its undergraduate 21500 chapter1 463480

14
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480 http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 1/14 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.  Latar belakang 1.1.1. Fenomena Jasa Ekspedisi Dalam bisnis ekspedisi sebagian besar sudah dikenal nama-nama seperti TIKI, ESL, JNE serta perusahaan yang sudah lama sekali mengurusi jasa pengiriman mulai surat sampai dengan paket barang yang merupakan satu-satunya perusahaan BUMN yaitu Pos Indonesia. Selain itu, terdapat nama-nama perusahaan besar berskala global (Internasional), seperti DHL Express, UPS, TNT Express International, FedEx dan lain - lain. Banyaknya perusahaan yang bergerak di jasa ekspedisi menyebabkan persaingan  bisnis di pasar jasa kiriman barang dan paket dokumen ini juga ketat. Perusahaan tersebut berusaha untuk memberikan layanan yang terbaik untuk menarik konsumen yang sebanyak-banyaknya. Selain menjanjikan pelayanan terbaik, mereka juga berupaya menghadirkan berbagai produk inovatif jasa layanan pengiriman barang maupun paket dokumen. Sebagai sebuah peluang usaha, jasa pengiriman barang ini prospeknya juga masih sangat menjanjikan. Terlebih dengan adanya trend dikalangan perusahaan -  perusahaan besar yang belakangan ini cenderung menyerahkan kepada pihak lain untuk urusan pengiriman barang hingga penanganan gudang kepada perusahaan logistic dalam mata rantai supply chain management  (SCM). Industri jasa pengiriman, kargo, ekspedisi, logistik, jasa angkutan barang dan sejenisnya mampu memberikan kontribusi yang tidak sedikit pada pendapatan sebuah  perusahaan. Sehingga tidak heran industri ini kian menjamur, berdasarkan informasi PT Dataindo Inti Swakarsa (perusahaan yang melakukan survei industri dan menerbitkannya dalam bentuk data dan informasi keuangan), penyebaran pasar industri ekspedisi atau jasa  pengiriman serta usaha titipan berdasarkan wilayah dapat dilihat pada tabel 1.

Upload: muhammad-aiyub

Post on 05-Mar-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

Page 1: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 1/14

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. 

Latar belakang

1.1.1.  Fenomena Jasa Ekspedisi

Dalam bisnis  ekspedisi sebagian besar sudah dikenal nama-nama seperti TIKI,

ESL, JNE serta perusahaan yang sudah lama sekali mengurusi jasa pengiriman mulai

surat sampai dengan paket barang yang merupakan satu-satunya perusahaan BUMN yaitu

Pos Indonesia. Selain itu, terdapat nama-nama perusahaan besar berskala global

(Internasional), seperti DHL Express, UPS, TNT Express International, FedEx dan lain -

lain. Banyaknya perusahaan yang bergerak di jasa ekspedisi menyebabkan persaingan

 bisnis di pasar jasa kiriman barang dan paket dokumen ini juga ketat. Perusahaan

tersebut berusaha untuk memberikan layanan yang terbaik untuk menarik konsumen yang

sebanyak-banyaknya. Selain menjanjikan pelayanan terbaik, mereka juga berupaya

menghadirkan berbagai produk inovatif jasa layanan pengiriman barang maupun paket

dokumen. Sebagai sebuah peluang usaha, jasa pengiriman barang ini prospeknya juga

masih sangat menjanjikan. Terlebih dengan adanya trend dikalangan perusahaan -

 perusahaan besar yang belakangan ini cenderung menyerahkan kepada pihak lain untuk

urusan pengiriman barang hingga penanganan gudang kepada perusahaan logistic dalammata rantai supply chain management  (SCM).

Industri jasa pengiriman, kargo, ekspedisi, logistik, jasa angkutan barang dan

sejenisnya mampu memberikan kontribusi yang tidak sedikit pada pendapatan sebuah

 perusahaan. Sehingga tidak heran industri ini kian menjamur, berdasarkan informasi PT

Dataindo Inti Swakarsa (perusahaan yang melakukan survei industri dan menerbitkannya

dalam bentuk data dan informasi keuangan), penyebaran pasar industri ekspedisi atau jasa

 pengiriman serta usaha titipan berdasarkan wilayah dapat dilihat pada tabel 1.

