meditasi dan nyeri
DESCRIPTION
filsafat meditasiTRANSCRIPT
PROPOSAL PENELITIAN
PENANGANAN NON INVASIF MEDITASI PADA PASIEN NYERI
YANG KOOPERATIF
DIAJUKAN DALAM RANGKA UJIAN AKHIR SEMESTER I
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU
OLEH :
KELOMPOK IX
ANATOLIA K. DOONDORI 010130364 B
ANNY DWI KURNIAWATI 010130244 B
DENI SETIAWATI 010130360 B
GUSTI BARLIA 010130201 B
IMAM HIDAYAT 010130257 B
IRA ANALITA 010130286 B
MEYKA ARIS YUSRON 010130298 B
MUHAMMAD JUSNI 010130241 B
NIKOLAUS N. KEWUAN 010130301 B
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKUKTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2001
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
……………………………………………………………
DAFTAR ISI
…………………………………………………………............
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………………………
1.1 LATAR BELAKANG
……………………………………………………..
1.2 RUMUSAN MASALAH
…………………………….................................
1.3 TUJUAN
……………………………………………………………...
1.4 MANFAAT
……………………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
……………………………………………………
2.1.
PENGERTIAN………………………………………....................................
2.2. FUNGSI
NYERI……………………………………………………………
2.3. TEORI NYERI
…………………………………………………………….
2.4. TIPE-TIPE NYERI
………………………………………………………..
2.5. PROSES NYERI
…………………………………………………………..
2.6. PENANGANAN NON INVASIF MEDITASI………….
…………………………..
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
……………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA
I
II
1
1
2
2
3
4
4
4
5
6
7
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Nyeri merupakan masalah umum yang pernah dialami oleh hampir semua
manusia, namun tak semua manusia bisa mengatasi nyeri yang dialaminya dan
menggambarkan dengan jelas tentang perasaan tersebut. Sampai saat ini pun
belum ditemukan instrumen untuk mengukurnya. Nyeri adalah sebuah gejala
yang menyebabkan seseorang mencari pertolongan pengobatan/ perawatan/
mencoba cara sendiri untuk mengatasi masalah tersebut. Sangat diharapkan agar
manusia bisa mengatasi nyerinya sendiri terutama nyeri karena persepsi.
Populasi manusia modern sangat rentan terhadap nyeri (persepsi dan
neurologis). Apabila nyeri tersebut dibiarkan maka manusia akan kehilangan
produktivitas dan selanjutnya dapat mengakibatkan masyarakat menjadi lumpuh
atau tidak eksis. Semakin modern manusia, semakin tidak bisa mengatasi
nyerinya.
Suatu konsep keliru adalah bahwa tenaga kesehatan (keperawatan) dapat
menilai tingkat nyeri yang dirasakan pasien. Jika secara objektif tidak terlihat
tanda-tanda nyeri maka dapat disimpulkan pasin sedang merasa nyaman.
Anggapan diatas sangat dipengaruhi oleh medical model yang beranggapan
bahwa masalah sebagai akibat dari penyebab fisik. Konsep ini beranggapan
bahwa nyeri dipandang sebagai respon fisik pada kelainan organik. Bila tanpa
kelainan ini maka pasien dianggap tidak memiliki kelainan dan dikatakan
cengeng bila banyak mengeluh tidak nyaman.
Peningkatan jumlah keluhan nyeri merupakan masalah aktual di negara
berkembang atau pedesaan yang sangat sering dihadapi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Karena pada prinsipnya manusia
butuh rasa nyaman dan terbebas dari rasa nyeri. Untuk itu perawat harus benar-
benar mengerti tentang penanganan non invasif meditasi pada pasien yang
mengalami nyeri sehingga dapat berhasil.
1.2. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimana penanganan non invasif
meditasi pada pasien nyeri yang kooperatif?”.
1.3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Membuktikan efektifitas penanganan non invasif meditasi pada pasien nyeri
yang kooperatif.
b. Tujuan Khusus
1. Menilai tingkat efektifitas penanganan non invasif meditasi pada
pasien nyeri yang kooperatif.
2. Menilai tingkat kepuasan pasien terhadap penanganan nyeri invasif
meditasi pada pasien nyeri yang kooperatif.
