kecanduan internet terhadp ipk 25

84
HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA TAHUN 2012 Oleh IRFAN SYAMSU 110 207 068 PEMBIMBING : Pembimbing I : dr. Hj. Suliati. P. Amir, Sp.M Pembimbing II : dr. Hj. Shulhana Mokhtar FAKULTAS KDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESI

Upload: jefrizal-mat-zain

Post on 03-Jan-2016

225 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

kti kecanduan internet

TRANSCRIPT

Page 1: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET TERHADAP INDEKS

PRESTASI MAHASISWA DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TAHUN 2012

Oleh

IRFAN SYAMSU

110 207 068

PEMBIMBING :

Pembimbing I : dr. Hj. Suliati. P. Amir, Sp.M

Pembimbing II : dr. Hj. Shulhana Mokhtar

FAKULTAS KDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESI

MAKASSAR

2012

Page 2: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET TERHADAP INDEKS

PRESTASI MAHASISWA DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA TAHUN 2012

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran

OLEH :

IRFAN SYAMSU110 207 068

PEMBIMBING :

Pembimbing I Pembimbing II

(dr. Hj. Suliati. P. Amir, Sp.M) (dr. Hj. Shulhana Mokhtar)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2012

ii

Page 3: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

LEMBAR PERSETUJUAN

Yang tersebut namanya di bawah ini:

Nama : IRFAN SYAMSU

Stambuk : 110207068

Adalah benar telah menyelesaikan Penelitian yang berjudul “HUBUNGAN

KECANDUAN INTERNET TERHADAP INDEKS PRESTASI

MAHASISWA DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA TAHUN 2012” dan telah

disetujui oleh dosen pembimbing.

Makassar, Juni 2012

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

(dr. Hj. Suliati. P. Amir, Sp.M) (dr. Hj. Shulhana Mokhtar)

iii

Page 4: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET TERHADAP INDEKS

PRESTASI MAHASISWA DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA TAHUN 2012

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

IRFAN SYAMSU

110207068

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada

Hari/Tanggal :

Waktu :

Tempat :

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Makassar,

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

(dr. Hj. Suliati. P. Amir, Sp.M) (dr. Hj. Shulhana Mokhtar)

Koordinator Karya Tulis IlmiahFakultas Kedokteran UMI

Dr. dr. Sri Vitayani, Sp.KK

iv

Page 5: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

ABSTRAK

HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA TAHUN 2012, dibimbing oleh Hj. Suliati. P. Amir dan Hj. Shulhana Mokhtar

( X + 37 Halaman + 5 Tabel + 3 Grafik + 2 Gambar + Lampiran )

Latar Belakang: Internet merupakan salah satu media yang sekarang ini diminati oleh banyak orang yang perkembangannya cukup pesat. Pesatnya perkembangan internet juga diikuti dengan maraknya kecanduan internet yang khususnya terjadi pada mahasiswa, yang dimana kecanduan internet juga menimbulkan dampak yang negatif.

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu meneliti hubungan antara kecanduan internet dengan dampaknya terhadap Indeks Prestasi mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia tahun 2012

Hasil Penelitian: Mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia tahun 2012 yang normal (tidak mengalami kecanduan internet) sebesar 32,5%, tipe mild sebesar 57,5% dan tipe moderate sebesar 10%. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagian besar 1,5-1,99 yaitu 65,0%, IPK 1,0-1,49 sebanyak 27,5 dan paling sedikit kurang dari 1 sebanyak 7,5%.

Kesimpulan : Dari hasil analisis didapatkan tidak ada hubungan antara tingkat kecanduan internet dengan Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa (p=0,471)

Kata Kunci : Kecanduan internet, Indeks Prestasi Kumulatif, Mahasiswa.

Sumber : 19 Kepustakaan

v

Page 6: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini sebagai

syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran dapat terselesaikan dengan

judul “HUBUNGAN KECANDUAN INTERNET TERHADAP INDEKS

PRESTASI MAHASISWA DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA TAHUN 2012”.

Penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak kelemahan dan

kekurangan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, baik dari isi maupun

penulisannya. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun senantiasa penulis harapkan demi penyempurnaan tugas-tugas yang

akan datang.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis dapatkan

sehingga laporan ini dapat terselesaikan, terutama kepada yang terhormat :

1. Prof. dr. H. Abd. Razak Datu, Ph.D (Alm) sebagai mantan Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

2. Prof. dr. H. Syarifuddin Wahid, PhD, SpPA, SpF sebagai Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Muslim Indonesia beserta seluruh jajarannya.

vi

Page 7: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

3. DR. dr. Sri Vitayani, Sp.KK sebagai koordinator karya tulis ilmiah yang

telah ikhlas meluangkan waktunya, memberikan petunjuk, dan saran serta

nasehat selama penyusunan karya Ilmiah ini.

4. dr. Hj. Suliati. P. Amir, Sp.M dan dr. Hj. Shulhana Mokhtar selaku

pembimbing dalam menyusun penelitian ini.

5. Para Staf MEU Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

6. Ahmad Azhari Nurdin yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian

ini.

7. Sahabat-sahabat penulis yang telah memberikan saran dalam pembuatan

karya tulis ini, semoga kita akan selalu menjadi sahabat.

8. Seluruh warga Deltoideus 2007 atas semua bantuan yang diberikan saat

penyusunan skripsi ini.

9. Keluarga besar penulis yang senantiasa mendoakan atas kelancaran

penyelesaian skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.

Tidak lupa ucapan terima kasih yang setingi-tingginya untuk kedua orang

tua tercinta, Muh. Basir Nanda dan Hj. Normawati, S.Pd yang selalu memberikan

motivasi, dukungan, doa-doanya, dan selalu sabar dalam menghadapi kenakalanku

selama ini. Semoga apa yang telah kita lakukan bernilai ibadah disisi Allah SWT

dan kita senantiasa mendapatkan Ridho-Nya, Amin Ya Rabbal Alamin…..

Makassar, September 2012

Penulis

vii

Page 8: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

ABSTRAK..................................................................................................... iii

KATAPENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum tentang Kecanduan............................................. 5

2.2 Tinjauan Umum tentang Prestasi Belajar...................................... 10

2.3 Indeks Prestasi .............................................................................. 16

2.4 Kerangka Konsep........................................................................... 16

2.5 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif.................................... 18

viii

Page 9: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian............................................................................. 20

3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................ 20

3.3 Waktu Penelitian.......................................................................... 20

3.4 Populasi dan Sampel ................................................................... 20

3.5 Pengumpulan Data....................................................................... 21

3.6 Pengolahan dan Penyajian Data................................................... 21

3.7 Analisis data ................................................................................ 22

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Fakultas Kedokteran UMI.............................. 23

4.2 Pimpinan Fakultas Kedokteran Umi............................................ 24

4.3 Visi dan Misi Fakultas Kedokteran Umi..................................... 24

4.4 Sarana dan Prasarana Fakultas Kedokteran Umi......................... 25

4.5 Staf Dosen Fakultas Kedokteran Umi.......................................... 26

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian............................................................................. 27

5.2 Pembahasan.................................................................................. 32

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ................................................................................. 36

6.2 Saran........................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

Page 10: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Fakultas

Kedokteran UMI ..................................................................... 27

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Internet Addiction Test di

Fakultas Kedokteran UMI ......................................................... 28

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif di

Fakultas Kedokteran UMI ......................................................... 30

Tabel 5.4 Distribusi Nilai Internet Addiction Test dengan Indeks Prestasi

Kumulatif Mahasiswa ............................................................... 31

