t.a. syafiqul anam
TRANSCRIPT
KEINDAHAN PANTAI TANJUNG BENOA
Karya tulis ini dibuat guna memenuhi salah satu syarat untuk menempuh
Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS)
Tahun Pelajaran 2010/2011
Disusun Oleh : SYAFIQUL ANAM
Kelas : XII IPS I
SMA TAKHASSUS ALQURAN
KALIBEBER MOJOTENGAH WONOSOBO
2010
i
PENGESAHAN
Karya tulis ini dengan judul “KEINDAHAN PANTAI TANJUNG
BENOA” disahkan pada :
hari :
tanggal :
Wonosobo, ………………………..
Mengetahui,
Kepala Sekolah
H. Abdurrohman Al Asy’ari, SHI,M.Pd.I.
Guru Pembimbing
Ridwan, S.Ag.
ii
MOTO
Kuatnya api cinta tak akan mampu mengalahkan kasih sayang seorang Ibu
(Penulis).
Kapanpun, dimanapun, dan bagaimanapun aku adalah aku bukan dirinya dan
bukan orang lain (Penulis).
Yang jauh belum tentu musuh, yang dekat belum tentu sahabat (anonim).
Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan
seorang ilmuan besar. Mereka salah, karena karakterlah yang melahirkannya
(Albert Einstein).
iii
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini di persembahkan kepada :
1. Bapak H. Abdurrohman Al Asy’ari, SHI,M.Pd.I. selaku kepala SMA
Takhassus Al-Qur’an serta Bapak/Ibu guru yang telah memberikan ilmunya
dengan ketulusan dan keikhlasan hatinya.
2. Bapak Ridwan, S.Ag., selaku pembimbing dalam penulisan karya tulis ini.
3. Ibu Fatma Ainie, S.Ip. selaku wali kelas XII IPS I.
4. Teman-teman kelas XII IPS I yang telah memberikan semangat dan motivasi.
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga karya tulis ini dapat
diselesaikan.
Karya tulis ini dibuat guna memenuhi salah satu syarat untuk menempuh
Ujian Nasional (UN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS).
Tidak ada suatu apapun yang sempurna di dunia ini, karena
kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Demikian juga karya tulis ini, tentu
masih banyak kekurangannya serta masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca.
Mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat bagi pelajar, masyarakat dan
bangsa Indonesia.
Wonosobo, ………………………
Penulis,
Syafiqul AnamNIS: 7545.08
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
HALAMAN MOTO...................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 1
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 2
1.5 Metode Penelitian ............................................................................. 2
1.6 Sistematika Penulisan ....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Letak Tanjung Benoa ........................................................................ 3
2.2 Sejarah Tanjung Benoa...................................................................... 3
2.3 Keindahan Pantai Tanjung Benoa ..................................................... 4
2.3.1 Olahraga air .............................................................................. 4
2.3.2 Pulau penyu Tanjung Benoa dan Tradisinya .................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ........................................................................................... 8
3.2 Saran ................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang terkenal di bidang pariwisata dan
keanekaragaman budaya, baik di dalam maupun di luar negeri. Sehingga
banyak wisatawan asing yang datang untuk menikmatinya.
Pulau Bali atau yang di kenal dengan nama Pulau Dewata
merupakan salah satu pulau yang terkenal pariwisatanya di mancanegara.
Tanjung Benoa merupakan salah satu tujuan wisata yang cukup
lengkap. Berbagai sarana olahraga air disediakan di sana, seperti banana
boat, snorkling, flying fish, parasailing, jetski dan scuba diving.
Selain olahraga air, pengunjung juga bias mengunjungi Pulau
Penyu yang letaknya dekat dengan Pantai Tanjung Benoa.
1.2. Rumusan Masalah
Mengacu dari latar belakang di atas, maka masalah yang diteliti
adalah sebagai berikut :
1.Di manakah letak Tanjung Benoa ?
2.Bagaimana sejarah Tanjung Benoa ?
3.Olahraga apa saja yang terdapat di Pantai Tanjung Benoa ?
4.Penyu macam apa saja yang terdapat di Pulau Penyu dan tradisi apa yang
dilakukan di Pulau Penyu Tanjung Benoa ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui letak Tanjung Benoa.
2. Untuk mengetahui sejarah Tanjung Benoa.
3. Untuk mengetahui sarana olahraga apa yang terdapat di Tanjung Benoa.
4. Untuk mengetahui macam-macam penyu yang terdapat di Tanjung
Benoa dan tradisi apa yang dilakukan di Pulau Penyu.
