laporan praktikum kelompok 8
DESCRIPTION
laporan praktikum outdoor educationTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUMNATURAL SCIENCE EDUCATION OUTDOOR
Disusun oleh Kelompok 8 :
Yulistian (A2L014022) (Ketua kelompok)
Emilia Candrawati (A2L014007)
Ismi Adelia (A2L013033)
Poppy Antika Sari (A2L014026)
Dosen Pengampuh :
Ir. Hery Suhartoyo, M. Sc, PhDDr. Aceng Ruyani, M. S.Dr. Agus Sundaryono, M.Si
PROGRAM PASCASARJANA (S2) PENDIDIKAN IPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU2015
AKTIFITAS 1.
BERJALAN LURUS
A. Tujuan:
Menunjukkan pada siswa bahwa peralatan diperlukan untuk membantu seseorang
berjalan lurus seperti garis.
B. Bahan yang diperlukan:
Penutup mata berupa kain atau sejenisnya.
Tonggak atau benda untuk tanda starting point.
Meteran.
C. Sebelum kegiatan:
Memberi penjelasan kepada siswa bahwa kebanyakan orang yang tersesat baik di
hutan atau di manapun akan berjalan melingkar (in a circle). Hal ini disebabkan oleh
fakta bahwahampir semua orang mempunyai satu kaki yang sedikit lebih panjang
dibandingkan dengan kaki pasangannya. Di lapangan akan terlihat orang yang tersesat
akan berbelok menjauh dari kaki yang panjang.
D. Cara kerja:
1. Buatlah siswa berpasang-pasangan
2. Siswa harus menentukan pohon atau objek yang untuk titik awal (starting point).
3. Tentuka objek di horizon untuk tujuan perjalanan sejauh lebih kurang 100 meter.
4. Siswa menghadap objek tujuan dan berikan penutup mata secara baik.
5. Siswa mulai berjalan ke arah objek tujuan.
6. Siswa pasangannya ikut berjalan mengikuti siswa utama dengan jarak sekitar 2
meter dan mengikuti langkah siswa utama tanpa memberi tahu arah yang
sebenarnya.
7. Kalau siswa sudah menempuh sejauh 100 meter bukalah penutup mata dan lihat
balik dimana titik awalnya untuk melihat apakah bisa berjalan lurus atau berjalan
berbelok dan berputar.
E. Pertanyaan untuk diskusi:
1. Apakah kamu bisa berjalan lurus?
Tidak, karena terbukti adanya penyimpangan dari titik awal/titik akhir. Kami
mulai jalan tidak lurus mulai jarak 3 m dari titik awal/titik akhir.
2. Kalau kamu jalannya tidak lurus, kira-kira kaki sebelah mana yang lebih
panjang?
NO NAMA PERGI PULANG
KAKI YANG
LEBIH
PANJANG
1 Anita
Fransisca
5 m ke kiri
dari titik akhir
4 m ke kanan
dari titik awal
Kiri
2 Sabmei
Sukamsyah
3 m ke kiri
dari titik akhir
15 m ke kanan
dari titik awal
Kanan
3 Sri Gening
Sundari
8 m ke kanan
dari titik akhir
1,5 m ke kiri
dari titik awal
Kanan
4 Wahyu
Arini
4 m ke kanan
dari titik akhir
2,5 m ke kiri
dari titik awal
Kanan
5 Yuli
Febrianti
7 m ke kiri
dari titik akhir
1,6 m ke kanan
dari titik awal
Kiri
F. Implementasi dalam pembelajaran di sekolah:
Implementasi kegiatan ini dapat diterapkan pada mata pelajaran fisika siswa SMA
kelas X semester II. Pokok bahasan Gerak dan Gaya. Subtopik jarak dan perpindahan.
Selama bergerak benda mengalami perubahan kedudukan. Menurut Bresnick, garis lurus
terpendek yang menghubungkan titik awal dan titik akhir, tanpa mempedulikan
lintasannya disebut dengan perpindahan Jadi selisih kedudukan akhir dan kedudukan
awal disebut dengan perpindahan. Sedangkan seluruh lintasan yang ditempuh benda
disebut sebagai jarak. Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan termasuk
besaran vektor.
AKTIFITAS 2.
MEMBUAT KOTAK (SQUARE)
A. Tujuan:
1. Memakai kompas untuk membuat sebuah kotak persegi.
2. Menggunakan pengukuran yang cermat untuk mencapai titik tujuan tertentu.
B. Bahan yang diperlukan:
Kompas orientasi (satu per regu)
Tonggak kayu atau marker
Meteran
C. Sebelum kegiatan:
Pastikan bahwa setiap siswa mengetahui bagaimana langkah kakinya, berapa
cm rata-rata setiap langkahnya. Siswa harus dipastikan tahu bagaimana menggunakan
kompas. Cari lokasi di alam sekitar dimana tidak ada gangguan penglihatan dan bidiklah
dengan kompas untuk menentukan arah perjalanan sejauk lebih kurang 15 meter.
D. Cara kerja:
1. Siswa pertama sekali harus bisa menentukan berapa langkah yang dibutuhkan untuk
berjalan sejauh 15 meter (kalau satu langkah 1 meter, berarti dalam 15 meter
terdapat 15 langkah).
