bleaching 2

Upload: indah-simamora

Post on 13-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH ZAT AKTIF PEMUTIH GIGI TERHADAP KEKUATAN GESER PERLEKATAN BREKET LOGAM

    (Penelitian Laboratoris)

    T E S I S

    OLEH

    AMIATUN Nim : 057028001

    PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS ORTODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

    MEDAN 2009

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • PENGARUH ZAT AKTIF PEMUTIH GIGI TERHADAP KEKUATAN GESER PERLEKATAN BREKET LOGAM

    (Penelitian Laboratoris)

    T E S I S

    Untuk memperoleh gelar Spesialis Ortodonti (Sp Ort)

    dalam Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia

    pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

    OLEH

    AMIATUN 057028001

    PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS ORTODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

    MEDAN 2009

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • PERSETUJUAN TESIS

    Judul Tesis : PENGARUH ZAT AKTIF PEMUTIH GIGI TERHADAP KEKUATAN GESER PERLEKATAN BREKET LOGAM (Penelitian Laboratoris)

    Nama Mahasiswa : Amiatun

    Nomor Induk Mahasiswa : 057028001

    Program Spesialis : PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS ORTODONSIA

    Menyetujui Komisi Pembimbing

    Pembimbing Utama Pembimbing anggota

    Amalia Oeripto, drg., MS., Sp.Ort(K) Prof. Trimurni Abidin, drg.,M Kes., Sp.KG(K)

    NIP: 19500828 197902 2 001

    Ketua Program PPDGS-1 Ortodonti

    Nurhayati Harahap, drg., Sp.Ort(K) NIP : 19481230 197802 2 002 Telah diuji

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Pada tanggal : 18 agustus 2009

    PANITIA PENGUJI TESIS

    Penguji I : Amalia Oeripto, drg., MS., Sp.Ort(K)

    Penguji II : Prof. Trimurni Abidin, drg.,M Kes., Sp.KG(K)

    Penguji III : F. Susanto A,drg., Sp.Ort(K).,FICD

    Penguji IV : Sumadhi S, drg., Ph.D

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • PERNYATAAN

    PENGARUH ZAT AKTIF PEMUTIH GIGI TERHADAP KEKUATAN GESER PERLEKATAN BREKET LOGAM

    Penelitian Laboratoris

    TESIS

    Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah di

    ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang

    pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau

    diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

    disebutkan dalam daftar pustaka.

    Medan, 11 September 2009

    (Amiatun)

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

    dan ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis di Program Pendidikan

    Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Spesialis Ortodonti di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

    Dalam penulisan tesis ini penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, pengarahan

    dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

    sebesar-besarnya kepada:

    1. Prof. Ismet Danial Nasution,drg., Sp.Pros(K).,PhD. selaku Dekan Fakultas

    Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

    2. Nurhayati Harahap, drg., Sp.Ort(K) selaku Kepala Program Pendidikan Dokter

    Gigi Spesialis Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera

    Utara.

    3. Amalia Oeripto, drg., MS., Sp.Ort(K) selaku dosen pembimbing dan sekaligus

    tim penguji yang telah menyediakan waktu, pikiran dan tenaga untuk

    membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

    4. Prof. Trimurni Abidin, drg., M Kes,.Sp.KG., selaku dosen pembimbing anggota

    yang telah mencurahkan fikiran dan tenaga untuk membimbing penulis dalam

    menyelesaikan tesis ini.

    5. F. Susanto A, drg., Sp.Ort(K).,FICD dan Sumadhi S,drg., PhD selaku penguji

    yang turut menyempurnakan tesis ini.

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • 6. Muslim yusuf , drg., Sp.Ort dan Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort yang telah

    memberikan saran dan masukan dalam menyempurnakan tesis ini.

    7. Prof. DR. Harry Agustar, MSc,M Phil selaku Kepala Laboratorium Terpadu

    FMIPA Universitas Sumatera Utara, atas ijin dan bantuan fasilitas dalam

    pelaksanaan penelitian

    8. Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes, selaku Pembantu Dekan I Fakultas

    Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, atas bimbingannya dalam

    analisa statistik hasil penelitian.

    9. Orang tuaku , keluargaku tercinta, mas Kito, serta kedua anakku Puput dan

    Poppy atas dukungan dan kasih sayangnya.

    10. Teman-teman terbaik yang telah memberikan support, mbak Romy, Ira, Lina,

    bang Yerzi, mbak Yeti, mbak Wina, Lusi, Hilda.

    11. Kakak dan abang senior, adik-adik yunior yang tidak dapat disebutkan satu

    persatu.

    Akhirnya terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mohon maaf

    apabila ada kesalahan selama melakukan penelitian dan penyusunan tesis ini.

    Medan, Oktober 2009 Penulis (Amiatun)

    NIM: 057028001

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • DAFTAR ISI

    Halaman PERSETUJUAN............................................................................................................... PERNYATAAN................................................................................................................ KATA PENGANTAR...................................................................................................... DAFTAR ISI...................................................................................................................viii DAFTAR TABEL..............................................................................................................x DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................xi LAMPIRAN....................................................................................................................xiii ABSTRAK.......................................................................................................................xiv. BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................................1

    1.1. Latar Belakang................................................................................................. 1 1.2. Permasalahan.................................................................................................. 4 1.3. Tujuan Penelitian............................................................. ............................... 5 1.4. Hipotesis.......................................................................................................... 5 1.5. Manfaat Penelitian............................................................................................6

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Struktur Permukaan Enamel Normal................................................................7 2.2. Bahan Pemutih Gigi..........................................................................................8 2.3. Mekanisme Pemutihan Gigi..............................................................................9 2.4. Pengaruh Tindakan Bleaching Terhadap perlekatan Braket...........................12 2.5. Landasan Teori................................................................................................15 2.6. Kerangka Konsep............................................................................................18

    BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian................................................................................................20 3.2. Lokasi danWaktu Penelitian...........................................................................20 3.3. Populasi dan Sampel.......................................................................................21 3.4. Variabel dan Definisi Operasional..22 3.5. Alat dan Bahan........25 3.6. Prosedur Penelitian.....28 3.7. Analisa Data.............. 35 BAB IV. HASIL PENELITIAN.....................................................................................36

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Halaman

    BAB V. PEMBAHASAN

    5.1. Pengaruh zat aktif pemutih gigi terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam...............................................................................................................41

    5.2.Pengaruh zat aktif pemutih gigi hidrogen peroksida 38% dan karbamid peroksida 35% terhadap kekuatan geser perlekatan breket

    logam................................................................................................................45 5.3.Pengaruh interval waktu pemasangan breket post bleaching terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam..........................................................47 5.4.Keterbatasan penelitian....................................................................................49

    BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1. Kesimpulan.....................................................................................................51 6.2. Saran ..............................................................................................................51

    DARTAR KEPUSTAKAAN..........................................................................................53

    LAMPIRAN.....................................................................................................................56

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1. Kondisi restorasi setelah uji geser.......................................................................36

    Tabel 2. Uji analisis varians satu arah (ANOVA).............................................................37

    Tabel 3. Hasil uji LSD antara kelompok perlakuan..........................................................39

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Ionisasi hidrogen peroksida pada pH asam......................................................10

    Gambar 2. Ionisasi buffer hidrogen peroksida pH 9,5-10,8... ..........................................10

    Gambar 3. Alat uji Torsees Electronic System Universal Testing Machine (2tSenstar ,

    SC-2-DE, Tokyo-Japan). ...26

    Gambar 4. Instrumen penelitian : sonde, pinset, bracket holder, scaler, spatula,

    bracket gauge...................................................................................................27

    Gambar 5. Self curing acrylic, pelekat sianokrilat, gigi premolar atas, disposible syringe,

    pumice, vaselin.............................................................................................................27

    Gambar 6. Breket logam (Mini edgewise Nkel -Lite Opti-mim slot 0.018 dari

    Ortho Organizer )...........................................................................................27

    Gambar 7. Bahan pemutih gigi Pola Zing .......................................................................27

    Gambar 8. Opalescence X-Tra Boost Ultradent , USA).........................................................28

    Gambar 9. Bahan bonding .........................................................................................................28

    Gambar 10. Diagram pemotongan dan penanaman sampel...............................................28

    Gambar 11. Pemotongan gigi............................................................................................29

    Gambar 12. Penanaman sampel dalam cetakan ...............................................................30

    Gambar 13. Pengaplikasian Opalescence X-Tra Boost.....................................................31

    Gambar 14. Pengaplikasian Pola Zing...............................................................................31

    Gambar 15. Perendaman seluruh kelompok dalam artifisial saliva...................................32

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Halaman

    Gambar 16. Pemasangan breket.........................................................................................33

    Gambar 17. Sampel yang dipasang pada alat uji...............................................................34

    Gambar 18. Kondisi sampel setelah uji geser....................................................................37

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    1. Lampiran 1. Alur uji kekuatan geser perlekatan breket logam..............................56

    2. Lampiran 2. Data hasil pengukuran kekuatan geser perlekatan............................58

    3. Lampiran 3. Hasil uji statistik pengukuran kekuatan geser perlekatan

    breket logam antara hidrogen peroksida 38% dengan karbamid

    peroksida 35%..................................................................................61

    4. Lampiran 4. Jadwal penelitian...............................................................................63

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • ABSTRAK

    Perlekatan breket ortodonti berdasarkan pada suatu penguncian mekanikal antara

    bahan perekat dan perlekatannya. Perlekatan breket dipengaruhi oleh keadaan enamel,

    bentuk basis breket dan bahan bonding.

    Tujuan penelitian in vitro ini adalah untuk mengetahui pengaruh zat aktif pemutih

    gigi hidrogen peroksida 38% dan karbamid peroksida 35% serta pengaruh interval waktu

    pemasangan breket postbleaching terhadap kekuatan geser perlekatan breket. Sebanyak 80

    gigi premolar atas yang telah dicabut, dibersihkan, dan direndam dalam larutan salin.

