si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi,...

28
i DASAR-DASAR INTELEGENSI BISNIS: BASIS DATA DALAM MENEJEMEN INFORMASI Makalah Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL Jurusan Magister Akuntansi Disusun oleh: Dwi Rintani (55516120022) Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017

Upload: dwi-rintani

Post on 12-Apr-2017

81 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

i

DASAR-DASAR INTELEGENSI BISNIS: BASIS

DATA DALAM MENEJEMEN INFORMASI

Makalah

Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN

INTERNAL

Jurusan Magister Akuntansi

Disusun oleh:

Dwi Rintani (55516120022)

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2017

Page 2: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

ii

ABSTRACT

Sebuah sistem informasi yang efektif memberikan pengguna dengan

akurat, tepat waktu,dan informasi yang relevan. Informasi yang akurat

bebas dari kesalahan. Informasi adalah tepat waktu bila tersedia untuk

pembuat keputusan ketika dibutuhkan. Informasi yang relevan ketika hal

ini berguna dan tepat untuk jenis pekerjaan dan keputusan yang

memerlukannya.

Kita mungkin akan terkejut mengetahui bahwa banyak bisnis tidak

memiliki informasi yang tepat waktu, akurat, atau relevan karena data

dalam sistem informasi mereka telah kurang terorganisir dan dipelihara.

Itu sebabnya manajemen data sangat penting. Untuk memahami masalah,

kita akan melihat bagaimana sistem informasi mengatur data dalam file

komputer dan metode tradisional manajemen file.

Page 3: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya dapat

menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang

sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah

satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan

selanjutnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami

harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Tangerang, 9 April 2017

Penyusun

Page 4: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRACT .......................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................ iii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah ........................................................ 2

1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran .................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. DBMS (Database Management System) ......................... 3

2.2. Fungsi Database Management System (DBMS) .............. 4

2.3. Keuntungan dan Kerugian penggunaan DBMS ............... 6

2.4. Macam-Macam DBMS (Database Management System) 7

2.5. Relational Database Management System (RDBMS) ....... 15

BAB III METODE PENELITIAN

............................................................................................... 18

BAB IV STUDI KASUS

4.1 Implementasi DBMS Pada Perbankan............................ 19

4.2 Contoh Penerapan File, Record, Byte, Field Dan Bit ...... 20

BAB V KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan ...................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................... 24

Page 5: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat,

tepat waktu, dan relevan kepada pengguna. Informasi yang akurat bebas

dari kesalahan. Informasi tepat waktu dibutuhkan ketika membuat

keputusan. Informasi yang relevan berguna dan sesuai untuk jenis

pekerjaan dan keputusan yang memerlukannya. Banyak bisnis tidak

memiliki informasi yang tepat waktu, akurat, atau relevan karena data dalam

sistem informasi mereka kurang terorganisir dan dipelihara. Itu sebabnya

manajemen data sangat penting.

Perusahaan yang berhasil melakukan integrasi antar teknologi

dengan strategi bisnis menunjukkan peningkatan pendapatan yang

signifikan. IT telah menjadi enabler yang penting bagi strategi bisnis dalam

hal kustomisasi masal, diferensiasi kompetitif, peningkatan kualitas, dan

peningkatan dan otomatisasi proses. Penyelarasan strategi bisnis dan IT

digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi

biaya, menciptakan hambatan untuk pendatang baru, meningkatkan

hubungan dengan konsumen dan suplier, dan menciptakan produk dan

solusi bisnis baru. Kegagalan dalam melakukan penyelarasan ini dapat

mengakibatkan peningkatan biaya dan kehilangan kesempatan.

DBMS (databased manajemen sistem) kontemporer menggunakan

model database yang berbeda untuk melacak entitas, atribut, dan

hubungan. Jenis yang paling populer dari DBMS saat ini untuk PC komputer

yang lebih besar dan mainframe adalah DBMS relasional. Database

relasional merepresentasikan data sebagai tabel dua dimensi (disebut

hubungan). Tabel dapat disebut sebagai file. Setiap tabel berisi data

tentang entitas dan atributnya. Microsoft Access adalah DBMS relasional

untuk sistem desktop, sedangkan DB2, Oracle Database, dan Microsoft

SQL Server adalah DBMS relasional untuk mainframe besar dan komputer

midrange. MySQL adalah populer DBMS open source, dan Oracle

Database Lite adalah DBMS untuk perangkat yang kecil.

Sebuah sistem manajemen database (DBMS) adalah perangkat

lunak yang memungkinkan organisasi untuk memusatkan data, mengelola

secara efisien, dan memberikan akses ke data yang disimpan oleh program

Page 6: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

2

aplikasi. DBMS bertindak sebagai antarmuka antara program aplikasi dan

file data fisik.

DBMS meringankan programer atau pengguna akhir dari tugas untuk

memahami di mana dan bagaimana data sebenarnya disimpan dengan

memisahkan pandangan data logis dan data fisik. Pandangan logis

menyajikan data karena dirasakan oleh pengguna akhir atau spesialis

bisnis, sedangkan tampilan fisik menunjukkan bagaimana data sebenarnya

terorganisir dan terstruktur pada media penyimpanan fisik.

1.2. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas didapat pembahasan untuk makalah ini adalah sebagai

berikut:

1) Apa kemampuan utama dari DBMS untuk meningkatkan kinerja binis?

2) Apa contoh dari: File, Record, byte, field dan Byte?

3) Bagaimana penerapannya dalam dunia perbankan?

1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran

Adapun tujuan dari makalah ini untuk mengetahui kemampuan dari

DBMS dalam meningkatkan kinerja bisnis, mengetahui contoh dari File,

Record, byte, field dan Byte serta mengetahui penerapannya dalam dunia

perbankan.

Page 7: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. DBMS (Database Management System)

Database adalah sebuah tempat penyimpanan data atau biasa

disebut sebagai objek database. Banyak sekali jenis dari objek database di

antaranya adalah tabel, index, view dan stored procedure. Di lain sisi

database adalah suatu “sarana” yang di sediakan supaya bisa di akses oleh

banyak user.

Menutut C.J. Date: DBMS adalah merupakan software yang

menghandel seluruh akses pada database untuk melayani kebutuhan user.

