bab i kacang hijau

Upload: kulo-dalijo

Post on 09-Jul-2015

2.351 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum (kacang-kacangan), setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau merupakan salah satu makanan populer di Indonesia, kacang hijau dapat ditemui hampir di semua masyarakat kita sebagai salah satu makanan yang sering dikonsumsi. Biji yang mudah tumbuh di seluruh Indonesia ini kaya zat gizi dan mengandung antioksidan. Dalam menu masyarakat sehari-hari, kacang-kacangan adalah alternatif sumber protein nabati terbaik. Telah disadari bahwa daya cerna protein kacangkacangan tidak setinggi protein hewani. Protein kacang-kacangan (nabati) umumnya memiliki asam amino pembatas lebih banyak, sehingga pemanfaatannya oleh tubuh tidak dapat menandingi protein hewani. Kacang hijau termasuk dalam kelas Leguminosae, yaitu merupakan tanaman dikotiledon (memiliki dua keping biji) yang kaya akan zat gizi. Kacang hijau dikenal dengan beberapa nama, seperti mungo, mung bean, green bean dan mung. Tanaman kacang hijau merupakan tanaman yang tumbuh, baik di dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama daerah, seperti artak (Madura), kacang wilis (Bali), buwe (Flores), tibowang cadi ( Makassar ). Biji kacang hijau terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kulit biji (10 %), kotiledon (88 %) dan lembaga (2%). Kotiledon banyak mengandung pati dan serat, sedangkan lembaga merupakan sumber protein dan lemak. Dua jenis kacang hijau yang paling terkenal adalah golden gram dan green gram. Golden gram merupakan kacang hijau yang berwarna keemasan, dalam bahasa

botaninya disebut Phaseolus aureus. Sedangkan yang berwarna hijau atau green gram, disebut Phaseolus radiatus. Dalam perdagangan kacang hijau di Indonesia hanya dikenal dua macam mutu, yaitu kacang hijau biji besar dan biji kecil. Kacang hijau biji besar digunakan untuk bubur dan tepung, sedangkan yang berbiji kecil digunakan untuk pembuatan taoge. Di Indonesia, kacang hijau banyak digunakan sebagai bahan pembuatan makanan. Berbagai makanan seperti onde-onde, kolak, bubur dapat terbuat dari kacang hijau. Yang lebih istimewa kacang hijau dapat dijadikan tepung biji kacang hijau atau yang biasa disebut tepung hunkwe. Tepung hunkwe digunakan dalam pembuatan berbagai jenis kue, es krim tradisional, dan mie soun. Kacang hijau juga sangat mudah berkecambah, kecambah kacang hijau biasa kita kenal dengan tauge. Kandungan zat gizi dari kacang hijau antara lain: Protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin). Ini membuktikan bahwa kacang hijau memiliki banyak manfaat. Kandungan fosfor dan kalsium bermanfaat untuk memperkuat tulang, kandungan asam lemak tak jenuh yang aman dikonsumsi, khususnya bagi mereka yang memang menderita obesitas untuk menurunkan berat badan. Kacang hijau mengandung protein tinggi, sebanyak 24% sehingga sebagai protein nabati terbaik. Vitamin B1 merupakan bagian dari koenzim yang berperan penting dalam oksidasi karbohidrat untuk diubah menjadi eneergi. Tanpa vitamin B1, tubuh akan mengalami kesulitan dalam memecah karbohidrat. Selain itu, orang yang kekurangan vitamin B1 akan muncul gejala gangguan mood, sulit berkonsentrasi, dan mudah lelah. Vitamin B2 yang terkandung pada kacang hijau dapat membantu penyerapan protein di dalam tubuh. Antioksidan yang ada di kacang hijau sangat baik untuk mencegah penuaan dini, mencegah penyebaran sel kanker, menjaga keasaman lambung, dan membantu

memperlancar pencernaan, dan tentu saja kandungan vitamin E-nya membantu meningkatkan kesuburan. Oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis ingin membuat suatu produk dari kacang hijau yang bermanfaat sebagai minuman yang bergizi. Minuman ini berupa susu yang dibuat dari kacang hijau. Produk minuman ini dapat dibuat dan dikonsumsi dengan mudah oleh masyarakat sebagai asupan gizi setiap hari.

