peran guru

Upload: alex-sym

Post on 13-Jul-2015

398 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Impian dan harapan anak-anak pada umumnya yaitu mempunyai seorang guru yang baik, ramah, pandai bercerita, pandai mengajar, mau mengerti perasaan anak-anak. Serta mampu membimbing dengan tulus hati agar para siswa itu nanti bias menjadi orang yang beguna kelak di kemudian hari. Taman kanak-kanak merupakan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang di selenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, kegiatan di taman kanak-kanak harus dilaksanakan dengan cara Bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain oleh karena itu pelaksanaan pendidikan di Taman kanak-kanak harus benar-benar menyenangkan siswa. Manusia membutuhkan pendidikan dalam hidupnya, pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang di kenal dan diakui oleh masyarakat, untuk itu seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara indonesia. Bagaimana agar kita bias menjadi guru yang ideal dan berhasil menjadi seorang guru yang diimpikan oleh anak-anak?. Jawabannya berpulang pada diri kita sendiri masing-masing. Karena penilaian sukses adalah bukan sekedar karena kita telah menjalankan kurikulum secara benar tetapi datang dari siswa itu sendiri yang merasa senang dengan aktivitas belajar yang kita selenggarakan. Untuk itu di butuhkan guru Taman kanak-kanak yang dapat mengembangkan berbagai macam bakat dan kemampuannya secara optimal dalam melakukan kegiatan bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain sehari-hari di taman kanak kanak. Karena anak adalah pribadi kecil yang Unik.

1

Seorang guru Taman kanak-kanak sebaiknya mengerti,memahami dan menghayati berbagai prinsip pendidikan dan pengajaran serta tahap-tahap pekembangan anak, agar guru dapat melaksankana kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak. Semua itu dapat berhasil dengan baik apabila kita selalu berusaha untuk menciptakan suasana pembelajaran secara aktif, efektif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. 1.2 Rumusan Masalah Anak-anak merupakan sumber daya manusia di masa mendatang dan aset berharga yang harus kita jaga dan didik dengan perhatian khusus, pengalaman dan pengetahuan awal yang diperolehnya menjadi bekal yang akan membentuk karakter dan pribadinya di kemudian hari. Pertanyaannya sekarang 1. Bagaimanakah pendidikan untuk anak usia dini atau taman kanak-kanak? 2. Bagaimanakah peran guru Taman kanak-kanak dalam mencerdaskan anak bangsa? 3. Bagaimanakah kita akan berhasil menjadi guru yang sukses dan profesional? 1.3 Tujuan Adapun tujuan permasalahan diatas adalah bagaimana kita biasa menjadi apa yang diinginkan seorang anak serta mampu menjadikan anak didik kita menjadi anak yang dapat dibanggakan. Apapun itu kita harus tetap berpegang teguh pada kasih sayang agar anak menerima apa yang kita berikan dengan ikhlas. Sehingga apapun yang kita berikan akan tertanam lama dalam diri anak didik kita.

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Memahami Pengertian Pendidikan Sebagai seorang guru yang baik seyogyanya kita lebih memahami pengertian mengenai pendidikan itu sendiri. Sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas, pendidikan diartikan sebgai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, Masyarakat, Bangsa dan Negara. Menurut Prof. Dr. John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang. Menurut Prof. Herman H. Horn, pendidikan adalah proses abadi dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisk dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia. Menurut Prof. Herman H. Horn, pendidikan adalah proses abadi dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisk dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia. Menurut Prof. H. Mahmud Yunus, pendidikan adalah usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.

