indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan …
TRANSCRIPT
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS SERANG KOTA
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh : SEPTIYAN EKA
PUTRA NIM. 6661092548
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG
2016
ABSTRAK
Septiyan Eka Putra, 6661092548, Program Studi Ilmu Adminisrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indeks Kepuasan Masyarakat
terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Serang Kota, Pembimbing I, Leo
Agustino,Ph.D. Pembimbing II, Lisytaningsih,S.Sos, M.Si.
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan masyarakat di Puskesmas Serang
Kota Kota Serang. Dengan rumusan masalah yaitu seberapa besar Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) di Puskesmas Serang Kota. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Indeks kepuasan masyarakat pada pelayanan publik. Subyek penelitian ini adalah masyarakat
pengguna pelayanan yaitu sebanyak 150 responden. Instrumen dalam penelitian ini adalah
pedoman umum penyusunan indeks kepuasan masyarakat yang di tetapkan Menteri
Pendayagunaa Aparatur Negara dalam Per. MENPAN NO.16/2014.Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uantitatif deskriptif dengan pendekatan survey. Dalam
mengumpulkan data menggunakan angket, wawancara, studi dokumentasi dan observasi.
Teknik sample yang digunakan adalah sample insidental. Berdasarkan hasil
penelitianmenunjukan bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan
diPuskesmas Serang Kota memperoleh nilai indeks 3.17 dan nilai indeks kepuasan
masyarakat setelah dikonversi adalah 79,25 sehingga mutu pelayanannya adalah “B”
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, nilai Indeks Kepuasan Masyarakat di
Puskesmas Serang Kota sudah mencapai nilai “baik”. Dengan diketahui nilai nilai mutu di
Puskesmas Serang kota mendapat hasil yang baik secara keseluruhan walaupun dalam
beberapa unsur masih ada yang belum memenuhi nilai-nilai pada setiap unsur yang telah
tercantum dalam Kep. MENPAN No.16/2014 sehingga peneliti memberikan saran adanya
kebijakan tentang prosedur pelayanan dan harus lebih meningkatkan nilai-nilai pada setiap
unsur agar masyarakat dapat lebih terlayani secara maksimal dengan melengkapi fasilitas
kerja yang masih kurang untuk mengatasi persoalan-persoalan yang mengganggu pelayanan
kepada masyarakat.
Kata Kunci : Indeks Kepuasan Masyarakat, Pelayanan Publik
ABSTRACT
Septiyan Eka Putra, 6661092548, Departement of Public Administration, Faculty of Social and Political sciences, University of Sultan Ageng Tirtayasa, Public satisfaction Index of
bussines in the community health center Serang city.Advisor I Leo Agustino,Ph.D. Advisor II
Lisytaningsih,S.Sos, M.Si.
The focus of this study was to determine people’s satisfaction of integrated service
community health center Serang City, with the formulation of the problem is how big
people’s satisfaction index in the Community Health Center Serang city. The purpose of this
study was to determine the satisfaction index of society in public service. The subject of this
research is the public is the public using the service of 150 respondent. Instuiment in this
study are general guidelines for preparing an index of public satisfaction is determine by the
minister of administrative reform in Kep. MENPAN No.16/201. The method used in this
research is descriptive quantitative servey approach. In collecting data using quisionnaires,
iterviews, documentation, an abservation studies. Sample technique used is incidental
sample. Based on the result showed that the index of public satisfaction with public service in
the community health center serang city obtain an index value of 3,17 and public satisfaction
index value after conversion is 79,25 so the quality of service is the “B” based on result of
research condected, the value of people took part in the satisfaction index in the office of
intergrated service serang city has reached a value of “good” with the know value of the
quality in the community haelth center get good result overall, altought in some elements are
still there is an element that still has not meet the values of every procedure element that has
been listed in Kep. MENPAN No.16/2014 so that researchers provide advice to the policy of
procedure certainy and should further increase the values on each element so that people can
more optimally served by complementing the work facilities are still lacking to address
problems that interfrece service to the public.
Keywords : Public Satisfaction, Public Service
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb.
Syukur alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
jalan bagi peneliti untuk dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini. Skripsi ini
disusun dalam rangka memenuhi salahsatu syarat kelengkapan dalam memenuhi
ujian sarjana program studi S-1 pada program Ilmu Studi Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.
Peneliti dapat menyelesaikan penelitian dan menyusun Skripsi dengan judul
”Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas
Serang Kota”.
Peneliti menyadari bahwa sepenuhnya Skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, karena hal ini tidak lepas dari keterbatasan, kemampuan dan ilmu
pengetahuan yang peneliti miliki. Segala saran dan kritik yang bersifat
membangun peneliti harapkan dengan senang hati, sehingga dapat bermanfaat
dan berguna untuk perbaikan dan penyempurnaan tugas ini di masa yang akan
datang. Terwujudnya Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,
pengarahan, serta kerendahan hati. Untuk ini peneliti mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan Skripsi ini terutama kepada:
1. Kepada Prof. Dr. H Soleh Hidayat, M.Pd, sebagai Rektor Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Dr. Agus Sjafari, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
i
3. Rahmawati, S.Sos.,M.Si, sebagai pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Iman Mukhroman, S.Sos.,M.Si, sebagai Pembantu Dekan II Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos.,M.Si, sebagai pembantu Dekan III
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
6. Listyaningsih,S.Sos, M.Si, selaku Ketua Program Studi Adminitrasi
Negara Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa serta sebagai Sebagai Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan serta petunjuk sehingga tersusunnya
Proposal Penelitian ini.
7. Riswanda, S.Sos, MPA, sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Negara.
8. Titi Stiawati, S.Sos, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
9. Leo Agustino, Ph.D, Sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan serta petunjuk sehingga tersusun nya Proposal
Penelitian ini.
10. Seluruh Dosen pada Program Studi Administrasi Negara Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang
ii
telah banyak memberikan pengetahuan kepada peneliti selama masa
perkuliahan.
11. Seluruh staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa yang telah banyak membantu dalam hal keperluan
akademik dan adminstrasi.
12. Untuk Ibu dan Ayah tercinta yang selalu berada disamping peneliti
dan selalu memberikan dukungannya dan selalu mendo’akan peneliti
setiap saat.
13. Untuk sahabat-sahabatku Syandi Negara, Iwan Hermawan, Sughron
Jazila, Asep Hidayat , Indri Sutopo, Noel, Firmansyah, Aat Syafaat,
Yogi, Dery sundari ,Ibnu Saputra,Randi yang telah memberikanku
semangat,memotivasi dan mengisi hari-hariku dengan penuh canda
tawa dan selalu membutaku rindu saat masa perkuliah.
14. Untuk teman-temanku Angkatan tahun 2009 dan 2010 yang telah
memberikan dukungan untukku, selalu kompak dalam setiap suasana.
15. Serta semua pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
Peneliti ucapakan terima kasih yang sebanyak-banyaknya. Semoga
amal baik yang telah diberikan kepada peneliti mendapat limpahan
yang setimpal dari Allah SWT dan senantiasa Skripsi ini dapat
bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi semua pihak.
Akhirnya kata peneliti berharap agar Skripsi ini dapat membawa
kemaslahatan bagi semua umat. Amin
iii
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Serang, Agustus 2016
Septiyan eka putra
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
ABSTRACT
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………... iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. viii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................... 11
1.3 Pembatasan Masalah ..................................................................... 12
1.4 Perumusan Masalah ...................................................................... 12
1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................... 12
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................ 14
v
BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
2.1 Deskripsi Teori............................................................................. 14
2.1.1 Konsep Pelayanan................................................................ 16
2.1.2 Pelayanan Publik ................................................................. 17
2.1.3 Pengukuran Kinerja Pelayanan............................................ 19
2.1.4 Kebijakan Pengembang IKM .............................................. 23
2.2 Penelitian Terdahulu…………………………………………… 29
2.3 Kerangka Berfikir……………………………………………… 30
2.4 hipotesis penelitian…...…………….………………………….. 31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian........................................................................ 33
3.2 Fokus Penelitian..........................................................................
33
3.3 Lokasi Penelitian.........................................................................
34
3.4 Variabel Penelitian......................................................................
34
3.4.1 Definisi Konsep................................................................
34
3.4.2 Definisi Orperasional........................................................
35
vi
3.5 Instrumen Penelitian................................................................... 37
3.6 Populasi dan Sampel Penilitian..................................................
38
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data.......................................
39
3.7.1 Teknik Pengolahan............................................................
39
3.7.2 Teknik Analisis Data...........................................................
49
3.8 Jadwal Penelitian...................................................................... .
42
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian...................................................... 44
4.2 Deskripsi Data.......................................................................... 46
4.2.1 Identitas Responden.................................................. 46
4.2.2 Analisis Data............................................................ 54
4.3 Interprestasi Hasil Penelitian................................................... 71
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................... ....... 76
5.2
Saran........................................................................ .......
77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Fasilitas kesehatan Puskesmas DPT Serang Kota tahun 2015... 5
Tabel 1.2 Jumlah Tenaga Kesehatan........................................................... .... 6
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian....................................... 36
Tabel 3.2 Skoring Item Instrumen.............................................................. 37
Tabel 3.3 Nilai presepsi,Interval IKM,Interval Konversi IKM,Mutu pelayanan dan
Kinerja Unit Pelayanan............................................................................. 41
Tabel 4.1 Nilai presepsi,Interval IKM,Interval Konversi IKM,Mutu pelayanan dan
Kinerja Unit Pelayanan............................................................................. 71
Tabel 4.2 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Serang Kota............................................................................................. 73
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir ……………......................................... 31
Diagram 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................ 47
Diagram 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia.............................. 48
Diagram 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Status........................... 49
Diagram 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Agama......................... 50
Diagram 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan.................... 51
Diagram 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan...................... 52
Diagram 4.7 Identitas Responden Berdasarkan Pengeluaran Perbulan..... 53
Grafik 4.1 Unsur persyaratan layanan............................................. 55
Grafik 4.2
Unsur Prosedur Layanan...............................................
57
Grafik 4.3
Unsur Waktu Layanan .................................................
60
Grafik 4.4
Unsur Biaya Layanan...................................................
61
ix
Grafik 4.5 Unsur Produk Spesifikasi Layanan....................................... 64
Grafik 4.6 Unsur Kompetensi Petugas................................................. 65
Grafik 4.7 Unsur Perilaku Petugas...................................................... 67
Grafik 4.8 Unsur Maklumat Pelayanan................................................ 69
Grafik 4.9 Unsur Umpan Balik .......................................................... 70
Grafik 4.10 Indeks Kepuasan Mayarakat terhadap Pelayanan Kesehatan
Di Puskesmas Serang Kota...................................................................... 71
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan dapat
dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan
manusia.Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani)
keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi
itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.Sehingga
pelayanan publik merupakan pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat
oleh penyelenggara negara.
Pada hakikatnya penyelenggaraan pelayanan publik merupakan kewajiban
negara untuk memberikan pelayanan publik kepada setiap warga negara dan
penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka
pelayanan publik yang merupakan amanat Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, membangun kepercayaan masyarakat atas
pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan
harapan dan tuntutan seluruh warga dan penduduk tentang peningkatan pelayanan
publik, sebagai upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga negara
dan penduduk serta terwujudnya tanggung jawab negara dan korporasi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
1
2
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu dari sekian banyak kebutuhan
yang penting bagi masyarakat dan merupakan salah satu hak mendasar
masyarakat yang penyediaan nya wajib diselenggarakan oleh pemerintah
sebagaimana telah di amanatkan dalam undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H
ayat (1) “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,bertempat
tinggal,dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan” dan pasal 34 ayat (3) “Negara
bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan umum yang layak” .
Melihat dari ayat Undang – undang di atas dapat dilihat bahwa pelayanan
kesehatan merupakan hak prerogatif bagi masyarakat, bahwa masyarakat berhak
hidup sejahtera lahir dan batin dalam kehidupan nya,mendapat lingkungan yang
baik dan sehat serta dapat memperoleh sarana prasarana pelayanan kesehatan
yang baik, dalam hal ini juga dapat dilihat bahwa kesehatan merupakan salah satu
bidang pelayanan publik yang dalam penyelenggaraannya merupakan wewenang
wajib Pemerintah pusat maupun daerah. Dimana dalam hal tersebut pemerintah
pusat maupun daerah bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan yang baik.
Upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program
Pembangunan Nasional (PROPERNAS) adalah melalui penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat
kualitas pelayanan publik dengan menilai public unsure pelayanan sehingga
menjadi pendorong bagi setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan
3
kualitas pelayanannya menurut keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 25 Tahun 2004 ada 14 unsur pelayanan yang menjadi inti
pertanyaan yang harus diukur untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat yaitu:
kesederhanaan proses pelayanan, kesesuaian persyaratan pelayanan, kejelasan dan
kepastian petugas yang melayani, kedisiplinan petugas, tanggung jawab petugas,
kemampuan petugas, kecepatan petugas, keadilan dalam memberi pelayanan,
kesopanan dan keramahan, kewajaran biaya, kesesuaian biaya, ketetapan jadwal,
kenyamanan lingkungan keamanan lingkungan.
Namun dikarenakan belum mengacu kepada UU Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik dan perlu adanya keselarasan dengan standar pelayanan
maka di ubah menjadi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei kepuasan
Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik, berdasarkan Permenpan
No. 16 Tahun 2014, Survey kepuasan masyarakat adalah pengukuran secara
komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat, yang mempunyai 9
unsur indikator yang menjadi inti pertanyaan yang diukur untuk mengetahui
tingkat kepuasan masyarakat yaitu: persyaratan, prosedur, waktu pelayanan,
biaya/tarif, produk spesifikasi jenis pelayanan, kompetensi pelaksana, perilaku
pelaksana, maklumat pelayanan, penanganan pengaduan, saran, dan masukan,
melalui survey ini diharapkan mendorong partisipasi masyarakat sebagai
pengguna layanan dalam menilai kinerja penyelenggara pelayanan serta
mendorong penyelenggara pelayanan publik untuk meningkatkan kualitas
4
pelayanan dan melakukan pengembangan melalui inovasi-inovasi pelayanan
publik.
Salah satu dari sekian banyak bentuk perhatian pemerintah terhadap
peningkatan kesehatan masyarakat adalah melalui upaya pelayanan kesehatan
khususnya Puskemas,Berdasarkan Undang- Undang no 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan dikatakan bahwa Puskesmas merupakan pionir pemerintah dalam
memberikan pelayanan kesehatan terhadap masayarakat,puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas sebagai unit pelaksana Dinas Kesehatan merupakan
penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang pertama di
wilayah kerjanya masing-masing dalam memberikan pelayanan prima bagi
masyarakat, Maka untuk mencapai keberhasilan tersebut diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,berjenjang,dan terpadu.
Puskesmas Serang Kota merupakan salah satu puskesmas yang berada di
kota serang,merupakan tempat pelayanan kesehatan di kota Serang pada
umumnya dan masyarakat sekitar wilayah puskesmas pada khususnya,Puskesmas
Serang Kota memiliki visi yaitu: Terlaksana nya pelayanan prima puskesmas DPT
Serang Kota dan mempunyai misi yaitu: 1. Meningkatkan kemampuan SDM
melalui pelatihan-pelatihan dalam kaitannya dengan pelayanan kesehatan
masyarakat 2. Membudayakan bekerja secara profesional dengan acuan standar
pelayanan/protap-protap 3. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
profesional, dimana visi misi tersebut merupakan acuan yang penting untuk
5
peningkatan pelayanan kesehatan di puskesmas serang kota untuk lebih
memberikan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat, Puskesmas Serang kota
terletak di tengah – tengah Kota Serang sebagai Ibu Kota Provinsi banten
,tepatnya di Jl. Jend A. Yani No.159 Serang,Puskesmas Serang Kota memiliki 3
kelurahan sebagai wilyah kerja Kelurahan Cipare,Kelurahan Sumur Pecung,dan
Kelurahan Sukawana ,dari ketiga kelurahan tersebut Puskesmas Serang Kota
memiliki penduduk puskesmas sejumlah 53.130 jiwa.
