laporan praktikum kelompok 8

37
LAPORAN PRAKTIKUM NATURAL SCIENCE EDUCATION OUTDOOR Disusun oleh Kelompok 8 : Yulistian (A2L014022) (Ketua kelompok) Emilia Candrawati (A2L014007) Ismi Adelia (A2L013033) Poppy Antika Sari (A2L014026) Dosen Pengampuh : Ir. Hery Suhartoyo, M. Sc, PhD Dr. Aceng Ruyani, M. S. Dr. Agus Sundaryono, M.Si

Upload: poppy-antika-sari

Post on 28-Jan-2016

261 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan praktikum outdoor education

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Kelompok 8

LAPORAN PRAKTIKUMNATURAL SCIENCE EDUCATION OUTDOOR

Disusun oleh Kelompok 8 :

Yulistian (A2L014022) (Ketua kelompok)

Emilia Candrawati (A2L014007)

Ismi Adelia (A2L013033)

Poppy Antika Sari (A2L014026)

Dosen Pengampuh :

Ir. Hery Suhartoyo, M. Sc, PhDDr. Aceng Ruyani, M. S.Dr. Agus Sundaryono, M.Si

PROGRAM PASCASARJANA (S2) PENDIDIKAN IPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU2015

Page 2: Laporan Praktikum Kelompok 8

AKTIFITAS 1.

BERJALAN LURUS

A. Tujuan:

Menunjukkan pada siswa bahwa peralatan diperlukan untuk membantu seseorang

berjalan lurus seperti garis.

B. Bahan yang diperlukan:

Penutup mata berupa kain atau sejenisnya.

Tonggak atau benda untuk tanda starting point.

Meteran.

C. Sebelum kegiatan:

Memberi penjelasan kepada siswa bahwa kebanyakan orang yang tersesat baik di

hutan atau di manapun akan berjalan melingkar (in a circle). Hal ini disebabkan oleh

fakta bahwahampir semua orang mempunyai satu kaki yang sedikit lebih panjang

dibandingkan dengan kaki pasangannya. Di lapangan akan terlihat orang yang tersesat

akan berbelok menjauh dari kaki yang panjang.

D. Cara kerja:

1. Buatlah siswa berpasang-pasangan

2. Siswa harus menentukan pohon atau objek yang untuk titik awal (starting point).

3. Tentuka objek di horizon untuk tujuan perjalanan sejauh lebih kurang 100 meter.

4. Siswa menghadap objek tujuan dan berikan penutup mata secara baik.

5. Siswa mulai berjalan ke arah objek tujuan.

6. Siswa pasangannya ikut berjalan mengikuti siswa utama dengan jarak sekitar 2

meter dan mengikuti langkah siswa utama tanpa memberi tahu arah yang

sebenarnya.

7. Kalau siswa sudah menempuh sejauh 100 meter bukalah penutup mata dan lihat

balik dimana titik awalnya untuk melihat apakah bisa berjalan lurus atau berjalan

berbelok dan berputar.

Page 3: Laporan Praktikum Kelompok 8

E. Pertanyaan untuk diskusi:

1. Apakah kamu bisa berjalan lurus?

Tidak, karena terbukti adanya penyimpangan dari titik awal/titik akhir. Kami

mulai jalan tidak lurus mulai jarak 3 m dari titik awal/titik akhir.

2. Kalau kamu jalannya tidak lurus, kira-kira kaki sebelah mana yang lebih

panjang?

NO NAMA PERGI PULANG

KAKI YANG

LEBIH

PANJANG

1 Anita

Fransisca

5 m ke kiri

dari titik akhir

4 m ke kanan

dari titik awal

Kiri

2 Sabmei

Sukamsyah

3 m ke kiri

dari titik akhir

15 m ke kanan

dari titik awal

Kanan

3 Sri Gening

Sundari

8 m ke kanan

dari titik akhir

1,5 m ke kiri

dari titik awal

Kanan

4 Wahyu

Arini

4 m ke kanan

dari titik akhir

2,5 m ke kiri

dari titik awal

Kanan

5 Yuli

Febrianti

7 m ke kiri

dari titik akhir

1,6 m ke kanan

dari titik awal

Kiri

F. Implementasi dalam pembelajaran di sekolah:

Implementasi kegiatan ini dapat diterapkan pada mata pelajaran fisika siswa SMA

kelas X semester II. Pokok bahasan Gerak dan Gaya. Subtopik jarak dan perpindahan.

Selama bergerak benda mengalami perubahan kedudukan. Menurut Bresnick, garis lurus

terpendek yang menghubungkan titik awal dan titik akhir, tanpa mempedulikan

lintasannya disebut dengan perpindahan Jadi selisih kedudukan akhir dan kedudukan

awal disebut dengan perpindahan. Sedangkan seluruh lintasan yang ditempuh benda

disebut sebagai jarak. Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan termasuk

besaran vektor.

Page 4: Laporan Praktikum Kelompok 8

AKTIFITAS 2.

MEMBUAT KOTAK (SQUARE)

A. Tujuan:

1. Memakai kompas untuk membuat sebuah kotak persegi.

2. Menggunakan pengukuran yang cermat untuk mencapai titik tujuan tertentu.

B. Bahan yang diperlukan:

Kompas orientasi (satu per regu)

Tonggak kayu atau marker

Meteran

C. Sebelum kegiatan:

Pastikan bahwa setiap siswa mengetahui bagaimana langkah kakinya, berapa

cm rata-rata setiap langkahnya. Siswa harus dipastikan tahu bagaimana menggunakan

kompas. Cari lokasi di alam sekitar dimana tidak ada gangguan penglihatan dan bidiklah

dengan kompas untuk menentukan arah perjalanan sejauk lebih kurang 15 meter.

