laporan akhir praktikum kelompok 7

22
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM KIMIA DASAR (AKKC 412) DOSEN PEMBIMBING: Drs. H. Bambang Soeharto, M.Si Drs. H. Muhammad Kusasi M.Pd ASISTEN: Fatimah Azzahra Satriah DIUSUN OLEH: NAMA NIM AHMAD JUAN ANIDOM A1C410007 ERWINA A1C410031 NOOR ISTIQOMAH A1C410022 RAFIKA HASANAH A1C410037 SURIANSYAH A1C410023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Upload: jerimy-idate

Post on 27-Jun-2015

1.114 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

(AKKC 412)

DOSEN PEMBIMBING:

Drs. H. Bambang Soeharto, M.Si

Drs. H. Muhammad Kusasi M.Pd

ASISTEN:

Fatimah Azzahra

Satriah

DIUSUN OLEH:

NAMA NIMAHMAD JUAN ANIDOM A1C410007ERWINA A1C410031NOOR ISTIQOMAH A1C410022RAFIKA HASANAH A1C410037SURIANSYAH A1C410023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJRAMASIN

2010

Page 2: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat-Nya sehingga laporan tentang Reaksi-reaksi Kimia bisa diselesaikan

dengan baik. Tak lupa salawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita nabi

besar Muhammad saw beserta para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir

zaman.

Laporan yang kami buat bertujuan untuk menyelesaikan tugas akhir dari

mata kuliah Praktikum Kimia Dasar.

Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan

asisten dosen yang turut berperan penting dalam pembuatan laporan. Semoga

laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, 11 Desember 2010

Tim Penyusun

Page 3: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

PERCOBAAN II

Judul : Reksi-reaksi Kimia

Tujuan : Mengetahui perubahan-perubahan yang menujukkan terjadinya

reaki-reaksi kimia dan mempelajari jenis-jenis reaksi kimia

Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin

I. DASAR TEORI

Reaksi-reaksi kimia merupakan perubahan suatu zat atau disebut zat

pereaksi manjadi zat baru atau disebut hasil reaksi. Reaksi kimia adalah suatu

reaksi antara senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan perubahan struktur

dari molekul yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan pemutusan

ikatan kimia. Dalam suatu reaksi terjadi proses ikatan kimia, dimana atom zat

mula-mula bereaksi menghasilkan produk. Berlangsungnya proses ini

memerlukan energi ( reaksi endotermal) atau melepaskan energi ( reaksi

eksotermal). Suatu reaksi kimia berlangsung sampai terjadi perubahan massa

sesuai dengan hukum kekekalan massa. Reaksi dapat berlangsung jika terjadi

interaksi antara dua zat atau lebih disebabkan oleh pengaruh energi pada suatu zat.

Suatu reaksi biasanya dinyatakan dalam persamaan reaksi. Persamaan reaksi

menjelaskan secara kualitatif peristiwa yang terjadi jika dua pereaksi atau lebih

bergabung dan secara kuantitatif menyatakan jumlah zat yang bereaksi serta

jumlah produk-reaksi. Dalam menuliskan persamaan reaksi, harus diketahui

dengan benar rumus pereaksi dan rumus produk-reaksi, sebelum persamaan reaksi

itu disetarakan.

Terjadinya reaksidipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Konsentrasi pada temperatut tetap. Reaksi berlangsung pada konsentrasi

zat pereaksi.

2. Berat partikel.

Page 4: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

3. Temperatur terjadinya reaksi yang tidak kecil jika temperaturnya dinaikan

dan untuk reaksi sederhana.

Reaksi-reksi kimia di dalam terus berlangsung dan zat-zat hasil reaksi

dapat diketahui dengan mengamati perubahan-perubahan berikut ini:

a. Terjadinya perubahan warna.

b. Terjadinya perubahan suhu.

c. Terbentuknya gas.

d. Terbentuknya endapan.

Sedangkan reaksi kimia dapat digolongkan menjadi beberapa jenis reaksi,

yaitu:

a. Reaksi sintesis

Reaksi sintesis yaitu pembantkan senyawa dari unsur-unsurnya. Sintesis

kimia adalah kegiatan melakukan reaksi kimia untuk memperoleh suatu produk.

