skripsi pengaruh pelayanan publik terhadap kepuasan … · 2020. 7. 21. · iii abstrak ismail...
TRANSCRIPT
-
SKRIPSI
PENGARUH PELAYANAN PUBLIK TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT
DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN BARRU
ISMAIL
Nomor Stambuk : 10561 04583 12
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
-
PENGARUH PELAYANAN PUBLIK TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT
DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN BARRU
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Administrasi Negara
Disusun dan Diajukan Oleh
ISMAIL
Nomor Stambuk : 10561 04583 12
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
-
iii
ABSTRAK
ISMAIL 2020, Pengaruh Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan Masyarakat di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru. (Dibimbing Hj.
Ihyani Malik dan Nurbiah Tahir).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelayanan publik
terhadap kepuasan masyarakat di Disdukcapil kabupaten Barru. Jenis penelitian yang
di gunakan adalah penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dan, penarikan sampel yang digunakan adalah
teknik simple random sampling yaitu penentuan sampel yang dilakukan secara acak
dengan jumlah responden sebanyak 80 orang. Teknik pengumpulan data
menggunakan dokumentasi, observasi dan kuesioner. Teknik analisis data yang di
gunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi. Teknik pengabsahan instrumen
penelitian dengan menggunakan pengujian validitas dan pengujian reliabilitas dengan
bantuan statistik program SPSS 22.
Pelayanan Publik berpengaruh positif dan signifikan terhada kepuasan
masyarakat. Hal ini ditandai dengan hasil dari regresi linier yang dilakukan
memperoleh nilai t hitung sebesar 12.373 dengan sig. α = 0,05, t hitung sebesar
12.373 lebih besar dari t tabel 1,664 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih
kecil dari 0,05. Sehingga semakin baik pelayanan publik akan membuat kepuasan
masyarakat meningkat, pelayanan yang baik akan berdampak positif bagi instansi
karena perspektif masyarakat akan menilai baik.
Kata Kunci: pelayanan publik, kepuasan masyarakat
-
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan Masyarakat
Di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak mengalami
kesulitan dan kekurangan yang disebabkan keterbatasan penulis. Namun dengan
adanya arahan dan bimbingan dari berbagai pihak berupa pikiran, dorongan moril dan
bantuan materil, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penghormatan dan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis persembahkan
kepada Ayahanda Abidin, Ibunda Hamsina yang senantiasa mendoakan dan
memberikan perhatian, kasih sayang, nasehat, dan dukungan serta subsidinya kepada
peneliti. Semoga dihari esok penulis kelak menjadi anak yang membanggakan.
-
v
Tak lupa pula penulis menyampaikan terimah kasih dan penghargaan
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E, MM Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Poitik Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos.,MPA Selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku Pembimbing I dan Nurbiah Tahir,
S.Sos.,M.AP selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya
membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Bapak Dr.H. Lukman Hakim,M.Si sebagai Penasehat Akademik yang selalu
member masukan dan bimbingan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Bapak/Ibu seluruh Staff Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atas
bantuannya selama penulis berada di kampus Universitas Muhammadiyah
Makassar.
7. Buat kedua orang tua dan My Big Family yang senantiasa memberikan kasih
sayang, dukungan, motivasi dan doa , penulis mengucapkan banyak terima kasih
8. Buat sahabatku Arman dan teman-teman Gappembar yang selalu menemaniku
suka maupun duka dan senantiasa memberikan motivasi, semangat kepada penulis.
9. Teman-teman angkatan 2012 terkhusus kelas E yang selama ini bersama-sama
melewati suka maupun duka dalam menjalani hari-hari selama menempuh studi di
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
-
vi
Penulis mohon maaf untuk sebagian nama yang mungkin terlupakan, karena
sesungguhnya penghormatan dan aspirasi saya lebih dari sekedar menuliskan nama-
nama mereka di kertas ini. Akhirnya keterbatasan jualah yang membuat karya ini
jauh dari kata sempurna, sehingga tetap menyisahkan ruang untuk dikritik, semoga
karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, Amin.
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, 5 Agustus 2019
Ismail
-
vii
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan ............................................................................................. i
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ...................................................... ii
Abstrak ...................................................................................................................... iii
Kata Pengantar ....................................................................................................... iv
Daftar Isi .................................................................................................................. vii
Daftar Tabel ............................................................................................................. ix
Daftar Gambar ........................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian, Konsep dan Definisi .................................................................... 7
B. Kerangka Fikir ............................................................................................... 18
C. Definisi Operasional Variabel ........................................................................ 20
D. Hipotesis ......................................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian .. ...................................................................... 24
B. Jenis dan Tipe Penelitian ................................................................................ 24
C. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 26
E. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 28
F. Pengabsahan Data .......................................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi atau objek penelitian.. .................................................................... 35
1. Struktur Organisani Disdukcapil .............................................................. 35
2. Job Description ........................................................................................ 36
B. Gambaran responden ...................................................................................... 74
1. Karakteristik responden.................................................................... ....... 74
2. Analisis Deskriktif............................................................................ ....... 78
C. Hasil penelitian............................................................................................... 106
1. Uji Kualitas Data ...................................................................................... 106
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 109
3. Uji Hipotesis ............................................................................................ 114
D. Pembahasan ................................................................................................... 120
-
viii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................... ................................................................................ 122
B. Saran ............................................................................................................... 123
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
-
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Umur........................................... 74
Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 75
Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .................................. 76
Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan……………... ............. 77
Tabel 4.5 : Statistik Deskriftip Variabel .................................................................... 78
Tabel 4.6 : Ikhtisar Rentang Skala Variabel .............................................................. 79
Tabel 4.7 : Indikator Tangibles (Bukti langsung) .................................................... 81
Tabel 4.8 : Indikator Reliability (Kehandalan) .......................................................... 82
Tabel 4.9 : Indikator Responsiveness (Daya Tanggap) ............................................ 84
Tabel 4.10 : Indikator Assurance (Jaminan) .............................................................. 85
Tabel 4.11 : Indikator Empathy (Empati) .................................................................. 86
Tabel 4.12 : Deskripsi Item Pernyataan Variabel Pelayanan Publik ......................... 88
Tabel 4.13 : Indikator Prosedur pelayanan ............................................................... 92
Tabel 4.14 : Indikator Persyaratan pelayanan ........................................................... 93
Tabel 4.15 : Indikator Kejelasan Petugas pelayanan ............................................... 95
Tabel 4.16 : Indikator Kemampuan Petugas pelayanan ........................................... 96
Tabel 4.17 : Indikator Kecepatan pelayanan ............................................................. 97
Tabel 4.18 : Indikator Keadilan mendapatkan pelayanan .......................................... 99
Tabel 4.19 : Indikator Kepastian jadwal pelayanan ................................................... 100
Tabel 4.20 : Indikator Kenyamanan lingkungan ....................................................... 102
Tabel 4.21 : Deskripsi Item Pernyataan Variabel Kepuasan Masyarakat .................. 103
Tabel 4.22 : Hasil Uji Validitas.................................................................................. 107
-
x
Tabel 4.23 : Hasil Uji Realibilitas ............................................................................. 108
Tabel 4.24 : Hasil Uji Normalitas - One Sample Kolmogorov-Smirnov ................... 110
Tabel 4.25 : Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................... 113
Tabel 4.26 : Hasil Uji Heteroskedastisitas – Uji Glejser ........................................... 114
Tabel 4.27 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 115
Tabel 4.28 : Hasil Uji t – Uji Parsial .......................................................................... 116
Tabel 4.29 : Hasil Uji t – Uji Parsial .......................................................................... 116
-
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Bagan Kerangka Pikir .................................................................. 19
Gambar 4.1 : struktur organisasi Disdukcapil .................................................... 35
Gambar 4.2 : Hasil Uji Normalitas – Grafik Histogram .................................... 111
Gambar 4.3 : Hasil Uji Normalitas – Normal Probability Plot .......................... 111
-
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelayanan publik merupakan pelayanan yang menjadi tanggung jawab
pemerintah kepada warganya. Tujuan pemberian pelayanan publik adalah
pemenuhan kebutuhan hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas
suatu barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
pemerintah yang terkait dengan kepentingan publik. Menurut Wasistino
dalam Hardiansyah (2011:11) adalah pemberian jasa, baik oleh pemerintah,
pihak swasta atas nama pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat,
dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dana tau
kepentingan masyarakat.