    Sampel dibagi secara acak kedalam 8 kelompok. Kelompok A1 B1 dilakukan bleaching

    dengan hidrogen peroksida, pemasangan breket dan debonding dilakukan setelah 1 hari

    postbleaching, A1 B2 bleaching dengan hidrogen peroksida pemasangan breket dan

    debonding dilakukan setelah 15 hari postbleaching, A1 B3 bleaching dengan hidrogen

    peroksida pemasangan breket dan debonding dilakukan 30 hari setelah postbleaching, A2

    B1 bleaching dengan karbamid peroksida pemasangan breket dan debonding dilakukan

    setelah 1 hari postbleaching, A2 B2 bleaching dengan karbamid peroksida, pemasangan

    breket dan debonding dilakukan setelah 15 hari postbleaching, A2 B3 bleaching dengan

    karbamid peroksida pemasangan breket dan debonding dilakukan 30 hari setelah

    postbleaching, kelompok kontrol serta kelompok tanpa etching sebelum pemasangan

    breket.

    Uji ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan kekuatan geser

    perlekatan breket antara kelompok kontrol dengan kelompok yang dilakukan bleaching

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • hidrogen peroksida maupun karbamid peroksida (p0.05). Ada perbedaan yang bermakna

    pada interval waktu pemasangan breket logam antara satu hari dan setelah 15 hari dan 30

    hari postbleaching dengan menggunakan hidrogen peroksida 38% dan karbamid peroksida

    35% terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam (p

  • ABSTRACK

    Adhesion of orthodontic bracket based on mechanical bonding between adhesive

    agent and the adhesion. Bracket adhesion is influenced by the enamel condition, base form

    of the bracket and the bonding agent.

    The objective of the study in vitro is to acknowledge the effect of dental bleaching

    additive agent of 38% hydrogen peroxide and 35% carbamid peroxide and the effect of

    interval of attaching the post-bleaching bracket on the shear bond strength of the bracket

    bonding. Eighty extracted human upper premolars were cleaned and submerged into saline

    solution. The samples were divided randomly into 8 groups. The group A1 B1 subjected to

    bleached by hydrogen peroxide, bracket attachment and debonding were conducted 1 day

    post- bleaching, the A1 B2 was bleached by the hydrogen peroxide, the bracket attachment

    and debonding were conducted 15 days-post bleaching, the A1 B3 was bleached by

    hydrogen peroxide , bracket attachment and debonding were conducted 30 days-post

    bleaching, the A2 B1 was bleached by carbamid peroxide, the bracket attachment and

    debonding were conducted 1 day post-bleaching, the A2 B2 was bleached by carbamid

    peroxide, the bracket attachment and debonding were conducted 15 days post-bleaching,

    the A2 B2 was bleached by carbamid peroxide, the bracket attachment and debonding were

    conducted 30 days-post bleaching, control group and the group without etching were prior

    to the bracket attachment.

    ANOVA test showed the significant difference of shear bond strength of bracket

    adhesion between control and group bleached by both hydrogen peroxide and carbamid

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • peroxide (p0.05). There was a significant effect in interval of metal bracket attachment between one

    day and after 15 days and 30 days post bleaching using both 38% hydrogen peroxide and

    35% carbamid peroxide on the shear bond strength of metal bracket attachment (p

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Perkembangan ilmu kedokteran gigi khususnya bidang kedokteran gigi estetik

    berkembang sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap penampilan.

    Sering lepasnya breket merupakan masalah yang sering dihadapi para praktisi ortodontik.

    Perlekatan breket dapat dipengaruhi oleh keadaan enamel, bentuk dari basis breket dan

    bahan bonding. Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan enamel diantaranya dental

    prophylaxis, tindakan etching dan bleaching.1,2,3

    Perlekatan breket logam ortodontik berdasarkan pada suatu penguncian mekanikal

    antara bahan perekat dan perlekatannya. Breket logam adalah yang paling ideal karena

    keuntungan mekanikal dan klinikalnya. Penelitian secara in vitro tentang kelemahan ikatan

    menunjukkan bahwa biasanya lokasi kegagalan perlekatan breket terletak antara enamel

    dan bahan perekatnya.2

    Pemutihan gigi yang dikenal dengan bleaching dilakukan untuk mengembalikan

    fungsi estetis terutama dalam mengembalikan warna gigi yang mengalami perubahan warna

    dari warna gigi yang normal. Perubahan warna gigi ini dapat disebabkan oleh karena faktor

    eksternal dan faktor internal. Perubahan internal merupakan perubahan warna yang

    mengenai bagian dalam struktur gigi selama pertumbuhan gigi sebagai contoh perubahan

    warna karena tetrasiklin yang masuk ke dalam struktur gigi yang sedang tumbuh.

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Sedangkan perubahan warna ekternal adalah perubahan warna lebih superfisial sebagai

    contoh perubahan warna gigi yang disebabkan makanan. 2,3,4

    Metoda pemutihan gigi dapat dilakukan sendiri di rumah (home bleaching) oleh

    pasien dengan menggunakan bahan yang dijual bebas atau dengan metode in office

    bleaching yang dilakukan langsung oleh dokter gigi di ruang praktek. Teknik pemutihan

    gigi vital pertama kali diperkenalkan oleh Haywood dan Heymann (1989) dengan

    menggunakan nightguard dan bahan pemutih karbamid peroksida 10%.3

    Bahan pemutih gigi yang dapat digunakan adalah hidrogen peroksida dan karbamid

    peroksida. Kedua bahan ini sama-sama menggunakan hidrogen peroksida yang akan terurai

    menjadi H2O dan O2. Karbamid peroksida merupakan gabungan antara hidrogen peroksida

    dan urea sehingga disebut urea peroksida. Pemutihan gigi dengan menggunakan karbamid

    peroksida ada 2 macam yaitu home bleaching dengan karbamid peroksida konsentrasi

    rendah 10% dan 15% dan in office bleaching yang pemutihannya dilakukan dokter gigi di

    ruang praktik dengan menggunakan konsentrasi karbamid peroksida 35%.4 Kugel

    merekomendasikan penggunakan home dan in office bleaching secara simultan karena

    kombinasi keduanya akan meningkatkan efektifitas pemutihan gigi.5

    Pengaruh bahan pemutih gigi terhadap warna dan morfologi permukaan enamel

    telah banyak didiskusikan akhir-akhir ini dan hasil yang kontroversial telah banyak

    dilaporkan ketika menggunakan in office bleaching. Perubahan enamel yang parah berupa

    kawah terlihat pada permukaan enamel setelah in office bleaching.5,6

    Josey et al (1996) dalam penelitiannya menyatakan bahwa perubahan tekstur

    permukaan enamel gigi setelah bleaching akan menurunkan kekuatan geser dibandingkan

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • gigi yang tidak dilakukan bleaching tetapi perbedaannya tidak signifikan.5 Sementara Sung

    et al (1999) dalam penelitiannya dengan menggunakan 3 bahan bonding ( All Bond, One

    Step Bond dan OptiBond) terhadap gigi yang dilakukan pemutihan gigi dengan karbamid

    peroksida 10% dibandingkan gigi yang tidak dilakukan pemutihan gigi menyimpulkan

    bahwa kekuatan geser tergantung kepada bahan bondingnya, dimana terdapat penurunan

    kekuatan geser perlekatan yang signifikan pada bahan All Bond dan One Step Bonding.

    Sedangkan pada Optibond penurunan kekuatan geser perlekatan tidak signifikan. Hal ini

    memperkuat hipotesa bahwa bahan bonding Opti Bond yang berbahan dasar alkohol dapat

    mengeliminasi residu oksigen dalam proses bonding.7

    Bishara (2005) dalam penelitiannya dengan menggunakan 10 % karbamid peroksida

    terhadap 75 gigi yang telah di ekstraksi menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang

    bermakna pada kekuatan geser perlekatan breket antara gigi yang dibonding 7 dan 14 hari,

    tetapi ada variasi yang lebih besar pada gigi yang dibonding 1 minggu post bleaching. 1,5

    Sebagai contoh bila seseorang yang telah mengalami bleaching akan melakukan perawatan

    ortodonti, maka terlihat adanya masalah yang timbul kapan waktu yang tepat akan

    dimulainya perawatan agar breket yang di pasang tidak mudah lepas.

    Untuk meningkatkan efisiensi kerja ortodontis perlu dikembangkan penelitian

    apakah pemutihan gigi akan memberikan pengaruh terhadap kekuatan geser perlekatan

    breket logam dengan sistem bonding dan waktu yang tepat untuk memasang breket pada

    gigi yang telah dilakukan bleaching.

    1.2. Permasalahan

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut di atas maka dapat

    dirumuskan masalah sebagai berikut:

    1. Apakah ada pengaruh zat aktif pemutih gigi terhadap kekuatan geser perlekatan

    breket logam?

    2. Apakah ada perbedaan pengaruh zat aktif pemutih gigi hidrogen peroksida 38% dan

    karbamid peroksida 35% terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam?

    3. Apakah ada pengaruh interval waktu antara pemasangan breket logam setelah

    bleaching dengan menggunakan hidrogen peroksida 38% dan karbamid peroksida

    35% terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam?

    1.3.Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah :

    1. Untuk mengetahui pengaruh zat aktif pemutih gigi terhadap kekuatan geser

    perlekatan breket logam.

    2. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh zat aktif pemutih gigi antara hidrogen

    peroksida 38% dan karbamid peroksida 35% terhadap kekuatan geser perlekatan

    breket logam.

    3. Untuk mengetahui pengaruh interval waktu antara pemasangan breket setelah

    bleaching terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam.

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • 1.4. Hipotesis

    1. Ada pengaruh zat aktif pemutih gigi terhadap kekuatan geser perlekatan breket

    logam.

    2. Ada perbedaan pengaruh zat aktif pemutih gigi hidrogen peroksida 38% dan

    karbamid peroksida 35% terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam.

    3. Ada pengaruh interval waktu pemasangan breket logam setelah bleaching dengan

    menggunakan hidrogen peroksida 38% dan karbamid peroksida 35% terhadap

    kekuatan geser perlekatan breket logam.

    1.5. Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian adalah:

    1. Sebagai informasi untuk dokter gigi khususnya ortodontis mengenai waktu yang

    efektif untuk pemasangan breket pada pasien yang telah dilakukan bleaching.