Adapun rincian data fasilitas kesehatan puskesmas serang kota adalah
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data Fasilitas kesehatan Puskesmas DPT Serang Kota tahun 2015
NO FASILITAS JUMLAH KET
1 Puskesmas 1
2 Puskesmas pembantu 1
3 Poskesdes 1
4 Mobil Ambulance / Pusling 2
5 Rumah Bersalin 3
6 Rumah sakit 2 RSIA Budi Asih,Rs
Bedah Benggala
7 Klinik/BP 13
8 Praktek Dokter Umum / Gigi /
Spesialis
58
6
9 Praktek Bidan Swasta 12
10 Laboratorium Klinik 4
11 (Tehniker) Ahli Gigi 4
12 Optikal 2
13 Pengobat Tradisional 12
Sumber: Puskesmas Serang Kota
Dapat dilihat dari tabel diatas antara lain meliputi jumlah fasilitas kesehatan
dan sarana prasarana kesehatan di Puskesmas Serang Kota,Puskesmas Serang kota
terdiri dari 3 gedung utama yaitu Gedung A Terdiri dari: Pendaftaran,BP Umum
,BP PTM ,MTBS ,Apotek ,Kasir ,Klinik Sanitasi,Klinik Paru,dan Koperasi,
Gedung B terdiri dari: Laboratorium,BP Gigi ,Fisioterapi & Akupresur, Klinik
Rosela (LJASS), Klinik gizi, Gudang farmasi, R. Kepala Puskesmas, R. Tata
usaha, Perpustakaan, Mushola, dan aula, dan Gedung B terdiri dari: UGD, Rawat
inap, Ruang bersalin, Ruang Nifas, KIA/Kb, Imunisasi,USG,dan Klinik IVA.
Adapun rincian tenaga kesehatan di Puskesmas Serang Kota adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.2
Jumlah Tenaga Kesehatan
No JENIS KETENAGAAN JUMLAH STATUS
KEPEGAWAIAN
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 1
7
3 Perawat 8
4 Perawat Gigi 1
5 Bidan 9 Bidan PTT 1
6 Asisten Apoteker 1
7 Apoteker 1
8 Penyuluh Kesehatan 1
9 Analis 2
10 Sanitarian 1
11 Akzi/TPG 1
12 Pekarya/Rekam Medis 7
13 Pelaksana 3
14 Fisioterapi 0
TOTAL 37 PNS : 36, PPT: 1
Sumber: Puskesmas Serang Kota
Terlihat dalam tabel di atas bahwa jumlah dokter umum di puskesmas kota
serang berjumlah 2 orang yang apabila dihitung berdasarkan rasio penduduk
puskesmas dalam wilayah kerjanya yang berjumlah 53,130 jiwa/penduduk dalam
perhari rata - rata Puskesmas Serang Kota dapat melayani sekitar 50 sampai 60
pasien perharinya jadi dapat dilihat bahwa rasio dokter yang berjumlah 2 orang
melayani 25 sampai 30 pasien perhari nya,Puskesmas Serang Kota mempunyai
perawat berjumlah 9 perawat jumlah pasien rawat inap pada tahun 2015 adalah
berjumlah 40878 pasien sehingga per seorang perawat merawat sekitar 4542
8
pasien pertahun nya,biaya pendaftaran di Puskesmas Serang Kota yaitu Rp 5000
untuk pasien baru dan Rp 3000 untuk pasien lama.
Berdasarkan observasi awal terdapat beberapa permasalahan di lapangan
yaitu:
Pertama, Masih kurang disiplin dan antusiasnya petugas pelayanan
terhadap pemberian pelayanan yang cepat dan baik bagi pasien,yaitu dalam
pemberian pelayanan administrasi pendaftaran,petugas terlihat tidak antusias dan
tidak cekatan,dalam pelaksanaan nya petugas kedapatan makan dan mengobrol di
ruang kerja nya yang menyebabkan antrian pasien menjadi panjang dan tidak
terorganisir. (Sumber:Hasil observasi awal dan wawancara dengan Ibu Tini
sebagai Pengguna pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota, lokasi
Puskesmas Serang Kota, 5 Maret 2016)
Kedua, Kelengkapan sarana prasarana yang kurang memadai,di sini
terlihat bahwa ruang tunggu pasien dan keluarga pasien yang kurang memadai
yakni hanya berjumlah kurang lebih 40 kursi yang terbagi menjadi beberapa kursi
panjang,hal ini menyebabkan banyak keluarga pasien maupun pasien tidak
mendapatkan tempat duduk sehingga harus berdiri,kondisi sarana prasarana di
ruang tunggu pasien pun kurang nyaman kondisi atap nya yang terbuat dari bahan
yang tidak menyerap panas menyebabkan kondisi yang tidak nyaman bagi
keluarga pasien maupun pasien,terlebih di saat siang, kemudian sarana parkirnya
yang kurang luas sehingga mempengaruhi akses jalan Puskesmas Serang kota
menjadi terlihat sempit dan sumpek. (Sumber: wawancara dengan pak Rio sebagai
9
pengguna pelayanan kesehatan Puskesmas Serang Kota, lokasi Puskesmas Serang
Kota, 5 maret 2016)
Ketiga, Belum optimalnya pelayanan kesehatan ,hal ini dapat terlihat dari
kurang optimal nya pelayanan kesehatan pada saat pasien mengambil obat ,pasien
menunggu cukup lama sehingga membuat pelayanan menjadi tidak efektif dan
efisien,pada saat pelayanan pendaftaran pula terdapat antrian pendaftaran yang
lama dan panjang, sehingga pendaftar bertumpuk dan berebut karena tidak ada
nya kartu antrian yang menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi terhambat,
berdampak pada pasien yang harus segera di tangani menjadi terbengkalai.
(Sumber: wawancara dengan Ibu Qoriah sebagai Pengguna pelayanan kesehatan
di Puskesmas Serang Kota, lokasi Puskesmas Serang kota, 6 maret 2016)
Keempat, Lingkungan puskesmas kurang nyaman dan kurang kondusif
,hal ini di sebabkan penataan ruang yang kurang baik dan kurang tertata,hal ini
terlihat dari penataan hiasan seperti tanaman maupun taman yang kurang rapih
dan baik sehingga terlihat seperti kurang nyaman ,ada pula sedikit masalah terkait
sampah yang sedikit terserak membuat lingkungan menjadi kurang nyaman,dan
semerawut nya penataan tempat parkir sehingga terlihat tidak kondusif. (Sumber:
Hasil Observasi awal, wawancara dilakukan di Puskesmas Serang Kota, 15
februari 2016)
Pelayanan publik sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah untuk
pencapaian tujuan kesejahteraan masyarakat telah di atur dalam undang-undang
no 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Dalam Undang-undang tersebut
10
disebutkan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang,jasa,dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Karenanya penyelenggara berkewajiban melaksanakan evaluasi
terhadap kinerja pelaksana di lingkungan organisasi secara berkala dan
berkelanjutan
Evaluasi secara berkala diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah
terutama instansi penyelenggara pelayanan publik untuk terus meningkatkan
kinerja nya. Salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan adalah evaluasi
pelayanan publik melalui pengukuran indeks kepuasan masyarakat sesuai dengan
kemenpan nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang pedoman umum penyusunan
indeks kepuasan masyarakat yang ditindaklanjuti dengan surat edaran nomor
4/M.PAN-RB/03/2012 tentang pelaksanaan survey indeks kepuasan masyarakat
pada seluruh unit penyelenggara pelayanan publik.
Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi muda di indonesia yang
baru berdiri selama 12 tahun sejak diundangkan nya UU Nomor 23 tahun 2000
tentang pembentukan provinsi Banten. Selama kurun waktu 12 tahun tersebut
telah banyak usaha yang dilakukan oleh pemerintah provinsi dalam mengejar
ketinggalan nya dengan provinsi-provinsi lain dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat nya. Namun demikian tidak sedikit pula masalah yang
mewarnai penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di Provinsi Banten.
11
Kota Serang adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia. Kota Serang
merupakan ibukota Provinsi Banten. Kota Serang mencakup wilayah dataran
seluas 266,74 Km², yang hampir seluruh bagian wilayahnya berada di daratan,
hanya sebagian kecil saja yang berbatas dengan lautan yaitu di Kecamatan
Kasemen.
Dari ulasan di atas peneliti akhirnya tertarik untuk mengkaji lebih dalam
mengenai tingkat kepuasan pasien terhadap Pelayanan kesehatan yang di berikan
oleh Puskesmas Serang Kota, karena peneliti ingin mengetahui Indeks Kepuasan
Masyarakat yang diberikan Pusat Kesehatan Masyarakat Serang Kota dalam
pelayanan kesehatan tersebut. Oleh karena itu atas dasar permasalahan di atas
maka peneliti melakukan penelitian mengenai “Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Serang Kota”
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan proses untuk mengamati dan membuat
asumsi - asumsi berdasarkan observasi maupun studi pendahluan pada lokus
penelitian yang di arahkan pada upaya untuk mengidentifikasikan dan membatasi
ruang lingkup Faktor-faktor yang mungkin mempengeruhi muncul nya suatu
kondisi yang menarik perhatian untuk di teliti,untuk itu perlu di lakukan
identifikasi masalah, diantara nya:
1. Masih kurang disiplin dan antusiasnya petugas pelayanan terhadap
pemberian pelayanan yang cepat dan baik bagi pasien.
2. Kelengkapan sarana prasarana yang kurang memadai.
12
3. Belum optimalnya pelayanan kesehatan.
4. Lingkungan puskesmas kurang nyaman dan kurang kondusif,karena
penataan ruang yang kurang baik dan kurang tertata.
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini penulis lakukan di daerah Kota Serang, karena penelitian ini
membahas tentang Indeks Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,
oleh karena itu penulis membatasi masalah yaitu untuk meneliti, Bagaimana
“Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Serang Kota”
1.4 Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan di
atas, ada beberapa rumusan masalah yang akan menjadi acuan dari penelitian ini
yaitu, Seberapa besar Indeks kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
di Puskesmas Serang Kota?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Mengukur seberapa besar indeks kepuasan masyarakat di unit
penyelenggara pelayanan publik di Puskesmas Serang Kota terkait
pelayanan kesehatan.
13
2. Memetakan seberapa baik kinerja unit penyelenggara pelayanan kesehatan
di Puskesmas Serang Kota berdasarkan kinerja pelayanan publik menurut
presepsi pengguna jasa layanan (masyarakat).
3. Mengidentifikasi harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di
Puskesmas serang Kota.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin penulis harapkan dari penelitian ini adalah:
a) Terukurnya Indeks Kepuasan Masyarakat di unit penyelenggara pelayanan
publik yang menangani pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota.
b) Terpetakannya kinerja pelayanan publik yang telah dilaksanakan oleh unit
penyelenggara pelayanan publik yang menangani urusan pelayanan
kesehatan.
c) Teridentifikasinya harapan masyarakat akan pelayanan terhadap pelayanan
kesehatan di Puskesmas Serang Kota.
d) Sebagai bahan dalam penetapan kebijakan terkait dengan peningkatan
pelayanan publik melalui pencapaian indikator kinerja Puskesmas Serang
Kota
e) Sebagai ukuran dasar dalam menilai pencapaian kinerja pelayanan pada
tahun berikut nya.
14
BAB II
DESKRIPSI TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESA
PENELITIAN
2.1. Landasan Teori
Untuk mendukung permasalahan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya maka peneliti menggunakan beberapa teori yang berkaitan dengan
permasalahan. Tetapi sebelum masuk pada teori yang berkaitan, terlebih dahulu
harus dipahami definisi dari teori. Menurut Snelbecker dalam Moleong (2013:57),
mendefinisikan teori sebagai seperangkat proposisi yang berinteraksi secara
sintaksi (yaitu yang mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara
logis dengan lainnya dengan data atas dasar yang dapat diamati) dan berfungsi
sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati.
Menurut Kerlinger (1978) dalam Sugiyono (2012:52), mengemukakan
bahwa:
“Theory is a set of interrelated construct (concepts), definition, and proposition that present a systematic view of phenomena by specifying
relations among variables, with purpose of explaning and predicting the
phenomena” (Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), dafinisi, dam
proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik,
melalui, spesifikasi hubungan antar variabel hingga dapat berguna untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena).
Sedangkan Marx dan Goodson masih dalam Moleong (2013:57),
menyatakan bahwa teori ialah aturan menjelaskan proposisi atau seperangkat
proposisi yang berkaitan dengan fenomena alamiah dan terdiri atas representasi
simbolik dari (1) hubungan-hubungan yang dapat diamati di antara kejadian-
15
kejadian (yang dapat diukur), (2) mekanisme atau struktur yang diduga mendasari
hubungan-hubungan demikian, dan (3) hubungan-hubungan yang disimpulkan
serta manifestasi hubungan empiris apapun secara langsung.
Setelah memahami definisi teori, selanjutnya yang perlu dipahami adalah
fungsi dari teori. Glasser dan Strauss dalam Moleong (2013:58), walaupun
mengkhususkan fungsi teorinya pada sosiologi, berlaku juga pada disiplin lainnya,
menyatakan seperti berikut. Tugas yang saling berkaitan dalam sosiologi adalah:
(1) memberikan kesempatan untuk meramalkan dan menerangkan perilaku, (2)
bermanfaat dalam menemukan teori sosiologi, (3) digunakan dalam aplikasi
praktis-peramalan dan penjelasannya harus memberikan pengertian kepada para
praktisi dan beberapa pengawasan terhadap situasi, (4) memberikan persepektif
bagi perilaku, yaitu pandangan yang harus dijaring dari data, dan (5) membimbing
serta menyajikan gaya bagi penelitian dalam beberapa bidang perilaku.
Sedangkan menurut Snelbecker masih dalam Moleong (2013: 57-58), ada
empat fungsi suatu teori, yaitu (1) mensistematiskan penemuan-penemuan
penelitian, (2) menjadi pendorong untuk menyusun hipotesis dan dengan hipotesis
membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban, (3) membuat ramalan atas dasar
penemuan, dan (4) menyajikan penjelasan dan, dalam hal ini, untuk menjawab
pertanyaan mengapa.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa teori adalah suatu
proporsi yang terdiri dari konstrak yang sudah didefinisikan secara luas sesuai
dengan hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara jelas. Terdapat
persamaan dalam fungsi teori yang telah dikemukakan, bahwa teori digunakan
16
untuk menyajikan penjelasan, menjawab pertanyaan mengapa dan meramalkan
fenomena.
2.1.1. Konsep Pelayanan
Terkait demgan penelitian ini, maka konsep awal yang akan menjadi
perhatian adalah konsep dari pelayanan itu sendiri.definisi pelayanan yang sangat
sederhana diberikan oleh Ivanchevich,Lorenzi,Skinner dan Crosby yaitu
“pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat di raba) yang
melibatkan usaha-usaha manusia dan menggunakan peralatannya” (Ratmiko dan
Winarsih, 2008: 2). Definisi lain tentang pelayanan disampaikan oleh Gronroos
sebagaimana dikutip dibawah ini:
“Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang besifat
tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya
interaksi antara konsumen dan kariyawan. Atau hal-hal yang disediakan
oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan
permasalahan konsumen pelanggan” (Ratmiko dan Winarsih,2008 : 2)
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa ciri pokok pelayanan adalah
tidak kasat mata atau tidak dapat diraba dan melibatkan upaya manusia
(karyawan) atau peralatan lain yang disediakan oleh perusahaan penyelenggara
pelayanan.
