respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. skripsi tanpa...

53
RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) AKIBAT PEMUPUKAN DAN SISTEM OLAH TANAH DI TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG (Skripsi) Oleh YAIS DANIATI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 04-Dec-2019

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU

(Vigna radiata L.) AKIBAT PEMUPUKAN DAN SISTEM OLAH TANAH

DI TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG

(Skripsi)

Oleh

YAIS DANIATI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

ABSTRAK

RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU

(Vigna radiata L.) AKIBAT PEMUPUKAN DAN SISTEM OLAH TANAH

DI TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG

Oleh

YAIS DANIATI

Respirasi tanah merupakan proses yang terjadi karena adanya aktivitas

mikroorganisme di dalam tanah. Penetapan respirasi tanah berdasarkan penetapan

jumlah CO2 yang dihasilkan oleh mikroorganisme tanah dan jumlah O2 yang

digunakan oleh mikroorganisme tanah. Adanya interaksi antara mikroorganisme

dengan lingkungan fisik disekitarnya dapat mempengaruhi kemampuannya dalam

respirasi dan pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Usaha yang dapat

meningkatkan laju respirasi tanah dengan sistem olah tanah dan pemupukan.

Sistem olah tanah digunakan dua sistem olah tanah yaitu olah tanah minimum dan

olah tanah intensif. Pemupukan dengan diberi pupuk kompos dan NPK. Penelitian

bertujuan untuk menduga pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan terhadap

aktivitas mikroorganisme tanah, dalam hal ini respirasi tanah.

Penelitian dilaksanakan di laboratorium lapang terpadu gedung meneng,

Universitas Lampung dan laboratorium ilmu tanah, Fakultas Pertanian,

Page 3: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

Yais Daniati

Universitas Lampung pada bulan April sampai Juni 2017. Penelitian

menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari 2 faktor

yaitu sistem olah tanah (T) dan pemupukan (P). Sistem olah tanah terdiri dari

olah tanah minimum (T0) dan olah tanah intensif (T1). Sedangkan aplikasi

pemupukan terdiri dari pemupukan (P1) dan tanpa pemupukan (P0). Data yang

diperoleh dianalisis dengan sidik ragam pada taraf 5%, yang sebelumnya telah

diuji homogenitas ragamnya dengan Uji Bartlett dan aditivitasnya dengan Uji

Tukey. Rata-rata nilai tengah diuji dengan uji BNT pada taraf 5%. Untuk

mengetahui hubungan antara C-organik, pH tanah, dan suhu tanah dengan

respirasi tanah akan dilakukan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat interaksi antara sistem olah dengan respirasi tanah dimana pada sistem

olah tanah minumim menunjukan laju respirasi yang lebih tinggi dibandingkan

olah tanah intensif pada 90 HST, dan pada perlakuan pemupukan juga

menunjukan pengaruh yang nyata terhadap respirasi tanah dimana perlakuan tanpa

pemupukan menunjukan laju respirasi yang lebih tinggi dibandingan dipupuk.

Tidak terdapat korelasi antara C-organik tanah, kadar air tanah, pH tanah dan suhu

tanah terhadap respirasi tanah.

Kata kunci: Sistem olah tanah, Respirasi tanah, Pemupukan.

Page 4: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU

(Vigna radiata L.) AKIBAT PEMUPUKAN DAN SISTEM OLAH TANAH

DI TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG

Oleh

YAIS DANIATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

Judul

Nama Mahasiswa

No. Pokok Mahasiswa

Jurusan

Fakultas

Yais Daniati

1414121247

Agroteknologi

Pertanian

RESPIRASI TANAH PADA PERTAhTANAM LN

KACANG HIJAU (Vigna radiata L) AKIBATPNNNUPUKAhI DAN SISTEM OLAI{ TAhIAH DITANAH I.JLTISOL GEDUNG MENENG

MENYETUJI.II

l. Komisi Pembimbing

Prof. Dr.Ir. Ainin Niswati, M.S., M'Agr'ScNrP 1 96305091 98703200 1

2. Kenra Junrsan Agroteknologi

/ /7%/ '-" 1--

Prof. Dr.Ir. Sri Yusnaini' M.Si.NrP I 9630508 I 988 1 12001

Aini, S.P' M.Si.

Page 6: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

MENGESAHI(AI\I

l. Tim Penguji

Ketua : Prof. Dr.Ir. Ainin Niswati, M.S., M.AgnSc

Sekertaris : Septi Nurul Aini, S.P, M.Si

PengujiBdkanPembirnbing : I)r.Ia llenrieBueharie, M:Si

Fakultas Pertanian

. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.10201986031002

Tenggal Lulus Ujian Skripsi : 0l Agustus 2018

ffi"3oo"r".llP*qtlb",

f4r,*-'r

2z6*2

6ll$t?i'ry;

Page 7: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

SURAT PER}TYATAAN

Sryayang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi sayayang berjudul

TESPIRASI TANAH PN)A PERTANANAMAN KACAhtc ilJAU (Wgna

rdiAa L) AKIBAT PEMT]PT]KAI\I DAI\T SISTEM OLAII TANAH DI LAHAN

GEDITNGMENENG'merupakan hasil karya sendiri dan bukan hasil karya orang

lain- Semua hasil yang tertuang dalam skripsi ini telah mengikuti kaidah penulisan

kryailmiah Universitas Lampung. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa

daipsi ini merupakan hasil Salinan atau di buat orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai ketenfuan akademik yang berlaku.

Bandax Lampturg, Agustus 20lS

YAIS DANIATIIIPM 1414t21247

Page 8: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Prabumulih pada tanggal 06 Juni 1996 sebagai anak

pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Dencik (Alm) dan Ibu Meri

Yanti. Riwayat pendidikan penulis dimulai dari Pendidikan Taman Kanak-

kanak (TK) YWKA(Yayasan Wanita Kereta Api) yang diselesaikan pada tahun

2002, selanjutnya menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di Sekolah Dasar

(SD) Negeri 34 Prabumulih pada tahun 2008, Sekolah Menengah Pertama

(SMP) Negeri 01 Prabumulih pada tahun 2011, dan Sekolah Menengah Atas

(SMA) 03 Prabumulih pada tahun 2014. Pada tahun 2014 penulis diterima di

Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung melalui

seleksi nasional masuk perguruan tinggi negri (SNMPTN) dan diterima sebagai

mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi Universitas Lampung.

Penulis menjalani Praktik Umum (PU) di PTPN VII Bunga mayang pada bulan

Juli hingga Agustus tahun 2017 dan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Desa Sri Sawaham, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah pada

bulan Januari hingga Februari tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa, penulis

aktif pada organisasi yang ada di kampus. Penulis menjadi anggota bidang

Litbang di KOIN (Komunitas Integritas Universitas Lampung) pada tahun

periode 2014-2015.Selama kuliah, penulis dipercayai untuk membantu dosen

sebagai asisten dosen, yaitu pada mata kuliah Dasar Dasar Ilmu Tanah dan

Pengantar Ilmu Tanah.

Page 9: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

Jangan pernah takut jika melibatkan ALLAH SWT dalam setiap urusan. Lakukan yang menjadi pilihan hati dan percayalah disetiap

keberuntungan dalam hidup, Doa ibu dikabulkan. (Daniati, 2018 )

Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang

menggantikan kerja keras (Anonim)

Hiduplah sedemikian rupa seolah-olah akan mati esok. Belajarlah

seolah-olah kau hidup selamanya. (Mahatma Ghandi)

Bila kau tak tahan lelahnya belajar, kau harus tahan menanggung

perihnya kebodohan (Imam Asy-Syafi’i)

Page 10: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan berkat dah rahmat-

Nya skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis persembahkan karya sederhana buah perjuangan dan kerja keras

kepada Ayahanda tercinta Dencik (Alm) dan Ibunda tercinta Meri Yanti

yang telah memberikan doa dan dukungan serta kasih sayang yang tidak

ternilai. Adik-adikku Nabila Akbarrani dan Dio Anugrah atas doa, kasih

sayang, nasehat, dan semangat yang tulus.

Almamaterku tercinta, Universitas Lampung

Page 11: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

SANWACANA

Bismillahirrahmanirrahim

Ahamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala kenikmatan anugerah-Nya

yang tiada terkira, Shalawat teriring salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi

Muhammad S.A.W. beserta keluarga, sahabat, dan para penerus risalahnya yang

mulia, yang bersamanya kemuliaan dan keagungan Islam. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir (SKRIPSI yang berjudul “RESPIRASI TANAH

PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) AKIBAT

PEMUPUKAN DAN SISTEM OLAH TANAH DI TANAH ULTISOL

LAHAN GEDUNG MENENG” .

Banyak pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, nasihat, serta saran-

saran yang membangun memotivasi dalam penyelesaian laporan ini, karena itu

dengan rendah hati penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga nilainya

kepada :

1. Pof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung atas semua bimbingan dan bantuan yang diberikan.

2. Prof. Dr. Ir. Ainin Niswati, M.S., M. Agr.Sc., selaku Dosen Pembimbing

Pertama dan Ketua bidang Ilmu Tanah atas bimbingan, saran, arahan,

nasehat, motivasi dan dukungan yang diberikan.

