peran guru sebagai motivator
Post on 19-Dec-2014
4.257 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PERAN GURU SEBAGAI MOTIVATOR( Hasil pengumpulan dan penyusunan dari berbagai sumber informasi )
MAKALAH( Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Profesi Keguruan )
Disusun Oleh :
MUHAMAD YOGA 41032161131010HEDI HERDIANA 41032161131007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG2013
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Peran Guru
Sebagai Motivator.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Bandung, 16 Oktober 2013
Penulis
Muhamad Yoga
Hedi Hediana
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Guru Sebagai Motivator ..................................................... 3
B. Peranan Guru Sebagai Motivator ......................................................... 3
C. Macam Macam Motivasi ..................................................................... 4
D. Fungsi serta Bentuk Motivasi dalam Kegiatan Pembelajaran ............. 8
E. Cara Untuk Menjadi Guru yang Penuh Motivasi .............................. 12
F. Cara Untuk Menjadikan Tes sebagai Motivator dalam Belajar ......... 17
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 19
A. Kesimpulan ........................................................................................ 19
B. Saran .................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai pemegang otoritas dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
dikelas harus bisa menciptakan Proses pembelajaran yang menyenangkan
sehingga Siswa dapat betah belajar disekolah, sehingga ilmu pengetahuan yang
ditransfer oleh guru dapat diserap dan dapat dipahami serta dapat diamalkan
dalam kehidupan sehari – hari.
Guru harus mampu merancang dan menerjemahkan dokumen kurikulum yang
statis menjadi aktivitas yang dinamis dalam proses pembelajaran .Kondisi nyata
pada saat ini masih banyak guru yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dengan cara konvensional tanpa ada kemauan untuk menciptakan inovasi, bahkan
masih ada guru yang tidak pernah memberikan Hadiah dan pujian ( reward)
kepada siswa yang aktif atau berprestasi,sehingga siswa merasa bosan dan
kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran disekolah. Mensikapi kondisi
sebagaimana tersebut diatas, maka penulis tertarik membuat makalah dengan
judul “ Peranan Guru sebagai Inovator dan motivator belajar siswa “.
Agar siswa dapat termotivasi dalam belajar disekolah tentu saja seorang guru
dituntut untuk memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan psikologi
pendidikan dan mengasah keterampilan mengajar melalui berbagai referensi dan
sumber belajar maupun dari seminar-seminar atau pelatihan serta dapat
memahami keunikan Individu peserta didik.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian guru sebagai motivator ?
b. Apa saja peranan guru sebagai motivator ?
c. Apa macam-macam motivasi ?
d. Apa fungsi serta bentuk motivasi dalam kegiatan pembelajaran ?
e. Bagaimana cara untuk menjadi guru yang penuh motivasi ?
f. Bagaimana cara menjadikan tes sebagai motivator dalam belajar ?
1
2
C. Tujuan Pembahasan
a. Mengetahui pengertian guru sebgai motivator
b. Mengetahui peranan guru sebagai motivator
c. Mengetahui macam-macam motivasi
d. Mengetahui fungsi serta bentuk motivasi dalam kegiatan pembelajaran
e. Mengetahui cara untuk menjadi guru yang penuh motivasi
f. Mengetahui tes sebagai motivator dalam belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Guru Sebagai Motivator
Guru sebagai motivator artinya guru sebagai pendorong siswa dalam rangka
meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Sering
terjadi siswa yang kurang berprestasi, hal ini bukan disebabkan karena memiliki
kemampuan yang rendah, akan tetapi disebabkan tidak adanya motivasi belajar
dari siswa sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan segala kemampuannya.
Dalam hal seperti di atas guru sebagai motivator harus mengetahui motif-motif
yang menyebabkan daya belajar siswa yang rendah yang menyebabkan
menurunnya prestasi belajarnya. Guru harus merangsang dan memberikan
dorongan serta reinforcement untuk membangkitkan kembali gairah dan semangat
belajar siswa.