Menurut S, Attre: DBMS adalah software, hardware, firmware dan prosedur-

prosedur yang mengatur database. Firmware adalah software yang telah

menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM). Menurut Gordon C.

Everest: DBMS adalah manajemen yang efektif untuk mengorganisasi

sumber daya data.

Agar Memudahkan pengelolaan data dalam suatu database maka

objek-objek database tersebut di kelompokkan berdasarkan user

pemiliknya. Pengelompokan objek database secara logika berdasarkan

user pemilik objek inilah yang di sebut sebagai Schema. Schema automatis

terbentuk ketika perintah CREATE USER dieksekusi dan akan di hapus

ketika suatu user di-drop dengan perintah DROP USER. Nama schema

sama dengan nama user, jadi bisa dikatakan user dan schema adalah suatu

hal yang sama.

Database Relasional sebenarnya adalah suatu konsep

penyimpanan data terstruktur, sebelum konsep database relasional muncul

sudah ada uda model database yaitu network database dan hierarchie

database. Teori database relasional dikemukakan pertamakali oleh Dr. E.F.

Codd.

Dalam database relasional, data disimpan dalam bentuk relasi

atau tabel dua dimensi, dan antara tabel satu dengan tabel lainnya terdapat

hubungan atau relationship sehingga dapat di simpulkan, database adalah

kumpulan dari sejumlah tabel yang saling hubungan atau saling keterkaitan.

Kumpulan dari data yang diorganisasikan sebagai tabel tadi disimpan

dalam bentuk data elektronik di dalam harddisk komputer dan

dikelompokan secara logis berdasarkan schema user.

Untuk membuat struktur tabel, mengisi data ke tabel,

memperbarui data dan menghapus data dari tabel diperlukan software.

Perangkat lunak yang digunakan membuat tabel, isi data, ubah data, dan

Page 8: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

4

hapus data disebut Relational Database Management System atau yang

biasa di singkat dengan RDBMS. Sedangkan perintah yang digunakan

untuk membuat tabel, mengisi tabel, mengubah tabel, dan menghapus data

disebut perintah SQL (Baca: Sequel) yang merupakan singkatan dari

Structure Query Language. Jadi, setiap aplikasi perangkat lunak RDBMS

pasti bisa dipakai untuk menjalankan perintah SQL.

Sebenarnya fungsi RDBMS bukan cuma untuk buat tabel, isi data,

ubah data dan hapus data. Untuk manajemen data dalam skala yang besar

dan agar bisa mendukung proses bisnis yang kontinyu atau terus menerus

dan real time suatu Relational Database Management System dituntut

untuk mempunyai kemampuan manajemen user dan keamanan data yang

terjamin, mencadangkan data dan mengembalikan data serta kemampuan

lainnya yang berkaitan dengan kecepatan pemrosesan data.

Sebuah aplikasi perangkat lunak RDBMS yang ada di pasaran

saat ini dan paling sering digunakan adalah Oracle Database yang di

keluarkan oleh Oracle Corporation.

2.2 Fungsi Database Management System (DBMS)

Berikut akan dijelaskan beberapa fungsi dari DBMS diantaranya

sebagai berikut:

1) Data storage, retrieval, and update

Sebuah DBMS menfasilitasi pengguna untuk menyimpan, memperoleh,

dan mengubah data di dalam basis data. Hal tersebut merupakan fungsi

dasar dari sebuah DBMS.

2) A user-accessible catalog

Sebuah DBMS menyediakan katalog yang menyimpan item-item data

yang disimpan dan dapat diakses oleh pengguna. Fitur utama dari

arsitektur ANSI-SPARC adalah sistem katalog terintegrasi yang berisi

data mengenai schema, pengguna (user), aplikasi, dimana katalog dapat

diakses oleh pengguna sama seperti DBMS. Metadata atau “data about

data” yang menggambarkan data yang ada didalam basis data disimpan

di system catalog atau data dictionary. System catalog merupakan salah

satu komponen fundamental dari sistem. Didalam DBMS, system catalog

menyimpan:

• Nama, tipe, dan ukuran dari item data;

• Nama relationship;

• Integrity constraint dari data;

• Nama pengguna yang memiliki otorisasi dalam mengakses data;

Page 9: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

5

• Item data yang bisa diakses oleh tiap pengguna serta tipe akses

yang diijinkan, misalnya akses untuk memasukkan, mengubah,

menghapus, dan membaca data;

• Skema eksternal, konseptual, dan internal serta pemetaan antar

skema;

• Statistik penggunaan, seperti frekuensi transaksi dan jumlah

pengaksesan objek didalam basis data.

3) Transaction Support

Sebuah DBMS menyediakan mekanisme untuk memastikan apakah

sebuah transaksi berhasil dijalankan secara utuh atau tidak dijalankan

sama sekali, serta memastikan bahwa basis data selalu berada di

consistent state. Sebuah transaksi bisa mengakses atau mengubah isi

dari basis data.

4) Concurrency control services

Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk memastikan basis

data dilakukan update secara benar saat beberapa pengguna mengubah

basis data secara bersamaan karena DBMS memungkinkan beberapa

pengguna untuk mengakses shared data secara bersamaan.

5) Recovery services

Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme recovery basis data jika

terjadi kerusakan. Seperti yang sudah disebutkan pada poin keempat

yakni jika sebuah transaksi gagal maka basis data harus dikembalikan

ke consistent state. Kegagalan sebuah transaksi bisa berupa system

crash, media failure, error yang terjadi pada perangkat keras atau

perangkat lunak yang menyebabkan transaksi dibatalkan.

6) Authorization services

Sebuah DBMS menyediakan mekanisme agar hanya pengguna

terotorisasi yang dapat mengakses basis data. Hal tersebut berkaitan

dengan keamanan basis data dari pengguna yang tidak memiliki

otorisasi mengakses basis data, baik yang disengaja maupun tidak.

7) Support for data communication

Sebuah DBMS memiliki kemampuan berintegrasi dengan perangkat

lunak untuk komunikasi, karena pengguna dapat mengakses basis data

secara langsung atau melalui jaringan.