B. Rumusan Masalah1. Apa saja kandungan gizi yang ada dalam kacang hijau?

2. Bagaimanakah cara membuat susu kacang hijau?

C. Tujuan Penelitian 1. Memberikan alternatif akan gizi. 2. Mengetahui cara pembuatan susu kacang hijau. kepada masyarakat tentang pengolahan bahan

pangan supaya menghasilkan minuman yang enak dan murah tetapi kaya

D. Manfaat Penelitian1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan minuman bergizi yang berasal dari kacang hijau sebagai alternatif bahan pembuatan susu.

2. Bagi Penelitian lanjutan

Informasi dari pengolahan susu kacang hijau dapat dijadika referensi penelitian. 3. Bagi Masyarakat Sebagai sumber informasi tentang pengolahan susu kacang hijau untuk menambah penganekaragaman pangan. Khususnya minuman yang kaya akan gizi. 4. Bagi siswa SMF Menambah pengetahuan tentang manfaat susu kacang hijau sebagai minuman bergizi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Susu 1. Sejarah singkat Pada zaman dahulu, susu telah dipakai sebagai bahan pokok pangan manusia. Manusia mengambil susu dari hewan yang memiliki kelenjar susu, seperti sapi, kuda dan domba. Sapi dan domba mulai dijinakkan sejak 8000 SM untuk diambil daging, bulu dan susunya. Di Timur Tengah, susu bahkan terfermentasi menjadi keju oleh para

pengembara gurun. Diperkirakan susu mulai masuk ke dataran Eropa pada abad 5000 SM melewati daerah Anatolia. Sementara, susu mulai masuk ke Inggris pada periode Neolitik. Penggunaan keju dan susu dari Timur Tengah lewat Turki mulai dikenal oleh bangsa Eropa pada zaman Pertengahan. Kemudian, pada abad ke-15, para pelaut mulai membawa sapi perah untuk dipelihara dan diternakkan di dataran Eropa untuk konsumsi susu. Susu sapi sendiri baru dikenal oleh bangsa Indonesia lewat penjajahan Hindia Belanda pada abad ke 18. Sejarah susu di Indonesia ini pun menarik untuk diketahui mengingat tidak semua orang mengetahuinya. Tahun 1906 atas anjuran Pemerintah Hindia Belanda, maka diimporlah beberapa jenis sapi pedaging ke Sumba, Nusa Tenggara Timur. Pemerintah Hindia Belanda kemudian menetapkan Sumba sebagai pusat pengembangbiakan ternak sapi daging dari jenis O ngole (India). Sekitar tahun ini pula, sapi perah mulai masuk ke Hindia Belanda. Namun, tahun masuknya sapi perah ini perlu dipertanyakan lagi. Alasannya, sejak akhir abad ke-19, wilayah Bandung terkenal sebagai penghasil susu sapi berkualitas tinggi di Nusantara. Menurut catatan sejarah, pada tahun 1938 di wilayah Bandung terdapat 22 usaha pemerahan susu dengan produksi 13.000 liter susu per hari. Hasil produksi susu ini semua ditampung oleh Bandoengsche Melk Centrale untuk diolah (pasturisasi) sebelum disalurkan kepada para langganan di dalam maupun luar kota Bandung. Dari sejarah persusuan di Indonesia, di wilayah Bandung ada 3 perusahaan pemerahan susu (Boerderij) yang terkemuka. Mereka inilah yang merupakan cikal bakal usaha peternakan sapi perah dari jenis unggul yang didatangkan dari Friesland, salah satu propinsi di Belanda.