B. Peranan Guru Sebagai Motivator
Adapun peranan guru sebagai motivator adalah:
a) Bersikap terbuka, dalam arti guru harus melakukan tindakan yang mampu
mendorong kemauan murid untuk mengungkapkan pendapatnya, menerima siswa
dengan segala kekurangan dan kelebihannya, mau menanggapi pendapat siswa
secara positif, dalam batas tertentu berusaha memahami kemungkinan terdapatnya
masalah pribadi dari siswa, menunjukkan perhatian terhadap permasalahan yang
dihadapi siswa, dan menunjukkan sikap ramah serta penuh pengertian terhadap
siswa.
b) Membantu siswa agar mampumemahami dan memanfaatkan potensi yang
ada pada dirinya secara optimal, dalam arti guru harus mampu memberikan
gambaran tentang kemampuan dan kelemahan para siswanya, mendorong siswa
untuk sekali waktu mengungkapkan perasaannya, membantu siswa agar memiliki
rasa percaya diri dan memiliki keberanian dalam membuat keputusan.
3
4
c) Menciptakan hubungan yang serasi dan penuh kegairahan dal interaksi
belajar mengajar di kelas, dalam menunjukkan kegiatan antara lain, menangani
perilaku siswa yang tidak diinginkan secar positif, menunjukkan kegairahan
dalam mengajar, murah senyum, mampu mengendalikan emosi, dan mampu
bersifat proporsional sehingga berbagai masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat
didudukan pada tempatnya.
C. Macam-Macam Motivasi
Motivasi atau motof-motif yang aktif itu sangat bervariasi.
1. 1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
a) Motif-Motif Bawaan
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak
lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Contoh: dorongan untuk makan,
dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristrirahat. Motif-motif
ini seringkali disebut motif-moti yang disyaratkan secara biologis.
b) Motif-motif yang dipelajari
Motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh: dorongan
untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengejar sesuatu
didalam masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang
diisyaratkan secara social. Sebab manusia hidup dalam lingkungan social dengan
sesame manusia yang lain, sehingga motivasi terbentuk. Di samping itu Frandsen,
masih menambahkan jenis-jenis motif ini:
Cognitive Motives
Motif ini menunjuk pada gejala intrinsic, yakni menyangkut kepuasan
individual. Kepuasan individual yang berada didalam diri manusia dan biasanya
berwujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer
dalam kegiatan belajar disekolah, terutama yang berkaitan dengan pengembangan
intelektual.
5
Self-expression
Penampilan diri adalah sebagaian dari perilaku manusia. Yang penting
kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu
terjadi, tetapi juga mampu membuat kejadian. Untuk itu memang diperlukan
kreativitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang itu ada keinginan untuk
aktualisasi diri.
Self-enhancemeent
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan
kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah satu
keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana
kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi.
1. 2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum,
makan, bernafas, berbuat dan kebutuhan untuk beristrirahat. Ini sesuai dengan
jenis physiological drives dari Frandsen.
Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain:
dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha,
untuk memburu. Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.
Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan
eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaru minat. Motif-motif ini muncul
karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar efektif.
1. 3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis
yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi
jasmaniah seperti misalnya: reflex, instink otomatis, nafsu. Sedangkan yang
termasuk motivasi rohaniah, yaitu: kemauan.
6
Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen.
Momen timbulnya alasan.
Sebagai contoh seorang pemuda yang sedang giat berlatih olah raga untuk
menghadapi suatu porseni disekolahnya, tetapi tiba-tiba disuruh ibunya untuk
mengantarkan seseorang tamu membeli tiket karena tamu itu mau kembali
kejakarta. Si pemuda itu kemudian mengantarkan tamu tersebut. Dalam hal ini si
pemuda tadi timbul alasan baru untuk melakukan sesuatu kegiatan. Alasan baru
itu bisa karena untuk menghormat tamu atau mungkin keinginan untuk tidak
mengecewakan ibunya.
Momen pilih.
Momen pilih maksudnya dalam keadaan pada waktu ada alternative-
alternatif yang mengakibatkan persaingan antara alternative atau alasan-alasan itu.
Kemudian seseorang menimbang-nimbang dari berbagai alternative untuk
kemudian menentukan pilihan alternative yang akan dikerjakan.
