lapkas iship obgyn peb
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
1/29
LAPORAN KASUS
KEHAMILAN DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT
OLEH:
dr. Anditha Namira Rezk Sit!m"#$
PENDAMPING:
Dr. I%ma Ninda Nin&%ih
Dr. 'itrika R Ria%a
PEMBIMBING:
dr. U(an& Rid)an P* S".OG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
DR. TENGKU MANS+UR TAN,UNG BALAIPROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA
TAN,UNG BALAI
-/0
KATA PENGANTAR
1
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
2/29
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Kehami$an den&an Preek$am"%ia
Berat”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersi!at membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengu"apkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampaiakhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai setiap langkah kita.
#edan $%&'
Penulis
DA'TAR ISI
2
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
3/29
Kata Pen&antar............................................................................................... i
Da1tar I%i........................................................................................................ii
Ba2 / Pendah#$#an ........................................................................................ /
Ba2 - Tin(a#an P#%taka ................................................................................ 3
$.& Preeklamsia.......................................................................................... (
$.&.&. )e!inisi ................................................................................... (
$.&.$. *tiologi ................................................................................... (
$.&.(. +lasi!ikasi ............................................................................... ,
$.&.,. nsidensi dan aktor /esiko .................................................... 0
$.&.0. Pato!isiologi............................................................................. 1
$.&.'. #ani!estasi +linis ................................................................... &%
$.&.1. Penatalaksanaan ...................................................................... &&
$.&.2. Pen"egahan ............................................................................. &2
Ba2 III La"!ran Ka%#% ................................................................................. -/
Ba2 I4 Di%k#%i Ka%#% .................................................................................... -5
Ba2 4 Da1tar P#%taka .................................................................................... -6
BAB I
PENDAHULUAN
3
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
4/29
Preeklampsia 3P*4 merupakan kumpulan gejala atau sindroma yang
mengenai wanita hamil dengan usia kehamilan di atas $% minggu dengan tanda
utama berupa adanya hipertensi dan proteinuria.5mumnya wanita hamil tersebut
tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan 6askular atau hipertensi sebelumnya.&
*tiologi preeklampsia sampai sekarang belum diketahui dengan
pasti.&$7anyak teori dikemukakan tetapi belum ada yang mampu memberi
jawaban yang memuaskan.8leh karena itu preeklampsia sering disebut sebagai
“the disease o! theory”.(
nsidens preeklampsia sebesar ,90 kasus per &%.%%% kelahiran hidup padanegara maju.)i negara berkembang insidensnya ber6ariasi antara '9&% kasus per
&%.%%% kelahiran hidup./erata insidensi preeklampsia pada umumnya 0:
kejadian ini dipengaruhi oleh paritas predisposisi ras genetik dan
lingkungan.,0Angka kematian ibu akibat kasus preeklampsia ber6ariasi antara %-
,:.Penyebab kematian terbanyak wanita hamil akibat preeklampsia adalah
perdarahan intraserebral dan edema paru.*!ek preeklampsia pada kematian
perinatal berkisar antara &%-$2:.Penyebab terbanyak kematian perinataldisebabkan prematuritas pertumbuhan janin terhambat dan solutio plasenta.$
Angka kejadian preeklampsia rata-rata sebanyak ': dari seluruh
kehamilan dan&$: pada kehamilan primigra6ida. +ejadian penyakit ini lebih
banyak dijumpai padaprimigra6ida terutama primigra6ida pada usia muda
daripada multigra6ida.$
BAB II
TIN,AUAN PUSTAKA
4
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
5/29
-./. Preek$am"%ia
-././ De1ini%i
Preeklampsia 3P*4 merupakan kumpulan gejala atau sindroma yang
mengenai wanita hamil dengan usia kehamilan di atas $% minggu dengan tanda
utama berupa adanya hipertensi dan proteinuria. 7ila seorang wanita memenuhi
kriteria pree"lampsia dan disertai kejang yang bukan disebabkan oleh penyakit
neurologis dan atau koma maka ia dikatakan mengalami eklampsia. 5mumnya
wanita hamil tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan 6askular atau
hipertensi sebelumnya.&
+umpulan gejala itu berhubungan dengan 6asospasme peningkatan
resistensi pembuluh darah peri!er dan penurunan per!usi organ.+elainan yang
berupa lesi 6askuler tersebut mengenai berbagai sistem organ termasuk
plasenta.Selain itu sering pula dijumpai peningkatan akti6asi trombosit dan
akti6asi sistem koagulasi.&-1
-./.-. Eti!$!&i
*tiologi preeklampsia sampai sekarang belum diketahui dengan
pasti.7anyak teori dikemukakan tetapi belum ada yang mampu memberi jawaban
yang memuaskan.8leh karena itu preeklampsia sering disebut sebagai “the
disease o! theory”. Teori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal
berikut;(
&. peningkatan angka kejadian preeklampsia pada primigra6ida kehamilan
ganda hidramnion dan mola hidatidosa$. peningkatan angka kejadian preeklampsia seiring bertambahnya usia
kehamilan(. perbaikan keadaan pasien dengan kematian janin dalam uterus,. penurunan angka kejadian preeklampsia pada kehamilan-kehamilan
berikutnya0. mekanisme terjadinya tanda-tanda preeklampsia seperti hipertensi edema
proteinuria kejang dan koma
5
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
6/29
Sedikitnya terdapat empat hipotesis mengenai etiologi preeklampsia hingga saat
ini yaitu; ,
&. skemia plasenta yaitu in6asi tro!oblas yang tidak normal terhadap arteri
spiralis sehingga menyebabkan berkurangnya sirkulasi uteroplasenta yang
dapat berkembang menjadi iskemia plasenta.$. Peningkatan toksisitas 6ery low density lipoprotein 3im proteolitik dan radikal bebas.,. ?enetik.
