pertanian berkelanjutan dengan_teknologi partisipatif

169

Upload: fatur-fatkhurohman

Post on 24-Jun-2015

471 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

TRANSCRIPT

Page 1: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif
Page 2: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

KontributorZainudin dan Yuliana Nona. S.

EditorAris Buhari

IlustratorYayak Yatmaka

Disain dan Tata LekatYayak Yatmaka dan Obrien Tinus

Diterbitkan sebagai rangkaian kegiatanSustaiable Agriculture and Nutrition (SAN) Project

CARE International, 2005 - 2006

Palangkaraya2005

Page 3: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

Kata PengantarDaftar Isi

BAB I.PERTANIAN BERKELANJUTAN DAN TEKNOLOGI PATISIPATIF

A. PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTAN ........................................ 3B. TEKNOLOGI PARTISIPATIF............................................................. 8C. UJI COBA ...............................................................................14

BAB II.TEKNOLOGI PERTANIAN BERKELANJUTAN SECARA PARTISIPATIFYANG DI KEMBANGKAN.

A. TEKNOLOGI MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAH ............................. 23a. Pupuk Bokashi ......................................................................23b. Pupuk Organik Lokal/Puntal ..................................................... 31c. Pupuk Cair Organik ................................................................ 37e. Pengolahan Limbah Kandang Ternak.............................................45

B. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT ................................51a. Pestisida Organik ............................................................... 51b. Perangkap Hama ................................................................ 59

C. TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMANOkulasi Karet ....................................................................65

D. TEKNOLOGI PEMBUATAN PAKAN ..................................................... 75Bokashi Pakan Ikan .................................................................. 75

BAB III.TEKNOLOGI PASCA PANEN

A. PASCA PANEN LIDAH BUAYA .........................................................83a. Pembuatan Teh Dari Tanaman Lidah Buaya ................................83b. Pembuatan Dodol Dari Tanaman Lidah Buaya .............................. 88c. Pembuatan Minuman Dari Lidah Buaya ...................................... 95

B. PEMBEKUAN LETAK TANAMAN KARET ............................................100

BAB IV.PENGORGANISASIAN KELOMPOK

A. KELOMPOK T............................................................................107B. FUNGSI PENGURUS KELOMPOK/REGU .............................................118C. PETANI PEMANDU .....................................................................131D. PEMECAHAN MASALAH ...............................................................137D. RENCANA KERJA KELOMPOK .........................................................141

Page 4: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

BAB VPRINSIP DASAR FASILITASI

A. Pendidikan Orang Dewasa .........................................................147B. Fasilitator ............................................................................155C. Komunikasi ...........................................................................164D. Media ................................................................................170

BAB VII.MONITORING EVALUASI

A. Monitoring dan Evaluasi ...........................................................179B. Pemantauan Unsur Hara Dan Ekonomi Pada Usaha Tani (Nutmon).............185

Page 5: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

PERTANIANPERTANIANPERTANIANPERTANIANPERTANIANBERKELANJUTANBERKELANJUTANBERKELANJUTANBERKELANJUTANBERKELANJUTANDAN TEKNOLOGIDAN TEKNOLOGIDAN TEKNOLOGIDAN TEKNOLOGIDAN TEKNOLOGIPARTISIPATIFPARTISIPATIFPARTISIPATIFPARTISIPATIFPARTISIPATIF

PENGERTIANPENGERTIANPENGERTIANPENGERTIANPENGERTIANPERTANIANPERTANIANPERTANIANPERTANIANPERTANIANBERKELANJUTANBERKELANJUTANBERKELANJUTANBERKELANJUTANBERKELANJUTAN

TEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGIPARTISIPATIFPARTISIPATIFPARTISIPATIFPARTISIPATIFPARTISIPATIF

UJI COBAUJI COBAUJI COBAUJI COBAUJI COBA

Page 6: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif
Page 7: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

3

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami pengertian pertanian

berkelanjutan2. Peserta pelatihan mengerti dan mengetahui tujuan pertanian berkelanjutan3. Peserta pelatihan mengetahui prinsip-prinsip dasar pertanian berkelanjutan

II. Sasaran :1. Pengurus kelompok tani2. Petani pemandu3. Pengurus kelembagaan di desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :45 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Curah pendapat3. Tanya jawab

V. Alat dan Bahan :1. Alat yang digunakan :

1. Flipchart.2. Spidol3. Isolasi kertas4. Gunting

2. Bahan yang digunakan :Alat peraga

PERTANIAN BERKELANJUTANPERTANIAN BERKELANJUTANPERTANIAN BERKELANJUTANPERTANIAN BERKELANJUTANPERTANIAN BERKELANJUTANDAN TEKNOLOGI PARTISIPATIFDAN TEKNOLOGI PARTISIPATIFDAN TEKNOLOGI PARTISIPATIFDAN TEKNOLOGI PARTISIPATIFDAN TEKNOLOGI PARTISIPATIF

A. PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTANA. PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTANA. PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTANA. PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTANA. PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

Page 8: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

4

VI. Ringkasan materi

1. Pengertian pertanian berkelanjutanPertanian yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan manusiayang tersedia (tanah, air, tumbuhan, dan hewan, serta tenaga manusia,pengetahuan dan keterampilan) yang layak secara ekologis, menguntungkansecara ekonomis, berkeadilan sosial, manusiawi, luwes dan mengarah padakeberlanjutan.

2. Tujuan pertanian berkelanjutanMemanfaatkan semua input (masukan) usaha tani terutama sumberdayasetempat seefektif mungkin, dimana semua faktor input (bahan dan alat) yangdigunakan dapat dimantapkan fungsinya dalam ruang lingkup ekologi.

3. Prinsip-prinsip dasar pertanian berkelanjutan

3. Berkeadilan sosialSumber daya dan kekuasaan didistribusikan sedemikian rupa sehinggakebutuhan dasar semua anggota masyarakat terpenuhi dan hak-hak merekadalam penggunaan lahan, modal yang memadai, bantuan teknis sertapeluang pemasaran terjamin. Semua orang memiliki peran serta dalampengambilan keputusan, baik di lapangan maupun dalam masyarakat.

4. ManusiawiSemua bentuk kehidupan (manusia, tumbuhan, hewan dan makhluk lainnya)dihormati dan dihargai

5. LuwesMasyarakat pedesaan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisiusaha tani yang berlangsung secara terus-menerus.

1. Mantap Secara EkologisKualitas sumber daya alamdipertahankan dan kemampuanagroekosistemsecara keseluruhan(manusia, tanaman, hewan sampaiorganisme tanah ditingkatkan).

2. Menguntungkan Secara EkonomisUsaha yang dilakukan bisa mencukupi pemenuhanatau pendapat sendiri,serta mendapatkan penghasilanyang mencukupi untuk mengembalikantenaga dan biaya yang dikeluarkan.

Page 9: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

5

VII. Proses pelatihan

Langkah-langkah dalam penyampaian materi :1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan sesi kegiatan ini.2. Lakukan curah pendapat kepada peserta pelatihan mengenai pengertian partanian

berkelanjutan.3. Tuliskan jawaban peserta pelatihan di kertas flipchart4. Tampilkan alat peraga I.A.1 dan alat peraga I.A.2 mengenai pengertian dan tujuan

pertanian berkelanjutan.5. Tanyakan kembali kepada peserta pelatihan apakah ada yang kurang dipahami dari

materi yang telah disampaikan.6. Fasilitator menjelaskan konsep dasar dari pertanian berkelanjutan dan tampilkan

alat peraga I.A.37. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk menanyakan hal-hal yang

belum jelas.8. Tutup sesi ini dengan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.

Page 10: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

6

PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

PERTANIAN BERKELANJUTANPertanian yang mengoptimalkanpemanfaatan sumber daya alam

dan manusia yang tersedia(tanah, air, tumbuhan dan hewan,

tenaga manusia, pengetahuan dan keterampilan)yang layak ekologis, menguntungkan secara ekonomis,

berkeadilan sosial, manusiawi, luwes danmengarah pada berkelanjutan.

Alat Peraga I.A.1

Page 11: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

7

TUJUAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

Alat Peraga I.A.2

PERTANIAN BERKELANJUTANMemanfaatkan semua input (masukan)

usaha tani terutama sumberdayasetempat seefektif mungkin,

dimana semua faktor input (bahan dan alat)yang digunakan dapat dimantapkan fungsinya

dalam ruang lingkup ekologidan menguntungkan secara ekonomi

KONSEP DASAR PERTANIAN BERKELANJUTAN

1.Mantap Secara Ekologis2.Berkelanjutan Secara Ekonomis3.Berkeadilan sosial4.Manusiawi5.Luwes

Alat Peraga I.A.3

Page 12: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

PENGERTIAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

8

B. TEKNOLOGI PARTISIPATIFB. TEKNOLOGI PARTISIPATIFB. TEKNOLOGI PARTISIPATIFB. TEKNOLOGI PARTISIPATIFB. TEKNOLOGI PARTISIPATIF

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami pengertian partisipasi dan tipe-

tipe partisipasi2. Peserta pelatihan memahami pentingnya partisipasi dalam kegiatan pertanian3. Peserta pelatihan memahami pengertian teknologi partisipatif4. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami pendekatan teknologi partisipatif5. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami konsep dasar atau tahapan dalam

melaksanakan teknologi partisipatif

II. Sasaran :1. Pengurus kelompok tani2. Petani pemandu3. Pengurus kelembagaan di desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :60 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Tanya jawab3. Curah pendapat4. Tanya jawab

V. Alat dan Bahan :1. Alat yang digunakan :

1. Flipchart.2. Spidol.3. Isolasi kertas.4. Gunting5. Tanya jawab

2. Bahan yang digunakan :Alat peraga

VI. Ringkasan materi

1. Pengertian partisipasiSuatu bentuk keterlibatan dan keikut-sertaan masyarakat secara aktif dan sukarela baikkarena alasan-alasan dari dalam dirinya (intrinsik) maupun dari luar dirinya (ekstrinsik)dalam keseluruhan proses kegiatan yang bersangkutan.

Page 13: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

TEKNOLOGI PARTISIPATIF

9

2. Tipe-tipe partisipasi yang ada dalam masyarakat• Pasif : karena disuruh• Memberi informasi : menjawab kuisioner• Konsultatif : petugas berkonsultasi dengan masyarakat untuk menentukan

masalah dan merancang solusi (jalan keluar)• Insentif materi: tenaga dibayar dalam ujicoba atau mendapatkan

kompensasi materi• Fungsional: membentuk kelompok untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan (dari luar)• Interaktif: analisis bersama, menyusun rencana tindak lanjut dan

membentuk atau memperkuat lembaga/kelompok• Mobilisasi mandiri : inisiatif independen merubah atau memperbaiki sistem

3. Partisipasi sangat penting dalam kegiatan pertanian

4. Pengertian teknologi partisipatifSatu pendekatan dengan memfasilitasi dan mendorong para petani menerapkanteknologi yang mengarah pada pertanian yang lebih alami, menjaminkesinambungan pemanfaatan sumber daya yang memiliki peluang kepadapendapatan yang relatif stabil.Teknologi partisipatif adalah siklus, berarti bahwa kegiatan yang berjalandengan teknologi merupakan proses yang berulang. Percobaan merupakanbagian penting tetapi bukan suatu tujuan. Tujuan dari semua itu adalahmencapai pertanian yang berkelanjutan

5. Pendekatan pengembangan teknologi partisipatif• Inovasi tingkat petani telah banyak terjadi tanpa campur tangan luar• Penelitian: inovasi, Penyuluhan : menyampaikan, Petani: mengadopsi• Pengembangan Teknologi Partisipatif (PTP) : mengedepankan peran petani

dalam inovasi dan perubahan didukung institusi formal (penelitian-penyuluhan). Petani membuat keputusan, pihak luar memberikan kontribusiyang dilakukan sejajar.

• Masyarakat dalam banyak hal dapat mengidentifikasi atau mendata danmemodifikasi jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan mereka.

• Petugas hanya mendukung daya inovasi, menguji dan mengembangkansistem usahatani berkelanjutan. Meningkatkan kendali terhadap sumberdaya alam dan kontrol atau pemantauan terhadap pengambilan keputusanyang berpengaruh terhadap usahatani mereka.

• Menghubungkan pengembangan teknologi denganpengetahuan lokal milik petani.

• Ada keterbatasan pengembangan adaptasi teknologi lokalspesifik

• Pengamatan sehari-hari petani pada usahataninya dapatmembawa keputusan tindakan usahatani (misalnyapengunaan input/bahan dan alat)

Page 14: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

TEKNOLOGI PARTISIPATIF

10

6. Konsep dasar atau tahapan dalam melaksanakan teknologi partisipatif melaluipendekatan ujicoba meliputi :1. Persiapan :

• Menentukan masyarakat sasaran.• Mengumpulkan dan menganalisa data sekunder.• Mendata atau inventarisasi kelembagaan yang ada.• Menyusun agenda dan peluang RTL (Rencana Tindak Lanjut).• Membangun hubungan dan kesepakatan kerjasama dengan masyarakat.

2. Memahami masalah dan peluang/potensi/kemampuan :• Menyamakan pandangan tentang peluang dan masalah usahatani.• Mendukung petani dalam pendataan/identifikasi dan analisa masalah

(sebab – akibat).• Membahas masalah utama dan analisa penyebab.• Mendata/inventarisasi peluang dan potensi sumberdaya.

3. Menentukan bahan/topik ujicoba :

4. Melaksanakan ujicoba :• Menelaah ujicoba petani yang telah ada.• Merancang ujicoba yang telah disepakati.• Menentukan kriteria pengujicoba.• Melaksanakan dan mengelola ujicoba.• Pengamatan oleh petani didukung fasilitator.• Penilaian hasil ujicoba.• Menelaah pengalaman ujicoba.

• Menghimpun informasi untukanalisa masalah utama.

• Menentukan cara pemecahanmasalah dengan pengalaman lokal,keahlian petani dan keahlian dariluar.

• Penilaian teknik terpilih denganpertimbangan baik dan buruknya.

• Menjelaskan pengaruh yangdiharapkan.

• Memahami perlunya pengujian.• Menyepakati hipotesa (dugaan).

Page 15: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

TEKNOLOGI PARTISIPATIF

11

5. Berbagi pengalaman (petani pemandu/penyuluh) :• Mempelajari pola belajar antar petani• Meningkatkan pertukaran antar petani, latihan antar petani (bekerja

sambil belajar), menyusun panduan teknis oleh, dan untuk petani• Latihan petani penyuluh.

6. Mempertahankan proses pengembangan teknologi partisipatif :• Merangsang pembentukan kelompok dan menghubungkannya dengan

kelembagaan petani yang ada.• Menyediakan pelatihan lapangan tentang manajemen.• Memperkuat keterkaitan kelompok tani dengan lembaga pelayanan.• Konsolidasi dukungan kelembagaan dan kebijakan terhadap proses PTP

(pengembangan teknologi partisipatif).• Mendokumentasikan/mencatat kegiatan dan metoda ujicoba serta

penyebarannya.• Penilaian pengaruh teknologi dan proses PTP terhadap mata

pencaharian.

VII. Proses pelatihan

1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan.2. Fasilitator menyampaikan tujuan dari penyampaian materi ini.3. Melalui curah pendapat, fasilitator meminta peserta untuk mengemukakan

pendapat tentang pengertian partisipasi.4. Pasilitator menjelaskan tipe-tipe partisipatif yang ada dalam masyarakat

kemudian dilanjutkan dengan penjelasan pentingnya partispasi dalamkegiatan pertanian.

5. Fasilitator menanyakan kepada pesertajika ada yang perlu ditanyakan ataukurang dipahami

6. Fasilitator melanjutkan dengan menjelaskanpengertian teknologi partisipatif kepadapeserta pelatihan denganmenampilkan alat peraga I.B.1

7. Fasilitator menjelaskan konsep dasar atautahapan dalam melaksanakan teknologipartisipatif kepada para pesertapelatihan denganmenampilkan alat peraga I.B.2

8. Fasiliator menanyakan kepada pesertapelatihan apakah ada yang kurang dipahamidari materi yang telah disampaikan.

9. Fasilitator mengucapkan terima kasih kepadapara peserta pelatihan atas perhatiannya.

Page 16: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

TEKNOLOGI PARTISIPATIF

12

PENGERTIAN TEKNOLOGI PARTISIPATIF

Suatu pendekatan dengan memfasilitasi dan mendorong parapetani menerapkan teknologi yang mengarah pada pertanian yanglebih alami, menjamin kesinambungan pemanfaatan sumber dayayang memiliki peluang kepada pendapatan yang relatif stabil.

CatatanTeknologi partisipatif adalah siklus, berarti bahwa kegiatan yangberjalan dengan teknologi merupakan proses yang berulang.Percobaan merupakan bagian penting tetapi bukan suatu tujuan.Tujuan dari semua itu adalah mencapai pertanian yangberkelanjutan

Alat Peraga I.B.1

Page 17: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

TEKNOLOGI PARTISIPATIF

13

KONSEP DASAR ATAU TAHAPANDALAM MELAKSANAKAN TEKNOLOGI PARTISIPATIF

1. Persiapan.2. Memahami masalah dan peluang/potensi/

kemampuan (PRA).3. Mencari dan menentukan topik ujicoba (LKD).4. Melaksanakan uji coba.5. Berbagi pengalaman (petani pemandu/penyuluh).6. Mempertahankan proses pengembangan teknologi

partisipatif.

Alat Peraga I.B.2

Page 18: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

UJI COBA

14

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami pengertian ujicoba2. peserta pelatihan mengerti dan mengetahui manfaat ujicoba3. Peserta pelatihan mengetahui tahapan atau langkah-langkah dalam melakukan

ujicoba.

II. Sasaran :1. Pengurus kelompok tani2. Petani pemandu3. Pengurus kelembagaan di desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :60 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Curah pendapat3. Tanya jawab4. Diskusi kelompok

V. Alat dan Bahan :1. Alat yang digunakan :

1. Flipchart2. Spidol3. Isolasi Kertas

2. Bahan yang digunakan:Alat peraga

VI. Ringkasan Materi

1. Pengertian ujicobaPengujian sesuatu sebelum dipakai atau dilaksanakan dalam skala yang lebihluas. Dalam hal ini gagasan atau cara baru yang ingin diterapkan itu dipelajaridan dibandingkan dengan cara yang biasa petani lakukan dengan mencobanyasecara terbatas atau kecil-kecilan.

2. Manfaat ujicoba1. Dapat meningkatkan keterampilan petani dalam membuktikan hal yang

baru.

C. UJICOBAC. UJICOBAC. UJICOBAC. UJICOBAC. UJICOBA

Page 19: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

UJI COBA

15

2. Melakukan penyesuaian dengan kebutuhan dan keadaan setempat.3. Mengurangi resiko kegagalan.4. Membuat contoh yang bisa dipelajari dan ditiru oleh petani lain.5. Menilai pengalaman atau teknologi yang diterapkan petani sebelumnya.

3. Tahapan atau langkah-langkah dalam melakukan ujicoba1. Menetapkan tujuan ujicoba.

Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan dan mengurangi resiko

• Menentukan hipotesa/dugaan denganmenggunakan bentuk :Jika (perlakuan atau teknologi yangakan diujicoba)Maka ( hasil atau keadaanyang akan terjadi apabilateknologi diujicoba)Sebab (jalan keluar dari masalah pokok/utama)Contoh : “Jika menggunakan pupukbokashi, maka pertumbuhan dan hasiltanaman cabe meningkat, sebab pupukbokashi mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman”

• Harus ada pembanding• Menentukan obyek (pada jenis tanaman apa teknologi tersebut akan

diujicobakan, dan tolak ukur/indikator (apa yang perlu diamati,misalnya: tinggi tanaman, jumlah anakan dan hasil panen).

• Kedua petak tersebut harus mempunyai luasan lahan dan keadaan tanahyang sama.

• Petak percobaan tidak perlu terlalu besar tetapi juga tidak terlalu kecil,karena kalau terlalu kecil perbedaaan hasil antara kedua petak itu akantidak jelas kelihatan.

• Pada tahap ini juga mulai disiapkan bahan-bahan dan peralatan yangdiperlukan pada saat ujicoba.

2. Menyusun rancangan ujicoba :

kegagalan, maka penetapan tujuanujicoba perlu didiskusikan denganseksama. Contoh : Tujuan ujicoba,untuk membandingkan hasil panendaripenanaman biji jagung denganjumlah biji perlubang yangberbeda.

Page 20: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

UJI COBA

16

VII. Proses pelatihan :

1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan belajar darisesi ini

2. Gali pengalaman peserta pelatihan melalui curah pendapat mengenaipengertian ujicoba dan manfaat ujicoba.

3. Tulis jawaban peserta pelatihan di flipchart4. Fasilitator menjelaskan pengertian ujicoba dengan menampilkan

alat peraga I. C.15. Fasiliator menjelaskan manfaat ujicoba dengan menampilkan alat peraga I.C.26. Berikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang

dipahami dari materi yang telah disampaikan.7. Fasilitator membagi peserta dalam kelompok-kelompok untuk mendiskusikan

tahapan atau langkah-langkah dalam melakukan ujicoba. Waktu diskusi selama15 menit.

8. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya. Waktu 10 menit untuksetiap kelompok.

9. Fasilitator menyimpulkan hasil diskusi.10. Fasilitator menjelaskan tahapan atau langkah-langkah dalam melaukan ujicoba

dengan menampilkan alat peraga I.C.311. Fasilitator mengucapkan terima kasih kepada peserta pelatihan atas

perhatiannya selama pelatihan.