Model peternakan sapi perah yang terkenal adalah perusahaan Generaal de Wet Hoeve milik Tuan Hirschland dan Van Zijll di Cisarua, kabupaten Bandung. Mereka inilah yang pertama kali mendatangkan sapi perah Friesland ke Nusantara pada awal abad ke-20. Kemudian tercatat pula Lembangsche Melkerij Ursone, sebuah perusahaan pemerahan susu di Lembang yang didirikan oleh tiga diantara empat bersaudara Ursone pada tahun 1895. Selain kedua perusahaan ini, di Pangalengan, sekitar danau Cileunca, ratusan ekor sapi perah diternakkan orang Eropa di sana. Begitu banyaknya sapi perah bibit luar negeri di lembah danau Cileunca, hingga majalah Mooi Bandoeng sering menyebut wilayah di Pangalengan sebagai Friesland in Indi (Friesland di Hindia).

2. Macam-macam Susu 1) Susu Pasteur (pasteurized) Susu Cair yang telah melalui proses pasteurisasi pada suhu 72 C selama 15 detik, lalu didinginkan pada suhu 10 C dan dikemas dalam botol/karton steril. Krim susu akan terpisah dan terkumpul di permukaan. Susu Pasteur hanya tahan beberapa hari dalam lemari es. 2) Susu UHT (Ultra High Temperature) Dibuat dari susu cair yang dipanaskan dengan suhu 137C. Praktis, karena awet dan tahan berbulan bulan tanpa disimpan dalam lemari es. Rasanya mirip susu homogen.

3) Susu Steril

Susu homogen dalam botol/kaleng steril yang telah dipanaskan hingga 110C, sehingga menjadi lebih kental. Tahan lama sekali, bahkan hingga tahunan, sekalipun tidak disimpan dalam lemari es. 4) Susu Evaporasi/Susu kental tawar (evaporated milk) Jenis susu yang telah diuapkan sebagian airnya, hingga kental. Untuk menggunakannya tambahkan 2 bagian air. 5) Susu Kental Manis (condensed milk) Sesuai namanya, susu ini kental dan manis sekali. Jika digunakan untuk membuat kue/puding, perhitungkan kadar gulanya. 6) Susu Bubuk Hasil olah susu segar yang dikeringkan hingga berbentuk bubuk. Ada yang penuh kandungan lemak (full cream), dibuang sebagian lemaknya (low fat) atau yang tanpa lemak (skim/non fat). 7) Buttermilk Cairan sisa pemrosesan mentega. Susu jenis ini biasanya kental dan bisa langsung diminum atau untuk campuran membuat kue. Jika diberi soda kue, susu ini berfungsi sebagai bahan pengembang. 8) Susu asam (sour milk) Rasanya asam karena proses fermentasi. Fungsinya sama dengan buttermilk. Untuk membuat sendiri tambahkan 1 sdm air jeruk lemon, cuka dalam 300 ml susu cair. Aduk, tunggu 10 menit sampai kental baru pakai untuk memberi cita rasa khas pada kue/masakan. Tambahkan sdt soda kue dan pakailah sebagai bahan pengembang. 9) Yogurt

Susu yang difermentasikan. Rasanya asam, lebih kental dari susu asam.

3. Perbandingan Kandungan Gizi Susu Komposisi Susu Kedelai, Susu Sapi dan Susu Kacang Hijau tiap 100 g Komposisi Kalori (Kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Kalsium (mg) Fosfor (g) Besi (g) Vitamin A (SI) Vitamin B1 (mg) Vitamin B2 (mg) Vitamin C (mg) Air (g) Susu Kedelai 52,99 44,00 2,50 3,80 50,00 45,00 0,70 200,00 0,04 0,02 87,00 Susu Sapi 61,00 3,20 3,50 4,30 143,00 60,00 1,70 130,00 0,03 0,15 1,00 88,30 Susu Kacang Hijau 345,00 22,20 1,20 62,90 125,00 320,00 6,70 157,00 0,64 0,39 6,00 92,40

