selulitis preseptal

Post on 20-Oct-2015

455 Views

Category:

Documents

36 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

SELULITIS PRESEPTALCase Report Session

AnatomiKelopak Mata

Anatomi

Kelopak Mata• Kelopak mata terdiri atas palpebra superior dan palpebra

inferior • Kelopak mata merupakan lipatan kulit yang dapat

menutup dan berfungsi untuk melindungi bagian mata anterior

Kelopak mata terdiri dari:• Kulit dan jaringan

subkutaneus • Muskulus

protaktor• Septum orbital• Lemak orbital • Muskulus

retraktor• Tarsus• Konjungtiva

Kulit dan Jaringan Sukutaneus

• Kulit kelopak mata paling tipis dan tidak mempunyai lapisan lemak.• Tipisnya kulit dari kelopak matamudah bergerak

konstan setiap berkedip.• (Usia Tua) terjadi kekenduran kelopak mata atas dan

bawahjar pretarsal melekat erat pada jaringan di bawahnyalonggar ruang potensial untuk akumulasi cairan.

• Kontur kulit kelopak mata dibentuk oleh lipatan kelopak mata. • Lipatan kelopak mata atas terdiri dari kulit preseptal

yang longgar dan jaringan subkutaneus dan merupakan pertemuan dari aponeurosis levator dan septum.

Kulit dan Jaringan Sukutaneus

Muskulus Protaktor

• Muskulus orbikularis okuli otot protaktor utama di kelopak mata yang berfungsi untuk menutup kelopak mata. • Serat otot mengelilingi fisura palpebra secara konsentris.

Muskulus Orbikularis Okuli• Otot orbikularis okuli

dapat dibagi menjadi pretarsal, preseptal dan bagian orbital.

• Bagian otot yang terdapat didalam palpebra dikenal sebagai bagian pratarsal, bagian diatas septum orbital dikenal sebagi praseptal.

• Otot orbikularis okuli disarafi ole nervus VII (fasialis).

Septum Orbital

• Septum orbital adalah fasia di belakang bagian otot orbikularis yang terletak diantara tepian orbital dan tarsus serta fungsi sebagai sawar antara palpebra dan orbita. • Septum orbitalis ditembus oleh pembuluh dan saraf

lakrimal, pembuluh dan saraf supratroklear, pembuluh dan saraf supraorbital, saraf infratroklear, anastomose antara vena angularis dan vena ophthalmica, muskulus levator palpebra superiosis.

Septum Orbital

Pada kelopak mata atas, septum orbital menyatu dengan aponeurosis levator palpebra 2-5 mm di atas garis tarsus superior (non asia)

Septum Orbital

Septum orbitale inferius menyatu dengan fasia kapsulo palperbra atau tepat dibawah garis tarsal inferior.

Lemak orbital

• Lemak orbital terletak di posterior dari septum orbital dan anterior dari aponeurosis levator (kelopak mata atas). • Pada kelopak mata atas, terdapat dua kantung

lemak yaitu di bagian nasal dan sentral.

Lemak orbital

• Kelopak mata bawah terdapat tiga kantong lemak yaitu di bagian nasal, sentral dan temporal.

• Kantong tersebut dikelilingi oleh selubung fibrosa tipis yang berkelanjutan ke depan sistem orbital anterior

Otot Retraktor Palpebra

• Otot retraktor palpebra berfungsi membuka palpebra. • Otot-otot ini dibentuk oleh kompleks

muskulofasial, dengan komponen otot rangka dan otot polos kompleks levator palpebra superior dan fasiakapsulopalpebra di palpebra inferior.

Palpebra superior• Bagian otot rangkanya adalah levator palpebra superioris. Otot ini

dari apek orbital berjalan ke depan dan bercabang menjadi sebuah aponeurosis

• Bagian yang mengandung serat-serat otot polos muskulus Muller terletak lebih dalam (tarsalis superior).

• Aponeurosis tersebut mengangkat lamella anterior palpebra, berinsersio pada permukaan posterior orbikularis okuli lalu ke dalam kulit atasnya membentuk lipatan kulit palpebra superior. •Muskulus muller berinsersio ke dalam batas

atas lempeng tarsus dan fornik superior konjungtiva, dengan demikian mengangkat lamellar posterior.