5. Membandingkan hasil ujicoba.6. Menganalisa dan meyimpulkan hasil

ujicoba :Ada 2 pertanyaan : Kalau gagal, mengapagagal? Dan kalau berhasil,bagaimana hasilnya?

7. Tindak lanjut dari hasil ujicoba.

3. Melakukan ujicoba.4. Mengamati dan mencatat perkembangan ujicoba.

Dalam melakukan kegiatan ujicoba semuaperubahan, baik pertumbuhandan perkembangan tanaman pada petakpercobaan diamati dan dicatat.

Page 21: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

UJI COBA

17

PENGERTIAN UJICOBA

UJICOBAPengujian sesuatusebelum dipakaiatau dilaksanakandalam skala yanglebih luas.Dalam hal ini gagasanatau cara baruyang ingin diterapkanitu dipelajari dandibandingkandengan cara yangbiasa petani lakukandengan mencobanyasecara terbatas ataukecil-kecilan.

Alat Peraga I.C.1

Page 22: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

UJI COBA

18

MANFAAT UJICOBA YAITU :

1. Dapat meningkatkan keterampilan petani dalammembuktikan hal yang baru.

2. Melakukan penyesuaian dengan kebutuhan dankeadaan setempat.

3. Mengurangi resiko kegagalan.4. Membuat contoh yang bisa dipelajari dan ditiru oleh

petani lain.5. Menilai pengalaman atau teknologi yang diterapkan

petani sebelumnya.

Alat Peraga I.C.2

Page 23: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

UJI COBA

19

TAHAPAN ATAU LANGKAH-LANGKAH DALAMMELAKUKAN UJICOBA ADALAH :

1. Menetapkan tujuan ujicoba.2. Menyusun rancangan ujicoba.3. Melakukan ujicoba.4. Mengamati dan mencatat perkembangan ujicoba.5. Membandingkan hasil ujicoba.6. Menganalisa dan meyimpulkan hasil ujicoba.7. Tindak lanjut dari hasil ujicoba.

Alat Peraga I.C.3

Page 24: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

40

TEKNOLOGI PERTANIANTEKNOLOGI PERTANIANTEKNOLOGI PERTANIANTEKNOLOGI PERTANIANTEKNOLOGI PERTANIANBERKELANJUTANBERKELANJUTANBERKELANJUTANBERKELANJUTANBERKELANJUTANSECARA PARTISIPATIFSECARA PARTISIPATIFSECARA PARTISIPATIFSECARA PARTISIPATIFSECARA PARTISIPATIFYANG DIKEMBANGKANYANG DIKEMBANGKANYANG DIKEMBANGKANYANG DIKEMBANGKANYANG DIKEMBANGKAN

TEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGIPENGENDALIANPENGENDALIANPENGENDALIANPENGENDALIANPENGENDALIANHAMA DAN PENYAKITHAMA DAN PENYAKITHAMA DAN PENYAKITHAMA DAN PENYAKITHAMA DAN PENYAKIT

TEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGIPERBANYAKANPERBANYAKANPERBANYAKANPERBANYAKANPERBANYAKANTANAMANTANAMANTANAMANTANAMANTANAMAN

TEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGIMEMPERTAHANKANMEMPERTAHANKANMEMPERTAHANKANMEMPERTAHANKANMEMPERTAHANKANKESUBURAN TANAHKESUBURAN TANAHKESUBURAN TANAHKESUBURAN TANAHKESUBURAN TANAH

TEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGIPEMBUATANPEMBUATANPEMBUATANPEMBUATANPEMBUATANPAKANPAKANPAKANPAKANPAKAN

Page 25: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif
Page 26: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

42

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

A.A.A.A.A. TEKNOLOGI MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAHTEKNOLOGI MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAHTEKNOLOGI MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAHTEKNOLOGI MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAHTEKNOLOGI MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAH

a.a.a.a.a. PUPUK BOKASHIPUPUK BOKASHIPUPUK BOKASHIPUPUK BOKASHIPUPUK BOKASHI

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami pengertian pupuk bokashi.2. Peserta pelatihan mengetahui manfaat dan keunggulan pupuk bokashi.3. Peserta pelatihan mengetahui jenis-jenis pupuk bokashi4. Peserta pelatihan mengetahui cara membuat pupuk bokashi dan penggunaanya.

II. Sasaran :1. Pengurus kelompok tani2. Petani pemandu3. Pengurus kelembagaan di desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi teori : 45 menitPenyampaian materi praktek : 75 menitTotal waktu : 120 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Curah pendapat3. Tanya jawab4. Praktek

V. Alat Dan Bahan :Alat yang digunakan :1. Spidol

TEKNOLOGI PERTANIAN BERKELANJUTANTEKNOLOGI PERTANIAN BERKELANJUTANTEKNOLOGI PERTANIAN BERKELANJUTANTEKNOLOGI PERTANIAN BERKELANJUTANTEKNOLOGI PERTANIAN BERKELANJUTANSECARA PARTISIPATIF YANG DIKEMBANGKANSECARA PARTISIPATIF YANG DIKEMBANGKANSECARA PARTISIPATIF YANG DIKEMBANGKANSECARA PARTISIPATIF YANG DIKEMBANGKANSECARA PARTISIPATIF YANG DIKEMBANGKAN

Page 27: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

43

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

2. Kertas flipchart3. Isolasi4. Alat peraga5. Cangkul6. Parang7. Ember8. Terpal atau karung goni

Bahan yang digunakan :1. Jerami padi, rumput, daun-daunan, sisa tanaman kacang-kacangan dan

sebagainya.2. Dedak3. Sekam padi4. Gula pasir5. EM46. Air

VI. Ringkasan Materi Latihan.

1. Pengertian Bokashi :hasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah organik, rumput-rumputan, dll)dengan teknologi EM4 yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untukmenyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.Bokashi dapat dibuat dalam beberapa hari dan bisa langsung digunakan sebagaipupuk.

2. Manfaat dan keunggulan dari pupuk bokashi :1. Unsur hara lengkap (unsur makro dan mikro) dan memperbaiki struktur

tanah.2. Murah karena memanfaatkan bahan lokal yang tersedia di sekitar dan dibuat

sendiri.3. Produksi tanaman kompetitif, tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan.4. Tidak mengandung racun sehingga aman bagi manusia dan ternak.5. Mudah digunakan.

3. Cara pemberian pupuk bokashi :1. Bokashi di berikan 3-4 genggam setiap meter persegi disebar atau pada

pengolahan tanah, merata di atas permukaan tanah, pada tanah yangkurang subur dapat diberikan lebih banyak.

2. Pada lahan sawah pemberian bokashi dilakukan pada waktu pembajakan dansetelah tanaman padi berumur 14 hari dan 1 bulan.

4. Jenis-jenis pupuk bokashi :1. Bokashi jerami

Page 28: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

44

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

2. Bokashi pupuk kandang3. Bokashi pupuk kandang dan arang4. Bokashi pupuk kandang dan tanah5. Bokashi ekpres (24 jam)

5. Langkah-langkah membuat pupuk bokashi1. Cincang hijauan dengan menggunakan parang dengan ukuran 2 – 5cm.2. Campurkan bahan-bahan hijauan dengan dedak.3. Larutkan EM4 ke dalam air dengan dosis 2 tutup botol dalam 3 liter air.4. Tambahkan gula pasir sebanyak 2 sendok makan, aduk hingga larut.5. Siramkan perlahan-lahan ke campuran bahan, aduk hingga rata dengan

kelembaban 40 – 50% atau apabila digenggam dan dilepas tidak terburai.6. Hamparkan bahan tersebut dan diberi alas agar tidak bersentuhan langsung

dengan tanah, dengan ketinggian tumpukan 5 – 10 cm.7. Lakukan pembalikan dalam satu kali, selama 3 – 4 hari, apabila suhu lebih

dari 450C.8. Setelah 3 – 4 hari, bokashi sudah dapat digunakan dengan ciri tidak bau

busuk, ada jamur berwarna putih dan tidak terasa panas lagi.

VII. Proses Pelatihan

A. Penyampaian materi teori pupuk bokashi1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan

belajar dari sesi ini.2. Lakukan curah pendapat mengenai pengertian bokashi kepada peserta

pelatihan.3. Tuliskan jawaban peserta pelatihan di flipchart4. Fasilitator menjelaskan pengertian bokashi dengan menampilkan

alat peraga II.A.15. Fasilitator menjelaskan manfaat dan keunggulan dari bokashi

kemudian tampilkan alat peraga II.A.26. Fasilitator menjelaskan jenis-jenis pupuk bokashi dan

tampilkan alat Peraga II.A.37. Berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya.8. Fasilitator menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam membuat

pupuk bokashi dan tampilkan alat peraga II.A.49. Fasilitator menjelaskan langkah-langkah pembuatan pupuk bokashi dan

tampilkan alat peraga II.A.510. Tutup sesi dengan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.

B. Penyampaian materi praktek pupuk bokashi :1. Peserta pelatihan diminta untuk berkumpul guna memperhatikan kegiatan

praktek.

Page 29: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

45

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

PENGERTIAN PUPUK BOKASHI

2. Fasilitator dan peserta pelatihan mempraktekan cara pembuatan pupukbokashi.

3. Tanyakan kembali kepada peserta pelatihan apakah ada hal-hal yang kurangdipahami dari praktek.

4. Tutup sesi dengan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.

PUPUK BOKASHIHasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah organik,rumput-rumputan, dll) dengan teknologi EM4 yang dapat

digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkantanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi

tanaman. Bokashi dapat dibuat dalam beberapa hari danbisa langsung digunakan sebagai pupuk.

Alat Peraga II.A.1

Page 30: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

46

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

MANFAAT DAN KEUNGGULAN PUPUK BOKASHI

JENIS-JENIS BOKASHI

Alat peraga 2.A.3

1. Unsur hara lengkap (unsur makro dan mikro)dan memperbaiki struktur tanah.

2. Murah karena memanfaatkan bahan lokalyang tersedia di sekitar dan dibuat sendiri.

3. Produksi tanaman kompetitif, tidakmengakibatkan pencemaran lingkungan.

4. Tidak mengandung racun (residu) sehinggaaman bagi manusia dan ternak.

5. Mudah digunakan.

• Bokashi jerami• Bokashi pupuk kandang• Bokashi pupuk kandang dan arang• Bokashi pupuk kandang dan tanah• Bokashi Ekspres (24 jam)

Alat Peraga II.A.2

Alat Peraga II.A.3

Page 31: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

47

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

Handout 6.1.2

ALAT :• Ember• Karung

BAHAN :• Hijauan = 1 sak• Dedak = 2 kg• EM4 = 2 tutup botol• Gula = 2 sendok makan

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat Peraga II.A.4

Page 32: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

48

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

1. Cincang hijauan denganmenggunakan parang denganukuran 2 – 5cm.

2. Campurkan bahan-bahan hijauandengan dedak.

3. Larutkan EM4 ke dalam airdengan dosis 2 tutup botoldalam 3 liter air.

4. Tambahkan gula pasir sebanyak2 sendok makan, aduk hinggalarut.

LANGKAH-LANGKAH

Alat Peraga II.A.5

Page 33: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

49

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

5. Siramkan perlahan-lahan kecampuran bahan, aduk hinggarata dengan kelembaban 40 –50% atau apabila digenggamdan dilepas tidak terburai.

6. Hamaparkan bahan tersebutdan diberi alas agar tidakbersentuhan langsung dengantanah, dengan ketinggiantumpukan 5 – 10 cm.

7. Lakukan pembalikan dalamsatu kali, selama 3 – 4 hari,apabila suhu lebih dari 450C.

8. Setelah 3 – 4 hari, bokashisudah dapat digunakan denganciri tidak bau busuk, ada jamurberwarna putih dan tidakterasa panas lagi.

Page 34: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

50

TEKNOLOGI PUPUK PUNTAL

b.b.b.b.b. PUPUK ORGANIK LOKAL (PUNTAL)PUPUK ORGANIK LOKAL (PUNTAL)PUPUK ORGANIK LOKAL (PUNTAL)PUPUK ORGANIK LOKAL (PUNTAL)PUPUK ORGANIK LOKAL (PUNTAL)

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan memahami dan mengetahui pengertian pupuk organik lokal

(puntal).2. Peserta pelatihan mengetahui bahan dan alat untuk membuat pupuk organik

lokal (puntal).3. Peserta pelatihan mengetahui cara membuat pupuk organik lokal (puntal)

menggunakan EM4.

II. Sasaran :1. Petani pemandu2. Pengurus kelompok3. Pengurus kelembagaan desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi/praktek : 90 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Diskusi/tanya jawab3. Praktek

V. Alat Dan Bahan:Alat yang digunakan :1. Spidol2. Flipchart3. Lakban kertas4. Lembaran alat peraga/gambar

Bahan yang digunakan :· Gulma atau jerami padi

VI. Ringkasan Materi Latihan.

1. Pengertian puntalProses pembusukan gulma dengan cara memuntal (menggulung)gulma hasil dari penyiangan pada salah satu tahapan kegiatanmempersiapkan lahan dalam bercocok tanam padi sawah.

Pemuntalan dilakukan setelah gulma layu, yaitu dengan mengumpulkan gulmamenjadi satu gulungan yang berbentuk gundukan-gundukan kecil. Untukmempercepat pelapukan puntal diberikan larutan EM4 yang sudah dicairkandengan air.

Page 35: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

51

TEKNOLOGI PUPUK PUNTAL

2. Alat dan bahan yang digunakan :Alat yang digunakan untuk membuat pupuk organik lokal atau puntal :1. Tajak2. Ember3. Gayung mandi4. Parang5. Gembor atau handsprayer

Bahan yang digunakan untuk membuat pupuk organik lokal atau puntal :1. Gulma yang telah disiang menggunakan tajak2. EM4 sebanyak 5 sendok makan3. Air sebanyak 15 Liter4. Gula pasir sebanyak 2 sendok makan

3. Tahap-tahapan pembuatan pupuk organik lokal puntal :1. Pembersihan atau penyiangan gulma menggunakan alat tajak2. Gulma yang telah disiang dibiarkan 2-3 hari agar layu3. Lakukan pemuntalan pada gulma-gulma yang sudah layu.4. Campurkan bahan-bahan EM4, gula pasir dan air dan masukan ke dalam

gembor atau handsprayer5. Siramkan larutan EM4 yang telah dilarutkan sebanyak kurang lebih 0.5 liter

per puntalan6. Lakukan pembalikan pada hari ke 3 (tiga) setelah diberi larutan EM4. 10 hari

pupuk organik lokal atau puntal sudah bisa digunakan.7. Apabila puntal atau pupuk organik lokal belum lapuk sempurna maka lakukan

pencincangan. Taburkan puntal atau pupuk organik lokal keseluruh lahansawah.

VII. Proses latihan

Langkah-langkah penyampaian materi :1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan belajar pada

sesi ini2. Fasilitator meminta peserta pelatihan untuk berkumpul di sawah yang telah di

bersihkan dari gulma menggunakan alat penyiang tajak.2. Fasilitator menjelaskan pengertian puntal dengan menampilkan

alat peraga II.A.63. Faslitator memberikan kesempatan kepada semua peserta pelatihan untuk

bertanya, kalau ada penjelasan yang kurang dimengerti.4. Fasilitator menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk

organik lokal atau puntal, dengan menampilkan alat peraga II.A.75. Fasilitator menjelaskan tahapan-tahapan pembuatan pupuk organik lokal atau

Page 36: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

52

TEKNOLOGI PUPUK PUNTAL

puntal, dengan menampilakan alat peraga II.A.86. Fasilitator memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya kalau ada hal-

hal yang kurang jelas.7. Fasilitator dan peserta pelatihan mempraktekkan cara membuat puntal atau

pupuk organik lokal (puntal).9. Setelah selesai fasilitator memberikan kesempatan kepada semua peserta

pelatihan untuk bertanya.10. Tutup sesi ini dengan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya selama

pelatihan.

Alat Peraga II.A.6

PENGERTIAN PUPUK ORGANIK LOKAL/PUNTAL

Alat peraPUPUK PUNTALProses pembusukan

gulma dengan cara memuntal gulmahasil dari penyiangan pada salah satu tahapan

kegiatan mempersiapkan lahan dalam bercocok tanam padi sawah.

Page 37: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

53

TEKNOLOGI PUPUK PUNTAL

BAHAN :1. Gulma yang telah disiang menggunakan alat tajak2. EM4 sebanyak 5 sendok makan3. Air sebanyak 15 Liter4. Gula pasir sebanyak 2 sendok makan

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

ALAT :1. Tajak2. Ember3. Gayung mandi4. Parang5. Gembor/handsprayer

Alat peraga II.A.7

Page 38: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

54

TEKNOLOGI PUPUK PUNTAL

CARA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK LOKAL/PUNTAL

4. Campurkan bahan-bahan EM4,gula pasir, air dan masukankedalam gembor atauhandsprayer

1. Pembersihan/penyiangan gulmamenggunakan alat tajak

2. Gulma yang telah disiangdibiarkan 2-3 hari agar layu.

3. Lakukan pemuntalan padagulma-gulma yang sudah layu.

Alat Peraga II.A.8

Page 39: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

55

TEKNOLOGI PUPUK PUNTAL

5. Siramkan larutan EM4 yang telahdi larutkan sebanyak kurang lebih0.5 liter per puntalan

6. Lakukan pembalikan pada hari ke3 (tiga) setelah diberi larutanEM4. 10 hari pupuk organik lokalatau puntal sudah bisadigunakan.

7. Apabila pupuk organik lokal ataupuntal belum lapuk sempurna,maka lakukan pencincangan.Taburkan pupuk organik lokalatau puntal keseluruh lahansawah,

Alat peraga II.A.8

Page 40: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

56

PUPUK CAIR

c. c. c. c. c. PUPUK CAIR ORGANIKPUPUK CAIR ORGANIKPUPUK CAIR ORGANIKPUPUK CAIR ORGANIKPUPUK CAIR ORGANIK

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami pengertian pupuk cair organik.2. Peserta pelatihan mengetahui manfaat dan keunggulan dari pupuk cair organik3. Peserta pelatihan mengetahui cara membuat dan penggunaan pupuk cair

organik.

II. Sasaran :1. Petani pemandu2. Pengurus kelompok3. Pengurus kelembagaan Desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi teori : 30 menitPenyampaian materi praktek : 60 menitTotal waktu : 90 menit

IV. Metode :1. Curah pendapat2. Penjelasan/pemaparan3. Diskusi/tanya jawab4. Praktek

V. Alat Dan Bahan:Alat yang digunakan :1. Spidol2. Flipchart3. Lakban kertas4. Lembaran alat peraga/gambar5. Karung goni6. Keranjang air/drum7. Batu atau potongan kayu yang berat8. Ember

Bahan yang digunakan :1. Daun hijauan (daun gamal, lamtoro, jenis kacang-kacangan, azolla, enceng

gondok, jerami padi)2. Kotoran hewan (pupuk kandang)3. EM44. Gula pasir5. Air

Page 41: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

57

PUPUK CAIR

VI. Ringkasan Materi Latihan.

Pupuk organik dalam bentuk padat biasanya sudah sering di buat dan di gunakan,akan tetapi pupuk cair dari bahan organik jarang kita jumpai dan ketahui.Pengalaman petani dengan menggunakan bahan-bahan organik yang ada disekitarlahan usaha tani bisa digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk cair organik.

1. Pengertian pupuk cair organikPupuk kompos yang dibuat dengan memanfaatkan sisa tamanan atau bahanyang mengandung unsur hara N. P. dan K. dengan bentuk cair (75% adalah air)

2. Manfaat dan keunggulan dari pupuk cair organik :1. Mudah diserap oleh tanaman karena bentuknya cair dan unsur-unsur di

dalamnya sudah terurai.2. Tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan (air, udara dan tanah).3. Murah karena memanfaatkan bahan lokal yang tersedia di sekitar dan

dibuat sendiri.4. Tidak mengandung racun atau unsur yang berbahaya sehingga aman bagi

manusia dan ternak.5. Mudah digunakan.

Page 42: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

58

PUPUK CAIR

3. Cara pembuatan pupuk cair organik :1. Masukkan daun hijauan segar dan pupuk kandang ke dalam karung goni2. Masukkan dan rendam karung goni dalam tempat tertutup (drum/keranjang)

dengan 200 liter air. Beri pemberat batu atau kayu berat agar karungtenggelam dalam air.

3. Aduk cairan sehari sekali selama 7 (tujuh) hari. Bila sudah jadi, pupuk cairharus berwarna coklat.

4. Larutan dicairkan apabila dirasakan terlalu pekat atau kental.5. Masukkan cairan dalam alat penyiram atau gembor.

4. Cara penggunaan pupuk cair organikMengencerkan pupuk cair organik dengan air, perbandingan 1 (satu) gayungmandi pupuk cair organik dicairkan dengan air sebanyak 10 gayung mandi .Siramkan ke tanah sekitar perakaran tanaman setiap hari sekali, ampas darisisa pupuk cair organik bisa digunakan sebagai kompos padat yangpenggunaanya dibenamkan ke tanah di sekitar akar tanaman.

VII. Proses pelatihan

A. Penyampaian materi teori pupuk cair organik :

6. Fasilitator menanyakan apa manfaat dari pupuk cair organik dan mintalahpeserta untuk memberikan contoh-contoh praktis dari pengalaman merekatentang manfaat pupuk cair organik.

