skripsi pengaruh pelayanan publik terhadap kepuasan … · 2020. 7. 21. · iii abstrak ismail...

158
SKRIPSI PENGARUH PELAYANAN PUBLIK TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BARRU ISMAIL Nomor Stambuk : 10561 04583 12 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • SKRIPSI

    PENGARUH PELAYANAN PUBLIK TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT

    DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

    KABUPATEN BARRU

    ISMAIL

    Nomor Stambuk : 10561 04583 12

    PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2020

  • PENGARUH PELAYANAN PUBLIK TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT

    DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

    KABUPATEN BARRU

    SKRIPSI

    Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Ilmu Administrasi Negara

    Disusun dan Diajukan Oleh

    ISMAIL

    Nomor Stambuk : 10561 04583 12

    Kepada

    PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2020

  • iii

    ABSTRAK

    ISMAIL 2020, Pengaruh Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan Masyarakat di

    Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru. (Dibimbing Hj.

    Ihyani Malik dan Nurbiah Tahir).

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelayanan publik

    terhadap kepuasan masyarakat di Disdukcapil kabupaten Barru. Jenis penelitian yang

    di gunakan adalah penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian yang digunakan dalam

    penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dan, penarikan sampel yang digunakan adalah

    teknik simple random sampling yaitu penentuan sampel yang dilakukan secara acak

    dengan jumlah responden sebanyak 80 orang. Teknik pengumpulan data

    menggunakan dokumentasi, observasi dan kuesioner. Teknik analisis data yang di

    gunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi. Teknik pengabsahan instrumen

    penelitian dengan menggunakan pengujian validitas dan pengujian reliabilitas dengan

    bantuan statistik program SPSS 22.

    Pelayanan Publik berpengaruh positif dan signifikan terhada kepuasan

    masyarakat. Hal ini ditandai dengan hasil dari regresi linier yang dilakukan

    memperoleh nilai t hitung sebesar 12.373 dengan sig. α = 0,05, t hitung sebesar

    12.373 lebih besar dari t tabel 1,664 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih

    kecil dari 0,05. Sehingga semakin baik pelayanan publik akan membuat kepuasan

    masyarakat meningkat, pelayanan yang baik akan berdampak positif bagi instansi

    karena perspektif masyarakat akan menilai baik.

    Kata Kunci: pelayanan publik, kepuasan masyarakat

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

    melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan Masyarakat

    Di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru”.

    Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

    dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial

    Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

    Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak mengalami

    kesulitan dan kekurangan yang disebabkan keterbatasan penulis. Namun dengan

    adanya arahan dan bimbingan dari berbagai pihak berupa pikiran, dorongan moril dan

    bantuan materil, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

    Penghormatan dan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis persembahkan

    kepada Ayahanda Abidin, Ibunda Hamsina yang senantiasa mendoakan dan

    memberikan perhatian, kasih sayang, nasehat, dan dukungan serta subsidinya kepada

    peneliti. Semoga dihari esok penulis kelak menjadi anak yang membanggakan.

  • v

    Tak lupa pula penulis menyampaikan terimah kasih dan penghargaan

    kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E, MM Selaku Rektor Universitas

    Muhammadiyah Makassar.

    2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan

    Ilmu Poitik Universitas Muhammadiyah Makassar.

    3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos.,MPA Selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

    4. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku Pembimbing I dan Nurbiah Tahir,

    S.Sos.,M.AP selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya

    membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

    5. Bapak Dr.H. Lukman Hakim,M.Si sebagai Penasehat Akademik yang selalu

    member masukan dan bimbingan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

    6. Bapak/Ibu seluruh Staff Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atas

    bantuannya selama penulis berada di kampus Universitas Muhammadiyah

    Makassar.

    7. Buat kedua orang tua dan My Big Family yang senantiasa memberikan kasih

    sayang, dukungan, motivasi dan doa , penulis mengucapkan banyak terima kasih

    8. Buat sahabatku Arman dan teman-teman Gappembar yang selalu menemaniku

    suka maupun duka dan senantiasa memberikan motivasi, semangat kepada penulis.

    9. Teman-teman angkatan 2012 terkhusus kelas E yang selama ini bersama-sama

    melewati suka maupun duka dalam menjalani hari-hari selama menempuh studi di

    Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

  • vi

    Penulis mohon maaf untuk sebagian nama yang mungkin terlupakan, karena

    sesungguhnya penghormatan dan aspirasi saya lebih dari sekedar menuliskan nama-

    nama mereka di kertas ini. Akhirnya keterbatasan jualah yang membuat karya ini

    jauh dari kata sempurna, sehingga tetap menyisahkan ruang untuk dikritik, semoga

    karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, Amin.

    Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Makassar, 5 Agustus 2019

    Ismail

  • vii

    DAFTAR ISI

    Halaman Persetujuan ............................................................................................. i

    Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ...................................................... ii

    Abstrak ...................................................................................................................... iii

    Kata Pengantar ....................................................................................................... iv

    Daftar Isi .................................................................................................................. vii

    Daftar Tabel ............................................................................................................. ix

    Daftar Gambar ........................................................................................................ xi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

    C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6

    D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian, Konsep dan Definisi .................................................................... 7

    B. Kerangka Fikir ............................................................................................... 18

    C. Definisi Operasional Variabel ........................................................................ 20

    D. Hipotesis ......................................................................................................... 23

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Waktu dan Lokasi Penelitian .. ...................................................................... 24

    B. Jenis dan Tipe Penelitian ................................................................................ 24

    C. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 25

    D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 26

    E. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 28

    F. Pengabsahan Data .......................................................................................... 28

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi atau objek penelitian.. .................................................................... 35

    1. Struktur Organisani Disdukcapil .............................................................. 35

    2. Job Description ........................................................................................ 36

    B. Gambaran responden ...................................................................................... 74

    1. Karakteristik responden.................................................................... ....... 74

    2. Analisis Deskriktif............................................................................ ....... 78

    C. Hasil penelitian............................................................................................... 106

    1. Uji Kualitas Data ...................................................................................... 106

    2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 109

    3. Uji Hipotesis ............................................................................................ 114

    D. Pembahasan ................................................................................................... 120

  • viii

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan.................... ................................................................................ 122

    B. Saran ............................................................................................................... 123

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    LAMPIRAN

  • ix

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Umur........................................... 74

    Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 75

    Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .................................. 76

    Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan……………... ............. 77

    Tabel 4.5 : Statistik Deskriftip Variabel .................................................................... 78

    Tabel 4.6 : Ikhtisar Rentang Skala Variabel .............................................................. 79

    Tabel 4.7 : Indikator Tangibles (Bukti langsung) .................................................... 81

    Tabel 4.8 : Indikator Reliability (Kehandalan) .......................................................... 82

    Tabel 4.9 : Indikator Responsiveness (Daya Tanggap) ............................................ 84

    Tabel 4.10 : Indikator Assurance (Jaminan) .............................................................. 85

    Tabel 4.11 : Indikator Empathy (Empati) .................................................................. 86

    Tabel 4.12 : Deskripsi Item Pernyataan Variabel Pelayanan Publik ......................... 88

    Tabel 4.13 : Indikator Prosedur pelayanan ............................................................... 92

    Tabel 4.14 : Indikator Persyaratan pelayanan ........................................................... 93

    Tabel 4.15 : Indikator Kejelasan Petugas pelayanan ............................................... 95

    Tabel 4.16 : Indikator Kemampuan Petugas pelayanan ........................................... 96

    Tabel 4.17 : Indikator Kecepatan pelayanan ............................................................. 97

    Tabel 4.18 : Indikator Keadilan mendapatkan pelayanan .......................................... 99

    Tabel 4.19 : Indikator Kepastian jadwal pelayanan ................................................... 100

    Tabel 4.20 : Indikator Kenyamanan lingkungan ....................................................... 102

    Tabel 4.21 : Deskripsi Item Pernyataan Variabel Kepuasan Masyarakat .................. 103

    Tabel 4.22 : Hasil Uji Validitas.................................................................................. 107

  • x

    Tabel 4.23 : Hasil Uji Realibilitas ............................................................................. 108

    Tabel 4.24 : Hasil Uji Normalitas - One Sample Kolmogorov-Smirnov ................... 110

    Tabel 4.25 : Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................... 113

    Tabel 4.26 : Hasil Uji Heteroskedastisitas – Uji Glejser ........................................... 114

    Tabel 4.27 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 115

    Tabel 4.28 : Hasil Uji t – Uji Parsial .......................................................................... 116

    Tabel 4.29 : Hasil Uji t – Uji Parsial .......................................................................... 116

  • xi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 : Bagan Kerangka Pikir .................................................................. 19

    Gambar 4.1 : struktur organisasi Disdukcapil .................................................... 35

    Gambar 4.2 : Hasil Uji Normalitas – Grafik Histogram .................................... 111

    Gambar 4.3 : Hasil Uji Normalitas – Normal Probability Plot .......................... 111

  • 1

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pelayanan publik merupakan pelayanan yang menjadi tanggung jawab

    pemerintah kepada warganya. Tujuan pemberian pelayanan publik adalah

    pemenuhan kebutuhan hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas

    suatu barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh

    pemerintah yang terkait dengan kepentingan publik. Menurut Wasistino

    dalam Hardiansyah (2011:11) adalah pemberian jasa, baik oleh pemerintah,

    pihak swasta atas nama pemerintah ataupun pihak swasta kepada masyarakat,

    dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dana tau

    kepentingan masyarakat.