8) Integrity services

Sebuah DBMS memastikan baik data didalam basis data maupun

pengubahan data selalu memenuhi aturan. Integritas basis data

berkaitan dengan kebenaran dan konsistensi dari data yang disimpan,

dimana berkaitan dengan constraint yang merupakan aturan didalam

basis data yang tidak dapat dilanggar.

Page 10: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

6

9) Services to promote data independence

Sebuah basis data memiliki fasilitas untuk mendukung independensi dari

program terhadap struktur actual dari basis data.

10) Utility services

Sebuah DBMS memiliki beberapa utility service untuk membantu

administrator basis data dalam melakukan manajemen basis data secara

efektif. Misalnya: fasilitas import data, monitoring data, analisis statistik.

2.3 Keuntungan dan Kerugian penggunaan DBMS

Pengunaan DMBS untuk mengelola data mempunyai beberapa

keuntungan, yaitu:

1) Kebebasan data dan akses yang efisien

2) Mereduksi waktu pengembangan aplikasi

3) Integritas dan keamanan data

4) Administrasi keseragaman data

5) Akses bersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari

proses serentak).

6) Mengurangi data redundancy: Data redundansi dapat

direduksi/dikurangi, tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (untuk

kepentingan keyfield)

7) Membutuhkan sedikit memory untuk penyimpanan data

Kerugian pengunaan DBMS antara lain:

1) Memperoleh perangkat lunak yang mahal (teknologi DBMS, Operation,

Conversion, Planning, Risk). DBMS mainframe masih sangat mahal.

DBMS berbasis mikro biayanya mencapai beberapa ratus dolar, dapat

menggambarkan suatu organisasi yang kecil secara berarti

2) Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar. DBMS sering

memerlukan kapasitas penyimpanan primer dan sekunder yang lebih

besar daripada yang diperlukan oleh program aplikasi lain. Juga,

kemudahan yang dibuat oleh DBMS dalam mengambil informasi

mendorong lebih banyak terminal pemakai yang disertakan dalam

konfigurasi daripada jika sebaliknya.

3) Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA DBMS memerlukan

pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuan secara

penuh. Pengetahuan khusus ini paling baik diberikan oleh pengelola

database.

Page 11: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

7

2.4 Macam-Macam DBMS (Database Management System)

Beberapa software atau perangkat lunak DBMS yang sering

digunakan dalam aplikasi program antara lain:

1) MySQL

MySQL merupakan sebuah perangkat lunak system manajemen basis

data SQL (bahasa inggris: data management system) atau DNMS yang

multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.

MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di

bawah lisensi GNU General Public Licenci (GPL), tetapi mereka juga

menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana

penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL . Tidak seperti

Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas

umum, dan cipta untuk code sumber dimiliki oleh penulisnya masing-

masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan

komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak

cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu

orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah : david axmark, allan

larsson, dan Michael “monthy widenius.

Kelebihan MySQL antara lain:

• free (bebas didownload)

• stabil dan tangguh

• fleksibel dengan berbagai pemrograman

• Security yang baik

• dukungan dari banyak komunitas

• kemudahan management database

• mendukung transaksi

• perkembangan software yang cukup cepat.

2) ORACLE

Perusahaan Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang

programmer, Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat

sebagai CEO (Chief Executive Officer) selama beberapa tahun sampai

saat ini. Perusahaan ini berkonsentrasi pada pembuatan database

server di mainframe. Kisah sukses Oracle Corp terkait dengan sejarah

dan teori database relasional. Teori database relasional diperkenalkan

hampir secara simultan oleh Edgar F. Codd (dalam artikelnya yang

terkenal Large shared data banks) dan seorang penemu lain yang kurang

dikenal, pada tahun 1969. IBM adalah perusahaan pertama yang

menerapkan model relasional ini dalam bahasa SQL, dengan produknya

DB2. Sayangnya IBM agak ragu akan keampuhan SQL dan model

Page 12: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

8

relasional (nantinya akan berpengaruh pada ketertinggalan IBM di pasar

database-server sistem operasi Unix dan Windows ).

Larry melihat perkembangan teori model relasional dan implementasi

database relasional dalam DB2. Ia yakin bahwa model relational adalah

“way of the future” dan memutuskan untuk mengimplementasikan model

relasional di produk Oracle. Sebelumnya produk database Oracle

memakai model nonrelasional. Oracle menjadi pesaing kuat bagi IBM

dalam pasar database server di mainframe, terutama database bermodel

relasional.

Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry mendiversifikasi produk Oracle

(versi 6.x) keluar mainframe, yakni ke sistem operasi Unix. Selanjutnya

tahun 1996 Oracle Corp mendiversifikasi Oracle (versi 7.x) ke sistem

operasi Novell Netware, Windows NT, dan Linux (versi 8.x, tahun 1997).

Mulai pertengahan tahun 1990an Oracle Corp mulai membuat juga

produk-produk nondatabase-server seperti application server (WebDB,

OAS), development tools (Oracle Developer, Oracle Designer), dan

application suite (Oracle Apps).

Pengertian Oracle

Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk

mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi.

Oracle Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena

kemampuannya dalam hal sebagai berikut:

• Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)

• Menangani manajemen space dan basis data yang besar

• Mendukung akses data secara simultan

• Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi

• Menjamin ketersediaan yang terkontrol

• Lingkungan yang terreplikasi

Database merupakan salah satu komponen dalam teknologi informasi

yang mutlak diperlukan oleh semua organisasi yang ingin mempunyai

suatu sistem informasi yang terpadu untuk menunjang kegiatan

organisasi demi mencapai tujuannya. Karena pentingnya peran

database dalam sistem informasi, tidaklah mengherankan bahwa

terdapat banyak pilihan software Database Management System

(DBMS) dari berbagai vendor baik yang gratis maupun yang komersial.

Beberapa contoh DBMS yang populer adalah MySQL, MS SQL Server,

Oracle, IBM DB/2, dan PostgreSQL.

Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di dunia,

namun banyak orang memiliki kesan yang negatif terhadap Oracle.

