bab i rhodophyta
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara Indonesia adalah negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam.
Dengan banyaknya sumber daya alam, maka salah satu kekayaan alam yang bisa kita
manfaatkan adalah sumber daya alam hayati. Alga adalah salah satunya, selain dapat di
manfaatkan, alga juga memiliki banyak peranan yang sangat penting khususnya bagi
kaum ilmuan atau peneliti yaitu dapat dijadikan objek penelitian dalam bidang-bidang
tertentu.
Alga dalam istilah Indonesia sering disebut sebagai ganggang merupakan
tumbuhan talus karena belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Alga dikelompokkan
dalam beberapa klasifikasi menurut Harol Blood yaitu Cholorophyta (Green Algae),
Phaeophyta (Brown algae),Rhodopyta (Red algae), Chrysophyta (Gold algae)
Bacillariophyta (Diatom),dan Pyrrophyta yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu alga
Uniselluler. Berikut adalah penjelasan mengenai salah satu jenis alga yaitu Divisi
Phaeophyta (Brown Algae) menyangkut ciri-ciri umum, habitat, struktur tubuh,
reproduksi, klasifikasi serta peranannya dalam kehidupan manusia.
Ganggang dapat hidup di air tawar dan di air laut, tetapi ada pula yang hidup di
tempat-tempat yang lembap, seperti dinding tembok kamar mandi, batu-batuan, atap
rumah, atau kulit-kulit pohon. Ganggang juga memiliki ciri lain yang sama dengan
Protista, yaitu memiliki membran inti, ada yang bersifat uniseluler dan ada yang
multiseluler.
Ganggang dapat berbentuk benang, lembaran, atau koloni sel. Reproduksi
ganggang dapat dilakukan secara seksual dan aseksual. Secara seksual dilakukan dengan
cara isogami dan oogami. Isogami terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan
mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan
mudah dibedakan.
Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang
menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru. Ganggang
dapat dikelompokkan menurut pigmen yang dimilikinya menjadi beberapa golongan,
yaitu ganggang cokelat (Phaeophyta), ganggang pirang (Chrysophyta), ganggang merah
(Rhodophyta), ganggang hijau (Chlorophyta), dan ganggang Euglenophyta.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah ciri-ciri umum dari Chrysophyta?
2. Bagaimanakah struktur sel dari Chrysophyta?
3. Dimanakah habitat dari Chrysophyta?
4. Bagaimana cara reproduksi dari Chrysophyta?
5. Kelas-kelas apa saja yang termasuk dalam Chrysophyta?
6. Apakah manfaat dari Chrysophytabagi kehidupan manusia ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri umum dari Chrysophyta
2. Agar mahasiswa memahami struktur sel dari Chrysophyta
3. Agar mahasiswa mengetahui habitat dari Chrysophyta
4. Agar mahasiswa mengetahui cara reproduksi dari Chrysophyta
5. Agar mahasiswa memahami kelas-kelas apa saja yang termasuk dalam Chrysophyta
6. Agar mahasiswa mengetahui manfaat dari Chrysophytabagi kehidupan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. CIRI-CIRI UMUM RHODOPHYTA
Rhodophyta (Yunani, rhodos = merah) adalah ganggang yang berwarna merah karena mengandung pigmen dominan fikobilin yang terdiri atas fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru), serta pigmen lain yaitu klorofil a, klorofil d, dan karoten. Pigmen fikoeritrin dan fikosianin membantu ganggang yang hidup di perairan dalam untuk dapat menangkap gelombang cahaya matahari yang tidak dapat ditangkap oleh klorofil. Rhodophyta yang hidup di laut dalam berwarna merah kehitaman. Rhodophyta yang hidup di laut dengan kedalarnan sedang berwarna merah cerah. Rhodophyta yang hidup di laut dangkal berwarna merah kehijauan karena fikoeritrin yang menutupi klorofil berjumlah lebih sedikit. Ganggang merah hidup subur di perairan dangkal bersuhu hangat di laut tropis. Ada Rhodophyta yang dapat hidup di perairan dengan kedalaman hingga 260 meter. Beberapa jenis Rhodophyta ada yang hidup di air tawar atau tanah yang basah.