Page 12: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

3. Septi Nurul Aini, S.P, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Kedua atas

bimbingan, saran, arahan, nasehat, dan motivasi yang diberikan.

4. Dr. Ir. Henrie Buchari, M.Si., sebagai Dosen Penguji Skripsi, atas saran,

arahan dan nasehatnya.

5. Dr.Ir. Rusdi Evizal, M.S., sebagai Dosen Pembimbing Akademik atas

bimbingan, saran, arahan, nasehat, dan motivasi yang diberikan.

6. Prof. Dr. Ir.Sri Yusnaini, M.S., sebagai Ketua Jurusan Agroteknologi atas

segala masukan, arahan dan nasehatnya.

7. Seluruh karyawan di Jurusan Agroteknologi atas bantuannya.

8. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Dencik (Alm) dan Ibunda Meri

Yanti, serta Adik tersayang Nabila Akbarrani, Dio Anugrah yang telah

memberikan kasih sayang tulus, motivasi, dan doa yang tiada henti-

hentinya. kalian adalah alasan saya untuk selalu berjuang.

9. Spesial teruntuk Soni Setiawan, kamu yang selalu memberikan dukungan,

bantuan, keceriaan, alasan, semangat, motivasi, nasehat yang berharga bagiku,

dan semuanyaaa “Terima Kasih”

10. Dan untuk Ibu Maswani dan Bpk Sriyono. Terima kasih atas kasih sayang

tulus yang kalian berikan.

11. Sahabat-sahabatku Shafira Fatimah, Vredigh Richal G, Septiana Putri, Yesi

Novitas Sari, Yuniana Putri, Tri Hananto, Sevagus Wakita C. Terima kasih

atas dukungan, kebahagian, kebersamaan, kasih sayang dan motivasi yang

kalian berikan semoga kita sukses sumua.

12. “Sister Alim” Heppy Kurniati, Anisa Mawarni, Restu Paresta, Desta

Natalia dan Kenny Titian Mutiara.

13. Untuk semua sahabatku di TIM Ukhti Manja , Concerto, Tim KKN

Page 13: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

tercinta, Hercules Squad (Tim Praktek Umum) dan tim Penelitian Bapak

(Yogi, Sirot, Zelpi, Mifta, Shinta Nur, Yuves, Tunsiyah, Mifta, Alfan).

terima kasih untuk pengalaman, nasihat dan kebahagian yang kalian

berikan.

14. Bang Arif Wicaksono, bang Domonicus Agung Samosir dan mbak S.

Bherliana Maharani Setiawati terima kasih untuk ilmu, pengalaman, cerita

yang kalian bagi semoga kalian sukses.

15. Rekan-rekan mahasiswa/i Jurusan Agroteknologi angkatan 2014 dan

Keluarga Tersayang (Agt kelas D) terimakasih atas kebersamaannya.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan karya ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang telah

diberikan dan tetap menanamkan semangat untuk berbuat baik dalam diri kita.

Semoga karya kecil yang masih jauh dari kesempurnaan ini dapat memberikan

manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Penulis meminta maaf jika ada

kesalahan dan kepada Allah SWT penulis mohon ampun.

Bandar Lampung, Agustus 2018

Penulis,

Yais Daniati

Page 14: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.4 Kerangka Pemikiran.................................................................................. 5

1.5 Hipotesis ................................................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 9

2.1 Tanaman Kacang Hijau............................................................................. 9

2.2 Pengolahan Tanah ..................................................................................... 9

2.3 Pupuk dan Pemupukan ............................................................................ 10

2.3.1 Pupuk Anorganik ........................................................................... 12

2.3.2 Pupuk Organik ............................................................................... 12

2.4 Respirasi Tanah ....................................................................................... 13

2.5 Pengaruh Olah Tanah terhadap Respirasi Tanah .................................... 15

2.6 Pengaruh Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Respirasi Tanah ...... 16

III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 18

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 18

3.2 Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................... 18

3.3 Metode Penelitian ................................................................................... 18

3.4 Pelaksanaan Percobaan ........................................................................... 20

3.4.1 Sejarah Lahan ................................................................................ 20

3.4.2 Pengolahan Lahan ......................................................................... 21

3.4.3 Penyiapan Benih ............................................................................ 21

3.4.4 Pemeliharaan ................................................................................. 22

3.4.5 Panen ............................................................................................. 22

3.5 Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 23

Page 15: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

ii

3.5.1 Pengukuran Respirasi Tanah di Lapangan dengan Modifikasi

Metode Verstraete (Anas, 1989) .................................................... 23

3.5.2 Analisis Laboratorium ................................................................... 24

3.5.3 Perhitungan Respirasi Tanah ......................................................... 25

3.5.4 Variabel Pengamatan dan Pengambilan Sampel ........................... 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 26

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 26

4.1.1 Respirasi Tanah ............................................................................. 26

4.1.2 Pengaruh Sistem Pengolahan Tanah dan Pemupukan terhadap

Kadar Air Tanah, Suhu Tanah, C-organik dan pH Tanah ............. 27

4.1.3 Korelasi antara C-organik Tanah, Kadar Air Tanah, pH tanah dan

Suhu Tanah terhadap Respirasi Tanah .......................................... 32

4.2 Pembahasan............................................................................................. 33

V. SIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 38

5.1 Simpulan ................................................................................................. 38

5.2 Saran ....................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 39

LAMPIRAN ......................................................................................................... 44

Tabel 14-94 ............................................................................................... 45-81

Page 16: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Ringkasan analisis ragam pengaruh sistem pengolahan tanah dan

pemupukan terhadap respirasi tanah CO2-C pada pengamatan sebelum

olah tanah, 6 HST, 43 HST dan 90 HST di pertanaman kacang hijau ............ 26

2. Pengaruh sistem pengolahan tanah dan pemupukan terhadap laju respirasi

pada pertanaman kacang hijau 90 HST ........................................................... 27

3. Ringkasan analisis ragam pengaruh sistem pengolahan tanah dan

pemupukan terhadap kadar air tanah (%) pada sebelum olah tanah,

6 HST, 43 HST dan 90 HST di pertanaman kacang hijau .............................. 28

4. Pengaruh pemupukan terhadap kadar air tanah (%) pada sebelum olah

tanah di pertanaman kacang hijau ................................................................... 28

5. Pengaruh sistem olah tanah terhadap kadar air tanah pada 43 HST di

pertanaman kacang hijau ................................................................................. 29

6. Ringkasan analisis ragam pengaruh pengolahan tanah dan pemupukan

terhadap Suhu (oC) pada sebelum olah tanah, 6 HST,43 HST dan 90 HST

di pertanaman kacang hijau ............................................................................. 29

7. Pengaruh sistem olah tanah terhadap suhu pada 6 HST di pertanaman

kacang hijau .................................................................................................... 30

8. Ringkasan analisis ragam pengaruh pengolahan tanah dan pemupukan

terhadap C-organik tanah (%) pada sebelum olah tanah, 6 HST,43 HST

dan 90 HST di pertanaman kacang hijau ........................................................ 30

9. Pengaruh sistem olah tanah terhadap C-organik tanah (%) sebelum olah

tanah di pertanaman kacang Hijau .................................................................. 31

10. Pengaruh sistem olah tanah terhadap C-organik tanah (%) 90 HSTdi

pertanaman kacang Hijau ................................................................................ 31

11. Ringkasan analisis ragam pengaruh pengolahan tanah dan pemupukan

terhadap pH Tanah pada Sebelum Olah Tanah, 6 HST,43 HST dan

90 HST di pertanaman kacang hijau ............................................................... 32

Page 17: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

iv

12. Pengaruh sistem olah tanah terhadap pH Tanah pada 90 HST

di pertanaman kacang Hijau ............................................................................ 32

13. Uji korelasi antara C-organik tanah, kadar air tanah,pH tanah dan suhu

tanah dengan respirasi tanah ........................................................................... 33

14. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan variabel olah respirasi tanah

pada pengamatan sebelum olah tanah ............................................................ 45

15. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel respirasi

sebelum olah tanah setelah ditraspormasi √(x+0,5) ........................................ 45

16. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada variabel total respirasi sebelum olah tanah ............................................. 46

17. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel total Respirasi sebelum olah tanah .................................................... 46

18. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total respirasi

6 HST .............................................................................................................. 46

19. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel respirasi

6 HST setelah ditrasformasi √(x+0,5) ............................................................. 47

20. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada variabel total respirasi 6 HST ................................................................. 47

21. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel total respirasi 6 HST .......................................................................... 48

22. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total

Respirasi 43 HST ............................................................................................ 48

23. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel respirasi

43 HST setelah ditraspormasi √(x+0,5) .......................................................... 49

24. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel respirasi

43 HSTsetelah ditraspormasi √(x+0,5) ........................................................... 49

25. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada variabel 43 HST ...................................................................................... 50

26. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel total respirasi 43 HST ........................................................................ 50

27. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total

respirasi 90 HST .............................................................................................. 51

28. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel respirasi

90 HST setelah ditransformasi √(x+0,5) ......................................................... 51

Page 18: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

v

29. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada variabel 90 HST ...................................................................................... 52

30. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variable total Respirasi 90 HST ...................................................................... 52

31. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variable total Kadar

Air (%) sebelum olah tanah............................................................................. 53

32. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada variabel totak Kadar Air (%) sebelum olah tanah .................................. 53

33. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel total Kadar Air (%) sebelum olah tanah ............................................ 54

34. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total kadar air

tanah (%) 6 HST............................................................................................. 54

35. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada variabel kadar air tanah (%) 6 HST ........................................................ 55

36. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel total kadar air tanah (%) 6 HST ........................................................ 55

37. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total kadar air

tanah (%) 43 HST............................................................................................ 56

38. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada Variabel kadar air tanah (%) 43 HST ..................................................... 56

39. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel total kadar air tanah (%) 43 HST ...................................................... 57

40. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total Kadar

air tanah (%) 90 HST ...................................................................................... 57

41. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

variabel total KA (%) 90 HST ........................................................................ 58

42. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel total Kadar Air (%) 90 HST .............................................................. 58

43. Pengaruh sistem olah tanah dan pemberian pemupukan pada variabel

total pH sebelum olah tanah ............................................................................ 59

44. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada Variabel sebelum olah tanah................................................................... 59

45. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel total pH tanah sebelum olah tanah .................................................... 60

Page 19: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

vi

46. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total pH

6 HST .............................................................................................................. 60

47. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada variabel 6 HST ........................................................................................ 61

48. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel total pH 6 HST .................................................................................. 61

49. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel pH

ke-43 HST ....................................................................................................... 62

50. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada variabel pH 43 HST ................................................................................ 62

51. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel pH 43 BST ......................................................................................... 63

52. Pengaruh sistem olah tanah dan pemberian pemupukan pada variabel

total pH tanah 90 HST..................................................................................... 63

53. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada variabel pH 90 HST ................................................................................ 64

54. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel 90 HST .............................................................................................. 64

55. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total Suhu (ºC)

sebelum olah tanah .......................................................................................... 65

56. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

suhu (ºC) sebelum olah tanah .......................................................................... 65

57. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

Suhu (ºC) Sebelum olah tanah ........................................................................ 66

58. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total Suhu

(ºC) 6 HST ....................................................................................................... 66

59. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada suhu (ºC) 6 HST ..................................................................................... 67

60. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel suhu (ºC) 6 HST ................................................................................ 67

61. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total Suhu

(ºC) 43 HST ..................................................................................................... 68

62. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

variabel Suhu (ºC) 43 HST ............................................................................. 68

Page 20: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

vii

63. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel Suhu (ºC) 43 HST ............................................................................. 69

64. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total suhu

(ºC) 90 HST .................................................................................................... 69

65. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

variabel Suhu (ºC) 90 HST ............................................................................. 70

66. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel Suhu (ºC) 90 HST ............................................................................. 70

67. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total

C-organik (%) sebelum olah tanah .................................................................. 71

68. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada variabel C-organik sebelum olah tanah .................................................. 71

69. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variablel total C-organik (%) sebelum olah tanah........................................... 72

70. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total

C-organik (%) 6 HST ...................................................................................... 72

71. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

Pada variabel total C-organik (%) 6 HST ....................................................... 73

72. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel total C-organik (%) 6 HST ................................................................ 73

73. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total

C-organik (%) 43 HST .................................................................................... 74

74. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada variabel total C-organik (%) 43 HST ..................................................... 74

75. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel total C-organik (%) 43 HST .............................................................. 75

76. Pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada variabel total C-organik

(%) 90 HST ..................................................................................................... 75

77. Uji homogen ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan

pada variabel total C-organik (%) 90 HST ..................................................... 76

78. Analisis ragam hasil pengaruh sistem olah tanah dan pemupukan pada

variabel total C-organik (%) 90 HST .............................................................. 76

79. Analisis ragam antara C-organik (%) dengan respirasi tanah pada

Sebelum olah tanah ......................................................................................... 76

Page 21: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

viii

80. Analisis ragam antara C-organik (%) dengan respirasi tanah pada

6 HST .............................................................................................................. 77

81. Analisis ragam antara C-organik (%) dengan respirasi tanah pada

43 HST ............................................................................................................ 77

82. Analisis ragam antara C-organik (%) dengan respirasi tanah pada

90 HST ............................................................................................................ 77

83. Analisis ragam antara kadar air tanah (%) dengan respirasi tanah pada

sebelum olah tanah .......................................................................................... 78

84. Analisis ragam antara kadar air tanah (%) dengan respirasi tanah pada

6 HST .............................................................................................................. 78

85. Analisis ragam antara kadar air tanah (%) dengan respirasi tanah pada

43 HST ............................................................................................................ 78

86. Analisis ragam antara kadar air tanah (%) dengan respirasi tanah pada

90 HST ............................................................................................................ 79

87. Analisis ragam antara pH tanah dengan respirasi tanah pada sebelum

olah tanah ........................................................................................................ 79

88. Analisis ragam antara pH tanah dengan respirasi tanah pada 6 HST ............. 79

89. Analisis ragam antara pH tanah dengan respirasi tanah pada 43 HST ........... 79

90. Analisis ragam antara pH tanah dengan respirasi tanah pada 90 HST ........... 80

91. Analisis ragam antara suhu tanah (oC) dengan respirasi tanah pada

sebelum olah tanah .......................................................................................... 80

92. Analisis ragam antara suhu tanah (oC) dengan respirasi tanah pada

6 HST .............................................................................................................. 80

93. Analisis ragam antara suhu tanah (oC) dengan respirasi tanah pada

43 HST ............................................................................................................ 80

94. Analisis ragam antara suhu tanah (oC) dengan respirasi tanah pada

90 HST ............................................................................................................ 81

Page 22: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tata Letak Percobaan ....................................................................................... 20

2. Pengukuran respirasi tanah di lapangan ........................................................... 24

Page 23: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman palawija yang memiliki

peran penting setelah kedelai dan kacang tanah, karena kacang hijau dapat

memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Kandungan gizi kacang hijau antara lain

amylum, protein, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium,

niasin dan vitamin (B1, A, dan E). Selain itu, kacang hijau juga dapat

dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan pakan ternak (Cahyono, 2008).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 5 Mei tahun 2014,

Indonesia mengimpor kacang hijau dari beberapa negara di antaranya Myanmar,

Thailand, Australia, dan Brazil. Sepanjang bulan Januari-Maret 2014 impor yang

masuk ke Indonesia mencapai 18,64 ribu ton. Impor kacang hijau pada bulan

Februari sebanyak 6,27 ribu ton meningkat menjadi 13,96 ribu ton pada bulan

Maret. Total impor kacang hijau selama 3 bulan pertama 2014 tercatat 23,45 ribu

ton. Tingginya tingkat impor kacang hijau menunjukkan bahwa rendahnya

produksi kacang hijau di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan produksi kacang hijau yaitu dengan pengolahan tanah. Pengolahan

tanah dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi mekanik terhadap tanah untuk

menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman.

Page 24: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

2

Menurut Utomo (2006), pengolahan tanah yang dilakukan secara intensif dapat

menimbulkan terjadinya degradasi tanah yang diikuti dengan kerusakan struktur

tanah dan peningkatan terjadinya erosi sehingga akan berpengaruh terhadap

keberadaan mikroorganisme tanah. Olah tanah intensif (OTI) juga dapat

meningkatkan emisi gas CO2 ke udara. Hal ini terjadi karena tanah yang diolah

secara terus-menerus sehingga memiliki bongkahan yang lebih kecil sehingga luas

permukaan tanah menjadi lebih tinggi dan pori-pori makro lebih banyak. Keadaan

tanah tersebut dapat meningkatkan oksigen dalam tanah, sehingga oksidasi bahan

organik menjadi lebih tinggi, akibatnya pelepasan CO2 ke udara semakin

meningkat (Widiyono, 2005). Mengingat dampak yang ditimbulkan oleh sistem

olah tanah intensif, maka perlu dilakukannya sistem olah tanah konservasi salah

satunya yaitu OTM.

Olah tanah minimum (OTM) merupakan salah satu sistem olah tanah dengan

melakukan pengolahan tanah seminimal mungkin namun masih memberikan

kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman (Sutanto, 2002).

Permukaan lahan pada OTM menggunakan sisa tanaman untuk dijadikan mulsa.

Mulsa yang berada di atas permukaan tanah akan didekomposisi oleh

mikroorganisme tanah yang dalam prosesnya akan melepas CO2 ke udara. Namun,

tidak semua CO2 hilang ke udara tetapi masih ada yang tinggal di dalam tanah

terkonversi menjadi karbon organik. Adanya penambahan mulsa tersebut dan

kurangnya tindakan pengolahan pada permukaan tanah akan menghasilkan

akumulasi bersih karbon dalam tanah yang lebih tinggi dari olah tanah intensif

(OTI). Utomo (2006) juga menyatakan bahwa OTM mampu memperbaiki

kesuburan tanah dan dapat meningkatkan keanekaragaman mikroorganisme tanah.