Momen putusan.
Dalam persaingan antara berbagai alasan, sudah barang tentu akan
berakhir dengan dipilihnya atu alternative. Satu alternative yang dipilih inilah
yang menjadi putusan untuk dikerjakan.
Momen terbentuknya kemauan.
Kalau seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan, maka timbulah
dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan putusan itu.
1. 4. Motivasi Instrinsik dan ekstrinsik
Motivasi instrinsik.
Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri
7
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh
seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyurh atau
mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian
kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan
belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi instrinsik ini adalah ingin
mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Contoh
konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat
pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara
konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “instrinsic motivations are inherent
in the learning situations and meet pupil-needs and purposes”. Itulah sebab
motivasi instrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam
diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya, memang benar-benar
ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi instrinsik akan
memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengatahuan, yang ahli
dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ketujuan yang ingin
dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak
mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu
kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang
terdidik dan pengetahuan. Jadi memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri
sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar symbol dan seremonial.
Motivasi ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu
besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan
dipuji oleh pacarnya, atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin
mngetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat
hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak
secara langsung bargayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena
8
itu motivasi ekstrensik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang
didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari
luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Perlu ditegaskan, bukan berarti baahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik
dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab
kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin
komponen-kompenen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang kurang
menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
D. Fungsi dan Bentuk Motivasi Dalam Kegiatan Pembelajaran
Penggerak motivasi belajar untuk siswa dapat dilakukan melalui berbagai cara,
diantaranya sebagai berikut:
1) Metode Penemuan (Bruner)
Metode ini dimaksudkan agar siswa memberri stimulus terhadap dirinya sendiri,
sehingga siswa itu sendiri yang melakukan fungsi penggerak motivasinya.
2) Motivasi Kompetensi (Robert White)
Motivasi kompetensi menggerakkan tindakan-tindakan seperti: menyelidiki,
memperhatikan ,berbicara, penalaran,dan manipulasi.
3) Belajar Terprogam (Bert Kersh)
Kelompok belajar secara terbimbing berisikan serangkaian pertanyaan dan
jawaban, yang disusun secara terhadap sampai pada penyelesaian masalah. Cara
belajar seperti ini menurut siswa untuk membuat inferensi dan mengingat aturan-
aturan tanpa bantuan atau penjelasan dari guru.
4) Prosedur Brainstorming (Torrance)
Prosedur ini dimaksudkan agar siswa mampu memproduksi ide-ide yang
berbobot tinggi, melalui diskusi dan kritik. Istilah lain dari prosedur ini adalah
9
prosedur urun pendapat. Beberapa keuntungan dari prosedur urun pendapat ini
adalah bisa menghasilkan ide-ide lebih banyak dibandingkan dengan cara lain,
seperti pengarahan janji, atau pun hadiah.
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata
lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya
motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang
baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan pencapaian
prestasi belajarnya.
Bentuk-Bentuk Motivasi Di Sekolah
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar di sekolah.
1. 1. Member angka
Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat
kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa yang bekerja atau belajar hanya ingin
mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukan motivasi kurang berbobot
bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka baik. Oleh
karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara
memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di
dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak
sekedar kognitif saja tetapi juga keterampilan dan efeksinya.
1. 2. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian.
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang
yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut. Sebagai
contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang siswa tidak mmiliki bakat menggambar.
10
1. 3. Saingan atau kompetensi
Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Persaingan, baikpersaingan individual maupun
persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsure
persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industry atau perdagangan,
tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.
1. 4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan
harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
1. 5. Member ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan. Oleh
karena itu member ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus
diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa
membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka
maksudnya, kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada siswanya.
1. 6. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan
mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Semakin mengetahui bahwa grafik
hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar,
dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
1. 7. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan
baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif
dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini
merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan
11
memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar
sekaligus akan membangkitkan harga diri.
Hukuman bagai reinforcement yang negative tetapi kalau diberikan secara
tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami
prinsip-prinsip pemberian hukuman.
1. 8. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsure kesengajaan, ada maksud untuk belajar.