4. Sifat Kimia Air Susu Keasaman dan pH Susu : susu segar mempunyai sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam dan basa sekaligus. Jika diberi kertas lakmus biru, maka warnanya akan menjadi merah, sebaliknya jika diberi kertas lakmus merahwarnanya akan berubah menjadi biru. Potensial ion hydrogen (pH) susu segar terletak antara 6.5 6.7. Jika dititrasi dengan alkali dan kataliasator penolptalin,total asam dalam susu diketahui hanya 0.10 0.26 % saja. Sebagian besar asam yang ada dalam susu adalah asam laktat. Meskipun demikian keasaman susu dapat disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat asam seperti senyawa-senyawa pospat komplek,

asam sitrat, asam-asam amino dan karbondioksida yang larut dalam susu. Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7 biasanya diartikan terkena mastitis dan bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya kolostrum ataupun pemburukan bakteri. B. Kacang Hijau1. Sejarah

Tanaman kacang hijau sudah lama dikenal dan ditanam oleh masyarakat tani di Indonesia. Asal usul tanaman kacang hijau diduga dari kawasan India. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, menyebutkan bahwa India merupakan daerah asal suku (famili) leguminosae. Salah satu bukti yang mendukung pendapat Vavilov adalah ditemukannya plasma nutfah kacang hijau jenis Phaseolu mungo di India atau disebut kacang hijau di Indonesia. Penyebaran kacang hijau meluas, ditanam ke berbagai daerah atau negara di Asia beriklim panas (tropis), seperti Taiwan, Thailand dan Filipina. Data AVRDC (Asian Vegetable Research and Development Centre) menunjukkan bahwa produksi kacang hijau di berbagai negara di Asia pada tahun 1972-1973 amat bervariasi. India mencapai 392.000 ton, Thailand hanya 191.000 ton, Filipina 19.000 ton, dan Taiwan 3.000 ton. Kacang hijau dibawa masuk ke wilayah Indonesia, terjadi pada awal abad ke-17, oleh pedagang Cina dan Portugis. Pusat penyebaran kacang hijau pada mulanya terpusat di Pulau Jawa dan Bali, tetapi pada tahun 1920-an mulai berkembang di Sulawesi, Sumatra, Kalimantan, dan Indonesia bagian Timur. Daerah sentrum produksi kacang hijau adalah provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Keadaan agroekologi Indonesia amat cocok untuk pengembangan budidaya tanaman kacang hijau. Pada masa mendatang dimungkinkan

penyebaran meluas ke semua provinsi di wilayah Nusantara. Peningkatan produksi kacang hijau nasional diramalkan sebesar 7,6 % per tahun dari tahun 1987 hingga tahun 2000 sehingga pada akhir abab ini produksi kacang hijau di Indonesia diharapkan mencapai 623.000 ton. 2. Klasifikasi Kacang hijau atau Phaseolus Aureus berasal dari Famili Leguminoseae alias polong-polongan. Adapun klasifikasi botani tanaman kacang hijau sebagai berikut. Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Rosidae : Fabales : leguminoseae/ Fabaceae (suku polong-polongan) : Phaseolus : Phaseolus aureus sinonim Phaseolus radiatus L.

Kerabat dekat kacang hijau adalah kacang hijau India (P.mungo), kratok (P. Lunatus L.), Kacang merah (P. Vulgaris L.), kacang kapri (Pisum sativum L.),dan lain-lain. Di Indonesia, koleksi plasma nutfah diperkirakan lebih dari 2.000 varietas, tetapi varietas unggul yang sudah dilepas (dirilis) masih sedikit. 3. Morfologi Susunan tanaman (morfologi) kacang hijau terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan membentuk bintil-bintil (nodula) akar. Makin

banyak nodula akar, makin tinggi kandungan nitrogen (N) sehingga menyuburkan tanah. Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu, berwarna hijau kecoklat-coklatan, atau kemerah-merahan; tumbuh tegak mencapai ketinggian 30 cm-110 cm dan bercabang menyebar ke semua arah. Daun tumbuh majemuk, tiga helai anak daun per tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau. Bunga kacang hijau berkelamin sempuna (hermaphrodite), berbentuk kupu-kupu, berwarna kuning kehijaun dan kuning pucat. Buah berpolong, panjangnya antara 6 cm-15 cm. Tiap polong berisi 616 butir biji. Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil dengan bobot (berat) tiap butir 0,5-0,8 mg atau berat per 1000 butir antara 36-37g, berwarna hijau sampai hijau mengkilap. 4. Manfaat Tanaman kacang hijau termasuk multiguna, yakni sebagai bahan pangan, pakan ternak, dan pupuk hijau. Selain itu kacang hijau memiliki berbagi manfaat diantaranya sebagai pengobatan tradisional bubur kacang hijau amat baik untuk pengobatan beri-beri, sedangkan taoge kacang hijau merupakan sumber vitamin E yang berkhasiat sebagai antisterilitas, memperlancar air seni, baik bagi penderita kencing manis dan kegemukan (obesitas). Antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mencegah penyebaran sel kanker. Untuk kecantikan, yaitu membantu meremajakan dan menghaluskan kulit, menghilangkan noda-noda hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat, menyuburkan rambut dan melangsingkan tubuh. Sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan karena bersifat alkalis (basa). Ada banyak macam penyakit yang bisa dibantu penyembuhannya dengan mengasup kacang hijau. Salah satunya penelitian yang dilakukan Drs. Didik Gunawan, Apt. S.U., dosen pada Fakultas

Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta bahwa kacang hijau dapat membantu penyembuhan penyakit seperti sakit perut, bisul, biang keringat, maag, rambut rontok, varises, bayi demam, sariawan dan beriberi. 5. Kandungan Gizi Kandungan gizi yang terdapat dalam kacang hijau, antara lain; dalam 100 gram kacang hijau mengandung 345 kalori, 22,2 gram protein, 1,2 gram lemak, vitamin C, A, B1, 1,157 IU. Kacang hijau kaya akan mineral, dalam 100 gramnya mengandung seperti potasium (266 mg), phosphorus (99 mg), manganese (48 mg), kalsium (27 mg), magnesium (0,3 mg), besi (1,4 mg), zinc (0,8 mg), selenium (2,5 g). Selain kandungan gizi/vitamin, kacang hijau mempunyai kandungan kimia antara lain Sterol/terpen dan saponin. Karbohidrat merupakan komponen terbesar (lebih dari 55%) biji kacang hijau, yang terdiri dari pati, gula dan serat. Pati pada kacang hijau memiliki daya cerna yang sangat tinggi yaitu 99,8 %. Berdasarkan jumlahnya, protein adalah penyusun utama kedua setelah karbohidrat. Kacang hijau mengandung 20-25 persen protein. Protein pada kacang hijau mentah memiliki daya cerna sekitar 77 %. Daya cerna yang tidak terlalu tinggi tersebut disebabkan oleh adanya zat antigizi, seperti antitripsin dan tanin (polifenol). Kandungan lemak dalam kacang hijau relatif sedikit (1-1,2 %). Lemak kacang hijau sebagian besar tersusun atas asam lemak tidak jenuh oleat (20,8 persen), linoleat (16,3 persen) dan linolenat (37,5 persen). Linoleat dan linolenat merupakan asam lemak esensial yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak balita. Kalsium banyak terdapat pada bagian kulit biji, diikuti bagian lembaga dan paling sedikit pada bagian kotiledon. Sebaliknya fosfor banyak terdapat pada bagian lembaga. Zat besi paling banyak terdapat

pada bagian embrio dan kulit biji. Vitamin yang paling banyak terkandung pada kacang hijau adalah thiamin (B1), riboflavin (B2) dan niasin (B3). Di bawah ini adalah tabel perbandingan kandungan gizi dalam 100 g kacang hijau dan kacang-kacangan lainnya. No Kandungan gizi Banyaknya dalam: Kacang hijau kedelai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Kalori (Kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Zat besi (mg) Vitamin A (SI) Vitamin B1 (mg) Vitamin C (mg) Air (g) 345,00 22,20 1,20 62,90 125,00 320,00 6,70 157,00 0,64 6,00 10,00 286,00 30,20 15,60 30,10 196,00 506,00 6,90 95,00 0,93 20,00 Kacang tanah 452,00 25,30 42,80 21,10 58,00 335,00 1,30 0,30 3,00 4,00