D. Cara kerja:

1. Siswa pertama sekali harus bisa menentukan berapa langkah yang dibutuhkan untuk

berjalan sejauh 15 meter (kalau satu langkah 1 meter, berarti dalam 15 meter

terdapat 15 langkah).

2. Tancapkan tonggak kayu atau marker di suatu tempat sebagai titik awal (strating

point) dan berdiri tepat di titik awal.

3. Tentukan sudut bearing kompas sesuai keinginan.

4. Mulai dari titik awal berjalanlah 15 meter ke arah yang sudah ditentukan

sebelumnya dan berhenti di akhir 15 meter.

5. Berbeloklah 90 derajat dari arah kompas sebelumnya dan berjalanlah 15 meter ke

arah yang baru dan berhenti di ujung 15 meter.

6. Beloklah 90 derajat dari arah kompas sebelumnya dan berjalanlah 15 meter lagi dan

berhenti di ujung 15 meter.

7. Beloklah sekali lagi 90 derajat dari arah kompas sebelumnya dan berjalanlah 15

meter.

8. Seharusnya siswa kembali ke titik awal kalau tidak ada kesalahan.

Page 5: Laporan Praktikum Kelompok 8

9. Isilah handout aktivitas 2.

E. Pertanyaan untuk diskusi:

1. Mengapa mempunyai kemampuan untuk mengukur dan membaca kompas secara

akurat sangat diperlukan?

Karena dengan mempunyai kemampuan untuk mengukur dan membaca kompas

secara akurat kita dapat menentukan titik awal (strating point), kemudian kita berdiri

tepat di titik awal dan melakukan aktivitas membuat kotak (square) sampai selesai

melakukan aktivitas sehingga ketepatan jarak finis kita mendekat titik awal (strating

point).

2. Dimana seseorang menggunakan informasi dari aktivitas ini?

Jika Seseorang tersebut melakukan hiking/menjelajah di hutan dan ingin mengetahui

arah maka dapat menggunakan kompas sebagai alat ukur untuk menentukan arah.

F. Handout aktifitas 2. Membuat kotak persegi.

1. Berapa banyak langkah yang diperlukan untuk mencapai 15 meter?

± 22-24 Langkah.

2. Berapa derajat pembacaan awal dari kompas yang anda pegang?

Derajat pembacaan awal dari kompas yang dipegang yaitu 230 derajat.

3. Seberapa jauh kah kamu dari titik awal setelah kamu menyelesaikan aktifitas ini?

NO NAMAJARAK DARI TITIK AWAL SETELAH

MELAKUKAN AKTIFITAS

1 Anita Fransisca 90 cm dari titik awal

2 Sabmei Sukamsyah 130 cm dari titik awal

3 Sri Gening Sundari 500 cm dari titik awal

4 Wahyu Arini 270 cm dari titik awal

5 Yuli Febrianti 60 cm dari titik awal

4. Kalau kamu menaikkan jarak dari 15 meter menjadi 30 meter dalam membuat kotak

persegi (square), apakah perkiraan kamu makin dekat dengan titik awak atau makin

menjauh? Mengapa?

Semakin jauh, karena semakin jauh jarak dalam membuat kotak (square) semakin

jauh penyimpangan dari titik awal (strating point).

Page 6: Laporan Praktikum Kelompok 8

5. Buatlah sekali lagi kotak persegi dengan jarak 30 meter, apakah perkiraan kamu

akurat? Tidak akurat. Mengapa ya atau mengapa tidak? Karena semakin jauh kita

melangkah maka tingkat keakuratan akan semakin jauh menyimpang dari titik awal

(strating point).

G. Implementasi kegiatan ini dalam pembelajaran di sekolah:

Implementasi kegiatan ini dapat diterapkan pada siswa SMA kelas X dalam

pembelajaran fisika pada materi gerak yang didalamnya membahas tentang jarakdan

perpindahan. Pada materi ini siswa harus dapat membedakan gerak dalam arti umum

(awam) dan gerak dalam fisika. Gerak dalam fisika yaitu terjadinya perpindahan tempat

sedangkan pada orang umum gerak diartikan tidak harus ada perpindahan tempat dengan

kata lain dengan menggerakkan salah satu bagian tubuh saja sudah dapat dikatakan

bergerak.

Pada aktifitas 2 membuat kotak (square) peserta dituntut untuk melakukan usaha

agar ada perpindahan dari satu titik ketitik yang lain sampai membentuk kotak atau

square dengan bantuan kompas sebagai alat penunjuk arah. Kemudian peserta dituntut

untuk selalu bekerjasama dalam pembentukan kotak dengan menghitung langkah yang

pada akhirnya setelah kotak terbentuk peserta menghitung perpindahan yang terjadi

setelah melakukan aktifitas ini dengan menggunakan persamaan phitagoras sehingga

mendapatkan resultan perpindahannya yaitu 60 cm, 90 cm, 130 cm, 145 cm, dan 270 cm.

Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok. Pada kegiatan ini sangat berhubungan

dengan karakter bangsa indonesia dalam butir pengalaman kelima sila Pancasila sebagai

acuan tata nilai dalam membangun interaksi anak bangsa yaitu pada sila kedua

kemanusiaan yang adil dan beradab. Butir-butir pengamalan silanya adalah sebagai

berikut :

1.        Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya

2.        Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap

manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,

kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3.        Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia

4.        Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira

5.        Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain

6.        Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan

Selain itu pokok bahasan sains sangat berkaitan dengan pembentukan karakter

bangsa sesuai dengan sila pertama dan sila keempat. Pada sila pertama Ketuhanan yang

Page 7: Laporan Praktikum Kelompok 8

maha esa, karakter yang terbangun adalah (1) Percaya dan taqwa kepada tuhan yag maha

esa, (2) Menghormati dan kerjasama antar umat, (3) Toleran kepada siapapun. Pokok

bahasan sainsnya adalah (1) Alam semesta (2) Anatomi (3) dan lain-lain. Keterangannya

(1) Pembelajaran teori terbentuknya alam semesta membawa para pembelajaran sains

menyadari adanya Tuhan yang Maha Kuasa. Alam semesta yang sangat luas menuntun

konsep pikir bahwa seorang diri manusia adalah makhluk yang lemah yang dalam

kehidupannya memerlukan Sang Maha Pencipta.

 Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan. Karakter yang terbangun adalah (1) Setiap diri memiliki

derajat yang sama (2) Bermusyawarah untuk mufakat berbasis akal sehat dan moral

dengan semangat kekeluargaan (3) Sistem perwakilan. Pokok bahasan sains nya adalah :

(1) Interaksi partikel (2) filsafat keIPAan (3) Fisika Statistik (4) Hukum Gravitasi (5) dan

lain-lain. Keterangannya : (1) Setiap partikel berinteraksi dengan partikel lainnya. Kedua

partikel atau lebih diperlakukan secara sama, karena mereka memiliki derajat yang sama.

Dua partikel bermuatan misalnya keduanya akan mengalami gaya interaksi yang

besarnya sama, karena keduanya diperlakukan secara sama (2) Dalam fisika statistik, kita

tidak mungkin menghitung setiap partikel yang ada pada suatu ruang tertentu. Oleh

karena itu kita dapat mengambil perwakilan melalui fungsi distribusi yang diturunkan

dari sistem mikroskopis yang kemudian dengan teknik fisika statistik dapat ditentukan

terapannya misalnya dalam termodinamilka (3) dan lain-lain.

Page 8: Laporan Praktikum Kelompok 8

AKTIFITAS 3.

STUDI MIKRO HABITAT

A. Tujuan:

1. Belajar kemampuan mengobservasi lingkungan.

2. Menunjukkan bagaimana areal yang kecil bisa menjadi habitat dari organisme yang

kecil.

B. Bahan yang diperlukan:

Frisbees, disk atau benda lingkaran yang dapat dilempar tanpa merusak area.

Clipboards, kertas dan pensil.

C. Cara kerja:

1. Buatlah siswa berpasangan.

3. Lemparlah frisbee atau disk ke alam secara random. Lokasi dimana disknya mendarat

dipilih sebagai area studi.

4. Buatlah kotak berukuran 5x5 m dan 1x1 m dan amati seperti tertuang di handout 3.

5. Isi handout 3 dan bandingkan dengan penemuan dari kelompok lain.

D. Pertanyaan untuk diskusi:

1. Bagaimanakah prinsip dalam kegiatan ini diapplikasikan pada lingkungan yang lebih

besar?

Kegiatan praktikum ini merupakan suatu kegiatan dalam penentuan densitas populasi

dan distribusi populasi yang biasa dipakai dalam bidang ilmu ekologi. Kegiatan ini

guna melakukan pendataan mengenai jumlah organisme hidup yang ada di suatu

ekosistem. Menentukan letak areal yang mewakili semua jenis tumbuhan dan hewan

di suatu daerah. Menentukan pola distribusi populasi tersebut pola acak, pola teratur

atau pola seragam. Dalam skala geografis yang besar atau lingkungan yang luas

seperti pendataan suatu populasi tumbuhan di hutan, maka bisa menggunakan metode

sampling tipe plot (berpetak) atau metode transek yang peletakan garis transek dan

petak transek bisa disesuaikan dengan keadaan wilayah yang akan di data.

2. Apakah waktu dalam hal musim mempunyai pengaruh dari hasil studi ini?

Page 9: Laporan Praktikum Kelompok 8

Benar adanya bahwa musim mempengaruhi studi mikro-habitat ataupun

makro-habitat. Beberapa contoh pada tumbuhan yang berbunga dan berbuah

pada musim kemarau maupun musim hujan, ada tumbuhan yang

menggugurkan daun pada musim kemarau, bahkan pada musim hujan yang

mengakibatkan suatu areal menjadi lembab maka akan tumbuh jamur ataupun

lumut yang menjadikan bertambahnya variasi suatu lahan tersebut. Sedangkan

beberapa contoh pada hewan yang keluar dari tempat sembunyinya pada musim

panas, ada juga hewan maupun tumbuhan yang berdormansi pada musim

dingin. Sehingga musim cukup berpengaruh dalam mengidentifikasi jenis

tumbuh-tumbuhan dan hewan.

E. Handout Aktifitas 3. Studi Mikro-habitat

a) Lokasi 1 (Hutan Bakau)

1. Jenis tumbuhan apa yang dominan?

Plot 1x1 : -

Plot 5x5 : Tanaman Bakau.

a. Berapa banyak tumbuhan tersebut?

Kurang lebih 85%.

b. Berapa persen tutupan area dari tumbuhan tersebut?

Kurang lebih 85%.

