laporan praktikum labkomp kelompok 29

8/17/2019 Laporan Praktikum Labkomp Kelompok 29

1/171

1

Laboratorium Komputer Teknik Mesin

Universitas Brawijaya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama ini pemrograman komputer merupakan aktivitas yang sangat menguras

pikiran dan banyak menghabiskan waktu. Seorang programer harus menguasai bahasa

pemrograman yang akan digunakan kemudian menyusun kode agar aplikasi atau

program yang akan dibuat dapat bekerja dan tampil dengan baik seperti yang

diinginkan. Selama proses dan pembuatan program tersebut dibutuhkan banyak waktu

untuk menyelesaikannya. Bila kode yang dituliskan salah maka program tersebut tidak

akan berjalan dengan baik. !engan kesalahan tersebut seorang programer harus men"ari

kesalahan pada pengetikan kode. Setelah kesalahan ditemukan maka langkah

selanjutnya memperbaiki dan menguji program tersebut hingga program tersebut

berjalan dengan baik dan sesuai dengn keinginan. Bahasa pemograman dibagi menjadi

# yaitu bahasa pemrograman tingkat rendah tingkat menengah dan tingkat tinggi.

Bahasa pemrograman tingkat rendah adalah bahasa pemrograman yang sulit dipahami

karena bahasanya yang sulit kita mengerti atau kita ketahui sebagai bilangan binner.

Bahasa pemrograman tingkat menengah adalah bahasa pemrograman yang lebih mudah

dipahami karena sudah lebih disempurnakan tapi kata yang digunakan disingkat

sehingga ada yang belum paham dengan maksudnya. Sedangkan bahasa pemrograman

tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang mudah kita pahami karena

menggunakan bahasa manusia atau bahasa yang kita gunakan sehari$hari.

%ada tahun 1&&1 dilun"urkan bahasa pemrograman visual basi" produk dari

mi"roso't. (isual Basi" sangat populer pada saat ini. Tidak seperti bahasa pemrograman

yang lain seperti pas"al dimana kita harus menuliskan kode program untuk segala

sesuatunya. (isual Basi" mampu menambahkan sendiri sebagian kode program se"ara

otomatis ke dalam sehingga pekerjaan programer menjadi lebih mudah. (isual Basi"

tidaka akan menyulitkan kita dalam membuat suatu program meskipun kita seorang

pemula.

(isual Basi" mempunyai banyak sarana untuk membuat program aplikasi berbasis

windows dengan "epat. (isual Basi" yang sering digunakan saat ini adalah (isual Basi"

)**+ yang dapat digunakan untuk membuat program yang sederhana maupun yang

kompleks. ,adi bagi pemula ataupun yang sudah ahli dapat menggunakannya denganmudah.

Laporan %raktikum %emrograman Komputer

Semester -anjil Tahun jaran )*1/0)*1


2/171

)



1.2 Tujuan Praktikum

1. Mengenalkan %rogram (isual Basi" )**+

). Memahami teori pengunaan (isual Basi" )**+

#. Mengaplikasikan lgoritma 2low"hart dan 3ontrol pemograman pada program

(isual Basi" )**+

1.3 Batasan Masalah

!alam kegiatan praktikum ini batasan masalah yang ingin dibahas adalah 4

a. Konsep dasar algoritma dan 'low"hart

b. Konsep bahasa pemrograman(isual Basi" )**+

". 2ungsi$'ungsi komponen dalam (isual Basi" )**+

d. %roses peran"angan program pada (isual Basi" )**+

e. %rogram sederhana dengan (isual Basi" )**+

'. Struktur kontrol dengan (isual Basi" )**+

1. Man!aat PraktikumMan'aat yang ingin di"apai dari praktikum (isual Basi" )**+ ini bagi praktikan

dan pengguna adalah 4

a. !apat mengenal konsep dasar algoritma dan 'low"hart

b. !apat mengetahui dan membuat konsep bahasa pemrograman(isual Basi" )**+

". !apat menjelaskan 'ungsi 5 'ungsi objek membuat konsep bahasa

pemrograman proses peran"angan program membuat program sederhana

membuat struktur kontrol dengan (isual Basi" )**+

BAB II

Dasar Te"ri

2.1 Alg"ritma

. Sejarah istilah 6algoritma7

Kata algoritma berasal dari latinisasi nama seorang ahli matematika dari

U8bekistan l Khawari8mi 9hidup sekitar abad ke$&: sebagaimana ter"antum pada




3/171

#



terjemahan karyanya dalam bahasa latin dari abad ke$1) 6 lgorithmi de numero

;ndorum7. %ada awalnya kata algorisma adalah istilah yang merujuk kepada aturan$

aturan arismetis untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan

numeri"arab 9sebenarnya dari ;ndia seperti tertulis pada judul diatas:. %ada abad ke$

1+ istilah ini berkembang menjadi algoritma yang men"angkup semua prosedur

atau urutan langkah jelas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Masalah timbul saat akan menuangkan bagaimana proses yang harus dilalui

dalam suatu0sebuah sistem 9program: bagi komputer sehingga pada saat

eksekusinyakomputer dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. %rogramer

komputerakan lebih nyaman menuangkan prosedur komputasinya atau urutan

langkah proses dengan terlebih dahulu membat gambaran 9diagram alur: diatas

kertas.

lgoritma sangat diperlukan dalam menyelesaikan berbagai masalah salah

satunya dalam komputasi numeris. Tanpa algoritma yang diran"ang baik maka

proses pemrograman akan menjadi salah dan tidak e'isien. !alam algoritma tidak

dipakai simbol$simbol 0sintaks dari suatu bahasa pemrograman tertentu melainkan

bersi'at umum dan tidak bergantung pada suatu bahasa pemrograman apapun

juga.


4/171

/



Terdapat beragam klasi'ikasi algoritma dan setiap klasi'ikasi mempunyai alasan

tersendiri. Salah satu "ara untuk melakukan klasi'ikasi jenis$jenis algoritma adalah

dengan memperhatikan paradigma dan metode yang digunakan untuk mendesain

algoritma tersebut. Beberapa paradigma yang digunakan dalam menyusun suatu

algoritmaakan dipaparkan dibagian ini.Masing$masing paradigma dapat digunakan

dalam banyak algoritma yang berbeda.

• Di#ide and on&uer paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar

menjadi permasalahan$permasalahan yang lebih ke"il. %embagian masalah ini

dilakukan terus$menerus sampai ditemukan bagian masalah ke"il yang mdah

untuk dipe"ahkan. Singkatnya menyelesaikan keseluruhan masalah dengan

membagi masalah besar dan kemudian meme"ahkan permasalahan$

permasalahan ke"il yang terbentuk.

• Dynamic programming paradigma pemrograman dinamik akan sesuai jika

digunakan pada suatu masalah yang mengandung sub$struktur yang optimal dan

mengandung beberapa bagian permasalahan yang tumpang tindih. %aradigma ini

sekilas mirip dengan paradigma Di#ide and on&uer sama$sama men"oba untuk

membagi permasalahan menjadi sub permasalahan yang lebih ke"il tapi se"ara

intrinsik ada perbedaan karate permasalahan yang dihadapi.

•

Metode serakah.Sebuah algoritma serakah mirip dengan sebuah pemrogramandinamik bedanya jawaban dari sub masalah tidak perlu diketahui dalam setiap

tahap dan meggunakan pilihan 6serakah7 dari apa yang dilihat terbaik pada saat

itu.

!. 3ontoh algoritma

lgoritma menghitung volume kubus 4

1. Mulai

). Masukkan panjang rusuk

#. Menghitung dengan rumus volume kubus

/. (olume kubus




5/171



. Selesai

>. Syarat$syarat algoritma 4

1. !iawali start dan diakhiri dengan stop

). ?utput

#. Logis

/. Sistematis 0 Urutan

. %roses

2.2 #l"$%hart

!alam pembuatan suatu program kita diharuskan untuk terlebih dahulu membuat

suatu urutan langkah peme"ahan dalam bentuk diagram yang biasanya disebut

'low"hart 0 diagram alir selain algoritma karena setiap program akan mempunyai

langkah$langkah dalam prosesnya dari awal sampai akhir. ntara algoritma dan

'low"hart harus sejalan maksudnya mempunyai logika dan urutan langkah yang sama.