2. Tancapkan tonggak kayu atau marker di suatu tempat sebagai titik awal (strating
point) dan berdiri tepat di titik awal.
3. Tentukan sudut bearing kompas sesuai keinginan.
4. Mulai dari titik awal berjalanlah 15 meter ke arah yang sudah ditentukan
sebelumnya dan berhenti di akhir 15 meter.
5. Berbeloklah 90 derajat dari arah kompas sebelumnya dan berjalanlah 15 meter ke
arah yang baru dan berhenti di ujung 15 meter.
6. Beloklah 90 derajat dari arah kompas sebelumnya dan berjalanlah 15 meter lagi dan
berhenti di ujung 15 meter.
7. Beloklah sekali lagi 90 derajat dari arah kompas sebelumnya dan berjalanlah 15
meter.
8. Seharusnya siswa kembali ke titik awal kalau tidak ada kesalahan.
9. Isilah handout aktivitas 2.
E. Pertanyaan untuk diskusi:
1. Mengapa mempunyai kemampuan untuk mengukur dan membaca kompas secara
akurat sangat diperlukan?
Karena dengan mempunyai kemampuan untuk mengukur dan membaca kompas
secara akurat kita dapat menentukan titik awal (strating point), kemudian kita berdiri
tepat di titik awal dan melakukan aktivitas membuat kotak (square) sampai selesai
melakukan aktivitas sehingga ketepatan jarak finis kita mendekat titik awal (strating
point).
2. Dimana seseorang menggunakan informasi dari aktivitas ini?
Jika Seseorang tersebut melakukan hiking/menjelajah di hutan dan ingin mengetahui
arah maka dapat menggunakan kompas sebagai alat ukur untuk menentukan arah.
F. Handout aktifitas 2. Membuat kotak persegi.
1. Berapa banyak langkah yang diperlukan untuk mencapai 15 meter?
± 22-24 Langkah.
2. Berapa derajat pembacaan awal dari kompas yang anda pegang?
Derajat pembacaan awal dari kompas yang dipegang yaitu 230 derajat.
3. Seberapa jauh kah kamu dari titik awal setelah kamu menyelesaikan aktifitas ini?
NO NAMAJARAK DARI TITIK AWAL SETELAH
MELAKUKAN AKTIFITAS
1 Anita Fransisca 90 cm dari titik awal
2 Sabmei Sukamsyah 130 cm dari titik awal
3 Sri Gening Sundari 500 cm dari titik awal
4 Wahyu Arini 270 cm dari titik awal
5 Yuli Febrianti 60 cm dari titik awal
4. Kalau kamu menaikkan jarak dari 15 meter menjadi 30 meter dalam membuat kotak
persegi (square), apakah perkiraan kamu makin dekat dengan titik awak atau makin
menjauh? Mengapa?
Semakin jauh, karena semakin jauh jarak dalam membuat kotak (square) semakin
jauh penyimpangan dari titik awal (strating point).
5. Buatlah sekali lagi kotak persegi dengan jarak 30 meter, apakah perkiraan kamu
akurat? Tidak akurat. Mengapa ya atau mengapa tidak? Karena semakin jauh kita
melangkah maka tingkat keakuratan akan semakin jauh menyimpang dari titik awal
(strating point).
G. Implementasi kegiatan ini dalam pembelajaran di sekolah:
Implementasi kegiatan ini dapat diterapkan pada siswa SMA kelas X dalam
pembelajaran fisika pada materi gerak yang didalamnya membahas tentang jarakdan
perpindahan. Pada materi ini siswa harus dapat membedakan gerak dalam arti umum
(awam) dan gerak dalam fisika. Gerak dalam fisika yaitu terjadinya perpindahan tempat
sedangkan pada orang umum gerak diartikan tidak harus ada perpindahan tempat dengan
kata lain dengan menggerakkan salah satu bagian tubuh saja sudah dapat dikatakan
bergerak.
Pada aktifitas 2 membuat kotak (square) peserta dituntut untuk melakukan usaha
agar ada perpindahan dari satu titik ketitik yang lain sampai membentuk kotak atau
square dengan bantuan kompas sebagai alat penunjuk arah. Kemudian peserta dituntut
untuk selalu bekerjasama dalam pembentukan kotak dengan menghitung langkah yang
pada akhirnya setelah kotak terbentuk peserta menghitung perpindahan yang terjadi
setelah melakukan aktifitas ini dengan menggunakan persamaan phitagoras sehingga
mendapatkan resultan perpindahannya yaitu 60 cm, 90 cm, 130 cm, 145 cm, dan 270 cm.
Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok. Pada kegiatan ini sangat berhubungan
dengan karakter bangsa indonesia dalam butir pengalaman kelima sila Pancasila sebagai
acuan tata nilai dalam membangun interaksi anak bangsa yaitu pada sila kedua
kemanusiaan yang adil dan beradab. Butir-butir pengamalan silanya adalah sebagai
berikut :
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
Selain itu pokok bahasan sains sangat berkaitan dengan pembentukan karakter
bangsa sesuai dengan sila pertama dan sila keempat. Pada sila pertama Ketuhanan yang
maha esa, karakter yang terbangun adalah (1) Percaya dan taqwa kepada tuhan yag maha
esa, (2) Menghormati dan kerjasama antar umat, (3) Toleran kepada siapapun. Pokok
bahasan sainsnya adalah (1) Alam semesta (2) Anatomi (3) dan lain-lain. Keterangannya
(1) Pembelajaran teori terbentuknya alam semesta membawa para pembelajaran sains
menyadari adanya Tuhan yang Maha Kuasa. Alam semesta yang sangat luas menuntun
konsep pikir bahwa seorang diri manusia adalah makhluk yang lemah yang dalam
kehidupannya memerlukan Sang Maha Pencipta.
Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Karakter yang terbangun adalah (1) Setiap diri memiliki
derajat yang sama (2) Bermusyawarah untuk mufakat berbasis akal sehat dan moral
dengan semangat kekeluargaan (3) Sistem perwakilan. Pokok bahasan sains nya adalah :
(1) Interaksi partikel (2) filsafat keIPAan (3) Fisika Statistik (4) Hukum Gravitasi (5) dan
lain-lain. Keterangannya : (1) Setiap partikel berinteraksi dengan partikel lainnya. Kedua
partikel atau lebih diperlakukan secara sama, karena mereka memiliki derajat yang sama.
Dua partikel bermuatan misalnya keduanya akan mengalami gaya interaksi yang
besarnya sama, karena keduanya diperlakukan secara sama (2) Dalam fisika statistik, kita
tidak mungkin menghitung setiap partikel yang ada pada suatu ruang tertentu. Oleh
karena itu kita dapat mengambil perwakilan melalui fungsi distribusi yang diturunkan
dari sistem mikroskopis yang kemudian dengan teknik fisika statistik dapat ditentukan
terapannya misalnya dalam termodinamilka (3) dan lain-lain.
AKTIFITAS 3.
STUDI MIKRO HABITAT
A. Tujuan:
1. Belajar kemampuan mengobservasi lingkungan.
2. Menunjukkan bagaimana areal yang kecil bisa menjadi habitat dari organisme yang
kecil.
B. Bahan yang diperlukan:
Frisbees, disk atau benda lingkaran yang dapat dilempar tanpa merusak area.
Clipboards, kertas dan pensil.
C. Cara kerja:
1. Buatlah siswa berpasangan.
3. Lemparlah frisbee atau disk ke alam secara random. Lokasi dimana disknya mendarat
dipilih sebagai area studi.
4. Buatlah kotak berukuran 5x5 m dan 1x1 m dan amati seperti tertuang di handout 3.
5. Isi handout 3 dan bandingkan dengan penemuan dari kelompok lain.
D. Pertanyaan untuk diskusi:
1. Bagaimanakah prinsip dalam kegiatan ini diapplikasikan pada lingkungan yang lebih
besar?
Kegiatan praktikum ini merupakan suatu kegiatan dalam penentuan densitas populasi
dan distribusi populasi yang biasa dipakai dalam bidang ilmu ekologi. Kegiatan ini
guna melakukan pendataan mengenai jumlah organisme hidup yang ada di suatu
ekosistem. Menentukan letak areal yang mewakili semua jenis tumbuhan dan hewan
di suatu daerah. Menentukan pola distribusi populasi tersebut pola acak, pola teratur
atau pola seragam. Dalam skala geografis yang besar atau lingkungan yang luas
seperti pendataan suatu populasi tumbuhan di hutan, maka bisa menggunakan metode
sampling tipe plot (berpetak) atau metode transek yang peletakan garis transek dan
petak transek bisa disesuaikan dengan keadaan wilayah yang akan di data.
2. Apakah waktu dalam hal musim mempunyai pengaruh dari hasil studi ini?
Benar adanya bahwa musim mempengaruhi studi mikro-habitat ataupun
makro-habitat. Beberapa contoh pada tumbuhan yang berbunga dan berbuah
pada musim kemarau maupun musim hujan, ada tumbuhan yang
menggugurkan daun pada musim kemarau, bahkan pada musim hujan yang
mengakibatkan suatu areal menjadi lembab maka akan tumbuh jamur ataupun
lumut yang menjadikan bertambahnya variasi suatu lahan tersebut. Sedangkan
beberapa contoh pada hewan yang keluar dari tempat sembunyinya pada musim
panas, ada juga hewan maupun tumbuhan yang berdormansi pada musim
dingin. Sehingga musim cukup berpengaruh dalam mengidentifikasi jenis
tumbuh-tumbuhan dan hewan.
E. Handout Aktifitas 3. Studi Mikro-habitat
a) Lokasi 1 (Hutan Bakau)
1. Jenis tumbuhan apa yang dominan?
Plot 1x1 : -
Plot 5x5 : Tanaman Bakau.
a. Berapa banyak tumbuhan tersebut?
Kurang lebih 85%.
b. Berapa persen tutupan area dari tumbuhan tersebut?
Kurang lebih 85%.
2. Daftar semua jenis yang ada di dalam plot selain jenis dominan?
Plot 1x1 : Tanaman : –
Hewan : Semut laba-laba, kepiting
Plot 5x5 : Tanaman :
1. Bakau
2. Rhizophora spp
3. Sonneratia spp
4. Avicennia spp5. Pneumatophore sp
6. Spesies 1 (tanaman merambat di pohon bakau)
7. Spesies 2
Hewan : Semu, Kepiting, laba - laba
a. Berapa banyak jenisnya?
