laporan pbl 1

69
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah salah satu unsur kesejahteraan umum yang akan diwujudkan oleh bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, pembangunan kesehatan bertujuan untuk memberantas penyakita menular, peningkatan gizi masyarakat, penyedian air bersih dan kebersihan lingkungan serta penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan perilaku hidup sehat sejak dini. Tujuan dari kesehatan masyarakat, baik dalam bidang preventif, promotif, koratif maupun rehabilitasi ialah agar setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik secara jasmani maupun secara rohani serta sosialnya serta diharapkan berumur panjang. Namun menurut winslow untuk mencapai tujuan tersebut harus selalu ada pengertian, bantuan serta partisipasi dari masyarakat secara teratur dan terus menerus. Untuk mempercepat keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif yang melibatkan semua sektor terkait seperti Pemerintah, Swasta, Mahasiswa, dan Masyarakat. Keberhasilan pembangunan kesehatan Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Upload: muhe-chliz

Post on 02-Jul-2015

6.728 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PBL 1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah salah satu unsur kesejahteraan umum yang akan diwujudkan

oleh bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

pembangunan kesehatan bertujuan untuk memberantas penyakita menular,

peningkatan gizi masyarakat, penyedian air bersih dan kebersihan lingkungan

serta penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan perilaku hidup sehat sejak dini.

Tujuan dari kesehatan masyarakat, baik dalam bidang preventif, promotif,

koratif maupun rehabilitasi ialah agar setiap warga masyarakat dapat mencapai

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik secara jasmani maupun secara

rohani serta sosialnya serta diharapkan berumur panjang. Namun menurut

winslow untuk mencapai tujuan tersebut harus selalu ada pengertian, bantuan serta

partisipasi dari masyarakat secara teratur dan terus menerus.

Untuk mempercepat keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan

kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif yang

melibatkan semua sektor terkait seperti Pemerintah, Swasta, Mahasiswa, dan

Masyarakat. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh

kinerja sektor, kesehatan swasta, melainkan sangat dipengaruhi oleh interaksi

yang dinamis dari berbagai faktor untuk menggeser paradigma lama menjadi

paradigma menuju Indonesia sehat yang beriorentasi pada promotif, preventif, dan

health edukator yang profesional.

Bentuk peran mahasiswa yang merupakan pemegang tongkat estafet

pembangunan dari generasi sebelumnya, dituntut untuk mampu berperan sebagai

manajer madya yang dapat memberikan informasi, menganalisis, menyediakan

semua itu membutuhkan keterampilan. Disamping itu, juga membutuhkan

pemehaman maupun penguasaan materi yang telah diterima.

Pengalaman belajar lapangan (PBL) merupakan salah satu kegiatan untuk

mendapatkan skill dan kemampuan profesional yang harus dimiliki oleh setiap

provider health (tenaga kesehatan) masyarakat antara lain adalah pengenalan

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 2: Laporan PBL 1

2

masyarakat, analisis dan pemecahan masalah serta pengembangan program

intervensi sampai pada tahap evaluasi program.

Untuk mendukung kemampuan profesional tersebut, dibutuhkan kemampuan

mendalam tentang masyarakat serta segala variabel-variabel masyarakat seperti

berikut :

1. Data umum meliputi keadaan geografis, demografis, dan kondisi sosial

ekonomi,

2. Data kesehatan masyarakat dan program kesehatan, dan

3. Data yang berhubungan dengan kesehatan.

Ketiga data ini dapat dianalisis dan diagnosis dimana hasilnya dapat dijadikan

pertimbangan dan dasar dalam formulasi program pengembangan pada PBL

selanjutnya.

B. Maksud dan Tujuan

a. Maksud PBL 1

Pelaksanaan diadakan PBL 1 adalah menganalisa situasi dan mengidentifikasi

masalah kesehatan. Dalam hal ini diharapkan mahasiswa mampu melihat,

mengetahui serta memahami permasalahan yang ada di masyarakat.

b. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa tentang ilmu

kesehatan masyarakat dan aplikasinya di tengah masyarakat.

c. Tujuan Khusus

Melalui kegiatan PBL ini mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan :

1. Melakukan “community diagnosis”, melalui kegiatan pengumpulan dan

analisa data baik secara kuantitaif maupun kualitatif

2. Mengenal karakteristik-karakteristik masyarakat kelurahan Parang Banoa

dan Pallaraka

3. Membuat identifikasi masalah berdasarkan community diagnosis

4. Mengembangkan keterampilan dasar sebagai seorang Change Agent di

masyarakat.

5. Membuat sebuah laporan di setiap kegiatan yang telah dilaksanakan.

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 3: Laporan PBL 1

3

C. Manfaat

Secara umum manfaat PBL adalah dapat memperoleh wawasan pengetahuan

dan pengalaman baru tentang bagaimana mahasiswa bisa bergabung dan belajar di

lingkungan masyarakat.

Secara khusus dapat diperoleh manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah dan Masyarakat setempat

Pemerintah dapat mengetahui permasalahan yang ada di masyarakat dengan

bantuan masyarakat

2. Masyarakat dapat meningkatkan derajat kesehatan

a. Bagi mahasiswa (selaku pelaksana PBL)

b. Dapat mengetahui langsung permasalahan yang ada di lingkungan

kesehatan.

c. Dapat mendiagnosa masalah kesehatan yang ada dilingkungan masyarakat.

d. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan baru dilingkungan masyarakat.

BAB II

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 4: Laporan PBL 1

4

PROFIL UMUM DESA PARANG BANOA

A. Keadaan Geografis

Desa Parang Banoa merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan

Pallangga, Kabupaten Gowa ± 12 km dari kota Makassar. Luas kelurahan ini

adalah 424,56 Ha

Batas administrasi Desa Parang Banoa

Sebelah Utara : Kecamatan Bontomarammu

Sebelah Selatan : DesaToddotoa

Sebelah Barat : Kelurahan Tetebatu

Sebelah Timur : Desa Kampili

Seperti wilayah Indonesia pada umumnya iklim di wilayah ini adalah iklim

tropis dan mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.

B. Keadaan Demografis

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Desa Parang Banoa ( profil

desa tahun 2009 ). Bahwa jumlah penduduk Desa Parang Banoa sebanyak 2.362

jiwa yang terdiri dari 1.144 laki – laki dan 1218 perempuan dengan 614 kepala

keluarga ( KK). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1

No. Lingkungan Kepala Keluarga Jumlah Penduduk

1 Parang Banoa 190 769

2 Palaraka 99 456

3 Tattakang 142 635

4 Barua 145 610

Total 576 2470

C. Keadaan Sosial Budaya

1. Agama

Warga Kelurahan Parang Banoa pada umumnya beragama Islam. Kelurahan

Parang Banoa memiliki 24 mesjid.

2. Suku

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 5: Laporan PBL 1

5

Pada umumnya Kelurahan Parang Banoa adalah suku Makassar.

3. Pendidikan

Masyarakat Kelurahan Parang Banoa pada umumnya tamat SD, sebagian tidak

bersekolah atau tidak tamat SD, disusul tamat SLTP, SMA dan sebagian kecil

berpendidikan akademik dan perguruan tinggi.

4. Prasarana Kesehatan

Prasarana kesehatan di Kelurahan Parang Banoa memilki sebuah Puskesmas

Pembantu (Pustu) di lingkungan Tattakang dan sebuah Pusat Pelayanan

Terpadu (Posyandu) di Lingkungan Parang Banoa.

5. Mata Pencarian

Kebanyakan masyarakat Kelurahan Parang Banoa pada umumnya bekerja

sebagai petani, peternak dan wiraswasta, PNS, buruh dan lain – lain, ada juga

yang tidak bekerja.

6. Lapangan

Di Kelurahan Parang Banoa memiliki sebuah lapangan berukuran kecil

terletak di lingkungan tattakang dan sering digunakan oleh masyarakat sekitar

untuk melakukan aktivitas olah raga seperti sepak bola dan volley.

7. Sekolah

Di Kelurahan Parang Banoa terdapat satu kelompok taman bermain kanak-

kanak, 2 SD sedangkan SMP dan SMA tidak ada jadi harus keluar wilayah

untuk melanjutkan pendidikannya.