Palpebra superior

Palpebra Inferior• Fasia kapsulopalpebra analog dengan aponeurosis levator pada

kelopak mata bagian atas. • Bagian kepala dari fasia kapsulopalpebra menempel ke bagian

terminal dari serat otot muksulus rectus inferior dan bergabung dengan sarung dari muskulus obliq inferior.

• Fasia kapsulopalpebra insersi ke garis tarsal inferior dan kemudian bergabung dengan septum orbital .• Komponen otot polos retraktor palpebra

dipersarafi oleh saraf simpatis sedangkan levator oleh saraf kranial ke tiga (okulomotorius).

Palpebra Inferior

Tarsus

• Merupakan struktur penyokong palpebra yang terdiri dari lapisan fibrosa padat dan sedikit jaringan elastik• Lempeng tarsal pada Kelopak mata atas berukuran 10-12

mm vertikal di tengah dari kelopak mata dan lempeng tarsal pada kelopak mata bawah maksimum berukuran 4 mm.

Tarsus• Lempengan tarsal melekat ke periostrum melalui tendon kantal

medial dan lateral. • Lempengan tarsus superior dan inferior juga tertambat pada tepi

atas dan bawah orbital oleh fasia yang tipis dan padat fasia ini yang membentuk septum orbital.

Konjungtiva• Bagian posterior palpebra dilapisi oleh selapis membran mukosa

yang disebut dengan konjungtiva palpebra (tarsal) yang melekat erat pada tarsus.

• Konjungtiva tersusun dari epitel non keratinizing squamous.

Konjungtiva

• Epitel squamous non keratinizing membentuk lapisan posterior dari kelopak mata dan terdiri dari sel goblet yang mensekresikan musin dan kelenjar lakrimal aksesoris wolfring dan Krause. • Kelenjar wolfring banyak ditemukan di sepanjang

perbatasan tarsal non margina, dan kelenjar krause ditemukan di fornik (aao).

Selulitis Preseptal

Definisi

• Selulitis preseptal : suatu infeksi pada jaringan lunak dari kelopak mata dan regio periokular anterior ke septum orbital ditandai dengan eritema dan edema kelopak mata akut.• Selulitis orbital : suatu infeksi dari jaringan lunak

yang berasal dari ektra orbital posterior sampai ke septum orbital.

Epidemiologi

• 5000 pasien rawat inap di Amerika Serikat memiliki diagnosis utama peradangan dalam kelopak mata• Selulitis preseptal jauh lebih sering terjadi daripada

selulitis orbital• Selulitis preseptal lebih sering terjadi pada anak, pasien

dengan selulitis preseptal cenderung lebih muda dibandingkan dengan pasien selulitis orbital • Baik selulitis preseptal maupun selulitis orbital lebih

sering terjadi pada musim dingin• Tidak ada predileksi untuk jenis kelamin atau ras

Etiopatogenesis

Etiologi yang paling umum dari selulitis adalah infeksi bakteri.

Infeksi bakteri pada orbit dan jaringan lunak periorbital berasal dari tiga sumber primer:• Penyebaran langsung dari sinusitis atau dakriosistitis;• Inokulasi akibat trauma langsung atau infeksi kulit;• Penyebaran bakteri dari fokus jauh (otitis media,

pneumonia).

Etiopatogenesis

• Infeksi selulitis, baik preseptal ataupun orbital, paling sering disebabkan oleh terdapatnya sinusitis yang mendasari, jika tidak ditemukan sumber inokulasi yang jelas.

Etiopatogenesis

Penyebab tersering:• Pada orang dewasa trauma tembus kulit atau

karena dakriosistitis• Pada anak-anak terdapatnya sinusitis yang

mendasari• Pada bayi dan anak-anak berumur kurang dari

lima tahun bakteremia, septikemia, dan meningitis yang disebabkan oleh Haemophilus influenzae anamnesis riwayat vaksinasi H influenzae B (Hib)

Manifestasi Klinis

• Edema kelopak mata• Eritema• Peradangan• Bola mata tidak terlibat reaksi pupil, ketajaman

visual, motilitas okular tidak terganggu, nyeri pada gerakan mata dan kemosis juga tidak ditemukan.