Plot 1x1 : tanaman tidak ada dan hewan 3 jenis
Plot 5x5 : tanaman sebanyak 7 jenis dan hewan 3 jenis
b. Berapa persen penutupannya?
Plot 1x1 : -
Plot 5x5 :
1. Bakau penutupannya pada area plot sebanyak 85%
2. Rhizophora spp penutupannya pada area plot sebanyak 5%
3. Sonneratia spp penutupannya pada area plot sebanyak 3%
4. Avicennia spp penutupannya pada area plot sebanyak 2%
5. Pneumatophore sp penutupannya pada area plot sebanyak 2%
6. Spesies 1 penutupannya pada area plot sebanyak 2%
7. Spesies 2 penutupannya pada area plot sebanyak 1%
3. Binatang apa yang dijumpai di dalam plot?
Semut, laba – laba, kepiting
a. Berapa banyak setiap jenisnya?
Plot 1x1 :
1. Semut 1 ekor
2. Laba – laba 1 ekor
3. Kepiting 1 ekor
Plot 5x5 :
1. Semut 9 ekor
2. Laba – laba 2 ekor
3. Kepiting tak terhingga
4. Amati tanahnya dan diskripsinya
Lahan tanam pada area bakau pinggir pantai kawasan wisata pantai panjang
berupa pasir dan tergenang air pantai.
Adakah indikasi gangguan manusia? Dalam bentuk apa?
Iya, terdapat banyak gangguan karena merupakan tempat wisata dan oleh
warga setempat dijadikan tempat para nelayan mencari ikan tambak,
sehingga banyak para pengunjung berdatangan, bahkan membuang sampah
sembarangan. Selain itu, karena penduduk yang sering mencari ikan di
kawasan tersebut dengan membawa motor, sehingga banyak batang yang
patah dan bibit yang ditanam banyak yang rusak.
5. Beri nama plot tersebut (biasanya diberi nama sesuai jenis dominannya) ?
Plot 1x1 : Plot Semut
Plot 5x5 : Plot Bakau
6. Bagaimana perkiraan anda dalam tahun depan kondisi plot tersebut?
Tanaman bakau semakin tumbuh dan berkembang menjadikan pantai jauh dari kata
abrasi.
Dalam lima tahun lagi, seperti apa plot tersebut?
Tanaman Rhizophora spp akan tumbuh semakin tinggi, dan bakau memiliki
akar yang semakin kuat dan besar serta bibit yang akan terus tmbuh menjadi
tanaman baru. Tanaman merambat yang ada di pohon bakau juga akan
semakin rimbun.
7. Apa yang bisa kamu kerjakan untuk memperbaiki atau mengkonservasi area tersebut?
Pertama yang bisa dikerjakan untuk mengkonservasi area tersebut adalah dengan tidak
membuang sampah sembarangan ketika berada disana, yang kedua membantu
penanaman bibit atau benih bakau yang jatuh di sekitar area pinggir pantai yang
memungkinkan benih tersebut tumbuh. Ketiga, menegur para penambak untuk tidak
merusak tanaman dengan membawa motor, diusahakan motor ditaruh dilahan yang
kosong tidak ada tanaman, sehingga para penambak untuk masuk ke wilayah
konservasi dengan berjalan kaki. Sebagai salah satu anggota komunitas hutan
mangrove maka sangat disarankan mengadakan kegiatan menanam bersama benih
dari tanaman mangrove sehingga membantu petugas penjaga hutan lindung untuk
terus mengkonservasi alam.
b) Lokasi 2 (Hutan Cemara)
1. Jenis tumbuhan apa yang dominan?
Plot 1x1 : Rumput
Plot 5x5 : Cemara
c. Berapa banyak tumbuhan tersebut?
Plot 1x1 : Kurang lebih 80%
Plot 5x5 : Kurang lebih 50%
d. Berapa persen tutupan area dari tumbuhan tersebut?
Plot 1x1 : Kurang lebih 50%
Plot 5x5 : Kurang lebih 85%
2. Daftar semua jenis yang ada di dalam plot selain jenis dominan?
Plot 1x1 : Rumput dan Spesies 1
Plot 5x5 : Cemara, rumput, Spesies 1, Spesies 2, Spesies 3, Spesies 4, Spesies5
Berapa banyak jenisnya?
Plot 1x1 : 2 Jenis
Plot 5x5 : 7 jenis tumbuhan
c. Berapa persen penutupannya?
Plot 1x1 : Rumput (90%) dan Spesies 1 (10%)
Plot 5x5 : Cemara (85%), rumput (7%), Spesies 1 (2%), Spesies 2 (2%),
Spesies 3 (2%), Spesies 4 (1%), dan Spesies 5 (1%)
3. Binatang apa yang dijumpai di dalam plot?
Plot 1x1 : Semut hitam
Plot 5x5 : anak burung, semut hitam, semut rang-rang
Berapa banyak setiap jenisnya?
Plot 1x1 : Semut 5 ekor
Plot 5x5 : anak burung (1), semut hitam (tak terhingga), semut rang-rang
(tak terhingga)
4. Amati tanahnya dan deskripsinya
Lahan tanam pada area yang ditanami cemara dan rerumputan ini adalah
tanah yang berwarna coklat kemerahan dengan pasir berada banyak diatas
permukaan lahan tersebut.