Hal ini terjadi berdasarkan perisiwa fisik dan kimia yang melibatkan satu reaksi

atau lebih. Sintesis kimia merupakan proses yang dapat diproduksi selama kondisi

yang diperlukan terpenuhi. Reaksi sintesis juga dinamakan reaksi penggabungan.

A + Z → AZ.

Contoh:

Fe + Cl2 → FeCl2

2Na + Cl2 → 2NaCl

Sintesis kimia dimulai dengan pemilihan senyawa kimia yang biasa dikenal

dengan sebutan reaktan. Proses ini membutuhkan pengadukan dan dilakukan

disuatu wadah reksi seperti reaktor kimia atau sebuah labu reaksi sederhana.

Beberapa reaksi membutuhkan prosedur yang dihasilkan dalam suatu sintesis

kimia yang dikenal dengan istilah perolehan reaksi. Umumnya, perolehan reaksi

dinyatakan sebagai berat dalam satuan gram atau sebagai presentase dari jumlah

produk yang secara teoritis.

Dalam suatu sintesa kimia, terdapat kemungkinan adanya reaksi samping

yang menyebabkan turunnya perolehan produk yang diinginkan. Bila

menginginkan produk dengan kemurnian tinggi, tahap pemurnian perlu dilakukan

dengan melakukan proses pemisahan.

Page 5: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

b.Reaksi penetralan

Reaksi penetralan yaitu reaksi antara asam dan basa yang membentuk garam

dan air. Reaksi penetralan (netralisasi) sesungguhnya adalah jenis khusus dari

reaksi penggantian rangkap dengan satu kation hidrogen dan satu anion

hidroksida. Hidrogen dalam asam menetralkan hidroksida dalam basa untuk

membentuk air. Jika rumus air ditulis sebagai HOH, Persamaan reksi lebih mudah

diimbangkan.

HX + BOH → BX + HOH

Dengan kata lain reksi penetralan adalah reaksi antara sebuah ion H+ dengan

sebuah ion OH- membentuk sebuah molekul H2O. Reaksi penetralan terbagi dalam

beberapa jenis, yaitu:

1.Asam + Basa → Garam + Air

Contoh:

H2SO4(aq)+Ba(OH)2(aq)→BaSO4(s)+H2O(l)

2.Oksida asam + Basa → Garam + Air

Contoh:

CO2(aq)+Na2O(aq)→Na2CO(aq) + H2O(l)

3.Asam + Oksida Basa → Garam+ Air

Contoh:

2HCl(aq)+2Na2O(aq)→2NaCl(aq)+H2O

4.Oksida asam + oksida basa → garam

Contoh:

CO2(aq)+Na2O(aq)→NaCO3(aq)

5.Amonia + asam menjadi → garam amonium

Contoh:

NH3(g)+HCl(aq)→NH4Cl(aq)

6.Reaksi yang menghasilkan gas CO2

Garam karbonat + asam → Garam lain + air + CO2(g)

Page 6: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

Na2CO3(aq)+2HCl(aq)→2NaCl(aq)+H2O(l)+CO2(g)

c. Reaksi reduksi dan oksidasi (redoks)

Reaksi redoks adalah reaksi pelepasan dan penangkapan oksigen oleh

suatu zat. Reduksi adalah penangkapan elektron dari suatu zat, sedangkan oksidasi

adalah pelepasan elektron dari suatu zat. Dalam reaksi reduksi terjadi penurunan

biloks(bilangan oksidasi), sedangkan dalam reaksi oksidasi terjadi kenaikan

bilanan oksidasi.

Berdasarkan konsep redoks untuk pelepasan dan penangkapan oksigen,

reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen dan oksidasi adalah peristiwa

pengikatan oksigen.

Banyak logam bereaksi dengan asam membentuk garam dari logam

tersebut dan gas hidrogen. Beberapa logam tidak aktif dapat bereaksi dengan asam

nitrat HNO3, yang terjadi bukan gas hidrogen, melainkan oksidasi dari itrogen.