3

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan sangat mempengaruhi cara guru itu mengajar. 2.2 Menjadi Seorang Guru PAUD Untuk membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa,diperlukan guru Guru PAUD yang berkualitas dan profesional sesuai dengan UU SISDIKNAS No 20/2003 pasal 40 (2) bahwa : 1) Menciptakan suasana pendidikan yang bemakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. 2) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. 3) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ada empat kompentensi menjadi guru yang baik sesuai dengan standard pendidikan yaitu : 1. Kompentensi Pedagogis 1) 2) 3) 2. Memahami dan menyayangi anak. Memahami tumbuh kembang anak (tahap perkembangan) Memahami prinsif-prinsif PAUD Yaitu mencakup kemampuan untuk dapat :

Kompentensi Kepribadian 1) 2) 3) Memiliki jiwa yang sehat jasmani dan rohani Memiliki sifat dan sikap sabar, keibuan dan penyayang Ikhlas dan rela menolong

Yaitu mencakup kemampuan untuk dapat :

anak-anak

4

4) 3.

Seluruh waktunya dicurahkan untuk mendidik tumbuh

kembang anak. Kompentensi Sosial Yaitu mencakup kemampuan untuk dapat : 1) Berbagi keterampilan dan kelebihan dengan teman sejawat 2) Saling menghargai kepada seluruh komponen sekolah 3) Mempunyai rasa tulus ikhlas dan saling beranjangsana apabila ada yang sakit atau kesusahan.memahami kesulitan yang dihadapi anak didiknya secara ekonomi, psikososial, dan kesehatan. 4. Kompentensi Profesional 1) 2) 3) Memiliki kualifikasi akademik minimal SMA/sederajat Memiliki kemampuan mengelola, merencanakan, Yaitu mencakup kemampuan untuk dapat :

mengevalusi, membuat laporan kegiatan anak usia dini. Menguasai konsep dan teory perkembangan anak yang menaungi bidang-bidang pengembangan. 2.3 Peran Guru PAUD Dalam Mencerdaskan Anak Bangsa. Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,yang sangat berperan dalam usaha membentuk sumber daya manusia yang potensial. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru terletak tanggungjawab untuk membawa para siswanya pada satu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Dalam rangka itu guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang transfer of knowledge tapi juga sebagai pendidik yang transfer of values dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.Berkaitan dengan ini maka sebenarnya guru memiliki peranan yang sangat kompleks di dalam proses belajar dalam usahanya untuk mengantarkan siswa/anak didik ke taraf yang di cita-citakan. Oleh karena itu peran Guru PAUD sangat besar dan penting bagi kecerdasan anak usia dini dalam mengantarkan kesiapan mental untuk 5

memasuki jenjang sekolah dasar, diharapkan dengan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan anak-anak akan siap dan mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya. Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh Guru PAUD agar proses belajar mengajarnya berhasil dan sesuai target adalah : a. Menjalin kerjasama yang mesra dan harmonis antara guru dan siswa, b. b. c. d. saling menyayangi, cara menghargai anak satu sama lain anak serta dapat membiasakan bersikap dan bertutur kata yang baik Mempermudah belajar sehingga menyelesaikan tugasnya secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Menghargai minat,kemampuan dan kebutuhan anak. Meghargai hasil karya anak dan memberikan penghargaan. Memberikan kesempatan kepada anak untuk berpendapat sesuai

imajinasinya dan apa yang dilhat dan dirasa. Peran guru untuk anak usia dini yaitu 1. Peran Guru Dalam Berinteraksi Guru anak usia dini harus berinisiatif memvariasikan interaksi lisan seperti dalam memberi perintah, dan bercakap-cakap dengan anak. Interaksi non verbal dapat diberikan dengan cara memberikan senyuman, sentuhan, pelukan, dan lain-lain. 2. Peran guru Dalam Pengasuhan Guru dianjurkan untuk mengasuh dengan tuntutan dan kasih sayang. Contohnya kontak fisik melalui bermain, memberikan perhatian, dan pengajaran adalah penting dalam mendorong perkembangan fisik, kesehatan emosional, dan kasih sayang anak. 3. Peran guru dalam mengatur tekanan/stress Guru membantu anak untuk belajar mengatur tekanan dan menciptakan permainan dan mempelajari lingkungan yang aman pengelolaan tekanan dan dapat mengatasi kemampuan membantu perkembangan.