Page 2: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 2/14

2

Tabel 1.1 Penyebaran Pasar Industri Ekspedisi berdasar Wilayah

No. Wilayah Pangsa Pasar (%)

1. Jakarta 36,8

2. Jawa Barat 3,4

3. Jawa Timur 23,2

4. Jawa Tengah 6,1

5. Sumatera 13,9

6. Bali 5,2

7. Sulawesi 3,8

8. Lain-lain 7,6

Sumber: Majalah Bisnis dan Manajemen ’Eksekutif’ 

Sedangkan meningkatnya jumlah pelaku bisnis ekspedisi ini dapat dilihat pada

Gambar 1.2. Untuk 2006 - 2010 industri ini akan tumbuh 53,35%, dari Rp68 triliun

(2006) menjadi Rp104,4 triliun (2010), atau rata-rata 11% per tahun, hal ini bisa dilihat

dari Gambar 1.3.

Sumber: wartaekonomi.com

Gambar 1.1. Perkembangan Jumlah Perusahaan Ekspedisi

Sumber: wartaekonomi.com

Gambar 1.2. Proyeksi Omzet Industri Ekspedisi 

Page 3: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 3/14

3

Para pelaku industri ekspedisi biasanya terdiri dari kelompok Ekspedisi Muatan

Kapal Laut (EMKL), Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU), dan Ekspedisi Muatan

Kereta Api (EMKA), serta perusahaan freight forwarder pada gambar 1.4. EMKL

merupakan jasa ekspedisi yang paling banyak dimanfaatkan berbagai sektor industri di

Indonesia. Porsi EMKL sekitar 50% dari total industri forwarding/ekspedisi, disusul

EMPU (20%), dan EMKA (20%). Sisanya, 10%, merupakan jasa freight forwarding1.

Sumber: wartaekonomi.com

Gambar 1.3. Segmentasi Produk dan Jasa Industri Ekspedisi

1.1.2.  Peran Jasa Ekspedisi Dalam Perekonomian

Jasa pengiriman barang (ekspedisi), memiliki peranan penting dalam menunjang

kelancaran perekonomian nasional. Pentingnya jasa ekspedisi tercermin pada sarana

dalam menunjang distribusi dan transportasi, sehingga dapat memperlancar arus barang.

Dalam menghadapi globalisasi dan era perdagangan bebas, perananan perusahaan

ekspeditur yang mempunyai nilai lebih dalam jasa logistik dan mata rantai distribusi

 barang semakin lebih penting lagi bagi para industri, perusahaan maupun individu yang

mempunyai ketergantungan besar terhadap kecepatan dan ketepatan yang diperuntunkan

kepada penerima barang.

Karena jasa ekspedisi sebagai salah satu sektor industri logistik yang secara

langsung berinteraksi pada percepatan proses "Globalisasi" mulai dirasakan peranannya,

khususnya pada dasawarsa terakhir ini. Berbagai peningkatan yang terjadi, seperti

tingginya arus keluar-masuk barang melalui aktivitas perdagangan, serta arus manusia

dari kreativitas perekonomian sangat ditentukan oleh situasi saat ini demikian pula

sebaliknya, peningkatan arus barang dan manusia akan secara langsung pula

1 Jurnal Bisnis & manajement vol.4,no.3,2008

Page 4: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 4/14

4

mempengaruhi keberadaan jasa ekspedisi itu sendiri. Pada sisi lain, jasa ekspedisi

membutuhkan pula dukungan dari industri yang lain yaitu industry perbankan dan

transportasi2. Dengan kata lain, perkembangan yang dialami oleh jasa ekspedisi akan turut

 pula mewarnai perkembangan perekonomian nasional.