7. Fasilitator menjelaskan manfaat dan keunggulan pupuk cair organik denganmenampilkan alat peraga II.A.10

8. Fasilitator menjelaskan alat dan bahan yang digunakan untuk membuatpupuk cair organik dan tampilkan alat peraga II.A.11

9. Fasilitator menjelaskan cara membuat pupuk cair organik dan tampilkanalat peraga II.A.12

10. Fasilitator menjelaskan cara penggunaan pupuk cair organik denganmenampilkan alat peraga II.A.13

1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskantujuan belajar dari sesi ini.

2. Lakukan curah pendapat kepada peserta pelatihantentang pengertian pupuk cair organik.Pertanyaan kunci : Apa yang dimaksud dengan pupukcair organik menurut Bapak/Ibu ?Kemudian tuliskan pendapat peserta di flipchart.

3. Fasilitator menjelaskan pengertian pupuk cair organikdengan menampilkanalat peraga II.A.9

Page 43: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

59

PUPUK CAIR

PENGERTIAN PUPUK CAIR ORGANIK

Handout 7.1.1.

PUPUK CAIR ORGANIKPupuk komposyang dibuat denganmemanfaatkan tanamanatau bahan yang mengandungunsur hara N, P, dan Kdalam bentuk cair(75% adalah air).

11. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk menanyakan hal-halyang kurang dipahami dari materi yang disampaikan.

12. Tutup sesi ini dengan mengucapkan terima kasih atas perhatian selamapelatihan.

B. Penyampaian materi praktek pembuatan pupuk cair organik :

1. Fasilitator meminta peserta pelatihan untuk berkumpul guna memperhatikankegiatan praktek.

2. Fasilitator dan peserta pelatihan mempraktekkan pembuatan pupuk cairorganik

3. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang dipahami

4. Ucapkan terima kasih atas perhatian selama pelatihan

Alat Peraga II.A.9

Page 44: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

60

PUPUK CAIR

MANFAAT DAN KEUNGGULAN PUPUK CAIR ORGANIK

MANFAAT :1. Mudah diserap oleh tanaman karena bentuknya cair

dan unsur-unsur di dalamnya sudah terurai.2. Tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan (air,

udara dan tanah).3. Murah karena memanfaatkan bahan lokal yang tersedia

di sekitar dan dibuat sendiri.4. Tidak mengandung racun atau unsur yang berbahaya

sehingga aman bagi manusia dan ternak.5. Mudah digunakan.

Alat Peraga II.A.10

Page 45: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

61

PUPUK CAIR

ALAT :• Karung Goni 1 buah• Keranjang/drum 1 buah• Batu pemberat 1 buah atau potongan kayu• Ember

BAHAN :• Daun hijauan (daun gamal, lamtoro, jenis kacang-kacangan, azolla,

eceng gondok, jerami padi) segar sebanyak 10 kg.• Kotoran hewan (pupuk kandang) sebanyak 10 kg.• EM4 sebanyak 5 sendok makan.• Gula pasir sebanyak 10 sendok makan.• Air secukupnya

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat peraga 2.A.10Alat Peraga II.A.11

Page 46: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

62

PUPUK CAIR

5. Masukkan cairan dalam alatpenyiram atau gembor.

Alat peraga 2.A.11.

CARA PEMBUATAN PUPUK CAIR ORGANIK

1. Masukkan daun hijauan segardan pupuk kandang ke dalamkarung goni.

2. Masukkan dan rendam karunggoni dalam tempat tertutup(drum atau keranjang) dengan200 liter air. Beri pemberatbatu atau kayu berat agarkarung tenggelam dalam air.

3. Aduk cairan sehari sekali selama7 (tujuh) hari. Bila sudah jadi,pupuk cair harus berwarnacoklat.

4. Larutan dicairkan apabiladirasakan terlalu pekat ataukental.

Alat Peraga II.A.12

Page 47: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

63

PUPUK CAIR

PENGGUNAAN PUPUK CAIR ORGANIK

PENGGUNAAN :Cara penggunaan pupuk cair organik yaitu

mengencerkan pupuk cair organik dengan air,perbandingan 1 (satu) gayung mandi pupuk cair

organik dicairkan dengan air sebanyak 10gayung mandi . Siramkan ke tanah sekitar

perakaran tanaman setiap hari sekali. Ampasdari sisa pupuk cair organik bisa digunakansebagai kompos padat yang penggunaannya

dibenamkan ke tanah di sekitar akar tanaman.

Alat Peraga II.A.13

Page 48: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

64

PENGEL.LIMBAH KANDANG TERNAK

d.d.d.d.d. PENGELOLAAN LIMBAH KANDANG TERNAK (TERNAK BESAR)PENGELOLAAN LIMBAH KANDANG TERNAK (TERNAK BESAR)PENGELOLAAN LIMBAH KANDANG TERNAK (TERNAK BESAR)PENGELOLAAN LIMBAH KANDANG TERNAK (TERNAK BESAR)PENGELOLAAN LIMBAH KANDANG TERNAK (TERNAK BESAR)

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan memahami dan mengetahui manfaat pengelolaan limbah

kandang ternak.2. Peserta pelatihan mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk mengelola

limbah kandang ternak.3. Peserta pelatihan mengetahui cara pengelolaan limbah kandang ternak.

II. Sasaran :1. Petani pemandu2. Pengurus kelompok tani3. Pengurus kelembagaan yang ada di desa (formal maupun non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi teori : 30 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Diskusi/tanya jawab3. Praktek

V. Alat Dan Bahan:

Alat yang digunakan :1. Spidol2. Flipchart3. Lakban kertas4. Lembaran alat peraga/gambar

VI. Ringkasan Materi Latihan

Limbah kandang ternak sapi, babi atau kambing biasanya tidak dikelola denganbaik oleh peternak, sehingga limbah kandang ternak berupa kotoran padat, cair dansisa makanan ternak dibiarkan berserakan di kandang mengakibatkan kandang kotordan tidak sehat. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu mengelola limbahkandang ternak dengan baik. Caranya adalah dengan menyediakan wadah atautempat penampungan limbah kandang ternak.

Page 49: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

65

PENGEL. LIMBAH KANDANG TERNAK

1. Manfaat pengelolaan limbah kandang ternak :1. Limbah kandang ternak tidak berserakan sehingga mudah dikumpulkan dan

dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan kompos.2. Limbah cair atau urine dari ternak bisa dimanfaatkan.3. Kandang bersih dan kesehatan ternak dapat terjaga.4. Mencegah perkembangbiakkan hama dan penyakit ternak.

2. Alat dan Bahan yang digunakan untuk mengelola limbah kandang ternak :Alat yang digunakan1. Cangkul2. Linggis3. Parang4. Paku5. Palu6. Gergaji

Bahan yang digunakan1. Limbah kandang ternak2. Kayu3. Atap ilalang4. Plastik

3. Cara mengelola limbah kandang ternak :1. Buatlah lubang sedalam lutut (50 cm) dengan lebar kira-kira sepanjang

linggis (1 m) atau kotak ukuran 1 m x 1m x 50 cm sebanyak 2 buah.Sebaiknya letak/jarak lubang atau kotak 30 – 50 cm dari kandang.

2. Buatlah naungan di atas lubang tersebut agar pupuk kandang yang kitakumpulkan terlindungi dari panas dan hujan.

3. Lubang penampungan atau kotak diberi plastik agar tidak bersentuhanlangsung dengan tanah dan menjaga urine atau air kencing tidak meresap kedalam tanah.

4. Masukkan limbah kandang ternak yang telah tercampur dengan potongansisa hasil tanaman atau sisa pakan ternak kedalam lubang atau kotak.Apabila tempat penampungan pertama sudah terisi penuh, limbah bisadimasukan kedalam penampungan kedua, demikian seterusnya.

5. Limbah kandang ternak siap dijadikan bahan baku kompos.

VII. Proses pelatihanLangkah-langkah penyampaian materi

1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan belajar dari sesi ini.2. Fasilitator menjelaskan manfaat pengelolaan limbah kandang ternak dengan

menampilkan alat peraga II.A.14

Page 50: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

66

PENGEL.LIMBAH KANDANG TERNAK

3. Fasiliator menjelaskan alat dan bahan yangdigunakan dalam pembuatan wadahatau tempat penampungan limbah kandangternak dengan menampilkanalat peraga II.A.15

4. Fasiliator menjelaskan cara pengelolaan limbahkandang ternak dengan menampilkan alatperaga II.A.16

5. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihanuntuk menanyakan hal-hal yang kurangdipahami dari materi yang telah disampaikan.

6. Fasilitator dan peserta pelatihanmempraktekkan cara pengelolaan limbahkandang ternak.

7. Fasilitator mengucapkan terima kasih atasperhatian selama pelatihan.

Page 51: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

67

PENGEL. LIMBAH KANDANG TERNAK

MANFAAT DARI PENGELOLAAN LIMBAH TERNAK

1. Limbah kandang ternak tidak berserakan sehingga mudahdikumpulkan dan dimanfaatkan untuk bahan bakupembuatan kompos.

2. Limbah cair atau urine dari ternak bisa dimanfaatkan.3. Kandang bersih dan Kesehatan ternak dapat terjaga.4. Mencegah perkembangbiakan hama dan penyakit ternak.

Alat Peraga II.A.14

Page 52: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

68

PENGEL.LIMBAH KANDANG TERNAK

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat :1. Cangkul2. Linggis3. Parang4. Palu5. Paku6. Gergaji

Bahan :1. Limbah kandang ternak2. Kayu3. Atap ilalang4. Plastik.

Alat Peraga II.A.15

Page 53: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

69

PENGEL. LIMBAH KANDANG TERNAK

CARA MENGELOLA LIMBAH KANDANG TERNAK

1. Buatlah lubang sedalam lutut(50 cm) dengan lebar kira-kirasepanjang linggis (1 m). Ataukotak ukuran 1 m x 1m x 50 cm.sebanyak 2 buah. Sebaiknyajarak/letak lubang atau kotak30 – 50 cm dari kandang,

2. Buatlah naungan di atas lubangtersebut agar pupuk kandangyang kita kumpulkanterlindungi dari panas danhujan.

3. Lubang penampungan ataukotak diberi plastik agar tidakbersentuhan langsung dengantanah dan menjaga urine atauair kencing tidak meresap kedalam tanah.

Alat Peraga II.A.16

Page 54: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

70

PENGEL.LIMBAH KANDANG TERNAK

4. Masukkan limbah kandangternak yang telah tercampurdengan potongan sisa hasiltanaman atau sisa pakan ternakkedalam lubang atau kotak.Apabila tempat penampunganpertama sudah terisi penuh,limbah bisa dimasukkankedalam penampungan kedua,demikian seterusnya.

5. Limbah kandang ternak siapdijadikan bahan baku kompos.

Alat Peraga II.A.16

Page 55: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

71

PESTISIDA ORGANIK

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami pengertian pestisida organik.2. Peserta pelatihan mengetahui sifat dan ciri tanaman yang bisa dijadikan

pestisida organik.3. Peserta pelatihan mengetahui manfaat dan keunggulan dari pestisida organik.4. Peserta pelatihan mengetahui alat dan bahan serta cara pembuatan pestisida

organik.

II. Sasaran :1. Pengurus kelompok tani2. Petani pemandu3. Pengurus kelembagaan di desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi teori : 45 menitPenyampaian materi praktek : 45 menitTotal waktu : 90 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Curah pendapat3. Tanya jawab4. Praktek

V. Alat dan Bahan :1. Alat yang digunakan :

1. Flipchart2. Gunting3. Spidol4. Isolasi kertas

Bahan yang digunakan :Alat peraga

B. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKITB. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKITB. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKITB. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKITB. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

a. PESTISIDA ORGANIKa. PESTISIDA ORGANIKa. PESTISIDA ORGANIKa. PESTISIDA ORGANIKa. PESTISIDA ORGANIK

Page 56: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

72

PESTISIDA ORGANIK

VI. Ringkasan Materi

1. Pengertian pestisida organikRamuan yang dibuat dari tanaman atau bahan organik lainnya yang mempunyairasa dan aroma menyengat, mengandung racun yang dihasilkan oleh tanamanatau hewan yang tidak disukai oleh hama dan penyakit tanaman.

2. Tiga sifat dan ciri tanaman yang bisa dijadikan bahan pestisida organik1. Rasa (bersifat pahit atau pedas. Contoh : cabe, lengkuas, jahe, daun sirih,

bawang putih, merica, brotowali dan lain-lain.2. Aroma (bersifat wangi atau bau busuk). Contoh : daun pandan, jerangau,

bunga kentut, daun sirsak dan lain-lain.3. Kandungan racun yang dimilikinya. Contoh : umbi gadung, akar tuba, mindi,

tembakau dan lain-lain.

3. Manfaat dan keunggulan dari pestisida organik :1. Tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan (air, udara dan tanah).2. Murah, karena memanfaatkan bahan lokal yang tersedia disekitar kita dan

bisa dibuat sendiri.3. Tidak mengandung residu (kandungan bahan kimia berbahaya) sehingga

aman bagi manusia dan ternak.4. Tidak menimbulkan kekebalan pada hama.5. Mudah digunakan.

4. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pestisida organik :Alat yang digunakan :1. Pisau kecil2. Lesung kecil3. Botol aqua 2 buah4. Saringan kelapa

Bahan yang digunakan :1. Daun sirsak2. Tembakau3. Sabun colek4. Brotowali5. Air6. dll

Page 57: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

73

PESTISIDA ORGANIK

VII. Proses latihan :

A. Langkah-langkah penyampaian materi teori :1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan tujuan belajar dari sesi ini.2. Gali pengalaman dari peserta pelatihan melalui curah pendapat mengenai

pengertian pestisida organik.3. Tuliskan jawaban peserta pelatihan di flipchart4. Fasiliator menjelaskan mengenai pengertian pestisida organik dengan

menampilkan alat peraga II.B.15. Fasiliator menjelaskan 3 sifat dan ciri tanaman yang dapat dijadikan

pestisida organik dan tampilkan alat peraga II.B.26. Fasilitator menjelaskan manfaat dan keunggulan pestisida organik dan

tampilkan alat peraga II.B.37. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk menanyakan apakah

ada materi yang kurang dipahami.8. Fasilitator menjelaskan alat dan bahan yang

digunakan dalam praktekpembuatan pestisida oraganik dantempilkan alat peraga II.B.4

9. Fasilitator menjelaskan langkah-langkahdalam pembuatan pestisida organik dantampilkan alat peraga II.B.5

10. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihanuntuk menanyakan hal-hal yangkurang dipahami.

11. Tutup sesi ini dengan mengucapkanterima kasih atas perhatianselama pelatihan.

5. Cara Pembuatan Pestisida Organik :1. Daun sirsak, tembakau dan brotowali dipotong kecil-kecil kemudian

ditumbuk sampai hancur. Setelah itu dicampur dengan air 2 liter.2. Campuran bahan tadi disimpan dalam botol atau wadah yang sudah ditutup

rapat dan dibiarkan 1 malam.3. Kemudian bahan atau larutan disaring dan ambil airnya.4. Untuk 1 liter larutan yang sudah dibuat dicampur dengan 9 liter air.5. Tambahkan sabun colek secukupnya.6. Penyemprotan ini dapat menggunakan semprotan hand sprayer atau alat

semprot tradisional.7. Penyemprotan dapat dilakukan 1 minggu sekali.

Page 58: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

74

PESTISIDA ORGANIK

PENGERTIAN PESTISIDA ORGANIK

PESTISIDA ORGANIKRamuan yang dibuat dari tanaman atau bahan

organik lainnya yang mempunyai rasa dan aromamenyengat, mengandung racun yang dihasilkan

oleh tanaman atau hewan yang tidak disukai olehhama dan penyakit tanaman.

Alat Peraga II.B.1

B. Langkah-langkah penyampaian materi praktek1. Fasilitator meminta peseta pelatihan untuk berkumpul di dalam atau di luar

ruangan.2. Fasilitator dan peserta pelatihan mempraktekkan cara pembuatan pestisida

oraganik.3. Tanyakan kepada peserta pelatihan apakah ada hal-hal yang kurang

dipahami4. Ucapkan terima kasih atas perhatiannya selama praktek.

Page 59: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

75

PESTISIDA ORGANIK

TIGA SIFAT DAN CIRI TANAMANYANG BISA DIJADIKAN BAHAN PESTISIDA ORGANIK :

MANFAAT DAN KEUNGGULAN PESTISIDA ORGANIK

1. Rasa (bersifat pahit atau pedas).Contoh : cabe, lengkuas, jahe, daun sirih, bawangputih, merica, brotowali dan lain-lain.

2. Aroma (bersifat wangi atau bau busuk).Contoh : daun pandan, jerangau, bunga kentut, daunsirsak dan lain-lain.

3. Kandungan racun yang dimilikinya.Contoh : umbi gadung, akar tuba, mindi, tembakau danlain-lain.

1. Tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan(air, udara dan tanah).

2. Murah, karena memanfaatkan bahan lokal yangtersedia disekitar kita dan bisa dibuat sendiri.

3. Tidak mengandung residu (kandungan bahankimia berbahaya) sehingga aman bagi manusiadan ternak.

4. Tidak menimbulkan kekebalan pada hama.5. Mudah digunakan.

Alat Peraga II.B.2

Alat Peraga II.B.3

Page 60: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

76

PESTISIDA ORGANIK

CONTOH PESTISIDA ORGANIK

Bahan :1. Daun sirsak 50 lembar2. Tembakau 1 lonjor.3. Sabun colek secukupnya4. Brotowali 0,5 m5. Air 2 liter.

Pestisida organik ini bisa mengendalikan berbagai macam ulat (ulat Grayak),semut, Trips dan lain-lain.

Alat :1. Botol Aqua 2 buah.2. lesung kecil.3. saringan kelapa.4. pisau kecil.

Alat Peraga II.B.4

Page 61: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

77

PESTISIDA ORGANIK

CARA PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK

1. Daun sirsak, tembakau danbrotowali dipotong kecil-kecilkemudian ditumbuk sampaihancur. Setelah itu dicampurdengan air 2 liter.

2. Campuran bahan tadi disimpandalam botol atau wadah yangsudah ditutup rapat dandibiarkan 1 malam.

3. Kemudian bahan atau larutandisaring dan ambil airnya.

4. Untuk 1 liter larutan yang sudahdibuat dicampur dengan 9 literair.

Alat Peraga II.B.5

Page 62: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

78

PESTISIDA ORGANIK

7. Penyemprotan dapat dilakukan1 minggu sekali.

5. Tambahkan sabun coleksecukupnya.

6. Penyemprotan dapat menggunakansemprotan hand sprayer atau alatsemprot tradisional.

Alat Peraga II.B.5

Page 63: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

79

PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui manfaat dan keunggulan perangkap

hama lalat buah.2. Peserta pelatihan mengetahui cara dan proses pembuatan perangkap

hama lalat buah.3. peserta pelatihan mengetahui dan mengerti penggunaan perangkap

hama lalat buah.

II. Sasaran :1. Petani pemandu.2. Pengurus kelompok tani.3. Pengurus kelembagaan yang ada di desa (formal maupun non formal).4. Petugas lapangan.

III. Waktu :Penyampaian materi praktek : 45 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Diskusi/tanya jawab3. Simulasi/praktek

V. Alat dan Bahan :1. Spidol2. Flipchart3. Lakban kertas4. Lembaran alat peraga/gambar

VI. Ringkasan Materi Latihan

Hama lalat buah (Bactrocera sp) merupakan hama utama yang menyerang tanamankhususnya buah. Berkembangbiaknya pada tanaman cabe, tomat, jeruk, melon,timun, pisang dan tanaman lainnya. Kerugian yang ditimbulkan dapatmengakibatkan penurunan hasil panen secara kuantitas maupun kualitas karenabuah menjadi busuk, sehingga tidak laku dijual/tidak diminati oleh pembeli.

Pengendalian yang biasa dilakukan yaitu menggunakan perangkap lalat buah. AlatPerangkap lalat buah bisa dibuat dari botol plastik bekas air mineral berukuran 1(satu) liter.

bbbbb. . . . . PERANGKAP HAMA LALAT BUAH.

Page 64: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

80

PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

Senyawa pemikat yaitu metil eugenol yang berasal dari petrogenol mudahdidapatkan di pasaran. Petrogenol dalam kemasan kecil (5 cc). Kalau tidak adapetrogenol dapat menggunakan daun tanaman selasih sebagai peggantinya.

Manfaat perangkap hama lalat buah :1. Mengendalikan hama lalat buah2. Harga murah3. Mudah dibuat4. Ramah lingkungan5. Mudah pemakaiannya

Alat yang digunakan:1. Pisau2. Botol plastik3. Corong plastik4. Kapas5. Kawat

Bahan yang digunakan :1. Petrogenol atau daun tanaman selasih2. Sabun colek/deterjen3. Air

Cara pembuatan perangkap hama lalat buah :1. Botol plastik dilubangi sebanyak

2 atau 4 lubang di sekelilingnya.2. Lubang yang telah dibuat

dimasukkan corong plastik.3. Masukkan air sabun kedalam

botol plastik setinggi ± 5 cm.4. Ikat kapas yang telah ditetesi

dengan petrogenol atau daun selasihdi ujung kawat.

