guru, peran dan proses mengajar

13
MATA KULIAH : SOSIOLOGI PENDIDIKAN DOSEN PENGAMPU : M. HANIF, S.Ag., M.Ag., MA. GURU, PERAN DAN PROSES MENGAJAR DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN Disusun Oleh: Retno Purwaningsih 092331165 Anugrah Rahmawati 092331178 Anisah Damayanti 092331192 Haerul Anam 082331062

Upload: chionk-pemimpin

Post on 04-Jul-2015

3.087 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Guru, peran dan proses mengajar

MATA KULIAH : SOSIOLOGI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : M. HANIF, S.Ag., M.Ag., MA.

GURU, PERAN DAN PROSES MENGAJAR

DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI

PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

Retno Purwaningsih 092331165

Anugrah Rahmawati 092331178

Anisah Damayanti 092331192

Haerul Anam 082331062

Page 2: Guru, peran dan proses mengajar

A. Pengertian Guru

Paradigma Jawa, Guru : “digugu lan ditiru”

artinya mereka (guru) selalu dicontoh dan ditiru

Dlm Kamus Besar Bahasa Indonesia, guru ialah

seorang yg pekerjaannya mengajar.

Dlm UU Sisdiknas no.20 tahun 2003 pasal 36 ayat 2,

Guru ialah tenaga profesional yg brtugas

merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,

terutama bagi pendidik pda perguruan tinggi.

Page 3: Guru, peran dan proses mengajar

B. Peranan Guru

1.Fungsi Manifes Guru

fungsi yg diharapkan, disengaja, dan disadari dari guru oleh masyarakat pada suatu ruang. Ruang-ruang tersebut ialah:

(a). Guru sebagai pengajar (b). Guru sebagai pendidik (c). Guru sebagai teladan (d). Guru sebagai motivator

2.Fungsi laten Guru

Fungsi yg tidak diharapkan, disengaja, dan disadari dari guru oleh masyarakat pda suatu ruang. Ruang-ruang tersebut yaitu:

(a). Guru sebagai pelabel

(b). Guru sebagai “penyambung lidah kelas menengah atas”

Page 4: Guru, peran dan proses mengajar

1. Mengajar sebagai pekerjaan

Suatu rangkaian aktivitas untuk memperolehpendapatan dalam rangka pemenuhan kebutuhanhidup.

ketika kebutuhan hidup telah terpenuhi, makapekerjaan tersebut dilakukan seadanya sepanjang apayang dilakukan tidak mempengaruhi perolehanpendapatan yang pada gilirannya mempengaruhipemenuhan kebutuhan hidup.

2. Mengajar sebagai profesi

Mengajar sebagai profesi berarti mengkonstruksikanjabatan sebagai guru dipandang sbg profesi.

Guru diharuskan meningkatkan kualitas, kompetensi, dan keahlian professional mereka

C. Mengajar Sebagai Pekerjaan Dan Profesi

Page 5: Guru, peran dan proses mengajar

Sumber pendapatan utama

Karakteristik mengajar sebagai

profesi

Keahlian dan Kompetensi Khusus

Curahan Waktu Kerja Terbesar

Standarisasi

Pendidikan dan Pelatihan khusus

•Pendidikan dan Pelatihan khusus•Pendidikan dan Pelatihan khusus

Organisasi dan Kode Etik Profesi

Page 6: Guru, peran dan proses mengajar

Mengajar merupakan suatu aktifitas dan suatu status.

Istilah “mengajar”dapat mengacu pada apa yang

benar-benar dilakukan guru didalam lembaga-lembaga

pendidikan, tapi dapat pula mengacu kepada

keanggotaannya dalam suatu kelompok pekerjaan.

Halmos (1970) menamakan pekerjaan mengajar,

bekerja di bidang social dan merawat, sebagai profesi

pelayanan pribadi,oleh karena pekerjaan itu sama-

sama mempunyai “fungsi utama….yaitu mengubah

kepribadian para klien”.

