bahwa alokasi iklan ke beberapa daerah telah berdasarkan penjualan

periode lalu sehingga tingkat iklan langsung terkait dengan penjualan

masa lalu. Tiba-tiba, sifat hubungan kausal kita adalah tingkat penjualan

menyebabkan perubahan pada tingkat iklan.

3) Tidak adanya faktor penyebab potensial lainnya (absence of other

potential causal factors). Artinya, jika kita bisa secara logis atau melalui

desain penelitian menghilangkan semua faktor penyebab yang

memungkinkan selain satu yang kita minati, kita akan menetapkan

variabel kita perhatikan dengan faktor penyebab. Sayangnya, tidak

pernah mungkin untuk mengontrol sepenuhnya atau untuk

menghilangkan semua penyebab yang memungkinkan untuk setiap

kejadian tertentu. Selalu kita memiliki kemungkinan bahwa beberapa

faktor yang kita tidak sadari telah mempengaruhi hasil. Namun, jika

semua alternatif yang masuk akal dihapuskan kecuali satu, kita dapat

memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dalam sisa variabel.

2.3.3 Jelaskan keterkaitan diantara metode penelitian tersebut!

Jawab:

Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan. Oleh karena tujuan umum penelitian adalah untuk memecahkan

masalah, maka langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

masalah yang telah dirumuskan. Metode penelitian menggambarkan

rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang

harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data

tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis. Untuk itu dalam prakteknya

terdapat sejumlah metode yang digunakan untuk kepentingan penelitian.

Masing-masing metode penelitian saling terkait satu sama lain, dimana

dalam suatu penelitian usaha menemukan, mengembangkan dan menguji

kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan

Page 14: MPS modul 1 fix.docx

menghubungkan metode-metode ilmiah untuk digunakan dalam penelitian

tersebut.

2.3.4 Carilah metode penelitian selain yang ada pada Tabel 1 di atas!

Jawab:

Mc. Milan membagi macam-macam metode penelitian berdasarkan

pendekatan yang digunakan, antara lain:

1. Pendekatan Kualitatif

a. Metode Etnografis

Metode etnografis ialah metode yang digunakan untuk menginterpretasi

budaya, kelompok sosial dan suatu sistem masyarakat. Penelitian etnografi

bertujuan untuk mendeskripsikan cara berpikir, adat, bahasa, kepercayaan

dan prilaku hidup suatu masyarakat. Proses penelitian ini biasanya

dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang cukup lama, dengan bentuk

observasi dan wawancara alamiah dengan partisipan serta mengumpulkan

dokumen atau benda-benda (artifak). Hasil akhir penelitian ini biasanya

sangat komprehensif dan menggambarkan kompleksitas suatu kehidupan.

Contoh penelitian dalam pendidikan : “Pelaksanaan kurikulum Berbasis

Kompetensi”.

b. Metode Historis

Historis / sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan

paparan dan penjelasan. Metode historis ialah metode yang bertujuan untuk

merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan

mengumpulkan, menilai, memverifikasi, dan mensintesis bukti untuk

menetapkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan dan

dalam hubungan hipotesis tertentu.

Ciri khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa,

karakteristik, dan nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh penelitian

ini misalnya : “Manajemen Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi”.

c. Metode Fenomenologis

Page 15: MPS modul 1 fix.docx

Metode fenomenologis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang

mencari arti dari pengalaman kehidupan. Peneliti menghimpun data

berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan

pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan.

Tujuan penelitian ini ialah menemukan makna dari hal-hal yang esensi atau

mendasar dari suatu pengalaman. Penelitian ini dilakukan melalui

wawancara mendalam dari partisipan. Hasil studi ini diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman pembaca tentang penghayatan kehidupan orang

lain.

d. Metode Studi Kasus

Metode studi kasus ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang

dilakukan terhadap suatu “kesatuan sistem”, baik itu berupa program,

kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat

ataupun waktu. Penelitian ini diarahkan untuk menghimpun data,

mengambil makna,dan memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Suatu

kasus tidak dapat mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk

memperoleh kesimpulan dari populasi. Keismpulan sudi kasus hanya

berlaku bagi kasus yang diteliti. Karena tiap kasus bersifat unik dan

memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lain.