BAB III METODOLOGI

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis akan melakukan percobaan dengan membuat minuman bergizi berupa susu kacang hijau. Setelah dilakukan percobaan, hasil pembuatan susu kacang hijau akan diberikan kepada responden untuk memberikan penilaian mengenai susu kacang hijau. Selanjutnya, responden diberi angket oleh penulis untuk memberikan jawaban tentang pertanyaan yang ditulis dalam angket. Pertanyaan yang

diajukan memuat tentang rasa dari susu kacang hijau. Selain menggunakan percobaan dan pemberian angket kepada responden dilakukan studi literatur dari berbagai sumber. B. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian

1.

Pengumpulan data/literatur dilakukan mulai tanggal

22 September 2 Oktober 20102.

Percobaan I dan II dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2010

dan 18 Desember 2010. Pemberian angket kepada responden dilakukan pada tanggal 1 November 2010 dan 18 Desember 2010. Tempat Penelitian 1. Di rumah penulis, di Desa Bopongan Rt 03, Kauman, Tamanan,

Banguntapan, Bantul. 2. Di SMK Farmasi Indonesia. Jl Ibu Ruswo (Yudonegaran) no 35 Yogyakarta.C. Teknik Pengumpulan data

1. Menggunakan studi literatur 2. Penelitian3. Pemberian angket kepada responden

D. Metode Penelitian 1. Studi Literatur Buku-buku yang berkaitan dengan materi ( tercantum dalam daftar pustaka)

2. Data yang diperoleh dari internet (tercantum dalam daftar pustaka) E. Penelitian Alat-alat: a. Baskom b. Panci c. Blender d. Kompore. Saringan teh

Bahan-bahan:a. 250 gram kacang hijau

b. air panas c. 1 lembar daun pandan d. Coklat bubuke. Garam secukupnya f. Gula pasir 250 gram

Cara Pembuatan a. Cuci bersih kacang hijau dari kotoranb. Rendam kacang hijau kira-kira selama 9 jam

c. Rebus air panas dinginkan sebentar, kemudian kacang hijau yang telah direndam tiriskan dan disiram menggunakan air hangat. Kupas kulit luarnya.

d. Blender kacang hijau dengan sisa air panas.e. Panaskan kacang hijau, tambahkan daun pandan, jahe, vanili,

garam secukupnya, dan gula pasir. Biarkan mendidih. f. Angkat. Sajikan panas atau dingin.

F. Hipotesis Kacang hijau sebagai bahan alternatif pembuatan susu yang kaya akan gizi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan I Dari hasil percobaan ke-1 yang dilakukan, didapat data-data sebagai berikut: No 1 2 3 Nama Responden Ardiantiwi Isnaini Rabia Rasa cukup tidak enak Bau Bau enak, khas kacang hijau Bau sedap keterangan

enak

4

Anita

Susunya terlalu kental, seperti bubur Susunya kurang encer Kacang hijau Susu dan jahe seharusnya lebih encer dan diberi rasa seperti stroberi Bau khas Terlalu kental

5

wening Astri

kacang hijau Bau enak

6 7 8

Intan Laila Wida

Susunya kurang enak warna kurang menarik Aroma jahe Terlalu kental Bau khas Susunya terlalu kacang hijau kental, kurang encer Bau kacang Seperti bubur hijau

Percobaan II Dari percobaan 2 diperoleh data:

No 1 2 3 4 5 6 7 8

Nama Responden Ardiantiwi Isnaini Rabia Anita wening Astri Intan Laila Wida

enak

Rasa cukup tidak enak

Bau

keterangan

Khas kacang Lebih encer hijau Kacang hijau Encer seperti susu Aroma kuat Sudah tidak kacang hijau kental Harum, bau Encer kacang hijau Seperti susu Lebih encer kedelai Enak seperti Beraroma susu coklat Kacang hijau Teksturnya pas, tidak terlalu kental Seperti susu Paduan rasa

coklat dan kacang hijau

B. Pembahasan Dari data-data di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut: Percobaan I Pada percobaan ke-1 pembuatan susu kacang hijau ini memerlukan waktu sehari semalam. Pembuatan susu kacang hijau dilakukan di rumah penulis pada hari Minggu tanggal 31 Oktober 2010 dan pada hari Senin tanggal 1 November 2010 diujikan kepada 8 responden di SMKI Yoyakarta jurusan farmasi. Setelah diujikan kepada 8 responden hampir semua mengatakan susunya terlalu kental. Hal ini disebabkan takaran air yang digunakan sedikit sehingga susu yang dihasilkan terlalu kental. Dapat juga disebabkan oleh waktu pembuatan yang terlalu lama yaitu sehari dan keesokan harinya baru diujikan kepada responden sehingga melewati serangkaian pemanasan yang membuat susu lama-lama menjadi kental. Faktor lainnya karena kacang hijau mempunyai kandungan pati sangat tinggi yang merupakan komponen terbesar dalam karbohidrat yaitu (62,90 g) di banding dengan kacang kedelai (30,10 g) dan kacang tanah (21,10 g) sehingga dalam pembuatan menghasilkan susu yang kental.

Percobaan II Pada percobaan ke-2 pembuatan susu kacang hijau memerlukan waktu setengah hari. Pembuatan susu kacang hijau dilakukan di rumah peneliti pada hari sabtu tanggal 18 Desember 2010 dan pada hari dan

tanggal yang sama diujikan kepada 8 responden di SMKI Yoyakarta jurusan farmasi. Setelah diuji kepada 8 responden semua menyatakan enak dan lebih encer/tidak terlalu kental, rasanya seperti coklat karena pada percobaaan ini penulis menggunakan bubuk coklat. Hal ini disebabkan oleh pembuatanya berbeda dengan sebelumnya. Air yang digunakan lebih banyak, waktu percobaan dilakukan pada hari dan tanggal yang sama dengan pengujian kepada 8 responden sehingga tidak melalui serangkaian pemanasan yang membuat susu menjadi kental.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini: 1. Kacang hijau dapat dibuat menjadi susu kacang hijau. 2. Pada pembuatan susu kacang hijau sebaiknya tidak terlalu lama sekitar setengah hari/ 12 jam. Jika terlalu lama maka susu yang dihasilkan akan mengental seperti bubur karena pengaruh beberapa faktor.3. Kacang hijau terbukti sebagai bahan alternatif pembuatan susu.

Walaupun pembuatannya dan masa penyimpanannya singkat.

B. Saran Hal-hal yang dapat disarankan oleh peneliti: 1. Masyarakat dan siswa SMKI jurusan farmasi dapat membuat sendiri susu kacang hijau sebagai asupan gizi sehari-hari. 2. Bagi peneliti lanjutan dapat mengembangkan penelitian ini lebih lanjut dan menemukan inovasi baru yang terkait dengan penelitian ini.3. Masyarakat dapat memanfaatkan kacang hijau sebagai asupan gizi dan

dapat membudidayakannya dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ir. H. Rahmat Rukmana, MBA., M.Sc.1997. KACANG HIJAU, Budi

Daya & Pascapanen. Jakarta: Kanisius.2. Purwono. 2005. Kacang Hijau. Niaga Swadaya 3. http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/11/15/manfaat-kacang-

hijau-untuk-kesehatan4. http://kesehatan.kompas.com/read/2009/12/25/02082015/Multi.Khasiat.

Kacang.Hijau.

LAMPIRAN

Gambar Percobaan I

Gambar Percobaan II