1
1.4. Manfaat Penelitian1. Agar penulis mengetahui secara menyeluruh tentang keindahan di Pantai
Tanjung Benoa.
2. Untuk mengenalkan kepada para pembaca tentang salah satu keindahan
di Pulau Bali, yaitu keindahan Pantai Tanjung Benoa.
1.5 Metode Penelitian
1. Observasi
Penulis bersama rombongan SMA Takhassus Al-Qur’an mengunjungi
Pulau Bali dan mengamati secara langsung di Pantai Tanjung Benoa.
2. Literatur
Penulis berpedoman pada apa yang tersedia di internet.
1.6 Sistematika Penulisan
Pada Bab I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
Sedangkan pada Bab II PEMBAHASAN, berisi tentang jawaban dan
rumusan masalah pada Bab I, yaitu Letak Tanjung Benoa, sejarah Tanjung
Benoa, olahraga air Tanjung Benoa. Kemudian pada Bab III PENUTUP,
berisi tentang simpulan mengenai pembahasan Tanjung Benoa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Letak Tanjung Benoa
Tanjung Benoa terletak di Kecamatan Tanjung Benoa,
Kabupaten Badung, utara Nusa Dua, di bagian timur Pulau Bali.
2.2. Sejarah Tanjung Benoa
Tanjung Benoa Nusa Dua ini adalah obyek yang sangat
ramai pengunjungnya. Semuanya bermula dari cerita tentang Patung Bima
Ruci yang menjadikan tempat ini sebagai obyek wisata yang terkenal dengan
Pulau Penyu.
Dahulu adalah tanah yang ditumbuhi pohon kelapa dan dihuni
para nelayan. Pemandangan tanjung sepanjang 5 km selama beberapa tahun
terakhir telah diubah menjadi sebuah resport area yang amat keren. Melalui
sebuah pelabuhan tanjung dihubungkan dengan jalan kecil yang dipenuhi
dengan hotel-hotel mewah, vila pribadi, restoran-restoran keren, cafe-
cafe terbuka dan berbagai fasilitas olahraga air.
Di Tanjung Benoa terdapat 18 lokasi pura yang salah satunya
termasuk pura penting di Bali, yaitu Pura Sekaten. Setiap 210 hari
sekali bertepatan dengan hari raya kuningan, ratusan bahkan ribuan pemeluk
Hindu, terutama dari Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, menyesaki Pura
Sekaten.
Tanjung Benoa juga dikenal dengan pemandangan indah yakni
tebing Nusa Dua Penida di seberang Selatan Badung. Seluruh garis
pantainya dipenuhi dengan hotel-hotel mewah yang menawarkan kamar suite
deluxe yang menghadap ke laut berikut fasilitas ruang pertemuan (convention
hall) lengkap dengan fasilitas audiovisual. Yang unik di area ini adalah
adanya restoran bumbu Bali milik fotografer Heinz Van Hol tzen yang
memenangkan penghargaan dan menyediakan masakan Bali tersedap.
3
Di ujung tanjung, pelabuhan Tanjung Benoa mempertahankan
atmosfer pedesaannya yang menakjubkan. Nampak jelas suasana
multikultural, mulai dari pedesaan Bugis hingga kuil-kuil Budha sampai
kesenian khas Bali. Dan dapat melihat yacht (kapal pesiar), perahu
nelayan dan perahu tradisional yang berlabuh.
2.3. Keindahan Pantai Tanjung Benoa
2.3.1. Olahraga Air
Pantai di Tanjung Benoa dikenal cukup tenang sehingga cocok untuk
olahraga air (watersport). Olahraga air yang bisa dinikmati di pantai ini
adalah jetsky, parasailing, bananaboats, flying fish, scuba diving dan
snorkling.
Jetsky merupakan olahraga air dengan mengendarai sebuah perahu
meski kecil yang mirip dengan sepeda motor. Dalam menjalankan jetski
biasanya didampingi oleh seorang instruktur, hal ini bertujuan agar
penggunaan jetski lebih aman, mengingat di Pantai Tanjung Benoa ini
sangat banyak perahu dan aktivitas olahraga air lainnya yang
memungkinkan terjadinya tabrakan.
