(anita)kmb2 askep glomerulonefritis

33
ASKEP GLOMERULONEFRITIS BY: ANITA DWI ARIYANI, S.Kep,.Ns Medical Surgical Nursing Lecture STIKes Banyuwangi

Upload: nabila-acja-wezt

Post on 17-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

(Anita)Kmb2 Askep Glomerulonefritis

TRANSCRIPT

  • ASKEP

    GLOMERULONEFRITIS

    BY:

    ANITA DWI ARIYANI, S.Kep,.Ns

    Medical Surgical Nursing Lecture

    STIKes Banyuwangi

  • Anatomi fisiologi ginjal

  • Fungsi Ginjal

    Membuang hasil akhir dari proses metabolisme

    : ureum,kreatinin, fosfat, sulfat, uric acid ect.

    Mengeluarkan kelebihan air dan elektrolit

    (K,Na,Al,H,P)

    Produksi erythropoietin, renin-

    angiotensin,vitamin D3 aktif

    Menjaga keseimbangan asam basa

    Membuang toksin dan obat

  • Glomerulonefritis akut

    Adalah

    inflamasi di

    glomelurus.

  • PENYEBAB

    1. penyakit infeksi

    Streptokokus grup A, Infeksi virus akut (infeksi pernapasan atas, varicella,

    hepatitis B, HIV)

    2. penyakit multisistem (lupus / SLE)

    3. penyakit glomeruler primer

  • PATOFISIOLOGI

    Proliferasi seluler (peningkatan

    produksi sel endotelial yang melapisi

    glomerulus), infiltrasi leukosit di

    glomerulus, dan penebalan membran

    filtrasi glomerulus, membentuk

    jaringan parut sehingga menyebabkan

    kehilangan permukaan penyaring.

  • WOC

  • Anatomi fisiologi ginjal

  • Menimbulkan SINDROMA

    NEFROTIK AKUT:

    1.Hematuria (kebocoran glomerulus, eritrosit lolos dalam filtrasi)

    2. proteinuria akut (kebocoran dinding glomerulus sehingga protein

    lolos)

    3. azotemia (LFG [laju filtrasi glomerulus] menurun)

    4. retensi air dan garam dari ginjal.

  • MANIFESTASI KLINIS

    Riwayat faringitis atau tonsilitis

    sebelumnya, disertai demam.

    1. EDEMA

    Peningkatan volume ekstraseluler dan

    intertitial karena:

    retensi garam dan air.

    Hipoalbuminemia tek. onkotik

    2. Sakit kepala

  • 3. Malaise

    4. nyeri panggul, sudut kostovertebral

    5. Hipertensi ringan sampai berat

  • PENATALAKSANAAN

    Tujuan :

    1. melindungi fungsi ginjal

    2. menangani komplikasi dengan

    tepat.

  • PENATALAKSANAAN

    Tirah baring

    selama fase akut sampai urin jernih dan kadar BUN, kreatinin dan tekanan darah kembali

    normal.

    Diet protein dibatasi

    Natrium dibatasi

    jika hipertensi, edema dan gagal jantung kongestif.

  • obat-obatan anti hipertensif dan deuretik

    untuk hipertensi.

    Diet tinggi Karbohidrat

    mengurangi katabolisme protein.

    observasi input dan output cairan.

    Antibotik

    untuk glomerulonefritis karena infeksi bakteri.

  • SINDROMA NEFROTIK

    CIRI CIRI SINDROMA NEFROTIK (SN):

    Albuminuria,

    hipoalbunemia,

    hiperlipidemia,

    edema.

    Penyebab:

    Kebocoran glomerulus.

  • EVALUASI DIAGNOSTIK Gambaran primer: 1. Pemeriksaan urine (laboratorium) Hematuria Urin berwarna kecoklatan (karena sedimen sel darah

    merah dan protein) Proteinuria (akibat peningkatan permeabilitas

    membran glomerulus) 2. Pemeriksaan darah Kadar BUN dan kreatinin meningkat karena

    menurunnya haluaran urin. Anemis (karena hematuri)

  • DIAGNOSA KEPERAWATAN:

    Kelebihan volume cairan b/d

    penurunan laju filtrasi glomerulus

    dan retensi natrium dan air.

    Resiko kerusakan intergritas kulit b/d

    turgor kulit buruk (edema)

    intoleransi aktifitas b/d peningkatan

    kebutuhan energi (inflamasi) anemia.

  • dx.1. KELEBIHAN VOLUME

    CAIRAN

    Definisi:

    Kondisi peningkatan retensi cairan

    isotonik pada seorang individu.

    Batasan karakteristik:

    Subyektif

    Ansietas

    Dispnea , napas dangkal

  • Objektif

    Ronkhi

    Perubahan elektrolit

    Edema anasarka

    Azotemia

    Perubahan tekanan darah

    Perubahan status mental

    Perubahan pola napas

    Penurunan hemoglobin dan hematokrit

  • DATA objektif (lanjutan)

    Peningkatan tekanan vena sentral

    Input melebihi output

    Oliguria

    Ortopnea

    Efusi pleura

  • Kriteria Hasil:

    Keseimbangan cairan yang dibuktikan

    dengan indikator sebagai berikut:

    Tidak ada bunyi napas tmabahan

    Berat badan stabil

    Tidak ada asites/ edema

    Berat jenis urine dalam batas normal

  • INTERVENSI:

    Pengkajian:

    Kaji Edema:

    Tentukan lokasi dan derajat

    Edema ekstremitas pd g3 sirkulasi n integritas kulit

    Efek pengobatan thd edema

    Kaji komplikasi paru-paru atau jantung

  • Lanjutan..

    Pantau lingkar abdomen dan tungkai

    bawah.

    Untuk memantau pengelolaan cairan:

    Pantau berat badan kontinu (tiap hari)

    Pantau hasil laboratorium (BUN, kadar protein dalam darah)

    Pantau indikasi kelebihan/retensi cairan (misal, ronkhi, peningkatan CVP, edema,

    distensi vena jugularis)

  • Pendidikan kesehatan untuk pasien/

    keluarga

    Memperhatikan

    penyebab dan mengatasi edema,

    pembatasan diet,

    penggunaan , dosis dan efek obat.

  • Kolaboratif

    Obat2an : deuretik sesuai keperluan

    Aktivitas Lain

    Ubah posisi setiap 2 jam

    Tinggikan ekstremitas u/ meningkatkan alir balik vena

    pembatasan cairan untuk pasien.

  • RESIKO KERUSAKAN

    INTEGRITAS KULIT

    Definisi:

    Suatu kondisi individu beresiko mengalami perubahan dermis dan atau

    epidermis

    Batasan Karakteristik:

    Kulit edema

  • Faktor yang berhubungan :

    Perubahan sirkulasi

    Perubahan turgor kulit

  • Intervensi:

    Mengatur & rubah posisi kontinu. Tiap 2 jam

    gulungan handuk pada area yang tertekan.

    Kaji kontinu adanya kerusakan integritas kulit ( kemerahan, lecet, pruritus dll)

    Jaga agar kulit tidak basah

  • POST TEST

    1. Sebutkan etiologi dan manifestasi

    klinis dari glomerulonefritis

    2. Jelaskan secara singkat patofisiologi dr

    glomerulonefritis

    3. Sebutkan Dx Keperawatan yg muncul

    pd glomerulonefritis

    4. Sebutkan intervensiny (1 dx saja)