    2. Sebagai dasar dalam usaha meningkatkan pelayanan kesehatan gigi masyarakat

    terutama di bidang ortodonsia.

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Struktur Permukaan Enamel Normal

    Enamel merupakan jaringan keras termineralisasi yang menutupi mahkota gigi.

    Pada tingkat mikroskopik enamel dibentuk oleh pola yang rumit dari unit-unit yang disebut

    prisma enamel. Prisma-prisma ini keluar dari dentin dengan pola yang bergelombang. Pada

    tingkat ultrastruktural yang diamati dengan SEM , unit pembentuk dasar dari enamel adalah

    hidroksi apatite. Daerah interprismatik merupakan jalur transpor yang paling mudah dalam

    enamel dan mengandung bahan organik, air dan sejumlah besar kristal apatit yang

    berbentuk tidak beraturan.8

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Email mengandung Ca Hidroksiapatit dengan rumus kimia Ca5(PO4)3(OH) atau Ca

    (OH)23Ca3(PO4)2 dengan struktur heksagonal. Karena pengaruh asam dari makanan, fluor

    pada pasta gigi dan makanan yang masuk , gugus OH pada kristal hidroksiapatit dapat lepas

    dan diganti gugus F sehingga kristal kalsium hidroksiapatit tersebut menjadi kristal kalsium

    fluoroapatit.8

    Enamel dalam lingkungan mulut selalu berubah, sering dipengaruhi secara mekanis

    dan kimia. Enamel harus menahan kekuatan mengunyah (=100 kg/cm2), perubahan suhu

    100-600 C, serangan bakteri dan enzim serta pengaruh berbagai makanan dan cairan.

    Perubahan lingkungan mulut yang sering terjadi pada permukaan enamel akan

    menyebabkannya lebih siap untuk bertahan terhadap perubahan selanjutnya.8

    2.2. Bahan Pemutih Gigi

    Bahan pemutih gigi yang umum dipakai adalah hidrogen peroksida dengan berbagai

    konsentrasi. Hidrogen peroksida dan karbamid peroksida terutama diindikasikan untuk

    pemutihan gigi secara eksternal sedangkan natrium perborat dipakai untuk pemutihan

    secara internal.9

    Hidrogen peroksida merupakan oksidator kuat dan tersedia dalam berbagai

    konsentrasi tetapi konsentrasi 30-35% adalah yang paling umum digunakan. Zat ini

    merupakan cairan bening, tidak berbau dan lebih kental daripada air. Hidrogen peroksida

    relatif tidak stabil dan mengalami dekomposisi secara perlahan dan melepaskan oksigen.

    Hidrogen peroksida dapat larut dalam air sedangkan pH-nya dipengaruhi oleh

    konsentrasinya. Zat ini dapat terurai menjadi air dan oksigen secara spontan. Cairan yang

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • mempunyai konsentrasi tinggi bersifat bakteriostatik dan dapat bersifat mutagenik sehingga

    dapat menyebabkan kerusakan pada ikatan DNA. Selain itu penggunaan cairan ini harus

    ditangani dengan hati-hati karena tidak stabil dan dapat meledak kecuali disimpan dalam

    lemari pendingin.10

    Karbamid peroksida yang disebut juga urea hidrogen peroksida dengan rumus

    molekul CH2N2OH2O2 merupakan zat pemutih gigi, antiseptik dan desinfektan. Zat ini

    berbentuk kristal putih yang larut dalam alkohol, eter dan air, tidak berwarna, tidak berbau,

    tidak toksik Karbamid peroksida digunakan dalam dua konsentrasi yaitu konsentrasi 10-

    16% untuk home bleaching dan konsentrasi tinggi 30-50% untuk in office bleaching.9,10

    2.3. Mekanisme Pemutihan Gigi

    Walaupun proses pemutihan gigi sangat rumit, mayoritas merupakan proses

    oksidasi, proses kimia oleh bahan organik yang akhirnya berubah menjadi karbon dioksida

    dan air. Pemutihan gigi secara perlahan mengubah zat organik menjadi bahan kimia yang

    berwarna lebih terang daripada zat awal.11

    Reaksi reduksi oksidasi yang terjadi pada proses pemutihan gigi dikenal dengan

    reaksi redoks. Dalam reaksi redoks, bahan oksidator ( seperti hidrogen peroksida) memiliki

    radikal bebas dengan elektron yang tidak berpasangan, yang akan tereduksi, sedangkan

    bahan reduktor (bahan yang akan diputihkan) menerima elektron dan teroksidasi.11,12

    Aksi mekanisme pemutihan gigi dengan menggunakan hidrogen peroksida

    berhubungan dengan kemampuan hidrogen peroksida membentuk radikal bebas yaitu

    HO2 + O yang sangat reaktif (HO2 adalah radikal bebas yang lebih kuat) yang berintereaksi

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    dengan molekul organik yang menyerap warna dan mengoksidasi makromolekul dan

    pigmen stain, memecah diskolorasi dental menjadi molekul yang lebih kecil dengan warna

    yang lebih terang.12 Dalam bentuk larutan murni, hidrogen peroksida merupakan asam

    lemah dan terionisasi seperti terlihat pada gambar 1 . Perhidrol (HO2) merupakan radikal

    bebas yang lebih poten. Untuk menghasilkan bentuk ion HO2, H2O2 harus dibuat dalam

    keadaan basa dan pH optimum, untuk hal ini muncul pada saat pH 9,5 sampai 10,8.

    Ionisasi buffer hidrogen peroksida pada jangkauan pH ini terlihat pada gambar 2, jumlah

    perhidrol yang lebih banyak akan menghasilkan efek pemutihan yang lebih baik dalam

    waktu yang sama dibandingkan dengan tingkat pH lainnya.11,12

    H2O + O weaker free radical

    H + Lower percentage of stronger free radical

    Gambar 1. Ionisasi hidrogen peroksida pada pH asam12

    H2O2

    HO2

    H2O2 H2O + O weaker free radical

    HO2

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    H + higher percentage of stronger free radical

    Gambar 2. Ionisasi buffer hidrogen peroksida pada pH 9,5-10,812

    Setelah terbentuk HO2 dalam jumlah yang besar maka radikal bebas ini akan

    bereaksi dengan ikatan tidak jenuh. Hal ini menyebabkan gangguan pada konjugasi

    elektron dan perubahan penyerapan energi pada molekul organik enamel, terjadi perubahan

    berat molekul bahan organik gigi yang memantulkan gelombang cahaya spesifik penyebab

    diskolorasi.11

    Pada dasarnya aksi mekanisme dasar karbamid peroksida adalah sama. Karbamid

    peroksida terurai menjadi hidrogen peroksida dan urea ketika berkontak dengan jaringan

    lunak atau saliva pada temperatur mulut. Hidrogen peroksida yang dihasilkan akan

    terionisasi dengan reaksi sebagai berikut11 :

    Karbamid peroksida Hidrogen peroksida + Urea

    (CH2N2OH2O2) H2O2 CH2N2O

    Hidrogen peroksida Air + Oksigen

    H2O2 H2O O2

    Urea Amonia + Karbon dioksida

    CH2N2O NH3 CO2

    Urea dalam karbamid peroksida berperan sebagai penstabil agar efek bahan tersebut

    lebih panjang dan berperan memperlambat pelepasan hidrogen peroksida. Menurut Tam

    (1999) cit Endang4, agar efek karbamid peroksida maksimal dibutuhkan waktu yang lama

  • untuk kontak dengan gigi. Sementara itu urea dalam karbamid peroksida dapat bergerak

    bebas kedalam enamel dan dentin pada proses degradasi ammonia selanjutnya

    karbondioksida akan dilepas serta meningkatkan pH.

    2.4. Pengaruh tindakan bleaching terhadap perlekatan braket logam

    Kata adhesi berasal dari bahasa Latin adhaerere yang berarti melekatkan. Adhesion

    atau bonding adalah suatu mekanisme perlekatan antara suatu subtansi dengan subtansi

    lainnya. Permukaan yang berlekatan ini disebut adherend. Bonding agent adalah bahan

    yang bila diaplikasikan pada permukaan suatu benda dapat melekat, dapat bertahan dari

    pemisahan dan dapat menyebarkan beban melalui perlekatannya.18

    Perlekatan breket ke gigi diperoleh karena adanya penguncian mekanikal antara

    bahan perekat atau bonding ke gigi. Perlekatan breket dipengaruhi oleh keadaan enamel,

    bentuk dari basis braket dan bahan bonding.1,2,3 Perlekatan ke email diperoleh dengan

    teknik etsa asam yaitu dengan memodifikasi permukaan email dengan orthophosporic acid

    (H3PO4) 85% yang menghasilkan kekasaran permukaan mikroskopik pada permukaan

    email. Proses etsa asam akan melarutkan kalsium dari hidroksi apatit enamel kemudian

    kalsium akan terbuang ketika dilakukan pencucian sehingga menyebabkan terputusnya

    lapisan interprismatik dalam enamel yang menyebabkan ketidakteraturan dan kekasaran

    mikroporositi.18,19

    Sejak dikenalnya bonding, banyak desain dari dasar breket logam diantaranya

    breket dengan dasar jaring-jaring ( mesh) dan berlubang-lubang (Dynalock). Menurut

    Hanson et al (1983) breket logam dengan lubang-lubang mempunyai ikatan yang sama

    dengan breket logam berjaring sedangkan

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Knoll et al (1986) mengemukakan bahwa breket logam yang berjaring menghasilkan

    kekuatan ikatan yang lebih besar daripada breket yang berlubang-lubang.2

    Salah satu cara untuk mengevaluasi kekuatan geser perlekatan breket adalah dengan

    uji kekuatan geser. Pada penelitian ini perlekatan adhesif dilihat dimana terjadi lepasnya

    perlekatan. Jika bagian yang patah berada pada interface antara gigi dan bahan bonding

    disebut adhesif failure sedangkan jika bagian yang patah berada antara bahan adhesif dan

    breket disebut cohesif failure19

    Miranda et al (2005) melakukan penelitian dengan menggunakan karbamid

    peroksida dan hidrogen peroksida 35%, hasilnya menunjukkan bahwa pengaplikasian zat

    pemutih gigi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan morfologi enamel.6 Perubahan

    permukaan enamel dan derajat perubahannya dapat dihubungkan dengan kalsifikasi dan

    kandungan fosfor pada enamel. Hidrogen peroksida terbukti menurunkan rasio kalsium

