propsal kati

8/17/2019 PROPSAL KATI

1/79

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keunggulan ASI disesuaikan dengan sistem pencernaan bayi sehingga zat

gizi cepat terserap. ASI juga dapat melindungi kesehatan ibu mengurangi

perdarahan pasca persalinan, mengurangi resiko kanker payudara dan indung

telur, mengurangi anemia, memperpanjang jarak kehamilan berikutnya, dan

lebih menghemat waktu. Menurut aspek psikologis, pemberian ASI dapat

mempererat hubungan ibu dan bayi, meningkatkan status mental dan

intelektual (epkes !I, "##$%

Air Susu Ibu (ASI% merupakan makanan terbaik untuk bayi, tidak dapat

diganti dengan makanan lainnya dan tidak ada satupun makanan yang dapat

menyamai ASI baik dalam kandungan gizi, enzim, hormon, maupun zat

imunologik dan anti in&eksi. ASI selain mengandung gizi yang cukup lengkap,

juga mengandung zat imun untuk kekebalan bagi tubuh bayi (Swasono, "##'%.

ASI dapat memberikan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas terbaik bagi

bayi, dimana masa lompatan pertumbuhan otak terjadi saat usia #) bulan,

bahkan sampi " (dua% tahun. *ayi yang mengalami kekurangan gizi berat pada

masa ini, akan terjadi pengurangan jumlah sel otak sebanyak +$"#

(!oesli, "##'%.

-ada kenyataannya pemberian ASI masih rendah terutama dalam

pemberian ASI eksklusi&. ASI eksklusi& adalah pemberian hanya ASI tanpa

cairan atau makanan padat apapun sampai bayi berusia ) bulan. Seminar yang


2/79

2

di selenggarakan dalam rangka memperingati -ekan ASI Sedunia tahun "##'

mengemukakan bahwa yang menjadi permasalahan utama rendahnya

penggunaan ASI di Indonesia ada beberapa &aktor, diantaranya adalah

kurangnya pengetahuan akan pentingnya ASI, jajaran kesehatan yang belum

sepenuhnya mendukung, serta sosial budaya yang ada di masyarakat, termasuk

&aktor suami (Swasono,"##'%.

asil Susenas, /akupan pemberian ASI 0ksklusi& di Indonesia 1",

sedangkan di propinsi 2awa 3imur ada 4#,' (depkes, go.id, "#+5%, sedangkan

cakupan ASI 0klusi& di Kabupaten 6ganjuk ada 4$,7). (epes, 2atim, "#+5%.

ata dari -8S KIA Kecamatan -atianrowo didapatkan data /akupan ASI

0ksklusi& adalah )$ sedangkan di -olindes *abadan 3imur -atianrowo bayi

yang diberi ASI 0ksklusi& hanya )#. (-8S KIA Kec. -atianrowo, "#+1%

Sedangkan 3arget cakupan pemberian ASI 0ksklusi& secara nasional adalah

'#. (epkes, "##'%. Salah satu sebab masih banyaknya ibu yang tidak

memberi ASI 0ksklusi& karena rendahnya dukungan suami terhadap pemberian

ASI ekslusi&, yang meliputi dukungan in&ormasi, dan dukungan dukungan

materi. Selain karena rendahnya dukungan suami &aktor lain adalah jarak

kelahiran yang terlalu dekat.

asil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal +# Maret "#+$

terhadap +# ibu yang memberi ASI 0kslusi& di -olindes *abadan3imur

-atianrowo didapatkan hasil bahwa terdapat dukungan suami yang kurang

terhadap pemberian ASI ekslusi&. ukungan yang kurang pada pemberian ASI

ekslusi& paling banyak suami kurang memberi in&ormasi tentang ASI 0kslusi&,

dan suami bersikap masa bodoh pada ibu ketika memberi ASI pada bayinya.

+


3/79

3

al ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan suami terhadap ASI

0kslusi&. Sehingga cakupan pemberian ASI 0kslusi& di -olindes *abadan

3imur Masih rendah.

-enyebab masih rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusi& diperkuat

oleh !usli ("##7% diantaranya &aktor sosial budaya, kurangnya kesadaran akan

pentingnya ASI, pelayanan kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung

program penggunaan ASI, gencarnya promosi susu &ormula, rasa percaya diri

ibu yang masih kurang, rendahnya pengetahuan ibu tentang man&aat ASI bagi

bayi dan dirinya, disamping itu peran ayah juga sangat 9ital dalam keberhasilan

atau kegagalan menyusui.

Salah satu moti9asi yang mendukung pemberian ASI 0ksklusi& adalah

dukungan suami. ukungan suami adalah dukungan untuk memoti9asi ibu

memberikan ASI saja kepada bayinya sampai usia ) bulan, (Mana&, "#+#%.

ukungan yang dirasakan oleh suami terhadap Ibu dalam kehidupanya

membuat dia merasakan akan dicintai, dihargai, dan diakui serta membuat

dirinya menjadi lebih berarti dan dapat mengoptimalkan potensi yang ada

dalam dirinya termasuk dalam pemberian ASI 0ksklusi&. :rang yang mendapat

dukungan akan merasa menjadi bagian dari pemberi dukungan (*obak, "##$%.

-emberian ASI eksklusi& pada bayi bukan hanya tanggung jawab ibu saja.

ukungan suami, keluarga dan masyarakat serta pihak terkait lainnya sangat

dibutuhkan utnuk meningkatkan kembali pemberian ASI eksklusi& pada bayi.

Kepala Keluarga, dalam hal ini suami juga epkes !I, "#+#%.

3ingkat keberhasilan pemberian ASI eksklusi& bisa berhasil sukses dengan

adanya dorongan suami kepada ibu menyusui memberikan ASI pada bayi.


4/79

4

Seorang suami yang mengerti dan memahami bagaimana man&aat ASI pasti

akan selalu membantu ibu mengurus bayi, termasuk menggantikan popok,

memandikan bayi dan memberikan pijatan pada bayi. Sementara ibu, berusaha

&okus meningkatkan kualitas ASInya, dengan mengonsumsi makanan bergizi

seimbang dan melakukan pola hidup sehat.

Menurut Sudiharto (2007) dukungan keluarga mempunyai

hubungan dengan suksesnya pemberian ASI ksklusi! kepada

bayi" #ukungan suami adalah dukungan untuk memoti$asi ibu

memberikan ASI sa%a kepada bayinya sampai usia & bulan'

memberikan dukungan psikologis kepada ibu dan

mempersiapkan nutrisi yang seimbang kepada ibu" Sementara

%umlah anak %uga punya pengaruh terhadap perilaku

menyusui' karena %umlah anak berpengaruh terhadap %arak

kehamilan semakin banyak anak' %arak kelahiran sangat

pendek sehingga kasih sayang ibu terhadap anak terbagi pada

seluruh anak men%adikan ibu kurang !okus pada pemberian ASI

ksklui!"

*erdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka peneliti mengambil

judul ubungan ukungan Suami engan -erilaku Ibu alam -emberian ASI

0ksklusi& di -olindes *abadan 3imur Kecamatan -atianrowo Kabupaten

6ganjuk.

B. Rumusan Masalah


5/79


6/79

&

asil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengembangkan dan

menambah pengetahuan yang telah ada tentang &aktor&aktor yang

berhubungan dengan perilaku ibu dalam praktek pemberian ASI eksklusi&.

1. Manfaat Ali!atif

a. *agi Institusi Kesehatan

iperolehnya &aktor&aktro yang berhubungan dengan perilaku ibu

dalam praktek pemberian ASI eksklusi&.

b. Man&aat bagi ibu

-enelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman pada ibu

tentang pentingnya ASI eksklusi& sehingga mengetahui man&aat dari

ASI dan dapat dilakukan dengan baik pemberian ASI eksklusi&

D. Keaslian Penelitian

+. Agnes 0lisabeth 3amama Malau

ukungan suami dalam pemberian ASI 0ksklusi& ("#+#%, dengan 9ariabel

dukungan suami dan pemberian ASI 0ksklusi& dengan sampel ibu yang

bersuami dan mempunyai bayi usia 4 > +" bulan yang tinggal di Kelurahan

Susukan Kecamatan =ngaran sebanyak )+ orang didapatkan hasil tidak

ada hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI 0ksklusi& "

". 6urma -uspita

ubungan ukungan Sosial Suami 3erhadap -erilaku -emberian ASI

0kkslusi& di Kota -ayakumbuh ("#+#% . ?ariabel yang digunakan

ukungan Sosial dan -erilaku pemberian ASI 0ksklusi& dengan sampel

sebanyak +5+ sampel dengan hasil dukungan sosial suami mempunyai


7/79

7

hubungan yang bermakna baik secara statistik maupun secara praktis dengan

praktek pemberian ASI

-erbedaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah 9ariabel yang diteliti.

-ada penelitian yang terdahulu adalah perilaku ditinjau dari praktek pemberian

ASI 0ksklusi& yaitu diberi ASI 0ksklusi& atau tidak, tatapi pada penelitian kali

ini adalah perilaku ibu ditinjau dari aspek pengetahuan, sikap dan tindakan,

sehingga dalam pengukuran perilaku dikategorikan perilaku positi& maupun

negati&.


8/79

BAB II

TIN"AUAN PU#TAKA

A. Lan$asan Te%&i

1. Pe&ila!u

a. Pen'e&tian Pe&ila!u

alam pengertian umum perilaku adalah segala tidakan yang

dilakukan oleh mahluk hidup. -erilaku adalah tindakan suatu organisme

yang dapat diamati dan bahkan dapat di pelajari. -erilaku manusia pada

hakikatnya adalah tindakan atau akti&itas dari manusia itu sendiri yang

mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain ; berjalan, tertawa,

bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. perilaku manusia

adalah semua kegiatan atau akti&itas manusia, baik yang dapat diamati

langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar (6otoatmodjo,

"##4%.

ari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud -erilaku

adalah suatu kegiatan atau akti9itas organisme (makhluk hidup% yang

bersangkutan. 3indakan atau akti9itas dari manusia itu sendiri yang

mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain; berjalan, berbicara,

menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya.

ari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku

(manusia% adalah semua kegiatan atau akti9itas manusia baik yang dapat

diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

'


9/79

*

Analisis perilaku merupakan ilmu perilaku yang mengembangkan

serta menganalisis prosedurprosedur praktek secara eksperimental

supaya menghassilkan berubahan perilaku yang bermakna secara sosial.

Analisis perilaku juga dikenal sebagai disiplin ilmu yang mempelajari

kaitankaitan antara perilaku dan lingkungan (Interpersonal atau &isik%

dan memodi&ikasi kaitankaitan ini sedemikian rupa sehingga dapat

membantu indi9idu mengadopsi perilaku baru yang lebih &ungsional.

0mpat prinsip utama analisis perilaku yang mempunyai rele9ansi

dengan komunikasi kesehatan adalah;

+% Kebanyakan perilaku dipelajari dalam konteks cultural,

sosioekonomik dan indi9idual, sehingga perilaku tersebut dapat

dipelajari kembali, tidak dipelajari atau diperkenalkan perilaku

perilaku baru. Indi9iduindi9idu dapat belajar mengadopsi praktik

praktik kesehatan baru dan menjadikan perilakuperilaku yang telah

mereka miliki menjadi lebih e&ekti&.

"% -erilaku, termasuk yang berkaitan dengan kesehatan dibentuk oleh

peristiwaperistiwa dan reaksireaksi (Anteseden dan Konsekuensi%

dalam lingkungan sosial maupun lingkungan &isik. *ila kondisi

berubah, maka perilaku seseorang juga cenderung berubah. Strategi

komunikasi menuntun populasi kearah tingkat kesehatan yang lebih

baik., bekerja dengan cara antesedan dan konsekuensi agar dapat

mengubah dan memelihara praktikpraktik yang benar. :rganisasi

dan indi9idu bisa membantu maenciptakan linkungan bagi praktik

praktik kesehatan tersebut.


10/79

10

5% Kondisi lingkungan yang diperlukan untuk dapat mempelajari

perilakuperilaku baru tidak harus sama dengan kondisi untuk

memelihara perilakuperilaku tersebut setelah perilaku tersebut

dijalankan. -rogram komunikasi yang dirancang dengan tujuan

memperkenalkan dan mengajarkan perilakuperilaku baru pada

audiense sasaran memerlukan upaya pengembangan strategi yang

berbeda dengan program komunikasi untuk memberikan dukungan

jangka panjang bagi praktikpraktik kesehatan yang diadopsi.

1% 0ksistensi tingkattingkat akal budi ( Inner States%, seperti

kepercayaan dan pegetahuan hanya dapat dita&sirkan berdasarkan

obser9asiobser9asiberkenaan dengan apa yang orangorang lakukan

atau dengan apa yanng orangorang katakan sehubungan dengan

dengan apa yang mereka lakukan. Supaya perubahan perilaku yang

diharapkan dapat terwujud, maka programprogram komunikasi

harus secara langsung mengrahkan diri pada perilaku itu sendiri dan

lingkungan sosial maupun &isik (kejadiankejadian yang dapat

diamati% yang mendukung perilakuperilaku tersebut. =paya

pengubahan pengetahuan dan sikap juga turut diperhatikan, tetapi

bagi pengubahan perilaku halhal tersebut bukan merupakan

mekanismemekanisme pokok.

Analisis perilaku yang telah diterapkan balam komunikasi kesehatan

bagi kelangsungan hidup, dapat membantu untuk mulamula

mengarahkan diri pada perilaku yang diharapkan serta merancang

strategistratgi agar dapat memperoleh hasil yang dapat diukur secara

langsung. -endekatan komunikasi kesehatan menurut perspekti&


11/79

11

perilaku memberi dasar agar dapat mengkaji hubungan antara perilaku

kesehatan dengan kejadiankejadian yang mendahului atau yang

mengikuti perilaku tersebut.

(. Pe&ila!u Kesehatan

-erilaku merupakan &aktor terbesar kedua setelah &aktor lingkungan

yang mempengaruhi kesehatan indi9idu, kelompok atau masyarakat

(*lum;+741 dalam 6otoatmodjo, "##4%. :leh sebab itu, dalam rangka

membina dan meningkatkan kesehatan masyarakat, inter9ensi atau

upaya yang ditujukan kepada &aktor perilaku ini sangat strategis.

Agar inter9ensi atau upaya tersebut e&ekti&, maka sebelum

dilakukan inter9ensi perlu dilakukan diagnosis dan analisis terhadap

masalah perilaku tersebut. Konsep umum yang digunakan untuk

mendiagnosis perilaku adalah konsep dari @awrence reen (+7'#%.

Menurut reen dalam 6otoatmodjo, "##4 perilaku dipengaruhi

oleh 5 &aktor utama, yaitu ;

+%. Baktor predisposisi (Predisposing factor)

Baktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat

terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap

halhal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut

masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan

sebagainya. Ikhwal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. =ntuk

berperilaku kesehatan, misalnya pemeriksaan kesehatan bagi ibu

hamil, diperlukan pengetahuan dan kesadaran ibu tersebut tentang

man&aat periksa kehamilan baik kesehatan bagi ibu sendiri maupun

janinnya.


12/79

12

isamping itu, kadangkadang kepercayaan, tradisi dan sistem

nilai masyarakat juga dapat mendorong atau menghambat ibu untuk

periksa kehamilan. Misalnya, orang hamil tidak boleh disuntik,

karna suntikan bisa menyebabkan anak cacat. Baktor&aktor ini

terutama yang positi& mempermudah terwujudnya perilaku, maka

sering disebut &aktor predisposisi.

"% Baktor pemungkin (Enambling factor)

Baktor ini mencakup ketersediaan saran dan prasarana atau

&asilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya air bersih, tempat

pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan

makanan yang bergizi, dan sebagainya. 3ermasuk juga &asilitas

pelayanan kesehatan seperti -uskesmas, !umah Sakit, -oli Klinik,

-osyandu, -olindes, -os :bat esa, okter atau *idan -raktek

Swasta dan sebagainya.

=ntuk berperilaku sehat, masysrakat memerlukan sarana dan

prasarana pendukung, misalnya perilaku pemeriksaan kehamilan.

Ibu hamil yang mau periksa kehamilan tidak hanya karena dia tahu

dan sadar man&aat periksa kehamilan melainkan ibu tersebut

dengan mudah harus dapat memperoleh &asilitas atau tempat

periksa kehamilan. Basilitas ini pada hakekatnya mendukung atau

memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan, maka &aktor

&aktor ini disebut &aktor pendukung atau &aktor pemungkin.

a% 3empat -ersalian

Adanya sarana dan prasarana kesehatan seperti rumah

sakit, puskesmas, polindes dan balai pengobatan yang


13/79

13

disediakan untuk masyarakat khususnya para ibu, diharapkan

&asilitas tersebut digunakan untuk pemeriksaan kehamilan,

pertolongan persalinan, kesehatan ibu dan anak serta in&ormasi

tentang pemberian ASI (epkes, "##4%. Menurut epkes,

"##4, penting sekali bagi semua &asilitas kesehatan untuk

mendukung menyusui dan berkomitmen untuk pemberian ASI

eksklusi&, karena &asilitas kesehatan merupakan lembaga yang

dipercaya oleh pemakai jasa persalinan tidak hanya untuk

perawatan yang mempunyai tanggung jawab, tetapi semua

sarana kesehatan sebaiknya mempunyai kebijakan peningkatan

pemberian ASI (--ASI% tertulis secara rutin dikomunikasikan

kepada semua petugas pelayanan kesehatan, i Indonesia.

Masih banyak pertolongan persalinan yang dilakukan oleh

dukun yang masih menggunakan caracara tradisional sehingga

banyak merugikan dan membahayakan keselamatan ibu dan

bayi (epKes. "##'%. -raktek pelayanan kesehatan dapat

berpengaruh besar terhadap menyusui. Basilitas kesehatan

hendaknya dapat membantu ibu mengawali dan memulai

menyusui pada saat persalinan. Meski cakupan persalinan oleh

tenaga kesehatan akhirakhir ini sudah meningkat akan tetapi

tidak semua sarana pelayanan kesehatan maupun petugasnya

membantu ibu menyusui dini dan mempersiapkan ibu untuk

memberikan ASI eksklusi& dan M-ASI yang optimal

(epKes, "#+#%.


14/79

14

b% -enolong persalinan

Keterampilan yang dimiliki oleh petugas kesehatan

pro&esional dalam membantu proses pengeluaran hasil

konsepsi (jani dan uri% yang telah cukup bulan atau dapat hidup

diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain (seksio

sesaria% dan Keberhasilan pencapaian pemberian ASI berkaitan

dengan IM, pihak yang paling berkonstribusi dalam hal ini

adalah penolong persalinan baik indi9idu maupun sarana

pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta (epKes, "#+#%.

Kunci utama keberhasilan menyusui terletak pada

penolong persalinan karena 5# menit pertama setelah bayi lahir

umumnya peran penolong persalinan masih sangat dominan.

*ila ibu di&asilitasi oleh penolong persalinan untuk segera

memeluk bayinya diharapkan inter9ensi ibu dan bayi akan

segera, ibu semakin percaya diri untuk tetap memberikan ASI

sehingga tidak merasa perlu untuk memberikan makanan atau

minuman apapun kepada bayi karena bayi dapat nyaman

menempel pada payudara ibu untuk tenang dalam pelukan ibu

segera setelah lahir (Bikawati, "##4%

Keberhasilan menyusui selain ditentukan oleh tempat

bersalin atau rumah sakit juga tergantung petugas penolong

persalinan seperti bidan, perawat, dokter atau dukun bersalin.

-etugas penolong persalinan memberikan penyuluhan,

memoti9asi ibu untuk memberikan ASI eksklusi& serta


15/79

1

memelihara perilaku praktek pemberian ASI eksklusi&

(8idodo, "##4%.

5%. Baktor penguat (Reinforcing factor)

Baktor ini meliputi &aktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat

(3:MA%, tokoh agama (3:A%, Sikap dan perilaku para petugas

termasuk petugas kesehatan. 3ermasuk juga disini =ndang

=ndang, peraturanperaturan, *aik dari pusat maupun pemerintah

daerah, yang terkait dengan kesehatan. =ntuk berperilaku sehat,

masyarakat kadangkadang bukan hanya perlu pengetahuan dan

sikap positi& dan dukungan &asilitas saja, melainkan perilaku contoh

atau acuan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dan para

petugas lebihlebih para petugas kesehatan disamping itu =ndang

=ndang juga diperlukan untuk memperkuat perilaku masyarakat

tersebut.

a% ukungan Keluarga

Kebanyakan ibu hamil dan ibu menyusui yang telah

mendapat penyuluhan tentang ASI tidak mempraktekkan

pengetahuan yang didapatnya karena mereka bukan pengambil

keputusan yang utama dalam keluarga untuk memberikan ASI

eksklusi&. Strategi untuk memoti9asi praktek pemberian ASI

0ksklusi& adalah dengan meningkatkan keterlibatan suami dan

anggota keluarga lainnya (8idodo, "##4%.

ari semua dukungan bagi ibu menyusui dukungan suami

adalah dukungan yang berarti bagi ibu. Suami dapat berperan


16/79

1&

akti&. dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusi&. Suami

cukup memberikan dukungan secara emosional dan bantuan

bantuan praktis seperti mengganti popok dan lainlain (!oesli,

"##7%.

Menurut !oesli ("###%, mengatakan dukungan keluarga

merupakan &aktor pendukung yang pada prinsipnya adalah

suatu kegiatan yang bersi&at emosional maupun psikologi yang

diberikan kepada ibu menyusui dalam memberikan ASI.

b% ukungan -etugas Kesehatan

-enting sekali bagi semua &asilitas kesehatan untuk

mendukung menyusui. 3idak hanya unit perawatan persalinan

yang memiliki tanggung jawab. -etugas kesehatan bisa berbuat

banyak untuk mendukung dan mendorong wanita yang ingin

menyusui bayinya. *ila petugas tidak secara akti& mendukung

menyusui maka mereka mungkin secara tidak sengaja telah

menghalanginya (epkes !I, "##7%.

Setiap kontak yang dimiliki seorang petugas kesehatan

dengan seorang ibu adalah merupakan kesempatan untuk

mendorong dan mempertahankan menyusui. Saat menimbang

bayi, penting sekali mendiskusikan tentang menyusui.

-emantauan pertumbuhan adalah cara yang sangat membantu

untuk mengetahui apakah bayi mendapat cukup ASI,

pertumbuhan yang kurang memuaskan merupakan tanda

penting bahwa ibu dan bayi memerlukan bantuan. -astikan


17/79

17

petugas kesehatan dibagian lainmengerti tentang menyusui.

Mintalah dukungan mereka, dan beri mereka bantuan jika

mereka sedang merawat ibu dan bayinya (epkes, "##4%.

-enelitian !amadani ("##7% menyebutkan hubungan yang

signi&ikan antara dukungan petugas kesehatan dengan ASI

eksklusi&. Ibu yang mendapat dukungan petugas mempunyai

peluang ",$ kali menyusui secara eksklusi& dibandingkan ibu

yang kurang mendapat dukungan petugas keshatan.

). "enis*"enis Pe&ila!u

-erilaku kesehatan adalah sebuah bentuk perilaku yang

menunjukkan adanya kaitan *ecker (+747, dalam 6otoatmojo, "##4%,

membuat klasi&ikasi tentang perilaku kesehatan yang terdiri dari ;

+% -erilaku -ositi&

-erilaku positi& (-erilaku idup Sehat% adalah perilaku yang

berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk

mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dirinya dan bayinya,

dalam hal ini adalah perilaku memberikan ASI 0ksklusi&.

"% -erilaku Sakit (Illness beha9ior%

-erilaku negati& ( Illness behavior % ini mencakup respons

seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsinya terhadap sakit,

pengetahuan tentang ; gejala dan penyebab penyakit, dan

sebagainya.

=ntuk berperilaku posti&, masyarakat kadangkadang bukan hanya

perlu pengetahuan dan sikap positi& dan dukungan , melainkan

diperlukan contoh (acuan% dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan


18/79

1

para petugas terutama petugas kesehatan dan diperlukan juga undang

undang kesehatan untuk memperkuat perilaku tersebut (6otoatmodjo,

"##5%

e. omainCkawasan perilaku

*enyamin *loom (+7#'% dalam 6otoatmodjo ("##4% seorang ahli

psikolog pendidikan membagi perilaku manusia menjadi 5

domainCkawasan yakni;

+% -engetahuan (Knowledge% Kogniti&

-engetahuan merupakan dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu, pengindraan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihat, pendengaran,

pengecap, perasa dan peraba. 3etapi sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. -engetahuan atau

kogniti& merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan

tindakan seseorang (o9er beha9ior%.

3ingkat pengetahuan didalam omain -erilaku

a% 3ahu (know%. 3ahu diartikan sebagai pengingat akan suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya misalnya menyebutkan,

menguraikan, mende&inisikan.

b% Memahami (/omprehension%. Memahami diartikan sebagai suatu

kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara

benar. Misalnya menyimpulkan, meramalkan.

c% Aplikasi (Application%. Memahami diartikan sebagai suatu

kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara

benar. Misalnya rumus, methode.


19/79

1*

d% Analisis (analysis%. Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponenkomponen tetapi

masih didalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitanya

satu sama lain.

e% Sintesis (synthetic%. Sintesis menunjukkan kepada suatu

kemampuan untuk meletakkan atau menghubungakan bagian

bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

&% 09aluasi (e9aluation%. 09aluasi ini berkaitan dengan kemampuan

untuk melakukan justi&ikasi atau penilaian terhadap suatu

penilaian terhadap suatu materi atau objek.

"% Sikap (Attitude% A&ekti&

a% -engertian sikap

Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari

sesorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Menurut 6ewcomb

dalam 6otoadmodjo ("##4%, menyatakan bahwa sikap merupakan

suatu kesiapan atau kesediaan untuk bertindak. Sikap merupakan

reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap

suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan

konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang

dalam kehidupan seharihari merupakan reaksi yang bersi&at

emosional terhadap stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu

tindakan atau akti&itas akan tetapi merupakan predisposisi

tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi

tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang

terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek

di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek.


20/79

20

b% 3ingkatan Sikap

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap juga memiliki

berbagai tingkatan (6otoadmodjo, "##$%, yaitu ;

(+% Menerima (!ecei9ing%

apat diartikan bahwa orang (objek% mau dan

memeperhatikan stmulasi yang diberikan (objek%.

("% Merespon (!esponding%

Memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi

dari sikap.

(5% Menghargai (?al9ing%

Memberikan orang lain untuk mengerjakanC mendiskusikan

suatu masalah atau suatu indikasi sikap.

(1% *ertanggung 2awab (responsible%

*ertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah

dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang

paling tinggi (6otoadmodjo, "##4%.

c% 2enisjenis sikap

Menurut 6ootoatmojo("##4%, sikap dapat bersi&at positi&

dan dapat pula bersi&at negati&;

a% Sikap positi& kecenderungan tindakan adalah mendekati,

menyenangi, mengharapkan obyek tertentu.

b% Sikap negati& terdapat kecenderungan untuk menjauhi,

menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu.


21/79

21

5%. -raktek atau tindakan (-ractice% -sikomotor

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (o9er

biha9ior%. =ntuk mewujudkan sikap menjadi suatu perubahan nyata

diperlukan &aktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan

seperti &asilitas. Sikap ibu yang positi& terhadap imunisasi harus

mendapat kon&irmasi dari suaminya dan ada &asilitas imunisasi yang

mudah dicapai. Agar ibu tersebut mengimunisasikan anaknya.

isamping &aktor &asilitas, juga diperlukan &aktor pendukung

(support% dari pihak lain. Misalnya dari suami atau istri, orang tua atau

mertua. (0&&endy B, "##7%

Komponen Konati& dalam perilaku meliputi

a% -resepsi (-erception%. Mengenal dan memilih berbagai objek

sehubungan dengan tindakan yang akan diambil merupakan

praktik tingkat pertama.

b% !espon terpimpin (uided response% dapat melakukan sesuatu

sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh

merupakan indicator praktik tingkat kedua.

c% Mekanisme (Mechanism% apabila seseorang telah melakukan

dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan

kebiasaan. Maka ia sudah mencapai praktik tingkat ketiga.

d% Adopsi (Adoption% adaptasi merupakan suatu praktik atau

tindakan yang sudah berkembang dengan baik. (0&endy B, "##7%


22/79

22

&. -roses adopsi perilaku

ari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih bertahan lama daripada perilaku

yang tidak didasari oleh pengetahuan. -enelitian !ogers (+741% dalam

0&endy B, ("##7% mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi

perilaku yang baru (berperilaku yang baru%, di dalam diri orang tersebut

terjadi proses berurutan, yakni sebagai berikut.

+% Awarness (3imbul kesadaran%, Dakni orang tersebut menyadari

(mengetahui% stimulus terlebih dahulu

"% Interest (Ketertarikan%, Dakni orang tersebut mulai tertarik dengan

stimulus.

5% 09aluasi (penilaian%, Mempertimbangkan baik tidaknya stimulus.

Dakni sikap orang sudah lebih baik lagi. tersebut.

1% Trial (Mulai mencoba%, Dakni orang tersebut memutuskan untuk mulai

mencoba perilaku baru.

$% Adopsi (mengadopsi%, imana subyek telah berperilaku baru sesuai

dengan pengetahuan kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. -ada

tahapan ini perilaku deteksi dini kanker payudara sudah menjadi

bagian dari perilaku responden

g. /ara -engukuran -erilaku

3eknik skala yang dapat digunakan untuk mengukur perilaku adalah

dengan menggunakan teknik skala uttman. Skala ini merupakan skala

yang bersi&at tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang

tegas seperti jawaban dari pertanyaanCpernyataan; ya dan tidak, positi&


23/79

23

dan negati&, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Skala guttman ini

pada umumnya dibuat seperti cheklist dengan interpretasi penilaian,

apabila skor benar nilainya + dan apabila salah nilainya # dan analisanya

dapat dilakukan seperti skala likert (Aziz. "##4%.

+. Pe&ila!u I(u

-erilaku adalah tindakan atau akti9itas dari manusia itu sendiri yang

mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain ; berjalan, berbicara,

menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.

ari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia

adalah semua kegiatan atau akti9itas manusia, baik yang diamati langsung,

maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (6otoatmodjo, "##5%

Ibu adalah sebutan untuk orang perempuan yang telah melahirkan

kita, wanita yang telah bersuami, panggilan yang lazim pada wanita

(-oerwodarminto, "##5%.

Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang

lazim pada wanita baik yang sudah bersuami maupun belum (Kamus *esar

*ahasa Indonesia, "##+%.

-erilaku ibu dalam memberika ASI 0kslusi& adalah kegiatan atau

akti9itas ibu, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat

diamati oleh pihak luar dalam memberikan ASI 0ksklusi&.

-erilaku dibentuk oleh kebiasaan, yang bisa diwarnai oleh adat

(budaya%, tatanan norma yang berlaku di masyarakat (sosial%, dan

kepercayaan (agama%. -erilaku umumnya tidak secara tibatiba. -erilaku

adalah hasil dari proses yang berlangsung selama masa perkembangan.


24/79

24

Setiap orang selalu terpapar dan tersentuh oleh kebiasaan di

lingkungannya serta mendapat pengaruh dari masyarakat, baik secara

langsung maupun tak langsung. -emahaman terhadap latar belakang

sosial, budaya, agama, dan pendidikan seseorang akan lebih memudahkan

upaya mengenal perilaku dan alasan yang mendasarinya.

Membantu ibu agar bisa menyusui bayinya dengan benar

memerlukan pemahaman tentang perilaku ibu, keluarga, dan lingkungan

sosial budayanya dalam hal menyusui. -emahaman ini perlu agar bisa

lebih mengetahui alasan ibu untuk menyusui atau tidak menyusui.

@ingkungan menjadi &aktor penentu kesiapan dan kesediaan ibu

untuk menyusui bayinya. 3atanan budaya cukup berpengaruh dalam

pengambilan keputusan ibu untuk menyusui atau tidak menyusui.

-engalaman dalam keluarga ibu tentang menyusui, pengalaman ibu,

pengetahuan ibu dan keluarganya tentang man&aat ASI, dan sikap ibu

terhadap kehamilannya (diinginkan atau tidak%, sikap suami dan keluarga

lainnya terhadap pengambilan keputusan untuk menyusui atau tidak.

-ersepsi ibu tentang dirinya, pandangan ibu tentang payudaranya,

penghayatan ibu terhadap keibuannya merupakan unsur utama yang

menentukan keberhasilan pemberian ASI. Kemampuan ibu untuk segera

mandiri dalam pengambilan keputusan juga penting. Apakah hal ini

dimungkinkan oleh latar belakang sosialbudaya dan agamanya< Siapa

yang lebih menentukan dalam pengambilan keputusan< Apakah dia pro

ASI atau sebaliknya< @atar belakang inilah yang harus dipelajari sebelum

memberikan dorongan kepada ibu agar menyusui bayinya (Suradi,"##5%.


25/79

2

,. Pe&ila!u #uami

Menurut 6otoatmodjo ("##4%, perilaku kesehatan pada dasarnya

adalah suatu respon seseorang (organisme% terhadap stimulus yang

berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan

serta lingkungan. Secara lebih terinci perilaku kesehatan menurut

6otoatmodjo ("##4%, meliputi;

-erilaku seseorang terhadap kesehatan yang meliputi;

a. -eningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health promotion behavior %

misalnya berperilaku hidup sehat makan makanan bergizi, olahraga,

b. -erilaku terhadap pencegahan penyakit (health prevention behavior %

yang termasuk didalamnya imunisasi, perilaku pemeriksaan

kehamilan,

c. -erilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior %,

d. -erilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (health

rehabilitation behavior %.

Suami adalah pemimpin dan pelindung bagi istrinya, maka kewajiban

suami terhadap istrinya ialah mendidik, mengarahkan serta mengertikan

istri kepada kebenaran, kemudian membarinya na&kah lahir batin,

mempergauli serta menyantuni dengan baik (arymawan, "##4%.

*erkenaan dengan perilaku suami tersebut dapat dijelaskan

berdasarkan teori perilaku suami dari ottlieb adalah in&ormasi 9erbal dan

non 9erbal, saran, bantuan yang nyata yang diberikan oleh orangorang

yang akrab dengan subyek atau berupa kehadiran dan halhal yang dapat


26/79

2&

memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku

penerimanya (8ijayakusuma, "##'%.

-erilaku suami dapat diterjemahkan sebagai sikapsikap penuh

pengertian yang ditunjukkan dalam bentuk kerja sama yang positi&, ikut

membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, membantu mengurus

anakanak serta memberikan dukungan moral dan emosional terhadap

karir atau pekerjaan istrinya.

i Indonesia, iklim paternalistik dan otoritarian yang sangat kuat,

turut menjadi &aktor yang membebani peran ibu bekerja, karena masih

terdapat pemahaman bahwa pria tidak boleh mengerjakan pekerjaan

wanita, apalagi ikut mengurus masalah rumah tangga. Masalah rumah

tangga adalah kewajiban sepenuhnya seorang istri. Masalah yang

kemudian timbul akibat bekerjanya sang istri, sepenuhnya merupakan

kesalahan dari istri dan untuk itu ia harus bertanggung jawab

menyelesaikannya sendiri (8ijayakusuma, "##'%.

*entuk -erilaku Suami terhadap keluarga dapat diperlihatkan dengan

tindakan seharihari, antara lain ;

a. Menyimak In&ormasi tentang kesehatan istri

Menyimak in&ormasi tentang pemberian ASI dapat membantu

suami dalam mengontrol perubahan &isik dan psikologis ibu selama

menyusui. 2ika suami menginginkan jenis perawatan yang diinginkan

selama memberi ASI, suami perlu mencari in&ormasi dan

mendiskusikan perawatan payudara dengan tenaga kesehatan.

*erbagai in&ormasi mengenai perawatab payudara bisa didapat dari

buku, majalah, koran, tabloid, tenaga kesehatan (6olan, "##1%.


27/79

27

b. Kontrol

Kontrol bisa dilakukan pada dokter atau bidan. Saat konsultasi,

ibu bisa menanyakan tentang kondisi dirinya dan bayi jika ada sesuatu

yang mencurigakan pada diri ibu. *iasanya, bila ibu perlu penanganan

lebih serius, dokter atau bidan akan menganjurkan ibu untuk menemui

psikolog atau psikiater yang dapat membantu kestabilan emosi.

Mengantar ibu kontrol ke dokter, ini penting karena suami harus tahu

apa yang terjadi pada istri. Kalau ada keluhankeluhan dan in&ormasi

in&ormasi penting seputar kehamilan suami juga harus tahu, agar lebih

memahami apa yang dirasakan oleh sang istri. (Dohana, "##'%.

c. -erhatian Suami

-erhatian yang diberikan oleh suami bisa membangun kestabilan

emosi ibu. Misalnya, ibu bisa saja meminta suami untuk

menemaninya berkonsultasi ke dokter atau bidan agar merasa lebih

nyaman karena ada perhatian dari pasangan. Suami dapat memberikan

perhatian terhadap keluhankeluhan yang dirasakan oleh ibu hamil.

-erhatian suami dapat dilihat dari membantu ibu dalam menyelesaikan

pekerjaan rumah tangga, sehingga bisa menunjukkan perhatian pada

ibu dan bayi yang dapat membangun kestabilan emosi (Dohana,

"##'%.

d. 2alin Komunikasi

Komunikasi sangat dibutuhkan untuk membantu hubungan

dengan ibu hamil. Komunikasi yang baik yaitu dengan dua arah

dimana suami tidak mendominan semua pembicaraan. Setiap ada


28/79

2

masalah suami meminta pendapat ibu untuk menyelesaikan masalah

tersebut. 2angan pernah menutupi perubahan dan keluhan yang terjadi

pada saat kehamilan, tetapi komunikasikan dengan suami. engan

begitu diharapkan suami bisa berempati dan mampu memberi

dukungan psikologis yang dibutuhkan. (6olan, "##1%.

e. -erhatikan Kesehatan

3ubuh yang sehat akan lebih kuat menghadapi berbagai

perubahan, termasuk perubahan psikis. Kondisi ini bisa terwujud

dengan berolahraga ringan dan memperhatikan asupan gizi. Suami

siaga harus siap ketika sewaktuwaktu istri mengalami keluhan

sehubungan dengan perawatan payudara. Suami yang tenang bisa

membuat istri jadi ikut tenang. Suami siaga harus lebih perhatian

mengingatkan dan membantu istrinya untuk kontrol teratur,

mengingatkan waktu untuk kunjungan ulang.(Dohana, "##'%.

Sedangan Baktor &aktor yang mempengaruhi perilaku suami

Menurut Kurniawan ("##'% menyangkut struktur kekuasaan keluarga, ada

&aktor&aktor yang mempengaruhi perilaku suami meliputi;

a. Kelas sosial

Bungsi dari peran suami tentu dipengaruhi oleh tuntutan

kepentingan dan kebutuhan yang ada dalam keluarga suami sebagai

kepala rumah tangga diwajibkan harus siap dengan tanggung jawab

yang di embannya.

b. *entuk keluarga

Keluarga dengan orang tua tunggal jelas berbeda dengan orang

yang masih lengkap, demikian juga antara keluarga inti dengan


29/79

2*

keluarga besar yang beragam dalam pengambilan keputusan dan

kepentingan akan rawan kon&lik peran, semakin banyak keluarga

semakin banyak pula yang membantu kita dalm ber&ikir, keputusan

keluarga lebih baik dari keputusan indi9idu.

c. @atar belakang keluarga

+%. Kesadaran dan kebiasaan keluarga

Kesadaran merupakan titik temu atau eEuilibrium dari

berbagai pertimbangan dan perbandingan yang menghasilkan

keyakinan. Kebiasaan yang meningkatkan kesehatan yaitu ; tidur

teratur, sarapan setiap hari, tidak merokok, tidak minumminuman

keras, tidak makan sembarangan, olah raga, pengontrolan berat

badan, segala bentuk kegiatan keluarga dimulai dan dikat oleh

suatu kebiasaan dan tradisi oleh pendahulunya .

"%. Sumber daya keluarga

Sumber daya atau pendapatan keluarga merupakan

penerimaan seseorang sebagai imbalan atas semua yang telah

dilakukan dengan tenaga atau pikiran seseorang terhadap orang

lain atau organisasi lain. alam pendapatan ada " metode yang

dilakukan yaitu ; KBM (Kebutuhan Bisik Minimum% dan KM

(Kebutuhan idup Minimum%, segala sesuatu dalam keluarga

akan dihargai jika semua pelaksanaanya dimumulai dengan niat

dan kerja keras demi keluarganya pula.

5%. Siklus keluarga

Sesuai dengan &ungsi keluarga yang sedang dialami juga

merupakan hal yang dapat mempengaruhi peran karena perbedaan


30/79

30

kebutuhan dan kepentingan. i dalam siklus keluarga peran

anggota berbeda misalnya ibu berperan sebagai asah, asuh dan

asih, ayah sebagai pencari na&kah dan anak tugasnya adalah

belajar dan menuntut ilmu.

-. A#I E!s!lusif

a. e&inisi

ASI eksklusi& adalah bayi yang hanya diberi ASI saja tanpa

tambahan cairan lain seperti susu &ormula, jeruk, madu, air teh, air

putih, dan tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, pepaya,

bubur susu, biskuit,bubur nasi, dan tim mulai lahir sampai usia ) bulan

(!oesli, "##$%

Sedangkan menurut (wi Sunar -rasetyono,"##7%

sesungguhnya yang dimaksud dengan pemberian ASI eksklusi& adalah

bayi hanya diberi ASI selama ) bulan tanpa tambahan cairan lain,

seperti susu &ormula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa

tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur

nasi, dan nasi tim, kecuali 9itamin, mineral, dan obat.

b. Man&aat ASI 0ksklusi&

*agi bayi, tidak ada pemberian yang lebih berharga dari ASI.

anya seorang ibu yang dapat memberikan makanan terbaik bagi

bayinya. ASI tidak ternilai harganya, selain meningkatkan kesehatan

dan kepandaian secara optimal, ASI juga membuat anak potensial

memiliki perkembangansosial yang baik. Keuntungan ini tidak saja


31/79

31

diperoleh bayi, tetapi juga dirasakan oleh ibu, keluarga, masyarakat,

negara, bahkan lingkungan (!oesli, "##$%.

*eberapa man&aat ASI eksklusi& menurut (Kristiansari, "##7,%

antara lain ;

+% *agi *ayi

a% apat membantu memulai kehidupannya dengan baik.

*ayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat

badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode

perinatal baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas.

Mengandung antibody.

b% ASI mengandung komposisi yang tepat.

c% Mengandung antibodi.

d% Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan

antara ibu dan bayi.

e% 3erhindar dari alergi.

&% ASI baik bagi pertumbuhan otak yang optimal dan ASI dapat

meningkatkan kecerdasan bagi bayi.

g% Membantu perkembangan rahang dan merangsang

pertumbuhan gigi karena gerakan penghisap mulut bayi pada

payudara.

Man&aat lain menurut (Khasanah, "#++%

a% *ayi dapat memperoleh nutrisi terbaik.

b% ASI meringankan pencernaan bayi.

c% ASI mudah dicerna oleh bayi.


32/79

32

ASI memiliki unsur yang istimewa karena ASI merupakan

makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat

kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna oleh sistem

pencernaan bayi yang masih rentan.

d% ASI tidak mudah tercemar

ASI steril dan tidak mudah tercemar karena ASI

langsung dikeluarkan oleh mulut bayi ketika menyusu dan

tidak adaruang untuk bakteri masuk ke dalam ASI.

e% ASI mengurangi resiko obesitas dikemudian hari

-emberian ASI memiliki peran awal dalam mengurangi

obesitas pada anak. Anakanak yang diberi ASI memiliki

resiko berat badan berlebih lebih rendah daripada anak yang

diberi susu &ormula.

"% *agi Ibu dan Keluarga

Man&aat pemberian ASI 0ksklusi& bagi ibu menurut

Kristiansari, ("##7% antara lain ;

a% Sebagai alat kontrasepsi alamiahisapan mulut bayi pada

puting susu merangsang ujung syara& sensorik sehingga post

anterior hipo&ise mengeluarkan prolaktin.

-rolaktin masuk ke indung telur, menekan produksi

estrogen akibatnya tidak ada o9ulasi. Menjarangkan

kehamilan,pemberian ASI memberikan 7' metode

kontrasepsi yang e&esien selama enam bulan pertama sesudah


33/79

33

kelahiran biladiberikan hanya ASI saja (eksklusi&% dan belum

terjadi menstruasi kembali.

b% =ntuk menghentikan perdarahan pasca persalinan

Isapan bayi pada payudara akan merangsang

terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipo&isis. :ksitosin

membantu in9olusi uterus dan mencegah terjadinya

perdarahan pasca persalinan.

c% =ntuk penurunan berat badan

Ibu menyusui ASI eksklusi& ternyata lebih mudah dan

lebihcepat kembali berat badan semula seperti sebelum

hamil.

d% Aspek psikologi

Keunungan menyusui bukan hanya berman&aat untuk

bayi, tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan

diperlukan,rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia

Sedangkan man&aat pemberian ASI eksklusi& bagi ibu

menurut Khasanah ("#++%.

a% apat menguntungkan secara ekonomis

engan menyusui secara eksklusi&, ibu tidak perlu

mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi

berumur 1 atau ) bulan. engan demikian, menyusui akan

menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu

&ormula.


34/79

34

b% ASI tidak pernah basi

ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah

payudara ibu. *ila gudang ASI telah kosong, ASI langsung

diproduksi, jika ASI tidak digunakan akan diserap kembali

oleh ibu.

c% -raktis dan tidak merepotkan

*ila bayi diberi ASI, ibu tidak perlu repot

mempersiapkan alatalat dan membuat minum bayi dan ibu

tidak perlu pergi ke toko untuk membeli susu.

d% Mengurangi resiko kanker payudara

iperkirakan zat innate immune system yang terdapat

dalam ASI bisa memberikan perlindungan terhadap jaringan

payudara ibu sehingga bisa terhindar dari ancaman kanker

payudara.

e% Mengurangi stres dan kegelisahan ibu

ormon oksitosin akan keluar saat ibu menyusui

bayinya, hormon ini berguna untuk mengurangi stres yang

alami sehingga ibu yang menyusui akan memiliki perasaan

yang positi& dan dapat melakukan lebih banyak halhal positi&

lainnya.

&% Mengurangi resiko ostieporosis

:steoporosis banyak terjadi pada wanita lanjut usia.

=ntuk mengurangi resiko osteoporosis pada masa lanjut usia,

perlu memiliki tulang yang padat.


35/79

3

Menyusui ternyata akan meningkatkan kepadatan

tulang sehingga mengurangi resiko osteoporosis dan patah

tulang pada usia lanjut.

Man&aat pemberian ASI eksklusi& bagi ibu menurut

Suryoprajogo ("##7,%. adalah apat merasakan hubungan antara

suamiistri. engan menyusui rahim akan lebih cepat kembali ke

posisi semula. al ini menandakan pemulihan &isik ibu. 2ika &isik

ibu sudah pulih, hubungan seksual bisa cepat kembali seperti

sebelum hamil

5% *agi 6egara

Man&aat pemberian ASI eksklusi& bagi 6egara menurut

Kristiansari, ("##7% antara lain ;

a% Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.

b% Menghemat de9isa 6egara

ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. 2ika

semua ibu menyusui diperkirakan dapat menghemat de9isa

sebesar !p. ',) miliyar yang seharusnya dipakai untuk

mambiayai susu &ormula

5% Mengurangi subsidi untuk !umah Sakit

Subsidi !umah Sakit berkurang, karena rawat gabung akan

memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi komplikasi

persalinan dan in&eksi nosokomial serta mengurangi biaya yang

diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapat ASI


36/79

3&

lebih jarang dirawat di !umah Sakit dibandingkan anak yang

mendapatkan susu &ormula.

1% -eningkatan kualitas generasi penerus

Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara

optimal sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.

d. 6ilai izi ASI

Seperti halnya gizi pada umumya, ASI mengandung komponen

mikro dan makro nutrien. Dang termasuk makronutrien adalah

karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutrien adalah 9itamin

dan mineral. ASI hampir 7#nya terdiri dari air. ?olume dan komposisi

gizi ASI berbeda untuk setiap ibu bergantung dari kebutuhan bayi.

-erbedaan 9olume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa

menyusui (colostrum, ASI transisi, ASI matang, dan ASI pada saat

penyapihan%. Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu

yang menyusui juga berbeda. /olostrum yang diproduksi antara hari + >

$ menyusui kaya akan zat gizi terutama protein.

ASI transisi mengandung banyak lemak dan gula susu (laktosa%.

ASIyang berasal dari ibu yang melahirkan bayi kurang bulan

mengandung tinggi lemak dan protein, serta rendah laktosa dibanding

ASI yang berasal dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. -ada saat

penyapihan kadar lemak dan protein meningkat seiring bertambah

banyaknya kelenjar payudara. 8alaupun kadar protein, laktosa dan

nutrien yang larut dalam air sama pada setiap kali periode menyusui,

tetapi kadar lemak meningkat.


37/79

37

2umlah total produksi ASI dan asupan ke bayi ber9ariasi untuk

setiapwaktu menyusui, dengan jumlah berkisar antara 1$# > +"## ml

dengan rerata antara 4$# > '$# ml per hari. *anyaknya ASI yang berasal

dari ibu yang mempunyai status gizi buruk dapat menurun sampai jumlah

+## > "## ml per hari. ( endarto dan -ringgadini, "##' %

e. Komposisi ASI antara lain ;

+% Karbohidrat

@aktosa adalah karbohidrat yang terdapat dalam ASI dan

ber&ungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa

yang terdapat dalam ASI hampir " kali lipat dibandingkan laktosa

yang ditemukan dalam susu sapi atau susu &ormula. Angka kejadian

diare karena laktosa sangat jarang ditemukan pada bayi yang

mendapat ASI. al ini dikarenakan penyerapan laktosa ASI lebih

baik dibanding laktosa susu sapi maupun laktosa susu &ormula

( 8alker, "##) %.

"% -rotein

Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi. -rotein yang

terdapat pada ASI dan susu sapi terdiri dari protein whey dan casein.

i dalam ASI senderi lebih banyak terdapat protein whey yang lebih

mudah diserap oleh usus bayi. Sedangkan casein cenderung lebih

susah dicerna oleh usus bayi dan banyak terdapat pada susu sapi.

ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dibandingkan

susu sapi. Salah satunya adalah taurin, dimana asam amino jenis ini

banyak ditemukan di ASI yang mempunyai peran pada


38/79

3

perkembangan otak. Selain itu ASI juga kaya akan nukleutida

dimana nukleutida ini berperan dalam meningkatkan pertumbuhan

dan kematangan usus, merangsang pertumbuhan bakteri baik yang

ada di dalam usus dan meningkatkan penyerapan besi dan

meningkatkan daya tahan tubuh ( 8alker, "##) %.

5% @emak

Kadar lemak ASI lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu

sapi atau susu &ormula. Kadar lemak yang tinggi ini sangat

dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama

masa bayi. @emak omega 5 dan omega ) banyak ditemukan dalam

ASI yang berperan dalam perkembangan otak. A dan A!A hanya

terdapat dalam ASI yang berperan dalam perkembangan jaringan

sara& dan retina mata. ASI juga mengandung asam lemak jenuh dan

tak jenuh yang seimbang, yang baik untuk kesehatan jantung dan

pembuluh darah ( endarto dan -ringgadini, "##' %.

1% Karnitin

Karnitin dalam ASI sangat tiggi dan memiliki &ungsi membantu

proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan

metabolisme tubuh ( endarto dan -ringgadini, "##' %.

$% ?itamin K

?itamin K dalam ASI jumlahnya sangat sedikit sehingga perlu

tambahan 9itamin K yang biasanya dalam bentuk suntikan. ?itamin

K ini ber&ungsi sebagai &aktor pembekuan darah ( 8alker, "##) %.


39/79

3*

)% ?itamin

ASI hanya sedikit mengandung 9itamin . Sehingga dengan

pemberian ASI eksklusi& dan ditambah dengan membeiarkan bayi

terpapar pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi menderita

penyakit tulang karena kekurangan 9itamin ( 8alker, "##) %.

4% ?itamin 0

Salah satu keuntungan ASI adalah kandungan 9itamin 0nya

cukuptinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal. Bungsi

penting 9itamin 0 adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah

( endarto dan -ringgadini, "##' %.

'% ?itamin A

ASI mengandung 9itamin A dan betakaroten yang cukup tinggi.

Selain ber&ungsi untuk kesehatan mata, 9itamin A juga ber&ungsi

untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan

pertumbuhan. Inilah yang menerangkan mengapa bayi yang

mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh

yang baik ( endarto dan -ringgadini,"##' %.

7% ?itamin yang larut dalam air

ampir semua 9itamin larut air terdapat dalam ASI. Seperti

9itamin *, 9itamin / dan asam &olat. Kadar 9itamin *+ dan *"

cukup tinggi dalam ASI tetapi 9itamin *) dan *+" serta asam &olat

rendah terutama pada ibu yang kurang gizi. Sehingga perlu

tambahan 9itamin ini pada ibu yang menyusui ( 8alker, "##) %.


40/79

40

+#% Mineral

Mineral dalam ASI memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih

mudah diserap dibandingkan mineral yang terdapat dalam susu sapi.

Mineral utama yang terdapat dalam susu sapi adalah kalsium

yangber&ungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka,

transmisi jaringan sara&, dan pembekuan darah. 8alaupun kadar

kalsium pada ASI lebih rendah daripada susu sapi tetapi

penyerapannya lebih besar. *ayi yang mendapat ASI eksklusi&

beresiko sangat kecil untuk kekurangan zat besi, walaupun kadar zat

besi dalam ASI rendah. al ini dikarenakan Fat besi yang terdapat

dalam ASI lebih mudah diserap daripada yang terdapat dalam susu

sapi. Mineral yang cukup tinggi terdapat dalam ASI dibandingkan

susu sapi dan susu &ormula adalah selenium, yang sangatber&ungsi

pada saat pertumbuhan anak cepat ( endarto dan -ringgadini,

"##'%.

&. 2angka 8aktu -emberian Asi 0ksklusi&

-emberian ASI 0ksklusi& ini dianjurkan untuk jangka waktu

setidaknya selama 1 bulan, tetapi bila mungkin terjadi sampai ) bulan.

Setelah bayi berumur ) bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan

makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia "

tahun atau bahkan lebih dari " tahun (!oesli, "##$%.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan,

pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru terkait dengan pemberian

ASI eksklusi&. 2angka waktu pemberian ASI eksklusi& yang dianjurkan


41/79

41

oleh pemerintah saat ini adalah ) bulan pertama yang kemudian

dilanjutkan sampai " tahun dengan pemberian M-ASI setelah ) bulan

(epkes, "##$%

g. Baktor Dang Mempengaruhi -emberian Asi 0ksklusi&

Menurut (wi Sunar -rasetyono,"##7% ibu perlu mengetahui

berbagai aspek yang mengharuskannya untuk memberikan ASI eksklusi&

kepada bayi sejak ) bulan pertama kelahirannya.

Aspekaspek tersebut adalah sebagai berikut;

+% Aspek pemahaman dan -ola pikir

!endahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI selama

) bulan pertama kelahiran bayi dikarenakan kurangnya in&ormasi

dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai

plus nutrisi dan man&aat yang terkandung dalam ASI. Selain itu,

kebiasaan para ibu yang bekerja, terutama yang tinggal di perkotaan,

juga turut mendukung rendahnya tingkat ibu menyusui. Adapun

mitos tentang pemberian ASI bagi bayi, misalnya ibu yang menyusui

anaknya dapat menurunkan kondisi &isik dirinya merupakan suatu

mitos yang sulit diterima oleh akal sehat.

"% Aspek izi

ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi

hingga ) bulan pertama kelahirannya. ASI pertama yang diberikan

kepada bayi, yang sering disebut kolostrum, banyak mengandung zat

kekebalan, terutama Ig A yang ber&ungsi melindungi bayi dari

berbagai penyakit in&eksi, seperti diare.


42/79

42

Kadar protein yang dikandung dalam kolostrum lebih tinggi

daripada ASI matang atau mature. Adapun kandungan lemak dan

laktosanya (gula darah% lebih rendah daripada ASI mature.

Kolostrum juga mengandung 9itamin, seperti 9itamin A, *), *+", /,

, dan K, serta mineral, terutama zat besi dan kalsium sebagai zat

pembentukan tulang. Sama halnya dengan ASI mature, kolostrum

juga mengandung enzimenzim pencernaan yang belum mampu

diproduksi oleh tubuh bayi, seperti protease (untuk menguraikan

protein%, lipase (untuk menguraikan lemak%, dan amilase (untuk

menguraikan karbohidrat%. Itulah yang membuat kolostrum mudah

sekali dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang belum sempurna.

2adi dapat disimpulkan bahwa menyusui pada sejam pertama setelah

kelahiran bayi, yang dilanjutkan dengan menyusui secara eksklusi&

selama ) bulan, akan menyelamatkan lebih dari satu juta bayi.

5% Aspek -endidikan

Memberikan ASI eksklusi& kepada bayi pada awal kehidupannya

(ketika otak masih bersi&at plastis% merupakan hal yang sangat

penting. Komposisi ASI yang sarat nutrisi lengkap, termasuk A

dan AA, harus diketahui oleh semua ibu hamil dan menyusui,

sehingga bayi mendapatkan nutrisi terbaik sejak awal kehidupannya.

3erkait hal itu, perlu diketahui bahwa '# kecerdasan anak

ditentukan saat anak berumur #) bulan dengan pemberian ASI guna

membangun selsel sara&.

1% Aspek Imunologik


43/79

43

-ara ahli berpendapat bahwa ASI mengandung zat antiin&eksi

yang bersih dan bebas kontaminasi. Kadar IgA dalam kolostrum

cukup tinggi, zat ini ber&ungsi melumpuhkan bakteri patogen 0.coli

dan berbagai 9irus pada saluran pencernaan.

aktoferin bersi&at bakteriostatik (menghambat pertumbuhan

bakteri%, yang berpengaruh terhadap &aktor pertumbuhan

@aktobasilus bi&idus yang cepat tumbuh dan berkembang biak dalam

saluran pencernaan bayi yang mendapatkan ASI. @ysosim yang

diproduksi makro&ag ber&ungsi melindungi bayi dari bakteri 0.coli

dan salmonella, serta 9irus

$% Aspek -sikologis

Saat menyusui, terjalinlah ikatan psikologis antara ibu dan bayi,

yang tidak diperoleh dari pemberian susu &ormula. -roses ini disebut

perlekatan (bonding%. Secara psikologis, menyusui mengandung tiga

hal penting.

-ertama, menyusui dapat membangkitkan rasa percaya diri

bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi

kebutuhan bayi.

Kedua, interaksi antara ibu dan bayi. Kasih sayang ibu dapat

memberikan rasa aman dan tenang, sehingga bayi bisa lebih agresi&

menyusui.

Ketiga, kontak langsung ibu dan bayi melalui sentuhan kulit

mampu memberikan rasa aman dan puas.


44/79

44

)% Aspek Kecerdasan

-ara ahli gizi sependapat bahwa ASI mengandung A dan AA

yang dibutuhkan bagi perkembangan otak. -emberian ASI eksklusi&

selama ) bulan pertama setelah kelahiran bayi mempunyai dua

dampak positi&.

-ertama, dengan asupan gizi yang optimal, ASI dapat membantu

perkembangan sistem sara& otak yang berperan meningkatkan

kecerdasan bayi.

4% Aspek 6eurologis

engan meminum ASI, koordinasi sara& pada bayi yang terkait

akti9itas menelan, mengisap, dan berna&as semakin sempurna.

'% Aspek *iaya

itinjau dari sudut biaya, maka dapat disimpulkan bahwa

menyusui secara eksklusi& dapat mengurangi biaya tambahan, yang

diperlukan untuk membeli susu &ormula beserta peralatannya.

7% Aspek -enundaan Kehamilan

Menyusui secara eksklusi& dapat menunda datang bulan dan

kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi

alamiah yang dikenal sebagai metode amnore laktasi (MA@%.

h. Baktor @ain Dang Mempengaruhi -emberian ASI 0ksklusi&

+% -engaruh sosial budaya yang negati&

Kebiasaan membuang kolostrum (cairan yang keluar pertama

dari susu ibu setelah melahirkan% karena kolostrum dianggap kotor

disebabkan karena warnanya kekuningkuningan, padahal


45/79

4

kolostrum memberikan zat kekebalan tubuh bayi terhadap berbagai

penyakit.

Memberikan ASI diselingi atau ditambah minuman atau

makanan lain pada waktu bayi baru lahir beberapa hari. /ara ini

tidak tepat karena pemberian makanan atau minuman selain ASI

akan menyebabkan bayi kenyang sehingga mengurangi keluarnya

ASI. Selain itu, bayi menjadi malas menyusui karena sudah

mendapat minuman atau makanan tersebut terlebih dahulu.

*erbagai tahayul untuk berpantangan makanan yang

seharusnya tidakk dimakan oleh ibu yang sedang menyusui seperti

ikan dengan anggapan ASI akan berbau amis sehingga bayi tidak

menyukainya. Anggapan tersebut tidak tepat karena ikan

mengandung banyak ptotein dan akan mempengaruhi rasa pada

ASI.

"% -eran petugas

-eran tenaga kesehatan sangat berpengaruh dalam proses

pemberian ASI kepada bayi. *idan, perawat atau dokter adalah

orang yang mebantu pertama ibu bersalin di tempat pelayanan

kesehatan ataupun di rumah sakit. -etugas kesehatan di kamar

bersalin harus memahami tatalaksana laktasi yang baik dan benar,

petugas kesehatan harus mempunyai sikap yang positi& terhadap

penyusuan dini. -etugas kesehatan diharapkan meluangkan waktu

untuk memoti9asi dan membantu ibu habis bersalin untuk

memberikan ASI eksklusi&.


46/79

4&

5% Keluarga

Seorang ibu yang tidak pernah mendapat nasehat atau

penyuluhan tentang ASI dari keluarga dapat mempengaruhi

sikapnya pada saat ibu tersebut harus menyusui sendiri bayinya.

ubungan yang harmonis akan mempengaruhi lancarnya proses

laktasi. 3imbulnya stress pada saat kritis dapat menghentikan

produksi ASI.

1% Masyarakat

*anyak masyarakat yang mangartikan salah bahwa menyusui

dapat merusak payudara sehingga dapat mengganggu kecantikan

ibu dan sebagian beranggapan bahwa menyusui merupakan

perilaku yang kuno. *ila ibu ingin disebut modern ibu yang

menggunakan susu &ormula (0-K0S !I, "##$%.

$% In&ormasi

Kurangnya in&ormasi kepada ibu yang menyusui juga

mempengaruhi dalam pemberian ASI eksklusi& kepada bayi.

*anyak ibu yang merasa bahwa susu &ormula itu sama baiknya atau

malah lebih baik dari ASI sehingga cepat menambah susu &ormula

bila merasa bahwa ASI kurang. -etugas kesehatanpun masih

banyak yang tidak memberikan in&ormasi pada saat pemeriksaan

kehamilan atau saat memulangkan bayi (0-K0S !I, "##$%.


47/79

47

)%. Kelainan ibu

a% Kelainan ibu yang sering dijumpai pada saat menyusui adalah;

+% -uting susu lecet atau puting luka

Kelainan ini merupakan salah satu kendala dalam proses

menyusui. -enyebab yang paling utama dari puting lecet

ini adalah perlekatan yang kurang baik. *ila bayi tidak

melekat dengan baik, bayi akan menarik puting, menggigit

dan menggesek kulit payudara. Sehingga menimbulkan

rasa sangat nyeri dan bila bayi terus menyusui akan

merusak kulit puting dan menimbulkan luka maupun retak

pada puting. -uting susu yang lecet dan luka dapat

berakibat ibu menghentikan pemberian ASI sebelum

waktunya.

"% -ayudara penuh dan bengkak

-ayudara terasa penuh biasanya terjadi pada beberapa hari

setelah persalinan, yaitu saat ASI sudah mulai diproduksi,

dan payudara terasa nyeri berat, keras, tapi ASI masih

dapat mengalir keluar, ibu tidak merasa demam. *ila ibu

merasakan payudara penuh tugas tenaga kesehatan

sebaiknya meyakinkan ibu bahwa payudara penuh

merupakan suatu hal yang normal dan usahakan ibu

menyusui sesering mungkin sehingga payudara terasa

lebih nyaman, rasa berat akan berkurang dan payudara

menjadi lebih baik.


48/79

4

-ayudara bengkak bila payudara tampak merah,

mengkilat, dan sangat nyeri, hal ini terjadi karena

bendungan pada pembuluh darah dan lim&e, sekresi ASI

sudah mulai banyak, dan ASI tidak dikeluarkan sempurna.

-ayudara bengkak dapat dicegah dengan menyusukan bayi

segera setelah lahir, menyusui bayi tanpa jadwal, dan

jangan memberi minuman lain pada bayi.

5% Mastitis dan abses

Mastitis merupakan reaksi peradangan payudara yang

disertai in&eksi atau tidak. Abses payudara merupakan

suatu komplikasi dari mastitis berupa kumpulan nanah

yang terlokalisir diantara jaringan payudara. Mastitis

memperlihatkan gejala klinis payudara nampak merah,

bengkak keras, terasa panas dan nyeri sekali. Mastitis bisa

terjadi mengenai kedua payudara atau satu payudara.

-enyebab mastitis antara lain karena puting susu lecet atau

saluran ASI tersumbat yang tidak ditatalaksana dengan

baik. Mastitis dapat di tatalaksana dengan

mengistirahatkan ibu, ASI tetap harus dikeluarkan, berikan

antibiotik, kompres, dan minum obat pengurang rasa sakit.

1% Abses memperlihatkan gejala klinis berupa tonjolan,

kemerahan, panas, bengkak, dan terasa sangat nyeri. -ada

benjolan terasa sangat nyeri dan teraba &luktuasi, suhu

tubuh meningkat. *ila dijumpai keadaan ini, ibu harus


49/79

4*

istirahat, ASI tetap dikeluarkan, berikan antibiotik, insisi

abses dan kompres atau minum obat pengurang rasa sakit.

4%. -roduksi ASI kurang

Ibu merasa ASInya kurang padahal sebenarnya cukup.

-ayudara makin sering dihisap menyebabkan ASI akan makin

sering dikeluarkan dan produksi ASI makin bertambah.

Ada dua hal yang diyakini sebagai tanda ASI kurang, yaitu;

a% -ada bulan pertama berat badan bayi meningkat kurang dari

5## gram (dalam + minggu pertama kelahiran bayi berat badan

bayi masih boleh turun sampai +# dan dalam kurun waktu "

minggu sudah kembali ke berat badan semula%. Sedangkan

pada bulan kedua sampai bulan keenam kurang dari $## gram

perbulan, atau bayi belum mencapai berat lahirnya pada usia "

minggu.

b% *ayi mengeluarkan urine (air seni% yang pekat, baunya tajam

atau menyengat, dengan kekerapan kurang dari ) kali per hari.

'% amil atau kesundulan

Menyusui eksklusi& adalah salah satu cara kontrasepsi,

sehingga biasanya ibu jarang hamil lagi selama menyusui maka

dianjurkan;

a% *ila bayi belum berusia ) bulan, terus menyusui karena ASI

masih merupakan makanan tunggal.

b% *ila bayi berusia )+" bulan, terus menyusui karena ASI masih

merupakan makanan utama.


50/79

0

c% *ila bayi sudah berusia lebih dari +" bulan, boleh disapih. *ila

menyusui tetap diteruskan, maka perlu diperhatikan untuk ibu

yang menyusui bahwa 9olume ASI dapat berkurang karena

pengaruh hormon ibu hamil, puting susu akan lecet, atau ibu

akan mengalami keletihan, rasa ASI berubah kearah kolostrum,

dan terjadi kontraksi rahim karena hormon ibu hamil

7% !elaksasi

!elaksasi merupakan suatu keadaan ibu yang telah berhenti

menyusui ingin mulai menyusui kembali. *iasanya setelah tidak

menyusui beberapa lama, produksi ASI akan berkurang, dan bayi

akan malas menyusui dari ibunya apalagi bila bayi sudah diberikan

minuman melalui botol.

+#% Kondisi bayi

*ayi yang menderita sakit, sering menangis, bingung puting

susu, **@!, dan kelainan kongenital ini bisa mengganggu proses

menyusui. Kelainan tersebut perlu ditatalaksana dengan benar agar

keadaan tersebut tidak menjadi penghambat dalam proses

menyusui (IAI, "##'%

h. Kendala -emberian Asi 0ksklusi&

*eberapa kendala yang menyebabkan seorang ibu tidak dapat

melakukan pemberian ASI secara eksklusi& antara lain ;

+% -roduksi ASI kurang

"% Ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar

5% Ibu ingin menyusui kembali setelah bayi diberi &ormula (relaktasi%


51/79

1

1% *ayi terlanjur mendapat prelacteal &eeding (pemberian air gula C

ekstrosa, susu &ormula pada hari > hari pertama kelahiran%

$%. Kelainan yang terjadi pada ibu (puting ibu lecet, puting ibu

luka,payudara bengkak, engorgement, mastitis dan abses%

)% Ibu hamil lagi pada saat masih menyusui

4% Ibu sibuk bekerja

'% Kelainan yang terjadi pada bayi (bayi sakit dan abnormalitas bayi%

( 6yoman dan 2eanne, "##' %

i. -erundangan ASI 0ksklusi&

8:, =6I/0B, dan epartemen Kesehatan !epublik Indonesia

melalui SK Menkes 6o. 1$#CMen.KesCSKCI?C"##1 tanggal 4 April

"##1 telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI eksklusi& selama )

bulan. alam rekomendasi tersebut, dijelaskan bahwa untuk mencapai

pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang optimal, bayi harus

diberi ASI eksklusi& selama ) bulan pertama. Selanjutnya, demi

tercukupinya nutrisi bayi, maka ibu mulai memberikan makanan

pendamping ASI dan ASI hingga bayi berusia " tahun atau lebih (wi

Sunar -rasetyono,"##7%.

. K%nse Ba/i

*ayi adalah anak dari manusia atau hewan yang masih berusia

sangat muda. Ketika bayi sudah mulai berjalan, disebut dengan balita.

=mumnya istilah bayi diberikan kepada anak manusia yang berusia di

bawah +" bulan, namun de&inisi di berbagai tempat bisa ber9ariasi, bahkan

http://id.wikipedia.org/wiki/Balitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Balitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Balitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Balita


52/79

2

ada yang hingga " tahun (wi Sunar -rasetyono,"##7%. alam konteks

kedokteran, bayi yang baru berusia di bawah "' hari disebut neonata (dari

bahasa latin neonat!s, Gyang baru dilahirkanG%. Istilah bayi

prematurdan bayi posmatur merujuk kepada bayi yang dilahirkan dengan

durasi kehamilan yang tidak biasa. *ayi yang belum lahir disebut

dengan janin ( fet!s%.

*ayi merupakan makhluk hidup mungil calon manusia yang

terbentuk dari pertemuan sperma dan sel telur di dalam rahim seorang

wanita. 6eonate adalah istilah bagi bayi yang baru berumur " minggu

pertama kehidupannya. *iasanya, memiliki berat sekitar 5 kg dan panjang

$# cm.

*ayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia

setelah terlahir dari rahim seorang ibu. -ada masa ini, perkembangan otak

dan &isik bayi selalu menjadi perhatian utama, terutama pada bayi yang

terlahir prematur maupun bayi yang terlahir cukup bulan namun memiliki

berat badan rendah. *aik ibu maupun bapak dan orangorang terdekat si

bayi juga harus selalu mengawasi serta memberikan perawatan yang

terbaik bagi bayi sampai bayi berumur + tahun

0. K%nse Du!un'an #uami

-engertian

ukungan adalah suatu pola interaksi yang positi& atau perilaku

menolong yang diberikan pada indi9idu dalam menghadapi suatu

http://id.wikipedia.org/wiki/Janinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Janin


53/79

3

peristiwa atau kejadian yang menekan. ukungan yang dirasakan

oleh indi9idu dalam kehidupanya membuat dia merasakan akan

dicintai, dihargai, dan diakui serta membuat dirinya menjadi lebih

berarti dan dapat mengoptimalkan potensi yang ada dalam dirinya..

:rang yang mendapat dukungan akan merasa menjadi bagian dari

pemberi dukungan (*obak, "##$%.

b. Klasi&ikasi ukungan

+% ukungan In&ormasi

ukungan in&ormasi adalah memberikan penjelasan tentang

situasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah

yang sedang dihadapi oleh indi9idu. ukungan ini meliputi

memberikan nasehat, petunjuk, masukan atau penjelasan

bagaimana seseorang bertindak dalam menghadapi situasi yang

dianggap beban.

"% ukungan 0mosional

ukungan emosional meliputi ekspresi empati, misalnya

mendengarkan, bersikap terbuka, menunjukan, sikap percaya

terhadap apa yang dikeluhkan, memahami, ekspresi kasih sayang

dan perhatian. ukungan emosional akan membuat indi9idu

merasa nyaman.

5% ukungan Instrumental

ukungan instrumental adalah dukungan yang diberikan

langsung, bersi&at &asilitas atau materi, misalnya menyediakan


54/79

4

&asilitas yang diperlukan, meminjamkan uang, memberi makanan

atau bantuan yang lain.

1% ukungan Appraisal atau -enilaian

ukungan ini bisa berbentuk penilaian yang positi&, penguatan

(pembenaran% untuk melakukan sesuatu, umpan balik atau

menunjukan perbandingan sosial yang membuka wawasan

indi9idu dalam keadaan stres serta dukungan untuk maju

persetujuan terhadap gagasan dan perasaan indi9idu lain.(Setiadi,

"##'%.

d. Mekanisme ukungan menurut /ohen dan McKay, antara lain ;

+% ukungan 6yata

Meskipun sebenarnya setiap orang dapat memberikan dukungan

dalam bentuk uang atau perhatian, dukungan nyata merupakan

paling e&ekti& bila dihargai oleh penerima dengan baik.

-emberian dukungan nyata yang berakibat pada perasaan

ketidakadekuatan, akan benarbenar menambah stres indi9idu.

*entuknya berupa dukungan secara nyata, misalnya perhatian,

bentuk material.

"% ukungan -engharapan

Kelompok dukungan dapat mempengaruhi persepsi indi9idu akan

ancaman. Mengarahkan indi9idu pada orang yang sama telah

mengalami situasi yang sama untuk mendapatkan nasihat dan

bantuan.


55/79

ukungan pengaharapan juga dapat membantu meningkatkan

strategi indi9idu dengan menyarankan strategistrategi alternati&

yang didasarkan oleh pengalaman sebelumnya dan mengajak

orangorang ber&okus pada aspekaspek yang lebih positi& dari

situasi tersebut (6i9en, "##1%.

e. Baktor yang Mempengaruhi ukungan Suami dalam -emberian ASI

0ksklusi& ;

reen (+7'#% dalam 6otoatmojo ("##4%, mencoba menganalisa

perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan. *ahwa kesehatan

seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua &aktor pokok, yakni

&aktor perilaku ( "ehavior ca!se% dan &aktor diluar perilaku ( #on

behavior ca!se% (6otoatmodjo, "##4%. -erilaku ini sendiri ditentukan

atau terbentuk dari tiga &aktor, yakni;

+% Baktor -redisposisi ( Predisposisi $actor %

Baktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat

terhadap kesehatan, tradisi, dan kepercayaan masyarakat

terhadap halhal yang terkait dengan kesehatan, sistem nilai

yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial

ekonomi dan sebagainya. ukungan keluarga pada ibu

menyusui juga diperlukan pengetahuan dan kesadaran keluarga

terhadap man&aat pemberian ASI eksklusi&. isamping itu,

kadangkadang kepercayaan tradisi, sistem nilai masyarakat juga

dapat mendorong C menghambat dukungan keluarga pada ibu

menyusui karena &aktor ini terutama yang positi& mempermudah

perilaku, maka sering disebut &aktor pemudah.


56/79

&

"% Baktor -emungkit ( Enabling $actor %

Baktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau

&asilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya ; ketersediaan

makanan yang bergizi untuk menyusui, menyediakan &asilitas

yang diperlukan saat menyusui (lemari es, pemerah ASI%,

memberikan uang untuk istri, dan sebagainya.

5% Baktor -enguat ( Reinforcing $actor %

Baktor ini meluputi &aktor sikap dan perilaku tokoh

masyarakat, orang terkenal, tenagga, sikap dan perilaku para

petugas kesehatan, termasuk juga undangundang, peraturan dari

pusat maupun peraturan pemerintah daerah yang terkait dengan

kesehatan. Baktor tersebut sangat berpengaruh pada dukungan

keluarga.(Saragih, "#+#%

. "umlah Ana!

a. -engertian jumlah anak

2umlah anak adalah banyaknya anak yang dilahirkan oleh ibu

(alen ?arney "##1%. 2umlah anak adalah keseluruhan jumlah anak

yang dilahirkan hidup oleh seorang ibu. Semakin sering seorang wanita

melahirkan anak, maka akan semakin memiliki resiko kematian dalam

persalinan. al ini berarti jumlah anak akan sangat mempengaruhi

kesehatan ibu dan dapat meningkatkan tara& hidup keluarga secara

maksimal (manuaba, "##4%

b. Baktor yang Mempengaruhi jumlah anak

+%. -endidikan


57/79

7

-endidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu citacita

tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin

mudah dalam memperoleh menerima in&ormasi, sehingga

kemampuan ibu dalam berpikir lebih rasional. Ibu yang mempunyai

pendidikan tinggi akan lebih berpikir rasional bahwa jumlah anak

yang ideal adalah " orang.

"%. -ekerjaan

-ekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat.

-ekerjaan jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan tempat

pelayanan kesehatan yang diinginkan. *anyak anggapan bahwa

status pekerjaan seseorang yang tinggi, maka boleh mempunyai anak

banyak karena mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari

sehari.

5%. Keadaan 0konomi

Kondisi ekonomi keluarga yang tinggi mendorong ibu untuk

mempunyai anak lebih karena keluarga merasa mampu dalam

memenuhi kebutuhan hidup.

1%. @atar *elakang *udaya

/ultur uni9ersal adalah unsurunsur kebudayaan yang bersi&at

uni9ersal, ada di dalam semua kebudayaan di dunia, seperti

pengetahuan bahasa dan khasanah dasar, cara pergaulan sosial, adat


58/79

istiadat, penilaianpenilaian umum. 3anpa disadari, kebudayaan telah

menanamkan garis pengaruh sikap terhadap berbagai masalah.

Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya,

karena kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman

indi9iduindi9idu yang menjadi anggota kelompok masyarakat

asuhannya. anya kepercayaan indi9idu yang telah mapan dan

kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam

pembentukan sikap indi9idual.

@atar belakang budaya yang mempengaruhi jumlah anak antara

lain adanya anggapan bahwa semakin banyak jumlah anak, maka

semakin banyak rejeki.

$%. -engetahuan

-engetahuan merupakan domain dari perilaku. Semakin tinggi

tingkat pengetahuan seseorang, maka perilaku akan lebih bersi&at

langgeng. engan kata lain ibu yang tahu dan paham tentang jumlah

anak yang ideal, maka ibu akan berperilaku sesuai dengan apa yang

ia ketahui (Briedman, "##$%.

c. ampak jumlah anak terlalu banyak

+. Kesehatan Ibu.

3erlalu sering hamil tidak baik untuk kesehatan ibu, terutama ibu

menyusui, karena menyebabkan jarak kelahiran menjadi pendek.

". *eban masyarakat.

unia ini menjadi terlalu padat. 3erlalu banyak anak merupakan

beban masyarakat.


59/79

*

2. Hu(un'an Du!un'an suami $an jumlah ana! $en'an e&ila!u i(u

$alam Pem(e&ian A#I E!s!lusif

Ibu menyusui membutuhkan dukungan dan pertolongan, baik ketika

memulai maupun melanjutkan menyusui. Sebagai langkah awal mereka

membutuhkan bantuan sejak kehamilan dan setelah melahirkan. Mereka

membutuhkan dukungan pemberian ASI hingga " tahun perawatan

kesehatan maupun dukungan dari keluarga dan lingkunganya

(-ro9erawati, "#+#%.

Selain suami, bidan dan perawatan kesehatan lain adalah sumber

pemberi dukungan pemberian ASI eksklusi&. Ibu sering membutuhkan

bantuan dalam mencari sumbersumber tentang in&ormasi menyusui.

=ntuk itu bidan atau pelayanan kesehatan lain perlu memberi in&ormasi

ASI eksklusi& selain pada ibu juga pada keluarga ibu menyusui karena hal

tersebut akan membantu dalam kesuksesan pemberian ASI eksklusi&

(?arney, "##4%.

3ingkat kesadaran masyarakat untuk memberikan air susu ibu (ASI%

kepada bayinya masih sangat memprihatinkan, bayi masih banyak yang

diberikan susu &ormula, makanan padat, atau campuran antara ASI dan

susu &ormula (Malau, "#+#%. :rang tua biasanya segera memberikan

makanan tambahan seperti bubur, madu, larutan gula, susu dan pisang

kepada bayi dengan alasan bayi kelaparan bila hanya diberikan ASI. Suami

sebagai kepala keluarga biasanya menuruti kebiasaan tersebut dengan

berbagai alasan, antara lain kurangnya pemahaman tentang ASI eksklusi&

atau patuh kepada orang tua (Mana&, "#+#%.


60/79

Angka +esakitan bayi meningkat

Angka +esakitan bayi turun

&0

Suami memiliki &ungsi dukungan yaitu dukungan in&ormasional,

dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional.

Menurut Sudiharto ("##4% . ukungan suami adalah dukungan untuk

memoti9asi ibu memberikan ASI saja kepada bayinya sampai usia ) bulan,

tingkat pendidikan ibu yang rendah meningkatkan risiko ibu untuk tidak

memberikan ASI eksklusi& dan ibu yang tidak mendapatkan dukungan

keluarga akan meningkatkan risiko untuk tidak memberikan ASI eksklusi&

(Mana&, "#+#%.

B. Ke&an'!a K%nse

Input -roses :ut -ut :ut came

ukungan

suami dan

2umlah anak tidak

ya

-emberian ASI

0kslusi&

Baktor -enguat

(!ein&orcing Bactor%

+. Keluarga

". -etugas Kesehatan

3" @ingkungan

Baktor -emungkin(0nable Bactor%

+. 3empat

-ersalinan

". -enolong

persalinan

Baktor -emudah

(-re isposisi Bactor%

+. -engetahuan

". demogra&i

(=mur, -aritas,

pendidikan%

-erilaku

Ibu Menyusui

Ibu Menyusui

#) bulan

Baktor -emudah

(-re isposisi Bactor%

+. -engetahuan

". demogra&i

(=mur, 2umlah

anak, pendidikan%


61/79

&1

Keterangan ;

H *agian tidak diteliti

H *agian yang diteliti

C. Hi%tesis

+. Ada ubungan -erilaku Ibu alam -emberian ASI 0ksklusi& dengan

ukungan Suami di -olindes *abadan 3imur Kecamatan -atianrowo

Kabupaten 6ganjuk.

". Ada ubungan -erilaku Ibu alam -emberian ASI 0ksklusi& dengan jumlah

anak di -olindes *abadan 3imur Kecamatan -atianrowo Kabupaten

6ganjuk


62/79

&2

&2

BAB III

MET3DE PENELITIAN

A. Desain enelitian

2enis penelitian ini adalah kuantitati&. -enelitian ini merupakan studi

analistik korelasional dengan metode /ross Sectional. imana 9ariabel

dependen diukur pada saat yang sama pada saat penelitian berlangsung, yang

dilaksanakan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner untuk

mengetahui &aktor&aktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam

praktek pemberian ASI eksklusi& di wilayah kerja -olindes *abadan 3imur

Kabupaten 6ganjuk. esain penelitian %ross Sectional dipilih karena dapat

dilakukan pada waktu yang singkat dan relati& tidak mahal.


63/79

propsal kati

Documents