case gnaps

Upload: riadwi

Post on 10-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

madical

TRANSCRIPT

STATUS PENDERITA

PRESENTASI KASUS GLOMERULONEFRITIS AKUT PASCA STREPTOKOKUS

STATUS PASIEN

No. catatan medik: 03387661Masuk RSAM: 11 September 2013, Pukul 12.30

I. ANAMNESISAlloanamnesis dari ibu pasien tanggal 11 September 2013Identitas Nama penderita: An. NA Jenis kelamin: Perempuan Umur: 1 tahun 7 bulan Nama Ayah: Tn. AY Umur: 33 tahun Pekerjaan: Wiraswasta Pendidikan: SLTP Nama Ibu: Ny. I Umur: 30 tahun Pekerjaan: Wiraswasta Pendidikan: SLTP Hub. dg orangtua: Anak kandung Agama: Islam Suku: Jawa Alamat: Jati Rahayu

Riwayat PenyakitKeluhan utama: Air kencing berwana merah sejak 2 minggu SMRSKeluhan tambahan: Rewel, lemas, tidak mau makanRiwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan kencing berwana merah sejak 2 Minggu SMRS. Warna kencing merah seperti darah. Jumlah kencing sedikit 2-3 x sehari, 1/4 gelas per kali. Saat buang air kecil tidak disertai rasa sakit atau panas.

1 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien demam yang tidak terlalu tinggi, disertai batuk, pilek dan kencing yang gelap dan berwarna seperti teh. Nyeri kepala dan nyeri pada waktu menelan. Oleh keluarga, pasien dibawa berobat ke pengobatan. Setelah 4 hari, demam, kencing yang gelap seperti teh hilang dan kembali jernih, sakit kepala dan nyeri menelan hilang. 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, kedua kaki pasien membengkak dan muka pasien sembab pada pagi hari setelah bangun tidur, yang sangat jelas terlihat pada kelopak matanya. Keluhan muka sembab berkurang pada siang hari. Tetapi tidak berkurang pada kedua kaki. Buang air besar pasien biasa.

Keluhan sesak, perut membesar, nyeri pinggang dan riwayat minum obat obatan dalam jangka waktu yang lama disangkal. Riwayat Penyakit DahuluPenyakitUmurPenyakitUmurPenyakitUmur

Alergi-Difteria-Jantung-

Cacingan-Diare-Ginjal-

DBD-Kejang-Darah-

Thypoid-Maag-Bronkhopneumonia-

Otitis-Varicela-Tuberkulosis-

Parotis-Operasi-Morbili-

Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada yang menderita sakit yang sama seperti pasienTidak ada riwayat alergi pada keluarga

Riwayat KehamilanKEHAMILANMorbiditas kehamilanTidak ditemukan kelainan

Perawatan antenatalSetiap bulan periksa ke dokter

KELAHIRANTempat kelahiranRSUD Bekasi

Penolong persalinanDokter Obsgyn

Cara persalinanSeksio Cesarea

Masa gestasi9 bulan

Keadaan bayiBerat lahir 2850 gPanjang badan 45 cmLingkar kepala tidak ingatLangsung menangisNilai apgar tidak tahuTidak ada kelainan bawaan

Riwayat MakananUmur : 0 - 4 bulan : ASI.4 - 6 bulan : ASI + susu formula6 12 bulan: ASI + susu formula + bubur susu1 tahun: Susu formula + Nasi Tim

Riwayat ImunisasiB C G: 1 x, umur 1 bulanPolio: 4 x, umur 0, 2, 4, 6D P T: 3 x, umur 2, 4, 6Campak: 1x umur 9 bulanHepatitis : 3 x, umur 0, 1, 6 bulanKesan : Imunisasi Lengkap

Riwayat Sosial Ekonomi Penderita merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Ayah penderita berumur 37 tahun, pendidikan terakhir SMA dengan pekerjaan wiraswasta. Ibu penderita berumur 34 tahun, pendidikan SMA dengan pekerjaan wiraswasta.