Page 25: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

3

Selain pengolahan tanah, usaha untuk meningkatkan produksi tanaman dapat

dilakukan dengan pemupukan. Pemupukan merupakan suatu tindakan untuk

memberikan unsur hara kepada tanah atau tanaman sesuai dengan kebutuhannya

(Hakim et al., 1986). Nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) merupakan unsur

hara yang penting di dalam tanah. Meskipun unsur hara N dapat tersedia secara

alami, akan tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman sehingga

diperlukan penambahan unsur hara N dari luar dalam bentuk pupuk phonska dan

pupuk kompos. Penambahan pupuk N ke dalam tanah dapat meningkatkan atau

menurunkan jumlah dan aktivitas mikroorganisme tanah. Hasil penelitian

Fernando (2010), menyatakan bahwa sistem olah tanah intensif dengan

pemupukan N maupun tanpa pemupukan N dapat mempercepat pelepasan CO2 ke

udara.

Perbedaan sistem olah tanah dan aplikasi pemupukan pada pertanaman kacang

hijau akan mempengaruhi respirasi tanah. Handayani (1999), menyatakan bahwa

sistem olah tanah dapat mempengaruhi kuantitas CO2 dalam tanah. Sistem olah

tanah maksimum membuat struktur tanah menjadi gembur, aerasi baik, sehingga

dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme dan laju respirasi tanah, sehingga

CO2 dilepas ke udara semakin tinggi. Respirasi tanah didefinisikan sebagai

jumlah dari semua kegiatan metabolisme yang menghasilkan CO2 atau yang

menghasilkan penyerapan O2 dari tanah. Respirasi tanah digunakan untuk

mengevaluasi kemampuan dari biodegradasi karbon dan merupakan metode yang

tepat untuk mengevaluasi status bahan organik tanah dalam ekosistem alami atau

yang dibudidaya (Koutika et al., 1999). Menurut Haney et.al (2008) menyatakan

bahwa respirasi tanah menjadi aspek penting dalam menunjukan kualitas tanah

Page 26: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

4

serta in dikator kesuburan tanah. Tanah yang mengandung bahan organik yang

tinggi juga mengandung jumlah mikroorganisme yang tinggi karena tanah

tersebut mengandung substrat yang dapat menunjang kehidupan mikroorganisme.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang respirasi

tanah pada pertananaman kacang hijau (Vigna radiata L.) akibat pemupukan dan

sistem olah tanah di lahan Gedung Meneng.

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Apakah sistem olah tanah berpengaruh terhadap respirasi tanah pada

pertanaman kacang hijau?

2. Apakah aplikasi pemupukan berpengaruh terhadap respirasi tanah pada

pertanaman kacang hijau?

3. Apakah sistem olah tanah dan aplikasi pemupukan berpengaruh terhadap

respirasi tanah?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mempelajari pengaruh sistem olah tanah terhadap respirasi tanah pada

pertanaman kacang hijau.

2. Mempelajari pengaruh aplikasi pemupukan terhadap respirasi tanah pada

pertanaman kacang hijau.

Page 27: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

5

3. Mengetahui pengaruh interaksi antara sistem olah tanah dan aplikasi

pemupukan terhadap respirasi tanah.

1.4 Kerangka Pemikiran

Peningkatkan produksi tanaman salah satunya dapat dilakukan dengan pengolahan

tanah. Hal ini karena pengolahan tanah merupakan kegiatan manipulasi fisik

terhadap tanah untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan

tanaman. Menurut Anas (1990), pengolahan tanah berpengaruh terhadap aktivitas

dan jumlah mikroorganisme serta berpengaruh terhadap emisi CO2 ke udara yang

dihasilkan dari proses respirasi mikroorganisme dan akar tanaman. Pengolahan

tanah dapat dilakukan dengan olah tanah intensif (OTI) dan olah tanah konservasi

atau olah tanah minimum (OTM).

Pada olah tanah intensif, permukaan tanah dibuat menjadi bersih dari gulma serta

lapisan atas tanah dibuat menjadi gembur sehingga perakaran tanaman dapat

berkembang dengan baik. Menurut Reicosky (2000 dalam Utomo, 2012), olah

tanah intensif mempunyai emisi gas CO2 lebih besar dari pada kondisi alami.

Pengolahan tanah intesif memecah bongkahan tanah dan mencampur tanah

sehingga memperluas permukaan kontak dan meningkatkan porositas tanah.

Akibatnya, banyak O2 yang masuk dan memacu proses dekomposisi (respirasi)

oleh mikroba tanah dan menghasilkan gas CO2. Olah tanah intensif juga dapat

meningkatkan respirasi tanah, karena olah tanah intensif terjadi proses pembalikan

tanah yang dapat membuat aktivitas mikroorganisme lebih baik. Mikroorganisme

dalam setiap aktivitasnya membutuhkan O2 atau mengeluarkan CO2 yang

dijadikan dasar untuk pengukuran respirasi tanah. Hal ini didukung oleh hasil

Page 28: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

6

penelitian Indra Djati (2011) yang melaporkan bahwa rata-rata emisi gas CO2

yang dikeluarkan perhari pada sistem olah tanah intesif sebesar 6,14 kg hari-1 ha-1,

sedangkan pada sistem tanpa olah tanah konservasi sebesar 4,97 kg hari-1 ha.

Kemudian Putri, et al. (2017) melaporkan bahwa emisi CO2 tertinggi terdapat

pada sistem olah tanah intensif dibandingkan tanpa olah tanah. Namun,

pengolahan tanah yang dilakukan secara intensif dapat menimbulkan dampak

negatif terhadap produktivitas lahan (Utomo, 2012). Oleh karena itu, penting

dilakukannya penerapan sistem olah tanah konservasi.

Sistem olah tanah konservasi merupakan pengolahan tanah yang dilakukan

dengan tetap memperhatikan aspek konservasi tanah dan air (Utomo, 2012).

Sistem olah tanah konservasi juga dapat mempertahankan suhu dan kelembaban

tanah, sehingga aktivitas mikroorganisme tanah dapat berlangsung normal

(Utomo, 1995). Sistem olah tanah yang termasuk ke dalam olah tanah konservasi

yaitu olah tanah minimum (OTM).

Olah tanah minimum (OTM) dilakukan dengan mengolah tanah seperlunya

(LIPTAN, 1994). Permukaan lahan pada OTM menggunakan sisa tanaman untuk

dijadikan mulsa. Menurut Suwardjo (1981), pemberian mulsa dapat

meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah. Adanya peningkatan aktivitas

mikroorganisme tanah maka respirasi tanah akan mengalami peningkatan. Sistem

olah tanah minimum emisi CO2 tanah yang diukur dari respirasi tanah

mikroorganisme tanah tidak begitu tinggi pada hari pertama tetapi semakin

meningkat setelah memasuki fase vegetatife maksimum respirasi tinggi karena

emisi CO2 tanah yang berasal dari eksudat akar yang meningkat. Meskipun

Page 29: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

7

pengolahan tanah yang dilakukan secara minimum dianggap penting dalam

budidaya tanaman, tetapi pengolahan tanah secara intensif dapat menyebabkan

terjadinya degradasi tanah yang berpengaruh juga terhadap penurunan

mikroorganisme tanah. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha lain yaitu dengan

melakukan pemupukan.

Pemupukan merupakan suatu tindakan untuk memberikan unsur hara kepada

tanah atau tanaman sesuai dengan kebutuhannya (Hakim et al., 1986). Meskipun

pupuk ditujukan untuk memberikan keuntungan, namun dampak dari pemupukan

perlu diperhatikan khususnya pada penggunaan pupuk anorganik. Penggunaan

pupuk anorganik secara terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif

terhadap tanah, seperti menurunnya kandungan bahan organik tanah dan aktivitas

mikroorganisme tanah (Sharma dan Mitra, 1991). Oleh karena itu, perlu

mengurangi penggunaan pupuk anorganik dengan menggunakan pupuk organik.

Lingga dan Marsono (2001) menyatakan bahwa pemberian pupuk anorganik tanpa

diimbangi dengan penggunaan pupuk organik dapat menurunkan aktivitas

mikroorganisme yang berpengaruh pada respirasi tanah. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Sutedjo et al. (1991) yang menyatakan bahwa penggunaan bahan

organik ke dalam tanah ultisol dapat memperbaiki sifat biologi tanah sehingga

akan meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme tanah sehingga

berpengaruh terhadap laju respirasi tanah. Respirasi tanah merupakan suatu

proses yang terjadi karena adanya kehidupan mikroorganisme yang melakukan

aktivitas hidup dan berkembang biak dalam suatu massa tanah. Respirasi tanah

yang tinggi menunjukkan bahwa aktivitas biologi tinggi dan dekomposisi bahan

Page 30: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

8

organik berjalan dengan baik dalam menyediakan unsur hara tersedia bagi

tanaman (Gomes, 2001).

1.5 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka dapat ditetapkan

beberapa hipotesis sebagai berikut :

1. Respirasi tanah lebih tinggi pada perlakuan sistem olah tanah minumum pada

pertanaman kacang hijau.

2. Respirasi tanah lebih tinggi pada lahan yang diaplikasikan pupuk pada

pertanaman kacang hijau.

3. Terdapat interaksi antara sistem olah tanah dan aplikasi pemupukan terhadap

respirasi tanah.