    Salah satu jenis pelayanan publik yang merupakan kewajiban

    pemerintah dan memiliki peran strategis adalah pelayanan publik di bidang

    kependudukan dan catatan sipil. Pelayanan publik di bidang kependudukan

    mencakup pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK),

    Akta Kelahiran, dan penggantian Akta Rusak, Akta Perkawinan, Akta

    Perceraian, Akta Pengakuan Anak, Akta Kematian, dan Surat Keterangan

    Pindah .Semua dokumen ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam

    menjalankan kehidupannya sehari-hari dalam melengkapi dokumen-dokumen

    pribadinya.

    Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik termasuk

    pelayanan publik kependudukan pemerintah telah mengeluarkan peraturan-

  • 2

    peraturan terkait. Peraturan-peraturan tersebut yaitu Keputusan Menteri

    Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tanggal 10 Juli

    2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

    Kabupaten Barru juga sebagai salah satu daerah otonom di Indonesia

    juga menyelenggarakan pelayanan publik kepada warganya. Meskipun

    Kabupaten Barru merupakan salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang

    memiliki jumlah penduduk terkecil kedua namu juga memiliki karakteristik

    berdasarkan geografi kecamatan.Jumlah penduduk Kabupaten Barru per

    Februari berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

    Kabupaten Barru 2019 adalah sebesar 180.674 dengan wajib KTP per

    Februari sebesar 128.687 Orang dari 7 Kecamatan 40 Desa dan 15 Kelurahan.

    Setia harinya menurut kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

    Kabupaten Barru sekitar 120 orang yang mengurus adminitrasi dan yang

    mendominasi pengursan administrasi tersebut adalah Kartu Keluarga (KTP)

    dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Berdasarkan geografis dari 7 Kecamatan

    dengan penyelenggaraan pelayana public secara terpusat yang

    diselenggarakan di Kabupaten kota dan dari segi jarak dengan desa terluar

    yaitu kurang lebih 100 km untuk mengurus adminitrasi di Dinas

    Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru . Selain itu penduduk

    Barru juga memiliki beragam tingkat pendidikan mulai yang tinggi sampai

    yang paling rendah. Beragam kondisi yang terjadi di wilayah ini tentunya

    menjadikan dinamika pelayanan publik di wilayah ini menarik untuk lebih

    didalami.

  • 3

    Pemerintah Kabupaten Barru dalam menjalankan pelayanan publik di

    bidang kependudukan dan catatan sipil saat ini masih berpedoman pada

    Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Administrasi

    Kependudukan dan Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2011 tentang Pelayanan

    Publik. Aturan ini merupakan upaya perbaikan Pemda Kabupaten Barru

    untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang kependudukan dan

    catatan sipil. Selain dengan peraturan daerah, pelayanan kependudukan juga

    sudah di dukung dengan sarana dan prasarana yang dapat meningkatkan

    pelayanan kepada masyarakat.

    Pelayanan kependudukan telah menggunakan sistem informasi yaitu

    SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan). Walaupun telah

    dibuat aturan yang jelas sebagai pedoman pelayanan publik dan juga

    dilengkapi dengan sarana prasarana, kenyataannya masyarakat Kabupaten

    Barru masih menilai bahwa pelayanan publik oleh aparatur pemerintah Dinas

    Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru dewasa ini masih

    belum sesuai dengan harapan.

    Keluhan-keluhan masyarakat atas pelayanan Dinas Kependudukan

    dan Pencatatan Kabupaten Barru juga terdapat dalam surat pembaca Harian

    Saudagarnews Barru tanggal 28 Sebtember 2018 berjudul “Kasihan untuk

    dapat administrasi Kependudukan di Barru butuh 7 hari”. Dalam surat

    pembaca tersebut seorang warga bernama Rahmat menyatakan kami sudah

    beberapa hari ini pulang balik dari Rumah ke Kantor Capil untuk ambil kartu

    keluarga namun belum juga selesai di cetak, bagaimana jika posisinya

  • 4

    dibutuhkan segera maka bisa sangat merugikan dan warga lainnya bernama

    Yuni menyatakan pelanyanan seperti ini merugikan sekali bagi kita karena

    waktu harus terbuang makanya kadang kita suruh orang saja untuk urusakan

    meskipun biaya yang dikeluarkan ada tapi ini untuk tidak membebani

    merekan saja bahakan kadang ada warga biarpun salah, mereka malas lagi

    mengurus ulang karena sangat menyita waktu.

    April 2019 di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

    Barru, masyarakat banyak yang merasa kebingungan atas pelayanan yang

    diberikan. Kebingungan ini terjadi karena masyarakat tidak menemukan

    informasi yang lengkap dan mudah dibaca mengenai alur atau prosedur apa

    saja yang harus mereka jalani karena tidak adanya bagan alur pendaftaran dan

    sangat dirasakan yang baru datang untuk mengurus administrasi. Alur atau

    prosedur sesungguhnya sangat penting diketahui masyarakat sebelum

    memulai memanfaatkan jasa layanan agar masyarakat sudah dapat

    membayangkan apa saja yang akan dihadapi dan lamanya waktu yang

    dibutuhkan untuk tiap layanan. Ketika masyarakat merasa bingung dan mulai

    merasa tidak nyaman dengan pelayanan tentunya masyarakat akan berpikir

    untuk menggunakan cara-cara yang tidak sesuai prosedur misalnya

    menggunakan calo dalam pengurusan dan memberikan uang kepada petugas

    agar dimudahkan pengurusannya. Hal ini tentunya meresahkan bagi

    masyarakat miskin yang tidak mampu membayar.

    Kabupaten Barru dianggap memiliki dinamika yang lebih banyak dan

    kemungkinan memiliki permasalahan yang lebih kompleks. Masyarakat

  • 5

    mengharapkan adanya perbaikan pelayanan publik terutama dalam hal

    akuntabilitas dan transparansi. Tuntutan akan terselenggaranya suatu kinerja

    pelayanan yang baik kepada publik merupakan kecenderungan yang semakin

    nyata dari hari ke hari.

    Berdasarkan penelitian Nur Nisya Maya Safitri tentang “Pengaruh

    Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Dinas

    Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Semarang” dengan variabel X

    Tangibles, reliability,respons iveness, assurance dan emphaty.dan variabel

    terikat Y Kepuasan Masyarakat dengan hasil memberikan pengaruh positif

    terhadap kepuasan masyarakat.

    Berdasarkan penelitian Tika Astia “Pengaruh Kualitas Pelayanan

    Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Camat Tanjungpinang Timur”

    dengan variabel X Tangibles, reliability,respons iveness, assurance dan

    emphaty.dan variabel terikat Y Kepuasan Masyarakat dengan hasil

    memberikan pengaruh positif terhadap kepuasan masyarakat. Olehnya itu,

    judul penelitian ini adalah: “Pengaruh pelayanan publik terhadap

    kepuasan masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

    Kabupaten Barru”.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan

    penelitian sebagai berikut:

  • 6

    a. Bagaimana pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

    Sipil Kabupaten Barru?

    b. Bagamana kepuasan masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

    Sipil Kabupaten Barru?

    c. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

    masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

    Barru?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah di atas maka penelitian ini

    dilakukan:

    a. Untuk mengetahui pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan

    Pencatatan Sipil Kabupaten Barru.

    b. Untuk mengetahui kepuasan masyarakat di Dinas Kependudukan dan

    Pencatatan Sipil Kabupaten Barru.

    c. Untuk mengetahui seberapa besar kualitas pelayanan terhadap

    kepuasan masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

    Kabupaten Barru.