Studi kasus memiliki beberapa kelemahan,antara lain:

1. Sulit dibuat inferensi kepada populasi

2. Mudah dipengaruhi pandangan subjektif

Adapun keunggulan studi kasus ini ialah:

1. Dapat memberi hipotesis untuk penelitian lanjutan

2. Mendukung studi-studi besar dikemudian hari

3. Dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi

e. Metode Teori Dasar

Metode Teori Dasar ialah metode yang digunakan dalam penelitian dasar

yang diarahkan pada penemuan atau penguatan suatu teori. Penelitian teori

dasar harus melalui beberapa langkah penelitian, antaralain:

1. Peneliti memiliki gambaran sifat-sifat realitas empiris

Page 16: MPS modul 1 fix.docx

2. Permulaan penelitian dimulai dengan pernyataan dasar mengenai dunia

empiris yang dimasuki lapangan

3. Peneliti harus menetapkan data apa yang akan diambil

4. Peneliti harus melakukan ekplorasi

5. Peneliti harus mampu melakukan inspeksi

6. Peneliti harus mampu menganalisa dan melakukan rekonstrsuksi

penemuan untuk bangunan hipotesis barunya.

f. Metode Studi Kritis

Metode Studi kritis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang

berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak

dari asumsi bahwa pengetahuan bebrsifat subjective. Peneliti kritis

memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status,

ras ,suku bangsa,jenis kelamin, dll. Peneliti feminis memusatkan

perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti pascamodern

memusatkan pada institusi social dan kemasyarakatan. Dalam penelitian

kritis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Peneltian kritis tidak bersifat deskrit

2. Penelitian kritis menggunakan pendekatan studi kasus

2. Pendekatan Kuantitatif

a. Metode Deskriptif

Metode deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam

Penelitian deskriptif untuk menggambarkan fenomena yanga ada. Penelitian

deskriptif merupakan penelitian yang memberi uraian mengenai gejala

sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable

bedasarkan indikator yang diteliti tanpa membuat hubungan dan

perbandingan dengan sejumlah variable yang lain. Tujuan metode deskriptif

ini ialah:

1. Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala

2. Mengidentifikasi masalah dan memeriksa praktik yang berlaku

3. Menetapkan keputusan apabila oranglain menghadapi situasi yang sama

Syarat penelitian deskriptif:

1.Peneliti harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji

Page 17: MPS modul 1 fix.docx

2.Peneliti harus memiliki kekuatan integrative

3.Peneliti tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable

Contoh penelitian : “Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan

Riau”.

b. Metode Komparatif

Metode komparatif ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang

diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan

dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi

dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data

dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistic untuk mencari

perbedaan variable yang diteliti.

c. Metode Korelasional

Metode korelasional ialah metode yang mencari hubungan atau korelasi

diantara variable-variabel yang dicari. Korelasi antara dua variable atau

lebih dapat berupa, sebagai berikut:

1. Korelasi positif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable

meningkat, maka variable lain cenderung meningkat pula, atau

sebaliknya bila salah satu variable turun, maka variable yang lain

cenderung turun.

2. Korelasi negatif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable

meningkat, maka variable yang lain akan cenderung menurun, begitu

pula sebaliknya.

3. Tidak ada korelasi, yaitu kedua variable tidak menunjukkan adanya

hubungn antara keduanya.

4. Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana kenaikan dan penurunan

variable yang satu berbanding seimbang dengan yang lain.

Tujuan metode korelasional ini ialah untuk meneliti sejauh mana variable

pada satu factor berkaitan dengan factor lainnya. Metode ini digunakan

untuk:

1. Mengukur hubungan antar variable

2. Meramalkan variable tak bebas dari pengetahuan kita tentang variable

bebas

Page 18: MPS modul 1 fix.docx

3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental

d. Metode Ekpos Fakto

Metode ekpos fakto ialah metode yang digunakan dalama penelitian yang

meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti.

Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu

variable tertentu mengakibatkan variable tertentu. Umpamanya :

peningkatan pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil menyebabkan

kesehatan bayi meningkat. Penelitian ekpos fakto ini dapat dilakukan

dengan baik bila dengan menggunakan kelompok pembanding.

e. Metode Tindakan

Metode tindakan ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang

diarahkan pada pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini

difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan.

Contohnya guru mengadakan pemecahan masalah terhadap masalah-

masalah yang ada dalam kelas.