    ,fosfor dan fluorida dalam enamel sehingga menurunkan mikrohardness. Hal ini

    mengindikasikan terjadinya demineralisasi. Selain itu hidrogen peroksida 30% dapat

    mengubah struktur kimia dari enamel sehingga menjadikannya lebih mudah kehilangan

    struktur organik.5, 23

    Peningkatan porositas dan deposisi endapan mencirikan erosi enamel. Depresi

    dalam bentuk kawah dan kehilangan aprismatik terlihat karena pengaruh zat aktif pemutih

    gigi ini. Menurut Miranda (2004) hidrogen peroksida 38% mengandung konsentrasi

    hidrogen peroksida yang lebih banyak dibandingkan dengan karbamid peroksida 35%

    namun tidak ada perbedaan visual yang dapat dideteksi dari dua kelompok perlakuan

    tersebut.6 Sedangkan menurut Ernst (2005) karbamid peroksida mengandung urea yang

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • mampu berpenetrasi ke dalam enamel dan mempengaruhi daerah aprismatik. Jadi urea

    mungkin memperbesar perubahan struktural dan kekasaran enamel.23

    Penurunan kekuatan geser ikatan breket ini disebabkan oleh perubahan struktur

    enamel sebagai akibat hilangnya kandungan mineral, atau kenaikan porositas dan hilangnya

    struktur intraprismatik. Menurut Dishman et al penurunan kekuatan geser ikatan breket

    logam karena penurunan resin tag dan adanya penetrasi oksigen ke dalam struktur enamel

    akibat bleaching.7 Penurunan kekuatan geser ikatan breket selain karena meningkatnya

    porositas dan hilangnya struktur intraprismatik juga karena hilangnya kalsium, penurunan

    microhardness, dan perubahan pada subtansi organik dari enamel. 13

    Spyrides et al (2000) dalam penelitiannya tentang efek zat aktif pemutih gigi

    terhadap kekuatan geser pada dentin menunjukkan bahwa terjadi penurunan kekuatan

    geser sesaat setelah bleaching dan terjadi peningkatan kekuatan geser yang signifikan

    apabila bonding dilakukan beberapa minggu setelah bleaching.4

    Sung et al (1999) pada penelitiannya dengan menggunakan tiga bahan bonding

    (Optibond, All Bond dan One Step) pada gigi yang telah dilakukan bleaching dengan

    karbamid peroksida menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kekuatan

    geser perlekatan pada gigi yang telah dibleaching dengan bonding menggunakan All Bond

    dan One Step dibandingkan gigi yang tidak dilakukan bleaching, sementara pada bonding

    dengan menggunakan Optibond tidak ada perbedaan yang bermakna.7

    Beberapa metode dikemukakan oleh beberapa ahli untuk mencegah penurunan

    kekuatan geser ikatan breket setelah bleaching. Cvitco et al merekomendasikan untuk

    menghilangkan lapisan superfisial dari enamel. Hakan Bulut (2006) menyarankan melapisi

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • 10% sodium ascorbat pada gigi yang telah dibleaching untuk meningkatkan kekuatan geser

    atau menunda waktu bonding sampai 2 minggu setelah bleaching. Peningkatan kekuatan

    geser ikatan breket pada gigi yang telah dibleaching bisa dilakukan dengan melapisi

    permukaan enamel dengan alkohol, karena alkohol dapat menghilangkan sisa-sisa oksigen

    yang masuk ke dalam struktur enamel karena proses bleaching7.

    2.5. Landasan Teori

    Perlekatan breket ke gigi diperoleh karena adanya penguncian mekanikal antara

    bahan perekat atau bonding ke gigi. Perlekatan breket dipengaruhi oleh keadaan enamel,

    bentuk dari basis braket dan bahan bonding1,2,3. Perlekatan ke email diperoleh dengan

    teknik etsa asam yaitu dengan memodifikasi permukaan email dengan orthophosporic acid

    (H3PO4) 85% yang menghasilkan kekasaran permukaan mikroskopik pada permukaan

    email. Proses etsa asam akan melarutkan kalsium dari hidroksi apatit enamel kemudian

    kalsium akan terbuang ketika dilakukan pencucian sehingga memyebabkan terputusnya

    lapisan interprismatik dalam enamel yang menyebabkan ketidakteraturan dan kekasaran

    mikroporositi.18,19

    Miranda et al (2005) melakukan penelitian dengan menggunakan karbamid

    peroksida dan hidrogen peroksida 35%, hasilnya menunjukkan bahwa pengaplikasian zat

    pemutih gigi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan morfologi enamel.

    Pengaplikasian bahan pemutih gigi yaitu hidrogen peroksida dan karbamid peroksida akan

    menurunkan microhardness, meningkatkan kekasaran permukaan dan perubahan morfologi

    enamel setelah pemutihan gigi diamati dengan SEM.5

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Menurut Endang Suprastiwi (2005) pada karbamid peroksida dengan konsentrasi

    tinggi penurunan mikrohardness lebih besar dan lebih cepat. Hal ini disebabkan jumlah

    oksidator yang dilepas banyak, pH yang rendah sehingga rasio jumlah bahan organik dan

    anorganik terganggu dan terjadi kerusakan enamel. Sementara Oltu dan Gurgan

    menganalisa dengan menggunakan spektroskopi infrared dan sinar-X menemukan bahwa

    karbamid peroksida 10% tidak mempengaruhi keadaan enamel setelah pemakaian selama 6

    minggu. 4

    Dengan adanya perubahan morfologi enamel setelah dilakukan bleaching dengan

    hidrogen peroksida maupun dengan karbamid peroksida tentunya akan berpengaruh

    terhadap kekuatan geser perlekatan breket.Penurunan kekuatan geser ikatan breket ini

    disebabkan oleh perubahan struktur enamel sebagai akibat hilangnya kandungan mineral,

    atau kenaikan porositas dan hilangnya struktur intraprismatik. Menurut Dishman et al

    penurunan kekuatan geser ikatan breket logam karena penurunan resin tag dan adanya

    penetrasi oksigen ke dalam struktur enamel akibat bleaching.7 Penurunan kekuatan geser

    ikatan breket selain karena meningkatnya porositas dan hilangnya struktur intraprismatik

    juga karena hilangnya kalsium, penurunan microhardness, dan perubahan pada subtansi

    organik dari enamel.4, 13

    Pemulihan keadaan enamel dan defek mikrostruktural dapat diperbaiki oleh absorsi

    atau pengendapan komponen saliva seperti kalsium dan fosfat.4 Spyrides et al (2000)

    mengemukakan bahwa terjadi penurunan kekuatan geser sesaat setelah bleaching dan

    terjadi peningkatan kekuatan geser yang signifikan apabila bonding dilakukan beberapa

    minggu setelah bleaching.4

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    2.6. Kerangka Konsep

    Perawatan ortodonsi

    Perlekatan braket

    Breket Permukaan enamel

    Zat pemutih gigi

    Karbamid peroksida -Karbamid peroksida 35% dengan aplikasi 2 jam terjadi perubahan morfologi emaill berupa kawah, porositas, erosi , dan peningkatan kedalaman enamel yang tidak teratur ( Miranda et al 2005) -Karbamid peroksida 37% selama 2 jam merubah struktur interprismatik dan peningkatan porositas (Cavalli et al 2004)

    Hidrogen peroksida -Hidrogen peroksida 38% dengan aplikasi 40 menit terjadi perubahan morfologi enamel berupa kehilangan lapisan aprismatik , terbentuknya porositas dan erosi (Miranda et al 2005)

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    Diagram di atas menunjukkan pengaruh hidrogen peroksida dan karbamid peroksida

    terhadap permukaan enamel yang akan mempengaruhi terhadap perlekatan breket. Zat

    pemutih gigi yang digunakan hidrogen peroksida 38% dan karbamid peroksida 35%.

    Pengaplikasian hidrogen peroksida 38% akan menyebabkan terjadinya perubahan

    morfologi enamel berupa kehilangan lapisan aprismatik, terbentuknya depresi, porositas

    dan erosi. Perubahan enamel ini akibatnya akan mempengaruhi perlekatan breket.

    Sedangkan pengaplikasian karbamid peroksida akan menyebabkan perubahan yang

    morfologi enamel berupa kehilangan lapisan aprismatik, terbentuknya depresi, porositas

    dan erosi yang lebih besar dan lebih cepat karena banyaknya oksidator yang di lepas. Hal

    Perlekatan breket?

    Waktu pemasangan breket?

    Hidrogen peroksida -Variasi yang lebih besar pada kekuatan geser perlekatan breket post bleaching 7 hari dibandingkan 14 hari . (Bhisara 2005) -Penurunan kekuatan geser perlekatan breket terjadi sampai 3 minggu post bleaching ( Mulins, 2005)

    Karbamid peroksida -Karbamid peroksida 10% menurunkan kekuatan geser perlekatan breket sesaat setelah bleaching (Hakan Bulut 2006)

    Perbedaan?

  • ini berakibat penurunan perlekatan breket yang lebih besar. Kekuatan perlekatan breket

    sangat dipengaruhi keadaan enamel.

    Interval waktu antara bleaching dengan pemasangan braket berpengaruh terhadap

    kekuatan geser perlekatan breket logam. Peningkatan kekuatan geser perlekatan breket

    logam karena pengaruh saliva. Komponen komponen yang terkadung dalam saliva

    misalnya fosfat, kalsium dan fosfor akan membantu terjadinya remineralisai dari enamel.

    Dengan adanya remineralisasi ini akan memperbaiki keadaan enamel akibat pengaruh zat

    aktif pemutih gigi.