Teori yang paling diterima saat ini adalah teori iskemia plasenta.Namun
banyak !aktor yang menyebabkan preeklampsia dan di antara !aktor-!aktor yang
ditemukan tersebut seringkali sukar ditentukan apakah !aktor penyebab atau
merupakan akibat.
-./.3. K$a%i1ika%i
Preeklampsia dibagi menjadi preeklampsia ringan dan preeklampsia berat 3P*74.&-
'
&. Preeklampsia ringan
)ikatakan preeklampsia ringan bila;
a4 Tekanan darah sistolik antara &,%-&'% mm@g dan tekanan darah b4 diastolik %-&&% mm@g"4 Proteinuria minimal 3B $gC=C$, jam4d4 Tidak disertai gangguan !ungsi organ
$. Preeklampsia berat
)ikatakan preeklampsia berat bila;
a4 Tekanan darah sistolik D &'% mm@g atau tekanan darah diastolik D &&%
mm@g b4 Proteinuria 3D 0 gC=C$, jam4 atau positi! ( atau , pada pemeriksaan
kuantitati! "4 7isa disertai dengan ;
i. 8liguria 3urine E ,%% m=C$,jam4ii. +eluhan serebral gangguan penglihatan
iii. Nyeri abdomen pada kuadran kanan atas atau daerahepigastrium
i6. ?angguan !ungsi hati dengan hiperbilirubinemia
6
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
7/29
6. *dema pulmonum sianosis6i. ?angguan perkembangan intrauterine
6ii. #i"roangiopathi" hemolyti" anemia trombositopenia
(. Fika terjadi tanda-tanda preeklampsia yang lebih berat dan disertai
denganadanya kejang maka dapat digolongkan ke dalam eklampsia.
Preklampsia berat dibagi dalam beberapa kategori yaitu;
a. P*7 tanpa impending eclampsia b. P*7 dengan impending eclampsia dengan gejala-gejala impending di
antarany anyeri kepala mata kabur mual dan muntah nyeri epigastrium dan
nyeri abdomen kuadran kanan atas.
-./.7. In%iden% dan 'akt!r Re%ik!
nsidens preeklampsia sebesar ,90 kasus per &%.%%% kelahiran hidup pada
negara maju. )i negara berkembang insidensnya ber6ariasi antara '9&% kasus per
&%.%%% kelahiran hidup. Angka kematian ibu akibat kasus preeklampsia ber6ariasi
antara %-,:.
Angka kematian ibu meningkat karena komplikasi yang dapat mengenai
berbagai sistem tubuh. Penyebab kematian terbanyak wanita hamil akibat
preeklampsia adalah perdarahan intraserebral dan edema paru. *!ek preeklampsia
pada kematian perinatal berkisar antara &%-$2:.Penyebab terbanyak kematian
perinatal disebabkan prematuritas pertumbuhan janin terhambat dan solutio
plasenta. Sekitar 10: eklampsia terjadi antepartum dan sisanya terjadi pada
postpartum. @ampir semua kasus 30:4 eklampsia antepartum terjadi pada
trimester ketiga.,-0
Angka kejadian preeklampsia rata-rata sebanyak ': dari seluruh
kehamilan dan &$: pada kehamilan primigra6ida. +ejadian penyakit ini lebih
banyak dijumpai pada primigra6ida terutama primigra6ida pada usia muda
daripada multigra6ida.(
Penelitian mengenai pre6alensi preeklampsia dan P*7 di ndonesia
dilakukan di /umah Sakit )enpasar. Pada primigra6ida !rekuensi
preeklampsiaCeklampsia lebih tinggi bila dibandingkan dengan multigra6ida
terutama primigra6ida muda. @asil penelitian tersebut menunjukkan insidensi
7
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
8/29
preeklampsia pada primigra6ida &&%(:. Angka kematian maternal akibat
penyakit ini 2%1: dan angka kematian perinatal $1,$:. Sedangkan pada
periode Fuli &1 sCd Funi $%%% didapatkan && kasus 3&$&:4 P*7 dengan 00
kasus di antaranya dirawat konser6ati!.