Keluhan-keluhan yang mereka lontarkan mengenai Oracle antara lain

Page 13: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

9

adalah terlalu sulit untuk digunakan, terlalu lambat, terlalu mahal, dan

bahkan Oracle dijuluki dengan istilah “ora kelar-kelar” yang berarti “tidak

selesai-selesai” dalam bahasa Jawa. Jika dibandingkan dengan MySQL

yang bersifat gratis, maka Oracle lebih terlihat tidak kompetitif karena

berjalan lebih lambat daripada MySQL meskipun harganya sangat

mahal.

Namun yang mereka tidak perhitungkan adalah bahwa Oracle

merupakan DBMS yang dirancang khusus untuk organisasi berukuran

besar, bukan untuk ukuran kecil dan menengah. Kebutuhan organisasi

berukuran besar tidaklah sama dengan organisasi yang kecil atau

menengah yang tidak akan berkembang menjadi besar. Organisasi yang

berukuran besar membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas agar dapat

memenuhi tuntutan akan data dan informasi yang bervolume besar dan

terus menerus bertambah besar.

Kelebihan Dan Kekurangan Oracle

Fleksibilitas adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan

berbagai kebutuhan dan kondisi khusus yang dapat berubah-ubah.

Sebagai contoh, organisasi yang besar membutuhkan server yang

terdistribusi dan memiliki redundancy sehingga pelayanan bisa diberikan

secara cepat dan tidak terganggu jika ada server yang mati. Organisasi

tersebut juga mempunyai berbagai macam aplikasi yang dibuat dengan

beragam bahasa pemrograman dan berjalan di berbagai platform yang

berbeda. Oracle memiliki banyak sekali fitur yang dapat memenuhi

tuntutan fleksibilitas dari organisasi besar tersebut. Berbagai fitur

tersebut membuat Oracle menjadi DBMS yang rumit dan sulit untuk

dipelajari, namun itu adalah harga yang harus dibayar untuk

mendapatkan fleksibilitas yang dibutuhkan dalam sistem informasi di

organisasi yang berukuran besar.

Skalabilitas mengacu pada kemampuan untuk terus berkembang dengan

penambahan sumber daya. Organisasi yang besar harus mampu

melakukan transaksi data dalam volume yang besar dan akan terus

bertambah besar. Jika dijalankan hanya pada satu server saja, MySQL

memang bisa berjalan lebih cepat daripada Oracle. Namun jika satu

server sudah tidak bisa lagi menangani beban yang terus bertambah

besar, kinerja MySQL mengalami stagnasi karena keterbatasan server

tersebut. Namun Oracle mendukung fitur Grid yang dapat

mendayagunakan lebih dari satu server serta data storage dengan

mudah dan transparan. Hanya dengan menambahkan server atau data

storage ke dalam Oracle Grid, maka kinerja dan kapasitas Oracle dapat

terus berkembang untuk mengikuti beban kerja yang terus meningkat.

Page 14: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

10

3) FIREBIRH

Firebird adalah salah satu aplikasi RDBMS (Relational Database

Management System) yang bersifat open source. Awalnya adalah

perusahaan Borland yang sekitar tahun 2000 mengeluarkan versi beta

dari aplikasi database-nya InterBase 6.0 dengan sifat open source.

Namun entah kenapa tiba-tiba Borland tidak lagi mengeluarkan versi

InterBase secara open source, justru kembali ke pola komersial software.

Tapi pada saat yang bersamaan programmer-progammer yang tertarik

dengan source code InterBase 6.0 tersebut lalu membuat suatu team

untuk mengembangkan source code database ini dan kemudian

akhirnya diberinama Firebird.

Pengembangan codebase Firebird 2 dimulai pada awal pengembangan

Firebird 1, dengan memporting kode Firebird 1 berbasis C ke dalam

bahasa C++ dan merupakan pembersihan kode secara besar-besaran.

Firebird 1.5 merupakan rilis pertama dari codebase Firebird 2.

Pengembangan ini merupakan satu kemajuan signifikan bagi para

developer dan seluruh tim dalam project Firebird, namun tentu ini bukan

akhir dari tujuan. Dengan dirilisnya Firebird 1.5, pengembangan lebih

lanjut difokuskan pada Firebird versi 2.

Pada bulan April 2003, Yayasan Mozilla memutuskan mengganti nama

web browser mereka dari ”Phoenix” menjadi ”Firebird”. Keputusan ini

ditanggapi dengan serius oleh proyek Firebird Database dengan asumsi

bahwa hal tersebut bisa membingungkan user karena dua produk

berbeda menggunakan nama yang identik. Protes atas hal ini berlanjut

hingga para pengembang Mozilla membuat satu pernyataan yang jelas

bahwa nama Firebird dalam kenyataannya adalah ”Mozilla Firebird”.

Pernyataan ini juga membuat memperjelas bahwa nama Mozilla Firebird

merupakan sebuah ”codename” atas proyek web browser yang tengah

dikerjakan oleh Mozilla. Pada tanggal 9 Februari 2004, Mozilla akhirnya

mengganti kembali nama browser mereka sebagai Mozilla Firefox,

Dengan demikian hal tersebut secara otomatis menghilangkan

kebingungan para pengguna.

Firebird dan Interbase. Firebird (juga disebut FirebirdSQL) adalah sistem

manajemen basisdata relasional yang menawarkan fitur-fitur yang

terdapat dalam standar ANSI SQL-99 dan SQL-2003. RDBMS ini

berjalan baik di Linux, Windows, maupun pada sejumlah platform Unix.

Firebird ini diarahkan dan di-maintain oleh FirebirdSQL Foundation. Ia

merupakan turunan dari Interbase versi open source milik Borland.

Page 15: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

11

Karena itulah Interbase dan Firebird sebenarnya mempunyai CORE

yang sama karena awalnya sama” dikembangkan oleh Borland.

Namun dalam perkembangannya, Interbase yang komersial di-bundle

oleh Borland menjadi Phoenix, sedangkan Firebird adalah interbase

yang dikembangkan oleh komunitas Open Source, sehingga

menjadikannya sebagai produk Database Server yang FREE. Kalau

dikaitkan dengan support, tentunya jelas beda karena produk komersial

dan free. Dalam konsep teknik programmingnya, ada banyak yang sama,

namun pengayaan Firebird lebih banyak dan menjadikannya lebih luwes,

terutama dalam koneksi client-server (port) dan integritasnya. Modul-

modul kode baru ditambahkan pada Firebird dan berlisensi di bawah

Initial Developer’s Public License (IDPL), sementara modul-modul

aslinya dirilis oleh Inprise berlisensi di bawah InterBase Public License

1.0. Kedua lisensi tersebut merupakan versi modifikasi dari Mozilla Public

License 1.1.