BAB III

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 6: Laporan PBL 1

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Dari data yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan Pengalaman Belajar

Lapangan(PBL) I, di kelurahan Parang banoa, kemudian didistribusikan menurut

data rumah tangga, kesehatan lingkungan, pengetahuan dan sikap terhadap

kesehatan pengetahuan gizi, akses pelayanan kesehatan serta pengatahuan tentang

posyandu di lingkungan tersebut. Data yang diperoleh berupa data sekunder dari

pihak aparat desa dan data primer. Secara rinci diuraikan sebagai berikut:

I. Data Keluarga

A. Daftar Anggota Keluarga Parang Banoa

1. Umur

Tabel 1.1 Distribusi Data Keluarga Berdasarkan Umur

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Umur (Tahun)

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %0-8 96 12 68 15 164 13

9-17 140 18 76 17 216 18

18-26 121 16 62 13 183 15

27-35 128 17 80 18 208 17

36-44 91 12 56 12 147 12

45-53 86 11 41 9 127 10

54-62 58 7 37 8 95 8

63-71 32 4 21 5 53 4

72-80 12 2 11 2 23 2

81-89 0 0 1 0 1 0

≤ 100 5 1 3 1 8 1

Jumlah 769 100 456 100 1225 100

Sumber : Data Primer 2010

Tabel 1.1 Menunjukkan bahwa dari 1225 jumlah umur penduduk di

lingkungan Parang Banoa paling banyak berusia 9-17 sebanyak 18 % dan

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 7: Laporan PBL 1

7

lingkungan Pallaraka paling banyak berusia 27-35 tahun sebanyak 18%. Ini

menunjukkan bahwa masyarakat di lingkungan Parang Banoa dan Pallaraka ini

dapat dikatakan masih memiliki banyak usia produktif, yang akan mampu

mendukung pembangunan di lingkungan tersebut.

2. Jenis Kelamin

Tabel 1.2 Distribusi Data Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin

di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Jenis Kelamin

Lingkungan

JumlahParang Banoa

Palaraka

N % n % n %Laki-laki 372 48 213 47 585 46

Perempuan 397 52 243 53 640 54

Jumlah 769 100 456 100 1225 100

Sumber : Data Primer 2010

Tabel 1.2 Menunjukkan bahwa data keluarga berdasarkan jenis kelamin di

lingkungan Parang Banoa yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 48% dan

perempuan sebanyak 52% dan jenis kelamin di Lingkungan Pallaraka laki-laki

dengan 47% dan perempuan 53%.

3. Pendidikan

Tabel 1.3 Distribusi Data Keluarga Berdasarkan Pendidikan

Di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 8: Laporan PBL 1

8

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Pendidikan

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Pra Sekolah 54 7 36 8 90 7

Sekolah Dasar 303 39 187 41 490 40

SMP 134 17 85 19 219 18

SMA 83 11 60 13 143 12

Diploma 6 1 0 0 6 1

Sarjana 16 2 10 2 26 2

Tidak Sekolah 173 23 78 17 251 20

Jumlah 769 100 456 100 1225 100

Sumber : Data Primer 2010

Tabel 1.3 Menunjukkan bahwa data keluarga berdasarkan pendidikan di

lingkungan Parang Banoa paling banyak sekolah dasar sebanyak 39% dan

pendidikan di lingkungan Pallaraka paling banyak sekolah dasar sebanyak 41%.

Bedasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat

di lingkungan Parang Banoa dan Pallaraka masih tergolong rendah. Oleh karena

itu motivasi masyarakat untuk melanjutkan pendidikan perlu di tingkatkan.

4. Pekerjaan

Tabel 1.4 Distribusi Data Keluarga Berdasarkan Pendidikan

di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 9: Laporan PBL 1

9

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Pekerjaan

Lingkungan

JumlahParang Banoa

Palaraka

n % n % n %Petani 154 20 82 18 236 19

IRT 160 21 104 23 264 22

Pelajar 124 16 87 19 211 18

Buruh 29 4 22 5 51 4

Peternak 5 1 0 0 5 0

Wiraswasta 34 4 32 7 66 5

PNS 13 2 8 2 21 2

Pegawai swasta 14 2 6 1 20 2

Tidak Bekerja 233 30 113 25 346 28

Mahasiswa 3 0 2 0 5 0

Jumlah 769 100 456 100 1225 100

Sumber : Data Primer 2010

Tabel 1.4 Menunjukkan bahwa data keluarga berdasarkan pekerjaan di

lingkungan Parang Banoa paling banyak tidak bekerja sebanyak 30% dan

pekerjaan di lingkungan Pallaraka paling banyak tidak bekerja sebanyak 25%. Ini

menunjukkan lapangan pekerjaan di lingkungan ini masih kurang, sehingga

banyak pengangguran.

5. Umur Pada Balita

Tabel 1.5 Distribusi Data Keluarga Berdasarkan Pendidikan

di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 10: Laporan PBL 1

10

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Umur Balita (Bulan)

Lingkungann

JumlahParang Banoa

Palaraka

n % n % n %0-5 6 13 3 9 9 11

6-11 5 11 4 11 9 11

12-17 6 13 5 14 11 14

18-23 2 4 3 9 5 6

24-29 6 13 4 11 10 13

30-35 2 4 3 9 5 6

36-41 3 8 1 3 4 5

42-47 2 4 1 3 3 4

48-53 4 10 5 14 9 11

54-59 9 20 6 17 15 19

Jumlah 45 100 35 100 80 100

Sumber : Data Primer 2010

Tabel 1.5 Menunjukkan bahwa umur balita di lingkungan Parang Banoa

paling banyak berusia 54-59 sebanyak 20% dan lingkungan Pallaraka paling

banyak berusia 54-59 tahun sebanyak 19%.

II. Data Statistik Vital

1. Kelahiran

Tabel 2.1 Distribusi Data Statistik Vital Berdasarkan Kelahiran

di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kelahiran

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Ya 22 12 7 7 29 10

Tidak 168 88 92 93 260 90

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 2.1 Menunjukkan bahwa tingkat kelahiran (fertilitas) tertinggi terdapat

di lingkungan Parang Banoa sebanyak 12% dan kelahiran pada lingkungan

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 11: Laporan PBL 1

11

Pallaraka sebanyak 7 % dari jumlah banyaknya kepala keluarga selama satu tahun

terakhir ini.

2. Kesakitan

Tabel 2.2 Distribusi Data Statistik Vital Berdasarkan Kesakitan

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kesakitan

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Ya 103 54 46 46 149 52

Tidak 87 46 53 54 140 48

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 2.2 Menunjukkan bahwa dari 190 jumlah Kepala Keluarga di

lingkungan Parang Banoa angka kesakitan (morbiditas) sebanyak 54% dan

lingkungan Pallaraka dari 99 jumlah kepala keluarga angka kesakitan sebanyak

46 % selama satu tahun terakhir ini.

3. Kematian

Tabel 2.3 Distribusi Data Statistik Vital Berdasarkan Kematian

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kematian

Lingkungan

JumlahParang Banoa Palaraka

n % n % n %Ya 22 12 7 7 29 10

Tidak 168 88 92 93 260 90

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 2.3 Menunjukkan bahwa angka kematian (mortalitas) di lingkungan

Parang Banoa sebanyak 12% dan angka kematian di lingkungan Pallaraka

sebanyak 7%. Baik itu kecelakaan maupun dengan sakit yang di derita selama

satu tahun terakhir ini.

III.Data Kesehatan Lingkungan

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 12: Laporan PBL 1

12

1. Penyediaan Air Bersih

Tabel 3.1 Distribusi Data Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Sumber

Air Bersih Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Sumber Air Bersih

Lingkungan

JumlahParang Banoa

Palaraka

n % n % n %Sumur gali 184 97 98 99 282 97

Sumur bor 6 3 1 1 7 3

Sungai 0 0 0 0 0 0

PAM 0 0 0 0 0 0

Pipa mata air 0 0 0 0 0 0

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.1 Menunjukkan bahwa sumber air bersih paling banyak di

Lingkungan Parang Banoa menggunakan sumur gali sebanyak 97% dan sumber

ait bersih Lingkungan Pallaraka sebanyak 99%. Karena di lingkungan ini lebih

dominan sumur gali yang di gunakan setiap harinya.

2. Kepemilikan Sumber Air Bersih

Tabel 3.2 Distribusi Data Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kepemilikan

Sumber Air Bersih Kelurahan Parang Banoa Kecamatan

PallanggaKabupaten Gowa Tahun 2010

Kepemilikan Sumber Air

Bersih

LingkunganJumlah

Parang Banoa

Palaraka

n % n % n %Pribadi 108 57 60 61 168 58

Umum 47 25 14 14 61 21

Tetangga 35 18 25 25 60 21

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.2 Menunjukkan bahwa kepemilikan sumber air bersih di lingkungan

Parang Banoa milik pribadi sebanyak 57% dan kepemilikan sumber air bersih di

lingkungan pallaraka sebanyak 61%.

