presentasi aki

Upload: dedesumantra

Post on 17-Feb-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    1/32

    AKI(ACUTE KIDNEY INJURY)

    PRESENTASI REFERAT

    Oleh I Gede Sumantra S.Ked

    06700222

    SMF ILMU PENYAKIT DALAMRSU Dr.H. KOESNADI BONDOWOSO

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYAJANUARI 2013

    PEMBIMBING :

    Dr. Suharto Sp.PD

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    2/32

    PENDAHULUAN

    Gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI)

    dapat diartikan sebagai penurunan cepat dan tiba-tiba

    atau parah pada fungsi filtrasi ginjal (Sudoyo AW, 2006).

    Perkembangan deteksi dini dan manajemen AKI telah

    sangat ditingkatkan melalui pengembangan definisi

    universal dan spektrum staging.

    Cedera AKI berubah dari bentuk kurang parah menjadistaging severe injury, dimana gagal ginjal akut mungkin

    memerlukan terapi pengganti ginjal (Sedgewick J, 2011).

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    3/32

    Beberapa laporan dunia menunjukkan insidensyang bervariasi antara 0,5-0,9% pada komunitas,0,7-18% pada pasien yang dirawat di rumah sakit,

    hingga 20% pada pasien yang dirawat di unitperawatan intensif (ICU), dengan angka kematianyang dilaporkan dari seluruh dunia berkisar 25%hingga 80% (Sinto R, 2010).

    Peningkatan insidens AKI antara lain dikaitkandengan peningkatan sensitivitas kriteria diagnosisyang menyebabkan kasus yang lebih ringan dapatterdiagnosis (Lameire, 2006; Waikar, 2006)

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    4/32

    DEFINISI

    Secara konseptual AKI adalah penurunan cepat(dalam jam hingga minggu) laju filtrasi glomerulus(LFG) yang umumnya berlangsung reversibel, diikuti

    kegagalan ginjal untuk mengekskresi sisametabolisme nitrogen, dengan/ tanpa gangguankeseimbangan cairan dan elektrolit

    Acute Dialysis Quality Initia- tive (ADQI) yang

    beranggotakan para nefrolog dan intensivis diAmerika pada tahun 2002 sepakat mengganti istilahARF menjadi AKI (Sinto R, 2010).

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    5/32

    Cedera ginjal akut didefinisikan ketika salah satu

    dari kriteria berikut terpenuhi : (Lewington A, 2011)

    Serum kreatinin naik sebesar 26mol / Ldalam waktu 48 jam atau

    Serum kreatinin meningkat 1,5 kali lipat dari

    nilai referensi, yang diketahui atau dianggap

    telah terjadi dalam waktu satu minggu atau Output urine 6 jam berturut-

    turut

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    6/32

    Evaluasi dan manajemen awal pasien dengan cedera ginjalakut (AKI) harus mencakup:

    1. sebuah assessment penyebab yang berkontribusi dalamcedera ginjal,

    2. penilaian terhadap perjalanan klinis termasukkomorbiditas,

    3. penilaian yang cermat pada status volume, dan

    4. langkah-langkah terapi yang tepat yang dirancang untukmengatasi atau mencegah memburuknya fungsional atau

    struktural abnormali ginjal.

    Penilaian awal pasien dengan AKI klasik termasuk perbedaanantara prerenal, renal, dan penyebab pasca-renal (HimellfarbJ, 2008).

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    7/32

    ADQI mengeluarkan sistem klasifikasi AKI dengan

    kriteria RIFLE yang terdiri dari

    3 kategori (berdasarkan peningkatan kadar Cr serumatau penurunan LFG atau kriteria UO) yang

    menggambarkan beratnya penurunan fungsi ginjal

    2 kategori yang menggam- barkan prognosis

    gangguan ginjal (Sinto R, 2010).

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    8/32

    Perbandingan antara kriteria diagnosis RIFLE dan AKIN (Ackay R, 2010).RIFLE

    Criteria

    Class

    GFR Criteria Urine output criteria

    R-Risk Creatinin increa x 1,5 or GFR loss > 25% 0,5 < ml/kg/hour > 6 hours

    I-Injury Creatinin increa x 2 or GFR loss > 50% 0,5 < ml/kg/hour > 12 hours

    F-Failure Creatinin increase x 3 or GFR loss > 75% Creatinin increase x 4mg/dl (acute increase >0,5 mg/dl)