)ari berbagai ma"am !aktor risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan
maka dapat dikelompokkan sebagai berikut.,'
&4 Primigra6ida$4 @iperplasentosis seperti molahidatidosa kehamilan ganda diabetes melitus
hidrops !etalis bayi besar.(4 5mur yang ekstrim.,4 /iwayat keluarga yang pernah mengalami preeklampsia dan eklampsia04 Penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil'4 8besitas
-./.8. Pat!1i%i!$!&iPerubahan pokok yang didapatkan pada preeklampsia adalah adanya
spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. 7ila spasme
arteriolar juga ditemukan di seluruh tubuh maka dapat dipahami bahwa tekanan
darah yang meningkat merupakan kompensasi mengatasi kenaikan tahanan peri!er
agar oksigenasi jaringan tetap ter"ukupi. Sedangkan peningkatan berat badan dan
edema yang disebabkan penimbunan "airan yang berlebihan dalam ruang
interstitial belum diketahui penyebabnya. 7eberapa literatur menyebutkan bahwa
pada preeklampsia dijumpai kadar aldosteron yang rendah dan kadar prolaktin
yang tinggi dibandingkan pada kehamilan normal. Aldosteron penting untuk
mempertahankan 6olume plasma dan mengatur retensi air serta natrium. Pada
preeklampsia permeabilitas pembuluh darah terhadap protein meningkat.&-'
Turunnya tekanan darah pada kehamilan normal ialah karena 6asodilatasi
peri!er yang diakibatkan turunnya tonus otot polos arteriol. @al ini kemungkinan
akibat meningkatnya kadar progesteron di sirkulasi dan atau menurunnya kadar
8
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
9/29
6asokonstriktor seperti angiotensin adrenalin dan noradrenalin dan atau
menurunnya respon terhadap >at->at 6asokonstriktor. Semua hal tersebut akan
meningkatkan produksi 6asodilator atau prostanoid seperti P?*$ atau P?$. Pada
trimester ketiga akan terjadi peningkatan tekanan darah yang normal seperti
tekanan darah sebelum hamil. &-'
7anyak teori yang dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan
yaitu;&. Teori +elainan
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
10/29
$. Teori skemia Plasenta dan pembentukan radikal bebasPlasenta yang mengalami iskemia dan hipoksia akan menghasilkan
oksidan. Salah satu oksidan penting yang dihasilkan plasenta iskemia adalah
radikal hidroksil yang sangat toksis khususnya terhadap membran sel endotel
pembuluh darah. /adikal hidroksil akan merusak membran sel yang
mengandung banyak asam lemak tidak jenuh menjadi peroksida lemak
Peroksida lemak selain akan merusak sel juga akan merusak nukleus dan
protein sel endotel. Produksi oksidan dalam tubuh yang bersi!at toksis selalu
diimbangi dengan produksi anti oksidan.
(. Peroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam kehamilanPada hipertensi dalam kehamilan telah terbukti bahwa kadar oksidan
khususnya peroksida lemak meningkat sedangkan antioksidan misal 6itamin *
pada hipertensi dalam kehamilan menurun sehingga terjadi dominasi kadar
oksidan peroksida lemak yang relati! tinggi.Peroksida lemak sebagai oksidan yang sangat toksis ini akan beredar di
seluruh tubuh dalam aliran darah dan akan merusak membran sel endotel.
#embran sel endotel lebih mudah mengalami kerusakan oleh peroksida lemak
karena letaknya langsung berhubungan dengan aliran darah dan mengandung
banyak asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh sangat rentan terhadap
oksidan radikal hidroksil yang akan berubah menjadi peroksida lemak.
,. )is!ungsi sel endotela4 ?angguan metabolisme prostaglandin karena salah satu !ungsi sel endotel
adalah memproduksi prostaglandin yaitu menurunnya produksi prostasiklin
yang merupakan 6asodilator kuat.
b4 Agregasi sel trombosit pada daerah endotel yang mengalami kerusakan untuk
menutup tempat-tempat dilapisan endotel yang mengalami kerusakan.
Agregasi trombosit memproduksi tromboksan yang merupakan suatu
6asokonstriktor kuat."4 Perubahan khas pada sel endotel kapilar glomerulus.d4 Peningkatan permeabilitas kapilar e4 Peningkatan produksi bahan-bahan 6asopresor
!4 Peningkatan !aktor koagulasi
10
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
11/29
0. Teori ntoleransi munologik antara bu dan Fanina4 Primigra6ida mempunyai risiko lebih besar terjadinya hipertensi dalam
kehamilan jika dibandingkan dengan multigra6ida. b4 bu multipara yang kemudian menikah lagi mempunyai risiko lebih besar
terjadinya hipertensi dalam kehamilan jika dibandingkan dengan suami
sebelumnya.
"4 =amanya periode hubungan seks sampai saat kehamilan ialah makin lama
periode ini makin ke"il terjadinya hipertensi dalam kehamilan.