Tabel 5.5 Hasil Uji Chi Square .................................................................. 35

x

Page 11: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

DAFTAR GRAFIK

Grafik 5.1 Grafik Distribusi berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 28

Grafik 5.2 Grafik Distribusi berdasarkan Internet Addiction di

Fakultas Kedokteran UMI ......................................................... 29

Grafik 5.3 Grafik Distribusi berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif

di Fakultas Kedokteran UMI ..................................................... 30

xi

Page 12: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.4 Kerangka Konsep..................................................................... 18

Gambar 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................................ 25

xii

Page 13: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Internet Addiction Disorder

Lampiran 2 Master Tabel Data Penelitian

Lampiran 3 Hasil Analisis Data Penelitian

xiii

Page 14: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehadiran internet bisa dibilang terlambat di Indonesia, namun dapat

dibilang sangat cepat perkembangannya. Berdasarkan data dari situs Internet

World Stats, pengguna internet di Indonesia telah mencapai angka 25 juta orang

pada akhir tahun 2008. Tingkat pertumbuhan penggunaan internet yang terjadi

selama 8 tahun mencapai 1.150%. Jauh melebihi data yang diambil pada tahun

2000, dimana jumlahnya hanya 2 juta orang. Besar pertumbuhan penggunaan

internet ini jauh lebih besar dari jumlah pertumbuhan penduduk di Indonesia yang

tidak lebih dari 3% per tahun. Hal tersebut makin meyakinkan bahwa internet

dapat menjadi media baru yang akan dinikmati seluruh masyarakat Indonesia

seperti halnya media televisi saat ini.1

Internet merupakan salah satu media yang sekarang ini diminati oleh

banyak orang. Internet yang semula dirancang untuk menjadi sistem komunikasi

militer telah berkembang menjadi penghubung banyak komputer sekaligus ke

dalam sebuah jaringan. Perkembangan internet saat ini bukan hanya sebagai alat

pengiriman, pertukaran dan pengambilan data, melainkan juga memenuhi banyak

fungsi lain, meliputi kemudahan berbisnis, berkarir, berkomunikasi, menjalankan

proses belajar - mengajar, menjalin relasi, menyiarkan berita, hingga

berkampanye. Dapat dipastikan bahwa jumlah pengguna internet ini akan terus

bertambah seiring dengan semakin mudahnya koneksi internet, tersebarnya

1

Page 15: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

jaringan, serta juga semakin tersedianya peralatan komputer, handphone, hingga

iPhone dan BlackBerry.2

Semakin tidak terhindarkannya internet sebagai perlengkapan studi dan

alat bantu pekerjaan membuat internet turut berperan dalam cara kita berpikir,

berkomunikasi, berelasi, berekreasi, bertingkah laku dan mengambil keputusan.

Internet menjadi suatu kegemaran tersendiri dalam mencari informasi terbaru dan

menjalin pengaruh dengan orang lain di beda tempat. Internet juga memiliki

kelebihan karena sifat yang tidak terbatasnya waktu akses, sehingga individu

dapat mengakses internet kapan saja. Hal ini membuat beberapa orang terkena

salah satu dampak negatif dari penggunaan internet. Tidak sedikit orang yang

sangat bergantung pada internet sehingga mengalami kecanduan. Seiring dengan

berkembangnya jaringan internet, saat ini jumlah penderita adiksi internet atau

kecanduan internet semakin bertambah banyak. Kecanduan jenis tersebut dapat

dialami anak-anak maupun dewasa.3

Internet addiction merupakan sebuah sindrom yang ditandai dengan

menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet

dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online. Durasi waktu yang

digunakan juga semakin lama akan semakin bertambah agar individu

mendapatkan efek perubahan dari perasaan, dimana setelah bermain internet atau

game online individu merasakan kenyamanan dan kesenangan. Sebaliknya,

individu biasanya akan merasa cemas atau bosan ketika bermain internet ditunda

atau diberhentikan.4

Efek dari kecanduan internet dapat dilihat dalam bidang akademik,

2

Page 16: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

hubungan (relationship), pekerjaan (occupational), keuangan (financial), fisik,

dan mendapatkan masalah psikologi yang serius di kemudian hari.4 Melihat dari

dampak kecanduan internet khususnya dalam bidang akademik, oleh karena itu

penulis merasa tertarik untuk menelitinya. Dalam hal ini peneliti mengambil

mahasiswa sebagai sampel karena mahasiswa identik dengan perangkat komputer

maupun gadget seperti handphone, iPhone dan BlackBerry yang memudahkan

mereka dalam mengakses internet. Dengan mudahnya mengakses internet

tentunya kecenderungan mengalami kecanduan internet semakin besar pada

mahasiswa.

Hal inilah yang peneliti ingin teliti, apakah ada pengaruh antara

kecanduan internet dengan Indeks Prestasinya pada mahasiswa, khususnya di

Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Peneliti berusaha untuk menemukan jawaban dari masalah yang diangkat

dalam penelitian ini yaitu :

"Apakah terdapat hubungan antara kecanduan internet dengan

Indeks Prestasi mahasiswa khususnya di FK UMI".

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui adanya hubungan antara kecanduan internet dengan

Indeks Prestasi mahasiswa.

2. Tujuan khusus

3

Page 17: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

1. Mengetahui tingkat kecanduan internet pada mahasiswa di Fakultas

Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.

2. Mengetahui Indeks Prestasi mahasiswa di FK UMI

3. Mengetahui apakah ada hubungan antara kecanduan internet dengan

Indeks Prestasi mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim

Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Manfaat penelitian ini secara teoritis yaitu memberikan sumbangan pada

ilmu psikologi dalam memahami fenomena yang terjadi akibat dari kecanduan

internet.

2. Manfaat Praktis

1. Data dari hasil penelitian ini adalah sebagai sumber informasi bagi orang

tua dan pemerhati pendidikan akan dampak dari kecanduan internet

terhadap mahasiswa

2. Mengembangkan pertanyaan-pertanyaan baru mengenai dampak yang

dapat ditimbulkan, sehingga dapat dijadikan dasar untuk penelitian

selanjutnya mengenai kecanduan internet.

4

Page 18: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum tentang Kecanduan

2.1.1 Definisi kecanduan

Sarafino mendefinisikan kecanduan sebagai suatu kondisi yang

diakibatkan karena adanya konsumsi obat-obatan yang berulang-ulang, yang

membuat individu tergantung secara fisik dan psikologis. Ketergantungan fisik

terjadi ketika tubuh telah beradaptasi dengan obat-obatan dan jaringan tubuh tidak

lagi berfungsi secara normal. Sedangkan pada ketergantungan psikologis, individu

merasa didorong menggunakan obat-obatan untuk mendapatkan efeknya.5

Berdasarkan uraian diatas maka kecanduan dapat diartikan sebagai suatu

kondisi dimana individu mengalami ketergantungan terhadap perilaku tertentu

akibat kurangnya kontrol terhadap perilaku menggunakan internet sehingga

menyebabkan ketidaknyamanan dan stres ketika perilaku tersebut ditunda atau

dihentikan.