Salah satu kebaikan 'low"hart adalah karena dalam bentuk gambar jelas akan lebih

mudah dimengerti daripada uraian logika yang berbentuk teks sehingga tujuan dari

'low"hart itu sendiri untuk mempermudah dalam memahami suatu proses se"ara

sederhana terurai rapi dan jelas terlebih lagi untuk proses yang panjang. Begitu juga

dengan program yang kita buat pun harus sesuai dengan logika yang ada dalam

'low"hart. Karena 'low"hart merupakan dasar pemikiran dari proses yang akan

diijalankan oleh program.

!idalamnya akan terdapat beberapa simbol$simbol khusus dan terhubung oleh suatu

garis berarah untuk menunjukkan alur0langkah$langkah instruksi dari pemrograman.

Tiap simbol mempunyai tujuan dan maksud yang berbeda dalam penggunaannya.

%enggunaan simbol yang tepat akan memudahkan pengguna dalam memahami logika

pemrograman. Setiap 'low"hart biasanya diawali dan diakhiri oleh terminal simbol. ,adidapat disimpulkan bahwa 'low"hart adalah diagram alir yang menggambarkan urutan

peritah dan proses peme"ahan masalah dengan menggunakan simbol$simbol tertentu

yang sudah standard.

• Simbol$simbol flo'c$art

Simbol$simbol yang dipakai dalam 'low"hart4

Simbol Nama Fungsi




6/171

@



TERMINATOR Permulaan / Akhir program

GARIS ALIR

(FLOW LINE)

Arah Aliran Program

PREPARATION Proses inisialisasi/pemberian

harga awal

PROSES Proses input/output data ,

parameter , informasi

DECISION

Perbandingan pernyataan,

penyeleksian data yang

memberikan pilihan untuk

langkah selanjutnyaON PAGE

CONNECTOR

Penghubung bagian – bagian

owhart yang berada padasatu halaman

OFF PAGE

CONNECTOR

Penghubung bagian – bagian

owhart yang berada pada

halaman berbedaSumber !okumentasi %ribadi 4 )*1/

Syarat 'low"hart yang baik dan benar4

• >''isien dan komunikati'

• ,alan proses sesingkat mungkin

o hindari pengulangan proses yang tidak perlu

o hindari logika berbelit$belit• Untuk proses yang sama gambarkan 1 kali saja




7/171

A



• %roses berjalan dari K;;KL>S;

• !imulai dari pojok kiri atas halaman

• Dindari perpotongan garis arus

• Usahakan jarak yang sama antara lambang satu dengan yang lain

2.3 Lingkungan &isual Basi% 2''(

(isual Basi" )**+ merupakan salah satu tool untuk pengembangan aplikasi yang

banyak diminati oleh orang. !isini (isual Basi" )**+ menawarkan kemudahan dalam

pembuatan aplikasi dan dapat menggunakan komponen$komponen yang telah tersedia.

Untuk memulai (isual Basi" )**+ perlu menginstal (isual Basi" )**+. %rogram ini

biasanya satu paket dengan (isual Studio @.*. Setelah (isual Basi" )**+ diinstal

berikut "ara mengakti'kannya4




8/171

+



1. Klik tombol Start

). %ilih ll %rogram

#. Mi"roso't (isual Basi" )**+

%ada awal (isual Basi" dibuka akan mun"ul gambar seperti berikut4

-ambar ).1 Tampilan wal (isual Basi" )**+

Sumber %rint ?ut (isual Basi" )**+

• (ecent Pro%ects

,endela ini memuat proyek$proyek yang pernah dibuat dan disimpan

baik yang sudah selesai atau yang masih dalam tahap pengembangan. Untuk

membuka proyek yang sudah ada klik link ?pen %roje"t atau klik saja nama

proyeknya bila masih ada di da'tar yang terlihat. ,ika ingin membuat proyek

baru klik link reate Pro%ect .

• )etting Started

,endela ini memuat sema"am tutorial untuk penggunaan (isual Studio

)**+.%ara programmer pemula bisa menggunakan 'asilitas tersebut untuk

mempelajari (isual Studio )**+.

•

Properties




9/171

&



2ungsi dari jendela properties adalah untuk mengubah setting property

dari setiap element yang terdapat pada 'orm. Untuk menampilkan jendela

properties pada layar klik

-ambar ).) ;"on ,endela %roperties pada ToolboESumber %rint ?ut (isual Basi" )**+

• Solution *+plorers

Satu proje"t apliksi biasanya terdiri dari beberapa 'orm dan komponen

lainya untuk mempermudah berpindah antara komponen dalam visual basi"

dapat mengunakan jendela proje"t




10/171

1*



-ambar ).# Tampilan Solution >Eplorer


• Memulai proje"t (B.net

Klik menu 2;L> C %?,>3T

-ambar )./ Tampilan


11/171

11



-ambar ). Tampilan


12/171

1)



,endela ke"il yang biasanya terletak di sebelah kiri ini berisi semua kontrol

yang hendak digunakan dalam pengembangan aplikasi berbasiskan windows 'orm.

%ada toolboE terdapat beberapa kelompok kontrol yang disusun berdasarkan

kegunaannya.,endela ini

-ambar ).A Tampilan ToolboE(isual Basi" )**+


1. /utton 5F biasa digunakan untuk melakukan perintah seperti

9Save!eleteSubmitdll:

). $eck/oE 5F digunakan untuk memilih item yang terdiri dari satu item

#. $eck0ist/o+ 5F 'ungsinya sama dengan no. ) hanya saja dengan tool ini

berbentuk list dalam satu 'rame

/. om-o/o+ 5F dengan tool ini dapat digunakan untuk memilih item dalam bentuk

"ombo

. DateimePicker 5F untuk menampilkan data tanggal

@. 0a-el 5F untuk memberikan label pada "ontrol yang ada

A. 0ink0a-el 5F dengan kontrol ini apabila label tersebut di klik akan mengarah ke

alamat website di internet

+. 0ist/o+ 5F untuk menampilkan beberapa item

&. Maskede+t/o+ 5F untuk menampilkan data dengan 'ormat tertentu




13/171

1#



1*. Mont$alendar 5F untuk menampilkan tanggal dalam satu bulan dengan

tampilan penuh

11. otifyIcon 5F untuk menampilkan i"on system di Task Bar window bagian

kanan

1). umeric2pDo'n 5F untuk menyajikan nilai numeri" saja

1#. Picture/o+ 5F untuk menampilkan gambar

1/. Progress/ar 5F biasa digunakan untuk menampilkan status proses

1. (adio/utton 5F untuk menampilkan beberapa item yang bisa dipilih tetapi

hanya satu item yang bisa dipilih

1@. (ic$e+t/o+ 5F untuk menampilkan teEt

1A. oolip 5F "ontrol ini digunakan untuk menampilkan in'ormasi mengenai

kegunaan tombol 5 tombol yang biasanya mun"ul apabila mouse didekatkan

atau diarahkan diatas tombol tersebut

1+. ree3ie' 5F untuk menampilkan data atau item 5 item dengan bentuk "abang

1&. 4e-/ro'ser 5F bisa digunakan untuk membuat halaman browsing di internet

G Design 4indo'

,endela ini terletak di tengah ;!> dan menjadi pusat kegiatan peran"angan.

%ada jendela inilah terdapat windows 'orm yang akan kita gunakan untuk

menampung semua kontrol yang berguna dalam pengembangan program. 2ile

(isual Basi" )**+ berekstensi .vb

• Solution *+plorer

,endela ini ber'ungsi menampilkan semua 'ile yang terdapat dalam proyek.

G Properties




14/171

1/



,endela ini berguna untuk menampilkan properti$properti sebuah kontrol yang

digunakan dan untuk melakukan beberapa penyesuaian guna pengembangan

program aplikasi.

-ambar ).+ Tampilan %roperties


%engenalan 2orm

-ambar ).& Tampilan 2ormSumber %rint ?ut (isual Basi" )**+

• Membuat 2ser Interface 9U;:

Kontrol merupakan salah satu objek yang terdapat dalam (isual Basi".

Kontrol menyediakan inter'a"e 9antarmuka atau penghubung: antara user

9pemakai akhir: dengan program aplikasi yang anda buat.