Tugas Kegiatan Belajar 3

3.1. Meliputi kegiatan apasajakah dalam setiap tahapan tersebut? Sebutkan

rincian kegiatan pada setiap tahapan dan carilah pembanding rincian

kegiatan pada setiap kegiatan pada setiap kegiatan dari referensi lain

Jawab:

Terdapat 4 tahapan dalam kegiatan penelitian :

1. Topik Penelitian

Menentukan Topik penelitian adalah  tahapan awal, gerbang awal  yang

sangat penting sebelum melakukan penelitian. Topik penelitian dapat

dicari dengan memperhatikan keadaan sekitar, kantor sendiri, perusahaan

tempat bekerja, keadaan keluarga, kantor teman,  masyarakat sekitar, lewat

hobi, lewat surat kabar, majalah, internet dan lain-lain.  Misalnya seorang

yang bekerja sebagai kasir bank syariah, saat bekerja sering

memperhatikan antrian panjang.  Ia berfikir bagaimana agar antrian dapat

diatur lebih tertib, efisien dan tidak membebankan perusahaan.  Akhirnya

ia tertarik untuk menelitian dengan topik antrian, yang teorinya dapat ia

Page 19: MPS modul 1 fix.docx

ambil dari buku manajemen produksi.  Demikian topik dapat dicari dari

sesuatu yang kita perhatikan sehari-hari. Topik penelitian dapat dianalisis

dengan kajian kualitatif dan kuantitatif.

2. Rancangan penelitian

Perancangan penelitian didasarkan dari hasil penjagaan tentang situasi.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan nantinya akan dapat diidentifikasi

sejumlah permasalahan. Permasalahan yang dujumpai, dijabarkan serinci

mungkin yang selanjutnya dituangkan dalam suatu rencana. Secara rinci

perancangan tersebut berisi tentang apa yang dilakukan beserta

rasionalnya, siapa yang akan melakukan, dimana, kapan, dan bagaimana

kegiatan penelitian dilakukan. Kegiatan tahap perancangan ini akan

melahirkan gambaran umum tentang rencana penelitian tindakan, yaitu :

a. Gambaran tema penelitian berdasarkan alasan pemilihannya

b. Gambaran tentang subyek penelitian beserta alasana pemilihannya

c. Rasional singkat tentang rencana perubahan yang akan dilakukan

d. Rincian kegiatan yang mencakup apa yang dilakukan, siapa yang

melakukan, kapan dan bagaimana melakukannya.

e. Gambaran tentang cara melakukan perubahan terhadapa sesuatu yang

sedang berjalan.

f. Gambaran tentang rencana tindakan dan efek yang akan menyertainya

g. Gambaran tentang cara memonitor efek dari rencana tindakan yang akan

dilakukan

h. Gambaran tentang proses pengumpulan data, analisis data dan

refleksinya.

Secara teknis, rancangan penelitian memuat penetapan bukti atau

indicator yang menunjukan seberapa jauh masalah yang dipilih dapat

dipecahkan melalui tindakan yang dilakukan. Selain itu, memuat juga

perumusan rancangan tindakan sebagai acuan dalam melakukan tindakan

beserta rancangan evaluasinya , perancangan alat dan metode dalam

pendokumentasian data atau informasi yang relevan dan perencanaan

metode pengolahan data. Perencanaan bersipat lentur, artinya dapat

berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada dilapangan. Oleh karena itu

Page 20: MPS modul 1 fix.docx

peneliti dituntut untuk selalu siap menghadapi perubahan-perubahan yang

mungkin terjadi.

3. Pelaksanaan Penelitian

Tahap ini merupakan penjabaran rencana ke dalam tindakan dan

mengamati jalannya tindakan. Umpan balik perlu segera dilakukan sebagai

bahan untuk segera memodifikasi rencananya. Pada saat tindakan

dilaksanakan, kegiatan pengamatan yang cermat dan produktif perlu

dilakukan, sehingga diperoleh data. Untuk refleksi. Kegiatan pengamatan

dimaksudkan untuk mengenali, merekam, mendokumentasikan semua

indicator (baik proses maupun hasil) perubahan-perubahan yang terjadi

sebagai akibat dari tindakan terencana atau sebagai efek sampingnya. Pada

tahap ini, peneliti melakukan konsep-konsep dalam proses tranformasi

informasi yang digunakan dalam pembuatan paket informasi terseleksi.