2. Daftar semua jenis yang ada di dalam plot selain jenis dominan?

Plot 1x1 : Tanaman : –

Hewan : Semut laba-laba, kepiting

Plot 5x5 : Tanaman :

1. Bakau

2. Rhizophora spp

3. Sonneratia spp

4. Avicennia spp5. Pneumatophore sp

6. Spesies 1 (tanaman merambat di pohon bakau)

7. Spesies 2

Hewan : Semu, Kepiting, laba - laba

a. Berapa banyak jenisnya?

Page 10: Laporan Praktikum Kelompok 8

Plot 1x1 : tanaman tidak ada dan hewan 3 jenis

Plot 5x5 : tanaman sebanyak 7 jenis dan hewan 3 jenis

b. Berapa persen penutupannya?

Plot 1x1 : -

Plot 5x5 :

1. Bakau penutupannya pada area plot sebanyak 85%

2. Rhizophora spp penutupannya pada area plot sebanyak 5%

3. Sonneratia spp penutupannya pada area plot sebanyak 3%

4. Avicennia spp penutupannya pada area plot sebanyak 2%

5. Pneumatophore sp penutupannya pada area plot sebanyak 2%

6. Spesies 1 penutupannya pada area plot sebanyak 2%

7. Spesies 2 penutupannya pada area plot sebanyak 1%

3. Binatang apa yang dijumpai di dalam plot?

Semut, laba – laba, kepiting

a. Berapa banyak setiap jenisnya?

Plot 1x1 :

1. Semut 1 ekor

2. Laba – laba 1 ekor

3. Kepiting 1 ekor

Plot 5x5 :

1. Semut 9 ekor

2. Laba – laba 2 ekor

3. Kepiting tak terhingga

4. Amati tanahnya dan diskripsinya

Lahan tanam pada area bakau pinggir pantai kawasan wisata pantai panjang

berupa pasir dan tergenang air pantai.

Adakah indikasi gangguan manusia? Dalam bentuk apa?

Iya, terdapat banyak gangguan karena merupakan tempat wisata dan oleh

warga setempat dijadikan tempat para nelayan mencari ikan tambak,

sehingga banyak para pengunjung berdatangan, bahkan membuang sampah

sembarangan. Selain itu, karena penduduk yang sering mencari ikan di

kawasan tersebut dengan membawa motor, sehingga banyak batang yang

patah dan bibit yang ditanam banyak yang rusak.

5. Beri nama plot tersebut (biasanya diberi nama sesuai jenis dominannya) ?

Page 11: Laporan Praktikum Kelompok 8

Plot 1x1 : Plot Semut

Plot 5x5 : Plot Bakau

6. Bagaimana perkiraan anda dalam tahun depan kondisi plot tersebut?

Tanaman bakau semakin tumbuh dan berkembang menjadikan pantai jauh dari kata

abrasi.

Dalam lima tahun lagi, seperti apa plot tersebut?

Tanaman Rhizophora spp akan tumbuh semakin tinggi, dan bakau memiliki

akar yang semakin kuat dan besar serta bibit yang akan terus tmbuh menjadi

tanaman baru. Tanaman merambat yang ada di pohon bakau juga akan

semakin rimbun.

7. Apa yang bisa kamu kerjakan untuk memperbaiki atau mengkonservasi area tersebut?

Pertama yang bisa dikerjakan untuk mengkonservasi area tersebut adalah dengan tidak

membuang sampah sembarangan ketika berada disana, yang kedua membantu

penanaman bibit atau benih bakau yang jatuh di sekitar area pinggir pantai yang

memungkinkan benih tersebut tumbuh. Ketiga, menegur para penambak untuk tidak

merusak tanaman dengan membawa motor, diusahakan motor ditaruh dilahan yang

kosong tidak ada tanaman, sehingga para penambak untuk masuk ke wilayah

konservasi dengan berjalan kaki. Sebagai salah satu anggota komunitas hutan

mangrove maka sangat disarankan mengadakan kegiatan menanam bersama benih

dari tanaman mangrove sehingga membantu petugas penjaga hutan lindung untuk

terus mengkonservasi alam.

b) Lokasi 2 (Hutan Cemara)

1. Jenis tumbuhan apa yang dominan?

Plot 1x1 : Rumput

Plot 5x5 : Cemara

c. Berapa banyak tumbuhan tersebut?

Plot 1x1 : Kurang lebih 80%

Plot 5x5 : Kurang lebih 50%

d. Berapa persen tutupan area dari tumbuhan tersebut?

Plot 1x1 : Kurang lebih 50%

Plot 5x5 : Kurang lebih 85%

2. Daftar semua jenis yang ada di dalam plot selain jenis dominan?

Page 12: Laporan Praktikum Kelompok 8

Plot 1x1 : Rumput dan Spesies 1

Plot 5x5 : Cemara, rumput, Spesies 1, Spesies 2, Spesies 3, Spesies 4, Spesies5

Berapa banyak jenisnya?

Plot 1x1 : 2 Jenis

Plot 5x5 : 7 jenis tumbuhan

c. Berapa persen penutupannya?

Plot 1x1 : Rumput (90%) dan Spesies 1 (10%)

Plot 5x5 : Cemara (85%), rumput (7%), Spesies 1 (2%), Spesies 2 (2%),

Spesies 3 (2%), Spesies 4 (1%), dan Spesies 5 (1%)

3. Binatang apa yang dijumpai di dalam plot?

Plot 1x1 : Semut hitam

Plot 5x5 : anak burung, semut hitam, semut rang-rang

Berapa banyak setiap jenisnya?

Plot 1x1 : Semut 5 ekor

Plot 5x5 : anak burung (1), semut hitam (tak terhingga), semut rang-rang

(tak terhingga)

4. Amati tanahnya dan deskripsinya

Lahan tanam pada area yang ditanami cemara dan rerumputan ini adalah

tanah yang berwarna coklat kemerahan dengan pasir berada banyak diatas

permukaan lahan tersebut.

Adakah indikasi gangguan manusia? Dalam bentuk apa?

Iya, terdapat banyak gangguan terlihat banyak sekali cabang – cabang

pohon tersebut patah. Dan beberapa ruas lahan ada yang sengaja di bentuk

untuk dibuat jalan bermotor sehingga tanaman disekitar lahan menjadi layu.

5. Beri nama plot tersebut (biasanya diberi nama sesuai jenis dominannya) ?

Plot 1x1 : Plot rumput

Plot 5x5 : Plot cemara

6. Bagaimana perkiraan anda dalam tahun depan kondisi plot tersebut?

Plot masih akan ada, tetapi semua tanaman yang hidupnya tidak terlalu lama seperti

tanaman herba akan mati jika sudah tua. Namun tanaman lain masih terus tumbuh dan

membesar.

Dalam lima tahun lagi, seperti apa plot tersebut?

Page 13: Laporan Praktikum Kelompok 8

Tanaman cemara akan terus tumbuh tinggi menjadi tanaman paling dominan.

Setiap spesies akan berkembang dan keadaan semakin menjadi semak belukar

dengan banyaknya rumput dibawah pohon cemara. Selain itu, karena semakin

berkembangnya tanaman, maka hewan – hewan akan nyaman berada disana.

7. Apa yang bisa kamu kerjakan untuk memperbaiki atau mengkonservasi area tersebut?

Pertama yang bisa dikerjakan untuk mengkonservasi area tersebut adalah dengan

meminta para penjaga pantai untuk dapat membuat suatu peraturan, larangan atau

himbauan bagi masyarakat setempat yang ingin menambak disana untuk tidak

menggunakan kendaraan umum yang motor-nya ia masukan hingga kedalam kawasan

atau area hutan mangrove. Memberi tanda dilarang membawa kendaraan pribadi

masuk area hutan mangrove dan membantu menyediakan bak sampah.

F. Implementasi dalam pembelajaran di sekolah:

Implementasi kegiatan ini dapat diterapkan pada mata pelajaran biologi siswa

SMA kelas X semester 2 dengan pokok bahasan keanekaragaman hayati dan

kenaekaragaman ekosistem. Kegiatan eksplorasi di sekolah menjadikan siswa kreatif

dalam melihat keanekaragaman tumbuhan dan hewan. Menemukan spesies yang belum

pernah mereka lihat atau yang pernah mereka lihat dari buku tami dapat ditemukan

langsung dikawasan tersebut. Dapat membandingkan perbedaan tiap spesies baik itu dari

tanaman paku, lumut, jamur, dikotil, monokotil sehingga secara jelas dan gambling

mereka dapat terjun langsung dalam pengamatan morfologi tumbuhan tersebut. Selain itu

juga mereka dapat membandingkan 2 kawasana atau ekosistem dari mangrove,

teresterial, payau dan lain sebagainya. Sehingga dalam pengajaran ooutdoor kegiatan

diluar kelas sungguh bermakna dalam menunjang kreatifitas berpikir dan unjuk kerja.

Page 14: Laporan Praktikum Kelompok 8

AKTIFITAS 4.

PERMAINAN OUTDOOR

A. Tujuan:

1. Memberikan pengalaman bekerjasama dalam sebuah tim dengan melakukan

permainan outdoor.

2. Membangun karakter positif dalam diri sendiri.

3. Meningkatkan kemampuan berinteraksi dan berperan positif dalam tim kerja.

B. Peralatan yang diperlukan:

Tali temali.

Seng yang telah di potong jadi persegi kecil.

Botol.

Bambu.

dan lain-lain

C. Sebelum Kegiatan:

Pengalaman bekerjasama tidak bisa di generalisasikan karena menyangkut

perilaku individu-individu dalam tim. Perlu diberikan pengertian bahwa dalam

bekerjasama harus sepakat pada tujuan akhir, bukan pencapaian per individu. Kerjasama

perlu pengendalian diri dan penyesuaian dengan lingkungannya.

D. Cara Kerja:

1. Siswa dibuat berkelompok dan ditentukan pemimpinnya.

2. Ada minimal tiga macam permainan yang menuntut kerjasama tim.

3. Ikuti semua permainan (mempertahankan bola, memasukkan pensil di botol, sandal

bersama dan lain-lain).

4. Ikuti sesuai arahan dari instruktur permainan.

5. Catat dan dalami kegiatan permaianan tersebut.

6. Diskusikan permaian mana yang paling disukai dan bagaimana tingkat bahaya

resikonya.

E. Pertanyaan untuk diskusi:

Page 15: Laporan Praktikum Kelompok 8

Permainan yang paling disukai yaitu Seven Strip dan Lompatan Harimau. Pada

Permainan Seven Strip tingkat bahaya resikonya rendah karena hanya membutuhkan

ketahanan tubuh terhadap teriknya cahaya matahari dan fokus dalam menyebutkan

nomor giliran pada masing-masing individu. Pada Permainan Lompatan Harimau tingkat

bahaya resikonya cukup tinggi karena membutuhkan tenaga untuk melompati tali-tali

pada masing-masing kamar. Resiko kemungkinan terjatuh saat melompat dan terkilir

cukup tinggi dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengangkat dan bertahan pada

posisi badan ketika teman naik di atas kaki atau badan kita.

1. Bagaimana peran pemimpin dalam kerjasama tim?

1) Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan ataupun campur

tangan langsung terhadap kegiatan kelompok. Campur tangan ini meliputi baik

hal yang bersifat isi yang dibicarakan maupun mengenai prosees kegiatan itu.

2) Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana perasaan yang

berkembang dalam kelompok itu, baik perasaan anggota tertentu maupun

keseluruhan kelompok.

3) Jika kelompok tampaknya kurang menjurus kearah yang dimaksudkan maka

pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksudkan itu.

4) Pemimpin kelompok perlu memberikan tanggapan tentang hal yang terjadi dalam

kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses kegiatan kelompok.

5) Pemimpin kelompok diharapkan mampu mengatur “strategi permainan” kegiatan

kelompok, pemegang aturan permainan, pendamai dan pendorong kerjasama serta

suasana kebersamaan, bertindak sebagai penjaga.

6) Sifat kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian

yang timbul didalamnya, menjadi tanggung jawab pemimpin kelompok.

2. Apa peran individu untuk mencapai keberhasilan tim?

1) Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota

kelompok

2)     Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok

3)      Berusaha agar yang dilakukannya membantu tercapainya tujuan bersama

4)     Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik

5)     Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan

kelompok

6)     Mampu berkomunikasi secara terbuka

7)      Berusaha membantu anggota lain

Page 16: Laporan Praktikum Kelompok 8

8)      Memberi kesempatan kepada anggota lain untuk menjalankan peranannya

9)      Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.

3. Karakter apa yang paling menonjol dalam permainan tersebut?

Disiplin, Jujur, Tanggung Jawab, Bekerja Keras, dan Komunikatif.

F. Implementasi dalam pembelajaran di sekolah:

Implementasi kegiatan ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran baik di

SMP maupun di SMA.Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok. Pada kegiatan ini

sangat berhubungan dengan karakter bangsa indonesia dalam butir pengalaman kelima

sila Pancasila sebagai acuan tata nilai dalam membangun interaksi anak bangsa yaitu

pada sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab. Butir-butir pengamalan silanya

adalah sebagai berikut :

1.        Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya

2.        Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,

tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,

kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3.        Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia

4.        Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira

5.        Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain

6.        Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan

Selain itu pokok bahasan sains sangat berkaitan dengan pembentukan karakter

bangsa sesuai dengan sila pertama dan sila keempat. Pada sila pertama Ketuhanan yang

maha esa, karakter yang terbangun adalah (1) Percaya dan taqwa kepada tuhan yag maha

esa, (2) Menghormati dan kerjasama antar umat, (3) Toleran kepada siapapun. Pokok

bahasan sainsnya adalah (1) Alam semesta (2) Anatomi (3) dan lain-lain. Keterangannya

(1) Pembelajaran teori terbentuknya alam semesta membawa para pembelajaran sains

menyadari adanya Tuhan yang Maha Kuasa. Alam semesta yang sangat luas menuntun

konsep pikir bahwa seorang diri manusia adalah makhluk yang lemah yang dalam

kehidupannya memerlukan Sang Maha Pencipta.

Sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan. Karakter yang terbangun adalah (1) Setiap diri memiliki

derajat yang sama (2) Bermusyawarah untuk mufakat berbasis akal sehat dan moral

dengan semangat kekeluargaan (3) Sistem perwakilan. Pokok bahasan sainsnya adalah :

(1) Interaksi partikel (2) filsafat keIPAan (3) Fisika Statistik (4) Hukum Gravitasi (5) dan

Page 17: Laporan Praktikum Kelompok 8

lain-lain. Keterangannya : (1) Setiap partikel berinteraksi dengan partikel lainnya. Kedua

partikel atau lebih diperlakukan secara sama, karena mereka memiliki derajat yang sama.

Dua partikel bermuatan misalnya keduanya akan mengalami gaya interaksi yang

besarnya sama, karena keduanya diperlakukan secara sama (2) Dalam fisika statistik, kita

tidak mungkin menghitung setiap partikel yang ada pada suatu ruang tertentu. Oleh

karena itu kita dapat mengambil perwakilan melalui fungsi distribusi yang diturunkan

dari sistem mikroskopis yang kemudian dengan teknik fisika statistik dapat ditentukan

terapannya misalnya dalam termodinamilka (3) dan lain-lain.

AKTIFITAS 5.

Page 18: Laporan Praktikum Kelompok 8

HIKING/JELAJAH DAN OBSERVASI LINGKUNGAN

A. Tujuan:

1. Mengenalkan pada siswa tipe-tipe ekosistem yang ada di alam.

2. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan untuk keberadaan

manusia di bumi.

3. Mengidentifikasi kondisi lingkungan setempat.

4. Mengidentifikasi lebih awal resiko kegiatan dan melakukan persiapan untuk

mengantisipasi resiko.

B. Peralatan yang diperlukan:

Peta

Kayu

Bambu

Kompas

Pensil

Tali ukur

C. Sebelum Kegiatan:

1. Diskusikan lebih dulu arah dan kondisi trak (jalan setapak) yang akan dilewati.

2. Siswa dibuat berkelompok dan tentukan ketua regunya.

3. Perhatikan kelayakan keselamatan baik dalam hal pakaian, sepatu, topi, maupun bekal

air minum.

4. Perhatikan hal-hal yang menarik tentang kondisi lingkungan tetapi jangan merusak

(Forest Rules).

Forest Rules

Finding things are fun, but remember to put everything back where you found it.

Observe plants and animals closely. Handle them gently.

Remove notthing, You might hurt an animal's home.

Ears are for listening. Be quiet.

Page 19: Laporan Praktikum Kelompok 8

Stay on the trails.

Take your garbage with you.

D. Cara Kerja:

1. Siswa dibuat berkelompok.

2. Setiap regu membawa kompas, peta (jika ada) dan ceklist peralatan.

3. Ikuti trak (jalur jalan setapak) yang telah dibuat.

4. Di setiap titik pengamatan buatlah aktifitas MIKRO HABITAT dengan modifikasi

untuk di hutan/tanaman tinggi buatlah plot seluas 5 x 5 meter sedangkan untuk areal

bervegetasi rendah buatlah plot berdiameter 1 meter.

5. Isilah handout aktifitas MIKRO HABITAT.

6. Berikan catatan tambahan bila menemukan hal yang menarik.

7. Buatlah analisis resiko dan rencana pengelolaan resiko.

E. Pertanyaan untuk diskusi:

1. Mengapa terjadi perbedaan tumbuhan dan hewan yang ditemukan di tempat yang

berbeda?

Karena tumbuhan dan hewan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga

terjadi perbedaan tumbuh-tumbuhan dan hewan pada tempat yang berbeda-beda.

Adapun faktor tersebut yaituIklim (unsur-unsur iklim yang mempengaruhi

kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan adalah temperatur, udara, kelembapan

udara, angin, dan curah hujan), relief tanah, keadaan tanah, dan makhluk hidup

(manusia dan hewan).

2. Apa penyebab faktor lingkungan yang berbeda?

1) Iklim

Unsur iklim sangat menentukan berbagai jenis keanekaragaman hayati. Unsur-

unsur iklim yang mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan

adalah temperatur, udara, kelembapan udara, angin, dan curah hujan.Suhu

mempunyai arti yang penting karena suhu menentukan kecepatan reaksi-reaksi

dan kegiatan kimia dalam kehidupan. Perubahan suhu udara pada satu tempat

dengan tempat lainnya bergantung pada ketinggian tempat dan letak lintang.

Perbedaan suhu karena perbedaan ketinggian jauh lebih cepat jika dibandingkan

dengan perubahan suhu karena perbedaan letak lintang. Semakin tinggi suatu

Page 20: Laporan Praktikum Kelompok 8

tempat, maka suhu udara semakin rendah. Setiap ketinggian 100 m, suhu berubah

sekitar 0,5oC 1oC. Tumbuhan dan hewan sangat bergantung pada suhu. Tumbuhan

dan hewan memiliki perbedaan adaptasi terhadap keadaan suhu. Ada tumbuhan

dan hewan yang menyukai habitat yang panas dan ada tumbuhan dan hewan yang

menyukai habitat yang dingin.

Air sangat diperlukan oleh tumbuhan dan hewan untuk proses

perkembangan dan metabolisme. Ketersediaan air di permukaan bumi

menentukan jenis vegetasi. Semakin sedikit air, maka akan semakin banyak

tumbuhan berjenis xeromorf (tumbuhan dengan sifat menghambat air), sedangkan

untuk daerah yang mempunyai kecukupan air akan memiliki tumbuhan berjenis

mesofita (tumbuhan yang membutuhkan kecukupan air). Air yang ada di

permukaan bumi berasal dari hujan. Sebaran curah hujan di setiap tempat

berbeda-beda. Hujan sepanjang tahun hanya terdapat di beberapa bagian tempat

tropis. Semakin jauh dari khatulistiwa, maka curah hujan semakin berkurang.

Cahaya diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis dan beberapa proses

reproduksi. Cahaya pada suatu tempat ditentukan oleh lamanya penyinaran,

kemiringan sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi, keadaan awan, dan

keadaan permukaan bumi itu sendiri. Penyinaran di suatu tempat dengan tempat

lainnya berpengaruh terhadap suhu. Penerimaan cahaya matahari sangat

bervariasi menurut tempat dan waktu. Menurut tempat, disebabkan oleh

perbedaan letak lintang serta keadaan atmosfer terutama awan. Menurut waktu,

perbedaan radiasi terjadi dalam seharimaupun secara musiman. Semakin lama

suatu tempat disinari matahari, maka tempat itu akan semakin panas, contohnya

di daerah tropis. Sedangkan jika suatu tempat hanya sedikit disinari matahari,

maka tempat tersebut akan memiliki pemanasan yang lebih rendah. Tumbuhan

memiliki adaptasi tertentu terhadap kedinginan dan kekeringan.

Angin mempunyai pengaruh langsung terhadap vegetasi, terutama dalam

menumbangkan pohon-pohon atau dengan mematahkan dahan-dahan atau bagian

lainnya. Angin mempunyai pengaruh yang sama terhadap tanah, biasanya bersifat

mengeringkan, atau membawa udara yang lebih basah yang menurunkan

transpirasi dan evaporasi, dan menyebabkan turunnya hujan. Udara mempercepat

tumbuhan kehilangan air dengan membawa udara yang belum jenuh dengan air

sehingga bersentuhan dengan daun-daun dan tunas-tunas yang masihmuda.

Secara mekanik angin juga dapat menyebabkan terjadinya erosi tanah dan abrasi

Page 21: Laporan Praktikum Kelompok 8

vegetasi melalui partikel-partikel yang dibawanya. Dan dari segi fisiologi, dapat

mengurangi kecepatan pertumbuhan dengan mengganti udara yang basah dengan

udara yang kering, dan akibatnya meningkatkan transpirasi.

Kelembapan udara berbeda-beda karena temperatur di permukaan bumi

berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh letak lintang, ketinggian, dan waktu

(pagi, siang, dan malam). Semakin ke utara atau ke selatan khatulistiwa,

kelembapan udara semakin menurun. Kelembapan merupakan faktor dari curah

hujan dan suhu yang menentukan ada atau tidaknya beberapa tumbuhan dan

hewan dalam habitat tertentu. Perbedaan unsur-unsur iklim yang telah

diterangkan di atas menyebabkan adanya keanekaragaman bioma.

2) Relief Tanah

Relief tanah adalah tinggi rendahnya permukaan bumi diukur dari permukaan

laut. Ketinggian di suatu tempat dapat mempengaruhi temperatur dan tekanan

udara, demikian pula jenis-jenis tumbuhan dan hewan.

3) Keadaan Tanah

Keadaan tanah di suatu tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

berbagai jenis tumbuhan. Tanah humus dan tanah vulkanis sangat baik untuk

pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak unsur hara.

4) Makhluk hidup (hewan dan manusia) dapat memengaruhi kehidupan di suatu

tempat. Hewan, misalnya sapi, dengan cara memakan rumput, hewan itu dapat

menggundulkan padang rumput dan mengubahnya menjadi padang pasir. Hal ini

seperti yang terjadi di Pulau Sumba. Campur tangan manusia terhadap tumbuhan

dan hewan dapat berakibat negatif dan positif, misalnya:

penebangan pohon yang sembarangan serta pemburuan binatang secara liar

dapat memengaruhi kelestarian dan keseimbangan alam.

manusia dapat mengusahakan penyebaran jenis tumbuhtumbuhan serta

membudidayakannya

manusia pun dapat membantu terhadap kelestarian hewan, seperti membuat

cagar alam dan suaka margasatwa.

3. Bagaimana peran konservasi dalam melindungi lingkungan hidup kita?

1. Tercapainya keselarasan, keserasian, keseimbangan, antara manusia dan

lingkungan hidup.

2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki

sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup.

Page 22: Laporan Praktikum Kelompok 8

3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.

4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.

5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.

6. Terlindunginya Indonesia terhadap dampak usaha dan atau kegiatan di luar

wilayah negara yang memyebabkan pencemaran dan atau perusakan lingkungan

hidup.

4. Resiko apa saja yang bisa terjadi dalam kegiatan hiking?

ANALISIS RESIKO

Daftar kejadian tak terduga yang kemungkinan bisa menimbulkan kecelakaan, luka

dan kematian.

Misalnya mahasiswa terpeleset, jatuh, atau terkena ranting yang jatuh dll

dan lain-lain

Bahaya

(uraian faktor yang

menyebabkanresiko

itu dapat terjadi).

Strategi meminimalkan resiko

(uraian untuk mengurangi

kemungkinan terjadinya resiko

tersebut).

Faktor Orang

(kemampuan,

kelakuan, kondisi

fisik, kesehatan,

umur, ketakutan dan

lain-lain)

Misalnya: mahasiswa

tergesa-gesa sehingga

tidak memperhatikan

jalan yang licin dan

terjatuh, terkena

dahan/ranting pohon.

Misalnya: berikan briefing

tentang kondisi track sebelum

kegiatan.

Faktor Peralatan

(pakaian, tali, helm

dan lain-lain).

Misalnya: tidak

memakai helm,

pakaian tidak tepat,

obat tertinggal dan

lain-lain.

Misalnya: memakai pelindung

kepala contohnya topi, memakai

sepatu yang telapaknya tidak licin,

memakai kaos kaki, memakai

pakaian yang layak dan cocok dan

membawa jas hujan.

Faktor Lingkungan

(cuaca, hewan,

serangga, kondisi

jalan dan lain-lain).

Misalnya: cuaca

hujan, digigit oleh

serangga, pacat, dan

lain-lain.

Misalnya: cari trak yang aman,

bawa obat anti serangga,

tembakau yang sudah kering, dan

lain-lain.

Page 23: Laporan Praktikum Kelompok 8

F. Implementasi dalam pembelajaran di sekolah:

Implementasi kegiatan ini dapat diterapkan pada mata pelajaran Biologi siswa

SMP kelas VII semester II dengan pokok bahasan ekosistem. Siswa dapat mengetahui

komponen penyusun ekosistem yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.

Komponen biotik meliputi semua hewan dan tumbuhan, sedangkan komponen abiotik

meliputi suhu, sinar matahari, air, tanah , dan angin. Selain itu siswa dapat mengetahui

tipe-tipe ekosistem di alam baik itu ekosistem alami maupun ekosistem buatan.

SARAN

Adapun saran perbaikan untuk kegiatan yang akan datang yaitu:

1. Lokasi Outdoor Education dilaksanakan di luar Kota Bengkulu.

Page 24: Laporan Praktikum Kelompok 8

2. Waktu Pelaksanaannya ditambah menjadi lebih dari 2 hari sehingga lebih banyak

waktu kebersamaannya dengan teman-teman dan dosen.

3. Kegiatan Outbound diperbanyak sehingga dapat menimbulkan rasa Disiplin, Jujur,

Tanggung jawab, Gotong-royong, Komunikatif dan Toleransi antara pemimpin

kelompok dengan individu-individu yang lain.

DOKUMENTASI