    D. Manfaat Penelitian

    a. Manfaat teoritis

    1. Di harapkan dengan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan

    pengetahuan peneliti tentang pengaruh pelayanan publik terhadap

  • 7

    kepuasan masyarakat serta faktor-faktor mempengaruhi kepuasan

    masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

    Barru.

    2. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan

    keilmuan dan pengetahuan yang ada terutama berkaitan dengan

    pengaruh pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat.

    b. Manfaat Praktis

    1. Bagi tempat penelitian diharapkan mampu memberikan masukan yang

    berguna bagi Dinas Kepndudukan dan Catatn Sipil Kabupaten Barru.

    2. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengalaman nyata

    dalam meneliti dan sebagai sarana meningkatnya daya pikir dan

    implementasi teori dalam bentuk nyata.

  • 8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Teori, Konsep dan Definisi

    1. Pengertian Pelayanan Publik

    Pelayanan publik dibutuhkan masyarakat guna menunjang berbagai

    kebutuhannya. Karena pada dasarnya masyarakat membutuhkan pelayaan

    setiap harinya. Menurut Wasistino dalam Hardiansyah (2011:11) adalah

    pemberian jasa, baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah

    ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran

    guna memenuhi kebutuhan dana tau kepentingan masyarakat.

    Definisi pelayanan publik menurut KEPMENPAN Nomor 63 tahun

    2004 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik adalah

    “Segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara

    pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan

    maupun pelaksanaan ketentuan perundang-undang”. Hakekat pelayanan

    publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang

    merupakan perwujudan kewajiban aparatur negara sebagai abdi masyarakat.

    Berdasarkan penjabaran mengenai pengertian pelayanan publik tersebut,

    dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik merupakan setiap kegiatan

    pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat baik

    pelayanan barang publik maupun jasa publik.

  • 9

    a. Jenis-jenis Pelayanan Publik

    Peningkatan kualitas pelayanan publik mengandung makna adanya

    perubahan mutu, kondisi, dari keadaan sekarang ke mutu yang lebih baik.

    Jadi kualitas dalam hal ini bersifat dinamis menyesuaikan dengan

    perkembangan situasi dan kondisi masyarakat. 11 KEPMENPAN Nomor 63

    tahun 2004 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik

    mengelompokkan tiga jenis pelayanan dari instansi pemerintah serta

    BUMN/BUMD. Pengelompokan jenis pelayanan tersebut didasarkan pada

    ciri-ciri dan sifat kegiatan serta produk pelayanan yang dihasilkan, yaitu:

    1) Pelayanan Administrasi, adalah jenis pelayanan yang diberikan oleh

    unit pelayanan berupa pencatatan, penelitian, pengambilan keputusan,

    dokumentasi, dan kegiatan tata usaha lainnya yang secara keseluruhan

    menghasilkan produk akhir berupa dokumen, misalnya sertifikat, ijin-

    ijin, rekomendasi, dan lain sebagainya.

    2) Pelayanan Barang, adalah pelayanan yang diberikan oleh unit

    pelayanan berupa kegiatan penyediaan dan atau pengolahan barang

    berwujud fisik termasuk distribusi dan penyampaiannya kepada

    konsumne langsung (sebagai unit ataupun individu) dalam suatu sistem.

    Kegiatan tersebut menghasilkan produk akhir berwujud benda (fisik)

    misalnya pelayanan listrik, air bersih dan pelayanan telepon.

    3) Pelayanan Jasa, adalah jenis pelayanan yang diberikan oleh unit

    pelayanan berupa sarana dan prasaranan serta penunjangnya. Produk

    akhirnya berupa jasa yang mendatangkan manfaat bagi penerimanya

  • 10

    secara langsung dan habis terpakai dalam jangka waktu tertentu.

    Misalnya pelayanan perbankan, pelayanan pos dan pelayanan pemadam

    kebakaran. Kesimpulan dari berberapa jenis pelayanan publik yang

    diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat diatas, terdapat tiga jenis

    yaitu pelayanan administratsi, pelayanan barang dan pelayanan jasa.

    Berdasarkan ketiga jenis tersebut, pelayanan di Kantor Disduk Capil

    Kabupaten Barru termasuk ke dalam kategori pelayanan

    administrasidan pelayanan jasa.

    b. Indikator Pelayanan

    Pada dasarnya cukup banyak indikator suatu pelayanan dimana

    indicator pelayanan mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi tingkat

    kepuasan dan penampilan kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat pada

    berbagai perumusan indikator yang dibuat oleh para ahli. Zeithaml, Berry

    dan Parasuraman (Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, 2003: 27)

    mengidentifikasikan lima indikator yang digunakan oleh para pelanggan

    dalam mengevaluasi kualitas jasa, yaitu:

    (1). Bukti langsung (tangible)

    Tangible adalah faktor yang mempengaruhi kepuasan

    pelanggan dari segi visual (berhubungan dengan lingkungan fisik).

    Tangible yang baik akan mempengaruhi persepsi pelanggan. Pada

    saat yang bersamaan aspek tangible ini juga merupakan salah satu

    sumber yang mempengaruhi harapan pelanggan. Aspek tangible

  • 11

    meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana

    komunikasi.

    (2). Kehandalan (reliability),

    Reliability yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang

    dijanjikan dengan segera dan memuaskan. Reliability berarti

    perusahaan menepati apa yang dijanjikan, baik mengenai

    pengantaran, pemecahan masalah, dan harga. Reliabilitas meliputi

    dua aspek utama, yaitu konsistensi kinerja (performance) dan sifat

    dapat dipercaya (dependability). Hal ini berarti perusahaan mampu

    menyampaikan jasanya secara benar sejak awal, memenuhi janjinya

    secara akurat dan andal, menyampaikan data secara tepat dan

    mengirimkan tagihan yang akurat.

    (3). Daya tanggap (responsiveness),

    Daya tanggap yaitu keinginan para staff untuk membantu para

    pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Beberapa

    contohnya adalah ketepatan waktu pelayanan, kecepatan memanggil

    kembali pelanggan, dan penyampaian layanan secara cepat. Dimensi

    ini menegaskan perhatian dan kecepatan waktu dalam 13

    hubungannya dengan permintaan pelanggan, pelayanan, komplain

    dari masalah yang terjadi.

  • 12

    (4). Jaminan (assurance),

    Jaminan yang dimaksud adalah perilaku karyawan atau

    petugas pelayanan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan

    terhadap perusahaan dan perusahaan dapat menciptakan rasa aman

    bagi para pelanggannya. Jaminain juga berarti bahwa para karyawan

    selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan ketrampilan

    yang dibutuhkan untuk menanggapi setiap pertanyaan atau masalah

    pelanggan. Jaminan ini mencangkup kemampuan, kesopanan, dan

    sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya,

    resiko atau keragu-raguan.

    (5). Empati

    Empati berarti perusahaan memahami masalah para

    pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta

    memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki

    jam operasi yang nyaman. Empati dalam pelayanan meliputi

    kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan

    memahami kebutuhan para pelanggan. Berdasarkan uraian tersebut,

    dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh Kantor

    Disduk Capil Kabupaten Barru akan mempengaruhi tingkat

    kepuasan pelanggan dari segi bukti langsung, kehandalan, daya

    tanggap, jaminan dan empati yang diberikan selama proses

    pelayanan.

  • 13

    c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelayanan

    Pelayanan yang baik pada akhirnya akan mampu memberikan

    kepuasan kepada masyarakat. Pelayanan yang optimaal pada akhirnya juga

    akan mampu meningkatkan image organisasi sehingga citra organisasi di

    mata masyarakat terus meningkat. Adanya citra organisasi yang baik, maka

    segala yang dilakukan oleh organisasi akan dianggap baik pula. Menurut

    Kasmir (2005:3), Faktor utama yang mempengaruhi pelayanan adalah

    sumber daya manusia. Artinya peranan manusia (karyawan) yang melayani

    masyarakat merupakan faktor utama karena hanya dengan manusialah

    pelanggan dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka. Menurut Atep

    Adya Barata (2003:37), “Kualitas pelayanan terbagi menjadi dua bagian

    yaitu kualitas pelayanan internal dan eksternal”. Masing-masing bagian

    tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang cukup penting, yaitu sebagai

    berikut:

    1. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan internal (interaksi

    pegawai organisasi), yaitu pola manajemen umum organisasi,

    penyediaan fasilitas pendukung, pengembangan sumber daya manusia,

    iklim kerja dan keselarasan hubungan kerja, serta pola insentif.