Sekaligus dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan berkaitan

dengan produk yang akan dihasilkan.

4. Gambaran Hasil Penelitian

Tahap ini melibatkan kegiatan menganalisis, mensintesis, memaknai,

menjelaskan dan menyimpulkan. Kegiatan gambaran hasil penelitian ini

dipandang sebagi upaya untuk memahami dan memaknai proses dan hasil

yang dicapai sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Hasil dari

kegiatan adalah informasi tentang apa yang terjadi dan apa yang perlu

dilakukan.

Menurut Tull (1993), langkah-langkah dalam proses desain penelitian yaitu:

Menentukan permasalahan penelitian

Memperkirakan informasi yang akan diberikan oleh penelitian

Page 21: MPS modul 1 fix.docx

Deskripsi dari bagan tersebut adalah:

1. Menetapkan informasi yang diperlukan untuk membantu reaksi terhadap

manajemen masalah

2. Baik menggunakan penilaian atau pendekatan nilai yang diharapkan,

memperkirakan nilai informasi dengan berbagai tingkat akurasi

3. Tentukan apakah data sekunder, survei, atau eksperimen yang akan

menghasilkan data yang dibutuhkan dan sesuai dengan metode yang

dipilih

4. Menentukan apakah dan bagaimana menggunakan kuisioner, skala sikap,

observasi, dan / atau teknik proyektif

5. Tentukan siapa dan berapa banyak responden atau benda untuk mengukur

6. Tentukan cara menganalisa data yang tepat untuk menyediakan informasi

yang diperlukan

Pilih metode pengumpulan data

Pilih sampel

Pilih pendekatan analitis

Mengevaluasi etika penelitian

Tentukan waktu dan keuangan

Siapkan proposal penelitian

Page 22: MPS modul 1 fix.docx

7. Meninjau semua aspek penelitian ini untuk memastikan bahwa dapat

dikatakan etis

8. Untuk setiap pendekatan penelitian, kembangkan estimasi waktu dan

keuangan serta bandingkan dengan nilai taksiran kendala informasi dan

waktu yang diberikan oleh masalah

9. Merangkum hasil dari tujuh langkah sebelumnya dalam bentuk proposal

penelitian

Menurut Kasiram (2008), tahapan penelitian kualitatif dan kuantitatif

meliputi:

1) PENELITIAN KUALITATIF

Proses penelitian disajikan menurut tahap-tahapnya, yaitu:

1. Tahap Pra-lapangan

Beberapa kegiatan dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan.

Masing-masing adalah: (1) Penyusunan rancangan awal penelitian, (2)

Pengurusan ijin penelitian, (3) Penjajakan lapangan dan penyempurnaan

rancangan penelitian,(4) Pemilihan dan interaksi dengan subjek dan

informan, dan (5) Penyiapan piranti pembantu untuk kegiatan lapangan.

Perlu dikemukakan, peneliti menaruh minat dan kepedulian terhadap

gejala menglaju dan akibat-akibat sosialnya. Pengamatan sepintas sudah

dilakukan jauh sebelum rancangan penelitian disusun dan diajukan sebagai

topik penelitian.

Berbekal pengamatan awal dan telaah pustaka, peneliti mengajukan usulan

penelitian tentang mobilitas penduduk dan perubahan di pedesaan. Usulan

yang diajukan dan diseminarkan dengan mengundang teman sejawat dan

pakar.

Karena berpendekatan kualitatif, usulan penelitian itu dipandang bersifat

sementara (tentative). Karena itu peluang seminar digunakan untuk

menangkap kritik dan masukan, baik terhadap topik maupun metode

penelitian. Berdasarkan kritik dan masukan tersebut, peneliti membenahi

rancangan penelitiannya dan melakukan penjajakan lapangan.

Page 23: MPS modul 1 fix.docx

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Konsep sampel dalam penelitian ini berkaitan dengan bagaimana memilih

informan atau situasi sosial tertentu yang dapat memberikan informasi

mantap dan terpercaya mengenai unsur-unsur pusat perhatian penelitian.

Pemilihan informan mengikuti pola bola salju (snow ball sampling). Bila

pengenalan dan interaksi sosial dengan responden berhasil maka

ditanyakan kepada orang tersebut siapa-siapa lagi yang dikenal atau

disebut secara tidak langsung olehnya.

