laporan pbl 4 chem 2

39
LAPORAN PROBLEM BASED LEARNING 2 BLOK COMMUNITY HEALTH AND ENVIRONMENTAL MEDICINE II “Keracunan Formalin dan Boraks” Tutor: dr. Schandra Purnamawati KELOMPOK DELAPAN (8) Isri Nur Fajriyah G1A013002 Sri Nurhayati G1A013017 Moh. Rezza Rizaldi G1A013020 Atin Dwi Febri Astuti G1A013038 Juwita Retnoningtyas G1A013048 Ahmad Fauzi G1A013066 Fakhrotul Ummah G1A013073 Resty Kusdearis G1A013088 Zsa Zsa Yuniadri Hasfira G1A013108 Yunizar Dwi Cahhya Nugroho G1A013120 Pratiwi Sekar Andjari G1A013126 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

Upload: reza-rizaldy

Post on 26-Dec-2015

64 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan CHEM 2

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pbl 4 CHEM 2

LAPORAN PROBLEM BASED LEARNING 2

BLOK COMMUNITY HEALTH AND ENVIRONMENTAL MEDICINE II

“Keracunan Formalin dan Boraks”

Tutor: dr. Schandra Purnamawati

KELOMPOK DELAPAN (8)

Isri Nur Fajriyah G1A013002

Sri Nurhayati G1A013017

Moh. Rezza Rizaldi G1A013020

Atin Dwi Febri Astuti G1A013038

Juwita Retnoningtyas G1A013048

Ahmad Fauzi G1A013066

Fakhrotul Ummah G1A013073

Resty Kusdearis G1A013088

Zsa Zsa Yuniadri Hasfira G1A013108

Yunizar Dwi Cahhya Nugroho G1A013120

Pratiwi Sekar Andjari G1A013126

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEDOKTERAN

PURWOKERTO

2014

Page 2: Laporan Pbl 4 CHEM 2
Page 3: Laporan Pbl 4 CHEM 2

SKENARIOKASUS

Seorang pasien, laki laki 25 tahun, datang ke dokter kulit dengan keluhan kulit terasa

kering dan berbecak kemerahan sejak 1 bulan yang lalu . Pasien mengatakan bahwa keluhan ini

tetap ada walaupun sudah berobat ke beberapa dokter.

Dari anamnesis didapatkan informasi bahwa pasien berlangganan bakso di sebuah warung dan

menyantap bakso mie hampir tiap hari dan berlangsung cukup lama. Pasien tidak mempunyai

riwayat alergi.

Pasien mengatakan baksoyang selama ini dia santap terlihat agak berwarna keabu-abuan ,

demikian juga dengan mie yang terasa lebih kenyal serta rasanya agak pahit.

SASARAN BELAJAR

1. Menjelaskan mengenai zat formalin dan boraks

2. Menjelaskan sifat serta fungsi formalin dan boraks

3. Menjelaskan penyebab gejala yang dialami pasien

4. Menjelaskan orang yang berisiko mengalami keracunan formalin

5. Menjelaskan ciri-ciri makanan yang mengandung formalin dan boraks

6. Menjelaskan mekanisme keracunan formalin dan boraks

7. Menjelaskan gejala, tanda, dan dampak dari keracunan formalin dan boraks

8. Menjelaskan pencegahan dan penatalaksanaan keracunan formalin dan boraks

Page 4: Laporan Pbl 4 CHEM 2

PEMBAHASAN

KLARIFIKASI ISTILAH

1. Erythema: kemerahan pada kulit yang dihasilkan oleh kongesti pembuluh darah kapiler

(Dorland, 2012: 399)

2. Kulit kering (xerosis) : kekeringan yang abnormal seperti pada mata, kulit, mulut.

(Dorland, 2010)

3. Bercak kemerahan (erythema) : kemerahan pada kulit yang dihasilkan oleh kongesti

pembuluh kapiler..(Dorland, 2010)

4. Anamnesis : riwayat penyakit pasien yang didapat dari ingatan pasien.

5. Alergi (hypersensitivity) : keadaan hipersensitif yang didapat melalui pajanan terhadap

alergen tertentu, dan pajanan ulang menimbulkan manifestasi akibat kemampuan

bereaksi yang berlebihan.

6. Boraks :Boraks adalah senyawa kimia dengan nama natrium tetrabonat, berbentuk

kristal lunak. Boraks bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida

serta asam borat H3B3. Boraks merupakan sodium tertraborat dekahidrat bahan

pengawet yang terkenal untuk mengawetkan kayu, kecoa.Tidak larut dalam alkohol dan

tidak berbau. Index keasamannyaa dalam 9,5 dan stabil pada suhu dan tekanannya

normal. Senyawa Kimianya Na2B4O7.10H2O. Bersifat antiseptic untuk bedak, salep, obat

pencuci mata (sudah tidak boleh lagi karena sudah banyak zat yang lebih efektif dan tdk

berbahaya).

7. Formalin: dengan rumus kimia CH2O merupakan suatu larutan yang tidak berwarna,

berbau tajam yang mengandung lebih kurang 37% formaldehid dalam air dan biasanya

ditambahkan metanol 10-15% sebagai pengawet. (Dwiraswati, 2012)

Page 5: Laporan Pbl 4 CHEM 2

ANALISIS MASALAH

Zat tambahan dalam makanan penyedap rasa

Zat penyedap rasa atau flavour echancer adalah pemberi rasa gurih yang biasa terdapat

dalam bahan makanan yang banyak mengandung protein, misalnya daging hewan dan ikan. Jenis

rasa ini dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah umami. Penggunaan penyedap bertujuan

untuk:

1. Meningkatkan cita rasa makanan

2. Meningkatkan cita rasa makanan yang mungkin hilang waktu pemprosesan

3. Memberikan cita rasa pada makanan tertentu

Contoh penyedap alami: rempah-rempah seperti lada, bijih pala, sereh, kayu manis, laos

dan lain-lain. Contoh penyedap buatan: Monosodium Glutamat (MSG), garam inosinat dan

garam guanilat, Hidrolised Vegetable Protein (HVP), yeast extract.