Page 31: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Kacang Hijau

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman palawija yang memiliki

peranan penting dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Kacang hijau

merupakan salah satu sumber makanan penting karena tingginya kandungan

nutrisi dalam semua bagian biji. Tanaman kacang hijau memiliki potensi yang

tinggi untuk dikembangkan. dibanding dengan tanaman kacang-kacangan lainnya,

kacang hijau memiliki kelebihan ditinjau dari segi agronomi dan ekonomis,

seperti: (a) lebih tahan kekeringan, (b) serangan hama dan penyakit lebih sedikit,

(c) dapat dipanen pada umur 55-60 hari, (d) dapat ditanam pada tanah yang

kurang subur, dan (e) cara budidayanya mudah (Sunantara, 2000).

2.2 Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang

diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan

tanaman. Pada umumnya setiap tanah memiliki kandungan bahan organik yang

berbeda-beda sesuai dengan karakteristik tanahnya dan penggunaannya.

Perubahan vegetasi atau penggunaan lahan dan pola pengelolaan tanah

menyebabkan perubahan kandungan bahan organik tanah (Handayani, 1999).

Page 32: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

10

Olah tanah konservasi merupakan teknologi penyiapan lahan yang berwawasan

lingkungan. Utomo (1995) mendefinisikan olah tanah konservasi (OTK)

sebagai suatu cara pengolahan tanah yang bertujuan untuk menyiapkan lahan

agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi optimum, namun tetap

memperhatikan aspek konservasi tanah dan air. Pada sistem OTK, tanah diolah

seperlunya saja atau bila perlu tidak sama sekali, dan mulsa dari residu tanaman

sebelumnya dibiarkan menutupi permukaan lahan minimal 30%. Sistem olah

tanah yang masuk dalam rumpun OTK antara lain olah tanah bermulsa (OTB),

olah tanah minumum (OTM) dan tanpa olah tanah (TOT). Olah tanah

konservasi pada prinsipnya adalah menggunakan sistem reduce of conventional

tillage atau tetap menggunakan cara pengolahan tanah secara konvensional

akan tetapi dipadu dengan menggunakan mulsa organik.

Sistem olah tanah minimum merupakan sistem pengolahan tanah dengan

pengolahan seperlunya saja. Gulma dapat dikendalikan secara manual dan

kimiawi. Seperti halnya sistem tanpa olah tanah sisa-sisa tanaman pada musim

tanam sebelumnya digunakan untuk menutupi permukaan tanah, agar menjaga

kelembaban aerasi yang baik, dan menyimpan air untuk kebutuhan tanaman

(Utomo, 1989).

2.3 Pupuk dan Pemupukan

Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah.

Pupuk alam adalah pupuk yang langsung di dapat dari alam seperti, fosfat alam,

pupuk organik (pupuk kandang, pupuk kompos). Sedangkan pupuk buatan adalah

pupuk yang dibuat di pabrik dibuat dengan komposisi unsur hara tertentu seperti

Page 33: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

11

pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya

mengandung satu unsur hara (N, P, K, dll). Sedangkan pupuk majemuk adalah

pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara (Sutanto, 2002).

Pemupukan adalah pemberian bahan-bahan pada tanah agar dapat menambah

unsur-unsur atau zat makanan yang diperlukan tanah secara langsung atau tidak

langsung. Pemupukan pada umumnya bertujuan untuk memelihara atau

memperbaiki kesuburan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh lebih cepat, subur

dan sehat.Selain itu, pemupukan dimaksudkan untuk mengganti kehilangan unsur

hara pada media atau tanah dan merupakan salah satu usaha yang penting untuk

meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Pupuk yang sudah dikenal ada

2 jenis yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk anorganik adalah pupuk

sintetis yang dibuat oleh industri atau pabrik, sedangkan pupuk organik adalah

yang berasal dari bahan-bahan alam yaitu sisa-sisa tumbuhan atau sisa-sisa hewan

(Murbandono, 1990).

Penempatan dan cara pemupukan penting akan dapat menghemat pupuk dan

efisien agar dapat di ambil akar tanaman, tidak merusak biji dan akar tanaman.

Penempatan pupuk dicari cara mudah tetapi yang efisien disesuiakan dengan

kondisi lapangan seperti :

a. Ditebar

b. Di samping tanaman

c. Dalam larikan

d. Pupuk diberikan bersama biji atau bibit

e. Disemprot lewat daun

f. Lewat air irigasi (Mukhlis, 2004).

Page 34: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

12

2.3.1 Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik bisa dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia

majemuk. Pupuk kimia tunggal adalah pupuk yang hanya memiliki satu

macam hara, misalnya pupuk urea yang mengandung unsur N, pupuk SP-36

yang mengandung unsur P, dan pupuk KCl yang mengandung unsur K (Lestari,

2009). Pupuk kimia majemuk adalah pupuk yang memiliki kandungan lebih

dari satu atau beberapa unsur hara, misalnya N+K, N+P, N+P+K, dan

sebagainya (Isroi, 2008).

2.3.2 Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan baku yang sebagian besar

atau keseluruhan berasal dari bahan-bahan organik, baik tumbuhan maupun

hewan yang telah melalui proses rekayasa yang kemudian menjadi hara

tersedia bagi tanaman (Suwahyono, 2011). Pupuk organik mengandung unsur

hara makro dalam jumlah yang relatif sedikit dan mikro dalam jumlah cukup

yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Unsur hara tersebut dilepaskan

oleh bahan organik secara perlahan-lahan melalui proses mineralisasi (Sutanto,

2002). Dengan demikian, apabila pupuk organik diberikan secara

berkesinambungan, maka akan banyak membantu dalam memperbaiki

kesuburan tanah.

Hasil penelitian Mulyati et al., (2007) menunjukkan bahwa pupuk urea

memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 7, 14, dan 21

hari setelah tanam dan pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap tinggi

Page 35: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

13

tanaman mulai pada umur 14 dan 21 hari setelah tanam. Pupuk anorganik

bersifat lebih cepat menyediakan unsur hara dibandingkan dengan pupuk

organik sehingga pengaruhnya lebih cepat terlihat pada tanaman. Selain itu,

dalam memproduksi pupuk organik yang berkualitas memerlukan waktu

pemeraman satu sampai tiga bulan sehinggga menyebabkan biaya produksi

pembuatan pupuk menjadi besar, ditambah lagi volume pemupukan yang

besar pada lahan yang budidaya yang luas mengakibatkan harga jual pupuk

organik menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk anorganik

(Suwahyono, 2011).

2.4 Respirasi Tanah

Respirasi tanah adalah proses evolusi CO2 dari tanah ke atmosfer, terutama

dihasilkan oleh mikroorganisme tanah dan akar tanaman. Mikroorganisme dalam

setiap aktifitasnya membutuhkan O2 atau mengeluarkan CO2 yang dijadikan dasar

untuk pengukuran respirasi tanah. Hal ini dipengaruhi tidak hanya oleh faktor

biologis (vegetasi, mikroorganisme) dan faktor lingkungan (antara lain suhu,

kelembaban, pH), tetapi juga oleh faktor buatan manusia. Menurut Sutedjo et

al.,(1991), faktor-faktor yang mempengaruhi meningkatnya mikroorganisme

dalam tanah yang paling penting yaitu C-organik, reaksi (pH), kelembaban, dan

temperatur.

Respirasi dapat dikaitkan dengan status kesehatan tanah. Laju respirasi tanah

dapat diukur dalam sistem dinamis maupun statis. Teknik pengukuran yang

canggih umumnya menggunakan IRGA (infra red gas analyser), tetapi teknik ini

masih relatif mahal. Untuk aplikasi yang lebih sederhana di lapangan, Tongway et

Page 36: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

14

al., (2003) menggunakan pengukuran larutan 0,5 N KOH yang dapat menjerap

CO2 dalam inverted box sebagai teknik pendekatan yang mudah diaplikasikan dan

relatif lebih murah. Cara pengukuran respirasi tanah merupakan yang pertama

kali digunakan untuk menentukan tingkat aktivitas mikroorganisme tanah.

Penetapan respirasi tanah adalah berdasarkan penetapan jumlah CO2 yang

dihasilkan oleh mikroorganisme tanah dan jumlah O2 yang digunakan oleh

mikroorganisme tanah (Badan Besar Penelitian dan Pengembangan, 2007).

Respirasi tanah dilakukan oleh mikroorganisme tanah baik berupa bakteri maupun

cendawan. Interkasi antara mikroorganisme dengan lingkungan fisik disekitarnya

mempengaruhi kemampuannya dalam respirasi, tumbuh, dan membelah. Salah

satu faktor lingkungan fisik tersebut adalah kelembapan tanah yang berkaitan erat

dengan respirasi tanah (Cook dan Orchard, 2008).

Ciri khas parameter aktivitas metabolik dari populasi mikroba tanah yang

berkorelasi positif dengan material organik tanah. Dengan meningkatnya laju

respirasi maka meningkatnya pula laju dekomposisi bahan organik yang

terakumulasi di tanah dasar, proses metabolisme yang menghasilkan produk sisa

berupa CO2 dan H2O dan pelepasan energi (Jauhiainen, 2012). Menurut

Kusyakov (2006), hasil dari proses dekomposisi sebagian digunakan organisme

untuk membangun tubuh, akan tetapi terutama digunakan sebagai sumber energi

atau sumber karbon utama, dimana proses dekomposisi dapat berlangsung dengan

aktifitas mikroorganisme, sehingga mikroorganisme merupakan tenaga penggerak

dalam respirasi tanah.