Hal ini akan lebih baik, bila dibndingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa
maksud.
1. 9. Minat
Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsure minat. Motivasi muncul
karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat
merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancer kalau
disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan
cara-cara sebagai berikut:
Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
Member kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar
10. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan
yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan
timbul gairah untuk terus belajar.
12
E. Mengetahui cara untuk menjadi guru yang penuh motivasi
1. 1. Memanfaatkan Perangkat Visual
Seorang siswa mungkin memerlukan variasi suasana belajar-mengajar. Siswa juga
tidak bisa terus dipaksa untuk terus memperhatikan gurunya yang menyampaikan
banyak materi di dalam buku pelajaran. Suatu ketika, siswa pasti akan jenuh jika
terus belajar dengan cara yang begitu monoton seperti itu. Kaalau sudah
demikian, maka akan sulit bagi anda untuk bisa mengajak mereka agar tetap
bertahan dan berkonsentrasi dalam menyimak pelajaran.
Oleh sebab itu, beberapa hal di bawah ini mungkin dapat dicoba diterapkan di
dalam kelas:
1) Tulislah sebuah ringkasan informasi atau informasi yang berkenaaan dengan
materi pelajaran anda pada selembar kertas dengan alat tulis berwarna. Lalu,
bagikan kertas itu pada siswa-siswa. Pada saat anda memberikan penjelasan,
rujuklah pada kertas info tersebut sehingga perhatian siswa tidak menjadi jenuh
karena harus selalu terpaku kepada anda.
2) Belajarlah untuk membuat sebuah gambar tertentu yang dapat anda gunakan
untuk menjelaskan kesimpulan dari suatu materi pelajaran. Siswa juga akan
mudah mengingat sesuatu jika mereka dibantu dengan gambar-gambar.
Kehebatan dari kekuatan gambar ini dapat anda buktikan sendiri misalnya ketika
anda melihat sebuah gambar segitiga menyerupai berlian yang merupakan logo
perusahaan Mitsubishi. Dengan anda melihat gambarnya saja, anda sudah dapat
mengingat jenis mobil dan produk elektronik apa saja yang dikeluarkan pabrik
asal jepang itu. Itulah salah satu kekuatan gambar untuk mempertajam daya ingat.
3) Seorang siswa bukanlah objek yang harus selalu diarahkan dan diberi tahu.
Mereka juga adalah manusiaa-manusia merdeka yang harus dimotivasi untuk
mandiri, terutama dalam menemukaan informasi yang memang penting. Oleh
sebab itu, doronglah siswa anda untuk dapat menjelaskan informasi apapun yang
mereka ketahui dengan menggunakan sebuah kertas kerja.
13
Mintalah mereka untuk menuliskan tema-tema pokok dari beragam informasi
yang mereka dapatkan ke dalam sebuah gambar berikut sedikit ulasan menganai
penjelasannya.
4) Jika anda memiliki informasi penting yang harus disampaikan pada siswa,
maka sampaikan informasi itu dengan benar. Dan, hal yang paling penting,
informasi yang anda sampaikan harus mampu menumbuhkan motivasi dalam diri
siswa agar mereka mau berusaha untuk dapat mencari tahu info itu sendiri secara
lebih mendalam.
5) Pada saat anda hendak menyampaikan sebuah materi pelajaran, maka
tulislah beberapa kata kunci atau penjelasan penjelasan yang merupakan garis
besar dari mata pelajaran pada selembar kertas. Teknik ini, selain memudahkan
siswa mengetahui apa-apa saja hal penting dari sebuah mata pelajaran, mereka
juga dapat mengingat hal-hal penting sehingga mereka akan lebih mudah dalam
memahaminya.
1. 2. Manfaatkan Perangkat Auditorial
Pada setiap kesempatan mengajar, anda pasti berupaya mengeluarkan suara
yang jelas agar apa yang disampaikan dapat ditangkap oleh siswa-siswa anda.
Meski kedengarannya sepele, akan tetapi suara guru yang jelas memiliki peranan
penting dalam menumbuhkan motivasi belajar anak didik anda. Memperhatikan
kualitas suara anda saat tengah mengajar adalah sama halnya dengan
memperhatikan kesuksesan anda dalam mengajar serta kesuksesan siswa-siswa
anda dalam memahami pelajaran.
Dan sebagai guru, anda perlu memahami apa yang harus anda lakukan untuk
memotivasi siswa-siswa anda. Beberapa hal yang bisa anda lakukan di antaranya:
1) Perhatikan perubahan nada, kecepatan, dan volume suara anda saat
menyampaikan pelajaran. Anda perlu menggunakan variasi vocal untuk
memberikan tekanan-tekanan pada bagian-bagian tertentu yang penting pada
materi pelajaran yang tengah anda sampaikan. Dengan teknik ini, maka siswa-
14
siswa anda akan mampu memahami dan mengingat dengan mudah semua
penjelasan yang anda utarakan.
2) Anda harus menyampaikan sebuah informasi atau materi pelajaran dengan
bahasa yang jelas, tegas dan terang. Dengan bahasa seperti itu, maka siswa akan
terhindar dari rasa jenuh didalam kelas.
3) Salah satu unsure penting yang juga tidak boleh anda lupakan adalah
menjadikan ruang kelas sebagai ajang hiburan. Misalnya saja, anda bisa membuat
lagu yang liriknya berisi tentang konsep-konsep penting dari suatu mata pelajaran.
Anda mungkin dapat membuat sebuah yel-yel yang isinya memuat kata-kata
kunci dari materi pelajaran yang anda sampaikan.
4) Jika memungkinkan, anda bisa memutar music klasik yang memenangkan
ketika tengah menyampaikan materi pelajaran. Music klasik terbukti dapat
membantu siswa untuk berkonsentrasi dengan materi pelajaran yang dihadapinya.
1. 3. Arahkan Siswa Untuk Terlibat Aktif Dalam Proses Pembelajaran
Seorang guru yang berhasil adalah guru yang tidak hanya mampu mentransfer
informasi kepada anak-anak didiknya. Lebih dari itu, seorang guru akan disebut
berhasil apabila mereka mampu membuka peluang bagi siswa-siswanya untuk
meraih keberhasilannya sendiri. Dengan kata lain, keberhasilan dalam proses
belajar mengajar tidaklah semata-mata ditentukan oleh kemampuan guru dalam
menyampaikan materi, melainkan juga didorong oleh kemampuan guru dalam
mengajak anak-anak didiknya untuk terlibat aktif dikelas.
Seorang guru yang penuh motivasi tentu tidak akan membiarkan siswa-
siswanya hanya bersikap pasif dengan mendengarkan penjelasan yang
disampaikan oleh dirinya. Akan tetapi, ia juga akan berusaha untuk mendorong
siswanyan untuk memasuki sebuah pengalaman keilmuan yang maha luas
sehingga mereka benar-benar mengalaminya sendiri secara nyata.
Berkaitan dengan masalah di atas, maka ada berapa hal yang bisa anda
praktikan untuk menjadi guru yang penuh motivasi:
15
1) Realisasikan materi pelajaran yang anda ajarkan dengan praktik nyata
dilapangan. Misalnya jika anda sedang menyampaikan materi mengenai
pentingnya menolong sesama, maka ajaklah siswa-siswa anda mengnjungi panti
asuhan, panti jompo dan sekolah untuk orang-orang cacat. Ajak siswa-siswa anda
untuk melakukan sesuatu kegiatan bersama-sama mereka yang kurang mampu.
2) Ceritakanlah hal-hal apa yang pernah anda lakukan, yang sekiranya
pengalaman-pengalaman itu berkaitan dengan materi plajaran yang tengah anda
sampaikan. Dengan menggunakan pengalaman nyata yang anda alami sendiri,
maka siswa akan ikut merasakan bahwa ilmu yang tengah mereka pelajari tidak
hanya penting diketahui, melainkan juga untuk dipraktikan.
3) Mungkin, sesekali anda juga perlu meminta kepada siswa-siswa anda untuk
menceritakan pengalaman mereka yang sekiranya berkaitan dengan materi
pelajaran yang anda sampaikan. Kemudian, berilah komentar dan tunjukkan nilai-
nilai positif dari pengalaman itu bagi mereka.