15/171

1



%ada saat membuat program aplikasi dengan visual basi" kontrol 5 kontrol

tersebut harus diletakkan semua di dalam objek ayahnya 9parent obje"t: yaitu

obje"t

,endela'orm. Kesemua kontrol didalam 'orm nanti akan menjadi media bagi

user untuk menggunakan program aplikasi yang anda buat tersebut.

Sebelum membuat U; kenali dulu jenis Komponen 9"ontrol: yang ada pada

ToolboE

-ambar ).1* Tampilan ToolboESumber %rint ?ut (isual Basi" )**+

Buatlah tampilan seperti gambar berikut dengan "ara drag$drop obje"t)

yang ada pada toolboE

-ambar ).11 Tampilan 2orm


Mengatur Property 5-%ect




16/171

1@



-ambar ).1) Tampilan %roperties


Melalui ,endela %roperties atur property setiap obje"t sebagai berikut 4

Sumber !okumentasi %ribadi H )*1/

Maka tampilan U; nya menjadi




17/171

1A



-ambar ).1# Tampilan 2orm


• Menulis Kode %rogram

Buka jendela %rogram dan kenali ,enis %erintahnya

-ambar ).1/ 2orm1.vbI


%rogram yang berbasis Cindows bersi'at e#ent6dri#en artinya program

bekerja berdasarkan event yang terjadi pada obje"t di dalam program tersebut.

Misalnya jikaseorang user meng$klik sebuah tombol maka program akan

memberikan 6reaksi7 terhadap event klik tersebut. %rogram akan memberikan

6reaksi7 sesuai dengan kode$kode program yang dibuat untuk suatu event pada

obje"t tertentu. %ilih obje"t 3ommand1 pada bagian ?bje"t Sele"tor. Se"ara

otomatis pada bagian 3ode >ditor akan mun"ul blok kode program berikut 4




18/171

1+



-ambar ).1 2orm %rogram


>vent 3li"k merupakan event default 9standar: dari obje"t 3ommand1 nda

bisa melihat event lainnya pada bagian >vent Sele"tor.

%ada bagian 3ode >ditor ketikkan kode programnya sebagai berikut 4

%rivate Sub 3ommand1J3li"k9:

Label).3aption TeEt1.TeEt

>nd Sub

%rivate Sub 3ommand)J3li"k9:

>nd

>nd SuB




19/171

1&



2. Ti)e Data

Tipe data merupakan suatu bentuk penggolongan jenis data berdasarkan kategori

data ukuran dan kegunaan data yang dapat ditampung oleh sebuah variabel. Tipe

data pada visual basi" )**+ dapat dilihat pada table berikut ini 4

Tipe Data Net Tipe Ukuran Jangkauan

!eimal System"!eim

al

#$ %ytes * 5 )+ bilangan de"imal

Untuk bilangan tanpa koma 4

0$

A&.))+.1@).1/.)@/.##A..&*.

##

Bilangan terke"il yang mungkin 4

***************************

**1

%yte System"%yte # %ytes & – $''

!ouble System"!ouble ( %ytes %ilangan negati)e antara *

+#"-.-#0(.$$e1&(

s"d +0"-0&.'.0'(0#$02+

$0

%ilangan posotif antara *

0"-0&.'.0'(0#$02+$0

s"d

#"-.-#0(.$$e1&(3ong System"4nt.0 0 %ytes +

-"$$"$"&."('0"'"(&

( s"d

-"$$"$"&."('0"'"(&

(Single System"Single 0 %ytes %ilangan negati)e antara *

+"0&$($2 s"d +#"0$-(2

%ilangan posotif antara *

#"0$(-2+0' s"d

"0&$($e4nteger System"4nt$ 0 %ytes +$"#0"0(".0( s"d

+$"#0"0(".0%oolean System"%oolea

n

$ %ytes 5rue or False

!ate System"!ate5i

me

$ %ytes # 6anuari && s"d #

!esember ----Short System"4nt#. $ %ytes +$".( – $".

7har System"7har $ %ytes & to .'''




20/171

)*



String System"String #& %ytes 1

8$ 9 jumlah

karakter

& s"d kira+kira $ milyar

karakter :niode

;bjet System";bjet 0 %ytes Semua 5ipe, jenis

7urreny System"7urreny

( %ytes +-$$""$&".('"0,'(&(hingga+-$$""$&".('"0,'(&(


*"n+ersi Ti)e Data

Konversi Tipe data adalah sebuah 'ungsi yang digunakan untuk mengkonversi

9 mengubah tipe dari satu tipe ke tipe data yang lain:. Konversi tipe data dapat dilihat

pada table berikut ini 4

*"n+ersi Ti)e Data *eterangan

";nt ;nteger ;nteger

"Bool Boolean


21/171


22/171

))



menyatakan suatu kondisi itu benar atau salah. ?perator perbandingan dapat

dilihat pada table berikut ini 4

/)erat"r #ungsi

F Tidaksama dengan

Lebih ke"il

F Lebih besar

F Lebih besar sama

dengan

Lebih ke"il sama

dengan

Like 3iri yang sama

;s keterangan


G /)erat"r L"gika

?perator Logika adalah merupakan suatu operator yang dapat

membandingkan dua ekspresi atau lebih data logika 9Boolean: dan

menghasilkan data logika 9Boolean: baru. ?perator logika dapat dilihat pada

table berikut ini4

/)erat"r #ungsi


23/171

)#



/)erat"r #ungsi

Sama

dengan

Sumber 4 !okumentasi %ribadi H )*1/

G /)erat"r Pengga-ungan "n%atenati"n

?perator %enggabungan adalah merupakan suatu operator yang dapat

digunakan untuk menggabungkan dua buah string atau lebih. ?perator

%enggabungan dapat dilihat pada table berikut ini 4

/)erat"r #ungsi

%lus

V !an


G Pen%a-angan

%en"abangan adalah merupakan perintah yang dapat memberikan pilihan

suatu kondisi program akan menjalankan perintah apabila suatu kondisi

memenuhi syarat tertentu. %en"abangan dapat dibedakan menjadi 4

G I# 4 THEN

;' O then merupakan pen"abangan yang mempunyai satu pen"abangan atau

satu blok perintah. 2ormat penulisannya 4

I! kondisi then

QperintahR

En0 i!

%rivate Sub BtnJi'J3li"k9By(al sender s System.?bje"t By(al e s

System.>ventrgs: Dandles BtnJi'.3li"k

!im usia s String nilai s Single then s ;nteger

usia ;nputBoE9WUsia %egawai saat iniXW WBatasan usia pensiunW *:

nilai (al9usia:

;' nilai F Thenthn nilai $




24/171

)/



MessageBoE.Show9Wusia pegawai 4 W V usia V W TahunW WKon'irmasiW

MessageBoEButtons.?K MessageBoE;"on.;n'ormation:

MessageBoE.Show9WKeterangan 4 %egawai harus pensiun W V thn V W tahun yang

laluW WKon'irmasiW MessageBoEButtons.?K MessageBoE;"on.;n'ormation:

>nd ;'

>nd Sub

G I# 4 THEN 4 EL5E

Suatu perintah pen"abangan bersarang 9ventrgs: Dandles BtnJi'Jelse.3li"k




25/171

)



!im usia s String nilai s Single thn s ;nteger

usia ;nputBoE9WUsia %egawai saat iniXW WBatasan usia pensiunW *:

nilai (al9usia:

;' nilai F Then

thn nilai $



MessageBoE.Show9WKeterangan 4 %egawai harus pensiun W V thn V W tahun yang

laluW WKon'irmasiW MessageBoEButtons.?K MessageBoE;"on.;n'ormation:

>lse

thn $ nilai



MessageBoE.Show9WKeterangan 4 %egawai akan pensiun W V thn V W lagiW

WKon'irmasiW MessageBoEButtons.?K MessageBoE;"on.;n'ormation:

>nd ;'

>nd Sub

2.6 *"ntr"l Pemr"graman

Kontrol program merupakan sebuah istilah dalam bahasa pemrograman

yang berarti melakukan pengontrolan pada sebuah program baik melalui

pemilihan dari dua buah ungkapan (statemen) atau lebih, pengulangan, dan

peloncatan program.