a. Monosodium Glutamat (vetsin), dibuat dari hasil fermentasi gula tetes tebu (gula yang tidak

dapat dikristalkan) oleh bakteri Nitrococcus glutammicus dan menggunakan HCl pekat.

b. Garam inosinat dan garam guanilat, campuran kedua senyawa ini menghasilkan zat penyedap

rasa dengan rasa gurih 300 kali lebih kuat daripada MSG. Penyedap rasa ini sudah beredar di

pasar, misalnya Biomiwon dan Ajiplus.

c. Hidrolized Vegetable Protein (HVP), HVP diperoleh dari proses hidrolisis protein tumbuhan,

misalnya kedelai. Dari HVP akan dihasilkan jenis bumbu masak yang memiliki rasa kaldu

hewani, misalnya rasa kaldu ayam dan rasa kaldu sapi. Contoh: Royco dan Maggi Block.

d. Yeast extract, diperoleh dari hasil ekstraksi ragi tertentu sehingga banyak mengandung

protein, asam isosinat, dan asam guanilat

Bahan penyedap alami aman digunakan, sedangkan beberapa penelitian di luar negeri

menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG dapat merusak otak anak.

Dalam masa pertumbuhan, efek MSG buruk terhadap sistem saraf anak, sehingga mereka akan

mengalami kesulitan secar emosional. Orang dewasa yang mengkonsumsi MSG dapat memicu

degeneratif (kemunduran) saraf otak (Kamilati, 2006).

Karena MSG/Vetsin itu mengandung natrium/sodium, jika terlalu banyak termakan bisa

menyebabkan hipertensi dan sebaliknya jika MSG dipanaskan akan pecah menjadi 2 zat baru

Page 6: Laporan Pbl 4 CHEM 2

yakni Glutamic Pyrolised -1 (Glu-P-1) dan Glu-P-2. Kedua zat ini bersifat mutagenik dan

karsinogenik.Seperti diketahui, secara epidemiologis 30 % penduduk dunia itu peka terhadap

keracunan garam dapur (natrium/sodium) dan menyebabkan tekanan darah tinggi

(hipertensi).Dan golongan penduduk dengan kelebihan berat badan (kekegemukan atau obes)

maka risikonya naik menjadi 50%. Hipertensi memang bukan penyakit pembunuh sejati, tetapi ia

digolongkan sebagai The Silent Killer (pembunuh diam diam). Penyakit ini gejalanya tidak nyata

dan harus diwaspadai serta perlu diobati sedini mungkin.Karena hipertensi yang kronis dan

diabaikan dapat secara tiba tiba membawa malapetaka seperti serangan jantung atau stroke. Hal

lain juga bisa menyebabkan lemah jantung, penyakit jantung koroner dan gangguan ginjal.

Bahan-bahan tambahan yang dilarang dan diperbolehkan oleh pemerintah

Sistem standarisasi produk pangan yang dikembangkan oleh

DirektoratStandarisasi Produk pangan melibatkan tim ahli di bidang terkait dalam

megkajiregulasi yang berkaitan dengan keamanan pangan. Pertimbangan nasional

menjadipertimbangan utama dalam penyusunan regulasi kemasan produk pangan,

sehinggaproduk pangan Indonesia dapat bersaing dengan produk dari pasar

global.Produsenpangan berkewajiban menjaga mutu dan keamanan produk pangan yang

dihasilkanserta melengkapi dan menyampaikan protokol pengawasan dan pemeriksaan

yangberkaitan dengan penjaminan tersebut.