Open source DBMS ini dimotori oleh para developer Interbase 6.x open-

source. Jika pernah menggunakan produk-produk RDBMS, seperti Ms-

SQL Server, Oracle, DB2, Informix, dan lain-lain, kita tidak akan kesulitan

dalam mengenal Firebird. Mengapa Firebird? banyak orang

menggunakan produk RDBMS yang sudah populer, dan harganya pun

sangat mahal, sehingga banyak yang ingin belajar harus mencari versi

‘bajakan’ dari produk tersebut untuk bisa belajar. Alasannya sederhana,

ingin belajar RDBMS berkelas enterprise tetapi tidak usah membayar.

Kalangan-kalangan seperti inilah yang seringkali memanfaatkan Firebird.

Produk ini gratis dan berkelas enterprise. Selain itu Firebird juga

digunakan para pelaku bisnis, mereka ingin solusi sistem informasi

berskala besar (enterprise), namun mereka juga ingin menghindari harga

yang sangat mahal dan biaya maintenance yang juga sangat mahal.

Produk ini mampu bersaing dengan produk-produk berkelas seperti Ms-

SQL Server atau Oracle sekalipun, dalam segala hal fitur, kecepatan,

performa, apapun anda menamakannya, Firebird benar-benar bisa

dibandingkan,dan yang lebih penting Firebird is totally Free.

Kalau memang Firebird Hebat, berkelas, dan gratis, mengapa Firebird

kurang populer saat ini? jawabannya sederhana, Firebird mempunyai

developer yang tangguh, support yang tangguh, tetapi Firebird tidak

mempunyai marketing yang tangguh.

Kemampuan dan Kelebihan Firebird

Kita bisa melihat berbagai macam aktivitas dan kemampuan Firebird

pada situs officialnya yang beralamat di www.firebirdsql.org. Banyak

sekali fasilitas menarik yang ditawarkan oleh Firebird (ini bisa

Page 16: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

12

dibandingkan dengan fasilitas yang ditawarkan oleh MySQL). Firebird

memiliki rata-rata fasilitas yang dimiliki oleh sebuah komersial database

misalnya seperti stored procedure, trigger, sistem backup, replikasi dan

tools sql yang lengkap. Firebird juga support dengan ANSI SQL yang

berarti akan semakin memudahkan Anda dalam proses migrasi antar

database platform.

Beberapa kemampuan dari open source DBMS ini antara lain:

• Firebird support dengan transaksi layaknya pada database komersial

lainnya. Sebuah transaksi bisa di-commit atau di-rollback dengan

mudah. Bahkan Firebird support dengan savepoint pada suatu

transaksi dan kita bisa melakukan rollback kembali ke savepoint

yang kita tentukan tadi (ini mirip seperti fasilitas pada Oracle).

• Firebird menggunakan sintaks standard untuk menciptakan suatu

foreign key.

• Firebird support row level locks, secara default Firebird

menggunakan apa yang disebut dengan multi-version concurrency

system. Ini artinya bahwa semua session pada database akan

melihat data yang lama sampai data yang baru sudah di-commit ke

dalam database. Sebagai alternative untuk locking juga bisa

digunakan perintah select… for update with lock.

• Firebird support stored procedure dan triggers dengan bahasa yang

standard sehingga tidak akan membingungkan bagi Anda yang ingin

belajar. Triggers pada Firebird mirip seperti yang dijumpai dalam

Oracle yaitu menggunakan before atau after insert, update atau

delete. Ini berbeda dengan sistem trigger pada Sybase atau MS SQL

Server yang menggunakan tabel virtual inserted dan deleted.

• Firebird bisa melakukan replikasi, solusi untuk replikasi kebanyakan

dibuat oleh pihak ketiga, tetapi sebenarnya teknik replikasi ini seperti

konsep trigger yang selalu memonitor adanya operasi insert, update

atau delete ke dalam database.

• Firebird support dengan multiple data file, ya, Firebird bisa

menggunakan lebih dari satu file sebagai single logic database. Ini

sangat berguna bagi para DBA (Database Administrator) untuk

mengadministrasi database.

• Software untuk mengadministrasi mudah didapat karena banyak

sekali software untuk mengadministrasi database Firebird, misalnya

saja EMS IB Manager, IBConsole, isql, FBManager, Marathon dan

banyak lagi yang lainnya. Aplikasi tersebut ada yang komersial atau

bahkan ada yang open source.

Page 17: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

13

• Library connection untuk Firebird yang sudah tersedia ada banyak,

ada driver untuk ODBC, JDBC bahkan .NET database provider.

Bahkan dari PHP juga sudah disediakan library untuk koneksi ke

database Firebird ini.

• Banyaknya fasilitas support dan maintenance karena banyaknya

komunitas Firebird. Di Indonesia sendiri komunitas yang sering

menggunakan Firebird biasanya adalah programmer Delphi. Kalau

di luar negeri sudah sangat banyak sekali komunitasnya, mulai dari

komunitas developer, Firebird architect, Firebird test dan lain

sebagainya. Anda bisa mencarinya di Yahoo! Groups

(www.yahoogroups.com) dengan kata kunci Firebird.

4) Microsoft SQL server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database

management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses

manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas.

Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk

database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan

kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDBMS ini menjadi

pilihan para database administrator.

DBMS merupakan suatu system perangkat lunak untuk memungkinkan

user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan

mengakses database secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user

akan lebih mudah mengontrol dan mamanipulasi data yang ada.

Sedangkan RDBMS atau Relationship Database Management System

merupakan salah satu jenis DBMS yang mendukung adanya relationship

atau hubungan antar table. RDBMS (Relational Database Management

System) adalah perangkat lunak untuk membuat dan mengelola

database, sering juga disebut sebagai database engine. Istilah RDBMS,

database server-software, dan database engine mengacu ke hal yang

sama; sedangkan RDBMS bukanlah database. Beberapa contoh dari

RDBMS diantaranya Oracle, Ms SQL Server, MySQL, DB2, Ms Access.