Contoh reaksi reduksi:

1. Pengolahan bijih besi pada tanur tinggi

Fe2O3(s)+3CO2(g)→2Fe(s)+3CO2(g)

2. Pengurangan kadar oksigen

KNO3(s)→2KNO2(S)+O2(g)

Contoh reaksi oksidasi:

1.Peristiwa perkaratan besi

4Fe(s)+3O2(g)→2Fe2O3(s)

2.Pembakaran lembaran magnesium pada kembang api tetes

Mg(s)+1/2 O2(g)→MgO

Contoh reaksi redoks

2K(s)+Cl2(g)→2KCl(s)

Reaksi kalium(K) dengan gas klorin (Cl2) membentuk kalium klorida(KCl).

Pada reaksi terjadi dua reaksi, yaitu, oksidasi dan reduksi.

Oksidasi ( pelepasan elektron ) : K→ K+ + e-

Page 7: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

Reduksi ( penerimaan elektron) : Cl + e- → Cl-

Kedua reaksi itu disebut sebagai reaksi setengah sel. Berdasarkan kedua

reaksi setengah sel tersebut, tampak bahwa kalium mengalami oksidaasi dengan

cara melepaskan elektron. Di lain pihak, klorin mengalami reduksi dengan cara

menangkap elektron.

Reaksi redoks sebagaimana reaksi kimia secara umum, harus memiliki

jumlah atom dan muatan yang sama antara ruas kiri dan ruas kanan.

d.Reaksi Pembentukan kompleks

Reaksi pembentukan kompleks adalah reaksi senyawa yang terbentuk

karena penggabungan dua atau lebih senyawa sederhana, yang mana masing-

masing dapat berdiri sendiri, misalnya dalam proses penggabungan ion perak

dengan ion sianida ke bentuk kompleks perak sianida yang amat stabil.

Ag+ + 2CN- → Ag(CN)2-

Beberapa kompleks menjalani reaksi penggantian secara cepat sekali, dan

kompleksnya disebut labil.

Cu(H2O)42+ + 4NH3 → Cu(NH3)4

2+ + 4H2O

Beberapa kompleks hanya mengalami reaksi substitusi dengan begitu

lambat disebut nonstabil. Hampir semua kompleks yang terbentuk oleh Co dan Cr

pada tingkat oksidasi +3 adalah inert, sedangkan kebanyakan dari kompeks ion

pada seri pertama logam transisi lainnya adalah labil.

Salah satu fenomena yang paling umum yang muncul bila ion kompleks

tersebut terbentuk adalah perubahan warna dalam larutan. Logam transisi

mempunyai kekhasan yaitu mempunyai warna yang berbeada setiap satu

unsurnya. Mn2+ berwarna merah, Fe3+ berwarna kuning, Co2+ berwarna ungu, Ni2+

berwarna hijau, Cu2+berwarna biru dan Zn2+ tidak berwarna.

Laju suatu reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

Page 8: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

1. Konsentrasi (jumlah mol zat terlarut). Semakin besar konsentrasi semakin

cepat laju reaksi, karena konsentrasi yang besar menyebabkan jumlah partikel

yang besar sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif antar partikel

semakin sering terjadi.

2. Luas permukaan, semakin besar luas permukaan semakin cepat laju reaksi

karena bidang sentuh yang lebih besar memungkinkan reaksi tumbukan semakin

sering terjadi. Selain itu semakin besar luas permukaan menyebabkan semakin

kecil ukuran partikel.

3. Suhu, pertambahan suhu menyebaban pertambahan energi sehingga

mempercepat gerak partikel dalam reaksi.

4. Katalis, mempercepat reaksi dengan menurunkan energi aktifasi tetapi

katalis tidak ikut bereaksi.

5. Cahaya, hanya berfungsi pada reaksi-reksi tertentu, misalnya reaksi

fotosintesis.