Parasailing merupakan olahraga air yang menggunakan payung
parasut sebagaimana terjun payung. Payung parasut tersebut ditarik oleh
perahu motor sehingga pemakai parasut akan berada 10-20 meter di atas
permukaan laut. Panjang tali yang menghubungkan parasut dengan
perahu motor kira-kira 80 meter. Perahu motor akan membawa parasut
berputar mengeliling Tanjung Benoa. Waktu permainan dalam satu
putaran kira-kira 4 menit.
Bananaboat merupakan olahraga air dengan menggunakan perahu
karet tunggal yang berbentuk seperti pisang. Perahu karet ini bisa memuat 4
orang penumpang dan 1 orang instruktur sebagai pendamping. Perahu ini
akan ditarik oleh perahu motor berkeliling pantai dalam waktu kurang lebih
15 menit.
4
Flying fish merupakan olahraga air yang baru di Pulau Bali.
Olahraga ini menggunakan 3 buah banana boat yang dijadikan satu dengan
menggunakan tambahan rubber boat melintang di bagian depan dan sayap di
bagian kanan dan kiri. Flying fish dimainkan oleh 2 orang yang berada di
kanan dan kiri dibantu orang instruktur yang berada di posisi tengah sebagai
penyeimbang. Flying fish ditarik oleh perahu motor berkecepatan tinggi
dengan arah berlawanan dengan arah angin, sehingga flying fish akan
terbang kira-kira 2 meter di atas permukaar air. Olahraga ini sangat
tergantung pada keberadaan angin. Jika pantai tidak berangin maka
permainan ini tidak bisa dilakukan.
Scuba diving adalah wisata menyelam. Untuk melakukan kegiatan
ini tidak diharuskan untuk bisa berenang karena bagi yang tidak bisa
berenang akan lebih mudah masuk ke dalam air. Sebelum menyelam akan
diberi petunjuk dan pengarahan mengenai berbagai hal yang berhubungan
dengan menyelam. Setelah itu akan diajak berwisata melihat indahnya
pemandangan bawah laut kurang lebih 40 menit.
Snorkling merupakan olahraga air dengan berenang sambil melihat
pemandangan bawah laut dengan menggunakan peralatan tertentu.
2.3.2. Pulau Penyu Tanjung Benoa dan Tradisinya
Pulau Penyu yang berjarak kurang lebih 30 menit perjalanan dengan
menggunakan perahu yang bisa disewa di lokasi. Pulau Penyu
merupakan tempat pengembangbiakan berbagai spesies penyu yang hampir
punah.
Melalui UU No. 5/1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya serta PP No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis
Satwa dan Tumbuhan, pemerintah sudah menetapkan bahwa enam
jenis penyu, yakni penyu hijau (Chelomia mydas), penyu sisik
(Eretmochelys), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu terapayan
(Caretta caretta), penyu belimbing (Dermochelys corialea), dan penyu
pipih (Natator depresses) tidak boleh diburu dan dikonsumsi.
5
Pulau Penyu ini terdapat ratusan ekor penyu berbagai ukuran dan usia.
Untuk penyu yang berada di kandang merupakan penyu induk yang
jumlahnya sekitar 50 ekor yang berukuran besar, usianya bisa mencapai
35 tahun lebih. Untuk setiap harinya induk penyu diberi makan rumput
laut. Ketika air laut pasang mereka bisa leluasa ke pinggir pantai namun
tidak sampai lepas ke laut, karena telah dipagari dengan bambu. Mereka
akan kembali ke kandangan setelah air laut surut. Apabila ada yang
tidak kembali pekerja akan memindahkan dengan tangan.
Semua jenis penyu laut juga masuk dalam daftar apendix 1 CITES
(Convention on international Trade in Endangered Species of Wild Flora
and Fauna). Itu artinya perdagangan komersial internasional penyu
dilarang. Meski begitu, sepanjang musim ribuan hewan itu menjadi
merchandise yang dijual di toko-toko souvenir. Penyu hijau biasanya
dimanfaatkan daging, telur dan minyaknya. Sedangkan penyu sisik
dimanfaatkan sebagai barang-barang kerajinan.
Penyu yang terdapat di tempat penangkaran tidak
diperjualbelikan, apalagi dipotong untuk konsumsi. Karena penangkaran
itu sendiri semata-mata untuk upaya pelestarian satwa laut yang
dikhawatirkan akan punah. Satwa tersebut sengaja dibiarkan berkembang
biak secara alami.