'. Teori Adaptasi +ardio6askular Pada hipertensi dalam kehamilan kehilangan daya re!rakter terhadap bahan
6asokonstriktor dan ternyata terjadi peningkatan kepekaan terhadap bahan-
bahan 6asopresor. Artinya daya re!rakter pembuluh darah terhadap bahan
6asopresor hilang sehingga pembuluh darah menjadi sangat peka terhadap
bahan 6asopresor. Peningkatan kepekaan pada kehamilan yang akan menjadi
hipertensi dalam kehamilan sudah dapat ditemukan pada kehamilan dua puluh
minggu. akta ini dapat dipakai sebagai prediksi akan terjadinya hipertensi
dalam kehamilan.
1. Teori ?enetik Telah terbukti bahwa pada ibu yang mengalami pereeklampsia maka $':
anak perempuannya akan mengalami preeklampsia pula sedangkan hanya 2:
anak menantu mengalami preeklampsia.
2. Teori )e!isiensi ?i>i+onsumsi minyak ikan dapat mengurangi risiko preeklampsia dan
beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa de!isiensi kalsiummengakibatkan risiko terjadinya preeklampsiaCeklampsia.
. Teori Stimulus n!lamasiTeori ini berdasarkan !akta bahwa lepasnya debris tro!oblas di dalam
sirkulasi darah merupakan rangsangan utama terjadinya proses in!lamasi.
)is!ungsi endotel pada preeklampsia akibat produksi debris tro!oblas plasenta
berlebihan tersebut diatas mengakibatkan akti!itas leukosit yang tinggi pada
sirkulasi ibu. Peristiwa ini disebut sebagai keka"auan adaptasi dari proses
11
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
12/29
in!lamasi intra6askular pada kehamilan yang biasanya berlangsung normal dan
menyeluruh.
+ebanyakan penelitian melaporkan terjadi kenaikan kadar TN-alpha padaP* dan 5?/. TN-alpha dan =-& meningkatkan pembentukan trombin platelet-
activating factor (PAF), faktor VIII related anitgen, PA-& permeabilitas endotel
ekspresi GA#-&
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
13/29
tekanan sistolik dan tekanan diastolik sebesar % mm@g atau lebih menetap
menunjukan keadaan abnormal.
!enaikan "erat "adan. Peningkatan berat badan yang terjadi tiba-tiba dan
kenaikan berat badan yang berlebihan merupakan tanda pertama preeklampsia.
Peningkatan berat badan sekitar %,0 kg per minggu adalah normal tetapi bila
lebih dari & kg dalam seminggu atau ( kg dalam sebulan maka kemungkinan
terjadinya preeklampsia harus di"urigai. Peningkatan berat badan yang mendadak
serta berlebihan terutama disebabkan oleh retensi "airan dan selalu dapat
ditemukan sebelum timbul gejala edema nondependent yang terlihat jelas seperti
edema kelopak mata kedua lengan atau tungkai yang membesar. Protein#ria. )erajat proteinuria sangat ber6ariasi menunjukan adanya
suatu penyebab !ungsional dan bukan organik. Pada preeklampsia awal
proteinuria mungkin hanya minimal atau tidak ditemukan sama sekali. Pada kasus
yang berat proteinuria biasanya dapat ditemukan dan men"apai &% grCl.
Proteinuria hampir selalu timbul kemudian dibandingkan dengan hipertensi dan
biasanya terjadi setelah kenaikan berat badan yang berlebihan.
$%eri kepala. ?ejala ini jarang ditemukan pada kasus ringan tetapisemakin sering terjadi pada kasus yang lebih berat. Nyeri kepala sering terasa
pada daerah !rontalis dan oksipitalis dan tidak sembuh dengan pemberian
analgesik biasa.Pada wanita hamil yang mengalami serangan eklampsia nyeri
kepala hebat hampir selalu mendahului serangan kejang pertama.
$%eri epigastri#m. Nyeri epigastrium atau nyeri kuadran kanan atas
merupakan keluhan yang sering ditemukan pada preeklampsia berat dan dapat
menjadi presiktor serangan kejang yang akan terjadi. +eluhan ini mungkin
disebabkan oleh regangan kapsula hepar akibat edema atau perdarahan.