2.1.2 Kecanduan Internet

Internet addiction merupakan suatu gangguan psikofisiologis yang

meliputi tolerance (penggunaan dalam jumlah yang sama akan menimbulkan

respon minimal, jumlah harus ditambah agar dapat membangkitkan kesenangan

dalam jumlah yang sama), whithdrawal symptoms (khususnya menimbulkan

termor, kecemasan, dan perubahan mood), gangguan afeksi (depresi, sulit

5

Page 19: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

menyesuaikan diri), dan terganggunya kehidupan sosial (menurun atau hilang

sama sekali, baik dari segi kualitas maupun kuantitas).6

Kecanduan internet diartikan sebagai sebuah sindrom yang ditandai

dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan

internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online.4

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kecanduan

internet adalah sebuah sindrom yang ditandai dengan menghabiskan sejumlah

waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu

mengontrol penggunaannya saat online serta meliputi symptom-symptom fisik dan

mental ketika tingkah laku tersebut ditunda atau dihentikan.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecanduan Internet

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecanduan internet adalah :7

1. Gender

Gender mempengaruhi jenis aplikasi yang digunakan dan penyebab

individu tersebut mengalami kecanduan internet. Laki-laki lebih sering mengalami

kecanduan terhadap game online, situs porno, dan perjudian online, sedangkan

perempuan lebih sering mengalami kecanduan terhadap chatting dan berbelanja

secara online.

2. Kondisi psikologis

Survey di Amerika Serikat menunjukkan bahwa lebih dari 50% individu

yang mengalami kecanduan internet juga mengalami kecanduan pada hal lain

seperti obat-obatan terlarang, alkohol, rokok dan seks. Kecanduan internet juga

6

Page 20: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

timbul akibat masalah-masalah emosional seperti depresi dan gangguan

kecemasan dan sering menggunakan dunia fantasi di internet sebagai pengalihan

secara psikologis terhadap perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan atau

situasi yang menimbulkan stres. Berdasarkan hasil survey ini juga diperoleh

bahwa 75% individu yang mengalami kecanduan internet disebabkan adanya

masalah dalam pengaruhnya dengan orang lain, kemudian individu tersebut mulai

menggunakan aplikasi-aplikasi online yang bersifat interaktif seperti chat room

dan game online sebagai cara untuk membentuk pengaruh baru dan lebih percaya

diri dalam berpengaruh dengan orang lain melalui internet.

3. Kondisi sosial ekonomi

Individu yang telah bekerja memiliki kemungkinan lebih besar mengalami

kecanduan internet dibandingkan dengan individu yang belum bekerja. Hal ini

didukung bahwa individu yang telah bekerja memiliki fasilitas internet di

kantornya dan juga memiliki sejumlah gaji yang memungkinkan individu tersebut

memiliki fasilitas komputer dan internet juga di rumahnya.

4. Tujuan dan waktu penggunaan internet

Tujuan menggunakan internet akan menentukan sejauh mana individu

tersebut akan mengalami kecanduan internet, terutama dikaitkan terhadap

banyaknya waktu yang dihabiskannya sendirian di depan komputer. Individu yang

menggunakan internet untuk tujuan pendidikan, misalnya pada pelajar dan

mahasiswa akan lebih banyak menghabiskan waktunya menggunakan internet.

Umumnya, individu yang menggunakan internet untuk tujuan pendidikan

mengalami kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami kecanduan internet.

7

Page 21: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

Hal ini diakibatkan tujuan penggunaan internet bukan digunakan sebagai upaya

untuk mengatasi atau melarikan diri dari masalah-masalah yang dihadapinya di

kehidupan nyata atau sekedar hiburan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecanduan internet, yaitu gender,

kondisi psikologis, kondisi sosial ekonomi, tujuan dan waktu penggunaan internet.

2.1.4. Dimensi Kecanduan Internet

Terdapat enam dimensi untuk menentukan apakah individu dapat

digolongkan sebagai pecandu internet. Dimensi-dimensinya adalah sebagai

berikut:7

1. Salience. Hal ini terjadi ketika penggunaan internet menjadi aktivitas yang

paling penting dalam kehidupan individu, mendominasi pikiran individu

(pre-okupasi atau gangguan kognitif), perasaan (merasa sangat butuh) dan

tingkah laku (kemunduran dalam perilaku sosial). Individu akan selalu

memikirkan internet, meskipun tidak sedang mengakses internet.

2. Mood modification. Hal ini mengarah pada pengalaman individu sendiri,

yang menjadi hasil dari bermain internet dan dapat dilihat sebagai strategy

copyng.

3. Tolerance. Hal ini merupakan proses dimana terjadinya penigkatan

jumlah penggunaan internet untuk mendapatkan efek perubahan dari

mood.

8

Page 22: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

4. Withdrawal symptoms. Hal ini merupakan perasaan tidak menyenangkan

yang terjadi karena penggunaan internet dikurangi atau tidak dilanjutkan

(misalnya, mudah marah, cemas, tubuh bergoyang).

5. Conflict. Hal ini mengarah pada konflik yang terjadi antara pengguna

internet dengan lingkungan sekitarnya (konflik interpersonal), konflik

dalam tugas lainnya (pekerjaan, tugas, kehidupan sosial, hobi) atau konflik

yang terjadi dalam dirinya sendiri (konflik intrafisik atau merasa

kurangnya kontrol) yang diakibatkan karena terlalu banyak menghabiskan

waktu bermain internet.

6. Relapse. Hal ini merupakan kecenderungan berulangnya kembali pola

penggunaan internet setelah adanya kontrol.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa untuk

menentukan apakah individu dapat dinyatakan mengalami kecanduan internet

adalah dengan menggunakan dimensi-dimensi kecanduan internet, yaitu salience,

mood modification, tolerance, withdrawal symptom, conflict, dan relapse. Semua

dimensi kecanduan internet tersebut tertuang dalam questioner untuk

memudahkan dalam mendiagnosis Internet Addiction Disorder.

2.1.5 Gejala- Gejala Kecanduan Internet

Gejala-gejala kecanduan internet adalah sebagai berikut:8

1. Sering lupa waktu atau mengabaikan hal-hal yang mendasar saat mengakses

internet terlalu lama.

2. Gejala menarik diri seperti merasa marah, tegang, atau depresi ketika internet

tidak bisa diakses.

9

Page 23: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

3. Munculnya sebuah kebutuhan konstan untuk meningkatkan waktu yang

dihabiskan. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengakses internet terus

bertambah.

4. Kebutuhan akan peralatan komputer yang lebih baik dan aplikasi yang lebih

banyak untuk dimiliki.

5. Sering berkomentar, berbohong, rendahnya prestasi, menutup diri secara sosial,

dan kelelahan. Ini merupakan dampak negatif dari penggunaan Internet yang

berkepanjangan. Gejala ini sama seperti gejala yang ada pada kecanduan

narkoba.

6. Kesehatan tubuhnya terganggu. Kecanduan internet juga menurunkan kondisi

serta kesehatan tubuh seseorang, baik karena aktifitas duduk terlalu lama

didepan komputer, radiasi dari komputer yang mengganggu kesehatan

maupun karena kurangnya waktu tidur pada malam hari karena keasyikan

bermain internet.

Berdasarkan gejala-gejala yang ditimbulkan akibat kecanduan internet di

atas, tentunya hal-hal seperti sering lupa waktu dan kesehatan tubuh yang

terganggu akan sangat berdampak bagi prestasi mahasiswa.

2.2 Tinjauan Umum tentang Prestasi Belajar

2.2.1 Definisi

Belajar didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu proses perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan.9 Belajar juga dapat diartikan segenap rangkaian atau aktivitas yang

dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam

10

Page 24: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

dirinya berupa peningkatan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indra

dan pengalamannya.10

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat diartikan bahwa belajar itu

membawa perubahan (dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial).

Perubahan itu pada dasarnya didapatkannya kecakapan baru dan perubahan

tersebut terjadi karena usaha.

Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu

dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh

mahasiswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Sedangkan prestasi

belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa

dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.11

Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu

dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk indeks prestasi

setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar

mahasiswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat

memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar mahasiswa.11

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar

seseorang, yaitu :

1. Faktor internal12

a. Faktor Kesehatan Fisik

Seseorang yang mengalami kelemahan fisik baik karena sakit maupun

cacat, dimana saraf sensoris dan motoriknya dapat terganggu, akibatnya

11

Page 25: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

rangsangan yang diterima melalui indera tidak dapat diteruskan ke otak dengan

baik. Kondisi ini dapat menyebabkan mahasiswa tertinggal dalam pelajarannya.

b. Kecerdasan/inteligensi

Intelegensi seseorang mempengaruhi potensi orang tersebut untuk

menyelesaikan pendidikannya, dan potensi itu sesuai dengan tingkatan IQ yang

dimilikinya, semakin tinggi IQ seseorang maka semakin baik pula potensinya.

Dengan melalui ujian saringan yang demikian ketat persaingannya, secara praktis

sebenarnya mahasiswa sudah terseleksi dalam hal aspek intelegensinya. Namun

kenyataan menunjukkan masih cukup besar kendala untuk keberhasilan belajar

mahasiswa. Ternyata intelegensi bukan satu-satunya yang menentukan

keberhasilan dalam belajar.

c. Motivasi

Motivasi adalah sesuatu yang mengarahkan dan membangkitkan suatu

tingkah laku pada manusia, baik dari diri sendiri yakni berupa kebutuhan-

kebutuhan tertentu seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta,

penghargaan maupun dari orang lain. Setiap mahasiswa memiliki motif yang

berbeda-beda dalam berprestasi.

d. Minat

Minat merupakan rasa suka dan ketertarikan terhadap sesuatu yang muncul

dari dalam diri sendiri tanpa ada yang menyuruh. Minat tidak dibawa sejak lahir

melainkan diperoleh kemudian melalui proses pembelajaran terhadap hal yang

diminati. Untuk membangkitkan minat pada mahasiswa, mahasiswa perlu

12

Page 26: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

mengetahui pengaruh antara materi yang dipelajarinya dapat membawa kemajuan

pada dirinya.

e. Kepribadian

Pribadi yang seimbang sangat mempengaruhi proses belajar, pribadi yang

seimbang dapat menciptakan kesehatan mental dan ketenangan emosi, yang dapat

mendorong keberhasilan dalam belajar. Individu dalam hidupnya selalu

mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan seperti rasa aman,

dapat dipercaya, memperoleh penghargaan dan lain-lain. Apabila kebutuhan itu

tidak terpenuhi maka akan muncul masalah-masalah emosional dan sebagai

manifestasi dari rasa emosional mental yang kurang sehat, akibatnya akan

dikompensasikan dalam tindakan-tindakan agresif yang bersifat negatif.

2. Faktor eksternal

Selain faktor internal, juga terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi

prestasi belajar antara lain:13

a. Keadaan keluarga

Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam mau tidak mau

turut menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar dialami dan dicapai oleh

seseorang. Termasuk dalam keluarga ini, ada tidaknya atau tersedia tidaknya

fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam belajar turut memegang peranan penting.

b. Guru dan cara mengajar

Faktor guru dan cara mengajarnya juga merupakan faktor yang penting

dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Bagaimana sikap dan

kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru dan

13

Page 27: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

bagaiamana cara guru itu mengajarkan pengetahuan itu kepada anak-anak

didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak.

c. Alat-alat pelajaran

Institusi yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan

untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik oleh guru atau dosen,

kecakapan pengajar dalam menggunakan alat-alat itu akan mempermudah dan

mempercepat belajar seseorang.

d. Motivasi sosial

Jika seseorang mendapatkan motivasi sosial dari lingkungan sekitarnya,

maka akan timbul keinginan dan hasrat belajar yang lebih baik. Motivasi sosial

dapat berasal dari orang tua, guru, tetangga, sanak saudara, dan teman sebaya.

e. Lingkungan dan kesempatan

Keadaan lingkungan dan kesempatan juga mempengaruhi keberhasilan

belajar seseorang, seperti jarak antara rumah dan sekolah, keadaan lingkungan

sekitar sekolah dan kesempatan yang dimiliki oleh seseorang untuk tetap

melanjutkan pendidikannya. 14

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar, konsentrasi

dari penelitian ini khususnya dalam peran kepribadian. kepribadian yang kurang

seimbang karena mengalami kecanduan internet mengakibatkan mahasiswa

tersebut menjadi sering lupa waktu, sehingga kuliah dan kewajibannya sebagai

mahasiswa sering terbengkalai, yang pada akhirnya akan mempengaruhi indeks

prestasi mahasiswa tersebut.

14

Page 28: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

2.2.3 Penilaian Prestasi

Prestasi seorang peserta didik khususnya mahasiswa dalam belajar

ditentukan oleh angka Indeks Prestasi (IP) yang ditentukan pada setiap akhir

semester. Indeks Prestasi dibedakan atas Indeks Prestasi Semester yang berjalan

(IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Indeks Prestasi Semester dihitung

berdasarkan jumlah beban kredit yang diambil dalam satu semester dikalikan

dengan bobot prestasi tiap-tiap mata kuliah kemudian dibagi dengan jumlah beban

kredit yang diambil.14

IP = Jumlah Nilai Mutu (IP) ∑ (KN)

=

Jumlah kredit ∑(K)

Indeks Prestasi Kumulatif merupakan indeks prestasi yang dihitung

berdasarkan jumlah keseluruhan beban kredit yang diambil mulai dari semester I

sampai dengan semester yang terakhir, dikalikan dengan bobot prestasi tiap-tiap

mata kuliah kemudian dibagi dengan beban kredit yang diambil.14

IP = Jumlah Nilai Mutu (IP) ∑ (KN)

=

Jumlah Kredit ∑(K)

Perhitungan Indeks Prestasi dan Indeks Prestasi Kumulatif dilakukan oleh

sub bagian pendidikan Fakultas.14

15

Page 29: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

2.3 Indeks Prestasi

2.3.1 Definisi Indeks Prestasi

Indeks prestasi adalah simbol atau angka yang mencerminkan prestasi

keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Indeks prestasi ini ditentukan setiap akhir

semester.14

2.3.2 Penggolongan Indeks Prestasi

Indeks prestasi dapat digolongkan berdasarkan :14

1. Cumlaude = 3,51 – 4.00

2. Sangat memuaskan = 2,76 - 3,50

3. Memuaskan = 1,00 - 2,75

4. Gagal = 0,00 - 0,99

2.4 Kerangka Konsep

Kecanduan merupakan kondisi terikat pada kebiasaan yang sangat kuat

dan tidak mampu lepas dari keadaan itu. Seseorang yang kecanduan merasa

terhukum apabila tak memenuhi hasrat kebiasaannya. Umumnya, mahasiswa yang

kencanduan internet terlalu asyik dengan dunia maya sehingga sering lupa waktu,

sehingga kuliah dan kewajibannya sebagai mahasiswa sering terbengkalai.

Selain itu kecanduan internet juga menurunkan kondisi serta kesehatan

tubuh seseorang, baik karena aktifitas duduk terlalu lama didepan komputer,

radiasi dari komputer yang mengganggu kesehatan maupun karena kurangnya

waktu tidur pada malam hari karena keasyikan bermain internet. Kondisi tubuh

yang kurang sehat tentunya akan berpengaruh pada proses belajar yang pada

akhirnya akan mempengaruhi prestasi yang diraih.

16

Page 30: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

Indeks Prestasi Mahasiswa

Kecanduan Intenet

Lupa waktu ( malas , menunda mengerjakan tugas)

Kecanduan Intenet

Lupa waktu ( malas , menunda mengerjakan tugas)

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Penjelasan :

1. Kecanduan internet : Variabel Bebas (independent variabel)

Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel dependen (terikat). Sehingga variabel independent

dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi.

2. Indeks Prestasi Mahasiswa : Variabel Terikat (dependent variabel)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel independent (bebas).

3. Lupa waktu (malas, menunda mengerjakan tugas) : (Variabel Intervening).

Variabel Intervening adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi

hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel

dependen menjadi hubungan yang tidak langsung.

4. Kondisi dan kesehatan tubuh terganngu : Variabel Intervening Variabel

Intervening adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan

antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen

menjadi hubungan yang tidak langsung.

17

Kondisi dan Kesehatan Tubuh Terganggu

Page 31: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

2.5 Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Kecanduan Internet

Kecanduan internet diartikan sebagai sebuah sindrom yang ditandai

dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan

internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online. Diagnosa dan

grade ditegakan dengan kuesioner.

Alat ukur : Menggunakan kuesioner Internet Addiction Disorder

Kriteria objektif :15

Normal : 0 - 19 poin. Tidak mengalami kecanduan internet.

Mild : 20 - 39 poin. Pada tingkatan ini individu termasuk dalam pengguna

online rata- rata. Individu menggunakan internet dalam waktu yang lama, tetapi

masih memiliki kontrol dalam penggunaannya.

Moderate : 40 -59 poin. Pada tingkatan ini individu mulai sering

mengalami beberapa permasalahan dari penggunaan internet. Internet merupakan

hal yang penting, namun tidak selalu menjadi yang utama dalam kehidupannya.

Severe : 60 - 80 poin. Pada tingkatan ini individu mengalami permasalahan

yang signifikan dalam kehidupan mereka. Baginya internet merupakan hal yang

paling utama sehingga mengabaikan kepentingan-kepentingan yang lain.

2. Indeks Prestasi Mahasiswa

Indeks prestasi adalah simbol atau angka yang mencerminkan prestasi

keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Indeks prestasi ini ditentukan setiap akhir

semester.14

18

Page 32: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

Kriteria objektif :

IPK 1,5- 1,99

IPK 1,0 – 1,49

IPK < 1

19

Page 33: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross

sectional yaitu meneliti hubungan antara kecanduan internet dengan dampaknya

terhadap Indeks Prestasi mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim

Indonesia tahun 2012.

3.2 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim

Indonesia Makassar.

3.3 Waktu penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada tanggal 18 September 2012.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah semua Mahasiswa FK UMI Makassar

yang terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada saat penelitian dilaksanakan.

Populasi mahasiswa sebanyak 450 orang.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Penarikan sampel

dalam penelitian ini dilakukan dengan cara “consequtive sampling” dimana

sampel dari perwakilan mahasiswa angkatan 2009, 2010 dan 2011 yang masuk

20

Page 34: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

dalam kriteria penelitian. Jumlah sampel yang terpenuhi berdasarkan kriteria

adalah 40 orang.

a. Kriteria Inklusi

- Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

angkatan 2009, 2010, dan 2011 yang mempunyai IPK < 2.00.

- Bersedia untuk menjadi responden.

b. Kriteria Eksklusi

- Bukan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim

Indonesia angkatan 2009, 2010, dan 2011.

- Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

angkatan 2009, 2010, dan 2011 yang mempunyai IPK ≥ 2.00.

- Tidak bersedia berpartisipasi.

- Tidak hadir pada saat penelitian dilakukan.

- Mahasiswa yang tidak mengalami kecanduan internet

3.5 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data Primer dari kuesioner dan hasil dari

Indeks Prestasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

yang didapatkan dari bagian administrasi fakultas. Kegiatan dilakukan pada bulan

September 2012.

3.6 Pengolahan dan Penyajian Data

3.6.1 Pengolahan data

Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan program SPSS

dengan komputer.

21

Page 35: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

3.6.2 Penyajian Data

Data yang telah diolah dan dianalisis akan disajikan dalam bentuk tabel

disertai penjelasan-penjelasan.

3.7 Analisis Data

Analisis Data yang digunakan adalah analisis univariat dengan frekuensi

untuk melihat distribusi variabel penelitian dan analisis univariat untuk

mengetahui hubungan antara kecanduan internet dengan indeks prestasi

kumulatif menggunakan uji Fisher's Exact.

22

Page 36: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Fakultas Kedokteran universitas Muslim Indonesia

Gambar 4.1

Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK-UMI), didirikan

di Makassar, pada tanggal 8 Juni 1992. Sejak 14 tahun didirikannya, FK-UMI

telah meluluskan 304 orang dokter. Awal berdirinya, FK-UMI memulai kegiatan

akademik dengan jumlah mahasiswa yang sangat sedikit (45 orang) hingga saat

ini mampu menampung kurang lebih1089 mahasiswa yang aktif baik di pre-klinik

(tahap akademik) maupun klinik (tahap profesi).

Letaknya yang sangat strategis baik secara geografis maupun ekonomis,

mempunyai fasilitas Rumah Sakit Pendidikan sendiri (RS. Ibnu Sina) yang

letaknya berhadapan dengan kampus UMI, menjadikan fakultas ini mempunyai

prospek yang sangat baik dalam konsep pengembangan keterampilan klinik,

23

Page 37: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

pengenalan lebih dini dengan masalah klinik dan pelayanan kesehatan primer di

masa mendatang.

Berikut uraian tentang gambaran umum Fakultas Kedokteran Universitas

Muslim Indonesia :

1. Nama Fakultas : Fakultas Kedokteran

2. Alamat : Jl. Urip Sumoharjo Km. 5 Makassar

3. No. Telp/fax : (0411) 443280/ (0411) 432730

4. Kota : Makassar

5. Provinsi : Sulawesi Selatan

4.2 Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia periode

sekarang adalah :

1. Dekan : Prof. dr. H. Syarifuddin Wahid, PhD, SpPA, SpF

2. Pembantu Dekan I : Dr. dr. Hj. Siti Maisuri T. Chalid, Sp.OG(K)

3. Pembantu Dekan II : dr. Hj. Suliati P. Amir, Sp.M

4. Pembantu Dekan III : dr. Nasrudin A. M , Sp.OG

4.3 Visi dan Misi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Adapun visi dan misi Fakultas Kedokteran adalah sebagai berikut :

Visi : Menuju Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia yang

mandiri dengan melakukan penguatan kapasitas institusi untuk

menghasilkan alumni yang memiliki daya saing.

24

Page 38: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

Misi : 1. Menghasilkan dokter yang berilmu amaliah dan beramal ilmiah,

konsisten terhadap ajaran islam.

2. Menghasilkan dokter yang profesional, terampil dan mampu

menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat.

3. Menghasilkan dokter yang mampu untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi berdasarkan nilai-nilai islam.

4.4 Sarana dan Prasarana Fakultas Kedokteran universitas Muslim

Indonesia

1. Gedung berlantai IV yang dilengkapi AC, sound system, multimedia, dan

CCTV, terdiri atas : Ruang kuliah, ruang diskusi tutorial, laboratorium

keterampilan klinik, laboratorium terpadu, laboratorium computer dan

internet, perpustakaan, ruang untuk pimpinan, ruang untuk tenaga

administrasi, ruang medical unit/ ruang dosen dan kantin.

2. Gedung berlantai 1 untuk laboratorium dasar.

3. Fasilitas manikin.

4. Sarana perparkiran.

5. Sarana olahraga

6. Rumah sakit Ibnu Sina YWUMI dan bekerja sama dengan beberapa rumah

sakit dan puskesmas di Kota Makassar dan sekitarnya.

25

Page 39: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

4.5 Staf Dosen Fakultas Kedokteran universitas Muslim Indonesia

Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Saat ini memiliki

Dosen dengan kualifikasi Ahli dibidangnya masing-masing. Dan di dukung oleh

40 orang guru besar, 51 dosen bergelar doktor/PhD, 21dosen setingkat master, 48

orang dokter spesialis 2, 59 orang dokter spesialis 1, sebanyak 107 orang

dokter/S1, dan tenaga dosen luar biasa dari Departemen Kesehatan.

26

Page 40: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Proses pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan pada bulan

September 2012 di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, dengan

jumlah responden yang mengisi kuesioner sebanyak 40 orang. Berdasarkan

jawaban dari kuisioner yang telah dikumpulkan dan dianalisa, maka didapatkan

hasil penelitian dalam paparan dibawah ini.

5.1.1 Jenis Kelamin

Tabel 5.1

Distribusi berdasarkan jenis kelamin di Fakultas Kedokteran UMI

Jenis kelamin Frekuensi (n) Persen (%)

Laki-laki 11 27,5

Perempuan 29 72,5

Total 40 100

Sumber : Data Primer

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa umumnya responden mempunyai jenis

kelamin perempuan sebanyak 29 orang (72,5%) sedangkan responden laki-

laki sebanyak 11 orang (27,5%). Data ini menunjukkan bahwa jenis kelamin

perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Hal ini dapat juga dilihat

pada grafik berikut :

27

Page 41: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

Grafik 5.1Grafik Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan 0

10

20

30

40

50

60

70

80

27.5

72.5

5.1.2 Tingkat Kecanduan Internet

Tabel 5.2Distribusi Berdasarkan Tingkat Kecanduan Internet

di Fakultas Kedokteran UMI

Tingkat Kecanduan

InternetFrekuensi (n) Persen (%)

Normal 13 32,5

Mild 23 57,5

Moderate 4 10,0

Total 40 100

Sumber : Data Primer

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami

kecanduan internet tipe mild yaitu sebanyak 23 orang (57,5%) kemudian

responden yang tipe normal (tidak mengalami kecanduan internet) yaitu

28

Page 42: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

sebanyak 13 orang (32,5%) dan paling sedikit responden yang mengalami

kecanduan internet tipe moderate yaitu sebanyak 4 orang (10%). Data ini

menunjukkan bahwa umumnya responden mempunyai kecanduan internet

mild. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Grafik 5.2Grafik Distribusi Berdasarkan Internet Addiction di Fakultas Kedokteran

UMI

Normal Mild Moderate0

10

20

30

40

50

60

70

32.5

57.5

10

Internet Addiction

Pers

en

5.1.3 Indeks Prestasi Kumulatif

Tabel 5.3Distribusi Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif di Fakultas

Kedokteran UMI (Angkatan 2009, 2010 dan 2011)

29

Page 43: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

Indeks Prestasi

Kumulatif Frekuensi (n) Persen (%)

1,5 – 1,99 26 65,0

1,0 – 1,49 11 27,5

<1 3 7,5

Total 40 100

Sumber : Data Primer

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa indeks prestasi kumulatif responden

sebagian besar 1,5-1,99 yaitu 65,0%, IPK 1,0-1,49 sebanyak 27,5 dan paling

sedikit kurang dari 1 sebanyak 7,5%.

Grafik 5.1.3Grafik Distribusi Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif di Fakultas

Kedokteran UMI (2009, 2010 dan 2011)

1.5-1.99 1.0-1.49 <10

10

20

30

40

50

60

70 65

27.5

7.5

Indeks Prestasi Akademik

Pers

en

5.1.4 Hubungan Internet Addiction Test dengan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa

Tabel 5.4

30

Page 44: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

Hubungan Kecanduan Internet Dengan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI

(Angkatan 2009, 2010 dan 2011)

Kecanduan

Internet

Indeks Prestasi Kumulatif Jumlah

p1,5 – 1,99 1,0 – 1,49 <1

n % n % n %

Normal 10 76,9 3 23,1 0 ,0 13 100,0

0,471Mild 14 60,9 6 26,1 3 13,0 23 100,0

Moderate 2 50,0 2 50,0 0 ,0 4 100,0

Jumlah 26 65,0 11 27,5 3 7,5 40 100,0

Sumber : Data Primer

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai indeks

prestasi kumulatif 1,5-1,99 lebih banyak mempunyai kecanduan internet

normal yaitu sebesar 76,9% dibandingkan responden yang mempunyai

kecanduan internet mild sebesar 60,9 maupun kecanduan internet moderat

50%. Sedangkan responden yang mempunyai indeks prestasi kumulatif

1,0-1,49 lebih banyak mempunyai kecanduan internet mild yaitu sebesar

26,3% dan paling sedikit yang mempunyai kecanduan internet normal

sebesar 23,1%. Responden yang mempunyai indeks prestasi kumulatif

<1,0 semuanya mempunyai kecanduan internet mild yaitu sebesar 13,0%.

Hasil uji statistik dengan Fisher's Exact diperoleh nilai p = 0.471.

Karena nilai p > 0.05 maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada

hubungan kecanduan internet dengan indeks prestasi kumulatif

mahasiswa.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Tingkat Kecanduan Internet

31

Page 45: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mengalami kecanduan internet tipe mild yaitu sebanyak 57,5% kemudian

responden yang tipe normal (tidak mengalami kecanduan internet) yaitu sebanyak

32,5% dan paling sedikit responden yang mengalami kecanduan internet tipe

moderate yaitu sebanyak 10%. Data ini menunjukkan bahwa umumnya

responden mempunyai kecanduan internet mild.

Kondisi seperti ini berlaku karena ketersediaan dan bertambahnya jenis-

jenis game di pasaran semakin pesat sejajar dengan perkembangan teknologi.

Remaja yang gaya hidupnya lebih modern dan bebas sekarang membuatkan

mereka terikut dengan perkembangan dunia teknologi dimana bermain internet ini

menjadi satu trend masa kini

Besarnya mahasiswa yang mengalami kecanduan internet hal ini bisa

disebabkan oleh karena mudahnya sekarang mahasiswa mengakses internet, baik

itu mengakses internet dengan menggunakan komputer PC maupun dari perangkat

gadget. Hal ini juga didukung dengan mudahnya kini mahasiswa mengakses

internet karena didukung prasarana seperti wifi yang tersedia di kampus. Tentunya

dengan semakin mudahnya seseorang mengakses internet akan berbanding lurus

dengan kemungkinan untuk mengalami kecanduan internet.

kecanduan internet adalah sebuah sindrom yang ditandai dengan

menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet

dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online serta meliputi symptom-

symptom fisik dan mental ketika tingkah laku tersebut ditunda atau dihentikan.

Kaitannya antara jumlah masa bermain dengan kecanduan adalah terjadinya

32

Page 46: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

kecanduan internet akibat dari penambahan jumlah masa bermain internet.

Aktivitas yang dilakukan berulang-ulang yaitu jumlah masa bermain internet yang

bertambah ini dapat menimbulkan dampak negatif . 4

5.2.2 Indeks Prestasi Kumulatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks prestasi kumulatif responden

indeks prestasi kumulatif responden sebagian besar 1,5-1,99 yaitu 65,0%, IPK

1,0-1,49 sebanyak 27,5 dan paling sedikit kurang dari 1 sebanyak 7,5%

Responden yang mempunyai indeks prestasi kumulatif 1,5-1,99 lebih

banyak mempunyai kecanduan internet normal yaitu sebesar 76,9% dibandingkan

responden yang mempunyai kecanduan internet mild sebesar 60,9 maupun

kecanduan internet moderat 50%. Sedangkan responden yang mempunyai indeks

prestasi kumulatif 1,0-1,49 lebih banyak mempunyai kecanduan internet mild

yaitu sebesar 26,3% dan paling sedikit yang mempunyai kecanduan internet

normal sebesar 23,1%. Responden yang mempunyai indeks prestasi kumulatif

<1,0 semuanya mempunyai kecanduan internet mild yaitu sebesar 13,0%.

Hasil uji statistik dengan Fisher's Exact diperoleh tidak ada hubungan

kecanduan internet dengan indeks prestasi kumulatif mahasiswa (p = 0.471).

Dalam penelitian ini, kecanduan internet tidak memiliki hubungan yang

signifikan dengan Indeks Prestasi mahasiswa. Hal ini disebabkan ada banyak

faktor yang dapat mempengaruhi Indeks Prestasi seseorang seperti faktor

kesehatan fisik, motivasi, kepribadian, minat, guru dan cara mengajar, faktor

keluarga, sarana dan alat-alat pembelajaran, motivasi sosial, serta faktor

lingkungan dan kesempatan.

33

Page 47: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Gopinath Naiken

Suveraniam (2011) yang menyatakan ada pengaruh game online terhadap

prestasi akademik siswa SMA di kota Medan.16

Isi internet yang dilihat/dibaca dapat mempengaruhi prestasi akademik.

Mahasiswa yang menggunakan internet untuk bermain game lebih sering

mendapatkan prestasi buruk, sementara mereka yang menggunakan komputer

untuk membuat homework tampil lebih baik di sekolah. Dalam beberapa

penelitian, telah diketahui efek bermain internet hasilnya adalah efek positif

terhadap perilaku agresif, peningkatan kognitif yang agresif dan penurunan

perilaku pro-sosial Hal ini menunjukkan bahwa materi dari internet yang dilihat

dapat memberi pengaruh kepada prestasi akademik 17.

Frekuensi bermain internet merupakan parameter yang penting sekali

untuk memberikan pengaruh terhadap prestasi akademik. Semasa seorang

mahasiswa (i) meluangkan masa lebih banyak untuk bermain internet, maka masa

yang dibagikan untuk aktivitas lain akan berkurang seperti membuat pekerjaan

rumah, belajar mandiri, membuat latihan dan membaca. Ini karena kecanduan

terhadap internet merangsang seseorang untuk mengabaikan segala sesuatu

lainnya dan membuatkan mereka untuk menambah masa bermain.

Terdapat 2 jenis faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik

seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal.12 Di sini, faktor internal

mempunyai lebih kaitan antara pikiran dan pretasi akademik. Faktor internal

terbagi kepada 2 lagi yaitu faktor fisik dan non-fisik. Bermain game online

memerlukan konsentrasi dan pergerakkan mata serta syaraf otak yang berkerja

34

Page 48: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

cepat. Bermain internet yang berlamaan bisa membuatkan radiasi yang

dipancarkan oleh media visual mempengaruhi kesehatan pemain terutamanya

sakit mata dan pendengaran. Jika keadaan fisik umum terganggu, maka mood dan

konsentrasi juga turut terganggu. Mood dan konsentrasi serta penglihatan adalah

suatu komponen yang penting diperlukan untuk aktivitas belajar seperti semasa

berada di ruang kuliah, buat PR dan membuat sesuatu pekerjaan. Jadi, secara tidak

langsung keadaan ini menyebabkan gangguan beberapa hal yang akan

berpengaruh kepada aktivitas belajar siswa. Inilah yang dikatakan dengan faktor

fisik dapat mempengaruhi prestasi akademik seseorang. 18

Bermain internet berlebihan dapat mengakibatkan perubahan pada

kesehatan mental (faktor non-fisik) seperti mengalami perubahan mood, seperti

mudah marah, mengalami masalah dalam hubungan dengan hubungan sosial,

tidak konsentrasi dan lain sebagainya 19. Hal ini juga bisa disebabkan oleh

kecanduan internet. Contohnya tubuhnya ada di ruang kuliah tetapi pikiran, rasa

penasaran, dan keinginannya ada di internet. Sepertinya sedang belajar, tetapi

pikirannya sibuk mengolah bayang-bayang game yang mendebarkan. Kadangkala

juga minat dan motivasi (faktor non-fisik) berkurang di mana siswa malas belajar

atau sering membolos sekolah hanya untuk bermain game 17.. Semua hal tersebut

dapat mengakibatkan gangguan pikiran siswa dan pekerjaan dan masih bermain

ketika periode sibuk yang mana merupakan perkara yang penting mengakibatkan

pengaruh terhadap prestasi akademik.

35

Page 49: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang kecanduan internet dengan indeks

prestasi mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia tahun

2012 maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia tahun

2012 yang normal (tidak mengalami kecanduan internet) sebesar 32,5% dan

yang mengalami tingkat kecanduan internet tipe mild sebesar 57,5% dan

tipe moderate sebesar 10%.

2. Mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia tahun

2012 yang mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagian besar

1,5-1,99 yaitu 65,0%, IPK 1,0-1,49 sebanyak 27,5 dan paling sedikit

kurang dari 1 sebanyak 7,5%.

3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecanduan internet

dengan Indeks Prestasi mahasiswa. Sering tidaknya mahasiswa

menggunakan internet tidak mempengaruhi tinggi rendahnya IPK mereka.

6.2 SARAN

Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analisa terhadap

hasil penelitian, penulis mencoba untuk memberikan saran–saran sebagai berikut:

1. Diharapkan bagi mahasiswa (i) untuk bisa membatasi dirinya dalam

menggunakan internet dan menyadari akan dampak negatif yang dapat

ditimbulkan dari penggunaan internet yang berlebihan.

36

Page 50: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

2. Diharapkan pihak kampus dan orang tua mahasiswa (i) tetap berperan aktif

dalam memberikan informasi mengenai hal–hal tentang kecanduan internet

dan dampak negatifnya bagi kesehatan.

3. Diharapkan peran serta dan kerja sama antara dosen, petugas medis, orang

tua, tokoh agama, masyarakat dan pemerintah baik secara formal dan non

formal guna memberikan dan melakukan pengawasan terhadap perilaku

kecanduan internet khususnya pada kalangan mahasiswa.

4. Diharapkan agar mahasiswa (i) dapat membuat penelitian yang mengkaji

lebih dalam dan mendetail lagi tentang kecanduan internet baik dikalangan

masyarakat pada umumnya dan khususnya pada mahasiswa.

37

Page 51: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

DAFTAR PUSTAKA

1. Syaifudin, A. Z. “Tantangan dan Peluang Ekonomi Internet di Indonesia” Online posting. 07 December 2008. UKM ShARE ITB http://www.km.itb.ac.id/web/index.php

2. Elia, Heman. (2009). Kecanduan Berinternet dan Prinsip-prinsip untuk Menolong Pecandu Internet. Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan 10/2 (Oktober 2009) 285-299. http://www.seabs.ac.id//Kecanduan%20Berinternet%20dan%20Prinsip-Prinsip%20Untuk%20Menolong%20Pecandu%20Internet.pdf .

3. Dyah, Rahayuning. (2009).Pengaruh Kontrol Diri dengan Kecanduan Internet pada Siswa Sekolah Menengah Pertama . http://etd.eprints.ums.ac.id/5980/1/F100040103.pdf

4. Young, K. S. dan Rodgers, R. C. 1998. The Relationship Between Depression and Internet Addiction. Cyber Psychology & Behavior. Published in CyberPsychology and Behavior, Vol. 1 No. 3., pages 237-244. http://www.apa.org/releases/ internet. html.