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Jenis Penelitian

    Eksperimental Laboratorium Komparatif

    3.2. Lokasi dan Waktu penelitian

    3.2.1.Tempat Penelitian

    1. Departemen Ortodonti FKG USU

    2. Laboratorium Terpadu FMIPA USU

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • 3.2.2. Waktu Penelitian

    Bulan April Agustus 2009

    3.3. Populasi dan Sampel

    3.3.1. Populasi Penelitian

    Gigi-gigi premolar pertama rahang atas yang telah diekstraksi untuk keperluan

    ortodonti dan pembuatan protesa.

    3.3.2. Sampel Penelitian

    Gigi-gigi premolar pertama atas yang telah diekstraksi dan diperoleh dari praktek

    dokter gigi di sekitar Kotamadya Medan dengan kriteria sebagai berikut:

    a. Mahkota gigi masih utuh

    b. Email bagian bukal dalam keadaan baik

    c. Permukaan email belum pernah dilakukan bonding sistem adhesif

    d. Belum pernah dilakukan perawatan dengan bahan kimia (misalnya

    hidrogen peroksida)

    e. Tidak ada karies.

    3.3.3. Besar Sampel

    Perhitungan besar sampel pada penelitian eksperimental untuk rancangan acak

    lengkap adalah

    (t-1)(r-1) 15

    (8-1)(r-1) 15

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • (r-1) 15-7

    r 8+1

    r 9

    Keterangan :

    t = jumlah kelompok perlakuan (8)

    r = jumlah replikan atau sampel

    Untuk menggenapkan sampel maka yang dipakai pada setiap kelompok perlakuan

    pada penelitian ini adalah sebesar 10 sampel.

    Dalam penelitian ini diambil 80 sampel yang dibagi dalam kelompok berdasarkan :

    1. Bahan bleaching (A)

    A1 sampel dilakukan bleaching dengan hidrogen peroksida

    A2 sampel dilakukan bleaching dengan karbamid peroksida

    2. Interval waktu bleaching dengan pemasangan braket (B)

    B1` pemasangan breket dilakukan 1 hari post bleaching

    B2 pemasangan breket dilakukan 15 hari post bleaching

    B3 pemasangan breket dilakukan 30 hari post bleaching.

    3.4. Variabel dan Definisi operasional

    3.4.1. Variabel Penelitian

    3.4.1.1. Variabel bebas

    o Bahan pemutih gigi yang mengandung hidrogen peroksida 38% (A1)

    o Bahan pemutih gigi yang mengandung karbamid peroksida 35% (A2)

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • o Interval waktu antara bleaching dan pemasangan breket (B)

    B1` pemasangan breket dilakukan 1 hari post bleaching

    B2 pemasangan breket dilakukan 15 hari post bleaching

    B3 pemasangan breket dilakukan 30 hari post bleaching.

    3.4.1.2. Variabel tergantung

    o Kekuatan geser perlekatan breket logam.

    3.4.1.3. Variabel terkendali

    o Breket logam Mini edgewise Nkel-Lite Opti-mim slot 0.018 dari Ortho

    Organizer.

    o Bahan bonding Advantage dan bahan etsa dari Ortho Organizer

    o Lama perendaman gigi dalam artifisial saliva setelah bleaching

    o Instrumen yang bersih

    o Ketrampilan operator

    o Teknik pengaplikasian bahan

    o Teknik pengukuran kekuatan geser ikatan breket.

    3.4.1.4. Variabel tak terkendali

    o Masa dan jangka waktu pencabutan gigi

    o Variasi struktur anatomi gigi

    o Gigi berasal dari pasien jenis kelamin yang tidak diketahui

    o Gigi berasal dari pasien dengan umur yang tidak diketahui

    o Suhu tempat dilakukan penelitian.

    3.4.2. Definisi operasional

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    Hidrogen Peroksida 38% adalah bahan in office bleaching yang berbahan dasar hidrogen peroksida 35%, pada penelitian ini digunakan Opalescence X-

    Tra Boost , Ultradent , USA

    Karbamid peroksida 38% adalah bahan office bleaching yang berbahan dasar karbamid peroksid 35%, pada penelitian ini menggunakan Pola Zing, SDI,

    Australia)

    Breket logam adalah suatu bahan yang terbuat dari logam yang digunakan dalam perawatan ortodonti. Dalam penelitian digunakan breket premolar atas

    Mini edgewise Nkel-Lite Opti-mim slot 0.018 dari Ortho Organizer

    Shear bond strength atau kekuatan geser adalah ukuran kekuatan ikatan antara dua atom dalam ikatan kimia. Pada penelitian ini yang dilihat adalah

    kekuatan geser antara gigi dengan bahan bonding (Advantage) yang diukur

    dengan alat uji Torsees Electronic System Universal Testing Machine (2tf

    Senstar , SC-2-DE, Tokyo-Japan).

    3.4.3. Identifikasi variabel penelitian

    Variabel bebas - Hidrogen peroksida 38% - Karbamid peroksida 35% - Interval waktu antara

    bleaching dan pemasangan breket.

    Variabel tergantung - Kekuatan

    geser perlekatan breket.

    Variabel terkendali - Breket logam (Mini edgewise

    Nkel-Lite Opti-mim slot 0.018 dari Ortho Organizer. )

    - Bahan bonding Advantage dan etsa dari Ortho Organizer

    - Lama perendaman gigi dalam

    Variabel tidak terkendali - Masa dan jangka waktu

    pencabutan gigi - Variasi struktur anatomi

    gigi - Gigi berasal dari pasien

    jenis kelamin yang tidak ifi i l li t l h bl hi dik t h i

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    3.5. Alat dan Bahan

    Alat yang digunakan adalah Torsees Electronic System Universal Testing Machine (2tf Senstar , SC-2-DE, Tokyo-Japan)

    Bahan pemutih gigi yang m Opalescence X-Tra Boost , Ultradent , USA)

    Bahan pemutih gigi yang m Peroksida 35% (Pola Zing, SDI, Australia)

    Breket Logam ( slot 0.018 dari Ortho Organizer) KG German) Gigi premolar atas m dicabut untuk keperluan orthodonti sebanyak

    80 gigi

    Bahan etsa dari Ortho Organizer

    engandung Hidrogen peroksida 38% (

    engandung Karbamid

    Mini edgewise Nkel-Lite Opti-mim

    Self curing acrilic (Melio dent, Heraeus-Kulzer GmbH &Co.

    anusia yang telah

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    Gambar 3. Alat uji Torsees Electronic System Universal Testing Machine

    (2tSenstar , SC-2-DE, Tokyo-Japan)

    Bahan bonding komposit Advantage dari Ortho Organizer yang terdiri dari dua bagian yaitu Advantage primer dan Advantage adhesive paste.

    Larutan saline /NaCl (PT Widara Bhakti, Indonesia) untuk perendaman sampel penelitian.

    Saliva buatan untuk perendaman gigi yang telah dilakukan bleaching Pinset, sonde, spatula semen, plastis instrumen, bracket holder, bracket gauge,

    rubber cup, scaler, disposible brush, chip blower

    a

    seme

    Alteco)

    Spuit 5 mm sebagai tempat penanam Cawan porcelain dan spatula Pumice tanpa fluoride ( Bahan perekat Sianokrilat ( Vaselin.

    n sampel (Terumo, Filipina)

    n untuk mengaduk akrilik

    Kemdent, Partson Swindo Wiltshire SN54HT, Germany)

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    Gambar 6. Breket Logam (Mini edgewise

    Nkel-Lite Opti-mim slot 0.018 dari Ortho Organizer).

    Gambar 7. Bahan pemutih gigi Pola Zing

    Gambar 8. Opalescence X-Tra Boost Ultradent , USA)

    Gambar 9. Bahan bonding

    Gambar 4. Instrumen penelitian : sonde, pinset, bracket holder, scaler, spatula, bracket gauge

    Gambar 5.Bahan penelitian : Self curing acrylic, pelekat sianokrilat, gigi premolar atas, disposible syringe, pumice, vaselin

  • 3.6. Prosedur Penelitian

    Pemotongan dan penanaman sampel dapat dilihat pada gambar 10.

    Gambar 10. Diagram pemotongan dan penanaman sampel.

    3.6.1. Pembuatan sampel

    Sampel yang terdiri dari 80 gigi premolar yang telah dicabut untuk kepentingan

    orthodonti dan pembuatan protesa yang telah dibersihkan dengan menggunakan brush dan

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • air dari sisa-sisa darah dan dimasukkan dalam larutan saline, kemudian dikelompokkan

    secara acak menjadi 8 kelompok masing masing 10 sampel.

    3.6.1.1. Pembelahan sampel

    Mahkota gigi dipotong sebatas cemento enamel junction dengan menggunakan

    discbur (gambar 11a) selanjutnya dipotong menjadi dua bagian bukal dan lingual (gambar

    11b).

    Gambar 11. Pemotongan sampel a. Pemotongan gigi sebatas cementoenamel junction

    b. Pemotongan gigi antara bukal dan lingual.

    3.6.1.2. Penanaman sampel dalam cetakan.

    Cetakan sampel dibuat dari tabung plastik (spuit 5ml) yang dipotong panjangnya

    1,5 mm. Cetakan tersebut kemudian dilubangi sedemikian rupa agar paku dapat

    dimasukkan sebagai retensi uji perlekatan. Paku diolesi vaselin sebelum ditanam, bagian

    dalam

    = 1:2 sesuai

    a b

    gigi dilapisi pelekat sianoakrilat (

    dan akrilik. Cetakan diisi dengan akr

    Alteco) untuk menciptakan perlekatan antara gigi

    ilik dengan perbandingan powder : liquid

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    petunjuk pabrik. Sampel ditanam dalam cetakan spuit dengan permukaan bukal menghadap

    ke atas. (gambar 12). Sampel yang sudah ditanam direndam kembali dalam larutan saline

    sambil menunggu perlakuan selanjutnya. Sebelum dilakukan tes uji geser dibuat pembuatan

    cetakan antagonis. Bahan yang digunakan sama dengan cetakan sebelumnya.

    Sebelum dilakukan bleaching permukaan gigi dibersihkan dengan menggunakan

    brush dan pasta profilaksis.

