bab i rhodophyta

30
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Negara Indonesia adalah negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Dengan banyaknya sumber daya alam, maka salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber daya alam hayati. Alga adalah salah satunya, selain dapat di manfaatkan, alga juga memiliki banyak peranan yang sangat penting khususnya bagi kaum ilmuan atau peneliti yaitu dapat dijadikan objek penelitian dalam bidang-bidang tertentu. Alga dalam istilah Indonesia sering disebut sebagai ganggang merupakan tumbuhan talus karena belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Alga dikelompokkan dalam beberapa klasifikasi menurut Harol Blood yaitu Cholorophyta (Green Algae), Phaeophyta (Brown algae),Rhodopyta (Red algae), Chrysophyta (Gold algae) Bacillariophyta (Diatom),dan Pyrrophyta yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu alga Uniselluler. Berikut adalah penjelasan mengenai

Upload: siti

Post on 09-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I Rhodophyta

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Negara Indonesia adalah negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam.

Dengan banyaknya sumber daya alam, maka salah satu kekayaan alam yang bisa kita

manfaatkan adalah sumber daya alam hayati. Alga adalah salah satunya, selain dapat di

manfaatkan, alga juga memiliki banyak peranan yang sangat penting khususnya bagi

kaum ilmuan atau peneliti yaitu dapat dijadikan objek penelitian dalam bidang-bidang

tertentu.

Alga dalam istilah Indonesia sering disebut sebagai ganggang merupakan

tumbuhan talus karena belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Alga dikelompokkan

dalam beberapa klasifikasi menurut Harol Blood yaitu Cholorophyta (Green Algae),

Phaeophyta (Brown algae),Rhodopyta (Red algae), Chrysophyta (Gold algae)

Bacillariophyta (Diatom),dan Pyrrophyta yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu alga

Uniselluler. Berikut adalah penjelasan mengenai salah satu jenis alga yaitu Divisi

Phaeophyta (Brown Algae) menyangkut ciri-ciri umum, habitat, struktur tubuh,

reproduksi, klasifikasi serta peranannya dalam kehidupan manusia.

Ganggang dapat hidup di air tawar dan di air laut, tetapi ada pula yang hidup di

tempat-tempat yang lembap, seperti dinding tembok kamar mandi, batu-batuan, atap

rumah, atau kulit-kulit pohon. Ganggang juga memiliki ciri lain yang sama dengan

Protista, yaitu memiliki membran inti, ada yang bersifat uniseluler dan ada yang

multiseluler.

Page 2: BAB I Rhodophyta

Ganggang dapat berbentuk benang, lembaran, atau koloni sel. Reproduksi

ganggang dapat dilakukan secara seksual dan aseksual. Secara seksual dilakukan dengan

cara isogami dan oogami. Isogami terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan

mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel

kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan

mudah dibedakan.

Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang

menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru. Ganggang

dapat dikelompokkan menurut pigmen yang dimilikinya menjadi beberapa golongan,

yaitu ganggang cokelat (Phaeophyta), ganggang pirang (Chrysophyta), ganggang merah

(Rhodophyta), ganggang hijau (Chlorophyta), dan ganggang Euglenophyta.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah ciri-ciri umum dari Chrysophyta?

2. Bagaimanakah struktur sel dari Chrysophyta?

3. Dimanakah habitat dari Chrysophyta?

4. Bagaimana cara reproduksi dari Chrysophyta?

5. Kelas-kelas apa saja yang termasuk dalam Chrysophyta?

6. Apakah manfaat dari Chrysophytabagi kehidupan manusia ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri umum dari Chrysophyta