Gangg#an penglihatan.?angguan penglihatan yang dapat terjadi di
antaranya pandangan yang sedikit kabur skotoma hingga kebutaan sebagian atau
total.+eadaan ini disebabkan oleh 6asospasme iskemia dan perdarahan petekie
pada korteks oksipital.0-1
-./.9. Penata$ak%anaan
13
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
14/29
#enurut Instit#te of &"stetricians and G%naecologist 'o%al ollege of ph%sicians
of Ireland, penatalaksanaan preeklampsia berupa;
&4 Preeklampsia ringanTerjadi pada &0-$0: wanita dengan hipertensi kronis yang berujung pada
preeklampsia. /ata-rata terjadi pada minggu ke ($ kehamilan. #aka daripada itu
penatalaksanaan hipertensi kehamilan seharusnya ter!okus pada monitoring ibu
dan janin apakah sudah berkembang menjadi preeklampsia hipertensi berat
ataupun an"aman pada janin. #inimal analisa urin dan pemeriksaan tekanan darah
dilakukan setiap minggu.a. Tempat Perawatan
+omponen dalam perawatan meliputi unit rumah sakit dan dokter umum
dapat digunakan dalam penanganan preeklampsia ringan dan hipertensi kehamilan
tanpa proteinuria. +elayakannya tergantung pada jarak rumah sakit pemenuhan
kebutuhan pasien dan progres preeklampsia yang lambat b. *6aluasi Awal
+on!irmasi peningkatan tekanan darah yang dilakukan berulang-ulang dan
pemeriksaan ekskresi protein urin merupakan bagian dari e6aluasi awal.
Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan jika ada peningkatan tekanan darah
yang berkelanjutan antara %- mm@g dan seharusnya dilakukan monitor; tes!ungsi renal termasuk asam urat elektrolit serum tes !ungsi hati dan hitung darah
lengkap.Pemeriksaan !etus dengan 5S? untuk menge6aluasi berat janin progres
dari pertumbuhan janin indeks "airan amnion dan #m"ilical arter% Doppler
velocimetr% harus dilakukan pada saaat diagnosis setiap , minggu.". Penatalaksanaan hipertensi kehamilan tanpa proteinuria dan preeklampsia
ringan.Terapi medis hipertensi ringan belum menunjukkan peningkatan hasil
pada neonatus dan mungkin bisa menutupi diagnosis dalam perubahan yang
mengarah pada hipertensi berat. Penatalaksanaan seharusnya dapat men"egah
terjadinya hipertensi sedang maupun berat. )engan target menurunkan atau
memperke"il komplikasi seperti gangguan pada serebro6askular.5ntuk wanita tanpa masalah kesehatan yang mendasar obat anti hipertensi
perlu digunakan untuk menjaga tekanan sistolik pada &(%-&00 mm@g dan tekanan
diastolik 2%-&%0 mm@g. 5ntuk wanita yang sudah memiliki masalah kesehatan
yang mendasar seperti penyakit ginjal dan diabetes perlu menjaga tekanan
14
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
15/29
darahnya pada tekanan darah sistolik &(%-&( mm@g dan tekanan diastol 2%-2
mmhg.
La2eta$!$ adalah "ampuran antara al!a dan beta adrenergik antagonis yangdapat menurunkan tekanan darah ibu tanpa adanya e!ek pada janin. )osis inisial
diberikan dengan &%% mg dua sampai tiga kali perhari. )osis ini dapat diberikan
sampai dosis maksimum yaitu '%% mg , kali sehari. Perlu diperhatikan bahwa
labetalol ini kontra indikasi pada wanita dengan riwayat asthma.Meti$d!"a adalah obat antihipertensi yang bekerja se"ara sentral sehingga
tidak memeiliki e!ek samping pada sirkulasi uteroplasenta. #etildopa diberikan
dengan dosis mulai dari $0% mg tiga kali sehari sampai dengan &g tiga kali
sehari. #etildopa tidak sesuai untuk kondisi yang membutuhkan kontrol
hipertensi se"ara tepat karena untuk men"apai e!ek terapinya metildopa
membutuhkan waktu $, jam. Semakin tinggi dosis metildopa yang digunakan
maka akan meningkatkan e!ek samping seperti depresi dan sedasi.Ni1edi"in adalah calci#m channel antagonist . obat ini merupakan
antihpertensi yang potensial dan sebaiknya tidak diberikan se"ara sublingual
karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah se"ara "epat dan kemudian
dapat membahayakan janin. 7erbeda dengan Ni!edipine yang bekerja se"ara long acting 3Adalat =A4 tidak menyebabkan terjadinya e!ek samping pada sirkulasi
uteroplasenta. 5ntuk kontrol hipertensi ni!edipin diberikan mulai dari dosis (%
mgChari sampai dengan &$% mgChari.Fika dosis inisial dari obat-obat tersebut gagal untuk mengkontrol tekanan
darah se"ara adekuat dosis tersebut perlu ditingkatkan se"ara bertahap sampai
pada dosis maksimum. Fika kontrol tekanan darah yang adekuat belum ter"apai
mungkin diperlukan obat antihipertensi lainnya.
Ta2e$ - M!nit!r Hi"erten%i Ge%ta%i!na$ dan Preek$am"%ia NHBPEP* -;
TABLE -. 'ETAL MONITORING IN GESTATIONAL AND PREEKLAMPSIA
Ge%tati!na$ H"erten%i!n
3hypertension only without proteinuria with normal laboratory test results and without
symptomps4
• *stimation o! !etal growth and amnioti" !luid status should be per!ormed
at diagnosis. ! results are normal repeat testing only i! there is signi!i"ant
"hange in maternal "ondition.