Page 7: Laporan Pbl 4 CHEM 2

Macam-macam Bahan Kimia

Daftar Zat Pewarna Alami yang Diizinkan di Indonesia

No Nama ( Indonesia ) Nama ( Inggris ) No. Indeks

1 Anato Anatto ( Orange 4 ) 75120

2 Karotenal Carotenal 80820

3 Karotenoat Carotenoic Acid ( Orange 8 ) 40825

4 Kantasantin Canthaxanthine 40850

5Karamel, Amonia Sulfit

ProsesCaramel Colour -

6 Karamel Caramel Colour ( Plain ) -

7 Karmin Carmine ( red 4 ) 75470

8 Beta Karoten Beta Carotene ( Yellow 26 ) 75130

9 Klorofil Chlorophyll ( Green 3 ) 75810

10 Klorofil Tembaga Komplex Chlorophyll Copper Complex 75810

11 Kurkumin Curcumin ( Yellow 3 ) 75300

12 Riboflavin Ribaflavina -

13 Titanium Dioksida Titanium Dioxide ( White 6 ) 77891

Daftar Zat Pewarna Sintetik yang Diizinkan di Indonesia

No Nama ( Indonesia ) Nama ( Inggris ) No. Indeks

1 Biru Berlian Briliant Blue 42090

2 Coklat HT Chocolate Brown HT 20285

3 Eritrosin Erytrosine 45430

4 Hijau FCF Fast Green FCF 42053

5 Hijau S Fast Green S 44090

6 Indigotin Indigotine 73015

7 Karmoisin Carmoisine 14720

8 Kuning FCF Sunset Yellow 15985

9 Kuning Kuinolin Quinoline Yellow 47005

Page 8: Laporan Pbl 4 CHEM 2

10 Merah Allura Allura Red AC 16035

11 Ponceau 4R Ponceau 4R 16255

12 Tartazine Tartazine 19140

Daftar Zat Pewarna Yang Dilarang di Indonesia

No Warna Nama No. Indeks

1 Orange Auramin 41000

2 Orange Alkanet 75520

3 Kuning Butter Yellow 76325

4 Hitam Black 7984 27755

5 Coklat Burn Umber 77491

6 Orange Chrysoindine 11270

7 Orange Chrysoine, 11726

8 Merah Citrus red No.2 12055

9 Coklat Chocolate Brown FB -

10 Merah Fast Red E 16045

11 Kuning Fast Yellow AB 13015

Hijau Guinea Green B 42085

12 Indanthrene Blue RS 69800

14 13 Magenta 42510

15 Kuning Metanil Yellow 13065

16 Orange Oil Orange SS 12110

17 Orange Oil Orange XO 11380

18 Kuning Oil Yellow AB 11390

19 Kuning Oil Yellow OB 16155

20 Orange Orange G 16230

21 Orange Orange GGN 15980

22 Orange Orange RN 15970

Page 9: Laporan Pbl 4 CHEM 2

23 Orange Orchid and Orcein -

24 Merah Ponceau 3R 14700

25 Merah Ponceau SX 12140

26 Merah Ponceau 6R 13420

27 Merah Rhodamin B 45170

28 Merah Sudan I 12055

29 Violet Scarlet GN 14815

30 Violet Violet 6B 42640

No. Kelompok Jenis Bahan Tambahan Keterangan

1. Bahan Pengawet Dietilpirokarbonat (DEP)

Kloroform

Nitrofuran

Asam benzoat

Metil p-hidroksi benzoat

Propil p-hidroksi benzoat

Natrium nitrit

Dilarang

Dilarang

Dilarang

Dibatasi

Dibatasi

Dibatasi

Dibatasi

2. Bahan Pemanis

Sintetis

Dulsin dan P. 4000

Siklamat (£ 1 ½ g/org/hari)

Sakharin (£ 1 g/org/hari atau £ 15 mg/kg

bb/hari)

Dilarang

Dilarang

Dilarang

3. Pembentuk Cita

Rasa

Koumarin

Safrol

Minyak kalamus

Dilarang

Dilarang

Dilarang

Page 10: Laporan Pbl 4 CHEM 2

Sinamil Antranilat Dilarang

4. Bahan Antioksidan Asam askorbat

BHA

Tert-butihidrokinon

Tokoferol

Dibatasi

Dibatasi

Dibatasi

Dibatasi

5. Bahan Antibusa Dimetilpolisiloksan Dibatasi

6. Bahan Pengental Metilsellulosa, CMC

Asam alginat

Dibatasi

Dibatasi

7. Bahan Pemantap Propilenglikol Dibatasi

8. Bahan Pemutih Benzoliperioksida Dibatasi

9. Bahan Pewarna Amaran karmin

Kurkumin

Dibatasi

Dibatasi

Pengawet yang Diizinkan dalam Pangan :

No Nama Pengawet Penggunaan dalam PanganUkuran Maksimum

yang diijinkan

1

Benzoat (dalam bentuk asam,

atau garam kalium atau

natrium benzoat)

Untuk mengawetkan minuman

ringan dan kecap600 gr/kg

Sari buah, saus tomat, saus

sambal, manisan, jem dan jelly1 gr/kg

2

Propionat (dalam bentuk asam,

atau garam kalium atau

natrium propionat)

Keju olahan 3 gr/kg

3 Nitrit dan Nitrat Untuk mengawetkan daging 125 mg nirit/kg

Page 11: Laporan Pbl 4 CHEM 2

olahan atau yang diawetkan

seperti sosis

atau 500 mg

nitrat/kg

4 Sorbat Untuk mengawetkan margarin 1 gr/kg

5 Sulfit Pekatan sari nenas 500 kg/kg

Bahan-bahan yang dilarang

Formalin

Formalin, dengan rumus kimia CH2O merupakan suatu larutan yang tidak

berwarna, berbau tajam yang mengandung lebih kurang 37% formaldehid dalam air dan

biasanya ditambahkan metanol 10-15% sebagai pengawet. (Dwiraswati, 2012)

Larutan (dalam air) yang mengandung sekurang-kurangnya 37 persen

formaldehida; digunakan sebagai disinfektan dan sebagai pengawet dan fiksatif untuk

spesimen patologik. (Dorland, 2012)

Gas atau larutan yang mengandung 40 persen formaldehid yang biasa digunakan

untuk desinfektan, antiseptik, cairan pembalsem, dan lain-lain. (Sartono, 2001)

Gas formaldehid yang tersedia dalam bentuk larutan 40 persen, dapat tersedia

dalam bentuk cairan jernih, tidak berwarna, dan berbau menusuk atau berbentuk tablet

dengan berat 5 gram. (Saparinto dan Hidayati, 2006)

a. Sifat Formalin

i. Mudah bereaksi dengan protein

ii. Berwujud gas, tetapi ada yg larut dalam air

iii. Dapat mengalami polimerisasi

iv. Pembunuh bakteri

Page 12: Laporan Pbl 4 CHEM 2

v. Pembuat lapisan di bawahnya dalam jaringan sehingga tahan terhadap bakteri

(BPOM, 2004)

Formalin memiliki banyak kegunaan dan digunakan secara luas dalam berbagai bidang,

diantaranya: (Saparinto,2006)

1. Sebagai desinfektan sering digunakan untuk pembersih lantai, kapal, gudang dan

pakaian

2. Sebagai germisida dan fungisida pada tanaman dan sayur-sayuran.

3. Sebagai pembasmi lalat dan berbagai serangga lain.

4. Sebagai bahan baku dalam pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin kaca dan

bahan peledak.

5. Sebagai pengeras lapisan gelatin dan kertas di dunia fotografi.

6. Pembuatan pupuk lepas lambat (slow-release fertilizer).

7. Sebagai bahan baku dalam industri sintetis dari beberapa senyawa organik, misalnya

1,4- butane diol pentaerythitiol, hexamethene-tetramine dan EDTA. Juga digunakan

pada pabrik pewarna, produk dispersi, dan pestisida.