6

4.

Peran Guru Dalam Memberikan Fasilitas Guru perlu memfasilitasi anak dengan member berbagai kegiatan

dan lingkungan belajar yang fleksibel atau memadai, serta berbagai sumber belajar. Guru boleh memberikan kesempatan pada anak untuk memilih aktifitasnya sendiri. 5. Peran Guru Dalam Perencanaan Guru perlu merencanakan kebutuhan anak untuk aktivitas mereka, perhatian, 6. stimulasi, kesuksesan, melalui keseimbangan dan kesatupaduan di dalam kelas. Peran Guru Dalam Pengayaan Peran guru adalah memperkaya lingkungan belajar anak. Dengan mengikuti berbagai macam kegiatan yang berguna untuk guru dan murid. Guru membeikan pelajaran kepada murid melalui pengalaman yang didapat secara langsung. 7. Peran Guru Dalam Menangani Masalah Guru sebagai penanganan masalah, guru harus mampu menangani dan membantu masalah setiap muridnya. 8. Peran Guru Dalam Pembelajaran Guru melaksanakan reflektif mengambarkan mengajar sebagai suatu perjalanan yang meningkatkan pengertian diri serta meningkatkan sensitifitas dan pengetahuan terbaik tentang bagaimana menfasilitasi belajar. 9. Peran Guru Dalam Bimbingan Dan Pemeliharaan Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Pemeliharan adalah suatu kegiatan yang lakukan dengan sadar untuk mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak dengan cara tertentu untuk mencapai hasil tertentu. Beberapa fungsi bimbingan dan pemeliharaan. 1. Fungsi pemahaman : usaha untuk membuat paham anak didik.

7

2. Fungsi Pencegahan : usaha untuk mencegah anak didik dari berbagai permasalahan yang dapat menganggu pembelajaran. 3. Fungsi pemeliharaan : usaha untuk terpeliharanya dan berkembangnya anak didik ke kondisi yang positif. 4. Fungsi perbaikan : usaha untuk membantu permasalahan anak didik.

2.4 Memahami Kecerdasan Anak Sebagai seorang guru, kita pun harus lebih jernih memahami arti kecerdasan yang dimiliki oleh tiap siswa kita. Menurut Howard Gardner dalam bukunya yang berjudul "Multiple Intelligences",mengatakan bahwa skala kecerdasan yang selama ini dipakai ternyata memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan seseorang. Gambaran mengenai spektrum kecerdasan yang luas telah membuka mata para pendidik tentang adanya wilayah-wilayah yang secara spontan akan diminati oleh anak-anak dengan semangat yang tinggi. Dengan demikian, masing-masing anak tersebut akan merasa pas menguasai bidangnya masing-masing. Bukan hanya cakap pada bidang tersebut yang memang sesuai dengan minatnya,namun juga akan sangat menguasainya sehingga menjadi amat ahli. Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur: 1. Kecerdasan matematika logika Kecerdasan Marematika - Logika sendiri memuat kemampuan seseorang dalam berfikir secara induktif dan dedukatif, kemampuan berfikir menurut aturan logika, memahami dam menganalisa pola angka-angka serta memecahkan mesalah dengan menggunakan kemampuan berfikir. Anak-anak ini juga sangat menyukai berbagai macam permainan yang banyak melibatkan kegiatan berfikir aktif, seperti: catur, bermain teka-teki, dan sebagainya.

8

2.

Kecerdasan Spiritual Kecerdasan Spiritual mengenai materi tentang ahlak masuk ke

otak kanan sehingga akan tertanam dengan baik dalam diri seseorang anak. Materi yang diberikan sebatas yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti berdoa, atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan keagamaan dan tatak karma. Anak-anak yang memiliki kecerdasaan spiritual seperti, anak yang mau berbagi, anak yang memiliki sopan santun, anak yang menghormati orang tua, teman, dengan orang lain, anak yang terbiasa, 3. Kecerdasan bahasa Kecerdasan Bahasa memuat kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasangagasannya. Anak yang mempunyai kecerdasan bahasa cenderung menyukai hal-hal yang berkaitan dengan bahasa, contohnya menulis, membaca buku, membuat puisi dll. Mereka cenderung belajar menggunakan bahasa verbalisasi. 4. Kecerdasan musical Kecerdasan Musikal memuat kemampuan seseorang untuk peka terhadap suara-suara non verbal yang berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah nada irama. Anak-anak jenis ini cenderung senang sekali mendengarkan nada dan irama yang indah, apakah itu melalui senandung yang dilagukannya sendiri, mendengarkan kaset, radio, pertunjukkan orkestra atau alat musik yang dimainkannya sendiri. Mereka juga lebih mudah mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan-gagasannnya apabila dikaitkan dengan musik.

9

5.

Kecerdasan Visual Spasial Kecerdasan Visual Spasial memuat kemampuan seseorang

untuk memahami secara lebih mendalam mengenai hubungan antara obyek dan ruang. Anak-anak ini memiliki kemampuan misalnya untuk mencintakan imajinasi bentuk dalam pikirannnya, atau kemampuan untuk menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi seperti dijumpai pada orang dewasa yang menjadi pemahat patung atau arsitek suatu bangunan. 6. Kecerdasan Kinestik Kecerdasan Kinestetik memuat kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah. Hal ini dapat dijumpai pada anak-anak yang unggul pada salah satu cabang olah raga, seperti misalnya: bulu tangkis, sepak bola, tenis, renang, basket, dan sebagainya. Atau bisa pula tampil pada anak-anak yang pandai menari, terampil bermain akrobat atau unggul dalam bermain sulap. 7. Kecerdasan Inter-Personal Kecerdasan Inter-personal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga mudah dalam bersosialisai dengan lingkungan di sekelilingnya. Kecerdasan semacam ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial, dimana seorang anak mampu menjalin persahabatan yang akrab dengan teman-temannya, juga termasuk kemampuan seperti memimpin, mengorganisasi, menangani perselisihan antar teman, memperoleh simpati dari anak yang lain, dan sebagainya. 8. Kecerdasan Intra-Personal

10

Kecerdasan Intra-personal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri. Ia cenderung mampu untuk mengenali berbagai kekuatan mapun kelemahan yang ada pada dirinya sendiri. Anak-anak semacam ini senang melakukan introspeksi diri, mengoreksi kekurangan maupun kelemahannnya, kemudian mencoba untuk memperbaiki diri. Beberapa diantaranya cenderung menyukai kesunyian dan kesendirian, merenung dan berdialog dengan dirinya sendiri. 9. Kecerdasan Naturalis Kecerdasan naturalis yaitu kemampuan seseorang untuk peka terhadap lingkungan alam. Misalnya senang berada di lingkungan alam yang terbuka seperti pantai, gunung, cagar alam, hutan, dan sebagainya. Anak-anak dengan kecerdasan seperti ini cenderung suka mengobservasi lingkungan alam seperi aneka macam bebatuan, jenisjenis lapisan tanah, aneka macam flora dan fauna, benda-benda di angkasa, dan sebagainya. Melalui konsepnya mengenai kecerdasan multiple atau kecerdasan ganda ini, Gardner ingin mengoreksi keterbatasan cara berpikir yang konvensional mengenai kecerdasan. Dimana kecerdasan seolah-olah hanya terbatas pada apa yang diukur oleh beberapa test intelegensi yang sempit saja, atau sekedar melihat prestasi yang ditampilkan seorang anak melalui ulangan maupun ujian di sekolah belaka. Dengan memahami konsep kecerdasan sebagaimana di atas, para guru di dorong untuk lebih bisa memahami jenis kecerdasan para siswanya sekaligus dapat mengajarkan materi pelajaran sesuai dengan jenis kecerdasan tersebut. 2.5 Memahami Gaya Belajar Anak Agar proses pembelajaran pada anak dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan maka seorang Guru atau orangtua harus memahami