1.1.3.  Kebijakan Pemerintah dan Lembaga Asosiasi

Perusahaan-perusahaan ekspedisi di Indonesia tergabung dalam sebuah asosiasi

yaitu GAPEKSI (Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia). Dan dalam undang-

undang dagang bagian II tentang pengiriman barang atau ekspedisi dijelaskan bahwa

ekspdisi merupakan orang yang pekerjaannya menjadi tukang menyuruhkan kepada

orang lain untuk menyelenggarakan pengangkutan barang-barang dagangan dan lainnya,

melalui daratan atau perairandan sanggup untuk menjamin keselamatan barang-barang

yang diangkutnya3.

Selama ini peraturan yang mengatur tentang usaha ini hanya UU no. 6 Tahun

1964 tentang monopoli pengiriman jasa surat oleh PT. Pos Indonesia yang sudah mulai

dirubah serta Kepmen Perhubungan Tahun 1989 serta sebagian dalam UU No. 21 Tahun

1992 tentang Pelayaran. Dengan sedikitnya perangkat aturan yang mengatur bisnis ini,

maka usaha ini dapat memberikan masukan sekitar Rp. 200 miliar per tahun4.

1.1.4. 

PT. Citra Van Titipan Kilat Sebagai Salah Satu Perusahaan Jasa Ekspedisi

Barang

PT. Citra Van Titipan Kilat sebagai salah satu perusahaan jasa ekspedisi yang ada

di Indonesia saat ini tengah dihadapkan kepada berbagai perubahan lingkungan usaha,

sebagai akibat yang muncul dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dari sisi

 perkembangan yang terjadi pada ekonomi yang menurunkan liberalisasi perdagangan,

kini masyarakat menuntut adanya kebebasan berusaha, termasuk di bidang layanan

ekspedisi, sehingga penyelenggara ekspedisi dalam negeri harus mulai bersaing, baik di

 pasar nasional, regional maupun internasional. Sementara itu, meningkatnya deregulasi

usaha di dalam negeri memicu pula kompetisi antar penyelenggara jasa ekspedisi. 

PT. Citra Van Titipan Kilat merupakan salah satu pelaku usaha di bidang layanan

 jasa ekspedisi. Bercermin pada filosofi yang di gunakan yaitu menciptakan bentuk layana

inovatif dan berorientasi kepada kebutuhan penlanggan maka PT. Citra Van Titipan Kilat

terus berupaya menemukan sumber-sumber pendapatan baru, serta langkah - langkah

2Jurnal Bisnis & manajement vol.4,no.3,2008

3

  KUHD,pasal 86  4 Jurnal Bisnis & manajement vol.4, no.3, 2008

Page 5: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 5/14

5

usaha yang lebih efisien serta modern, agar tetap dapat "bertahan". Dalam kaitan inilah

kehadiran inovasi baru menjadi hal yang tidak dapat terhindarkan bagi upaya - upaya PT.

Citra Van Titipan Kilat untuk terus mampu membiayai dan bahkan meningkatkan

layanannya kepada masyarakat melalui lebih kurang 50 titik pelayanan yang tersebar di

seluruh kawasan Surabaya5.

Diharapkan, dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, inovasi

 baru mampu memberikan peluang - peluang baru untuk menyelenggarakan fungsi

layanan jasa pos dan ekspedisi dengan lebih baik lagi, dalam arti lebih cepat, produktif,

efisien, modern serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok tanah

air 6.

1.1.5.  Jenis Pelayanan Jasa Ekspedisi 

Perkembangan produksi layanan jasa ekspedisi tahun 2010, mengalami pertumbuhan

yang cukup baik dengan beberapa hal yang telah dilakukan dengan pembagian layanan

service, yaitu :

1.  SDS (Same Day Service) 

SDS menjadi solusi ketika konsumen menghadapi kebutuhan mendesak akan

 pengiriman yang cepat di hari yang sama.

2.  ONS (Over Night Service) 

Pengiriman segera diterima di hari berikutnya maksimal jam 17.00 untuk bisnis dan

maksimal jam 19.00 untuk hunian.