8. Digunakan pada beberapa produk farmasi sebagai pengawet.

9. Sebagai pengawet produk kosmetika, bahan pembuat produk parfum dan pengeras

kuku.

10. Pada konsentrasi <1% digunakan sebagai pengawet pada berbagai produk, misalnya

pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, bahan pelembut, bahan perawat

sepatu, shampo mobil, lilin dan bahan pembersih karpet.

11. Sebagai pencegah korosi untuk sumur minyak.

12. Sebagai perekat produk kayu lapis (polywood).

Definisi Boraks

Boraks adalah senyawa kimia dengan namanatrium tetrabonat, berbentuk kristal lunak.

Boraks bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida serta asam borat H3B3.

Boraks merupakan sodium tertraborat dekahidrat bahan pengawet yang terkenal untuk

mengawetkan kayu, kecoa.Tidak larut dalam alkohol dan tidak berbau. Index keasamannyaa

dalam 9,5 dan stabil pada suhu dan tekanannya normal. Senyawa Kimianya

Page 13: Laporan Pbl 4 CHEM 2

Na2B4O7.10H2O.Bersifat antiseptic untuk bedak, salep, obat pencuci mata (sudah tidak boleh lagi

karena sudah banyak zat yang lebih efektif dan tdk berbahaya).

Fungsi borax dalam makanan

1. Sebagai pengenyal

2. untuk industry gelas untuk peleburan dan pengikat bahan lain, untuk meningkatkan zat

warna

3. industri keramik untuk pelapisan barang pecah belah, ubin, porselin dan peralatan dapur

4. industri elektro untuk pembuat kapasitor untuk system mesin autoomobil, pendingin

elektrik, radio, tv, dll

5. industri kim untuk condensing agent dan untuk analisa kim

6. untuk industry pulp dan kertas untuk bahan pemutih

7. industri fotografi untuk reagent dlm proses pencetakan film

8. industri obat untuk pembuatan obat, desinfektan, penyegar dan detergent (mengurangi

kesadahan air agar tdk berbusa), asntiseptik

9. lab kim dan biokim untuk buffer

10. pertambahngan sbg zat pengekstraksi emas

Gejala dan Tanda Keracunan Boraks

Efek toksik boraks akan terasa bila boraks dikonsumsi secara kumulatif dan penggunaannya

berulang-ulang. Dampak boraks terhadap kesehatan meliputi dampak akut dan dampak kronis

yaitu:

1. Dampak Akut

Bila terpapar boraks dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat akan terjadi gejala akut

keracunan boraks yaitu (Yuliarti, 2007) :

a. Bila terhirup/inhalasi, dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir dengan gejala batuk-

batuk

b. Bila kontak dengan kulit maka akan menimbulkan iritasi kulit

c. Bila kontak dengan mata, dapat menimbulkan iritasi, mata memerah dan rasa perih

Page 14: Laporan Pbl 4 CHEM 2

d. Bila tertelan, dapat menimbulkan gejala-gejala yang tertunda meliputi badan terasa tidak

enak (malaise), mual, nyeri hebat pada perut bagian atas (epigastrik), pendarahan gastro

entritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam dan sakit kepala

2. Dampak Kronis

Bahaya utama terhadap kesehatan konsumsi makanan mengandung boraks dalam waktu lama

(kronis) dapat menyebabkan nafsu makan menurun, gangguan pencernaan, gangguan SSP

(bingung dan bodoh), anemia, rambut rontok, kanker, gangguan hati, anuria (tidak terbentuknya

urin), koma, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal,

pingsan. Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram, sedangkan pada

anak- anak dalam dosis 5-6 gram (Cahyadi, 2009).

Orang yang beresiko mengalami keracunan boraks.

Terdapat beberapa kelompok masyarakat yang dapat mengalami keracunan akibat terkena

paparan boraks, baik secara langsung maupun tidak langsung.Adapun jalur paparannya dapat

melalui inhalasi karena terhirup, oral tidak sengaja tertelan atau tercampur pada bahan makanan,

maupun dermal karena tidak sengaja terkena pada kulit. Masyarakat yang dapat terkena

keracunan boraks yaitu:

1. Tukang kayu

Dapat kita ketahui bahwa boraks digunakan oleh tukang kayu untuk mengawetkan

kayu.Maka dari itu, tukan kayu dapat berpotensi terkena paparan boraks, apalagi saat

menggunakan boraks tidak menggunakan alat pelindung diri.Adapun jalur paparannya

dapat melalui inhalasi, oral, maupun dermal.

2. Penjual makanan

Penjual makanan yang menggunakan boraks dalam produk makanannya, dapat berisiko

terkena paparan boraks.Contoh makanan yang dapat dicampur dengan boraks yaitu

bakso, mie, lontong, ikan asin, bubur ayam, ayam potong, dan gula merah.Penjual

makanan dapat berisiko terkena paparan lebih besar jika saat menggunakan boraks tidak

Page 15: Laporan Pbl 4 CHEM 2

menggunakan alat pelindung diri.Jalur paparannya dapat melalui inhalasi, oral, maupun

dermal.

3. Produsen

Produsen dapat terkena paparan boraks, baik secara langsung maupun tidak

langsung.Paparannya dapat melalui inhalasi, oral, maupun dermal.

4. Pegawai industri.

Pegawai industri dapat berisiko terkena paparan boraks, apalagi ketika menggunakan

boraks tidak menggunakan alat perlindungan diri.Paparannya dapat melalui inhalasi, oral,

maupun dermal.

5. Laboran

Di laboratorium, terutama laboratorium biokimia dan kimia biasanya boraks sering

digunakan.Laboran dapat berisiko terkena paparan dari boraks, terutama jika tidak

menggunakan alat perlindungan diri.Paparannya dapat melalui dermal, oral, maupun

inhalasi.

6. Konsumen

Konsumen dapat terkena paparan boraks biasanya melalui oral, karena boraks yang

tercampur pada bahan makanan atau minuman.