Adakah indikasi gangguan manusia? Dalam bentuk apa?
Iya, terdapat banyak gangguan terlihat banyak sekali cabang – cabang
pohon tersebut patah. Dan beberapa ruas lahan ada yang sengaja di bentuk
untuk dibuat jalan bermotor sehingga tanaman disekitar lahan menjadi layu.
5. Beri nama plot tersebut (biasanya diberi nama sesuai jenis dominannya) ?
Plot 1x1 : Plot rumput
Plot 5x5 : Plot cemara
6. Bagaimana perkiraan anda dalam tahun depan kondisi plot tersebut?
Plot masih akan ada, tetapi semua tanaman yang hidupnya tidak terlalu lama seperti
tanaman herba akan mati jika sudah tua. Namun tanaman lain masih terus tumbuh dan
membesar.
Dalam lima tahun lagi, seperti apa plot tersebut?
Tanaman cemara akan terus tumbuh tinggi menjadi tanaman paling dominan.
Setiap spesies akan berkembang dan keadaan semakin menjadi semak belukar
dengan banyaknya rumput dibawah pohon cemara. Selain itu, karena semakin
berkembangnya tanaman, maka hewan – hewan akan nyaman berada disana.
7. Apa yang bisa kamu kerjakan untuk memperbaiki atau mengkonservasi area tersebut?
Pertama yang bisa dikerjakan untuk mengkonservasi area tersebut adalah dengan
meminta para penjaga pantai untuk dapat membuat suatu peraturan, larangan atau
himbauan bagi masyarakat setempat yang ingin menambak disana untuk tidak
menggunakan kendaraan umum yang motor-nya ia masukan hingga kedalam kawasan
atau area hutan mangrove. Memberi tanda dilarang membawa kendaraan pribadi
masuk area hutan mangrove dan membantu menyediakan bak sampah.
F. Implementasi dalam pembelajaran di sekolah:
Implementasi kegiatan ini dapat diterapkan pada mata pelajaran biologi siswa
SMA kelas X semester 2 dengan pokok bahasan keanekaragaman hayati dan
kenaekaragaman ekosistem. Kegiatan eksplorasi di sekolah menjadikan siswa kreatif
dalam melihat keanekaragaman tumbuhan dan hewan. Menemukan spesies yang belum
pernah mereka lihat atau yang pernah mereka lihat dari buku tami dapat ditemukan
langsung dikawasan tersebut. Dapat membandingkan perbedaan tiap spesies baik itu dari
tanaman paku, lumut, jamur, dikotil, monokotil sehingga secara jelas dan gambling
mereka dapat terjun langsung dalam pengamatan morfologi tumbuhan tersebut. Selain itu
juga mereka dapat membandingkan 2 kawasana atau ekosistem dari mangrove,
teresterial, payau dan lain sebagainya. Sehingga dalam pengajaran ooutdoor kegiatan
diluar kelas sungguh bermakna dalam menunjang kreatifitas berpikir dan unjuk kerja.
AKTIFITAS 4.
PERMAINAN OUTDOOR
A. Tujuan:
1. Memberikan pengalaman bekerjasama dalam sebuah tim dengan melakukan
permainan outdoor.
2. Membangun karakter positif dalam diri sendiri.
3. Meningkatkan kemampuan berinteraksi dan berperan positif dalam tim kerja.
B. Peralatan yang diperlukan:
Tali temali.
Seng yang telah di potong jadi persegi kecil.
Botol.
Bambu.
dan lain-lain
C. Sebelum Kegiatan:
Pengalaman bekerjasama tidak bisa di generalisasikan karena menyangkut
perilaku individu-individu dalam tim. Perlu diberikan pengertian bahwa dalam
bekerjasama harus sepakat pada tujuan akhir, bukan pencapaian per individu. Kerjasama
perlu pengendalian diri dan penyesuaian dengan lingkungannya.
D. Cara Kerja:
1. Siswa dibuat berkelompok dan ditentukan pemimpinnya.
2. Ada minimal tiga macam permainan yang menuntut kerjasama tim.
3. Ikuti semua permainan (mempertahankan bola, memasukkan pensil di botol, sandal
bersama dan lain-lain).
4. Ikuti sesuai arahan dari instruktur permainan.
5. Catat dan dalami kegiatan permaianan tersebut.
6. Diskusikan permaian mana yang paling disukai dan bagaimana tingkat bahaya
resikonya.
E. Pertanyaan untuk diskusi:
Permainan yang paling disukai yaitu Seven Strip dan Lompatan Harimau. Pada
Permainan Seven Strip tingkat bahaya resikonya rendah karena hanya membutuhkan
ketahanan tubuh terhadap teriknya cahaya matahari dan fokus dalam menyebutkan
nomor giliran pada masing-masing individu. Pada Permainan Lompatan Harimau tingkat
bahaya resikonya cukup tinggi karena membutuhkan tenaga untuk melompati tali-tali
pada masing-masing kamar. Resiko kemungkinan terjatuh saat melompat dan terkilir
cukup tinggi dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengangkat dan bertahan pada
posisi badan ketika teman naik di atas kaki atau badan kita.
