prinsip perawatan bleaching

12
Prinsip Perawatan Bleaching Perubahan warna gigi anterior merupakan masalah estetika yang mempunyai dampak psikologi yang cukup besar bagi penderitanya. Ada dua cara dalam menanggulangi keadaan ini, yaitu cara bleaching (pemutihan gigi) dan cara restoratif misalnya dengan pembuatan mahkota atau veneer (pelapisan). Bleaching atau pemutihan gigi adalah suatu tindakan perawatan gigi secara kimiawi pada gigi yang mengalami perubahan warna dengan menggunakan bahan oksidator atau reduktor dan tujuannya adalah untuk mengembalikan faktor estetika. Terdapat dua teknik bleaching yaitu teknik internal bleaching dan teknik external bleaching. Pada gigi nekrosis yang telah mengalami perubahan warna dilakukan pemutihan gigi dengan teknik internal bleaching setelah gigi mendapat perawatan saluran akar dengan baik. Macam Perawatan Bleaching Terdapat dua macam bleaching yaitu internal bleaching dan external bleaching: a. Internal bleaching Dilakukan pada gigi non vital atau dinonvitalkan dan gigi yang telah dirawat endodontik dengan baik. Perubahan warna intrinsik adalah pewarnaan gigi yang disebabkan oleh noda yang terdapat di dalam enamel dan dentin karena adanya penumpukan atau penggabungan bahan-bahan di dalam struktur gigi. Keadaan ini dapat terjadi pada pulpa nekrosis atau pada

Upload: amanda-raja

Post on 24-Jul-2015

375 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip Perawatan Bleaching

Prinsip Perawatan Bleaching

Perubahan warna gigi anterior merupakan masalah estetika yang mempunyai dampak

psikologi yang cukup besar bagi penderitanya. Ada dua cara dalam menanggulangi keadaan

ini, yaitu cara bleaching (pemutihan gigi) dan cara restoratif misalnya dengan pembuatan

mahkota atau veneer (pelapisan).

Bleaching atau pemutihan gigi adalah suatu tindakan perawatan gigi secara kimiawi

pada gigi yang mengalami perubahan warna dengan menggunakan bahan oksidator atau

reduktor dan tujuannya adalah untuk mengembalikan faktor estetika. Terdapat dua teknik

bleaching yaitu teknik internal bleaching dan teknik external bleaching. Pada gigi nekrosis

yang telah mengalami perubahan warna dilakukan pemutihan gigi dengan teknik internal

bleaching setelah gigi mendapat perawatan saluran akar dengan baik.

Macam Perawatan Bleaching

Terdapat dua macam bleaching yaitu internal bleaching dan external bleaching:

a. Internal bleaching

Dilakukan pada gigi non vital atau dinonvitalkan dan gigi yang telah dirawat endodontik

dengan baik. Perubahan warna intrinsik adalah pewarnaan gigi yang disebabkan oleh noda

yang terdapat di dalam enamel dan dentin karena adanya penumpukan atau penggabungan

bahan-bahan di dalam struktur gigi. Keadaan ini dapat terjadi pada pulpa nekrosis atau pada

perawatan saluran akar yang kurang sempurna yang meninggalkan debris jaringan nekrotik.

Indikasi internal bleaching dapat dilakukan pada beberapa kasus perubahan warna yang

disebabkan oleh:

- Perdarahan karena trauma

- Preparasi kavitas ruang pulpa yang tidak baik

- Obat sterilisasi saluran akar

- Bahan pengisi saluran akar

- Bahan tumpatan amalgam

Sedangkan kontra indikasi internal bleaching adalah:

- Gigi dengan karies yang besar

- Gigi dengan pengisian saluran akar yang tidak baik

- Gigi dengan pengisian Ag Point

- Kekurangan internal bleaching kemungkinan terjadi eksternal cervical root resorbtion

Page 2: Prinsip Perawatan Bleaching

- Rediscoloration

b. External bleaching

Biasanya dilakukan pada gigi vital yang berubah warna, misalnya karena pewarnaan

tetrasiklin yang masih ringan atau karena faktor ekstrinsik. Perubahan warna karena faktor

ekstrinsik adalah perubahan warna yang terjadi pada permukaan enamel yang disebabkan

oleh zat warna yang mudah larut dan melekat pada permukaan gigi atau berpenetrasi ke

dalam lekuk-lekuk enamel, atau adanya defek superfisial misalnya fluorosis.