    2. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan eksternal (pelanggan

    eksternal), yaitu pola layanan dan tata cara penyediaan layanan, pola

    layanan distribusi jasa, pola layanan penjualan jasa, dan pola layanan

    dalam penyampaian jasa.

  • 14

    Menurut Vincent Gaspersz (2011: 41), terdapat faktor-faktor yang

    mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan terhadap pelayanan,

    yaitu:

    1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang

    dirasakan pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi

    dengan perusahaan.

    2. Pengalaman masa lalu ketika menggunakan jasa dari perusahaan.

    3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan

    tentang kualitas pelayanan yang akan diterimanya.

    4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi

    persepsi dari pelanggan terhadap jasa yang akan diterimanya.

    Berdasarkanuraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk

    meningkatkan kualitas pelayanan banyak faktor yang mempengaruhi

    antara lain sumber daya manusia, kesadaran, aturan, organisasi,

    ketrampilan dan kemampuan, sarana pelayanan, serta pengalaman

    pelanggan. .

    d. Pengertian Kualitas Pelayanan

    Kepuasan pelanggan atas layanan, kinerja pelayanan dan kualitas

    pelayanan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Kualitas pelayanan

    akan menentukan seberapa besar kepuasan pelanggan dan mencerminkan

    kinerja dari pelayanan. Goetsch dan Davis (Fandy Tjiptono dan Anastasia

    Diana, 2003: 4), menyebutkan bahwa kualitas merupakan “Suatu kondisi

    dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan

  • 15

    lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”. Konsep kualitas

    meliputi usaha memenuhi harapan pelanggan, mencangkup produk jasa,

    mausia, proses dan lingkungan. Selain itu kualitas merupakan kondisi yang

    selalu berubah, misalnya apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin

    dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang.

    Sedangkan Vincent Gaspersz (2011:6) menyebutkan bahwa: Ada

    dua definisi dari kualitas yaitu definisi konvensional dan strategik. Definisi

    konvensional dari kualitas menggambarkan karakteristik langsung dari suatu

    produk seperti kinerja (performance), keandalan (reliability), kemudahan

    dalam penggunaan (ease of use), estetika (esthetics), dan sebagainya.

    Sedangkan definisi kualitas dari segi strategik adalah segala sesuatu yang

    mampu memenuhi kebutuhan pelanggan (meeting the needs of costumeers).

    16 Kasmir (2005: 15), mengatakan bahwa “Pelayanan diberikan sebagai

    tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan

    kepuasan kepada pelanggan atau nasabah”. Tindakan tersebut dapat

    dilakukan melalui cara langsung berhadapan dengan pelanggan atau

    menempatkan sesuatu dimana pelanggan atau nasabah sudah tahu tempat

    atau pelayanan secara tidak langsung. Tindakan tersebut dilakukan guna

    memenuhi keinginan pelanggan akan sesuatu produk atau jasa yang mereka

    butuhkan. Gronroos (Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2005: 2

    mendefinisikan pelayan sebagai berikut:

    Pelayanan adalah suatu aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak

    dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya hubungan antara pihak

  • 16

    penirima jasa pelayanan dan pemberi jasa dengan atau hal-hal lain yang

    disediakan oleh instansi pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk

    memecahkan permasalahan pihak penerima jasa/pelanggan. Lovelock dalam

    Fandy Tjiptono (2004: 59), menyebutkan “Kualitas pelayanan merupakan

    tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat

    keunggulan tersebut untuk memenuhi harapan pelanggan”. Selanjutnya

    Fandy Tjiptono (2004:121) menyebutkan ada dua faktor utama yang

    mempengaruhi kualitas jasa yaitu jasa yang diharapkan (expected service)

    dan jasa yang dirasakan atau dipersepsikan (perceived service). Apabila

    perceived service sesuai dengan expected service, maka kualitas jasa yang

    bersangkutan dipersepsikan baik atau positif. Sebaliknya jika perceived

    service lebih jelek dibandingkan expected service, maka kualitas jasa

    dipersepsikan negatif atau tidak baik.

    Berdasarkan beberapa pengertian dan penjelasan mengenai kualitas

    dan pelayanan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah

    suatu kondisi yang berhubungan dengan seberapa jauh pihak penyedia jasa

    dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggannya.

    Berdasarkan kaitannya dengan Disdukcapil, pihak Disdukcapil sebagai

    penyedia jasa pelayanan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang

    menyenangkan dan nyaman bagi masyarakat.

    e. Manfaat Kualitas Pelayanan

    Seiring dengan berkembangnya era globalisasi, tuntutan masyarakat

    terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik semakin dirasakan penting

  • 17

    karena masyarakat semakin kritis terhadap produk jasa yang diperolehnya.

    Kualitas pelayanan akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan

    terhadap layanan yang diberikan. Kaitannya dengan pelayanan publik,

    kualitas pelayanan merupakan indikator penting yang dapat menentukan

    keberhasilan pemenuhan aspek-aspek pelayanan publik.

    Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa manfaat

    dari kualitas pelayanan adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi

    kerja organisasi yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

    2. Kepuasan Masyarakat

    Kepuasan masyarakat terhadap organisasi publik sangat penting karena

    adanya hubungan kepercayaan masyarakat. Menurut Harbani Pasolong

    (2010: 221-222), “Semakin baik kepemerintahan dan kualitas pelayanan

    yang diberikan, maka semakin tinggi kepercayaan masyarakat (high trust)”.

    Kepercayaan masyarakat

    Akan semakin tinggi apabila masyarakat mendapatkan pelayanan yang

    baik dan merasa terpuaskan akan pelayanan tersebut. KEPMENPAN Nomor

    63 tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik

    menyebutkan bahwa,

    “Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh

    tingkat kepuasan penerima pelayanan.Kepuasan pelayanan dicapai apabila

    penerima pelayanan memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan

    dan diharapkan”. Oleh karena itu, setiap penyelenggara pelayanan secara

  • 18

    berkala melakukan survei Indeks Kepuasan Masyarakat. Kepuasan

    pelanggan dapat diukur menggunakan berbagai metode pengukuran.

    B. Kerangka Pikir

    Pelayanan publik memberikan dampak terhadap kepuasan masyarakat.

    Kualitas pelayanan memiliki peran penting dalam menciptakan kepuasan

    masyarakat.Pelayanan terbaik diberikan oleh instansi pemerinta merupakan upaya

    pemenuhan kebutuhan dan keinginan masyarakat.pelayanan terbaik diharapkan

    dapat menimbulkan rasa puas bagi setiap masyarakat yang merasakan pelayanan.

    Kepuasan pelanggan merupakan perbandingan antara kenyataan yang dirasakan

    konsumen dengan apa yang diharapkan pelanggan. Apabila yang dirasakan

    pelanggan melebihi dari apa yang diharapkan, hal tersebut berarti pelanggan telah

    terpenuhi kepuasannya.

    Kepuasan pelanggan banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya

    adalah kualitas pelayanan.Parasuraman mengemukakan lima dimesi pokok yang

    berkaitan dengan kualitas pelayanan yaitu, Bukti langsung (tangibles), Keandalan

    (reliability), Daya tanggap (responsiveness), Jaminan (assurance), dan Empati

    (emphaty). Ke lima dimensi tersebut merupakan dimensi-dimensi yang dapat

    memberikan kepuasan kepada pelanggan atau kepada masyarakat. Sehingga

    kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  • 19

    Bagan Kerangka Pikir

    Gambar 2.1 : Kerangka Pikir

    PENGARUH PELAYANAN PUBLIK

    TERHADAP KEPUASAN

    MASYARAKAT DI DINAS

    KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

    SIPIL KAB. BARRU

    Pelayanan Publik (independent

    variabel) :

    1) Tangibles (Bukti langsung)

    2) Reliability ( Keandalan)

    3) Responsiveness ( Daya tanggap)

    4) Assurance (Jaminan)

    5) Empathy (Empati)

    Kepuasan masyarakat

    (Dependent variabel)

    1) Prosedur pelayanan

    2) Persyaratan pelayanan

    3) Kejelasan petugas pelayanan

    4) Kemampuan petugas pelayanan

    5) Kecepatan pelayanan

    6) Keadilan mendapatkan pelayanan

    7) Kepastian jadwal pelayanan

    8) Kenyamanan lingkungan

    KEPUASAN MASYARAKAT

  • 20

    C. Definisi Oprasional Variabel

    Definisi operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan

    bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi

    operasional berisi informasi atau semacam petunjuk untuk mengetahui bagaimana

    cara mengukur suatu variabel yang sama dalam penelitian (Sofian Effendi,

    2014:34). Variabel bebas (Independen) atau (X), yaitu Kualitas Pelayanan,

    memberikan pengaruh terhadap variabel terikat (dependen) atau (Y). Dimana

    kualitas pelayanan dapat diukur dari lima dimensi, yaitu Bukti langsung

    (tangibles), Keandalan (reliability), Daya tanggap (responsiveness), Jaminan

    (assurance), dan Empati (emphaty). Indikator dari variabel penelitian adalah

    sebagai berikut :

    1. Variabel Bebas (Independen)

    Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, menjelaskan atau

    menerangkan variabel yang lain. Variabel ini menyebabkan perubahan pada

    variabel terikat.Dalam penelitian ini Variabel bebas adalah Kualitas layanan.