Schmenner (2004) mengklasifikasikan pelayanan kedalam empat
area,yaitu :
1. Service factory,low relative through put time,long degree variation
(eg.airlines,express trucking,hotels,restaurant and recreations)
2. Service shop,low relative through put and high degree variation
(eg.hospitals,traditional restaurant)
17
3. Mass service,high relative through put time and low degree of variation (eg. Retail,bangking and schools)
4. Professional Service,high relative through put time and high degree of
variation (eg.Law firms,accounting firms and medical clinics) (dalam
olorunniwo,2006:108)
Menurut Kotler jasa adalah interaksi atau penampilan dari satu pihak yang
diserahkan oleh kepada pihak lain dimana hal tersebut tidak terwujud dan tidak
dipengaruhi oleh bentuk fisik. Philip Kotler (2003) menyebutkan bahwa pada
umumnya terdapat empat karakteristik jasa yang dapat di identifikasikan sebagai
berikut:
1. Intangibility, karena jasa tidak berwujud ,biasa nya jasa dirasakan
secara subjektif dan ketika jasa di deskripsikan oleh pelanggan
,ekspresi seperti pengalaman,kepercayaan,perasaan dan keamanan
adalah tolak ukur yang dipakai.
2. Inserparability, karena jasa merupakan serangkaian aktivitas atau
proses dimana produksi dan konsumsi dilakukan secara simultan,maka
tidak ada pra produksi untuk mengontrol kualitas lebih awal sebelum
dijual atau dikonsumsi. Misalkan jasa seorang dokter hampir
semuanya diproduksi pada saat pasien hadir dan menerima jasa
tersebut.
3. Perishability, karakteristik yang menyatakan bahwa tidak
memungkinkan untuk menyimpan jasa seperti barang.
4. Variability, karena proses produksi dan proses penyampaian dilakukan
oleh manusia sedang manusia memiliki sifat yang tidak
konsisten,sehingga penyampaian suatu jasa belum tentu sama terhadap
tiap-tiap pelanggan (dalam Arief,2007 : 20-21).
2.1.2. Pelayanan Publik
Pengertian lain dari pelayanan publik adalah “segala kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan publik dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan” (Mahmudi,2005 : 229).
18
Menurut Lewis (2005:9) ruang lingkup pelayanan publik dapat dilihat dari
pernyataan berikut,
“Public service refers to agencies and activities tending toward the public
side of continuum. In actuality there is no clear division between public and
private. Public service includes quasy governmental agencies and themany
non profit organization devoted to community services and to the public
interest”
Azas – azas dan prinsip pelayanan yang ada pada saat ini harus
dilandaskan pada paradigma baru dalam administrasi negara, yaitu paradigma
New Public Service dan meninggalkan prinsip administrasi klasik, menurut
Denhart dan Denhart (2007 : 42-43) Administrasi publik harus :
1. Service citizen not costumers, public servant do not morely respond to
demans of “costumers” but rather on building relationships of trust and
collaboration with among citizens.
2. Seek the public interest, publik administrator must contibute to building a
collective,shared notion of the public interest. The goal is not building a
collective,shared notion of public interest. The goal is not to find quick
solution driven by individual choise. Rather it is the creation of shared
interest and shared responsibility. 3. Value citizenship over enterpreneurship,the public interest is better
advanced by public servants and citizens commited to making meaningful
contibutions to society than by enterpreneurrial managers acting as if
public money were their own.
4. Think strategically, act democratically, policies and programs meeting
public needs can be most effectively and responsibly achieved through
collective efforts and collaborative processes.
5. Recognize that accountability isn’t simple, public servants should be
attetive to more than the market; they should also attend to statutory an
constitutional law,community values,political norms. Professional
standars and citizen interest.
6. Serve rather than steer,it is increasingly important for public servants to
use shared,value based leadership in helping citizens articulate and meet
their shared interest rather than attempting to control or steer society in
new directions.
7. Value people,not just productivity, public organization and the networks in
wich they participate are more likely to be successful in the long run if
they are operated through processes of collaboration and shared leadership based on respect for all people.
19
2.1.3. Pengukuran Kinerja Pelayanan
Pengukuran kinerja pelayanan publik sering di pertukarkan dengan
pengukuran kinerja pemerintah. Hal ini tidaklah terlalu mengherankan karena
pada dasarnya pelayanan publik memang menjadi tanggung jawab pemerintah.
Dengan demikian, ukuran kinerja pemerintah dapat dilihat dari kinerjanya dalam
penyelenggaraan pelayanan publik. Demikian juga dengan organisasi swasta,
kinerja pelayanan organisasi swasta sering dilihat sebagai kinerja organisasi
tersebut karena memang organisasi tersebut menjalankan pelayanan. Sehingga
apabila organisasi tersebut menyelenggarakan pelayanan dengan baik, maka
kinerja organisasinya dapat dianggap baik. Dengan demikian kinerja organisasi
dan kinerja pelayanan suatu organisasi ibarat dua sisi dari satu mata uang yang
sama (Ratmiko & Atik,2006:173)
Berdasarkan review literatur di ketemukan adanya beberapa indikator
pengukuran kinerja. Indikator-imdikator ini sangat bervariasi sesuai dengan fokus
dan konteks penelitian yang di lakukan dalam proses penemuan dan pengguanaan
indikator tersebut. Berikut ini akan diuraikan tentang indikator-indikator tersebut
antara lain:
1. Mcdonal & lawton (1977): output oriented measure
throughput,efficiency,effectiveness.
a. Effeciency atau efisiensi adalah suatu keadaan yang menunjukan
tercapainya perbandingan terbaik anatar masukan dan keluaran dalam
suatu penyelenggaraan pelayanan publik.
20
b. Effectivrness atau efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan ,baik itu dalam bentuk target,sasaran jangka panjang maupun
organisasi.
2. Salim & woodward (1992): economy,efficiency,effectiveness,equity
a. Economy atau ekonomis adalah penggunaan sumber daya yang sesedikit
mungkin dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik.
b. Efficiency atau efisiensi adalah suatu keadaan yang menunjukan
tercapainya perbandingan terbaik antara masukan dan keluaran dalam
suatu penyelenggaraan publik.
c. Effectiveness atau efektifitas adalah tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, baik itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang maupun
misi organisasi. d. Equity atau keadilan adalah pelayanan publik yang diselenggarakan
dengan memperhatikan aspek-aspek kemerataan.
3. Lenvinne (1990): Responsiveness,responsibility,accountability
a. Responsiveness atau responsivitas ini mengukur daya tanggap provider
terhadap harapan,keinginan,dan aspirasi serta tuntutan customers.
b. Responsibility atau resposibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan
seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik itu dilakukan dengan
tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
c. Accountability atau akuntabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan
seberapa besar tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan dengan ukuran-
ukuran eksternal yang ada di masyarakat dan dimiliki oleh stake
holders,seperti nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.
4. Keputusan menteri pendayagunaan Aoaratur negara Nomor 63 tahun
2004: Azas pelayanan.
a. Transparansi
b. Akuntabilitas
c. Kondisional
d. Partisipatif
e. Kesamaan Hak
f. Keseimbangan Hak dan Kewajiban
21
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 tahun 2004: Prinsip Pelayanan Publik:
a. Kesederhanaan
b. Kejelasan
c. Kepastian Waktu
d. Akurasi e. Keamanan f. Tanggungjawab
g. Kelengkapan sarana dan prasarana
h. Kemudahan akses
i. Kedisiplinan ,Kesopanan dan keramahan.
6. Zeithaml, Parasuraman & Berry (1990):
tangibles,reability,responsiveness,assurance,emphaty:
1) Fasilitas fisik (tangible) bukti fisik yang dapat dirasakan, bisa berupa
fasilitas,peralatan yang digunakan,representasi fisik seperti kartu kredit,meliputi
hal-hal :
a. Kenyamanan ruangan (udara sejuk,tempat duduk)
b. Ketersediaan fasilitas penunjang (komputer dan lain-lain)
c. Ketersediaan tempat parkir
d. Penampilan pegawai
e. Kebersihan toilet
2) Reabilitas (reability)/ keterandalan mencakup dua hal pokok,yaitu
konsistensi kerja (perfomance) dan kemampuan untuk dipercaya (dependability)
hal ini berarti perusahaan memberikan jasanya tepat sejak awal (right the firts
time). Selain itu juga berarti bahwa perusahaan yang bersangkutan memenuhi
janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal yangdisepakati
meliputi:
a. Ketepatan dalam memenuhi janji yang diberikan.
b. Keandalan proses pelayanan
3) Responsivitas (responsiveness) / ketanggapan yaitu kemauan atau kesiapan
para karyawan untuk memberikan jasa yang di butuhkan pelanggan, meliputi hal-
hal berikut:
a) Ketanggapan petugas dalam menangani masalah
b) Ketersediaan petugas menjawab pertanyaan konsumen
c) Ketersediaan petugas keamanan (satpam) membantu konsumen
22
4) Kompetensi (competency)/ kemampuan, artinya setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat
memberikan jasa tertentu , meliputi hal-hal berikut:
a. Pengetahuan pegawai tentang produk atau jasa yang ditawarkan
b. Keterampilan petugas
c. Kecepatan pelayanan
d. Keragaman Produk/jasa yang di sediakan/ditawarkan
e. Keakuratan data/informasi yang di berikan kepada konsumen
5) Tata krama (courtesy)/ kesopanan meliputi sikap sopan santun
,respek,perhatian dan keramahan yang dimiliki contact personnelseperti
resepsionis,operator telpon dan lain-lain yang meliputi:
a. Keramahan dan sopan santun pegawai dalam melayani konsumen
b. Keramahan petugas satpam dalam menjaga keamanan perusahaan
c. Kesopanan penampilan pegawai (pakaian,sikap)
6) kredibilitas (credibility)yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kreadibilitas
mencakup nama perusahaan,reputasi perusahaan, Karakteristik pribadi, contact
personnel dan interaksi dengan pelanggan,meliputi tiga hal:
a. Status kepemilikan perusahaan
b. Kinerja manajemen perusahaan
c. Reputasi manajemen perusahaan
7) Keamanan (security) yaitu aman dari bahaya,resiko atau keragu-raguan.
Aspek ini meliputi tiga hal:
a. Keamanan fasilitas fisik perusahaan
b. Keamanan dalam melakukan bisnis dengan perusahaan
c. Keamanan dari gangguan tindak kejahatan
8) Akses (access), yaitu kemudahan untuk menghubungi dan di temui. Hal
ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak
terlalu lama, saluran komunikasi yang mudah dihubungi dan lain-lain, meliputi:
23
a. Mudah akses ke perusahaan. b. Kemudahan menemui petugas/pejabat perusahaan yang diperlukan.
c. tersedianya sarana telekomunikasi (telepon,faksimili,dan teleks).
9) Komunikasi (communication), artinya memberikan informasi kepada
pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, sert selalu mendengarkan
saran dan keluhan pelanggan yang meliputi hal-hal berikut:
a. Kejelasan tentang produk dan jasa layanan yang ditawarkan
b. informasi yang cepat dan tepat tenntang perusahaan tarif dan ketentuan
c. Adanya komunikasi dua arah
d. Penyampaian informasi melalui iklan dan advertensi.
10) Perhatian pada pelanggan (understanding the customer),yaitu usaha untuk
memahami kebutuhan yang meliputi hal-hal berikut:
a. Kemampuan pegawai dalam memberikan saran,pendapat sesuai dengan
kondisi konsumen
b. Pemahaman terhadap kebutuhan konsumen/pelanggan
c. Perhatian terhadap konsumen inti (pelanggan utama) (dalam
Arief,2007: 125-128)
2.1.4. KEBIJAKAN PENGEMBANG INDEKS KEPUASAN
MASYARAKAT
Kebijakan pemerintah untuk pengembangan indeks kepuasan masyarakat
dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pelayanan diatur dalam Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal
24 februari 2004 tentang pedoman umum penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat Unit pelayanan Instansi Pemerintah. Oleh karena keputusan tersebut
sudah sangat lengkap dan sangat operasional,maka di bawah ini akan dikutip
lampiran keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur negara Nomor
KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 februari 2004 tentang pedoman umum
24
indekskepuasan masyarakat unit pelayanan Instansi Pemerintah secara lengkap.
Adapun lampiran keputusan tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut:
Pendahuluan
a. Latar belakang
Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewaa ini masih banyak
dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan
masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat
yang disampaikan melalui media massa.sehingga dapat menimbulkan citra yang
kurang baik terhadap aparatur pemerintahan. Mengingat fungsi utama pemerintah
adalah melayani masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan
kualitas pelayanan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik,sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang RI nomor 25 tahun 2000
tentang program pembangunan nasional (PROPENAS), perlu disusun indeks
kepuasan masyarakat sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan.
Disamping itu data indeks kepuasan masyarakat akan dapat menjadi bahan
penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi
pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan nya.
25
Mengingat jenis pelayanan sangat beragam dengan sifat dan karakteristik
yang berbeda, maka untuk memudahkan penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) unit pelayanan diperlukan pedoman umum yang digunakan
sebagai acuan bagi Instansi,pemerintah pusat,pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan di lingkungan
instansi masing-masing.
Oleh karena itu, penetapan unsur penilaian telah di dahului dengan
penelitian yang dilaksanakan atas kerjasama Kementrian PAN dengan BPS. Dari
hasil penelitian diperoleh 48 unsur penting yang mencakup berbagai sektor
layanan yang sangan bervariasi dan dari hasil pengujian akademis/ilmiah di
peroleh unsur yang dapat diberlakukan untuksemua jenis pelayanan, untuk
mengukur indeks kepuasan masyarakat unit pelayanan kesehatan. Namun
demikian masing-masing unit pelayanan kesehatan dimungkinkan untuk
menambah unsur yang dianggap relevan dengan karakteristiknya.
b. Maksud dan Tujuan
Pedoman penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat dimaksudkan sebagai
acuan bagi unit pelayanan Instansi Pemerintahan dalam menyusun Indeks
Kepuasan Masyarakat, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit
pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik selanjutnya. Bagi masyarakat, Indeks
26
Kepuasan Masyarakat digunakan sebagai gambaran tentang kinerja pelayanan unit
yang bersangkutan.
c. Pengertian umum
Beberapa pengertian umum atau definisi yang dipakai dalam
KEPMENPAN ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang
tingkat kepuasan masyarakat yang di peroleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan
mebandingkan antara harapan dan kebutuhan nya.
2. Penyelenggara pelayanan publik adalah Instansi Pemerintahan.
3. Instansi pemerintah adalah instansi pemerintah pusat dan pemerintah
daerah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN
4. Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan
oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5. Unit pelayanan publik adalah unit kerja/kantor pelayanan pada instansi
pemerintah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN, yang secara langsung
maupun tidak langsung memberikan pelayanan kepada penerima
pelayanan.
6. Pemberi pelayanan publik adalah pegawai instansi pemerintah yang
melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
7. Penerima pelayanan publik adalah orang ,masyarakat,lembaga instansi
pemerintahdan dunia usaha,yang menerima pelayanan dari aparatur
penyelenggara pelayanan publik.