Dengan wawancara, peneliti berupaya mendapatkan informasi dengan

bertatap muka secara fisik danbertanya-jawab dengan informan. Dengan

teknik ini, peneliti berperan sekaligus sebagai piranti pengumpul data.

Selama wawancara, peneliti juga mencermati perilaku gestural informan

dalam menjawab pertanyaan. Untuk menghindari kekakuan suasana

wawancara, tidak digunakan teknik wawancara terstruktur. Bahkan

wawancara dalam penelitian ini seringkali dilakukan secara spontan, yakni

tidak melalui suatu perjanjian waktu dan tempat terlebih dahulu dengan

informan. Dengan ini peneliti selalu berupaya memanfaatkan kesempatan

dan tempat-tempat yang paling tepat untuk melakukan wawancara.

Selama kegiatan lapangan peneliti merasakan bahwa pengalaman

sosialisasi, usia dan atribut- atribut pribadi peneliti bisa mempengaruhi

interaksi peneliti dengan informan. Semakin mirip latar belakang informan

dengan peneliti, semakin lancar proses pengamatan dan wawancara.

4. Tahap Pasca Lapangan

Model analisis interaktif yang digambarkannya sangat membantu untuk

memahami proses penelitian ini. Model analisis interaktif mengandung

empat komponen yang saling berkaitan, yaitu (1) pengumpulan data, (2)

penyederhanaan data, (3) pemaparan data, dan (4) penarikan dan pengujian

simpulan.

Analisis selama pengumpulan data (analysis during data collection)

dimaksudkan untuk menentukan pusat perhatian (focusing),

mengembangkan pertanyaan-pertanyaan analitik dan hipotesis awal, serta

Page 24: MPS modul 1 fix.docx

memberikan dasar bagi analisis pasca pengumpulan data (analysis after

data collection). Dengan demikian analisis data dilakukan secara berulang-

ulang (cyclical).

2) PENELITIAN KUANTITATIF

a. Pemilihan topic

Topic yaitu pokok persoalan yang akan dibahas. Topic yang luas dapat

dibagi-bagi menjadi sub-sub topic. Judul penelitian dapat diangkat dari

topic atau dari salah satu sub topic. Menurut Arikunto Suharsini, topic

harus: significance of topic (penting), interesting topic (menarik),

obtainable data (tersedianya data), dan managible topic (dapat

dilaksanakan). Apabila topic atau subtopic telah dipilih, langkah

selanjutnya adalah merumuskannya menjadi judul penelitian.

b. Perumusan masalah

Pada dasarnya, suatu penelitian harus memiliki masalah yang diteliti.

Masalah tersebut ada dalam topic atau judul penelitian. Agar dapat

dipecahkan, maka masalah dalam topic atau judul tersebut harus

dirumuskan secara operasional. Sebelum dirumuskan, semua masalah

harus diidentifikasi terlebih dahulu.

c. Perumusan tujuan dan kegunaan hasil penelitian

Tujuan pokok tiap penelitian adalah mencari jawaban atas permasalahan

yang diajukan. Tujuan harus dirumuskan dalam bentuk kalimat

pernyataan, yang arahnya disesuaikan dengan model masalah yang

dirumuskan. Sedangkan kegunaan hasil penemuan selalu dikaitkan dengan

pengembangan ilmu terkait dan aplikasi penemuan tersebut dalam praktek.

d. Kajian literature

Pembahasan literature yang relevan penting untuk member kerangka teori

dari topic atau judul yang diajukan. Dengan mengetahui teori-teori tentang

masalah-masalah yang akan dibahas, peneliti akan dapat mengetahui

secara pasti seluk beluk topic atau judul yang bersangkutan.

Page 25: MPS modul 1 fix.docx

e. Perumusan hipotesis

Dari hasil bacaan literature dan kerangka teoritik yang digunakan, peneliti

dapat menentukan arah pemecahan masalah dengan menggunakan

hipotesis. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan yang

menghubungkan dua atau lebih konsep atau variable yang dapat diuji

dengan data empiris.

f. Penjabaran variable penelitian

Tiap masalah yang telah dirumuskan, perlu diidentifikasi variable apa saja

yang dikandung. Sebenarnya, variable merupakan operasionalisasi dari

konsep. Dalam pengukuran variable, dilakukan prosedur penetapan angka

(skala pengukuran) yang mewakili atribut yang dimiliki oleh variable.