Page 37: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

15

Setelah fotosintesis, respirasi tanah merupakan aliran karbon terbesar kedua di

sebagian besar ekosistem. Bahkan, ahli ekologi mengukur respirasi tanah pada

skala plot dan ekosistem dan akhirnya tertarik pada siklus perputaran karbon baik

skala daerah maupun skala global. Respirasi tanah melibatkan aspek berbeda

yaitu kimia, fisika dan proses biologi.

2.5 Pengaruh Olah Tanah terhadap Respirasi Tanah

Pengolahan tanah memacu aktivitas mikroba yang ditandai oleh meningkatnya

jumlah populasi dan aktivitas respirasi. Stimulasi ini terjadi karena terganggunya

agregat tanah dan tereksposnya bahan- bahan cepat lapuk (degradable material).

Pembalikan tanah dan penghancuran bahan-bahan organik menciptakan zona

aktivitas mikroba intensif dilapisan tanah. Dalam olah tanah konservasi

dikelompokkan menjadi olah tanah minimum (OTM) dan tanpa olah tanah (TOT),

stimulasi aktivitas mikroba terjadi di dekat permukaan tanah (Paul dan Clark,

1996).

Pengolahan tanah dengan cangkul meningkatkan tinggi tanaman kedelai lebih

tinggi dibandingkan dengan tanpa olah tanah. Hal ini disebabkan karena tanah

yang diolah menjadi gembur atau struktur dan aerasi tanah menjadi lebih sehingga

baik untuk pertumbuhan akar dimana akar dengan leluasa dapat menyerap unsur

hara dan air yang diberikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rusli et al. (2004),

tanah menjadi gembur karena kerapatanya berkurang sedangkan porositasnya

meningkat sehingga mampu memperbaiki drainase dan aerasi tanah yang sangat

diperlukan untuk meningkatkan respirasi dan penetrasi akar yang sangat

Page 38: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

16

diperlukan untuk membantu akar tanaman untuk mengabsorbsi air dan hara

didalam tanah untuk pertumbuhan.

2.6 Pengaruh Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Respirasi Tanah

Pupuk merupakan zat yang ditambahkan ke tanah baik anorganik maupun organik

yang berfungsi untuk meningkatkan nutrisi bagi kebutuhan tanaman. Meskipun

pupuk ditujukan untuk memberikan keuntungan, namun dampak dari pemupukan

perlu diperhatikan khususnya pada penggunaan pupuk anorganik. Penggunaan

pupuk anorganik secara terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif

terhadap tanah, seperti menurunnya kandungan bahan organik tanah dan aktivitas

mikroorganisme tanah (Sharma dan Mitra, 1991).

Pada umumnya tanaman tidak dapat menyerap pupuk anorganik secara

keseluruhan sehingga akan ada sisa atau residu. Sisa pemupukan atau residu

pupuk anorganik yang tertinggal di dalam tanah dapat menyebabkan tanah

menjadi keras. Apabila tanah semakin keras maka tanah semakin tidak responsif

terhadap pupuk anorganik. Residu pupuk anorganik di dalam tanah yang

mengakibatkan terhambatnya proses dekomposisi oleh mikroorganisme tanah.

Hal ini karena sifat dari bahan kimia yang sulit terurai sehingga berapapun

banyaknya tanah yang diberi pupuk anorganik hasilnya tetap tidak optimal. Oleh

karena itu, perlu mengefisienkan penggunaan pupuk anorganik dan aman bagi

lingkungan yaitu salah satunya dengan penggunaan pupuk organik.

Penggunaan pupuk organik ke dalam tanah dapat memperbaiki struktur tanah dan

menyebabkan aktivitas dan populasi mikroorganisme dalam tanah meningkat,

terutama yang berkaitan dengan aktivitas dekomposisi dan mineralisasi bahan

Page 39: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

17

organik. Mikroorganisme yang berperan dalam dekomposisi bahan organik

adalah fungi, bakteri dan actinomycetes (Atmojo, 2003). Menurut Sutedjo et al.

(1991) melaporkan bahwa penggunaan bahan organik ke dalam tanah ultisol dapat

memperbaiki sifat biologi tanah sehingga akan meningkatkan pertumbuhan dan

aktivitas mikroorganisme tanah. Hal ini sesuai dengan penelitian Nurida et al.

(2012) yang menyatakan bahwa aktivitas mikoorganisme mulai meningkat dengan

diberi bahan pembenah tanah biochar 2,5 ton/ha atau 7,5 ton ha-1. Pemberian 5

ton/ha meningkatkan respirasi tanah namun tidak berbeda nyata dengan tanpa

pemberian pembenah tanah biochar.

Hasil penelitian Antonius dan Agustiyani (2011) melaporkan bahwa aktivitas

respirasi tanah tertinggi didapatkan pada kombinasi perlakuan pupuk anorganik

140 kg Urea ha-1, 200 kg TSP ha-1, 130 kg KCl ha-1 dan pupuk organik hayati 40

liter ha-1, diikuti oleh perlakuan pupuk organik hayati sedangkan aktivitas

respirasi tanah pada perlakuan pupuk anorganik sedikit lebih rendah dibandingkan

dengan kontrol. Rendahnya respirasi tanah ini menunjukkan bahwa tidak adanya

penambahan pupuk organik sehingga menyebabkan kurang baiknya struktur tanah

dan di duga karena penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus.

Page 40: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Gedung Meneng,

Universitas Lampung dan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,

Universitas Lampung pada bulan April sampai Juni 2017.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cangkul, sabit, botol film,

timbangan, plastik, erlenmeyer, termometer tanah, buret, toples penyungkup, alat

tulis serta alat-alat yang digunakan dalam analisis laboratorium.

Bahan yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu sampel tanah, benih kacang

hijau, pupuk kompos yang berasal dari kotoran sapi dan seresah tanaman jagung

serta pupuk NPK (15:15:15), KOH 0,1 N, HCl 0,1 N penolptalin, aquades, methyl

orange, dan bahan lain untuk analisis C-Organik, dan pH tanah.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok

(RAK). Perlakuan terdiri dari 2 faktor yaitu sistem olah tanah (T) dan pemupukan

(P). Sistem olah tanah terdiri dari olah tanah minimum (T0) dan olah tanah intensif

Page 41: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

19

(T1). Sedangkan aplikasi pemupukan terdiri dari pemupukan (P1) dan tanpa

pemupukan (P0). Dengan demikian percobaan ini terdiri dari empat kombinasi

perlakuan yaitu:

Dengan demikian percobaan ini terdiri dari empat kombinasi perlakuan yaitu:

1. T0P0 = Olah tanah minimum + tanpa pemupukan

2. T0P1 = Olah tanah minimum + dipupuk (kompos 1 ton ha-1= 625 g plot-1 dan

NPK 200 kg Ha-1 = 125 g plot-1)

3. T1P0 = olah tanah intensif + tanpa pemupukan

4. T1P1 = olah tanah intensif + dipupuk (kompos 1 ton ha-1= 625 g plot-1 dan NPK

200 kg Ha-1 = 125 g plot-1)

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan sidik ragam pada taraf 5%, yang

sebelumnya telah diuji homogenitas ragamnya dengan Uji Bartlett dan

aditivitasnya dengan Uji Tukey jika asumsi terpenuhi. Rata-rata nilai tengah diuji

dengan uji BNT pada taraf 5%. Untuk mengetahui hubungan antara C-organik,

pH tanah, dan suhu tanah dengan respirasi tanah akan dilakukan uji korelasi. Tata

letak percobaan dapat dilihat pada Gambar 1

Page 42: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

20

Gambar 1. Tata Letak Percobaan

Ukuran plot 2,5 m X 2,5 m, percobaan dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan

sehingga diperoleh 16 satuan percobaan.

3.4 Pelaksanaan Percobaan

3.4.1 Sejarah Lahan

Lahan yang digunakan dalam penelitian ini terletak di Laboratorium Lapangan

Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. pada musim tanam ke-1 lahan

di tanami tanaman jagung pada bulan Desember 2016- Februari 2017. Perlakuan

yang diberikan yaitu sistem olah tanah dan pemupukan. Kemudian penelitian yang

dilakukan merupakan musim tanam ke-2 pada bulan April 2017 dengan

komoditas yang digunakan adalah tanaman kacang hijau dan menggunakan

perlakuan yang sama tetapi dosis pupuk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan

tanaman yang ditanam.

Blok 1 Blok 2

T0P0 T0P1

T1P0 T0P1

T0P0

T1P1

T1P0

T1P1

Blok 3 Blok 4

T0P1

T0P0

T1P0 T1P1

T1P1

T0P1

T1P0

T0P0

Page 43: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

21

3.4.2 Pengolahan Lahan

Persiapan lahan sebelum diolah, lahan terlebih dahulu dilakukan pembersihan.