Page 7: Guru, peran dan proses mengajar

Mengajar Sebagai Profesi

Carr Saunders (1925) “Suatu pekerjaan yang

didasarkan atas studi dan pendidikan intelektual

khusus, yang tujuannya memberikan pelayanan dan

terampil atau nasihat kapada orang-orang lain dengan

imbalan upah atau gaji yang ditentukan”

Wilensky (1964) memberikan tekanan besar pada

orang yang melakukan suatu profesi (practitioner)untuk

menjunjung tinggi wawasan pemberian pelayanan,

artinya “pengabdian kepada kepentingan klien dengan

mengalahkan kepentingan pribadi atau keuntungan

komersial, harus mengarahkan keputusan-keputusan

kepada profesi apabila ada konflik antara kedua hal itu.

Page 8: Guru, peran dan proses mengajar

Struktur Profesi

Susunan yang ada dalam profesi tersebut

Salah satunya ialah jumlah orang yang ada

dalam profesi tersebut.

Tahun 1976, jumlah guru 60% wanita, 40%

pria

Namun, dg jumlah diatas tidak menjadi dasar

bahwa profesi guru harus wanita.

Struktur profesi (guru) bersifat otonomi,

artinya siapa saja bisa jadi guru asal

memenuhi persyaratannya.

Page 9: Guru, peran dan proses mengajar

Perjuangan Meningkatkan Status Profesi

Upaya untuk peningkatan profesi telah

dilakukan sejak lama dengan cara membentuk

Dewan Guru (General Teachers Councli),

sebuah badan profesi seperti British Medical

Association (Ikatan Dokter Inggris).

Upaya-upaya yang dilakukan di Indosesia ialah,

dibentuknya Persatuan Guru Republik Indonesia

(PGRI), MGMP, KKG

Page 10: Guru, peran dan proses mengajar

Proses Sosialisasi Profesional

Proses membimbing individu kedalam dunia social, disebutsosialisasi. Sosialisasi dilakukan dengan mendidik individutentang kebudayaan yang harus dimiliki dan diikutinya agar dia menjadi anggota yang baik dalam masyarakat dandalam berbagai kelompok khusus .

Sosialisasi terjadi melalui “conditioning” oleh lingkunganyang menyebabkan individu mempelajari pola kebudayaanyang paling fundamentalis, seperti berbahasa, caraberjalan, duduk, makan, apa yang dimakan, berkelakuansopan,mengembangkan sikap yang dianut dalammasyarakat seperti, sikap tehadap agama, orang yang lebihtua, pekerjaan dan segala sesuatu yang perlu bagimasyarakat yang baik.

Sosialisasi tercapai melalui komunikasi dengan anggotamasyarakat lainnya. Pola kelakuan yang diharapkan darianak terus menerus disampaikan dalam segala situasidimana ia terlibat.

Page 11: Guru, peran dan proses mengajar

Kesulitan Sosialisasi

Proses sosialisasi tidak selalu berjalan lancer

karena adanya sejumlah kesulitan ,:

Kesulitan Komunikasi

Pola kelakuan yang berbeda-beda atau

yang bertentangan

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam

masyarakat sebagai akibat modernisasi,

industrialisasi, dan urbanisasi.

Page 12: Guru, peran dan proses mengajar

Sosialisasi di Sekolah

Sekolah memegang peranan yang penting dalam proses

sosialisasi anak. Anak mengalami perubahan dalam

kelakuan social setelah ai masuk ke sekolah

Disekolah anak itu mengalami suasana yang berlainan. Ia

bukan lagi anak istimewa yang diberi perhatian khusus

oleh ibu guru, melainkan hanya salah seorang diantara

puluhan murid lainnya di dalam kelas

Demikian rasa egoisentrisme berkurang dan digantikan

oleh kelakuan yang bercorak sosial.

Dalam perkembangan fisik dan psikologis anak,

selanjutnya anak akan memperoleh pengalaman-

pengalaman baru dalam hubungan sosialnya dengan

anak-anak lain yang berbeda status social, kesukuan,

agama, jenis kelamin, dan kepribadiannya.

Page 13: Guru, peran dan proses mengajar

naruto shippuden - sha la la.mp3