1. Bagaimana peran pemimpin dalam kerjasama tim?
1) Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan ataupun campur
tangan langsung terhadap kegiatan kelompok. Campur tangan ini meliputi baik
hal yang bersifat isi yang dibicarakan maupun mengenai prosees kegiatan itu.
2) Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana perasaan yang
berkembang dalam kelompok itu, baik perasaan anggota tertentu maupun
keseluruhan kelompok.
3) Jika kelompok tampaknya kurang menjurus kearah yang dimaksudkan maka
pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksudkan itu.
4) Pemimpin kelompok perlu memberikan tanggapan tentang hal yang terjadi dalam
kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses kegiatan kelompok.
5) Pemimpin kelompok diharapkan mampu mengatur “strategi permainan” kegiatan
kelompok, pemegang aturan permainan, pendamai dan pendorong kerjasama serta
suasana kebersamaan, bertindak sebagai penjaga.
6) Sifat kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian
yang timbul didalamnya, menjadi tanggung jawab pemimpin kelompok.
2. Apa peran individu untuk mencapai keberhasilan tim?
1) Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota
kelompok
2) Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok
3) Berusaha agar yang dilakukannya membantu tercapainya tujuan bersama
4) Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik
5) Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan
kelompok
6) Mampu berkomunikasi secara terbuka
7) Berusaha membantu anggota lain
8) Memberi kesempatan kepada anggota lain untuk menjalankan peranannya
9) Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.
3. Karakter apa yang paling menonjol dalam permainan tersebut?
Disiplin, Jujur, Tanggung Jawab, Bekerja Keras, dan Komunikatif.
F. Implementasi dalam pembelajaran di sekolah:
Implementasi kegiatan ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran baik di
SMP maupun di SMA.Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok. Pada kegiatan ini
sangat berhubungan dengan karakter bangsa indonesia dalam butir pengalaman kelima
sila Pancasila sebagai acuan tata nilai dalam membangun interaksi anak bangsa yaitu
pada sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab. Butir-butir pengamalan silanya
adalah sebagai berikut :
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
Selain itu pokok bahasan sains sangat berkaitan dengan pembentukan karakter
bangsa sesuai dengan sila pertama dan sila keempat. Pada sila pertama Ketuhanan yang
maha esa, karakter yang terbangun adalah (1) Percaya dan taqwa kepada tuhan yag maha
esa, (2) Menghormati dan kerjasama antar umat, (3) Toleran kepada siapapun. Pokok
bahasan sainsnya adalah (1) Alam semesta (2) Anatomi (3) dan lain-lain. Keterangannya
(1) Pembelajaran teori terbentuknya alam semesta membawa para pembelajaran sains
menyadari adanya Tuhan yang Maha Kuasa. Alam semesta yang sangat luas menuntun
konsep pikir bahwa seorang diri manusia adalah makhluk yang lemah yang dalam
kehidupannya memerlukan Sang Maha Pencipta.
Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Karakter yang terbangun adalah (1) Setiap diri memiliki
derajat yang sama (2) Bermusyawarah untuk mufakat berbasis akal sehat dan moral
dengan semangat kekeluargaan (3) Sistem perwakilan. Pokok bahasan sainsnya adalah :
(1) Interaksi partikel (2) filsafat keIPAan (3) Fisika Statistik (4) Hukum Gravitasi (5) dan
lain-lain. Keterangannya : (1) Setiap partikel berinteraksi dengan partikel lainnya. Kedua
partikel atau lebih diperlakukan secara sama, karena mereka memiliki derajat yang sama.
Dua partikel bermuatan misalnya keduanya akan mengalami gaya interaksi yang
besarnya sama, karena keduanya diperlakukan secara sama (2) Dalam fisika statistik, kita
tidak mungkin menghitung setiap partikel yang ada pada suatu ruang tertentu. Oleh
karena itu kita dapat mengambil perwakilan melalui fungsi distribusi yang diturunkan
dari sistem mikroskopis yang kemudian dengan teknik fisika statistik dapat ditentukan
terapannya misalnya dalam termodinamilka (3) dan lain-lain.
AKTIFITAS 5.
HIKING/JELAJAH DAN OBSERVASI LINGKUNGAN
A. Tujuan:
1. Mengenalkan pada siswa tipe-tipe ekosistem yang ada di alam.
2. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan untuk keberadaan
manusia di bumi.
3. Mengidentifikasi kondisi lingkungan setempat.
4. Mengidentifikasi lebih awal resiko kegiatan dan melakukan persiapan untuk
mengantisipasi resiko.
B. Peralatan yang diperlukan:
Peta
Kayu
Bambu
Kompas
Pensil
Tali ukur
C. Sebelum Kegiatan:
1. Diskusikan lebih dulu arah dan kondisi trak (jalan setapak) yang akan dilewati.
2. Siswa dibuat berkelompok dan tentukan ketua regunya.
3. Perhatikan kelayakan keselamatan baik dalam hal pakaian, sepatu, topi, maupun bekal
air minum.
4. Perhatikan hal-hal yang menarik tentang kondisi lingkungan tetapi jangan merusak
(Forest Rules).
Forest Rules
Finding things are fun, but remember to put everything back where you found it.