5. Sarafino, E.P. (2006). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions (5th ed.). New York: John Wiley and Sons.

6. Ferris, J. R, 1997. Internet Addiction Disorder: Causes,Symptomps, and Consequencess. Virginia Tech. http://www.chem.vt.edu/ehem.dept/dessy/honors/ papers/ferris. html.

7. Young, Pitsner, O’Mara, & Buchanan. (1998). What Is Internet Addiction?.hhtp://www.netaddiction.com/whatis.html.

8. Griffiths, M. (2005). Gambling, and Gaming Addictions in Adolescence. UK : Blackwell.

9. Slameto, Drs. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

10. Simamora, Roymond. (2008).Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: ECG.

11. Winkel,W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta.:Grasindo.

Page 52: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

12. Ahmadi, Abu. Supriyono Widodo. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

13. Purwanto, M. N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

14. Universitas Sumatera Utara.(2007). Peraturan Akademik Program Sarjana (S-1) Universitas Sumatera Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara

15. Young, Kimberly. Dr. (2011). Internet Addiction Test. http://www.netaddiction.com/index.php?option=com_bfquiz&view=onepage&catid=46&Itemid=106.

16. Gopinath Naiken Suveraniam, 2011. Pengaruh Game Online Terhadap Prestasi Akademik Pada Siswa SMA di Kota Medan, Skripsi FK USU Medan.

. 17. Anderson, C. A., & Bushman, B. J. (2001). Effects of violent games on

aggressive behavior, aggressive cognition, aggressive affect, physiological arousal, and prosocial behavior: A meta-analytic review of the scientific literature. Psychological Science, 12, 353–59.

18. Azwar, S. (2004). Pengantar psikologi intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

19. Ian S Bruce. (2002). Official: video games are bad for your brain. Diakses pada 10 September 2012 dari situs http://www.tribune.ie/article/2002/jul/28/official-video-games-are-bad-for-your-brain/?q=ian%20bruce. [internet]

20.

Page 53: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

KUESIONER

INTERNET ADDICTION DISORDER

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :Stambuk :Angkatan :Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

KRITERIA PENGISIAN KUESIONER

Berikut ini adalah kuesioner mengenai Internet Addiction Disorder (IAD). Mohon Anda memberi paraf () pada nomor yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

0 = Tidak Pernah1 = Jarang2 = Kadang - kadang3 = Sering4 = Sangat sering

Berilah tanda paraf () pada jawaban yang anda anggap sesuai.

No Pertanyaan 0 1 2 3 4

1. Seberapa seringkah anda online lebih lama dari yang anda rencanakan?

2. Seberapa seringkah anda mengabaikan tugas karena kesibukan bermain internet?

3. Seberapa sering anda lebih memilih bermain internet daripada berhubungan (bersosialisasi) dengan kerabat atau sahabat anda?

4. Apakah anda sering mendapatkan teman baru dari internet?

5. Seberapa seringkah teman atau keluarga anda mengeluh tentang waktu yang anda habiskan untuk bermain internet?

6. Seberapa sering tugas - tugas kuliah anda menjadi terbengkalai karena anda menghabiskan waktu anda untuk online?

7. Seberapa seringkah anda memeriksa email sebelum melakukan tugas yang lain?

No Pertanyaan 0 1 2 3 4

8. Seberapa seringkah kinerja pekerjaan atau produktivitas belajar anda menjadi menurun karena internet?

9. Seberapa seringkah anda menutupi ketika ada yang bertanya apa yang anda lakukan ketika sedang online?

Page 54: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

10. Seberapa sering anda menghilangkan stres dengan bermain internet?

11. Seberapa seringkah anda merasa perlu membatasi waktu yang anda gunakan untuk online?

12. Seberapa seringkah anda berpikir bahwa hidup tanpa internet itu membosankan, kosong dan muram?

13. Seberapa seringkah anda marah jika seseorang mengganggu anda pada saat sedang online?

14. Seberapa seringkah anda kehilangan waktu tidur karena online di malam hari?

15. Seberapa seringkah anda ketika sedang offline, ingin sesegara mungkin untuk online?

16. Seberapa seringkah anda mengatakan "hanya beberapa menit lagi" ketika online?

17. Seberapa seringkah anda mencoba untuk mengurangi jumlah waktu yang anda habiskan online dan gagal?

18. Seberapa seringkah anda mencoba menyembunyikan berapa lama anda sudah online?

19. Seberapa seringkah anda memilih untuk menghabiskan lebih banyak waktu online daripada bersosialisasi dengan orang lain?

20. Seberapa seringkah anda merasa tertekan, murung atau gugup ketika anda sedang offline dan hilang setelah anda online?

PENILAIAN KUESIONER

INTERNET ADDICTION DISORDER

Skala penilaian kuesioner :

Page 55: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

0 = Tidak Pernah

1 = Jarang

2 = Kadang - kadang

3 = Sering

4 = Sangat sering

Jawaban dari kuesioner dihitung dengan menggunakan skala penilaian diatas, dari

nomor satu sampai terakhir kemudian hasilnya dijumlahkan secara keseluruhan.

Semakin tinggi nilai yang didapatkan, maka semakin tinggi pula level kecanduan

penggunaan internetnya.

0 – 19 poin : Normal. Tidak mengalami kecanduan internet.

20 - 39 poin: Mild. Pada tingkatan ini individu termasuk dalam pengguna online

rata- rata. Individu menggunakan internet dalam waktu yang lama, tetapi individu

memiliki kontrol dalam penggunaannya.

40 -59 poin: Moderate. Pada tingkatan ini individu mulai sering mengalami

beberapa permasalahan dari penggunaan internet. Internet merupakan hal yang

penting, namun tidak selalu menjadi yang utama dalam kehidupan.

60 - 80 poin: Severe. Pada tingkatan ini individu mengalami permasalahan yang

signifikan dalam kehidupan mereka. Internet merupakan hal yang paling utama

sehingga mengabaikan kepentingan-kepentingan yang lain.

Page 56: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

HASIL ANALISIS DATA

Frequency Table

Jenis Kelamin

11 27.5 27.5 27.5

29 72.5 72.5 100.0

40 100.0 100.0

Laki-Laki

Perempuan

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Kecanduan Internet

13 32.5 32.5 32.5

23 57.5 57.5 90.0

4 10.0 10.0 100.0

40 100.0 100.0

Normal

Mild

Moderat

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Indeks Prestasi kumulatif

26 65.0 65.0 65.0

11 27.5 27.5 92.5

3 7.5 7.5 100.0

40 100.0 100.0

1,5 - 1,99

1,0 - 1,49

<1

Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 57: Kecanduan Internet Terhadp Ipk 25

Crosstabs

Kecanduan Internet * Indeks Prestasi kumulatif Crosstabulation

10 3 0 13

76.9% 23.1% .0% 100.0%

14 6 3 23

60.9% 26.1% 13.0% 100.0%

2 2 0 4

50.0% 50.0% .0% 100.0%

26 11 3 40

65.0% 27.5% 7.5% 100.0%

Count

% withinKecanduan Internet

Count

% withinKecanduan Internet

Count

% withinKecanduan Internet

Count

% withinKecanduan Internet

Normal

Mild

Moderat

KecanduanInternet

Total

1,5 - 1,99 1,0 - 1,49 <1

Indeks Prestasi kumulatif

Total

Chi-Square Tests

3.546a 4 .471

4.507 4 .342

1.318 1 .251

40

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-LinearAssociation

N of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)

6 cells (66.7%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is .30.

a.