Salah satu jenis pelayanan publik yang merupakan kewajiban
pemerintah dan memiliki peran strategis adalah pelayanan publik di bidang
kependudukan dan catatan sipil. Pelayanan publik di bidang kependudukan
mencakup pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK),
Akta Kelahiran, dan penggantian Akta Rusak, Akta Perkawinan, Akta
Perceraian, Akta Pengakuan Anak, Akta Kematian, dan Surat Keterangan
Pindah .Semua dokumen ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam
menjalankan kehidupannya sehari-hari dalam melengkapi dokumen-dokumen
pribadinya.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik termasuk
pelayanan publik kependudukan pemerintah telah mengeluarkan peraturan-
-
2
peraturan terkait. Peraturan-peraturan tersebut yaitu Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tanggal 10 Juli
2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Kabupaten Barru juga sebagai salah satu daerah otonom di Indonesia
juga menyelenggarakan pelayanan publik kepada warganya. Meskipun
Kabupaten Barru merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang
memiliki jumlah penduduk terkecil kedua namu juga memiliki karakteristik
berdasarkan geografi kecamatan.Jumlah penduduk Kabupaten Barru per
Februari berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Barru 2019 adalah sebesar 180.674 dengan wajib KTP per
Februari sebesar 128.687 Orang dari 7 Kecamatan 40 Desa dan 15 Kelurahan.
Setia harinya menurut kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Barru sekitar 120 orang yang mengurus adminitrasi dan yang
mendominasi pengursan administrasi tersebut adalah Kartu Keluarga (KTP)
dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Berdasarkan geografis dari 7 Kecamatan
dengan penyelenggaraan pelayana public secara terpusat yang
diselenggarakan di Kabupaten kota dan dari segi jarak dengan desa terluar
yaitu kurang lebih 100 km untuk mengurus adminitrasi di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru . Selain itu penduduk
Barru juga memiliki beragam tingkat pendidikan mulai yang tinggi sampai
yang paling rendah. Beragam kondisi yang terjadi di wilayah ini tentunya
menjadikan dinamika pelayanan publik di wilayah ini menarik untuk lebih
didalami.
-
3
Pemerintah Kabupaten Barru dalam menjalankan pelayanan publik di
bidang kependudukan dan catatan sipil saat ini masih berpedoman pada
Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Administrasi
Kependudukan dan Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2011 tentang Pelayanan
Publik. Aturan ini merupakan upaya perbaikan Pemda Kabupaten Barru
untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang kependudukan dan
catatan sipil. Selain dengan peraturan daerah, pelayanan kependudukan juga
sudah di dukung dengan sarana dan prasarana yang dapat meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat.
Pelayanan kependudukan telah menggunakan sistem informasi yaitu
SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan). Walaupun telah
dibuat aturan yang jelas sebagai pedoman pelayanan publik dan juga
dilengkapi dengan sarana prasarana, kenyataannya masyarakat Kabupaten
Barru masih menilai bahwa pelayanan publik oleh aparatur pemerintah Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru dewasa ini masih
belum sesuai dengan harapan.
Keluhan-keluhan masyarakat atas pelayanan Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Kabupaten Barru juga terdapat dalam surat pembaca Harian
Saudagarnews Barru tanggal 28 Sebtember 2018 berjudul “Kasihan untuk
dapat administrasi Kependudukan di Barru butuh 7 hari”. Dalam surat
pembaca tersebut seorang warga bernama Rahmat menyatakan kami sudah
beberapa hari ini pulang balik dari Rumah ke Kantor Capil untuk ambil kartu
keluarga namun belum juga selesai di cetak, bagaimana jika posisinya
-
4
dibutuhkan segera maka bisa sangat merugikan dan warga lainnya bernama
Yuni menyatakan pelanyanan seperti ini merugikan sekali bagi kita karena
waktu harus terbuang makanya kadang kita suruh orang saja untuk urusakan
meskipun biaya yang dikeluarkan ada tapi ini untuk tidak membebani
merekan saja bahakan kadang ada warga biarpun salah, mereka malas lagi
mengurus ulang karena sangat menyita waktu.
April 2019 di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Barru, masyarakat banyak yang merasa kebingungan atas pelayanan yang
diberikan. Kebingungan ini terjadi karena masyarakat tidak menemukan
informasi yang lengkap dan mudah dibaca mengenai alur atau prosedur apa
saja yang harus mereka jalani karena tidak adanya bagan alur pendaftaran dan
sangat dirasakan yang baru datang untuk mengurus administrasi. Alur atau
prosedur sesungguhnya sangat penting diketahui masyarakat sebelum
memulai memanfaatkan jasa layanan agar masyarakat sudah dapat
membayangkan apa saja yang akan dihadapi dan lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk tiap layanan. Ketika masyarakat merasa bingung dan mulai
merasa tidak nyaman dengan pelayanan tentunya masyarakat akan berpikir
untuk menggunakan cara-cara yang tidak sesuai prosedur misalnya
menggunakan calo dalam pengurusan dan memberikan uang kepada petugas
agar dimudahkan pengurusannya. Hal ini tentunya meresahkan bagi
masyarakat miskin yang tidak mampu membayar.
Kabupaten Barru dianggap memiliki dinamika yang lebih banyak dan
kemungkinan memiliki permasalahan yang lebih kompleks. Masyarakat
-
5
mengharapkan adanya perbaikan pelayanan publik terutama dalam hal
akuntabilitas dan transparansi. Tuntutan akan terselenggaranya suatu kinerja
pelayanan yang baik kepada publik merupakan kecenderungan yang semakin
nyata dari hari ke hari.
Berdasarkan penelitian Nur Nisya Maya Safitri tentang “Pengaruh
Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Semarang” dengan variabel X
Tangibles, reliability,respons iveness, assurance dan emphaty.dan variabel
terikat Y Kepuasan Masyarakat dengan hasil memberikan pengaruh positif
terhadap kepuasan masyarakat.
Berdasarkan penelitian Tika Astia “Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Camat Tanjungpinang Timur”
dengan variabel X Tangibles, reliability,respons iveness, assurance dan
emphaty.dan variabel terikat Y Kepuasan Masyarakat dengan hasil
memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan masyarakat. Olehnya itu,
judul penelitian ini adalah: “Pengaruh pelayanan publik terhadap
kepuasan masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Barru”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan
penelitian sebagai berikut:
-
6
a. Bagaimana pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Barru?
b. Bagamana kepuasan masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Barru?
c. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Barru?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka penelitian ini
dilakukan:
a. Untuk mengetahui pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Barru.
b. Untuk mengetahui kepuasan masyarakat di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Barru.
c. Untuk mengetahui seberapa besar kualitas pelayanan terhadap
kepuasan masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Barru.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
1. Di harapkan dengan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan
pengetahuan peneliti tentang pengaruh pelayanan publik terhadap
-
7
kepuasan masyarakat serta faktor-faktor mempengaruhi kepuasan
masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Barru.
2. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan
keilmuan dan pengetahuan yang ada terutama berkaitan dengan
pengaruh pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi tempat penelitian diharapkan mampu memberikan masukan yang
berguna bagi Dinas Kepndudukan dan Catatn Sipil Kabupaten Barru.
2. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengalaman nyata
dalam meneliti dan sebagai sarana meningkatnya daya pikir dan
implementasi teori dalam bentuk nyata.
-
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori, Konsep dan Definisi
1. Pengertian Pelayanan Publik
Pelayanan publik dibutuhkan masyarakat guna menunjang berbagai
kebutuhannya. Karena pada dasarnya masyarakat membutuhkan pelayaan
setiap harinya. Menurut Wasistino dalam Hardiansyah (2011:11) adalah
pemberian jasa, baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah
ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran
guna memenuhi kebutuhan dana tau kepentingan masyarakat.
Definisi pelayanan publik menurut KEPMENPAN Nomor 63 tahun
2004 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik adalah
“Segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara
pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan
maupun pelaksanaan ketentuan perundang-undang”. Hakekat pelayanan
publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang
merupakan perwujudan kewajiban aparatur negara sebagai abdi masyarakat.
Berdasarkan penjabaran mengenai pengertian pelayanan publik tersebut,
dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik merupakan setiap kegiatan
pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat baik
pelayanan barang publik maupun jasa publik.
-
9
a. Jenis-jenis Pelayanan Publik
Peningkatan kualitas pelayanan publik mengandung makna adanya
perubahan mutu, kondisi, dari keadaan sekarang ke mutu yang lebih baik.
Jadi kualitas dalam hal ini bersifat dinamis menyesuaikan dengan
perkembangan situasi dan kondisi masyarakat. 11 KEPMENPAN Nomor 63
tahun 2004 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik
mengelompokkan tiga jenis pelayanan dari instansi pemerintah serta
BUMN/BUMD. Pengelompokan jenis pelayanan tersebut didasarkan pada
ciri-ciri dan sifat kegiatan serta produk pelayanan yang dihasilkan, yaitu:
1) Pelayanan Administrasi, adalah jenis pelayanan yang diberikan oleh
unit pelayanan berupa pencatatan, penelitian, pengambilan keputusan,
dokumentasi, dan kegiatan tata usaha lainnya yang secara keseluruhan
menghasilkan produk akhir berupa dokumen, misalnya sertifikat, ijin-
ijin, rekomendasi, dan lain sebagainya.
2) Pelayanan Barang, adalah pelayanan yang diberikan oleh unit
pelayanan berupa kegiatan penyediaan dan atau pengolahan barang
berwujud fisik termasuk distribusi dan penyampaiannya kepada
konsumne langsung (sebagai unit ataupun individu) dalam suatu sistem.
Kegiatan tersebut menghasilkan produk akhir berwujud benda (fisik)
misalnya pelayanan listrik, air bersih dan pelayanan telepon.
3) Pelayanan Jasa, adalah jenis pelayanan yang diberikan oleh unit
pelayanan berupa sarana dan prasaranan serta penunjangnya. Produk
akhirnya berupa jasa yang mendatangkan manfaat bagi penerimanya
-
10
secara langsung dan habis terpakai dalam jangka waktu tertentu.
Misalnya pelayanan perbankan, pelayanan pos dan pelayanan pemadam
kebakaran. Kesimpulan dari berberapa jenis pelayanan publik yang
diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat diatas, terdapat tiga jenis
yaitu pelayanan administratsi, pelayanan barang dan pelayanan jasa.
Berdasarkan ketiga jenis tersebut, pelayanan di Kantor Disduk Capil
Kabupaten Barru termasuk ke dalam kategori pelayanan
administrasidan pelayanan jasa.
b. Indikator Pelayanan
Pada dasarnya cukup banyak indikator suatu pelayanan dimana
indicator pelayanan mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi tingkat
kepuasan dan penampilan kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat pada
berbagai perumusan indikator yang dibuat oleh para ahli. Zeithaml, Berry
dan Parasuraman (Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, 2003: 27)
mengidentifikasikan lima indikator yang digunakan oleh para pelanggan
dalam mengevaluasi kualitas jasa, yaitu:
(1). Bukti langsung (tangible)
Tangible adalah faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan dari segi visual (berhubungan dengan lingkungan fisik).
Tangible yang baik akan mempengaruhi persepsi pelanggan. Pada
saat yang bersamaan aspek tangible ini juga merupakan salah satu
sumber yang mempengaruhi harapan pelanggan. Aspek tangible
-
11
meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana
komunikasi.
(2). Kehandalan (reliability),
Reliability yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera dan memuaskan. Reliability berarti
perusahaan menepati apa yang dijanjikan, baik mengenai
pengantaran, pemecahan masalah, dan harga. Reliabilitas meliputi
dua aspek utama, yaitu konsistensi kinerja (performance) dan sifat
dapat dipercaya (dependability). Hal ini berarti perusahaan mampu
menyampaikan jasanya secara benar sejak awal, memenuhi janjinya
secara akurat dan andal, menyampaikan data secara tepat dan
mengirimkan tagihan yang akurat.
(3). Daya tanggap (responsiveness),
Daya tanggap yaitu keinginan para staff untuk membantu para
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Beberapa
contohnya adalah ketepatan waktu pelayanan, kecepatan memanggil
kembali pelanggan, dan penyampaian layanan secara cepat. Dimensi
ini menegaskan perhatian dan kecepatan waktu dalam 13
hubungannya dengan permintaan pelanggan, pelayanan, komplain
dari masalah yang terjadi.
-
12
(4). Jaminan (assurance),
Jaminan yang dimaksud adalah perilaku karyawan atau
petugas pelayanan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan
terhadap perusahaan dan perusahaan dapat menciptakan rasa aman
bagi para pelanggannya. Jaminain juga berarti bahwa para karyawan
selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan ketrampilan
yang dibutuhkan untuk menanggapi setiap pertanyaan atau masalah
pelanggan. Jaminan ini mencangkup kemampuan, kesopanan, dan
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya,
resiko atau keragu-raguan.
(5). Empati
Empati berarti perusahaan memahami masalah para
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta
memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki
jam operasi yang nyaman. Empati dalam pelayanan meliputi
kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan
memahami kebutuhan para pelanggan. Berdasarkan uraian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh Kantor
Disduk Capil Kabupaten Barru akan mempengaruhi tingkat
kepuasan pelanggan dari segi bukti langsung, kehandalan, daya
tanggap, jaminan dan empati yang diberikan selama proses
pelayanan.