5. Masukkan kawat tersebut kedalam botol sehinggamenggantung.

Penggunaannya dengan caramenggantungkannyadiantara tanaman dengan jarak10 m untuk setiap perangkap hama.Setiap 2 (dua) minggu sekali kapas yang adadi dalam botol diganti dengan kapas yang baru,setelah ditetesi dengan petrogenol atau daun selasih.

Page 65: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

81

PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

VII. Proses Penyampaian Materi.

Materi yang berbentuk teori disampaikan terlebih dahulu, setelah selesai bisadilanjutkan dengan materi praktek

Langkah-langkah penyampaian materi :1. Fasilitator meminta peserta pelatihan berkumpul, fasilitator menyapaikan salam

dan tujuan belajar sesi ini.2. Fasilitator menjelaskan maanfaat perangkap hama

lalat buah dengan menampilkan alat peraga II.B.63. Fasilitator menjelaskan alat dan bahan membuat perangkap hama lalat buah

dengan menampilkan alat peraga II.B.74. Fasilitator menjelaskan cara membuat perangkap hama lalat buah dengan

menampilkan alat peraga II.B.85. Fasilitator menjelaskan cara penggunaan perangkap hama lalat buah dengan

menampilkan alat peraga II.B.96. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk menanyakan hal-hal yang

kurang dipahami dari materi yang telah disampaikan.7. Fasilitator mengucapkan terima kasih kepada semua peserta atas perhatian

selama pelatihan.

MAANFAAT PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

1. Mengendalikan hama lalat buah2. Harga murah3. Mudah dibuat4. Ramah lingkungan5. Mudah pemakaiannya

Alat Peraga II.B.6

Page 66: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

82

PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan:1. Pisau2. Botol plastik3. Corong plastik4. Kapas5. Kawat

Bahan yang digunakan :1. Petrogenol atau daun selasih2. Sabun colek/deterjen3. Air

Alat Peraga II.B.7

Page 67: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

83

PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

CARA MEMBUAT PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

1. Botol plastik dilubangi sebanyak 2 atau4 lubang di sekelilingnya.

2. Lubang yang telah dibuat dimasukkancorong plastik.

3. Masukkan air sabun kedalam botolplastik setinggi ± 5 cm.

4. Ikat kapas yang telah ditetesidengan petrogenol atau daunselasih diujung kawat.

5. Masukkan kawat tersebut kedalambotol sehingga menggantung.

Alat Peraga II.B.8

Page 68: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

84

PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

CARA PENGGUNAAN PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

Penggunaannya dengan cara menggantungkannyadiantara tanaman dengan jarak 10 m

untuk setiap perangkap hama.Setiap 2 minggu sekali kapas yang ada didalam botol

diganti dengan kapas yang baru,setelah ditetesi dengan petrogenol atau daun selasih.

Alat Peraga II.B.9

Page 69: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

85

OKULASI TANAMAN KARET

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami pengertian okulasi

tanaman karet.2. Peserta pelatihan mengetahui syarat-syarat tanaman karet yang dapat di

jadikan sebagai batang bawah dan batang atas untuk di okulasi.3. Peserta pelatihan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

okulasi tanaman karet.4. Peserta pelatihan mengetahui aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam

melakukan okulasi tanaman karet.5. Peserta pelatihan mengetahui bahan dan alat yang digunakan dalam melakukan

okulasi tanaman karet.6. Peserta pelatihan mengetahui tahapan-tahapan melakukan okulasi tanaman

karet.

II. Sasaran :1. Petani pemandu2. Pengurus kelompok3. Pengurus kelembagaan desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi teori : 30 menitPenyampaian materi praktek : 60 menitTotal waktu : 90 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Diskusi/tanya jawab3. Praktek

V. Alat dan Bahan :Alat yang digunakan :1. Spidol2. Flipchart3. Isolasi kertas4. lembar alat peraga5. Pisau okulasi6. Plastik pembalut okulasi7. Kain atau lap tangan yang bersih

C. TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMANC. TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMANC. TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMANC. TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMANC. TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMAN

OKULASI TANAMAN KARETOKULASI TANAMAN KARETOKULASI TANAMAN KARETOKULASI TANAMAN KARETOKULASI TANAMAN KARET

Page 70: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

86

OKULASI TANAMAN KARET

VI. Ringkasan Materi Latihan.

Bibit unggul untuk tanaman karet yang dihasilkan melalui perbanyakan okulasidimaksudkan agar tamanan pertumbuhanya seragam dan menghasilkan lateks(getah karet) yang banyak.

3. Syarat-syarat tanaman karet menjadi batang atas (entres) :1. Pertumbuhan kuat, normal dan bebas dari hama dan penyakit.2. Memiliki sifat agronomis (produksi) lateks yang banyak.3. Kulit tebal dan empuk (tidak keras).4. Tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan okulasi tanaman karet :1. Ketelitian dalam membuat okulasi.2. Keterampilan pelaksana okulasi.3. Kebersihan dalam okulasi.

5. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan okulasi tanaman karet :1. Pisau okulasi harus tajam dan bersih2. Kain pembersih dan plastik pembalut harus bersih3. Bekerja dengan cepat.4. Kambium jangan dibiarkan terlalu lama dan mengering.5. Bidang luka sayatan jangan kotor.6. Kambium diusahakan melekat satu dengan yang lain.7. Mata entris diambil dari cabang-cabang yang terlalu muda

dan tidak terlau tua.8. Penempelan mata entris tidak terbalik.

1. Pengertian okulasi adalah perbanyakan tanaman secara vegetatifmelalui regenerasi jaringan sehingga terjadi pertautan ataupenyatuan antara mata tunas (batang atas) dengan batang bawahtanaman karet lain. Tujuan untuk membentuk tanaman baru yangmempunyai sifat-sifat yang lebih baik.

2. Syarat-syarat tamanan karet menjadi batang bawah :1. Mempunyai akar kuat.2. Tahan terhadap serangan hama dan penyakit.3. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.4. Mempunyai kecepatan tumbuh sama dengan batang atas.5. Tidak mengurangi mutu dan jumlah hasil pada tanaman

barunya.

Bahan yang digunakan :1. Batang bawah tanaman karet2. Batang atas tamanan karet

Page 71: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

87

OKULASI TANAMAN KARET

6. Alat-alat yang digunakan untuk melakukan okulasi tanaman karet :1. Pisau okulasi.2. Plastik pembalut okulasi.3. Kain atau lap tangan yang bersih.

7. Bahan yang digunakan untuk melakukan okulasi tanaman karet :1. Batang bawah tanaman karet.2. Batang atas tamanan karet.

8. Tahapan-tahapan pelaksanaan okulasi tanaman karet :1. Membersihkan batang bawah menggunakan kain yang halus sehingga batang

bawah bersih.2. Pilih batang bawah yang tidak bertunas dengan lingkar batang

minimal 1,3 cm.3. Membuat jendela okulasi; sayat batang 5 -7 cm dengan lebar sayatan

maksimal 0,5 lingkar batang dan 1/3 lidah jendela dipotong.4. Pengambilan mata okulasi; sayatlah mata entres yang baik dengan panjang

3-5 cm dengan lebar 1-1,5 cm atau disesuaikan dengan panjang dan lebarjendela batang bawah. Untuk bukaan batang bawah mata okulasi disayatbersama lapisan kayu dari arah pangkal batang entres sampai dibawah matatunas.

5. Cara melepas kayu dengan perisai yaitu dari bagian atas sayatan mataentres dengan menjepitnya menggunakan pisau okulasi, lalu tarik perlahan-lahan agar mata entres tidak tertinggal dilapisan kayu.

6. Mata okulasi siap, secepatnya jendela dibuka, segera masukkan mata okulasidan ditekan, ujung perisainya yang bersentuhan dengan pisau okulasidipotong dan dibuang.

7. Jendela okulasi dibalut dengan plastik okulasi. Untuk pembalutan bukaanatas, dilakukan mulai dari bawah perlahan sampai keatas sedangkanpembalutan bukaan bawah kebalikan dari pembalutan bukaan atas.

8. Setelah 3 minggu balutan dibuka. Torehmata okulasi (diluar mata), bila hijaudinyatakan berhasil. Okulasi yangberhasil diberi tanda plastik. Kalauokulasi tidak berhasil lakukan okulasikembali dari bagian yang tidak kenaokulasi.

9. Sebelum dicabut bibit dipotong miring5 - 7 cm diatas tempelan mata okulasi.Pemotongan 1-2 minggu setelah plastikokulasi.

Page 72: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

88

OKULASI TANAMAN KARET

VII. Proses Penyampaian Materi.

A. Langkah-langkah penyampaian materi teori okulasi tanaman karet :1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan belajar

pada sesi ini.2. Lakukan curah pendapat kepada peserta pelatihan mengenai pengertian

okulasi karet.3. Tuliskan jawaban peserta di flipchart.4. Kemudian jelaskan pengertian okulasi karet dan tampilkan

alat peraga II.C.15. Fasilitator menjelaskan syarat batang bawah dan batang atas dan tampilkan

alat peraga II.C.26. Beri kesempatan kepada peserta pelatihan untuk bertanya.7. Fasilitator menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

okulasi karet dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukanokulasi karet. Tampilkan alat peraga II.C.3

8. Falitatator menjelaskan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukanokulasi tanaman karet dengan menampilkan alat peraga II.C.4

9. Fasilitator menjelaskan langkah-langkah atau tahapan – tahapan okulasikaret dan tampilan alat peraga 2.C.5

10. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk bertanya11. Tutup sesi ini dengan mengucapkan terima kasih atas perhatian selama

pelatihan.

B. Langkah-langkah penyampaian materi praktek okulasi tanaman karet1. Fasilitator meminta peserta

untuk berkumpul gunamemperhatikan kegiatanpraktek.

2. Fasilitator mempraktekkan caraokulasi tanaman karet.

3. Berikan kesempatan kepadapeserta pelatihan pelatihanuntuk bertanya.

5. Mintalah beberapa pesertapelatihan mempraktekkanokulasi tanaman karet.

6. Setelah selesai kegiatan,ucapkan terima kasih kepadasemua peserta pelatihan yangtelah membantu dalamkegiatan praktek.

Page 73: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

89

OKULASI TANAMAN KARET

PENGERTIAN OKULASI KARET

OKULASI KARETPerbanyakan tanaman secara vegetatif melalui

regenerasi jaringan terjadi pertautan ataupenyatuan antara mata tunas (entres) denganbatang bawah tanaman lain. Tujuan okulasi

untuk membentuk tanaman baru yangmempunyai sifat-sifat yang lebih baik.

SYARAT BATANG BAWAH

SYARAT BATANG ATAS (ENTRES)

1. Mempunyai akar kuat.2. Tahan terhadap serangan hama dan penyakit.3. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.4. Mempunyai kecepatan tumbuh sama dengan batang atas.5. Tidak mengurangi mutu dan jumlah hasil pada tanaman

barunya.

1. Pertumbuhan kuat, normal dan bebas dari hama dan penyakit.2. Memiliki sifat produksi latek yang banyak.3. Kulit tebal dan empuk (tidak keras).4. Tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Alat Peraga II.C.1

Alat Peraga II.C.2

Page 74: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

90

OKULASI TANAMAN KARET

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILANOKULASI TANAMAN KARET

ASPEK-ASPEK YANG PERLU DIPERHATIKANDALAM MELAKUKAN OKULASI TANAMAN KARET

Alat peraga 2.C.26

1. Ketelitian dalam membuat okulasitanaman karet.

2. Keterampilan pelaksana okulasi.3. Kebersihan dalam pelaksanaan okulasi

tanaman karet.

1. Pisau okulasi harus tajam dan bersih.2. Kain pembersih dan plastik pembalut harus

bersih.3. Bekerja dengan cepat.4. Kambium jangan dibiarkan terlalu lama dan

mengering5. Bidang luka sayatan jangan kotor.6. Kambium diusahakan melekat satu dengan

yang lainnya.7. Mata entres jangan diambil dari cabang-

cabang yang terlalu muda dan terlalu tua.8. Penempelan mata entres tidak terbalik.

Alat Peraga II.C.3

Page 75: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

91

OKULASI TANAMAN KARET

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan :1. Pisau okulasi2. Plastik pembalut okulasi3. Kain atau lap tangan

yang bersih

Bahan yang digunakan :1. Batang bawah tanaman karet2. Batang atas tamanan karet

Alat Peraga II.C.4

Page 76: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

92

OKULASI TANAMAN KARET

LANGKAH-LANGKAHDALAM MELAKUKAN OKULASI TANAMAN KARET

1. Membersihkan batang bawahmenggunakan kain yang halussehingga batang bawah bersih.

2. Pilih batang bawah yang tidakbertunas dengan lingkar batangminimal 1,3 cm.

3. Membuat jendela okulasi, sayatbatang 5 -7 cm dengan lebarsayatan maksimal 0,5 lingkarbatang dan 1/3 lidah jendeladipotong.

Alat Peraga II.C.5

Page 77: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

93

OKULASI TANAMAN KARET

6. Mata okulasi siap, secepatnyajendela dibuka, segera masukkanmata okulasi dan ditekan, ujungperisainya yang bersentuhandengan pisau okulasi dipotong dandibuang.

4. Pengambilan mata okulasi, sayatlahmata entres yang baik denganpanjang 3-5 cm dengan lebar1-1,5 cm atau sesuaikan denganpanjang dan lebar jendela batangbawah. Untuk bukaan batang bawahmata okulasi disayat bersamalapisan kayu dari arah pangkalbatang entres sampai dibawah matatunas.

5. Cara melepas kayu dengan perisaiyaitu dari bagian atas sayatanmata entres dengan menjepitnyamenggunakan pisau okulasi lalutarik perlahan-lahan agar mataentres tidak tertinggal dilapisankayu.

Alat Peraga II.C.5

Page 78: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

94

OKULASI TANAMAN KARET

7. Jendela okulasi dibalut dengan plastikokulasi. Untuk pembalutan bukaan atas,dilakukan mulai dari bawah perlahansampai keatas sedangkan pembalutanbukaan bawah kebalikan daripembalutan bukaan atas.

8. Setelah 3 minggu balutan dibuka. Torehmata okulasi (diluar mata), bila hijaudinyatakan berhasil. Okulasi yangberhasil diberi tanda plastik. Kalauokulasi tidak berhasil lakukan okulasikembali dari bagian yang tidak kenaokulasi.

9. Sebelum dicabut bibit dipotong miring5 - 7 cm diatas tempelan mata okulasi.Pemotongan 1-2 minggu setelah plastikokulasi.

Alat Peraga II.C.5

Page 79: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

95

BOKASHI PAKAN IKAN

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui alat dan bahan untuk membuat bokashi pakan

ikan2. Peserta pelatihan mengetahui manfaat dan kegunaan bokashi pakan ikan.3. Peserta pelatihan mengerti dan mengetahui cara membuat bokashi pakan ikan.

II. Sasaran :1. Pengurus kelompok tani2. Petani pemandu3. Pengurus kelembagaan di desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi teori : 30 menitPenyampaian materi praktek : 30 menitTotal waktu : 60 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Tukar pengalaman3. Praktek

V. Alat dan Bahan :1. Flipchart2. Spidol3. Isolasi kertas4. Alat peraga

VI. Ringkasan Materi

D. TEKNOLOGI PEMBUATAN PAKAN IKAND. TEKNOLOGI PEMBUATAN PAKAN IKAND. TEKNOLOGI PEMBUATAN PAKAN IKAND. TEKNOLOGI PEMBUATAN PAKAN IKAND. TEKNOLOGI PEMBUATAN PAKAN IKAN

BOKASHI PAKAN IKANBOKASHI PAKAN IKANBOKASHI PAKAN IKANBOKASHI PAKAN IKANBOKASHI PAKAN IKAN

Kegiatan usaha tani yang dipadukandengan pengembangan budidaya ikan,baik itu di kolam maupun kerambamemerlukan ketersedianpakan ikan yang cukup banyak.Untuk mengatasi kekurangan pakan ikandapat di buat bokashi pakan ikan.

Page 80: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

96

BOKASHI PAKAN IKAN

1. Manfaat dan kegunaan dari pembuatan bokashi pakan ikan :1. Dapat dibuat setiap waktu2. Bahan untuk membuat bokashi pakan ikan dapat diperoleh dari bahan lokal3. Biaya murah4. Adanya bokashi pakan ikan, tidak perlu membeli pakan pabrik5. Ramah lingkungan (tidak mencemari air dan ikan di kolam atau keramba)

2. Alat dan bahan yang digunakan dalam membuat bokashi pakan ikan :1. Alat yang digunakan

1. Gilingan bumbu 1 unit.2. Nampan atau nyiru 1 unit.3. Pisau 1 unit.4. Lesung5. Kertas koran bekas secukupnya

2. Bahan yang digunakan1. Dedak 10 kg2. Tepung jagung 1 kg.3. Dedaunan (daun pepaya, daun ubi kayu yang telah dikeringkan 0,03 kg (30

gram).4. Biji-bijian (biji karet, biji rambutan, kacang tanah, kacang hijau dan biji-

biji yang lain) 0,05 kg (50 gram).5. Ikan kering yang sudah rusak 0,05 kg (50 gram)6. Tepung rumah bekicot atau siput (dibakar dan dihaluskan) 0,05 kg (50

gram)7. EM4 perikanan sebanyak 2 tutup botol.8. Tepung kanji atau tepung tapioka 0,02 kg (20 gram).9. Air secukupnya

3. Cara membuat bokashi pakan ikan :1. Biji karet, biji rambutan, kacang tanah, kacang hijau dan biji-bij yang lain

disangrai, kemudian di tumbuk.2. Daun pepaya dan ubi kayu ditumbuk.3. Dedak, tepung jagung, dedaunan yang telah ditumbuk, ikan kering dan

tepung rumah bekicot atau siput disangrai.4. Campurkan semua bahan dengan air dan Em4, aduk hingga rata.5. Giling adonan pakan ikan , usahakan agar hasil gilingan tidak menumpuk

supaya memudahkan dalam pengeringan.6. Jemur hasil gilingan di atas nampan atau nyiru yang telah dialasi koran

sampai kering7. Pakan ikan siap digunakan

Page 81: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

97

BOKASHI PAKAN IKAN

VII. Proses latihan :

Langkah-langkah penyampaian materi :1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan belajar dari sesi

ini2. Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah ada yang punya pengalaman

dalam membuat bokashi pakan ikan3. Fasilitator menjelaskan manfaat dan kegunaan pembuatan bokashi pakan ikan

dan tampilkan alat peraga II.D.14. Fasiliator menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan bokashi

pakan ikan dan tampilkan alat peraga II.D.25. Fasilitator menjelaskan cara membuat bokashi pakan ikan dan tampilkan

alat peraga II.D.36. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk menanyakan hal-hal yang

kurang dipahami dari materi yang disampaikan.7. Fasilitator dan peserta pelatihan praktek membuat bokashi pakan ikan.8. Ucapkan terima kasih atas perhatian selama pelatihan

1. Dapat dibuat setiap waktu2. Bahan-bahan untuk

membuat bokashi pakanikan dapat diperoleh daribahan lokal

3. Biaya murah4. Ramah lingkungan

(tidak mencemari air danikan di kolam ataukeramba)

MANFAAT DAN KEGUNAAN PEMBUATAN BOKASHI PAKAN IKAN

Alat Peraga II.D.1

Page 82: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

98

BOKASHI PAKAN IKAN

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat yang digunakan :1. Gilingan bumbu 1 unit.2. Nampan atau nyiru 1 unit.3. Pisau 1 unit.4. Lesung5. Kertas koran bekas secukupnya

Bahan yang digunakan :1. Dedak 10 kg2. Tepung jagung 1 kg.3. Dedaunan (daun pepaya, daun ubi kayu yang telah

dikeringkan 0,03 kg (30 gram).4. Biji-bijian (biji karet, biji rambutan, kacang tanah,

kacang hijau dan biji-biji yang lain) 0,05 kg (50 gram).5. Ikan kering yang sudah rusak 0,05 kg (50 gram)6. Tepung rumah bekicot atau siput (dibakar dan dihaluskan) 0,05 kg (50 gram)7. EM4 perikanan sebanyak 2 tutup botol.8. Tepung kanji atau tepung tapioka 0,02 kg (20 gram).9. Air secukupnya

Alat Peraga II.D.2

Page 83: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

99

BOKASHI PAKAN IKAN

CARA MEMBUAT BOKASHI PAKAN IKAN

Alat peraga 2.D.31

1. Biji karet, biji rambutan, kacangtanah, kacang hijau dan biji-bijiyang lain disangrai, kemudianditumbuk.

2. Daun pepaya dan daun ubi kayuditumbuk.

3. Dedak, tepung jagung, dedaunanyang telah ditubuk , ikan keringdan tepung rumah bekicot atausiput disangrai.

4. Campurkan semua bahan dengan airdan Em4, aduk hingga rata.

Alat Peraga II.D.3

Page 84: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

100

BOKASHI PAKAN IKAN

5. Giling adonan pakan ikan, usahakanagar hasil gilingan tidak menumpuksupaya memudahkan dalampengeringan.

6. Jemur hasil gilingan di atas nampanatau nyiru yang telah dialasi koransampai kering.

7. Pakan ikan siap digunakan.

Alat peraga 2.D.31Alat Peraga II.D.3

Page 85: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

40

TEKNOLOGI PERTANIANTEKNOLOGI PERTANIANTEKNOLOGI PERTANIANTEKNOLOGI PERTANIANTEKNOLOGI PERTANIANBERKELANJUTANBERKELANJUTANBERKELANJUTANBERKELANJUTANBERKELANJUTANSECARA PARTISIPATIFSECARA PARTISIPATIFSECARA PARTISIPATIFSECARA PARTISIPATIFSECARA PARTISIPATIFYANG DIKEMBANGKANYANG DIKEMBANGKANYANG DIKEMBANGKANYANG DIKEMBANGKANYANG DIKEMBANGKAN

TEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGIPENGENDALIANPENGENDALIANPENGENDALIANPENGENDALIANPENGENDALIANHAMA DAN PENYAKITHAMA DAN PENYAKITHAMA DAN PENYAKITHAMA DAN PENYAKITHAMA DAN PENYAKIT

TEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGIPERBANYAKANPERBANYAKANPERBANYAKANPERBANYAKANPERBANYAKANTANAMANTANAMANTANAMANTANAMANTANAMAN

TEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGIMEMPERTAHANKANMEMPERTAHANKANMEMPERTAHANKANMEMPERTAHANKANMEMPERTAHANKANKESUBURAN TANAHKESUBURAN TANAHKESUBURAN TANAHKESUBURAN TANAHKESUBURAN TANAH

TEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGITEKNOLOGIPEMBUATANPEMBUATANPEMBUATANPEMBUATANPEMBUATANPAKANPAKANPAKANPAKANPAKAN

Page 86: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif
Page 87: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

42

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

A.A.A.A.A. TEKNOLOGI MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAHTEKNOLOGI MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAHTEKNOLOGI MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAHTEKNOLOGI MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAHTEKNOLOGI MEMPERTAHANKAN KESUBURAN TANAH

a.a.a.a.a. PUPUK BOKASHIPUPUK BOKASHIPUPUK BOKASHIPUPUK BOKASHIPUPUK BOKASHI

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami pengertian pupuk bokashi.2. Peserta pelatihan mengetahui manfaat dan keunggulan pupuk bokashi.3. Peserta pelatihan mengetahui jenis-jenis pupuk bokashi4. Peserta pelatihan mengetahui cara membuat pupuk bokashi dan penggunaanya.