5) Visual Foxpro 6.0

Pada tahun 1984, Fox Software memperkenalkan FoxBase untuk

menyaingi dBase II Ashton-Tate. Pada saat itu FoxBase hanyalah

perangkat lunak kecil yang berisi bahasa pemrograman dan mesin

pengolah data. FoxPro memperkenalkan GUI (Graphical Unit Interface)

pada tahun 1989. FoxPro berkembang menjadi Visul FoxPro pada tahun

1995. kemampuan pemrogrman prosural tetap dipertahankan dan

Page 18: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

14

dilengkapi dengan pemrograman berorietasi objek. Visual FoxPro 6.0

dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan produk

desktop dan client/server lain dan juga dapat membangun aplikasi yang

berbasis Web. Dengan adanya Visual Studio, FoxPro menjadi

anggotanya. Sasaran utama Visual Studio adalah menyediakan alat

bantu pemrogrman dan database untuk mengembangka perangkat lunak

yang memenuhi tuntutan zaman.

Model data yang digunakan Visual FoxPro yaitu model relasional. Model

Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah di

pahami oleh pengguna, serta merupakan paling popular saat ini. Model

ini menggunakan sekumpulan table berdimensi dua (yang disebut relasi

atau table), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris

dan atribut. Relasi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat

menghilangkan kemubajiran data dan mengunakan kunci tamu untuk

berhubungan dengan relasi lain.

6) Database Desktop Paradox

Database desktop merupakan suatu program “Add-Ins”, yaitu program

terpisah yang langsung terdapat pada Borland Delphi. Pada database

desktop terdapat beberapa DBMS yang terintegrasi di dalamnya antara

lain Paradox 7, Paradox 4, Visual dBase, Foxpro, Ms. SQL, Oracle, Ms.

Acces, db2 dan interbase. Dari beberapa DBMS tersebut kita akan

memilih salah satu yaitu Paradox yang akan dibahas lebih lanjut,

khususnya Paradox 7. Dalam Paradox 7 ini, pada 1 file database hanya

mengizinkan 1 tabel, berbeda dengan DBMS lain yang mengizinkan

beberapa tabel pada 1 file database seperti pada Ms. Acces.

Struktur field pada Paradox 7:

• Field Name

Field Name merupakan nama pengenal kolom pada suatu tabel.

Terdapat beberapa aturan dalam penulisan field name antara lain:

a. Panjang maksimum 25 karakter

b. Tidak boleh diawai dengan spasi tapi boleh mengandung spasi

c. Unik, artinya tidak ada nama kolom yang sama

d. Tidak boleh menggunakan tanda koma (,), tanda pipe (|), dan

tanda seru (!)

e. Hindari kata-kata yang merupakan perintah SQL

• Type

Digunakan untuk menetukan tipe data yang dapat ditampung dalam

field.

• Size

Page 19: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

15

Merupakan ukuran dari panjang data yang diizinkan untuk suatu

field.

• Key

Dapat berupa primary key sebagai key yang membedakan untuk

setiap baris kolom. Syarat untuk primary key adalah unik, artinya

tidaka boleh ada data yang memiliki primary key yang sama.

2.5 Relational Database Management System (RDBMS)

Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau

dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management

system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih

tipikal adalah seperangkat program komputer) yang dirancang untuk

mengatur/memanajemen sebuah basis data sebagai sekumpulan data

yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data

atas permintaan penggunanya. Contoh penggunaan DBMS ada banyak

sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi, manajemen

sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya

DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang

memiliki perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang

dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat

tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya

sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang

rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala

kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.

Edgar F. Codd memperkenalkan istilah ini pada makalah

seminarnya yang berjudul "A Relational Model of Data for Large Shared

Data Banks". Salah satu definisi yang cukup dikenal secara luas atas

sebuah sistem basisdata relasional adalah 12 hukum Codd. Namun, pada

awal-awal implementasinya banyak model relasional yang tidak mengikuti

seluruh elemen-elemen yang terdapat dalam hukum-hukum Codd tersebut

yang menjadikan terminologinya berkembang untuk mendeskripsikan

sebuah tipikal sistem basisdata yang lebih luas. Dalam cakupan yang

minimum sistem tersebut memenuhi kriteria berikut:

• menyajikan data pada pengguna dalam bentuk relasional (ditampilkan

dalam bentuk tabular, sebagai koleksi dari tabel dimana setiap tabel

beriisi sekumpulan baris dan kolom)

• menyediakan operator relasional untuk memanipulasi data dalam

bentuk tabular

Sistem yang pertama kalinya yang secara relatif memenuhi

implementasi atas sebuah model relasional adalah Pusat Studi Ilmiah IB,

Page 20: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

16

Inggris, di Peterlee; IS1 (1970-1972) dan implementasi lain yang

mengikutinya PRTV (1973-1979). Sistem yang pertama kalinya dijual

secara komersil sebagai RDBMS adalah Multics Relational Data Srore pada

tahun 1978. Yang lainnya adalah Berkeley Ingres QUEL dan IBM BS12.

Ada beberapa ketidaksepahaman terhadap definisi atas

"relasional" dari DBMS. Definisi yang paling populer dari sebuah RDBMS

seringkali dianggap kurang tepat; beberapa kalangan berargumentasi

bahwa penyajian data sebagai kumpulan baris dan kolom sudah cukup

memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai sebuah RDBMS. Tipikalnya,

sebuah sistem basisdata dikatakan memenuhi kriteria sebagai RDBMS

apabila memenuhi hukum-hukum yang ditetapkan dalam 12 hukum Codd,

namun pada kenyataannya justru kebanyakan sistem basisdata tidak

mendukung sepenuhnya implementasi hukum-hukum Codd tersebut.