II. ALAT DAN BAHAN

Alat –alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :

1.Tabung reaksi : 4 buah

2.Rak tabung reaksi : 1 buah

3.Gelas ukur : 10 buah (digunakan bersama)

4.Pipet tetes : 10 buah (digunakan bersama)

5.Gelas kimia : 10 buah (digunakan bersama)

Bahan-bahan yang digunakan adalah :

1.Larutan HCl 0,1 N dan 1,0 N : 1 ml

2.Larutan Al2(SO4)3 0,1 M : 2 ml

3.Larutan H2SO4 0,1 M : 0,5 ml

4.Larutan CH3COOH 0,1 M : i ml

5.Larutan K2CrO 0,1 M : 2 ml

6.Larutan NH4OH : 5 tetes

7.Larutan KMnO4 : 5 tetes

Page 9: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

8.Larutan NaOH 0,1 N dan 1,0 N : 2 ml, 5 tetes

9.Larutan K2CrO7 0,1 M : 1 ml

10. Larutan H2C2O4 0,1 M : 1 ml

11. Indikator pp : 8 tetes

III. PROSEDUR KERJA

1.Memasukkan masing-masing 1 mi HCl 0,1 N dan CH3COOH 0,1 M ke

dalam tabung reaksi 1 dan tabung reaksi 2.

2.Menambahkan masing-masing 2 tetes indikator pp pada tabung reaksi 1 dan

tabung reaksi 2.

3.Memasukkan 1 ml NaOH 0,1 N ke dalam tabung reaksi 3 dan tabung reaksi

4.

4.Menambahkan 2 tetes indikator pp pada tabung reaksi 3 dan 4.

5.Mencampurkan larutan pada tabung reaksi 1 dan 3, dan mencampurkan

larutan pada tabung reaksi 2 dan 4.

6.Memasukkan masing-masing 1 ml larutan K2Cr2O7 0,1 M ke dalam tabung

reaksi 1 dan tabung reaksi 2.

7.Menambahkan HCl 1 M pada tabung 1 dan menambahkan NaOh 1 M pada

tabung 2.

8.Memasukkan 1 ml larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam dua tabung reaksi yang

lain.

9.Menambahkan HCl 1 M pada tabung 1 dan menambahkan NaOH 1 M pada

tabung 2.

10. Memeasukkan 1 ml Al2(SO4)3 0,1 M ke dalam 2 tabung reaksi.

11. Menambhakan 5 tetes NaOH pada tabung hingga terbentuk endapan pada

salah satu tabung.

12. Membagi larutan yang terbentuk endapan ke dalam 2 tabung reaksi.

13. Menambahkan 5 tetes NH4OH pada salah satu tabung reaksi.

14. Memasukkan 1 ml H2C2O4 0,1 M ke dalam tabung reaksi, kemudian

menambahkan 0,5 ml H2SO4 0,1 M. Meneteskan KMnO4 sambil di kocok.

15. Mengamati, mencatat dan menyimpulkan hasil percobaan.

Page 10: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

IV. HASIL PENGAMATAN

NO Percobaan Pengamatan

1 Tabung reaksi 1

HCl + 2 tetes indikator pp

Tabung reaksi 2CH3COOH + 2 tetes indikator pp

Terjadi perubahan warna, pada awalnya warna larutan bening setelah ditetesi indikator pp warna berubah menjadi putih keruh.

Terjadi perubahan warna, pada awalnya warna larutan bening setelah ditetesi indikator pp warna berubah menjadi putih keruh.

2 Tabung reaksi 1

NaOH+2 tetes indikator pp

Tabung reaksi 2NaOH+2 tetes

Terjadi perubahan warna, pada awalnya warna larutan bening setelah ditetesi, indikator pp warna berubah menjadi ungu kemerahan+4

Terjadi perubahan warna dari bening menjadi ungu kemerahan+4

3 Tabung reaksi 1

HCl+NaOH+ indikator pp

Tabung reaksi 2CH3COOH+ NaOH+ Indikator pp

Warna berubah menjadi ungu kemerahan+3

Warna berubah menjadi ungu kemerahan+3

4 Tabung reaksi 11 ml K2Cr2O7 0,1 M+ HCl 1 M

Tabung reaksi 21 ml K2Cr2O7 0,1 M+HCl 1 M

Terjadi perubahan warna larutan dari jingga tua menjadi jingga muda.