    0,5 < ml/kg/hour > 12 hours

    L-Loss Persistent loss of kidney function >4weeks

    E-ESKD ESKD > 3 months

    AKIN Ceriteria

    StageSerum Creatinin Criteria Urine Output criteria

    1 Creatinin increase x 1,5 or creatinine increase > 0,3

    mg/dl

    0,5 < mg/kg/hour x >6 hours

    2 Creatinine increase x 2 0,5 < mg/kg/hour x >12 hours

    3 Creatinin increase x 3 or creatinine increase > 4

    mg/dl (acute increase > 0,5 mg/dl

    0,5 < mg/kg/hour x >24 hours or

    Anuria > 12 hours

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    9/32

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    10/32

    ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

    Patogenesis AKI adalah kompleks. Iskemia dan toxin

    merupakan faktor utama yang memicu cedera.

    Faktor-faktor patogen seperti vasokonstriksi,

    leukostasis, vascular congestion , apoptosis, dan

    kelainan pada modulator kekebalan tubuh dan

    faktor pertumbuhan telah membentuk dasar

    rasional terapi intervensi (Jo S.K, 2007).

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    11/32

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    12/32

    DIAGNOSIS

    Pada pasien yang memenuhi kriteria diagnosis AKI

    sesuai dengan yang telah dipaparkan di atas

    Upaya pendekatan diagnosis harus pula mengarah

    pada penentuan etiologi, tahap AKI, dan penentuan

    komplikasi (Sinto R, 2010).

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    13/32

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    14/32

    PEMERIKSAAN FISIK

    tanda hipotensi ortostatik dan takikardia,

    penurunanjugular venouspressure (JVP), penurunan turgor kulit,

    mukosa kering, stig- mata penyakit hati kronik dan

    hipertensi portal,

    tanda gagal jantung dan sepsis. Kemungkinan AKI renal iskemia menjadi tinggi bila

    upaya pemulihan status hemodinamik tidak

    memperbaiki tanda AKI.

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    15/32

    Pemeriksaan Penunjang

    Dari pemeriksaan urinalisis, dapat ditemukan berbagai penandainflamasi glomerulus, tubulus, infeksi saluran kemih, atau uropatikristal.

    Pada AKI prarenal, sedimen yang didapatkan aselular danmengandung casthialin yang transparan.

    AKI pascarenal juga menunjukkan gambaran sedimen inaktif,walaupun hematuria dan piuria dapat ditemukan pada obstruksiintralumen atau penyakit prostat.

    AKI renal akan menunjukkan berbagai castyang dapat mengarahkanpada penyebab AKI, antara lainpigmented muddy brown granular

    cast, castyang mengandung epitel tubulus yang dapat ditemukanpada ATN; casteritrosit pada kerusakan glomerulus atau nefritistubulointerstitial; castleukosit danpigmented muddy browngranular castpada nefritis interstitial (Schrier R.W, 2004).

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    16/32

    Hasil pemeriksaan biokimiawi darah (kadar Na, Cr, ureaplasma) dan urin (osmolalitas urin, kadar Na, Cr, urea urin)secara umum dapat mengarahkan pada penentuan tipe AKI(Brady H.R, 2005).

    Pemeriksaan pencitraan lain seperti foto polos abdomen, CT-scan, MRI, dan angiografi ginjal dapat dilakukan sesuaiindikasi.

    Pemeriksaan biopsi ginjal diindikasikan pada pasien dengan

    penyebab renal yang belum jelas, namun penyebab pra- danpascarenal sudah berhasil disingkirkan. Pemeriksaan tersebutterutama dianjurkan pada dugaan AKI renal non- ATN yangmemiliki tata laksana spesifik, seperti glome- rulonefritis,vaskulitis, dan lain lain (Schrier R.W, 2004).

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    17/32

    Penatalaksanaan

    AKI Prarenal

    Komposisi cairan pengganti untuk pengobatan GGA

    prerenal akibat hipovolemia harus disesuaikansesuai dengan komposisi cairan yang hilang.

    Hipovolemia berat akibat perdarahan harus

    dikoreksi dengan packed red cells, sedangkan saline

    isotonik biasanya pengganti yang sesuai untuk

    ringan sampai sedang perdarahan atau plasma loss(misalnya, luka bakar, pankreatitis).

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    18/32

    AKI akibat lain penyakit ginjal intrinsik

    seperti glomerulonefritis akut atau vaskulitis dapat merespon

    glukokortikoid, alkylating agen, dan / atau plasmapheresis,tergantung pada patologi primer. Glukokortikoid juga

    mempercepat remisi pada beberapa kasus interstitial nefritis

    alergi.

