2013 review vma b

Post on 17-Feb-2016

230 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ngvh

TRANSCRIPT

Validasi Metode Analisa II

Disampaikan oleh:

Prof.Dr.Sudibyo Martono, M.S., Apt.pada

Seminar dan Workshop ISPE IndonesiaSurabaya, 26-27 Juni 2013

Akurasi

VMA-2013 [ B ] 2

3VMA-2013 [ B ]

Akurasi

Accuracy = Ketepatan

Ketepatan suatu metode analisis

adalah

kesesuaian antara hasil uj i yang diperoleh

dan

nilai sebenarnya yang diterima

4VMA-2013 [ B ]

Cara Evaluasi Accuracy

5VMA-2013 [ B ]

Penentuan Akurasi Metode Analisisdengan cara:

Pertama:

Dengan cara membandingkan hasil analisis metode yang divalidasi dengan hasil analisis yang diperoleh menggunakan metode baku (established reference method)

6VMA-2013 [ B ]

lanjutan…

Kedua:

Dengan menganalisis sampel yang diketahui konsentrasinya (cert if ied reference material, CRM) dan membandingkan hasil analisis terhadap nilai sebenarnya yang dinyatakan dalam CRM

7VMA-2013 [ B ]

Bila CRM Tidak Tersedia

Ketiga:

Tambahkan (spiking) zat baku dengan konsen-trasi yang diketahui (by weight or by volume) ke dalam, matrik* kemudian:

- lakukan ekstraksi analit injekkan ke

alat analisis dan hasil yang diperoleh

ditentukan rekoverinya (%)

Matrik * = …..???

8VMA-2013 [ B ]

Persyaratan Akurasi

Konsentrasi harus mencakup rentang zat yang dianalisis dan salah satunya adalah

konsentrasi yang dekat dengan nilai limit of quant itaion (LoQ)

Perkiraan rekoveri tergantung pada:

- matrik sampel

- prosedur penyiapan sampel, dan

- konsentrasi sampel

[ Lihat Tabel AOAC / HORWITZ ]

9VMA-2013 [ B ]

Akurasi

Misal: Tiga (3) macam konsentrasi yang mencakup

80, 100, dan 120 %

dari nilai kadar sampel

dan masing-masing konsentrasi direplikasi 3 kali

“ Accuracy should be reported as % recovery ”

10VMA-2013 [ B ]

Rekoveri

Rekoveri =Respon hasil ekstraksi

Respon zat baku*X 100 %

* : yang dilarutkan dalam pelarut murni

Perhatikan tata-cara penyiapan sampel

IlustrasiPresisi dan Akurasi

VMA-2013 [ B ] 11

Accuracy vs precision

What would you like to see ?

VMA-2013 [ B ] 12

Poor accuracyGood precision

Accuracy vs precision

VMA-2013 [ B ] 13

Accuracy vs precision

Poor precisionGood accuracy

VMA-2013 [ B ] 14

Totally hopeless! Poor precision Poor accuracy

What would you What would you call this?call this?

Accuracy vs precision

VMA-2013 [ B ] 15

Tingkatan dan Rentang Untuk

Menentukan Akuras i

VMA-2013 [ B ] 16

17VMA-2013 [ B ]

Akurasi

Ahuja dan Dong, 2005.

Bagaimana Menentukan Kriteria

Keberterimaan Akurasi[ Acceptance Criteria ]

???

VMA-2013 [ B ] 18

19VMA-2013 [ B ]

Kriteria Penerimaan

20VMA-2013 [ B ]

Accuracy and Precision

Snyder dkk., 2010, Introduction to Modern Liquid Chromatography, Chpt. 12

21VMA-2013 [ B ]

Recovery Results for C.U.

LoBrutto and Patel, 2007

Linearitas

VMA-2013 [ B ] 22

23VMA-2013 [ B ]

Linearitas

Linearitas suatu metode analisis adalah:

kemampuan metode untuk

mendapatkan hasil uj i (respon)

yang

(secara langsung atau dengan bantuan perubahan matematik)

proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel pada suatu rentang tertentu

24VMA-2013 [ A ]

Linearitas

Dipersiapkan dengan:

minimum lima (5) level konsentrasi dengan

t iga ( 3 ) replikasi

VMA-2013 [ B ]

Kurva Baku [ 3 replikasi ]

25

Lakukan replikasi !

26VMA-2013 [ B ]

lanjutan…

Linearitas ditentukan dengan menganalisis:

t iga hingga enam kali penginjeksian dari

lima atau lebih konsentrasi zat standar

yang terletak antara

80 - 120 %

rentang

konsentrasi yang diperkirakan

27VMA-2013 [ B ]

Linearitas dapat disiapkan dengan cara:

1. Minimum 5 konsentrasi zat standar (dari

pengenceran larutan induk)

atau

2. Minimum 5 konsentrasi zat standar (dari

masing-masing penimbangan zat standar)

Mana yang direkomendasikan ?

Mengapa ?

28VMA-2013 [ B ]

lanjutan…

Linearity = Linieritas - hasil pengukuran menggunakan suatu

metode analisis yang berupa: abs, luas area, atau t inggi puncak menunjukkan proporsio-

nalitas dengan kadar zat yang dianalisis

Syarat:

Y = bX + a

Koefisien korelasi [ r ] 0,999≥

Kazakevich and LoBrutto, 2007, p.471-481; Ahuja and Rasmussen, 2007, p.292;

Snyder dkk., 1997, p. 691 dan Chan dkk., 2004, p.16.

29VMA-2013 [ B ]

30VMA-2013 [ B ]

Linearity Assay & C.U.

31VMA-2013 [ B ]

Low-Level Linearity

Rentang [ Range ]

VMA-2013 [ B ] 32

33VMA-2013 [ B ]

Rentang

Rentang suatu metode analisis adalah interval antara t ingkat paling atas dan paling bawah

yang sudah terbukt i dapat ditentukan dengan akurasi, presisi, dan linearitas menggunakan

metode sepert i yang ditulis

Rentang biasanya digambarkan/ dinyatakan dalam unit (%, ppm) yang diperoleh dengan

metode analit ik tersebut

34VMA-2013 [ B ]

Rentang Minimum

Jenis analisis Rentang [ % ]

PK. Kadar Obat atau Sediaan Obat

80 - 120

Keragaman kandungan 1- 130[ atau lebih lebar ]

Uji disolusi +/- 20

ICH, Q 2A and 2B, 2005 / ICH Q2 (R1)

Tingkatan dan Rentang Untuk

Menentukan Linearitas

VMA-2013 [ B ] 35

36VMA-2013 [ B ]

Linearitas

Ahuja dan Dong, 2005.

37VMA-2013 [ B ]

Linearitas

Ahuja dan Dong, 2005.

38VMA-2013 [ B ]

Range

Snyder dkk., 2010, Introduction to Modern Liquid Chromatography, Chpt. 12

Limit of Detection [ LoD ]dan

Limit of Quantitation [ LoQ ]

VMA-2013 [ B ] 39

40VMA-2013 [ B ]

Limit of Detection [LoD]

LoD adalah konsentrasi analit terrendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi tetapi

t idak diperlukan secara kuant itat if

Pada HPLC, LoD adalah jumlah zat yang diinjeksikan untuk menghasilkan t inggi puncak paling t idak 2 atau 3 kali t inggi

puncak baseline noise level

41VMA-2013 [ B ]

Limit of Quantitation

LoQ adalah jumlah zat minimum yang diinjeksikan untuk memberikan hasil

pengukur-an secara telit i

Pada HPLC, biasanya t inggi puncak 10 hingga 20 kali lebih t inggi dibanding baseline noise

Sejumlah sampel dengan konsentrasi analit menurun (semakin kecil) diinjeksikan 6 kali,

Hitunglah nilai RSD-nya

42VMA-2013 [ B ] Ermer and Miller, 2005, p.101

43VMA-2013 [ B ]

44VMA-2013 [ B ]

Paper penentuan LoD

Ermer and Miller, 2005, p.111

45VMA-2013 [ B ]

Penentuan LoD dan LoQ

Ermer and Miller, 2005, p.110

46VMA-2013 [ B ]

47VMA-2013 [ B ]

48VMA-2013 [ B ]

LoD dan LoQ

49VMA-2013 [ B ]

Limit of Detection

50VMA-2013 [ B ]

LoD PGE2

Robustness

VMA-2013 [ B ] 51

52VMA-2013 [ B ]

Robustness

Robustness adalah ukuran kinerja (performance) suatu metode analisis apabila

perubahan kecil yang disengaja diterapkan pada kondisi metode tersebut

Tujuan validasi parameter ini untuk mengiden-t if ikasi (bila ada) kondisi metode mana yang

paling krit is untuk menampilkan kinerja metode dengan baik

53VMA-2013 [ B ]

Parameter Robustness

Parameter Nominal Low value High value

Percent organic in mobile phase 25 20 30

Flow rate (mL/min) 1.0 0.8 1.2

Buffer pH 7.2 6.8 7.6

Buffer concentration (mM) 20 15 25

Column temperature (0C) 30 25 35

Detector wavelength (nm) 220 210 230

HPLC Column Different batches for same column type

54VMA-2013 [ B ]

Robustness [ isocratic ]

Snyder dkk., 2010, Introduction to Modern Liquid Chromatography, Chpt. 12

55VMA-2013 [ B ]

Robustness [ gradient ]

Snyder dkk., 2010, Introduction to Modern Liquid Chromatography, Chpt. 12

56VMA-2013 [ B ]

System Suitability

Ermer and Miller, 2005, p.351

57VMA-2013 [ B ]

System Suitability Test [ FDA ]

Snyder dkk., 2010, Introduction to Modern Liquid Chromatography, Chpt. 12

58VMA-2013 [ B ]

Penyimpangan λ-maks

Ahuja and Rasmussen, 2007, HPLC Method Development for Pharmaceutical, Chpt. 9

59VMA-2013 [ B ]

Injector/Autosampler

Ahuja and Rasmussen, 2007, HPLC Method Development for Pharmaceutical, Chpt. 9

60VMA-2013 [ B ]

Temperatur Kolom

Ahuja and Rasmussen, 2007, HPLC Method Development for Pharmaceutical, Chpt. 9

61VMA-2013 [ B ]

Stability of Solution

Kazakevich and LoBrutto, 2007, p.485-486.

62VMA-2013 [ B ]

Method Adjustmentor

Method Modification

63VMA-2013 [ B ]

Perlukah

Metode Titrasi DiValidasi ???

VMA-2013 [ B ] 64

65TITRASI, 2012

VMA-2013 [ B ]

Validasi Metode Titrasi

2005

66

67VMA-2013 [ B ]

Volumetric solut ion do not differ from the prescribed strength by more than 10 per cent. The molarity of the volumetric solut ion is determined by an appropriate number of t it rat ions. The repeatability does not exceed 0.2 per cent (relat ive standard deviat ion).

Misal, akan dibuat larutan baku 0,1 N,

European Pharmacopoeia 6.0 2008 (p.514), 4.2.2

0,09 - 0,11 [ RSD ≤ 0,2 % ]

Yang diperbolehkan :

VMA-2013 [ B ]

Ermer and Miller, 2005, p.327

68

VMA-2013 [ B ] 69

VMA-2013 [ B ] 70

Terima KasihE-mail : sudib_kekes@yahoo.co.id

top related