Macam Bahan dan Teknik Bleaching sesuai etiologi

Macam Bahan Bleaching:

1. Hidrogen Peroksida

Bahan pemutih yang paling sering digunakan, tidak berwarna, viskositas rendah,

merupakan oksidator kuat sehingga dalam penggunaannya harus hati-hati, jangan

tertelan / terinhalasi. Contoh Superoxol, merupakan bahan pemutih yang mengandung

30 % H2O dapat menyebabkan luka kulit. Bahan ini dapat rusak / terurai oleh cahaya

sehingga perlu tempat penyimpanan yang sejuk dan kedap cahaya.

2. Sodium Perborat, bentuk granular NaBO3

Penggunaan bahan campuran superoxol dengan sodium perborat, lebih efektif efeknya

untuk pemutihan gigi. Komplikasi penggunaan bahan pemutih yang ceroboh, akan

menyebabkan resorbsi akar external dan kebocoran mikro pada restorasi komposit.

3. Karbamid Peroksida / Urea hidrogen Peroksida

Merupakan kristal yang berwarna putih, tidak toksik. Penggunaan bahan dengan

konsentrasi 30%-50% untuk in office bleaching ternyata efektif, sedangkan pada

konsentrasi 10%-16% digunakan untuk pemutihan ekstra korona. Efektivitas bahan

pemutih intra korona dipengaruhi oleh pH, konsentrasi, suhu, waktu dan penyimpanan.

Pada pH basa, proses oksidasi lebih aktif. Penggunaan bahan dengan konsentrasi tinggi

prosesnya lebih cepat namun perlu hati-hati kemungkinan dapat menyebabkan kaustik

pada jaringan lunak. Pengaruh adanya kenaikan suhu tinggi atau pemanasan / energi

cahaya menyebabkan reaksinya lebih cepat. Adanya kontak bahan pemutih yang

lama hasilnya lebih baik.

Macam Teknik Bleaching

a. Metode umum yang biasa digunakan untuk internal bleaching adalah

Page 3: Prinsip Perawatan Bleaching

1. Teknik walking bleach

Menggunakan campuran superoksol dengan natrium perborat sampai berbentuk pasta,

kemudian pasta dimasukkan ke dalam kamar pulpa dan ditutup dengan tumpatan

sementara. Prosedur meliputi pengontrolan warna gigi, pemolesan permukaan email,

aplikasi petroleum jelli pada gingiva dan pemasangan rubber dam untuk isolasi dan

untuk menghindari iritasi, preparasi akses kavitas, perawatan saluran akar, keluarkan

guttap point 2 mm dari orifice dan tanduk pulpa dibersihkan, beri basis 2 mm diatas

guttap, menghilangkan smearlayer dengan menggunakan EDTA, pembilasan dengan

sodium hipoklorit dan air, mengeringkan kavitas, masukkan pasta dengan baik,

letakkan butiran kapas yang mengandung superoxol, tutup orifice dengan ZnOP

cement/ IRM, pasien kembali 3 sampai 7 hari.

Prosedur ini diulangi seminggu sekali sampai diperoleh warna yang sesuai dengan warna

gigi yang dikehendaki. Jika aplikasi pemutihan sudah cukup, oksidan akan dihapus dan

gigi direstorasi secara permanen.

2. Teknik termokatalitik

Menggunakan sepotong kapas kecil yang telah dibasahi dengan bahan pemutih

yang ditempatkan dalam kamar pulpa, kemudian dilakukan pemanasan selama dua

menit. Bila perlu dapat juga pemanasan dilakukan pada sepotong kapas yang dibasahi

larutan pemutih dan ditempatkan di bagian labial gigi.