3. Kebutuhan Air Bersih

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 13: Laporan PBL 1

13

Tabel 3.3 Distribusi Data Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kebutuhan

Air Bersih Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kebutuhan Air Bersih

LingkunganJumlah

Parang Banoa

Palaraka

N % n % n %Minum 4 2 8 8 12 4

MCK 7 4 4 4 11 4

Minum/dan MCK 179 94 87 88 266 92

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.3 Menunjukkan bahwa kebutuhan air bersih di lingkungan Parang

Banoa untuk minum dan MCK sebanyak 94% dan kebutuhan air bersih di

lingkungan pallaraka sebanyak 88%.

4. Tempat Mandi

Tabel 3.4 Distribusi Data Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Tempat

Mandi Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Tempat Mandi

LingkunganJumlah

Parang Banoa

Palaraka

N % n % n %Kamar Mandi 90 47 50 51 140 48

Sumur 85 45 48 48 133 46

Sungai 0 0 0 0 0 0

Lain-lain 15 8 1 1 16 6

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.4 Menunjukkan bahwa sarana tempat mandi di Lingkungan Parang

Banoa yang memiliki kamar mandi sebanyak 47% dan sarana tempat mandi di

Lingkungan Pallaraka sebanyak 51%. Di lingkungan ini rata-rata masyarakat

sudah memiliki kamar mandi pribadi.

5. Kondisi kebersihan Tempat Mandi

Tabel 3.5 Distribusi Data Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kondisi

Kebersihan Tempat Mandi Kelurahan Parang Banoa

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 14: Laporan PBL 1

14

Kecamatan PallanggaKabupaten Gowa

Tahun 2010

Kondisi Kebersihan Tempat Mandi

LingkunganJumlah

Parang Banoa

Palaraka

N % n % n %Memenuhi Syarat 54 60 27 54 81 58

Tidak Memenuhi

Syarat

36 40 23 46 59 42

Jumlah 90 100 50 100 140 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.5 Menunjukkan bahwa kondisi kebersihan kamar mandi di

Lingkungan Parang Banoa yang memenuhi syarat sebanyak 60% dan di

lingkungan Pallaraka yang memenuhi syarat sebanyak 54%. Ini menunjukkan

adanya kesadaran masyarakat untuk memelihara kamar mandinya.

6. Kondisi Konstruksi Sumur Gali

Tabel 3.6 Distribusi Data Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kondisi Kontruksi

Sumur Gali Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kontruksi Sumur Gali

LingkunganJumlahParang Banoa Palaraka

N % n % n %Memenuhi Syarat 78 41 70 70 148 51

Tidak Memenuhi

Syarat

112 59 29 30 141 49

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.6 Menunjukkan bahwa kontruksi sumur gali di Linkungan Parang

Banoa yang memenuhi syarat sebanyak 41% dan kontruksi sumur gali di

Lingkungan Pallaraka yang memenuhi syarat hanya sebanyak 70%.

7. Lokasi Sumur Gali

Tabel 3.7 Distribusi Data Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Lokasi Sumur

Gali Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Lingkungan

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 15: Laporan PBL 1

15

Lokasi Sumur

Gali

JumlahParang

Banoa

Palaraka

n % N % n %

< 10 m 115 61 65 66 180 62

≥ 10 m 75 39 34 34 109 38

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.7 Menunjukkan bahwa lokasi sumur gali di Linkungan Parang Banoa

yang < 10 m sebanyak 61% dan lokasi sumur gali yang ada di Lingkungan

Pallaraka yang < 10 m sebanyak 66%.

8. Kualitas Air Bersih (Warna)

Tabel 3.8 Distribusi Data Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kualitas

Air (Warna) Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Warna

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Jernih 172 91 86 87 258 89

Tidak Jernih 18 9 13 13 31 11

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.8 Menunjukkan bahwa kualitas air (warna) di Lingkungan Parang

Banoa yang jernih mencapai 91% dan kualitas air (warna) di Lingkungan

Pallaraka yang jernih mencapai 87%.

9. Kualitas Air (Bau)

Tabel 3.9 Distribusi Data Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kualitas

Air (Bau) Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Lingkungan

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 16: Laporan PBL 1

16

Bau

JumlahParang Banoa

Palaraka

n % n % n %Berbau 15 8 5 5 20 7

Tidak Berbau 175 92 94 95 269 93

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.9 Menunjukkan bahwa kualitas air (Bau) di Lingkungan Parang

Banoa yang berbau sebanyak 8% dan kualitas air (Bau) di Lingkungan Pallaraka

yang berbau sebanyak 5%.

10. Kualitas Air (Rasa)

Tabel 3.10 Distribusi Data Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kualitas

Air (Rasa) Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Rasa

LingkunganJumlahParang

BanoaPallaraka

n % n % n %Berasa 2 1 3 3 5 2

Tidak Berasa 188 99 96 97 254 98

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.10 Menunjukkan bahwa kualitas air (Rasa) di Linkungan Parang

Banoa yang tidak berasa sebanyak 99% dan kualitas air (Rasa) di Lingkungan

Pallaraka yang tidak berasa sebanyak 97%.

11. Jamban Keluarga

Tabel 3.11 Distribusi Jamban Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Jamban

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 17: Laporan PBL 1

17

Kepemilikan Jamban

Lingkungan

JumlahParang Banoa

Palaraka

n % n % n %Ya 141 74 45 46 186 64

Tidak 49 6 54 54 103 36

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.11 Menunjukkan bahwa kepemilikan jamban di Linkungan Parang

Banoa yang memiliki jamban sebanyak 74% dan di Lingkungan Pallaraka yang

memiliki jamban sebanyak 46%.

12. Pemanfaatan Jamban Keluarga

Tabel 3.12 Distribusi Jamban Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Jamban

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Sumber :

Data primer

2010

Tabel

3.12

Menunjukkan bahwa pemanfaatan jamban di Linkungan Parang Banoa yang

dimanfaatkan sebanyak 93% dan pemanfaatan jamban di Lingkungan Pallaraka

yang dimanfaatkan sebanyak 89% dan ada masyarakat yang tidak memanfaatkan

jamban sekitar 7% di Lingkungan parang banoa dan 11% dilingkungan pallaraka.

13. Tidak Memiliki Jamban

Tabel 3.13 Distribusi Jamban Keluarga Berdasarkan Tidak Memiliki Jamban

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Lingkungan

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Pemanfaatan Jamban

LingkunganJumlahParang

BanoaPallaraka

n % n % n %Dimanfaatkan 133 93 40 89 173 93

Tidak dimanfaatkan 8 7 5 11 13 7/

Jumlah 141 100 45 100 186 100

Page 18: Laporan PBL 1

18

Tidak Memiliki Jamban

JumlahParang Banoa Palaraka

n % n % n %

Halaman 23 47 30 56 53 51

Selokan 0 0 0 0 0 0

Pinggir sungai 0 0 0 0 0 0

Pantai 0 0 0 0 0 0

Sawah 26 53 24 44 50 49

Jumlah 49 100 54 100 103 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.13 Menunjukkan bahwa masyarakat yang tidak memiliki jamban

memiliki kebiasaan buang air besar disawah sebanyak 53% dilingkungan parang

banoa dan 56% masyarakat dilingkungan pallaraka buang air besar dihalaman.

14. Kebiasaan Anak Buang Air Besar

Tabel 3.14 Distribusi Jamban Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Anak Buang Air

Besar Di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kebiasaan Anak-anak Buang Air

Besar

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Halaman 21 11 27 27 48 17

Lain-lain 169 89 72 73 241 83

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.14 Menunjukkan bahwa kebiasaan anak-anak buang air besar di

Linkungan Parang Banoa yang di halaman sebayak 11% dan kebiasaan anak-anak

buang air besar di Lingkungan Pallaraka yang di halaman mencapai 27%.

15. Berdasarkan Jenis Jamban

Tabel 3.15 Distribusi jamban keluarga Berdasarkan Jenis Jamban

di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Lingkungan

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 19: Laporan PBL 1

19

Jenis JambanJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Leher Angsa 140 74 42 42 182 63

Cemplung 4 2 3 3 7 2

Tidak Ada 46 24 54 55 100 35

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.15 Menunjukkan bahwa jenis jamban di Linkungan Parang Banoa

leher angsa sebanyak 74% dan jenis jamban di Lingkungan Pallaraka leher angsa

sebanyak 42%.

16. Lokasi Jamban

Tabel 3.16 Distribusi Jamban Keluarga Berdasarkan Lokasi Jamban

di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Lokasi Jamban

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Dalam Rumah 82 42 30 30 110 38

Luar Rumah 56 30 15 15 71 25

Tidak Ada 54 28 54 55 108 37

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.16 Menunjukkan bahwa lokasi jamban di Lingkungan Parang Banoa

yang didalam rumah sebanyak 42% dan lokasi jamban di Lingkungan Pallaraka

di dalam rumah sebanyak 30%.