Dalam skala pengukuran, terdapat skala nominal, ordinal, interval, dan

rasio.

g. Penentuan populasi dan sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan istilah yang

sangat lazim dipakai. Pepulasi merupakan jumlah kumpulan unit yang

akan diteliti karakteristiknya. Jika populasinya terlalu luas, maka peneliti

harus menhambil sampel dari populasi yang telah didefinisikan. Adapun

sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti secara mendalam.

Sampel diambil bila kita merasa tidak mampu meneliti seluruh populasi.

Syarat utama sampel adalah harus mewakili populasi. Untuk memperoleh

sampel yang bisa memenuhi persyaratan, diperlukan metode yang cocok.

h. Penentuan metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang dapat disesuaikan dengan sumber dan

jenis data yang akan diambil.

i. Penyusunan Instrumen Pengumpul Data (IPD)

IPD adalah alat yang digunakan untuk mengambil, merekam, atau

menggali data. IPD harus operasional, dapat diukur, diamati, dan dicek

kebenarannya. IPD dapat berupa pedoman wawancara, pedoman

observasi, daftar angket, dan lain-lain.

Page 26: MPS modul 1 fix.docx

j. Strategi pelaksanaan pengumpulan data

Ada dua prosedur yang harus ditempuh, yaitu prosedur administrasi dan

prosedur metodologis.

k. Strategi pengelolaan data

Tahap ini dilakukan jika seluruh data telah terkumpul dan sebelum

meninggalkan lapangan.

l. Pemilihan teknik analisis data

Metode analisis data yang akan digunakan, sudah harus dipikirkan sejak

merumuskan judul atau masalah, yang kemudian dijabarkan dalam

variable dan indicator

m. Penyajian hasil penelitian

Data yang telah diolah dan dianalisis, dilaporkan dalam bab tersendiri.

Hasil pengolahan data dan hasil analisis data, harus disajikan lengkap dan

mudah dipahami. Data harus disajikan dalam bentuk tabel-tabel yang

dianalisis.

n. Diskusi hasil temuan

Peneliti harus dapat secara rasional mengaitkan hasil temuannya dengan

kerangka teoritisnya. Jika penelitian tersebut dapat memperkuat teori,

dapat dimungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.

o. Penyusunan kesimpulan dan saran

Bab ini penting karena dalam bab ini penemuan dan hasil kegunaan hasil

penelitian disajikan.

p. Penyusunan laporan penelitian

Setelah langkah-langkah di atas selesai dilakukan, disusunlah laporan dan

hasil temuan dalam format tertentu.

Page 27: MPS modul 1 fix.docx

DAFTAR PUSTAKA

Bagong Suyanto. 1995. Metode Penelitian Sosial, Airlangga University Press.

Brannen, Julia, Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, 1997.

Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Habib. 2011. Logika Deduktif dan Induktif.

http://habib00ugm.wordpress.com/2011/01/22/logika-deduktif-dan-induktif/

(Online). Diakses 19 Februari 2013.

Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Malang: UIN

Malang Press.

Moleong, L.J. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Ramaja Karya, Bandung.

Semy, Ana. 2011. Macam-macam Metode Penelitian.

http://wacanakeilmuan.blogspot.com/ 2011/01/macam-macam-metode-

penelitian.html (Online). Diakses 19 Februari 2013.

Tim Fisika SMA. Pendekatan Eksperimen.

http://fisikasmaonline.blogspot.com/2011/03/pendekatan-starter-

eksperimen-pse.html (Online). Diakses 19 Februari 2013.

Wanda.2008. Metode Ilmiah.

http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/29/apakah-yang-dimaksud-

dengan-metode-ilmiah/ (Online). Diakses 19 Februari 2013.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2023657-pengertian-penelitian-

kuantitatif/ (Online). Diakses 19 Februari 2013.

Page 28: MPS modul 1 fix.docx

METODE PENELITIAN SOSIAL

MODUL 1

Oleh :

Risna Aulia F. 105040101111071

Reisha Alfianti 105040101111108

Reisha Alfianti 105040101111114

Siti Mamluatul H 105040101111124

Sri Wulandari S 105040101111139

KELOMPOK

KELAS G

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013