1.4. Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah :
a. Mengurangi ketergantungan pasien pada obat-obatan.
b. Meringankan biaya perawatan pada pasien.
c. Memberikan informasi kepada tenaga perawat mengenai manfaat
penanganan non invasif meditasi pada pasien nyeri yang kooperatif.
d. Meningkatkan peran independen perawat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Nyeri adalah pengalaman sensorik yang tidak menyenangkan dan
pengalaman emosional yang muncul dari kerusakan jaringan aktual atau
potensial (International Association for the Study of Pain, 1986). Sangat sulit
untuk mendefinisikan nyeri dengan jelas karena hal ini sangat personal dan
subjektif.
2.2. Fungsi Nyeri
a. Fungsi protektif
Digunakan untuk menghindarkan tubuh dari ancaman bahaya dari luar
tubuh.
b. Fungsi tanda bahaya
Fungsi ini muncul sebagai akibat dari adanya kerusakan jaringan dalam
tubuh.
2.3. Teori Nyeri
a. Teori spesifik
Nyeri adalah sensasi seperti halnya melihat dan mendengar. Terjadi melalui
sistim transmisi nyeri dari reseptor ke pusat nyeri di otak. Untuk
menghilangkan nyeri dilakukan dengan pemotongan (neurosurgical) jalur
nyeri.
b.Teori gate control
Dikemukakan oleh Malzack dan Wall (1965). Sensasi nyeri berjalan
sepanjang serat saraf diameter kecil C-delta, melewati gate (terdapat di
substansi gelatinosa), melalui transmisi ke sel otak. Sensasi ini dapat diblok
pada gatenya dengan memberikan stimulasi pada serat saraf berdiameter
besar A-delta yang membawa sensasi umum. Gate ini juga dapat ditutup
dengan aktivitas otak. Faktor psikologis, pengalaman nyeri terdahulu dan
beberapa kondisi fisik dan mental berpengaruh terhadap persepsi nyeri.
2.4. Tipe-Tipe Nyeri
a. Kategori mayor.
1. Nyeri akut : terjadi segera setelah cedera/operasi dan waktunya dapat
diperkirakan.
2. Nyeri akut kronik : terjadi sepanjang hari pada beberapa periode,
misalnya pasien dengan kanker, cedera spinal cord, nyeri luka bakar.
3. Nyeri benigna kronik : terjadi berulang dalam periode tahun, misalnya
nyeri punggung, nyeri kepala, arthritis.
b. Berdasarkan sumber dan lokasi
1. Nyeri superfisial : terjadi bila kulit /struktur permukaan terkena stimulus
nyeri.
2. Nyeri dalam : bersumber dari struktur dalam seperti otot dan organ
viseral.
3. Nyeri reffered (menjalar) : nyeri aneh yang kadang timbul kecil/tidak
nyeri pada tempat rangsang berbahaya, misalnya ischemi myocardial.
2.5. Proses Nyeri
Nyeri adalah sebuah fenomena yang kompleks.
a. Kerusakan dari jaringan yang merangsang reseptor nyeri (nociceptive) atau
terjadi karena adanya kerusakan dari sistim transmisi nyeri itu sendiri. Secara
umum nyeri adalah sebuah proses yang terdiri dari : transduksi, transmisi dan
modulasi nyeri, persepsi nyeri dan reaksi nyeri.
b. Persepsi adalah proses kedua dari nyeri. Setelah nyeri diterima dan
ditransmisikan, kemudian harus diinterpretasikan. Hal ini sangat dipengaruhi
oleh pengalaman individu sehingga dengan rangsangan yang sama setiap
individu akan mempunyai persepsi yang berbeda. Ada interaksi antara faktor
psikologis dan kognitif neurofisiologis dalam persepsi nyeri. Menurut
Meinhart dan McCaffery (1983) ada tiga sistim persepsi nyeri yaitu
diskriminasi-sensori, afeksi-motivasi dan evaluasi kognitif.
c. Respon/reaksi adalah proses ketiga dari nyeri. Respon ini terdiri dari respon
fisiologis dan respon tingkah laku. Respon fisiologis berupa respon simpatik
dan parasimpatik. Yang paling hebat dari respon ini adalah syok neurogenik.
Respon tingkah laku pada setiap pasien sangatlah berbeda karena
dipengaruhi oleh situasi, kultur, umur, jenis kelamin, penyebab nyeri,
toleransi, nilai dan kemaknaan. Juga faktor psikologis seperti takut, cemas
dan depresi. Ada tiga fase dalam respon tingkah laku ini adalah fase
antisipasi, fase sensasi, fase setelah nyeri.
2.6. Penanganan Non Invasif Meditasi
Dilakukan dengan duduk yang nyaman dan tenang sendirian dengan
memfokuskan perhatian, seperti aliran napas, mantra, gambar, membayangkan
keindahan/surga serta dzikir. Meditasi berusaha memfokuskan individu yang
mengalami nyeri pada nyerinya. Meditasi juga dapat mengurangi respon ujung
saraf simpatis yang akan mengeluarkan neurotransmitter noraderenalin sehingga
akseptor nyeri (bradikinin, serotinin, dan lain-lain) yang berada pada sumber
nyeri akan berkurang pengeluarannya. Timbul juga mekanisme gate control
untuk menghambat saraf aferen ke korteks serebri. Meditasi juga memberikan
penambahan energi dan kedamaian.
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
eferen
Penanganan Non Invasif
Meditasi
Reseptor Saraf Perifer
aferen
GATE CONTROL
(lebih cepat)
Nyeri berkurang/hilang
DAFTAR PUSTAKA
1. Doengoes, M : Nursing Care Plan, 2nd ed. FA Company,
Philadelphia, 1995.
2. Davis, Marta et all: The Relaxation & Stress Reduction Workbook, New
Hurbringer Publication Inc, 1988.
3. Harckness, Dickner : Medical Suegical Nursing, Total Patient Care, 9nd ed,
Mosby Company, St. Louis, 1999
4. Long, Barbara : Essential of Medical Surgical Nursing, A Nursing Process
Approach, Mosby Company, St. Louis, 1989.
5. Luckman & Sorensen, Edt Joyce M. Black, Mattaserin, Jacob : Medical Surgical
Nursing, Psycophysiologic Approach, WB Saunders Company,
Philadelphia, 1993.
6. Potter & Perry : Fundamental of Nursing, 3nd ed, Mosby Year Book,
Philadelphia, 1992.
NOMOR : - SURABAYA, 1
MARET 2002
LAMPIRAN : 1 (SATU) LEMBAR
PERIHAL : LAMARAN PEKERJAAN
KEPADA YTH.
DIREKTUR RUMAH SAKIT SURABAYA INTERNASIONAL
DI
S U R A B A Y A.-
DENGAN HORMAT,
SAYA YANG BERTANDA TANGAN DI BAWAH INI :
NAMA : NIKOLAUS N. KEWUAN
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : LEWOHOKENG (FLORES), 10
NOPEMBER 1974
ALAMAT : KEDUNG TARUKAN BARU IIIA/14
SURABAYA
TELPON : (031) 5926856
DENGAN INI DATANG KE HADAPAN BAPAK, MEMOHON
KIRANYA DAPAT DITERIMA SEBAGAI KARYAWAN PADA
INSTANSI YANG BAPAK PIMPIN.
SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN BAPAK, BERSAMA INI
SAYA LAMPIRKAN :
1. FOTO COPY IJAZAH AKADEMI PERAWATAN YANG
TELAH DILEGALISIR.
2. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
3. PAS FOTO UKURAN 4 X 6 CM SEBANYAK 2 LEMBAR.
BESAR HARAPAN SAYA AGAR PERMOHONAN SAYA INI
DAPAT DIKABULKAN. ATAS PERTIMBANGAN DAN
PERHATIAN BAPAK, SAYA UCAPKAN TERIMA KASIH.
HORMAT SAYA
PEMOHON
= NIKOLAUS N. KEWUAN =
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. KETERANGAN PERORANGAN
NAMA : NIKOLAUS N. KEWUAN
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : LEWOHOKENG (FLORES), 10
NOPEMBER 1974
ALAMAT : KEDUNG TARUKAN BARU IIIA/14 SURABAYA
TELPON : (031) 5926856
2. RIWAYAT PEKERJAAN
NOMOR PEKERJAAN TEMPAT LAMA
1. PELAKSANA
PERAWATAN
RSU PROF. DR. W. Z.
JOHANNES KUPANG –
NTT
1996 – 2001
3. RIWAYAT PENDIDIKAN
NOMOR PENDIDIKAN TEMPAT LAMA
1 SEKOLAH DASAR TANAHLEIN,
FLORES
1981 – 1987
2 SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA
LARANTUKA,
FLORES
1987 – 1990
3 SEKOLAH MENENGAH
ATAS
LARANTUKA,
FLORES
1990 – 1993
4 AKADEMI PERAWATAN KUPANG, TIMOR 1993 – 1996
SURABAYA, 1 MARET 2002
YANG MEMBUAT
= NIKOLAUS N. KEWUAN =