    Gambar 12. Penanaman sampel dalam cetakan a. Penuangan akrilik dalam cetakan

    el dalamng sudah ditanan dalam

    a b

    c

    b. Penempatan samp c. Sampel ya

    3.6.2. Pengaplikasian Bahan Pemutih Gigi

    cetakan self curing

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    3.6.2.1. Pengaplikasian bahan hidrogen peroksida

    Produk Opalescence X-Tra Boost (Ultradent) terdiri dari bahan hidrogen peroksida

    38% dalam syringe putih. Sebelum pengaplikasian

    bahan pemutih dilakukan pencam drogen peroksida dan aktivator. Ketebalan

    bahan pemutih yang diaplikasikan ke seti el setebal 0,5 sampai 1,0 mm.

    Pengaplikasian zat pemutih dilakukan selam nit sesuai pertunjuk pabrik (gambar

    13). Setelah lama han dibersihkan dengan aliran air kemudian

    dikeringkan dengan hembusan udara dari chip blower. Pengaplikasian zat pemutih di ulang

    sebanyak tiga kali sesuai dengan petunjuk pabrik yang menganjurkan pengulangan

    pemakaian untuk hasil yang optimal.

    Gambar 13. Pengaplikasian Opalescence X-Tra Boost

    3.6.3.2. Pengaplikasian bahan karbamid peroksida

    Bahan Pola Zing tidak mengandung aktivator. Bahan langsung diaplikasikan ke gigi

    selama 30 menit (gambar 14). Setelah lama pengaplikasian tercapai, bahan dibersihkan

    dengan aliran air dan dikeringkan dengan hembusan udara dari chip blower. Pengaplikasian

    merah dan aktivator dalam syringe

    puran bahan hi

    ap samp

    a 30 me

    pengaplikasian tercapai, ba

  • diulang sebanyak tiga kali sesuai dengan petunjuk pabrik yang menganjurkan pengulangan

    pemakaian untuk hasil yang optimal.

    Gambar 14. Pengaplikasian Pola Zing

    Selanjutnya seluruh sampel direndam dalam larutan artificial saliva yang terbuat

    dari 1 g sodium carboxymethylcellulose, 4,3 g xylitol, 0,1 g potasium chloride, 5 mg

    calcium chloride, 40 mg potasium phosphat, 1 mg potasium thiocyanate dan 100 ml

    distilled serta deionized water dalam suhu 37o. Artificial saliva diganti setiap 2 hari sekali

    (Gambar 15).

    Gambar 15. Perendaman seluruh kelompok dalam artifisial saliva

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    3.6.3. Pemasangan Breket

    Gambar 16. Pemasangan breket

    a. Permukaan gigi dibersihkan dengan b. Pengolesan etching liquid c. Pengeringan gigi dengan chip blower

    brush dan pumice

    a b c

    d e f

    g h

    d. Pengue. Pengolesan

    kuran letak breket dengan brakadvantage primer perm

    f. Pada basis breket

    et gauge ukaan gigi yang mau dibonding

  • g. Peletakan bahan adhesive h. Peletakan breket

    Breket yang digunakan adalah breket premolar slot .018, stainless steel, standart

    edgewise, Ortho Organizer. Breket dibonding dengan menggunakan bahan bonding

    komposit Advantage. Sebelum pemasangan breket permukaan gigi dibersihkan dengan

    brush dan pumice nonfluor .

    Bahan etching liquid dioleskan pada permukaan labial gigi dan dibiarkan selama 30

    detik . Setelah waktu etsa tercapai permukaan gigi dibersihkan dengan air selama 10 detik,

    kemudian gigi dikeringkan dengan chip blower. Permukaan gigi yang telah dietsa dan

    basis breket dioles tipis dengan advantage primer. Bahan adhesive diletakkan di

    permukaan basis breket kemudian braket diposisikan ke tengah-tengah permukaan gigi

    yang telah dietching dengan sedikit tekanan kemudian sisa bonding dibersihkan dengan

    scaler (gambar 16).

    3.6.4. Uji kekuatan geser perlekatan

    Debonding dilakukan 30 menit setelah bonding. Hal ini didasarkan perkiraan bahwa

    arch wire dipasang 30 menit setelah bonding. Uji kekuatan geser perlekatan dilakukan di

    Laboratorium terpadu F MIPA USU. Sampel dimasukkan pada tabung baja kemudian

    dipasang pada grip alat uji (Torsees Electronic System Universal Testing Machine (2tf

    Senstar , SC-2-DE, Tokyo-Japan) (gambar 17) . Beban maksimal yang digunakan 100

    kgf dengan kecepatan tarik 0,5 mm/menit. Mesin dihubungkan dengan alat yang dapat

    menunjukkan kekuatan berapa breket lepas. Prosentase dari morfologis letak lepasnya

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • breket dihitung. Data yang diperoleh berupa load dalam satuan kgf yang kemudian

    dikonversikan dalam satuan Newton.

    Gambar 17. Sampel yang dipasang pada alat uji

    3.7. Analisa data

    Data yang diperoleh dilakukan uji statistik analisa varians satu arah (ANOVA)

    dengan tingkat kemaknaan = 0.05 untuk mengetahui pengaruh bahan pemutih gigi

    a 35% terhadap kekuatan geser perlekatan

    Least Significancy Different) dengan =

    0,05 untuk me sangan breket setelah bleaching

    terhadap kekuatan geser pe

    hidrogen peroksida 38% dan karbamid peroksid

    braket logam. Selanjutnya dilakukan uji LSD (

    ngetahui pengaruh interval waktu pema

    rlekatan breket logam.

    BAB IV

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    HASIL PENELITIAN

    Dari penelitian ini diperoleh 2 hasil yaitu kondisi sampel setelah uji geser yang dapat

    dilihat pada tabel 1 dan load atau kekuatan geser saat putus dalam satuan kgf (kilogram

    force), yang dikonversikan ke dalam satuan Newton (lampiran 2). Hasil uji analisis varians

    satu arah (ANOVA) dapat dilihat pada tabel 2 dan LSD pada tabel 3.

    Tabel 1. Kondisi restorasi setelah uji geser

    Tabel

    1

    menunjukkan kondisi sampel setelah dilakukan uji geser. Dari 80 sampel yang dilakukan

    uji geser 74 sampel patah terletak antara perlekatan enamel-bonding (adhesive failure)

    (gambar 18 A) sedangkan 6 sampel patah pada perlekatan bonding-breket (cohesive

    failure) (gambar 18B).

    Kondisi sampel A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3 Kontrol Non etching

    patah pada perlekatan enamel -bonding 9 10 10 9 10 8 10 8 patah pada perlekatan braket -bonding 1 - - 1 - 2 - 2

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    Gambar 18. Kondisi sampel setelah uji geser A. Patah terletak antara perlekatan enamel-bonding (adhesive failure) B. Patah pada perlekatan bonding-breket (cohesive failure)

    Tabel 2. Uji analisis varians satu arah (ANOVA)

    Tabel 2. di atas menunjukkan bahwa pada = 0,05 terdapat perbedaan rata-rata

    kekuatan geser perlekatan breket logam kelompok satu hari post bleaching dengan

    hidrogen peroksida 38%, 15 hari post bleaching dengan hidrogen peroksida 38% , 30 hari

    post bleaching dengan hidrogen peroksida 38% , satu hari post bleaching dengan

    karbamid peroksida 35% , 15 hari post bleaching dengan karbamid peroksida 35%, 30

    hari post bleaching dengan karbamid peroksida 35%, kelompok kontrol dan non etching. .

    Rata rata kekuatan geser perlekatan breket logam tersebut dapat dilihat dari uji komparasi

    ganda dengan menggunakan LSD (uji beda nyata terkecil).

    kelompok kekuatan geser

    perlekatan breket p

    N x SD A1B1 10 8,087 3,37 A1B2 10 22,3133,782 A1B3 10 35,46720,133 A2B1 10 10,3395,100 A2B2 10 26,2109,345 A3B3 10 26,8319,283 kontrol 10 30,6145,301 nonetching 10 9,3383,750 0.001*

    A B

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    Gambar 19. Grafik nilai rerata kekuatan geser perlekatan breket logam antar kelompok

    perlakuan

    uan

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A3B3 KONTROL NONETCHING

    Tabel 3. Hasil uji LSD antara kelompok perlak

    95% confidence interval

    Kelompok Kelompok Mean difference sig

    lower bound

    Upper bound

    A1B1 A1B2 -14,226* .001 -22,401 -6,050 A1B3 -27,380* .000 -35,555 -19,205

  • A2B1 -2,252 .585 -10.428 5,921 A2B2 -18,748* .000 -26,298 -9,948 A2B3 -18,743* .000 -26,919 -10,569 kontrol -22,526* .000 -30,711 -14,352 non etching -1,251 .761 -9,426 6,924 A1B2 A1B3 -13,154* .002 -21,330 -4,979 A2B1 11,973* .005 3,798 20,148 A2B2 -3,898 .345 -12.073 4,278 A2B3 -4,518 .274 -12,693 3,657 kontrol -8,301* .047 -16,476 -0,126 non etching 12,975* .002 4,799 21,150 A1B3 A2B1 25,128* .000 16,952 33,303 A2B2 9,257* .027 1,082 17,432 A2B3 8,636* ..039 0,461 16,811 kontrol 4.853 .241 -3,322 13,028 non etching 26.129* .000 17,954 34,304 A2B1 A2B2 -15,871* .000 -24,406 -7,606 A2B3 -16,491* .000 -24,667 -8,316 kontrol -20,274* .000 -28,450 -12,099 non etching 1.001 .808 -7,174 9,177 A2B2 A2B3 -0,621 .880 -8,796 7,555 kontrol -4,404 .287 -12,579 3,772 non etching 16,872* .000 8,697 25,047 A2B3 kontrol -3,783 .359 -11,958 4,392 non etching 17,493* .000 9,317 25,668 kontrol non etching 21,276* .000 13.101 29,451

    * ada perbedaan bermakna pada level 0.05

    Tabel 3 menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna (p

  • Tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0.05) antara kelompok satu hari

    postbleaching dengan hidrogen peroksida dengan kelompok satu hari postbleaching

    dengan karbamid peroksida (p= 0.585). Kelompok satu hari post bleaching hidrogen

    peroksida 38% dengan non etching (p=0.761) dan satu hari post bleaching karbamid

    peroksida 35 % dengan non etching (p=808) tidak berbeda secara bermakna. Kelompok

    30 hari post bleaching hidrogen peroksida 38% dengan kelompok kontrol (p= 0.241) dan

    kelompok 15 hari post bleaching karbamid peroksida 35% dengan kontrol (p=0.287) dan

    30 hari post bleaching karbamid peroksida 35% dengan kontrol (p=359) tidak ada

    perbedaan yang bermakna.