4) Ada banyak hal baru dalam kehidupan siswa anda yang barangkali mereka
belum mampu memahaminya. Maka, sesekali cobalah untuk bertanya mengenai
misalnya apa-apa yang tadi ia lihat sebelum berangkat ke sekolah dan bagaimana
tanggapan merea mengenai hal itu. Kebiasaan bertanya ini akan membantu siswa
siswa anda untuk bisa bersikap lebih terbuka terhadap hal-hal baru yang mereka
alami sehari-hari.
5) Mungkin, tidak semua materi pelajaran yang anda ajarkan akan dapat
dialami atau dipraktikan secara langsung oleh siswa-siswa anda. Misalnya saja,
hal-hal yang berkenaan dengan materi pelajaran yang membutuhkan perlengkapan
laboratorium yang memadai. Jika demikian, ajukan pertanyaan tentang bagaimana
mereka bisa menyiasati masalah itu.
1. 4. Biasakan Mengulangi Pelajaran Dengan Format Berbeda
Seorang siswa tentu saja tidak akan bisa memahami pelajaran yang diberikan
kepadanya hanya dalam satu kali penjelasan saja. Mereka membutuhkan langkah-
16
langkah dan tips-tps yang tepat untuk bisa mengingat, memahami, dan menyerap
materi pelajaran yang telah diajarkan. Sebagai seorang guru, anda juga tidak
cukup hanya dengan member penjelasan dalam satu kali kesempatan saja.
Betepapun padatnya jadwal anda, anda harus tetap berusaha untuk memunculkan
motivasii di dalam siswa-siswa anda agar mereka mau belajar lebih giat demi
mendapatkan pemahaman yang jelas.
Salah satu cara yang dapat anda lakukan untuk memotivasi mereka adalah
dengan cara mengulang member materi pelajaran. Ketika mendengar kata-kata
“mengulangi pelajaran” ini, siswa barangkali akan langsung merasa bosan dan
tidak lagi bergairah untuk belajar. Untuk itu, lakukan kegiatan penguangan materi
dengan metode dan format yang berbeda, namun tetap efektif dan memotivasi.
Beberapa langkah di bawah ini barangkali dapat membantu anda dalam
melakukannya.
1) Ajak siswa-siswa anda ke suatu tempat untuk mengulangi materi pelajaran
yang telah anda ajarkan. Suasana dan tempat yang baru akan membuat mereka
bersemangat dalam belajar.
2) Jangan sampaikan semua materi yang sudah anda pernah ajarkan, tetapi
sampaikan hanya rangkuman dan garis-garis besarnya saja.
3) Mintalah salah seorang dari mereka untuk menggantikan tugas anda
menyampaikan materi pelajaran. Cobalah anda lihat sejauh apa pemahaman
mereka bila pelajaran itu disamaikan oleh salah seorang teman mereka. Praktikan
sebuah diskusi terbuka mengenai materi yang tengah anda ajarkan dan buatlah
semacam kesimpulan dan pengingat untuk lebih mempermudah mereka dalam
memahami materi elajaran.
4) Jangan biarkan ada salah satu siswa yang mendominasi forum “mengulang
materi” tersebut. Anda harus menjadi moderator yang baik yang mampu mengatur
jalannya diskusi. Berikan waktu bagi siswa untuk saling bertanya dan mencoba
menjawab.
17
5) Berikan aplaus atau penghargaan sekiranya para siswa berhasil memahami
materi pelajaran anda, baik itu secara sempurna atau pun tidak. Penghargaan dan
apresiasi akan memberikan motivasi bagi siswa-siswa untuk belajar dengan lebih
giat lagi, bukanlah semua orang pasti akan merasa senang kalau dipuji.
F. Menjadikan Tes Sebagai Motivator Dalam Belajar
Walaupun telah dikemukakan bahwa nilai yang diperoleh dalam tes
hendaknya tidak dijadikan tujuan utama bagi siswa dalam belajar akan tetapi tes
dapat digunakan sebagai sarana peningkatan motivasi untuk belajar.