Pembersihan lahan dilakukan dengan membersihkan sisa-sisa tanaman yang telah

selesai dipanen menggunakan celurit dan golok. Untuk plot dengan perlakuan

tanpa olah tanah, gulma dan sisa tanaman hasil panen dimasukkan ke dalam plot

yang disusun secara larik sebanyak tiga larik di dalam petak lahan. Untuk

perlakuan olah tanah intensif, gulma dan sisa tanaman hasil panen diletakkan di

luar petak percobaan sehingga keadaan lahan benar-benar bersih. Setelah lahan

terlihat bersih dari sisa-sisa gulma, lahan dicangkul dan digemburkan hingga

permukaan tanah halus dan merata, sedangkan lahan yang diolah minimum

dibiarkan saja dengan penutup permukaan tanah dari gulma dan sisa-sisa tanaman

hasil panen.

3.4.3 Penyiapan Benih

Benih kacang hijau varietas Kutilang diseleksi terlebih dahulu dengan cara

merendam benih di dalam air, setelah direndam untuk benih yang terapung

dibuang dan benih yang tenggelam dipakai saat penanaman. Setelah melalui

tahap perendaman, benih ditanam di lubang tugal dengan jarak tanam yang

digunakan 70 x 30 cm dengan 2 butir benih perlubang tanam. Kedalaman lubang

tanam sekitar 2–3 cm. Sehingga dalam 1 plot lahan perlakuan terdapat 4 baris

tanam dengan populasi tanaman sebanyak 29 tanaman.

Page 44: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

22

3.4.4 Pemeliharaan

3.4.4.1 Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap hari pada sore hari, jika turun hujan tidak dilakukan

penyiraman. Penyiraman bertujuan agar kelembaban tanah di sekitar daerah

perakaran tetap terjaga, penyiraman dilakukan dengan menggunakan selang atau

gembor.

3.4.4.2 Penyiangan

Penyiangan dilakukan saat tanaman berumur 21 HST, 35 HST, dan 49 HST. Pada

lahan yang diolah minimum penyiangan dilakukan dengan memotong gulma

dengan gunting atau dikoret tipis sehingga tidak merusak struktur tanah,

sedangkan pada lahan yang diolah secara konvensional penyiangan gulma

dilakukan dengan cara mencabut gulma yang tumbuh disekitar tanaman.

3.4.4.3 Pemupukan

Pemberian pupuk NPK (15:15:15) dan kompos diberikan sebanyak satu kali

selama masa tanam secara bersamaan dengan cara larik pada umur tanaman 7

HST. Dosis pupuk yang diberikan untuk kompos sebanyak 1 t ha-1 dan NPK

sebanyak 200 kg ha-1. Sehingga setiap plot percobaan diberikan pupuk kompos

sebanyak 625 gram dan pupuk NPK sebanyak 125 g.

3.4.5 Panen

Panen kacang hijau dapat dilakukan secara serempak, ≥ 50% dari populasi

menunjukan kriteria panen. Waktu panen dilakukan pada waktu polong berwarna

coklat atau hitam dan masih utuh.

Page 45: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

23

3.5 Pelaksanaan Penelitian

3.5.1 Pengukuran Respirasi Tanah di Lapangan dengan Modifikasi Metode

Verstraete (Anas, 1989)

Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengukur CO2 tanah, CO2 dari

tanah ke atmosfer dapat diukur dengan menggunakan metode ruang tertutup.

Hendri (2014) juga menggunakan metode ruang tertutup untuk pengukuran fluks

CO2 dan N2O dari tanah. Respirasi tanah menggambarkan aktivitas

mikroorganisme tanah, metode respirasi tanah masih sering digunakan karena

cukup peka, konsisten, sederhana, dan tidak memerlukan alat yang canggih dan

mahal.

Pengambilan sampel dilakukan 4 kali yaitu sebelum pengolahan tanah, sebelum

pemupukan, fase vegetative dan pasca panen. Adapun langkah-langkah untuk

pengukuran CO2 atau respirasi tanah yaitu botol film yang diisi 10 ml 0,1 N

KOH lalu botol film tersebut diletakkan di atas tanah dengan keadaan terbuka di

petak percobaan lalu ditutup dengan sungkup dan sungkup tersebut dimasukkan

ke dalam tanah sekitar 1 cm lalu pinggirnya ditutupi dengan tanah atau bagian

atas toples diberi beban yang berat seperti batu, agar tidak ada gas yang keluar

dari sungkup. Hal yang sama dilakukan untuk KOH alas plastik yang diletakkan

di sebelah KOH tanpa alas.

Page 46: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

24

Gambar 2. Pengukuran respirasi tanah di lapangan

Setelah sungkup (toples) diletakkan, dibiarkan selama 2 jam. Setelah 2 jam,

sungkupnya dibuka dan botol yang berisi KOH langsung ditutup agar tidak terjadi

kontaminan dari gas CO2 dari sekitarnya dan di analisis di laboratorium.

3.5.2 Analisis Laboratorium

Sampel KOH dari lapangan lalu dianalisis laboratorium dengan cara titrasi yaitu

botol yang berisi KOH, larutan KOH dari lapangan tersebut dimasukan ke dalam

erlenmeyer ditetesi 2 tetes penolptalin, dan kemudian dititrasi dengan 0,1 N HCl

hingga warna merah hilang. Volume HCl yang digunakan untuk titrasi tersebut

dicatat. Lalu pada larutan tadi ditambah 2 tetes methyl orange, dan dititrasi

kembali dengan HCl sampai warna kuning berubah menjadi pink. Jumlah HCl

yang digunakan pada tahap kedua ini berhubungan langsung dengan jumlah CO2

yang difiksasi. Demikian juga dengan KOH blanko dilakukan prosedur yang sama

dengan KOH sampel. 1 petak percobaan mewakili KOH sampel dan KOH

blanko, maka terdapat 32 sampel KOH pagi dan 32 sampel KOH sore.

Page 47: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

25

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. Reaksi pengikatan CO2

CO2 + 2 KOH K2CO3 + H2O

2. Perubahan warna menjadi tidak berwarna (penolptalin)

K2CO3 + HCl KCl + KHCO3

3. Perubahan warna kuning menjadi merah muda (methyl orange)

KHCO3 +HCl KCl +H2O + CO2

3.5.3 Perhitungan Respirasi Tanah

Perhitungan respirasi tanah yaitu : C − CO2 =(a−b)×t×12

T ×π×r2

Keterangan :

C-CO2 = mg jam-1 m-2

a = ml HCl untuk sampel (setelah ditambahkan methyl orange)

b = ml HCl untuk blanko (setelah ditambahkan methyl orange)

t = normalitas (N) HCl

T = waktu ( jam)

r = jari-jari tabung toples (m)

3.5.4 Variabel Pengamatan dan Pengambilan Sampel

Variabel utama pada penelitian ini adalah: Respirasi Tanah (Modifikasi Metode

Verstraete) (mg jam-1 m-2). Sedangkan variabel pendukung pada penelitian yang

digunakan untuk mengetahui korelasi dengan respirasi tanah adalah :

1. C-Organik (%) (Metode Walkley and Black)

2. Suhu Tanah (˚C) (Termometer Tanah)

3. pH tanah (Metode Elektrometrik)

4. Kadar air tanah (%) (Metode Gravimetri)

Page 48: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Respirasi tanah lebih tinggi pada perlakuan sistem olah tanah minimum pada

pertanaman kacang hijau di 90 HST.

2. Respirasi tanah lebih tinggi pada perlakuan tanpa pemupukan pada

pertanaman kacang hijau.

3. Tidak adanya korelasi antara C-organik tanah, kadar air tanah, pH tanah dan

suhu tanah terhadap respirasi tanah.

5.2 Saran

Saran penulis agar dilakukan penelitian lanjutan dengan perlakuan yang sama agar

dapat mengetahui nyata atau tidaknya pengaruh perlakuan sistem olah tanah dan

pemupukan.

Page 49: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

DAFTAR PUSTAKA

Anas, I.1989. Biologi Tanah dalam Praktek. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jendaral Pendidikan Tinggi Pusat antar Universitas

Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. 161 hlm.

Anjani, D. 2013. Uji Efektivitas Pupuk Organonitropos dan Kombinasinya

Dengan Pupuk Kimia Terhadap Pertumbuhan, Serapan Hara, Serta

Produksi Tanaman Tomat Pada Tanah Ultisol Gedung Meneng. Sksripsi.

Universitas Lampung. Bandar Lampung. 88 hlm.

Antonius, S dan D. Agustiyani. 2011. Pengaruh pupuk organic hayati yang

mengandung mikroba bermanfaat terhadap pertumbuhan dan hasil panen

tanaman semangka serta sifat biokimia tanahnya pada percobaan lapangan

di Malinau Kalimantan Timur. Berkalah Panelitian Hayati. 16 :203-206.

Atmojo, S.W. 2003. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan

Upaya Pengolahannya. Sebelas Maret University Press. Sukarta. 36 hlm.

Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. 2007.

Metode Analisis Biologi Tanah. Jawa Barat. Bogor.

Badan Pusat Statistika. 2014. Produksi Kacang Hijau di Indonesia. Diaskes pada

03 Mei 2017. Bps.go. id.

Cahyono. 2008. Kacang Hijau, Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani.

Aneka Ilmu. Semarang. 122 hlm.