Observe plants and animals closely. Handle them gently.
Remove notthing, You might hurt an animal's home.
Ears are for listening. Be quiet.
Stay on the trails.
Take your garbage with you.
D. Cara Kerja:
1. Siswa dibuat berkelompok.
2. Setiap regu membawa kompas, peta (jika ada) dan ceklist peralatan.
3. Ikuti trak (jalur jalan setapak) yang telah dibuat.
4. Di setiap titik pengamatan buatlah aktifitas MIKRO HABITAT dengan modifikasi
untuk di hutan/tanaman tinggi buatlah plot seluas 5 x 5 meter sedangkan untuk areal
bervegetasi rendah buatlah plot berdiameter 1 meter.
5. Isilah handout aktifitas MIKRO HABITAT.
6. Berikan catatan tambahan bila menemukan hal yang menarik.
7. Buatlah analisis resiko dan rencana pengelolaan resiko.
E. Pertanyaan untuk diskusi:
1. Mengapa terjadi perbedaan tumbuhan dan hewan yang ditemukan di tempat yang
berbeda?
Karena tumbuhan dan hewan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga
terjadi perbedaan tumbuh-tumbuhan dan hewan pada tempat yang berbeda-beda.
Adapun faktor tersebut yaituIklim (unsur-unsur iklim yang mempengaruhi
kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan adalah temperatur, udara, kelembapan
udara, angin, dan curah hujan), relief tanah, keadaan tanah, dan makhluk hidup
(manusia dan hewan).
2. Apa penyebab faktor lingkungan yang berbeda?
1) Iklim
Unsur iklim sangat menentukan berbagai jenis keanekaragaman hayati. Unsur-
unsur iklim yang mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan
adalah temperatur, udara, kelembapan udara, angin, dan curah hujan.Suhu
mempunyai arti yang penting karena suhu menentukan kecepatan reaksi-reaksi
dan kegiatan kimia dalam kehidupan. Perubahan suhu udara pada satu tempat
dengan tempat lainnya bergantung pada ketinggian tempat dan letak lintang.
Perbedaan suhu karena perbedaan ketinggian jauh lebih cepat jika dibandingkan
dengan perubahan suhu karena perbedaan letak lintang. Semakin tinggi suatu
tempat, maka suhu udara semakin rendah. Setiap ketinggian 100 m, suhu berubah
sekitar 0,5oC 1oC. Tumbuhan dan hewan sangat bergantung pada suhu. Tumbuhan
dan hewan memiliki perbedaan adaptasi terhadap keadaan suhu. Ada tumbuhan
dan hewan yang menyukai habitat yang panas dan ada tumbuhan dan hewan yang
menyukai habitat yang dingin.
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan dan hewan untuk proses
perkembangan dan metabolisme. Ketersediaan air di permukaan bumi
menentukan jenis vegetasi. Semakin sedikit air, maka akan semakin banyak
tumbuhan berjenis xeromorf (tumbuhan dengan sifat menghambat air), sedangkan
untuk daerah yang mempunyai kecukupan air akan memiliki tumbuhan berjenis
mesofita (tumbuhan yang membutuhkan kecukupan air). Air yang ada di
permukaan bumi berasal dari hujan. Sebaran curah hujan di setiap tempat
berbeda-beda. Hujan sepanjang tahun hanya terdapat di beberapa bagian tempat
tropis. Semakin jauh dari khatulistiwa, maka curah hujan semakin berkurang.
Cahaya diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis dan beberapa proses
reproduksi. Cahaya pada suatu tempat ditentukan oleh lamanya penyinaran,
kemiringan sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi, keadaan awan, dan
keadaan permukaan bumi itu sendiri. Penyinaran di suatu tempat dengan tempat
lainnya berpengaruh terhadap suhu. Penerimaan cahaya matahari sangat
bervariasi menurut tempat dan waktu. Menurut tempat, disebabkan oleh
perbedaan letak lintang serta keadaan atmosfer terutama awan. Menurut waktu,
perbedaan radiasi terjadi dalam seharimaupun secara musiman. Semakin lama
suatu tempat disinari matahari, maka tempat itu akan semakin panas, contohnya
di daerah tropis. Sedangkan jika suatu tempat hanya sedikit disinari matahari,
maka tempat tersebut akan memiliki pemanasan yang lebih rendah. Tumbuhan
memiliki adaptasi tertentu terhadap kedinginan dan kekeringan.
Angin mempunyai pengaruh langsung terhadap vegetasi, terutama dalam
menumbangkan pohon-pohon atau dengan mematahkan dahan-dahan atau bagian
lainnya. Angin mempunyai pengaruh yang sama terhadap tanah, biasanya bersifat
mengeringkan, atau membawa udara yang lebih basah yang menurunkan
transpirasi dan evaporasi, dan menyebabkan turunnya hujan. Udara mempercepat
tumbuhan kehilangan air dengan membawa udara yang belum jenuh dengan air
sehingga bersentuhan dengan daun-daun dan tunas-tunas yang masihmuda.
Secara mekanik angin juga dapat menyebabkan terjadinya erosi tanah dan abrasi
vegetasi melalui partikel-partikel yang dibawanya. Dan dari segi fisiologi, dapat
mengurangi kecepatan pertumbuhan dengan mengganti udara yang basah dengan
udara yang kering, dan akibatnya meningkatkan transpirasi.