Hampir semua ahli teori belajar, baik pengikut faham behaviorisme
maupun kognitisme, menekanakan pentingnya umpan-balik berupa nilai guna
meningkatkan belahjar (Thorndike, et.al., 1991). Pengalaman menunjukan bahwa
siswa akan belajar giat dan berusaha lebih giat dan berusaha lebih keras apabila
mereka mengetahui nilai dan prestasi mereka. Paling tidak, para siswa akan
mengetahui akan adanya tes cenderung untuk belajar dan mempelajari apa yang
diperkirakannya akan ditanyakan dalam tes. Dalam hal ini kita dapat mengatakan
bahwa factor yang motivasi dan mengarahkan siswa dalam belajar. Apabila tes
yang digunakan itu memang mengukur prestasi secara benar maka unsure
motivasi dan pengarahan yang dimiliki oleh tes tersebut adalah sangat berharga.
Robert L.Ebel (1979) mengemukakan pula bahwa tes kadang-kadang dianggap
sebagai motivator ekstrinsik atau motivator dari luar diri, bukan motivator
instrinsik.
Sebagaimana teori psikologi mengatakan, efek motivator ekstrinsik
biasanya tidak dapat bertahan lama dan segera hilang apabila tujuan telah tercapai
atau apabila tujuan semula terlalu sulit untuk dicapai. Oleh karena itu motivator
intrinsic dianggap lebih baik karena efeknya lebih awet dan memiliki daya
motivasi yang lebih tinggi. Namun, Ebel mengatakan lebih lanjut, dalam masalah
belajar tidaklah penting untuk membedakan mana yang didorong oleh motivasi
18
ekstrinsik karena yang penting adalah tercapainya tujuan belajar itu sendiri. Kalau
memang belajar akan dapat terjadi dengan memberikan motivasi ekstrinsik maka
justru motivasi inilah yang perlu kita manipulasi dan kita manfaatkan sehingga
memberikan efek maksimal terhadap usaha dalam belajar. Apabila kalau disadari
bahwa proses memberikan motivasi ekstrinsik jauh lebih mudah daripada
membangun motivasi instrinsik dalam diri seorang.
Disamping antisipasi akan adanya tes itu sendiri dapat berlaku sebagai
motivasi untuk belajar, teori psikologi beaviorisme memandang bahwa hasil tes
yang baik dan yang segera diketahui oleh siswa yang bersangkutan akan menjadi
pengalaman yang menyenangkan dan mempunyai efek memperkuat dorongan
untuk belajar kembali. Dengan kata lain, memperoleh nilai yang baik itu
merupakan suatu rewading learning experience, yaitu pengalaman belajar yang
menyenangkan.
BAB III
PENUTUP
A . Kesimpulan
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas maka guru harus tetap berusaha
tampil semangat dan berpenampilan menarik serta memahami tugas dan
fungsinya sebagai sebagai pengerak perubahan dalam kehidupan masyarakat
menuju penciptaan Sumber daya manusia yang berkwalitas.Selanjutnya Guru
sebagai motivator harus dapat membangkitkan gairah belajar siswa. bila terjadi
penurunan semangat belajar siswa maka secara Konsisten senantiasa memompa
semangat belajar siswa dengan menerapkan metode dan model pembelajaran yang
Inovatif, Kreatif dan menyenangkan.
Seorang guru harus mau memberikan berbagai Pujian ( Riward) kepada siswa
yang rajin dan berprestasi serta harus berani memberikan sanksi (Punishment)
kepada siswa yang kurang patuh dalam mengikuti aturan main disekolah.
B. Saran
Seorang guru dituntut memilki pengetahuan yang lebih, dibandingkan
dengan siswanya dan harus Tampil bergairah didalam kelas sehingga dengan
sendirinya siswa akan senang mengikuti pelajaran yang akan disampaikan oleh
guru.Selanjutnya Guru harus mau memanfaatkan sumber belajar yang ber basis
ICT dan berbasis Web.
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Soejipto & Rafli Kosasi. 2004. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka CiptaUsman, Moh. Uzer.2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya
top related