    Kontrol agresif tekanan arteri sistemik adalah penting penting

    dalam membatasi cedera ginjal pada hipertensi ganasnephrosclerosis, toxemia kehamilan, dan penyakit pembuluh

    darah lainnya. Hipertensi dan AKI akibat scleroderma mungkin

    sensitif terhadap pengobatan dengan inhibitor ACE

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    19/32

    AKI postrenal

    Manajemen AKI postrenal membutuhkan kerjasama erat antara

    nephrologist, urologi, dan radiologi. Gangguan pada leher uretra atau kandung kemih biasanya

    dikelola awalnya oleh penempatan transurethral atau

    suprapubik dari kateter kandung kemih, yang memberikan

    bantuan sementara sedangkan lesi yang menghalangi

    diidentifikasi dan diobati secara definitif.

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    20/32

    1. TERAPI NUTRISI

    2. TERAPI FARMAKOLOGIS

    3. TERAPI PENGGANTI GINJAL (RRT)

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    21/32

    TERAPI NUTRISI

    Selain dukungan nutrisi harus dikoordinasikan dengan terapipengganti ginjal (RRT). Masalah utama dalam pengelolaan AKIadalah retensi air dan produk dari Asam Amino karena

    gangguan fungsi ekskresi yang membatasi pemberian cairan danelektrolit (Saxena A, 2012).

    Tujuan utama terapi nutrisi tidak semata-mata untukmenggantikan kebutuhan gizi makro dan mikro, tetapi

    dukungan nutrisi adalah dukungan kualitatif dari intervensimetabolik yang bertujuan untuk memodulasi keadaaninflamasi, memperbaiki kebutuhan oksigen sistem radikal, danmemperbaiki Imunokompetensi.

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    22/32

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    23/32

    Terapi Farmakologis

    Diuretik,

    Manitol, dan

    Dopamin

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    24/32

    Beberapa hal yang harus diperhatikan pada peng- gunaandiuretik sebagai bagian dari tata laksana AKI adalah:

    Pastikan volume sirkulasi efektif sudah optimal, pastikan pasientidak dalam keadaan dehidrasi. Jika mungkin, dilakukanpengukuran CVP atau dilakukan tes cairan dengan pemberiancairan isotonik 250-300 cc dalam 15- 30 menit. Bila jumlah urinbertambah, lakukan rehidrasi terlebih dahulu.

    Tentukan etiologi dan tahap AKI. Pemberian diuretik tidak

    berguna pada AKI pascarenal. Pemberian diuretik masih dapatberguna pada AKI tahap awal (keadaan oligouria kurang dari 12jam).

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    25/32

    Dopamin dosis rendah (0,5-3 g/kgBB/menit) secara historis

    digunakan dalam tata laksana AKI, melalui kerjanya pada

    reseptor dopamin DA1 dan DA2 di ginjal. Dopamin dosis

    rendah dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah

    ginjal, menghambat Na+/K+-ATPase dengan efek akhir

    peningkatan aliran darah ginjal, LFG dan natriuresis

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    26/32

    Terapi Pengganti Ginjal ( RRT )

    Dengan adanya komplikasi AKI seperti misalnya

    hipervolemia, edema paru akut atau keseimbangan cairan besar

    kumulatif positif, hiperkalemia,

    asidosis metabolik (pH kurang dari 7,1) dan

    gejala uremik (mual dan muntah persisten, peri-karditis,

    neuropati, atau tidak jelas penyebabnya penurunan status

    mental) dialisis harus dipertimbangkan sebagai terapi andalan.

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    27/32

    Modalitas RRT

    Hemodialisis intermiten (IHD)

    Terapi pengganti ginjal berkelanjutan (CRRTs)

    terapi hybrid, seperti efisiensi dialisis

    rendahberkelanjutan (SLED) (Akcay A, 2010).

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    28/32

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    29/32

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    30/32

    Beberapa indikasi utama untuk melakukan terapi pengganti Ginjal adalah sebagai berikut : (Dube S et al,2007)

    Fluid overload

    Metabolic acidosis

    Oliguria (urine output

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    31/32

    Prognosis

    Mortalitas akibat GGA bergantung keadaan klinik dan derajat

    gagal ginjal. Perlu diperhatikan faktor usia, makin tua makin

    jelek prognosanya, adanya infeksi yang menyertai, perdarahan

    gastrointestinal, penyebab yang berat akan memperburuk

    prognosa.

  • 7/23/2019 Presentasi AKI

    32/32

    TERIMA KASIH