3.  REG (Regular) 

Dengan jangkauan ke seluruh Indonesia dan dalam waktu yang relatif singkat,

 pengiriman akan diterima maksimal jam 17.00 untuk bisnis dan jam 19.00 untuk

hunian.

5

 wawancara dengan Bpk.Bambang, HRD PT Citra Van Titipan Kilat cab.Surabaya6 Yayasan Litbang Telekomunikasi Informatika,Nusantara-21,jasa pos

Page 6: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 6/14

6

4.  ECO (Economy Service) 

Fasilitas pengiriman barang ke seluruh wilayah Indonesia dengan biaya yang sangat

ekonomis. Sangat cocok untuk pengiriman barang dagangan yang relatif berat dengankebutuhan pengiriman yang berulang.

Pengirim barang yang dilarang, yaitu barang berbahaya yang mudah meledak

atau terbakar, obat - obatan terlarang, barang - barang yang menurut pihak berwajib

dilarang diproduksi dan diedarkan, emas, perak, uang tunai, abu, cyanide, platinum, batu

atau metal berharga dan segala jenis makanan basah.

1.1.6.  Program Pengembangan Jasa Ekspedisi

Unit jasa ekspedisi adalah program yang dimaksud untuk meningkatkan

 jangkauan, mutu, dan efisiensi pelayanan jasa ekspedisi, dan meliputi berbagai kegiatan

yaitu pengadaan kendaraan; modernisasi loket; pengembangan dan perluasan jasa; dan

 peningkatan efisiensi, produktivitas serta kenyamanan lingkungan pelayanan.

Gambar 1.4. Unit operasional Jasa Ekspedisi TIKI

Pada saat ini kendaraan operasional yang ada hanya berfungsi sebagai pengambil

 paket yang ada disetiap sub agen yang selanjutnya akan dikirim ke agen pusat. Dan

dengan adanya konsep unit keliling ini merupakan salah satu bentuk pelayanan baru

terhadap konsumen pengguna jasa pengiriman barang.7  Wacana tersebut tentu dapat

membuka peluang baru dalam menyita perhatian konsumen dan Salah satu keunggulan

dari kendaraan unit keliling ini dari pada agen - agen yang menetap pada satu tempat

(kios) yaitu sebagai sarana perluasan jaringan pelayanan dan merebut persaingan pasar

dengan kompetitor sejenisnya dan dapat menjangkau wilayah yang tidak terdapat jasa

 pengiriman barang sejenis. Jasa atau kios  –   kios yang ada pada saat ini dilihat belum

7 wawancara dengan Bpk.Bambang, HRD PT Citra Van Titipan Kilat cab.Surabaya

Page 7: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 7/14

7

cukup guna menunjang dalam hal perekonomian dibidang jasa ekspedisi, dikarenakan

masih kurang efektifnya dan tidak dapat menjangkau ke semua daerah  –  daerah terpencil

yang tidak terdapatnya kios tersebut. Unit keliling dengan konsep efisien sangat

menantang untuk dikerjakan, karena memiliki konfigurasi yang sangat unik. Konsep

efisien ini harus mampu mengakomodasi area operasional unit keliling, mudah

dikonfigurasikan, mudah maintenancenya tetapi tetap dapat mengakomodasi seluruh

 paket tersebut.

1.1.7.  Komentar Masyarakat Terhadap Jasa Ekspedisi 

Setiap harinya pusat Agen Tiki yang berada di Jl. Kedungsari 65-67 dapat

melayani sekitar kurang lebih 50 konsumen. Waktu yang disediakan untuk operasional

tiap agen Tiki adalah mulai pukul 08.00 sampai 15.00 WIB . Bagi masyarakat yang tidak

mempunyai waktu luang untuk pergi ke Agen Tiki merasa kesulitan, karena PT.Citra Van

Titipan Kilat belum menyediakan unit keliling yang dapat melayani kebutuhan

masyarakat pengiriman dokumen dan paket. Berbeda dengan PT.Pos Indonesia yang telah

memiliki jasa pelayanan keliling yang dapat membantu layanan terhadap konsumen yang

 berdampak pada banyaknya konsumen yang menggunakan jasa pos keliling meskipun

masih memiliki kelemahan untuk pengiriman paket diatas 5 Kg.  “Kami sangat

mendukung program ini. Namun, pembatasan berat paket membuat kami harus datang

langsung ke kantor pos Cabang, atau pos Besar.” ungkap Hermawan, 42, asal Jl Undaan