II. Sasaran :1. Pengurus kelompok tani2. Petani pemandu3. Pengurus kelembagaan di desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi teori : 45 menitPenyampaian materi praktek : 75 menitTotal waktu : 120 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Curah pendapat3. Tanya jawab4. Praktek

V. Alat Dan Bahan :Alat yang digunakan :1. Spidol

TEKNOLOGI PERTANIAN BERKELANJUTANTEKNOLOGI PERTANIAN BERKELANJUTANTEKNOLOGI PERTANIAN BERKELANJUTANTEKNOLOGI PERTANIAN BERKELANJUTANTEKNOLOGI PERTANIAN BERKELANJUTANSECARA PARTISIPATIF YANG DIKEMBANGKANSECARA PARTISIPATIF YANG DIKEMBANGKANSECARA PARTISIPATIF YANG DIKEMBANGKANSECARA PARTISIPATIF YANG DIKEMBANGKANSECARA PARTISIPATIF YANG DIKEMBANGKAN

Page 88: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

43

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

2. Kertas flipchart3. Isolasi4. Alat peraga5. Cangkul6. Parang7. Ember8. Terpal atau karung goni

Bahan yang digunakan :1. Jerami padi, rumput, daun-daunan, sisa tanaman kacang-kacangan dan

sebagainya.2. Dedak3. Sekam padi4. Gula pasir5. EM46. Air

VI. Ringkasan Materi Latihan.

1. Pengertian Bokashi :hasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah organik, rumput-rumputan, dll)dengan teknologi EM4 yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untukmenyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.Bokashi dapat dibuat dalam beberapa hari dan bisa langsung digunakan sebagaipupuk.

2. Manfaat dan keunggulan dari pupuk bokashi :1. Unsur hara lengkap (unsur makro dan mikro) dan memperbaiki struktur

tanah.2. Murah karena memanfaatkan bahan lokal yang tersedia di sekitar dan dibuat

sendiri.3. Produksi tanaman kompetitif, tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan.4. Tidak mengandung racun sehingga aman bagi manusia dan ternak.5. Mudah digunakan.

3. Cara pemberian pupuk bokashi :1. Bokashi di berikan 3-4 genggam setiap meter persegi disebar atau pada

pengolahan tanah, merata di atas permukaan tanah, pada tanah yangkurang subur dapat diberikan lebih banyak.

2. Pada lahan sawah pemberian bokashi dilakukan pada waktu pembajakan dansetelah tanaman padi berumur 14 hari dan 1 bulan.

4. Jenis-jenis pupuk bokashi :1. Bokashi jerami

Page 89: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

44

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

2. Bokashi pupuk kandang3. Bokashi pupuk kandang dan arang4. Bokashi pupuk kandang dan tanah5. Bokashi ekpres (24 jam)

5. Langkah-langkah membuat pupuk bokashi1. Cincang hijauan dengan menggunakan parang dengan ukuran 2 – 5cm.2. Campurkan bahan-bahan hijauan dengan dedak.3. Larutkan EM4 ke dalam air dengan dosis 2 tutup botol dalam 3 liter air.4. Tambahkan gula pasir sebanyak 2 sendok makan, aduk hingga larut.5. Siramkan perlahan-lahan ke campuran bahan, aduk hingga rata dengan

kelembaban 40 – 50% atau apabila digenggam dan dilepas tidak terburai.6. Hamparkan bahan tersebut dan diberi alas agar tidak bersentuhan langsung

dengan tanah, dengan ketinggian tumpukan 5 – 10 cm.7. Lakukan pembalikan dalam satu kali, selama 3 – 4 hari, apabila suhu lebih

dari 450C.8. Setelah 3 – 4 hari, bokashi sudah dapat digunakan dengan ciri tidak bau

busuk, ada jamur berwarna putih dan tidak terasa panas lagi.

VII. Proses Pelatihan

A. Penyampaian materi teori pupuk bokashi1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan

belajar dari sesi ini.2. Lakukan curah pendapat mengenai pengertian bokashi kepada peserta

pelatihan.3. Tuliskan jawaban peserta pelatihan di flipchart4. Fasilitator menjelaskan pengertian bokashi dengan menampilkan

alat peraga II.A.15. Fasilitator menjelaskan manfaat dan keunggulan dari bokashi

kemudian tampilkan alat peraga II.A.26. Fasilitator menjelaskan jenis-jenis pupuk bokashi dan

tampilkan alat Peraga II.A.37. Berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya.8. Fasilitator menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam membuat

pupuk bokashi dan tampilkan alat peraga II.A.49. Fasilitator menjelaskan langkah-langkah pembuatan pupuk bokashi dan

tampilkan alat peraga II.A.510. Tutup sesi dengan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.

B. Penyampaian materi praktek pupuk bokashi :1. Peserta pelatihan diminta untuk berkumpul guna memperhatikan kegiatan

praktek.

Page 90: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

45

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

PENGERTIAN PUPUK BOKASHI

2. Fasilitator dan peserta pelatihan mempraktekan cara pembuatan pupukbokashi.

3. Tanyakan kembali kepada peserta pelatihan apakah ada hal-hal yang kurangdipahami dari praktek.

4. Tutup sesi dengan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.

PUPUK BOKASHIHasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah organik,rumput-rumputan, dll) dengan teknologi EM4 yang dapat

digunakan sebagai pupuk organik untuk menyuburkantanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi

tanaman. Bokashi dapat dibuat dalam beberapa hari danbisa langsung digunakan sebagai pupuk.

Alat Peraga II.A.1

Page 91: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

46

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

MANFAAT DAN KEUNGGULAN PUPUK BOKASHI

JENIS-JENIS BOKASHI

Alat peraga 2.A.3

1. Unsur hara lengkap (unsur makro dan mikro)dan memperbaiki struktur tanah.

2. Murah karena memanfaatkan bahan lokalyang tersedia di sekitar dan dibuat sendiri.

3. Produksi tanaman kompetitif, tidakmengakibatkan pencemaran lingkungan.

4. Tidak mengandung racun (residu) sehinggaaman bagi manusia dan ternak.

5. Mudah digunakan.

• Bokashi jerami• Bokashi pupuk kandang• Bokashi pupuk kandang dan arang• Bokashi pupuk kandang dan tanah• Bokashi Ekspres (24 jam)

Alat Peraga II.A.2

Alat Peraga II.A.3

Page 92: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

47

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

Handout 6.1.2

ALAT :• Ember• Karung

BAHAN :• Hijauan = 1 sak• Dedak = 2 kg• EM4 = 2 tutup botol• Gula = 2 sendok makan

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat Peraga II.A.4

Page 93: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

48

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

1. Cincang hijauan denganmenggunakan parang denganukuran 2 – 5cm.

2. Campurkan bahan-bahan hijauandengan dedak.

3. Larutkan EM4 ke dalam airdengan dosis 2 tutup botoldalam 3 liter air.

4. Tambahkan gula pasir sebanyak2 sendok makan, aduk hinggalarut.

LANGKAH-LANGKAH

Alat Peraga II.A.5

Page 94: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

49

TEKNOLOGI KOMPOS INSTAN/BOKASHI

5. Siramkan perlahan-lahan kecampuran bahan, aduk hinggarata dengan kelembaban 40 –50% atau apabila digenggamdan dilepas tidak terburai.

6. Hamaparkan bahan tersebutdan diberi alas agar tidakbersentuhan langsung dengantanah, dengan ketinggiantumpukan 5 – 10 cm.

7. Lakukan pembalikan dalamsatu kali, selama 3 – 4 hari,apabila suhu lebih dari 450C.

8. Setelah 3 – 4 hari, bokashisudah dapat digunakan denganciri tidak bau busuk, ada jamurberwarna putih dan tidakterasa panas lagi.

Page 95: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

50

TEKNOLOGI PUPUK PUNTAL

b.b.b.b.b. PUPUK ORGANIK LOKAL (PUNTAL)PUPUK ORGANIK LOKAL (PUNTAL)PUPUK ORGANIK LOKAL (PUNTAL)PUPUK ORGANIK LOKAL (PUNTAL)PUPUK ORGANIK LOKAL (PUNTAL)

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan memahami dan mengetahui pengertian pupuk organik lokal

(puntal).2. Peserta pelatihan mengetahui bahan dan alat untuk membuat pupuk organik

lokal (puntal).3. Peserta pelatihan mengetahui cara membuat pupuk organik lokal (puntal)

menggunakan EM4.

II. Sasaran :1. Petani pemandu2. Pengurus kelompok3. Pengurus kelembagaan desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi/praktek : 90 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Diskusi/tanya jawab3. Praktek

V. Alat Dan Bahan:Alat yang digunakan :1. Spidol2. Flipchart3. Lakban kertas4. Lembaran alat peraga/gambar

Bahan yang digunakan :· Gulma atau jerami padi

VI. Ringkasan Materi Latihan.

1. Pengertian puntalProses pembusukan gulma dengan cara memuntal (menggulung)gulma hasil dari penyiangan pada salah satu tahapan kegiatanmempersiapkan lahan dalam bercocok tanam padi sawah.

Pemuntalan dilakukan setelah gulma layu, yaitu dengan mengumpulkan gulmamenjadi satu gulungan yang berbentuk gundukan-gundukan kecil. Untukmempercepat pelapukan puntal diberikan larutan EM4 yang sudah dicairkandengan air.

Page 96: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

51

TEKNOLOGI PUPUK PUNTAL

2. Alat dan bahan yang digunakan :Alat yang digunakan untuk membuat pupuk organik lokal atau puntal :1. Tajak2. Ember3. Gayung mandi4. Parang5. Gembor atau handsprayer

Bahan yang digunakan untuk membuat pupuk organik lokal atau puntal :1. Gulma yang telah disiang menggunakan tajak2. EM4 sebanyak 5 sendok makan3. Air sebanyak 15 Liter4. Gula pasir sebanyak 2 sendok makan

3. Tahap-tahapan pembuatan pupuk organik lokal puntal :1. Pembersihan atau penyiangan gulma menggunakan alat tajak2. Gulma yang telah disiang dibiarkan 2-3 hari agar layu3. Lakukan pemuntalan pada gulma-gulma yang sudah layu.4. Campurkan bahan-bahan EM4, gula pasir dan air dan masukan ke dalam

gembor atau handsprayer5. Siramkan larutan EM4 yang telah dilarutkan sebanyak kurang lebih 0.5 liter

per puntalan6. Lakukan pembalikan pada hari ke 3 (tiga) setelah diberi larutan EM4. 10 hari

pupuk organik lokal atau puntal sudah bisa digunakan.7. Apabila puntal atau pupuk organik lokal belum lapuk sempurna maka lakukan

pencincangan. Taburkan puntal atau pupuk organik lokal keseluruh lahansawah.

VII. Proses latihan

Langkah-langkah penyampaian materi :1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan belajar pada

sesi ini2. Fasilitator meminta peserta pelatihan untuk berkumpul di sawah yang telah di

bersihkan dari gulma menggunakan alat penyiang tajak.2. Fasilitator menjelaskan pengertian puntal dengan menampilkan

alat peraga II.A.63. Faslitator memberikan kesempatan kepada semua peserta pelatihan untuk

bertanya, kalau ada penjelasan yang kurang dimengerti.4. Fasilitator menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk

organik lokal atau puntal, dengan menampilkan alat peraga II.A.75. Fasilitator menjelaskan tahapan-tahapan pembuatan pupuk organik lokal atau

Page 97: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

52

TEKNOLOGI PUPUK PUNTAL

puntal, dengan menampilakan alat peraga II.A.86. Fasilitator memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya kalau ada hal-

hal yang kurang jelas.7. Fasilitator dan peserta pelatihan mempraktekkan cara membuat puntal atau

pupuk organik lokal (puntal).9. Setelah selesai fasilitator memberikan kesempatan kepada semua peserta

pelatihan untuk bertanya.10. Tutup sesi ini dengan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya selama

pelatihan.

Alat Peraga II.A.6

PENGERTIAN PUPUK ORGANIK LOKAL/PUNTAL

Alat peraPUPUK PUNTALProses pembusukan

gulma dengan cara memuntal gulmahasil dari penyiangan pada salah satu tahapan

kegiatan mempersiapkan lahan dalam bercocok tanam padi sawah.

Page 98: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

53

TEKNOLOGI PUPUK PUNTAL

BAHAN :1. Gulma yang telah disiang menggunakan alat tajak2. EM4 sebanyak 5 sendok makan3. Air sebanyak 15 Liter4. Gula pasir sebanyak 2 sendok makan

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

ALAT :1. Tajak2. Ember3. Gayung mandi4. Parang5. Gembor/handsprayer

Alat peraga II.A.7

Page 99: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

54

TEKNOLOGI PUPUK PUNTAL

CARA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK LOKAL/PUNTAL

4. Campurkan bahan-bahan EM4,gula pasir, air dan masukankedalam gembor atauhandsprayer

1. Pembersihan/penyiangan gulmamenggunakan alat tajak

2. Gulma yang telah disiangdibiarkan 2-3 hari agar layu.

3. Lakukan pemuntalan padagulma-gulma yang sudah layu.

Alat Peraga II.A.8

Page 100: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

55

TEKNOLOGI PUPUK PUNTAL

5. Siramkan larutan EM4 yang telahdi larutkan sebanyak kurang lebih0.5 liter per puntalan

6. Lakukan pembalikan pada hari ke3 (tiga) setelah diberi larutanEM4. 10 hari pupuk organik lokalatau puntal sudah bisadigunakan.

7. Apabila pupuk organik lokal ataupuntal belum lapuk sempurna,maka lakukan pencincangan.Taburkan pupuk organik lokalatau puntal keseluruh lahansawah,

Alat peraga II.A.8

Page 101: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

56

PUPUK CAIR

c. c. c. c. c. PUPUK CAIR ORGANIKPUPUK CAIR ORGANIKPUPUK CAIR ORGANIKPUPUK CAIR ORGANIKPUPUK CAIR ORGANIK

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami pengertian pupuk cair organik.2. Peserta pelatihan mengetahui manfaat dan keunggulan dari pupuk cair organik3. Peserta pelatihan mengetahui cara membuat dan penggunaan pupuk cair

organik.

II. Sasaran :1. Petani pemandu2. Pengurus kelompok3. Pengurus kelembagaan Desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi teori : 30 menitPenyampaian materi praktek : 60 menitTotal waktu : 90 menit

IV. Metode :1. Curah pendapat2. Penjelasan/pemaparan3. Diskusi/tanya jawab4. Praktek

V. Alat Dan Bahan:Alat yang digunakan :1. Spidol2. Flipchart3. Lakban kertas4. Lembaran alat peraga/gambar5. Karung goni6. Keranjang air/drum7. Batu atau potongan kayu yang berat8. Ember

Bahan yang digunakan :1. Daun hijauan (daun gamal, lamtoro, jenis kacang-kacangan, azolla, enceng

gondok, jerami padi)2. Kotoran hewan (pupuk kandang)3. EM44. Gula pasir5. Air

Page 102: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

57

PUPUK CAIR

VI. Ringkasan Materi Latihan.

Pupuk organik dalam bentuk padat biasanya sudah sering di buat dan di gunakan,akan tetapi pupuk cair dari bahan organik jarang kita jumpai dan ketahui.Pengalaman petani dengan menggunakan bahan-bahan organik yang ada disekitarlahan usaha tani bisa digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk cair organik.

1. Pengertian pupuk cair organikPupuk kompos yang dibuat dengan memanfaatkan sisa tamanan atau bahanyang mengandung unsur hara N. P. dan K. dengan bentuk cair (75% adalah air)

2. Manfaat dan keunggulan dari pupuk cair organik :1. Mudah diserap oleh tanaman karena bentuknya cair dan unsur-unsur di

dalamnya sudah terurai.2. Tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan (air, udara dan tanah).3. Murah karena memanfaatkan bahan lokal yang tersedia di sekitar dan

dibuat sendiri.4. Tidak mengandung racun atau unsur yang berbahaya sehingga aman bagi

manusia dan ternak.5. Mudah digunakan.

Page 103: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

58

PUPUK CAIR

3. Cara pembuatan pupuk cair organik :1. Masukkan daun hijauan segar dan pupuk kandang ke dalam karung goni2. Masukkan dan rendam karung goni dalam tempat tertutup (drum/keranjang)

dengan 200 liter air. Beri pemberat batu atau kayu berat agar karungtenggelam dalam air.

3. Aduk cairan sehari sekali selama 7 (tujuh) hari. Bila sudah jadi, pupuk cairharus berwarna coklat.

4. Larutan dicairkan apabila dirasakan terlalu pekat atau kental.5. Masukkan cairan dalam alat penyiram atau gembor.

4. Cara penggunaan pupuk cair organikMengencerkan pupuk cair organik dengan air, perbandingan 1 (satu) gayungmandi pupuk cair organik dicairkan dengan air sebanyak 10 gayung mandi .Siramkan ke tanah sekitar perakaran tanaman setiap hari sekali, ampas darisisa pupuk cair organik bisa digunakan sebagai kompos padat yangpenggunaanya dibenamkan ke tanah di sekitar akar tanaman.

VII. Proses pelatihan

A. Penyampaian materi teori pupuk cair organik :

6. Fasilitator menanyakan apa manfaat dari pupuk cair organik dan mintalahpeserta untuk memberikan contoh-contoh praktis dari pengalaman merekatentang manfaat pupuk cair organik.

7. Fasilitator menjelaskan manfaat dan keunggulan pupuk cair organik denganmenampilkan alat peraga II.A.10

8. Fasilitator menjelaskan alat dan bahan yang digunakan untuk membuatpupuk cair organik dan tampilkan alat peraga II.A.11

9. Fasilitator menjelaskan cara membuat pupuk cair organik dan tampilkanalat peraga II.A.12

10. Fasilitator menjelaskan cara penggunaan pupuk cair organik denganmenampilkan alat peraga II.A.13

1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskantujuan belajar dari sesi ini.

2. Lakukan curah pendapat kepada peserta pelatihantentang pengertian pupuk cair organik.Pertanyaan kunci : Apa yang dimaksud dengan pupukcair organik menurut Bapak/Ibu ?Kemudian tuliskan pendapat peserta di flipchart.

3. Fasilitator menjelaskan pengertian pupuk cair organikdengan menampilkanalat peraga II.A.9

Page 104: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

59

PUPUK CAIR

PENGERTIAN PUPUK CAIR ORGANIK

Handout 7.1.1.

PUPUK CAIR ORGANIKPupuk komposyang dibuat denganmemanfaatkan tanamanatau bahan yang mengandungunsur hara N, P, dan Kdalam bentuk cair(75% adalah air).

11. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk menanyakan hal-halyang kurang dipahami dari materi yang disampaikan.

12. Tutup sesi ini dengan mengucapkan terima kasih atas perhatian selamapelatihan.

B. Penyampaian materi praktek pembuatan pupuk cair organik :

1. Fasilitator meminta peserta pelatihan untuk berkumpul guna memperhatikankegiatan praktek.

2. Fasilitator dan peserta pelatihan mempraktekkan pembuatan pupuk cairorganik

3. Fasilitator memberikan kesempatan peserta untuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang dipahami

4. Ucapkan terima kasih atas perhatian selama pelatihan

Alat Peraga II.A.9

Page 105: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

60

PUPUK CAIR

MANFAAT DAN KEUNGGULAN PUPUK CAIR ORGANIK

MANFAAT :1. Mudah diserap oleh tanaman karena bentuknya cair

dan unsur-unsur di dalamnya sudah terurai.2. Tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan (air,

udara dan tanah).3. Murah karena memanfaatkan bahan lokal yang tersedia

di sekitar dan dibuat sendiri.4. Tidak mengandung racun atau unsur yang berbahaya

sehingga aman bagi manusia dan ternak.5. Mudah digunakan.