    Dimana indikator-indikator kualitas layanan di lihat dari lima dimensi kualitas

    layanan sebagai berikut :

    a. Tangibles (bukti kangsung): kualitas pelayanan berupa fasilitas fisik,

    komputerisasi administrasi, ruang tunggu, tempat informasi, penampilan

    personel dan komunikasi. Indikatornya :

    1. Penampilan petugas/pegawai dalam melayani masyarakat

    2. Kelengkapan alat komputerisasi

    3. Kemudan akses pelanggan/masyarakat dalam permohonan pelayanan

  • 21

    b. Realibility (kehandalan) kemampuan dan kehandalan untuk menyediakan

    pelayanan yang terpercaya atau dijanjikan dengan segera, akurat dan

    terpercaya. Indikatornya :

    1. Kejelasan standar pelayanan

    2. Kecepatan melakukan pelayanan yang dibutuhkan penerima

    pelayanan/masyarakat

    c. Responsiveness (daya tanggapan): kesanggupan untuk memberikan pelayanan

    yang tanggap cepat dan tepat waktu kepada pelanggan/masyarakat dan respon

    yang baik terhadap masyarakat. Indikatornya :

    1. Respon petugas/pegawai terhadap masyarakat yang ingin medapatkan

    pelayanan

    2. Ketepatan waktu petugas/pegawai melakukan pelayanan

    3. Respon pegawai terhadap setiap keluhan masyarakat dalam pelayanan

    d. Assurance (jaminan): pengetahuan yang menjamin/terpercaya yang

    menjanjikan serta sikap pegawai pemberi layanan. Indikatornya :

    1. Kejelasan jaminan legalitas hukum pelayanan

    2. Kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan

    e. Emphaty (empati): perhatian dari pegawai terhadap pelanggan/masyarakat:

    Indikatornya :

    1. Pemahaman pegawai terhadap kebutuhan masyarakat

    2. Sikap tidak non diskriminatif pegawai terhadap pelanggan/masyarakat

    3. Kepedulian pegawai terhadap keluhan/masalah pelanggan/masyarakat

    dalam pelaksanaan pelayanan.

  • 22

    2. Variabel Terikat (Dependen)

    Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang diterangkan

    oleh variabel lain namun tidak dapat mempengaruhi variabel yang lain. Dalam

    penelitian ini varibel terikata dalah kepuasan masyarakat. Dimana indikator-

    indikator kepuasan masyarakat dapat lihat dari empat belas dimensi kualitas

    layanan sebagai berikut :

    Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan alur pelayanan yang diberikan

    kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan;

    1. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administrasi yang

    diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya;

    2. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang

    memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung

    jawabnya);

    3. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu skill yang dimiliki petugas dalam

    memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada mayarakat;

    4. Kecepatan pelayanan, yaitu penyelesaian pelayanan sesuai standar oprasional

    prosedur yang telah di tetapkan

    5. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan peelayananyang tidak

    membeda-bedakan seseorang yang dilayani

    6. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan sesuai dengan

    ketentuan yang telah di tetapkan

  • 23

    7. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana yang bersih,rapi,

    dan teratur sehingga bisa memberikan rasa nyaman kepada orang yang

    menerima layanan.

    D. Hipotesis

    Menurut Kerlinger (dalam Muri Yusuf, 2014:131) hipotesis adalah suatu

    pernyataan kira-kira atau suatu dugaan sementara mengenai hubungan antar dua

    atau lebih variabel. Berdasarkan kerangka pikir, hipotesis dalam penelitian ini

    adalah: “terdapat pengaruh pelayanan publik terhadap kepuasaan masyarakat di

    Dukcapil Kabupaten Barru”.

  • 24

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Lokasi penelitian yang diambil adalah Disdukcapil Kabupaten Barru

    karena memiliki dinamika yang unik dalam pelayanan publik dari seringnya

    muncul keluhan dan pengaduan dari masyarakat secara berkelanjutan tanpa ada

    solusi dari pihak penyelenggara. Dengan pertimbangan di atas diharapkan

    kesimpulan penelitian dapat mendekati kesimpulan yang menggambarkan kondisi

    Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru yang sebenarnya.

    B. Jenis dan Tipe Penelitian

    1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

    penelitian kuantitatif dengan alasan karena dalam penelitian kuantitatif

    memiliki dua variable yang ingin diketahui hipotesisnya dengan melakukan

    penelitian terhadap populasi dan sampel yang telah diytentukan. Maka dari

    itu, peneliti menggunakan menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena

    pada penelitian ini ada dua variable yang ingin di teliti yaitu untuk

    mengetahui pengaruh variabel X “ Pengaruh pelayanan publik” terhadap

    variabel Y “ Kepuasan masyarakat “ di Kantor Disdukcapil Kabupaten Barru.

    2. Tipe Penelitian

    Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

    tipepenelitian deskriftif, karena penelitian deskriktif kuantitatif mencari

  • 25

    data berdasarkan sampel populasi kemudian penelitian dianalisis sesuai

    dengan metode statistik yang digunakan..Begitu juga pada penelitian

    ini,peneliti melakukan penelitian dengan membagikan kuesioner kepada

    setiap populasi yaitu masyarakat yang ada di Disdukcapil Kabupaten Barru

    sebagai penerima produk jasa yang diberikan oleh pegawai di Kantor

    Disduk Capil Kabupaten Barru.

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengukur sejauh mana

    pengaruh pelayanan publik terhadap kepuasan masyarakat di Dinas

    Kependudukan dan Pencatatan sipil Kab. Barru, maka yang menjadi

    populasi penelitian dari observasi awal yang dilakukan jumlah rata-rata

    yang memiliki kepentingan dalam pengurusan dokumen kependudukan

    dan catatan sipil berjumlah 120 jiwa/orang perhari menurut penyampaian

    Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru,m

    maka populasi dalam penelitian ini berjumlah 120 jiwa/orang.

    2. Sampel

    Jumlah populasi penelitian yang besar tentunya sangat menyulitkan

    peneliti untuk mengumpulkan data populasi, oleh karena itu dalam penelitian

    ini digunakan teknik simple random sampling. Teknik simple random

    sampling yaitu teknik penentuan sample dari dilakukan secara acak tanpa

    memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Pada penelitian ini untuk

  • 26

    menentukan sampel dari populasi yang ada, peneliti menggunakan rumus

    slovin sebagai berikut :

    s = �

    ���.�²

    Keterangan :

    s = sampel

    N = populasi

    e = derajat ketelitian atau nilai kritis yang digunakan

    Dengan menggunakan rumus diatas (N = 120, e = .05), didapat hasil

    sebagai berikut :

    s = �

    ����.�² =

    ����.

    � =

    ��.� =

    �.� = 80

    Berdasarkan rumus slovin, ternyata jumlah sampel sebesar 80 orang.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang paling penting dalam

    penelitian. Untuk itu dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang

    digunakan adalah:

    a. Observasi, yaitu dimana sebelum penelitian dilakukan peneliti menijau

    langsung lokasi penelitian apakah terdapat masalah sehingga peneliti bisa

    menentukan objek yang akan diteliti. Observasi yang dilakukan oleh peneliti

    dalam penelitian ini dilakukan di Disdukcapil Kabupaten Barru mengenai

    pelayanan kependudukan yang diberikan.

    b. Pengisian Kuesioner atau angket

  • 27

    Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

    dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

    kepada responden untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik

    pengumpulan data yang efisien apabila peneliti tahu pasti variabel yang

    ingin diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Pada

    penelitian ini, kuesioner atau angket digunakan untuk mengambil data

    tentang tingkat kepuasan masyarakat sebagai pelanggan dari pelayanan

    kantor Disdukcapil Kab. Barru. Jenis kuesioner atau angket yang digunakan

    adalah angket tertutup. Teknik ini dipilih karena memudahkan responden

    dalam memberikan jawaban dan dapat mempermudah peneliti dalam

    mengambil data.

    Instrumen penelitian ini menggunakan alat ukur skala bertingkat

    dengan 4 skala pengukuran atau dengan 5 alternatif jawaban, yaitu SP =

    Sangat Puas, P = Puas, CP = Cukup Puas, TP = Tidak Puas dan STP =

    Sangat Tidak Puas. Berikut ini tabel 5 menunjukkan skala bobot penilaian

    yang digunakan:

    Tabel 2 : Skala Bobot Penilaian

    No Kriteria Penilaian Skor

    1 Sangat Puas 5

    2 Puas 4

    3 Cukup Puas 3

    4 Tidak Puas 2

    5 Sangat Tidak Puas 1

  • 28

    c. Studi Kepustakaan, yaitu penulis menggunakan buku-buku, literatur,

    peraturan-peraturan, pedoman kerja serta dokumen lain yang dapat

    mendukung kelengkapan data yang diperlukan dalam penelitian ini.

    E.Teknik Analisis Data

    1. Analisis Data Deskriptif

    Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran

    mengenai variabel yang ditelit. Uji statistik deskriptif mencakup nilai rata-rata

    (mean), nilai minimum, nilai maksimum, dan nilai standar deviasi dari data

    penelitian. Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran

    mengenai demografi responden penelitian dan deskripsi setiap pernyataan

    kuesioner. Data tersebut antara lain: usia, latar belakang pendidikan, masa kerja,

    jenis kelamin, dan data mengenai deskripsi dari setiap pernyataan kuesioner.

    F. Pengabsahan Data

    1) Uji Kualitas Data

    a. Uji Validitas Data

    Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur kualitas kuisioner yang

    digunakan sebagai instrumen penelitian sehingga dapat dikatakan instrumen

    tersebut valid. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada

    kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

    tersebut (Ghozali, 2013). Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut :

    1) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pernyataan tersebut

    adalah valid.

  • 29

    2) Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel maka butir pernyataan tersebut

    adalah tindak valid.

    b. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur indikator variabel atau konstruk

    dari suatu kuesioner. Suatu kuesioner reliabel atau handal jika jawaban terhadap

    pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013).

    Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah one shot atau pengukuran sekali

    saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan

    dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan. SPSS

    memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik. Cronbach

    Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach

    Alpha >0.60 atau lebih besar daripada 0.60.

    2. Uji Asumsi Klasik

    Setelah mendapatkan model regresi, maka interpretasi terhadap hasil yang

    diperoleh tidak bisa langsung dilakukan. Hal ini disebabkan karena model regresi

    harus diuji terlebih dahulu apakah sudah memenuhi asumsi klasik. Uji

    asumsi klasik mencakup hal sebagai berikut:

    a. Uji Normalitas

    Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

    variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi secara normal. Uji t dan f

    mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal, kalau asumsi

    ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Salah satu cara untuk

    mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis

  • 30

    grafik. Analisis grafik dapat dilakukan dengan:

    1) Melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi

    dengan distribusi yang mendekati distrbusi normal, dan

    2) Normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

    distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus

    diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis

    diagonal. Jika distribusi data residual normal. Maka garis yang

    menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya

    (Ghozali, 2013).

    Cara lain adalah dengan uji statistik one-simple kolmogorov-smirnov.

    Dasar pengambilan keputusan dari one- simple kolmogorov-smirnov adalah:

    1) Jika hasil one-simple kolmogorov-smirnov di atas tingkat signifikansi 0,05

    menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut

    memenuhi asumsi normalitas.

    2) Jika hasil one-simple kolmogorov-smirnov di bawah tingkat signifikansi

    0,05 tidak menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi

    tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013).

    b. Uji Multikolinearitas

    Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

    ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi

    yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika

    variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

    ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

  • 31

    antar sesama variabel independen sama dengan nol. Salah satu cara mengetahui

    ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat

    nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).

    1) Jika nilai tolerance> 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa

    tidak terdapat multikolonieritas pada penelitian tersebut.

    2) Jika nilai tolerance< 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi gangguan

    multikolonieritas pada penelitian tersebut. (Ghozali, 2013).

    c. Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

    regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pada satu pengamatan

    kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

    pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

    disebut heteroskedasti sitas. Model regresi yang baik adalah yang

    homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Untuk menguji

    heteroskedastisitas dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel

    terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan risidualnya SRESID. Deteksi ada

    tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

    tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y

    adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah risidual (Ghozali, 2013).

    Cara lain yang dapat digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah dengan uji

    glejser. Uji ini dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap

    variabel dependen (Gujaranti, 2003 dalam Ghozali, 2013). Jika tingkat

  • 32

    signifikannya di atas 0,005 maka model regresi tidak mengandung adanya

    heteroskedastisitas.

    3. Uji Hipotesis

    Data yang diperoleh dari lokasi penelitian pada dasarnya masih merupakan

    data mentah. Data tersebut merupakan hasil yang perlu diolah kembali dengan

    menggunakan teknik pengujian uji simple regression (regresi sederhana) yang

    dihitung dengan menggunakan perangkat lunak (software) atau SPSS berupa

    paket program komputer. Analisis regresi linier sederhana dipergunakan karena

    variabel yang dicari dipengaruhi oleh hanya satu variabel bebas dengan variabel

    penjelas. Regresi linier sederhana menggunakan model persamaan (Sugiyono :

    2013) sebagai berikut :

    Y = a + Bx

    Dimana :

    X = Pelayanan Publik

    Y = Kepuasan Masyarakat

    a = Konstanta

    b = Koefisien Regresi untuk variabel bebas

    Uji hipotesis ini dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji regresi

    secara simultan dan uji regresi secara parsial (t-test):

    a. Analisis Koefisien Determinasi

    Koefisien determinasi (R2) pada intinya bertujuan untuk mengukur

    seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

    Nilai koefisiendeterminasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2

    mempunyai

  • 33

    interval antara 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Jika nilai R

    2 bernilai besar (mendeteksi 1)

    berarti variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang

    dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sedangkan jika R2

    bernilai

    kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel dependen

    sangat terbatas.

    Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah:

    1) Jika Kd mendekati nol (0) berarti pengaruh variabel independen terhadap

    variabel dependen tidak kuat.

    2) Jika Kd mendekati satu (1) berarti pengaruh variabel independen terhadap

    variabel dependen kuat.

    b. Uji Regresi Secara Simultan

    Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel

    bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Menentukan kriteria uji

    hipotesis dapat diukur dengan syarat:

    1) Membandingkan t hitung dengan t tabel

    a) Jika t hitung > t tabel maka hipotesis diterima. Artinya variabel independen

    secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

    b) Jika t hitung < t tabel maka hipotesis ditolak. Artinya variabel

    independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen

    secara signifikan.

    2) Melihat Probabilities Values

    Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05:

    a) Jika probabilitas > 0,05, maka hipotesis ditolak.

  • 34

    b) Jika probabilitas < 0,05, maka hipotesis diterima.

    b. Uji Regresi Secara Parsial

    Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna menunjukkan

    pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen.

    Uji t adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independen

    terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

    dependen terhadap variabel dependen secara individu terhadap variabel dependen.

    Penetapan untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak ada dua cara yang

    dapat dipilih yaitu:

    1) Membandingkan t hitung dengan t tabel

    a) Jika t hitung >t tabel maka hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh

    signifikan dari variabel independen secara individual terhadap variabel

    dependen.

    b) Jika t hitung < t tabel maka hipotesis ditolak. Artinya tidak ada pengaruh

    signifikan dari variabel independen secara individual terhadap variabel

    dependen

    2) Melihat Probabilities Values

    Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05:

    a) Jika probabilitas > 0,05, maka hipotesis ditolak.

    b) Jika probabilitas < 0,05, maka hipotesis diterima.

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi atau Karakteristik Objek Penelitian

    1. Struktur Organisani Disdukcapil

    2.

    SUB BAGIAN

    PROGRAM DAN KEUANGAN

    HARIS NASUTION,

    S.Kom

    SUB BAGIAN UMUM

    DAN SDM

    ANDI INDERIANI,

    S.Sos

    BIDANG PELAYANAN

    PENDAFTARAN PENDUDUK

    AMOS LOBO, S.Sos

    BIDANG PELAYANAN PENCATATAN SIPIL

    ANDI INDERIANI, S.Sos

    BIDANG PIAK DAN

    PELAYANAN DATA

    Dra. H. Icalli

    SEKSI IDENTITAS PENDUDUK

    -

    SEKSI PINDAH

    DATANG PENDUDUK

    HJ. SITTI RAPIATI,

    SH

    SEKSI PENDATAAN

    PENDUDUK

    SYANTY ALIMUDDIN,

    S.Kom

    SEKSI KELAHIRAN

    Hj. MURNIATI, S.Sos

    SEKSI PERKAWINAN DAN PERCERAIAN

    Hj. JUMIATI, S.Sos

    SEKSI PERUBAHAN

    STATUS ANAK, PEWARGANEGARAAN

    DAN KEMATIAN

    Hj. Dra. NURASIAH

    SEKSI SISTEM INFORMASI ADM

    KEPENDUDUKAN

    -

    SEKSI PENGOLAHAN

    DAN PENYAJIAN DATA KEPENDUDUKAN

    ANDI NURSYAMSU,

    S.Kom

    SEKSI KERJA SAMA

    DAN INOVASI PELAYANAN

    NURMAYASARI, S.Sos

    KEPALA DINAS

    Hj. ANDI RACHMAWATY, SE

    KELOMPOK JABATAN

    FUNGSIONAL

    SEKRETARIS Drs. MUHAMMAD NUNG

    35

  • 36

    2. Job Description

    Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 7 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah diamanahkan bahwa

    susunan organisasi, perincian tugas, fungsi, kedudukan dan tata kerja

    Perangkat daerah ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Berdasarkan

    Peraturan Bupati Barru Nomor : 55 Tahun 2016 Tentang susunan

    Organisasi, kedudukan, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas

    Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barru. terdiri dari :

    a. Kepala Dinas

    1) Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam

    memimpin dan melaksanakan urusan pemerintahan bidang

    Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang menjadi

    kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada

    Pemerintah Daerah berdasarkan pedoman yang ada untuk

    kelancaran tugas.

    2) Kepala Dinas mempunyai fungsi :

    a) Perumusan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang

    Pelayanan Pencatatan Sipil;

    b) Perumusan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang

    Pelayanan Pendaftaran Penduduk;

    c) Perumusan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang Piak

    dan Pemanfaatan data;

  • 37

    d) Perumusan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan

    pelaporan kegiatan kesekretariatan yang menunjang tugas

    organisasi;

    e) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait

    tugas dan fungsinya.

    3) Rincian tugas sebagai berikut :

    a) Menyusun kebijakan, merencanakan, mengorganisasikan,

    menggerakkan dan mengendalikan penyelenggaraan

    kebijakan serta menyusun RenstraDinas sesuai dengan visi

    dan misi daerah;

    b) Merumuskan program kerja sesuai Renstra Dinas;

    c) Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan

    lingkup Dinas;

    d) Membina Sekretaris dan para Kepala Bidang dalam

    melaksanakan tugasnya;

    e) Mengarahkan pelaksanaan tugas pokok organisasi agar

    berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam

    lingkup Dinas;

    f) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

    sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Dinas;

    g) Memecahkan masalah dalam pelaksanaan tugas pokok

    organisasi agar senantiasa berjalan optimal;

  • 38

    h) Mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok organisasi agar

    senantiasa sesuai dengan rencana dan target yang

    ditetapkan;

    i) Melaporkan dan memberi saran kepada atasan terkait

    capaian pelaksanaan tugas pokok organisasi;

    j) Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan

    pemerintahan daerah di bidang Adminstrasi Kependudukan

    dan Pencatatan Sipil;

    k) Menyelenggarakan kebijakan teknis di bidang Administrasi

    Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

    l) Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan umum di

    bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

    berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah;

    m) Mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas pembinaan

    pada Kesekretariatan agar tercipta sinkronisasi kebijakan

    penyelenggaraan tugas lingkup Dinas;

    n) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Dinas

    dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai

    bahan perumusan kebijakan;

    o) Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan

    atasan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang

    tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

  • 39

    b. Sekretariat

    Sekretariat terdiri dari :

    1) Subbagian Program dan Keuangan; dan

    2) Subbagian Umum dan Sumber Daya Manusia

    Untuk melaksanakan tugas, Sekretaris menyelenggarakan fungsi :

    a) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,

    monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Program;

    b) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,

    monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang

    Keuangan; dan

    c) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,

    monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang umum

    dan Sumber Daya Manusia.

    3) Rincian tugas sebagai berikut :

    a) Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman

    pelaksanaan tugas;

    b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas

    yang merata;

    c) Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

    kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

    d) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

    sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Sekretariat;

  • 40

    e) Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

    sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Sekretariat;

    f) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program

    dan kegiatan dalam lingkup Sekretariat;

    g) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretaris dan

    memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan

    perumusan kebijakan;

    h) Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan

    mengendalikan serta menetapkan kebijakan di bidang program

    dan keuangan, dan Umum dan Sumber Daya Manusia;

    i) Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan

    teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam

    lingkup Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

    Barru;

    j) Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan umum

    dan Sumber Daya Manusia;

    k) Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan

    Program;

    l) Mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan

    keuangan;

  • 41

    m) Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA,

    DPA, LAKIP, RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen

    perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

    n) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang

    berhubungan dengan kesekretariatan dan menyiapkan bahan

    petunjuk pemecahan masalah;

    o) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

    atasan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk

    mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

    c. Sub Bagian Program dan Keuangan

    1) Kepala Subbagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi :

    a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

    program dan Keuangan;

    b) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang program

    dan Keuangan;

    c) Pembinaan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang

    program dan Keuangan; dan

    d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    2) Rincian tugas sebagai berikut :

    a) Merencanakan kegiatan dan jadwal operasional tahunan serta

    penganggaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

    sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

  • 42

    b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas

    yang merata;

    c) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

    sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Subbagian;

    d) Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar

    berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Subbagian;

    e) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar

    berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Subbagian;

    f) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Subbagian

    program dan Keuangan dan memberikan saran pertimbangan

    kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

    g) Menghimpun dan mempersiapkan bahan penyusunan laporan

    di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;

    h) Mengkoordinasikan pelaksanaan perencanaan program dan

    kegiatan, dan pelaporan Dinas Kependudukan dan Pencatatan

    Sipil Kabupaten Barru;

    i) Menginventarisir permasalahan-permasalahan pelaksanaan

    program kegiatan, proses administrasi terkait dengan

    penatausahaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang

    berlaku;

  • 43

    j) Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA,

    LAKIP, RENSTRA, RENJA dan /atau dokumen perencanaan

    berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

    k) Melakukan pengumpulan data realisasi capaian kinerja

    bulanan, perbendaharaan keuangan, dan melaksankan verifikasi

    anggaran;

    l) Melakukan pengolahan data laporan capaian kinerja triwulan,

    semester, dan penyusunan rencana anggaran untuk periode lima

    tahunan dan tahunan;

    m) melakukan pengolahan data LAKIP SKPD;

    n) Melakukan pengolahan data revisi anggaran untuk kebutuhan

    rencana kerja tahunan SKPD dan pembukuan pelaporan

    keuangan;

    o) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

    atasan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk

    mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

    d. Sub Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia

    1) Dalam menyelenggarakan tugas Kepala sub bagian umum dan

    Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi :

    a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang umum

    dan Sumber Daya Manusia;

    b) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang umum

    dan Sumber Daya Manusia;

  • 44

    c) Pembinaan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang

    umum dan Sumber Daya Manusia;

    d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    2) Rincian tugas sebagai berikut :

    a) Merencanakan kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan

    tugas;

    b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas

    yang merata;

    c) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

    sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subbag;

    d) Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar

    berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Subbag;

    e) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar

    berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Subbag;

    f) Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait

    pelaksanaan tugas;

    g) Mengelola dan melaksanakan urusan rumah tangga dan surat

    menyurat;

    h) Mengelola dan melaksanakan urusan kearsipan;

    i) Mengelola dan melaksanakan urusan keprotokoleran dan

    perjalanan dinas;

  • 45

    j) Mengelola dan melaksanakan urusan ketatalaksanaan;

    k) Mengelola dan melaksanakan urusan perlengkapan;

    l) Mengelola dan melaksanakan urusan kepegawaian;

    m) Mengelola dan melaksanakan urusan umum lainnya;

    n) Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas;dan

    o) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh

    pimpinan baik lisan maupun tertulis.