-
13
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelayanan
Pelayanan yang baik pada akhirnya akan mampu memberikan
kepuasan kepada masyarakat. Pelayanan yang optimaal pada akhirnya juga
akan mampu meningkatkan image organisasi sehingga citra organisasi di
mata masyarakat terus meningkat. Adanya citra organisasi yang baik, maka
segala yang dilakukan oleh organisasi akan dianggap baik pula. Menurut
Kasmir (2005:3), Faktor utama yang mempengaruhi pelayanan adalah
sumber daya manusia. Artinya peranan manusia (karyawan) yang melayani
masyarakat merupakan faktor utama karena hanya dengan manusialah
pelanggan dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka. Menurut Atep
Adya Barata (2003:37), “Kualitas pelayanan terbagi menjadi dua bagian
yaitu kualitas pelayanan internal dan eksternal”. Masing-masing bagian
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang cukup penting, yaitu sebagai
berikut:
1. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan internal (interaksi
pegawai organisasi), yaitu pola manajemen umum organisasi,
penyediaan fasilitas pendukung, pengembangan sumber daya manusia,
iklim kerja dan keselarasan hubungan kerja, serta pola insentif.
2. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan eksternal (pelanggan
eksternal), yaitu pola layanan dan tata cara penyediaan layanan, pola
layanan distribusi jasa, pola layanan penjualan jasa, dan pola layanan
dalam penyampaian jasa.
-
14
Menurut Vincent Gaspersz (2011: 41), terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan terhadap pelayanan,
yaitu:
1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang
dirasakan pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi
dengan perusahaan.
2. Pengalaman masa lalu ketika menggunakan jasa dari perusahaan.
3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan
tentang kualitas pelayanan yang akan diterimanya.
4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi
persepsi dari pelanggan terhadap jasa yang akan diterimanya.
Berdasarkanuraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk
meningkatkan kualitas pelayanan banyak faktor yang mempengaruhi
antara lain sumber daya manusia, kesadaran, aturan, organisasi,
ketrampilan dan kemampuan, sarana pelayanan, serta pengalaman
pelanggan. .
d. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kepuasan pelanggan atas layanan, kinerja pelayanan dan kualitas
pelayanan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Kualitas pelayanan
akan menentukan seberapa besar kepuasan pelanggan dan mencerminkan
kinerja dari pelayanan. Goetsch dan Davis (Fandy Tjiptono dan Anastasia
Diana, 2003: 4), menyebutkan bahwa kualitas merupakan “Suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
-
15
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”. Konsep kualitas
meliputi usaha memenuhi harapan pelanggan, mencangkup produk jasa,
mausia, proses dan lingkungan. Selain itu kualitas merupakan kondisi yang
selalu berubah, misalnya apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin
dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang.
Sedangkan Vincent Gaspersz (2011:6) menyebutkan bahwa: Ada
dua definisi dari kualitas yaitu definisi konvensional dan strategik. Definisi
konvensional dari kualitas menggambarkan karakteristik langsung dari suatu
produk seperti kinerja (performance), keandalan (reliability), kemudahan
dalam penggunaan (ease of use), estetika (esthetics), dan sebagainya.
Sedangkan definisi kualitas dari segi strategik adalah segala sesuatu yang
mampu memenuhi kebutuhan pelanggan (meeting the needs of costumeers).
16 Kasmir (2005: 15), mengatakan bahwa “Pelayanan diberikan sebagai
tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan atau nasabah”. Tindakan tersebut dapat
dilakukan melalui cara langsung berhadapan dengan pelanggan atau
menempatkan sesuatu dimana pelanggan atau nasabah sudah tahu tempat
atau pelayanan secara tidak langsung. Tindakan tersebut dilakukan guna
memenuhi keinginan pelanggan akan sesuatu produk atau jasa yang mereka
butuhkan. Gronroos (Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2005: 2
mendefinisikan pelayan sebagai berikut:
Pelayanan adalah suatu aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak
dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya hubungan antara pihak
-
16
penirima jasa pelayanan dan pemberi jasa dengan atau hal-hal lain yang
disediakan oleh instansi pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk
memecahkan permasalahan pihak penerima jasa/pelanggan. Lovelock dalam
Fandy Tjiptono (2004: 59), menyebutkan “Kualitas pelayanan merupakan
tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi harapan pelanggan”. Selanjutnya
Fandy Tjiptono (2004:121) menyebutkan ada dua faktor utama yang
mempengaruhi kualitas jasa yaitu jasa yang diharapkan (expected service)
dan jasa yang dirasakan atau dipersepsikan (perceived service). Apabila
perceived service sesuai dengan expected service, maka kualitas jasa yang
bersangkutan dipersepsikan baik atau positif. Sebaliknya jika perceived
service lebih jelek dibandingkan expected service, maka kualitas jasa
dipersepsikan negatif atau tidak baik.
Berdasarkan beberapa pengertian dan penjelasan mengenai kualitas
dan pelayanan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah
suatu kondisi yang berhubungan dengan seberapa jauh pihak penyedia jasa
dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggannya.
Berdasarkan kaitannya dengan Disdukcapil, pihak Disdukcapil sebagai
penyedia jasa pelayanan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang
menyenangkan dan nyaman bagi masyarakat.
e. Manfaat Kualitas Pelayanan
Seiring dengan berkembangnya era globalisasi, tuntutan masyarakat
terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik semakin dirasakan penting
-
17
karena masyarakat semakin kritis terhadap produk jasa yang diperolehnya.
Kualitas pelayanan akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
terhadap layanan yang diberikan. Kaitannya dengan pelayanan publik,
kualitas pelayanan merupakan indikator penting yang dapat menentukan
keberhasilan pemenuhan aspek-aspek pelayanan publik.
Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa manfaat
dari kualitas pelayanan adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kerja organisasi yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
2. Kepuasan Masyarakat
Kepuasan masyarakat terhadap organisasi publik sangat penting karena
adanya hubungan kepercayaan masyarakat. Menurut Harbani Pasolong
(2010: 221-222), “Semakin baik kepemerintahan dan kualitas pelayanan
yang diberikan, maka semakin tinggi kepercayaan masyarakat (high trust)”.
Kepercayaan masyarakat
Akan semakin tinggi apabila masyarakat mendapatkan pelayanan yang
baik dan merasa terpuaskan akan pelayanan tersebut. KEPMENPAN Nomor
63 tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik
menyebutkan bahwa,
“Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh
tingkat kepuasan penerima pelayanan.Kepuasan pelayanan dicapai apabila
penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan
dan diharapkan”. Oleh karena itu, setiap penyelenggara pelayanan secara
-
18
berkala melakukan survei Indeks Kepuasan Masyarakat. Kepuasan
pelanggan dapat diukur menggunakan berbagai metode pengukuran.
B. Kerangka Pikir
Pelayanan publik memberikan dampak terhadap kepuasan masyarakat.
Kualitas pelayanan memiliki peran penting dalam menciptakan kepuasan
masyarakat.Pelayanan terbaik diberikan oleh instansi pemerinta merupakan upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan masyarakat.pelayanan terbaik diharapkan
dapat menimbulkan rasa puas bagi setiap masyarakat yang merasakan pelayanan.
Kepuasan pelanggan merupakan perbandingan antara kenyataan yang dirasakan
konsumen dengan apa yang diharapkan pelanggan. Apabila yang dirasakan
pelanggan melebihi dari apa yang diharapkan, hal tersebut berarti pelanggan telah
terpenuhi kepuasannya.