Kalangan lainnya beranggapan apabila sebuah sistem basisdata

tidak mengimplementasikan keseluruhan hukum-hukum Codd tersebut,

maka sistem tersebut tidak dapat disebut sebagai relasional. Pandangan

seperti ini, yang banyak diterima oleh para teoretis dan kalangan-kalangan

lainnya yang memegang teguh prinsip-prinsip Codd, tentunya akan

mendiskualifikasikan banyak sistem basisdata yang ada saat ini "tidak

murni relasional". Dalam kenyataannya, sistem basisdata yang

menggunakan SQL (Structured Query Language) untuk mengakses dan

memodifikasi data tidak bisa dikatakan sebagai RDBMS menurut definisi

ini. Sementara itu, para pendukung atas sistem basisdata yang ada

menyebutkan sebuah sistem basisdata yang menerapkan hanya beberapa

dari hukum-hukum Codd tersebut disebut sebagai Sistem Manajemen

Basisdata Semi-Relasional/Pseudo-Relational Database Management

Systems (PRDBMS). Untuk sistem manajemen basis data yang

sepenuhnya menerapkan hukum-hukum Codd tersebut selanjutnya disebut

sebagai Sistem Manajemen Basisdata Murni-Relasional/Trully-Relational

Database Management Systems (TRDBMS).

Saat ini, hampir seluruh RDBMS yang ada menerapkan SQL

sebagai bahasa query namun juga menyediakan dan mengimplementasi

beberapa alternatif lainnya. Alpora Dataphor adalah RDBMS yang tersedia

secara komersil yang mengikuti secara penuh ke dua belas hukum-hukum

Codd tersebut, dan kedua kelompok mengenalnya sebagai RDBMS.

Keluhan yang muncul dan dikenal secara umum terhadap

keberadaan RDBMS adalah kenyataan bahwa implementasi yang ada saat

ini dipandang sebagai terlalu "statis". Spekulasipun bermunculan terhadap

kemungkinan untuk membuat sebuah sistem basisdata generasi baru yang

menggunakan model "relasional secara dinamis" dengan kolom yang bisa

Page 21: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

17

dibuat secara dinamis, ukuran yang berkembang secara dinamis,

didefinisikan secara dinamis. Setiap baris dapat diimplementasikan sebagai

map (kamus ataupun larik asosiatif) dan kolom-kolom yang tidak dikenal

secara sederhana disajikan sebagai field kosong. Beberapa kalangan

menganggap hal ini menyalahi model relasioal murni, namun kalangan lain

menyanggah bahwa sebuah penggunaan map hanyalah sebagai detail

implementasi saja. Sehingga dalam pandangan ini, sebuah "kolom yang

tidak ditemukan/tidak ada" secara sederhana hanyalah dipandang sebagai

perihal interpretasi dan dianggap sebagai pilihan cara penyajian saja

Page 22: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

18

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana

informasi diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau

internet.

Page 23: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

19

BAB IV

STUDI KASUS

4.1 Implementasi DBMS Pada Perbankan

Basis Data bisa berupa sistem manual atau terkomputerisasi

namun di perbankan sudah jelas bahwa Basis Data telah terkomputerisasi

dengan sangat kompleks.

Jika data-data dalam perbankan tercatat secara manual, maka

segala bentuk pengolahan juga dilakukan secara manual (disusun, dihitung

atau dibuat laporannya secara manual). Cara ini tentu saja membutuhkan

ekstra tenaga dan waktu. Dan lebih sering lagi, diperlukan pengumpulan

data-data yang sejenis secara berkali-kali dan dilakukan juga pengolahan

dan pembuatan laporan secara berkali-kali pula.

Secara garis besar Basis Data dalam perbankan dibagi menjadi tiga

Basis Data yang sederhana dicontohkan seperti:

1) Database Nasabah

2) Database Karyawan

3) Database untuk mengorganisir cabang di setiap daerah, dengan setiap

3 database itu terhubung dan terintegrasi dengan baik.

Contoh struktur dan relasi untuk Basis Data untuk nasabah seperti

berikut:

Page 24: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

20

Tabel Databased yang disajikan sebagai berikut:

1) Tabel data nasabah, dengan field (#CUSTOMER ID, ACCOUNT

NUMBER, NAMA, NO.KTP, ALAMAT, NO. TELP, NAMA IBU

KANDUNG) è #CUSTOMER ID dan ACCOUNT ID SEBAGAI Field

Key/Primary key

2) Tabel Karyawan (inputer), dengan field (#EMPLOYEE ID, CUSTOMER

ID, TRANSACTION TYPE, TRANSACTION DATE, TRANSACTION

NUMB, DEPOSIT AMOUNT, WITHDRAWL AMOUNT, SERVICE

CHARGE, NOTES) è #EMPLOYEE ID sebagai Field Key

3) Databased Cabang, dengan field (EMPLOYEE ID, BRANCH ID,

ACCOUNT ID, TRANSACTION, BALANCE)

o Relasikan #CUSTOMER ID dari file data nasabah ke EMPLOYEE ID

pada Tabel Karyawan

o Relasikan #ACCOUNT ID dari Databased Karyawan ke BRANCH ID

pada file Databased Cabang

4.2 Contoh Penerapan File, Record, Byte, Field Dan Bit

1) File

File adalah kumpulan berbagai informasi yang berhubungan dan juga

tersimpan di dalam secondary storage, secara konsep file memiliki

beberapa tipe ada yang bertipe Data terdiri dari numeric, character dan

binary. Lalu ada juga file yang bertipe program. Atau Definisi file adalah

arsip ataupun data yang tersimpan di dalam komputer.

File di komputer pada umumnya disimpan di dalam suatu folder tertentu

tergantung si pemilik komputer tersebut ingin dimana ia menyimpannya,

setiap file memiliki ekstensi masing-masing tergantung jenis file itu

Page 25: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

21

sendiri. Ekstensi file adalah sebagai tanda yang membedakan jenis-

jenis dari file.

Misalnya seperti file nama nasabah berisikan data tentang semua nama

nasabah yang ada. Data adalah kumpulan fakta atau kejadian yang

digunakan sebagai penyelesaian masalah dalam bentuk informasi.

Pengertian basis data (database) adalah basis data yang terdiri dari dua

kata, yaitu kata basis dan data. Basis dapat di artikan markas ataupun

gudang, maupun tempat berkumpul.

2) Record

Record adalah kumpulan field yang sangat lengkap, dan biasanya

dihitung dalam satuan baris.

3) Byte

Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori.

Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas

kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu

buah karakter dalam memori. Contoh: Kode Cabang diawali dengan

ID000. Jadi byte adalah kumpulan bit yang membentuk satu karakter

(huruf, angka, atau tanda). Dengan kombinasi 8 bit, dapat diperoleh 256

karakter (= 2 pangkat 8).

4) Field

Field adalah kumpulan dari karakter yang membentuk satu arti, maka

jika terdapat field misalnya seperti Customer Id atau Account ID, maka

yang dipaparkan dalam field tersebut harus yang berkaitan dengan

nomer nasabah dan nomor rekening. Atau definisi field yang lainnya

yaitu tempat atau kolom yang terdapat dalam suatu table untuk

mengisikan nama-nama (data) field yang akan di isikan.

5) BIT

Bit adalah suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua macam nilai

saja, yaitu 0 dan 1. Sistem angka biner merupakan dasar dasar yang

dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin

(komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan

hanya dapat membedakan dua keadaan saja (on dan off). Jadi bit

adalah unit terkecil dari pembentuk data.

Page 26: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

22

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Teknik manajemen file tradisional membuat sulit bagi organisasi

untuk melacak semua potongan data yang mereka gunakan secara

sistematis dan untuk mengatur data ini sehingga mereka dapat dengan

mudah diakses. Bidang fungsional yang berbeda dan kelompok diizinkan

untuk mengembangkan file mereka sendiri secara independen. Seiring

waktu, lingkungan manajemen file tradisional ini menciptakan masalah

seperti data redundansi dan inkonsistensi, ketergantungan program data,

tidak fleksibel, keamanan yang buruk, dan kurangnya berbagi data dan

ketersediaan. Sebuah sistem manajemen database (DBMS) memecahkan

masalah ini dengan perangkat lunak yang memungkinkan sentralisasi data

dan manajemen data sehingga bisnis memiliki sumber yang konsisten

tunggal untuk semua kebutuhan data mereka. Menggunakan DBMS

meminimalkan file berlebihan dan tidak konsisten.

Kemampuan utama dari DBMS termasuk kemampuan definisi data,

sebuah kemampuan kamus data, dan bahasa manipulasi data.

Kemampuan definisi data menentukan struktur dan isi dari database.

Kamus data adalah file otomatis atau manual yang menyimpan informasi

tentang data dalam database, termasuk nama, definisi, format, dan

deskripsi data elemen. Bahasa manipulasi data, seperti SQL, adalah

bahasa khusus untuk mengakses dan memanipulasi data dalam database.

Database relasional adalah metode utama untuk mengatur dan

memelihara data hari dalam sistem informasi karena sangat fleksibel dan

dapat diakses. Mengatur data dalam tabel dua dimensi yang disebut

hubungan dengan baris dan kolom. Setiap tabel berisi data tentang entitas

dan atributnya. Setiap baris mewakili record dan setiap kolom mewakili

atribut atau lapangan. Setiap meja juga berisi bidang kunci untuk secara

unik mengidentifikasi setiap record untuk pengambilan atau manipulasi.

Tabel database relasional dapat dikombinasikan dengan mudah untuk

memberikan data yang dibutuhkan oleh pengguna, dengan ketentuan

bahwa setiap dua tabel berbagi elemen data umum.

Merancang database membutuhkan baik desain logis dan desain

fisik. Model desain logis database dari perspektif bisnis. Model data

organisasi harus mencerminkan proses bisnis utama dan persyaratan

pengambilan keputusan. Proses menciptakan kecil, stabil, fleksibel, dan

adaptif struktur data dari kelompok yang kompleks data ketika merancang

sebuah database relasional disebut normalisasi. Sebuah database

relasional yang dirancang dengan baik tidak akan memiliki banyak-ke-

Page 27: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

23

banyak kapal hubungan, dan semua atribut untuk entitas tertentu hanya

akan berlaku untuk entitas yang. Ini akan mencoba untuk menegakkan

aturan integritas referensial untuk memastikan bahwa hubungan antara

tabel digabungkan tetap konsisten. Diagram entitas-hubungan grafis

menggambarkan hubungan antara entitas (tabel) dalam database

relasional.

Alat yang kuat yang tersedia untuk menganalisis dan mengakses

informasi dalam database. Sebuah gudang data mengkonsolidasikan data

saat ini dan sejarah dari banyak sistem operasional yang berbeda dalam

database pusat dirancang untuk pelaporan dan analisis. Data warehouse

mendukung analisis data multidimensi, juga dikenal sebagai online

analytical processing (OLAP). OLAP merupakan hubungan antar data

sebagai struktur multidimensi, yang dapat divisualisasikan sebagai kubus

data dan kubus dalam kubus data, memungkinkan analisis data yang lebih

canggih. Data mining menganalisis kolam besar data, termasuk isi gudang

data, untuk menemukan pola dan aturan yang dapat digunakan untuk

memprediksi perilaku masa depan dan pengambilan keputusan panduan.

Alat pertambangan teks membantu bisnis menganalisis besar set data

terstruktur ing konsisten dan teks. Alat pertambangan web fokus pada

analisis pola yang berguna dan informasi dari World Wide Web, memeriksa

struktur situs web dan aktivitas pengguna situs web serta isi dari halaman

web. Database konvensional dapat dihubungkan melalui middleware ke

Web atau antarmuka Web untuk memudahkan akses pengguna ke data

internal organisasi

Page 28: Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dalam menejemen informasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

24

DAFTAR PUSTAKA

1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal.

Mercu Buana

2. https://ayooindonesia.wordpress.com/2015/04/12/pengertian-

database-relasional/

3. http://sis.binus.ac.id/2014/05/06/fungsi-fungsi-dari-database-

management-system-dbms/

4. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data_relasio

nal

5. http://kinabipoetra.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-fungsi-dan-

komponen-dalam.html

6. http://lestari-ira.blogspot.co.id/2015/05/chapter-6-yayasan-bisnis-

intelijen.html

7. https://olwin.wordpress.com/2013/03/19/penerapan-basis-data-

untuk-perbankan/#more-522

8. http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-field-record-table-

file-data-dan-basis-data-lengkap.html

9. http://zahrotunnafiah.blog.upi.edu/2015/10/12/dasar-dasar-

intelegensi-bisnis-basis-data-dan-manajemen-informasi/