• Nonstress test 3NST4 should be per!omed at diagnosis. ! NST is
15
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
16/29
nonrea"ti6e per!orm biophysi"al pro!ile 37PP4. ! 7PP 6alue is eight or i! NST is
rea"ti6e repeat testing only i! there is signi!i"ant "hange in maternal "ondition.Mi$d Preeyme 6alues and no maternal
symptoms4
• *stimation o! !etal growth and amnioti6 !luid status should be per!omed
at diagnosis. ! results are normal repeat testing e6ery ( weeks.
• NST 7PP or both should be per!omed at diagnosis. ! NSt is rea"ti6e or
it 7PP 6alue is eight repeat weekly. Testing should be repeated immediately i!
there is abrupt "hange in maternal "ondition.
• ! estimated !etal weight by ultrasound is B&%th per"entile !or gestasional
age or i! there is olygohydramnios 3amnioti" !luid E 0 "m4. Then testing should be per!omed at least twi"e weekly.
a4 PartusPenatalaksanaan yang terahir dari preeklampsia adalah melahirkan
bayinya. Setelah (1 minggu kehamilan berjalan pertimbangan persalinan perlu
diberikan. Penilaian se"ara klinis termasuk gejala-gejala pada ibu hamil tersebut
derajat keparahan preeklampsia keadaan janin dan kondisi ser6iks yang
mendukung. Fika terjadi kondisi ketika sudah pada usia kehamilan (1 minggu
preeklampsia ringan tetapi kondisi ser6iks tidak mendukung maka induksi untuk
persalinan ditunda khususnya pada wanita yang sebelumnya pernah seksio
"esareae. Penyebab tertentu juga terjadi pada ibu hamil yang obesitas. Pada
beberapa kegawat daruratan klinis perlu dilakukan persiapan seksio "esareae. vidence yang berasal dari @HPTAT Trial 3koopmans et al. $%%4
menunjukkan bahwa pada wanita dengan hipertensi kehamilan dan preeklampsia
ringan induksi partus setelah kehamilan (1 minggu dihubungkan dengan
penurunan kegawat daruratan maternal dan tanpa perubahan kondisi janin ataupun
tanpa indikasi seksio "esarea maka induksi persalinan bisa dilakukan dalam
situasi ini.
Ta2e$ 3 Indika%i Termina%i "ada Preek$am"%ia NHBPEP*
-;
16
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
17/29
MATERNAL 'ETAL
• ?estasional age I(2
weeks
• Platelet "ount B&%%.%%%
"ells Cmm(
• Progressi6e deterioration
in hepati" !un"tion
• Progressi6e deeroration in
renal !un"tion
• Suspe"ted abruptio
pla"entae
• Persistent se6ere
heada"hes or 6isual "hanges
• Persistent se6ere
epigastri" pain nausea or
6omiting
• Se6ere !etal growth
restri"tion
• Nonreassuring !etal testing
results
• 8ligohydramnions
PREE=LAMPSI
$4 Penatalaksanaan preeklampsia berata4 Pilihan pertama; =abetalol
Fika pasien dapat metoleransi terapi dapat diberikan dosis inisial sebesar
$%% mg se"ara oral. 7iasanya dengan pemberian tersebut dapat memberikan hasil
penurunan tekanan darah dalam waktu setengah jam. )osis berikutnya dapat
diberikan (% menit setelahnya jika diperlukan.Fika tidak ada respon dengan pemberian se"ara oral maka kontrol dapat
dilakukan dengan bolus labetalol 0% mg se"ara berulang dan selanjutnya dengan
in!us labetalol.n!us bolus 0% mg diberikan minimal dalam 0 menit maka e!eknya akan
mun"ul pada &% menit berikutnya. )apat diulang lagi jika tekanan darah tidak
turun dari &'%C&%0. )osis dapat diberikan mulai dari 0% mg sampai dosis
maksimum $%% mg dengan inter6al &% menit.Fika setelah pemberian labetalol se"ara intra6ena tidak menurunkan
tekanan darah dibawah &'%C&%0 mm@g dalam satu sampai satu setengah jam
maka perlu diberikan obat antihipertensi pilihan ke dua.
b4 Pilihan kedua
Hdra$azine
17
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
18/29
@ydrala>ine dapat diberikan dengan bolus $0 mg. )apat diulang setiap $%
menit sampai dosis maksimum $% mg. )apat diikuti dengan in!us hydrala>in ,%
mg dalam ,% ml normal saline dengan &-0 mlCjam.Ni1edi"ine
Ni!edipine sebaiknya tidak diberikan se"ara sublingual untuk wanita
hipertensi. 7isa terjadi hipotensi bersamaan dengan pemberian ni!edipine dan
magnesium sul!at maka daripada itu ni!edipine diresepkan pada wanita dengan
hipertensi berat. Ni!edipine oral dapat diberikan dengan ( preparat; kapsul modi!ikasi
dengan $ kali dosis regular dalam &$ jam dan modi!ikasi dengan tablet dosis
regular dalam $, jam.