Kepuasan pelanggan banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah kualitas pelayanan.Parasuraman mengemukakan lima dimesi pokok yang
berkaitan dengan kualitas pelayanan yaitu, Bukti langsung (tangibles), Keandalan
(reliability), Daya tanggap (responsiveness), Jaminan (assurance), dan Empati
(emphaty). Ke lima dimensi tersebut merupakan dimensi-dimensi yang dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan atau kepada masyarakat. Sehingga
kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
-
19
Bagan Kerangka Pikir
Gambar 2.1 : Kerangka Pikir
PENGARUH PELAYANAN PUBLIK
TERHADAP KEPUASAN
MASYARAKAT DI DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
SIPIL KAB. BARRU
Pelayanan Publik (independent
variabel) :
1) Tangibles (Bukti langsung)
2) Reliability ( Keandalan)
3) Responsiveness ( Daya tanggap)
4) Assurance (Jaminan)
5) Empathy (Empati)
Kepuasan masyarakat
(Dependent variabel)
1) Prosedur pelayanan
2) Persyaratan pelayanan
3) Kejelasan petugas pelayanan
4) Kemampuan petugas pelayanan
5) Kecepatan pelayanan
6) Keadilan mendapatkan pelayanan
7) Kepastian jadwal pelayanan
8) Kenyamanan lingkungan
KEPUASAN MASYARAKAT
-
20
C. Definisi Oprasional Variabel
Definisi operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi
operasional berisi informasi atau semacam petunjuk untuk mengetahui bagaimana
cara mengukur suatu variabel yang sama dalam penelitian (Sofian Effendi,
2014:34). Variabel bebas (Independen) atau (X), yaitu Kualitas Pelayanan,
memberikan pengaruh terhadap variabel terikat (dependen) atau (Y). Dimana
kualitas pelayanan dapat diukur dari lima dimensi, yaitu Bukti langsung
(tangibles), Keandalan (reliability), Daya tanggap (responsiveness), Jaminan
(assurance), dan Empati (emphaty). Indikator dari variabel penelitian adalah
sebagai berikut :
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, menjelaskan atau
menerangkan variabel yang lain. Variabel ini menyebabkan perubahan pada
variabel terikat.Dalam penelitian ini Variabel bebas adalah Kualitas layanan.
Dimana indikator-indikator kualitas layanan di lihat dari lima dimensi kualitas
layanan sebagai berikut :
a. Tangibles (bukti kangsung): kualitas pelayanan berupa fasilitas fisik,
komputerisasi administrasi, ruang tunggu, tempat informasi, penampilan
personel dan komunikasi. Indikatornya :
1. Penampilan petugas/pegawai dalam melayani masyarakat
2. Kelengkapan alat komputerisasi
3. Kemudan akses pelanggan/masyarakat dalam permohonan pelayanan
-
21
b. Realibility (kehandalan) kemampuan dan kehandalan untuk menyediakan
pelayanan yang terpercaya atau dijanjikan dengan segera, akurat dan
terpercaya. Indikatornya :
1. Kejelasan standar pelayanan
2. Kecepatan melakukan pelayanan yang dibutuhkan penerima
pelayanan/masyarakat
c. Responsiveness (daya tanggapan): kesanggupan untuk memberikan pelayanan
yang tanggap cepat dan tepat waktu kepada pelanggan/masyarakat dan respon
yang baik terhadap masyarakat. Indikatornya :
1. Respon petugas/pegawai terhadap masyarakat yang ingin medapatkan
pelayanan
2. Ketepatan waktu petugas/pegawai melakukan pelayanan
3. Respon pegawai terhadap setiap keluhan masyarakat dalam pelayanan
d. Assurance (jaminan): pengetahuan yang menjamin/terpercaya yang
menjanjikan serta sikap pegawai pemberi layanan. Indikatornya :
1. Kejelasan jaminan legalitas hukum pelayanan
2. Kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan
e. Emphaty (empati): perhatian dari pegawai terhadap pelanggan/masyarakat:
Indikatornya :
1. Pemahaman pegawai terhadap kebutuhan masyarakat
2. Sikap tidak non diskriminatif pegawai terhadap pelanggan/masyarakat
3. Kepedulian pegawai terhadap keluhan/masalah pelanggan/masyarakat
dalam pelaksanaan pelayanan.
-
22
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang diterangkan
oleh variabel lain namun tidak dapat mempengaruhi variabel yang lain. Dalam
penelitian ini varibel terikata dalah kepuasan masyarakat. Dimana indikator-
indikator kepuasan masyarakat dapat lihat dari empat belas dimensi kualitas
layanan sebagai berikut :
Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan alur pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan;
1. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administrasi yang
diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya;
2. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang
memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung
jawabnya);
3. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu skill yang dimiliki petugas dalam
memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada mayarakat;
4. Kecepatan pelayanan, yaitu penyelesaian pelayanan sesuai standar oprasional
prosedur yang telah di tetapkan
5. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan peelayananyang tidak
membeda-bedakan seseorang yang dilayani
6. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan sesuai dengan
ketentuan yang telah di tetapkan
-
23
7. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana yang bersih,rapi,
dan teratur sehingga bisa memberikan rasa nyaman kepada orang yang
menerima layanan.
D. Hipotesis
Menurut Kerlinger (dalam Muri Yusuf, 2014:131) hipotesis adalah suatu
pernyataan kira-kira atau suatu dugaan sementara mengenai hubungan antar dua
atau lebih variabel. Berdasarkan kerangka pikir, hipotesis dalam penelitian ini
adalah: “terdapat pengaruh pelayanan publik terhadap kepuasaan masyarakat di
Dukcapil Kabupaten Barru”.
-
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang diambil adalah Disdukcapil Kabupaten Barru
karena memiliki dinamika yang unik dalam pelayanan publik dari seringnya
muncul keluhan dan pengaduan dari masyarakat secara berkelanjutan tanpa ada
solusi dari pihak penyelenggara. Dengan pertimbangan di atas diharapkan
kesimpulan penelitian dapat mendekati kesimpulan yang menggambarkan kondisi
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru yang sebenarnya.
B. Jenis dan Tipe Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian kuantitatif dengan alasan karena dalam penelitian kuantitatif
memiliki dua variable yang ingin diketahui hipotesisnya dengan melakukan
penelitian terhadap populasi dan sampel yang telah diytentukan. Maka dari
itu, peneliti menggunakan menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena
pada penelitian ini ada dua variable yang ingin di teliti yaitu untuk
mengetahui pengaruh variabel X “ Pengaruh pelayanan publik” terhadap
variabel Y “ Kepuasan masyarakat “ di Kantor Disdukcapil Kabupaten Barru.
2. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
tipepenelitian deskriftif, karena penelitian deskriktif kuantitatif mencari
-
25
data berdasarkan sampel populasi kemudian penelitian dianalisis sesuai
dengan metode statistik yang digunakan..Begitu juga pada penelitian
ini,peneliti melakukan penelitian dengan membagikan kuesioner kepada
setiap populasi yaitu masyarakat yang ada di Disdukcapil Kabupaten Barru
sebagai penerima produk jasa yang diberikan oleh pegawai di Kantor
Disduk Capil Kabupaten Barru.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengukur sejauh mana
pengaruh pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan sipil Kab. Barru, maka yang menjadi
populasi penelitian dari observasi awal yang dilakukan jumlah rata-rata
yang memiliki kepentingan dalam pengurusan dokumen kependudukan
dan catatan sipil berjumlah 120 jiwa/orang perhari menurut penyampaian
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru,m
maka populasi dalam penelitian ini berjumlah 120 jiwa/orang.