11

keterminatan dan gaya belajar pada anak. Gaya belajar pada anak yang kita ketahui ada tiga cara yaitu Tipe Visual yaitu melalui indera penglihatan , Auditori yaitu melalui indera pendengaran dan Kinestetik gerakan dan sentuhan tubuh. Berikut ciri-ciri gaya belajar anak. a) Tipe Visual, Lebih mudah mengingat dengan melihat Lebih suka membaca Lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Peka akan warna dan cukup paham akan artistik Duduk tenang saat belajar di tengah situasi ribut dan ramai tanpa merasa terganggu Tertarik pada seni lukis, pahat, dan gambar Melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang mengajar Mudah menghafal tempat dan lokasi. Stimulasinya : gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran , Perangkat grafis bisa berupa film, slide, ilustrasi, coretan, atau kartu gambar . Mintalah untuk membayangkan obyek atau materi yang sedang dipelajari. b) Tipe uditorie Mudah ingat apa yang didengar Senang dibacakan atau mendengarkan Pandai bercerita dan senang membaca dengan suara keras Lebih menyukai humor lisan ketimbang membaca buku Senang berdiskusi, bicara, atau menjelaskan secara Menyenangi seni musik Mudah mempelajari bahasa asing.

panjang-lebar

12

Stimulasinya : bekali tape recorder untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah , libatkan diri dalam kegiatan diskusi, lakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar , rekamlah ide dan pikiran sebelum dituangkan dalam bentuk tulisan. c) Tipe Kinestetik, Gemar menyentuh sesuatu yang dijumpainya Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar Banyak gerakan fisik dan koordinasi tubuh yang baik Saat membaca menunjuk kata-katanya dengan jari tangan Unggul dalam olahraga dan keterampilan tangan Menggunakan gerakan tubuh saat mengungkapkan sesuatu.

Stimulasinya : bisa dengan belajar di sekolah yang menganut sistem active learning, belajar dengan menggunakan model peraga. Model peraga tidak harus menggunakan alat peraga, namun menggunakan gerakan fisik dan koordinasi tubuh yang baik, bebaskan beraktifitas sebelum belajar. Artinya siapkan siswa untuk benar-benar menyadari akan outcomes yang harus dicapai dan teaching and learning yang akan dilakukan, berikan reward dengan memberinya kesempatan untuk melakukan kegiatan yang disukainya namun masih mengembangkan hal yang berkaitan dengan pembelajaran

2.6

Memahami Kepribadian Anak Kepribadian adalah bagian dari diri manusia yang sangat unik, dimana kita memiliki kecenderungan yang cukup besar untuk merespon segala sesuatu. Dengari memahami kepribadian anak berarti kita telah menyingkat waktu kita untuk menebak nebak, berusaha mengerti dan memahami anak , kita jauh lebih mudah memahami anak melalui tipologi kepribadiannya. Teori tentang Kepribadian diumumkan pertama kali oleh Hippocrates ahli filsafat dari Yunani (460-370 SM), kemudian terus berkembang sampai sekarang dan dipopulerkan Florence Littauer dalam buku seri Personality