Penyu hijau merupakan jenis penyu yang banyak terdapat di Pulau
Bali. Penyu jenis ini pula yang di lindungi di Pulau Penyu. Di Pulau Penyu
terdapat kurang lebih 5 tempat penangkaran penyu. Tempat ini dikelola oleh
nelayan-nelayan di kawasan Tanjung Benoa secara sukarela dan swadana.
Pernah juga mendapat bantuan dari World Wide Foundation (WWF) tetapi
tidak berlangsung lama.
Penyu hijau makanannya rumpus laut, penyu dewasa berumur lebih
dari 10 tahun bisa menghabiskan satu karung rumput laut setiap harinya.
Nelayan bisa membeli satu karung rumput laut dengan harga Rp 10.000.
Berarti banyak juga biaya yang dikeluarkan oleh Deluang Sari yang
memiliki lebih dari 30 penyu dewasa dan beberapa penyu kecil (tukik).
6
Penyu hijau banyak diburu oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab karena daging penyu hijau dapat dikonsumsi. Selain itu
cangkang penyu juga dapat dimanfaatkan untuk hiasan dan cinderamata.
Oleh sebab itu, untuk melindungi dan menyelamatkan penyu hijau dari
kepunahan, pemerintah melarang perburuan dan konsumsi jenis penyu ini.
Kecuali untuk kepentingan tertentu seperti upacara Pedusunan
Agung dan Macaru di Bali yang membutuhkan penyu hijau sebagai
pelengkap upacara. Masyarakat yang menggunakan penyu untuk upacara
harus menunjukkan Surat rekomendasi dari Parisada Hindu Darma
Indonesia (PHDI) Bali yang menyatakan bahwa yang bersangkutan benar
membutuhkan penyu untuk keperluan upacara dan harus mendapat
persetujuan dari Balai konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Menurut perhitungan PHDI Bali, kebutuhan penyu untuk upacara di Pulau
Bali hanya sekitar 110 ekor per tahun. Berdasarkan kesepakatan PHDI Bali,
penyu yang akan digunakan untuk upacara tidak boleh diambil langsung
dari alam dan penyu yang dipilih adalah penyu yang masih kecil berukuran
kira-kira 40 cm.
Tidak hanya penyu yang dapat dijumpai di pulau ini. Ular,
monyet, burung dan hewan lain yang jinak yang bisa dijumpai di sana.
Terdapat pula semacam galeri yang menawarkan berbagai macam
cinderamata, termasuk replika penyu berbagai ukuran terbuat dari kayu
dan batu karang.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Dari pembahasan yang telah diutarakan sebelumnya dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Wisata Tanjung Benoa terletak di Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten
Badung, utara Nusa Dua, bagian timur Pulau Bali.
2. Dahulunya Pantai Tanjung Benoa adalah tanah yang ditumbuhi pohon
kelapa dan terdapat banyak nelayan.
3. Di Tanjung Benoa terdapat 18 lokasi pura yang salah satunya termasuk
pura penting di Bali, yakni Pura Sekaten.
4. Tanjung Benoa dikenal dengan pemandangan indah, tebing Nusa Dua
Penida di seberang selatan Badung.
5. Yang unik di area Tanjung Benoa adalah adanya restoran bumbu Bali
milik fotografer Heinz Van Holtzen yang memenangkan penghargaan
masakan Bali tersedap.
6. Olahraga air yang dapat dinikmati di Tanjung Benoa adalah jetsky,
parasailing, bananaboat, flying fish, scuba diving dan snorkling.
7. Pulau Penyu yang berjarak kurang lebih 30 menit perjalanan dengan
menggunakan perahu yang bisa disewa di lokasi.
8. Tidak hanya penyu yang dapat dijumpai di pulau ini, misalnya ular,
monyet, burung dan hewan jinak lainnya yang bisa dijumpai di Pulau
Penyu.
3.2. Saran
Berdasarkan uraian di atas, penulis memberi saran sebagai berikut :
1.Bagi para pengunjung Pantai Tanjung Benoa untuk tidak
bertindak seenaknya saja demi menjaga kebersihan dan keamanan
Pantai Tanjung Benoa.
2.Pemerintah diharapkan untuk peduli dengan keadaan Pantai Tanjung
Benoa.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kapanlagi.com/a/pantai-tanjung-benoa-surga-olahraga-air.html.
Kamis, 3 Februari 2011 pukul 09.30 WIB.
http://www.tanjungbenoa.com. Kamis, 3 Februari 2011 pukul 09.40 WIB.
9
10