Ibu/30th/SMA/wiraswataAyah/33th/SMA/wiraswasta

Pasien : 1 tahun

II. PEMERIKSAAN FISIK, 11 Desember 2010Status Present Keadaan umum: Tampak sakit sedang Kesadaran: Compos mentis Nadi: 100 x/menit (reguler) Respirasi: 25 x/menit (teratur) Suhu: 36,4 C (aksilla) Tekanan darah: 130/90 mmHg BB: 8,6 kg Status gizi: Baik

Status GeneralisKelainan mukosa kulit /subkutan yang menyeluruh Eritema makulopapular : (-) Pucat : (-) Sianosis : (-) Ikterus : (-) Perdarahan : (-) Oedem tungkai : (-) Turgor : Cukup Lemak bawah kulit : Cukup Pembesaran kelenjar getah bening generalisata : (-)

KEPALA Bentuk: Bulat, simetris Rambut: Hitam, tebal, tidak mudah dicabut Mata: Kelopak mata oedem -/-, konjungtiva anemis, sklera anikterik, kornea jernih Telinga: Normotia, simetris, liang sempit, serumen minimal, pus (-/-) Hidung: Bentuk normal, septum deviasi (-), pernafasan cuping hidung (-), sekret (-) Mulut: Bibir basah, lidah kotor (-) tonsil T1-T1 tenang, faring hiperemis (-)

LEHER Bentuk: Simetris Trakhea: Di tengah KGB: Tidak membesar JVP: Tidak meningkat

THORAKS- Inspeksi : Bentuk simetris, retraksi intercostal (-), retraksi suprasternal (-), retraksi substernal (-), spider naevi (-)

PARUANTERIORPOSTERIOR

KIRIKANANKIRIKANAN

InspeksiPergerakan pernafasan simetrisPergerakan pernafasan simetrisPergerakan pernafasan simetrisPergerakan pernafasan simetris

PalpasiFremitus taktil = kananFremitus taktil = kiriFremitus taktil = kanan Fremitus taktil = kiri

PerkusiSonorSonorSonorSonor

AuskultasiVesikulerRonkhi (-/-)Wheezing (-/-)vesikulerRonkhi (-/-)Wheezing (-/-)VesikulerRonkhi (-/-)Wheezing (-/-)vesikulerRonkhi (-/-)Wheezing (-/-)

JANTUNG- Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat- Palpasi: Iktus kordis teraba sela iga IV garis midclavicula sinistra- Perkusi: Batas atas sela iga II garis parasternal sinistra Batas jantung kanan sela iga IV garis parasternal dextra Batas jantung kiri sela iga IV garis midclavicula sinistra- Auskultasi: Bunyi jantung I-II murni, murmur (-), Gallop (-)

ABDOMEN Inspeksi: Datar, simetris, venektasis (-) Palpasi: Turgor kulit cukup, hepar dan lien tidak teraba. Perkusi: Timpani, shifting dullness (-) Auskultasi: Bising usus normal.

GENITALIA EXTERNA- Kelamin: Laki-laki, tidak ada kelainan

EKSTREMITAS Superior: Oedem (-/-), Sianosis (-), ikterik (-) Inferior: Oedem (-/-), Sianosis (-), ikterik (-) III. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS, 11 Desember 2010 PemeriksaanTungkaiLengan

KananKiriKananKiri

GerakanLuasLuasLuasLuas

Kekuatan5555

Tonus EutoniEutoniEutoniEutoni

Klonus--

Refeleks fisiologis+ normal+ normal+ normal+ normal

Refleks patologis----

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG, 11 Desember 2010 1. Hematologi Hb: 12,9 gr%( 12 - 16 gr%) Hematokrit: 37,8 (37-47) Leukosit: 12.200/mm3( 4.500 - 10.700/mm3 ) Trombosit: 317.000 Diff. count: 0/0/0/41/49/9 LED : 12,2 mm/ jam ( 0-10 mm/jam) Eritrosit: 4,97 MCV: 76,1 MCH: 26 MCHC: 34,1 Hemostasis PT / APTT : 12,9 /42,52. Urine Lengkap- Warna : Kuning-Kejernihan: Keruh- PH: 5,5(5-8)- BJ : 1025-Albumin : +2(negatif)-Protein: 75 mg/dl ( 100 mmHg) diobati dengan pemberian hidralazin oral atau intramuskular (IM), nifedipin oral atau sublingual.1,2 Dalam prakteknya lebih baik merawat inap pasien hipertensi 1-2 hari daripada memberi anti hipertensi yang lama. Pada hipertensi berat diberikan hidralazin 0,15-0,30 mg/kbBB intravena, dapat diulang setiap 2-4 jam atau reserpin 0,03-0,10 mg/kgBB (1-3 mg/m2) iv, atau natriumnitroprussid 1-8 m/kgBB/menit. Pada krisis hipertensi (sistolik >180 mmHg atau diastolik > 120 mmHg) diberi diazoxid 2-5 mg/kgBB iv secara cepat bersama furosemid 2 mg/kgBB iv. Plihan lain, klonidin drip 0,002 mg/kgBB/kali, diulang setiap 4-6 jam atau diberi nifedipin sublingual 0,25-0,5 mg/kgBb dan dapat diulang setiap 6 jam bila diperlukan.2,5,124. Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari), maka ureum harus dikeluarkan dari dalam darah dengan beberapa cara misalnya dengan dialysis peritoneum, hemodialisis, bilas lambung dan usus. 5. Diuretikum dapat diberikan untuk mengatasi retensi cairan dan hipertensi dengan pemberian furosemid (Lasix) 1 mg/kgBB/hari.6. Bila timbul gagal jantung maka diberikan digitalis, sedativum dan oksigen.

PrognosisSembuh total pada lebih dari 95% anak dengan glomerulonefritis post streptococcal akut. Kadang, fase akut dapat sangat berat dan mengarah ke hialinisasi glomerulus dan insufisiensi ginjal kronik. Mortalitas pada fase akut dapat dihindari dengan penanganan yang tepat pada gagal ginjal akut atau gagal jantung dan hipertensi. Kambuh sangat jarang terjadi.

Diuresis akan menjadi normal kembali dalam 7-10 hari setelah awal penyakit dengan menghilangnya sembab dan secara bertahap tekanan darah menjadi normal kembali. Fungsi ginjal membaik dalam 1 minggu dan menjadi normal dalam waktu 3-4 minggu. Komplemen serum menjadi normal dalam 6-8 minggu. Kelainan sediment urin akan tetap terlihat selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun pada sebagian besar penderita.Prognosis baik dipengaruhi oleh faktor makin muda umur penderita, beratnya gangguan faal ginjal dan penyulitnya.PencegahanTerapi antibiotik sistemik awal pada infeksi streptokokus pada sistem pernafasan dan kulit tidak mengurangi resiko terjadinya glomerulonefritis.Tekanan darah menurut umurUMURSISTOLIKDIASTOLIK

NEONATUS6 bln 1 thn1 thn2 thn3 thn4 thn5 6 thn6 7 thn7 8 thn8 9 thn9 10 thn10 11 thn11 12 thn12 13 thn13 14 thn808995991009994100101105107111113115118466066646765555656575758595960

D A F T A R P U S T A K A

1. Ilmu Kesehatan Anak. Dalam Kapita selekta Kedokteran edisi ketiga; Jakarta : Media Aesculapius, 2000, hal.525-539.2. Acute Glomeruonephritis. In Nelson Textbook of Pediatrics 16th edition Part XXII section 2 chapter 5193. Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Glomerulonefritis akut. Dalam Buku Ilmu Kesehatan Anak, Jilid II, Balai Pustaka FKUI, Jakarta, hal. 835-8394. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Ajar ilmu Kesehatan anak FKUI. Jakarta; Infomedika Jakarta, 1985.5. Ikatan Dokter Anak Indonesia, Buku Ajar Nefrologi Anak Edisi 2, Jakarta, 20024. Staf Pengajar IKA UI, Standar Pelayanan Medis IDAI, Jakarta, 20045. Altas H.,Tambuan T., Trihono Partini P. Nefrologi Anak, balai penerbit FKUI, 19936. Behrman, Kliegman, Arvin. Nelson Textbook of Pediatrics, 15th Edition.Philadhelphia, Pennsylvania, 1996.7. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta; Balai Penerbit FKUI, 2001. 8. Kher K, Makker S, Clinical Pediatric Nephrology. Health Proffesion Division. Mc.Graw-Hill, INC.New York, 1992.

2