Alat Peraga II.A.10

Page 106: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

61

PUPUK CAIR

ALAT :• Karung Goni 1 buah• Keranjang/drum 1 buah• Batu pemberat 1 buah atau potongan kayu• Ember

BAHAN :• Daun hijauan (daun gamal, lamtoro, jenis kacang-kacangan, azolla,

eceng gondok, jerami padi) segar sebanyak 10 kg.• Kotoran hewan (pupuk kandang) sebanyak 10 kg.• EM4 sebanyak 5 sendok makan.• Gula pasir sebanyak 10 sendok makan.• Air secukupnya

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat peraga 2.A.10Alat Peraga II.A.11

Page 107: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

62

PUPUK CAIR

5. Masukkan cairan dalam alatpenyiram atau gembor.

Alat peraga 2.A.11.

CARA PEMBUATAN PUPUK CAIR ORGANIK

1. Masukkan daun hijauan segardan pupuk kandang ke dalamkarung goni.

2. Masukkan dan rendam karunggoni dalam tempat tertutup(drum atau keranjang) dengan200 liter air. Beri pemberatbatu atau kayu berat agarkarung tenggelam dalam air.

3. Aduk cairan sehari sekali selama7 (tujuh) hari. Bila sudah jadi,pupuk cair harus berwarnacoklat.

4. Larutan dicairkan apabiladirasakan terlalu pekat ataukental.

Alat Peraga II.A.12

Page 108: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

63

PUPUK CAIR

PENGGUNAAN PUPUK CAIR ORGANIK

PENGGUNAAN :Cara penggunaan pupuk cair organik yaitu

mengencerkan pupuk cair organik dengan air,perbandingan 1 (satu) gayung mandi pupuk cair

organik dicairkan dengan air sebanyak 10gayung mandi . Siramkan ke tanah sekitar

perakaran tanaman setiap hari sekali. Ampasdari sisa pupuk cair organik bisa digunakansebagai kompos padat yang penggunaannya

dibenamkan ke tanah di sekitar akar tanaman.

Alat Peraga II.A.13

Page 109: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

64

PENGEL.LIMBAH KANDANG TERNAK

d.d.d.d.d. PENGELOLAAN LIMBAH KANDANG TERNAK (TERNAK BESAR)PENGELOLAAN LIMBAH KANDANG TERNAK (TERNAK BESAR)PENGELOLAAN LIMBAH KANDANG TERNAK (TERNAK BESAR)PENGELOLAAN LIMBAH KANDANG TERNAK (TERNAK BESAR)PENGELOLAAN LIMBAH KANDANG TERNAK (TERNAK BESAR)

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan memahami dan mengetahui manfaat pengelolaan limbah

kandang ternak.2. Peserta pelatihan mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk mengelola

limbah kandang ternak.3. Peserta pelatihan mengetahui cara pengelolaan limbah kandang ternak.

II. Sasaran :1. Petani pemandu2. Pengurus kelompok tani3. Pengurus kelembagaan yang ada di desa (formal maupun non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi teori : 30 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Diskusi/tanya jawab3. Praktek

V. Alat Dan Bahan:

Alat yang digunakan :1. Spidol2. Flipchart3. Lakban kertas4. Lembaran alat peraga/gambar

VI. Ringkasan Materi Latihan

Limbah kandang ternak sapi, babi atau kambing biasanya tidak dikelola denganbaik oleh peternak, sehingga limbah kandang ternak berupa kotoran padat, cair dansisa makanan ternak dibiarkan berserakan di kandang mengakibatkan kandang kotordan tidak sehat. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu mengelola limbahkandang ternak dengan baik. Caranya adalah dengan menyediakan wadah atautempat penampungan limbah kandang ternak.

Page 110: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

65

PENGEL. LIMBAH KANDANG TERNAK

1. Manfaat pengelolaan limbah kandang ternak :1. Limbah kandang ternak tidak berserakan sehingga mudah dikumpulkan dan

dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan kompos.2. Limbah cair atau urine dari ternak bisa dimanfaatkan.3. Kandang bersih dan kesehatan ternak dapat terjaga.4. Mencegah perkembangbiakkan hama dan penyakit ternak.

2. Alat dan Bahan yang digunakan untuk mengelola limbah kandang ternak :Alat yang digunakan1. Cangkul2. Linggis3. Parang4. Paku5. Palu6. Gergaji

Bahan yang digunakan1. Limbah kandang ternak2. Kayu3. Atap ilalang4. Plastik

3. Cara mengelola limbah kandang ternak :1. Buatlah lubang sedalam lutut (50 cm) dengan lebar kira-kira sepanjang

linggis (1 m) atau kotak ukuran 1 m x 1m x 50 cm sebanyak 2 buah.Sebaiknya letak/jarak lubang atau kotak 30 – 50 cm dari kandang.

2. Buatlah naungan di atas lubang tersebut agar pupuk kandang yang kitakumpulkan terlindungi dari panas dan hujan.

3. Lubang penampungan atau kotak diberi plastik agar tidak bersentuhanlangsung dengan tanah dan menjaga urine atau air kencing tidak meresap kedalam tanah.

4. Masukkan limbah kandang ternak yang telah tercampur dengan potongansisa hasil tanaman atau sisa pakan ternak kedalam lubang atau kotak.Apabila tempat penampungan pertama sudah terisi penuh, limbah bisadimasukan kedalam penampungan kedua, demikian seterusnya.

5. Limbah kandang ternak siap dijadikan bahan baku kompos.

VII. Proses pelatihanLangkah-langkah penyampaian materi

1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan belajar dari sesi ini.2. Fasilitator menjelaskan manfaat pengelolaan limbah kandang ternak dengan

menampilkan alat peraga II.A.14

Page 111: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

66

PENGEL.LIMBAH KANDANG TERNAK

3. Fasiliator menjelaskan alat dan bahan yangdigunakan dalam pembuatan wadahatau tempat penampungan limbah kandangternak dengan menampilkanalat peraga II.A.15

4. Fasiliator menjelaskan cara pengelolaan limbahkandang ternak dengan menampilkan alatperaga II.A.16

5. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihanuntuk menanyakan hal-hal yang kurangdipahami dari materi yang telah disampaikan.

6. Fasilitator dan peserta pelatihanmempraktekkan cara pengelolaan limbahkandang ternak.

7. Fasilitator mengucapkan terima kasih atasperhatian selama pelatihan.

Page 112: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

67

PENGEL. LIMBAH KANDANG TERNAK

MANFAAT DARI PENGELOLAAN LIMBAH TERNAK

1. Limbah kandang ternak tidak berserakan sehingga mudahdikumpulkan dan dimanfaatkan untuk bahan bakupembuatan kompos.

2. Limbah cair atau urine dari ternak bisa dimanfaatkan.3. Kandang bersih dan Kesehatan ternak dapat terjaga.4. Mencegah perkembangbiakan hama dan penyakit ternak.

Alat Peraga II.A.14

Page 113: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

68

PENGEL.LIMBAH KANDANG TERNAK

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat :1. Cangkul2. Linggis3. Parang4. Palu5. Paku6. Gergaji

Bahan :1. Limbah kandang ternak2. Kayu3. Atap ilalang4. Plastik.

Alat Peraga II.A.15

Page 114: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

69

PENGEL. LIMBAH KANDANG TERNAK

CARA MENGELOLA LIMBAH KANDANG TERNAK

1. Buatlah lubang sedalam lutut(50 cm) dengan lebar kira-kirasepanjang linggis (1 m). Ataukotak ukuran 1 m x 1m x 50 cm.sebanyak 2 buah. Sebaiknyajarak/letak lubang atau kotak30 – 50 cm dari kandang,

2. Buatlah naungan di atas lubangtersebut agar pupuk kandangyang kita kumpulkanterlindungi dari panas danhujan.

3. Lubang penampungan ataukotak diberi plastik agar tidakbersentuhan langsung dengantanah dan menjaga urine atauair kencing tidak meresap kedalam tanah.

Alat Peraga II.A.16

Page 115: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

70

PENGEL.LIMBAH KANDANG TERNAK

4. Masukkan limbah kandangternak yang telah tercampurdengan potongan sisa hasiltanaman atau sisa pakan ternakkedalam lubang atau kotak.Apabila tempat penampunganpertama sudah terisi penuh,limbah bisa dimasukkankedalam penampungan kedua,demikian seterusnya.

5. Limbah kandang ternak siapdijadikan bahan baku kompos.

Alat Peraga II.A.16

Page 116: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

71

PESTISIDA ORGANIK

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami pengertian pestisida organik.2. Peserta pelatihan mengetahui sifat dan ciri tanaman yang bisa dijadikan

pestisida organik.3. Peserta pelatihan mengetahui manfaat dan keunggulan dari pestisida organik.4. Peserta pelatihan mengetahui alat dan bahan serta cara pembuatan pestisida

organik.

II. Sasaran :1. Pengurus kelompok tani2. Petani pemandu3. Pengurus kelembagaan di desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi teori : 45 menitPenyampaian materi praktek : 45 menitTotal waktu : 90 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Curah pendapat3. Tanya jawab4. Praktek

V. Alat dan Bahan :1. Alat yang digunakan :

1. Flipchart2. Gunting3. Spidol4. Isolasi kertas

Bahan yang digunakan :Alat peraga

B. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKITB. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKITB. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKITB. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKITB. TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

a. PESTISIDA ORGANIKa. PESTISIDA ORGANIKa. PESTISIDA ORGANIKa. PESTISIDA ORGANIKa. PESTISIDA ORGANIK

Page 117: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

72

PESTISIDA ORGANIK

VI. Ringkasan Materi

1. Pengertian pestisida organikRamuan yang dibuat dari tanaman atau bahan organik lainnya yang mempunyairasa dan aroma menyengat, mengandung racun yang dihasilkan oleh tanamanatau hewan yang tidak disukai oleh hama dan penyakit tanaman.

2. Tiga sifat dan ciri tanaman yang bisa dijadikan bahan pestisida organik1. Rasa (bersifat pahit atau pedas. Contoh : cabe, lengkuas, jahe, daun sirih,

bawang putih, merica, brotowali dan lain-lain.2. Aroma (bersifat wangi atau bau busuk). Contoh : daun pandan, jerangau,

bunga kentut, daun sirsak dan lain-lain.3. Kandungan racun yang dimilikinya. Contoh : umbi gadung, akar tuba, mindi,

tembakau dan lain-lain.

3. Manfaat dan keunggulan dari pestisida organik :1. Tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan (air, udara dan tanah).2. Murah, karena memanfaatkan bahan lokal yang tersedia disekitar kita dan

bisa dibuat sendiri.3. Tidak mengandung residu (kandungan bahan kimia berbahaya) sehingga

aman bagi manusia dan ternak.4. Tidak menimbulkan kekebalan pada hama.5. Mudah digunakan.

4. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pestisida organik :Alat yang digunakan :1. Pisau kecil2. Lesung kecil3. Botol aqua 2 buah4. Saringan kelapa

Bahan yang digunakan :1. Daun sirsak2. Tembakau3. Sabun colek4. Brotowali5. Air6. dll

Page 118: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

73

PESTISIDA ORGANIK

VII. Proses latihan :

A. Langkah-langkah penyampaian materi teori :1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan tujuan belajar dari sesi ini.2. Gali pengalaman dari peserta pelatihan melalui curah pendapat mengenai

pengertian pestisida organik.3. Tuliskan jawaban peserta pelatihan di flipchart4. Fasiliator menjelaskan mengenai pengertian pestisida organik dengan

menampilkan alat peraga II.B.15. Fasiliator menjelaskan 3 sifat dan ciri tanaman yang dapat dijadikan

pestisida organik dan tampilkan alat peraga II.B.26. Fasilitator menjelaskan manfaat dan keunggulan pestisida organik dan

tampilkan alat peraga II.B.37. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk menanyakan apakah

ada materi yang kurang dipahami.8. Fasilitator menjelaskan alat dan bahan yang

digunakan dalam praktekpembuatan pestisida oraganik dantempilkan alat peraga II.B.4

9. Fasilitator menjelaskan langkah-langkahdalam pembuatan pestisida organik dantampilkan alat peraga II.B.5

10. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihanuntuk menanyakan hal-hal yangkurang dipahami.

11. Tutup sesi ini dengan mengucapkanterima kasih atas perhatianselama pelatihan.

5. Cara Pembuatan Pestisida Organik :1. Daun sirsak, tembakau dan brotowali dipotong kecil-kecil kemudian

ditumbuk sampai hancur. Setelah itu dicampur dengan air 2 liter.2. Campuran bahan tadi disimpan dalam botol atau wadah yang sudah ditutup

rapat dan dibiarkan 1 malam.3. Kemudian bahan atau larutan disaring dan ambil airnya.4. Untuk 1 liter larutan yang sudah dibuat dicampur dengan 9 liter air.5. Tambahkan sabun colek secukupnya.6. Penyemprotan ini dapat menggunakan semprotan hand sprayer atau alat

semprot tradisional.7. Penyemprotan dapat dilakukan 1 minggu sekali.

Page 119: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

74

PESTISIDA ORGANIK

PENGERTIAN PESTISIDA ORGANIK

PESTISIDA ORGANIKRamuan yang dibuat dari tanaman atau bahan

organik lainnya yang mempunyai rasa dan aromamenyengat, mengandung racun yang dihasilkan

oleh tanaman atau hewan yang tidak disukai olehhama dan penyakit tanaman.

Alat Peraga II.B.1

B. Langkah-langkah penyampaian materi praktek1. Fasilitator meminta peseta pelatihan untuk berkumpul di dalam atau di luar

ruangan.2. Fasilitator dan peserta pelatihan mempraktekkan cara pembuatan pestisida

oraganik.3. Tanyakan kepada peserta pelatihan apakah ada hal-hal yang kurang

dipahami4. Ucapkan terima kasih atas perhatiannya selama praktek.

Page 120: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

75

PESTISIDA ORGANIK

TIGA SIFAT DAN CIRI TANAMANYANG BISA DIJADIKAN BAHAN PESTISIDA ORGANIK :

MANFAAT DAN KEUNGGULAN PESTISIDA ORGANIK

1. Rasa (bersifat pahit atau pedas).Contoh : cabe, lengkuas, jahe, daun sirih, bawangputih, merica, brotowali dan lain-lain.

2. Aroma (bersifat wangi atau bau busuk).Contoh : daun pandan, jerangau, bunga kentut, daunsirsak dan lain-lain.

3. Kandungan racun yang dimilikinya.Contoh : umbi gadung, akar tuba, mindi, tembakau danlain-lain.

1. Tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan(air, udara dan tanah).

2. Murah, karena memanfaatkan bahan lokal yangtersedia disekitar kita dan bisa dibuat sendiri.

3. Tidak mengandung residu (kandungan bahankimia berbahaya) sehingga aman bagi manusiadan ternak.

4. Tidak menimbulkan kekebalan pada hama.5. Mudah digunakan.

Alat Peraga II.B.2

Alat Peraga II.B.3

Page 121: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

76

PESTISIDA ORGANIK

CONTOH PESTISIDA ORGANIK

Bahan :1. Daun sirsak 50 lembar2. Tembakau 1 lonjor.3. Sabun colek secukupnya4. Brotowali 0,5 m5. Air 2 liter.

Pestisida organik ini bisa mengendalikan berbagai macam ulat (ulat Grayak),semut, Trips dan lain-lain.

Alat :1. Botol Aqua 2 buah.2. lesung kecil.3. saringan kelapa.4. pisau kecil.

Alat Peraga II.B.4

Page 122: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

77

PESTISIDA ORGANIK

CARA PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK

1. Daun sirsak, tembakau danbrotowali dipotong kecil-kecilkemudian ditumbuk sampaihancur. Setelah itu dicampurdengan air 2 liter.

2. Campuran bahan tadi disimpandalam botol atau wadah yangsudah ditutup rapat dandibiarkan 1 malam.

3. Kemudian bahan atau larutandisaring dan ambil airnya.

4. Untuk 1 liter larutan yang sudahdibuat dicampur dengan 9 literair.

Alat Peraga II.B.5

Page 123: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

78

PESTISIDA ORGANIK

7. Penyemprotan dapat dilakukan1 minggu sekali.

5. Tambahkan sabun coleksecukupnya.

6. Penyemprotan dapat menggunakansemprotan hand sprayer atau alatsemprot tradisional.

Alat Peraga II.B.5

Page 124: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

79

PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui manfaat dan keunggulan perangkap

hama lalat buah.2. Peserta pelatihan mengetahui cara dan proses pembuatan perangkap

hama lalat buah.3. peserta pelatihan mengetahui dan mengerti penggunaan perangkap

hama lalat buah.

II. Sasaran :1. Petani pemandu.2. Pengurus kelompok tani.3. Pengurus kelembagaan yang ada di desa (formal maupun non formal).4. Petugas lapangan.

III. Waktu :Penyampaian materi praktek : 45 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Diskusi/tanya jawab3. Simulasi/praktek

V. Alat dan Bahan :1. Spidol2. Flipchart3. Lakban kertas4. Lembaran alat peraga/gambar

VI. Ringkasan Materi Latihan

Hama lalat buah (Bactrocera sp) merupakan hama utama yang menyerang tanamankhususnya buah. Berkembangbiaknya pada tanaman cabe, tomat, jeruk, melon,timun, pisang dan tanaman lainnya. Kerugian yang ditimbulkan dapatmengakibatkan penurunan hasil panen secara kuantitas maupun kualitas karenabuah menjadi busuk, sehingga tidak laku dijual/tidak diminati oleh pembeli.

Pengendalian yang biasa dilakukan yaitu menggunakan perangkap lalat buah. AlatPerangkap lalat buah bisa dibuat dari botol plastik bekas air mineral berukuran 1(satu) liter.

bbbbb. . . . . PERANGKAP HAMA LALAT BUAH.

Page 125: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

80

PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

Senyawa pemikat yaitu metil eugenol yang berasal dari petrogenol mudahdidapatkan di pasaran. Petrogenol dalam kemasan kecil (5 cc). Kalau tidak adapetrogenol dapat menggunakan daun tanaman selasih sebagai peggantinya.

Manfaat perangkap hama lalat buah :1. Mengendalikan hama lalat buah2. Harga murah3. Mudah dibuat4. Ramah lingkungan5. Mudah pemakaiannya

Alat yang digunakan:1. Pisau2. Botol plastik3. Corong plastik4. Kapas5. Kawat

Bahan yang digunakan :1. Petrogenol atau daun tanaman selasih2. Sabun colek/deterjen3. Air

Cara pembuatan perangkap hama lalat buah :1. Botol plastik dilubangi sebanyak

2 atau 4 lubang di sekelilingnya.2. Lubang yang telah dibuat

dimasukkan corong plastik.3. Masukkan air sabun kedalam

botol plastik setinggi ± 5 cm.4. Ikat kapas yang telah ditetesi

dengan petrogenol atau daun selasihdi ujung kawat.

5. Masukkan kawat tersebut kedalam botol sehinggamenggantung.

Penggunaannya dengan caramenggantungkannyadiantara tanaman dengan jarak10 m untuk setiap perangkap hama.Setiap 2 (dua) minggu sekali kapas yang adadi dalam botol diganti dengan kapas yang baru,setelah ditetesi dengan petrogenol atau daun selasih.

Page 126: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

81

PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

VII. Proses Penyampaian Materi.

Materi yang berbentuk teori disampaikan terlebih dahulu, setelah selesai bisadilanjutkan dengan materi praktek

Langkah-langkah penyampaian materi :1. Fasilitator meminta peserta pelatihan berkumpul, fasilitator menyapaikan salam

dan tujuan belajar sesi ini.2. Fasilitator menjelaskan maanfaat perangkap hama

lalat buah dengan menampilkan alat peraga II.B.63. Fasilitator menjelaskan alat dan bahan membuat perangkap hama lalat buah

dengan menampilkan alat peraga II.B.74. Fasilitator menjelaskan cara membuat perangkap hama lalat buah dengan

menampilkan alat peraga II.B.85. Fasilitator menjelaskan cara penggunaan perangkap hama lalat buah dengan

menampilkan alat peraga II.B.96. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk menanyakan hal-hal yang

kurang dipahami dari materi yang telah disampaikan.7. Fasilitator mengucapkan terima kasih kepada semua peserta atas perhatian

selama pelatihan.

MAANFAAT PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

1. Mengendalikan hama lalat buah2. Harga murah3. Mudah dibuat4. Ramah lingkungan5. Mudah pemakaiannya

Alat Peraga II.B.6

Page 127: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

82

PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan:1. Pisau2. Botol plastik3. Corong plastik4. Kapas5. Kawat

Bahan yang digunakan :1. Petrogenol atau daun selasih2. Sabun colek/deterjen3. Air

Alat Peraga II.B.7

Page 128: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

83

PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

CARA MEMBUAT PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

1. Botol plastik dilubangi sebanyak 2 atau4 lubang di sekelilingnya.

2. Lubang yang telah dibuat dimasukkancorong plastik.

3. Masukkan air sabun kedalam botolplastik setinggi ± 5 cm.

4. Ikat kapas yang telah ditetesidengan petrogenol atau daunselasih diujung kawat.

5. Masukkan kawat tersebut kedalambotol sehingga menggantung.

Alat Peraga II.B.8

Page 129: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

84

PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

CARA PENGGUNAAN PERANGKAP HAMA LALAT BUAH

Penggunaannya dengan cara menggantungkannyadiantara tanaman dengan jarak 10 m

untuk setiap perangkap hama.Setiap 2 minggu sekali kapas yang ada didalam botol

diganti dengan kapas yang baru,setelah ditetesi dengan petrogenol atau daun selasih.