Fungsi dari kontrol sangat penting dalam menulis program karena dapat

menghemat penulisan program, berikut ini adalah beberapa macam kontrol

program yang terdapat dalam bahasa pemrograman C,1. Pemilihan, kontrol program dalam pemilihan berarti menentukan satu buah

pilihan dari beberapa pilihan yang disediakan dalam program, terdapat dua

statemen yang digunakan dalam bahasa C yaitu statemen IF dan !I"C#.

$. Pengulangan, berupa kontrol yang ber%ungsi untuk mengontrol &umlah

pengulangan yang diinginkan, dengan menggunakan %ungsi ini sebuah

program dapat melakukan pengulangan statemen dan membatasi &umlah

pengulangan tersebut sesuai dengan yang diinginkan, terdapat tiga struktur




26/171

)@



pengulangan yang disediakan dalam bahasa C yaitu struktur F', !#I*,

dan +' !#I*.

-. Peloncatan, merupakan sebuah kontrol program yang dapat digunakan untuk

meloncat dari satu blok program ke blok program yang lain, dengan

menggunakan kontrol ini kita dapat menu&u ke blok program yang diinginkan,

adapun perintah yang digunakan untuk melakukan hal ini adalah */K,

C'0"I0*, 2'"', dan *3I"().

4. "iap5tiap kontrol program tersebut akan di&elaskan pada bagian selan&utnya

disertai dengan contoh program agar dapat di%ahami dengan mudah.

Penanganan Err"r

!alam proses pembuatan program bisa saja terjadi error yang

menyebabkan program tidak berjalan sebagaimana mestinya. dilihat dari

penyebabnya ada # jenis eror yang bisa terjadi yaitu 4

1. SyntaE >rror $ adalam error yang disebabkan oleh kesalahan menulis kode

program . Misalnya salah menuliskan nama obje"t %roperty atau methodnya. error

jenis ini relati' mudah ditangani ;!> (B @ akan memberi tanda kode program

mana yang menimbulkan syntaE error .

). untime >rror $ adalah error yang disebabkan oleh sistem komputer ketika

melakukan sesuatu .Misalnya 4 menyimpan 'ile ke disket tetapi disketnya tidak ada . sistem akan

WmemberitahuW kepada program in'ormasi error yang terjadi. ;n'ormasi error yang

penting diantaranya adalah nomer error dan deskripsi error. (B @ WmenyimpanW

in'ormasi error tersebut pada obje"t >rr. Melalu obje"t >rr inilah kita bisa

menagani runtime error.

#. Logi"al >rror $ adalah error yang disebabkan oleh kesalahan logika pemrograman

9 dari si programmer : . Misalnya 4 salah melerakan urutan kode program. >rror

jenis ini relati' sulit diketahui dan bisa saja baru diketahui setelah program di6

compile menjadi e+ecuta-le file e+e. kejadian seperti ini sering disebut bug.

!i sini kita akan membahas lebih dalam mengenai syntaE error. Terdapat

tiga syntaE error yang mewakili masing$masing memiliki kegunaan tersendiri

yaitu4

• ?n >rror esume rror -oto Line

• ?n >rror -oto *Baiklah sekarang kita akan menjelaskan masing$masing kegunaan tiga yang di atas.



http://www.rekayasa-perangkat-lunak.info/2012/06/jenis-jenis-error-dalam-visual-basic.htmlhttp://www.rekayasa-perangkat-lunak.info/2012/06/jenis-jenis-error-dalam-visual-basic.htmlhttp://www.rekayasa-perangkat-lunak.info/2012/06/jenis-jenis-error-dalam-visual-basic.htmlhttp://www.rekayasa-perangkat-lunak.info/2012/06/jenis-jenis-error-dalam-visual-basic.htmlhttp://www.rekayasa-perangkat-lunak.info/2012/06/jenis-jenis-error-dalam-visual-basic.htmlhttp://www.rekayasa-perangkat-lunak.info/2012/06/jenis-jenis-error-dalam-visual-basic.htmlhttp://www.rekayasa-perangkat-lunak.info/2012/06/jenis-jenis-error-dalam-visual-basic.htmlhttp://www.rekayasa-perangkat-lunak.info/2012/06/jenis-jenis-error-dalam-visual-basic.html


27/171

)A



Penjelasan Mengenai /n Err"r 7esume Ne8t

%enggunaan ?n >rror esume rror -oto Line kegunaannya untuk menghandle error0melewati error

dengan "ara melewatinya dan menuju pada baris yang dituju.

Option Explicit

Private Sub Command1_Click()

1: On Error +o,o Err-andler 'apabila error maka lonat ke "rr#andler": Dim i As nte!er 'deklarasi variable i dengan data type integer




28/171

)+



%: i # $test$ 'error! karena integer tidak dapat di isi dengan string

*: &s!'ox i 'akan dilewati, dan lonat ke "rr#andler

.: Exit Sub

Err-andler:

/: &s!'ox Err0Description 'line ini akan dijalankan

End Sub

Penjelasaan Mengenai /n Err"r 9"T" '

?n error goto * kegunaannya untuk menggagalkan handle error

Option Explicit

Private Sub Command1_Click()

1: On Error +o,o Err-andler 'lewati baris error, jika ada

": Dim i As nte!er 'deklarasi variable i dengan data type integer

%: On Error +o,o 'menggagalkan "rr#andler di atas

*: i # $test$ 'error! karena integer tidak dapat di isi dengan string

.: &s!'ox i 'akan dijalankan

/: Exit Sub

Err-andler:

2: &s!'ox Err0Description 'baris ini tidak akan dijalankan

End Sub

BAB III

PEMBUATAN P7/97AM

3.1 Pr"je%t 1

3.1.1 De!inisi Masalah

a. 2aktor Tegangan %egas




29/171

)&



!alam Teknik Mesin 2aktor Tegangan %egas sering dihitung sebab

banyak beberapa mata kuliah Teknik Mesin sendiri memiliki dasaran tentang

2aktor Tegangan seperti di mata kuliah >lemen Mesin ;.

%egas merupakan >lemen Mesin yang pada umumnya ber'ungsi

melunakkan tumbukan dengan meman'aatkan si'at elastisitas bahannya

menyerap dan menyimpan energy dalam waktu singkat dan mengeluarkan lagi

dalam jangka waktu yang lebih panjang serta mengurangi getaran. Menurut

bentuknya pegas dapat dibedakan menjadi4

1 %egas Ulir

) %egas (olut

# %egas !aun

/ %egas %iring

%egas 3in"in@ %egas Batang %untir

A %egas Spiral atau %egas ,am

2aktor tegangan pegas di'ungsikan untuk membantu menentukan

tegangan geser dari pegas tersebut. 2aktor tegangan yang sering kita gunakan

yaitu 2aktor Tegangan dari Cahl 9K: yang merupakan 'ungsi indeks pegas "

!0d menurut persamaan 4

K 9/"$1:09/"$/:

Keterangan 4 K 4 2aktor Tegangan

" 4 ;ndeks %egas

! 4 !iameter %egas

d 4 !iameter Kawat

3atatan 4 %ada pegas ulir harga !0d terletak antara /$1*

b.Tegangan geser

Saaat ini kemajuan teknologi semakin pesat adanya seiring

perkembangan 8aman terutama pada dunia permesinan kini kemajuan permesinan

semakin pesat diberbagai negara dibelahan dunia saling berlomba untuk membuat

sesuatu yang berguna untuk kemajuan masa depan dunia. Seperti halnya tubuh

manusia yang disusun dari banyak organ mesin juga demikian dalam ilmu teknik

mesin khususnya pada bagian elemen mesin alat 5 alat yang menyusun itu

dikenal dengan istilah elemen dan atau komponen mesin banyak ma"am atau




30/171

#*



elemen mesin dissekeliling kita mulai dari elemen yang ke"il seperti baut mur

sampai yang terbesar. !alam sebuah mesin 9 engine : kendaraan bermotor terdapat

ribuan elemen mesin penyusun elemen itu bekerja bahu membahu satu sama lain

saling melengkapi sehingga dalam suatu material harus memerlukan perhatian

khusus terutama pada kekuatan sebuah poros harus diperhatikan seberapa besar

nilai tegangan geser pada sebuah poros tersebut demi menghasilkan sebuat

material yang memiliki nilai tegangan geser yang layak untuk diproduksi se"ara

massal dan untuk menghitung tegangan geser itu sendiri umumnya para ahli atau

peran"ang elemen$elemen permesinan menggunakan rumus4

σ = K 8

π .C

W

D2

!imana 4

K 2aktor tegangan

3 ;ndeks pegas

C Beban

! diameter

". !e'inisi masalah jumlah lilitan pegasMaterial pegas yang ideal adalah material yang memiliki kekuatan ultimate yang

tinggikekuatan yield yang tinggidan modulus elastisitas atau modulus geser yang

rendah untuk menyediakan kemampuan penyimpanan energy yang maksimum.