Terjadi perubahan warna larutan dari jingga tua menjadi jingga muda.

5 Tabung reaksi 11 ml K2CrO4 0,1 M+ K2CrO4 berwarna kuning, HCl berwarna

bening. Setelah dicampur warna berubah

Page 11: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

HCl 1 M

Tabung reaksi 21 ml K2CrO4 0,1 M + NaOH 1 M

menjadi kuning tua.

K2CrO4 dan HCl berwarna kuning. Setelah dicampur larutan tetap berwarna kuning.

6 Tabung reaksi 11 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH

Tabung reaksi 2Al2(SO4)3 + NaOH + NH4OH

Terbentuk endapan.

Terbentuk endapan yang lebih banyak.7 1 ml H2C2O4 0,1 M + 0,5 ml

H2SO4 0,1 M + KMnO4 3 tetes

Ketika H2C2O4 1 M ditambah 0,5 ml H2S04

0,1 M warna larutan bening. Saat diteteskan KMnO4 larutan berubah warna menjadi ungu dan warna semakin tua pada setiap tetesnya, pada akhirnya berubah warna menjadi coklat, semakin lama semakin muda, kemudian menjadi bening.

V. ANALISA DATA

Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat diketahui pada tabung 1

terjadi perubahan warna larutan. HCl yang berwarna bening, ketika ditetesi

indikator pp sebanyak 2 tetes warna larutan HCl berubah menjadi putih keruh.

Begitu pula pada tabung 2 juga terjadi perubahan warna larutan. CH3COOH

sebelum ditetesi indikator pp larutan berwarna bening. Setelah ditetesi indikator

pp warna juga berubah menjadi putih keruh.

Pada tabung reaksi 3 dan tabung reaksi 4 NaOH yang semula

berwarna bening, setelah ditambah 2 tetes indikato pp warna berubah menjadi

ungu kemerahan.

Page 12: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

Perubahan warna larutan pada tabung reaksi 1,2,3 dan 4 disebabkan

larutan ditetesi indikator pp. Indikator merupakan suatu zat kimia yang

mempunyai warna berbada pada larutan asam dan basa. Sifat inilah yang

menyebabkan indikator asam basa dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat

asam dan basa suatu larutan. Pada pH<8 , fenolftalein tidak berwarna, sedangkan

pada Ph 8-10 fenolftalein menghasilkan warna merah jambu. Jika ke dalam

larutan fenolftalein ditambahkan suatu larutan, warna larutan fenolftalein

berubah warna dari bening menjadi merah. Kemudian jika pH>10, warna larutan

berubah menjadi bening kembali. Indikator asam basa tidak memastikan secara

tepat nilai pH, namun hanya memperkirakan rentang nilai pH.

Seperti yang kita ketahui HCl dan CH3COOH bersifat asam,

sedangkan NaOH bersifat basa. Hal ini terbukti dari percobaan yang dilakukan

dengan menggunakan indikator pp larutan HCl dan larutan CH3COOH

menghasilkan warna keruh (tidak berwarna) setelah ditetesi idikator. Berarti,

HCl dan CH3COOH bersifat asam dan mempunyai pH<8. NaOH ditetesi

indikator warna berubah menjadi kemerahan berarti NaOH bersipfat asam dan

mempunyai pH>8.

Larutan HCl adalah larutan asam kuat, larutan CH3COOH adalah

larutan asam lemah dan larutan NaOH merupakan larutan basa kuat. Terbukti

dari perbedaan warna larutan yang dihasilkan setelah ditetesi indikator pp jika

diamati dengan seksama.

Pada reaksi pencampuran HCl dan NaOH yang merupakan reaksi

antara asam kuat dan basa kuat disebut reaksi penetralan, karena baik asam

maupun basa terionisasi secara sempurna dan reaksi tersebut menghasilkan

garam dan air. Persamaan reaksinya dapat ditulis:

HCl(aq) + NaOH(aq)→NaCl(aq) + H2O(aq)

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, campuran antara HCl dan

NaOH menghasilkan warna ungu kemerahan+3 pada reaksi di atas 1 ion dari

asam klorida dinetralkan oleh 1 ion OH- dari natrium hidroksida.