8. Kepuasan pelayanan adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat
terhadap kinerja pelayanan yang di berikan oleh aparatur penyelenggara
pelayanan publik
9. Biaya pelayanan publik adalah segala biaya (dengan nama atau sebutan
apapun) sebagai imbalan jasa atas pemberian pelayanan publik ,yang
bersarana dan tatacara pembayarannya ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang sesuai ketentuan peraturan peundang-undangan.
10. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel
penyusunan indeks kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja unit pelayanan.
27
11. Responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat pencacahan sedang berada di lokasi unit pelayanan , atau yang pernah menerima
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan.
d. Sasaran
1. Tingkat pencapaian kinerja unit pelayanan instansi pemerintah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Penataan sistem,mekanisme dan prosedur pelayanan, sehingga pelayanan
dapat dilaksanakan secara lebih berkualitas, berdaya guna dan berhasil
guna.
3. Tumbuhnya kreativitas,prakarsa dan peran serta masyarakat dalam upaya
peningkatan kualitas pelayanan publik.
e. Ruang Lingkup
Pedoman umum ini diterapkan terhadap seluruh unit pelayanan instansi
pemerintah pusat dan daerah, sebagai instrumen penilaian dan evaluasi kinerja
pelayanan publik di lingkungan instansi masing-masing.
f.Manfaat
Dengan tersedianya data IKM secara periodik,dapat diperoleh manfaat
sebagai berikut:
1. Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
2. Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan
oleh unit pelayanan publik secara periodik.
3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu di ambil dan upaya yang
perlu dilakukan.
28
4. Diketahui Indeks Kepuasan Masyarakat secara menyeluruh terhadap hasil pelaksanaan pelayanan publik pada ruang lingkup pemerintah pusat
dan daerah.
5. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan pada
lingkup pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan kinerja
pelayanan.
6. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit
pelayanan.
g. Unsur Indeks Kepuasan masyarakat
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam
keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 16 Tahun 2014, yang
kemudian dikembangkan menjadi 9 unsur yang relevan ,valid dan reliabel sebagai
unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran Indeks Kepuasan
Masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu
jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administrasi.
2. Prosedur
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
penerima pelayanan, termasuk pengaduan.
3. Waktu pelayanan
Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang di perlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
4. Biaya/Tarif
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan
dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang
besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan
masyarakat.
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan
dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk
pelayanan ini merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.
6. Kompetensi pelaksana
Kompetensi pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh
pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman.
29
7. Perilaku pelaksana Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalan memberikan pelayanan.
8. Maklumat pelayanan
Maklumat pelayanan adalah merupakan pernyataan kesanggupan dan
kewajiban penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan
standar pelayanan.
9. Penanganan pengaduan, saran,dan masukan. Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
2.2. Penelitian Terdahulu
Judul Skripsi Zulfi Ahaditya Arif Nurgraheni, Analisis Kepuasan
Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Berdasarkan Indeks Kepuasan
Masyarakat di Kantor Kevamatan Mungkid Kabupaten Magelang, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pelayanan kantor kecamatan Mungkid Kabupaten
Magelang diukur berdasarkan kepuasan masyarakat menggunakan Indeks
Kepuasan masyarakat.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan
analisis indeks kepuasan masyarakat dengan hasil data dalam bentuk angka.
Penelitian ini dilakukan di kantor Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang pada
bulan Mei hingga Juli 2015. Teknik sampling yang digunakan adalah non-
probability sampling dengan jenis accidental sampling. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan kuesioner atau angket. Uji
validitas menggunakan rumus product moment person pearson dan uji reabilitas
menggunakan rumus cronbach’s alpha.
30
2.3. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan alur pemikiran peneliti dalam penelitian dan
sebagai kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan dari Indeks
Kepuasan masyarakat di Puskesmas Serang Kota, maka dalam penelitian ini
dibuatkan kerangka berfikir. Sehingga dengan adanya kerangka berfikir ini, baik
peneliti maupun pembaca mudah memahami dan mengetahui tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian.
Menurut Sugiyono (2010:65) menyatakan bahwa kerangka berfikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai factor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting. Oleh
karenanya peneliti berangkat dari identifikasi masalah untuk membuat kerangka
berfikir terhadap hal tersebut sebagai berikut:
Kegiatan penelitian ini memiliki fokus pada peningkatan mutu pelayanan
publik di unit penyenggara pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota.
Dengan kegiatan ini dapat diperoleh keluaran berupa nilai Indeks kepuasan
masyarakat di unit kerja bersangkutan. Serta teridentifikasinya harapan
masyarakat akan pelayanan yang diselenggarakan, disamping kelemahan dan
kekurangan penyelenggaraan pelayanan publik masing-masing unit kerja.
31
Gambar 2.1
KERANGKA BERFIKIR PENELITIAN
Kebutuhan Masyarakat
akan Pelayanan Publik
Pelayanan Publik
Masih kurang disiplin dan antusiasnya
petugas pelayanan terhadap
Kelengkapan sarana prasarana yang
kurang memadai
Belum optimalnya pelayanan
kesehatan
Permenpan No. 16
Tahun 2014 yang
memiliki 9 unsur
Lingkungan puskesmas kurang
nyaman dan kurang kondusif,karena
penataan ruang yang kurang baik dan
kurang tertata
a. Mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat memetakan kinerja yang
merupakan cerminan kinerja pelayanan publik menurut presepsi pengguna
jasa.
b. Mengidentifikasi harapan masyarakat terhadap layanan.
Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat
32
2.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam sebuah penelitian dapat berarti sebagai kesimpulan
sementara yang ditetapkan oleh seorang peneliti, dalam penelitian Indeks
Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Serang Kota
dengan ini maka peneliti memberikan kesimpulan sementara.
Menurut sugiyono (2011:96) Hipotesa penelitian adalah jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang dimana dalam rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan, dikatakan
sementara karena jawaban hanya berdasarkan teori dan belum secara empiris.
Mengacu kepada permasalahan yang disampaikan di atas maka peneliti
menetapkan hipotesis sebagai berikut:
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Serang Kota belum maksimal.
33
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:2) metode penelitian pada dasarnya adalah
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif
sesuai dengan rumusan masalah yang bersifat deskriptif. Metode penelitian ini
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh dan menyajikan data secara maksimal
dan menyeluruh sesuai dengan teori yang digunakan dalam penelitian sehingga
data yang diperoleh benar-benar memkualifikasi temuan. Penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat
atau terjadi dalam sebuah kancah, lapangan, aatu wilayah tertentu. Data yang
terkumpul diklasifikasikan atau dikelompokan-kelompokkan menurut jenis, sifat,
dan kondisinya. Sesudah datanya lengkap, kemudian dibuat kesimpulan
(Arikunto, 2010:3).
3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian ini adalah pengukuran Kepuasan Masyarakat
tentang pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota,sementara output dari
penelitian ini adalah diperoleh indeks kepuasan masyarakat,sehingga desain
penelitian nya menggunakan pendekatan kuantitatif, sehingga desain
penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Sementara itu untuk
34
mengetahui harapan masyarakat akan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
digunakan metode pendukung yaitu: dengan pendekatan kualitatif.
3.3 Lokasi Penelitian
Berdasarkan judul penelitian ini yaitu Indeks kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota. Maka lokus penelitian ini yaitu
berlokasi di Puskesmas Serang Kota yang berada di Jl. Jend A. Yani No.159 Kota
Serang.
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Definisi Konsep
Terkait penelitian Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan
Kesehatan di Puskesmas Serang Kota tahun 2015, konsep indikator yang di
gunakan dalam penelitian ini adalah 9 (sembilan) unsur Survey Kepuasan
Masyarakat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014
Berikut ini adalah 9 unsur Survey Kepuasan Masyarakat menurut
Permenpan No. 16 Tahun 2014, adalah sebagai berikut:
1. Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan
suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administrasi.
2. Prosedur
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi
dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan.
35
3. Waktu pelayanan
Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang di perlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
4. Biaya/Tarif
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan
dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara
yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara
penyelenggara dan masyarakat.
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang
diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan hasil dari setiap
spesifikasi jenis pelayanan.
6. Kompetensi pelaksana
Kompetensi pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh
pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan
pengalaman.
7. Perilaku pelaksana
Perilaku pelaksana adalah sikap petugas dalan memberikan
pelayanan.
8. Maklumat pelayanan
36
Maklumat pelayanan adalah merupakan pernyataan kesanggupan
dan kewajiban penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai
dengan standar pelayanan.
9. Penanganan pengaduan, saran,dan masukan.
Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara
pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
3.4.2 Definisi Orperasional
Berdasarkan teori yang melandasi dan definisi konsep yang telah dibuat,
maka dirumuskan suatu variabel penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
NOMOR 9 unsur Survey Kepuasan Masyarakat
berdasarkan Permenpan no 16 tahun 2014
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Persyaratan
Prosedur
Waktu pelayanan
Biaya/Tarif
Produk spesifikasi jenis pelayanan
Kompetensi pelaksana
Perilaku pelaksana
Maklumat pelayanan
Penanganan pengaduan, saran, dan masukan
37
3.5 Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada
alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen
penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2012:102),
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket dengan jumlah variabel
sebanyak satu variabel, dan menggunakan skala likert dalam pengukuran jawaban
dari para responden. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur akan
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen dalam bentuk pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen memiliki tingkatan nilai dari sangat positif sampai
sangat negatif.
Sehingga, untuk keperluan analisis kuantitatif, anak jawaban dari setiap item
instrumen diberi skor, yakni sebagai berikut :
Tabel 3.2
Skoring Item Instrumen
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setujuu 1
38
Sumber : Sugiyono, 2007
Dalam penelitian ini metode atau teknik pengumpulan data yang akan di gunakan
adalah sebagai berikut:
1. Kuesioner, merupakan alat penelitian yang digunakan sebagai
instrumen utama dalam penelitian ini. Kuesioner disusun
berdasarkan Keputusan Menteri Pendayaguanaan Aparatur Negara
Nomor No. 16 Tahun 2014 tentang pedoman umum penyusunan
Survey Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah.
2. Wawancara, merupakan teknik pengmpulan data yang digunakan
untuk melengkapi informasi secara lebih mendalam melalui
pertanyaan langsung dengan narasumber.
3. Observasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
pengamatan secara langsung dengan obyek penelitian.
4. Dokumentasi, merupakan teknnik pengumpulan data dengan
mempelajari dokumen-dokumen guna melengkapi data yang telah
terkumpul
3.6 Populasi dan Sampel Penilitian
Menurut Sugiyono (2008:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulannya.
Populasi untuk pengambilan sampel pada penelitian ini adalah pengguna
pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota yang berjumlah 150 orang.
39
Sedangkan menurut Sugiyono (2008:81) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan teknik sampling
adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang
akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti
adalah probability Sampling (memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel), teknik Probaility sampling yang
digunakan adalah proportionate random sampling(pengambilan anggota sampel
secara acak dan proporsional secara acak). Sedangkan dalam menarik sampel
peneliti menggunakan dua teknik, yaitu: pertama, peneliti mengambil sampel
dengan cara datang ke Puskesmas Serang Kota pada hari kerja, responden dipilih
secara acak dengan catatan responden tersebut merupakan pasien umum, kedua,
peneliti mengambil sampel diluar hari kerja (sabtu-minggu).
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
3.7.1 Teknik Pengolahan
Nilai IKM dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-
masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan indeks kepuasan masyarakat
terhadap 14 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki
penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut:
Bobot nilai Jumlah bobot 1
Rata-rata = = = 0,071
Terimbang Jumlah unsur 14
40
Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai
rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut:
Total dari presepsi per unsur
IKM = X Nilai penimbang
Total unsur yang terisi
Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25 -
100 maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 25,
dengan rumus sebagai berikut:
Indeks Kepuasan Masyarakat X 25
Mengingat unit pelayanan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda,
maka setiap unit pelayanan dimungkinkan untuk:
1. Menambah unsur yang dianggap relevan.
2. Memberikan bobot yang berbeda terhadap 14 unsur yang dominan dalam unit
pelayanan, dengan catatan jumlah bobot seluruh unsur tetap 1.
41
Tabel 3.3
Nilai presepsi,Interval IKM,Interval Konversi IKM,Mutu pelayanan dan
Kinerja Unit Pelayanan
Nilai
Presepsi
Nilai Interval
IKM
Nilai Interval
Konveksi IKM
Mutu
Pelayanan
Kinerja Unit
Pelayanan
1 1,00 – 1,75 25–43,75 D Tidak Baik
2 1,76 – 2,50 43,76–62,50 C Kurang Baik
3 2,51 – 3,25 62,51–81,25 B Baik
4 3,26 – 4,00 62,26–100,00 A Sangat Baik
Perangkat pengolahan
1. Pengolahan dengan komputer
Data entry dan penghitungan indeks dapat dilakukan dengan program
komputer / sistem data base.
2. Pengolahan secara manual
Data isian kuesioner dari setiap responden dimasukkan ke dalam
formulir mulai dari unsur 1 ( U1) sampai dengan unsur 14 (U14)
Langkah selanjutnya untuk mendapatkan nilai rata-rata per unsur
pelayanan dan nilai indeks unit pelayanan adalah sebagai berikut:
a). Nilai rata-rata per unsur pelayanan. Nilai masing-masing unsur
pelayanan dijumlahkan (kebawah) sesuai dengan jumlah kuesioner
yang diisi oleh responden, kemudian untuk mendapatkan nilai rata-
42
rata per unsur pelayanan, jumlah nilai masing-masing unsur
pelayanan dibagi dengan jumlah responden yang mengisi. Untuk
mendapatkan nilai rata-rata tertimbang per unsur pelayanan,
jumlah nilai rata-rata per unsur pelayanan dikalikan dengan 0,071
sebagai nilai bobot rata-rata tertimbang.
b). Nilai indeks pelayanan. Untuk mendapatklan nilai indeks unit
pelayanan, dengan cara menjumlahkan 14 unsur dari nilai rata-rata
tertimbang.
3.7.2 Teknik Analisis Data
Setelah pengolahan data dilakukan, tahap selanjutnya adalah analisis data.
Dimana analisis itu dilakukan untuk membahas masalah yang terdapat dalam
masalah. Analisis data dilakukan dalam usaha untuk menyederhanakan data yang
didapat agar mudah dipahamim oleh pembaca, Data pendapat masyarakat yang
telah dimasukkan dalam masing-masing kuesioner, disusun dengan
mengkompilasikan data responden yang dihimpun berdasarkan kelompok umur,
jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan utama. Informasi ini dapat
digunakan untuk mengetahui profil responden dan kecenderungan jawaban yang
diberikan, sebagai bahan analisis obyektivitas.
43
3.8 Jadwal Penelitian
Jadwal kegiatan di dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
\
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
Puskesmas Serang Kota merupakan unit pelaksana dinas kesehatan
wilayah Kota Serang Provinsi Banten yang memiliki tugas pokok dan fungsi
memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di sekitar wilayah Kota
Serang pada khususnya, maksud pembentukan Puskesmas DPT Serang Kota
adalah dalam rangka mendorong terwujudnya pelayanan kesehatan masyarakat
yang bermutu dan profesional dan tersedianya pelayanan prima di puskesmas
Serang Kota.