Page 3: BAB I Rhodophyta

2. Agar mahasiswa memahami struktur sel dari Chrysophyta

3. Agar mahasiswa mengetahui habitat dari Chrysophyta

4. Agar mahasiswa mengetahui cara reproduksi dari Chrysophyta

5. Agar mahasiswa memahami kelas-kelas apa saja yang termasuk dalam Chrysophyta

6. Agar mahasiswa mengetahui manfaat dari Chrysophytabagi kehidupan manusia

BAB II

PEMBAHASAN

A. CIRI-CIRI UMUM RHODOPHYTA

Rhodophyta (Yunani, rhodos = merah) adalah ganggang yang berwarna merah karena mengandung pigmen dominan fikobilin yang terdiri atas fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru), serta pigmen lain yaitu klorofil a, klorofil d, dan karoten. Pigmen fikoeritrin dan fikosianin membantu ganggang yang hidup di perairan dalam untuk dapat menangkap gelombang cahaya matahari yang tidak dapat ditangkap oleh klorofil. Rhodophyta yang hidup di laut dalam berwarna merah kehitaman. Rhodophyta yang hidup di laut dengan kedalarnan sedang berwarna merah cerah. Rhodophyta yang hidup di laut dangkal berwarna merah kehijauan karena fikoeritrin yang menutupi klorofil berjumlah lebih sedikit. Ganggang merah hidup subur di perairan dangkal bersuhu hangat di laut tropis. Ada Rhodophyta yang dapat hidup di perairan dengan kedalaman hingga 260 meter. Beberapa jenis Rhodophyta ada yang hidup di air tawar atau tanah yang basah.

Tubuh Rhodophyta pada umumnya multiseluler, berbentuk benang atau lembaran. Dinding selnya mengandung selulosa dan pektin. Ada pula yang dinding selnya mengandung zat kapur (kalsiurn karbonat), misalnya Corralina. Rhodophyta menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid (bahan agar-agar). Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi dan pembentukan aplanospora (spora diam) yang tidak berflagela. Reproduksi Rhodophyta terjadi secara seksual dengan pembuahan sel telur oleh spermatium di dalam karpogonium. Pembuahan dibantu oleh arus air karena sel gamet tidak merniliki flagela. Rhodophyta mengalani pergiliran keturunan antara generasi gametofit dengan generasi sporofit.

Page 4: BAB I Rhodophyta

B. SUSUNAN TUBUH RHODOPHYTA

1. Dinding Sel

Chrysophyta umumnya tidak berdinding sel. Bila ada dinding selnya maka terdiri

dari lorika (ex.Dinobryon dan kephryon). Atau tersusun dari lempengan silicon (ex.

Sinura dan mallomonas) atau tersusun dari cakram kalsium karbonat (ex. Syracospoera).

Struktur selnya tidak mempunyai dinding selulosa dan membrannya menunjukkan

kewujudan silica.

2. Isi Sel

a. Xantophyceae

Terdapat inti sel: berbentuk tunggal dan berbentuk banyak inti. Terdapat plastid

berbentuk cakram tanpa pienoid. Pigmen : klorofil a dan b, β karoten, xantofil.

b. Chrysophyceae

Berinti tunggal, plastida terdiri dari 1 atau 2, pigmen berupa klorofil a, b, c, β

karotin, xantofil, berupa lutein, diadinoxantin, fukoxantin dan dinoxantin.

c. Bacillariophyceae

Berinti tunggal dan berinti diploid, pigmen berupa klorofil a dan c, β karotin,

xantofil.

3. Kloroplas

Kloroplas pada Chrysophyta berwarna coklat keemasan. Chrysophyta menunjukkan

perbedaan struktur kloroplas dan sering kali terdapat tiga thylakoids disekitar periphery

kloroplas (girdle lamina). Kloroplas terdiri dari dua membrane (CER), jarak periplastida

antara dua kloroplas dan retikulumendoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan

struktur.

4. Ribosom

Page 5: BAB I Rhodophyta

Ribosom pada Chrysophyta terdapat pada permukaan luar CER.

5. Alat Gerak

Chrysophyta memiliki alat gerak yang terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama

tiap marga (struktur dasar flagel pada alga mirip dengan flagel pada mahluk hidup lain.

