turbocharger pk2_2

25
PRAKTIK KENDARAAN 2

Upload: desmi-tri-mersi

Post on 18-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

MATERI PEMBELAJARAN MOTOR DIESEL DOSEN PENGAMPUH YOSEP EFENDI, M.PD

TRANSCRIPT

Page 1: Turbocharger PK2_2

PRAKTIK KENDARAAN 2

Page 2: Turbocharger PK2_2
Page 3: Turbocharger PK2_2

Tekanan balik akan menyebabkan penurunan tenaga mesin, sebab proses pembuangan gas buang dari dalam silinder terhambat shg menurunkan besarnya rendamen volumetrik

Pemakaian bahan bakar bertambah, penurunan pada point pertama, menyebabkan penambahan bb untuk mencapai tenaga yang sama

Temperatur katup buang bertambah, memperlambat aliran gas buang keluar silinder.

Temperatur air pendingin bertambah.

Page 4: Turbocharger PK2_2

GRAFIK INI MENUNJUKAN BAHWA KENAIKAN

TEKANAN BALIK AKAN MENINGKATKAN TENAGA

YANG HILANG (LOSS).

Tekanan Balik Kerugian Tenaga 2 LB/IN2 2 BHP 5 LB/IN2 7 BHP 10 LB/IN2 12 BHPPada kecepatan 60 mile/jam

Page 5: Turbocharger PK2_2

GRAFIK INI MENUNJUKAN BAHWA KENAIKAN

TEKANAN BALIK AKAN MENINGKATKAN

KONSUMSI BAHAN BAKAR.

Tekanan Balik Konsumsi BB 2 LB/IN2 0.1125 GL/BHP 5 LB/IN2 0.124 GL/BHP 10 LB/IN2 0.129 GL/BHP

Page 6: Turbocharger PK2_2

Turbocharger merupakan perlengkapan untuk mengubah sistem pemasukan udara kedalam silinder. Sistem alami menjadi sistem paksa.

Sistem paksa ini menguntungkan bagi motor Diesel, karena membawa dampak positif terhadap fungsinya.

Menambah jumlah udara pembakaran & mengurangi polusi gas buang.

Page 7: Turbocharger PK2_2

Tekanan akhir kompresi akan lebih tinggi, berarti temperaturnya juga lebih tinggi, maka akan memperpendek ignition delay.

Jumlah oksigen yang bertambah akan menghasilkan kecenderungan proses pembakaran yang lebih baik, berarti daya yang lebih besar

Proses penurunan kadar polusi gas buang, yaitu kandungan panasnya berkurang untuk memutar turbin

Daya motor bertambah karena tekanan akhir proses pembakaran bertambah, karena tekanan akhir kompresi yang bertambah dan proses pembakaran menghasilkan kalor yang lebih banyak = tekanan yang lebih tinggi.

Page 8: Turbocharger PK2_2

Terdiri dari dua sudu, satu berupa turbin gas, dihubungkan dengan sebuah poros dengan

kompresor udara.

Turbin gas berfungsi sebagai penggerak

(memanfaatkan energy panas gas buang).

Kompresor diputar oleh turbin berfungsi untuk

menghisap dan menekan udara ke dalam silinder

Page 9: Turbocharger PK2_2

Tubin GasKompresorKatup By Pass

Page 10: Turbocharger PK2_2

Gas buang dialirkan melalui Turbin Gas hingga turbin berputar, baru kemudian keluar.

Turbin Gas kemudian memutar Sudu 2 Kompresor. Putaran kompresor – menghisap udara luar dan

menekannya ke dalam silinder. Hal ini berarti proses pemasukan udara secara paksa.

Dengan sistem pemasukan paksa (Turbocharger) ini menghasilkan jumlah udara yang lebih banyak dibandingkan dengan sistem pemasukan alami .

Pada Motor Diesel yang mengunakan Turbocharger selalu dilengkapi dengan katup relay untuk mengontrol dan memberikan jalur by pass untuk gas buang – untuk mengontrol naiknya back pressure/tekanan balik gas buang.

Page 11: Turbocharger PK2_2

Pengembangan Turbocharger masih terus berlangsung, karena diperolehnya pertambahan tenaga tanpa menambah konsumsi bahan bakar

Polusi gas beracun dan asap dapat dikurangi. Udara yang ditekan kompresor, temperaturnya

akan naik. Kondisi ini akan menyebabkan berkurangnya volume mengembang, shg mengurangi efisiensi.

Oleh karena itu dikembangkan sistem pendingin udara tersebut. Shg menambah jml udara yang dimasukan ke dalam silinder.

Pengembangan turbocharger (T) selanjutnya menjadi turbo after cooler (TA).

Page 12: Turbocharger PK2_2

Konstruksinya sama dengan turbochager biasa. Bedanya titambahkan alat pendingin pada intake

manifold. Tujuannya – mendinginkan udara yang ditekan oleh

kompresor yang naik tekanannya, berarti temperaturnya juga naik. Kondisi ini menyebabkan kuantitas udara berkurang.

Untuk menaikan kuantitas udara maka harus diturunkan tekanannya – yaitu dengan menurunkan temperatur udara tersebut.

Dengan demikian Motor Diesel dengan Turbo After Cooler (TA) akan menerima jumlah udara yang lebih banyak dibandingkan yang menggunakan Turbochager.

Sistem pendinginan pada intake manifold meng gunakan air pendingin mesin yang keluar dari radiator.

Page 13: Turbocharger PK2_2
Page 14: Turbocharger PK2_2

TurbochargerNatural Aspirate

Pada 1800 rpm

Power T : 975 BhpPower NA : 775 Bhp

Torque T : 2.825 lb/ftTorque NA : 2.300 lb/ft

Fuel Kons. T : .395 lb/Bhp hrFuel Kons. NA: .415 lb/Bhp hr

Page 15: Turbocharger PK2_2

Motor Diesel yang menggunakan Turbocharger menghasilkan momen yang lebih tinggi, pada putaran mesin 1800 rpm berbeda sekitar 525 lb/ft

Motor Diesel yang menggunakan Turbocharger menghasilkan power yang lebih tinggi, pada putaran mesin 1800 rpm berbeda sekitar 200 bhp.

Motor Diesel yang menggunakan Turbocharger mengkonsumsi bahan bakar yang lebih sedikit, pada putaran mesin 1800 rpm berbeda sekitar 0,02 lb/bhp hr

Page 16: Turbocharger PK2_2
Page 17: Turbocharger PK2_2

Grafik di atas membandingkan power output Motor Diesel antara Motor Diesel NA, T, dan TA.

Grafik tersebut dibuat berdasarkan penelitian pada mesin yang sama, yang dapat divariasi.

Sehingga pada rpm yang sama, Motor Diesel dengan TA menghasilkan power yang paling besar.

Kalau dikaitkan dengan grafik sebelumnya, untuk menghasilkan putaran yang sama sebagai indicator power yang dihasilkan, berarti motor diesel dengan T atau TA akan lebih sedikit bahan bakar yang dibakar.

Page 18: Turbocharger PK2_2

1. Semuanya berangkat karena kuantitas udara yang dikompresikan.

2. Pembakaran bahan bakar memerlukan O2, semakin tersedia akan semakin banyak bb yang akan terbakar – berarti menambah jumlah panas yang dihasilkan – akhirnya tekanan akhir dalam silinder akan lebih tinggi.

3. Kuantitas Udara – menentukan tekanan akhir langkah kompresi. Kuantitas yang lebih besar – menghasilkan tekanan yang lebih tinggi. Hasil ini berarti akan meng-hasilkan komulatif tekanan akhir pem-bakaran yang lebih tinggi.

Page 19: Turbocharger PK2_2

4. Kuantitas udara akan menentukan temperatur akhir kompresi. Semakin besar kuantitas udara – semakin tinggi temperatur. Semakin tinggi temperature – semakin pendek ignition delay. Semakin pendek Ignition delay – semakin besar power yang dihasilkan.

5. Namun yang perlu diingat orientasi penggunaan adalah kebutuhan. Untuk kebutuhan kenyaman-an dan kecepatan Motor Diesel tidak/belum bisa menyaingi motor Bensin.

6. Nah apakah ide anda untuk memenangkan motor Diesel dalam persaingan tersebut?

Page 20: Turbocharger PK2_2
Page 21: Turbocharger PK2_2
Page 22: Turbocharger PK2_2
Page 23: Turbocharger PK2_2
Page 24: Turbocharger PK2_2
Page 25: Turbocharger PK2_2

Sekian, Terima Kasih