Puskesmas Serang Kota mempunyai tugas pokok memberikan
pelayanan kesehatan yang baik dan prima terhadap masyarakat, untuk
melaksanakan tugas pokok, Puskesmas Serang Kota mempunyai strategi :
1. Penambahan tenaga puskesmas untuk keahlian dan keterampilan
tertentu termasuk melalui kerjasama dengan pihak lain
2. Mendorong kegiatan pendidikan berjenjang dan pelatihan bagi
peningkatan keterampilan sehingga setiap pegawai memiliki
kompetensi yang dibutuhkan
3. Melakukan perbaikan, pemeliharaan sarana prasarana gedung, alat
kesehatan peralatan penunjang kegiatan program dan administrasi
perkantoran
45
4. Meningkatkan system informasi. System keuangan dan system
kepegawaian serta system logistic, menuju pelayanan prima
5. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan
pegawai puskesmas
6. Mengoptimalkan kegiatan posyandu, polindes, pusling, pustu dan
posbindu dalam menunjang pencapaian derajat kesehatan masyarakat
yang menyeluruh, terintergrasi dan terpadu
7. Meningkatkan koordinasi lintas sektoral
8. Membuat rencana kerja dan anggaran puskesmas.
Puskesmas Serang kota memiliki visi yaitu terlaksananya pelayanan prima
terhadap pelayanan kesehatan masyarakat di kota Serang. Misinya yaitu
meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan – pelatihan dalam kaitannya
dengan pelayanan kesehatan masyarakat, membudayakan bekerja secara
profesional dengan acuan standar pelayanan / protap – protap.
Puskesmas Serang kota memiliki fungsi sebagai pusat pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan sebagai pusat
pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi: pelayanan kesehatan
masyarakat.
Sasaran yang ingin di capai Puskesmas Serang Kota adalah meningkatkan
umur harapan hidup, menurunkan angka kematian bayi, menurunkan angka
kematian ibu dan menurunkan prevelensi gizi kurang pada anak balita, pada
tingkat pelayanan dasar (Puskesmas) pendekatan dilakukan melalui usaha
46
peningkatan peran serta masyarakat untuk menolong dirinya dalam bidang
kesehatan atau dengan cara memberdayakan potensi yang ada di masyarakat.
Pendekatan yang digunakan yaitu melalui upaya pelayanan kesehatan yang
dititikberatkan pada komponen pokok (Basic Six) yaitu kesehatan ibu dan anak
(KIA) dan KB, Imunisasi, pemberantasan penyakit menural (P2M) kesehatan
lingkungan dan pengobatan dasar.
Rangkaian enam komponen tersebut sudah dan akan selalu dilaksanakan di
Puskesmas DPT Serang Kota sebagai salah satu kegiatan program pokok
Puskesmas yang harus berjalan dalam kegiatan sehari – hari dengan tujuan
meningkatkan derajat masyarakat yang optimal.
Puskesmas Serang Kota mempunyai tenaga struktural sebanyak 2 orang,
tenaga fungsional tertentu sebanyak 33 orang, tenaga pelaksana 3 orang dan bidan
ptt 1 orang, dengan jumlah keseluruhan tenaga pns dan ptt di Puskesmas DPT
Serang Kota sebanyak 39 orang, Puskesmas Serang Kota berlokasi di Kota Serang
tepatnya di Jl. Jend. A. Yani No. 159 Serang Provinsi Banten.
4.2 Deskripsi Data
4.2.1 Identitas Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pengguna pelayanan kesehatan di
Puskesmas Serang kota yang berjumlah 150 orang.
Dalam mengisi kuisioner dalam penelitian ini, responden diminta untuk
memberikan identitas sebagai penunjang dan guna memberikan gambaran lebih
47
jelas tentang latar belakang dari masyarakat yang menggunakan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Serang kota.
Data responden yang peneliti analisis anatara lain meliputi jenis kelamin,
usia, status, agama, pendidikan, pekerjaan, dan pengeluaran perbulan. Berikut ini
disajikan diagram sesuai dengan hasil yang dijawab pada kuisioner.
Diagram 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
72 48%
78 52%
Laki-laki
Perempuan
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Berdasarkan data Diagram di atas maka dapat di jelaskan bahwa data
responden berjumlah 150 orang yang menggunakan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Serang Kota berdasarkan jenis kelamin, terdiri dari perempuan
berjumlah 72 orang (48%) dan laki – laki berjumlah 78 orang (52%).
48
Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari 150 responden pengguna
pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota lebih banyak responden berjenis
kelamin laki – laki yaitu sebesar 78 orang (52%).
Diagram 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
48 32%
5 11 3% 7%
31
21%
55
37%
17-25
26-25
26-45
46-55
>55
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Berdasarkan data diagram diatas dapat di jelaskan bahwa dari data
responden yang berjumlah 150 yang menggunakan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Serang Kota berdasarkan usia 17-25 tahun berjumlah 31 orang (21%),
usia 26-25 tahun berjumlah 55 orang (37%), usia 26-45 tahun berjumlah 48 orang
(32%), usia 46-55 tahun berjumlah 11 orang (7%), dan usia 55 tahun ke atas
berjumlah 5 orang (3%).
49
Dengan demikian dapat diketahui dari 150 responden yang menggunakan
pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota lebih banyak responden yang
berusia 26-25 tahun berjumlah 55 orang (37%).
Diagram 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Status
0 0%
105 70%
45
30%
Blm Nikah
Menikah
Pernah Nikah
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Berdasarkan data Diagram di atas maka dapat di jelaskan bahwa data
responden berjumlah 150 orang yang menggunakan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Serang Kota berdasarkan status, responden yang sudah menikah
berjumlah 105 orang (70%), belum menikah berjumlah 45 orang (30%), dan
pernah menikah berjumlah 0 orang (0%).
50
Dengan demikian dapat diketahui dari 150 reponden yang menggunakan
pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota lebih banyak responden yang
sudah menikah berjumlah 105 orang (70%).
Diagram 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Agama
0
0% Islam
Protestan
Katolik
Budha
Hindu
150 100%
Lainnya
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Berdasarkan data Diagram di atas maka dapat di jelaskan bahwa data
responden berjumlah 150 orang yang menggunakan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Serang Kota berdasarkan agama, responden yang beragama Islam
berjumlah 150 orang (100%), beragama Protestan berjumlah 0 orang (0%),
beragama katholik berjumlah 0 orang (0%), beragama budha berjumlah 0 orang
(0%), beragama Hindu berjumlah 0 orang (0%), dan yang beragama lain nya
berjumlah 0 orang (0%).
51
Dengan demikian dapat diketahui pengguna pelayanan kesehatan di
Puskesmas Serang Kota lebih banyak yang beragama Islam berjumlah 150 orang
(100%).
Diagram 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan
0 17 <=SD 27
18% 2
1%
0% 12%
103 69%
SD SMP
SMA
Diploma
Sarjana
Pascasarjana
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Berdasarkan data Diagram di atas maka dapat di jelaskan bahwa data
responden berjumlah 150 orang yang menggunakan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Serang Kota berdasarkan tingkat pendidikan, responden yang
berpendidikan sd sederajat berjumlah 0 orang (0%), berpendidikan smp berjumlah
17 orang (12%), berpendidikan sma berjumlah 103 orang (69%), berpendidikan
diploma berjumlah 2 orang (1%), berpendidikan sarjana berjumlah 27 orang
(27%), dan berpendidikan pascasarjana berjumlah 0 orang (0%).
52
6
Dengan demikian dapat diketahui jumlah pengguna pelayanan kesehatan
di Puskesmas Serang Kota lebih banyak berpendidikan sma berjumlah 103 orang
(69%)
Diagram 4.6
Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan
41 28%
18
12%
0
3 2%
8 5%
23 16%
45
30%
PNS
Pensiunan
Peg. Swasta
Wirausaha
Pendidik
Buruh
Tani/Nelayan
Sopir dsj
Pelajar
0 0% 4 IRT
0% 4% 3%
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Berdasarkan data Diagram di atas maka dapat di jelaskan bahwa data
responden berjumlah 150 orang yang menggunakan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Serang Kota berdasarkan pekerjaan, responden yang memiliki
pekerjaan sebagai PNS berjumlah 8 orang (5%), sebagai pensiunan berjumlah 3
orang (2%), sebagai pegawai swasta berjumlah 45 orang (30%), sebagai
wirausaha berjumlah 23 orang (16%), sebagai pendidik/guru berjumlah 4 orang
(3%), sebagai buruh berjumlah 6 orang (4%), sebagai petani/nelayan berjumlah 0
53
orang (0%), sebagai sopir dsb berjumlah 0 orang (0%), sebagai pelajar berjumlah
18 orang (12%), dan sebagai ibu rumah tangga berjumlah 41 orang (28%).
Dengan demikian dapat diketahui jumlah pengguna pelayanan kesehatan
di Puskesmas Serang Kota lebih banyak bekerja sebagai pegawai swasta
berjumlah 45 orang (30%).
Diagram 4.7
Identitas Responden Berdasarkan Pengeluaran Perbulan
0 0%
37 26%
18
13%
7 17
5% 12%
63
44%
<750rb
750rb-1,5jt
1,5-2,5jt
2,5-3,5jt
3,5-4,5jt
>4,5jt
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Berdasarkan data Diagram di atas maka dapat di jelaskan bahwa data
responden berjumlah 150 orang yang menggunakan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Serang Kota berdasarkan pengeluaran perbulan, responden yang
54
memiliki pengeluaran perbulan sebesar kurang dari Rp 750.000 berjumlah 17
orang (12%), sebesar Rp 750.000 – Rp 1.500.000 berjumlah 63 orang (44%),
sebesar Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000 berjumlah 37 orang (26%), sebesar Rp
2.500.000 – Rp 3.500.000 berjumlah 18 orang (13%), sebesar Rp 3.500.000 – Rp
4.500.000 berjumlah 7 orang (5%),dan sebesar lebih dari Rp 4.500.000 berjumlah
0 orang (0%).
Dengan demikian dapat diketahui jumlah pengguna pelayanan kesehatan
di Puskesmas Serang Kota lebih banyak berpengeluaran perbulan sebesar Rp
750.000 – Rp 1.500.000 berjumlah 63 orang (44%).
4.2.2 Analisis Data
Dalam menganalisis data peneliti menggunakan pedoman penyusunan
Survei Kepuasan masyarakat berdasarkan Permenpan No. 16 tahun 2014 yang
terdiri atas 9 unsur indikator yang menjadi inti pertanyaan yang diukur untuk
mengetahui tingkat kepuasan masyarakat, kesembilan unsur tersebut diuraikan
dalam kuisioner.
Untuk lebih jelasnya, peneliti menjabarkan hasil penelitian berupa grafik
yang berdasarkan indikator yang ada dalam pengukuran Survei kepuasan
masyarakat di Puskesmas Serang kota
Terdapat 9 unsur yang berhubungan dengan Survey Kepuasan masyarakat
yaitu:
55
1. Persyaratan Layanan
Unsur ini menjelaskan tentang persyaratan pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat yaitu syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan pelayanan, baik
persyaratan teknis maupun persyaratan administratif. Hal ini dapat dilihat dari
apakah persyaratan tersebut diumumkan secara terbuka, tidak menyulitkan
(mudah terpenuhi) dan jelas (tidak membingungkan). Berikut ini merupakan
gambaran tanggapan masyarakat mengenai unsur persyaratan pelayanan :
Grafik 4.1
Unsur persyaratan layanan
Rerata 3,17
Syarat Teknis mdh dipenuhi 3,17
Syarat Adm. Mudah dipenuhi 3,08
Kejelasan Info Syarat 3,16
Keterbukaan Info ttg Syarat 3,29
2,95 3,00 3,05 3,10 3,15 3,20 3,25 3,30
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Grafik di atas menggambarkan pendapat responden mengenai persyaratan
yang harus dipenuhi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Serang Kota. Hasil nya menunjukan bahwa aspek mengenai syarat
teknis mudah dipenuhi dengan nilai 3,17 masuk kedalam kategori baik, aspek
56
mengenai syarat administrasi mudah di penuhi dengan nilai 3.08 masuk kedalam
kategori baik, aspek mengenai kejelasan informasi syarat dengan nilai 3.16
masuk kedalam kategori baik,dan aspek mengenai keterbukaan informasi
tentang syarat dengan nilai 3.29 masuk kedalam kategori sangat baik.
Setelah di rata – rata keempat sub tersebut mencapai nilai 3,17,sehingga
unsur persyaratan layanan masuk kedalam kategori baik.
Berikut penjelasan aspek-aspek yang berkaitan dengan persyaratan
pelayanan :
a. Aspek Syarat teknis mudah dipenuhi dinilai dari kemudahan
persyaratan pelayanan untuk dipenuhi oleh penerima layanan. Semakin
mudah atau sedikit persyaratan untuk mendapatkan layanan, maka
responden akan menilai baik aspek ini.
b. Aspek syarat administrasi mudah dipenuhi dinilai dari kesederhanaan
syarat administrasi yang diperlukan untuk mendapatkan layanan
kesehatan. Semakin sederhana atau sedikit administrasi yang harus
dipenuhi maka akan semakin baik nilainya.
c. Aspek kejelasan informasi dinilai responden berdasarkan kejelasan
persyaratan pelayanan yang diminta dari aspek-aspek diatas. Kejelasan
disini dapat berarti penerima layanan tidak awam terhadap istilah-istilah
persyaratan yang diminta.
d. Aspek keterbukaan informasi dinilai dari terlihatnya informasi
mengenai persyaratan pelayanan. Terlihat disini dapat berarti ditempel
di dinding berupa Poster pengumuman, disajikan di sekitar tempat
57
layanan berupa banner, leaflet atau disampaikan via website atau ditulis
dalam surat kabar.
2. Prosedur Layanan
Prosedur Layanan adalah kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan pelayanan. Prosedur pelayanan
diukur dengan tiga item pertanyaan, yaitu kesederhanaan proses pelayanan,
kejelasan alur pelayanan dan keterbukaan informasi tentang prosedur pelayanan.
Gambaran prosedur pelayanan puskesmas Serang Kota adalah sebagai berikut:
Grafik 4.2
Unsur Prosedur Layanan
Rerata 3,08
Kesederhaan proses Pely 3,01
Kejelasan Alur Pelayanan 3,05
Keterbukaan info prosedur 3,17
2,90 2,95 3,00 3,05 3,10 3,15 3,20
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Grafik di atas menggambarkan bahwa secara umum masyarakat Kota
Serang merasa puas terhadap prosedur pelayanan di Puskesmas Serang Kota
58
Karena responden memberikan nilai dengan rerata sebesar 3.08 atau masuk dalam
kategori baik. Adapun aspek-aspek yang ada dalam prosedur pelayanan dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Kesederhanaan Prosedur Pelayanan
Dalam hal ini, proses pelayanan mengenai kesehatan di Puskesmas
puskesmas Serang Kota sudah cukup sederhana atau tidak berbelit-belit,
sehingga nilai yang diberikan responden juga cukup tinggi yaitu 3.01 atau
masuk dalam kategori baik.
b. Kejelasan Alur dalam Prosedur Pelayanan
Dalam aspek ini nilai indeks kepuasan masyarakat mencapai 3.05
masuk dalam kategori baik. Kejelasan alur/proses pelayanan dianggap
tidak membingungkan dan jelas. Secara umum responden merasa sudah
cukup jelas dengan alur yang harus dipenuhi.
c. Keterbukaan Informasi Mengenai Prosedur Pelayanan
Pada aspek ini responden menilai bahwa Puskesmas Serang Kota sudah
memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai tahapan atau alur untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dimana hal tersebut telah diumumkan
ditempat umum yang mudah diakses serta detail/jelas, dengan nilai IKM
sebesar 3.17 atau masuk dalam kategori baik. Meskipun demikian masih
terdapat responden yang mengharapkan adanya sosialisasi dari petugas
secara langsung. Perlu diperhatikan untuk memberikan informasi secara
tepat dan mudah dipahami agar masyarakat lebih mudah mengikuti
informasi yang diberikan.
59
3. Waktu Layanan
Waktu Layanan dideskripsikan sebagai kondisi waktu yang dibutuhkan
penerima layanan atas pelayanan yang mereka akses di puskesmas yang ada di
Kota Serang. Dalam unsur ini akan dilihat kesesuaian kondisi di lapangan de ngan
standar waktu yang telah ditetapkan. Kesesuaian standar dalam penelitian
dikaitkan dengan standar pelayanan minimal puskesmas.
Untuk mengukur kesesuaian standar diukur dari beberapa aspek, yaitu :
kesiap siagaan petugas yang selalu standby; Ambulan/ Mobil Jenazah yang
tersedia 24 Jam; ketepatan waktu makan Pasien rawat Inap; Jam Visit Dokter
08:00-14:00; Jam pelayanan tepat waktu; Pelayanan sesuai standar/ janji;
Ambulan yang tersedia kurang dari 30 menit; waktu tunggu informasi tagihan
rawat inap kurang dari 2 jam; waktu tunggu rekam medik rawat inap kurang dari
15menit; waktu tunggu rekam medik rawat jalan kurang dari 10 menit; waktu
tunggu obat racik kurang dari 60menit; waktu tunggu obat jadi kurang dari 30
menit; waktu tunggu di instalasi rawat jalan kurang dari 60 menit, dan; waktu
tunggu di Instalasi GawatDarurat kurang dari 5menit. Gambaran bagaimana
prosedur pelayanan puskesmas di Kota Serang adalah sebagai berikut:
60
Grafik 4.3
Unsur Waktu Layanan
Rerata
Ambulan/Mobil Jenazah tersedia 24…
3,07
3,16 3,12
3,22
Jam Visit Dokter 08-14
Pely sesuai standar/janji
WT Info Tagihan Rwt Inap < 2jam
WT Rekam Medik Rawat Jalan < 10'
WT Obat Jadi <30'
WT di IGD <5'
3,10
3,11
3,10
3,12 3,09
3,17 3,16
3,17
3,25
3,22
3,29
2,95 3,00 3,05 3,10 3,15 3,20 3,25 3,30 3,35
Sumber : Data Primer Diolah,2016
4. Biaya Layanan
Biaya pelayanan akan berkaitan dengan jumlah nominal yang harus
dikeluarkan pasien untuk mendapatkan jasa pelayanan dan berbagai alat dan obat
sebagai akibat dari proses pelayanan yang dilakukan oleh pihak puskesmas.
Dalam penelitian ini biaya pelayanan diukur dengan melihat pada enam aspek,
yaitu : keterbukaan biaya pelayanan, biaya yang sudah akuntabel; kewajaran
biaya, kesesuaian biaya dengan kualitas pelayanan, keterjangkauan biaya dan
tidak adanya kewajiban membayar uang muka (Down payment). Gambaran
bagaimana biaya pelayanan puskesmas di Kota Serang adalah sebagai berikut
61
Grafik 4.4
Unsur Biaya Layanan
Rerata 3,17
Biaya dijlskn scr terbuka 3,10
Biaya sdh akuntabel 3,19
Kewajaran Biaya 3,15
Kesesuaian Biaya dan Kualitas Pely 3,26
Biaya Terjangkau 3,14
Tidak ada DP 3,15
3,00 3,05 3,10 3,15 3,20 3,25 3,30
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Grafik diatas menggambarkan pendapat responden mengenai biaya yang
harus dipenuhi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas
Serang Kota. Hasil nya menunjukan bahwa aspek mengenai petugas menjelaskan
biaya pelayanan secara terbuka dengan nilai 3,10 masuk kedalam kategori baik,
aspek mengenai biaya pelayanan akuntabel dengan nilai 3.19 masuk kedalam
kategori baik, aspek mengenai besarnya biaya wajar dengan nilai 3.15 masuk
kedalam kategori baik, aspek mengenai besarnya biaya sesuai dengan kualitas
dengan nilai 3.26 masuk kedalam kategori sangat baik,aspek mengenai biaya
terjangkau dengan nilai 3.14 masuk kedalam kategori baik dan tidak adanya DP
atau uang muka sebelum mendapatkan pelayanan dengan nilai 3.15 masuk
kedalam kategori baik.
62
Setelah di rata – rata keenam sub tersebut mencapai nilai 3,17,sehingga
unsur biaya layanan masuk kedalam kategori baik.
Berikut penjelasan aspek-aspek yang berkaitan dengan biaya pelayanan :
a. Petugas menjelaskan biaya pelayanan secara terbuka.
Penjelasan tentang biaya pelayanan yang disampaikan secara terbuka
oleh petugas pelayanan, diberikan nilai sebesar 3.10 oleh responden atau
masuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
masyarakat sudah merasa mendapatkan rincian biaya secara terbuka dari
petugas pemberi layanan.
b. Biaya akuntabel
Aspek ini mendapat skor sebesar 3,19 yaitu masuk kategori baik.
Artinya masyarakat sudah puas terhadap pelayanan Puskesmas Serang Kota
dalam hal akuntabilitas biaya layanan. Biaya pelayanan yang ditetapkan
kepada pasien dijelaskan secara rinci dan terbuka kepada pasien. Ada nota
atau bukti pembayaran untuk setiap transaksi yang dikenakan kepada pasien.
Pasien dapat melihat rincian per item tentang produk atau layanan yang
didapat.
c. Besarnya biaya wajar
Kewajaran biaya pelayanan oleh masyarakat pengakses pelayanan
administrasi kependudukan mendapatkan nilai indeks kepuasan sebesar 3,15
atau masuk dalam kategori baik. Dalam hal ini mayoritas responden
63
memberikan jawaban setuju karena biaya pelayanan memang dianggap
wajar.
d. Kesesuaian antara kualitas pelayanan dengan besarnya biaya pelayanan
Masyarakat pengguna layanan memberikan nilai 3,26 atau masuk
dalam kategori sangat baik terkait dengan kesesuaian antara kualitas
pelayanan dengan besarnya biaya pelayanan. Tanggapan responden juga
cukup positif dengan memberikan pernyataan setuju terkait dengan
kualitas pelayanan yang dianggap telah sesuai dengan biaya pelayanan.
e. Biaya terjangkau
Besarnya biaya pelayanan dianggap terjangkau oleh masyarakat ,
hal ini dtunjukkan dengan nilai sebesar 3,14 oleh responden atau masuk
dalam kriteria baik. Dalam hal ini mayoritas masyarakat menganggap
besarnya biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan masih
terjangkau.
f. Tidak ada uang muka (DP) sebelum mendapatkan pelayanan
Dalam sub unsur ini reponden memberikan nilai indeks kepuasan
paling tinggi yaitu sebesar 3,15 atau baik. Hal ini menunjukkan mayoritas
responden setuju bahwa tidak ada permintaan uang muka atau DP sebelum
mereka mendapatkan pelayanan.
5. Produk Spesifikasi Layanan
Produk spesifikasi Jenis Pelayanan diukur berdasarkan lima (5) aspek
berikut, yaitu : tidak adanya kasus kematian bayi karena kelalaian petugas; tidak
adanya kasus kematian ibu melahirkan karena kelalaian petugas; tidak adanya
kasus mal praktik yang menyebabkan pasien, cacat dan kematian; kesesuaian
64
harapan atas hasil pelayanan yang diterima, dan; kesesuaian hasil pelayanan yang
diterima dengan ketentuan. Gambaran bagaimana kepuasan masyarakat atas
produk dan spesifikasi layanan di Puskesmas yang berada di Kota Serang dapat
dilihat pada grafik berikut
Grafik 4.5
Unsur Produk Spesifikasi Layanan
Rerata 3,19
Kasus Kematian Bayi krn Kelalaian
Kasus Kematian Ibu Melahirkan krn
Kelalaian
3,16
3,20
Kasus Malpraktik 3,15
Hasil Pely sesuai dg hrpn 3,13
Hasil Pely sesuai dg ketentuan 3,30
3,00 3,05 3,10 3,15 3,20 3,25 3,30 3,35
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Dalam grafik diatas terlihat bahwa masyarakat menilai unsur Produk
Spesifikasi Layanan dengan nilai baik. dengan rerata unsur produk spesifikasi
layanan yang mencapai 3,19 yang termasuk dalam kategori baik. Dalam unsur
ini masyarakat tidak menemukan adanya kasus kematian bayi akibat kelalaian
bernilai 3,20, kematian ibu akibat kelalaian bernilai 3,16 yang keduanya
masuk dalam kategori baik, kasus malpraktik yang menyebabkan
memburuknya kesehatan pasien, cacat, atau kematian yang bernilai 3,15 yang
juga masuk dalam kategori baik. Hasil pelayanan sesuai dengan harapan
65
bernilai 3,13 dengan nilai baik. Produk layanan ini dinilai masyarakat sudah
sangat sesuai ketentuan yang berlaku, dilihat dalam scorenya yang bernilai
3,30 yang masuk dalam kategori sangat baik.
6. Kompetensi Pelaksana
Kompetensi Pelaksana petugas ditentukan oleh empat aspek yaitu
kompetensi pelaksana yang meliputi keterampilan, kemampuan berkomunikasi,
memberikan informasi secara efektif; keahlian, ketelitian dan kecermatan petugas,
dan kehandalan petugas pelayanan dan kecepatan pelaksana administratif.
Gambaran kompetensi pelaksana dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 4.6
Unsur Kompetensi Petugas
Rerata 3,16
Administratif 3,12
Keahlian 3,10
Kompetensi Kominfo 3,17
Keterampilan 3,25
3,00 3,05 3,10 3,15 3,20 3,25 3,30
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Penilaian unsur Kompetensi pelaksana dinilai Baik oleh masyarakat.
Responden menilai unsur ini dengan rerata 3,16. Yang dinilai dari unsur
66
kompetensi pelaksana adalah administrasi, keahlian, kompetensi kominfo dan
keterampilan.
a. Kemampuan administratif petugas dinilai responden dengan skor 3,12
masuk dalam kategori baik. Ini berarti masyarakat menganggap petugas
sudah mengelola data pasien dengan baik.
b. Keahlian pelaksana dinilai responden dengan nilai 3.10 masuk dalam
kategori baik. aspek ini menjelaskan mengenai tingkat keahlian yang
dimiliki petugas dalam memberikan atau menyelesaikan pelayanan
kepada masyarakat. Masih ada responden yang merasa petugas kurang
cekatan dalam melayani pasien sehingga membutuhkan waktu yang lama.
Hal ini dikarenakan minimnya petugas yang melayani pasien sehingga
pasien harus mengantri lama.
c. Kompetensi kominfo maksudnya adalah petugas mampu secara informatif
dan sistematis menjelaskan sesuatu kepada pasien (tampak dari
kemampuan berbahasa/berkomunikasi yang efektif, tidak berbelit-belit dan
meyakinkan). Responden menilai kemampuan informatif petugas
pelayanan dengan nilai yaitu 3.17 masuk dalam kategori baik. Hal ini
berarti responden sudah cukup merasa paham terhadap informasi yang
disampaikan oleh petugas.
d. Unsur keterampilan petugas dinilai oleh responden dengan nilai 3.25
masuk kedalam kategori baik. Responden sudah merasa cukup puas
dengan keterampilan petugas dalam pelayanan kesehatan.
67
7. Perilaku Pelaksana
Perilaku pelaksana atau petugas dalam hal ini petugas puskesmas
ditentukan oleh kemudahan menemui atau menghubungi petugas ketika
dibutuhkan; ketersediaan dan kesiapsiagaan dokter rawat inap; ketersediaan
dokter spesialis; penampilan petugas yang meyakinkan; petugas yang bertanggung
jawab; petugas yang selalu siap siaga; tidak diskriminatif; tidak menolak pasien;
tutur kata petugas baik, dan; kesopanan dan keramahan petugas. Gambaran
perilaku Pelaksana dapat dilihat pada tabel berikut
Grafik 4.7
Unsur Perilaku Petugas
Rerata
Ramah
Tutur Kata baik
Tdk menolak pasien
Tidak Diskriminatif
Petugas selalu siaga
Bertgjawab
3,05
3,06
3,11
3,16
3,17
3,20
3,24
Penampilan meyakinkan
Spesialis slalu tersedia
Dokter Rawat Inap slalu stdby
Mudah dihubungi
3,17
3,17
3,19
3,23
2,95 3,00 3,05 3,10 3,15 3,20 3,25 3,30
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Grafik diatas menggambarkan pendapat responden mengenai perilaku
petugas pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota. Hasil nya menunjukan
bahwa aspek mengenai kemudahan menemui atau menghubungi petugas ketika
dibutuhkan dengan nilai 3,19 masuk kedalam kategori baik, aspek mengenai
68
ketersediaan dan kesiapsiagaan dokter rawat inap dengan nilai 3.17 masuk
kedalam kategori baik, aspek mengenai ketersediaan dokter spesialis dengan nilai
3.17 masuk kedalam kategori baik, aspek mengenai penampilan petugas yang
meyakinkan dengan nilai 3.23 masuk kedalam kategori baik, aspek mengenai
petugas yang bertanggung jawab dengan nilai 3.24 masuk kedalam kategori baik,
aspek mengenai petugas yang selalu siap siaga dengan nilai 3.06 masuk kedalam
kategori baik, aspek mengenai petugas yang tidak diskriminatif dengan nilai 3.17
masuk kedalam kategori baik, aspek mengenai petugas tidak menolak pasien
dengan nilai 3.20 masuk kedalam kategori baik, aspek mengenai petugas yang
bertutur kata baik dengan nilai 3.11 masuk kedalam kategori baik dan aspek
mengenai kesopanan dan keramahan petugas dengan nilai 3.05 masuk kedalam
kategori baik.
Setelah di rata – rata kesepuluh sub tersebut mencapai nilai 3,16. sehingga
unsur perilaku petugas masuk kedalam kategori baik.
8. Maklumat Pelayanan
Maklumat pelayanan berisikan pernyataan tentang kesanggupan dan
kewajiban untuk melaksanakan pelayanan sesuai standar. Gambaran maklumat
dapat diuraikan pada grafik berikut:
Grafik 4.8
Unsur Maklumat Pelayanan
69
Rerata 3,22
Internalisasi maklumat 3,20
Maklumat Diumumkan 3,23
3,18 3,19 3,20 3,21 3,22 3,23 3,24
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Dapat kita lihat dari grafik diatas unsur Maklumat dan Penanganan
Pengaduan ini reratanya masuk dalam kategori baik yaitu dengan nilai 3.22.
Aspek maklumat yang diumumkan yang dinilai 3.23 dengan kategori baik dan
aspek internalisasi maklumat yang dinilai 3.20 dengan kategori baik. Kedua aspek
ini mendapat nilai dengan kategori baik. Unsur maklumat yang diumumkan
berarti sudah ada pernyataan kesediaan untuk memberikan pelayanan dengan baik
yang diumumkan atau terpasang yang dapat dilihat oleh pengguna pelayanan
kesehatan di Puskesmas Serang Kota.
9. Umpan Balik
Umpan balik berisikan tentang bagaimana penangangan pengaduan
penerima layanan ditanggapi oleh pemberi layanan. Umpan balik dan Penanganan
pengaduan ditentukan oleh empat aspek, yaitu: ketersediaan kotak saran dalam
berbagai bentuk; adanya umpan balik terhadap komplain yang dinilai dalam
70
kecepatan responnya; ketepatan responnya, dan; kesesuaian harapan atas apa yang
dikomplain.
Grafik 4.9
Unsur Umpan Balik
Rerata 3,22
Respon telah sesuai harapan 3,13
Ketepatan respon 3,28
Kecepatan respon 3,17
Kotak Saran 3,29
3,05 3,10 3,15 3,20 3,25 3,30 3,35
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Grafik diatas menggambarkan pendapat responden mengenai umpan balik
atau penenganan pengaduan pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota.
Hasil nya menunjukan bahwa aspek mengenai ketersediaan kotak saran dalam
berbagai bentuk dengan nilai 3.29 masuk kedalam kategori sangat baik, aspek
mengenai adanya umpan balik terhadap komplain yang dinilai dalam kecepatan
responnya dengan nilai 3.17 masuk kedalam kategori baik, aspek mengenai
ketepatan responnya dengan nilai 3.28 masuk kedalam kategori sangat baik, dan
aspek mengenai kesesuaian harapan atas apa yang dikomplain dengan nilai 3.13
masuk kedalam kategori baik.
71
Setelah di rata – rata keempat sub tersebut mencapai nilai 3,22. sehingga
unsur umpan balik masuk kedalam kategori baik.
4.1 Interprestasi Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini,peneliti ingin menjawab mengenai rumusan
masalah yaitu seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan di Puskesmas Serang Kota dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
besar tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas
Serang Kota, maka dalam menjawab pertanyaan tersebut dihitung dengan cara
membagi nilai rata-rata perunsur yang tertera di analisis data.
Adapun acuan penilaian dalam menentukan hasil kinerja pelayanan
kesehatan di Puskesmas Serang Kota dengan menggunakan tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Nilai presepsi,Interval IKM,Interval Konversi IKM,Mutu pelayanan dan
Kinerja Unit Pelayanan
Nilai
Presepsi
Nilai Interval
IKM
Nilai Interval
Konveksi IKM
Mutu
Pelayanan
Kinerja Unit
Pelayanan
1 1,00 – 1,75 25–43,75 D Tidak Baik
2 1,76 – 2,50 43,76–62,50 C Kurang Baik
3 2,51 – 3,25 62,51–81,25 B Baik
4 3,26 – 4,00 62,26–100,00 A Sangat Baik
72
Grafik 4.10
Indeks Kepuasan Mayarakat terhadap Pelayanan Kesehatan
Di Puskesmas Serang Kota
Rerata Kepuasan
Umpan Balik
Maklumat
Perilaku
Kompetensi
Produk
Biaya
Waktu
Prosedur
3,08
3,17 3,16
3,16
3,17
3,16
3,19
3,22
3,22
Persyaratan
3,17
3,00 3,05 3,10 3,15 3,20 3,25
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Grafik di atas dapat menggambarkan penilaian masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota. Setelah peneliti melakukan
penghitungan penelitian maka terhitung Skor rata-rata yang diberikan oleh
responden adalah 3.17 yang masuk dalam kategori baik.
Guna memudahkan interprestasi terhadap penilaian IKM antara rentang nilai
25-100, maka hasil penilaian nilai rata-rata skor diatas dikonversikan dengan nilai
dasar 25 dengan rumus sebagai berikut:
Rerata Indeks Kepuasan masyarakat x 25
Nilai Konversi IKM = 3.17 x 25 = 79,25
73
Berdasarkan kategorisasi mutu pelayanan pada Tabel 4.1, maka
Puskesmas Serang kota berada dalam mutu Pelayanan “B” dengan kategori
“Baik”.
Apabila dilihat dari masing-masing Unsur Indeks Kepuasan
masyarakat,nilai Ikm dari setiap unsur dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Serang Kota
NO
UNSUR PELAYANAN
Nilai
IKM
Nilai
Konversi
IKM
Mutu
Pelayanan
Kinerja
1 Persyaratan pelayanan 3.17 79.25 B Baik
2 Prosedur Pelayanan 3.08 77 B Baik
3 Waktu pelayanan 3.16 79 B Baik
4 Biaya Pelayanan 3.17 79.25 B Baik
5 Produk Pelayanan 3.19 79.75 B Baik
6 Kompetensi Pelayanan 3.16 79 B Baik
7 Perilaku Pelayanan 3.16 79 B Baik
8 Maklumat Pelayanan 3.22 80.5 B Baik
9 Umpan Balik 3.22 80.5 B Baik
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Penilaian tertinggi yang diberikan yaitu pada unsur Maklumat Pelayanan
dan Umpan Balik yaitu sebesar 3.22 yang masuk kedalam kategori Baik, hal ini
74
menunjukan bahwa responden. Hal ini menunjukan bahwa responden sudah
merasa puas dengan maklumat informasi pelayanan yang telah diumumkan secara
tebuka dan sudah dipahami oleh para petugas pelayanan kesehatan di Puskesmas
Serang kota kemudian unsur umpan balik yang mempunyai rerata nilai sebesar
3.22 atau dalam kategori baik. Hal ini menunjukan responden sudah puas dengan
adanya kotak saran/pengaduan dan lain nya, dalam hal ini petugas pelayanan
Puskesmas Serang Kota sudah meberikan respon atau umpan balik terhadap
keluhan dan saran para pengguna pelayanan kesehatan, pengaduan, saran,dan
masukan sudah direspon/ditanggapi secara cepat oleh petugas/pimpinan,dan
tindakan atau respon para petugas pelayanan sudah sesuai dengan harapan para
pengguna petugas pelayanan.
Kedua unsur yang dimaksud diatas diuraikan sebagai berikut:
1. Maklumat pelayanan adalah pernyataan kesanggupan dan kewajiban
penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan.
2. Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
Selain kedua unsur diatas ke 7 unsur lainnya pun memiliki nilai IKM yang
baik pula seperti waktu pelayanan dengan nilai unsur 3,16, biaya pelayanan
dengan nilai unsur 3.17, produk pelayanan dengan nilai unsur 3.19, kompetensi
pelayanan dengan nilai unsur 3.16, perilaku pelayanan dengan nilai unsur 3.16,
maklumat pelayanan dengan nilai unsur 3.22, dan umpan balik dengan nilai unsur
3.22.
75
Dari kesembilan unsur IKM tersebut unsur IKM yang terendah adalah unsur
prosedur pelayanan dengan nilai rerata 3.08 atau masuk dalam kategori “B” atau
baik walaupun unsur tersebut sudah masuk dalam kategori baik namun mendapat
nilai yang rendah diantara unsur lain nya dan berdasarkan observasi awal dan
wawancara secara prosedur pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota sudah
baik, namun ada beberapa kekurangan dalam pelayanan nya misalkan alur
pelayanan kesehatan yang masih membingungkan bagi pasien yang baru
melaksanakan pelayanan kesehatan, antrian para pasien yang di panjang dan lama
sehingga tampak semerawut, dan dalam pelayanan pengambilan obat untuk pasien
di rasa masih berbelit belit prosedur nya.
76
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Puskesmas Serang Kota merupakan unit pelaksana dinas kesehatan yang
memiliki tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat, maksud pembentukan Puskesmas Serang Kota adalah dalam rangka
mendorong terwujudnya pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu dan
profesional dan tersedianya pelayanan prima, namun masih di temukan nya
keluhan dari masyarakat di Kota Serang tentang pelayanan kesehatan di
Puskesmas Serang Kota sehingga perlu diukur untuk mengetahui seberapa besar
Indeks Kepuasan masyarakat sebagai acuan dalam mengetahui seberapa besar
Indeks Kepuasan masyarakat di Puskesmas Serang Kota.
Berdasarkan hasil penelitian tentang pelayanan kesehatan yang di berikan
oleh petugas/pegawai kesehatan di Puskesmas Serang Kota berdasarkan pedoman
penyusunan Permenpan No 16 tahun 2014 Indeks Kepuasan masyarakat Di
Puskesmas Serang Kota sudah baik.
Hal ini berdasarkan hasil penelitian dari kuisioner yang telah diberikan
pada masyarakat pengguna pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota,
Indeks Kepuasan masyarakat di Puskesmas Serang kota berada pada nilai 79,25
pada hasil pengolahan data berdasarkan kuisioner kepada 150 responden.
Sehingga mutu pelayanannya adalah “B” dengan kinerja unit pelayanan baik .
77
Dari hasil penelitian dan pembahasan penelitian Indeks Kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Serang Kota. Penulis
dapat menyimpulkan bahwa pelayanan kesehatan yang terlaksana di Puskesmas
Serang Kota telah berjalan dengan baik dimana didapatkan hasil indeks kepuasan
masyarakat dilihat dari 9 indikator berdasarkan Permenpan no.14 Tahun 2014
dengan nilai rerata kepuasan masyarakat 3.17 dengan mutu pelayanan B.
Berdasarkan pengukuran IKM yang mencakup 9 unsur yang tercantum
dalam Permenpan no 16 tahun 2016 ndapat digunakan sebagai bahan evaluasi di
Puskesmas Serang Kota guna lebih memaksimalkan pelayanan kesehatan tehadap
masyarakat Kota Serang.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Serang Kota penulis
memberikan masukan sebagai berikut :
1. Prosedur pelayanan di puskesmas serang kota harus lebih di perbaiki lagi
sehingga lebih jelas dan tidak berbelit-belit agar memudahkan pasien baru
dalam melakukan pelayanan kesehatan, misalkan dengan memperbaiki dan
memperjelas alur pelayanan yang lebih baik sehingga mudah dimengerti
oleh pasien baru.
2. Sarana prasarana Puskesmas yang perlu diperbaiki dari sekitar 40 kursi
menjadi lebih banyak lagi sehingga lebih memudahkan pasien maupun
keluarga pasien dalam menunggu pelayanan
78
3. Puskesmas Serang Kota harus lebih meningkatkan nilai-nilai pada setiap
unsur yang telah tercantum pada Permenpan No 16 tahun 2014 agar
masyarakat dapat terlayani secara maksimal dengan melengkapi setiap
fasilitas kerja yang masih kurang baik, untuk mengatasi persoalan-
persoalan yang mengganggu pelayanan kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Habrani,pasolong. 2010. Teori Administrasi Publik.Bandung alfabeta
Kottler, philip. 1997. Manajemen Pemasaran analisis,perencanaanImplementasi
dan Kontrol. Alih bahasa Hendra Teguh dan A. Rusli Jakarta: PT. Prehalindo
Moenir, H.A.S. 2010. Manajemen Pelayanan Publik Umum di Indonesia. Jakarta :
Bumi Aksara
Ratmiko & Atik Septi Winarsih, 2010. Manajemen pelayanan : Pengembangan
Model Konseptual, Penerapan,Citizen’s 7 standar pelayanan minimal.
Yogyakarta: pustaka pelajar.
Dokumen
Profil puskesmas Serang Kota Tahun 2015
Undang-Undang no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
Keputusan menteri Pendayagunaan aparatur negara no 63 tahun 2003 tentang
pedoman penyelenggaraan pelayanan publik
Keputusan menteri Pendayagunaan aparatur negara no 25 tahun 2004 tentang
pedoman Indeks kepuasan masyarakat
KUESIONER INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ...................................................
KOTA SERANG PROVINSI BANTEN TAHUN 2015
I. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Nomor Responden ………………............(Diisi petugas data entry) Enumerator: ............................................................
1. Jenis Kelamin [1] Laki – laki [2] Perempuan 2. Usia [1] 17 – 25 tahun [4] 46 -55 tahun
[2] 26 – 35 tahun [5] > 56 tahun [3] 36 – 45 tahun
3. Status Pernikahan [1] Belum Menikah [3] Pernah Menikah [2] Menikah
4. Agama [1] Islam [4] Budha [2] Protestan [5] Hindu [3] Katolik [6] Lainnya ...........................................
5. Tingkat Pendidikan [1] Tidak Sekolah / Tdk Tamat SD [5] Diploma [2] SD / sederajat [6] Sarjana [3] SLTP / sederajat [7] Pascasarjana [4] SLTA / sederajat
6. Pekerjaan [1] PNS [6] Buruh [2] Pensiunan PNS/TNI/POLRI [7] Petani/Nelayan, dll [3] Pegawai Swasta [8] Sopir, Ojeg, dll [4] Pedagang/Wirausaha [9] Pelajar/Mahasiswa [5] Pendidik (Guru, Dosen, dll) [10] Lainnya.........................................
7. Pengeluaran Dana dalam 1 bulan
[1] < Rp. 750.000 [4] Rp.2.500.001 – Rp.3.500.000 [2] Rp. 750.001 – Rp.1.500.000 [5] Rp.3.500.001 – Rp. 4.500.000 [3] Rp.1.500.001 – Rp.2.500.000 [6] > Rp.4.500.001
8. Unit Pelayanan Kesehatan yg dituju
[1] utama: .......................................................... [3] ...................................................................... [2] ...................................................................... [4] ......................................................................
9. Tipe Pasien [1] Umum [2] BPJS (PBI / Non PBI) 10. Kelas (Khusus Rawat
Inap di puskesmas) [1] Kelas III [2] Kelas II [3] Kelas I [4] VIP
Ill. PENDAPAT RESPONDEN TENTANG PELAYANAN PUBLIK
NO PERNYATAAN Petunjuk: Beri tanda ceklis ( ) pada kolom pilihan jawaban yang tepat, SS = Sangat Setuju; S = Setuju, TS = Tidak Setuju, STS =Sangat Tidak Setuju
PILIHAN JAWABAN SS S TS STS
I Persyaratan 1 Informasi mengenai persyaratan pelayanan telah diumumkan secara terbuka(di tempat umum yang
mudah diakses serta berisi informasi yang lengkap dan jelas)
2 Informasi mengenai persyaratan pelayanan tersebut telah sangat jelas (tidak membingungkan). 3 Persyaratan administratif untuk mendapatkan pelayanan tersebut sangat mudah untuk dipenuhi
(tidak menyulitkan).Keterangan: Bila responden menjawab TS atau STS, tanyakan persyaratan apa saja yang dianggap menyulitkan: (1) ................................................................ (2) .............................................................................
4 Persyaratan teknis untuk mendapatkan pelayanan tersebut sangat mudah untuk dipenuhi(tidak menyulitkan).Keterangan: Bila responden menjawab TS atau STS, tanyakan persyaratan apa saja yang dianggap menyulitkan: (1) ............................................................................. (2) .................................................................................
II Prosedur 5 Informasi mengenai prosedur pelayanan telah diumumkan secara terbuka (di tempat umum
yang mudah diakses serta berisi informasi yang detail/ lengkap/ memuaskan). Enumerator dapat menjustifikasi berdasarkan observasi.
6 Alur/proses pelayanan telah sangat jelas (tidak membingungkan) 7 Proses pelayanan yang dilakukan sederhana (tidak berbelit-belit)
III Waktu Pelayanan 8 Petugas pelayanan memberikan pelayanan dengan tepat waktu (sesuai dengan standard
pelayanannya, dan sesuai pelayanan yg tersedia khususnya di Puskesmas)Keterangan: Bila
jawaban sesuai standard maka ceklis kolom SS, bila tidak tanyakan perkiraan waktunya dan catat pada kolom STS.
a. Waktu tunggu pelayanan di IGD ≤ 5 menit b. Waktu tunggu pelayanan di Instalasi Rawat Jalan ≤ 60 menit c. Waktu tunggu operasi elektif (terjadwal) ≤ 2 hari d. Waktu tunggu hasil radiologi ≤ 3 jam e. Waktu tunggu hasil laboratorium ≤ 140 menit
hal 1 dari 4
NO PERNYATAAN Petunjuk: Beri tanda ceklis ( ) pada kolom pilihan jawaban yang tepat, SS = Sangat Setuju; S = Setuju, TS = Tidak Setuju, STS =Sangat Tidak Setuju
PILIHAN JAWABAN SS S TS STS
f. Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit
g. Waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤ 60 menit h. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan ≤ 10 menit i. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap ≤ 15 menit j. Waktu tunggu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap ≤ 2 jam k. Pelayanan ambulance/mobil jenazah terlaksana ≤ 30 menit l. Waktu tanggap pelayanan pemulasaraan jenazah ≤ 2 jam m. Tidak pernah kesulitan mendapatkan kebutuhan transfusi darah
9 Pelayanan yang diperoleh/dilaksanakan petugas telah tepat waktu (sesuai dengan standard atau yang dijanjikan/diinformasikan petugas)
10 Jadwal pelayanan telah terlaksana sesuai dengan informasi yang dijelaskan/tertulis pada papan informasi(artinya jadwal tidak molor karena petugas belum datang atau alasan apapun)
a. Jam pelayanan selalu buka mulai pukul 08.00 s/d 13.00, kecuali Jum’at (08.00 - 11.00) b. Jam kunjungan dokter antara pukul 08.00 s.d. 14.00 setiap hari kerja c. Pemberian makanan pasien selalu sesuai jadwal makan d. Pelayanan ambulance / mobil jenazah tersedia 24 jam penuh
11 Petugas pelayanan selalu ada di tempat sesuai jadwal/waktu pelayanan tersebut IV Biaya Pelayanan
12 Sebelum mendapat pelayanan, pasien tdk diwajibkan membayar uang jaminan atau sejenisnya 13 Besarnya biaya pelayanan terjangkau oleh kemampuan pasien 14 Besarnya biaya pelayanan yang dibayarkan telah sesuai dengan kualitas /kepuasan pelayanan
yang diterima(pengunjung tidak mempermasalahkan biaya yang dikeluarkan karena puas dengan pelayanan yang diberikan)
15 Besarnya biaya pelayanan sangat wajar, terutama bila dibandingkan dengan tempat pelayanan kesehatan lainnya (artinya, selisih harga kemahalannya masuk akal)
16 Pasien selalu mendapatkan informasi tentang biaya pelayanan secara terperinci(nota tagihan/ slip pembayaran memuat secara rinci tiap item barang/jasa yang digunakan pasien)
17 Petugas pelayanan memberikan penjelasan secara terbuka tentang biaya pelayanan yang harus dipenuhi tersebut
V Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan 18 Hasil pelayanan yang diterima/dirasakan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 19 Hasil pelayanan yang diterima/dirasakan telah sesuai dengan harapan. 20 Tidak ada / pernah mendengar kasus malpraktik yang menyebabkan memburuknya kesehatan
pasien, cacat, atau kematian. (SS berarti tidak pernah, STS berarti Sangat Sering Mendengar, lalu tanyakan kasusnya dan kapan terjadinya) ............................................................................... ………………………………………………………………………………………………………….........
21 Tidak ada / pernah mendengar kasus kematian ibu melahirkan karena kelalaian petugas (SS berarti tidak pernah, STS berarti Sangat Sering Mendengar, lalu tanyakan kasusnya dan kapan terjadinya)………………………………………………………………………….................................
22 Tidak ada / pernah mendengar kasus kematian bayi lahir hidup karena kelaiaian petugas (SS berarti tidak pernah, STS berarti Sangat Sering Mendengar, lalu tanyakan kasusnya dan kapan terjadinya) ……………………………………………………………………..........................................
VI Kompetensi Pelaksana 23 Dalam memberikan pelayanan, petugas tampak terampil, cermat, dan teliti (tampak dari
seberapa cekatan dan ekspresi serius dan meyakinkan saat menjalankan tugas )
24 Petugas mampu secara informatif dan sistematis menjelaskan sesuatu kepada pasien (tampak dari kemampuan berbahasa/berkomunikasi yang efektif, tidak berbelit-belit dan meyakinkan)
25 Keterangan petugas yang terkait dengan tugas/keahliannya dapat dipercaya/meyakinkan (dapat dikonfirmasi apakah pasien pernah menemukan inkonsistensi keterangan antarpetugas)
26 Status / Data pasien dengan cepat dapat dicari/ditemukan oleh petugas(dapat dikonfirmasi dengan standar penyediaan rekam medik yang harus tersedia ≤ 15 menit)
VII Perilaku Pelaksana 27 Petugas pelayanan mudah ditemui/dihubungi oleh pengunjung setiap kali dibutuhkan 28 Dokter penanggung jawab rawat inap selalu standby di tempat tugasnya 29 Petugas spesialis selalu tersedia melayani di klinik spesialis atau unit lainnya (makna spesialis
mencakup dokter spesialis, ahli farmasi, laboran, ahli radiologi, dll)
30 Penampilan petugas sangat meyakinkan pasien (tampak dari cara berpakaian, tutur kata, sikap, dan perilaku petugas)
31 Petugas pelayanan melaksanakan tugas pelayanan secara penuh tanggung jawab(tidak ada komplain, dan bila dikomplain tetap melayani dengan baik)
hal 2 dari 4
NO PERNYATAAN Petunjuk: Beri tanda ceklis ( ) pada kolom pilihan jawaban yang tepat, SS = Sangat Setuju; S = Setuju, TS = Tidak Setuju, STS =Sangat Tidak Setuju
PILIHAN JAWABAN SS S TS STS
32 Petugas pelayanan selalu siap siaga merespon/melayani kapanpun dibutuhkan (fisik yang prima juga dapat diobservasi dari ekspresi dan penampilan yang penuh semangat, tidak duduk santai, merokok sambil melamun, terkantuk-kantuk, dll)
33 Petugas pelayanan tidak pernah membeda-bedakan perlakuan dalam memberikan pelayanan(baik bagi penyakit tertentu, status sosial, maupun ekonomi/miskin, dll)
34 Petugas pelayanan memberikan pelayanan terhadap seluruh pasien yang datang tanpa kecuali (tidak ada pasien yang ditolak karena alasan apapun)
35 Petugas pelayanan selalu memberikan pelayanan dengan tutur kata yang baik (sopan) 36 Petugas pelayanan selalu memberikan pelayanan dengan sikap yang ramah/ bersahabat
VIII Maklumat Pelayanan 37 Terdapat informasi mengenai maklumat pelayanan yang diumumkan secara terbuka (di tempat
umum yang mudah diakses, berisi pernyataan kesanggupan dan kewajiban untuk melaksanakan pelayanan sesuai standar pelayanan). Enumerator langsung mengisi nomor ini setelah melakukan observasi secara langsung, ceklis SS bila diumumkan, S bila ada tapi tidak diumumkan, atau STS bila tidak ada sama sekali.
38 Maklumat pelayanan telah dijiwai oleh setiap petugas pelayanan (Tampak dari sikap dan perilaku petugas pelayanan yang senantiasa berusaha memenuhi janji / maklumat pelayanan tersebut)
IX Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan 39 Tersedia kotak saran/pengaduan atau bentuk lainnya (kuesioner, Telepon/SMS pengaduan, dll)
yang disediakan kepada masyarakat menyampaikan complaint, memberikan masukan dan saran. (Enumerator memverifikasi jawaban responden dengan melakukan observasi secara langsung,
menanyakan pada petugas, atau mencoba nomor telepon/SMS pengaduan yang diberikan/diumumkan)
40 Instansi memberikan umpan balik terhadap complaint, saran dan masukan yang diberikan oleh
masyarakat pengguna jasa. (tolong minta dijelaskan bentuk umpan baliknya, berapa lama respon atau umpan baliknya) ...............................................................................................................................................................................
41 Pengaduan, saran dan masukan direspon/ditanggapi secara cepat oleh petugas / pimpinan. 42 Umpan balik berupa tindakan yang dilakukan dalam mensikapi pengaduan, saran, dan masukan
telah sesuai dengan harapan.
Sampaikan Kritik dan Harapan yang Saudara rasakan yang berkaitan dengan pelayanan di tempat ini. KRITIK:
HARAPAN:
Terimakasih atas Perhatian dan Partisipasinya, Semoga Sukses dan Sehat Selalu
hal 3 dari 4
hal 4 dari 4
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 16 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
2014
SALINAN
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 16 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN
PELAYANAN PUBLIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
Menimbang: a. bahwa dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik
secara berkelanjutan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, (Lembaran Negara RI Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5038);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, (Lembaran Negara RI Tahun 2012 Nomor
215);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PEDOMAN SURVEI
KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN
PELAYANAN PUBLIK.
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Survei Kepuasan Masyarakat adalah pengukuran secara
komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat
yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat
dalam ….
-2 -
dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggara pelayanan
publik.
2. Unit pelayanan publik adalah unit kerja/kantor pelayanan pada
instansi pemerintah, yang secara langsung maupun tidak
langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan.
3. Unsur Survei Kepuasaan Masyarakat adalah faktor dan aspek
yang dijadikan pengukuran kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik.
4. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Pasal 2
(1) Penyelenggara pelayanan publik wajib melakukan Survei
Kepuasan Masyarakat secara berkala minimal 1 (satu) kali
setahun.
(2) Apabila dibutuhkan, Survei Kepuasan Masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1, dapat dilengkapi survei secara
seketika setelah mendapat pelayanan.
Pasal 3
Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat sebagaimana tercantum
dalam lampiran, merupakan bagian tidak terpisahkan dari
peraturan ini dan digunakan sebagai acuan bagi penyelenggara
pelayanan publik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
publik.
Pasal 4
Survei Kepuasan Masyarakat yang dilakukan terhadap setiap jenis
penyelenggaraan pelayanan publik menggunakan indikator dan
metodologi survei sesuai kebutuhan.
Pasal 5
(1) Penyelenggara pelayanan publik mempublikasikan hasil Survei
Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan setiap jenis
pelayanan publik dan metodologi survei yang digunakan.
(2) Hasil Survei Kepuasan Masyarakat dilaporkan kepada Menteri
dalam Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP).
Pasal 6
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada
pasal 5 ayat (2) digunakan sebagai dasar penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat secara nasional oleh Menteri.
Pasal 7
Dengan ditetapkan peraturan ini, maka Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: Kep/25/M.PAN/2/2004
tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
Unit Pelayanan Instansi Pemerintah dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 8 ...
-3 -
Pasal 8
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan, dan
mengundangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Mei 2014
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
INDONESIA,
ttd.
AZWAR ABUBAKAR
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 9 Mei 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 616
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN PANRB Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik,
ttd
HERMAN SURYATMAN
- 1-
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
NOMOR : 16 TAHUN 2014
TANGGAL : 2 MEI 2014
PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT
TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
A. Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam hal
pelayanan, unit penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk
memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan perbaikan
pelayanan.
Pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat
ini belum memenuhi harapan masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari
berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media masa
dan jaringan sosial, sehingga memberikan dampak buruk terhadap
pelayanan pemerintah, yang menimbulkan ketidakpercayaan
masyarakat.
Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan
pelayanan publik adalah melakukan Survei Kepuasan Masyarakat
kepada pengguna layanan.
Mengingat jenis layanan publik sangat beragam dengan sifat dan
karakteristik yang berbeda, maka Survei Kepuasan Masyarakat dapat
menggunakan metode dan teknik survei yang sesuai.
Selama ini Survei Kepuasan Masyarakat menggunakan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Keputusan
ini belum mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
Tentang Pembentukan Peraturan Perundangan. Oleh karena itu,
Keputusan Menteri tersebut, dipandang perlu disesuaikan dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
B. Tujuan
Peraturan ini bertujuan untuk mengukur kepuasan masyarakat
sebagai pengguna layanan dan meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pelayanan publik.
C. Sasaran …
- 2-
C. Sasaran
1. Mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan
dalam menilai kinerja penyelenggara pelayanan.
2. Mendorong penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan.
3. Mendorong penyelenggara pelayanan menjadi lebih inovatif dalam
menyelenggarakan pelayanan publik.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Survei Kepuasan Masyarakat dalam peraturan ini
meliputi:
1. Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan
suatu jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun
administratif.
2. Prosedur
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi
dan penerima pelayanan, termasuk pengaduan.
3. Waktu pelayanan
Waktu pelayanan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis
pelayanan.
4. Biaya/Tarif
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima
layanan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari
penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan
antara penyelenggara dan masyarakat.
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang
diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan hasil dari setiap
spesifikasi jenis pelayanan.
6. Kompetensi Pelaksana
Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh
pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan
pengalaman.
7. Perilaku Pelaksana
Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas dalam memberikan
pelayanan.
8. Maklumat …
- 3-
8. Maklumat Pelayanan
Maklumat Pelayanan adalah merupakan pernyataan kesanggupan
dan kewajiban penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan
sesuai dengan standar pelayanan.
9. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara
pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
Hasil atas Survei Kepuasan Masyarakat tidak harus disajikan
dalam bentuk skoring/angka absolut, tetapi dapat pula disajikan
dalam bentuk kualitatif (baik atau buruk). Hal yang menjadi perhatian
utama atas hasil survei tersebut, adalah harus ada saran perbaikan
dari pemberi layanan yang disurvei terhadap peningkatan kualitas
layanan.
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat wajib diinformasikan kepada
publik termasuk metode survei. Penyampaian hasil Survei Kepuasan
Masyarakat dapat disampaikan melalui media massa, website dan
media sosial.
Bab II …
- 4-
BAB II
PELAKSANAAN DAN TEKNIK SURVEI
A. Pelaksanaan
Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik dapat dilaksanakan melalui
tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengolahan dan
penyajian hasil survei, yang mencakup langkah-langkah, sebagai
berikut:
1. Menyusun instrumen survei;
2. Menentukan besaran dan teknik penarikan sampel;
3. Menentukan responden;
4. Melaksanakan survei;
5. Mengolah hasil survei;
6. Menyajikan dan melaporkan hasil.
Tahapan penyelenggaraan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik ini didasarkan pada metode dan
teknik yang dapat dipertanggungjawabkan.
B. Teknik Survei Kepuasan Masyarakat
Untuk melakukan survei dapat menggunakan teknik survei,
antara lain:
1. Kuesioner dengan wawancara tatap muka;
2. Kuesioner melalui pengisian sendiri, termasuk yang dikirimkan
melalui surat;
3. Kuesioner elektronik (internet/e-survey);
4. Diskusi kelompok terfokus;
5. Wawancara tidak berstruktur melalui wawancara mendalam.
C. Hasil Survei Kepuasan Masyarakat, dimaksudkan untuk:
1. Mengetahui kelemahan atau kekuatan dari masing-masing unit
penyelenggara pelayanan publik.
2. Mengukur secara berkala penyelenggaraan pelayanan yang telah
dilaksanakan oleh unit pelayanan publik.
3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan langkah
perbaikan pelayanan.
4. Sebagai umpan balik dalam memperbaiki layanan. Masyarakat
terlibat secara aktif mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan
pelayanan publik.
Bab III …
- 5-
BAB III
PENUTUP
Survei Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan publik perlu dilakukan secara berkelanjutan sebagai dasar
peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan publik serta kemungkinan
replikasi inovasi pelayanan publik.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi,
ttd.
AZWAR ABUBAKAR
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN PANRB
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik,
ttd
HERMAN SURYATMAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :Septiyan eka putra
Umur :25 Tahun
Tempat tanggal lahir :Serang, 02 september 1991
Agama :Islam
Tempat tinggal sekarang :JL. Kramat eka III blokd3 no 12a
Desa kramat watu Kecamatan kramat watu
Kabupaten serang Menerangkan dengan sesungguh nya.
PENDIDIKAN
1. Tamatan SDN Kramatwatu II
Dari tahun 1997-2003 Berijazah
2. Tamatan SMPN I Serang
Dari tahun 2003-2006 Berijazah
3. Tamatan SMAN Kramatwatu I
Dari tahun 2006-2009 Berijazah