7. Penambang emas

Penambang emas dapat terkena paparan boraks.Terutama saat penggunaan boraks dalam

mengekstraksi emas.Paparan terhadap boraks dapat lebih besar jika penambang emas saat

menggunakan emas tidak menggunakan alat pelindung diri.Paparannya dapat melalui

inhalasi, oral maupun dermal.

8. Anak-anak

Anak-anak secara tidak langsung juga dapat terkena paparan boraks.Biasanya karena

boraks yang tercampur pada bahan makanan.Jalur paparannya yaitu melalui oral.

Exposure pathway boraks

a. Eksposisi melalui kulit.

Page 16: Laporan Pbl 4 CHEM 2

Eksposisi (pemajanan) yang paling mudah dan paling lazim terhadap manusia

atau hewan dengan segala xenobiotika, seperti misalnya kosmetik, produk rumah tangga,

obat topikal, cemaran lingkungan, atau cemaran industri di tempat kerja, ialah pemajanan

sengaja atau tidak sengaja pada kulit. Pajanan kulit terhadap boraks sering

mengakibatkan berbagai lesi (luka), namun tidak jarang boraks dapat juga terabsorpsi

dari permukaan kulit menuju sistem sistemik (Wirasuta, 2007).

b. Eksposisi melalui jalur inhalasi.

Pemejanan xenobiotika yang berada di udara dapat terjadi melalui penghirupan

xenobiotika tersebut.Boraks yang terdapat di udara berada dalam bentuk gas, uap, butiran

cair, dan partikel padat dengan ukuran yang berbeda-beda.Di samping itu perlu diingat,

bahwa saluran pernafasan merupakan sistem yang komplek, yang secara alami dapat

menseleksi partikel berdasarkan ukurannya.Oleh sebab itu ambilan dan efek toksik dari

boraks yang dihirup tidak saja tergantung pada sifat toksisitasnya tetapi juga pada sifat

fisiknya (Wirasuta, 2007).

Kemudahan absorpsi ini berkaitan dengan luasnya permukaan alveoli, cepatnya

aliran darah, dan dekatnya darah dengan udara alveoli.Laju absorpsi bergantung pada

daya larut gas dalam darah. Semakin mudah larut akan semakin cepat diabsorpsi

(Wirasuta, 2007).

c. Eksposisi melalui jalur saluran cerna

Pemejanan boraks melalui saluran cerna dapat terjadi bersama makanan,

minuman, atau secara sendiri baik sebagai obat maupun zat kimia murni.Pada jalur ini

mungkin boraks terserap dari rongga mulut (sub lingual), dari lambung sampai usus

halus, atau eksposisi boraks dengan sengaja melalui jalur rektal (Wirasuta, 2007).

Kecuali zat yang bersifat basa atau asam kuat , atau zat yang dapat merangsang

mukosa, pada umumnya tidak akan memberikan efek toksik kalau tidak diserap. Cairan

getah lambung bersifat sangat asam, sehingga senyawa asam-asam lemah akan berada

dalam bentuk non-ion yang lebih mudah larut dalam lipid dan mudah terdifusi, sehingga

senyawa-senyawa tersebut akan mudah terserap di dalam lambung (Wirasuta, 2007).

Berbeda dengan senyawa basa lemah, pada cairan getah lambung akan terionkan

oleh sebab itu akan lebih mudah larut dalam cairan lambung. Senyawa basa lemah,

karena cairan usus yang bersifat basa, akan berada dalam bentuk non-ioniknya, sehingga

Page 17: Laporan Pbl 4 CHEM 2

senyawa basa lemah akan lebih mudah terserap melalui usus ketimbang lambung

(Wirasuta, 2007).

Pada umumnya boraks melintasi membran saluran pencernaan menuju sistem

sistemik dengan difusi pasif, yaitu transpor dengan perbedaan konsentrasi sebagai daya

dorongnya.Namun disamping difusi pasif, juga dalam usus, terdapat juga transpor aktif,

seperti tranpor yang tervasilitasi dengan zat pembawa (carrier), atau pinositosis

(Wirasuta, 2007).

Gejala dan tanda keracunan boraks

Efek toksik boraks akan terasa bila boraks dikonsumsi secara kumulatif dan penggunaannya

berulang-ulang. Dampak boraks terhadap kesehatan meliputi dampak akut dan dampak kronis

yaitu:

1. Dampak Akut

Bila terpapar boraks dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat akan terjadi gejala akut

keracunan boraks yaitu (Yuliarti, 2007):

a. Bila terhirup/inhalasi, dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir dengan gejala batuk-

batuk

b. Bila kontak dengan kulit maka akan menimbulkan iritasi kulit

c. Bila kontak dengan mata, dapat menimbulkan iritasi, mata memerah dan rasa perih

d. Bila tertelan, dapat menimbulkan gejala-gejala yang tertunda meliputi badan terasa tidak

enak (malaise), mual, nyeri hebat pada perut bagian atas (epigastrik), pendarahan gastro

entritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam dan sakit kepala

2. Dampak Kronis

Page 18: Laporan Pbl 4 CHEM 2

Bahaya utama terhadap kesehatan konsumsi makanan mengandung boraks dalam waktu lama

(kronis) dapat menyebabkan nafsu makan menurun, gangguan pencernaan, gangguan SSP

(bingung dan bodoh), anemia, rambut rontok, kanker, gangguan hati, anuria (tidak terbentuknya

urin), koma, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal,

pingsan. Kematian pada orang dewasa dapat terjadi dalam dosis 15-25 gram, sedangkan pada

anak- anak dalam dosis 5-6 gram (Cahyadi, 2009).

Bahaya Formalin Bila Tertelan

Bahaya Jangka Pendek (Akut)

Dapat menyebabkan mulut, tenggorokan, dan perut terasa terbakar, sakit menelan,

mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat,

sakit kepala, hipotensi (tekanan darah yang rendah), kejang, tidak sadar hingga

koma.Selain itu juga dapat menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa,

pankreas, sistem susunan syaraf pusat dan ginjal. (Dwiraswati, 2012)

Bahaya Jangka Panjang (Kronis)

Pada dasarnya, formalin dalam jaringan tubuh sebagian akan dimetabolisir kurang

dari 2 menit oleh enzim formaldehid dehidrogenase menjadi asam format yang

kemudian diekskresikan tubuh melalui urin dan sebagian diubah menjadi CO2  yang

dibuang melalui nafas. Fraksi formaldehid yang tidak mengalami metabolisme akan

terikat secara stabil dengan makromolekul seluler protein DNA yang dapat berupa

ikatan silang (cross-linked). Ikatan silang formaldehid dengan DNA dan protein ini

diduga bertanggung jawab atas terjadinya kekacauan informasi genetik dan

konsekuensi lebih lanjut seperti terjadi mutasi genetik dan sel kanker.Oleh karena

itulah, International Agency Research on Cancer (IARC) nmengklasifikasikannya

sebagai karsinogenik golongan I (cukup bukti sebagai karsinogen pada manusia),

khususnya pada saluran pernafasan.Mutasi genetik tersebut mungkin dapat

Page 19: Laporan Pbl 4 CHEM 2

menyebabkan penyakit-penyakit genetik. Bila gen-gen rusak itu diwariskan, maka

akan terlahir generasi dengan cacat gen. (Dwiraswati, 2012)

Bahaya bila terhirup

Bahaya Jangka Pendek (Akut)

Apabila Formalin dihirup pada konsentrasi 0,1-5,0 bpj dapat mengakibatkan

iritasi pada hidung dan tenggorokan, pada konsentrasi 10-20 bpj mengakibatkan

gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan kerongkongan serta batuk, dan

pada konsentrasi 25-50 bpj mengakibatkan kerusakan jaringan dan luka pada saluran

pernafasan, misalnya radang paru (pneumonitis) dan pembengkakan paru (pulmory

edema), bahkan pada konsentrasi sangat tinggi dapat mengakibatkan kematian.

(Dwiraswati, 2012)

Selain itu, gejala lain yang tampak apabila Formalin terhirup yaitu bersin,

pharingitis (radang tekak), radang tenggorokan, sakit dada, rasa haus berlebihan,

lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual, dan muntah. (Dwiraswati, 2012)

Bahaya Jangka Panjang (Kronis)

Dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan pernafasan, radang selaput lendir

hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal, sensitisasi paru-paru, gangguan tidur,

cepat marah, keseimbangan terganggu, kehilangan konsentrasi dan penurunan daya

ingat.Selain itu, pada wanita dapat menyebabkan gangguan haid serta

kemandulan.Formalin dapat menyebabkan kanker pada hidung, rongga hidung dan

radang nasofaring. (Dwiraswati, 2012)

Bila kena kulit

Bila kulit terpapar uap formalin ataupun larutan formalin, dapat mengakibatkan

perubahan warna kulit, kulit mengeras, mati rasa dan rasa terbakar. (Dwiraswati,

2012)

Bila paparan formalin terjadi dalam jangka waktu yang panjang dapat

mengakibatkan rasa panas, mati rasa, gatal-gatal, kulit memerah, kerusakan pada

Page 20: Laporan Pbl 4 CHEM 2

jari/tangan, pengerasan pada kulit, sensitisasi dan dermatitis yang menimbulkan

gelembung (vesicular). (Dwiraswati, 2012)

Bila terkena mata

Apabila terkena mata dapat menimbulkan iritasi mata sehingga mata memerah,

rasanya sakit, gata-gatal, penglihatan kabur dan mengeluarkan air mata. (Dwiraswati,

2012)

Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka formalin dapat menyebabkan

pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi kerusakan pada lensa mata. (Dwiraswati,

2012)

Ciri-ciri makanan yang mengandung boraks, formalin dan cara-cara untuk mengetahui

makanan yang mengandung boraks serta formalin.

Deteksi boraks secara kuantitatif dan kualitatif secara akurat hanya dapat dilakukan di

laboratorium dengan menggunakan preaksi kimia.Meskipun begitu, berikut adalah cara

mengetahui makanan mengandung boraks dengan cara yang cukup mudah seperti berikut :

Mie basah yang mengandung boraks ciri-cirinya:

Tekstur sangat kenyal, biasanya lebih mengkilat, dan tidak cepat putus.

Bakso yang mengandung boraks ciri-cirinya:

Tekstur sangat kenyal, warnanya tidak kecoklatan seperti penggunaan daging.

Lontong yang mengandung boraks ciri-cirinya antara lain :

Tekstur sangat kenyal, berasa tajam.Misal sangat gurih dan memberikan rasa getir.

Kerupuk yang mengandung boraks ciri-cirinya:

Tekstur sangat kenyal, dapat memberikan rasa getir.

Tahu yang mengandung boraks ciri-cirinya adalah :

Bentuknya sangat bagus, kenyal tapi tidak padat, tidak mudah hancur dan awet sampai 3

hari pada suhu kamar dan bisa tahan 15 hari dalam kulkas, bau agak menyengat, aroma

kedelai sudah tak nyala lagi.

Sedangkan ciri-ciri yang ada pada ikan asin yang mengandung boraks antara lain :

Page 21: Laporan Pbl 4 CHEM 2

Ikan berwarna bersih cerah, tidak berbau khas ikan, awet sampai lebih dari 1 bulan pada

suhu kamar (25ºC), tidak mudah hancur, tidak dihinggapi lalat.

Ayam potong yang ada boraksnya dapat diketahui sebagai berikut :

Warnanya putih bersih, teksturnya kencang, tidak dihinggapi lalat,dan tidak mudah busuk

atau awet dalam beberapa hari.

Gula merah sangt keras dan susah dibelah ,terlihat butir mengkilap dibagian dalam.

Bubur ayam jika disentuh akan lengkep spt lem, textur padat, jk didiamkan dlm jangka

lama tampilan bubur terlihat tetep sama bahkan tdk berubah sampe besok

Kita juga dapat mengidentifikasi boraks di laboratorium dengan metode yang dapat

digunakan.kita dapat mengidentifikasi dengan cara metode nyala api.

Pertama kita harus menyiapkan alat dan bahannya yaitu cawan petri, pinset, furnace, mortar dan

penggerus, korek api, pipet ukur, kompor, H2SO4  10ml, Metanol  2ml, Air Kapur Jenuh,

Kertas Lakmus. Setelah itu tumbuk sample hingga halus dengan mortar,setelah itu timbang

sample hingga 3gram.Sample dimasukan kedalam cawan petri, dan atur pH dengan

menambahkan Air kapur jenuh hingga suasana menjadi asam,lalu diukur dengan kertas lakmus.

Setelah bersifat asam, kemudian masukkan cawan petri ke dalam furnace.Setelah itu tambahkan

5 ml H2SO4 pekat, kemudian aduk sampai homogen hingga larutan menjadi asam (lakmus biru

menjadi merah), tambahkan 10 ml Methanol kemudian nyalakan. Jika nyala api berwarna hijau

maka dalam bahan tersebut mengandung boraks.

Selain dengan metode nyala api kita juga dapat mengidentifikasi dengan cara lain seperti

menggunakan metode kunyit. Sekarang ini banyak masyarakat yang mengira bahwa

mengidentifikasi boraks harus di laboratorium dan bahayanya mahal jadi masyarakat langsung

mengkonsumsi makanan yang telah ada. Masyararakat tidak mengetahui bagaimana caranya

mengidentifikasi boraks dengan cara memanfaatkan alam atau bahan yang cukup untuk

dijangkau dengan harga yang tidak mahal. Kita dapat mengidentifikasi boraks dengan bahan

yang tersedia di alam.Kunyit adalah bahan alam yang dapat mengidentifikasi makanan yang

mengandung boraks.Selain itu kunyit juga bisa digunakan untuk obat dan bumbu untuk

memasak. Berikut ini cara yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi kunyit.

Pertama kita harus menyiapkan bahan dan alat untuk mengidentifikasinya.alat dan bahan

tersebut adalah kunyit, kertas saring serta sedikit boraks untuk kontrol positif. Setelah

menyiapkan alat dan bahan tersebut kita dapat mengujinya dengan cara kita harus membuat

Page 22: Laporan Pbl 4 CHEM 2

kertas tumerik. Setelah itu ambil beberapa potongan kunyit yang berukuran sedang.Setelah itu

tumbuk kunyit hingga halus lalu saring kunyit dan peras hingga mengeluarkan cairan yang

berwarna kuning.Kemudian, celupkan kertas saring ke dalam cairan kunyit tersebut dan

keringkan. Hasil dari proses ini disebut kertas tumerik.

Kedua kita buat kertas yang berfungsi sebagai kontrol positif dengan memasukkan satu

sendok teh boraks ke dalam gelas yang berisi air dan aduk larutan boraks hingga merata,teteskan

pada kertas tumerik yang sudah disiapkan.Setelah itu kita amati perubahan warna pada kertas

tumerik, warna yang dihasilkan dari kertas tersebut akan menghasilkan kontrol positif.

Kemudian kita tumbuh bahan yang akan kita uji dan beri sedikit air. Setelah itu kita teteskan air

laurutan dari bahan makanan yang diuji tersebut pada kertas tumerik yang sudah disiapkan.

Ketiga amati perubahan warna apa yang terjadi pada kertas tumerik. Apabila warnanya

sama dengan pada kertas tumerik kontrol positif, maka bahan makanan tersebut

mengandung boraks. Apabila tidak sama warnanya, berarti bahan makanan tersebut tidak

mengandung boraks. Kunyit banyak ditemui di lingkungan sekitar kita dan harganya juga

terjangkau.Apabila kita sudah mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi boraks kita harus

lebih waspada untuk makanan yang banyak dijual dimana-mana.Kita juga harus selektif dalam

memilih makanan yang sehat.

Apabila kita sudah mengetahui bagaimana caranya kita dapat menghindari makanan yang

mengandung boraks maka kita selalu harus waspada dengan apa yang telah kita makan.Apakah

makanan tesebut merugikan atau tidak untuk kesehatan tubuh kita. Kita sebenarnya dapat

menggantikan bahan boraks sebagai bahan pengenyal atau bahan pengawet adalah dengan

menggantinya dengan air abu. Caranya cukup mudah yang pertama harus kita lakukan adalah

bakar klaras atau daun pisamg yang kering,selain itu kita juga dapat menggunakan merang atau

tangkai bulir padi hingga menjadi abu. Setelah itu rendam abu tersebut bersamaan dengan air

bersih selama 2 hingga 3 hari.Setelah itu kita dapat menggunakannya sebagai tambahan bahan

pengenyal atau pengawet dalam bahan makanan. Selain dengan air abu kita juga bisa

menggunakan air kapur sirih untuk hal yang sama.

Mengingat formalin sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh, maka seluruh masyarakat

hendaknya mengenali ciri-ciri produk pangan yang mengandung Formalin sehingga dapat

terhindar dari produk pangan tersebut.Namun demikian, untuk memastikan bahwa suatu produk

Page 23: Laporan Pbl 4 CHEM 2

pangan mengandung Formalin, harus dilakukan pengujian secara laboratorium (Uji Kualitalif

dan Kuantitatif). Adapun produk-produk tersebut yaitu: (Dwiraswati, 2012)

a. Ciri-ciri mie basah yang mengandung formalin:(Dwiraswati, 2012)

- Tampak sangat berminyak

- Lebih awet dan tidak mudah basi

- Beraroma menyengat karena mengandung formalin

b. Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin:(Dwiraswati, 2012)

- Tekstur lebih kenyal

- Tidak mudah hancur

- Lebih awet dan tidak mudah busuk

- Beraroma menyengat karena mengandung formalin

c. Ciri-ciri ikan asin yang mengandung formalin:(Dwiraswati, 2012)

-Tidak rusak sampai lebih dari sebulan pada suhu kamar(25°C)

- Warna bersih dan cerah

-Tidak berbau khas ikan asin dan tidak mudah hancur

- Tidak dihinggapi oleh lalat bila diletakkan di tempatterbuka

d. Ciri-ciri ikan basah yang mengandung formalin:(Dwiraswati, 2012)

-Warna putih bersih

- Insang berwarna merah tua bukan merah segar

- Lebih awet dan tidak mudah busuk

e. Ciri-ciri ayam potong yang mengandung formalin:(Dwiraswati, 2012)

- Warna putih bersih

- Lebih awet dan tidak mudah busuk

- Tidak dihinggapi lalat

- Kaku atau tegang

Page 24: Laporan Pbl 4 CHEM 2

Pencegahan (Permadi, 2008)

a. Jangan mengonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung formalin dan boraks.

b. Teliti sebelum membeli makanan, perhatikan dengan seksama apakah makanan yang

akan dibeli beresiko mengandung formalin dan boraks.

c. Pemerintah harus memperketat pengawasan dan survei penggunaan bahan tambahan

makanan yang berbahaya dan kemudian memberikan follow up kepada masyarakat.

d. Perlunya dilakukan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya formalin dan

boraks, misalnya mengadakan kegiatan-kegiatan yang melatih kemandirian

masyarakat untuk menjaga diri dari keracunan zat aditif dan zat adiktif berbahaya.

e. Menindak tegas berdasarkan hukum yang ada terhadap para pedagang nakal yang

menjual makanan dengan menambahkan formalin dan boraks.

Tindakan Pencegahan: (Permadi, 2008)

a. Terhirup

Untuk mencegah agar tidak terhirup gunakan alat pelindung pernafasan, seperti

masker, kain atau alat lainnya yang dapat mencegah kemungkinan masuknya

formalin ke dalam hidung atau mulut. Lengkapi sistem ventilasi dengan penghisap

udara (exhaust fan) yang tahan ledakan.

b. Terkena mata

- Gunakan pelindung mata atau kacamata pengaman yang tahan terhadap percikan.

Page 25: Laporan Pbl 4 CHEM 2

- Sediakan kran air untuk mencuci mata di tempat kerja yang berguna apabila terjadi

keadaan darurat.

c. Terkena kulit

- Gunakan pakaian pelindung bahan kimia yang cocok.

- Gunakan sarung tangan yang tahan bahan kimia.

d. Tertelan

Hindari makan, minum dan merokok selama bekerja. Cuci tangan sebelum makan.

Cara penyimpanan formalin: (Permadi, 2008)

1. Jangan disimpan di lingkungan bertemperatur di bawah 150 C.

2. Tempat penyimpanan harus terbuat dari baja tahan karat, alumunium murni, polietilen

atau poliester yang dilapisi fiberglass.

3. Tempat penyimpanan tidak boleh terbuat dari baja biasa, tembaga, nikel atau

campuran seng dengan permukaan yang tidak dilindungi/dilapisi.

4. Jangan menggunakan bahan alumunium bila temperatur lingkungan berada di atas 600

C.

Page 26: Laporan Pbl 4 CHEM 2

KESIMPULAN

Formalin dan boraks merupakan bahan pengawet berbahaya yang sering ditambahkan

pada makanan seperti mie dan bakso.Bahan tersebut merupakan agent kimia yang dapat

menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh.Formalin dan boraks mengontaminasi melalui

inhalasi, ingestidan transdermal (kontak kulit).Banyak sekali orang yang beresiko mengalami

keracunan formalin maupun boraks.

Keracunan dapat dicegah dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengurangi

penggunaan bahan pengawet berbahaya tersebut pada makanan dan melakukan kontrol ketat

pada makanan yang beredar. Apabila telah terjadi keracunan, dapat segera dilakukan

penatalaksanaan yang tepat.

Page 27: Laporan Pbl 4 CHEM 2

DAFTAR PUSTAKA

Pahrudin.2006. Aplikasi Bahan Pengawet UntukMemperpanjang Umur Simpan Mie

Basah Matang.Bogor : Institut Pertanian Bogor, Fakultas Teknik Pertanian. Available

at :http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/3743/F06pah.pdf?sequence=4(diakses

terakhir pada tanggal 9 juni 2012)

Universitas Sumatera Utara. 2010. Sanitasi Makanan. Available

at :http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34589/4/Chapter%20II.pdf. (Diakses tanggal

11 Juni 2014)

Wirasuta, I. M. A. G., Niruri, R. 2007. Toksikologi Umum. Bali : Universitas Udayana

Daftar Pustaka : Universitas Sumatera Utara. 2010. Sanitasi Makanan. Available

at :http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34589/4/Chapter%20II.pdf. (Diakses tanggal

11 Juni 2014)Dapus :file.upi.edu/Direktori/...AI.../BAHAN_TAMBAHAN_PANGAN.pdf

(diakses 9 juni 2014)

Dorland. 2012. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Edisi 28. Jakarta: EGC

Page 28: Laporan Pbl 4 CHEM 2

Tiven, Nafly C. dan Marcus Veerman.2011. Pengaruh Penggunaan Bahan Pengenyal

yang Berbeda Terhadap Komposisi Kimia, Sifat Fisik, dan Organoleptik Bakso Daging Ayam.

Ambon: Universitas Pattimura.

Wasito, dkk. 2005. “Pangan Organik Asal Ternak dan Pertanian Organik”. Lokakarya

Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan. Volume 33, hal: 176-182.