    BAB V

    PEMBAHASAN

    5.1. Pengaruh zat aktif pemutih gigi terhadap kekuatan geser perlekatan breket

    logam

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Penelitian ini mengevaluasi efek dari bahan aktif pemutih gigi terhadap kekuatan

    geser perlekatan breket logam. Dalam penelitian ini, pemeriksaan kekuatan geser

    perlekatan breket logam adalah dengan uji geser. Bahan pemutih yang digunakan adalah

    hidrogen peroksida 38% dan karbamid peroksida 35% . Meskipun nilai yang diperoleh dari

    uji geser perlekatan breket logam karena pengaruh zat aktif pemutih gigi ini tidak bersifat

    absolut , namun hasil uji tersebut dapat digunakan untuk membandingkan efektifitas adhesi

    karena pengaruh bahan aktif pemutih gigi dan pengaruh interval waktu pemasangan breket

    post bleaching.

    Opalecence X-Tra boost merupakan bahan dentist administrated bleaching yang

    mengandung hidrogen peroksida 38 %. Produk ini diaplikasikan dokter gigi di tempat

    praktek dan bisa dilakukan tanpa aktivasi sinar. Sedangkan Pola zing merupakan bahan

    dentist supervised bleaching yang mengandung karbamid peroksida 35%. Bleaching

    dengan menggunakan bahan ini dilakukan dokter gigi dengan cara menempatkan bahan

    dalam tray yang akan dipakai pasien selama 30-45 menit.

    Untuk melihat pengaruh zat aktif pemutih gigi terhadap kekuatan geser perlekatan

    braket logam adalah dengan melihat adhesive failure.22 Dari tabel 1 terlihat bahwa terdapat

    6 sampel cohesive failure dan 74 sampel adhesive failure. Dalam penelitian ini terdapat

    cohesive failure dan mungkin disebabkan oleh teknik pemasangan breket yang kurang

    tepat . Selain itu keterampilan operator, dan penananam sampel dalam cetakan yang tidak

    merata juga akan mempengaruhi. Hal ini mendukung pernyataan yang dikemukakan oleh

    Odegaard et al ( 1988) yang menyatakan bahwa adhesive failure memegang peranan

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • penting dalam kekuatan perlekatan breket karena lokasi kegagalan perlekatan lebih banyak

    terdapat diantara penguncian enamel dan bahan bondingnya.2

    Bentuk permukaan dari enamel sangat berpengaruh terhadap kekuatan perlekatan.

    Dalam penelitian ini gigi yang dipakai adalah premolar atas kanan dan kiri dan variasi

    bentuk permukaan permukaan enamel merupakan variabel tidak terkendali. Hal ini

    dikarenakan kesulitan dalam mengumpulkan sampel yang homogen bentuk permukaan

    enamelnya.

    Pada lampiran 2 menunjukkan data hasil pengukuran kekuatan geser perlekatan

    breket logam dari masing-masing kelompok. Ada beberapa hasil uji geser yang berbeda

    jauh dengan lainnya seperti pada sampel delapan kelompok 30 hari post bleaching dengan

    hidrogen peroksida 38% (83,520) dan sampel empat kelompok non etching (18,560). Hal

    ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pengolesan vaselin pada permukaan akrilik di

    cetakan sampel bawah yang mengakibatkan perlekatan akrilik pada sampel antagonis,

    sehingga yang terukur bukan perlekatan antara bahan adhesive dengan permukaan gigi.

    Pada kelompok kontrol digunakan gigi tanpa pengaplikasian zat pemutih

    mempunyai kekuatan geser perlekatan breket yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lain

    karena pada kelompok kontrol tidak ada perubahan morfologi dari enamel sehingga

    perlekatan breket dapat dimodifikasi oleh self etching bonding. Gambar 19

    menunjukkan ada perbedaan nilai rerata kekuatan geser perlekatan breket logam. Grafik ini

    menunjukkan bahwa nilai rerata kekuatan geser perlekatan breket berbeda pada setiap

    kelompok perlakuan dengan p= 0.001. Hasil uji ANOVA (tabel 2) menunjukkan ada

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • perbedaan bermakna (p
  • bentuk kawah dan kehilangan aprismatik terlihat karena pengaruh zat aktif pemutih gigi

    ini.

    Penurunan kekuatan geser ikatan breket ini disebabkan oleh perubahan struktur

    enamel sebagai akibat hilangnya kandungan mineral, atau kenaikan porositas dan hilangnya

    struktur intraprismatik. Menurut Dishman et al penurunan kekuatan geser ikatan breket

    logam karena penurunan resin tag dan adanya penetrasi oksigen ke dalam struktur enamel

    akibat bleaching.7 Penurunan kekuatan geser ikatan breket selain karena meningkatnya

    porositas dan hilangnya struktur intraprismatik juga karena hilangnya kalsium, penurunan

    microhardness, dan perubahan pada subtansi organik dari enamel. 13

    Sung et al (1999) pada penelitiannya dengan menggunakan tiga bahan bonding

    (Optibond, All Bond dan One Step) pada gigi yang telah dilakukan bleaching dengan

    karbamid peroksida menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kekuatan

    geser perlekatan pada gigi yang telah dibleaching dengan bonding menggunakan All Bond

    dan One Step dibandingkan gigi yang tidak dilakukan bleaching, sementara pada bonding

    dengan menggunakan Optibond tidak ada perbedaan yang bermakna. Hal ini dikarenakan

    Optibond berbahan dasar alkohol yang memungkinkan alkohol dapat menghilangkan sisa-

    sisa oksigen yang masuk ke dalam struktur enamel karena poses bleaching.7

    Kelompok satu hari post bleaching hidrogen peroksida 38% dengan non etching

    (p=0.761) dan satu hari post bleaching karbamid peroksida 35 % dengan non etching

    (p=0,808) tidak berbeda secara bermakna (tabel 3). Hal ini menunjukkan bahwa

    pemberian bahan etching tidak menyebabkan terjadinya perubahan enamel yang berarti

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • pada gigi yang telah dilakukan bleaching. Seperti yang diungkapkan oleh Retief et al

    (1986) dan Busscher et al (1987) bahwa tujuan dari etching enamel adalah untuk

    membersihkan enamel, menghilangkan smear layer, meningkatkan kekasaran permukaan

    dan meningkatkan energi permukaan bebas pada enamel. 19

    5.2. Pengaruh zat aktif pemutih gigi hidrogen peroksida 38% dan karbamid

    peroksida 35% terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam

    Kekuatan geser perlekatan breket logam antara satu hari postbleaching hidrogen

    peroksida dengan satu hari post bleaching karbamid peroksida tidak menunjukkan

    perbedaan yang bermakna (p=0,585) (tabel 3). Hasil penelitian ini menolak hipotesa nol

    bahwa ada perbedaan pengaruh zat aktif pemutih gigi antara hidrogen peroksida dan

    karbamid peroksida terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam. Menurut Endang

    Suprastiwi (2005) pengaplikasian karbamid peroksid konsentrasi tinggi dapat menurunkan

    mikrohardness lebih besar dan lebih cepat karena jumlah oksidator yang dilepas banyak,

    pH yang rendah sehingga rasio jumlah bahan organik dan anorganik terganggu dan terjadi

    kerusakan enamel.4 Menurut Cavalli et al (2004) urea mampu berpenetrasi ke dalam

    enamel dan mempengaruhi daerah aprismatik sehingga depresi dalam bentuk kawah dan

    kehilangan aprismatik terlihat lebih parah pada bleaching dengan karbamid peroksida. Jadi

    urea akan memperbesar perubahan struktural dan kekasaran enamel.21

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Tidak adanya perbedaan kekuatan geser perlekatan breket pada kelompok yang

    dilakukan bleaching dengan hidrogen peroksida 38% dan kelompok karbamid peroksida

    35% karena konsentrasi pada hidrogen peroksida yang lebih tinggi daripada karbamid

    peroksida. Hal ini disebabkan keterbatasan bahan bleaching yang tersedia di pasaran.

    Miranda (2004) dalam penelitiannya yang juga mendapatkan hasil yang sama yaitu

    bahwa walaupun hidrogen peroksida 38% mengandung konsentrasi hidrogen peroksida

    yang lebih banyak dibandingkan dengan karbamid peroksida 35% namun tidak ada

    perbedaan visual yang dapat dideteksi dari dua kelompok perlakuan tersebut. 6 Hasil

    penelitian yang dilakukan Erns et al (1996) dengan menggunakan hidrogen peroksida 10%

    dan karbamid peroksida 10% juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang

    bermakna antara kedua kelompok terhadap perubahan enamelnya. Hasil penelitian ini

    mendukung pernyataan dari keduanya.

    5.3. Pengaruh interval waktu pemasangan breket post bleaching terhadap kekuatan

    geser perlekatan breket logam

    Perbedaan bermakna terlihat antara satu hari post bleaching hidrogen peroksida

    38% dengan 15 hari post bleaching hidrogen peroksida 38% (p= 0.001) dan antara 15 hari

    post bleaching hidrogen peroksida 38% dengan 30 hari post bleaching hidrogen

    peroksida 38% (p= 0.002). Kelompok satu hari post bleaching karbamid peroksida 35%

    dengan 15 hari post bleaching karbamid peroksida 35 % (p= 0.001) juga terlihat ada

    perbedaan yang bermakna (tabel 3). Hasil penelitian mendukung hipotesa nol bahwa ada

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • pengaruh interval waktu pemasangan breket post bleaching terhadap kekuatan geser

    perlekatan breket logam.