Alat Peraga II.B.9

Page 130: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

85

OKULASI TANAMAN KARET

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami pengertian okulasi

tanaman karet.2. Peserta pelatihan mengetahui syarat-syarat tanaman karet yang dapat di

jadikan sebagai batang bawah dan batang atas untuk di okulasi.3. Peserta pelatihan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

okulasi tanaman karet.4. Peserta pelatihan mengetahui aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam

melakukan okulasi tanaman karet.5. Peserta pelatihan mengetahui bahan dan alat yang digunakan dalam melakukan

okulasi tanaman karet.6. Peserta pelatihan mengetahui tahapan-tahapan melakukan okulasi tanaman

karet.

II. Sasaran :1. Petani pemandu2. Pengurus kelompok3. Pengurus kelembagaan desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi teori : 30 menitPenyampaian materi praktek : 60 menitTotal waktu : 90 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Diskusi/tanya jawab3. Praktek

V. Alat dan Bahan :Alat yang digunakan :1. Spidol2. Flipchart3. Isolasi kertas4. lembar alat peraga5. Pisau okulasi6. Plastik pembalut okulasi7. Kain atau lap tangan yang bersih

C. TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMANC. TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMANC. TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMANC. TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMANC. TEKNOLOGI PERBANYAKAN TANAMAN

OKULASI TANAMAN KARETOKULASI TANAMAN KARETOKULASI TANAMAN KARETOKULASI TANAMAN KARETOKULASI TANAMAN KARET

Page 131: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

86

OKULASI TANAMAN KARET

VI. Ringkasan Materi Latihan.

Bibit unggul untuk tanaman karet yang dihasilkan melalui perbanyakan okulasidimaksudkan agar tamanan pertumbuhanya seragam dan menghasilkan lateks(getah karet) yang banyak.

3. Syarat-syarat tanaman karet menjadi batang atas (entres) :1. Pertumbuhan kuat, normal dan bebas dari hama dan penyakit.2. Memiliki sifat agronomis (produksi) lateks yang banyak.3. Kulit tebal dan empuk (tidak keras).4. Tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan okulasi tanaman karet :1. Ketelitian dalam membuat okulasi.2. Keterampilan pelaksana okulasi.3. Kebersihan dalam okulasi.

5. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan okulasi tanaman karet :1. Pisau okulasi harus tajam dan bersih2. Kain pembersih dan plastik pembalut harus bersih3. Bekerja dengan cepat.4. Kambium jangan dibiarkan terlalu lama dan mengering.5. Bidang luka sayatan jangan kotor.6. Kambium diusahakan melekat satu dengan yang lain.7. Mata entris diambil dari cabang-cabang yang terlalu muda

dan tidak terlau tua.8. Penempelan mata entris tidak terbalik.

1. Pengertian okulasi adalah perbanyakan tanaman secara vegetatifmelalui regenerasi jaringan sehingga terjadi pertautan ataupenyatuan antara mata tunas (batang atas) dengan batang bawahtanaman karet lain. Tujuan untuk membentuk tanaman baru yangmempunyai sifat-sifat yang lebih baik.

2. Syarat-syarat tamanan karet menjadi batang bawah :1. Mempunyai akar kuat.2. Tahan terhadap serangan hama dan penyakit.3. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.4. Mempunyai kecepatan tumbuh sama dengan batang atas.5. Tidak mengurangi mutu dan jumlah hasil pada tanaman

barunya.

Bahan yang digunakan :1. Batang bawah tanaman karet2. Batang atas tamanan karet

Page 132: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

87

OKULASI TANAMAN KARET

6. Alat-alat yang digunakan untuk melakukan okulasi tanaman karet :1. Pisau okulasi.2. Plastik pembalut okulasi.3. Kain atau lap tangan yang bersih.

7. Bahan yang digunakan untuk melakukan okulasi tanaman karet :1. Batang bawah tanaman karet.2. Batang atas tamanan karet.

8. Tahapan-tahapan pelaksanaan okulasi tanaman karet :1. Membersihkan batang bawah menggunakan kain yang halus sehingga batang

bawah bersih.2. Pilih batang bawah yang tidak bertunas dengan lingkar batang

minimal 1,3 cm.3. Membuat jendela okulasi; sayat batang 5 -7 cm dengan lebar sayatan

maksimal 0,5 lingkar batang dan 1/3 lidah jendela dipotong.4. Pengambilan mata okulasi; sayatlah mata entres yang baik dengan panjang

3-5 cm dengan lebar 1-1,5 cm atau disesuaikan dengan panjang dan lebarjendela batang bawah. Untuk bukaan batang bawah mata okulasi disayatbersama lapisan kayu dari arah pangkal batang entres sampai dibawah matatunas.

5. Cara melepas kayu dengan perisai yaitu dari bagian atas sayatan mataentres dengan menjepitnya menggunakan pisau okulasi, lalu tarik perlahan-lahan agar mata entres tidak tertinggal dilapisan kayu.

6. Mata okulasi siap, secepatnya jendela dibuka, segera masukkan mata okulasidan ditekan, ujung perisainya yang bersentuhan dengan pisau okulasidipotong dan dibuang.

7. Jendela okulasi dibalut dengan plastik okulasi. Untuk pembalutan bukaanatas, dilakukan mulai dari bawah perlahan sampai keatas sedangkanpembalutan bukaan bawah kebalikan dari pembalutan bukaan atas.

8. Setelah 3 minggu balutan dibuka. Torehmata okulasi (diluar mata), bila hijaudinyatakan berhasil. Okulasi yangberhasil diberi tanda plastik. Kalauokulasi tidak berhasil lakukan okulasikembali dari bagian yang tidak kenaokulasi.

9. Sebelum dicabut bibit dipotong miring5 - 7 cm diatas tempelan mata okulasi.Pemotongan 1-2 minggu setelah plastikokulasi.

Page 133: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

88

OKULASI TANAMAN KARET

VII. Proses Penyampaian Materi.

A. Langkah-langkah penyampaian materi teori okulasi tanaman karet :1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan belajar

pada sesi ini.2. Lakukan curah pendapat kepada peserta pelatihan mengenai pengertian

okulasi karet.3. Tuliskan jawaban peserta di flipchart.4. Kemudian jelaskan pengertian okulasi karet dan tampilkan

alat peraga II.C.15. Fasilitator menjelaskan syarat batang bawah dan batang atas dan tampilkan

alat peraga II.C.26. Beri kesempatan kepada peserta pelatihan untuk bertanya.7. Fasilitator menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

okulasi karet dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukanokulasi karet. Tampilkan alat peraga II.C.3

8. Falitatator menjelaskan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukanokulasi tanaman karet dengan menampilkan alat peraga II.C.4

9. Fasilitator menjelaskan langkah-langkah atau tahapan – tahapan okulasikaret dan tampilan alat peraga 2.C.5

10. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk bertanya11. Tutup sesi ini dengan mengucapkan terima kasih atas perhatian selama

pelatihan.

B. Langkah-langkah penyampaian materi praktek okulasi tanaman karet1. Fasilitator meminta peserta

untuk berkumpul gunamemperhatikan kegiatanpraktek.

2. Fasilitator mempraktekkan caraokulasi tanaman karet.

3. Berikan kesempatan kepadapeserta pelatihan pelatihanuntuk bertanya.

5. Mintalah beberapa pesertapelatihan mempraktekkanokulasi tanaman karet.

6. Setelah selesai kegiatan,ucapkan terima kasih kepadasemua peserta pelatihan yangtelah membantu dalamkegiatan praktek.

Page 134: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

89

OKULASI TANAMAN KARET

PENGERTIAN OKULASI KARET

OKULASI KARETPerbanyakan tanaman secara vegetatif melalui

regenerasi jaringan terjadi pertautan ataupenyatuan antara mata tunas (entres) denganbatang bawah tanaman lain. Tujuan okulasi

untuk membentuk tanaman baru yangmempunyai sifat-sifat yang lebih baik.

SYARAT BATANG BAWAH

SYARAT BATANG ATAS (ENTRES)

1. Mempunyai akar kuat.2. Tahan terhadap serangan hama dan penyakit.3. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.4. Mempunyai kecepatan tumbuh sama dengan batang atas.5. Tidak mengurangi mutu dan jumlah hasil pada tanaman

barunya.

1. Pertumbuhan kuat, normal dan bebas dari hama dan penyakit.2. Memiliki sifat produksi latek yang banyak.3. Kulit tebal dan empuk (tidak keras).4. Tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Alat Peraga II.C.1

Alat Peraga II.C.2

Page 135: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

90

OKULASI TANAMAN KARET

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILANOKULASI TANAMAN KARET

ASPEK-ASPEK YANG PERLU DIPERHATIKANDALAM MELAKUKAN OKULASI TANAMAN KARET

Alat peraga 2.C.26

1. Ketelitian dalam membuat okulasitanaman karet.

2. Keterampilan pelaksana okulasi.3. Kebersihan dalam pelaksanaan okulasi

tanaman karet.

1. Pisau okulasi harus tajam dan bersih.2. Kain pembersih dan plastik pembalut harus

bersih.3. Bekerja dengan cepat.4. Kambium jangan dibiarkan terlalu lama dan

mengering5. Bidang luka sayatan jangan kotor.6. Kambium diusahakan melekat satu dengan

yang lainnya.7. Mata entres jangan diambil dari cabang-

cabang yang terlalu muda dan terlalu tua.8. Penempelan mata entres tidak terbalik.

Alat Peraga II.C.3

Page 136: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

91

OKULASI TANAMAN KARET

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan :1. Pisau okulasi2. Plastik pembalut okulasi3. Kain atau lap tangan

yang bersih

Bahan yang digunakan :1. Batang bawah tanaman karet2. Batang atas tamanan karet

Alat Peraga II.C.4

Page 137: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

92

OKULASI TANAMAN KARET

LANGKAH-LANGKAHDALAM MELAKUKAN OKULASI TANAMAN KARET

1. Membersihkan batang bawahmenggunakan kain yang halussehingga batang bawah bersih.

2. Pilih batang bawah yang tidakbertunas dengan lingkar batangminimal 1,3 cm.

3. Membuat jendela okulasi, sayatbatang 5 -7 cm dengan lebarsayatan maksimal 0,5 lingkarbatang dan 1/3 lidah jendeladipotong.

Alat Peraga II.C.5

Page 138: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

93

OKULASI TANAMAN KARET

6. Mata okulasi siap, secepatnyajendela dibuka, segera masukkanmata okulasi dan ditekan, ujungperisainya yang bersentuhandengan pisau okulasi dipotong dandibuang.

4. Pengambilan mata okulasi, sayatlahmata entres yang baik denganpanjang 3-5 cm dengan lebar1-1,5 cm atau sesuaikan denganpanjang dan lebar jendela batangbawah. Untuk bukaan batang bawahmata okulasi disayat bersamalapisan kayu dari arah pangkalbatang entres sampai dibawah matatunas.

5. Cara melepas kayu dengan perisaiyaitu dari bagian atas sayatanmata entres dengan menjepitnyamenggunakan pisau okulasi lalutarik perlahan-lahan agar mataentres tidak tertinggal dilapisankayu.

Alat Peraga II.C.5

Page 139: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

94

OKULASI TANAMAN KARET

7. Jendela okulasi dibalut dengan plastikokulasi. Untuk pembalutan bukaan atas,dilakukan mulai dari bawah perlahansampai keatas sedangkan pembalutanbukaan bawah kebalikan daripembalutan bukaan atas.

8. Setelah 3 minggu balutan dibuka. Torehmata okulasi (diluar mata), bila hijaudinyatakan berhasil. Okulasi yangberhasil diberi tanda plastik. Kalauokulasi tidak berhasil lakukan okulasikembali dari bagian yang tidak kenaokulasi.

9. Sebelum dicabut bibit dipotong miring5 - 7 cm diatas tempelan mata okulasi.Pemotongan 1-2 minggu setelah plastikokulasi.

Alat Peraga II.C.5

Page 140: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

95

BOKASHI PAKAN IKAN

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui alat dan bahan untuk membuat bokashi pakan

ikan2. Peserta pelatihan mengetahui manfaat dan kegunaan bokashi pakan ikan.3. Peserta pelatihan mengerti dan mengetahui cara membuat bokashi pakan ikan.

II. Sasaran :1. Pengurus kelompok tani2. Petani pemandu3. Pengurus kelembagaan di desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi teori : 30 menitPenyampaian materi praktek : 30 menitTotal waktu : 60 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Tukar pengalaman3. Praktek

V. Alat dan Bahan :1. Flipchart2. Spidol3. Isolasi kertas4. Alat peraga

VI. Ringkasan Materi

D. TEKNOLOGI PEMBUATAN PAKAN IKAND. TEKNOLOGI PEMBUATAN PAKAN IKAND. TEKNOLOGI PEMBUATAN PAKAN IKAND. TEKNOLOGI PEMBUATAN PAKAN IKAND. TEKNOLOGI PEMBUATAN PAKAN IKAN

BOKASHI PAKAN IKANBOKASHI PAKAN IKANBOKASHI PAKAN IKANBOKASHI PAKAN IKANBOKASHI PAKAN IKAN

Kegiatan usaha tani yang dipadukandengan pengembangan budidaya ikan,baik itu di kolam maupun kerambamemerlukan ketersedianpakan ikan yang cukup banyak.Untuk mengatasi kekurangan pakan ikandapat di buat bokashi pakan ikan.

Page 141: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

96

BOKASHI PAKAN IKAN

1. Manfaat dan kegunaan dari pembuatan bokashi pakan ikan :1. Dapat dibuat setiap waktu2. Bahan untuk membuat bokashi pakan ikan dapat diperoleh dari bahan lokal3. Biaya murah4. Adanya bokashi pakan ikan, tidak perlu membeli pakan pabrik5. Ramah lingkungan (tidak mencemari air dan ikan di kolam atau keramba)

2. Alat dan bahan yang digunakan dalam membuat bokashi pakan ikan :1. Alat yang digunakan

1. Gilingan bumbu 1 unit.2. Nampan atau nyiru 1 unit.3. Pisau 1 unit.4. Lesung5. Kertas koran bekas secukupnya

2. Bahan yang digunakan1. Dedak 10 kg2. Tepung jagung 1 kg.3. Dedaunan (daun pepaya, daun ubi kayu yang telah dikeringkan 0,03 kg (30

gram).4. Biji-bijian (biji karet, biji rambutan, kacang tanah, kacang hijau dan biji-

biji yang lain) 0,05 kg (50 gram).5. Ikan kering yang sudah rusak 0,05 kg (50 gram)6. Tepung rumah bekicot atau siput (dibakar dan dihaluskan) 0,05 kg (50

gram)7. EM4 perikanan sebanyak 2 tutup botol.8. Tepung kanji atau tepung tapioka 0,02 kg (20 gram).9. Air secukupnya

3. Cara membuat bokashi pakan ikan :1. Biji karet, biji rambutan, kacang tanah, kacang hijau dan biji-bij yang lain

disangrai, kemudian di tumbuk.2. Daun pepaya dan ubi kayu ditumbuk.3. Dedak, tepung jagung, dedaunan yang telah ditumbuk, ikan kering dan

tepung rumah bekicot atau siput disangrai.4. Campurkan semua bahan dengan air dan Em4, aduk hingga rata.5. Giling adonan pakan ikan , usahakan agar hasil gilingan tidak menumpuk

supaya memudahkan dalam pengeringan.6. Jemur hasil gilingan di atas nampan atau nyiru yang telah dialasi koran

sampai kering7. Pakan ikan siap digunakan

Page 142: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

97

BOKASHI PAKAN IKAN

VII. Proses latihan :

Langkah-langkah penyampaian materi :1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan belajar dari sesi

ini2. Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah ada yang punya pengalaman

dalam membuat bokashi pakan ikan3. Fasilitator menjelaskan manfaat dan kegunaan pembuatan bokashi pakan ikan

dan tampilkan alat peraga II.D.14. Fasiliator menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan bokashi

pakan ikan dan tampilkan alat peraga II.D.25. Fasilitator menjelaskan cara membuat bokashi pakan ikan dan tampilkan

alat peraga II.D.36. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk menanyakan hal-hal yang

kurang dipahami dari materi yang disampaikan.7. Fasilitator dan peserta pelatihan praktek membuat bokashi pakan ikan.8. Ucapkan terima kasih atas perhatian selama pelatihan

1. Dapat dibuat setiap waktu2. Bahan-bahan untuk

membuat bokashi pakanikan dapat diperoleh daribahan lokal

3. Biaya murah4. Ramah lingkungan

(tidak mencemari air danikan di kolam ataukeramba)

MANFAAT DAN KEGUNAAN PEMBUATAN BOKASHI PAKAN IKAN

Alat Peraga II.D.1

Page 143: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

98

BOKASHI PAKAN IKAN

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat yang digunakan :1. Gilingan bumbu 1 unit.2. Nampan atau nyiru 1 unit.3. Pisau 1 unit.4. Lesung5. Kertas koran bekas secukupnya

Bahan yang digunakan :1. Dedak 10 kg2. Tepung jagung 1 kg.3. Dedaunan (daun pepaya, daun ubi kayu yang telah

dikeringkan 0,03 kg (30 gram).4. Biji-bijian (biji karet, biji rambutan, kacang tanah,

kacang hijau dan biji-biji yang lain) 0,05 kg (50 gram).5. Ikan kering yang sudah rusak 0,05 kg (50 gram)6. Tepung rumah bekicot atau siput (dibakar dan dihaluskan) 0,05 kg (50 gram)7. EM4 perikanan sebanyak 2 tutup botol.8. Tepung kanji atau tepung tapioka 0,02 kg (20 gram).9. Air secukupnya

Alat Peraga II.D.2

Page 144: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

99

BOKASHI PAKAN IKAN

CARA MEMBUAT BOKASHI PAKAN IKAN

Alat peraga 2.D.31

1. Biji karet, biji rambutan, kacangtanah, kacang hijau dan biji-bijiyang lain disangrai, kemudianditumbuk.

2. Daun pepaya dan daun ubi kayuditumbuk.

3. Dedak, tepung jagung, dedaunanyang telah ditubuk , ikan keringdan tepung rumah bekicot atausiput disangrai.

4. Campurkan semua bahan dengan airdan Em4, aduk hingga rata.

Alat Peraga II.D.3

Page 145: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

100

BOKASHI PAKAN IKAN

5. Giling adonan pakan ikan, usahakanagar hasil gilingan tidak menumpuksupaya memudahkan dalampengeringan.

6. Jemur hasil gilingan di atas nampanatau nyiru yang telah dialasi koransampai kering.

7. Pakan ikan siap digunakan.

Alat peraga 2.D.31Alat Peraga II.D.3

Page 146: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

TEKNOLOGI PASCATEKNOLOGI PASCATEKNOLOGI PASCATEKNOLOGI PASCATEKNOLOGI PASCAPANENPANENPANENPANENPANEN

PEMBEKUAN LATEKPEMBEKUAN LATEKPEMBEKUAN LATEKPEMBEKUAN LATEKPEMBEKUAN LATEKTANAMAN KARETTANAMAN KARETTANAMAN KARETTANAMAN KARETTANAMAN KARET

PASCA PANEN TANAMAN LIDAHPASCA PANEN TANAMAN LIDAHPASCA PANEN TANAMAN LIDAHPASCA PANEN TANAMAN LIDAHPASCA PANEN TANAMAN LIDAHBUAYABUAYABUAYABUAYABUAYA

Page 147: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

TEH LIDAH BUAYA

84

Page 148: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

TEH LIDAH BUAYA

85

A. PASCA PANEN TANAMAN LIDAH BUAYAA. PASCA PANEN TANAMAN LIDAH BUAYAA. PASCA PANEN TANAMAN LIDAH BUAYAA. PASCA PANEN TANAMAN LIDAH BUAYAA. PASCA PANEN TANAMAN LIDAH BUAYA

a. a. a. a. a. TEH LIDAH BUAYATEH LIDAH BUAYATEH LIDAH BUAYATEH LIDAH BUAYATEH LIDAH BUAYA

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui alat dan bahan pembuatan teh lidah buaya.2. Peserta pelatihan mengetahui cara pembuatan teh lidah buaya.