Kelembapan udara berbeda-beda karena temperatur di permukaan bumi
berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh letak lintang, ketinggian, dan waktu
(pagi, siang, dan malam). Semakin ke utara atau ke selatan khatulistiwa,
kelembapan udara semakin menurun. Kelembapan merupakan faktor dari curah
hujan dan suhu yang menentukan ada atau tidaknya beberapa tumbuhan dan
hewan dalam habitat tertentu. Perbedaan unsur-unsur iklim yang telah
diterangkan di atas menyebabkan adanya keanekaragaman bioma.
2) Relief Tanah
Relief tanah adalah tinggi rendahnya permukaan bumi diukur dari permukaan
laut. Ketinggian di suatu tempat dapat mempengaruhi temperatur dan tekanan
udara, demikian pula jenis-jenis tumbuhan dan hewan.
3) Keadaan Tanah
Keadaan tanah di suatu tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
berbagai jenis tumbuhan. Tanah humus dan tanah vulkanis sangat baik untuk
pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak unsur hara.
4) Makhluk hidup (hewan dan manusia) dapat memengaruhi kehidupan di suatu
tempat. Hewan, misalnya sapi, dengan cara memakan rumput, hewan itu dapat
menggundulkan padang rumput dan mengubahnya menjadi padang pasir. Hal ini
seperti yang terjadi di Pulau Sumba. Campur tangan manusia terhadap tumbuhan
dan hewan dapat berakibat negatif dan positif, misalnya:
penebangan pohon yang sembarangan serta pemburuan binatang secara liar
dapat memengaruhi kelestarian dan keseimbangan alam.
manusia dapat mengusahakan penyebaran jenis tumbuhtumbuhan serta
membudidayakannya
manusia pun dapat membantu terhadap kelestarian hewan, seperti membuat
cagar alam dan suaka margasatwa.
3. Bagaimana peran konservasi dalam melindungi lingkungan hidup kita?
1. Tercapainya keselarasan, keserasian, keseimbangan, antara manusia dan
lingkungan hidup.
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki
sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup.
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
6. Terlindunginya Indonesia terhadap dampak usaha dan atau kegiatan di luar
wilayah negara yang memyebabkan pencemaran dan atau perusakan lingkungan
hidup.
4. Resiko apa saja yang bisa terjadi dalam kegiatan hiking?
ANALISIS RESIKO
Daftar kejadian tak terduga yang kemungkinan bisa menimbulkan kecelakaan, luka
dan kematian.
Misalnya mahasiswa terpeleset, jatuh, atau terkena ranting yang jatuh dll
dan lain-lain
Bahaya
(uraian faktor yang
menyebabkanresiko
itu dapat terjadi).
Strategi meminimalkan resiko
(uraian untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya resiko
tersebut).
Faktor Orang
(kemampuan,
kelakuan, kondisi
fisik, kesehatan,
umur, ketakutan dan
lain-lain)
Misalnya: mahasiswa
tergesa-gesa sehingga
tidak memperhatikan
jalan yang licin dan
terjatuh, terkena
dahan/ranting pohon.
Misalnya: berikan briefing
tentang kondisi track sebelum
kegiatan.
Faktor Peralatan
(pakaian, tali, helm
dan lain-lain).
Misalnya: tidak
memakai helm,
pakaian tidak tepat,
obat tertinggal dan
lain-lain.
Misalnya: memakai pelindung
kepala contohnya topi, memakai
sepatu yang telapaknya tidak licin,
memakai kaos kaki, memakai
pakaian yang layak dan cocok dan
membawa jas hujan.
Faktor Lingkungan
(cuaca, hewan,
serangga, kondisi
jalan dan lain-lain).
Misalnya: cuaca
hujan, digigit oleh
serangga, pacat, dan
lain-lain.
Misalnya: cari trak yang aman,
bawa obat anti serangga,
tembakau yang sudah kering, dan
lain-lain.
F. Implementasi dalam pembelajaran di sekolah:
Implementasi kegiatan ini dapat diterapkan pada mata pelajaran Biologi siswa
SMP kelas VII semester II dengan pokok bahasan ekosistem. Siswa dapat mengetahui
komponen penyusun ekosistem yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik meliputi semua hewan dan tumbuhan, sedangkan komponen abiotik
meliputi suhu, sinar matahari, air, tanah , dan angin. Selain itu siswa dapat mengetahui
tipe-tipe ekosistem di alam baik itu ekosistem alami maupun ekosistem buatan.
SARAN
Adapun saran perbaikan untuk kegiatan yang akan datang yaitu:
1. Lokasi Outdoor Education dilaksanakan di luar Kota Bengkulu.
2. Waktu Pelaksanaannya ditambah menjadi lebih dari 2 hari sehingga lebih banyak
waktu kebersamaannya dengan teman-teman dan dosen.
3. Kegiatan Outbound diperbanyak sehingga dapat menimbulkan rasa Disiplin, Jujur,
Tanggung jawab, Gotong-royong, Komunikatif dan Toleransi antara pemimpin
kelompok dengan individu-individu yang lain.
DOKUMENTASI