Susunan benang flagel menunjukkan pola 9+2 dengan tipe akronematik (whiplash) dan

pantonematik (tinsei). Contoh: synura dan syracospaera mempunyai 2 flagel yang sama

panjangnya, dinobryon dan ocromonas, mempunyai 2 flagel yang tidak sama panjangnya,

chrysamoeba, memiliki 1 flagel.

Kedudukan dan keadaan flagelumnya berbeda, selnya boleh menjadi uniflagerum

atau biflagerum. Jika biflagelat, flagelumnya mungkin sama panjang atau tidak. Tingkat

flagenta yang paling tinggi yaitu heterokontois. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel

tunggal dan berbentuk koloni. Sel heterokontous mempunyai 2 flagel yaitu flagel licin

dengan bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris.

6. Vakuola Kontraktil

Terdapat satu atau dua fakuola kontraktil dalam sel (tergantung pada spesies) yang

terletak dekat dasar dari flagel. Masing-masing fakuola kontrakil terdiri atas vesikel kecil

yang berdenyut dengan interfal yang teratur, mengeluarkan isinya dari sel. Fakuola

kontraktil yang terdapat pada alga yang berflagel fungsi utamanya adalah osmoregulator.

7. Badan Golgi

Badan golgi terletak di antara inti dan kontraltil fakuola. Badan golgi adalah

organela yang terdapat pada sel eukariotik, baik hewan maupun tumbuhan yang

strukturnya terdiri dari tumpukan fesikel bentuk cakram atau kantung.

8. Nukleus

Nukleus dan kloroplas dihubungkan oleh membran kloroplas ER yang mana

berhubungan dengan pembungkus inti.

Page 6: BAB I Rhodophyta

C. HABITAT CHRYSOPHYTA

Habitat Chrysophyta biasanya terdapat ditempat-tempat yang basah, air laut, air

tawar dan di tanah yang lembab. Untuk xantophyceae hidup di air tawar, air laut dan

tanah dan chrysophyceae hidupnya di air laut dan air tawar sedangkan bacillariopphyceae

di air laut, di air tawar ataupun pada tanah- tanah yang lembab.

D. REPRODUKSI CHRYSOPHYTA

• Xantophyceae

1 Secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang

dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot.

Zigot tumbuh menjadi filamen baru.

2 Secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya

mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru.

· Pada Chrysophyceae dilakukan secara vegetative dengan membelah secara

longitudinal dan fragmentasi, ada 2 macam yaitu:

1. Koloni memisah menjadi dua bagian atau lebih.Sel tunggal melepaskan diri dari

koloni kemudian membentuk koloni yang baru.

2. Sporik, dengan membentuk zoospore (untuk sel-sel yang tidak memiliki flagel)

dan statospora. Statospora yaitu tipe spora paling unik yang diketemukan pada

chrysophyta, khususnya pada kelas-kelas chrysophyceae dengan bentuk sporis

dan bulat. Dinding spora bersilia, tersusun oleh dua bagian yang saling tumpang

tindih, mempunyai lubang atau pora yang ditutupi oleh sumbat yang

mengandung gelatin.

Page 7: BAB I Rhodophyta

· Reproduksi Bacillariophyceae

Reproduksi diatom terjadi secara seksual dan aseksual.

Pada saat diatom bereproduksi secara aseksual melalui mitosis, hipoteka dan epiteka

memisah. Setiap bagian akan membentuk bagian baru di dalam bagian yang lama.

Artinya, hipoteka sel lama menjadi epiteka sel baru dan epiteka sel lama tetap

menjadi epiteka sel baru. Jadi, salah satu sel anakan berukuran tetap, sedangkan satu

sel anakan lainnya berukuran lebih kecil daripada sel induknya. Pembelahan mitosis

terus berlangsung sampai terbentuk sel anakan yang berukuran sekitar 30% dari

besar sel aslinya. Setelah mencapai ukuran minimum tersebut, diatom kemudian

bereproduksi secara seksual. Sel diatom menghasilkan sperma dan telur. Sperma

kemudian bergabung dengan telur membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan

berkembang menjadi berukuran normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai

ukuran normal, diatom akan kembali melakukan reproduksi aseksual melalui

pembelahan mitosis.

Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu Kelas alga Hijau-Kuning

(Xanthophyceae), Kelas alga keemasan (Chrysophyceae), Kelas Diatom

(Bacillariophyceae).

E. KELAS-KELAS CHRYSOPHYTA

Tabel 1.1 karakteristikpengelompokandivisichrysophyta

Kelompok

(nama umum)

Mayor

photo

synthetic

pigmen

Persediaan

karbohidrat

Dinding sel Flagella

Chrysophyceae Klorofil Chrysolaminarin Skala, loriceae heterokontous

Page 8: BAB I Rhodophyta

(alga coklat

keemasan)

A,

C1 dan C2

fukosantin

(lukasin)

Tribophyceae/

xantophycea

(alga

hijaukekuningan)

Klorofil

A,

C1 dan C2

Chrysolaminarin

(lukasin)

Pektin/dinding

selulosa

heterokontous

Bacillariophyceae

(diatomophyceae)

Klorofil

A,

C1 dan C2

fukosantin

Chrysolaminarin

(lukasin)

Silica frustula Gamet jantan

Dengan satu

Flagel dan

mastigonema

Chrysophyta digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu:

1. Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)

Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning)

karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan. Contoh: Vaucheria. Vaucheria

tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat.

Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic.

Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi

peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan

oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru.

Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora

terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi

filamen baru.

Page 9: BAB I Rhodophyta

Ciri-ciri kelas xantophyceae, yaitu:

a. Susunan Tubuh

Berbentuk sel tunggal, contoh: botrydiopsis

Klasifikasinya :

Berbentuk filament, contoh: tribonema

Klasifikasi:

Berbentuk tubular, contoh: vaucheria

Klasifikasi:

b. Susunan Sel

Umumnya tidak memiliki dinding sel, bila mempunyai dinding sel, terdiri

dari pectin dan silikon (SiO3). Terdiri dari dua bagian yang saling menutupi,

Page 10: BAB I Rhodophyta

seperti pada tribonema sp.

c. Alat Gerak

Berupa dua buah flagel.

d. Isi Sel

Terdapat inti sel berbentuk tunggal dan banyak inti, terdapat plastid

berbentuk cakram tanpa pirenoi.

e. Habitat

Umumnya dalam semua situasi air, tetapi terutama dalam air dingin.

Mereka membuat atas sebagian besar plankton, tetapi ada beberapa bentuk

terlampir.

2. Kelas Alga Coklat-Keemasan (Chrysophyceae)

Alga ini memiliki pigmen keemasan (karoten) dan klorofil. Tubuh ada yang bersel

satu, contohnya Ochromonas dan bentuk koloni, contohnya Synura.Genus-genus yang

mempunyai peranan penting ialah Coccolith sp., Synura sp., Chrysamoeba. Genus

Coccolith berukuran sangat kecil (0,5 mm), berdinding kapur, dan dapat ditemukan

sebagai tanah kokolit yang tebal pada dasar laut yang tidak begitu dalam, sebagai

makanan ikan tidak begitu penting.

Genus Synura merupakan koloni kecil yang terdiri dari sel-sel yang berflagel.

Genus Chrysamoeba, bentuknya seperti Amoeba yang mempunyai sedikit klorofil dan

hidup seperti Amoeba biasa, dapat mengambil makanan seperti Rhizopoda, tetapi cara

Page 11: BAB I Rhodophyta

hidupnya seperti spesies-spesies yang holofitik, jadi menurut sistematika tetap suatu

saprofitik tipe dari Chrysophyceae.

Perkembangbiakan dilakukan secara:

Vegetatif dengan membelah secara longitudinal dan fragmentasi. Fragmentasi ada 2

macam, yaitu:

Koloni memisah menjadi dua bagian atau lebih.Sel tunggal melepaskan diri dari

koloni kemudian membentuk koloni yang baru.