II. Sasaran :1. Petani pemandu2. Pengurus kelompok3. Pengurus kelembagaan desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :30 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Diskusi/tanya jawab3. Praktek

V. Alat dan Bahan :Alat yang digunakan :1. Spidol2. Flipchart3. Isolasi kertas4. Lembaran alat peraga/gambar5. Pisau

TEKNOLOGI PASCA PANENTEKNOLOGI PASCA PANENTEKNOLOGI PASCA PANENTEKNOLOGI PASCA PANENTEKNOLOGI PASCA PANEN

Page 149: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

TEH LIDAH BUAYA

86

6. Koran bekas7. Talenan8. Nampan

Bahan yang digunakan :Irisan kulit pelepah daun lidah buaya

VI. Ringkasan Materi Latihan.

Teh lidah buaya dibuat dari irisan kulit daun lidah buaya. Biasanya teh lidah buayamerupakan produk olahan lain dari pelepah lidah buaya yang dagingnya telahdimanfaatkan sebagai bahan untuk dodol atau juice, kolak dan bahan es buah.atau sisa dari pembuatan dodol atau minuman lidah buaya, sisa dari kulit kupasandaun lidah buaya bisa digunakan sebagai bahan teh lidah buaya. Penyajian teh lidahbuaya sama seperti penyajian teh pada umumnya.1. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat teh lidah buaya

Alat yang digunakan untukmembuatteh lidah buaya :· Pisau· Koran bekas· Talenan· Nampan

Bahan yang digunakan untukmembuatteh lidah buaya :· Kulit pelepah daun lidah buaya

2. Cara membuat teh lidah buaya :1. Kulit pelepah lidah buaya

dicuci bersih2. Kulit pelepah lidah buaya

dipotong melintang tipis-tipis2-3 mm,

3. Disusun di nampan yang telahdiberi alas dengan koran bekas

4. Dijemur diterik sinar mataharisampai kering,

5. Dikemas dalam plastik ataubungkus yang terbuat darikertas

Page 150: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

TEH LIDAH BUAYA

87

VII. Proses Pelatihan

Langkah-langkah penyampaian materi :1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan belajar pada sesi

ini.2. Faslitator menjelaskan apa yang dimaksud dengan teh lidah buaya dengan

menampilkan alat peraga III.A.13. Selanjutnya fasilitator menjelaskan alat dan bahan untuk pembuatan teh

lidah buaya dengan menampilkan alat peraga III.A.24. Faslitator menjelaskan langkah-langkah pembuatan teh lidah buaya dengan

menampilkan alat peraga III.A.35. Fasilitator memberikan kesempatan bertanya kepada semua peserta

pelatihan , kalau tidak ada pertanyaan lagi pasilitator mengajak pesertapelatihan mempraktekan pembuatan teh lidah buaya.

6. Fasilitator mengucapkan terimakasih atas keikutsertaan peserta dalampraktek pembuatan teh lidah buaya.

Page 151: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

TEH LIDAH BUAYA

88

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat yang digunakan :· Pisau· Koran bekas· Talenan· Nampan

Bahan yang digunakan :· Irisan kulit pelepah daun lidah buaya

Alat Peraga III.A.1

Page 152: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

TEH LIDAH BUAYA

89

CARA PEMBUATAN TEH LIDAH BUAYA

1. Kulit pelepah lidah buaya dicuci bersih

2. Kulit pelepah lidah buaya dipotongmelintang tipis-tipis 2-3 mm,

3. Disusun di nampan yang telah diberialas dengan koran bekas

4. Dijemur diterik sinar matahari sampaikering

5. Dikemas dalam plastik atau bungkusyang terbuat dari kertas

Alat Peraga III.A.2

Page 153: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

DODOL LIDAH BUAYA

90

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui dan memahami pengertian dodol lidah buaya.2. Peserta pelatihan mengetahui alat dan bahan pembuatan dodol lidah buaya.3. Peserta pelatihan mengetahui tahapan proses membuat dodol lidah buaya.

II. Sasaran :1. Petani pemandu2. Pengurus kelompok3. Pengurus kelembagaan desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :45 menit

IV. Metode :1. Penjelasan2. Diskusi/tanya jawab3. Praktek

V. Alat dan Bahan :1. Alat yang digunakan :

1. Spidol2. Flipchart3. Lakban kertas4. Lembaran alat peraga/gambar5. Pisau6. Baskom7. Saringan santan8. Ragak9. Wajan ukuran minimal diameter 25 cm10. Pengaduk11. Kompor12. Plastik untuk alas13. Sodet koe14. Sendok nasi plastik

2. Bahan yang digunakan :1. Pelepah daun lidah buaya sebanyak 5 Kg2. Gula pasir sebanyak 1.8 Kg3. Tepung beras ketan sebanyak 0.5 Kg

bbbbb. PEMBUATAN DODOL DARI TANAMAN LIDAH BUAYA. PEMBUATAN DODOL DARI TANAMAN LIDAH BUAYA. PEMBUATAN DODOL DARI TANAMAN LIDAH BUAYA. PEMBUATAN DODOL DARI TANAMAN LIDAH BUAYA. PEMBUATAN DODOL DARI TANAMAN LIDAH BUAYA

Page 154: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

DODOL LIDAH BUAYA

91

4. Tepung beras sebanyak 150 Gram5. Kelapa paut sebanyak 3 Kg6. Air sebanyak 2 liter

VI. Ringkasan materi latihan

1. Dodol lidah buaya adalah kue jenis dodol yang bahan baku utamanya daritanaman lidah buaya. Dodol lidah buaya mirip dengan dodol pada umumnyatetapi mempunyai cita rasa dan aroma khas tanaman lidah buaya yangmempunyai kandungan gizi yang tinggi. Dodol lidah buaya bisa bertahan lamadan tidak rusak selama kurang lebih 1 bulan, tergantung dari lamanyapemasakan dodol.

2. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat dodol lidah buaya :Alat yang digunakan :1. Pisau2. Baskom3. Saringan santan4. Ragak5. Wajan ukuran minimal diameter 25 cm6. Pengaduk7. Kompor8. Plastik untuk alas9. Sodet/sutil kue10. Sendok nasi plastikBahan yang digunakan :1. Pelepah daun lidah buaya sebanyak 5 Kg2. Gula pasir sebanyak 1.8 Kg3. Tepung beras ketan sebanyak 0.5 Kg4. Tepung beras sebanyak 150 Gram5. Kelapa parut sebanyak 3 Kg6. Air sebanyak 2 liter

3. Tahap-tahapan pembuatan dodol lidah buaya sebagai berikut :1. Pelepah daun lidah buaya dicuci sampai

bersih2. Kupas pelepah daun lidah buaya dan

potong gel memanjang atau dadu(kurang lebih 1 cm x 1 cm)

3. Cuci bersih gel sampai lendir hilang4. Masukkan gel ke dalam wajan,

tambahkan gula pasir, aduk, dan direbussampai mendidih

Page 155: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

DODOL LIDAH BUAYA

92

VII. Proses pelatihan

Langkah-langkah penyampaian materi :1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan, jelaskan tujuan belajar pada sesi

ini.2. Faslitator menjelaskan apa yang dimaksud dengan dodol lidah buaya dengan

menampilkan alat peraga III.A.33. Selanjutnya fasilitator menjelaskan alat dan bahan untuk pembuatan dodol

lidah buaya dengan menampilkan alat peraga III.A.44. Faslitator menjelaskan langkah-langkah pembuatan dodol lidah buaya

dengan menampilkan alat peraga III.A.55. Fasilitator memberikan kesempatan bertanya kepada semua peserta pelatihan,

kalau tidak ada pertanyaan lagi fasilitator mengajak peserta pelatihanmempraktekan pembuatan dodol lidah buaya.

6. Tutup sesi ini dengan ucapan terima kasih atas perhatiannya selama pelatihan.

5. Peras kelapa dengan 2 liter air hangat.Setelah itu campurkantepung beras ketan dan tepung beraskedalam santan dan aduk.

6. Masukkan gel yang telah dinginkedalam adonan tepungdan aduk sampai rata.

7. Masak kembali adonanselama 4-5 jam dan terus diaduk.Gunakan kompor dengan nyala api kecil.

8. Adonan yang telah masak memperlihatkandengan tanda-tanda sebagai berikut :• Tidak ada lagi uap air yang keluar dari

adonan.• Adonan tidak lengket apabila disendok

dengan sendok plastik.9. Siapkan wadah plastik atau loyang yang

telah di beri alas plastik.Tuangkan dodol ke wadah tersebut dandiratakan permukaannya.Diamkan dodol hingga dingin.

10. Potong dodol sesuai dengan ukuranyang diinginkan dan dikemasmenggunakan plastik dandilapisi kertas kue.

11. Dodol siap disajikan atau dijual.

Page 156: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

DODOL LIDAH BUAYA

93

PENGERTIAN DODOL LIDAH BUAYA

DODOL LIDAH BUAYAKue jenis dodol yang bahan baku utamanya

dari tanaman lidah buaya.Dodol lidah buaya mirip dengan

dodol pada umumnya,tetapi mempunyai cita rasa dan aroma khas

tanaman lidah buaya yang mempunyaikandungan gizi yang tinggi.

Alat Peraga III.A.3

Page 157: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

DODOL LIDAH BUAYA

94

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan :

1. Pisau

2. Baskom

3. Saringan santan

4. Ragak

5. Wajan ukuran minimal diameter 25 cm

6. Pengaduk

7. Kompor

8. Plastik untuk alas

9. Sodet/sutil kue

10. Sendok nasi plastik

Bahan yang digunakan :1. Pelepah daun lidah buaya sebanyak 5 Kg2. Gula pasir sebanyak 1.8 Kg3. Tepung beras ketan sebanyak 0.5 Kg4. Tepung beras sebanyak 150 Gram5. Kelapa parut sebanyak 3 Kg6. Air sebanyak 2 liter

Alat Peraga III.A.4

Page 158: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

DODOL LIDAH BUAYA

95

CARA PEMBUATAN DODOL LIDAH BUAYA

1. Pelepah daun lidah buaya dicucisampai bersih

2. Kupas pelepah daun lidah buaya danpotong gel memanjang atau dadu(kurang lebih 1 cm x 1 cm)

3. Cuci bersih gel sampai lendir hilang

4. Masukan gel ke dalam wajantambahkan gula pasir, aduk, dandirebus sampai mendidih

5. Peras kelapa dengan 2 liter airhangat. Setelah itu campurkantepung beras ketan dan tepungberas ke dalam santan dan aduk.

Alat Peraga III.A.5

Page 159: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

DODOL LIDAH BUAYA

96

6. Masukkan gel yang telah dingin kedalamadonan tepung dan aduk sampai rata

7. Masak kembali adonan selama 4-5 jamdan terus diaduk, Gunakan kompordengan nyala api kecil.

8. Adonan yang telah masakmemperlihatkan dengan tanda-tandasebagai berikut :· Tidak ada lagi uap air yang keluar

dari adonan.· Adonan tidak lengket apabila

disendok dengan sendok plastik.

9. Siapkan wadah plastik atau loyang yangtelah diberi alas plastik. Tuangkan dodolke wadah tersebut dan diratakanpermukaannya. Diamkan dodol hinggadingin.

10. Potong dodol sesuai dengan ukuran yangdiinginkan dan dikemas menggunakanplastik dan dilapisi kertas kue.

11. Dodol siap disajikan atau dijual

Alat Peraga III.A.5

Page 160: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

JUICE LIDAH BUAYA

97

c. c. c. c. c. JUICE LIDAH BUAYA (NATA DE ALOE)JUICE LIDAH BUAYA (NATA DE ALOE)JUICE LIDAH BUAYA (NATA DE ALOE)JUICE LIDAH BUAYA (NATA DE ALOE)JUICE LIDAH BUAYA (NATA DE ALOE)

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengetahui alat dan bahan pembuatan minuman juice lidah

buaya.2. Peserta pelatihan mengerti dan mengetahui cara membuat minuman juice

lidah buaya.

II. Sasaran :1. Petani pemandu2. Pengurus kelompok3. Pengurus kelembagaan Desa (formal dan non formal)4. Petugas lapangan

III. Waktu :Penyampaian materi praktek :45 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Diskusi/tanya jawab3. Praktek

V. Alat dan Bahan :Alat yang digunakan :1. Spidol2. Flipchart3. Isolasi kertas4. Lembaran alat peraga atau gambar5. Pisau6. Baskom7. Ragak atau saringan8. Kompor9. Pengaduk10. Panci

Bahan yang digunakan :1. Pelepah daun lidah buaya sebanyak 1 Kg2. Gula pasir sebanyak 400 Gram3. Daun pandan ukuran sedang sebanyak 3 lembar4. Air bersih secukupnya

Page 161: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

JUICE LIDAH BUAYA

98

VI. Ringkasan Materi Latihan.

1. Minuman juice dari lidah buaya mirip dengan minuman yang terbuat darikelapa (nata de coco), tetapi minuman lidah buaya mempunyai cita rasa yangkhas dari tanaman lidah buaya.

2. Alat dan bahan yang digunakan dalam membuat juice lidah buayaAlat yang digunakan :1. Pisau2. Baskom3. Ragak atau saringan4. Kompor5. Pengaduk6. PanciBahan yang digunakan :1. Pelepah daun lidah buaya sebanyak 1 Kg2. Gula pasir sebanyak 400 Gram3. Daun pandan ukuran sedang sebanyak 3 lembar4. Air bersih secukupnya

3. Cara membuat juice lidah buaya1. Pelepah daun lidah buaya dikupas, kemudian gel dipotong memanjang atau

dadu (kurang lebih 1 cm x 1 cm)2. Gel dimasukan ke dalam baskom dan di cuci sampai lendirnya hilang.

Tiriskan dengan menggunakan saringan3. Air kurang lebih 1 liter direbus di panci sampai mendidih, masukan gel dan

aduk selama kurang lebih 15 menit. Buang airnya lalu angkat dan tiriskangel.

4. Ulangi cara kedua sekali lagi dan tambahkan daun pandan, kemudianmasukan gula pasir, tambahkan air secukupnya hingga rasa manis yangdiinginkan.

5. Sajikan minuman lidah buaya ditambah es batu sehingga terasa lebih segar.

VII. Proses pelatihan

Langkah-langkah penyampaian materi :1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan belajar pada

sesi ini.2. Faslitator menjelaskan apa yang dimaksud dengan minuman lidah

buaya dengan menampilkan alat peraga III.A.6.3. Selanjutnya fasilitator menjelaskan alat dan bahan untuk pembuatan

minuman lidah buaya dengan menampilkan alat peraga III.A.7

Page 162: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

JUICE LIDAH BUAYA

99

4. Faslitator menjelaskan langkah-langkah pembuatan minuman lidah buayadengan menampilkan alat peraga III.A.8

5. Fasilitator memberikan kesempatan bertanya kepada peserta pelatihan ,kemudian mengajak peserta mempraktekkan pembuatan minuman lidah buaya.

6. Tutup sesi ini dengan mengucapkan terima kasih atas perhatian selamapelatihan

Minuman yang terbuatdari daging pelepah lidahbuaya, yang diolah secarakhusus untuk menjadi suatuminuman segar yangmempunyai cita rasa yang khaslidah buaya.

PENGERTIAN MINUMAN JUICE LIDAH BUAYA

Alat Peraga III.A.6

Page 163: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

JUICE LIDAH BUAYA

100

ALAT DAN BAHAN

Alat Peraga III.A.7

Alat yang digunakan

• Pisau• Baskom• Ragak/saringan• Kompor• Pengaduk• Panci

Bahan yang digunakan :

1. Pelepah daun lidah buaya sebanyak 1 Kg2. Gula pasir sebanyak 400 Gram3. Daun pandan ukuran sedang sebanyak 3 lembar4. Air bersih secukupnya

Page 164: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

JUICE LIDAH BUAYA

101

CARA PEMBUATAN MINUMAN JUICE LIDAH BUAYA

Alat Peraga III.A.8

1. Pelepah daun lidah buaya dikupas,kemudian gel dipotong memanjang/dadu (kurang lebih 1 cm x 1 cm)

2. Gel dimasukan ke dalam baskom dan dicuci sampai lendirnya hilang. Tiriskandengan menggunakan saringan

3. Air kurang lebih 1 liter direbus di pancisampai mendidih, masukan gel danaduk-aduk selama kurang lebih 15menit. Buang airnya lalu angkat dantiriskan gel.

4. Ulangi cara kedua sekali lagi dantambahkan daun pandan, kemudianmasukan gula pasir, tambahkan airsecukupnya hingga rasa manis yangdiinginkan.

5. Sajikan minuman lidah buaya ditambahes batu sehingga terasa lebih segar.

Page 165: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

PEMBEKUAN LATEK

102

B. PEMBEKUAN LATEKS KARET DENGAN ASAM SEMUTB. PEMBEKUAN LATEKS KARET DENGAN ASAM SEMUTB. PEMBEKUAN LATEKS KARET DENGAN ASAM SEMUTB. PEMBEKUAN LATEKS KARET DENGAN ASAM SEMUTB. PEMBEKUAN LATEKS KARET DENGAN ASAM SEMUT

I. Tujuan :1. Peserta pelatihan mengerti dan mengetahui jenis dan macam zat alat bahan

pembeku lateks2. Peserta pelatihan mengetahui manfaat asam semut dalam proses pembekuan

lateks.3. Peserta pelatihan mengerti dan mengetahui cara dan proses pembekuan lateks

dengan menggunakan asam semut.

II. Sasaran :1. Petani pemandu.2. Pengurus kelompok tani.3. Pengurus kelembagaan yang ada di desa (formal maupun non formal).4. Petugas lapangan.

III. Waktu :Penyampaian materi praktek : 45 menit

IV. Metode :1. Penjelasan/pemaparan2. Diskusi/tanya jawab3. Praktek

V. Alat Dan Bahan :1. Spidol2. Flipchart3. Isolasi kertas4. Lembaran alat peraga/gambar

VI. Ringkasan Materi Latihan1. Pembekuan lateks yang dilakukan petani penyadap

tanaman karet pada umumnya dilakukan denganmenggunakan berbagai bahan yang kurangmendukung mutu dan tidak diterima oleh industripengolahan karet. Pembekuan yang dimaksudantara lain dengan menggunakan zat atau bahanpembeku berupa :1. Tawas.2. Umbi gadung atau saing.3. Nenas.4. Pupuk SP-36 atau TSP.

Page 166: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

PEMBEKUAN LATEK

103

Selain itu masyarakat juga biasa mencampurkan lateks yang sudah membeku dikebun (lump tanah, lump mangkok) ke dalam lateks murni. Tindakan ini jugamenurunkan mutu bahan olahan karet.

2. Asam semut adalah bahan atau zat larutan asam kuat yang membantu prosespembekuan (koagulasi) lateks dan dapat meningkatkan kualitas hasil pembekuanlateks.

3. Manfaat asam semut sebagai zat pembeku lateks :1. Mempercepat proses pembekuan lateks.2. Meningkatkan kualitas atau mutu lateks beku.3. Mempertahankan berat lateks beku.

4. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembekuan lateksAlat yang digunakan :1. Ember2. Gayung mandi3. Bak atau tempat pembekuan lateks.

Bahan yang digunakan :1. Lateks murni sebanyak 1 liter2. Asam semut 90% sebanyak 1 botol (1 liter)3. Air secukupnya.

5. Cara menggunakan asam semut :1. Bahan baku 1 liter lateks murni, diencerkan dengan 1 liter air.2. Masukkan larutan lateks pada bak pembekuan3. Asam semut 90% sebanyak 1 liter diencerkan dengan air 14 liter.4. 15 liter larutan asam semut itu diambil 150 ml untuk setiap 1 liter lateks

murni dan 1 liter air, kemudian aduk hingga rata.5. Lateks dibiarkan hingga membeku.6. Setelah beku bisa dilakukan penyimpanan.

VII. Proses Penyampaian Materi.

Langkah-langkah dalam penyampaian materi pelatihan :1. Sampaikan salam kepada peserta pelatihan dan jelaskan tujuan belajar pada

sesi ini.2. Fasilitator menjelaskan jenis dan macam zat atau bahan pembeku lateks

alat peraga III.B.13. Fasilitator menjelaskan manfaat asam semut dengan menampilkan

alat peraga III.B.24. Fasilitator menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dengan menampilkan

alat peraga III.B.3

Page 167: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

PEMBEKUAN LATEK

104

MANFAAT DARI ASAM SEMUT

Alat Peraga III.B.2

1. Mempercepat proses pembekuan lateks.2. Meningkatkan kualitas atau mutu lateks

beku.3. Mempertahankan berat lateks beku.

5. Fasiliator menjelaskan cara penggunaan asam semut dengan menampilkanalat peraga. III.B.4

6. Berikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk menanyakan hal-hal yang kurangdipahami dari materi yang telah disampaikan.

7. Fasilitator mengucapkan terima kasih kepada semua peserta pelatihan atas perhatianselama pelatihan.

Alat Peraga III.B.1

JENIS DAN MACAM ZAT ATAU BAHAN PEMBEKU LATEKS

TawasUmbi gadung atau saingNenasPupuk SP-36 atau TSPAsam semut

Page 168: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

PEMBEKUAN LATEK

105

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat yang digunakan :1. Ember2. Gayung mandi3. Bak atau tempat pembekuan lateks

Bahan yang digunakan :1. Lateks murni sebanyak 1 liter2. Asam semut 90% sebanyak 1 botol (1 liter)3. Air secukupnya.

Alat Peraga III.B.3

Page 169: Pertanian Berkelanjutan dengan_Teknologi Partisipatif

PEMBEKUAN LATEK

106

CARA PENGGUNAAN ASAM SEMUT

Alat Peraga III.B.4

1. Bahan baku 1 liter lateksmurni, diencerkan dengan 1liter air.

2. Masukkan larutan lateks padabak pembekuan

3. Asam semut 90% sebanyak 1liter diencerkan dengan 14liter air.

4. 15 liter asam semut itu diambil150 ml untuk setiap 1 literlateks murni dan 1 liter air,kemudian aduk hingga rata.

5. Lateks dibiarkan hinggamembeku.

6. Setelah beku bisa dilakukanpenyimpanan.