    e. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk

    Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk terdiri dari :

    1) Seksi Identitas Penduduk;

    2) Seksi Pindah datang Penduduk; dan

    3) Seksi Pendataan penduduk.

    f. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk

    1) Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Perumusan

    kebijakan teknis pendaftaran penduduk mempunyai fungsi :

    a) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,

    monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Identitas

    Penduduk;

    b) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,

    monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Pindah

    Datang Penduduk;

  • 46

    c) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,

    monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Pendataan

    penduduk; dan

    d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

    2) Rincian tugas sebagai berikut :

    a) Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman

    pelaksanaan tugas;

    b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas

    yang merata;

    c) Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

    kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

    d) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

    sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

    e) Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

    sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

    f) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program

    dan kegiatan dalam lingkup Bidang;

    g) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pelayanan

    Pendaftaran Penduduk,dan memberikan saran pertimbangan

    kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

    h) Melaksanakan penyiapan Penyusunan Perencanaan

    Pelaksanaan Fasilitasi, pembinaan umum dan koordinasi

    dibidang pendaftaran penduduk meliputi identitas Penduduk,

  • 47

    pindah datang Penduduk, pendataan penduduk, monitoring,

    evaluasi dan dokumentasi;

    i) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang

    berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan menyiapkan bahan

    petunjuk pemecahan masalah;

    j) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dibidang

    pelayanan pendaftaran penduduk meliputi identitas penduduk,

    Pindah datang Penduduk, Pendataan penduduk, monitoring,

    evaluasi dan dokumentasi;

    k) Melaksanakan pembinaan Umum dan koordinasi Pelaksanaan

    pendaftaran penduduk, meliputi identitas penduduk, pindah

    datang penduduk, pendataan penduduk;

    l) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan Pelaporan dibidang

    penyelenggaraan pendaftaran penduduk di kabupaten/kota;

    m) Menetapkan dan menerapkan standar pelayanan dan standar

    operasional prosedur pelaksanaan tugas;

    n) Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan

    pengembangan karier;

    o) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan

    baik lisan maupaun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya

    untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

  • 48

    g. Kepala Seksi Identitas Penduduk

    1) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Identitas Penduduk

    mempunyai fungsi :

    a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

    Identitas Penduduk;

    b) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Identitas

    Penduduk;

    c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Identitas

    Penduduk; dan

    d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    2) Rincian tugas sebagai berikut :

    a) Merencanakan kegiatan identitas penduduk sebagai pedoman

    pelaksanaan tugas;

    b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas

    yang merata;

    c) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

    sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

    d) Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar

    berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Seksi;

  • 49

    e) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar

    berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Seksi;

    f) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi identitas

    penduduk dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan

    sebagai bahan perumusan kebijakan;

    g) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pelayanan

    pendaftaran penduduk;

    h) Menetapkan dan menerapkan standar pelayanan dan standar

    operasional prosedur pelaksanaan tugas;

    i) Merencanakan,mengorganisasikan, menggerakkan, dan

    mengendalikan serta menetapkan kebijakan dibidang Identitas

    Penduduk;

    j) Mengelola dan mengoordinasikan, pelaksanaan pelayanan

    teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam

    lingkup dinas;

    k) Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang

    Identitas Penduduk;

    l) Mengoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA,

    DPA, LAKIP, RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen

    perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

  • 50

    m) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berkaitan

    dengan pelaksanaan tugas dan menyiapkan bahan petunjuk

    pemecahan masalah;

    n) Melaksanakan kebijakan di bidang pelayanan pendaftaran penduduk;

    dan

    o) Melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh

    atasan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk

    mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

    h. Kepala Seksi Pindah Datang Penduduk

    1) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi Pindah Datang Penduduk

    mempunyai fungsi :

    a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Pindah

    Datang Penduduk;

    b) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang Pindah

    Datang Penduduk;

    c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pindah Datang

    Penduduk; dan

    d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    2) Rincian tugas sebagai berikut :

    a) Merencanakan kegiatan pada seksi pindah datang penduduk

    sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

  • 51

    b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas

    yang merata;

    c) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

    sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

    d) Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar

    berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Seksi;

    e) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar

    berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Seksi;

    f) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pindah datang

    penduduk dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan

    sebagai bahan perumusan kebijakan;

    g) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pelayanan

    pendaftaran penduduk;

    h) Menetapkan dan menerapkan standar pelayanan dan standar

    operasional prosedur pelaksanaan tugas;

    i) Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait

    pelaksanaan tugas;

    j) Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan

    mengendalikan serta menetapkan kebijakan dibidang pindah

    datang Penduduk;

  • 52

    k) Mengelola dan mengoordinasikan, pelaksanaan pelayanan

    teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam

    lingkup dinas;

    l) Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas di seksi

    pindah datang Penduduk;

    m) Mengoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA,

    DPA, LAKIP, RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen

    perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

    n) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang

    berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan menyiapkan bahan

    petunjuk pemecahan masalah;

    o) Melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh

    atasan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk

    mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

    i. Kepala Seksi Pendataan Penduduk

    1) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi pendataan penduduk

    mempunyai fungsi:

    a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

    Pendataan Penduduk;

    b) Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di bidang

    Pendataan Penduduk;

    c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pendataan

    Penduduk; dan

  • 53

    d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

    dengan tugas dan fungsinya.

    2) Rincian tugas sebagai berikut :

    a) Merencanakan kegiatan pada seksi pendataan penduduk

    sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

    b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas

    yang merata;

    c) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

    sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

    d) Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar

    berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Seksi;

    e) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar

    berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup

    Seksi;

    f) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi pendataan

    penduduk dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan

    sebagai bahan perumusan kebijakan;

    g) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pelayanan

    pendaftaran penduduk;

    h) Menetapkan standar pelayanan dan standar operasional

    prosedur pelaksanaan tugas;

  • 54

    i) Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan

    kegiatan dalam lingkup seksi;

    j) Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan

    mengendalikan serta menetapkan kebijakan di bidang

    Pendataan Penduduk;

    k) Mengelola dan mengoordinasikan, pelaksanaan pelayanan

    teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam

    lingkup dinas;

    l) Mengoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA,

    DPA, LAKIP, RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen

    perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

    m) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berkaitan

    dengan pelaksanaan tugas dan menyiapkan bahan petunjuk

    pemecahan masalah;

    n) Melaksanakan kebijakan di bidang pelayanan pendaftaran

    penduduk;

    o) Melakukan tugas kedinasan lain yang di perintahkan oleh

    atasan baik lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya untuk

    mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

    j. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil

    Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil terdiri dari :

    1) Seksi Kelahiran;

    2) Seksi Perkawinan dan Perceraian; dan

  • 55

    3) Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian;

    Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud

    pada pasal 14 dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai

    tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan teknis,

    memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan

    daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program

    dan kegiatan di bidang pelayanan pencatatan sipil berdasarkan

    pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

    Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

    Kepala Bidang pelayanan pencatatan sipil mempunyai fungsi :

    a) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,

    monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang

    Kelahiran;

    b) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,

    monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang

    Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status Anak dan

    Pewarganegaraan;

    c) Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan,

    monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang

    Kematian; dan

    d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

  • 56

    4) Rincian tugas sebagaimana dimaksud sebagai berikut :

    a) Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman

    pelaksanaan tugas;

    b) Membagi tugas kepada bawahan agar tercipta distribusi tugas

    yang merata;

    c) Memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

    kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

    d) Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

    sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang

    Pelayanan Pencatatan Sipil;

    e) Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan

    sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang

    Pelayanan Pencatatan Sipil;

    f) Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program

    dan kegiatan dalam lingkup Bidang Pelayanan Pencatatan

    Sipil;

    g) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang pelayanan

    pencatatan sipil dan memberikan saran pertimbangan kepada

    atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

    h) Menetapkan standar pelayanan dan standar operasional

    prosedur pelaksanaan tugas;

  • 57

    i) Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan

    mengendalikan serta menetapkan kebijakan dibidang

    Pelayanan Pencatatan Sipil;

    j) Mengelola dan mengoordinasikan, pelaksanaan pelayanan

    teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam

    lingkup dinas;

    k) Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang

    Pelayanan Pencatatan Sipil;

    l) Mengkoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA,

    DPA, LAKIP, RENSTRA dan RENJA dan/atau dokumen

    perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan;

    m) Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berkaitan

    dengan pelaksanaan tugas dan menyiapkan bahan petunjuk

    pemecahan masalah;

    n) Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka