review the renaissance in europe

Upload: nur-fitriah-andriani

Post on 15-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Review Sub Bab Buku The City Shaped-Spiro Kostov

TRANSCRIPT

REVIEW THE CITY SHAPED

TUGAS MORFOLOGI KOTAREVIEW THE CITY SHAPEDThe Renaissance in EuropeOleh:Nur Fitriah Andriani 3612100002 Atina Ilma 3612100018Ayu Tarviana Dewi 3612100036

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Review The City Shaped The Renaissance in Europe dengan lancar.Isi laporan ini adalah mengenai review dari buku The City Shaped karya Spiro Kostov tentang The Renaissance in Europe. Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai literatur bacaan mahasiswa program studi Perencanaan Wilayah dan Kota.Melalui tugas ini, kami berharap seorang planner dapat memahami kota sebagai artefak dan proses pertumbuhan kota,sertafaktor-faktor yang mempengaruhi bentuk kota. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Surabaya, 23 Maret 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR2DAFTAR ISI3BAB I41.1 Latar Belakang41.2 Tujuan41.3 Sistematika Penulisan4BAB II62.1 Pengertian Renaissance62.2 The Renaissance dalam konteks luas sejarah Eropa62.3 Arsitektur Renaissance72.4 Review The Renaissance in Europe dari Buku The City Shaped (Spiro Kostov; 1991)82.5 Passage to America92.6 Grid11BAB III14DAFTAR PUSTAKA16

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPemahaman kita tentang morfologi kota tidak dapat dilepaskan dari wujud fisik kota yang terbentuk utamanya oleh kondisi fisik-lingkungan maupun interaksi sosialekonomi masyarakat yang dinamis. Sebagai sebuah cabang ilmu geografi dan arsitektur, morfologi mempelajari perkembangan bentuk fisik di kawasan perkotaan, yang tidak hanya terkait dengan arsitektur bangunan, namun juga sistem sirkulasi, ruang terbuka, serta prasarana perkotaan (khususnya jalan sebagai pembentuk struktur ruang yang utama). Secara garis besar, wujud fisik kota tersebut merupakan manifestasi visual dan parsial yang dihasilkan dari interaksi komponen-komponen penting pembentuknya yang saling mempengaruhi satu sama lainnya (Allain, 2004). Dalam proses perwujudannya, maka morfologi kota dapat dilihat sebagai evolusi dari sejarah kota masa lalu, perancangan kota untuk masa kini serta perencanaan kota untuk masa depan. Selain itu, morfologi merupakan hasil dari proses perencanaan dan perancangan kota melalui sistem formal yang berlaku (misal : Rencana Tata Ruang Wilayah/RTRW, Rencana Detail Tata Ruang/RDTR, hingga Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan/RTBL). Namun demikian, morfologi kota juga terbentuk dari proses yang bekerja diluar jangkauan atau kendali sistem formal yang ada, sebagaimana yang banyak kita jumpai di kota-kota Indonesia. Secara keseluruhan, baik dalam kerangka formal maupun informal, kota dengan morfologinya menjadi cermin peradaban masyarakatnya (urban artifact).Makalah ini disusun untuk membahas perkembangan bentuk tata ruang kota berpola grid di berbagai wilayah di dunia, dari masa ke masa, hingga penerapannya di era modern atau masa kini.1.2 TujuanTujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memahami kota sebagai artefak dan proses pertumbuhan kota, serta faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk kota.1.3 Sistematika PenulisanSistematika penulisan dalam makalah ini sebagai meliputi: BAB I PENDAHULUANBerisi latar belakang, tujuan, dan sistematika penulisan. BAB II PEMBAHASANBerisi review buku The City Shaped karya Spiro Kortov tentang The Renaissance in Europe BAB III PENUTUPBerisi kesimpulan dari pembahasan mengenai The Renaissance in Europedalam buku The City Shaped

1.1

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian RenaissanceIstilah 'renaissance' berasal dari kata Prancis yang berarti 'kelahiran kembali'. Hal ini digunakan untuk menggambarkan fase sejarah Eropa karena banyak perubahan yang dialami antara abad ke-14 dan ke-16 terinspirasi oleh kebangkitan seni klasik dan kecerdasan Yunani Kuno dan Roma. Sebagian besar seni, arsitektur, sastra, ilmu pengetahuan dan filsafat yang muncul selama Renaissance begitu mengingatkan masa lalu kuno ini, bahwa seolah-olah Eropa memang terlahir kembali selama akhir Abad Pertengahan.Periode sejarah Eropa disebut sebagai Renaissance adalah masa perubahan sosial dan budaya yang besar di Eropa. Secara umum, Renaissance berlangsung dari abad ke-14 hingga abad ke-16, menyebar ke seluruh Eropa dari tempat kelahirannya di Italia. Selama Abad Pertengahan, Italia bukanlah negara bersatu seperti sekarang ini. Periode waktu selama Renaissance Eropa jatuh adalah antara akhir Abad Pertengahan (atau periode abad pertengahan) dan awal Zaman Modern. Bagi beberapa sejarawan, Renaissance Eropa dianggap sebagai fajar Era Modern Awal.

2.2 The Renaissance dalam konteks luas sejarah EropaDalam arti yang sangat umum, sejarah Eropa dapat dibagi menjadi tiga usia utama. Usia ini dikenal sebagai Zaman Klasik (juga disebut sebagai Eropa Kuno), Abad Pertengahan (juga disebut sebagai periode abad pertengahan) dan Zaman Modern. Diagram 1. Pembagian zaman di EropaMenurut sebagian besar sejarahwan, jatuhnya Kekaisaran Romawi pada abad ke-5 SM menandai berakhirnya Zaman Klasik dan awal Abad Pertengahan. Hal ini juga berlaku umum bahwa Revolusi Industri dari akhir abad 18 dan awal abad 19 memicu munculnya Zaman Modern. Banyak sejarahwan percaya bahwa Renaissance dan Reformasi merupakan fase transisi dari sejarah Eropa, antara akhir Abad Pertengahan dan awal Zaman Modern.2.3 Arsitektur RenaissancePada zamanRenaissancemanusia maupun alam tidak digeneralisasikan, melainkan diperlakukan sebagai makhluk dan benda yang berdiri sendiri sendiri dan masing-masing mempunyai daya tarik sendiri. Masa Renaissancesering disebut juga masa pencerahan, karena menghidupkan kembali budaya-budaya klasik, hal ini disebabkan banyaknya pengaruh filsuf-filsuf dari Yunani dan Romawi. Renaissance yang berarti kelahiran kembali, ingin mengungkap kembali kebudayaan masa lalu yaitu zaman keemasan Romawi sebagai titik tolak pemikiran intelektualmasa Renaissance. Di masa Renaissance ini, arsitekturnya ikut berusaha menghidupkan kembali kebudayaan klasik jaman Yunani dan Romawi dengan jalur garap dan jalur pikir yang tersendiri, tidak menggunakan jalur garap dan pikir Yunani-Romawi. Dengan demikian, meskipun dalam wajah dan tatanan arsitektur terdapat kemiripan atau kesamaan, tetapi bukan semata-mata pencontohan dan menduplikat gaya arsitektur sebelumnya.Proporsi yang harmonis menguasai perhatian arsitek pada masa tersebut. Mereka berusaha menghubungkan matra tiap bagian utama bangunan dengan satu modul, atau satuan panjang yang menjadi dasar. Misalnya proporsiMichelangeloyang rumit pada rancangan gereja St. Petrus (yang tidak pernah dilaksanakan ), adalah suatu bangunan duikur secara vertikal dengan perbangdingan 3 : 2 : 1. Garis bentuk bangunan merupakan segitiga samasisi yang merupakan bentuk geometris yang benar-benar simetri.

Gambar 1. Contoh bangunan pada masa renaissanceSumber: http://belajardesaindanarsitektur.blogspot.com/2012/07/arsitektur-renaissance.html2.4 Review The Renaissance in Europe dari Buku The City Shaped (Spiro Kostov; 1991)Dua abad antara tahun 1500-1700 pertumbuhan perkotaan hanya terpusat atau terkonsentrasi di kota-kota besar dan berpola grid. Satu-satunya bidang utama perkebunan baru dalam dua abad tersebut, adalah Sisilia, Skandinavia, dan Dunia Baru. Di Sisilia, seorang bangsawan mengembangkan puluhan kota yang terpencil untuk meningkatkan daya tarik populasi penduduk yang berprofesi sebagai petani di sana. Sedangkan, pembangunan kota di Skandinavia melibatkan persaingan sengit dari Denmark dan Swedia atas perdagangan di Baltik dan laut utara. Banyak kota-kota baru yang dibangun berupa pelabuhan yang dimaksudkan untuk kegiatan perdagangan dan pengembangan basis ekonomi bagi dua kerajaan tersebut.Sekitar tahun 1600, System of bastioned curtains meningkat, yang berarti bahwa kota lama dan baru menjadi satu menjadi sebuah bentuk cincin. Dalam cincin ini, sebagian besar kota-kota baru berbentuk grid lurus ke depan dan beberapa kota lainnya mengadopsi sistem jalan radial-konsentris.Teoritikus yang mempunyai spesialisasi tentang perencanaan kota-kota pelabuhan adalah Simon Stevin (1548-1620) dari Belanda. Kunci kemakmuran kota-kota pelabuhan adalah berada di tepi pantai, adanya kanal yang jelas, dan pinggiran kota yang terikat dengan pusat kota. Stevin telah banyak mencetak kabupaten-kabupaten baru, seperti Kopenhagen dan Christianshavn. Kampanye orang-orang Swedia untuk kota-kota pelabuhan dimulai pada tahun 1620an oleh Gustavu II Adolphus yang juga sempat bekerja sama dengan Stevin.Dalam merencanakan sebuah muka kota, para perencana yang berasal dari Swedia menghilangkan desain grid karena dirasa pola grid adalah buah pikiran yang tercampuri oleh Belanda dan tidak cocok untuk ibukota kerajaan. Mereka merasa bahwa pola radial-konsentris adalah pola yang ideal untuk ibukota kerajaan. Para perencana dari Swedia juga berkeliling ke negara-negara lain seperti Italia dan Prancis. Nikodemus Tessin pada saat ia berkeliling di Prancis, ia mulai mengetahui tentang desain perkotaan baru yaitu Baroque, lalu mulai menerapkannya dan memadukan dengan gaya Belanda praktis. Contoh pekerjaan mereka adalah proyek untuk kota-kota Landskrona , Karlskrona , dan Karlsborg. Pada saat ini estetika dari desain Baroque telah mengubah ibukota Eropa. Hal tersebut didasarkan pada dunamisme dari diagonal dan desain tersebut dianut untuk menghubungkan negara-negara di Eropa dengan negara-negara absolut. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa desain kota Baroque telah mengembangkan konotasi sentralitas politik.

Gambar 2. Gaya Arsitektur BaroqueSumber: http://www.htysite.com/P%20baroque.htm

2.5 Passage to AmericaKetidaksesuaian desain juga terjadi di Washington DC. LEnfats mengenalkan desain diagram imperialis Prancis yang kemudian dikalahkan oleh desain grid Jefferson, yang hingga kini mempengaruhi struktur ruang Amerika.Pola grid di New France, seperti di St. Louis atau New Orleans sangat kontras dengan kota-kota gereja dengan usaha sentralisasi kepegawaian Paris di St. Lawrence River.Penataan kota pada era Spanyol di Amerika awalnya tidak terencana, namun kemudian pola grid segera diterapkan. Kota pertama yang dibangun dengan perencanaan, Santo Domingo (Hispaniola) di Hindia Barat, dibangun pada tahun 1493 kurang-lebih dengan pola grid. Bangunan kota mulai ada pada abad ke 18, ketika pueblos di San Antonio, Texas, Galves di Louisiana, dan San Jose dan Los Angeles di California dibangun.Perencanaan oleh Bangsa Spanyol bersifat homogen, dengan struktur perencanaan yang seragam, kecuali dalam fungsi kota itu sendiri. Kota pelabuhan seperti Cartagena (Colombia) dibangun seperti kota agrikultur. Bangsa Sapanyol menghindari perbedaan antar kota dan mengidentifikasi aspek fungsi perencanaan dengan kontrol administratif dan keseragamannya.Pueblos atau Villa, sebutan untuk kota-kota di New Spain, dibangun atas dasar perintah langsung dari pemerintah Spanyol. Perencana di Amerika memiliki divisi ke barrios, masing-masing dengan kapel, dan penamaan jalan yang didasari oleh aktivitas kerja. Akan tetapi, perencanaan oleh penduduk asli sebelum era Columbia belum dapat ditentukan. Perencanaan Tenochtitlan, ikon kota suku Aztec di Mexico City, memiliki struktur poros-silang dengan plasa sentral, namun struktur perencanaan blok pemukimannya masih belum dapat dipastikan.

Gambar 3 Florence dari ketinggian, masa Reinassance, oleh Giorgio Vasari (1511-1571)Grid dengan dua sumbu utama yang saling memotong, dengan ruang publik pada potongannya, merupakan pola yang standar. Ruang publik ini merupakan kunci dari penataan tersebut, ukurannya mengatur pembuatan grid itu sendiri. Blok-blok pemukiman kemudian mengelilingi ruang publik dibagi menjadi empat bagian yang sama dan menetapkan penghuni asli. Terkadang, blok pemukiman berorientasi pada sudut yang menghadap titik cardinal, misalnya sudut bahwa angin tidak akan mengenai sisi kota, seperti rekomendasi oleh Virtuvius.Hukum kaum Indian tidak mempengaruhi dua tipe perencanaan lain untuk Indian, tetapi seringkali lebih mengikuti perencanaan. Setelah tahun 1600, kepunahan tiga komunitaspueblo, presidio, dan kota-kota Indianmulai terasa.Era pengaruh kolonial Inggris di New World juga menggunakan pola grid. Di New England, yang berorientasi pada kota praja, di mana telah dilakukan survey lahan dan pembatasan perencanaan, grid yang sangat tepat hampir tidak diketahui. Perencanaan gamblang dari New Haven, yaitu 9 kotak blok yang sama, dengan inti pada susunan jalan radial, dengan pengecualian ekor blok kesepuluh yang menghubungkan dengan pelabuhan. Rencana itu mungkin direncanakan di London atau di Boston, tempat pertama Bangsa Ingris mendarat, yang menjelaskan ambisi kolonial mengenai yuridiksi independen dalam mengontrol keseluruhan Long Island, yang kemudian ambisi itu runtuh dalam waktu 20 tahun dan New Haven menjadi komunitas peertanian kecil di Connecticut.Di tengah kolonialisme, Pann di Philadelphia untuk populasi kaum Quaker, sangat terkenal. Namun, di sisi selatan, kolonial Inggris tidak mengembangkan struktur kota di abad ke 17. Virginia dan Maryland merupakan satu dari sedikit grid yang sederhana, sesuai dengan New Town Acts, sebagai perintah ratu. Kota-kota ini dimaksudkan untuk menyediakan pelabuhan, yang berlawanan dengan pertanian dan perdagangan. Dengan pengenalan dari tembakau Indian Barat ke pertanian Virginia dan kedatangan tenaga kerja, karakter pedesaan dari wilayah tersebut dibuka. Satu-satunya pengecualian adalah Jamestown, Williamsburg, di mana ibu kota Virginia diganti pada 1699, dan Annapolis menjadi ibu kota Maryland.Pada abad ke 18, terjadi perlawanan wilayah Selatan terhadap pusat kota. Pada era baru Kolonial, dapat ditemui kemunculan kota pelabuhan seperti Charleston dan Savannah. Pada 1785, kongres memutuskan, dengan desakan dari Thomas Jefferson, untuk mengadakan survey lahan nasionalhal ini merupakan satu pendirian yang memperpanjang penegakan struktur kota rectilinear pada masa akhir kolonial Amerika pada teritori-teritori yang tidak tertata. Tetapi tentu saja lahan kini terbuka untuk penataan, dan pembagian lahan ideal sebagai garansi dari Liberty dan hak universal menjadi tes sesungguhnya bagi revolusi Amerika.Bila grid perkotaan terus menerus ada dalam sejarah sebuah kota, bukan berarti hal tersebut merupakan standar umum. Pada wilayah dataran rendah, grid merupakan metode yang bijak dalam pengelolaan lahan.

2.6 Grid

Gambar 1 Pola grid di Manhattan, New York, di era modernTanah nasional merupakan bukti bahwa blueprint kota untuk sebagian besar AS adalah grid. Grid menjadi standar untuk bagian baru dari kota-kota tua seperti Boston, Baltimore, Richmond, namun tak tidak se-fanatik New York. Komisi anggota tiga saat itu telah membagi Manhattan ke dalam bentuk blok yang identik dan memiliki banyak ruang terbuka publik. Berkaitan dengan rencana L'Enfant baru-baru ini, maka pada tahun 1811 komisi seport mempertimbangkan Washington dan menolak pengembangan lingkaran, oval dan bintang-bintang", dan menyatakan dengan tegas bahwa kota terdiri dari pemukiman manusia , sisi sela, dan rumah yang paling benar adalah rumah yang paling murah untuk dibangun dan rumah yang paling nyaman untuk ditingggali"Pada tahun 1811 menjadi tanda ditinggalkannya grid tertutup pada masa kolonial dan dimulainya grid terbuka pada era republik. Pada dasarnya grid tertutup merupakan konsep pra-kapitalis. Grid tertutup memiliki batas jelas yang bisa berupa dinding atau fitur topografi dan bisa juga berada ditengah lahan pertanian yang tidak bisa dijual. Sementara untuk grid terbuka didasarkan pada sistem ekonomi kapitalis dimana para pengusaha jual-beli tanah dapat dengan mudah memperpanjang grid selama ada perjanjian dan keuntungan. Grid terbuka juga memungkinkan adanya konversi lahan sehingga tempat umum, taman , dan setiap alokasi lain yang menghilangkan tanah dari pasar yang jelas dianggap sebagai pemborosan dan dapat mengurangi keuntungan. Hal ini dianggap sebagai pembenaran komisaris New York atas keputusan mereka untuk tidak memberikan ruang publik dalam rencana tahun 1811.Dengan adanya kemudahan perdagangan, kesan khusus dan tepat, harga lahan menjadi sangat mahal. Ini seakan menjadi bukti bahwa prinsip ekonomi lebih berpengaruh daripada kekuasaan. Secara tidak langsung ini menegaskan bahwa ketika ada kesempatan untuk membuat uang dari lahan perkotaan maka klaim dari publik akan dikesampingkan.Piagam Dongan yang terjadi pada tahun 1689 merupakan peresmian kepemilikan Manhattan oleh New York secara keseluruhan dengan sedikit bagian berada di tangan swasta. Segera setelah itu, para pemimpin kota mulai mengesampingkan kepercayaan publik untuk mengisi pundi-pundi mereka dan melelang lahan bentuk grid agar mudah dijual. Pada akhir 1796 surveyor kota, Casimir Goerck, mensurvey bidang tanah pusat Manhattan, dan dibagi dalam sistem bujursangkar. Sekarang komisaris yang hanya menerapkan pelajaran ini tanpa ada perasaan sentimental dan pengecualian.Ketika California menjadi wilayah Amerika setelah perang Meksiko dari 1846-1948. Di bawah sistem Spanyol, tanah adalah warisan dari setiap keluarga dan terdapat ruang terbuka publik yang terpusat dan cukup umum untuk digunakan semua orang. Di bawah sistem Amerika, struktur sosial dari pueblos digantikan oleh perencanaan Laissez -Faire. Perubahan ini ditandai dengan pengurangan ruang publik dengan menjadikannya sasaran pembangunan. Administrasi kota baru menetapkan tanah yang digunakan tidak bisa dijual atau dipindah-tangankan. Tanah umum sisihkan sejak awal untuk kepentingan komunitas. Hukum indies membuat kota dan negara menjadi satu unit kerja sedangkan hukum Amerika menganggap dua subjek yurisdiksi tersebut terpisah. Dengan runtuhnya aristokrasi pedesaan, akuisisi dan pembagian warisan oleh kelas penguasa bussineseman Amerika Serikat akhirnya bentuk kota berpola grid. Perusahaan kereta api menerima manfaat dari hibah lahan yang luas dari pemerintah federal. Terutama setelah tahun 1862 mereka melintasi ratusan kota dan pada rencana standart dipergunakan sebagai sarana untuk spekulasi dan menangkap lalu lintas nasional. Ada terlalu banyak tempat akan menjadi kota, mereka bersaing dan menambahkan lintasan kota mereka sendiri demi menciptakabn pusat pengiriman untuk biji-bijian petani untuk pabrik dan pasar utama.Model grid pada abad ke-19 tidak lebih dari 30 sampai 60 blok, dengan 6 sampai 16 bagian perblok. Rencana kota hampir sama dan bervariasi hanya dalam batas mereka. Rencananya memiliki dua sumbu liniear, salah satunya sumbu industri sepanjang rel dengan stasiun sedangkan untuk sumbu komersial berada sepanjang jalan utama. Terkadang dua sumbu tersebut bertepatan baik ditetapkan di sudut kanan atau dalam bentuk T dengan jalur kereta api sebagai penghalang. Dalam Galva , Illinois , garis kereta api dipotong diagonal grid .Di tempat lain di dunia bursa tanah terbuka berkat kereta api. Negara-negara seperti Argentina di Amerika Latin memiliki catatan serupa dalam mengasingkan lahan publik untuk kepentingan pribadi. Grid Mekanikal dan terbuka seperti mereka untuk Bahia Blanca dan abad ke-19 Argentina kota-kota baru lainnya adalah kesejajaran proses di Utara yang menghasilkan penyebaran grid fenomenal Chicago. Sedangkan di Australia dan Selandia Baru, grid kota sederhana yang dibudidayakan oleh taman tidak terbuka untuk pengembangan, dan pinggiran kota kemudian yang tumbuh di luar greenbelt.

BAB IIIPENUTUPReinassance secara harfiah berarti kelahiran kembali, sebagai bentuk penggambaran fase sejarah Eropa yang menggambarkan kebangkitan seni klasik Yunani kuno dan Roma. Hal ini mempengaruhi seni, arsitektur, sastra, ilmu pengetahuan dan filsafat pada era akhir abad pertengahan ini.Awalnya, antara tahun 1500-1700, pertumbuhan perkotaan di Eropa hanya terkonsentrasi pada kota-kota besar dan berpola grid. Kemudian untuk memenangi persaingan ekonomi dengan Denmark, kaum Swedia membangun kota-kota baru berupa kota pelabuhan yang dimaksudkan untuk kegiatan perdagangan dan pengembangan basis ekonomi bagi kedua kerajaan tersebut. Para perencana dari Swedia menghilangkan desain grid karena dianggap merupakan buah pikiran yang dicampuri oleh Belanda dan tidak cocok untuk ibu kota kerajaan. Kemudian, ditetapkanlah desain kota baroque yang secara tidak langsung telah mengembangkan konotasi sentralisasi politik.Pola grid mulai diperkenalkan oleh Thomas Jefferson, presiden AS ketiga, yang hingga kini mempengaruhi struktur ruang Amerika. Grid dengan dua sumbu utama yang saling memotong, dengan ruang publik pada potongannya, merupakan pola yang standar. Ruang publik ini merupakan kunci dari penataan tersebut, ukurannya mengatur pembuatan grid itu sendiri. Blok-blok pemukiman kemudian mengelilingi ruang publik dibagi menjadi empat bagian yang sama dan menetapkan penghuni asli. Pada 1785, diadakan survey lahan nasional yang bertujuan untuk penegakan struktur grid kota pada teritori yang belum tertata.Sebagian besar kota di Amerika Serikat berpola grid, yang merupakan standar untuk bagian baru dari kota-kota seperti Boston maupun New York. Komisi tiga pemerintahan kala itu membagi Manhattan ke dalam bentuk blok-blok yang identik dan memiliki banyak ruang terbuka publik. Pada 1811 pola grid tertutup mulai ditinggalkan dan digantikan oleh grid terbuka. Grid tertutup memiliki batas jelas, berupa topografi maupun dinding, dan tidak dapat dijualbelikan. Grid terbuka didasarkan pada sistem ekonomi kapitalis, di mana pengusaha tanah dapat memperjualbelikan tanah tanpa adanya batas, bahkan lahan untuk ruang publik dikurangi karena dianggap mengurangi keuntungan.Perbedaan menyolok antara masa kolonial Spanyol dengan pemerintahan Amerika adalah, adanya alih fungsi ruang publik. Ketika di bawah sistem Spanyol, tanah adalah warisan dari setiap keluarga dan terdapat ruang terbuka publik yang terpusat dan cukup umum untuk digunakan semua orang. Perencanaan oleh Laissez-Faire dapat dilihat dengan adanya pengurangan ruang publik dan menjadikannya sebagai sasaran pembangunan.Pada intinya, pola grid meskipun terus menerus ada dalam sejarah sebuah kota atau wilayah, tidak menjadikan grid sebagai standar umum. Pada wilayah dataran rendah dan tanah yang datar, grid dianggap merupakan metode yang bijak dalam pengelolaan lahan.

DAFTAR PUSTAKA

Kostov, Spiro. 1991. The City Shaped: Urban Patterns and Meanings Throughs History. hlmn. 111-124. Britannica, Encyclopaedia. -. Rennassance. (online)http://global.britannica.com/EBchecked/topic/497731/Renaissance (Diakses pada tanggal 23 Maret 2014, pukul 23:51) http://www.skwirk.com/p-c_s-56_u-422_t-1105_c-4271/wa/sose-history/renaissance-and-reformation/renaissance-in-europe/introduction-what-was-the-renaissance- (Diakses pada tanggal 23 Maret 2014, pukul 23:52) -.2012. Arsitektur Renaissance. (online)http://belajardesaindanarsitektur.blogspot.com/2012/07/arsitektur-renaissance.html (Diakses pada tanggal 24 Maret 2014, pukul 00:56)

Tugas Review The City Shaped The Renaissance im Europe (Morfologi Kota) 3