Tubuh Rhodophyta pada umumnya multiseluler, berbentuk benang atau lembaran. Dinding selnya mengandung selulosa dan pektin. Ada pula yang dinding selnya mengandung zat kapur (kalsiurn karbonat), misalnya Corralina. Rhodophyta menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid (bahan agar-agar). Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi dan pembentukan aplanospora (spora diam) yang tidak berflagela. Reproduksi Rhodophyta terjadi secara seksual dengan pembuahan sel telur oleh spermatium di dalam karpogonium. Pembuahan dibantu oleh arus air karena sel gamet tidak merniliki flagela. Rhodophyta mengalani pergiliran keturunan antara generasi gametofit dengan generasi sporofit.
B. SUSUNAN TUBUH RHODOPHYTA
1. Dinding Sel
Chrysophyta umumnya tidak berdinding sel. Bila ada dinding selnya maka terdiri
dari lorika (ex.Dinobryon dan kephryon). Atau tersusun dari lempengan silicon (ex.
Sinura dan mallomonas) atau tersusun dari cakram kalsium karbonat (ex. Syracospoera).
Struktur selnya tidak mempunyai dinding selulosa dan membrannya menunjukkan
kewujudan silica.
2. Isi Sel
a. Xantophyceae
Terdapat inti sel: berbentuk tunggal dan berbentuk banyak inti. Terdapat plastid
berbentuk cakram tanpa pienoid. Pigmen : klorofil a dan b, β karoten, xantofil.
b. Chrysophyceae
Berinti tunggal, plastida terdiri dari 1 atau 2, pigmen berupa klorofil a, b, c, β
karotin, xantofil, berupa lutein, diadinoxantin, fukoxantin dan dinoxantin.
c. Bacillariophyceae
Berinti tunggal dan berinti diploid, pigmen berupa klorofil a dan c, β karotin,
xantofil.
3. Kloroplas
Kloroplas pada Chrysophyta berwarna coklat keemasan. Chrysophyta menunjukkan
perbedaan struktur kloroplas dan sering kali terdapat tiga thylakoids disekitar periphery
kloroplas (girdle lamina). Kloroplas terdiri dari dua membrane (CER), jarak periplastida
antara dua kloroplas dan retikulumendoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan
struktur.
4. Ribosom
Ribosom pada Chrysophyta terdapat pada permukaan luar CER.
5. Alat Gerak
Chrysophyta memiliki alat gerak yang terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama
tiap marga (struktur dasar flagel pada alga mirip dengan flagel pada mahluk hidup lain.
Susunan benang flagel menunjukkan pola 9+2 dengan tipe akronematik (whiplash) dan
pantonematik (tinsei). Contoh: synura dan syracospaera mempunyai 2 flagel yang sama
panjangnya, dinobryon dan ocromonas, mempunyai 2 flagel yang tidak sama panjangnya,
chrysamoeba, memiliki 1 flagel.
Kedudukan dan keadaan flagelumnya berbeda, selnya boleh menjadi uniflagerum
atau biflagerum. Jika biflagelat, flagelumnya mungkin sama panjang atau tidak. Tingkat
flagenta yang paling tinggi yaitu heterokontois. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel
tunggal dan berbentuk koloni. Sel heterokontous mempunyai 2 flagel yaitu flagel licin
dengan bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris.
6. Vakuola Kontraktil
Terdapat satu atau dua fakuola kontraktil dalam sel (tergantung pada spesies) yang
terletak dekat dasar dari flagel. Masing-masing fakuola kontrakil terdiri atas vesikel kecil
yang berdenyut dengan interfal yang teratur, mengeluarkan isinya dari sel. Fakuola
kontraktil yang terdapat pada alga yang berflagel fungsi utamanya adalah osmoregulator.
7. Badan Golgi
Badan golgi terletak di antara inti dan kontraltil fakuola. Badan golgi adalah
organela yang terdapat pada sel eukariotik, baik hewan maupun tumbuhan yang
strukturnya terdiri dari tumpukan fesikel bentuk cakram atau kantung.
8. Nukleus
Nukleus dan kloroplas dihubungkan oleh membran kloroplas ER yang mana
berhubungan dengan pembungkus inti.
C. HABITAT CHRYSOPHYTA
Habitat Chrysophyta biasanya terdapat ditempat-tempat yang basah, air laut, air
tawar dan di tanah yang lembab. Untuk xantophyceae hidup di air tawar, air laut dan
tanah dan chrysophyceae hidupnya di air laut dan air tawar sedangkan bacillariopphyceae
di air laut, di air tawar ataupun pada tanah- tanah yang lembab.
D. REPRODUKSI CHRYSOPHYTA
• Xantophyceae
1 Secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang
dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot.
Zigot tumbuh menjadi filamen baru.
2 Secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya
mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru.
· Pada Chrysophyceae dilakukan secara vegetative dengan membelah secara
longitudinal dan fragmentasi, ada 2 macam yaitu:
1. Koloni memisah menjadi dua bagian atau lebih.Sel tunggal melepaskan diri dari
koloni kemudian membentuk koloni yang baru.
2. Sporik, dengan membentuk zoospore (untuk sel-sel yang tidak memiliki flagel)
dan statospora. Statospora yaitu tipe spora paling unik yang diketemukan pada
chrysophyta, khususnya pada kelas-kelas chrysophyceae dengan bentuk sporis
dan bulat. Dinding spora bersilia, tersusun oleh dua bagian yang saling tumpang
tindih, mempunyai lubang atau pora yang ditutupi oleh sumbat yang
mengandung gelatin.
· Reproduksi Bacillariophyceae
Reproduksi diatom terjadi secara seksual dan aseksual.
Pada saat diatom bereproduksi secara aseksual melalui mitosis, hipoteka dan epiteka
memisah. Setiap bagian akan membentuk bagian baru di dalam bagian yang lama.
Artinya, hipoteka sel lama menjadi epiteka sel baru dan epiteka sel lama tetap
menjadi epiteka sel baru. Jadi, salah satu sel anakan berukuran tetap, sedangkan satu
sel anakan lainnya berukuran lebih kecil daripada sel induknya. Pembelahan mitosis
terus berlangsung sampai terbentuk sel anakan yang berukuran sekitar 30% dari
besar sel aslinya. Setelah mencapai ukuran minimum tersebut, diatom kemudian
bereproduksi secara seksual. Sel diatom menghasilkan sperma dan telur. Sperma
kemudian bergabung dengan telur membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan
berkembang menjadi berukuran normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai
ukuran normal, diatom akan kembali melakukan reproduksi aseksual melalui
pembelahan mitosis.
Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu Kelas alga Hijau-Kuning
(Xanthophyceae), Kelas alga keemasan (Chrysophyceae), Kelas Diatom
(Bacillariophyceae).
E. KELAS-KELAS CHRYSOPHYTA
Tabel 1.1 karakteristikpengelompokandivisichrysophyta
Kelompok
(nama umum)
Mayor
photo
synthetic
pigmen
Persediaan
karbohidrat
Dinding sel Flagella
Chrysophyceae Klorofil Chrysolaminarin Skala, loriceae heterokontous
(alga coklat
keemasan)
A,
C1 dan C2
fukosantin
(lukasin)
Tribophyceae/
xantophycea
(alga
hijaukekuningan)
Klorofil
A,
C1 dan C2
Chrysolaminarin
(lukasin)
Pektin/dinding
selulosa
heterokontous
Bacillariophyceae
(diatomophyceae)
Klorofil
A,
C1 dan C2
fukosantin
Chrysolaminarin
(lukasin)
Silica frustula Gamet jantan
Dengan satu
Flagel dan
mastigonema
Chrysophyta digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu:
1. Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)
Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning)
karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria
tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat.
Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic.
Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi
peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan
oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru.
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora
terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi
filamen baru.
Ciri-ciri kelas xantophyceae, yaitu:
a. Susunan Tubuh
Berbentuk sel tunggal, contoh: botrydiopsis
Klasifikasinya :
Berbentuk filament, contoh: tribonema
Klasifikasi:
Berbentuk tubular, contoh: vaucheria
Klasifikasi:
b. Susunan Sel
Umumnya tidak memiliki dinding sel, bila mempunyai dinding sel, terdiri
dari pectin dan silikon (SiO3). Terdiri dari dua bagian yang saling menutupi,
seperti pada tribonema sp.
c. Alat Gerak
Berupa dua buah flagel.
d. Isi Sel
Terdapat inti sel berbentuk tunggal dan banyak inti, terdapat plastid
berbentuk cakram tanpa pirenoi.
e. Habitat
Umumnya dalam semua situasi air, tetapi terutama dalam air dingin.
Mereka membuat atas sebagian besar plankton, tetapi ada beberapa bentuk
terlampir.
2. Kelas Alga Coklat-Keemasan (Chrysophyceae)
Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel
satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura.Genus-genus yang
mempunyai peranan penting ialah Coccolith sp., Synura sp., Chrysamoeba. Genus
Coccolith berukuran sangat kecil (0,5 mm), berdinding kapur, dan dapat ditemukan
sebagai tanah kokolit yang tebal pada dasar laut yang tidak begitu dalam, sebagai
makanan ikan tidak begitu penting.
Genus Synura merupakan koloni kecil yang terdiri dari sel-sel yang berflagel.
Genus Chrysamoeba, bentuknya seperti Amoeba yang mempunyai sedikit klorofil dan
hidup seperti Amoeba biasa, dapat mengambil makanan seperti Rhizopoda, tetapi cara
hidupnya seperti spesies-spesies yang holofitik, jadi menurut sistematika tetap suatu
saprofitik tipe dari Chrysophyceae.
Perkembangbiakan dilakukan secara:
Vegetatif dengan membelah secara longitudinal dan fragmentasi. Fragmentasi ada 2
macam, yaitu:
Koloni memisah menjadi dua bagian atau lebih.Sel tunggal melepaskan diri dari
koloni kemudian membentuk koloni yang baru.
Sporik, dengan membentuk zoospore (untuk sel-sel yang tidak memiliki flagel) dan
statospora. Statospora yaitu tipe spora paling unik yang diketemukan pada chrysophyta,
khususnya pada kelas-kelas chrysophyceae dengan bentuk sporis dan bulat. Dinding
spora bersilia, tersusun oleh dua bagian yang saling tumpang tindih, mempunyai lubang
atau pora yang ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin.
Beberapa spesies bentuk statosporanya bermacam-macam, yaitu: Ada yang
berdinding halus, Berornamen dan Berdiri, ketiga bentuk tersebut dapat diketemukan
pada genus yang nonmotil, contoh: chysomonadales.
Pada genus yang motil statospora yang diketemukan berada pada fase istirahat,
yaitu flagel tertarik kedalam dan membentuk bagian yang sporik atau bulat, selanjutnya
flagel mengalami deferensiasi internal dari protoplasma yang sporik. Yang terpisah hanya
bagian membrane plasma dari bagian poroferi protoplasma asli. Kemudian sekresi dari
dinding antara dua membrane plasma yang baru terbentuk, kecuali daerah sirkuler,
nantinya akan membentuk lubang atau pori.
Bersel satu, contohnya Ochromonas
Klasifikasi :
Synura(berbentuk koloni).
Klasifikasi:
Divisi : Chrysophyta
Class : Chrysophyceae
Ordo : Synurales
Family : Synuraceae
Genus : Synura
Species : Synurasp
Coccolith sp
Chrysamoeba
3. Kelas Diatom (Bacillariophyceae)
Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah. Tanah yang
mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler dan koloni.
Dinding sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup
(epiteca).Contohnya: Navicula, Pannularia dan Cyclotella.
Bacillariophyceae semua anggotanya dikenal sebagai diatom dengan jumlah sekitar
16.000 species yang termasuk dalam 200 genus. Sebagian besar merupakan species sel
tunggal, tapi beberapa diantaranya sel-selnya membentuk filamen semu atau koloni yang
hanya berupa agregat. Bacillariophyceae (diatom) terdapat baik di perairan maupum di
daratan. Bentuk aquatik baik di air tawar maupun laut, cara hidupnya sebagai plankton
atau bentos. Species bentik melekat pada Lumpur, pasir atau batu, yang hidup epifit
terdapat melekat pada tanaman dan hanya sedikit yang melekat pada hewan (epizoic).
Bentuk plankton ditemukan baik di air tawar maupun air laut. Melosira, Nitzchia,
Navicula, dan Cocconeis genus umum yang ditemukan di air tawar yaitu di kolam, telaga,
danau dan sungai. Diatom berukuran kecil (mikroskopik) dengan warna yang bervariasi
dan berbagai bentuk. Beberapa terlihat seperti perahu kecil, beberapa menyerupai bulan
separoh (Melosira), yang lain terlihat sebagai segitiga atau segi empat dan lingkaran,
Keanekaragaman bentuk bisa dibedakan berdasarkan bentuk bilateral atau radial.
Ciri kharakteristik dari Bacillariophyceae
· Thallus diploid
· Sel dibungkus oleh dinding yang terdiri dari 2 bagian (epiteka dan hipoteka) yang
saling overlap/tumpang tindih.
· Cadangan makanan berupa minyak dan Chrysolaminarin atau protein yang
disebut volutin
· Stadium motil (sperma) dengan 1 flagel kadang 2 flagel
· Perbanyakan yang unik dengan tipe spora yang dikenal sebagai auksospora
· Memiliki klorofil a dan c bersama dengan diatomin sebagai pigmen fotosintesis.
Umumnya diatom berwarna kuning abu-abu, kuning emas atau hijau muda. Warna ini
disebabkan karena proporsi yang sangat banyak dari karotin atau terdapatnya pigmen
tambahan coklat yang disebut diatomin. Xantofil dalam hal ini fukosantin atau
isofukosantin merupakan pigmen karakteristik dari alga coklat (Pheophyta) sehingga
diatom oleh ahli alga dimasukan dalam Phaeopyta. Ahli lain menganggap bahwa pigmen
coklat pada diatom adalah diatomin tidak sama dengan fukosantin pada alga coklat
sehingga diatom dipisahkan dari Phaeophyta menjadi Divisi tersendiri.
Ada 2 perbedaan utama antara diatom dengan semua alga lainnya :
1) Struktur dinding sel, Dinding sel diatom disusun dari 2 bagian, bagian dalam
berhubungan dengan membran pektin. Dinding sel luar merupakan silica disebut
frustule (cangkang)
2) Pembentukan auxospora. Merupakan spora khusus yang membesar, dikenal sebagai
spora tumbuh.
Klasifikasi
Diatom (Bacillariophyta hanya terdiri dari 1 classis yaitu Bacillariophyceae) diatom
uniseluler terdapat dalam bermacam bentuk. Menurut bentuknya dibagi dalam 2 ordo :
3 Centrales . diatom yang mempunyai bentuk radial simetri. Centrales terlihat dari
atas (Valve view) dapat berbentuk lingkaran kadang segitiga. Sedang kenampakan
samping (girdle view) bagian overlap terlihat.
4 Pennales diatom yang mempunyai bentuk bilateral simetri. Terlihat dari atas
dapat berbentuk garis, lancet, elip atau ovoid.
Berdasarkan cara hidupnya diatom dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
a. Diatom Bentos
Diatom bentos pada umumnya hidup bercampur dengan lumpur atau menempel pada
substrat di dasar perairan, misalnya Cymbella, Gomphonema, Cocconeis,danEunotia.
b. Diatom Plankton
Diatom plankton biasanya hidup melayang-layang bebas di perairan, baik air
tawar maupun air laut. Di air tawar diatom dapat ditemukan di sungai, danau, kolam,
rawa-rawa, dan ada juga yang bisa ditemukan di perairan yang suhunya mencapai 45 0C. Beberapa diatom hidup sebagai epifit pada alga lain atau tanaman air
Contoh :
Navicula Sp
Klasifikasi :
Divisi : Chrysophyta
Class : Bacillariophycea
Ordo : Naviculales
Family : Naviculaceae
Genus : Navicula
Species : Navicula gysingensis
Melosira
Klasifikasi :
• Divisi:Bacillariophyta
• Kelas :Bacillariophyceae
• Bangsa:Centrales
• Suku :Melosiraceae
• Marga :Melosira
• Jenis :Melosira moniliformis
Nitzchia
Klasifikasi :
Divisi :Bacillariophyta
Kelas :Bacillariophyceae
Bangsa :Pennales
Suku :Nitzschiaceae
Marga :Nitzschia
Jenis :Nitzschia mediocris
Cocconeis
Kasifikasi :
Divisi :Bacillariophyta
Kelas :Bacillariophyceae
Bangsa :Pennales
Suku :Achnanthaceae
Marga :Cocconeis
Jenis :Cocconeis disculus
Synedra filiformis
Klasifikasi:
Divisi : Chrysophyta
Class : Fragilariophyceae
Ordo : Fragilariales
Family : Flagilariaceae
Genus : Synedra
Species : Synedra filiformis
Diatoma vulgare
Klasifikasi:
Divisi : Chrysophyta
Class : Fragilariophyceae
Ordo : Fragilariales
Family : Flagilariaceae
Genus : Diatoma
Species : Diatoma vulgare
F. KEGUNAAN DAN KERUGIAN DARICHRYSOPHYTA
Kegunaannya :
• Sebagai makanan ikan
• campuran semen
• bahan penyaring
• solasi penyuling gasoline dan glukosa
• serta digunakan sebagai bahan untuk pembuat jalan.
• Sebagai indikator untuk menemukan minyak bumi.
• bahan penggosok
• bahan pembuat isolasi
• penyekat dinamit
• bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat
• Pernis
• Piringan hitam
• Berperan sebagai plankton
Kerugiannya :
• Mengakibatkan timbulnya kotoran juga dapat
menurunkan kualitas air
• Menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak
• Menurunkan PH
• Menyebabkan warna dan kekeuhan
• Dapat mengeluarkan lendir yang mengakibatkan
waterbloom
Ganggang keemasan sering disebut ganggang kersik karena
mengandung silikat. Ganggang jenis ini tidak begitu membahayakan
karena tidak menghasilkan racun akan tetapi ganggang ini dapat
menimbulkan bau yang tidak enak. Selain itu juga menyebabkan
kekeruhan pada air.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Ciri umum dari Chrysophytaadalah berwarna keemasan karena kloroplasnya
mengandung pigmen karoten dan xantofil dalam jumlah banyak dibandingkan
dengan klorofil.
2. Struktur sel dari Chrysophytaumumnya tidak berdinding sel, isi selnya terdiri
dari Xantophyceae, Chrysophyceae, Bacillariophyceae. Kloroplas pada
Chrysophyta berwarna coklat keemasan, Ribosom, alat gerak berupa flagel,
vakuola kontraktil, badan golgi, dan nukleus.
3. Habitat dari Chrysophyta adalah ditempat-tempat yang basah, air laut, air tawar
dan di tanah yang lembab.
4. Reproduksi dari Chrysophyta terjadi secara generatif (seksual) dengan konjugasi,
isogami, anisogami, dan oogami. Dan vegetatif (aseksual) dengan pembelahan
sel, fragmentasi, pemisahan koloni, dan pembentukan spora.
5. Kelas-kelas yang termasuk dalam Chrysophyta, kelas alga hijau-kuning
(Xanthophyceae), kelas alga coklat-keemasan (Chrysophyceae), kelas diatom
(Bacillariophyceae).
6. Manfaat dari Chrysophyta sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi,
penyekat dinamit, membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat
cat, pernis, dan piringan hitam.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Chrysophyta. http://ach-e11.blogspot.com/2011/05/chrysophyta.html. Di
aksespadabulan November 2013
______. 2013. DivisiChrysophyta. http://alvyanto.blogspot.com/2009/02/divisi-
chrysophyta.html. Di aksespadabulan November 2013
______. 2013.Chrysophyta. http://cindyharyono.wordpress.com/2008/12/12/hello-world/.
Di aksesbulan November 2013
______. 2013. Chrysophyta.
http://rinaagustinapanjaitan.blogspot.com/2009/04/chrysophyta_30.html. Di
akesesbulan November 2013
______. 2013. Chrysophyta. http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/chrysophyta/. Di
aksesbulan November 2013
_____. 2013. Chrysophyta.
http://berbagibersama-tyara.blogspot.com/2012/04/chrysophyta.html. Di
aksesbulan November 2013
.2013.paternogenesis. http://id.wikipedia.org/wiki/Partenogenesis. Diakses 24
november 2013
. 2013. perkawinan-endogami.
http://mahyudinalmudra.blogspot.com/2012/12/perkawinan-endogami.html.
Diakses 24 november 2013
. 2013.planktonologi. http://cyeciliapical.blogspot.com/2011/07/tugas-
planktonologi-5-kelas-utama.html