2. Sampel
Jumlah populasi penelitian yang besar tentunya sangat menyulitkan
peneliti untuk mengumpulkan data populasi, oleh karena itu dalam penelitian
ini digunakan teknik simple random sampling. Teknik simple random
sampling yaitu teknik penentuan sample dari dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Pada penelitian ini untuk
-
26
menentukan sampel dari populasi yang ada, peneliti menggunakan rumus
slovin sebagai berikut :
s = �
���.�²
Keterangan :
s = sampel
N = populasi
e = derajat ketelitian atau nilai kritis yang digunakan
Dengan menggunakan rumus diatas (N = 120, e = .05), didapat hasil
sebagai berikut :
s = �
����.�² =
�
����.
� =
�
��.� =
�
�.� = 80
Berdasarkan rumus slovin, ternyata jumlah sampel sebesar 80 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang paling penting dalam
penelitian. Untuk itu dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah:
a. Observasi, yaitu dimana sebelum penelitian dilakukan peneliti menijau
langsung lokasi penelitian apakah terdapat masalah sehingga peneliti bisa
menentukan objek yang akan diteliti. Observasi yang dilakukan oleh peneliti
dalam penelitian ini dilakukan di Disdukcapil Kabupaten Barru mengenai
pelayanan kependudukan yang diberikan.
b. Pengisian Kuesioner atau angket
-
27
Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien apabila peneliti tahu pasti variabel yang
ingin diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Pada
penelitian ini, kuesioner atau angket digunakan untuk mengambil data
tentang tingkat kepuasan masyarakat sebagai pelanggan dari pelayanan
kantor Disdukcapil Kab. Barru. Jenis kuesioner atau angket yang digunakan
adalah angket tertutup. Teknik ini dipilih karena memudahkan responden
dalam memberikan jawaban dan dapat mempermudah peneliti dalam
mengambil data.
Instrumen penelitian ini menggunakan alat ukur skala bertingkat
dengan 4 skala pengukuran atau dengan 5 alternatif jawaban, yaitu SP =
Sangat Puas, P = Puas, CP = Cukup Puas, TP = Tidak Puas dan STP =
Sangat Tidak Puas. Berikut ini tabel 5 menunjukkan skala bobot penilaian
yang digunakan:
Tabel 2 : Skala Bobot Penilaian
No Kriteria Penilaian Skor
1 Sangat Puas 5
2 Puas 4
3 Cukup Puas 3
4 Tidak Puas 2
5 Sangat Tidak Puas 1
-
28
c. Studi Kepustakaan, yaitu penulis menggunakan buku-buku, literatur,
peraturan-peraturan, pedoman kerja serta dokumen lain yang dapat
mendukung kelengkapan data yang diperlukan dalam penelitian ini.
E.Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran
mengenai variabel yang ditelit. Uji statistik deskriptif mencakup nilai rata-rata
(mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai standar deviasi dari data
penelitian. Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran
mengenai demografi responden penelitian dan deskripsi setiap pernyataan
kuesioner. Data tersebut antara lain: usia, latar belakang pendidikan, masa kerja,
jenis kelamin, dan data mengenai deskripsi dari setiap pernyataan kuesioner.
F. Pengabsahan Data
1) Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas Data
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur kualitas kuisioner yang
digunakan sebagai instrumen penelitian sehingga dapat dikatakan instrumen
tersebut valid. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2013). Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut :
1) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pernyataan tersebut
adalah valid.
-
29
2) Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel maka butir pernyataan tersebut
adalah tindak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur indikator variabel atau konstruk
dari suatu kuesioner. Suatu kuesioner reliabel atau handal jika jawaban terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013).
Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah one shot atau pengukuran sekali
saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan
dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan. SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik. Cronbach
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach
Alpha >0.60 atau lebih besar daripada 0.60.
2. Uji Asumsi Klasik
Setelah mendapatkan model regresi, maka interpretasi terhadap hasil yang
diperoleh tidak bisa langsung dilakukan. Hal ini disebabkan karena model regresi
harus diuji terlebih dahulu apakah sudah memenuhi asumsi klasik. Uji
asumsi klasik mencakup hal sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi secara normal. Uji t dan f
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal, kalau asumsi
ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Salah satu cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
-
30
grafik. Analisis grafik dapat dilakukan dengan:
1) Melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi
dengan distribusi yang mendekati distrbusi normal, dan
2) Normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus
diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data residual normal. Maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya
(Ghozali, 2013).
Cara lain adalah dengan uji statistik one-simple kolmogorov-smirnov.
Dasar pengambilan keputusan dari one- simple kolmogorov-smirnov adalah:
1) Jika hasil one-simple kolmogorov-smirnov di atas tingkat signifikansi 0,05
menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut
memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika hasil one-simple kolmogorov-smirnov di bawah tingkat signifikansi
0,05 tidak menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi
tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika
variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
-
31
antar sesama variabel independen sama dengan nol. Salah satu cara mengetahui
ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat
nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).
1) Jika nilai tolerance> 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa
tidak terdapat multikolonieritas pada penelitian tersebut.
2) Jika nilai tolerance< 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi gangguan
multikolonieritas pada penelitian tersebut. (Ghozali, 2013).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pada satu pengamatan
kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedasti sitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Untuk menguji
heteroskedastisitas dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel
terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan risidualnya SRESID. Deteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y
adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah risidual (Ghozali, 2013).
Cara lain yang dapat digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah dengan uji
glejser. Uji ini dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap
variabel dependen (Gujaranti, 2003 dalam Ghozali, 2013). Jika tingkat
-
32
signifikannya di atas 0,005 maka model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis
Data yang diperoleh dari lokasi penelitian pada dasarnya masih merupakan
data mentah. Data tersebut merupakan hasil yang perlu diolah kembali dengan
menggunakan teknik pengujian uji simple regression (regresi sederhana) yang
dihitung dengan menggunakan perangkat lunak (software) atau SPSS berupa
paket program komputer. Analisis regresi linier sederhana dipergunakan karena
variabel yang dicari dipengaruhi oleh hanya satu variabel bebas dengan variabel
penjelas. Regresi linier sederhana menggunakan model persamaan (Sugiyono :
2013) sebagai berikut :
Y = a + Bx
Dimana :
X = Pelayanan Publik
Y = Kepuasan Masyarakat
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi untuk variabel bebas
Uji hipotesis ini dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji regresi
secara simultan dan uji regresi secara parsial (t-test):
a. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya bertujuan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisiendeterminasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
mempunyai
-
33
interval antara 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Jika nilai R
2 bernilai besar (mendeteksi 1)
berarti variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sedangkan jika R2
bernilai
kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel dependen
sangat terbatas.
Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah:
1) Jika Kd mendekati nol (0) berarti pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen tidak kuat.
2) Jika Kd mendekati satu (1) berarti pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen kuat.
b. Uji Regresi Secara Simultan
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Menentukan kriteria uji
hipotesis dapat diukur dengan syarat:
1) Membandingkan t hitung dengan t tabel
a) Jika t hitung > t tabel maka hipotesis diterima. Artinya variabel independen
secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
b) Jika t hitung < t tabel maka hipotesis ditolak. Artinya variabel
independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen
secara signifikan.
2) Melihat Probabilities Values
Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05:
a) Jika probabilitas > 0,05, maka hipotesis ditolak.
-
34
b) Jika probabilitas < 0,05, maka hipotesis diterima.
b. Uji Regresi Secara Parsial
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna menunjukkan
pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen.