17. Kondisi Jamban

Tabel 3.17 Distribusi Jamban Keluarga Berdasarkan Kondisi Jamban

di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 20: Laporan PBL 1

20

Kondisi Jamban

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Memenuhi Syarat 89 47 32 32 121 42

Tidak Memenuhi Syarat 52 27 16 16 68 23

Tidak Ada 49 26 51 52 100 35

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.17 Menunjukkan bahwa kondisi jamban di Lingkungan Parang Banoa

memenuhi syarat sebanyak 47% dan kondisi jamban di Lingkungan Pallaraka

memenuhi syarat mencapai 32%..

18. Alasan Tidak Memiliki Jamban

Tabel 3.18 Distribusi Jamban Keluarga Berdasarkan Alasan Tidak Memiliki

Jamban Di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Alasan Tidak Memiliki Jamban

LingkunganJumlah

Parang Banoa

Palaraka

n % n % n %Belum ada uang 34 69 45 83 79 77

Tidak ada lahan 1 2 0 0 1 1

Tidak tahu cara buat 0 0 0 0 0 0

Lain-lain 14 29 9 17 23 22

Jum lah 49 100 54 100 103 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.18 Menunjukkan bahwa alasan tidak memiliki jamban di

lingkungan Parang Banoa dengan alasan belum ada uang sebanyak 69% Di

lingkungan Pallaraka yang tidak memiliki jamban dengan alasan belum ada uang

sebanyak 8.

19. Pembuangan Air Limbah

Tabel 3.19 Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kepemilikan SPAL

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 21: Laporan PBL 1

21

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kepemilikan SPAL

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Memiliki SPAL 62 33 16 16 78 27

Tidak memiliki SPAL 128 67 83 84 211 73

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.19 Menunjukkan bahwa kepemilikan SPAL di Linkungan Parang

Banoa tidak memiliki SPAL sebanyak 67% dan kepemilikan SPAL di

Lingkungan Pallaraka tidak memiliki SPAL sebanyak 84%.

20. Alasan Tidak Memiliki SPAL

Tabel 3.20 Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Alasan Tidak Memiliki

SPAL Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Alasan Tidak memiliki SPAL

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Ekonomi 94 74 50 60 144 68

Tidak tahu caranya 22 17 11 13 33 16

Lain-lain 12 9 22 27 34 16

Jumlah 128 100 83 100 211 100

Sumber : Data Primer 2010

Tabel 3.20 menunjukkan bahwa alasan tidak memiliki SPAL di lingkungan

Parang Banoa dengan alasan ekonomi sebanyak 73%. Alasan tidak memiliki

SPAL di lingkungan Pallaraka dengan alasan ekonomi sebanyak 60%.

21. Kondisi SPAL

Tabel 3.21 Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kondisi SPAL

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 22: Laporan PBL 1

22

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kondisi SPAL

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Memenuhi syarat 35 56 9 56 44 56

Tidak memenuhi syarat 27 44 7 44 34 44

Jumlah 62 100 16 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.21 Menunjukkan bahwa kondisi SPAL di lingkungan Parang Banoa

tidak memenuhi syarat sebanyak 56% dan kondisi SPAL di lingkungan Pallaraka

sebanayak 56%

22. Tipe/Jenis SPAL

Tabel 3.22 Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Tipe/Jenis SPAL

Kelurahan Paranng Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Tipe /Jenis SPAL

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Dengan sumur

/bidang serapan

35 56 9 56 44 56

Tanpa bidang

resapan

27 44 7 44 34 44

Jumlah 62 100 16 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.22 menunjukkan bahwa di lingkungan Parang Banoa yang memiliki jenis

SPAL dengan sumur /bidang serapan sebanyak 56%. Pada lingkungan Pallaraka yang

memiliki jenis SPAL dengan sumur/bidang serapan sebanyak 56%.

23. Kepemilikan Tempat Sampah

Tabel 3. 23 Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kepemilikan Tempat

Sampah Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 23: Laporan PBL 1

23

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kepemilikan Tempat Sampah

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Dalam 15 8 2 2 17 6

Luar 25 13 10 10 35 12

Tidak 150 79 87 88 237 82

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.23 Menunjukkan bahwa kepemilikan tempat sampah di lingkungan

Parang Banoa paling tinggi yang tidak memiliki tempat sampah sebanyak 79%.

Pada lingkungan Pallaraka yang tidak memiliki tempat sampah sebanyak 88%.

24. Kondisi Tempat Pembuangan Sampah

Tabel 3.24 Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Kondisi Tempat

Pembuangan Sampah Kelurahan Parang Banoa Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kondisi Tempat Pembuangan Sampah

LingkunganJumlahParang Banoa Palaraka

n % n % n %Tertutup 1 2 1 8 2 4

Terbuka 39 98 11 92 50 96

Jumlah 40 100 12 100 52 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.24 menunjukkan kondisi tempat pembuangan sampah di lingkungan

Parang Banoa paling tinggi yang terbuka sebanyak 98%. Pada lingkungan

Pallaraka Kondisi tempat sampah pembuangan sampah yang terbuka sebanyak

92%.

25. Pemanfaatan Tempat Sampah

Tabel 3.25 Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Pemanfaatan Tempat

Sampah Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 24: Laporan PBL 1

24

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Pemanfaatan Tempat Sampah

LingkunganJumlahParang Banoa Palaraka

n % n % n %Ya 34 85 11 92 45 86

Kadang-kadang 1 2 0 0 1 2

Tidak 5 13 1 8 6 12

Jumlah 40 100 12 100 52 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.25 menunjukkan pemanfaatan tempat sampah di lingkungan Parang

Banoa yang di memanfaatkan sebanyak 85%. Pada lingkungan Pallaraka

pemanfaatan tempat sampah sebanyak 92%.

26. Jarak Pembuangan Akhir Tempat Sampah

Tabel 3.26 Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Jarak Pembuangan

Akhir Tempat Sampah Kelurahan Parang Banoa Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Jarak Pembuangan Sampah

Lingkungan Jumlah

Parang Banoa Palarakan % n % n %

< 10 m 20 50 7 58 27 52

≥ 10 20 50 5 42 25 48

Jumlah 40 100 12 100 52 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.26 menunjukkan jarak pembuangan akhir tempat pembuangan sampah

di lingkungan Parang Banoa yang kurang dari 10 m sebanyak 50%, yang lebih

dan sama dengan 10 m sebanyak 50%. Pada lingkungan Pallaraka jarak

pembuangan akhir tempat pembuangan sampah yang kurang dari 10 m sebanyak

27%.

27. Tempat Pembuangan Sampah

Tabel 3.27 Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Tempat Pembuangan Sampah

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 25: Laporan PBL 1

25

Jika Tidak Memilik Tempat Sampah Kelurahan Parang Banoa

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Pembuangan Sampah Jika Tidak Memiliki

Tempat Sampah

LingkunganJumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %

Halaman 120 80 66 76 186 78

Kebun 21 14 17 19 38 16

Sawah 0 0 0 0 0 0

Lain-lain 9 6 4 5 13 6

Jumlah 150 100 87 100 237 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.27 menujukkan tempat pembuangan sampah di lingkungan Parang

Banoa yang tidak memiliki tempat sampah paling tinggi di halaman sebanyak

80%. Pada lingkungan Pallaraka yang tidak memiliki tempat sampah paling tinggi

yang membuang sampah di halaman sebanyak 76%.

28. Alasan Tidak Memiliki Tempat Sampah

Tabel 3.28 Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Alasan Tidak

Memiliki Tempat Sampah Kelurahan Parang Banoa Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Alasan Tidak Memiliki Tempat Sampah

LingkunganJumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %

Ekonomi 92 61 47 54 139 59

Tidak tahu 58 39 40 46 98 41

Jumlah 150 100 87 100 237 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.28 menunjukkan alasan tidak memiliki tempat sampah di lingkungan

Parang Banoa karena faktor ekonomi sebanyak 61%. Pada lingkungan pallaraka

alas an yang tidak memiliki tempat sampah karena faktor ekonomi sebanyak

54%.

29. Jenis Tempat Sampah

Tabel 3.29 Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Jenis Tempat

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 26: Laporan PBL 1

26

Sampah Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Jenis tempat sampah

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % N %Drum 25 13 7 7 32 11

Ember Plastik 72 38 38 39 110 38

Tanah galian 46 24 23 23 69 24

Lain-lain 47 25 31 31 78 27

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.29 menunjukkan jenis tempat sampah yang digunakan di lingkungan

Parang Banoa adalah ember plastik sebanyak 38%. Di lingkungan Pallaraka jenis

tempat sampah yang di gunakan adalah ember plastik sebanyak 39%.

30. Jenis Rumah

Tabel 3.30 Distribusi Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Jenis rumah

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Jenis rumahLingkungan

JumlahParang Banoa Palarakan % n % n %

Rumah Batu 122 64 46 47 168 58

Semi Permanen 30 16 20 20 50 17

Rumah Panggung 38 20 33 33 71 25

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.30 menunjukkan jenis rumah di lingkungan Parang Banoa paling

tinggi adalah jenis rumah batu sebanyak 64%. Pada lingkungan Pallaraka jenis

rumah yang paling tinggi adalah rumah batu sebanyak 47%.

31. Kandang Ternak

Tabel 3.31 Distribusi Kandang Ternak Berdasarkan Lokasi Kandang Ternak

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 27: Laporan PBL 1

27

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Lokasi

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Samping Rumah 77 40 27 28 104 36

Di bawah Rumah 24 13 21 21 45 16

Tidak ada ternak 89 47 51 51 140 48

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.31 menunjukkan lokasi kandang ternak di lingkungan Parang Banoa

yang paling tinggi adalah di samping rumah sebanyak 40.%. Pada lingkungan

Pallaraka paling tinggi di samping rumah sebanyak 28%

32. Ventilasi Rumah

Tabel 3.32 Distribusi Kontruksi Berdasarkan Ventilasi Rumah

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Ventilasi Rumah Lingkungan Jumlah

Parang Banoa Palarakan % n % n %

Ada 184 97 99 100 283 98

Tidak ada 6 3 0 0 6 2

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3. 32 menunjukkan bahwa kepemilikan ventilasi rumah di lingkungan

Paranng Banoa sebanyak 97%. Pada lingkungan Pallaraka kepemilikan ventilasi

rumah sebesar 100%.

33. Ventilasi Cukup 10%

Tabel 3.33 Distribusi Kontruksi Berdasarkan Ventilasi Rumah yang

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 28: Laporan PBL 1

28

Cukup 10% Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Ventilasi cukup 10 %

LingkunganJumlahParang Banoa Palaraka

n % n % n %Ya 178 94 95 96 273 95

Tidak 12 6 4 4 16 5

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.33 menunjukkan kepemilikan ventilasi rumah yang mencukupi

10% di lingkungan Parang Banoa sebesar 94%. Di lingkungan Pallaraka

kepemilikan ventilasi rumah yang mencukupi 10% sebesar 96%.

34. Pencahayaan di Dalam Rumah

Tabel 3.34 Distribusi Kontruksi Berdasarkan Pencahayaan di Dalam

Rumah Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

PencahayaanLingkungan

JumlahParang Banoa Palaraka

n % n % n %Terang 167 88 90 91 25 89

Tidak Terang 23 12 9 9 32 11

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.34 Menunjukkan bahwa kontruksi pencahayaan di lingkungan Parang

Banoa yang terang sebanyak 88% dan pencahayaan di lingkungan pallaraka

sebanyak 91%.

35. Jenis ventilasi

Tabel 3.35 Distribusi Kontruksi Berdasarkan Jenis Ventilasi Rumah

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 29: Laporan PBL 1

29

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Jenis Ventilasi

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Alami 41 22 36 36 77 27

Buatan 149 78 63 64 212 73

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 3.35 menunjukkan bahwa jenis ventilasi rumah di lingkungan Parang

Banoa yang buatan sebanyak 78% dan jenis ventiulasi rumah di lingkungan

pallaraka sebanyak 64%.

IV. Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kesehatan

1. Penyakit yang Ditularkan Melalui Air

Tabel 4.1 Distribusi Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kesehatan

Berdasarkan Penyakit yang Ditularkan Melalui Air di

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Penyakit yang Ditularkan Melalui Air

LingkunganJumlahParang Banoa Palaraka

n % n % n %Diare 41 22 19 `19 60 21

Typoid 1 1 0 0 0 0

Hepatitis 0 0 0 0 0 0

Dematitis 2 11 0 0 2 1

Tidak tahu 146 77 80 81 226 78

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 4.1 Menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap terhadap penyakit yang

ditularkan melalui air di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu sebanyak 77%

dan pengetahuan penyakit yang ditularkan melalui air di lingkungan pallaraka

sebanyak 61%.

2. Penyakit yang Ditularkan

Tabel 4.2 Distribusi Pengetahuan dan Sikap Terhadap Berdasarkan Penyakit

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 30: Laporan PBL 1

30

yang Ditularkan Melalui Sampah di Kelurahan Parang Banoa

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Penyakit yang Ditularkan Melalui

Sampah

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Diare 14 7 7 `7 21 7

Hepatitis 4 2 3 3 7 2

Thypoid 0 0 0 0 0 0

Tidak tahu 172 91 89 90 261 91

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 4.2 Menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap terhadap penyakit

yang ditularkan melalui sampah di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu

sebanyak 91% dan pengetahuan dan sikap terhadap penyakit yang ditularkan

melalui sampah di lingkungan pallaraka sebanyak 90%.

3. Penyakit yang Berhubungan Dengan Udara

Tabel 4.3 Distribusi Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kesehatan Berdasarkan

Penyakit yang Berhubungan dengan Udara di Kelurahan Parang

BanoaKecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Penyakit yang berhubungan dengan

udara

LingkunganJumlah

Parang Banoa

Palaraka

n % n % n %TBC 14 7 6 `6 20 7

Influensa 32 17 14 14 46 16

ISPA 0 0 0 0 0 0

Tidak tahu 144 76 79 80 223 77

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 4.3 Menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap terhadap penyakit yang

berhubungan dengan udara di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu

sebanyak 76% dan pengetahuan dan sikap terhadap penyakit yang berhubungan

dengan udara di lingkungan pallaraka sebanyak 80%.

4. Penyakit yang Berhubungan dengan Makanan

Tabel 4.4 Distribusi Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Kesehatan Berdasarkan

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 31: Laporan PBL 1

31

Penyakit Yang Berhubungan Dengan Makanan Di Kelurahan Parang

Banoa Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Penyakit yang berhubungan dengan

makanan

LingkunganJumlah

Parang Banoa Palarakan % n % n %

Diare 30 16 7 `7 37 13

Cacingan 0 0 7 7 7 2

Thypoid 0 0 0 0 0 0

Tidak tahu 160 84 85 86 245 85

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 4.4 Menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap terhadap penyakit

yang ditularkan melalui makanan di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu

sebanyak 84% dan pengetahuan dan sikap terhadap penyakit yang ditularkan

melalui makanan di lingkungan pallaraka sebanyak 86%.

5. Kebiasan Cuci Tangan

Tabel 4.5 Distribusi Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kesehatan Berdasarkan

Kebiasaan Cuci Tangan Sebelum Makan di Kelurahan Parang Banoa

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kebiasaan cuci tangan

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Ya 174 92 78 79 252 87

Tidak 16 8 21 21 37 13

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 4.5 Menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap terhadap kebiasaan

cuci tangan dengan sabun sebelum makan di lingkungan Parang Banoa sebanyak

92% dan pengetahuan dan sikap terhadap kebiasaan cuci tangan sebelum makan

di lingkungan pallaraka sebanyak 79%.

6. Kebisaan Mandi

Tabel 4.6 Distribusi Pengethuan dan Sikap Terhadap Kesehatan Berdasarkan

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 32: Laporan PBL 1

32

Kebiasaan Mandi dalam Sehari di Kelurahan Parang Banoa

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kebiasaan mandi dalam sehari

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %1 kali 4 2 4 4 8 3

2 kali 163 86 86 87 249 86

3 kali 23 12 9 9 32 11

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 4.6 Menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap terhadap kebiasaan

mandi dalam sehari di lingkungan Parang Banoa yang 2 kali sebanyak 86% dan

pengetahuan dan sikap terhadap kebiasaan mandi dalam sehari di lingkungan

pallaraka sebanyak 87%.

7. Kebiasaan Menggosok Gigi

Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kesehatan Berdasarkan

Kebiasaan Menggosok Gigi dalam Sehari di Kelurahan Parang Banoa

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kebiasaan menggosok gigi

dalam sehari

LingkunganJumlahParang Banoa Palaraka

n % n % n %1 kali 4 2 2 2 6 2

2 kali 171 90 83 84 254 88

3 kali 15 8 14 14 29 10

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 4.7 Menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap terhadap kebiasaan

menggosok gigi dalam sehari di lingkungan Parang Banoa yang 2 kali sebanyak

90% dan pengetahuan dan sikap terhadap kebiasaan menggosok gigi dalam sehari

di lingkungan pallaraka sebanyak 84%.

8. Kebiasaan Merokok

Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kesehatan Berdasarkan

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 33: Laporan PBL 1

33

Kebiasaan Merokok dalam Sehari di Kelurahan Parang Banoa

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kebiasaan Merokok

LingkunganJumlahParang Banoa Palaraka

n % n % n %

sering 106 56 55 56 161 56

Kadang-kadang 7 4 11 11 18 6

Tidak 77 40 33 33 110 38

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data Primer 2010

Tabel 4.8 Menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap terhadap kebiasaan

merokok di lingkungan Parang Banoa yang sering sebanyak 56% dan

pengetahuan dan sikap terhadap merokok di lingkungan pallaraka sebanyak 56%.

9. Kebiasaan Aktivitas Fisik

Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kesehatan Berdasarkan

Kebiasaan Aktivitas Fisik dalam Sehari di Kelurahan Parang Banoa

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Aktivitas FisikLingkungan

JumlahParang Banoa Palarakan % n % n %

Ya 137 72 81 82 218 75

Tidak 24 13 8 8 32 11

Kadang-kadang 29 15 10 10 39 14

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data Primer 2010

Tabel 4.9 Menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap terhadap kebiasaan

beraktivitas fisik di lingkungan Parang Banoa sebanyak 72% dan pengetahuan dan

sikap terhadap kebiasaan beraktivitas fisik di lingkungan pallaraka sebanyak 82%.

V. Pengetahuan Gizi

1. Pengertian Gizi

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 34: Laporan PBL 1

34

Tabel 5.1 Distribusi Pengetahuan Status Gizi Berdasarkan Pengertian

Gizi di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Pengertian GiziLingkungan

JumlahParang Banoa Palarakan % n % n %

Ya 44 23 16 16 60 21

Tidak Tahu 145 77 83 84 229 79

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.1 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan pengertian

gizi di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu sebanyak 77% dan pengetahuan

status gizi berdasarkan pengertian gizi sebanyak 84%.

2. Gizi Seimbang

Tabel 5.2 Distribusi Pengetahuan Status Gizi Berdasarkan Makanan yang

Termasuk Gizi Seimbang di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Makanan Yang

Termasuk gizi

seimbang

Lingkungan Jumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %

Ya 54 28 27 27 81 28

Tidak Tahu 136 72 72 73 208 72

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.2 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan

makanan yang termasuk gizi seimbang di lingkungan Parang Banoa yang tidak

tahu sebanyak 72% dan pengetahuan status gizi berdasarkan makanan yang

termasuk gizi seimbang sebanyak 73%.

3. Makanan Sehari-hari

Tabel 5.3 Distribusi Pengetahuan Status Gizi Berdasarkan Makanan

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 35: Laporan PBL 1

35

Sehari-hari di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Makanansehari-hari

Lingkungan JumlahParang Banoa Palaraka

n % n % n %Ya 102 54 58 59 143 49

Tidak Tahu 88 46 41 41 146 51

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.3 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan makanan

sehari-hari di lingkungan Parang Banoa sebanyak 54% dan pengetahuan status

gizi berdasarkan makanan sehari-hari sebanyak 59%.

4. Gizi yang Termasuk Zat Pengatur

Tabel 5.4 Distribusi pengetahuan status gizi Berdasarkan zat gizi yang temasuk

zat pengatur di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Zat Gizi Yang Termasuk Zat

Pengatur

LingkunganJumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %Ya 28 15 2 2 30 10

Tidak Tahu 162 85 97 98 259 90

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.4 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan zat gizi

yang termasuk zat pengatur di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu sebanyak

85% dan pengetahuan status gizi berdasarkan zat gizi yang termasuk zat pengatur

sebanyak 98%.

5. Gizi yang Termasuk Zat Pembangun

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 36: Laporan PBL 1

36

Tabel 5.5 Distribusi Pengetahuan Status Gizi Berdasarkan zat gizi yang temasuk

zat Pembangun di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Zat Gizi Yang Termasuk Zat

Pengatur

LingkunganJumlahParang

BanoaPalaraka

n % n % n %Ya 29 15 3 3 32 11

Tidak Tahu 161 85 96 97 257 89

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan pengertian

gizi di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu sebanyak 77% dan pengetahuan

status gizi berdasarkan pengertian gizi sebanyak 84%.

6. Gizi Berdasarkan Sumber Karbohidrat

Tabel 5.6 Distribusi pengetahuan status gizi Berdasarkan sumber karbohidrat

di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Sumber ProteinLingkungan

JumlahParang Banoa PalarakaN % n % n %

Ya 42 22 4 4 46 16

Tidak Tahu 148 78 95 96 243 84

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.6 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan sumber

protein di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu sebanyak 78% dan

pengetahuan status gizi berdasarkan sumber protein sebanyak 96%.

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 37: Laporan PBL 1

37

7. Makanan Pendamping Nasi

Tabel 5.7 Distribusi Pengetahuan Status Gizi Berdasarkan Makanan

Pendamping Nasi di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Makanan Pendamping nasi

Lingkungan JumlahParang Banoa Palaraka

n % n % n %Ya 58 31 28 28 86 30

Tidak Tahu 132 69 71 72 203 70

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.7 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan makanan

pendamping nasi di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu sebanyak 69% dan

pengetahuan status gizi berdasarkan makanan pendamping nasi sebanyak 72%.

8. Gizi Berdasarkan Zat Pembangun

Tabel 5.8Distribusi Pengetahuan Status gizi Berdasarkan Zat Pembangun

di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Zat PembangunLingkungan

JumlahParang Banoa Palarakan % n % n %

Ya 28 15 3 3 31 11

Tidak Tahu 162 85 96 97 258 89

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.8 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan zat

pembangun di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu sebanyak 85% dan

pengetahuan status gizi berdasarkan pengertian gizi sebanyak 97%.

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 38: Laporan PBL 1

38

9. Gizi berdasarkan Sumber Vutamin

Tabel 5.9 Distribusi Pengetahuan status Gizi Berdasarkan Sumber Vitamin

di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Sumber Vitamin

LingkunganJumlah

Parang Banoa

Palaraka

n % n % n %Ya 37 19 9 9 46 16

Tidak Tahu 153 81 90 91 243 84

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.9 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan sumber

vitamin di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu sebanyak 81% dan

pengetahuan status gizi berdasarkan sumber vitamin sebanyak 91%.

10. Gizi Berdasarkan Sumber Mineral

Tabel 5.10 Distribusi Pengetahuan Status Gizi Berdasarkan Sumber Mineral

di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Sumber Mineral

LingkunganJumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %Ya 33 17 4 4 37 13

Tidak Tahu 157 83 95 96 252 87

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.10 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan sumber

mineral di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu sebanyak 83% dan

pengetahuan status gizi berdasarkan sumber mineral sebanyak 96%.

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 39: Laporan PBL 1

39

11. Penyakit Berhubungan Dengan Gizi

Tabel 5.11 Distribusi Pengetahuan Status Gizi Berdasarkan Penyakit Berhubungan

dengan Gizi di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Penyakit berhubungan dengan

gizi

LingkunganJumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %Anemia 50 27 15 `15 65 23

KKP pada balita 2 1 3 3 5 2

GAKY 6 3 1 1 7 2

KVA 8 4 9 9 17 6

Tidak Tahu 124 65 71 72 195 67

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.11 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan penyakit

yang berhubungan dengan gizi di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu

sebanyak 65% dan pengetahuan status gizi berdasarkan penyakit yang

berhubungan dengan gizi sebanyak 72%.

12. Gizi Berdasarkan Makanan Pada Bayi

Tabel 5.12 Distribusi Pengetahuan Status Gizi Berdasarkan Makanan pada Bayi

di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Sumber :

Data primer

2010

Tabel

5.12

Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan makanan pada bayi di

lingkungan Parang Banoa yang memberikan ASI sebanyak 88% dan pengetahuan

status gizi berdasarkan makanan pada bayi sebanyak 83%.

13. Umur Berapa Anak Pemberian ASI

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Makanan Pada Bayi

LingkunganJumlahParang Banoa Palaraka

n % n % n %ASI 167 88 82 83 249 86

Susu Formula 10 5 6 6 16 6

Air Tajin 13 7 5 5 18 6

Tidak tahu 0 0 6 6 6 2

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Page 40: Laporan PBL 1

40

Tabel 5.13 Distribusi Pengetahuan Status Gizi Berdasarkan Umur Berapa Anak

Pemberian ASI Kelurahan Parang Banoa Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Pemberian ASI

LingkunganJumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %

1 bulan 15 8 0 0 15 5

2 bulan 2 1 5 5 7 2

3 bulan 8 4 3 3 11 4

4 bulan 17 9 16 16 33 12

5 bulan 32 17 2 2 34 12

6 bulan 116 61 67 68 183 63

Tidak Ada 0 0 6 6 6 2

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.13 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan umur

anak di berikan ASI saja di lingkungan Parang Banoa yang 6 bulan sebanyak

61% dan pengetahuan status gizi berdasarkan umur anak di berikan ASI saja

sebanyak 68%.

14. Gizi Berdasarkan Manfaat ASI

Tabel 5.14 Distribusi Pengetahuan Status Gizi Berdasarkan Manfaat ASI

Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Manfaat ASI

LingkunganJumlah

Parang Banoa

Palaraka

n % n % n %Meningkatkan Imunisasi

Tubuh

26 14 13 13 39 14

Menambah Kecerdasan 11 6 1 1 12 4

Mengurangi Biaya 14 7 7 7 21 7

Tidak Tahu 139 73 70 71 209 72

Tidak Ada 0 0 8 8 8 3

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 41: Laporan PBL 1

41

Tabel 5.14 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan manfaat

ASI di lingkungan Parang Banoa yang tidak tahu sebanyak 73% dan pengetahuan

status gizi berdasarkan manfaat ASI sebanyak 71%.

15. Umur Pemberian Makanan Pendamping ASI

Tabel 5.15 Distribusi Pengetahuan Status Gizi Berdasarkan Umur Pemberian

Makanan Pendamping ASI di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan

PallanggaKabupaten Gowa Tahun 2010

Pemberian Makanan

pendamping ASI

LingkunganJumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %1 bulan 11 6 1 1 12 4

2 bulan 9 5 5 5 14 5

3 bulan 15 8 4 4 19 6

4 bulan `42 22 15 15 57 20

5 bulan 29 15 3 3 32 11

6 bulan 84 44 63 64 147 51

Tidak Ada 0 0 8 8 8 3

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.15 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan umur

pemberian makanan pendamping ASI di lingkungan Parang Banoa yang 6 bulan

sebanyak 44% dan pengetahuan status gizi berdasarkan umur pemberian makanan

pendamping ASI sebanyak 64%.

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 42: Laporan PBL 1

42

16. Jenis Makanan Pendamping ASI

Tabel 5.16 Distribusi Pengetahuan Status Gizi Berdasarkan Jenis Makanan

Pendamping ASI di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Jenis Makanan Pendamping ASI

LingkunganJumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %Sari Buah pisang 151 80 69 70 220 76

Susu formula 17 9 7 7 24 8

Nasi Tim 19 10 14 14 33 12

Air Beras 3 1 1 1 4 1

Tidak Ada 0 0 8 8 8 3

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 5.16 Menunjukkan bahwa pengetahuan status gizi berdasarkan jenis

makanan pendamping ASI di lingkungan Parang Banoa yang sari buah pisang

sebanyak 80% dan pengetahuan status gizi berdasarkan jenis makanan

pendamping ASI sebanyak 70%.

VI. AKSES PELAYANAN KESEHATAN

1. Akses Pelayanan Kesehatan Terdekat dari Rumah

Tabel 6.1 Distribusi Akses Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Akses Pelayanan Kesehatan

Terdekat dari Rumah di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Akses Pelayanan Kesehatan yang

Terdekat dari Rumah

LingkunganJumlah

Parang Banoa

Palaraka

n % n % n %RS 0 0 0 0 0 0

PKM 58 30 46 46 104 36

PUSTU 127 67 53 54 180 62

Bidan Praktek 4 2 0 0 4 2

Dokter Praktek 0 0 0 0 0 0

MANTRI 1 1 0 0 1 0

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 43: Laporan PBL 1

43

Tabel 6.1 Menunjukkan bahwa akses pelayanan kesehatan berdasarkan akses

pelayanan kesehatan yang terdekat dari rumah di lingkungan Parang Banoa yaitu

PUSTU sebanyak 67% dan akses pelayanan kesehatan yang terdekat dari rumah

sebanyak 54%.

2. Tempat Pelayanan Kesehatan Yang Dimanfaatkan

Tabel 6.2 Distribusi Akses Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Tempat Pelayanan Kesehatan

Dimanfaatkan di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Tempat Pelayanan Kesehatan yang Dimanfaatkan

LingkunganJumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %RS 7 4 3 3 10 3

PKM 126 66 78 79 204 71

PUSTU 42 22 14 14 56 19

Bidan Praktek 9 5 2 2 11 4

Dokter Praktek 6 3 2 2 8 3

MANTRI 0 0 0 0 0 0

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 6.2 Menunjukkan bahwa akses pelayanan kesehatan berdasarkan tempat

pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan di lingkungan Parang Banoa yaitu

Puskesmas sebanyak 66% dan akses pelayanan kesehatan berdasarkan tempat

pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan di Pallaraka sebanyak 79 %.

3. Alasan Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan

Tabel 6.3 Distribusi Akses Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Alasan Memanfaatkan

Pelayanan Kesehatan di Kelurahan Parang BanoaKecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Alasan Memanfaatkan

Pelayanan Kesehatan

Lingkunganjumlah

Parang Banoa

Palaraka

n % n % n %Dekat 0 0 0 0 0 0

Pelayanan yang Baik

58 30 46 46 104 36

Biaya Murah 127 67 53 54 180 62,3

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 44: Laporan PBL 1

44

Tabel 6.3 Menunjukkan bahwa akses pelayanan kesehatan berdasarkan alasan

memanfaatkan pelayanan kesehatan di lingkungan Parang Banoa yaitu karena

biaya murah sebanyak 67% dan akses pelayanan kesehatan berdasarkan alasan

memanfaatkan pelayanan kesehatan di Pallaraka sebanyak 54 %.

4. Jarak Pelayanan

Tabel 6.4 Distribusi Akses Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Jarak Pelayanan

Kesehatan dengan Rumah Kelurahan Parang Banoa Kecamatan

PallanggaKabupaten Gowa Tahun 2010

Jarak Pelayanan Kesehatan dengan

Rumah

LingkunganJumlah

Parang Banoa

Palaraka

n % n % n %< 1 km 44 23 26 26 70 24

¿ 2 km 146 77 73 74 219 76

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 6.4 Menunjukkan bahwa akses pelayanan kesehatan berdasarkan jarak

pelayanan kesehatan dengan rumah di lingkungan Parang Banoa yang > 2 km sebanyak

77% dan akses pelayanan kesehatan berdasarkan jarak pelayanan kesehatan dengan

rumah di Pallaraka sebanyak 79 %.

5. Kendaraan yang Digunakan

Tabel 6.5 Distribusi Akses Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Kendaraan

yang Digunakan Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kendaraan yang Digunakan

LingkunganJumlah

Parang Banoa

Palaraka

n % n % n %Jalan Kaki 16 8 0 0 16 6

Mobil 5 3 4 4 9 3

Motor 168 88 95 96 263 91

Sepeda 1 1 0 0 1 0

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 6.5 Menunjukkan bahwa akses pelayanan kesehatan berdasarkan

kendaraan yang digunakan di lingkungan Parang Banoa yaitu dengan naik motor

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 45: Laporan PBL 1

45

sebanyak 88% dan akses pelayanan kesehatan berdasarkan kendaraan yang

digunakan di Pallaraka sebanyak 96 %.

6. Biaya Kesehatan

Tabel 6.6 Distribusi Akses Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Biaya yang Dikeluarkan

untuk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan di KelurahanParang Banoa

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Biaya untuk Pelayanan Kesehatan

LingkunganJumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %Ya 55 29 33 33 88 30

Tidak 135 71 66 67 201 70

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 6.6 Menunjukkan bahwa akses pelayanan kesehatan berdasarkan biaya

yang dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan di lingkungan Parang Banoa yaitu

sebanyak 71% dan akses pelayanan kesehatan berdasarkan biaya yang

dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan di Pallaraka sebanyak 79 %.

7. Kepuasan Terhadap Kesehatan

Tabel 6.7 Distribusi Akses Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Kepuasan

Terhadap Pelayanan Kesehatan di Kelurahan Parang Banoa

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kepuasan Pelayanan Kesehatan

LingkunganJumlah

Parang Banoa

Palaraka

n % n % n %Sangat Puas 16 8 2 2 18 6

Puas 171 90 91 92 262 91

Tidak Puas 3 2 6 6 9 3

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 6.7 Menunjukkan bahwa akses pelayanan kesehatan berdasarkan

kepuasaan pelayanan kesehatan di lingkungan Parang Banoa yaitu puas sebanyak

90% dan akses pelayanan kesehatan berdasarkan kepuasaan pelayanan kesehatan

di Palaraka sebanyak 92 %.

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 46: Laporan PBL 1

46

8. Hambatan ke Pelayanan Kesehatan

Tabel 6.8 Distribusi Akses Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Hambatan

Dalam Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Di Kelurahan Parang

Banoa Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Hambatan Memanfaatkan

Pelayanan Kesehatan

LingkunganJumlah

Parang Banoa

Palaraka

n % n % n %Jarak Rumah ke Tempat

Pelayanan Kesehatan jauh

16 8 8 8 24 8

Tidak Ada Kendaraan

Pribadi

32 18 27 27 59 20

Tidak Ada Transportasi

Umum

10 5 3 3 13 5

Tidak Ada Biaya 65 34 35 36 100 35

Tidak Ada Kesempatan 67 35 26 26 93 32

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 6.8 Menunjukkan bahwa akses pelayanan kesehatan berdasarkan

hambatan memanfaatkan pelayanan kesehatan di lingkungan Parang Banoa yaitu

tidak ada kesempatan sebanyak 35% dan akses pelayanan kesehatan berdasarkan

hambatan memanfaatkan pelayanan kesehatan di Pallaraka sebanyak 36 %.

9. Kepemilikan Kotak P3K.

Tabel 6.9 Distribusi Akses Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Kepemilikan

Kotak P3K Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Kepemilikan Kotak P3K

Lingkungan Jumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %Ya 3 2 2 2 5 2

Tidak 187 98 97 98 284 98

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 6.9 Menunjukkan bahwa akses pelayanan kesehatan berdasarkan

kepemilikan kotak P3K di lingkungan Parang Banoa yaitu sebanyak 92% dan

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 47: Laporan PBL 1

47

akses pelayanan kesehatan berdasarkan kepemilikan kotak P3K di Pallaraka

sebanyak 98 %.

10. Pengetahuan Posyandu

Tabel 6.10 Distribusi Akses Pelayanan Kesehatan Berdasrkan Pengetahuan Tentang

POSYANDU di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa Tahun 2010

Pengetahuan tantang POSYANDU

Lingkungan Jumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %Tahu 126 66 50 51 176 61

Tidak Tahu 64 34 49 49 113 39

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 6.10 Menunjukkan bahwa akses pelayanan kesehatan berdasarkan

pengetahuan tentang POSYANDU di lingkungan Parang Banoa yaitu sebanyak

66% dan akses pelayanan kesehatan berdasarkan pengetahuan tentang

POSYANDU di Pallaraka sebanyak 79 %.

11. Pemanfaatan Posyandu

Tabel 6.11 Distribusi Akses Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Pemanfaatan

POSYANDU di Kelurahan Parang Banoa Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa Tahun 2010

Pemanfaatan POSYANDU

LingkunganJumlah

Parang Banoa Palaraka

n % n % n %Ya 88 46 37 37 125 43

Kadang-kadang 24 13 12 12 36 13

Tidak 78 41 50 51 128 44

Jumlah 190 100 99 100 289 100

Sumber : Data primer 2010

Tabel 6.11 Menunjukkan bahwa akses pelayanan kesehatan berdasarkan

pemanfaatan POSYANDU di lingkungan Parang Banoa yaitu sebanyak 46% dan

akses pelayanan kesehatan berdasarkan pemanfaatan POSYANDU di Pallaraka

sebanyak 51%.

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 48: Laporan PBL 1

48

Data Kualitatif

Berdasarkan hasil pengumpulan data, baik melalui pengamatan maupun

wawancara langsung dengan tokoh masyarakat, petugas kesehatan setempat serta

kepala kelurahan Parang banoa. Masalah kesehatan yang sering muncul adalah

diare, batuk, demam, pusing dan influnsa pada musim – musim tertentu.

Keadaan ini dapat dihubungkan dengan kondisi perumahan penduduk dimana

penduduk desa Parang Banoa ada yang tidak memiliki tempat sampah, tidak

memiliki Saluran Pembuangan Air Limba ( SPAL ) yang memenuhi syarat serta

timbulnya bau yang menyengat karena adanya kototran hewan dan juga kondisi

lingkungannya yang kurang bersih. Lain halnya dengan sumber air bersih di desa

Parang Banoa, sebagaian masyarakat telah memiliki jamban dan sebagian

kecilnya membuang tinja di semak-semak, sawah dan sungai.

Pada prinsipnya masyarakat mengetahui bagamana cara penanganan sampah

dan air limbah yang baik, namun kurangnya kesadaran masyarakat tentang

pentingnya sarana – sarana tersebut, masyarakat terlalu disibukkan dengan

pekerjaan masing– masing dan kurangnya sarana penampungan sampah dan air

limbah yang disediakan oleh pemerintah desa Parang Banoa sehingga

mengakibatkan timbulnya indicator-indikator penyebab masaah kesehatan.

Jenis program yang dibiutuhkan masyarakat adalah program kesehatan yang

terpadu, terarah, dan berkesinambungan sehingga apa yang diharapkan dapat

terwujud tahap demi tahap. Dalam hal ini tidak terlepas dari kerjasama berbagai

pihak baik itu masyarakat maupun pemerintah.

B. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

a. Faktor Pendukung

Selam pelaksanaa PBL 1 faktor – faktor yang mendukung kami selama

berada di lokasi yaitu :

Adanya partisipasi aktif dan kooperatif dari masyarakat yang

membantu dalam kegiatan PBL 1.

Dukungan dari instansi-instansi yang terkait baik itu kecamatan atau

desa dan puskesmas.

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 49: Laporan PBL 1

49

Penempatan posko di tengah-tengah desa Parang Banoa sehingga

memudahkan kami untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan

masyarakat.

b. Faktor Penghambat

Selama pelaksanaan PBL 1 faktor-faktor yang menghambat kami selama

berada di lokasi yaitu :

Sarana dan prasarana transportasi yang kurang mendukung untuk

bepergian.

Keadaan lokasi yang terpencil dan jauh dari pusat kota sehingga ada

beberapa keperluan yang harus di beli dengan menempuh jarak yang

cukup jauh.

Faktor bahasa dan dialek yang berbeda karena sebagian anggota

kelompok berasal dari daerah bugis.

C. Penentuan Prioritas Masalah

Berdasarkan hasil Base Line Data di lingkungan Tattakang dan Barua

maka dapat diangkat prioritas masalah sebagai berikut :

Jamban

Tempat Sampah

SPAL

Pengetahuan tentang Gizi

D. Keterbatasan PBL

Adapun yang menjadi faktor keterbatasan kami dalam pelaksanaan

kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan(PBL)1 yaitu:

1. Sarana dan prasarana transportasi yang kurang mendukung untuk

bepergian.

2. Keadaan lokasi yang terpencil dan jauh dari pusat kota sehingga ada

beberapa keperluan yang harus di beli dengan menempuh jarak yang

cukup jauh.

3. Faktor bahasa dan dialek yang berbeda karena sebagian anggota

kelompok berasal dari daerah bugis.

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 50: Laporan PBL 1

50

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Base Line Data diperoleh dari pelaksanaan kegiatan

Pengalaman Belajar Lapangan(PBL) I, di lingkungan Tattakang dan Barua

kemudian didistribusikan menurut data keluarga ( daftar anggota keluarga, ibu

hamil, dan Daftar balita ), data statistic vital, data kesehatan lingkungan

( penyediaan air bersih, jamban, SPAL, pembuangan sampah, rumah ),

pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan, pengetahuan gizi, akses pelayanan

kesehatan, dan pengetahuan tentang POSYANDU di lingkungan Tattakang dan

Barua, maka dapat diketahui permasalahan yang perlu diperhatikan di lingkungan

tersebut adalah:

1. Dari aspek lingkungan, masih banyak warga yang belum memiliki jamban

pribadi, tidak memiliki tempat pembuangan sampah jadi sampah mereka

dibuang disembarangan tempat dan SPAL yang tidak memenuhi syarat.

2. Dari aspek pengetahuan tentang kesehatan, masih banyak masyarakat yang

belum mengetahui tentang gizi.

B. Saran

1. Dengan adanya prioritas masalah diatas hendaknya para aparat desa

bekerjasama dengan masyarakat untuk bersama-sama mencari jalan keluar

utamanya dalam bidang kesehatan karena sebenarnya masyarakat telah

mempunyai cukup SDA hanya bagaimana meningkatkan SDM mereka

untuk mengelola sesuatu yang ada.

2. Agar pihak mahasiswa PBL dapat membantu memfasilitasi terwujudnya

masyarakat sehat di lingkungan Tattakang dan Barua.

3. Agar pihak pengelola, supervise dan pembimbing Pengalaman Belajar

Lapangan (PBL) I (satu) STIKES YAPIKA Makassar ,melakukan

peningkatan fasilitas terhadap pelaksanaan kegiatan ini.

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1

Page 51: Laporan PBL 1

51

DAFTAR PUSTAKA

Entjang,Indan.2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Citra Aditya Bakti: Bandung

STIK TAMALATEA Makassar, 2008,” Laporan Hasil Pengalaman Belajar lapangan I.

Universitas Indonesia Timur Makassar, 2008,” Laporan Hasil Pengalaman Belajar lapangan I.

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2008,” Laporan Hasil Pengalaman Belajar lapangan I

Laporan Hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1