!alam jumlah lilitan suatu pegas juga mempengaruhi elastisitas pada pegasserta

kemampuan penyimpanan energy yang mana jumlah lilitan pada pegas dapat di

hitung dengan rumus4

n 9Y E d/ E -:09+ E !# E C:

n jumlah lilitan pegas




31/171

#1



Y de'leksi

d diameter ke"il

- modulus geser

! diameter pegas

C beban maksimum

d.>nergi yang !iserap %egas

%egas merupakan elemen mesin yang pada umumnya ber'ungsi melunakkan

tumbukan dengan meman'aatkan si'at elastisitas bahanya menyerap dan menyimpan

energi dalam waktu singkat dan mengeluarkan lagi dalam jangka waktu yang lebih

panjang serta mengurangi getaran.

Berdasarkan beban yang dapat diterimanya pegas dapat digolongkan menjadi 4

1. %egas tekan

). %egas tarik

#. %egas puntir

,enis pegas menurut bentuk dibagi menjadi4

1. %egas Ulir

). %egas (olut

#. %egas !aun

/. %egas %iring

. %egas "in"in

@. %egas Batang %untir

A. %egas Spiral0jam

%egas merupakan penumpu utama dari suspensi karena ber'ungsi untuk menahan

beban dari kendaraan menjaga ketinggian kendaraan dan menyerap energi kejutan

yang ada. Sesuai si'atnya pegas akan berubah bentuk karena beban. Selain itu pegas

sangat baik dalam menyerap energi namun buruk sekali dalam disipasi. !e'leksi pegas

diukur dari pemendekan yang diperoleh dari panjang pegassaat belum di beri beban

dikurangi panjang sesudah dibebani.




32/171

#)



>nergi yang diserap oleh pegas dipengaruhi oleh nilai tegangan modulus geser

konstanta diameterpegas dan diameter kawat. !engan itu besar energi yang diserap

mampu dihitung dengan rumus 4

!imana 4

tegangan

- modulus geser

K konstanta

( volume kawat pegas

!imana ( !) 0 d

! diameter pegas

! diameter kawat

3.1.2 Alg"ritma

a. lgoritma M!; 2orm

1. Mulai

). ,ika memilih masukkan rumus maka lanjut ke langkah #. ,ika tidak ingin

memasukkan rumus0selesai maka lanjut ke langkah @

#. %ilih 2aktor Tegangan ,umlah Lilitan Tegangan geser atau nergi

yang !iserap.




33/171

##



/. ,ika memilih 2aktor Tegangan maka akan masuk ke 'orm 1

,ika memilih ,umlah Lilitan maka akan masuk ke 'orm )

,ika memilih Tegangan -eser maka akan masuk ke 'orm #

,ika memilih nergi yang diserap maka akan masuk ke 'orm /

. ,ika ingin menghitung lagi maka kembali ke langkah ). ,ika tidak ingin

menghitung lagi maka lanjut ke langkah @

@. Selesai

b.lgoritma 2aktor Tegangan

1 Mulai.

) Masukkan diameter pegas.

# pakah diameter pegas sudah benarX ,ika ya maka lanjut ke /. ,ika tidak

maka kembali ke ).

/ Masukkan nilai diameter kawat.

pakah diameter kawat sudah benarX ,ika ya maka lanjut ke @. ,ika tidak

maka kembali ke /.

@ Ditung nilai indeks pegas.

A


34/171

#/



+ ,ika =a kembali ke langkah )+ ,ika tidak lanjut ke langkah 1#1#. Selesai

d. lgoritma jumlah lilitan pegas

1. Mulai

). ;nput nilai de'leksi 9Y:

#. pakah nilai de'leksi sudah benar X

,ika iya lanjut ke no./

,ika tidak kembali ke no.)

/. ;nput nilai diameter ke"il

. pakah nilai diameter ke"il sudah benarX

,ika iya lanjut ke no.@

,ika tidak kembali ke no./

@. ;nput nilai modulus geserA. pakah nilai modulus geser sudah benarX

,ika iya lanjut ke no.+

,ika tidak kembali ke no.@

+. ;nput nilai diameter pegas

&. pakah nilai diameter pegas sudah benarX

,ika iya lanjut ke no.1*

,ika tidak kembali ke no.+

1*. ;nput nilai beban maksimal

11. pakah nilai beban maksimal sudah benarX

,ika iya lanjut ke no.1)

,ika tidak kembali ke no.1*1). Ditang dalam rumus

n 9 Y E d/ E - :09 + E !# E C :

1#. Dasil jumalah lilitan pegas diketahui

1/. pakah ingin menghitung kembaliX

,ika iya lanjut ke no.1

,ika tidak kembali ke no.)

1. Dapus

1@. Selesai

e. lgoritma >nergy yang diserap

1. Mulai). ;nput nilai tegangan

#. pakah nilai tegangan berupa angkaX ,ika iya lanjut ke no. 1) jika tidak

kembali ke no. )

/. ;nput nilai konstanta

. pakah nilai konstanta berupa angkaX ,ika iya lanjut ke no. 1) jika tidak

kembali ke no. /

@. ;nput nilai modulus geser

A. pakah nilai modulus geser berupa angkaX ,ika iya lanjut ke no. 1) jika

tidak kembali ke no. @+. ;nput nilai diameter pegas




35/171

Mulai

%ilih rumus

2aktor tegangan ,umlah lilitan pegas Tegangan geser

pakah ingin memilih progam lagiX

Selesai

2aktor Tegangan Mun"ul Tegangan -eser Mun"ul,umlah Lilitan %egas Mun"ul>nergi yang !iserap %egas Mun"ul

#



&. pakah nilai diameter pegas berupa angkaX ,ika iya lanjut ke no. 1) jika

tidak kembali ke no. +

1*. ;nput nilai diameter kawat

11. pakah nilai diameter kawat berupa angkaX ,ika iya lanjut ke no. 1) jika

tidak kembali ke no. 1*1). Ditung dalam rumus

1#. Dasil energi yang diserap didapatkan

1/. pakah ingin menghitung kembaliX ,ika iya kembali ke no. ) jika tidak

lanjut ke no. 1

1. Selesai

3.1.3 #l"$%hart

a. 2low"hart M!; 2orm



T

=

TTT

====


36/171

=

T

B

Ditung


37/171

3

pakah ingin menghitung kembali X

>

2

=

T

;nput nilai Beban maE 9C:

pakah nilai 9C: sudah benar X

;nput nilai diameter kawat 9d:

pakah nilai 9d: sudah benar X

Ditung Tegangan geser dengan rumus

2

=a

Tidak

MUL;

;nput nilai 'a"tor tegangan 9K:

pakah nilai 9K: sudah benar X

;nput nilai ;ndeks pegas 93:

-

=a

Tidak

Tidak

#A



". 2low"hart nilai tegangan geser




38/171

pakah nilai 93: sudah benar X

=a

Tidak

2

pakah ingin menghitungkembali X

S>L>S;

-

#+





=a

=

Tidak


39/171

3

S>L>S;MSUKK< B< MKS;MUM

D;TU


40/171

MUL;

MSUKK< T> K>3;L

%KD 2L>KS; SU!D

B> K>3;L

SU!D B>


41/171

MSUKK< 2L>KS;

2

S>L>S;MSUKK< T> KCT

D;TU


42/171

MSUKK< T> %>-S

MSUKK< S>

%KD T> %>-S

%KD S>

SU!D B> KCT

SU!D B>


43/171

MSUKK< T> %>-S

MSUKK< S>

%KD T> %>-S

SU!D B>SU!D B> m_C7ild6ormumber

C7ild6orm0S7o5() End Sub

Private Sub Open6ile('38al sender As Ob9ect '38al e AsEventAr!s) Dim Open6ileDialo! As e5 Open6ileDialo! Open6ileDialo!0nitialDirector3 #&30Computer06ileS3stem0SpecialDirectories0&3Documents Open6ileDialo!06ilter # $,ext 6iles (?0txt)@?0txt@All 6iles (?0?)@?0?$


44/171

//



; Bse &30Computer0Clipboard to insert t7e selectedtext or ima!es into t7e clipboard End Sub

Private Sub Paste,oolStrip&enutem_Click('38al sender

As Ob9ect '38al e As EventAr!s) ;Bse &30Computer0Clipboard0+et,ext() or&30Computer0Clipboard0+etData to retrieve in


45/171

/



Private Sub ,e!an!an+eser,oolStrip&enutem_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s)-andles ,e!an!an+eser,oolStrip&enutem0Click 6orm"0S7o5() End Sub

Private Sub umlailitanPe!as,oolStrip&enutem_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles umlailitanPe!as,oolStrip&enutem0Click 6orm%0S7o5() End Sub

Private Sub Ener!iFan!DiserapPe!as,oolStrip&enutem_Click('38al senderAs S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles

Ener!iFan!DiserapPe!as,oolStrip&enutem0Click 6orm*0S7o5() &e0-ide()

End SubEnd Class

b. Listing %rogam 2aktor Tegangan

Public Class 6orm1

Dim a As Sin!le Dim b As Sin!le Dim c As Sin!le Dim < As Sin!le




46/171

/@



Private Sub 'utton1_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles 'utton10Click a # ,ext'ox10,ext b # ,ext'ox"0,ext

c # a G b


47/171

/A




48/171

/+



,ext'ox10,ext # $$ &s!'ox($Error$) End <


49/171

/&



,ext'ox"0,ext # $$ &s!'ox($Error$) End <


50/171

*



x # &s!'ox($eluar Pro!amM$ vbn


51/171

1



End Sub

Private Sub abel1_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abelJ0Click

End Sub

Private Sub abelL_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abelJ0Click

End Sub

End Class

". Listing %rogam Tegangan -eser

Public Class 6orm"

Private Sub 'utton"_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles 'utton"0Click ,ext'ox10,ext # $$ ,ext'ox"0,ext # $$ ,ext'ox%0,ext # $$ ,ext'ox*0,ext # $$ abel/0,ext # $M$

End Sub

Private Sub 'utton1_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles 'utton10Click Dim t As Sin!le Dim k As Sin!le Dim pi As Sin!le Dim c As Sin!le Dim 5 As Sin!le Dim d As Sin!le

k # ,ext'ox10,ext c # ,ext'ox"0,ext 5 # ,ext'ox%0,ext d # ,ext'ox*0,ext pi # %01* t # (k ? L ? c ? 5) G (pi ? d N ") abel/0,ext # t End Sub

Private Sub ,ext'ox"_e3Press('38al sender As Ob9ect '38al e As

S3stem04indo5s06orms0e3PressEventAr!s) -andles ,ext'ox"0e3Press




52/171

)



Dim ke3 As nte!er #C7ar0Convert,oBt


53/171

#



Private Sub 'utton%_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles 'utton%0Click

Dim x As nte!er x # &s!'ox($eluar Pro!amM$ vbn


54/171

/




55/171


56/171

@



,ext'ox"0,ext # $0$ &s!'ox($oma tidak bole7 lebi7 dari satu$vbOOnl3 $Perin!atan$) End <


57/171

A



Else 'utton10Enabled # ,rue End <


58/171

+



End <


59/171

&




60/171

@*



End < End Sub

End Class

d.Listing %rogam ,umlah Lilitan %egas

Public Class 6orm%

Dim a As nte!er Dim b As Sin!le Dim c As Sin!le Dim d As Sin!le Dim < As Sin!le Dim ! As Sin!le

Private Sub ,ext'ox2_,extC7an!ed('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s)

End Sub

Private Sub abel%_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel%0Click

End Sub

Private Sub ,ext'ox"_e3Press('38al sender As Ob9ect'38al e As S3stem04indo5s06orms0e3PressEventAr!s) -andles ,ext'ox"0e3Press


61/171

@1



Private Sub ,ext'ox"_,extC7an!ed('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles ,ext'ox"0,extC7an!ed ,ext'ox%0Enabled # ,rue


62/171

@)



,ext'ox"0,ext # $0$ &s!'ox($&aksimal an!ka dibelakan! koma adala7satu$ vbOOnl3 $Perin!atan$) End <

End Sub

Private Sub ,ext'ox1_e3Press('38al sender As Ob9ect'38al e As S3stem04indo5s06orms0e3PressEventAr!s) -andles ,ext'ox10e3Press


63/171

@#




64/171

@/



'utton"0Enabled # ,rue

End Sub

Private Sub ,ext'ox%_e3Press('38al sender As Ob9ect

'38al e As S3stem04indo5s06orms0e3PressEventAr!s) -andles ,ext'ox%0e3Press


65/171

@




66/171

@@



&s!'ox($oma ,idak 'ole7 ebi7 Dari Satu$vbn


67/171

@A



,ext'ox*0,ext # $$ &s!'ox($Error$) End <


68/171

@+



&s!'ox($Error$) End <


69/171


70/171

A*



End Sub

Private Sub abel/_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect

'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel/0Click

End Sub

Private Sub abel2_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel20Click

End Sub

Private Sub abel"_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles

abel"0Click

End Sub


End Sub

Private Sub abel"_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel"0Click

End Sub

Private Sub abel*_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel*0Click

End Sub

Private Sub abel._Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel.0Click

End Sub

Private Sub abelL_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abelL0Click

End Sub

Private Sub abelJ_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abelJ0Click

End Sub




71/171

A1



Private Sub abel1_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel10Click

End Sub


End Sub

Private Sub abel1"_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel1"0Click

End Sub

Private Sub abel1%_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel1%0Click

End Sub

Private Sub abel12_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles

abel120Click

End Sub

Private Sub abel1J_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel1J0Click

End SubEnd Class

'. Listing %rogram nergy yang !iserap %egas

Public Class 6orm*

Dim a As nte!er Dim b As Sin!le Dim c As Sin!le Dim d As Sin!le Dim < As Sin!le Dim ! As Sin!le




72/171

A)



Private Sub ,ext'ox1_e3Press('38al sender As Ob9ect'38al e As S3stem04indo5s06orms0e3PressEventAr!s) -andles ,ext'ox10e3Press


73/171

A#




74/171

A/



End <


75/171

A



,ext'ox"0,ext # $$ &s!'ox($Error$) End <


76/171

A@



&s!'ox($Error$) End <


77/171

AA




78/171

A+



End <


79/171

A&



End <


80/171

+*



,ext'ox*0,ext # $ $ ,ext'ox.0,ext # $ $

'utton10Enabled # 6alse 'utton%0Enabled # ,rue

'utton"0Enabled # 6alse ,ext'ox10Enabled # ,rue ,ext'ox"0Enabled # 6alse ,ext'ox%0Enabled # 6alse ,ext'ox*0Enabled # 6alse ,ext'ox.0Enabled # 6alse

End Sub

Private Sub btnExit_click('38al sender As S3stem0Ob9ect _

'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles 'utton%0Click &e0Close() End Sub

Private Sub 6orm1_oad('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles &3'ase0oad ,ext'ox"0Enabled # 6alse ,ext'ox%0Enabled # 6alse ,ext'ox*0Enabled # 6alse ,ext'ox.0Enabled # 6alse ,ext'ox/0Enabled # 6alse

'utton10Enabled # 6alse 'utton"0Enabled # 6alse

End Sub

Private Sub abel%_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel%0Click

End Sub

Private Sub abel2_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect

'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel20Click

End Sub

Private Sub abelL_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abelL0Click

End Sub

Private Sub ,ext'ox2_,extC7an!ed('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s)

End Sub




81/171

+1



Private Sub Picture'ox1_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles Picture'ox10Click

End Sub


End Sub

Private Sub abel"_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel"0Click

End Sub

Private Sub abel*_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel*0Click

End Sub

Private Sub abel._Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel.0Click

End Sub

Private Sub abel/_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel/0Click

End Sub

Private Sub abelJ_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect'38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abelJ0Click

End Sub

Private Sub abel1_Click('38al sender As

S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles abel10Click

End Sub


End SubEnd Class




82/171

+)



3.1., ara Penggunaan

a. 3ara %enggunaan M!;2orm 9Menu bar:

1. Buka program dengan "ara klik ) kali aplikasi program 0 short"ut program.




83/171

+#



-ambar #.1 4 ;nter'a"e program

Sumber 4 Mi"roso't (isual Basi" )**+

). %ilih rumus yang diinginkan dengan klik menu bar 6umus7 dan klik nama

rumus yang diinginkan.