Page 13: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

Pada reaksi pencampuran CH3COOH dengan NaOH yang merupakan

reaksi antara asam lemah dan basa kuat menghasilkan perubahan warna larutan

menjadi ungu kemerahan+3. Persamaan reaksinya dapat ditulis:

CH3COOH(aq)+NaOH(aq)→CH3COONa(aq)+H2O(l)

Reaksi tersebut menghasilkan garam yang bersifat basa karena asam

lemah hanya dapat menangkap sejumah kecil proton dari air.

Campuran K2Cr2O7 dengan HCl menghasilkan perubahan warna

larutan. Larutan K2Cr2O7 berwarna jingga tua. Setelah ditambah HCl yang

berwarna bening, larutan berubah warna menjadi jingga muda. Reaksi yang

terjadi adalah reaksi redoks. Persamaan reaksinya dapat ditulis:

K2Cr2O7(aq) + 2HCl(aq) → 2KCl(aq) + H2Cr2O7(aq)

Begitu juga campuran K2Cr2O7 dengan NaOH menghasilkan

perubahan warna larutan yang semula berwarna jingga tua menjadi jingga muda.

Reaksi yang terjadi juga merupakan reaksi redoks. Persamaan reaksi dapat

ditulis:

K2Cr2O7(aq) + 2NaOH(aq) →Na2O+2KOH+2CrO3

Pada reaksi pencampuran K2CrO4 dan NaOH tidak terjadi perubahan

warna larutan. Larutan K2CrO4 berwarna kuning dan larutan HCl berwarna

bening. Setelah dicampur warna berubah menjadi kuning tua atau jingga. Reaksi

yang terjadi disebut reaksi redoks. Persamaan reaksi dapat K2CrO4(aq)

+2HCl→2KCl(aq)+H2CrO4(aq)

Pada reaksi pencampuran K2CrO4 dan NaOH terjadi perubahan warna

larutan. Larutan K2CrO4(aq) yang berwarna kuning ketika ditambah NaOH warna

larutan tidak berubah. Persamaan reaksinya:

K2CrO4(aq)+2NaOH(aq)→2KOH(aq)+Na2CrO4(aq)

Page 14: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

Hasil pengamatan dengan memasukkan Al2(SO4)3 kemudian

menambahkan beberapa tetes NaOH terbentuk endapan dalam tabung reaksi.

Larutan Al2(SO4)3 dengan NaOH larutan berwarna putih dan akhirnta terbentuk

endapan. Persamaan reaksinya:

Al2(SO4)3(aq)+6NaOH(aq)→2Al(OH)3(S)+3Na2SO4

Dengen memindahkan separuh larutan dari tabung 1, lalu meneteskan

NH4OH terbentuk endapan yang lebih banyak.

Pada percobaan yang terakhir, ketika H2C2O4+H2SO4 warna larutan

bening. Saaat diteteskan KMnO4 larutan berubah menjadi ungu tua dan semakin

tua pada setiap tetesnya dan pada akhirnya berubah menjadi coklat, semakin

coklat, semakin lama semakin muda kemudian setelah didiamkan larutan

menjadi bening. Persamaan reaksi dapat ditulis:

H2C2O4+H2SO4+KMnO4→MnO2+K2SO4+CO2+H2O

Page 15: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

KESIMPULAN

1. Perubahan-perubahan yang menunjukkan terjadinya reaksi kimia adalah

terjadinya perubahan warna,perubahan suhu, terbentuknya gas dan

terbentuknya endapan.

2. Jenis-jenis reaksi kimia antara lain reaksi sintesis, reaksi penetralan, reaksi

reduksi-oksidasi (redoks) dan reaksi pembentukan kompleks.

Page 16: Laporan Akhir Praktikum Kelompok 7

DAFTAR PUSTAKA

Achmad,Hiskia.1991.Stoikiometri Energetika Kimia.Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti.

Achmad,Hiskia.1993.Penentun Dasar-Dasar Praktikum Kimia.Bandung: ITB.

Tim Dosen Kimia.1994.Penuntun Praktikum Kimia Dasar.Bandung:ITB.