13

Plus. Menurut teori ini ada empat kepribadian dasar manusia, yakni Sanguinis, Koleris, Melankolis, dan Plegmatis. 1. Sanguin Sanguin, Anak ini memiliki energi yang besar, suka bersenangsenang dan supel. Selain itu suka mencari perhatian, sorotan, kasih sayang, dukungan, dan penerimaan orang-orang di sekelilingnya. Anak sanguin suka memulai percakapan dan menjadi sahabat bagi semua orang. Anak tipe ini biasanya optimis dan selalu menyenangkan. Namun, ia tidak teratur, emosional, dan sangat sensitif terhadap apa yang dikatakan orang terhadap dirinya. Dalam pergaulan, anak sanguin sering dikenal sebagai "si tukang bicara". 2. Koleris, Anak Koleris suka berorientasi pada sasaran. Aktivitasnya dicurahkan untuk berprestasi, memimpin, dan mengorganisasi. Anak koleris menuntut loyalitas dan penghargaan, berusaha mengendalikan dan mengharapkan pengakuan atas prestasinya, serta suka ditantang dan mau menerima tugas-tugas sulit. Tapi mereka juga suka merasa benar sendiri, suka kecanduan jika melakukan sesuatu, keras kepala, dan tidak peka terhadap perasaan orang lain. Anak seperti ini sering diidentifikasi sebagai "si pelaksana". 3. Phlegmatis, Anak phlegmatis yang seimbang, stabil, merasa diri sudah cukup, dan tidak merasa perlu merubah dunia. Ia juga tak suka mempersoalkan hal-hal sepele, tak suka risiko atau tantangan, dan butuh waktu untuk menghadapi perubahan. Si anak kurang berdisiplin dan termotivasi sehingga suka menunda-nunda sesuatu. Kadang, ia dipandang orang lain sebagai "lelet". Bukannya karena ia kurang cerdas, tapi justru karena ia lebih cerdas dari yang lain. Anak phlegmatis tak suka keramaian ataupun banyak bicara. Tapi ia banyak akal dan dapat mengucapkan kata yang tepat di saat yang tepat,

14

sehingga cocok menjadi negosiator. Ia kadang diidentifikasi sebagai "si pengamat" atau "si manis". 4. Melankolis, Anak melankolis ini cenderung diam dan pemikir. Ia berusaha mengejar kesempurnaan dari apa yang menurutnya penting. Anak tipe ini butuh ruang dan ketenangan supaya mereka bisa berpikir dan melakukan sesuatu. Mereka juga berorientasi pada tugas, sangat berhati-hati, perfeksionis, dan suka keteraturan. Karenanya, mereka sering kecewa dan depresi jika apa yang diharapkannya tidak terwujud dengan sempurna. Anak melankolis sering diidentifikasi sebagai "si perfeksionis" atau "si pemikir". 2.7 Mengembangkan Diri Akhirnya, sebagai seorang pendidik yang baik, kita juga perlu serius melatih dan mengembangkan berbagai kemampuan kita secara tekun. Sikap, Bicara, Menyanyi , Bergerak, Kreatif Sikap rendah hati, ramah, penuh sopan santun, namun menjunjung disiplin yang tinggi kiranya merupakan hal yang perlu terus kita kembangkan pada diri kita.Kemampuan berbicara secara jelas, tegas, lancar dan menarik, adalah kemampuan yang dapat kita latih baik secara individual maupun berkelompok. Kemampuan ini sangat penting bagi upaya membina komunikasi yang efektif dengan anak-anak dan orangtua murid, termasuk diantaranya adalah juga untuk bercerita. Kemampuan membaca not, menyanyikan lagu dengan nada yang tepat, irama yang teratur serta nafas yang memadai juga merupakan hal yang perlu dilatih dengan sungguh-sungguh. Ini pun penting untuk kegiatan bercerita atau mengajarkan lagu-lagu baru.Diperlukan kemampuan bergerak yang cukup gesit dan lincah, termasuk menari di hadapan anak-anak, sehingga kita perlu melatihnya dengan rajin berolah raga. Guna mengimbangi kreativitas yang menjadi salah satu ciri anakanak, kita juga perlu terus mengasah dan mempertajam kemampuan

15

kreativitas kita dengan berbagai latihan-latihan sederhana. Guru yang kreatif akan membuat anak berada dalam suasana yang baru dan besemangat untuk mengikuti berbagai program yang kita berikan.