Selatan Gg V nomor 02. Menurut Hermawan, “Dengan pembatasan berat bobot paket

dalam program pos keliling tersebut, maka untuk mengirimkan paket dengan berat diatas

5 kg masih tetap harus menuju ke kantor pos cabang yang birokrasinya lebih lama,

karena harus menunggu penjemputan paket dari kantor pos besar atau paket dikirim

langsung ke kantor pos besar yang jaraknya relatif jauh dan memakan waktu.” katanya8.

Diterangkan, dengan adanya program mendekat kepada masyarakat, PT. Pos Indonesia

telah menghapus citranya yang selama ini terkenal lambat, menjadi lebih profesional.

“Saya sangat membutuhkan agen tiki yang dapat berpindah  - pindah karena

lebih efektif dan efisien dalam waktu karena tidak perlu datang ke agen tiki. karena dapat

membantu para konsumen yang memiliki waktu yang terbatas seperti saya untuk

mengirimkan barang karena kesibukan konsumen berbeda  –   beda (kerja , sekolah

ataupun kuliah)kan kita juga bisa menghemat jarak kita untuk menuju agen tiki yang

8 Wawancara dengan Bpk.Hermawan , Jl Undaan Selatan Gg V nomor 02 

Page 8: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 8/14

8

biasanya jauh dari daerah saya.,” ungkap Fitrya, 21, asal Jl Wisma Tropodo Nusa Indah

c-1( owner Bee onlineshop )9.

“Saya perlu agen tiki yang dapat keliling yang bisa berhenti didaerah kampus,

biar saya mudah untuk kirim barang konsumen. Dan saya tidak perlu keluar kampus

untuk menaruh barang kiriman ke agen tiki,” ungkap annisa, 21, mahasiswa ITS10

.

“Jumlah paket yang dikirimkan minimal ada 40 paket setiap hari. Namun

melihat paket yang dikirimkan beberapa bulan terakhir lewat jasa Tiki, ternyata melebihi

 perkiraan. Setiap hari paket yang dikirimkan mencapai 50 paket ” ungkap operator agen

Tiki pusat Surabaya11

. Dengan ini, tujuan dari diadakannya unit keliling adalah untuk

menunjang layanan –   layanan yang disediakan oleh PT.Citra Van Titipan Kilat terhadap

 pengguna jasa ini.

Sebagian besar perusahaan jasa ekspedisi diindonesia dalam operasionalnya

masih menggunakan teknologi sederhana. Pemanfaatan peralatan modern masih terbatas

 pada perusahaan bertaraf internasional. Meski demikian, dengan perkembangan teknologi

yang semakin pesat, perusahaan jasa ekspedisi nasional dituntut untuk terus memperbaiki

kualitas layanan yaitu terus meningkatkan penggunaan teknologi yang lebih modern dan

efisien.dengan tuntutan seperti itu maka melahirkan bentuk jasa - jasa baru yang

menuntut adanya peningkatan kualitas layan12

.

1.2. 

Rumusan Masalah

Berikut ini merupakan permasalahan - permasalahan yang didapat dari hasil

analisa awal terhadap paket  –   paket dan unit dari jasa ekspedisi yang diharapkan dapat

diselesaikan melalui pendekatan desain:

A.  Penempatan paket dan transferring paket pada unit kendaraan membuat paket

terkesan tidak tertata, sehingga dapat merusak paket-paket yang lain apabila terjadi

 benturan antar paket. (studi kasus hasil pengamatan di lapangan operasional unit

TIKI).

9 Wawancara dengan Sdri Fitrya , Jl.Wisma Tropodo nusa indah c-1 (Owner Bee OnlineShop )

10 Wawancara dengan Sdri Annisa , Mahasiswa ITS

11

 Wawancara dengan Operator Agen TIKI Kedungsari12 http://binaukm.com

Page 9: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 9/14

9

Gambar 1.5. Aktifitas penataan paket pada unit ekspedisi

B.  Berdasar contoh dari operasional unit keliling Pos Indonesia sering terjadi banyak

keluhan oleh operator pelayanan dikarenakan penggunaan material, furniture, dan

aplikasi peletakan perangkat yang kurang tepat pada elemen interior studi kasus

mobil Pos keliling sehingga menciptakan rasa ketidaknyamanan pada diri operator

saat bekerja.13 

Gambar 1.6. Aktifitas operator saat bertugas

Adapun rumusan masalah dalam perancangan adalah :

1.  Bagaimana merancang tromol paket unit jasa ekspedisi  yang efisien dalam

mengakomodasi seluruh paket yang akan diangkut.2.  Bagaimana merancang meja operator unit jasa ekspedisi  yang efisien dalam

maintenance dan operasional yang mudah di operasikan oleh operator.

3.  Bagaimana merancang unit jasa ekspedisi yang dapat menjaring dan meningkatkan

kepercayaan konsumen terhadap layanan jasa ekspedisi ini.

13 Wawancara dengan Anggra, Operator Pos Keliling daerah Jl. Undaan.

Page 10: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 10/14

10

1.3.  Batasan Masalah

i.  Jenis/spesifikasi : Unit keliling berbasis mobil niaga varian van

Gambar 1.7. Jenis Mobil varian van

Tabel 1.2. Spesifikasi Mobil varian van

PRODUK Merek Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi

Model Granmax, APV, Espass, L300

KAPASITAS Volume interior ± 3.9 m³

Kendaraan niaga 4 roda ini merupakan jenis Van yang paling populer.

Volume interior mobil sebesar 3,9m³. Berdasar regulasi perusahaan,

mobil niaga atau van ini umum digunakan sebagai kendaraan operasional

 pengangkut barang dengan kapasitas kecil hingga sedang dan lain

sebagainya.14

 

ii. Platform : Pengembangan bentuk interior fokus

 perancangan pada tromol paket dan meja operator yang ada pada interior unit

dengan pengembangan kenyaman dan efisiensi kerja .

iii. Target : Masyarakat Surabaya

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta dengan

 jumlah penduduk sebesar 3juta jiwa. Terdiri dari berbagai kalangan strata

ekonomi dari yang hi-class sampai menegah kebawah dengan multi kultur

dari berbagai daerah.

14 wawancara dengan Bpk.Bambang, HRD PT Citra Van Titipan Kilat cab.Surabaya

Page 11: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 11/14

11

iv. Kasus : Kota Surabaya

v. Produk Eksisiting : mobil pos keliling

Gambar 1.8. Eksisting Pos Indonesia

Sebelumnya telah ada mobil pelayanan pos keliling milik Pos Indonesia.

vi. Konsep : Desain unit mobil jasa ekspedisi dalam usaha meningkatkan

 pelayanan secara efisien pada area Surabaya

Untuk mobilitas penduduk kota besar perlu adanya mobile pelayanan jasa

ekspedisi yang tepat guna baik eksterior dan terutama dari segi interior.

Rancangan desain interiornya difokuskan untuk mengoptimalkan kenyamana

dan efisiensi ruang untuk operator unit jasa ekspedisi.

vii. Teori utama yang digunakan :

  Ergonomi dan antropometri dari  Julius Panero,  Human Dimension and

 Interior Space, 2003 

Merancang berdasarkan standar ergonomi manusia terhadap ruang,

sehingga menghasilkan rancangan yang efisien.

vii. Riset dan Metode :

  Pengukuran interior mobil van yang sudah ada.

  Pengumpulan kuisioner

1.4.  Tujuan

Tujuan dari sebuah konsep perancangan Unit Keliling ini adalah mendesainsebuah konsep baru dari Unit keliling yang belum ada. Sarana promosi pelayanan yang

disediakan oleh stakeholder, menggunakan sistem pelayanan yang efisien bagi pengguna

 pelayanan atau konsumen.

1.4.1.  Umum

a.  Pengembangan perluasan jasa, peningkatan efisiensi, produktifitas, dan

kenyamanan pelayanan.

Page 12: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 12/14

12

 b.  Meningkatkan citra atau image stakeholder yang bersangkutan terhadap

masyarakat dengan memberikan pelayanan yang lebih merata, sehingga

antusiasme masyarakat terhadap pelayanan jasa ekspedisi dapat tersusun

secara maksimal dan sebagai langkah pro-aktif dari stake holder untuk

menjaring konsumen yang lebih banyak.

1.4.2.  Khusus

a.  Efisiensi ruang operasional operator dan konfigurasi sarana - sarana

 pendukung yang digunakan pada unit keliling. Sehingga dapat menciptakan

suasana kerja yang maksimal pada operator.

 b.  Mendesain tampilan keseluruhan dan detail eksterior unit keliling yang

menawarkan konsep baru.

c.  Mendesain bentuk furniture dan konfigurasi komponen (fasilitas) yang

terdapat pada interior dengan pertimbangan faktor keamanan dan kenyamanan

(ergonomi) bagi operator.

d.  Diharapkan adanya unit keliling dengan konsep yang efisien pada jasa

ekspedisi ini bisa menjadi solusi bagi konsumen dalam beraktifitas

mengirimkan atau memaketkan barangnya dengan dapat menghemat waktu

dan jarak.

1.5.  Manfaat

Ada tiga manfaat bagi kedua belah pihak terkait yang dapat diambil dari perancangan

Unit keliling ini yaitu:

a.  Bagi pihak stakeholder adalah agar tercipta suasana pelayanan pengiriman

 barang yang lebih efisien dan profesional sehingga dapat memperbaiki citra

dan meningkatkan rasa percaya masyarakat terhadap stakeholder yang

 bergerak dibidang jasa ekspedisi barang. Dengan perbaikan dan

 pengembangan desain yang diharapkan dapat memudahkan petugas Unit

keliling saat melakukan aktifitas kerjanya dalam melayani masyarakat

 pengirim barang.

 b.  Bagi pihak masyarakat sebagai pengguna jasa adalah memudahkan

masyarakat saat melakukan pengiriman barang sehingga mereka lebih dekat

untuk mengirimkan suatu barang. Selain itu dengan diberikannya pelayanan

yang cepat dan ringkas maka tidak akan menyita banyak waktu dan energi

Page 13: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 13/14

13

masyarakat, sehingga mereka dapat tetap melakukan aktifitasnya sehari - hari

tanpa merasa terbebani oleh keperluan mengirim suatu barang.

c.  Bagi operator dari unit ini adalah agar dalam pengoperasiannya lebih nyaman

dan memudahkan dalam melakukan pelayanan terhadap konsumen sehingga

 pelayanan yang dilakukan agar lebih efisien

1.6.  Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Bab ini membahas tentang Latar Belakang, Batasan Masalah, Rumusan Masalah,

Tujuan, Manfaat dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas teori - teori yang digunakan untuk mendukung penyelesaian

masalah atau pencapaian tujuan.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisikan observasi tentang studi eksisting serta keabsahan riset, data

 berkaitan dengan unit jasa ekpedisi serta tahapan dan logika pemikiran dalam

menyelesaikan judul ini.

BAB IV : Analisa Desain

Bab ini berisikan studi dan analisa dari data yang telah diperoleh untuk

 perancangan ini.

BAB V : Konsep Desain

Bab ini membahas tentang definisi konsep yang dikaitkan dengan masalah atau

tujuan, penjelasan pentahapan pencapaian solusi serta metode pencapaian desain,

mulai dari penelusuran masalah, penetapan target audience, konsep desain, serta

alternatif desain.

BAB VI : Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan kesimpulan keseluruhan hasil penelitian serta saran yang

diperlukan untuk pembahasan penelitian ini.

Page 14: ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480

http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 14/14

14

 Halaman Ini Sengaja Dikosongkan oleh penulis