Uji t adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
dependen terhadap variabel dependen secara individu terhadap variabel dependen.
Penetapan untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak ada dua cara yang
dapat dipilih yaitu:
1) Membandingkan t hitung dengan t tabel
a) Jika t hitung >t tabel maka hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh
signifikan dari variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen.
b) Jika t hitung < t tabel maka hipotesis ditolak. Artinya tidak ada pengaruh
signifikan dari variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen
2) Melihat Probabilities Values
Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05:
a) Jika probabilitas > 0,05, maka hipotesis ditolak.
b) Jika probabilitas < 0,05, maka hipotesis diterima.
-
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi atau Karakteristik Objek Penelitian
1. Struktur Organisani Disdukcapil
2.
SUB BAGIAN
PROGRAM DAN KEUANGAN
HARIS NASUTION,
S.Kom
SUB BAGIAN UMUM
DAN SDM
ANDI INDERIANI,
S.Sos
BIDANG PELAYANAN
PENDAFTARAN PENDUDUK
AMOS LOBO, S.Sos
BIDANG PELAYANAN PENCATATAN SIPIL
ANDI INDERIANI, S.Sos
BIDANG PIAK DAN
PELAYANAN DATA
Dra. H. Icalli
SEKSI IDENTITAS PENDUDUK
-
SEKSI PINDAH
DATANG PENDUDUK
HJ. SITTI RAPIATI,
SH
SEKSI PENDATAAN
PENDUDUK
SYANTY ALIMUDDIN,
S.Kom
SEKSI KELAHIRAN
Hj. MURNIATI, S.Sos
SEKSI PERKAWINAN DAN PERCERAIAN
Hj. JUMIATI, S.Sos
SEKSI PERUBAHAN
STATUS ANAK, PEWARGANEGARAAN
DAN KEMATIAN
Hj. Dra. NURASIAH
SEKSI SISTEM INFORMASI ADM
KEPENDUDUKAN
-
SEKSI PENGOLAHAN
DAN PENYAJIAN DATA KEPENDUDUKAN
ANDI NURSYAMSU,
S.Kom
SEKSI KERJA SAMA
DAN INOVASI PELAYANAN
NURMAYASARI, S.Sos
KEPALA DINAS
Hj. ANDI RACHMAWATY, SE
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIS Drs. MUHAMMAD NUNG
35
-
36
2. Job Description
Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah diamanahkan bahwa
susunan organisasi, perincian tugas, fungsi, kedudukan dan tata kerja
Perangkat daerah ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Berdasarkan
Peraturan Bupati Barru Nomor : 55 Tahun 2016 Tentang susunan
Organisasi, kedudukan, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru. terdiri dari :
a. Kepala Dinas
1) Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam
memimpin dan melaksanakan urusan pemerintahan bidang
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada
Pemerintah Daerah berdasarkan pedoman yang ada untuk
kelancaran tugas.
2) Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a) Perumusan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang
Pelayanan Pencatatan Sipil;
b) Perumusan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang
Pelayanan Pendaftaran Penduduk;
c) Perumusan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Piak
dan Pemanfaatan data;
-
37
d) Perumusan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan kegiatan kesekretariatan yang menunjang tugas
organisasi;
e) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait
tugas dan fungsinya.
3) Rincian tugas sebagai berikut :
a) Menyusun kebijakan, merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakkan dan mengendalikan penyelenggaraan
kebijakan serta menyusun RenstraDinas sesuai dengan visi
dan misi daerah;
b) Merumuskan program kerja sesuai Renstra Dinas;
c) Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan
lingkup Dinas;
d) Membina Sekretaris dan para Kepala Bidang dalam
melaksanakan tugasnya;
e) Mengarahkan pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam
lingkup Dinas;
f) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Dinas;
g) Memecahkan masalah dalam pelaksanaan tugas pokok
organisasi agar senantiasa berjalan optimal;
-
38
h) Mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
senantiasa sesuai dengan rencana dan target yang
ditetapkan;
i) Melaporkan dan memberi saran kepada atasan terkait
capaian pelaksanaan tugas pokok organisasi;
j) Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang Adminstrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil;
k) Menyelenggarakan kebijakan teknis di bidang Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
l) Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan umum di
bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah;
m) Mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas pembinaan
pada Kesekretariatan agar tercipta sinkronisasi kebijakan
penyelenggaraan tugas lingkup Dinas;
n) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Dinas
dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai
bahan perumusan kebijakan;
o) Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
atasan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang
tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
-
39
b. Sekretariat
Sekretariat terdiri dari :
1) Subbagian Program dan Keuangan; dan
2) Subbagian Umum dan Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan tugas, Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Program;
b) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang
Keuangan; dan
c) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang umum
dan Sumber Daya Manusia.
3) Rincian tugas sebagai berikut :
a) Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas
yang merata;
c) Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan
kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;
d) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Sekretariat;
-
40
e) Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Sekretariat;
f) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan dalam lingkup Sekretariat;
g) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretaris dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan
perumusan kebijakan;
h) Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan
mengendalikan serta menetapkan kebijakan di bidang program
dan keuangan, dan Umum dan Sumber Daya Manusia;
i) Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan
teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam
lingkup Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Barru;
j) Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan umum
dan Sumber Daya Manusia;
k) Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan
Program;
l) Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan
keuangan;
-
41
m) Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA,
DPA, LAKIP, RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen
perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
n) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang
berhubungan dengan kesekretariatan dan menyiapkan bahan
petunjuk pemecahan masalah;
o) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
atasan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
c. Sub Bagian Program dan Keuangan
1) Kepala Subbagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi :
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
program dan Keuangan;
b) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang program
dan Keuangan;
c) Pembinaan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang
program dan Keuangan; dan
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2) Rincian tugas sebagai berikut :
a) Merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan serta
penganggaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
-
42
b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas
yang merata;
c) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Subbagian;
d) Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Subbagian;
e) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Subbagian;
f) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Subbagian
program dan Keuangan dan memberikan saran pertimbangan
kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;
g) Menghimpun dan mempersiapkan bahan penyusunan laporan
di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;
h) Mengkoordinasikan pelaksanaan perencanaan program dan
kegiatan, dan pelaporan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Barru;
i) Menginventarisir permasalahan-permasalahan pelaksanaan
program kegiatan, proses administrasi terkait dengan
penatausahaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
-
43
j) Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA,
LAKIP, RENSTRA, RENJA dan /atau dokumen perencanaan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
k) Melakukan pengumpulan data realisasi capaian kinerja
bulanan, perbendaharaan keuangan, dan melaksankan verifikasi
anggaran;
l) Melakukan pengolahan data laporan capaian kinerja triwulan,
semester, dan penyusunan rencana anggaran untuk periode lima
tahunan dan tahunan;
m) melakukan pengolahan data LAKIP SKPD;
n) Melakukan pengolahan data revisi anggaran untuk kebutuhan
rencana kerja tahunan SKPD dan pembukuan pelaporan
keuangan;
o) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
atasan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
d. Sub Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia
1) Dalam menyelenggarakan tugas Kepala sub bagian umum dan
Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi :
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang umum
dan Sumber Daya Manusia;
b) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang umum
dan Sumber Daya Manusia;
-
44
c) Pembinaan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang
umum dan Sumber Daya Manusia;
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2) Rincian tugas sebagai berikut :
a) Merencanakan kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas
yang merata;
c) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subbag;
d) Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Subbag;
e) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Subbag;
f) Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait
pelaksanaan tugas;
g) Mengelola dan melaksanakan urusan rumah tangga dan surat
menyurat;
h) Mengelola dan melaksanakan urusan kearsipan;
i) Mengelola dan melaksanakan urusan keprotokoleran dan
perjalanan dinas;
-
45
j) Mengelola dan melaksanakan urusan ketatalaksanaan;
k) Mengelola dan melaksanakan urusan perlengkapan;
l) Mengelola dan melaksanakan urusan kepegawaian;
m) Mengelola dan melaksanakan urusan umum lainnya;
n) Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas;dan
o) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh
pimpinan baik lisan maupun tertulis.
e. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk
Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk terdiri dari :
1) Seksi Identitas Penduduk;
2) Seksi Pindah datang Penduduk; dan
3) Seksi Pendataan penduduk.
f. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk
1) Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Perumusan
kebijakan teknis pendaftaran penduduk mempunyai fungsi :
a) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Identitas
Penduduk;
b) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Pindah
Datang Penduduk;
-
46
c) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Pendataan
penduduk; dan
d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
2) Rincian tugas sebagai berikut :
a) Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas
yang merata;
c) Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan
kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;
d) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;
e) Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;
f) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan dalam lingkup Bidang;
g) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pelayanan
Pendaftaran Penduduk,dan memberikan saran pertimbangan
kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;
h) Melaksanakan penyiapan Penyusunan Perencanaan
Pelaksanaan Fasilitasi, pembinaan umum dan koordinasi
dibidang pendaftaran penduduk meliputi identitas Penduduk,
-
47
pindah datang Penduduk, pendataan penduduk, monitoring,
evaluasi dan dokumentasi;
i) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan menyiapkan bahan
petunjuk pemecahan masalah;
j) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dibidang
pelayanan pendaftaran penduduk meliputi identitas penduduk,
Pindah datang Penduduk, Pendataan penduduk, monitoring,
evaluasi dan dokumentasi;
k) Melaksanakan pembinaan Umum dan koordinasi Pelaksanaan
pendaftaran penduduk, meliputi identitas penduduk, pindah
datang penduduk, pendataan penduduk;
l) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan Pelaporan dibidang
penyelenggaraan pendaftaran penduduk di kabupaten/kota;
m) Menetapkan dan menerapkan standar pelayanan dan standar
operasional prosedur pelaksanaan tugas;
n) Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan
pengembangan karier;
o) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan
baik lisan maupaun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
-
48
g. Kepala Seksi Identitas Penduduk
1) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Identitas Penduduk
mempunyai fungsi :
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
Identitas Penduduk;
b) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Identitas
Penduduk;
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Identitas
Penduduk; dan
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2) Rincian tugas sebagai berikut :
a) Merencanakan kegiatan identitas penduduk sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas
yang merata;
c) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;
d) Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Seksi;
-
49
e) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Seksi;
f) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi identitas
penduduk dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan;
g) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pelayanan
pendaftaran penduduk;
h) Menetapkan dan menerapkan standar pelayanan dan standar
operasional prosedur pelaksanaan tugas;
i) Merencanakan,mengorganisasikan, menggerakkan, dan
mengendalikan serta menetapkan kebijakan dibidang Identitas
Penduduk;
j) Mengelola dan mengoordinasikan, pelaksanaan pelayanan
teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam
lingkup dinas;
k) Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang
Identitas Penduduk;
l) Mengoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA,
DPA, LAKIP, RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen
perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
-
50
m) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas dan menyiapkan bahan petunjuk
pemecahan masalah;
n) Melaksanakan kebijakan di bidang pelayanan pendaftaran penduduk;
dan
o) Melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh
atasan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
h. Kepala Seksi Pindah Datang Penduduk
1) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Pindah Datang Penduduk
mempunyai fungsi :
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Pindah
Datang Penduduk;
b) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Pindah
Datang Penduduk;
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pindah Datang
Penduduk; dan
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2) Rincian tugas sebagai berikut :
a) Merencanakan kegiatan pada seksi pindah datang penduduk
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
-
51
b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas
yang merata;
c) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;
d) Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Seksi;
e) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Seksi;
f) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pindah datang
penduduk dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan;
g) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pelayanan
pendaftaran penduduk;
h) Menetapkan dan menerapkan standar pelayanan dan standar
operasional prosedur pelaksanaan tugas;
i) Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait
pelaksanaan tugas;
j) Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan
mengendalikan serta menetapkan kebijakan dibidang pindah
datang Penduduk;
-
52
k) Mengelola dan mengoordinasikan, pelaksanaan pelayanan
teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam
lingkup dinas;
l) Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas di seksi
pindah datang Penduduk;
m) Mengoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA,
DPA, LAKIP, RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen
perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
n) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan menyiapkan bahan
petunjuk pemecahan masalah;
o) Melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh
atasan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
i. Kepala Seksi Pendataan Penduduk
1) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi pendataan penduduk
mempunyai fungsi:
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
Pendataan Penduduk;
b) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang
Pendataan Penduduk;
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pendataan
Penduduk; dan
-
53
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2) Rincian tugas sebagai berikut :
a) Merencanakan kegiatan pada seksi pendataan penduduk
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas
yang merata;
c) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;
d) Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Seksi;
e) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar
berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup
Seksi;
f) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi pendataan
penduduk dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan;
g) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pelayanan
pendaftaran penduduk;
h) Menetapkan standar pelayanan dan standar operasional
prosedur pelaksanaan tugas;
-
54
i) Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan dalam lingkup seksi;
j) Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan
mengendalikan serta menetapkan kebijakan di bidang
Pendataan Penduduk;
k) Mengelola dan mengoordinasikan, pelaksanaan pelayanan
teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam
lingkup dinas;
l) Mengoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA,
DPA, LAKIP, RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen
perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
m) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas dan menyiapkan bahan petunjuk
pemecahan masalah;
n) Melaksanakan kebijakan di bidang pelayanan pendaftaran
penduduk;
o) Melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh
atasan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
j. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil terdiri dari :
1) Seksi Kelahiran;
2) Seksi Perkawinan dan Perceraian; dan
-
55
3) Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian;
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud
pada pasal 14 dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai
tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis,
memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program
dan kegiatan di bidang pelayanan pencatatan sipil berdasarkan
pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,
Kepala Bidang pelayanan pencatatan sipil mempunyai fungsi :
a) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang
Kelahiran;
b) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang
Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status Anak dan
Pewarganegaraan;
c) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang
Kematian; dan
d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
-
56
4) Rincian tugas sebagaimana dimaksud sebagai berikut :
a) Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas
yang merata;
c) Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan
kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;
d) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang
Pelayanan Pencatatan Sipil;
e) Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan
sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang
Pelayanan Pencatatan Sipil;
f) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan dalam lingkup Bidang Pelayanan Pencatatan
Sipil;
g) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang pelayanan
pencatatan sipil dan memberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;
h) Menetapkan standar pelayanan dan standar operasional
prosedur pelaksanaan tugas;
-
57
i) Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan
mengendalikan serta menetapkan kebijakan dibidang
Pelayanan Pencatatan Sipil;
j) Mengelola dan mengoordinasikan, pelaksanaan pelayanan
teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam
lingkup dinas;
k) Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang
Pelayanan Pencatatan Sipil;
l) Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA,
DPA, LAKIP, RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen
perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
m) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas dan menyiapkan bahan petunjuk
pemecahan masalah;
n) Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka