laporan praktikum pkl kelompok 5

Upload: estuning-mugi-rahajeng

Post on 15-Jul-2015

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN KUALITAS LINGKUNGAN

Kelompok 5 Disusun Oleh : 1. Danny Perkasa 2. Estuning Mugi Rahajeng 3. Hernawa Suryatmaja 4. Novita Kusuma Wardhani 5. Pratiwi Listiyaningrum 6. Yose Rosma Permana Aji (21080110120013) (21080110130045) (21080110130042) (21080110120034) (21080110120030) (21080110110016)

TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangAir merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup, karena makhluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara umum fungsi air dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa organik, menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat seluler (Campbell dkk., 2002). Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan karena air merupakan substansi yang sangat penting dalam menunjang kehidupan mikroorganisme yang meliputi pemeriksaan secara mikrobiologi baik secara kualitatif maupun kuantitatif dapat dipakai sebagai pengukuran derajat pencemaran (Ramona dkk., 2007). Pemeriksaan derajat pencemaran air secara mikrobiologi umumnya ditunjukkan dengan kehadiran bakteri indikator seperti coliform dan fecal coli (Ramona dkk., 2007).

1.2 Tujuan 1.Untuk kualitas 2.Untuk 3.Untuk

mengetahui metode yang digunakan dalam pemeriksaan air. mengetahui jenis bakteri yang mencemari sampel. mengetahui kualitas dari sampel air yang diujikan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 KEKERUHAN Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri. Alat Pengukur Kekeruhan Air Turbidimeter merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk mengetahui/mengukur tingkat kekeruhan air. Turbidimeter memiliki sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan.

Gambar Portable Turbidimeter Cara penggunaan Turbidimeter : Memasangkan/menyambungkan turbidimeter dengan sumber listrik, diamkan selama 15 menit Sebelum digunakan alat harus diset terlebih dahulu (dikalibrasi), dimana

angka yang tertera pada layar harus 0 atau dalam keadaan netral Sampel dimasukan pada tempat pengukuran sampel yang ada pada

turbidimeter

Melakukan pengukuran dengan menyesuaikan nilai pengukuran dengan cara

memutar tombol pengatur hingga nilai yang tertera pada layar pada turbidimeter sesuai dengan nilai standar Membaca skala pengukuran kekeruhan Pengukuran sampel harus dilakukan sebanyak 3 kali dengan menekan

tombol pengulangan pengukuran untuk setiap pengulangan agar data yang diperoleh pengukuran tepat atau valid, dan hasilnya langsung dirata-ratakan. 2.2 PH pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagaikologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. Alat Pengukur PH

2.3 DHL Larutan adalah suatu campuran homogen dari dua atau lebih zat. Dalam larutan , zat yang ada dalam jumlah yang lebih kecil disebut zat terlarut atau solute, sedangkan zat yang ada dalam jumlah yang lebih kecil disebut pelarut atau solvent .Solute solute yang ada di dalam larutan dapat dibagi menjadi dua

kategori yaitu elektrolit dan nonelektrolit .Elektrolit adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan suatu larutan yang dapat menghantarkan listrik ,sedangkan nonelektrolit adalah kebalikannya yaitu kalau di larutkan dalam air tidak menghantarkan listrik .

Alat Pengukur DHL

2.4 DO DO (dissolved oxygent) DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik. Satuan DO biasanya dinyatakan dalam persentase saturasi. Alat Pengukur DO

BAB III3.1 Alat dan Bahan 3.1.1. ALAT

1. PH Meter 2. Turbidimeter 3. Dissolved oxygent 4. Conductivity Pro Meter 5. Ember 6. Tisu 3.1.2. BAHAN 1. Air Aquadest 3.1.3. CARA KERJA 1. Ambil sampel air dari titik pertama sebanyak 3 kali didalam satu gayung. 2. Ambil alat pengukur kekeruhan,PH,DHL,DO. 3. Ukur harga kekeruhan, PH, DHL, DL dengan alat tersebut pada masingmasing sampel. 4. Tunggu sampai alat pengukur stabil pada satu harga. 5. Cuci bersih alat dengan air mineral setelah selesai pada tiap pelakuan. 6. Keringkan alat menggunakan tisue bersih. 7. Catat hasil pengukuran dalam lembar tabel pengamatan.

BAB IVHASIL PENGAMATANTitik 1 Sampel 1 2 3 Titik 2 Sampel 1 2 3 Titik 3 Sampel 1 2 3 kekeruhan 23,40 25,01 27,04 PH 7,21 7,39 7,28 DHL 0,1 0,1 0,1 DO 9,0 8,9 8,9 kekeruhan 25,13 30,16 24,07 PH 7,43 7,50 7,21 DHL 0,00 0,00 0,00 DO 8,7 9,3 8,9 kekeruhan 25,60 32,43 44,73 PH 7,20 7,30 7.35 DHL 0,00 0,00 0,00 DO 8,6 8,4 8,8

HASIL PENGAMBILAN AIR SAMPEL Nama Pengambil Sampel Tanggal Pengambilan Sampel Lokasi Pengambilan Sampel Paramete Titik 1 Subindek r Kekeruha 34,253 50 n PH 7,283 92 DHL 0 DO % 8.6 6 22 Oktober 2011 Sungai depan LPPU Titik 2 Subindek Titik 3 26,453 7,465 0 8,96 56 93 6 25,15 7,293 0,1 8,93

Subindek 57 92 6

5 0 4 5 4 0 3 5 3 0 2 5 2 0 1 5 1 0 5 0 T 1 itik T 2 itik T 3 itik K ekeruha n pH DL H D O

4.1DATA PERSAMAAN DAN NILAI INDEKS YANG DIPEROLEH Persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai indeks parameter adalah :

IKA = ( I i ) x (Wi )i =1

n

nilai indeks yang didapat adalah sebagai berikut :

IKA = ( I i ) x (Wi )i =1

n

Catatan : IKA I1 W1 N = = = = Indeks Kualitas Air (0-100) Subindek Peubah parameter pencemar (0-1) Satuan Bobot peubah parameter pencemar (0-1) Jumlah parameter pencemar yang ditinjau

Penentuan Bobot setiap pencemar yang digunakan Untuk menentukan besarnya IKA Weig ht 0.17 0.16 0.11 0.11 0.10 0.10 0.10 0.08 0.07

Factor Dissolved oxygen Fecal coliform pH Biochemical oxygen demand Temperature change Total phosphate Nitrates Turbidity Total solids

IKA = (IpH x WpH) + (IDO x WDO) + (ITDS x WTDS)IKA = (92.333 x 0,09) + (6 x 0,125) + (54.333 x 0,06) IKA = 8.30997+ 0,75 + 3,25998 IKA = 12.31995

4.2.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pendugaan pencemaran sungai dapat dilakukan dengan melihat pengaruh polutan terhadap organisme perairan dan lingkungannya. Unit penduga adanya parameter pencemar tersebut dapat diklasifikasikan terhadap parameter fisika, kimia dan biologi. Berdasarkan sumbernya, bahan pencemar dapat dibedakan atas pencemaran yang disebabkan oleh alam dan pencemaran oleh kegiatan manusia. Bahan pencemar di perairan dapat berasal dari sumber buangan yang dapat diklasifikasikan sebagai sumber titik (point source discharge) dan sumber menyebar (diffuse source). Sumber titik adalah sumber pencemaran terpusat seperti yang berasal dari air buangan industry maupun domestik dan saluran drainase. Sedangkan sumber menyebar polutan yang masuk ke perairan seperti run off atau limpasan dari permukaan tanah permukiman atau pertanian.

Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi pencemaran lingkungan sungai. Hal ini dikaitkan dengan tingkat kesadaran penduduk dalam memelihara lingkungan yang sehat dan bersih. Limbah domestic yang dapat berupa buangan air rumah tangga, padatan berupa sampah yang dibuang ke sungai, air cucian kamar mandi maupun buangan tinja akan mempengaruhi tingkat kandungan BOD, COD serta bakteri E. Coli dalam sungai. Sedangkan limbah industri baik yang bersifat organik dan anorganik juga akan mempengaruhi kualitas air permukaan. Limbah domestik, industri, maupun pertanian akan memberikan pengaruh terhadap keberadaan komponen lingkungan. Berdasarkan data sampling yang diperoleh, dapat ditentukan nilai IKA yang ditetapkan untuk setiap parameter bahan pencemar terhadap peruntukan kualitas air sungai. Indeks Kualitas Air adalah terjemahan pengaruh suatu parameter pencemar dalam bentuk fungsi sub indeks atau Ii, dan penjumlahan antara perkalian parameter yang ditinjau dengan setiap bobot parameter. Rentang nilai yang digunakan dari hasil nilai IKA yang diperoleh adalah antara 0 sampai 100. Nilai 0 menyatakan kualitas air yang paling jelek dan nilai 100 menyatakan kualitas air yang paling bagus. Semakin kecil nilai IKA maka semakin besar tingkat pencemaran pada suatu badan air, artinya nilai IKA berbanding terbalik dengan tingkat pencemaran. Berikut tabel tingkat pencemaran suatu badan air.

Tabel 1 Nilai Skoring Berdasarkan Klasifikasi Indeks Peruntukan Badan Air Range 90 100 70 - 90 50 70 25 50 0 25 Good Medium Bad Very Bad Quality Excellent

Dari

hasil

perhitungan

sampling

yang

diperoleh

melalui

penentuan

persamaan Sub Indeks dan IKA didapat nilai IKA adalah 12,31995. Penyesuaian nilai IKA terhadap tabel 11 dan tabel 4.2 untuk hari pertama dan kedua, kualitas air sungai dikategorikan sangat buruk, bahkan untuk transportasi air limbah pun kualitas airnya hampir tidak dapat diterima. Hal ini disebabkan karena sungai tersebut merupakan tempat aliran pembuangan limbah rumah tangga dari masyarakat terutama mahasiswa yang tinggal di kos yang berada di sekitar aliran badan sungai, seperti pembuangan limbah deterjen, sabun, sisa dapur dan sebagainya yang dapat meningkatkan konsentrasi zat pencemar didalam badan perairan.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

7.1 KESIMPULAN Dari percobaan di atas dapat di simpulkan bahwa badan sungai tersebut telah tercemar dan tidak baik untuk kegiatan apapun karena mengandung indeks 12,31995 yang mana merupakan kualitas yang sangat buruk. Metode penentuan indeks yaitu dengan cara Persamaan :

7.2 SARAN Perlu adanya pengukuran lebih lanjut lagi terhadap kulaitas air di sungai tembalang karena nilai parameter akan selalu berubah setiap saat.