Sporik, dengan membentuk zoospore (untuk sel-sel yang tidak memiliki flagel) dan

statospora. Statospora yaitu tipe spora paling unik yang diketemukan pada chrysophyta,

khususnya pada kelas-kelas chrysophyceae dengan bentuk sporis dan bulat. Dinding

spora bersilia, tersusun oleh dua bagian yang saling tumpang tindih, mempunyai lubang

atau pora yang ditutupi oleh sumbat yang mengandung gelatin.

Beberapa spesies bentuk statosporanya bermacam-macam, yaitu: Ada yang

berdinding halus, Berornamen dan Berdiri, ketiga bentuk tersebut dapat diketemukan

pada genus yang nonmotil, contoh: chysomonadales.

Pada genus yang motil statospora yang diketemukan berada pada fase istirahat,

yaitu flagel tertarik kedalam dan membentuk bagian yang sporik atau bulat, selanjutnya

flagel mengalami deferensiasi internal dari protoplasma yang sporik. Yang terpisah hanya

bagian membrane plasma dari bagian poroferi protoplasma asli. Kemudian sekresi dari

dinding antara dua membrane plasma yang baru terbentuk, kecuali daerah sirkuler,

nantinya akan membentuk lubang atau pori.

Bersel satu, contohnya Ochromonas

Page 12: BAB I Rhodophyta

Klasifikasi :

Synura(berbentuk koloni).

Klasifikasi:

Divisi : Chrysophyta

Class : Chrysophyceae

Ordo : Synurales

Family : Synuraceae

Genus : Synura

Species : Synurasp

Coccolith sp

Chrysamoeba

3. Kelas Diatom (Bacillariophyceae)

Page 13: BAB I Rhodophyta

Diatom banyak ditemukan dipermukaan tanah basah misal, sawah. Tanah yang

mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Tubuh ada yang uniseluler dan koloni.

Dinding sel tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteca) dan tutup

(epiteca).Contohnya: Navicula, Pannularia dan Cyclotella.

Bacillariophyceae semua anggotanya dikenal sebagai diatom dengan jumlah sekitar

16.000 species yang termasuk dalam 200 genus. Sebagian besar merupakan species sel

tunggal, tapi beberapa diantaranya sel-selnya membentuk filamen semu atau koloni yang

hanya berupa agregat. Bacillariophyceae (diatom) terdapat baik di perairan maupum di

daratan. Bentuk aquatik baik di air tawar maupun laut, cara hidupnya sebagai plankton

atau bentos. Species bentik melekat pada Lumpur, pasir atau batu, yang hidup epifit

terdapat melekat pada tanaman dan hanya sedikit yang melekat pada hewan (epizoic).

Bentuk plankton ditemukan baik di air tawar maupun air laut. Melosira, Nitzchia,

Navicula, dan Cocconeis genus umum yang ditemukan di air tawar yaitu di kolam, telaga,

danau dan sungai. Diatom berukuran kecil (mikroskopik) dengan warna yang bervariasi

dan berbagai bentuk. Beberapa terlihat seperti perahu kecil, beberapa menyerupai bulan

separoh (Melosira), yang lain terlihat sebagai segitiga atau segi empat dan lingkaran,

Keanekaragaman bentuk bisa dibedakan berdasarkan bentuk bilateral atau radial.

Ciri kharakteristik dari Bacillariophyceae

· Thallus diploid

· Sel dibungkus oleh dinding yang terdiri dari 2 bagian (epiteka dan hipoteka) yang

saling overlap/tumpang tindih.

· Cadangan makanan berupa minyak dan Chrysolaminarin atau protein yang

disebut volutin

· Stadium motil (sperma) dengan 1 flagel kadang 2 flagel

· Perbanyakan yang unik dengan tipe spora yang dikenal sebagai auksospora

· Memiliki klorofil a dan c bersama dengan diatomin sebagai pigmen fotosintesis.

Page 14: BAB I Rhodophyta

Umumnya diatom berwarna kuning abu-abu, kuning emas atau hijau muda. Warna ini

disebabkan karena proporsi yang sangat banyak dari karotin atau terdapatnya pigmen

tambahan coklat yang disebut diatomin. Xantofil dalam hal ini fukosantin atau

isofukosantin merupakan pigmen karakteristik dari alga coklat (Pheophyta) sehingga

diatom oleh ahli alga dimasukan dalam Phaeopyta. Ahli lain menganggap bahwa pigmen

coklat pada diatom adalah diatomin tidak sama dengan fukosantin pada alga coklat

sehingga diatom dipisahkan dari Phaeophyta menjadi Divisi tersendiri.

Ada 2 perbedaan utama antara diatom dengan semua alga lainnya :

1) Struktur dinding sel, Dinding sel diatom disusun dari 2 bagian, bagian dalam

berhubungan dengan membran pektin. Dinding sel luar merupakan silica disebut

frustule (cangkang)

2) Pembentukan auxospora. Merupakan spora khusus yang membesar, dikenal sebagai

spora tumbuh.

Klasifikasi

Diatom (Bacillariophyta hanya terdiri dari 1 classis yaitu Bacillariophyceae) diatom

uniseluler terdapat dalam bermacam bentuk. Menurut bentuknya dibagi dalam 2 ordo :

3 Centrales . diatom yang mempunyai bentuk radial simetri. Centrales terlihat dari

atas (Valve view) dapat berbentuk lingkaran kadang segitiga. Sedang kenampakan

samping (girdle view) bagian overlap terlihat.

4 Pennales diatom yang mempunyai bentuk bilateral simetri. Terlihat dari atas

dapat berbentuk garis, lancet, elip atau ovoid.

Berdasarkan cara hidupnya diatom dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu :

a. Diatom Bentos

Diatom bentos pada umumnya hidup bercampur dengan lumpur atau menempel pada

substrat di dasar perairan, misalnya Cymbella, Gomphonema, Cocconeis,danEunotia.

Page 15: BAB I Rhodophyta

b. Diatom Plankton

Diatom plankton biasanya hidup melayang-layang bebas di perairan, baik air

tawar maupun air laut. Di air tawar diatom dapat ditemukan di sungai, danau, kolam,

rawa-rawa, dan ada juga yang bisa ditemukan di perairan yang suhunya mencapai 45 0C. Beberapa diatom hidup sebagai epifit pada alga lain atau tanaman air

Contoh :

Navicula Sp

Klasifikasi :

Divisi : Chrysophyta

Class : Bacillariophycea

Ordo : Naviculales

Family : Naviculaceae

Genus : Navicula

Species : Navicula gysingensis

Melosira

Klasifikasi :

• Divisi:Bacillariophyta

• Kelas :Bacillariophyceae

• Bangsa:Centrales

Page 16: BAB I Rhodophyta

• Suku :Melosiraceae

• Marga :Melosira

• Jenis :Melosira moniliformis

Nitzchia

Klasifikasi :

Divisi :Bacillariophyta

Kelas :Bacillariophyceae

Bangsa :Pennales

Suku :Nitzschiaceae

Marga :Nitzschia

Jenis :Nitzschia mediocris

Cocconeis

Kasifikasi :

Divisi :Bacillariophyta

Kelas :Bacillariophyceae

Bangsa :Pennales

Page 17: BAB I Rhodophyta

Suku :Achnanthaceae

Marga :Cocconeis

Jenis :Cocconeis disculus

Synedra filiformis

Klasifikasi:

Divisi : Chrysophyta

Class : Fragilariophyceae

Ordo : Fragilariales

Family : Flagilariaceae

Genus : Synedra

Species : Synedra filiformis

Diatoma vulgare

Klasifikasi:

Divisi : Chrysophyta

Page 18: BAB I Rhodophyta

Class : Fragilariophyceae

Ordo : Fragilariales

Family : Flagilariaceae

Genus : Diatoma

Species : Diatoma vulgare

F. KEGUNAAN DAN KERUGIAN DARICHRYSOPHYTA

Kegunaannya :

• Sebagai makanan ikan

• campuran semen

• bahan penyaring

• solasi penyuling gasoline dan glukosa

• serta digunakan sebagai bahan untuk pembuat jalan.

• Sebagai indikator untuk menemukan minyak bumi.

• bahan penggosok

• bahan pembuat isolasi

• penyekat dinamit

• bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat

• Pernis

Page 19: BAB I Rhodophyta

• Piringan hitam

• Berperan sebagai plankton

Kerugiannya :

• Mengakibatkan timbulnya kotoran juga dapat

menurunkan kualitas air

• Menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak

• Menurunkan PH

• Menyebabkan warna dan kekeuhan

• Dapat mengeluarkan lendir yang mengakibatkan

waterbloom

Ganggang keemasan sering disebut ganggang kersik karena

mengandung silikat. Ganggang jenis ini tidak begitu membahayakan

karena tidak menghasilkan racun akan tetapi ganggang ini dapat

menimbulkan bau yang tidak enak. Selain itu juga menyebabkan

kekeruhan pada air.

Page 20: BAB I Rhodophyta

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Ciri umum dari Chrysophytaadalah berwarna keemasan karena kloroplasnya

mengandung pigmen karoten dan xantofil dalam jumlah banyak dibandingkan

dengan klorofil.

2. Struktur sel dari Chrysophytaumumnya tidak berdinding sel, isi selnya terdiri

dari Xantophyceae, Chrysophyceae, Bacillariophyceae. Kloroplas pada

Chrysophyta berwarna coklat keemasan, Ribosom, alat gerak berupa flagel,

vakuola kontraktil, badan golgi, dan nukleus.

3. Habitat dari Chrysophyta adalah ditempat-tempat yang basah, air laut, air tawar

Page 21: BAB I Rhodophyta

dan di tanah yang lembab.

4. Reproduksi dari Chrysophyta terjadi secara generatif (seksual) dengan konjugasi,

isogami, anisogami, dan oogami. Dan vegetatif (aseksual) dengan pembelahan

sel, fragmentasi, pemisahan koloni, dan pembentukan spora.

5. Kelas-kelas yang termasuk dalam Chrysophyta, kelas alga hijau-kuning

(Xanthophyceae), kelas alga coklat-keemasan (Chrysophyceae), kelas diatom

(Bacillariophyceae).

6. Manfaat dari Chrysophyta sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi,

penyekat dinamit, membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat

cat, pernis, dan piringan hitam.

DAFTAR PUSTAKA

Page 22: BAB I Rhodophyta

Anonim. 2013. Chrysophyta. http://ach-e11.blogspot.com/2011/05/chrysophyta.html. Di

aksespadabulan November 2013

______. 2013. DivisiChrysophyta. http://alvyanto.blogspot.com/2009/02/divisi-

chrysophyta.html. Di aksespadabulan November 2013

______. 2013.Chrysophyta. http://cindyharyono.wordpress.com/2008/12/12/hello-world/.

Di aksesbulan November 2013

______. 2013. Chrysophyta.

http://rinaagustinapanjaitan.blogspot.com/2009/04/chrysophyta_30.html. Di

akesesbulan November 2013

______. 2013. Chrysophyta. http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/chrysophyta/. Di

aksesbulan November 2013

_____. 2013. Chrysophyta.

http://berbagibersama-tyara.blogspot.com/2012/04/chrysophyta.html. Di

aksesbulan November 2013

.2013.paternogenesis. http://id.wikipedia.org/wiki/Partenogenesis. Diakses 24

november 2013

. 2013. perkawinan-endogami.

http://mahyudinalmudra.blogspot.com/2012/12/perkawinan-endogami.html.

Diakses 24 november 2013

. 2013.planktonologi. http://cyeciliapical.blogspot.com/2011/07/tugas-

planktonologi-5-kelas-utama.html

Page 23: BAB I Rhodophyta