Sumber panas yang dapat digunakan adalah lampu pemanas, alat pemanas

listrik atau instrumen kecil yang ujungnya dipanaskan. Dapat juga dilakukan teknik

kombinasi yaitu menggabungkan teknik walking bleach dengan teknik termokatalitik.

Page 4: Prinsip Perawatan Bleaching

3. Teknik Kombinasi

T e k n i k   k o m b i n a s i   m e r u p a k a n   t e k n i k bleaching g a b u n g a n   a n t a r

a   t e k n i k walking bleach dan teknik termokatalitik. Keuntungan dari

teknik kombinasi ialah hasil lebih cepat dan memuaskan karena kedua

teknik tersebut dilakukan dengan  b e r g a n t i a n . P r o s e d u r a w a l

t e k n i k k o m b i n a s i i a l a h m e n g g u n a k a n t e k n i k

termokatalitik dengan memanaskan gigi yang akan dilakukan pemutihan.

Setelah dipanaskan, kapas yang mengandung hidrogen peroksida

dikeluarkan dari kamar p u l p a d a n g i g i d i k e r i n g k a n .

K e m u d i a n d i l a k u k a n t e k n i k walking bleach yaitu m e l e t a k k a n p a s t a

c a m p u r a n s u p e r o k s o l d a n N a - p e r b o r a t d i d a l a m k a m a r

p u l p a . Prosedur selanjutnya mengikuti teknik walking bleach hingga selesai.

4.Teknik Foto Oksidasi Ultraviolet

Teknik ini kurang efektif dibandingkan dengan teknik walking bleach, selain

i t u m e m b u t u h k a n w a k t u y a n g l e b i h l a m a u n t u k

m e n c a p a i w a r n a g i g i y a n g diinginkan. Prosedur teknik ini ialah dengan

meletakkan kapas yang dibasahi dengancairan hidrogen peroksida 30-35% ke

dalam kamar pulpa. Kemudian gigi tersebut akan disinari dari sisi labial gigi

oleh lampu ultraviolet selama 2 menit. Penyinarandengan lampu ultraviolet akan

melepaskan oksigen seperti pemutihan menggunakan teknik termokatalitik.

5.Light-Activated Bleaching of Non Vital Teeth (CP irradiation method )

Teknik light-activated bleaching of nonv i t a l   t e e t h

m e n g g u n a k a n m e t o d e CP irradiation atau metode Hisamitsu.

Prosedur teknik ini ialah dengan menempatkan 10% gel

k a r b a m i d   p e r o k s i d a   p a d a p e r m u k a a n l a b i a l d a n m a s u k k e

r o n g g a a k s e s m a s u k g i g i n o n v i t a l . K e m u d i a n c a h a y a d i a k t i f k a n

d a r i   s i s i  bukal dan lingual. K e u n t u n g a n d a r i   t e k n i k i n i a d a l a h

b a h w a   p e r u b a h a n   w a r n a   p a d a   g i g i n o n vital meningkat sejak hari

dimulainya perawatan. Mekanisme perbaikan melalui a k t i v a s i s i n a r

t i d a k j e l a s ,   n a m u n d i k e m u k a k a n b a h w a p e n i n g k a t a n   s u h u

Page 5: Prinsip Perawatan Bleaching

a k i b a t r a d i a s i m e n g k a t a l i s p e m e c a h a n m e n j a d i h i d r o g e n

p e r o k s i d a   d a n m e r e m b e s k e dentin.

6. Teknik Pemutihan Intrakoronal dengan Karbamid Peroksida 10%

Cara pertama dengan menggunakan tray yang diisi karbamid peroksida 10%

tetapi akses orifice terbuka dan diisi karbamid peroksida. Pasien tidur dengan

menggunakan tray. Pada pagi hari gigi diirigasi dan ditutup cotton pellet. Proses ini

diulang sampai warna yang dikehendaki, tumpat sementara, penumpatan dengan

komposit setelah 2 minggu. Cara kedua dengan Karbamid Peroksida diinjeksikan

setiap 2 jam.

b. Teknik external bleaching menggunakan bahan oksidator pada permukaan enamel

gigi. bahan yang biasa dipakai adalah 10-15% karbamid peroksida, yang akan

melepaskan hidrogen peroksida secara perlahan-lahan.