Cook, V. J and Orchard V.A. 2008. Relationships between soil respiration and

soil moisture. Soil Biology & Biochemistry, 40:1013-1018.

Djati. 2011. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Aplikasi Mulsa Bagas Terhadap

Respirasi Tanah pada Lahan Pertanaman Tebu ( Saccharum officinarum

L). PT gunung madu Plantions. Jurnal Agrotek Tropika. 2 : 208-212.

Evita, 2007. Pengaruh beberapa dosis kompos sampah kota terhadap pertumbuhan

dan hasil kacang hijau. Jurnal Agronomi, 13 (2).

Page 50: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

40

Fernando, L, K. 2010. Pengaruh Olah Tanah Konservasi dan Pemupukan N

jangka Panjang Terhadap Karbon dan Emisi Gas CO2 Pada Lahan

Pertanaman Jagung (Zea mays L) Di Tanah Ultisol. Universitas Lampung.

Bandar Lampung.

Gomes, S. 2001. Soil Qualitty Field Results. The Online Newsletter. Cedar Basin

Crop Consulting.

Hakim, N., Nyakpa, M.Y., Lubis A.B., Nuhroho, S.G., Diha, M.A., Hong dan

Bailey, H.H. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas

Lampung. Lampung. 488 hal.

Handayani, I.P. 1999. Kuantitas Variasi Nitrogen Tersedia Pada Tanah Setelah

Penebanga Hutan. Jurnal Tanah Tropika, 8: 215-226.

Hanafiah, K.A. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafido. Jakarta. 360 hal.

Hendri, J. 2014. Fluks CO2 Dari Penggunaan Lahan Hutan, dan Hortikultura

Pada Andisol Jawa Barat. Jawa Barat. Bogor.

Indra, D.W. 2011. Pengaruh Sistem Olah Tanah terhadap C-Organik dan

Respirasi Tanah pada Pertanaman Jagung di Lahan Petani Lampung.

Skripsi. Unila. Bandar Lampung.

Isroi, 2008.Kompos. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia..

Bogor.http://id.wikipedia.org/wik/kompos.

Jauhiainen, J., Hooijer A, dan Page S.E. 2012. Carbon dioxide emissions from an

Acacia plantation on peatland Sumatra, Indonesia. Biogeosciences, 9: 617–

630.

Jasmani. 2006. Respon kacang hijau (Phaseolus radiatus) varietas walet terhadap

jarak tanam dan pemupukan phospor. (Skripsi). Fakultas Manajemen

Agribisnis. Universitas Mercu Buana.

Koutika L.S, Andreux F, Hassink J. Chone C.C. 1999. Characterization of organic

matter in topsoils under rain forest and pasture in the eastern Brazilian

Amazon basin. Biology and Fertil Soil, 29: 309– 313.

Kusyakov, Y. 2006. Sources of CO2 efflux from soil and review of partitioning

methods. Soil Biology and Biochem. 38: 425-448.

Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) BIP Irian Jaya. 1994. Pengolahan Tanah

Minimum (Minimum Tillage). Balai Informasi Penelitian Irian Jaya.

Jayapura. 3 hlm.

Lingga, P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.

Jakarta. 89 hlm.

Page 51: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

41

Marsono. 2001. Pupuk akar, Jenis dan Aplikasinnya. Penebar Swadaya. Jakarta.

97 hlm.

Mulyati, A.M., Jusuf, L., dan Sanaba A.H. 2007. Pengaruh Dosis Pupuk Organik

Padat Daun Gamal terhadap Tanaman Sawi. Gowa: Sekolah Tinggi

Penyuluhan Pertanian ( STPP). Agrisistem, 3(2): 80-90.

Murbandono, HS.L. 1990. Membuat Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta.

Mukhlis, H. 2004. Cara Penyiapan Lahan Dan Mikroba Tanah Dalam Budidaya

Pertanian. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Kalimantan Selatan.

Needelman,B.A., Wander, M.M., Bollero,G.A., Boast.C.W.,Sims G.K.,and

Bullock. D.G. 1999. Interaction of tillage and soil texture : Biologically

active soil organic matter in lllinois. Soil Sci. Soc. Am. Jurnal.63 : 1350-

1358.

Nurida, N. L. 2001. Pembukaan Lahan Secara Tebas Bakar Hubungannya dengan

Tingkat Populasi dan aktivitas Organisme Tanah. Makalah falsafah Sains

(PPs 702). Program Pascasarjana/S3.IPB. 18 hlm.

Paul, E.A. dan Clark, F.E. 1989. Soil Microbiology and Biochemistry. Academic

Press, Inc. London.

Putri, N.A.R. 2017. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Aplikasi Mulsa Bagas

terhadap Respirasi Tanah pada Pertanaman Tebu (Saccharum offinarum L)

Ratoon ke-1 periode 2 di PT Gunung Madu Plantations. Jurnal Agrotek

Tropika, 2 : 109-112.

Reeves, W. 1997. The role of soil organic matter in maintaining soil quality in

continuous cropping system. Soil and Tillage Research. 43: 131-161.

Reicosky, D. 2000. Conservation Tillage and Carbon Cycling: Soil as a Source

or Sink for Carbon. USDA. Agricultural Research Service, North

Central Soil Conservation Research Laboratory, USA.

Rusli, N. Heryana, dan Randriani, E. 2004. Pengaruh Pengolahan Tanah

terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Temu Ireng ( Curcuma

aeruginosa) di antara Tanaman Kelapa Genjah Kuning Nias. Loka

Penelitian Tanaman Perkebunan, 66-67 hlm

Ryan M.G and Law B.E. 2005. Interpreting, measuring, and modeling soil

respiration. Soil Biology and Biogeochemistry, 196: 141-146.

Page 52: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

42

Sarief, E.S. 1989. Fisika-Kimia Tanah Pertanain. Pustaka Buana. Bandung. 220

hlm.

Selian, A.R.K. 2008. Analisa kadar unsur hara kalium (K) dari tanah perkebunan

kelpa sawit bengkalis riau secara spektrofotometri serapan atom ( SSA).

Tugas akhir, Program Studi Diploma 3 Kimia Analis Departemen Kimia

Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara.

Medan.

Sharma, A.R. dan Mittra, B.N. 1991. Effect of different rayes application of

organic and nitrogen fertilizer in a rice-bassed cropping system. The

journal of Agricultural Science.117: 313-318.

Sinukaban, N. 1983. Pengelolaan tanah konservasi pada pertanian tanaman

pangan, Proseding lokakarya usahatan konservasi dilahan alang-alang,

Podsolik merah kuning. Badan Litbang, Deptan. 1-15 hlm.

Six. J.,Elliot E.T., and Paustian K. 1999. Aggregate and soil organic matter

dynamics under conventional and no-tillage system. Soil Sci. Am. J.63:

1350- 1358.

Sucahyono D. dan Soedarjo M. 2007. Pengaruh Varietas Dan Pemupukan

Teerhadap Infektivitas Dan Efektivitas Rhizobium Endogen Kacang Tanah

Di Tanah Ultisol Lampung. Proseding Seminar Nasional “ Inovasi

Teknologi Kacang-kacangan Dan Umbi-Umbian Mendukung Kemandirian

Pangan & Kecukupan Energi’’ Balai Penelitian Kcang-Kacangan dan

Umbi-Umbian. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.

Sunantara, I.M.M., 2000. Teknik Produksi Benih Kacang Hijau pada Lahan

Kering Lombok Timur, NTB. Diaskes pada 15 April 2015

http/ntb.litbang.pertanian.go.id.

Sutanto, R., 2002. Penerapan Pertanian Organik. Permasyarakatan dan

Pengembangannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sutedjo, M.M., Kartasaputra, A. G dan Sastroatmodjo, R.D.S. 1991.

Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.

Suwahyono. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif

Dan Efisien. Penebar Swadaya. Jakarta. 132 hlm.

Suwardjo, H. 1981. Peranan Sisa-sisa Tanaman dalam Konservasi Tanah dan Air

pada Usaha Tani Tanaman Semusim. Disertasi Doktor. Sekolah Pasca

Sarjana, IPB. Bogor. 240 hlm.

Tongway, D., Hindley N dan Seaborn B. 2003. Indicators of ecosystem

rehabilitation success. Stage two - verification of EFA indicators.

Canberra: CSIRO Sustainable Ecosystems.

Page 53: RESPIRASI TANAH PADA PERTANANAMAN KACANG HIJAU …digilib.unila.ac.id/32717/3/3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · respirasi tanah pada pertananaman kacang hijau (vigna radiata l.)

43

Utomo, M. 2015. Tanpa Olah Tanah; Teknologi Pengolahan Pertanian Lahan

Kering. Graha Ilmu. Yogyakarta

Widayanti, A. 2010. Respirasi tanah gambut yang diberi amelioran pada

pertanaman jagung ( Zea mays L.). Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas

Lampung. Bandar Lampung. 65 hlm.

Widayanti, M. 2006. Olah Tanah Konservasi. Pengolahan Lahan Kering

Berkelanjutan. Universitas Lampung, Bandar Lampung. 25 hlm.

Widiyono, H. 2005. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pertanaman terhadap Erosi

Tanah. Jurnal. Akta-Agrosia. 8 (2). 74-77 hlm.