Ma&ne%i#m S#$1at
#agnesium sul!at diberikan untuk penanganan kasus preeklampsia berat
sebagai pen"egahan eklampsia.#agnesium Sul!at diberikan dengan dosis awal lalu diikuti dengan
pemberian se"ara in!us selama $, jam atau sampai $, jam setelah partus. )osis
awal magnesium sul!at yaitu , gram se"ara intra6ena selama 0-&% menit. )osis
kontrol yaitu & gram magnesium sul!at intra6ena per jam.
5ntuk menghindari kesalahan dalam peresepan maka magnesium sul!at
sebaiknya diberikan dalam pre-mi*ed sol#tion+ Pre-mi*ed magnesium sul!at
tersedia dengan $ preparat;#agnesium Sul!at ,g dalam 0% ml. Sebaiknya diberikan se"ara intra6ena
dalam &% menit sebagai dosis bolus.#agnesium Sul!at $%g dalam 0%%ml. Sebaiknya diberikan melalui
vol#metric p#mp dengan $0 mlCjam 3& gramCjam magnesium sul!at4.*!ek samping pemberian magnesium sul!at dapat berupa paralisis motorik
hilangnya re!leks tendon depresi pernapasan aritmia pada jantung. 5ntuk menghindari e!ek samping tersebut maka perlu dilakukan monitoring dalam ,
jam berupa *+? urin output re!leks tendon diperiksa setiap , jam. Pemberian
magnesium sul!at harus dikurangi jika sudah tidak ada re!leks tendon dan
!rekuensi pernapasan dibawah &$ kali per menit. Fika terjadi oliguria dan
gangguan pada konduksi jantung maka hentikan pemberian magnesium sul!at dan
berikan kembali setelah #rine o#tp#t membaik 38? reland $%&&4.
18
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
19/29
Setelah pemberian terapi medikamentosa maka dapat ditentukan ren"ana
sikap terhadap kehamilannya yang tergantung pada umur kehamilan yaitu;
Ek%"ektati1: 7ila umur kehamilan B(1 minggu kehamilan dipertahankan selama
mungkin sambil memberikan terapi medikamentosa.Akti1: 7ila umur kehamilan I(1 minggu artinya kehamilan diakhiri setelah
mendapat terapi medikamentosa untuk stabilisasi ibu.
Ta2e$ 3 Penata$ak%anaan Preek$am"%ia >HO* -0;
-./.5. Pen
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
20/29
BAB III
LAPORAN KASUS
3./ Identitia% Pa%ien
20
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
21/29
Nama ; SalmiahTanggal =ahir ; & ebruari &1'5mur ; ( tahun
Suku ; #elayuAgama ; slamPekerjaan ; bu /umah TanggaAlamat ; Pasar < Falan Aggur /# ; %%.01.''.2Tanggal #asuk ; 2 #aret $%&' jam &$.%% W7?ra6ida ; ?& P% A%
3.- Anamne%i%
+5 ; Tekanan darah tinggi
T ; @al ini dialami os sejak usia kehamilan 0 bulan dirasakan
semakin memberat sejak & minggu terakhir ini. /iwayat
tekanan darah tinggi sebelum hamil 3-4 riwayat nyeri
kepala 3K4 riwayat nyeri ulu hati 3-4 riwayat mual muntah
3-4 riwayat pandangan kabur 3K4 riwayat mulas-mulas mau
melahirkan 3K4 riwayat keluar lendir darah dari kemaluan
3-4 riwayat keluar air-air dari kemaluan 3-4. /iwayat 7A+
3K4 normal riwayat 7A7 3K4 normal.
/PTC/P8 ; -C-
@P@T ; & #ei $%&0
TTP ; &% ebruari $%&'
ANG ; Spesialis 8bgyn $J
7idan (J
/iwayat Persalinan ; -
3.3. Pemerik%aan Um#m dan Pemerik%aan 'i%ik
Pemerik%aan Um#m
21
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
22/29
+esadaran ; Gompos #entis
Tekanan )arah ; &1%C% mm@g
Nadi ; 2 JCmenit
Suhu ; ('1⁰G
Perna!asan ; $, JCmenit
+eadaan 5mum ; Sedang
+eadaan ?i>i ; Sedang
Anemis ; 3-4
kterik ; 3-4
)ispnoe ; 3-4
Sianosis ; 3-4
8edema ; 3-4
Proteinuria ; 3Tdp4
Pemerik%aan 'i%ik
Status 8bstetrikus ; Abdomen membesar asimetris
T5 ; (( "m diatas sim!isis
Tegang ; +anan
Terbawah ; +epala 30C04
@is ; 3-4
)FF ; &,, LCmenit
?erak ; 3K4
22
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
23/29
Status =okalisata ;
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
24/29
3 bila tekanan darah &2%C&&% mm@g berikan ni!edipine &%mgC(%menit
dengan dosis maksimal &$%mg C $, jam4.