84/171

+/



-ambar #.) 4 Memilih rumus


b. 3ara %enggunaan program 2aktor Tegangan




85/171

+



1. %ada inter'a"e program klik menu bar 6umus7 dan pilih sub menu 62aktor

Tegangan7.

-ambar #.# 4 %emilihan rumus pada menu bar

Sumber Mi"roso't (isual Basi" )**+

-ambar #./ 4 ;nter'a"e sub menu 62aktor Tegangan7


). Masukkan nilai diameter pegas




86/171

+@



-ambar #. 4%emilihan opsi 1


#. ;nputkan data pada kolom input yang disediakan dengan batasan input tidak

boleh minus koma tidak boleh di depan dan tidak boleh diisi selain angka dan

koma serta koma tidak boleh lebih dari satu.

-ambar #.@ 4 %enanganan error untuk koma lebih dari satu




87/171

+A




-ambar #.A 4 %enanganan error untuk koma diawalSumber 4 Mi"roso't (isual Basi" )**+

/. Untuk menghitung klik tombol 6D;TU


88/171

++



-ambar #.+ 4 %enggunaan tombol 6D;TU


89/171

+&



-ambar #.1* 4 %enggunaan tombol 6Keluar 7


". 3ara %enggunaan %rogram Tegangan geser

1. ;nter'a"e program ;nvers

-ambar #.11 4 ;nter'a"e program Tegangan geser Sumber 4 Mi"roso't (isual Basi" )**+




90/171

&*



-ambar #.1) 4 ;nter'a"e program Tegangan geser


). ;sikan input nilai 'aktor tegangan geser dengan "atatan bahwa input tidak boleh

selain angka dan koma koma tidak boleh di depan koma tidak boleh lebih dari

1 dan diperbolehkan menggunakan minus.

-ambar #.1# 4 %enanganan error untuk koma di awal





91/171

&1



-ambar #.1/ 4 %enanganan error untuk koma lebih dari satu


#. Untuk menghitung klik tombol 6D;TU


92/171

&)



/. Untuk mengulang klik tombol 6Dapus7

-ambar #.1@ 4 %engulangan progam


. Untuk menutup program klik tombol 6Keluar7

-ambar #.1A 4 Untuk keluar dari progamSumber 4 Mi"roso't (isual Basi" )**+




93/171



d. 3ara %enggunaan %rogram ,umlah Lilitan %egas

1. %ada inter'a"e program klik menu bar 6umus7 dan pilih sub menu 6,umlah

lilitan pegas7.

-ambar #.1+ 4 Memilih sub menu 6jumlah lilitan pegas7


-ambar #.1& 4 ;nter'a"e program rumus jumlah lilitan pegas





94/171

&/



). ;sikan kolom input jumlah lilitan pegas dengan "atatan bahwa input tidak boleh

selain angka dan koma koma tidak boleh di depan koma tidak boleh lebih dari

1 dan diperbolehkan menggunakan minus.

-ambar #.)* 4 %enanganan error untuk koma di awal





95/171

&



-ambar #.)1 4 %enanganan error untuk koma lebih dari satu





96/171

APA*AH INPUTAN AN9*A :

&@



#. Untuk menghitung program klik tombol 6Ditung7.

-ambar #.)) 4 %enggunaan tombol 6Ditung7Sumber 4 Mi"roso't (isual Basi" )**+




97/171

&A



/. Untuk mengulang klik tombol 6hapus7.

-ambar #.)# 4 %enggunaan tombol 6hapus7Sumber 4 Mi"roso't (isual Basi" )**+




98/171

&+



. Untuk keluar klik 6Keluar7

-ambar #.)/ 4 %enggunaan tombol 6Keluar7 untuk keluar





99/171

&&



e. 3ara %enggunaan %rogram nergi yang !iserap

1.%ada inter'a"e program klik menu bar 6umus7 dan pilih sub menu 6nergi

yang !iserap7

-ambar #.) 4 Memilih sub menu 6>nergi yang !iserap7





100/171

1**



-ambar #.)@ 4 ;nter'a"e program rumus energy yang diserap pegas

Sumber * Mi"roso't (isual Basi" )**+




101/171

1*1



). ;sikan kolom input matriks dengan "atatan bahwa input tidak boleh selain angka dan

koma koma tidak boleh di depan koma tidak boleh lebih dari 1 dan diperbolehkan

menggunakan minus.

-ambar #.)A 4 %enanganan error untuk koma di awal


-ambar #.)+ 4 %enanganan error untuk koma lebih dari satu





102/171

1*)



#.Untuk menghitung program klik tombol 6Dasil7.

-ambar #.)& 4 %enggunaan tombol 6Ditung7Sumber 4 Mi"roso't (isual Basi" )**+




103/171

1*#



#. Untuk mengulang klik tombol 6hapus7.

-ambar #.#* 4 %enggunaan tombol 6hapus7





104/171

1*/



/. Untuk keluar klik 6Keluar7

-ambar #.#1 4 %enggunaan tombol 6Keluar7 untuk keluar Sumber 4 Mi"roso't (isual Basi" )**+




105/171

1*



3.2 Pr"je%t 2

3.2.1 De!inisi Masalah

Se"ara umum dapat diketahui bahwa di dalam komputer terdapat banyak

komponen$komponen yang dapat membantu untuk menyelesaikan pekerjaan manusia

dengan lebih "epat khususnya pekerjaan manusia yang berhubungan dengan

peme"ahan masalah perhitungan dan pengontrolan yang dapat diselesaikan dengan

menggunakan program Mi"roso't (isual Basi" )**+.

!alam permasalahan ini komputer diharapkan dapat membantu manusia

dalam ke"epatan dan ketepatan penyelesaian program. Komputer mampu

menyelesaikan segalanya karena memiliki beberapa 'asilitas diantaranya input output

yang dapat digunakan untuk menghubungkan komputer dengan alat di luar komputer.

2asilitas tersebut adalah USB%ort dan %arallel%ort. -ambaran inter'a"e ini

diaplikasikan pada lampu L>! yang dipasang se"ara seri dalam sebuah rangkaian

sederhana. angkaian ini hanya dibatasi sebanyak + buah lampu L>! dimana agar L>!

tersebut dapat digunakan dengan dihubungkan melalui port parallel yang bernama !B$

). %roperty + byte data pada !% adalah bilangannya di"a"ah sampai + yaitu ada + jalur

data 9+ byte yang berhubungan dengan bilangan biner:. Satu jalur data pada !%

mempunyai ) jalur data bias * atau 1. ,ika lampu L>! menyala berarti logika tinggi

9bernilai 1:. ,ika lampu L>! mati berarti logika rendah 9bernilai *:.

Karena (isual Basi" )**+ tidak dapat mengakses hardware se"ara langsung

dalam sistem kon'igurasi windows maka permintaaan pengaksesan hardware harus

melalui windows. ?leh karena itu kita harus menggunakan program eEternal untuk

melakukan pengaksesan hardware se"ara langsung. %ada program ini maka harus

memakai sebuah 'ile .dll 9!ynami" Link Library: yang diberi hanya inpout#).dll. untuk

dapat menggunakannya 'ile .dll harus diletakkan dalam direktori windows0system atau

diikuti dalam satu 'older program yang kita buat.

3.2.2 Alg"ritma

1. lgoritma M!; 2orm

1. Mulai

). Memilih variasi yang mana X

• jika ya lanjut ke langkah #

•

jika tidak lanjut ke langkah 11#. pakah ingin memilih variasi 1 X




106/171

1*@



• jika ya lanjut ke langkah /

• jika tidak ke langkah

/. (ariasi ; mun"ul

. pakah ingin memilih variasi ) X

• jika ya lanjut ke langkah @

• jika tidak ke langkah A

@. (ariasi ;; mun"ul

A. pakah ingin memilih variasi # X

• jika ya lanjut ke langkah +

• jika tidak ke langkah &

+. (ariasi ;;; mun"ullangsung ke langkah 1*

&. (ariasi Lampu lalu lintas mun"ul

1*. pakah ingin memilih variasi lain X jika ya kembali ke langkah ) jika tidak

lanjut ke langkah 11.

11. Selesai

). lgoritma


107/171

1*A



)*. ,ika a) maka ?utVD#A+@ lampu ) dan lampu # menyala

)1. Lalu a)A kembali ke aa1 sehingga a)+

)). ,ika a)+ maka ?utVD#A+&@ lampu @ dan lampu A menyala

)#. Lalu a#* kembali ke aa1 sehingga a#1

)/. ,ika a#1 maka ?utVD#A+1 lampu 1)# dan / menyala

). Lalu a## kembali ke aa1 sehingga a#/)@. ,ika a#/ maka ?utVD#A+)/* lampu @Adan + menyala

)A. Lalu a#@ kembali ke aa1 sehingga a#A

)+. ,ika a#A maka ?utVD#A+ semua) lampu menyala

)&. ,ika tidak maka ?utVD#A+* semua lampu mati

#*. ,ika aF#A maka program berhenti

#1. pakah ingin keluar X

a. ,ika iya lanjut kelangkah #)

b. ,ika tidak kembali kelangkah )#). Selesai

#. lgoritma


108/171

1*+



1&. Lalu a)/ kembali ke aa1 sehingga a)

)*. ,ika a) maka ?utVD#A+1*) lampu )#@ dan A menyala

)1. Lalu a)A kembali ke aa1 sehingga a)+

)). ,ika a)+ maka ?utVD#A+1# lampu 1/ dan + menyala

)#. Lalu a#* kembali ke aa1 sehingga a#1

)/. ,ika a#1 maka ?utVD#A+) lampu 1)#/@A dan + menyala

). pakah ingin keluar X

a. ,ika iya lanjut kelangkah )@

b. ,ika tidak kembali kelangkah )

)@. Selesai

/. lgoritma


109/171

Mulai

%ilih (ariasi mana X rumus

(ariasi ; (ariasi ;; (ariasi ;;;

pa ingin memilih variasi lagi X

Selesai

Lampu Lalu lintas(ariasi ; mun"ul (ariasi ;; mun"ul (ariasi # mun"ul

T

=

T

T T

=

= = =

T

1*&



)@. pakah ingin keluar X

a. ,ika iya lanjut kelangkah )A


)A. Selesai

. lgoritma Lampu Lalu Lintas 4

1. Mulai

). Masukkan i *

#. %roses i i *

/. ,ika i * maka outVD#A+1/A lampu ) dan + menyala merah lampu 1 dan

menyala hijau.

. Lalu i * kembali ke i i * sehingga i 1**

@. ,ika i 1** maka outVD#A+#@ lampu # dan @ menyala kuning.A. Lalu i 1** kembali ke i i * sehingga i 1*.

+. ,ika i 1* maka outVD#A+1/A lampu ) dan + menyala merah lampu 1 dan

menyala hijau.

&. Lalu i 1* kembali ke i i * sehingga i )**.

1*. ,ika i )** maka outVD#A+#@ lampu # dan @ menyala kuning.

11. ,ika i F )** maka lampu berhenti

1). pakah ingin keluar X

a. ,ika iya lanjut kelangkah 1#


1#. Selesai

3.2.3#l"$%hart

a. 2low"hart M!; 2orm




110/171

=

T

T

T

T

T

=

=

=

=

!

11*



b. 2low"hart (ariasi 1




111/171

? u t V D A + 1 ) +

? u t V D A + )

? u t V D A + /

L a m p u # M e n y a l a

L a m p u A M e n y a l a

L a m p u ) M e n y a l a

L a m p u + M e n y a l a

!

111






112/171

3

=

=

T

T

T

!

B 3

=

T

=

=

T

T

!

T

=

11)






113/171

a K # / X

? u t V D # A + 1

? u t V D # A + ) / * ? u t V D # A + ) ? u t V D # A + *

L a m p u 1 ) # / M e n y a l a

L a m p u @ A + M e n y a l a

S e m u a L a m p u M e n y a l a S e m u a L a m p u M a t i

. p a k a h i n g i n k e l u a r p r o g a m X X

11#



b. 2low"hart (ariasi )



T


114/171

11/






115/171

11



@. 2low"hart (ariasi #




116/171

11@






117/171

11A






118/171

11+






119/171

; 1**

?utVD#A+#@

Lampu # yellow

Lampu @ yellow

; 1*

?utVD#A+#@?utVD#A+)*1

Lampu 1 red Lampu / green

Lampu A redLampu + green

Lampu # yellow

Lampu @ yellow

; F )**

selesai

pakah anda yakin keluarX

?utVD#A+1/A

Lampu 1 green

Lampu ) red

Lampu green

Lampu + red

Mulai

;*

pakah i*

; ; *

TTT

= = = =

11&



". 2low"hart Lampu Lalu Lintas




120/171

1)*



3.2. Listing Pr"gram

a. Koding M!; 2orm




121/171

1)1



mports S3stem04indo5s06orms

Public Class &DParent1

Private Sub S7o5e56orm('38al sender As Ob9ect

'38al e As EventAr!s) ; Create a ne5 instance o< t7e c7ild


122/171

1))



Private Sub Exit,oolsStrip&enutem_Click('38al sender As Ob9ect '38al e As EventAr!s) &e0Close() End Sub

Private Sub Cut,oolStrip&enutem_Click('38al senderAs Ob9ect '38al e As EventAr!s) ; Bse &30Computer0Clipboard to insert t7eselected text or ima!es into t7e clipboard End Sub

Private Sub Cop3,oolStrip&enutem_Click('38al senderAs Ob9ect '38al e As EventAr!s) ; Bse &30Computer0Clipboard to insert t7eselected text or ima!es into t7e clipboard End Sub

Private Sub Paste,oolStrip&enutem_Click('38al sender As Ob9ect '38al e As EventAr!s) ;Bse &30Computer0Clipboard0+et,ext() or&30Computer0Clipboard0+etData to retrieve in


123/171

1)#



; Close all c7ild


124/171

1)/



Dim a As nte!er # Private Sub 6orm1_oad('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles &3'ase0oad OvalS7ape10'ackColor # Color0'lack

OvalS7ape"0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape%0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape*0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape.0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape/0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape20'ackColor # Color0'lack OvalS7apeL0'ackColor # Color0'lack End Sub

Private Sub ,imer1_,ick('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles

,imer10,ick a # a = 1 -%2L 1"L) End <




125/171

1)



-%2L /*) End <


126/171

1)@



OvalS7ape20'ackColor # Color0'lack OvalS7apeL0'ackColor # Color0'lack Out(>-%2L ) End < -%2L ) End <


127/171

1)A



OvalS7ape%0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape*0'ackColor # Color0ed OvalS7ape.0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape/0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape20'ackColor # Color0'lack

OvalS7apeL0'ackColor # Color0'lack Out(>-%2L L) End < -%2L ) End <


128/171

1)+



End < -%2L ) End < -%2L J/) End <


129/171

1)&



OvalS7ape/0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape20'ackColor # Color0'lack OvalS7apeL0'ackColor # Color0'lack Out(>-%2L ) End <


130/171

1#*



Private Sub 'utton1_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles 'utton10Click ,imer10Start() a #

End Sub

Private Sub 'utton"_Click('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles 'utton"0Click Dim x As nte!er x # &s!'ox($Fakin keluar M$ vbn


131/171

1#1



Public Class 6orm"

Dim a As nte!er # Private Sub 6orm1_oad('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles

&3'ase0oad OvalS7ape10'ackColor # Color0'lack OvalS7ape"0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape%0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape*0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape.0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape/0'ackColor # Color0'lack OvalS7ape20'ackColor # Color0'lack OvalS7apeL0'ackColor # Color0'lack Out(>-%2L ) End Sub

Private Sub ,imer1_,ick('38al sender As S3stem0Ob9ect '38al e As S3stem0EventAr!s) -andles ,imer10,ick a # a = 1 -%2L %) End <


132/171

1#)



OvalS7apeL0'ackColo