    Dalam penelitian ini digunakan saliva buatan. Hal ini dimaksudkan untuk membuat

    situasi yang mirip pada keadaan dalam rongga mulut. Saliva buatan diharapkan dapat

    meremineralisasi enamel. Perubahan permukaan enamel akibat zat aktif pemutih gigi dapat

    dihubungkan dengan kalsifikasi dan kandungan fluor pada enamel. Hidrogen peroksida

    akan menurunkan kekuatan mikroenamel tetapi dapat meningkat kembali setelah 14 hari

    akibat remineralisasi oleh saliva.4 Saliva berguna untuk efek pembersihan gigi, untuk

    kapasitas buffer dan untuk remineralisasi. Calcium dan fosfat dalam saliva merupakan

    mineral yang potensial untuk subtitusi kehilangan mineral-mineral akibat zat aktif pemutih

    gigi.26

    Kandungan sodium carboxymethylcellulose, xylitol, potasium chloride, calcium

    chloride, potasium phosphat, 1 mg potasium thiocyanate yang terdapat dalam saliva buatan

    diharapkan dapat mengatasi perubahan morfologi enamel akibat pengaplikasian zat aktif

    pemutih gigi, walaupun potensial remineralisasi saliva buatan yang digunakan sebagai

    simulasi keadaan mulut tidak sama dengan saliva alami secara in vivo.6

    Crew (1997) mengemukakan bahwa setelah satu minggu pemutihan gigi dengan

    karbamid peroksida terjadi peningkatan jumlah kalsium dan fosfat pada enamel. Hal ini

    disebabkan terjadinya perbaikan defek mikrostruktural oleh karena absorbsi dan

    pengendapan komponen saliva seperti kalsium dan fosfat4 Menurut Rosalina (1999) mineral

    dalam saliva mengandung SnF2 atau Na-P yang berguna untuk mencegah demineralisasi

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

    atau membantu remineralisasi gigi karena dapat bereaksi dengan kristal hidroksi apatite

    membentuk kristal fluoroapatit yang lebih tahan tehadap pengaruh larutan asam.25

    Reaksi antara mineral dalam saliva dengan enamel sebagai berikut:

    F + Ca5(PO4)3 5 (PO4)3F + (OH)

    Dishman et al melaporkan bahwa terjadi penurunan kekuataan geser perlekatan

    breket hanya ketika sesaat setelah dilakukan bleaching.7 Hakan Bulut et al. (2006) dalam

    penelitiannya dengan menggunakan 10% karbamid peroksida melaporkan bahwa bleaching

    sesaat sebelum dilakukan bonding akan menurunkan kekuatan geser dan penundaan

    bonding selama satu minggu akan menaikkan kembali kekuatan gesernya.13

    Spyrides et al (2000) dalam penelitiannya tentang efek zat aktif pemutih gigi

    terhadap kekuatan geser pada dentin menunjukkan bahwa terjadi penurunan kekuatan

    geser sesaat setelah bleaching dan terjadi peningkatan kekuatan geser yang signifikan

    apabila bonding dilakukan beberapa minggu setelah bleaching.4 Sementara Joe Mulins

    (2005) dalam penelitiannya terhadap 105 gigi yang telah diekstraksi menyebutkan bahwa

    ada perbedaan yang bermakna kekuatan geser perlekatan breket logam antara gigi yang

    telah dibleaching dengan yang tidak dibleaching dan bonding dilakukan setelah 24 jam.

    Mulins (2005) menyarankan dilakukan bonding tiga minggu setelah bleaching. 14,17 Hal ini

    mendukung pernyataan Hakan Turkkahraman dalam penelitiaannya yang menggunakan

    hidrogen peroksida 35%.15

    5.4. Keterbatasan dalam penelitian

    (OH) Ca

  • Pengaruh pH kedua bahan yang digunakan pada permukaan email tidak dianalisis

    dalam penelitian ini karena tidak dicantumkan dalam keterangan produk. Viskositas dan pH

    bahan pemutih dapat mempengaruhi derajat demineralisasi pada email yang dibleaching.

    pH yang lebih rendah pada bahan yang bersifat asam dapat menyebabkan perubahan parah

    pada enamel. Bitter (1992) menyatakan bahwa perubahan yang lebih parah pada topografi

    enamel terlihat pada bahan karbamid peroksida pH rendah.20 Bahan pemutih gigi vital

    yang mengandung peroksida yang merupakan campuran kandungan yang berbeda telah

    menunjukkan dapat menghasilkan efek spesifik pada email walaupun memiliki pH yang

    relatif netral. Dan sebaliknya , beberapa penelitian melaporkan bahwa kenetralan bahan

    pemutih gigi merupakan faktor penting untuk mencegah kekasaran pada permukaan email.

    Beberapa peneliti membatasi waktu pencabutan gigi yang digunakan sebagai

    sampel selama 28-30 hari. Penelitian ini menggunakan gigi yang tidak dibatasi lama

    pencabutannya sebagai sampel karena kesulitan peneliti untuk mengumpukan sampel yang

    cukup banyak dalam waktu yang singkat. Waktu pencabutan gigi yang lama ini mungkin

    menyebabkan perubahan enamel yang juga akan mempengaruhi reaksinya terhadap bahan

    pemutih gigi. Selain itu perendaman gigi ke larutan saline segera setelah pencabutan

    berpengaruh karena jangka waktu yang lama antara masa pencabutan gigi juga akan

    mempengaruhi keadaan kolagen sehingga akan mempengaruhi kekuatan geser perlekaran

    breket logam.

    Walaupun bentuk dari permukaan enamel sangat mempengaruhi kekuatan

    perlekatan breket namun variasi bentuk gigi permolar atas dalam penelitian ini merupakan

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • variabel yang tidak terkendali karena kesulitan peneliti dalam mengumpulkan sampel yang

    banyak dengan bentuk premolar atas yang homogen.

    BAB VI

    KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1. Kesimpulan

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • Kondisi sampel setelah uji geser menunjukkan terdapat 6 sampel cohesive failure

    dan 74 sampel adhesive failure. Rata-rata kekuatan geser perlekatan breket logam yang

    dihasilkan dari nilai terendah adalah satu hari post bleaching hidrogen peroksida 38%

    (8,087 3,37), kelompok non etching (9,3383,750), satu hari post bleaching karbamid

    peroksida 35% (10,3395,100), 15 hari post bleaching hidrogen peroksida 38%(

    22,3133,782), 15 hari post bleaching karbamid peroksida 35% (26,2109,345), 30 hari

    post bleaching karbamid peroksida 35% (26,8319,283), kontrol (30,6145,301), dan 30 hari

    post bleaching hidrogen peroksida 38% (35,46720,133).

    Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemakaian zat aktif pemutih gigi

    hidrogen peroksida 38% dan karbamid peroksida 35% akan menurunkan kekuatan geser

    perlekatan breket logam dan tidak ada perbedaan yang bermakna pengaruh zat aktif

    pemutih gigi hidrogen peroksida 38% dan karbamid peroksida 35% terhadap kekuatan

    geser perlekatan breket logam.

    Ada perbedaan yang bermakna pada interval waktu pemasangan breket logam antara satu

    hari dan setelah 15 hari postbleaching dengan menggunakan hidrogen peroksida 38% dan

    karbamid peroksida 35% terhadap kekuatan geser perlekatan breket logam.

    6.2. Saran

    1. Pemasangan breket pada pasien yang telah dilakukan bleaching dapat dilakukan

    minimal 15 hari post bleaching.

    2. Agar dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui zat-zat yang dapat

    meningkatkan kekuatan geser perlekatan breket logam setelah dilakukan bleaching.

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • DAFTAR PUSTAKA

    1. Patusco C, Montenogro G,Augusto ML, Adilson Alves de Clvalo, Bond strength of metallic brackets alter dental bleaching, Angle Orthod. 2009;79:122-126.

    2. Odegaard J, Dietmar S, Shear bond strength of metal brackets compare with a new

    ceramic bracket. Am J Orthod Dentofacial Orthop 1988;94:201-6..

    3. Dahl JE, Pallesen U. Tooth bleaching- A critical review of the biological aspects, Crit Rev Oral Biol Med 2003:292-304.

    Amiatun : Pengaruh Zat Aktif Pemutih Gigi Terhadap Kekuatan Geser Perlekatan Breket Logam (Penelitian Laboratoris), 2009

  • 4. Endang S, Penggunakan karbamid peroksida sebagai bahan pemutih gigi, IJD 2005;12(3):139-45.

    5. Bishara SE, Oonsombat C, Manaf MA, Ajlouni R,Laffoon JF, The effect of tooth

    bleaching on the shear bond strength of orthodontic brackets, Am J Orthod Dentofacial Orthop 2005;128:755-60.

    6. Miranda CB, Pagani C, Benetti R, Matuda Fds, Evaluation of a combined in

    office and take home bleaching system, JADA 2004;135:628-34. 7. Sung EC, MChan, Mito R, Caputo A, Effect of carbamide peroxide bleaching on

    the shear bond strength of composite to dental bonding agent enhaced enamel, J prosthed Dent 1999;82:595-9.

    8. Mjor IA, Reaction patterns in human teeth, Florida: CRV Press Inc,1983:48-49. 9. Walton RE, Rotstein I, Prinsip dan praktik ilmu endodonsi,ed.2,

    Jakarta:EGC,1992:506-11.

    10. Pinto CF, Oliveira Rd, Cavalli V, Gianni M, Peroxide bleaching agent effects on enamel surface microhardness, roughness and morphology, Braz Oral Res 2004:18(4):306-11.

    11. Golstein RE, Barber DA, Complete dental bleaching , Chicago, Quintessence publ

    Co, Inc,1995:25-33. 12. Gokduman K, Effects of hydrogen peroxide bleaching on human dentin and

    enamel microstructure and function. Thesis. Middle East tehnical University,2005:12-4.

    13. Bulut H, Turkun M, Demisbas AK, Effect of an antioxidizing agent on the shear

    bond strenth of brackets bonded to bleached human enamel, Am J Orthod Dentofacial Orthop 2006;129:266-72.