tuga iship

13
LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) F1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENYULUHAN TENTANG HIV-AIDS PADA REMAJA Oleh : dr. Muhammad Agita Hutomo, MMR Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Tegalrejo

Upload: muhammad-agita-hutomo

Post on 15-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

internship dokter

TRANSCRIPT

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)F1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PENYULUHAN TENTANG HIV-AIDS PADA REMAJA

Oleh :dr. Muhammad Agita Hutomo, MMRPusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan TegalrejoYogyakarta - DIYPeriode Juli November 2014BAB ILatar Belakang

Penularan HIV/AIDS di Indonesia saat ini semakin mengkhawatirkan. Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi dalam acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional yang dilaksanakan di Surabaya, menegaskan setiap tahun penularan HIV/AIDS bagi anak muda terus meningkat. Epidemi HIV/AIDS telah menyebar dengan cepat. Penyakit ini 20 tahun yang lalu belum dikenal sama sekali, akan tetapi saat ini diperkirakan lebih dari 60 juta orang terinfeksi dan lebih dari 21 juta orang meninggal karenanya. Rata-rata setiap harinya terdapat 14 ribu orang terinfeksi, sebagian adalah usia remaja antara 15-24 tahun. AIDS telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat di seluruh dunia. Perkiraan secara nasional oleh Kementerian Kesehatan tahun 2002 jumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia adalah sekitar 90 130 ribu orang. Akan tetapi yang tercatat dan dilaporkan hanya sekitar 6000 orang sejak 1987. Sampai sekarang di Indonesia telah ditemukan banyak kasus terinfeksi HIV/AIDS yang jumlahnya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kasus terbanyak infeksi HIV/AIDS di Indonesia berturut-turut ditemukan di DKI Jakarta, Papua, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau dan Riau. Sedangkan kelompok umur yang paling banyak ditemukan kasus HIV/AIDS adalah kelompok umur dewasa muda yaitu usia 20 29 tahun, disusul berturut-turut 30-39 tahun, 40-49 tahun dan 15-19 tahun. Menurut jenis penularannya kasus HIV/AIDS terbanyak ditemukan pada pengguna jarum suntik (Intravenous Drugs Users), disusul pasangan heteroseksual, homoseksual, penularan saat persalinan, transfusi darah dan lain-lain. Saat ini Indonesia tidak lagi tergolong sebagai Negara dengan prevalensi infeksi rendah, akan tetapi sudah terjadi peningkatan status menjadi epidemi terkonsentrasi. Data sampai Desember 2001 menunjukkan, ada 1.978 kasus HIV positif dan 671 kasus AIDS di Indonesia. Diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat hingga 80.000-120.0000 kasus pada tahun 2010. Ironisnya, sekitar 30% penderitanya adalah remaja, baik yang ditularkan melalui penyalahgunaan nafza, maupun yang ditularkan dari ibu pengidap HIV/AIDS yang sejak muda telah mengkonsumsi napza kepada bayi-bayi yang dilahirkannya. Bahkan, yang lebih parah lagi hanya sebagian kecil saja dari mereka yang tahu kalau dirinya terinfeksi. Faktor- faktor yang menyebabkan peningkatan cepat epidemi di Indonesia antara lain terbanyak adalah penggunaan narkoba dengan jarum suntik yang tidak steril, peningkatan atau meluasnya industri seks yang melayani 7-10 juta konsumen setiap tahun serta minimnya penggunaan kondom oleh pelanggan pekerja seks komersil. Apabila tidak segera ditanggulangi maka, HIV/AIDS akan dengan cepat meniadakan kemajuan pembangunan yang telah dicapai bangsa selama ini. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan pengetahuan komprehensif tentang HIV/ AIDS pada penduduk usia 15-24 masih rendah, hanya 11,4 persen.BAB II

Permasalahan1. Masih kurangnya pengetahuan remaja terutama remaja mengenai HIV/AIDS.

2. Masih banyaknya angka kejadian HIV/AIDS dikarenakan pemahaman yang kurang mengenai HIV/AIDS terutama pada remaja.3. Masih kurangnya pengetahuan remaja mengenai cara penularan HIV/AIDS dan bahaya yang ditimbulkannya.

TujuanSetelah mendapatkan penyuluhan mengenai HIV-AIDS, remaja diharapkan dapat :

1. Mengetahui dan mengerti mengenai HIV-AIDS

2. Mengetahui dan mengerti tentang gejala-gejala HIV-AIDS

3. Mengetahui faktor-faktor resiko terkena HIV-AIDS 4. Mengetahui pengobatan HIV-AIDS

5. Mengetahui cara-cara pencegahan HIV-AIDS

BAB III

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai HIV/AIDS dilakukan melalui kegiatan penyuluhan yang menggunakan metode ceramah dimana sasaran yang akan diberikan penyuluhan adalah Desa Candinata Kecamatan Kutasari Purbalingga. Pada kegiatan tersebut juga dilakukan sesi tanya jawab. Pada kegiatan penyuluhan tersebut akan dijelaskan mengenai pengertian, bahaya HIV/AIDS, penyebab, gejala, penularan, kelompok yang beresiko terkena HIV/AIDS, pencegahan dari HIV/AIDS dan usaha yang dilakukan jika terkena AIDS. HIV (Human ImmunoDevesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia dan AIDS (Acguired ImmunoDeviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar. Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal. Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah : a.Berat badan turun dengan drastis. b.Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 C) c.Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab. d.Mencret atau diare yang berkepanjangan.

e.Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM). f.Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan. g.Sariawan yang tidak sembuh-sembuh. Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian. Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular seperti virus influensa. Kita tidak usak terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak akan menular dengan cara cara seperti di bawah ini : a.Hidup serumah dengan penderita AIDS (asal tidak mengadakan hubungan seksual). b.Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita. c.Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS. d.Makan dan minum. e.Gigitan nyamuk dan serangga lain. f.Sama-sama berenang di kolam renang Hal-hal diatas bukan penyebab menularnya AIDS. Penularan AIDS dapat terjadi melalui cara-cara sebagai berikut: a.Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV b.Transfusi darah yang mengandung virus HIV c.Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang mengidap virus AIDS d.Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS kepada janin yang dikandungnya. Kelompok yang mempunyai resiko tinggi tertular AIDS antara lain: a.Mereka yang sering melakukanhubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya. b.Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks ( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari. c.Penerima transfusi darah d.Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS. e.Pecandu narkotika suntikan. f.Pasangan dari pengidap AIDS Banyak hal yang dilakukan untuk mencegah agar tidak terkena maupun menularkan penyakit HIV/AIDS tersebut, yaitu: a.Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain. b.Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual. c.Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya. d.Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah. e.Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin sterilisasinya. Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh remaja tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan remaja, agar seluarh remaja dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus AIDS. Usaha-usaha yang dilakukan jika terinfeksi virus AIDS disebut juga penerapan strategi pengobatan baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS sangat penting mengetahui dinamika HIV, serta perjalanan penyakit ( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan pengobatan tepat waktu.

BAB IV

1. Kegiatan Penyuluhan siswa sekolah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta2. Sasaran Siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta3. Lokasi Aula SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta4. Waktu

Waktu pelaksanaan : 04 Agustus 2014 Pukul : 13.00-15.00 WIB

5. Peserta Peserta 100 orang.

6. Metode dan teknik Tatap muka, penyuluhan dan diskusi

7. Media saluran komunikasi Power PointBAB VKESIMPULANa. Monitoring Monitoring dilakukan dengan memberikan sesi tanya jawab dalam penyuluhan.b. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan memberikan umpan balik pertanyaan secara lisan atau kualitatif pada siswa.

c. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penyuluhan ini adalah HIV AIDS merupakan penyakit yang sangat mematikan yang dapat menular dengan mudah melalui darah dan sekret. Sehingga, HIV AIDS harus dicegah dengan mengeliminisis sumber penularannya. Hal ini sangat penting diketahui remaja mengenai tanda, gejala, pengobatan serta pencegahannya.d. Saran

Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini, remaja dapat mencegah terjadinya penularan HIV AIDS dan menjauhi segala hal yang dapat memicu terjadinya penularan penyakit tersebut. Kedepannya agar kegiatan ini dapat terus dilaksanakan.

Komentar/Umpan Balik :

Yogyakarta, 28 Oktober 2014

Dokter Internsip,Dokter Pendamping,

dr. Muh Agita H, MMRdr. Widyastuti