• Jika terjadi perluasan ke orbit penurunan tajam penglihatan, proptosis, kemosis, dan pembatasan gerakan mata. • Abses orbital Proptosis non aksial • Perluasan ke sinus kavernosus gangguan

bilateral nervus kranialis II, III, IV, V1, V2, V3 dan VI, disertai edema berat dan demam septik.

• Erosi tulang-tulang orbita abses otak dan meningitis.

Manifestasi Klinis

Diagnosis

Infeksi preseptal perlu dibedakan dari infeksi orbita. • Keduanya edema, eritema, hyperemia, nyeri, dan

leukositosis. • Infeksi orbita kemosis, proptosis, pembatasan gerakan mata,

dan penurunan penglihatan

Diagnosis

Perbedaan antara orbital selulitis atau preseptal selulitis dengan suatu reaksi alergi:

Diagnosis

Pemeriksaan Penunjang• Pemeriksaan kultur spesimen, kultur darah terapi

antibiotik.• Pemeriksaan darah lengkap leukositosis• Analisis cairan serebro spinal tidak rutin dilakukan,

kecuali orbital selulitis bilateral, menunjukan kecurigaan terhadap tanda meningitis atau keterlibatan intrakranial• Pada pemeriksaan radiografi: CT Scan atau MRI melihat

keterlibatan jaringan orbital, letak abses, benda asing, erosi atau fraktur tulang penyusun orbita, serta menilai sinus paranasal.

Diagnosis Banding

• Preseptal selulitis yang tidak ditangani dengan baik akan berkembang menjadi orbital selulitis dan menunjukan tanda-tanda keterlibatan orbital• Diagnosa banding dari orbital selulitis bakterialis

semua kelainan inflamasi di orbital: neoplasma, oftalmopati tiroid, dan inflamasi idiopatik orbita yang disebabkan autoimun, kongenital, atau traumatika

Tatalaksana

Pada anak-anak• Antibiotik oral (seperti cephalexin atau ampisilin) dan

dekongestan nasal (seperti oxymetazoline nasal spray), pada kasus terkait sinusitis• Rawat inap dan antibiotik intravena (IV) (seperti

ceftriaxone dan vankomisin) diindikasikan jika selulitis terus progresif meskipun telah menjalani terapi rawat jalan

Tatalaksana

Pada remaja dan orang dewasa• Antibiotik oral (seperti ampisilin-sulbaktam,

trimethoprim-sulfamethoxazole, atau clindamycin)• Kompres hangat• Staphylococcus aureus adalah patogen yang paling sering

ditemukan pada selulitis preseptal akibat trauma penisilin resisten-penisilinase, seperti methicillin atau ampisilin-sulbaktam.

Pada anak dan orang dewasa (cont’d)• Community-associated methicillin-resistant S. aureus

(CA-MRSA) cenderung hadir sebagai abses yang berfluktuasi di sekeliling selulitis Rasa sakit yang terkait dengan lesi sering tidak sesuai dengan penampilannya. • CA-MRSA sering rentan terhadap berbagai antibiotik

(termasuk trimethoprim-sulfamethoxazole, rifampisin, atau clindamycin), sedangkan MRSA terkait rumah sakit hanya peka terhadap vancomycin dan linezolid.• Tatalaksana yang berhasil bergantung dari kecurigaan

klinis yang tepat, pengobatan awal, dan intervensi bedah.

Tatalaksana

Tatalaksana

Pada pasien usia lanjut• Infeksi muncul dengan karakteristik berbeda tidak

menunjukkan tanda-tanda khas peradangan, peningkatan eritema dan kalor, seperti yang terlihat pada pasien yang lebih muda. • Infeksi yang lebih berat tidak dapat dikaitkan dengan

reaksi demam. • Respon terhadap antibiotik juga dapat tertunda• Intervensi bedah mengangkat jaringanyang terkena

mungkin diperlukan untuk membersihkan infeksi

Tatalaksana

• Drainase bedah jika selulitis preseptal berkembang menjadi abses lokal• Insisi dan drainase di atas abses• Menghindari kerusakan aponeurosis levator di kelopak

mata atas

Komplikasi

• Pada kasus yang jarang, infeksi dapat menyebar ke rongga mata, jaringan di sekitar mata, dan bolamata sendiri (selulitis orbital)• Perluasan infeksi juga dapat menyebabkan:

- trombosis sinus kavernosus- abses orbital proptosis non aksial- abses otak- meningitis

Prognosis

• Selulitis preseptal hampir selalu membaik jika ditatalaksana

Ilustrasi Kasus

Anamnesis

Nama : Nn. A, 14 tahunKeluhan Utama : Mata kiri bengkak sejak 1 hari yang laluRiwayat Penyakit Sekarang• Mata kiri bengkak sejak 1 hari yang lalu • Awalnya kelopak mata kiri terasa sakit saat bangun tidur,

kemudian diberi minyak tawon, 1 hari kemudian bengkak makin membesar dan semakin nyeri

• Riwayat sinusitis disangkal, riwayat trauma di sangkal.Riwayat Penyakit Dahulu• Tidak ada yang pentingRiwayat Penyakit Keluarga• Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit seperti

pasien

Status Oftalmikus

Status Oftalmikus

Diagnosis Kerja dan Terapi

Diagnosis Kerja : Selulitis preseptal OSTerapi : • Spooling betadin • Ceftriaxon IV 1X1 gr• Nonflamin 3X1• Ulcori ed 6X1 OS• Rawat inap• Amoxicillin 3x500 gr

Foto Pasien

Diskusi

Seorang pasien wanita usia 14 tahun masuk bangsal mata RS M.Djamil Padang dengan keluhan mata kiri bengkak sejak 1 hari yang lalu. Awalnya kelopak mata kiri terasa sakit saat bangun tidur, kemudian diberi minyak tawon, 1 hari kemudian bengkak makin membesar dan semakin nyeri. Riwayat sinusitis disangkal oleh pasien.

Diskusi

Pada pemeriksaan mata didapatkan visus mata kanan 5/5 dan visus mata kiri 5/7, namun pasien mengaku bahwa mata kiri telah terasa kabur sebelum keluhan utama muncul. Terdapat edem difus, hiperemis, dan nyeri pada mata kiri, di palpebral superior, juga ditemukan kantong pus pada margo palpebral superior dekat kantus lateral. Posisi bola mata ortho dan tidak terdapat kelainan pada pergerakan bola mata, sehingga menyingkirkan kemungkinan diagnosis banding ataupun komplikasi berupa selulitis orbital.

DiskusiBerdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka pasien didiagnosis sebagai Selulitis Preseptal OS. Pasien dirawat inap dan diberikan pengobatan, yaitu Ceftriaxon IV 1X1 gram, Non flamin 3X1, Ulcori ed 6X1 OS, serta dilakukan spooling betadin. Setelah gejala dan tanda klinis berkurang, pasien dipulangkan dan diberikan Ulcori ed 6X1 ed OS dan Amoxicillin 3X500 gr.

Hal ini sesuai dengan teori pada rujukan yaitu pada selulitis preseptal perlu diberikan injeksi antibiotik dan rawat inap karena terdapat kemungkinan untuk berkembang menjadi selulitis orbital. Kemudian pasien dapat diberikan antibiotik oral yang terbukti sebagai terapi yang efektif, pada pasien ini diberikan antibiotik spektrum luas karena tidak dilakukan pemeriksaan kultur untuk mengetahui sensitivitas bakteri terhadap antibiotik.

Diskusi

Prognosis hampir selalu membaik jika ditatalaksana. Akan tetapi terdapat kemungkinan untuk terjadinya relaps. Pada kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat menyebar dan menimbulkan komplikasi seperti selulitis orbital dan trombosis sinus kavernosus.

Terimakasih

top related