1. Teknik mouthguard bleaching

Yaitu teknik pemutihan yang dilakukan di rumah. Teknik ini biasanya digunakan

untuk kasus perubahan warna gigi yang ringan. Variasi teknik ini bermacam-macam,

baik dari jenis bahannya, frekuensi dan waktu yang digunakan di rumah maupun di

tempat praktik. Sebagian besar terdiri 1,5 – 10 % Hidrogen Peroksida atau 10 – 15 %

Karbamid Peroksida.

Ada dua cara pemakaian mouthguard, yakni pada malam hari waktu pasien tidur dengan

menggunakan mouthguard yang diisi bahan pemutih setiap malam, disebut nightguard

bleaching atau motuhguard dipakai sepanjang hari.

2. Teknik Abrasi Pumis Asam

Teknik ini dilakukan secara eksternal dengan menggunakan campuran asam

Hidroklorik 18% dengan bubuk pumis membentuk pasta yang padat, dan diletakkanpada

permukaan email dan ditekankan dengan gerakan memutar menggunakan spatelkayu

selama 5 detik, kemudian dicuci dengan air dan untuk menetralisir asam digunakan

Page 6: Prinsip Perawatan Bleaching

campuran Natrium Bikarbonat dan air. Isolasi pada gingiva dengan menggunakan

rubbr dam.

Efek samping dari perawatan bleaching pada gigi

- luka bakar akibat bahan kimia , jika terjadi kontak dengan jaringan lunak

- overbleaching (over white teeth)

- kembalinya warna gigi setelah dilakukan bleaching

- nyeri akibat terbukanya tubulus dentin

- resiko meningkatnya sensitifitas terhadap suhu panas/dingin

Penggunaan bahan bleaching pada umumnya menggunakan hidrogen peroxide dan

carbamide peroxide. Oksigen radikal dari bahan tersebut akan kontak stains pada ruang/celah

interprismatic dalam lapisan enamel. Apabila hal ini terjadi maka gigi akan tampak lebih

putih. Selain lebih putih , gigi tersebut akan lebih mengkilat yang akan menampakkan gigi

lebih bersinar/terang.

Dari hasil studi, didapatkan bahan bleaching tidak dapat mengakibatkan perubahan

pada kekerasan struktur gigi, namun seringkali pH bahan bleaching yang rendah akan

meningkatkan resiko terjadinya karies.

Bahan bleaching tidak dapat mempengaruhi perubahan warna pada bahan restorasi

(komposit, amalgam, semen, logam serta porcelain). Namun bahan bleaching

dapatmengembalikan warna restorasi tersebut, jika bahan restorasi tersebut mengalami

perubahan warna akibat staining.

Prognosa Perawatan Bleaching Gigi

Berbagai macam faktor dapat mempengaruhi pemutihan gigi, diantaranya bahan

bleaching, konsentrasi bahan bleaching, sinar atau dan lampu. Dari sebuah percobaan in-vitro

didapatkan semakin tinggi konsentrasi bahan bleaching makin rendah jumlah aplikasi yang

diperlukan untuk mendapatkan hasil yang baik. Selain konsentrasi, suhu dan sinar dapat

mempengaruhi perawatan bleaching. Reaksi kimia yang terjadi selama perawatan bleaching

dapat dipercepat dengan meningkatkan suhu hidrogen peroxide. Peningkatan suhu dapat

diperoleh dengan penggunaan sinar dengan intensitas tinggi.

Selain hal hal diatas, faktor yang mempengaruhi prognosa perawatan bleaching

adalah penyebab utama terjadinya diskolorisasi pada gigi yang bersangkutan. Pada umumnya

perubahan warna akibat tetracyclin (sedang hingga parah) dapat memerlukan perawatan

bleaching hingga 2-6 bulan.