16

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Jika anak dibesarkan dengan celaan ia belajar memaki, jika anak dibesarkan dengan permusuhan ia belajar berkelahi, jika anak dibesarkan dengan cemoohan ia belajar rendah diri, jika anak dibesarkan dengan hinaan ia belajar menyesali diri, jika anak di besarkan dengan toleransi ia belajar menahan diri, jika anak di besarkan dengan kasih sayang dan persahabatan ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan (Donothy law Nolte,1945) Disinilah peran Guru PAUD sangat penting bagi anak usia dini (4-6 th), dengan sifat keibuannya (sabar, telaten, penuh kasih sayang) Guru PAUD akan memberikan pengetahuan dasar bagaimana mengenal lingkungan sekitarnya, bagaimana memahami huruf dan angka dan bagaimana menyayangi orangtua.Untuk mencerdaskan akal dan daya pikirnya pengetahuan dasar juga di berikan seperti bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni untuk menggali potensi dan bakat yang anak-anak miliki sesuai dengan proses perkembangan otaknya. Pada masa itu anak akan belajar mengenal,memahami dan merekam apa yang di dengar, di lihat dan di rasa 3.2 Saran Kesuksesan dan profesionalisme kiranya bukan hanya patut dimiliki oleh para manajer, pengusaha, atau pejabat tinggi. Guru pun pelu memiliki hal itu. Caranya adalah dengan sikap rendah hati, mau belajar dan terus meningkatkan kemampuan diri, serta mau memahami anak-anak dan ruang lingkup pekerjaan kita denga lebih bersungguh-sungguh. Kiranya hal ini akan melahirkan generasi pendidik yang lebih berbobot, sukses dan professional dalam mengerjakan tugas mulianya sebagai seorang pembimbing tunas-tunas bangsa di negeri ini agar anak-anak tersebut bisa menjadi berguna dikemudian hari.

17

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................... DAFTAR ISI .............................................................................................. BAB I PENDAHULUAN 1.1.....................................................Latar Belakang Masalah ................................................................................................... ................................................................................................... 1.3....................................................................Tujuan ..................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 2.1........................................Memahami Pengertian Pendidikan ................................................................................................... ................................................................................................... ................................................................................................... ................................................................................................... 3 4 5 8 2.2.............................................Menjadi Seorang Guru PAUD 2.3.............Peran Guru PAUD Dalam Mencerdaskan Anak Bangsa. 2.4..............................................Memahami Kecerdasan Anak 1 2 1.2............................................................Rumusan Masalah i ii

2.5.............................................Memahami Gaya Belajar Anak ................................................................................................... 11

2.6...........................................Memahami Kepribadian Anak ................................................................................................... 13

2.7.......................................................Mengembangkan Diri ................................................................................................... 15

BAB III PENUTUP

18

3.1.................................................................Kesimpulan .................................................................................................16 3.2.....................................................................Saran .................................................................................................16 DAFTAR PUSTAKA

ii

19

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr,Wb. Puji dan Syukur seraya kita panjatkan kehadirat Alloh SWT tuhan semesta alam, karena kudrot dan irodatnya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul PERAN GURU PAUD DALAM MEMAHAMI TUMBUH KEMBANG ANAK. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw kepada keluarganya, para sahabatnya, serta kita selaku umatnya hingga akhir zaman. Tidak lupa ucapan rasa terima kasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam pembuatan makalah ini. Sehingga pembuatan makalah ini bisa berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan penulis dalam menganalisis guru yang mampu berperan dimasyarakat dengan memahami tumbuh kembang anak. Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan penulis, kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya makalah ini, Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Wassalamualaikum Wr,Wb. Sumedang, Desember 2011

Penulis

20

MAKALAHPERAN GURU PAUD DALAM MEMAHAMI TUMBUH KEMBANG ANAK

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Psikologi Pendidikan Anak Usia Dini Dosen Pembimbing : Ibu Mutiara Swandhina Dra.

Disusun oleh : 1. 2. 3. 4. 5. Nunung Nurjanah Murtini Rina Oktarina Susi Liskawati Wulan Damayanti

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU PAUD STKIP SEBELAS APRIL SUMEDANG 2011 21