/en"ana ; Terminasi kehamilan dengan SG Gito
3.9. La"!ran Se
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
25/29
• Selaput ketuban dipe"ahkan. )engan meluksir kepala =ahir bayi M 77
(%%% gr P7 ,, "m AS 'C2 anus 3K4
• Tali pusat diklem di dua tempat dan digunting diantaranya
• Plasenta dilahirkan dengan traksi pada tali pusat dan penekanan pada
!undus kesan ; lengkap
• +edua sudut kiri dan kanan tepi luka insisi uterus dijepit dengan o6al klem
• +a6um uteri dibersihkan dari sisa-sisa selaput ketuban dengan kasa steril
terbuka sampai tidak ada selaput atau bagian plasenta yang tertinggal.+esan ; bersih
• )ilakukan penjahitan hemostasis !igure o! eight pada ujung robekan uterus
dengan benang 6i"ryl no.$ dinding uterus dijahit lapis demi lapis jelujur
terkun"i lalu o6erhe"ting. *6aluasi ; tidak ada perdarahan. /epitonealisasi
dengan plain "atgut no. &%.
• +lem peritoneum dipasang lalu ka6um abdomen dibersihkan dari bekuan
darah dan air ketuban kesan ; bersih e6aluasi tuba dan o6arium kanan 9
kiri kesan ; normal
• =alu peritoneum dijahit dengan plain "atgut no.%%. kemudian dilakukan
penjahitan aproksimasi otot dengan plain "atgut no.%% se"ara simple
• +edua ujung !as"ia dijepit dengan ko"her lalu dijahit se"ara jelujur
dengan 6i"ril no.$C%
• Sub kutis dijahit se"ara simple suture dengan plain "atgut no.%%
• +utis dijahit se"ara subkutikuler dengan 6i"ril no. (C%
• =uka operasi ditutup dengan kasa steril K bethadine solution
• =iang 6agina dibersihkan dari sisa-sisa darah dengan kapas sublimat
hingga bersih
25
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
26/29
• +5 ibu post operasi ; 7aik
Terapi ;
- 8$ $ 9 , lCi- ol & ampC&$ jam- nj. ?entamy"in & ampC&$ jam- nj. +etorola" & amp C 2 jam- nj. /anitidin & ampC2 jam- nj. Transamin 0%%mg C 2 jam
nstruksi ;
- Awasi
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
27/29
/?8?-/0
S ; nyeri luka operasi
8 ; Sens ; Gompos #entis T) ; &0%C% mm@g @/ ; ' JCi // ; $, JCi T ; (1$⁰GAnemis 3-4 ikterik 3-4 sianosis 3-4 dispnoe 3-4 oedem 3-4Status =okalisata ; Abdomen ; soepel peristaltik 3K4 N T5 $ jari bawah
pusat kontraksi 3K4 N PC< 3-4 lo"hia 3K4 rubra luka operasi tertutup
6erband kesan kering 7A+ ; terpasang kateter 85P &%%"" 7A7 3-4
!latus3K4 AS 3-C-4A ; Post SG aCi P*7 KN@$
P ;
- Ge!adroJyl $ J 0%%mg- #etronida>ol ( J 0%%mg- As #e!enamat ( J 0%%mg- Ni!edipin $ J 0mg- ol ( J 0%%mg- As. #e!enamat (J0%% mg
-
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
28/29
/C P7F
BAB I4
DISKUSI KASUS
Pada kasus ini wanita ( tahun didiagnosis preeklamsia berat yang
ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan !isik dan pemeriksaan penunjang
yang disesuaikan dengan literatur.
)ari anamnesa didapatkan pasien dengan ?&P%A% datang ke ?) /S5)
Tengku #ansyur dengan keluhan mulas-mulas mau melahirkan yang dialami oleh
pasien sejak tanggal 2C&0C$%&' pukul &$.%% wib. Pada pemeriksaan !isik
pemeriksaan obstetrik dalam batas normal. Pada pemeriksaan tanda 6ital didapati
tekanan darah &1%C%mm@g. Penatalaksanaan pada pasien ini adalah dilakukan
se"tio "esaria emergen"y dengan indikasi preeklamsia berat.
28
-
8/17/2019 Lapkas Iship Obgyn Peb
29/29
DA'TAR PUSTAKA
&. Smith /oger P. Pre-*"lampsia and *"lampsia 3ToJemia o! Pregnan"y4. n;
Netters 8bstetri" and ?yne"ology. Ghina; Saunders *lse6ier. $%%2. 0,'-,.$. Wibow 7udiono. Pre-eklampsia dan *klampsia. n; lmu +ebidanan
Sarwono Prawirohardjo *d. $nd ed. Fakarta; Hayasan 7ina Pustaka &2&.
Pp. $(1-01.(. #o"htar /ustam. Toksemia ?ra6idarum. n; Sinopsis 8bstetri. $nd ed.
#edan; Per"etakan