Page 7: Prinsip Perawatan Bleaching

Tingkat keparahan dapat dilihat dari perubahan warna yang terjadi, yakni: pada warna

gigi yang gelap, adanya diskolorisasi pada leher gigi, serta pada diskolorisasi pada gigi

dengan warna abu-abu atau biru. Begitu pula sebaliknya, pada penderita non tetracyclin pada

umumnya memberikan prognosa yang baik, yakni dapat disimpulkan dari hasil penelitian

bahwa dengan carbamide peroxide 10% dapat memberikan perubahan hingga lima shade

guide unit.

Pemilihan Bahan Restorasi Pasca Bleaching

Untuk mengembalikan fungsi estetik dari suatu gigi, terkadang tidak cukup hanya

dengan pemutihan/bleaching gigi saja tetapi diperlukan suatu perawatan lanjutan yaitu

berupa restorasi untuk memperbaiki bentuk atau susunan dari suatu gigi. Berikut ini

adalah beberapa pilihan restorasi yang dapat dipilih untuk memperbaiki fungsi estetik

gigi sebagai kelanjutan dari perawatan bleaching.

1. Restorasi Komposit

Jika diperlukan suatu restorasi komposit untuk mengganti restorasi komposit yang

telah berubah warna atau untuk mengembalikan bentuk gigi akibat karies maka

lebih baik menunggu setelah proses perawatan bleaching selesai dilakukan yaitu

sedikitnya diperlukan waktu selama 2 minggu. Hal ini disebabkan karena masih

banyaknya oksigen yang terdapat dalam gigi sehingga kekuatan ikatan enamel gigi

masih lemah. Warna komposit yang lebih cerah/ringan dari gigi asli dapat dipilih.

2. Veneers Porcelain

Veneer porcelain, secara klinis terbukti selain dapat mengkoreksi gigi yang

mengalami kelainan bentuk, atau ukuran juga dapat mengkoreksi gigi yang

mengalami perubahan warna yang berat. Biasanya dilakukan perawatan bleaching

terlebih dahulu untuk mengatasi masalah perubahan warna yang terjadi. Bila

dengan perawatan bleaching dapat berhasil maka veneer porcelain tidak diperlukan.

Tetapi terkadang perubahan warna yang dihasilkan dari proses bleaching hanya

dapat memberikan perubahan warna yang tidak signifikan sehingga diperlukan

restorasi tambahan yaitu veneer porcelain. Dilakukannya proses bleaching sebelum

veneer porcelain akan menghilangkan kebutuhan warna opaque porcelain atau

semen opaque pada akhir restorasi sehingga akan memperbaiki penampilan veneer

dengan menghasilkan warna translucent yang lebih natural pada gigi pasien. Seiring

berjalannya waktu bila veneer gigi mengalami perubahan warna akibat regresi

Page 8: Prinsip Perawatan Bleaching

warna, hal ini dapat ditanggualangi dengan melakukan bleaching dari aspek palatal.

Prosedur ini sangat efektif karena perokside dapat berdifusi secara bebas pada

daerah yang tidak direstorasi.

Hanya saja prosedur ini memerlukan waktu yang agak panjang untuk mendapatkan

hasil warna yang lebih cerah. Aplikasi veneers dapat dilakukan 6-8 minggu setelah

proses bleaching selesai dilakukan.

3. All Ceramic Crown

Seiring bertambahnya usia, gigi biasanya akan menjadi lebih gelap warnanya

karena banyak menyerap noda makanan dan minuman. Hal ini dapat diatasi dengan

mengganti mahkota porcelain yang lama dengan mahkota porcelain yang baru

dengan warna yang lebih gelap. Hal ini dapat diterima bila mahkota porcelain yang

lama mengalami retak dan terdapat karies sekunder di daerah margin. Namun jika

diperlukan suatu restorasi mahkota gigi anterior dengan warna yang lebih cerah dan

dilain pihak sulit untuk memperoleh warna gigi yang sama dengan gigi sebelahnya

maka tepat bila dilakukan proses bleaching terlebih dahulu untuk mendapatkan

shade warna yang lebih mudah direplikasi di mahkora porcelain. Aplikasi dari

mahkota porcelain ini sedikitnya 6 minggu setelah dilakukan proses bleaching.