slide gnaps 21

29
GLOMERULONEFRITIS AKUT POST STREPTOKOKUS (GNAPS) PEMBIMBING: dr. Lasmadu Suyanto, Sp.A Oleh: Kadek Raditya Arya Dana/ 10700297 LAPORAN KASUS

Upload: radityaaryadana

Post on 10-Dec-2015

289 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

scscscsc

TRANSCRIPT

GLOMERULONEFRITIS AKUT POST STREPTOKOKUS  (GNAPS)

PEMBIMBING:

dr. Lasmadu Suyanto, Sp.A

Oleh:

Kadek Raditya Arya Dana/ 10700297

LAPORAN KASUS

BAB IPENDAHULUAN

Glomerulonefritis penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap akhir

dan angka morbiditasnya tinggi pada anak

Glomerulonefritis mula-mula digambarkan oleh Richard Bright pada tahun

1827. Peradangan dimulai dalam glomerulus dan bermanifestasi sebagai

proteinuria dan atau hematuria. Meskipun lesi utama pada gromelurus, tetapi

seluruh nefron pada akhirnya akan mengalami kerusakan, sehingga terjadi

gagal ginjal.

Gejala glomerulonefritis bisa akut atau kronis atau seringkali tidak diketahui.

Gejala : mual, anemia ,hipertensi, edema kelopak mata, oligouria dan

hematuria.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

GNAPS suatu sindrom nefrotik akut yang ditandai dengan timbulnya hematuria, edema, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal (azotemia).

Glomerulonefritis suatu istilah yang dipakai untuk menjelaskan berbagai ragam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunologis.

2.2 Etiologi

Glomerulonefritis akut paska streptokokus 75% timbul setelah ISPA, yang disebabkan oleh Streptokokus beta hemolitikus grup A tipe 1, 3, 4, 12, 18, 25, 49.

2.3 Patofisiologi

2.4 Epidemiologi

GNAPS dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun tersering

pada golongan umur 5-15 tahun, dan jarang terjadi pada bayi.

Paling sering ditemukan pada anak usia 6-10 tahun. Penyakit ini

dapat terjadi pada laki laki dan perempuan. Perbandingan antara laki-

laki dan perempuan adalah 2:1. Diduga ada faktor resiko yang

berhubungan dengan umur dan jenis kelamin. Kemungkinan

prevalensi meningkat pada orang yang sosial ekonominya rendah,

karena lingkungan tempat tinggalnya tidak sehat .

2.5 Gejala Klinis

Hematuria (urin berwarna kemerahan spt daging)

Albuminuria/Hipoalbuminemia

Oligouria

Edema periorbita di pagi hari/ edema anasarka

Dapat dijumpai hipertensi pada hari-hari pertama

Edema periorbita

Hematuria

2.6 Diagnosis

‐ Anamnesa

‐ Pemeriksaan Fisik

‐ Pemeriksaan Penunjang: urinalisis, darah lengkap, cek ASTO, Cek

komplemen C3 dan C4

2.7 Diagnosis Banding

- Nefritis Ig-A

- Lupus Nefritis

- Glomerulonefritis kronis

2.8 Penatalaksanaan

- Istirahat selama 3-4 mggu

- Pemberian antibiotik, gol. Penicillin atau Eritromicin untuk

mengurangi penyebaran infeksi streptokokus yg masih ada

- Pemberian diet rendah protein rendah garam (RPRG) untuk

mengurangi edema dan menurunkan tekanan darah

- Antihipertensi seperti Reserpin 0,07 mg/kgbb IM

- Diuretik misalnya Furosemide 1 mg/kgbb/kali IV untuk mengurangi

edema

2.9 Komplikasi

Anuria atau oligouria

Anemia

Ensefalopatihipertensi

Gangguan sirkulasi akibat kelainan jantung spt edema paru

2.10 Prognosis

Dalam suatu penelitian pada 36 pasien glomerulonefritis akut

pascastreptokokus yang terbukti dari biopsi, diikuti selama 9,5 tahun.

Prognosis untuk menjadi sembuh sempurna sangat baik. Hipertensi

ditemukan pada 1 pasien dan 2 pasien mengalami proteinuria ringan

yang persisten. Sebaliknya prognosis glomerulonefritis akut

pascastreptokok pada dewasa kurang baik.

BAB IIISTATUS PASIEN RAWAT INAP

3.1 Identitas pasien

Nama : An. Ricky Dwi Putra

Umur : 7 tahun 2 bulan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Nama Ayah : Tn. Romzi/ 43 tahun Pekerjaan : PNS

Nama ibu : Ny. Suprianti / 41 tahun Pekerjaan : Ibu RT

No register : 487746

Tgl.masuk : 11 Agustus 2015

3.2 Subyektif

Px MRS masuk melalui IGD tanggal 11 Agustus 2015

Keluhan Utama : Bengkak di wajah

Anamnesa

Ibu px mengatakan, bengkak di wajah kurang lebih 2 hari, bengkak saat bangun tidur. Paling sering bengkak saat pagi hari, sempat di bawa ke dokter. sebelum bengkak di wajah ibu pasien mengatakan sempat panas kurang lebih 1 minggu.

Ibu px mengatakan sering mimisan jika kelelahan.

Batuk (-) pilek (-) muntah (-)

Makan berkurang sejak sakit, minum (+) banyak

BAB normal , BAK warna seperti teh (berkurang)

3.3 Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak pernah sakit seperti ini.

Kejang (-) asma (-)

3.4 Riwayat Penyakit Keluarga

Dikeluarga tidak ada yang sakit seperti ini.

Asma (-) kejang (-)

3.5 Imunisasi

Imunisasi lengkap di posyandu.

3.6 Riwayat diit

Px mengkonsumsi ASI sampai umur 18 bulan.

Px juga mengkonsumsi nasi tim umur 12 bulan.

3.7 Riwayat perkembangan

Ibu pasien mengatakan perkembangan anak baik

3.8 Riwayat Persalinan

Px lahir di bidan, Spt-B dengan BBL 3500g

3.9 Objektif

Keadaan Umum : Lemah

Kesadaran : kompos mentis

Berat badan : 17 kg

Panjang badan : 115 cm

Nadi : 64x/menit

Lingkar Kepala : 52 cm

Lingkar Lengan Atas : 17 cm

Status gizi : 89% (mild malnutrition)

Pernafasan : 100x/menit

Suhu : 37°C

Kepala

A/I/C/D :-/-/-/-

PCH : Negatif

Faring tidak hiperemi

Tidak ada nyeri telan

Leher

Pembesaran KGB : Negatif

Dada

Bentuk : Simetris +/+

Retraksi dinding dada : -/-

Jantung

S1 S2 Tunggal

Murmur: Negatif

Paru-paru: ves/ves

Rhonki -/-

Wheezing-/-

Abdomen

Supel (+)

Meteriorismus (-)

Turgor kulit baik

Bising usus positif normal

Genitalia

Laki-laki dengan genitalia normal

Ekstremitas

Akral hangat: +/+ //+/+

Oedem : -/-/-/-

Status neurologis : Kaku kuduk negatif

Hasil Pemeriksaan Laboratorium 11 Agustus 2015

Darah Lengkap

Hematokrit 30 % 37-49

Hemoglobin 10,3 g/dL 13-18

Leukosit 7510 /mm3 4.000 � 11.000

Hitung Jenis      

Eosinofil 7 % 0 � 8

Basofil 0 % 0 � 3

Neutrofil 38 % 45 � 70

Limfosit 38 % 16 � 46

Monosit 17 % 4 � 11

Trombosit 439.000 /mm3 150.000 � 350.000

Eritrosit 3.8 juta/µL 4,5 � 5,3

KIMIA KLINIK      

Lemak      

Cholesterol Total 244 mg/dl <=200

Fungsi Hati      

Bilirubin total 0.39 Mg/dl <1

Bilirubin direk 0.10 Mg/dl <0.5

Alkali phospat 150 U/L 45-115

AST (SGOT) 31 U/L 10-40

ALT(SGPT) 15 U/L 10-40

Albumin 2.9 g/dl 3.3-5.2

BUN 30.0 Mg/dl 10-20

Kreatinin 0.7 Mg/dl 0.5-1.7

Asam urat 9.0 Mg/dl 3.6-8.5

ASTO Positif titer 800 IU/ml negatif

Urinalisis

Kimia Urin   Negative

Albumin Positif (++)2   Negative

Reduksi Negative   Negative

Nitrit Negative   Negative

Keton Negative   Negative

Bilirubin Negative   Negative

Mikroskopis Urine      

Lekosit 7-8 /LP 0 � 5

Eritrosit Penuh /LP 0 � 5

Epitel 3-5 /LP 0 � 5

Kristal negatif   negatif

Silinder/cast negatif   negatif

Lain-lain Blood +2   negatif

3.10 Asessment

Diagnosis : GNAPS

Diagnose banding : Nefritis IgA

Lupus nefritis

Glomerulonefritis kronis

3.11 Planning

Diagnosis : Laboratorium darah lengkap, CRP ,ASTO

Konsultasi : dr Sp.A

Terapi : D51/2 NS 300cc/24 jam

Ceftriaxon 3x6.25 mg

Sanmol 3x200 iv

Curvit 2xcth I

Furosemide 1x15mg

3.11 Lembar pemeriksaan harian

Ket/hari 17 agustus 2015 18 Januari 2015 19 Januari 2015

S Ibu px mengatakan px

keluhan berkurang .

batuk (-) pilek (-)

mual (-)

muntah(-)makan(+) bubur

sedikit

minum(+) BAB(+) normal

biasa edem (-)

BAK(+) N

Ibu px mengatakan px tidak ada

keluhan,

batuk (-) mual (-) muntah(-) edem

(-)

makan(+)

minum(+) banyak

BAB (+) normal biasa

BAK (+)lancar N

Ibu px mengatakan

batuk berkurang,

panas (-) edem (-)

mual (-) muntah(-)

makan(+)minum(+)

banyak

BAB (+) normal biasa,

BAK (+)lancar

 

O KU :lemah

Kesadaran:kompos

mentis

Suhu : 36,2o C

RR : 28x/menit

HR: 80x/menit

TD: 100/70x/menit

Kepala : a/i/c/d -/-/-/-

PCH(-),

Tonsil hiperemi (-)

Dada :simetris+/+

Jantung : s1s2 tunggal

murmur(-)

Paru : Rh -/- Wh-/-

Abdomen: supel,BU(+)N,

meteorismus (-)

Extremitas : Akral hangat

normal , CRT <2 dtk

 

KU : baik

Kesadaran:kompos

mentis

Suhu : 36,4ºC

RR : 28x/menit

HR: 84x/menit

Kepala : a/i/c/d -/-/-/-

PCH(-),

Tonsil hiperemi (-)

Dada :simetris+/+

Chest indrawing

subcostal(-)

Jantung : s1s2 tunggal

murmur (-)

Paru : Rh -/- Wh-/-

Abdomen:

supel,BU(+)N,

meteorismus (-)

Extremitas : Akral

hangat normal, CRT <2

dtk

 

 

KU : baik

Kesadaran:kompos

mentis

Suhu : 36,5o C

RR : 24x/menit

HR: 80x/menit

Kepala : a/i/c/d -/-/-/-

Tonsil hiperemi (-)

Dada :simetris+/+

Chest indrawing

subcostal (-)

Jantung : s1s2

tunggal

Paru : Rh -/-

Wh-/-

Abdomen: supel,

BU(+)N,

meteorismus (-)

Extremitas : Akral

hangat, CRT <2dtk

 

A GNAPS GNAPS GNAPS

P Ppc 2x900000IU

Captropil 2x6,25 mg

Calnic 5cc 2xcth I

Eritromycin 3xcth II

Ppc 2x900000IU

Captropil 2x6,25 mg

Calnic 5cc 2xcth I

Eritromycin 3xcth II

Captropil 2x6,25 mg

Calos 5 1xcth I

Eritromycin 3xcth II

BAB IVPEMBAHASAN

Anak Ricky Dwi Putra umur 7 tahun 2 bulan masuk rumah sakit

melalui IGD tanggal 11 Agustus 2015 dengan keluhan utama bengkak

di wajah . Ibu pasien mengatakan, wajah bengkak sejak kemarin

(sabtu, 9 agustus 2015 pagi hari) ,sebelum bengkak anaknya sempat

demam selama kurang lebih 1 minggu. Anak juga sering mimisan jika

kelelahan , tidak ada muntah, BAB warna kuning tidak ada darah.

Makan berkurang sejak sakit, mau minum banyak. BAK (+) warna

kemerahan seperti teh.

Riwayat penyakit dahulu, sebelumnya belum pernah masuk MRS.

Anak tidak memiliki riwayat penyakit kejang demam dan tidak

memiliki riwayat alergi. Riwayat imunisasi anak lengkap di posyandu.

Dari lahir sampai usia 18 bulan anak mengkonsumsi ASI. Anak juga

mengkonsumsi nasi tim. Riwayat perkembangan dan pertumbuhan

anak, baik.

Pasien MRS yang pertama kali, sebelumnya tidak pernah sakit seperti

ini. Dari riwayat penyakit keluarga, didapatkan bahwa ayah kandung

waktu kecil sering mimisan .

Pada kasus ini pasien didiagnosa dengan glomerulonefritis akut post

streptokokus (GNAPS) karena sesuai dengan gambaran klinis GNAPS

berupa edem di wajah pada saat pagi hari dan adanya hematuria.

Pada pasien juga didapatkan hipertensi, sedangkan pada

pemeriksaan fisik didapatkan adanya edema di wajah dan periorbita.

Namun tidak didapatkan adanya infeksi saluran napas atas sebelum

pasien menderita penyakit ini.

Pada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah leukosit

sebanyak 12.900/mm3 yang menjadi pertanda infeksi. Selain itu juga

didapatkan peningkatan trombosit 439.000/mm3. Pada pemeriksaan

kimia klinik didapatkan hipoalbuminemia 2,9 g/dL yang menyebabkan

terjadinya edema. Pada pemeriksaan ASTO hasilnya positif dengan

titer 800 IU. Pada urinalisis didapatkan adanya leukosit dan eritrosit.

Penatalaksanaan sebelum memberikan obat ditentukan dahulu berat

ringannya penyakit, riwayat pengobatan sebelumnya dan respons

terhadap pengobatan serta adanya penyakit yang mendasarinya.

Pada pasien ini tercapai perbaikan yang cepat. Pada hari ke-6

dirawat, pasien sudah mengalami perbaikan. Edema wajah sudah

berkurang dan tekanan darah sudah normal. Pada hari ke-9 pasien

sudah diperbolehkan pulang.

TERIMA KASIH